evaluasi tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan ...repository.utu.ac.id/411/1/bab i_v.pdf ·...
Post on 20-Jan-2021
8 Views
Preview:
TRANSCRIPT
EVALUASI TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP
PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI PUSKESMAS PADANG PANYANG KECAMATAN KUALA
PESISIR KABUPATEN NAGAN RAYA
SKRIPSI
OLEH :
CUT NUR ASMA RANI
NIM.08C10104046
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS TEUKU UMAR
MEULABOH-ACEH BARAT
2013
EVALUASI TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP
PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI PUSKESMAS PADANG PANYANG KECAMATAN KUALA
PESISIR KABUPATEN NAGAN RAYA
SKRIPSI
OLEH :
CUT NUR ASMARANI
NIM :08C10104046
Skrips i Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Kesehatan Masyarakat Univers itas Teuku Umar Maulaboh
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS TEUKU UMAR
MEULABOH-ACEH BARAT 2013
ABSTRAK
Cut Nur Asmarani. Evaluasi tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas Padang Panyang Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya tahun 2013. Di bawah bimbingan Drs Moenawar IHA,MM, dan
Sufyan Anwar,SKM,MARS.
Kepuasan adalah suatu tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai akibat dari kinerja layanan kesehatan yang diperoleh setelah pasien membandingkan dengan
apa yang diharapkan. Belum terpenuhinya harapan pasien yang berkunjung ke Puskesmas Padang Panyang diduga berkaitan dengan pelayanan kesehatan dasar
yang diberikan di puskesmas tersebut belum memadai. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 1-8 Mei 2013. Penelitian ini termasuk jenis penelitian analitik yaitu untuk mengevaluasi tingkat kepuasan pasien
terhadap pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas Padang Panyang Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya tahun 2013. Populasi dalam penelitian ini
adalah semua semua pasien rawat jalan yang berkunjung ke puskesmas Padang Panyang. Pengambilan sampel secara accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 64 orang. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi dengan analisa statistik menggunakan uji Chi square dengan tingkat kepercayaan 95% (α:0,05).
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara pelayanan kesehatan dasar dengan kepuasan pasien, dengan nilai p=0,018. Disarankan kepada Pimpinan Puskesmas untuk berupaya meningkatkan pelayanan
yang diberikan dengan cara memberikan dukungan atau motivasi kepada petugas untuk bekerja dengan baik dalam rangka memehuni harapan pasien..
Kata Kunci : Pelayanan Kesehatan Dasar, Kepuasan Pasien.
LEMBARAN PENGESAHAN Judul skripsi/tugas akhir : EVALUASI TINGKAT KEPUASAN PASIEN
TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN DASAR
DI PUSKESMAS PADANG PANYANG KECAMATAN KUALA PESISIR KABUPATEN NAGAN RAYA TAHUN 2013
Nama Mahasiswa : CUT NUR ASMA RANI NIM : 08C10104046
Pogram Studi : ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
Menyetujui, Komisi Pembimbing
Pembimbing I
Pembimbing II
Drs Moenawar IHA,MM
NIDN.0112065202
Sufyan Anwar,SKM,MARS
NIDN.0121067602
Mengetahui :
Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Ketua Pogram Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat
Sufyan Anwar,SKM,MARS
NIDN.0121067602
Citra Ovalisa Rahmi, SKM
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI
Skripsi Dengan Judul :
EVALUASI TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP
PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI PUSKESMAS PADANG PANYANG KECAMATAN KUALA
PESISIR KABUPATEN NAGAN RAYA
Yang Disusun Oleh
Nama Mahasiswa : CUT NUR ASMARANI
NIM : 08C10104046
Fakultas : Kesehatan Masyarakat
Program Studi :ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
Telah Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji Pada Tanggal 19 Juni2013 dan
Dinyatakan Memenuhi Syarat Untuk Diterima
SUSUNAN DEWAN PENGUJI
1. Moenawar IHA,MM
( Dosen Pembimbing Ketua ) ........................................................
2. Sufyan Anwar SKM, MARS
(Dosen Pembimbing Anggota ) ........................................................
3. Fitrah Reynaldi, SKM
(Dosen Penguji I) ........................................................
4. Erni Yulisma,SKM
(Dosen Penguji II) ........................................................
Alue Peunyareng, 19 Juni 2013
Ketua Program Studi
Ilmu Kesehatan Masyarakat
Citra Ovalisa Rahmi, SKM
RIWAYAT HIDUP
Nama : Cut Nur Asmarani
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat /Tanggal Lahir : Kuala Tuha, 02 Juni 1990
Agama : Islam
Alamat Rumah : Jl.Bandara cutnyakdhien desa kuala tuha kec,kuala
pesisir Nagan Raya
Alamat Email : Nurasmarani@ymail.com
Pendidikan Formal
Sekolah Dasar (1996-2002) : SDN Kuala Tuha
SLTP (2002-2005) : SMP Negeri 1 Kuala
SMA (2005-2008) : SMU Negeri 3 Kuala
Pendidikan Non Formal :
- Pelatihan Manajemen kepemimpinan (2005)
- Pelatihan kursus komputer (2008)
Pengalaman Organisasi
- Bendahara BEM Fakultas Kesehatan Masyarakat (2008).
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehinga dapat
menyelesaikan penulisan skripsi penelitian yang berjudul : ‘’ Evaluasi Tingkat
Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Dasar di Puskesmas Padang
Panyang Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya ’’ Proposal
Penelitian ini untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam meraih gelar
Sarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar.
Selama penyusunan proposal penelitian. Penulis tidak luput dari kendala.
Kendala tersebut dapat di atasi penulis berkat adanya bantuan. Bimbingan dari
berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih
sebesar-besarnya kepada :
1. Ayahanda, ibunda dan kakak tercinta yang selalu mendo’akan dan
memberi dukungan kepada penulis dalam proses penyusunan skripsi.
2. Bapak Drs. Alfian Ibrahim, M.S, selaku Rektor Universitas Teuku Umar
Meulaboh.
3. Bapak Salman Rusly SKM, M.Epid. Selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Teuku Umar Meulaboh.
4. Bapak Moenawar IHA,MM. selaku Pembimbing I yang telah meluangkan
waktu dalam membimbing penulis dalam menyusun skripsi penelitian ini.
5. Bapak Sufyan Anwar SKM,MARS. selaku Pembimbing II yang telah
membantu penulis dalam menyusun skripsi penelitian ini.
6. Kepada Ibu Citra Ovalisa Rahmi,SKM. selaku Ketua Program prodi
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar Meulaboh.
7. Seluruh Dosen dan Staf pengajar Civitas Akademika Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Teuku Umar Meulaboh yang telah memberikan
dorongan serta saran kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.
Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak terdapat
kekurangan dan kejanggalan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran
dan kritikan yang bersifat membangun demi perbaikan dan penyempurnaan
skripsi penelitian ini.
Meulaboh, Juni 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBARAN JUDUL
ABSTRAK
LEMBARAN PENGESAHAN
LEMBARAN PENGESAHAN PENGUJI
RIWAYAT HIDUP
KATA PENGANTAR ............................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................ iii
DAFTAR TABEL.................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang .................................................................... 1 1.2.Rumusan Masalah............................................................... 4 1.3.Tujuan Penelitian ................................................................ 4
1.4. Manfaat Penelitian ............................................................. 4 BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1. Kepuasan Pasien .............................................................. 6 2.1.1.Pengertian.................................................................... 6 2.1.2.Pengukuran Kepuasan Pasien .................................... 7
2.1.3. Perangkat Pengukuran kepuasan Pasien .................. 9 2.1.4. Aspek Yang mempengaruhi Kepuasan pasien .......... 10
2.2. Pelayanan Puskesmas ..................................................... 13 2.2.1. Pengertian Puskesmas ............................................... 13 2.2.2. Peran Puskesmas ....................................................... 13
2.2.3. Visi dan misi Puskesmas............................................ 15 2.2.4. Fungsi Puskesmas ...................................................... 16
2.2.5. Strategi Pembinaan Fungsi puskesmas ...................... 17 2.2.6. Program pokok puskesmas ....................................... 18 2.2.7. Program Pengembangan Puskesmas ......................... 19
2.3Kerangka Konsep ............................................................... 22
BAB III METODELOGI PENELITIAN
3.1. Jenis dan Rancangan .......................................................... 23 3.2. Lokasi danWaktu dan Penelitian ....................................... 23
3.3. Populasi dan Sampel .......................................................... 23 1 3.3.1. Populasi...................................................................... 23
1 3.3.2. Sampel ....................................................................... 24 3.4.Metode Pengumpulan Data................................................. 25 1 3.4.1.Primer ......................................................................... 25
1 3.4.2.Sekunder ..................................................................... 25 3.5. Definisi Operasional .......................................................... 26
3.6. Aspek Pengukuran ............................................................. 26 3.7. Teknis Anlisis Data............................................................ 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian ................................................................. 29 4.1.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian ......................... 29
4.2. 2 Karakteristik responden ............................................. 30 4.2. 3 Analisa Univariat ....................................................... 31 4.1.4 Analisa Bivariat ......................................................... 33
4.2. Pembahasan ...................................................................... 34 4.2.1 Pelayanan Kesehatan Dasar ...................................... 34
4.2.2 Kepuasan Pasien........................................................ 35 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan....................................................................... 37 5.2 Saran .................................................................................. 37
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
1.Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel ...................................................... 26
2. Tabel 4.1. Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Jenis
Kelamin di Puskesmas Padang Panyang Kecamatan
Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013 ................. 30
3. Tabel 4.2. Distribusi frekwensi responden berdasarkan umur di
Puskesmas Padang Panyang Kecamatan Kuala Pesisir
Kabupaten Nagan Raya tahun 2013 ......................................... 31
4. Tabel 4.3. Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan
Pelayanan Kesehatan Dasar di Puskesmas Padang
Panyang Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan
Raya tahun 2013 ....................................................................... 32
5. Tabel 4.3. Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Kepuasan
di Puskesmas Padang Panyang Kecamatan Kuala Pesisir
Kabupaten Nagan Raya tahun 2013 ......................................... 32
6. Tabel 4.3. Distribusi frekuensi dan persentase Hubungan
Pelayanan Kesehatan Dasar dengan Kepuasan Pasien di
Puskesmas Padang Panyang Kecamatan Kuala Pesisir
Kabupaten Nagan Raya tahun 2013 ......................................... 33
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Konsep Multi Dimensi Kepuasan Pasien .................................... 8
Gambar 2.2.Kerangka Konsep Teori................................................................ 22
Gambar 2.3.Kerangka Konsep ........................................................................ 23
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner
Lampiran 2 Tabel Skor
Lampiran 3 Master Tabel
Lampiran 4 Output Penelitian
Lampiran 5 Surat Keterangan Izin Penelitian dari FKM
Lampiran 6 Denah penelitian
Lampiran 7 Foto Kegiatan
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Puskesmas adalah sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan
memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya mempercepat peningkatan
derajat kesehatan masyarakat indonesia peran strategis ini diperoleh karena
puskesmas adalah fasilitas kesehatan yang padat teknologi dan padat pakar
sehingga masyarakat bisa memperoleh suatu kepuasan yang memadai
(Aditama,2009).
Pada awalnya puskesmas hanya melayani pasien rawat jalan, dan bila
pasien membutuhkan rawatan lebih lanjut maka akan dirujuk ke rumah sakit.
Namun seiring dengan perkembangan zaman dan tuntutan masyarakat, maka
sekarang selain melayani pasien rawat jalan juga sudah ada puskesmas yang
melayani pasien rawat inap. Semua program yang dilakukan oleh puskesmas
tersebut adalah untuk meningkatkan pelayanan demi tercapainya kepuasan
masyarakat dan individu sebagai pasien (Supardi, 2008).
Kepuasan adalah suatu tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai akibat
dari kinerja layanan kesehatan yang diperoleh setelah pasien membandingkan
dengan apa yang diharapkan (Pohan, 2007:156)
Kepuasan akan di dapatkan oleh masyarakat apabila kualitas pelayanan
yang di berikan dalam kondisi yang bagus tentunya sangat mempengaruhi tingkat
kepuasan pasien selanjutnya akan mengakibatkan pasien merasa puas akan
pelayanan yang diberikan sehingga akan memberikan nilai positif dan akan
berkelanjutan dimasa yang akan datang. Kepentingan pasien atas pelayanan yang
diberikan oleh pihak puskesmas tentunya akan berbeda-beda, sesuatu yang
dirasakan baik pada saat ini belum tentu baik untuk yang akan datang. Untuk itu
Puskesmas dalam hal ini harus secara jeli melihat pasiennya, apabila diketahui
adanya Kesenjangan atas kepentingan itu, diperlukan perubahan atau evaluasi dan
meningkatkan atas pelayanan yang telah diberikan oleh Puskesmas kepada pasien
sesuai dengan keinginan dan kebutuhan dari pasien tersebut (Pohan, 2007:158)
Ada beberapa hal yang berperan dalam kepuasan pasien antara lain
pelayanan dokter dan perawat, bidan, dan tenaga kesehatan lainya, kualitas
ruangan berobat yang diberikan puskesmas serta ketersediaan sarana penunjang
medis dan non medis. Kepuasan pasien adalah tingkat pelayanan dan persepsi
pasien/keluarga terdekat. Kepuasan pasien akan tercapai apabila di peroleh hasil
yang optimal bagi setiap pasien dari pelayanan kesehatan,
Salah satu indikator keberhasilan pelayanan kesehatan perorangan di
puskesmas adalah kepuasan pasien. Kepuasan didefinisikan sebagai penilaian
pasca konsumsi, bahwa suatu produk yang dipilih dapat memenuhi atau melebihi
harapan konsumen sehingga mempengaruhi proses pengambilan keputusan untuk
pembelian ulang produk yang sama. Pengertian produk disini mencakup barang,
jasa atau campuran antara barang dan jasa. Produk puskesmas adalah jasa
pelayanan kesehatan.
Di Indonesia puskesmas merupakan tulang punggung pelayanan kesehatan
tingkat pertama. Konsep puskesmas dilahirkan tahun 1968 ketika dilangsungkan
Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) di Jakarta. Pada waktu itu
dibicarakan upaya mengorganisasikan sistem pelayanan kesehatan di Indonesia,
karena pelayanan kesehatan tingkat pertama pada waktu itu masih berjalan
sendiri-sendiri. Melalui rakerkesnas tersebut timbul gagasan untuk menyatukan
semua pelayanan tingkat pertama ke dalam suatu organisasi yang dipercaya dan
diberi nama Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) (Effendi, 2004).
Berdasarkan hasil penelitian Julinarti (2004) mengenai faktor yang
mempengaruhi pasien mengunjungi Puskesmas di Puskesamas Mutiara
Kabupaten Pidie menunjukkan bahwa dari 96 orang responden, 90%
mengunjungi Puskesmas karena ketersediaan peralatan di puskesmas, dan hanya
20% yang puas dengan pelayanan puskesmas (Julinarti, 2004)
Puskesmas Padang Panyang adalah salah satu puskesmas yang terdapat di
Kabupaten Nagan raya dengan jumlah tenaga kesehatan 48 orang, yang terdiri
dari 2 orang dokter umum, 1 orang dokter gigi, 1 orang Sarjana Kesehatan
Masyarakat, 17 orang perawat, 20 orang bidan, 1 orang asisten apoteker, 1 orang
petugas laboratorium, 4 orang perawat gigi, dan 1 orang SPPH.
Disamping melayani pasien rawat jalan, Puskesmas Padang Panyang juga
merupakan Puskesmas Rawat Inap. Adapun jumlah kunjungan pasien rawat jalan
pada tahun 2011 adalah 12.123 orang atau rata-rata 1.010 orang perbulan.
Sedangkan jumlah pasien rawat inap untuk tahun 2011 adalah 92 atau rata-rata 8
orang perbulan (Puskesmas padang panyang,2011).
Hasil survei awal yang peneliti lakukan pada tanggal 3-7 bulan Juli 2012,
didapatkan bahwa masih ada fasilitas- fasilitas yang kurang seperti kursi tunggu,
lingkungan kurang terawat. Hasil wawancara dengan 10 orang pasien yang
mengunjungi Puskesmas Padang Panyang menyebutkan bahwa mereka merasa
kurang terpenuhi harapannya terhadap pelayanan yang diberikan baik dari segi
kinerja petugas maupun fasiltas yang tersedia. Kemudian seperti masih sering kita
dengar keluhan dari masyarakat, bahwa masyarakat pada umumnya tidak puas
terhadap pelayanan kesehatan yang ditanyakan pada sikap tenaga kesehatan yang
kurang baik, kurang bertanggung jawab, kurang dipercaya, kurang terampil,
kurang sabar dan peralatan tidak lengkap. Semua yang disebutkan diatas
merupakan wujud dari kinerja yang kurang baik, termasuk di dalamnya kinerja
perawat.
Berdasarkan studi literatur diatas, penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian mengenai evaluasi tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan
kesehatan dasar di Puskesmas Padang Panyang Kecamatan Kuala Kabupaten
Nagan Raya.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah tingkat
kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas Padang
Panyang Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi tingkat kepuasan pasien
terhadap pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas Padang Panyang Kecamatan
Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Manfaat praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi yang berarti bagi Puskesmas Pandang Panyang dapat
memberikan penentuan dalam pengambilan kebijakan serta meningkatkan
pelayanan kesehatan yang diberikan melalui pelayanan kesehatan ibu dan
anak.
1.4.2. Manfaat bagi kalangan akademik, hasil penelitian ini memberikan
kontribusi yang berarti karena dapat dimanfaatkan untuk menambah kaya
khazanah teori mengenai Kepuasan Pasien terhadap Pelayanan puskesmas.
1.4.3. Manfaat bagi peneliti, penelitian ini bermanfaat untuk dapat
mengembangkan diri dalam disiplin ilmu kesehatan masyarakat
khususnya yang menyangkut dengan Kepuasan Pasien terhadap Pelayanan
Puskesmas.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kepuasan Pasien
2.1.1. Pengertian
Kepuasan pelanggan terbentuk dari penilaian pelanggan terhadap mutu,
kinerja hasil, dan pertimbangan biaya yang dikeluarkan dengan manfaat yang
diperoleh dari produk atau pelayanan yang diterima. Dengan demikian kepuasan
terjadi karena penilaian terhadap manfaat serta kenikmatan yang diperoleh lebih
dari apa yang dibutuhkan atau diharapkan (Koencoro, 2007).
Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang (pelanggan) setelah
membandingkan antara kinerja atau hasil yang dirasakan (pelayanan yang
diterima dan dirasakan) dengan yang diharapakan (Sari, 2008). Sedangkan
Kepuasan pasien adalah suatu tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai akibat
dari kinerja layanan kesehatan yang diperoleh setelah pasien membandingkannya
dengan apa yang diharapkan (Pohan, 2007).
Kepuasan pasien adalah indikator utama dari standar suatu fasilitas
kesehatan dan merupakan suatu ukuran mutu pelayanan kepuasan pelanggan yang
rendah akan berdampak terhadap jumlah kunjungan yang akan mempengaruhi
provitabilitas fasilitas kesehatan tersebut, sedangkan sikap karyawan terhadap
pelanggan juga akan berdampak terhadap kepuasan pelanggan dimana kebutuhan
pelanggan dari waktu ke waktu akan meningkat, begitu pula tuntutannya akan
mutu pelayanan yang diberikan (Atmojo, 2006 ).
2.1.2. Pengkuran Kepuasan Pasien
Telah disebutkan bahwa kepuasan pasien adalah keluaran dari layanan
kesehatan dan suatu perubahan dari sistem layanan kesehatan yang ingin
dilakukan tidak mungkin tepat sasaran dan berhasil tanpa melakukan pengukuran
kepuasan pasien. Karena hasil mengukuran kepuasan pasien akan digunakan
sebagai dasar untuk mengdukung perubahan sistem layanan kesehatan, perangkat
yang digunakan untuk mengukur kepuasan pasien itu harus handal dan dapat
dipercaya (Pohan, 2007).
Pengukuran kepuasan pasien pada fasilitas layanan kesehatan tidak
mudah, karena layanan kesehatan tidak mengalami semua perlakuan yag dialami
oleh pasar bias. Dalam layanan kesehatan, pilihan-pilihan yang ekonomis tidak
jelas. Pasien tidak mungkin atau sulit mengetahui apakah layanan kesehatan yang
didapatnya optimal atau tidak. Apabila fasilitas layanan kesehatan (Puskesmas
dan Rumah Sakit) dianggap sebagai produsen suatu layanan kesehatan, akan
dijumpai suatu rentetan dari struktur dan proses. Di dalam struktur terdapat
gedung, peralatan, obat, profesi layanan kesehatan, prosedur, kebijaksanaan,
organisasi, dan lain- lain. Proses akan menyangkut penyelenggaraan layanan
kesehatan itu sendiri. Keluaran akan menghasilkan sesuatu untuk kepentingan
pasien dan penyelenggara dari layanan kesehatan itu (Pohan, 2007).
Rentetan dari struktur dan proses tersebut dapat dilihat pada gambar 2.1.
berikut :
Gambar 2.1 Konsep Multi Dimensi Kepuasan Pasien
Ramah, menghargai manusia,
seni memberi pelayanan, penuh
perhatian, mau mendengarkan
Lingkungan fisik gedung,
peralatan, petugas, obat,
kebijakan, prosedur, standar
Kesinambungan layanan
kesehatan, rujukan tepat,
rekam medik akurat
Hasil layanan efekt if,
konsultasi telit i, tidak
berulang-ulang
Kepuasan
Pasien
Hubungan antar manusia,
saling menghargai,
mempercayai, tepat waktu,
nyaman, bersih, privaci
Biaya layanan, efisien,
sesuai standar
Akses Fisik, ekonomi &
budaya, bahasa, istilah
dimengerti pasien
Kompetensi, konsistensi
terhadap standar pelayanan
kesehatan
Fokus pengaturan system
layanan kesehatan untuk
memberi kemudahan
Perhatian terhadap
masalah psiko-sosial
pasien, empati
Memberi informasi
lengkap, memberi
kesempatan bertanya
2.1.3. Perangkat Pengukuran Kepuasan Pasien
Ada beberapa pakar yang menganggap kepuasan pasien sebagai aspek
psikososial dari keefektifan layanan kesehatan dan mereka mengusulkan beberapa
indikator sebagai perangkat pengukuran kepuasan (Pohan, 2007) yaitu :
1. Kepuasan terhadap akses layanan kesehatan
Kepuasan terhadap akses layanan kesehatan akan dinyatakan oleh sikap dan
pengetahuan tentang :
a. Sejauh mana layanan kesehatan itu tersedia pada waktu dan tempat saat
dibutuhkan.
b. Kemudahan memperoleh layanan kesehatan, baik dalam keadaan biasa
ataupun keadaan gawat darurat.
c. Sejauh mana pasien mengerti bagaimana sistem layanan kesehatan itu
bekerja, keuntungan dan ketersediaan layanan kesehatan.
2. Kepuasan terhadap mutu layanan kesehatan
Kepuasan terhadap mutu layanan kesehatan akan dinyatakan oleh sikap
terhadap :
a. Kompetensi teknik dokter dan/atau profesi layanan kesehatan lain yang
berhubungan dengan pasien.
b. Keluaran dari penyakit atau bagaimana perubahan yang dirasakan oleh
pasien sebagai hasil dari layanan kesehatan.
3. Kepuasan terhadap proses layanan kesehatan, termasuk hubungan antar
manusia.
Indikator ini akan dinyatakan dengan pengukuran :
a. Sejauh mana ketersediaan layanan puskesmas atau rumah sakit menurut
penilaian pasien
b. Persepsi tentang perhatian dan kepedulian dokter dan atau profesi layanan
kesehatan lain
c. Tingkat kepercayaan dan keyakinan terhadap dokter
d. Tingkat pengertian tentang kondisi atau diagnosis
e. Sejauh mana tingkat kesulitan untuk dapat mengerti nasihat dokter
dan/atau rencana pengobatan
4. Kepuasan terhadap sistem layanan kesehatan
Kepuasan terhadap sistem layanan kesehatan ditentukan oleh sikap terhadap :
a. Fasilitas fisik dan lingkungan layanan kesehatan
b. Sistem perjanjian, termasuk menunggu giliran, waktu tunggu, pemanfaatan
waktu selama menunggu, sikap mau menolong atau kepedulian personal,
mekanisme pemecahan masalah dan keluhan yang timbul
c. Lingkup dan sifat keuntungan dan layanan kesehatan yang ditawarkan.
2.1.4. Aspek yang Memengaruhi Kepuasan Pasien
a. Pelayanan Rawat Jalan Puskesmas
Pohan (2007) menyatakan bahwa aspek-aspek yang memengaruhi
kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas antara lain :
1. Kesembuhan.
2. Ketersediaan obat.
3. Keleluasaan pribadi atau privasi sewaktu pemeriksaan.
4. Kebersihan.
5. Mendapat informasi yang menyeluruh.
6. Mendapat jawaban yang dimengerti.
7. Ada kesempatan untuk bertanya.
8. Penggunaan bahasa daerah.
9. Kesinambungan petugas kesehatan.
10. Waktu tunggu.
11. Ketersediaan toilet.
12. Biaya pelayanan.
13. Tersedianya tempat duduk.
b. Pelayanan Rawat Inap Puskesmas
Aspek-aspek yang memengaruhi kepuasan pasien rawat inap di Rumah
Sakit antara lain (Pohan, 2007):
1. Petugas kantor penerima pasien rawat inap melayani dengan sopan, ramah
dan tanggap.
2. Petugas melayani dengan cepat, tepat, tidak berbelit-belit
3. Kursi untuk pasien dan keluarga yang sedang menunggu giliran layanan
tersedia dengan cukup.
4. Kursi roda/troli tersedia pada kantor penerimaan untuk membawa pasien
ke instalasi rawat inap.
5. Perawat instalasi rawat inap melayani dengan sopan, ramah dan tanggap.
6. Tempat tidur telah dipersiapkan dalam keadaan rapi, bersih dan siap pakai.
7. Perawat menolong/mengangkat pasien dari kursi roda/troli ke tempat tidur
8. Perawat segera menghubungi dokter menanyakan tentang obat dan jenis
makanan pasien.
9. Instalasi rawat inap tertata rapi, bersih dan nyaman.
10. Kelengkapan dan kebersihan peralatan yang dipakai.
11. Perawat memberi informasi tentang peraturan, waktu makan, jenis
makanan, waktu tidur, kunjungan dokter, penyimpanan barang berharga,
jam bertamu dan lain- lain.
12. Perawat memberi kesempatan bertanya.
13. Penampilan perawat yang bertugas rapi dan bersih serta bersikap mau
menolong
14. Perawat memperhatikan kebutuhan dan keluhan pasien.
15. Perawat memperhatikan keluhan keluarga pasien.
16. Perawat berupaya menjaga privasi pasien selama berada dalam instalasi
rawat inap.
17. Perawat selalu memberi obat sesuai prosedur pemberian obat.
18. Perawat menanyakan tentang kecukupan dan rasa makanan pasien serta
makanan yang menjadi kesukaan/tidak disukai pasien dan berupaya
memenuhinya jika dimungkinkan oleh penyakit pasien.
19. Dokter mengunjungi instalasi rawat inap dua kali sehari dan
berkomunikasi dengan pasien dan perawat.
20. Perawat melaporkan segala detail perubahan pasien kepada dokter sewaktu
melakukan kunjungan.
21. Dokter selalu menanyakan perubahan keluhan pasien dan melakukan
pemeriksaan dan jika perlu mengganti obat pasien
22. Jika perlu dokter mengkonsultasikan pasien ke dokter lain
23. Dokter memberikan kesempatan bertanya kepada pasien
24. Perawat menginformasikan persiapan yang harus dilakukan oleh pasien
sebelum dibawa berkonsultasi dengan dokter lain.
25. Perawat membawa pasien dengan menggunakan kursi roda/troli sewaktu
akan berkonsultasi dengan dokter lain.
26. Dokter jaga tersedia selama 24 jam dan dokter yang menangani pasien
selalu on call.
2.2. Pelayanan Puskesmas
2.2.1. Pengertian Puskesmas
Menurut Depkes RI (1991, dalam Effendi, 2004), puskesmas adalah suatu
kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan
kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping
memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di
wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
Menurut Azwar (dalam Supardi 2008), puskesmas adalah suatu unit
pelaksana fungsional yang berfungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan, pusat
pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan serta pusat pelayanan
kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan kegiatannya secara
menyeluruh dan terpadu dan berkesinambungan pada suatu masyarakat yang
bertempat tinggal dalam suatu wilayah tertentu.
2.2.2. Peran Puskesmas
Sejak semula peranan puskesmas dirancang untuk menjadi pusat
pelayanan kesehatan, pusat pembinaan kesehatan masyarakat dan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat (Muninjaya, 2004).
Puskesmas sebagai pusat kesehatan masyarakat mempunyai tujuan utama
untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit dengan sasaran utamanya
yaitu masyarakat karena masalah kesehatan masyarakat pada dasarnya adalah
masyarakat sendiri sehingga dalam menyediakan dan menyelenggarakan
pelayanan kesehatan masyarakat dibutuhkan pengikutsertaan potensi masyarakat
yang diwujudkan dalam bentuk organisasi-organisasi kemasyarakatan dan
melibatkan organisasi swasta untuk menyelenggarakan berbagai program
kesehatan masyarakat (Azwar, 2006).
Menurut Ali (2001), Pengembangan layanan dan upaya kesehatan
masyarakat dapat dilakukan melalui rujukan, upaya peningkatan kesehatan di
tingkat puskesmas dan peningkatan peran serta masyarakat.
Rujukan dilakukan untuk memecahkan masalah kesehatan dan mempunyai
dua tingkatan yaitu rujukan kesehatan dan rujukan medik. Rujukan kesehatan
adalah rujukan yang menyangkut masalah kesehatan masyarakat yang bersifat
preventif (pencegahan penyakit) dan promotif (peningkatan derajat kesehatan).
Rujukan kesehatan meliputi teknologi, sarana dan operasional. Sedangkan rujukan
medik adalah rujukan yang dikaitkan dengan upaya penyembuhan penyakit serta
pemulihan kesehatan.
Upaya peningkatan kesehatan di tingkat puskesmas dapat dilakukan
melalui upaya kesehatan melalui pembentukan unit Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA), Keluarga Berencana (KB), Kesehatan Lingkungan, Pemberantasan
Penyakit Menular (P2M), Penyuluhan Kesehatan Masyarakat (PKM), Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS), gigi dan jiwa. Upaya peningkatan kesehatan juga
dilakukan melalui pembinaan terhadap kelompok masyarakat, pembimbingan
kader, pembudidayaan obat tradisional, Community Health Nursing (CHN)
swadaya dan Dana Upaya Kesehatan Masyarakat (DUKM). Peningkatan peran
serta masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan misalnya melalui
pembinaan kader yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan.
2.2.3 Visi dan Misi Puskesmas
Sesuai dengan strategi Indonesia sehat 2010 dan kebutuhan pembangunan
sektor kesehatan di era desentralisasi ini, Depkes Pusat sudah menetapkan visi dan
misi puskesmas. Visi pembangunan kesehatan melalui puskesmas adalah
terwujudnya Kecamatan sehat tahun 2010.
Untuk mewujudkan visi Kecamatan sehat 2010, setiap puskesmas harus
memanfaatkan kapasitas dan potensi secara optimal untuk kemudian
dikembangkan secara bertahap dalam visi puskesmas. Ada tiga misi yang harus
diemban oleh puskesmas yaitu:
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan
Pembangunan berwawasan kesehatan harus mampu menciptakan lingkungan
sehat dan membentuk prilaku sehat masyarakat. Dengan kondisi seperti itu,
derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya akan dapat ditingkatkan.
Untuk menyiapkan puskesmas agar mampu melaksanakan misi ini, pimpinan
dan staff inti puskesmas harus dilatih secara khusus untuk melakukan
advokasi terhadap sektor kesehatan.
2. Memberdayakan masyarakat dan keluarga dalam pembangunan kesehatan
Masyarakat dan keluaraga perlu dididik oleh staff puskesmas tentang prilaku
hidup sehat sehingga mereka lebih peka dengan masalah kesehatan yang
potensial muncul di wilayahnya. Untuk itu, program Penyuluhan Kesehatan
Masyarakat (PKM) dan konseling perlu lebih digalakkan oleh staff puskesmas
dan dapat bekerjasama dengan LSM setempat untuk memberdayakan
masyarakat.
3. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar yang bermutu
Pelayanan kesehatan dasar yang dilakukan oleh puskesmas bersifat
komprehensif (menyeluruh), holistic (termasuk aspek social), terpadu antar
program dan berkesinambungan (Muninjaya, 2004).
2.2.4. Fungsi puskesmas
Sesuai dengan misi yang telah disebutkan diatas, puskesmas berfungsi
sebagai penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan
masyarakat dan keluarga dalam pembangunan kesehatan serta sebagai pusat
pelayanan kesehatan tingkat pertama (Muninjaya, 2004).
Menurut Effendi (2004), ada tiga fungsi pokok puskesmas, yaitu:
1. Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayahnya.
2. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka
meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat.
3. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat di wilayah kerjanya.
Agar puskesmas dapat berjalan sesuai dengan fungsinya maka proses dalam
melaksanakan fungsinya tersebut dapat dilaksanakan dengan cara:
1. Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan
dalam rangka menolong dirinya sendiri.
2. Memberikan petunjuk tentang bagaimana menggali dan menggunakan
sumber daya yang ada secara efektif dan efisien.
3. Memberi bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan
medis maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan
tersebut tidak menimbulkan ketergantungan.
4. Memberi pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat.
5. Bekerjasama dengan sector-sektor yang bersangkutan dalam
melaksanakan program puskesmas.
2.2.5 Strategi Pembinaan Fungsi Puskesmas
Pelayanan kesehatan di tingkat dasar umumnya dilaksanakan oleh
puskesmas. Oleh karena itu, fungsi puskesmas perlu ditingkatkan. Sebagai
lembaga bimbingan kesehatan masyarakat, puskesmas memiliki tiga komponen
utama yaitu wadah, program dan peran serta masyarakat (PSM).
1. Wadah
Puskesmas sebagai wadah pemberi pelayanan, pembinaan dilakukan
terhadap sarana fisik, manajemen dan sumber daya manusia (SDM).
2. Program
Pelaksanaan program-program sektor kesehatan maupun program lintas
sektoral secara langsung maupun tidak langsung menjadi tanggung jawab
puskesmas dalam pelaksanaan maupun sarana penunjang. Sehingga
pembinaan dilakukan terhadap standar pembinaan teknis, sarana dan
system pengendalian.
3. Peran serta masyarakat (PSM)
Pembinan peran serta masyarakat dapat dilakukan dalam hal persepsi, cara
penyampaian pesan dan teknologi yang dipakai.
2.2.6 Program Pokok Puskesmas
Program pokok Puskesmas merupakan program pelayanan kesehatan yang
wajib di laksanakan karena mempunyai daya ungkit yang besar terhadap
peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Ada 6 Program Pokok pelayanan kesehatan di Puskesmas yaitu :
1. Program pengobatan (kuratif dan rehabilitatif) yaitu bentuk pelayanan
kesehatan untuk mendiagnosa, melakukan tindakan pengobatan pada
seseorang pasien dilakukan oleh seorang dokter secara ilmiah berdasarkan
temuan-temuan yang diperoleh selama anamnesis dan pemeriksaan
2. Promosi Kesehatan yaitu program pelayanan kesehatan puskesmas yang
diarahkan untuk membantu masyarakat agar hidup sehat secara optimal
melalui kegiatan penyuluhan (induvidu, kelompok maupun masyarakat).
3. Pelayanan KIA dan KB yaitu program pelayanan kesehatan KIA dan KB
di Puskesmas yang ditujuhkan untuk memberikan pelayanan kepada PUS
(Pasangan Usia Subur) untuk ber KB, pelayanan ibu hamil, bersalin dan
nifas serta pelayanan bayi dan balita.
4. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menular dan tidak menular yaitu
program pelayanan kesehatan Puskesmas untuk mencegah dan
mengendalikan penular penyakit menular/infeksi (misalnya TB, DBD,
Kusta dll).
5. Kesehatan Lingkungan yaitu program pelayanan kesehatan lingkungan di
puskesmas untuk meningkatkan kesehatan lingkungan pemukiman melalui
upaya sanitasi dasar, pengawasan mutu lingkungan dan tempat umum
termasuk pengendalian pencemaran lingkungan dengan peningkatan peran
serta masyarakat.
6. Perbaikan Gizi Masyarakat yaitu program kegiatan pelayanan kesehatan,
perbaikan gizi masyarakat di Puskesmas yang meliputi peningkatan
pendidikan gizi, penanggulangan Kurang Energi Protein, Anemia Gizi
Besi, Gangguan Akibat Kekurangan Yaodium (GAKY), Kurang Vitamin
A, Keadaan zat gizi lebih, Peningkatan Survailans Gizi, dan Perberdayaan
Usaha Perbaikan Gizi Keluarga/Masyarakat.
2.2.7 Program Pengembangan Puskesmas
Program Pengembangan pelayanan kesehatan Puskesmas adalah beberapa
upaya kesehatan pengembangan yang ditetapkan Puskesmas dan Dinas Kesehatan
kabupaten sesuai dengan permasalahan, kebutuhan dan kemampuan puskesmas.
Dalam struktur organisasi puskesmas program pengembangan ini biasa disebut
Program spesifik lokal. Program pengembangan pelayanan kesehatan Puskesmas
tersebut adalah
1. Usaha Kesehatan Sekolah, adalah pembinaan kesehatan masyarakat yang
dilakukan petugas Puskesmas di sekolah-sekolah (SD,SMP dan SMA)
diwilayah kerja Puskesmas.
2. Kesehatan Olah Raga adalah semua bentuk kegiatan yang menerapkan
ilmu pengetahuan fisik untuk meningkatkan kesegaran jasmani
masyarakat, naik atlet maupun masyarakat umum. Misalnya pembinaan
dan pemeriksaan kesegaran jasmani anak sekolah dan kelompok
masyarakat yang dilakukan puskesmas di luar gedung.
3. Perawatan Kesehatan Masyarakat, adalah program pelayanan penanganan
kasus tertentu dari kunjungan puskesmas akan ditindak lanjuti atau
dikunjungi ketempat tinggalnya untuk dilakukan asuhan keperawatan
induvidu dan asuhan keperawatan keluarganya. Misalnya kasus gizi
kurang penderita ISPA/Pneumonia.
4. Kesehatan Kerja, adalah program pelayanan kesehatan kerja puskesmas
yang ditujuhkan untuk masyarakat pekerja informal maupun formal
diwilayah kerja puskesmas dalam rangka pencegahan dan pemberantasan
penyakit serta kecelakaan yang berkaitan dengan pekerjaan dan
lingkungan kerja. Misalnya pemeriksaan secara berkala di tempat kerja
oleh petugas puskesmas.
5. Kesehatan Gigi dan Mulut, adalah program pelayanan kesehatan gizi dan
mulut yang dilakukan Puskesmas kepada masyarakat baik didalam
maupun diluar gedung (mengatasi kelainan atau penyakit ronggo mulut
dan gizi yang merupakan salah satu penyakit yang terbanyak di jumpai di
Puskesmas.
6. Kesehatan Jiwa, adalah program pelayanan kesehatan jiwa yang
dilaksanakan oleh tenaga Puskesmas dengan didukung oleh peran serta
masyarakat, dalam rangka mencapai derajat kesehatan jiwa masyarakat
yang optimal melalui kegiatan pengenalan/deteksi dini gangguan jiwa,
pertolongan pertama gangguan jiwa dan konseling jiwa. Sehat jiwa adalah
perasaan sehat dan bahagia serta mampu menghadapi tantangan hidup,
dapat menerima orang lain sebagaimana adanya dan mempunyai sikap
positif terhadap diri sendiri dan orang lain. Misalnya ada konseling jiwa di
Puskesmas.
7. Kesehatan Mata adalah program pelayanan kesehatan mata terutama
pemeliharaan kesehatan (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif)
dibidang mata dan pencegahan kebutaan oleh tenaga kesehatan Puskesmas
dan didukung oleh peran serta aktif masyarakat. Misalnya upaya
penanggulangan gangguan refraksi pada anak sekolah.
8. Kesehatan Usia Lanjut, adalah program pelayanan kesehatan usia lanjut
atau upaya kesehatan khusus yang dilaksanakan oleh tenaga Puskesmas
dengan dukungan peran serta aktif masyarakat dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat usia lanjut. Misalnya
pemeriksaan kesehatan untuk mendeteksi dini penyakit degeneratif,
kardiovaskuler seperti : diabetes Melitus, Hipertensi dan Osteoporosis
pada kelompok masyarakat usia lanjut.
9. Pembinaan Pengobatan Tradisional, Adalah program pembinaan terhadap
pelayanan pengobatan tradisional, pengobat tradisional dan cara
pengobatan tradisional. Yang dimaksud pengobatan tradisional adalah
pengobatan yang dilakukan secara turun temurun, baik yang menggunakan
herbal (jamu), alat (tusuk jarum, juru sunat) maupun keterampilan (pijat,
patah tulang).
10. Kesehatan haji adalah program pelayanan kesehatan untuk calon dan
jemaah haji yang meliputi pemeriksaan kesehatan, pembinaan kebugaran
dan pemantauan kesehatan jemaah yang kembali (pulang) dari menaikan
ibadah haji.
11. Dan beberapa upaya kesehatan pengembangan lainnya yang spesifik lokal
yang dikembangkan di Puskesmas dan Dinas Kesehatan kabupaten. Setiap
program yang dilaksanakan di puskesmas di lengkapi dengan pelaksana
program yang terlatih dan sesuai dengan keahlianya, peralatan kesehatan
(alat pelayanan dan bahan habis pakai kesehatan), dilengkapi juga dengan
pedoman pelaksanan program dan sasaran program (populasi sasaran dan
target sasaran) termasuk sistem pencatatan (register pencatatan pelayanan)
dan pelaporannya serta standar operasional prosedur pelayanan kesehatan
programnya, dan beberapa kelengkapan lainnya misalnya kendaran roda
dua dan empat.
2.3. Kerangka Konsep
Kepuasan pasien adalah suatu tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai
akibat dari kinerja layanan kesehatan yang diperoleh setelah pasien
membandingkannya dengan apa yang diharapkan (Pohan, 2007).
Menurut Azwar (dalam Supardi 2008), puskesmas adalah suatu unit
pelaksana fungsional yang berfungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan, pusat
pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan serta pusat pelayanan
kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan kegiatannya secara
menyeluruh dan terpadu dan berkesinambungan pada suatu masyarakat yang
bertempat tinggal dalam suatu wilayah tertentu.
Kerangka konsep dalam penelitian ini disusun berdasarkan konsep dan
teori diatas, sebagaimana dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 2.1.Kerangka Konsep Penelitian
Tingkat Kepuasan Pasien
Tingkat Kepuasan Pasien
Pelayanan Kesehatan Dasar di
Puskesmas
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah survey analitik artinya penelitian ini diarahkan
untuk menggali bagaimana fenomena terjadi dan melakukan analisis dinamika
korelasi antara fenomena atau antara faktor resiko dan faktor efek (Notoatmodjo,
2010). Dalam hal ini yang di akan dianalisis adalah tingkat kepuasan pasien
terhadap pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas Padang Panyang Kecamatan
Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya Tahun 2013.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini di lakukan di Puskesmas Padang Panyang Kecamatan Kuala
Pesisir Kabupaten Nagan Raya. Waktu yang digunakan untuk mengumpulkan
data penelitian mulai tanggal 1-8 Mei 2013.
3.3. Populasi dan sampel penelitian
3.3.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien rawat jalan yang
berkunjung ke puskesmas Padang Panyang.
3.3.2. Sampel
Jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan rumus sampel minimal
(Lemeshow, 1997, dalam Notoatmodjo, 2010), yaitu :
4 p q
n = ---------- d2
n = sampel minimal
p = proporsi kepuasan pasien = 0,2
q = 1-p = 1 – 0,2 = 0,8
d = limit error = 0,10
4 *0,20*0,80 n = ---------------------- (0,10)2
n = 64 orang
Teknik sampling yang digunakan adalah accidental sampling, yaitu
pengambilan sampel yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat sesuai
dengan konteks penelitian (Notoadmojo, 2010). Adapun kriteria sampel adalah
berusia lebih dari 15 tahun, bisa membaca dan menulis, dan bersedia menjadi
responden.
3.4. Metode Pengumpulan Data
3.4.1. Data Primer
Data primer merupakan data yang bersumber langsung dari responden.
Untuk memperoleh informasi dari responden peneliti dengan membagikan
kuesioner.
3.4.2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data pendukung yang bersumber dari selain
responden. Data ini dapat bersumber dari puskesmas Padang Panyang.
3.5. Definisi Operasional Variabel
Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel
No Variabel Keterangan
1 Tingkat Kepuasan pasien
Definisi Cara ukur
Alat ukur Hasil Ukur
Skala Ukur
Terpenuhinya harapan pasien terhadap pelayanan yang di berikan puskesmas. Wawancara
Format Wawancara 1. Puas
2. Cukup Puas 3. Kurang Puas Ordinal
2 Pelayanan Kesehatan
Dasar
Definisi
Cara ukur Alat ukur Hasil Ukur
Skala Ukur
Pelayanan kesehatan yang diterima pasien yang berkunjung ke puskesmas.
Wawancara Format Wawancara 1. Baik
2. Cukup 3. Kurang
Ordinal
3.6 Aspek Pengukuran Variabel
Untuk variabel Tingkat Kepuasan pasien diukur dengan mengajukan
pertanyaan tentang terpenuhinya harapan pasien terhadap 6 aspek pelayanan
kesehatan dasar di puskesmas dengan 3 kemungkinan jawaban yaitu “puas”,
”cukup puas”, dan “kurang puas”. Untuk jawaban “puas” diberi skor 2, “cukup
puas” diberi skor 1 dan “kurang puas” diberi skor 0.
Sedangkan Untuk variabel pelayanan kesehatan dasar diukur dengan
mengajukan pertanyaan tentang 6 aspek pelayanan kesehatan dasar di puskesmas
dengan 3 kemungkinan jawaban yaitu “baik”, ”cukup”, dan “kurang”. Untuk
jawaban “baik” diberi skor 2, “cukup” diberi skor 1 dan “kurang” diberi skor 0.
Untuk menentukan rentang antar kelas digunakan rumus (Hidayat,2007).
I : Interval
H : Nilai tertinggi
L : Nilai terendah
K : Jumlah kelas (Notoatmodjo, 2010)
Sehingga didapatkan :
Untuk variabel kepuasan didapatkan kategori :
1. Puas : Jika diperoleh skor antara >8 - 12
2. Cukup puas : Jika diperoleh skor antara >4 - 8
3. Kurang puas : Jika diperoleh skor antara >0 - 4
Dan untuk variabel pelayanan kesehatan dasar didapatkan kategori :
1. Penting : Jika diperoleh skor antara >8 - 12
2. Cukup Penting : Jika diperoleh skor antara >4 - 8
3. Kurang Penting : Jika diperoleh skor antara >0 - 4
H – L I =
K
12 – 0
I = 3
I = 4
3.7. Teknik Analisis Data
Metode statistik untuk analisis data yang digunakan adalah:
3.7.1. Analisis Univariat
Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karateristik setiap variabal penelitian. Dalam analisis univariat hanya
menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari tiap variabel (Notoatmodjo,
2010).
3.7.2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat adalah suatu prosedur untuk menganalisa hubungan
antara dua variabel yaitu dengan melihat hubungan variabel independen
(pelayanan kesehatan dasar) dengan variabel dependen (kepuasan pasien) akan
menggunakan uji Chi Square (Uji X 2) dengan tingkat kepercayaan 95% (α:0,05)
(Notoatmodjo, 2010).
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian
Puskesmas Padang Panyang merupakan salah satu puskesmas yang
terdapat di Kabupaten Nagan Raya. Puskesmas ini terletak di desa Padang
Panyang Kecamatan Kuala Pesisir, dengan luas wilayah 10.500 hektar. Adapun
batas-batas wilayah kerja puskesmas Padang Panyang adalah :
1. Sebelah Utara : Berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Padang
Rubek
2. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Simpang
Jaya
3. Sebelah Timur : Berbatasan dengan wilayah kerja puskesmas Ujong
Patihah
4. Sebelah Barat : Berbatasan dengan lautan hindia
Jumlah penduduk dalam wilayah Puskesmas Padang Panyang Kecamatan
Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya 11.059 jiwa, yang terdiri atas 4.379 KK.
Puskesmas Padang Panyang mempunyai visi “ Tercapainya Kecamatan Kuala
Pesisir sehat menuju terwujudnya masyarakat yang sehat mandiri untuk hidup
sehat”. Untuk mewujudkan visi itu, telah disusun misi sebagai berikut :
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan dengan
menggalakkan revitalisasi posyandu.
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas Padang Panyang.
3. Meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan
di selenggarakan di Puskesmas Padang Panyang
4. Meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat beserta
lingkungan dalam upaya mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
pemulihan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat dalam wilayah
kerja Puskesmas Padang Panyang.
5. Meningkatkan disiplin aparatur pemerintah
6. Melaksanakan Pelayanan Kesehatan Bernuansa Islami (Senyum, salam,
sapa, sopan, santun)
4.1.2 Karakteristik responden
4.1.2.1 Jenis Kelamin
Jenis kelamin pasien yang menjadi responden di kategorikan menjadi laki-
laki dan perempuan, sebagaimana terlihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.1 Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di
Puskesmas Padang Panyang Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten
Nagan Raya Tahun 2013
No Jenis Kelamin Frekwensi (%)
1 2
Laki- laki Perempuan
20 44
31,2 68,8
Jumlah 64 100 Sumber : Data primer (diolah 2013)
Berdasarkan tabel 4.1. di atas diketahui mayoritas pasien yang menjadi
responden di Puskesmas Padang Panyang Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten
Nagan Raya berjenis kelamin perempuan yaitu 44 orang (68,8%).
4.1.2.2 Umur
Pengukuran umur responden dikategorikan menjadi usia remaja (15-19
tahun), dewasa muda (20-30 tahun), usia dewasa menengah (31-45 tahun) dan
dewasa tua (46-60 tahun) serta lansia (>60 tahun) (Hurlock, 2000) untuk lebih
terperinci dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.2 Distribusi frekwensi responden berdasarkan umur di Puskesmas
Padang Panyang Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan
Raya tahun 2013
No Umur Frekwensi (%)
1 2
3 4 5
Remaja (15-19 tahun) Dewasa Muda (20-30 tahun)
Dewasa Menengah (31-45 tahun) Dewasa Tua (46-60 tahun) Lansia (> 60 tahun)
8 23
15 10 8
12,5 35,9
23,5 15,6 12,5
Jumlah 64 100 Sumber : Data primer (diolah 2013)
Berdasarkan tabel 4.2. di atas diketahui mayoritas pasien yang menjadi
responden di Puskesmas Padang Panyang Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten
Nagan Raya berumur dewasa muda (20-30 tahun) yaitu sebanyak 23 orang
(35,9%) dari 64 responden yang diteliti.
4.1.3 Analisa Univariat
4.1.3.1 Pelayanan Kesehatan Dasar
Pengukuran variabel pelayanan kesehatan dasar dikategorikan baik,
cukup dan kurang seperti yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.3 Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Pelayanan
Kesehatan Dasar di Puskesmas Padang Panyang Kecamatan
Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya tahun 2013
No Pelayanan Kesehatan Dasar Frekwensi (%)
1 2 3
Baik Cukup Kurang
24 20 20
37,5 31,25 31,25
Jumlah 64 100 Sumber : Data primer (diolah 2013)
Berdasarkan tabel 4.3. di atas diketahui kebanyakan pasien di Puskesmas
Padang Panyang Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya menyatakan
pelayanan kesehatan dasar berada pada kategori baik yaitu sebanyak 24 orang
(37,5%) dari 64 responden yang diteliti.
4.1.3.2 Kepuasan Pasien
Pengukuran kepuasan dikategorikan puas, cukup puas, dan kurang puas
seperti yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.4 Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Kepuasan di
Puskesmas Padang Panyang Kecamatan Kuala Pesisir
Kabupaten Nagan Raya tahun 2013
No Kepuasan pasien Frekwensi (%)
1
2 3
Puas
Cukup puas Kurang puas
30
19 15
46,9
29,7 23,4
Jumlah 64 100 Sumber : Data primer (diolah 2013)
Berdasarkan tabel 4.4. di atas diketahui mayoritas Pasien di Puskesmas
Padang Panyang Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya menyatakan
puas terhadap pelayanan yang diterima yaitu sebanyak 30 orang (46,9%) dari 64
responden yang diteliti.
4.1.4 Analisa Bivariat
4.1.4.1 Hubungan Pelayanan Kesehatan Dasar dengan Kepuasan Pasien
Tabel 4.5 Distribusi frekuensi dan persentase Hubungan Pelayanan
Kesehatan Dasar dengan Kepuasan Pasien di Puskesmas Padang
Panyang Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya
tahun 2013
No Pelayanan Kesehatan
Dasar
Kepuasan Pasien total
p Puas Cukup
puas Kurang
puas n % n % n % N %
1 Baik 13 54,2 8 33,3 3 12,5 24 100
0,018 2 Cukup 10 50,0 8 40,0 2 10,0 20 100 3 Kurang 7 35,0 3 15,0 10 50,0 20 100
Jumlah 30 19 15 64 Sumber : Data primer (diolah 2013)
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 24 responden yang menyatakan
pelayanan kesehatan baik, 13 orang (54.2%) diantaranya menyatakan puas, dari
20 orang yang menyatakan pelayanan kesehatan dasar cukup, 10 orang (50%)
diantaranya menyatakan puas, sedangkan dari 20 orang yang menyatakan
pelayanan kesehatan dasar kurang, 10 orang (50%) diantaranya menyatakan
kurang puas.
Setelah dilakukan uji statistik Chi square pada derajat kepercayaan
(konfidience Level) 95% (α = 0,05) diperoleh nilai p = 0,018 (p< 0,05), maka Ha
diterima artinya ada hubungan yang signifikan antara pelayanan kesehatan dasar
dengan kepuasan pasien di Puskesmas Padang Panyang Kecamatan Kuala Pesisir
Kabupaten Nagan Raya.
4.2.Pembahasan
4.2.1. Pelayanan Kesehatan Dasar
Pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas merupakan program pelayanan
kesehatan yang wajib di laksanakan karena mempunyai daya ungkit yang besar
terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya yaitu
meliputi program pengobatan (kuratif dan rehabilitataif), promosi kesehatan, KIA,
Gizi, pencegahan dan pengendalian penyakit serta kesehatan lingkungan
(Muninjaya, 2004).
Hasil penelitian terhadap pelayanan kesehatan dasar menunjukkan bahwa
kebanyakan pasien di Puskesmas Padang Panyang Kecamatan Kuala Pesisir
Kabupaten Nagan Raya menyatakan sudah baik (37,5%).
Sudah baiknya pelayanan ini mengindikasikan bahwa pelayanan yang
diberikan sesuai dengan standar sehingga terpenuhinya mutu pelayanan
kesehatan. Konsumen yang memanfaatkan pelayanan kesehatan juga
mendapatkan pelayanan yang sesuai. Menurut Notoatmodjo (2011), pelayanan
kesehatan adalah sub sistem pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah
pelayanan preventif (pencegahan) dan promotif( peningkatan kesehatan ) dengan
sasaran masyarakat. Sementara itu pelayanan kesehatan dasar yang diperoleh
masyarakat di puskesmas berupa program pengobatan (promotif dan
rehabilitataif), promosi kesehatan, pelayanan KIA dan KB serta pencegahan
penyakit menular.
Baik atau tidaknya pelayanan yang diberikan sangat tergantung kepada
petugas dan juga fasilitas disamping faktor lingkungan tentunya. Petugas
kesehatan di Puskesmas merupakan ujung tombak tercapainya pelayanan
kesehatan yang berkualitas. Oleh karena itu tenaga kesehatan harus senantiasa
bekerja dengan sebaik mungkin sehingga masyarakat yang menjadi
tanggungjawabnya dapat terlayani dengan baik.
Fasilitas pelayanan kesehatan merupakan sarana dan prasarana yang
mendukung terlaksananya pemberian pelayanan kepada masyarakat. Puskesmas
Padang Panyang termasuk fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
memberikan pelayanan kesehatan dasar. Untuk mempertahankan supaya
pelayanan kesehatan tetap baik, fasilitas yang tersedia juga harus senantiasa dapat
dipergunakan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara pelayanan kesehatan dasar yang diberikan dengan kepuasan
pasien dengan nilai p= 0,018. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin baik
pelayanan yang diberikan, maka akan semakin tinggi tingkat kepuasan pasien.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Ngisom (2011) bahwa
terdapat hubungan kualitas pelayanan dengan kepuasan pasien di UPTD
Puskesmas Gandrumangu Kabupaten Cilacap. Demikian juga dengan penelitian
Astawa (2012) yaitu terdapat hubungan dimensi pelayanan kesehatan dengan
kepuasan pasien rawat jalan dan rawat inap di Puskesmas Rumbia Lampung
Tengah.
Kotler (2005) menyebutkan bahwa kepuasan pasien dipengaruhi oleh
banyak faktor, antara lain : pendekatan dan perilaku petugas, perasaan klien
terutama saat pertama kali datang, mutu informasi yang diterima, outcomes
pengobatan dan perawatan yang diterima, prosedur perjanjian, waktu tunggu.
Oleh karena itu kepuasan pasien merupakan respon kebutuhan pasien terhadap
keistimewaan suatu kualitas produk jasa atau pelayanan.
Dengan demikian untuk meningkatkan kepuasan pasien terhadap
pelayanan yang diberikan, petugas puskesmas harus mengupayakan supaya
pelayanan yang berikan harus berkualitas.
4.2.2. Kepuasan pasien
Hasil penelitian terhadap kepuasan pasien, didapatkan kebanyakan pasien
menyatakan puas terhadap pelayanan yang diberikan yaitu 46,9%. Hal ini
menunjukkan bahwa pelayanan yang diberikan oleh puskesmas sudah memenuhi
harapan pasien. Sebab kepuasan hanya akan tercapai jika harapan sudah
terpenuhi. Terpenuhinya harapan ini disebabkan karena petugas yang melayani
pasien sudah memenuhi harapan pasien baik kualitas maupun cara pelayanannya.
Demikian pula dengan fasilitas yang tersedia, sudah dapat memenuhi harapan
pasien, baik jumlah maupun kualitasnya.
Menurut Pohan (2007) kepuasan merupakan suatua tingkat perasaan
pasien yang timbul sebagai akibat dari kinerja layanan kesehatan yang
diperolehnya setelah pasien membandingkannya dengan apa yang diharapkannya.
Artinya rasa puas ini timbul setelah pasien mendapatkan pelayanan kesehatan.
Salah satu indikator keberhasilan pelayanan kesehatan perorangan di
puskesmas adalah kepuasan pasien. Kepuasan didefinisikan sebagai penilaian
pasca konsumsi, bahwa suatu produk yang dipilih dapat memenuhi atau melebihi
harapan konsumen, sehingga mempengaruhi proses pengambilan keputusan untuk
pembelian ulang produk yang sama.
Untuk mempertahankan kepuasan pasien sebagai konsumen ini, petugas
kesehatan harus tetap memberikan pelayanan sesuai dengan standar yang berlaku,
sehingga dapat memenuhi harapan pasien yang menggunakan jasa pelayanan
tersebut.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka
dapat diambil kesimpulan :
1. Kebanyakan pasien menyatakan bahwa pelayanan kesehatan yang
diberikan sudah baik, yaitu 37,5%
2. Mayoritas responden menyatakan puas terhadap pelayanan yang diberikan,
yaitu sebesar 46,9%.
3. Ada hubungan yang signifikan antara pelayanan kesehatan yang diberikan
dengan kepuasan pasien, dengan nilai p=0,018.
5.2 Saran
a. Disarankan kepada Pimpinan Puskesmas untuk berupaya meningkatkan
pelayanan yang diberikan dengan cara memberikan dukungan atau motivasi
kepada petugas untuk bekerja dengan baik dalam rangka memenuhi harapan
pasien.
b. Disarankan kepada Petugas kesehatan Puskesmas Padang Panyang untuk
meningkatkan kinerja sesuai dengan standar yang berlaku di Puskesmas
tersebut dan meningkatkan tanggungjawab dan disiplin kerja dalam
menjalankan tugasnya sebagi pelayan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Aditama.2009. Manajemen Administrasi Rumah Sakit. Penerbit Universitas
Indonesia. Jakarta.
Ali.2001. Menilai kinerja karyawan,di unduh pada tanggal 23 November 2012.
Atmojo.2006. Mengukur Kepuasan Pelanggan. Dibuka tanggal 12 Mei 2013.
http://triatmojo.wordpress.com
Azwar. 2006. Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan. Pustaka Sinar. Jakarta.
Astawa. 2012. Hubungan Dimensi Mutu Pelayanan Kesehatan Dengan Kepuasan Pasien Di Puskesmas Rumbia Kabupaten Lampung Tengah. Jurnal Kesehatan. Diunduh tanggal 10 Mei 2013.
Depkes RI. 2003. Indikator Indonesia Sehat 2010. Jakarta.
Effendi. 2004. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. EGC.
Jakarta.
Julinarti. 2004. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pasien Mengunjung i
Puskesmas di Puskesamas Mutiara Kabupaten Pidie tahun 2004. Skripsi.
Koentjoro. 2007. Regulasi Kesehatan di Indonesia. ANDI. Yogyakarta. Kotler. 2005. Manajemen Pemasaran Jilid 1. PT. Indeks Kelompok. Gramedia,
Jakarta.
Muninjaya. 2004. Manajemen Kesehatan. EGC. Jakarta. Ngisom. 2011. Hubungan Mutu Pelayanan Kesehatan Dengan Kepuasan Pasien
Rawat Jalan di UPT Puskesmas Gandrungmangu I Kabupaten Cilacap. Diunduh tanggal 10 Mei 2013.
Notoatmodjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.
-------. 2011. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Rineka Cipta. Jakarta.
Pohan. 2007. Jaminan Mutu Layanan Kesehatan. EGC. Jakarta. Puskesmas padang panyang. 2011. Profil Puskesmas.
Sari. 2008. Manajemen Pemasaran Usaha Kesehatan. Mitra Cendikia.
Jogyakarta.
Supardi. 2008. Faktor yang berhubungan dengan kepuasan pasien. Dibuka
tanggal 12 Mei 2013.
Supranto. 2002. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan. Rineka Cipta.
s
QUISIONER
EVALUASI TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI
PUSKESMAS PADANG PANYANG KECAMATAN KUALA PESISIR
KABUPATEN NAGAN RAYA
No. Responden : Umur : Jenis Kelamin :
Pendidikan :
TINGKAT KEPUASAN
Isilah pernyataan dibawah ini dengan menulis tanda ceklist (√) pada kolom : SP = sangat puas
CP = cukup puas P = puas
No Aspek Pelayanan Kesehatan Dasar Penilaian Responden
SP CP P
1 Bagaimana penilaian anda terhadap pelayanan dokter dalam memeriksa pasien?
2 Bagaimana penilaian anda terhadap pelayanan dokter dalam menyampaikan hasil pemeriksaan?
3 Bagaimana penilaian anda terhadap ketersediaan obat di puskesmas?
4 Bagaimana penilaian anda terhadap penjelasan petugas tentang obat yang diberikan kepada anda?
5 Bagaimanakah penilaian anda terhadap tingkat
kesembuhan yang anda rasakan?
6 Bagaimana penilaian anda terhadap penyuluhan
kesehatan yang diberikan petugas kesehatan?
TINGKAT KEPENTINGAN
Isilah pernyataan dibawah ini dengan menulis tanda ceklist (√) pada kolom :
SP = sangat penting CP = cukup penting P = penting
No Aspek Pelayanan Kesehatan Dasar
Penilaian Responden
B C K
1 Sejauhmana kepentingan metode/cara dokter dalam memeriksa pasien
2 Menurut anda sejauhmana kepentingannya seorang dokter menyampaikan hasil pemeriksaan
3 Sejauhmana pentingnya ketersediaan obat di puskesmas
4 Sejauhmana pentingnya penjelasan petugas tentang
obat yang diberikan
5 Sejauhmana kepentingan tingkat kesembuhan bagi
anda
6 Pentingkah penyuluhan kesehatan yang diberikan petugas kesehatan kepada anda
TABEL SKOR
VARIABEL NO
P CP KP KETERANGAN
Kepuasan Pasien
1 2 1 0 Puas >8-12
Cukup puas > 4-8
Kurang puas >0-4
2 2 1 0
3 2 1 0
4 2 1 0
5 2 1 0
6 2 1 0
No B C K
Aspek pelayanan
Kesehatan dasar
1 2 1 0 Baik >8-12
Cukup > 4-8
Kurang >0-4
2 2 1 0
3 2 1 0
4 2 1 0
5 2 1 0
6 2 1 0
MASTER TABEL
NO
Umur
JK
Pelayanan Kesehatan dasar Kepuasan Pasien
p1
p2
p3
p4
p5
p6
jlh
kategori
p1
p2
p3
p4
p5
p6
jlh kategori
1 33 pr 1 0 1 0 1 0 3 Kurang 1 0 1 0 1 0 3
Kurang Puas
2 62 lk 2 1 1 0 1 0 5 Cukup 1 2 1 0 1 2 7
Cukup puas
3 58 lk 1 1 1 0 1 0 4 Kurang 1 0 1 1 1 0 4
Kurang Puas
4 29 pr 0 0 1 1 1 0 3 Kurang 1 0 1 0 1 1 4
Kurang Puas
5 64 pr 2 2 2 2 2 2
12 Baik 1 2 1 1 1 1 7
Cukup puas
6 63 lk 1 1 1 0 2 1 6 Cukup 1 1 0 0 1 1 4
Kurang Puas
7 43
p
r 1 0 2 1 0 0 4 Kurang 1 0 1 0 1 0 3
Kurang
Puas
8 23 pr 0 0 1 2 0 0 3 Kurang 1 1 1 0 1 0 4
Kurang Puas
9 15 pr 0 0 2 0 1 0 3 Kurang 1 1 1 0 2 1 6
Cukup puas
10 18 pr 2 2 0 2 2 1 9 Baik 2 1 1 1 2 2 9 Puas
11 26
l
k 1 1 2 2 1 2 9 Baik 2 1 1 1 2 2 9 Puas
12 28 pr 2 2 1 2 1 2
10 Baik 2 2 1 2 1 2
10 Puas
13 17 pr 0 1 1 0 1 0 3 Kurang 2 1 1 1 1 2 8
Cukup puas
14 24 pr 0 1 1 0 1 0 3 Kurang 2 1 1 1 1 2 8
Cukup puas
15 35
p
r 0 0 1 2 2 0 5 Cukup 2 1 1 2 2 2
1
0 Puas
16 53
p
r 0 0 1 0 1 0 2 Kurang 1 1 1 1 0 0 4
Kurang
Puas
17 27 pr 0 0 1 0 1 0 2 Kurang 2 1 1 2 2 1 9 Puas
18 64 lk 0 0 1 0 2 0 3 Kurang 2 2 1 1 1 2 9 Puas
19 22 pr 1 2 1 0 2 0 6 Cukup 1 1 1 0 0 1 4
Kurang Puas
20 50
l
k 0 0 1 1 2 0 4 Kurang 2 1 1 2 2 2
1
0 Puas
21 35 pr 2 0 1 2 1 1 7 Cukup 2 1 1 2 2 2
10 Puas
22 22 pr 0 0 1 2 1 0 4 Kurang 1 1 0 1 0 0 3
Kurang Puas
23 47 lk 0 0 1 2 2 0 5 Cukup 2 1 1 2 2 1 9 Puas
24 32
l
k 0 0 1 2 2 0 5 Cukup 2 1 2 2 1 2
1
0 Puas
25 33 pr 0 0 1 2 1 0 4 Kurang 2 1 1 2 2 2
10 Puas
26 53 pr 0 0 1 1 2 0 4 Kurang 0 0 1 0 2 1 4
Kurang Puas
27 22 p 2 2 1 1 1 2 9 Baik 2 1 1 2 2 1 9 Puas
r
28 50 lk 0 0 1 0 0 1 2 Kurang 2 1 1 2 2 1 9 Puas
29 36
p
r 0 0 1 1 2 2 6 Cukup 1 1 2 2 1 1 8
Cukup
puas
30 20
p
r 2 1 1 1 2 2 9 Baik 1 1 2 2 1 2 9 Puas
31 16 pr 1 2 1 2 2 1 9 Baik 1 1 2 2 1 1 8
Cukup puas
32 64 pr 2 2 1 2 1 1 9 Baik 2 1 2 2 1 2
10 Puas
33 28 pr 0 0 1 1 0 0 2 Kurang 1 2 2 1 1 2 9 Puas
34 40 lk 0 0 1 0 0 0 1 Kurang 2 2 1 1 1 2 9 Puas
35 27 pr 2 2 1 2 1 2
10 Baik 1 1 1 2 2 1 8
Cukup puas
36 59 lk 1 2 2 1 2 1 9 Baik 0 1 1 1 2 1 6
Cukup puas
37 24 pr 0 0 1 1 0 0 2 Kurang 0 0 1 1 0 2 4
Kurang Puas
38 50 lk 2 1 1 2 1 0 7 Cukup 2 1 1 2 1 2 9 Puas
39 18 pr 2 1 2 2 1 2
10 Baik 0 0 1 1 1 0 3
Kurang Puas
40 63 lk 1 1 0 1 0 1 4 Kurang 0 1 1 1 0 0 3
Kurang Puas
41 26 pr 2 1 2 2 1 2
10 Baik 1 2 1 2 1 1 8
Cukup puas
42 52 lk 2 2 1 1 1 0 7 Cukup 2 2 1 2 0 1 8
Cukup puas
43 16 pr 2 2 1 2 2 1
10 Baik 2 1 1 1 1 2 8
Cukup puas
44 35
p
r 2 2 1 1 1 0 7 Cukup 2 2 1 2 2 2
1
1 Puas
45 27 lk 1 2 2 1 2 1 9 Baik 0 0 1 0 1 1 3
Kurang Puas
46 34 pr 2 1 1 1 2 0 7 Cukup 1 1 2 2 1 2 9 Puas
47 62
l
k 2 2 1 2 2 1
1
0 Baik 2 1 1 1 2 1 8
Cukup
puas
48 20
p
r 1 1 2 2 2 2
1
0 Baik 1 1 2 2 2 1 9 Puas
49 42 pr 2 1 1 1 1 0 6 Cukup 2 1 1 1 1 1 7
Cukup puas
50 33 pr 1 1 2 1 1 0 6 Cukup 1 2 1 1 1 1 7
Cukup puas
51 23 pr 1 2 1 1 1 0 6 Cukup 2 2 2 2 2 1
11 Puas
52 19
p
r 2 2 1 2 2 2
1
1 Baik 0 1 0 0 1 1 3
Kurang
Puas
53 64
l
k 2 2 2 2 2 1
1
1 Baik 2 1 1 1 2 2 9 Puas
54 37 pr 2 1 1 2 2 0 8 Cukup 2 1 1 1 2 1 8
Cukup puas
55 42
l
k 2 1 1 2 1 1 8 Cukup 2 0 1 1 2 1 7
Cukup
puas
56 22 pr 0 1 1 2 2 0 6 Cukup 1 2 2 1 2 2
10 Puas
57 16
p
r 2 2 1 2 2 1
1
0 Baik 2 1 1 2 2 2
1
0 Puas
58 28 lk 2 1 1 1 1 2 8 Cukup 2 2 1 1 1 1 8
Cukup puas
59 21 pr 2 2 1 2 1 2
10 Baik 2 1 1 1 2 2 9 Puas
60 32 pr 1 1 2 1 2 2 9 Baik 2 2 2 2 2 2
12 Puas
61 25
p
r 2 1 1 1 1 1 7 Cukup 1 2 2 2 1 1 9 Puas
62 47
l
k 2 1 1 1 2 2 9 Baik 2 2 1 1 1 1 8
Cukup
puas
63 21 pr 1 1 2 1 2 2 9 Baik 2 1 1 2 2 2
10 Puas
64 29 pr 2 2 1 2 2 1
10 Baik 2 1 1 2 1 2 9 Puas
ANALISIS UNIVARIAT
Pelayanan Kesehatan Dasar Kepuasan Pasien
N Valid 64 64
Missing 0 0
Frequency Table
Pelayanan Kesehatan Dasar
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Baik 24 37.5 37.5 37.5
cukup 20 32.25 32.25 69.75
kurang 20 31.25 31.25 100.0
Total 64 100.0 100.0
Kepuasan Pasien
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Puas 30 46.9 46.9 46.9
cukup puas 19 29.7 29.7 76.6
kurang puas 15 23.4 23.4 100.0
Total 64 100.0 100.0
ANALISIS BIVARIAT
Pelayanan Kesehatan Dasar * Kepuasan Pasien Crosstabulation
Kepuasan Pasien
Total Puas cukup puas kurang puas
Pelayanan Kesehatan Dasar
Baik Count 13 8 3 24
Expected Count 11.2 7.1 5.6 24.0
% within Pelayanan Kesehatan Dasar
54.2% 33.3% 12.5% 100.0%
% of Total 20.3% 12.5% 4.7% 37.5%
cukup Count 10 8 2 20
Expected Count 9.4 5.9 4.7 20.0
% within Pelayanan Kesehatan Dasar
50.0% 40.0% 10.0% 100.0%
% of Total 15.6% 12.5% 3.1% 31.2%
kurang Count 7 3 10 20
Expected Count 9.4 5.9 4.7 20.0
% within Pelayanan Kesehatan Dasar
35.0% 15.0% 50.0% 100.0%
% of Total 10.9% 4.7% 15.6% 31.2%
Total Count 30 19 15 64
Expected Count 30.0 19.0 15.0 64.0
% within Pelayanan Kesehatan Dasar
46.9% 29.7% 23.4% 100.0%
% of Total 46.9% 29.7% 23.4% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-sided)
Pearson Chi-Square 11.979a 4 .018
Likelihood Ratio 11.463 4 .022
N of Valid Cases 64
a. 2 cells (22.2%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.69.
top related