faktor-faktor yang mempengaruhi audit delayeprints.ums.ac.id/41108/2/10.naskah publikasi.pdf ·...
Post on 13-Nov-2020
11 Views
Preview:
TRANSCRIPT
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY
PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2012-2014
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Disusun Oleh :
DINAR NURMA GUPITA PUTRI
B 200 120 377
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
PENGESAHAN
Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca naskah publikasi dengan judul :
“FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA TAHUN 2012-2014”
Yang ditulis Oleh :
DINAR NURMA GUPITA PUTRI
B 200 120 377
Penandatangan berpendapat bahwa naskah publikasi tersebut telah memenuhi
syarat untuk diterima.
Surakarta, Febuari 2016
Pembimbing
( Dr. Erma Setiawati, MM, CA )
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
( Dr. Triyono, SE, M.Si )
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY
PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2012-2014
DINAR NURMA GUPITA PUTRI
B 200 120 377
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Program Studi Akuntansi
Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAKSI
Audit delay atau audit report lag inilah yang dapat mempengaruhi
ketepatan informasi yang dipublikasikan, sehingga akan berpengaruh terhadap
tingkat ketidakpastian keputusan berdasarkan informasi yang dipublikasikan.
Ketepatwaktuan penerbitan laporan keuangan audit merupakan hal yang sangat
penting, khususnya untuk perusahaan-perusahaan publik yang menggunakan pasar
modal sebagai salah satu sumber pendanaan.
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis dan menguji faktor-faktor yang
mempengaruhi ukuran perusahaan, laba/rugi operasi, solvabilitas, profitabilitas,
opini auditor, reputasi auditor terhadap audit delay pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel penelitian ini adalah 111
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2012-
2014 dengan metode sampel yang di pakai adalah purposive sampling. Metode
analisis data penelitian ini adalah analisis deskriptif, uji asumsi klasik dan analisis
regresi linear berganda denga pengujian hipotesis.
Hasil penelitian ini adalah solvabilitas berpengaruh terhadap audit delay.
Sedangkan ukuran perusahaan, laba/rugi operasi, profitabilitas, opini auditor,
reputasi auditor tidak berpengaruh terhadap audit delay.
Kata Kunci : Audit Delay, Ukuran Perusahaan, Laba/Rugi Operasi, Solvabilitas.
ABSTRACT
Audit delay or audit report lag is what can affect the accuracy of the
information published , which will affect the level of uncertainty a decision based
on published information. Timeliness of financial statements audit is very
important , especially for public companies that use capital markets as a source of
funding .
The purpose of this research is to analyze and examine the factors that
affect the size of the company , profit / loss of operation , solvency , profitability ,
the auditor's opinion , the reputation of the auditor to audit delay on
manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange . Samples were 111
companies listed on the Indonesian Stock Exchange from the year 2012-2014 with
a sample method in use is purposive sampling .This method of data analysis is
descriptive analysis test analysis assumption and multiple regression analysis to
test the hypothesis. Results of this research is the effect on the solvency of the
audit delay .
While the size of the company , the profit / loss of operations,
profitability , the auditor's opinion , the auditor 's reputation has no effect on
audit delay .
Keywords : Audit Delay , Company Size , Profit / Loss of operations, Solvency.
PENDAHULUAN
Setiap perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia setiap tahun
diwajibkan untuk menyampaikan laporan tahunan (annual report) kepada
Bursa Efek Indonesia (BEI) dan para pemodal (stockholder). Menurut
Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-36/PM/2003, No. 1 Peraturan X.K.2
tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala, menyatakan
laporan keuangan berkala disertai dengan Laporan Akuntan disampaikan
kepada BAPEPAM selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga setelah
tanggal laporan keuangan tahunan. Hasil audit atas perusahaan wajib
diumumkan ke publik paling tidak melalui 2 surat kabar harian berbahasa
Indonesia, secara periodik dan tepat waktu. Hasil ini mempunyai konsekuensi
dan tanggung jawab yang besar agar memacu audit untuk bekerja secara lebih
professional (Kartika, 2011).
Menurut Ashton et.al (1987) dalam Kartika (2011), Audit Delay adalah
lamanya waktu penyelesaian audit dari akhir tahun fiskal perusahaan sampai
tanggal laporan audit dikeluarkan. Audit delay merupakan lamanya / rentang
waktu penyelesaian audit yang diukur dari tanggal penutupan tahun buku
sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan audit.
Audit delay atau yang dikenal juga sebagai audit report lag inilah yang
dapat mempengaruhi ketepatan informasi yang dipublikasikan, sehingga akan
berpengaruh terhadap tingkat ketidakpastian keputusan yang berdasarkan
informasi yang dipublikasikan. Semakin lama auditor menyelesaikan
pekerjaan auditnya, maka semakin lama pula audit delay. Jika audit delay
semakin lama, maka kemungkinan keterlambatan penyampaian laporan
keuangan akan semakin besar. Ketepat waktuan penerbitan laporan keuangan
audit merupakan hal yang sangat penting, khususnya untuk perusahaan-
perusahaan publik yang menggunakan pasar modal sebagai salah satu sumber
pendanaan (Kartika, 2011)
TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
1. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap audit delay
Manajemen dengan skala besar cenderung diberikan insentif untuk
mempercepat penerbitan laporan keuangan auditan disebabkan perusahaan
berskala besar dimonitor secara ketat oleh investor, pengawas permodalan
dan pemerintah sehingga cenderung menghadapi tekanan eksternal yang
lebih tinggi untuk mengumumkan laporan keuangan auditan lebih awal.
Jadi, semakin besar ukuran perusahaan, maka audit delay nya semakin
pendek (Kartika, 2011).
H1 : Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap audit delay
2. Pengaruh Laba/Rugi Operasi terhadap audit delay
Menurut Hassanudin dalam Purnamasari (2012) laba menunjukkan
keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Perusahaan
tidak akan menunda penyampaian informasi yang berisi berita baik.
Dengan demikian perusahaan yang meraih laba cenderung lebih tepat
waktu dalam pelaporan keuangannya dibandingkan dengan perusahaan
yang mengalami kerugian. Sebaliknya, perusahaan yang menderita
kerugian akan berusaha memperlambat penerbitan laporan keuangan
auditan. Jadi, semakin laba suatu operasi perusahaan, maka audit delaynya
semakin pendek (Kartika ,2011).
H2 : Laba Rugi Operasi berpengaruh terhadap audit delay
3. Pengaruh Tingkat Profitabiltas terhadap audit delay
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan menghasilkan
keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham
tertentu (Hanafi dan Halim, 2003:85). Semakin tinggi profitabilitas maka
semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bagi
perusahaan. Tingkat profitabilitas diperkirakan mempengaruhi audit delay
dan timeliness. Perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang lebih
tinggi membutuhkan waktu dalam pengauditan laporan keuangan lebih
cepat dikarenakan keharusan untuk menyampaikan kabar baik secepatnya
kepada publik. Mereka juga memberikan alasan bahwa auditor yang
menghadapi perusahaan yang mengalami kerugian memiliki respon yang
cenderung lebih berhati-hati dalam melakukan proses pengauditan
(Purnamasari , 2012).
H3 : Tingkat profabilitas berpengaruh terhadap audit delay
4. Pengaruh Solvabilitas terhadap audit delay
Solvabilitas merupakan perbandingan antara jumlah aktiva dengan
jumlah hutang. Solvabilitas mencerminkan kemampuan perusahaan untuk
membayar seluruh kewajibannya, baik yang berupa hutang jangka pendek
maupun jangka panjang apabila perusahaan tersebut dilikuidasi. Suatu
perusahaan dikatakan solvable apabila perusahaan tersebut mempunyai
aktiva atau kekayaan yang cukup untuk membayar semua hutangnya.
Namun begitu pula sebaliknya apabila proporsi hutang lebih besar dari
aktivanya akan meningkatkan kecenderungan kerugian dan dapat
meningkatkan kehati-hatian dari auditor terhadap laporan keuangan yang
akan diaudit. Oleh karena hal tersebut, maka akan terjadi pula
keterlambatan dalam menyampaikan kabar buruk kepada publik (Kartika,
2011).
H4 : Solvabilitas berpengaruh terhadap audit delay
5. Pengaruh Opini Auditor terhadap audit delay
Menurut Carslaw dan Kaplan (1991) dalam Kartika (2011) ,
perusahaan yang tidak menerima opini audit standar unqualified opinion
diperkirakan mengalami audit delay yang lebih panjang alasannya
perusahaan yang menerima opini tersebut memandang sebagai bad news
dan akan memperlambat proses audit. Disamping itu penerimaan opini
selain qualified merupakan indikasi terjadinya konflik antara auditor dan
perusahaan yang pada akhirnya memperpanjang audit delay. Jadi,
perusahaan yang tidak menerima opini audit standar unqualified opinion
mengalami audit delay yang panjang.
H5 : Opini Auditor berpengaruh terhadap audit delay
6. Pengaruh Reputasi Auditor terhadap audit delay
Hilmi dan Ali (2008) dalam Purnamasari (2012) menjelaskan
bahwa dalam menyampaikan suatu laporan atau informasi akan kinerja
perusahaan kepada publik yang akurat dan terpercaya, perusahaan diminta
untuk menggunakan jasa KAP. Dan untuk meningkatkan kredibilitas dari
laporan itu, perusahaan menggunakan jasa KAP yang mempunyai reputasi
atau nama baik. Hal ini biasanya ditunjukkan dengan KAP yang berafiliasi
dengan KAP besar yang berlaku universal yang dikenal dengan Big Four
Worldwide Accounting Firm atau Big Four . Kualitas auditan berpengaruh
terhadap kredibilitas laporan keuangan ketika perusahaan go public. Oleh
karena itu, underwritter yang memiliki reputasi tinggi, menginginkan
emiten yang dijaminnya, memakai auditor yang mempunyai reputasi tinggi
pula. Auditor yang memiliki reputasi tinggi, akan menggunakan auditor
yang memiliki reputasi, keduanya akan mengurangi underpricing. Dari
penelitian yang sudah ada maka antara reputasi tinggi auditor berpengaruh
terhadap audit delay. (Subekti dan Widayanti, 2004 dalam Kartika , 2011 ).
H6: Reputasi Auditor berpengaruh terhadap audit delay
METODE PENELITIAN
Data yang digunakan adalah data sekunder dengan melihat laporan
tahunan perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia pada tahun 2012-2014. Dalam penentuan sampel, teknik sampling
yang dipergunakan adalah purposive sampling yaitu pemilihan sampel secara
tidak acak yang informasinya diperoleh berdasarkan kriteria-kriteria tertentu
disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian. Dalam penelitian ini,
kriteria yang ditetapkan adalah :
1. Perusahaan manufaktur terdaftar di BEI yang aktif menyampaikan laporan
keuangan secara berturut-turut periode tahun 2012 -2014.
2. Perusahaan manufaktur tersebut menyampaikan data secara lengkap secara
berturut-turut selama periode pengamatan tahun 2012-2014 yang berisi
data dan informasi yang dapat digunakan dalam penelitian ini serta laporan
keuangan tersebut telah diaudit dan disertai dengan laporan auditor
independen.
3. Perusahaan manufaktur terdaftar di BEI yang menyajikan laporan
keuangan dengan satuan mata uang rupiah.
4. Perusahaan manufaktur terdaftar di BEI yang memiliki total asset lebih
dari 500 Milyar
A. Defenisi Operasional Variabel dan Pengukurannya
1. Variabel Dependen
Variabel dependen penelitian ini adalah audit delay yang diukur
berdasarkan lamanya waktu penyelesaian audit dari tanggal penutupan
buku per 31 Desember hingga tanggal ditanda tanganinya laporan
audit.
Audit Delay = Tanggal Laporan Audit- Tanggal Laporan Keuangan
2. Variabel Independen
a. Variabel ukuran perusahaan
Dalam penelitian ini, pengukuran terhadap Ukuran Perusahaan
diproksikan dengan nilai logaritma dengan tujuan untuk menghaluskan
besarnya angka dan menyamakan ukuran saat regresi ( Yulianti, 2011).
Ukuran Perusahaan = log (total aktiva)
b. Variabel laba / rugi operasi
Diukur dengan dummy yaitu untuk perusahaan yang mengalami
laba diberi kode dummy 1 dan yang mengalami rugi diberi kode
dummy 0 (Kartika, 2011).
c. Variable tingkat profitabilitas
Diukur berdasarkan nilai ROA (Return on Asset) yaitu Net Profit
dibagi dengan Total Asset. Perusahaan yang tingkat profitabilitasnya
tinggi diduga waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan audit akan
lebih cepat (Kartika, 2011). ROA dapat ditunjukkan dengan rumus
sebagai berikut:
ROA = Net Profit / Total Asset x 100 %
d. Variabel Solvabilitas
Merupakan perbandingan antara jumlah aktiva dengan jumlah
hutang. Solvabilitas mencerminkan kemampuan perusahaan untuk
membayar seluruh kewajibannya, baik yang berupa hutang jangka
pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan tersebut
dilikuidasi. Suatu perusahaan dikatakan solvable apabila perusahaan
tersebut mempunyai aktiva atau kekayaan yang cukup untuk
membayar semua hutangnya (Kartika, 2011). Solvabilitas dapat
ditunjukkan oleh rumus sebagai berikut:
SOLV = Total Debt / Total Asset x 100%
e. Variabel opini / jenis pendapat akuntan public
Wirakusuma (2004) dalam Widyantari (2012) kategori opini audit
merupakan variable dummy, dimana opini wajar tanpa pengecualian
(unqualified opinion) diberi nilai 1 (satu) dan opini selain wajar tanpa
pengecualian diberi nilai 0 (nol).
f. Variable Reputasi auditor
Diukur dengan menggunakan dummy dengan mengelompokkan
auditor-auditor yang berasal dari KAP yang bermitra dengan kelompok
lima besar di Amerika Serikat. Kelompok 4 besar diberi kode 1,
sedangkan untuk KAP selain yang bermitra dengan kelompok 4 besar
diberi kode 0.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Berdasarkan hasil uji normalitas dengan Kolmogrov Smirnov
diperoleh signifikansi unstandardized residual sebesar 0,128 > 0,05.
Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa data yang digunakan
dalam penelitian ini terdistribusi normal.
b. Uji Multikolineritas
Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa semua variabel
independen memiliki Tolerance lebih dari 0,1 dan semua variabel
independen memiliki nilai VIF kurang dari 10. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi korelasi antar variabel
independen sehingga model regresi ini tidak ada masalah
multikolinieritas.
c. Uji Autokorelasi
Nilai Durbin-Watson (dW) sebesar 2.043 terletak diantara nilai batas
atas (dU) yaitu 1.678 dengan 4-dU sebesar 2.322. Hal tersebut
menunjukkan bahwa dalam model regresi tidak terjadi autokorelasi
antara variabel independen.
d. Uji Heterokedastisitas
Dalam penelitian ini untuk mengetahui adanya heterokedastisitas
menggunakan uji Glejser. Dari hasil uji dengan nilai signifikansi dari
masing-masing variabel independen adalah lebih besar dari 0,05 maka
menunjukkan tidak terjadi heterokedastisitas.
2. Pengujian Hipotesis
a. Analisis Regresi Linier Berganda
Berdasarkan hasil analisis, maka model persamaan regresi linier
berganda yang dapat disusun sebagai berikut :
AUDELAY = 78.661 +0.013 UP -5,963 L/R + 0.075 PROF +
0.132SOLV + 1.941 OA -5,890KAP + e
b. Uji F
Diperoleh nilai F hitung sebesar 2,870 lebih besar dari F tabel 2,19
dengan probabilitas 0,013 lebih kecil dari nilai signifikan 0,05
sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan
atau bersama-sama antara variabel independen ukuran perusahaan,
laba rugi operasi, profitabilitas, solvabilitas, opini audit, dan reputasi
audit terhadap variabel dependen yaitu audit delay. Dari hasil uji F
tersebut dapat diketahui bahwa model regresi yang digunakan dalam
penelitian ini fit (goodness of fit).
c. Uji t
Hipotesis pertama (H1) menyatakan ukuran perusahaan berpengaruh
terhadap audit delay. Hipotesis ini ditolak karena hasil pengujian
menunjukkan nilai t hitung 0.037 lebih kecil dari t tabel sebesar 1,983
dengan probabilitas 0,971 lebih besar dari 0,05. Sehingga ukuran
perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit delay manufaktur di
Bursa Efek Indonesia.
Hipotesis kedua (H2) menyatakan laba rugi operasi berpengaruh
terhadap audit delay. Hipotesis ini ditolak karena hasil pengujian
menunjukkan nilai t hitung -1,252 lebih kecil dari t tabel sebesar -
1,983 dengan probabilitas 0,214 lebih besar dari 0,05. Sehingga laba
rugi operasi tidak berpengaruh terhadap audit delay manufaktur di
Bursa Efek Indonesia.
Hipotesis ketiga (H3) menyatakan tingkat profabilitas berpengaruh
terhadap audit delay. Hipotesis ini ditolak karena hasil pengujian
menunjukkan nilai t hitung 0,604 lebih kecil dari t tabel sebesar 1,983
dengan probabilitas 0,547 lebih besar dari 0,05. Sehingga tingkat
profitabilitas tidak berpengaruh terhadap audit delay manufaktur di
Bursa Efek Indonesia.
Hipotesis keempat (H4) menyatakan solvabilitas berpengaruh
terhadap audit delay. Hipotesis ini diterima karena hasil pengujian
menunjukkan nilai t hitung 2.027 lebih besar dari t tabel sebesar 1,983
dengan probabilitas 0,045 lebih kecil dari 0,05. Sehingga solvabilitas
berpengaruh terhadap audit delay manufaktur di Bursa Efek
Indonesia.
Hipotesis kelima (H5) menyatakan opini auditor berpengaruh terhadap
audit delay. Hipotesis ini ditolak karena hasil pengujian menunjukkan
nilai t hitung 0.632 lebih kecil dari t tabel sebesar 1,983 dengan
probabilitas 0,529 lebih besar dari 0,05. Sehingga opini auditor tidak
berpengaruh terhadap audit delay manufaktur di Bursa Efek
Indonesia.
Hipotesis keenam (H6) menyatakan reputasi auditor berpengaruh
terhadap audit delay. Hipotesis ini ditolak karena hasil pengujian
menunjukkan nilai t hitung -1,452 lebih kecil dari t tabel sebesar -
1,983 dengan probabilitas 0,150 lebih besar dari 0,05. Sehingga
reputasi auditor tidak berpengaruh terhadap audit delay manufaktur di
Bursa Efek Indonesia.
d. Koefisien Determinan (R²)
Hasil perhitungan nilai Adjusted R² sebesar 0,093. Hal ini
menunjukkan bahwa 9.3% variasi dari ukuran perusahaan, laba rugi
operasi, profitabilitas, solvabilitas, opini audit, dan reputasi audit.
Sedangkan 90.7% sisanya dijelaskan oleh variabel lain di luar model.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian tentang Faktor-faktor yang mempengaruhi
Audit Delay pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2012-2014 dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa ukuran perusahaan (UP)
mempunyai t hitung 0.037 lebih kecil dari t tabel sebesar 1,983 dan
diperoleh nilai signifikansi 0,971 lebih besar dari taraf nilai signifikansi
0,05 (0,971 > 0,05). Hipotesis pertama (H1) ditolak, sehingga dapat
disimpulkan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit
delay. . Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Destiana
(2012) dan Sulthoni (2013) yang menemukan bahwa ukuran perusahaan
yang diproksikan dengan total aset tidak memiliki pengaruh terhadap audit
delay.
2. Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa laba rugi operasi (L/R)
mempunyai t hitung -1,252 lebih kecil dari t tabel sebesar 1,983 dan
diperoleh nilai signifikan 0,214 lebih besar dari taraf signifikansi 0,05
(0,214 > 0,05). Hipotesis kedua (H2) ditolak, sehingga dapat disimpulkan
bahwa Laba Rugi Operasi tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hasil
ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Kartika (2011);
Hersugondo dan Kartika (2013) yang berhasil membuktikan bahwa
laba/rugi operasi secara signifikan tidak berpengaruh terhadap audit delay.
3. Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa profitabilitas (PROF) mempunyai
t hitung 0.604 lebih kecil dari t tabel sebesar 1,983 dan diperoleh nilai
signifikan 0,547 lebih besar dari taraf signifikansi 0,05 (0,547 > 0,05).
Hipotesis ketiga (H3) ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa
profitabilitas (PROF) tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hasil ini
konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Kartika (2011), Santoso
(2012), Purnamasari (2012), Hersugondo dan Kartika (2013) dan Indriani
(2014) yang menemukan hasil bahwa tingkat profitabilitas tidak
berpengaruh signifikan terhadap audit delay perusahaan.
4. Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa solvabilitas (SOLV) mempunyai t
hitung 2,027 lebih besar dari t tabel sebesar 1,983 dan diperoleh nilai
signifikansi 0,045 lebih kecil dari taraf nilai signifikansi 0,05 ( 0,045 <
0,05). Hipotesis keempat (H4) diterima, sehingga dapat disimpulkan
bahwa solvabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap audit delay.
Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Kartika (2011),
Hersugondo dan Kartika (2013), Indriani (2014) yang menemukan
pengaruh positif signifikan antara solvabilitas yang diukur dari Total Debt
to Total Asset Ratio (TDTA) terhadap audit delay.
5. Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa opini auditor (OA) mempunyai t
hitung 0,632 lebih kecil dari t tabel sebesar 1,983 dan diperoleh nilai
signifikan 0,529 lebih besar dari taraf signifikansi 0,05 (0,529 > 0,05).
Hipotesis kelima (H5) ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa opini
auditor (OA) tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hasil ini konsisten
dengan penelitian yang dilakukan oleh Yulianti (2011), Kartika (2011),
Hersugondo dan Kartika (2013), Puspatama (2014) yang menemukan tidak
adanya pengaruh signifikan antara opini auditor terhadap audit delay.
6. Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa reputasi auditor (KAP)
mempunyai t hitung -1.452 lebih kecil dari t tabel sebesar 1,983 dan
diperoleh nilai signifikan 0,150 lebih besar dari taraf signifikansi 0,05
(0,150 > 0,05). Hipotesis keenam (H6) ditolak, sehingga dapat
disimpulkan bahwa reputasi auditor (KAP) tidak berpengaruh terhadap
audit delay. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh
Kartika (2011), Purnamasari (2012), Destiana (2012), Aditya dan
Anisykurlillah (2014) menemukan haisl bahwa reputasi auditor tidak
berpengaruh signifikan terhadap audit delay.
SARAN
Adanya berbagai keterbatasan dan kekurangan dari hasil penelitian ini,
maka penulis memberikan saran sebagai berikut :
1. Diharapkan untuk peneliti selanjutnya menambah variabel-variabel yang
diduga memiliki pengaruh terhadap audit delay dan menambahkan variabel
yang berasal dari data primer yang tidak digunakan dalam penelitian ini.
2. Peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian dengan
melakukan pembedaan antara perusahaan yang memiliki audit report lag
90 hari sesudah tanggal tutup buku (sesuai dengan ketentuan BAPEPAM)
dengan perusahaan yang memiliki audit report lag lebih dari 90 hari.
3. Bagi penelitian berikutnya diharapkan dalam pengambilan sampel tidak
hanya berfokus pada perusahaan manufaktur, melainkan menggunakan
seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai
populasi.
4. Untuk penelitian selanjutnya hendaknya perlu memperbesar ukuran
sampel misalnya dengan menambah periodisasi penelitian sehingga
diperoleh sampel yang lebih besar dan memberikan kemungkinan yang
lebih bsar untuk memperoleh kondisi yang sebenarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Aditya, Alifian Nur dan Indah Anisykurilillah. 2014. Faktor-Faktor Yang
Berpengaruh Terhadap Audit Delay. Accounting Analysis Journal
Vol.3 No.3 Hal : 334-342. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Semarang.
Ardianti, Fanie. 2013. Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Audit
Delay (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia). Skripsi. Semarang. Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Diponegoro.
Awalludin, Vita Magdalena dan Dr. Dra Peni Sawitri, MM. 2012. Analisis
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan
Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia.
Boyton, Johnson and Kell. 2002.Modern Auditing. Edisi Ketujuh. Jakarta :
Penerbit Erlangga
Destiana, Ari. 2012. Determinan ROA, DER, SIZE, Opini Auditor Dan Kualitas
Auditor Terhadap Audit Delay Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2008-2010. Fakultas Ekonomi Universitas Dian Nuswantoro.
Semarang.
Dewi, Karina Mutiara dan Sugeng Pamudji. 2013. Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Ketepatan Waktu dan Audit Delay Penyampaian
Laporan Keuangan ( Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia). Diponegoro Journal of Accounting
Vol.2 No. 2. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.
Semarang.
Fiatmoko, Arizal Latif dan Indah Anisykurilillah. 2015. Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Perbankan. Accounting
Journal Vol.4 No.1 . Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. ISBN
979.704.015.1
Hersugondo dan Andi Kartika. 2013. Prediksi Probabilitas Audit Delay Dan
Faktor Determinannya. Jurnal Ekonomi Manajemen-Akuntansi No. 35 .
Fakultas Ekonomi Universitas Stikubank. Semarang. ISBN 0853.8778
Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1
(REVISI 2009). Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan
Indonesia. Jakarta.
Indriani, Tri Diana Wahyu. 2014. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas,
Solvabilitas, Jenis Industri dan Ukuran KAP Terhadap Audit Delay
(Studi Empiris Pada Perushaan Indeks LQ 45 Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2010-2013. Skripsi. Program Studi Akuntansi
Jurusan Pendidikan Akuntansi. Universitas Negeri Yogyakarta.
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. Metodelogi Penelitian Bisnis
Untuk Akuntansi dan Manajemen. Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE.
Universitas Gajah Mada.
Jusuf. Haryono.2001. Pengauditan, Buku 1 Cetakan Pertama, Yogyakarta : STIE
YKPN.
Kartika, Andi. 2009. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Di
Indonesia (Studi Empiris Pada Perusahaan-Perusahaan LQ 45 Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Bisnis dan Ekonomi(JBE).
Maret. Vol. 16 No. 1 Hal 1-17. Fakultas Ekonomi Universitas
Stikubank. Semarang. ISSN : 1412-3126
Kartika, Andi. 2011. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
Dinamika Keuangan dan Perbankan. November. Vol.3 No.2 Hal 152-
171.Fakultas Ekonomi Universitas Stikubank.Semarang.
Kusumawardani, Fitria. 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay
pada Perusahaan Manufaktur. Accounting Analysis Journal Vol.2
No.1. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.
Lestari, Dewi. 2010. Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Audit Delay
(Studi Empiris pada Perusahaan Consumer Goods yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia). Skripsi. Semarang. Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro
Moch Shulthoni. 2013. Determinan Audit Delay Dan Pengaruhnya Terhadap
Reaksi Investor (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Listing Di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2007-2008). Jurnal Akuntansi dan Ekonomi
Bisnis Vol.2 No.1 . Jurusan Akuntansi Politeknik Kediri.
Mulyadi. 2002. “Auditing”. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta: Salemba Empat
Prabowo, Pebi Putra Tri dan Marsono. 2013. Faktor-Faktor yang mempengaruhi
Audit Delay. Diponegoro Journal Of Accounting Vol.2 No.1 Hal. 1.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro. Semarang
Purnamasari, Carmelia Putri. 2012. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Audit Delay Pada Perusahaan LQ 45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia.
Puspatama, Amanda. 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap
Audit Report Lag Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Periode Tahun 2011-2012. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Jurusan Akuntansi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Santoso, Felisiane Kurnia. 2012. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Audit Delay Pada Perusahaan Di Sektor Keuangan. Berakala Ilmiah
Mahasiswa Akuntansi Vol. 1 No. 2. Fakultas Bisnis Jurusan Akuntansi
Unika Widya Mandala.
Saputri, Oviek Dewi. 2012. Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Audit
Delay (Studi Empiris pada Perusahaan-Perusahaan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Semarang.
Sutapa, I Nyoman dan Made Gede Wirakusuma. 2012. Pengaruh Faktor Internal
Dan Ekternal Perusahaan Terhadap Audit Delay. Fakultas Ekonomi
Universitas Udayana. Bali.
Wijayanti, Shinta. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay
(Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang dan
Konsumsi Yang Terdapat Pada Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-
2012). Skirpsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Yulianti, Ani. 2011. Faktor- Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Audit Delay
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia Pada Tahun 2007-2008. Skripsi. Program Studi
Akuntansi Jurusan Pendidikan Akuntansi.
top related