evaluasi target dan realisasi pajak hiburan sebagai ... · (a) sub bag perencanaan (b) sub bagian...
Post on 18-Oct-2020
3 Views
Preview:
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
EVALUASI TARGET DAN REALISASI PAJAK HIBURAN
SEBAGAI PENDAPATAN ASLI DAERAH
KABUPATEN KARANGANYAR
TUGAS AKHIR
Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Perpajakan
Oleh :
Rinayanti Widyaningrum
NIM F3408073
PROGRAM STUDI DIPLOMA III PERPAJAKAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
إن مع العسر یسرا
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. An Nasyr: 6)
“Tak ada yang tak mungkin jika kita ber usaha”
“Percaya diri adalah cara untuk meraih sukses”
Penulis persembahkan kepada :
J Allah SWT
J Kedua orang tuaku tercinta
J Kakak dan adik-adikku tersayang
J My inspiration, Sofyan Gandhi Kardika Sandhi
J My lovely friend, Richa
J Teman-teman Pajak A dan B ‘08
J Almamaterku
J Para pembaca
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya,
penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir berjudul “EVALUASI TARGET DAN
REALISASI PAJAK HIBURAN SEBAGAI PENDAPATAN ASLI DAERAH
KABUPATEN KARANGANYAR” dengan baik.
Maksud dan tujuan dari penyusunan Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi
persyaratan dalam mencapai derajat Ahli Madya pada Program Diploma III
Perpajakan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Terselesainya penulisan Tugas Akhir ini bukan semata-mata karena usaha penulis
sendiri, melainkan berkat dorongan, bimbingan yang diperoleh dan dirasakan penulis
dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Allah SWT yang selalu mencurahkan rahmat-Nya dan mengiringi langkahku
dengan kebesaran-Nya.
2. Kedua orang tuaku, kakakku dan adik-adikku yang selalu mendukungku dan
mendoakan yang terbaik untukku.
3. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M. Com, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Drs. Santoso Tri Hananto, MSi, Ak, selaku Ketua Program Doploma III
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
5. Sri Suranta, SE, MSi, Ak, BKP selaku Ketua Program Studi Diploma III
Perpajakan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
6. Drs. H. Sri Hanggono, MSi, Ak selaku Pembimbing Akademik.
7. Agus Widodo, SE, MSi, Ak selaku Pembimbing Tugas Akhir, yang dengan
sabar telah memberikan bimbingan dan masukan selama penyusunan Tugas
Akhir.
8. Seluruh Dosen dan staff pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
9. Tatag Prabawanto B, MM selaku Kepala DPPKAD Kabupaten Karanganyar
serta karyawan dan karyawati Kantor DPPKAD Kabupaten Karanganyar atas
segala bantuannya dalam mencarikan data.
10. My inspiration, Sofyan Gandhi Kardika Sandhi yang selalu memberi
dukungan dan semangat serta selalu menghiburku.
11. My lovely friend, Richa Marantika yang setia menemani dan selalu memberi
semangat.
12. Presella, Dina, Omaz, Wiwid, Maya, Mbak Lia, Mbak Wulan, Mbak Ida,
anak-anak Kost Andri II dan anak-anak Kost Sacharosa.
13. Teman-teman perpajakan angkatan 2008.
14. Dewi, Erma, Lili, Juju, Iis, Dika, Riris, Adit, Panji dan semua teman-teman
alumni Smansa Cepu 2008, terima kasih atas dukungannya.
15. K 5625 AY, Red Beat-ku yang senantiasa mengantar dan menemani
kemanapun aku pergi.
16. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari
sempurna baik itu dari segi isi, penyusunan kata-kata maupun kalimat-kalimatnya.
Oleh karena itu penulis berharap pembaca memberikan saran dan kritik yang
membangun.
Semoga karya ini bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Surakarta, 11 Mei 2011
Penulis,
Rinayanti Widyaningrum
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
ABSTRAK ....................................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Perusahaan ................................................... 1
1. Sejarah Berdirinya DPPKAD Kabupaten Karanganyar ...... 1
2. Struktur Organisasi DPPKAD Kabupaten Karanganyar ..... 3
3. Uraian Tugas Pokok DPPKAD Kabupaten Karanganyar ... 6
4. Visi dan Misi DPPKAD Kabupaten Karanganyar .............. 15
B. Latar Belakang Masalah ............................................................ 17
C. Perumusan Masalah ................................................................... 19
D. Tujuan Penelitian ....................................................................... 20
E. Manfaat Penelitian ..................................................................... 20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Pustaka................. ...................................................... 22
1. Pajak.............................. ...................................................... 22
2. Pajak Daerah.............................. .......................................... 25
3. Pajak Hiburan.............................. ........................................ 27
B. Analisis Data dan Pembahasan................. ................................. 31
1. Penetapan Target Pajak oleh DPPKAD Kabupaten
Karanganyar.......................................................................... 31
2. Analisis Tingkat Penerimaan Pajak Hiburan......................... 32
3. Analisis Perkembangan Tingkat Realisasi Pajak Hiburan.... 36
4. Kontribusi Pajak Hiburan Terhadap Pajak Daerah............... 39
5. Kontribusi Pajak Hiburan Terhadap PAD.............................. 41
BAB III TEMUAN
A. Kelebihan ................................................................................... 45
B. Kelemahan ................................................................................. 46
BAB III TEMUAN
A. Simpulan .................................................................................... 47
B. Rekomendasi ............................................................................. 48
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR TABEL
Tabel II.1 Penerimaan Pajak Hiburan Kabupaten Karanganyar......................... 32
Tabel II.2 Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Hiburan................................ 34
Tabel II.3 Perbandingan Realisasi Pajak Hiburan dengan Tahun Sebelumnya... 38
Tabel II.4 Kontribusi Pajak Hiburan terhadap Pajak Daerah.............................. 40
Tabel II.5 Kontribusi Pajak Hiburan Terhadap PAD.......................................... 42
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar I.1 Struktur Organisasi…………………………..................................... 5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Pernyataan
2. Lembar Penilaian
3. Tanda Terima Kuliah Magang Kerja
4. Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2006-2010
5. Lampiran Wawancara
6. Formulir Pendaftaran Wajib Pajak/Retribusi Badan
7. SPTPD Pajak Hiburan
8. Jadwal Kegiatan Konsultasi Tugas Akhir
9. Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 16 Tahun 2006
10. Peraturan Bupati Karanganyar Nomor 100 Tahun 2009
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRACT
EVALUASI TARGET DAN REALISASI PAJAK HIBURAN SEBAGAI
PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR
Rinayanti Widyaningrum
F3408073
The purpose of this research is to understand the target dan the realization of entertainment tax revenue to the PAD in 2007 until the year 2010. This research describes the target and the realization of Entertainment Tax, the level of effectiveness collection tax entertainment and contribution of Entertainment Tax to the PAD. The step of this research is done by comparing between theory, rule and practice in DPPKAD of Karanganyar Regency. Technical data collected by document method, observation, and interview. The result of the research are the contribution of the Entertainment Tax revenue to the PAD in 2007 was 0,359%, in 2008 was 0,297, in 2009 was 0,379%, and 2010 was 0,365%. The conclusion of this research are the collection system of Entertainment Tax was effective and the Growth Ratio of Entertainment Tax revenue in Karanganyar regency was good. Based on the result of research, the researcher give some suggestion to DPPKAD of Karanganyar Regency in raising the service and increase the income of region real revenue by reparation of the system of Karanganyar Regency.
Keyword : Entertainment Tax, PAD, DPPKAD
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Berdirinya DPPKAD Kabupaten Karanganyar
Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Karanganyar dibentuk dengan tujuan
untuk melaksanakan fungsi pengelolaan sumber-sumber kekayaan daerah
yang ada di wilayah Kabupaten Karanganyar. Hal itu dilakukan dalam rangka
mewujudkan pelaksanaan Undang-undang Nomor 13 Tahun 1950 yang
mengatur tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkup
Provinsi Jawa Tengah dan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang
pokok-pokok kepegawaian. Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten
Karanganyar bertempat di Jalan Lawu No. 194 Karanganyar. Seiring dengan
perkembangan Pembangunan Nasional di Negara Indonesia ini dan dalam
rangka melaksanakan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang
Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, maka di Kabupaten Karanganyar
dilaksanakan otonomi daerah. Otonomi daerah berarti bahwa setiap daerah
harus menyelenggarakan pembiayaan rumah tangga daerahnya dengan
kemampuannya sendiri, hal ini memacu Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten
Karanganyar untuk dapat mengelola dan lebih mengoptimalkan kekayaan dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
sumber-sumber penghasilan yang ada di wilayahnya sendiri, hal itu sangat
diperlukan untuk lebih meningkatkan dan memajukan pembangunan di
wilayahnya.
Sehubungan dengan hal itu, Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten
Karanganyar merasa perlu untuk menata kembali struktur organisasi serta tata
kerja Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Karanganyar, yang dirasa sudah
tidak sesuai lagi diterapkan karena tidak sesuai dengan prinsip
penyelenggaraan otonomi daerah, apalagi dengan ditetapkannya Peraturan
Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 9 Tahun 2001 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Karanganyar. Pada tahun
2009, Dinas Pendapatan Daerah berubah menjadi Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD). DPPKAD dibentuk
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 2 Tahun 2009
tentang Organisasi dan Tata Kerja Daerah Kabupaten Karanganyar. Tugas–
tugas DPPKAD yaitu melaksanakan Urusan Pemerintahan Daerah berdasar
Asas Otonomi dan tugas pembantuan dalam bidang Pendapatan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah :
(a) Sekretariat
(b) Bidang Pendaftaran dan Pendataan
(c) Bidang penetapan dan Penagihan
(d) Bidang Anggaran
(e) Bidang Perbendaharaan dan Kas
(f) Bidang Akuntansi dan Aset Daerah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Dalam menjalankan tugas pokoknya, Dinas Pendapatan Daerah
mempunyai beberapa fungsi, yaitu:
(1) Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan pemerintah daerah
dibidang pendapatan yang meliputi perencanaan, pengendalian dan
operasional, pendaftaran dan pendataan, penagihan, pembukuan,
pelaporan, penetapan, dan ketatausahaan.
(2) Pengkoordinasian dalam bidang pendapatan yang meliputi perencanaan,
pengendalian dan operasional, pendaftaran dan pendataan, penagihan,
pembukuan, pelaporan dan penetapan pendapatan serta ketatausahaan.
(3) Pemberian ijin dan pelaksanaan pelayanan umum di bidang pendapatan
daerah.
(4) Pembinaan terhadap unit pelaksanaan teknis dinas/cabang dinas dalam
lingkup dinas pendapatan.
(5) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
2. Struktur Organisasi DPPKAD Kabupaten Karanganyar
Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 100 Tahun 2009, susunan organisasi
pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
Karanganyar, terdiri dari :
(1) Kepala Dinas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
(2) Sekretariat
(a) Sub Bag Perencanaan
(b) Sub Bagian Keuangan
(c) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
(3) Bidang Pendaftaran dan Pendataan
(a) Seksi Pendaftaran
(b) Seksi pendataan
(4) Bidang Penetapan dan Penagihan
(a) Seksi Penetapan
(b) Seksi Penagihan
(5) Bidang Anggaran
(a) Seksi Perencanaan dan Penyusunan Anggaran
(b) Seksi Pengendalian Anggaran
(6) Bidang Perbendaharaan dan Kas
(a) Seksi Perbendaharaan dan Pengendalian Kas
(b) Seksi Pengeluaran dan Penerimaan
(7) Bidang Akuntansi dan Aset
(a) Seksi Akuntansi
(b) Seksi Aset Daerah
(8) Unit Pelaksana Teknis
(9) Kelompok Jabatan Fungsional
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
KABUPATEN KARANGANYAR
3.
4.
Gambar I.1 Struktur Organisasi
KEPALA
SEKRETARIS
SUBAG PERENCANAAN
SUBAG KEUANGAN
SUBAG UMUM DAN
KEPEGAWAIAN
BIDANG PENDAFTARAN
DAN PENDATAAN
BIDANG PENETAPAN DAN
PENAGIHAN
BIDANG ANGGARAN
BIDANG PERBENDAHARAAN
DAN KAS
BIDANG AKUNTANSI DAN
ASET DAERAH
SEKSI PENDAFTARAN
SEKSI PENDATAAN
SEKSI PENAGIHAN
SEKSI PENETAPAN
SEKSI PERENCANAAN & PENYUSUNAN
ANGGARAN
SEKSI PENGENDALIAN
ANGGARAN
SEKSI PERBENDAHARAAN
& PENGENDALIAN KAS
SEKSI PENERIMAAN & PENGELUARAN
SEKSI AKUNTANSI
SEKSI ASET DAERAH
UPTD
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5. Uraian Tugas Pokok DPPKAD Kabupaten Karanganyar
a. Kepala Dinas
Tugas :
(1) Merumuskan kebijakan Bupati di bidang pendapatan, pengelolaan
keuangan dan aset daerah berdasar wewenang yang diberikan sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Merumuskan rancangan keputusan intruksi, edaran, petunjuk,
pelaksanaan/petunjuk teknis Bupati di bidang pendapatan dan belanja
untuk digunakan sebagai pedoman pengelolaan keuangan daerah.
Fungsi :
(1) Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan pemerintah daerah di
bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah.
(2) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelaksanaan pelayanan
umum di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah.
(3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pendapatan, pengelolaan
keuangan dan aset daerah.
b. Sekretaris
Tugas :
(1) Melaksanakan pelayanan administrasi umum, kepegawaian,
keuangan, kearsipan perpustakaan, perlengkapan, rumah tangga
sesuai ketentuan yang berlaku guna kelancaran tugas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
(2) Mengkoordinasikan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
(RKA)/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) atau Dokumen
Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA) sesuai ketentuan yang
berlaku.
Sekretariat terdiri atas :
(1) Kepala Sub Bag Perencanaan
Tugas :
(a) Menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA)/Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) atau Dokumen Pelaksanaan
Perubahan Anggaran (DPPA) sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
(b) Menyiapkan bahan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintahan (LAKIP) Dinas, Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban Bupati (LKPB) dan laporan sejenisnya
sesuai dengan indikator-indikator yang telah ditetapkan.
(2) Kepala Sub Bag Keuangan
Tugas :
(a) Menyiapkan proses pencairan dana dan pengelolaan administrasi
keuangan.
(b) Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran dengan
cara membandingkan laporan perkembangan realisasi belanja
dengan rencana pembiayaan yang telah disusun untuk bahan
laporan kepada atasan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
(c) Melaksanakan pengendalian dan verifikasi serta pelaporan
keuangan di lingkungan Dinas.
(3) Kepala Sub Bag Umum dan Kepegawaian
Tugas :
(a) Memberikan pelayanan administrasi umum, pengurusan rumah
tangga, perlengkapan/perbekalan, dokumentasi, perpustakaan dan
kearsipan, serta pengelolaan administrasi kepegawaian Dinas.
(b) Membuat laporan rutin tentang peremajaan pegawai, daftar urut
kepangkatan, nominatif pegawai, dan laporan kepegawaian
lainnya demi tercapainya tertib administrasi kepegawaian.
(c) Memproses usulan kenaikan pangkat, mutasi, gaji berkala, diklat
pegawai dan urusan kepegawaian lainnya.
c. Kepala Bidang Pendaftaran dan Pendataan
Tugas :
(1) Merumuskan rencana kerja dan program kegiatan bidang pendaftaran
dan pendataan obyek dan subyek pajak dan retribusi daerah serta
pendataan PBB.
(2) Merumuskan rencana kerja dan program kegiatan pendataan ijin HO,
ijin bangunan dan ijin perumahan.
(3) Merumuskan rencana kerja dan kegiatan pendataan Notaris/PPAT dan
Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).
(4) Mengkoordinasikan kegiatan pendataan dan pemeliharaan data Pajak
Bumi dan Bangunan (PBB) dengan Kantor Pelayanan Pajak Pratama.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Bidang pendaftaran dan pendataan terdiri atas :
(1) Kepala Seksi Pendaftaran
Tugas :
(a) Membuat Kartu Pengenal Nomor Pokok Wajib Pajak Daerah
(NPWPD) dengan cara memasukkan data yang telah ada dalam
buku induk wajib pajak dan wajib retribusi untuk diberikan
kepada wajib pajak dan wajib retribusi sebagai kartu pengenal.
(b) Membuat daftar pengiriman dan penerimaan formulir pendaftaran
dengan memasukkan nama wajib dan wajib retribusi ke dalam
blangko untuk digunakan sebagai bahan laporan.
(c) Memberikan Nomor Pokok Wajib Pajak Daerah (NPWPD)
kepada wajib pajak dan wajib retribusi menurut tanggal
diterimanya, formulir pendaftaran guna mempermudah
pengecekan dan ketertiban administrasi.
(2) Kepala Seksi pendataan
Tugas :
(1) Menghimpun, mengelola dan mencatat data obyek dan subyek
pajak dan retribusi daerah.
(2) Melaksanakan pendataan pajak dan retribusi daerah, kegiatan
pemeriksaan lapangan dan melaporkan hasilnya serta membuat
daftar mengenai formulir Surat Pemberitahuan Pajak Pajak
Daerah (SPTPD) yang belum diterimanya kembali sebagai
pedoman pelaksanaan tugas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
(3) Melaksanakan kegiatan pendataan Notaris/PPAT dan Bea
Perolehan Hak Tanah dan Bangunan (BPHTB).
d. Kepala Bidang Penetapan dan Penagihan
Tugas :
(1) Melaksanakan penghitungan dan penetapan besar kecilnya pajak dan
retribusi daerah yang harus dibayar/dilunasi oleh Wajib Pajak dan
Wajib Retribusi dengan mengkaji data yang masuk sesuai pedoman
yang berlaku.
(2) Merekomendasi surat perjanjian yang ada hubungannya dengan
tontonan untuk pemberian saran teknis pembayaran pajaknya.
(3) Menghitung besarnya angsuran atas permohonan Wajib Pajak dan
Wajib Retribusi daerah berdasarkan data yang ada agar dapat
diketahui dan dibayar/dilunasi oleh Wajib Pajak dan Wajib Retribusi.
Bidang penetapan dan penagihan terdiri atas :
(1) Kepala Seksi Penetapan
Tugas :
(a) Menyiapkan blangko penerbitan surat ketetapan guna
mendapatkan penetapan pajak dan retribusi dari Kepala Seksi
Penetapan untuk diproses lebih lanjut.
(b) Menerbitkan surat ketetapan pajak dan retribusi guna pembayaran
pajak dan retribusi yang sudah tertera pada surat ketetapan
tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
(c) Menertibkan pelaksanaan penarikan pajak dan retribusi daerah
secara intensif untuk meningkatkan pendapatan daerah.
(2) Kepala Seksi Penagihan
Tugas :
(a) Melaksanakan penagihan sesuai program yang telah ditetapkan
secara intensif sesuai pedoman yang berlaku untuk mencegah
adanya tunggakan.
(b) Menghimpun hasil pelaksanaan program penagihan sesuai
petunjuk sebagai bahan laporan kepada atasan.
(c) Melaksanakan administratif/penyiapan dan pendistribusian surat
menyurat serta dokumentasi yang berhubungan dengan penagihan
sesuai pedoman yang berlaku untuk ketertiban administrasi.
e. Kepala Bidang Anggaran
Tugas :
(1) Menyiapkan penyusunan rancangan APBD dan Perubahan APBD
beserta lampirannya dan hasil pembahasan APBD dikirim ke Dewan
untuk pembahasan lebih lanjut.
(2) Merumuskan rancangan Perda dan Keputusan Bupati tentang
Pelaksanaan Perda APBD dan Perubahan APBD.
(3) Merumuskan rancangan APBD dan rancangan perubahan APBD
sebagai bahan rapat TAPD yang selanjutnya disampaikan ke DPRD.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Bidang anggaran terdiri atas :
(1) Kepala Seksi Perencanaan dan Penyusunan Anggaran
Tugas :
(a) Menyusun Rancangan APBD maupun Perubahan APBD
berdasarkan PPA dan KUA yang telah ditetapkan serta dijabarkan
dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA) Satuan Kerja
Perangkat Daerah.
(b) Menyiapkan anggaran kas terhadap SKPD dan Persiapan SPD.
(c) Menyiapakan konsep rencana belanja daerah Nota Keuangan
APBD dan Perubahan APBD yang akan disampaikan dalam Rapat
Paripurna DPRD.
(2) Kepala Seksi Pengendalian Anggaran
Tugas :
(a) Mereview atas kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah terhadap
indikator kegiatan APBD.
(b) Membina sumber daya manusia di bidang pengendalian anggaran
pendapatan dan belanja daerah.
(c) Mendokumentasikan sistem pengendalian serta transaksi dan
kejadian penting APBD SKPD.
f. Kepala Bidang Perbendaharaan dan Kas
Tugas :
(1) Merumuskan petunjuk teknis tentang Perbendaharaan dan Kas untuk
dasar pelayanan bagi para petugas dan bawahan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
(2) Menyusun konsep peraturan, keputusan, edaran serta petunjuk
pelaksanaan dan petunjuk teknis Bupati dalam rangka pelaksanaan
APBD.
(3) Menginventaris permasalahan bidang perbendaharaan dan ganti rugi
serta mengkoordinasi penyelesaiannya.
Bidang perbendaharaan dan kas terdiri atas :
(1) Kepala Seksi Perbendaharaan dan Pengendalian Kas
Tugas :
(a) Mengurus, mengajukan dan mencairkan dana–dana yang berasal
dari pusat, propinsi dan lainnya.
(b) Membuat laporan kondisi riil Kas Umum Daerah secara harian
dan bulanan.
(c) Memeriksa dan/atau meneliti Surat Tanda Setoran penerimaan
dari masing–masing Satuan Perangkat Kerja Daerah yang
melaksanakan setoran pada Kas Umum Daerah.
(2) Kepala Seksi Penerimaan dan Pengeluaran
Tugas :
(a) Mengumpulkan hasil analisis seksi anggaran belanja langsung,
belanja tidak langsung dan belanja modal untuk disajikan sebagai
dan statistik sebagai bahan laporan dan evaluasi kepada atasan.
(b) Membuat advis Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) Belanja.
(c) Meneliti Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA) dan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) Belanja.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
(d) Meneliti kebenaran Surat Perintah Pembayaran (SPP) dan Surat
Perintah Membayar (SPM) dan Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) dengan pembebanan kode rekening dalam APBD.
g. Kepala Bidang Akuntansi dan Aset
Tugas :
(1) Menyusun laporan berkala/realisasi anggaran semesteran, tahunan,
neraca, aliran kas dan catatan atas laporan keuangan Daerah serta
laporan aset daerah.
(2) Melaksanakan pengawasan pembukuan secara sistematis dan
kronologis realisasi penerimaan pendapatan belanja dan pembiayaan
serta pencatatan aset daerah.
(3) Mengkoordinasikan pelaksanaan penghapusan barang/aset daerah
sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
Bidang Akuntansi dan Aset Daerah terdiri atas :
(1) Kepala Seksi Akuntansi
Tugas :
(a) Menyusun laporan bulanan, triwulan, dan tahunan pendapatan dan
belanja serta pembiayaan daerah berdasarkan catatan akuntansi
sebagai bahan penyajian data kepada atasan maupun penyusunan
laporan kinerja daerah
(b) Membuat laporan/umpan balik pendapatan daerah berdasarkan
rekapitulasi penerimaan sebagai laporan kepada SKPD
bersangkutan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
(c) Melaksanakan pencatatan akuntansi pendapatan daerah berdasarkan
Surat Tanda Setoran (STS) secara sistematis dan kronologis maupun
pencatatan terhadap belanja daerah dan pembiayaan sesuai
ketentuan yang berlaku.
(2) Kepala Seksi Aset Daerah
Tugas :
(a) Melaksanakan pengawasan pembukuan secara sistematis dan
kronologis mengenai aset.
(b) Melaksanakan pencatatan Aset baik manual atau dengan komputer
secara sistematis dan kronologis mengenai belanja langsung.
(c) Melaksanakan pengumpulan data aset dari setiap SKPD guna
penyusunan Laporan Semester I dan Laporan Pertanggungjawaban
pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
berdasarkan masukan dari SKPD.
6. Visi dan Misi DPPKAD Kabupaten Karanganyar
a. Visi
Visi merupakan cara pandang jauh kedepan tentang ke mana Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
Karanganyar akan diarahkan atau dibawa agar dapat eksis dan apa yang
akan dicapai pada masa depan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Visi DPPKAD adalah menjadi dinas yang profesional di bidang
pengelolaan sumber–sumber pendapatan daerah melalui program
intensifikasi dan ekstensifikasi dalam rangka mendukung Kabupaten
Karanganyar menuju tingkat pendapatan terkemuka di Jawa Tengah.
b. Misi
Dalam rangka mendukung atau mewujudkan misi yang telah
ditetapkan dan berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi, maka misi Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
Karangnyar dapat ditetapkan sebagai berikut:
(1) Meningkatkan sumber daya Pengelolaan Pendapatan Daerah yang
profesional.
(2) Meningkatkan pelayanan ketatausahaan/administrasi pengelolaan
pendapatan daerah sesuai sistem manajemen keuangan atau
pendapatan daerah yang berlaku.
(3) Meningkatkan pelayanan masyarakat di bidang pendapatan.
(4) Meningkatkan pendapatan setiap tahun anggaran.
(5) Meningkatkan koordinasi dan kerja sama yang harmonis dengan
semua pihak yang terkait dalam upaya peningkatan pendapatan
daerah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
B. Latar Belakang Masalah
Pembangunan nasional merupakan kegiatan yang berlangsung secara terus
menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat sehingga tujuan tersebut dapat direalisasikan dengan
banyaknya memperhatikan masalah pembiayaan pembangunan. Untuk
mewujudkan pembiayaan pembangunan tersebut diperlukan banyak usaha. Salah
satu usaha tersebut adalah dengan menggali sumber dana yang berasal dari dalam
negeri berupa pajak. Kegunaan pajak tersebut untuk membiayai pembangunan
suatu negara yang berguna bagi kepentingan bersama sehingga pajak mempunyai
peran yang berarti dalam menunjang serta meningkatkan kesejahteraan rakyat
Indonesia. Untuk itu pajak merupakan salah satu komponen yang sangat penting
dalam memberikan kontribusinya yang cukup besar bagi penerimaan negara yang
berguna untuk pembiayaan nasional.
Pemerintah Indonesia membagi pajak menjadi dua, yaitu Pajak Pusat dan
Pajak Daerah. Pemerintah juga membuat kebijaksanaan yang disebut Otonomi
Daerah. Untuk itu Pemerintah Daerah harus mampu menyelenggarakan
pembangunan di daerahnya sendiri.
Dalam hal ini Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Karanganyar adalah satu instansi pemerintah yang berwenang
mengelola Pendapatan Asli Daerah yang merupakan pemerintah daerah yang
dipungut berdasarkan Peraturan daerah yang berlaku. Pendapatan Asli Daerah
(PAD) terdiri dari berbagai macam pajak daerah dan retribusi daerah, salah satu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
jenis pajak yang termasuk dalam PAD adalah Pajak Hiburan. Pajak Hiburan turut
menyumbang dalam PAD, yang digunakan untuk pembangunan daerah.
Perkembangan perekonomian di Kabupaten Karanganyar telah menimbulkan
keragaman hiburan beserta cara penyelenggaraan yang juga beraneka ragam. Hal
ini membawa pengaruh yang sangat baik terhadap penerimaan pajak daerah
khususnya Pajak Hiburan. Dengan adanya peningkatan ini, maka evaluasi target
dan realisasi dalam pemungutan Pajak Hiburan dirasa perlu dilakukan untuk
dapat mengetahui seberapa besar kesesuaian antara target yang ingin dicapai
dengan realisasi yang telah dihasilkan pada tingkat penerimaan Pajak Hiburan,
sehingga dapat diketahui apakah ada peningkatan atau penurunan penerimaan
Pajak Hiburan pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
(DPPKAD) Kabupaten Karanganyar.
Peningkatan Pajak Hiburan diharapkan mampu meningkatkan PAD dan
memberikan kontribusi yang positif bagi pembangunan Kabupaten Karanganyar
untuk peningkatan dan kemajuan daerah. Oleh karena itu, penulis membuat tugas
akhir yang berjudul “EVALUASI TARGET DAN REALISASI PAJAK
HIBURAN SEBAGAI PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN
KARANGANYAR”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
C. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini dimaksudkan untuk dijadikan
pedoman bagi penulis untuk melakukan penelitian secara cermat dan tepat sesuai
dengan prinsip-prinsip penelitian yang ilmiah. Dengan adanya perumusan
masalah, diharapkan dapat mengetahui objek-objek yang diteliti, dan bertujuan
agar tulisan dan ruang lingkup penelitian terbatas dan terarah pada hal-hal yang
ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas agar lebih jelas mengenai pokok
permasalahan, maka penulis menetapkan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana penetapan target pajak oleh DPPKAD Kabupaten Karanganyar?
2. Bagaimana tingkat kesesuaian antara target yang ingin dicapai dengan
realisasi Pajak Hiburan yang telah diperoleh DPPKAD Kabupaten
Karanganyar tahun anggaran 2007-2010?
3. Bagaimana perkembangan tingkat realisasi Pajak Hiburan yang diperoleh
DPPKAD Kabupaten Karanganyar tahun anggaran 2007-2010?
4. Kontribusi Pajak Hiburan terhadap pajak daerah Kabupaten Karanganyar
tahun anggaran 2007-2010?
5. Kontribusi Pajak Hiburan terhadap PAD Kabupaten Karanganyar tahun
anggaran 2007-2010?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang diharapkan dapat dicapai dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui penetapan target pajak oleh DPPKAD Kabupaten
Karanganyar.
2. Untuk mengetahui tingkat kesesuaian antara target yang ingin dicapai dengan
realisasi Pajak Hiburan yang telah diperoleh DPPKAD Kabupaten
Karanganyar tahun anggaran 2007-2010.
3. Untuk mengetahui perkembangan tingkat realisasi Pajak Hiburan yang
diperoleh DPPKAD Kabupaten Karanganyar tahun anggaran 2007-2010.
4. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi Pajak Hiburan terhadap pajak
daerah Kabupaten Karanganyar tahun anggaran 2007-2010.
5. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi Pajak Hiburan terhadap PAD
Kabupaten Karanganyar tahun anggaran 2007-2010.
E. Manfaat Penelitian
Suatu penelitian akan lebih bernilai jika memberi manfaat bagi beberapa
pihak. Adapun manfaat yang ingin diambil dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Bagi Peneliti
a. Dapat menambah wawasan pengetahuan tentang perpajakan khususnya
Pajak Hiburan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
b. Digunakan untuk mengukur kemampuan peneliti dalam menerapkan ilmu
yang didapat selama di bangku kuliah dalam hal perpajakan khusunya
Pajak Daerah.
2. Bagi Pihak Lain
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmiah
mengenai hal-hal yang berhubungan dengan Pemungutan Pajak Daerah.
3. Bagi Objek Penelitian (DPPKAD Kabupaten Karanganyar)
a. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan atau
saran-saran mengenai hal-hal yang berhubungan dengan Pajak Daerah
khusunya Pajak Hiburan.
b. Membantu mengetahui kelemahan sistem yang telah ada tersebut guna
menciptakan efisiensi yang lebih baik, dalam upayanya untuk
meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dari sektor pajak, khususnya dari
sektor Pajak Hiburan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB II
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Pustaka
1. Pajak
a. Pengertian Pajak
Pengertian pajak menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007
tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah kontribusi
wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan
negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Pajak memiliki unsur-unsur sebagai berikut :
(1) Iuran dari rakyat kepada negara yaitu negara yang berhak memungut
iuran dari rakyat. Iuran tersebut berupa uang (bukan barang).
(2) Berdasarkan undang-undang yaitu pajak dipungut berdasarkan atau
dengan kekuatan undang-undang serta aturan pelaksanaannya.
(3) Tanpa jasa timbal dan kontraprestasi dari negara secara langsung
dapat ditunjuk. Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan
kontraprestasi individual oleh pemerintah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
(4) Digunakan untuk membiayai rumah tangga negara, yakni
pengeluaran-pengeluaran yang bermanfaat bagi masyarakat
(Mardiasmo, 2009).
b. Fungsi Pajak
Mardiasmo (2009) mendefinisikan fungsi pajak yang terdiri dari 2,
yaitu :
(1) Fungsi budgetair yaitu pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah
untuk membiayai pengeluaran-pengeluarannya.
(2) Fungsi mengatur (regulerend) yaitu pajak sebagai alat untuk mengatur
dan melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan
ekonomi.
c. Sistem Pemungutan Pajak
Menurut Mardiasmo (2009) sistem pemungutan pajak terdiri dari 3
sistem, yaitu :
(1) Official assessment system adalah suatu sistem pemungutan yang
memberi wewenang kepada pemerintah (fiskus) untuk menentukan
besarnya pajak terutang oleh Wajib Pajak.
Ciri-cirinya :
(a) Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang pada
fiskus.
(b) Wajib Pajak bersifat pasif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
(c) Utang pajak timbul setelah dikeluarkan Surat Ketetapan Pajak
(SKP) oleh fiskus.
(2) Self assesment system adalah suatu sistem pemungutan yang memberi
wewenang kepada Wajib Pajak untuk menentukan sendiri besarnya
pajak yang terutang.
Ciri-cirinya :
(a) Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang pada
Wajib Pajak sendiri.
(b) Wajib Pajak aktif, mulai dari menghitung, menyetor dan
melaporkan sendiri pajak yang terutang.
(c) Fiskus tidak ikut campur dan hanya mengawasi.
(3) With holding system adalah suatu sistem pemungutan yang memberi
wewenang kepada pihak ketiga (bukan fiskus dan bukan Wajib Pajak
yang bersangkutan) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang
oleh Wajib Pajak.
d. Pengelompokan Pajak
(1) Menurut golongannya :
(a) Pajak langsung adalah pajak yang harus dipikul sendiri oleh Wajib
Pajak dan tidak dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang
lain.
(b) Pajak tidak langsung adalah pajak yang pada akhirnya dapat
dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
(2) Menurut sifatnya :
(a) Pajak Subjektif adalah pajak yang berpangkal atau berdasarkan
sujeknya, dalam arti memperhatikan keadaan dari Wajib Pajak .
(b) Pajak Objektif adalah pajak yang berpangkal pada objeknya, tanpa
memperhatikan keadaan dari Wajib Pajak.
(3) Menurut lembaga pemungutnya :
(a) Pajak Pusat adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan
digunakan untuk membiayai rumah tangga negara.
(b) Pajak Daerah adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah
dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah.
2. Pajak Daerah
Pajak Daerah (Mardiasmo, 2009) adalah iuran wajib yang dilakukan oleh
orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang
seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-
uandangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan
pemerintah daerah dan pembangunan daerah. Sedangkan pengertian pajak
menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh
orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-
Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan
untuk keperluan daerah bagi sebesarnya-besarnya kemakmuran rakyat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Ciri-ciri pajak daerah (Mardiasmo, 2009) terdiri dari 4 komponen, yaitu :
(a) Pajak Daerah berasal dari negara yang diserahkan kepada daerah sebagai
pajak daerah.
(b) Penyerahan berdasarkan Undang-Undang.
(c) Hasil pungutan pajak daerah dipergunakan untuk membiayai
penyelenggaraan urusan rumah tangga daerah atau membiayai
pengeluaran daerah sebagai badan hukum publik.
(d) Pemungutan pajak daerah berdasarkan pada kekuatan Undang-Undang
atau peraturan hukum lainnya.
Pajak daerah dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
(1) Pajak Provinsi, terdiri dari :
(a) Pajak Kendaraan Bermotor
(b) Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
(c) Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
(d) Pajak Air Permukaan
(e) Pajak Rokok
(2) Pajak Kabupaten/Kota :
(a) Pajak Hotel
(b) Pajak Restoran
(c) Pajak Hiburan
(d) Pajak Reklame
(e) Pajak Penerangan Jalan
(f) Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
(g) Pajak Parkir
(h) Pajak Air Tanah
(i) Pajak Sarang Burung Walet
(j) Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan
(k) Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
3. Pajak Hiburan
a. Dasar Hukum Pajak Hiburan
Dasar hukum yang dipakai untuk Pajak Hiburan meliputi :
(a) Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 16 Tahun 2006
tentang Pajak Hiburan.
(b) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah.
b. Pengertian Pajak Hiburan
Pajak Hiburan adalah pungutan daerah atas penyelenggaraan hiburan.
Hiburan adalah semua jenis pertunjukan, permainan, dan atau keramaian
dengan nama dan bentuk apapun yang ditonton atau dinikmati oleh setiap
orang dengan dipungut bayaran, tidak termasuk penggunaan fasilitas
untuk berolahraga.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
c. Obyek, Subjek dan Wajib Pajak Hiburan
Objek Pajak Hiburan adalah setiap penyelenggaran hiburan. Dalam
Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2006 tentang Pajak Hiburan
menyebutkan bahwa objek pajak yang dikenakan pajak hiburan yaitu :
(1) Pertunjukan Film
(2) Pagelaran Kesenian dan sejenisnya
(3) Pagelaran musik dan tari
(4) Diskotik dan sejenisnya
(5) Karaoke
(6) Klab Malam
(7) Permainan Bilyard
(8) Permainan Ketangkasan dan sejenisnya
(9) Panti Pijat/Refleksi
(10) Mandi Uap dan sejenisnya
(11) Pertandingan Olah Raga dan usaha kesegaran jasmani
(12) Penyelenggaran Tempat Wisata, Taman Rekreasi, Kolam
Pemancingan, Pasar Malam, Pameran, Komedi Putar, dan sejenisnya.
Nama-nama objek pajak di Kabupaten Karanganyar yang dikenakan
pajak atas penyelenggaraan hiburan adalah sebagai berikut :
(1) Panti Pijat (Sumber data : DPPKAD Kabupaten Karanganyar) :
(a) Panti Pijat Subur, Nangsri, Kebakkramat
(b) Panti Pijat Margolaras, Nangsri, Kebakkramat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
(c) Panti Pijat Samaria, Kemiri, Kebakkramat
(d) Panti Pijat Dewi Sehat, Kemiri, Kebakkramat
(e) Panti Pijat Rindang, Nangsri, Kebakkramat
(2) Penyelenggaraan tempat wisata (Sumber data : DPPKAD Kabupaten
Karanganyar) :
(a) PT Duta, Tawangmangu
(b) PPT Balekambang, Tawangmangu
(c) Sondokoro, Tasikmadu
(d) Air Terjun Jumog, Berjo, Ngargoyoso
(e) Air Terjun Parangijo, Girimulyo, Ngargoyoso
(3) Kolam renang (Sumber data : DPPKAD Kabupaten Karanganyar) :
(a) Kolam Renang Intan Pari, Karanganyar
(b) Kolam Renang Teletubis, Bibis Karanganyar
Subjek Pajak Hiburan menurut Perda No. 16 Tahun 2006 adalah orang
pribadi atau badan yang menonton atau menikmati hiburan, Wajib Pajak
Hiburan menurut Perda No. 16 Tahun 2006 adalah orang pribadi atau
badan yang menyelenggarakan hiburan.
d. Dasar Pengenaan dan Tarif Pajak Hiburan
Dasar pengenaan Pajak Hiburan adalah jumlah pembayaran yang
seharusnya dibayar untuk menonton dan atau menikmati hiburan.
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2006, besarnya tarif
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
pajak untuk setiap jenis hiburan adalah :
(1) Untuk jenis pertunjukan dan keramaian umum yang menggunakan
sarana film bioskop ditetapkan :
(a) Golongan AII utama sebesar 30% (tiga puluh persen).
(b) Golongan AII sebesar 28% (dua puluh delapan persen).
(c) Golongan AI sebesar 25% (dua puluh lima persen).
(d) Golongan BII sebesar 24% (dua puluh empat persen).
(e) Golongan BI sebesar 20% (dua puluh persen).
(f) Golongan C sebesar 17% (tujuh belas persen).
(g) Golongan D sebesar 13% (tiga belas persen).
(h) Jenis Keliling sebesar 10% (sepuluh persen).
(2) Untuk pertunjukan kesenian antara lain kesenian tradisonal,
pertunjukan sirkus, pameran seni, pameran busana ditetapkan sebesar
10% (sepuluh persen).
(3) Untuk pertunjukan/pagelaran musik dan tari ditetapkan sebesar 15%
(lima belas persen).
(4) Untuk diskotik dan bar ditetapkan sebesar 30% (tiga puluh persen).
(5) Untuk karaoke ditetapkan sebesar 20% (dua puluh persen).
(6) Untuk klab malam ditetapkan sebesar 30% (tiga puluh persen).
(7) Untuk permainan bilyard ditetapkan sebesar 15% (lima belas persen).
(8) Untuk permainan ketangkasan dan sejenisnya ditetapkan sebesar
15% (lima belas persen).
(9) Untuk panti pijat/refleksi ditetapkan 25% (dua puluh lima persen).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
(10) Untuk mandi uap dan sejenisnya ditetapkan 25% (dua puluh lima
persen).
(11) Untuk pertandingan olahraga dan usaha kesegaran jasmani
ditetapkan sebesar 10% (sepuluh persen).
(12) Penyelenggaraan tempat-tempat wisata, taman rekreasi, kolam
pemancingan, pasar malam, pameran, komedi putar dan sejenisnya
ditetapkan sebesar 10 % (sepuluh persen) dari HTM (Harga Tiket
Masuk)/pembayaran.
(13) Yang tidak menggunakan tanda masuk selain seperti dalam huruf d,
e, f, g, h, dan k Pasal ini ditetapkan sebesar 15 % (lima belas persen)
dari pembayaran.
B. Analisis Data dan Pembahasan
1. Penentuan Target Pajak oleh DPPKAD Kabupaten Karanganyar
Target pajak ditentukan oleh DPPKAD tiap tahunnya. Target pajak
ditentukan berdasarkan realisasi penerimaan pajak tahun sebelumnya, yaitu
dengan cara mengestimasi penerimaan pajak sebesar 10% dari penerimaan
tahun lalu. Apabila realisasi pajak tahun sebelumnya melebihi target, maka
target mungkin akan dinaikkan dan apabila realisasi pajak tahun sebelumnya
kurang dari target, maka target akan diturunkan. Disamping itu, penetapan
target juga mempertimbangkan potensi yang ada.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. Analisis Tingkat Penerimaan Pajak Hiburan
Pajak Hiburan merupakan pajak yang cukup potensial di Kabupaten
Karanganyar. Pemerintah Daerah Kabupaten Karanganyar terus berusaha
menggali sumber-sumber keuangan sendiri seiring dengan meningkatnya
anggaran yang harus dicukupi. Untuk mengetahui besarnya realisasi
penerimaan Pajak Hiburan di Kabupaten Karanganyar dapat dilihat pada tabel
II.1 berikut ini :
Tabel II.1 Penerimaan Pajak Hiburan Kabupaten Karanganyar
Tahun Anggaran 2007-2010
No. Tahun Anggaran Penerimaan Pajak Hiburan 1. 2007 Rp 204.557.075 2. 2008 Rp 191.433.518 3. 2009 Rp 254.092.442 4. 2010 Rp 293.488.270
Jumlah Rp 943.571.305 Sumber data : DPPKAD Kabupaten Karanganyar
Tabel II.1 di atas menunjukkan bahwa penerimaan dari sektor Pajak
Hiburan dari tahun 2007 ke tahun 2008 mengalami penurunan yaitu dari
Rp 204.557.075 menjadi Rp 191.433.518. Kemudian pada tahun 2009
mengalami peningkatan menjadi Rp 254.092.442 dan terus meningkat pada
tahun 2010 menjadi Rp 293.488.270. Jumlah Pajak Hiburan selama 4 tahun
terakhir sebesar Rp 943.571.305. penerimaan terkecil terjadi pada tahun 2008
sebesar Rp 191.433.518, yang kemungkinan disebabkan menurunnya
pengunjung pada tempat hiburan atau tempat wisata dan berkurangnya objek
Pajak Hiburan di Kabupaten Karanganyar. Jumlah Penerimaan Pajak Hiburan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
yang selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun menunjukkan bahwa
pajak ini cukup potensial dan bisa diandalkan untuk mendukung pendanaan
pembangunan di Kabupaten Karanganyar.
Keberhasilan suatu daerah dapat diukur dengan melihat kemampuan
daerah dalam menghasilkan PAD yang kemudian digunakan untuk
pembiayaan pengeluaran daerah. Penerimaan Pajak Hiburan dapat diketahui
dengan membandingkan target dan realisasi penerimaan Pajak Hiburan.
Target Pajak Hiburan adalah kemampuan maksimum yang ingin dicapai dari
penerimaan Pajak Hiburan dalam satu tahun anggaran. Realisasi merupakan
jumlah total penerimaan yang dicapai dalam satu tahun anggaran.
Target Pajak Hiburan yang telah ditetapkan oleh Dinas Pendapatan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah tersebut diharapkan dapat terealisasi
dan bahkan realisasinya dapat melebihi target yang telah ditetapkan
sebelumnya oleh Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.
Pemerintah Daerah Kabupaten Karanganyar agar penerimaan bisa sesuai
dengan target yang telah ditetapkan atau bahkan mampu melebihi target yang
telah ditetapkan.
Efektivitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat untuk
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Efektivitas setiap jenis pajak daerah
merupakan perbandingan antara realisasi penerimaan setiap jenis pajak
daerah dengan target penerimaan setiap jenis pajak daerah yang telah
ditetapkan. Efektivitas menunjukkan keberhasilan dari segi tercapai tidaknya
sasaran yang telah ditetapkan. Peningkatan penerimaan Pajak Hiburan terus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
diupayakan Pemerintah Kabupaten Karanganyar agar penerimaan bisa sesuai
dengan target yang telah ditetapkan bahkan melebihi target yang telah
ditetapkan. Tingkat efektivitas penerimaan Pajak Hiburan menggunakan
rumus sebagai berikut (Suhedi, 2000) :
Efektivitas X 100%
Pajak Hiburan dikatakan efektif apabila selisih realisasi penerimaan Pajak
Hiburan dengan target yang ditetapkan mengalami selisih positif/lebih, dan
dikatakan kurang efektif apabila selisih realisasi penerimaan dengan target
yang ditetapkan mempunyai selisih negatif/kurang, dengan kata lain realisasi
penerimaan kurang dari target yang telah ditetapkan. Untuk mengetahui
tingkat efektivitas Pajak Hiburan di Kabupaten Karanganyar dapat dilihat
pada Tabel II.2 berikut ini :
Tabel II.2 Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Hiburan Kabupaten Karanganyar
Tahun Anggaran 2007-2010
Tahun Target Realisasi Selisih
Lebih/(Kurang) %
2007 Rp 203.000.000 Rp 204.557.075 Rp 1.557.075 100,767 2008 Rp 223.668.000 Rp 191.433.518 (Rp 32.234.482) (85,588) 2009 Rp 407.100.000 Rp 254.092.442 (Rp
153.007.558) (62,415)
2010 Rp 207.100.000 Rp 293.488.270 Rp 86.388.270 141,713 Sumber : DPPKAD Kabupaten Karanganyar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Presentase dihitung berdasarkan :
Efektivitas tahun 2007 = 100% = 100,767%
Efektivitas tahun 2008 = 100% = 85,588%
Efektivitas tahun 2009 = 100% = 62,415%
Efektivitas tahun 2010 = 100% = 141,713%
Tabel II.2 menunjukkan bahwa efektivitas penerimaan Pajak Hiburan dari
tahun anggaran 2007 sampai dengan tahun anggaran 2010 mengalami
peningkatan dan penurunan. Pada tahun anggaran 2007 realisasi pajak
hiburan sebesar Rp 204.557.075 sedang target yang ditetapkan sebesar
Rp 203.000.000, sehingga tingkat efektivitasnya adalah 100,767%. Pada
tahun anggaran 2008 realisasi pajak hiburan sebesar Rp 191.433.518 sedang
target yang ditetapkan sebesar Rp 223.668.000, sehingga tingkat
efektivitasnya adalah 85,588%. Untuk tahun berikutnya, tahun 2009 tingkat
efektivitasnya menurun menjadi 62,415% karena realisasi penerimaan Pajak
Hiburan sebesar Rp 254.092.442 sedang target yang ditetapkan sebesar
Rp 407.100.000. Pada tahun 2010 realisasi penerimaan Pajak Hiburan sebesar
Rp 293.488.270 sedang target yang ditetapkan sebesar Rp 207.100.000,
sehingga tingkas efektivitasnya adalah 141,713%. Realisasi penerimaan
Pajak Hiburan terbesar adalah tahun 2010, yaitu sebesar Rp 293.488.270.
Sedangkan realisasi penerimaan Pajak Hiburan yang terkecil adalah tahun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2008, yaitu sebesar Rp 191.433.518. Tingkat efektivitas terbesar adalah tahun
2010, yaitu sebesar 141,713% dan tingkat efektivitas terkecil adalah tahun
2009, yaitu sebesar 62,415% (kurang efektif). Hal ini kemungkinan
dipengaruhi oleh ramai tidaknya pengunjung di tempat hiburan maupun
tempat wisata. Keadaan ekonomi setiap tahunnya juga berpengaruh pada
tingkat efektivitas masing-masing tahun. Hal itu karena bisa menyebabkan
penerimaan tempat hiburan maupun tempat wisata kurang stabil dan
berkurangnya penerimaan dari sektor Pajak Hiburan.
Realisasi penerimaan Pajak Hiburan melebihi target yang ditetapkan
kemungkinan disebabkan oleh :
(a) Meningkatnya kesadaran Wajib Pajak untuk memenuhi kewajiban
perpajakannya.
(b) Bertambahnya objek pajak, misalnya dari hiburan yang bersifat insidentil
seperti pertunjukan/pagelaran musik dan tari.
(c) Potensi penerimaan yang sebenarnya lebih besar dari target yang
ditetapkan karena penetapan target yang masih di bawah potensi yang
ada.
3. Analisis Perkembangan Tingkat Realisasi Pajak Hiburan
Penerimaan target dan realisasi Pajak Hiburan merupakan dasar untuk
mengetahui seberapa besar laju pertumbuhannya. Laju pertumbuhan ini
digunakan untuk mengukur kenaikan atau perkembangan penerimaan Pajak
Hiburan dari tahun ke tahun. Untuk mengetahui perkembangan tingkat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
realisasi Pajak Hiburan menggunakan rumus sebagai berikut
(Halim, 2001:155) :
G = 100%
Keterangan :
G : Laju Pertumbuhan
Rtn : Realisasi tahun ke-n
Rto : Realisasi tahun sebelumnya
Untuk mengetahui bagaimana tingkat pertumbuhan penerimaan Pajak
Hiburan di Kabupaten Karanganyar dalam kurun waktu anggaran 2007-2010
dapat melihat perhitungan di bawah ini :
(a) Realisasi Pajak Hiburan tahun anggaran 2007 dibandingkan dengan tahun
anggaran 2006
Realisasi tahun anggaran 2007 = 204.557.075
Realisasi tahun anggaran 2006 = 171.358.635 -
Selisih 33.198.440
Prosentase kenaikan sebesar = 100% = 19,374%
(b) Realisasi Pajak Hiburan tahun anggaran 2008 dibandingkan dengan tahun
anggaran 2007
Realisasi tahun anggaran 2008 = 191.433.518
Realisasi tahun anggaran 2007 = 204.557.075 -
Selisih (13.123.557)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Prosentase penurunan sebesar = 100% = 6,416%
(c) Realisasi Pajak Hiburan tahun anggaran 2009 dibandingkan dengan tahun
anggaran 2008
Realisasi tahun anggaran 2009 = 254.092.442
Realisasi tahun anggaran 2008 = 191.433.518 -
Selisih 62.658.924
Prosentase kenaikan sebesar = 100% = 32,731%
(d) Realisasi Pajak Hiburan tahun anggaran 2010 dibandingkan dengan tahun
anggaran 2009
Realisasi tahun anggaran 2010 = 293.488.270
Realisasi tahun anggaran 2009 = 254.092.442 -
Selisih 39.395.828
Prosentase kenaikan sebesar = 100% = 15,505%
Dari perhitungan di atas, penerimaan Pajak Hiburan di Kabupaten
Karanganyar dapat disajikan dalam tabel berikut ini :
Tabel II.3 Perbandingan Realisasi Pajak Hiburan dengan Tahun Sebelumnya
Tahun Realisasi
Penerimaan Tahun Lalu
Realisasi Penerimaan Tahun Ini
Selisih Lebih / (Kurang)
Prosentase
2007 Rp 171.358.635 Rp 204.557.075 Rp 33.198.440 19,374% 2008 Rp 204.557.075 Rp 191.433.518 (Rp 13.123.557) ( 6,416%) 2009 Rp 191.433.518 Rp 254.092.442 Rp 62.658.924 32,731% 2010 Rp 254.092.442 Rp 293.488.270 Rp 39.395.828 15,505%
Sumber : DPPKAD Kabupaten Karanganyar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Berdasarkan tabel II.3 dapat diketahui bahwa pertumbuhan Pajak Hiburan
mengalami kenaikan dan penurunan.pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun
2009 yaitu sebesar 32,371% atau sebesar Rp 62.658.924 dan tingkat
pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2008 yaitu menurun hingga 6,416%
atau sebesar Rp 13.123.557. Pada tahun 2007 tingkat pertumbuhan Pajak
Hiburan yaitu sebesar 19,374% atau sebesar RP 33.198.440 . Pada tahun
2010 mengalami kenaikan 15,505% atau sebesar Rp 39.395.828. Jumlah
kenaikannya lebih besar dari jumlah kenaikan pada tahun 2007, namun
tingkat pertumbuhan Pajak Hiburannya lebih kecil dari tingkat pertumbuhan
Pajak Hiburan pada tahun 2007. Pada tahun 2008 mengalami penurunan
dikarenakan berkurangnya pengunjung pada tempat wisata atau tempat
hiburan dan berkurangnya objek pajak hiburan, misalnya terjadi penurunan
realisasi penerimaan pajak dari objek Pajak Hiburan jenis pagelaran
kesenian/musik/tari/busana dari Rp 3.020.800 pada tahun 2007 menjadi
Rp 750.000 pada tahun 2008 atau penurunan sebesar Rp 2.270.800.
4. Kontribusi Pajak Hiburan Terhadap Pajak Daerah
Pajak Hiburan merupakan salah satu penyumbang yang cukup besar
terhadap Pajak Daerah. Untuk itu perlu diketahui besarnya kontribusi atau
sumbangan Pajak Hiburan terhadap pajak daerah, dengan membandingkan
Pajak Hiburan dengan pajak daerah. Untuk menghitung kontribusi Pajak
Hiburan terhadap pajak daerah menggunakan rumus berikut ini :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Kontribusi x 100%
Sedangkan kontribusi rata-rata dihitung dengan cara :
Kontribusi rata-rata =
Untuk mengetahui besarnya kontribusi yang diberikan oleh Pajak Hiburan
terhadap pajak daerah di Kabupaten Karanganyar pada tahun anggaran 2007–
2010 dapat dilihat dari tabel dan perhitungan berikut ini :
Prosentase dihitung berdasarkan :
Tahun 2007 = 100% = 1,074%
Tahun 2008 = 100% = 0,875%
Tahun 2009 = 100% = 1,174%
Tahun 2010 = 100% = 1,244%
Kontribusi rata-rata = = 1,092%
Tabel II.4 Kontribusi Pajak Hiburan terhadap Pajak Daerah
Tahun Anggaran 2007-2010
Tahun Realisasi Pajak
Hiburan Realisasi Pajak Daerah %
2007 Rp 204.557.075 Rp 19.053.558.538 1,074 2008 Rp 191.433.518 Rp 21.874.872.161 0,875 2009 Rp 254.092.442 Rp 21.644.560.819 1,174 2010 Rp 293.488.270 Rp 23.588.206.084 1,244
Sumber : DPPKAD Kabupaten Karanganyar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Berdasarkan Tabel II.4 dapat diketahui bahwa besarnya kontribusi Pajak
Hiburan terhadap pajak daerah tahun anggaran 2007–2010 mengalami
fluktuasi. Besarnya kontribusi yang diberikan Pajak Hiburan terhadap pajak
daerah selama kurun waktu 2007-2010 adalah 1,074%, 0,875%, 1,174% dan
1,244%. Selama kurun waktu tersebut terjadi penurunan yaitu pada tahun
2007 sebesar 1,074% menjadi sebesar 0,875% pada tahun 2008 atau sebesar
0,199%. Kemudian mengalami peningkatan sebesar 0,299% pada tahun 2009
dan 0,700% pada tahun 2010. Kontribusi rata-rata Pajak Hiburan terhadap
pajak daerah selama 4 tahun terakhir hanya sebesar 1,092%. Dari data
tersebut dapat disimpulkan bahwa kontribusi yang diberikan oleh Pajak
Hiburan terhadap pajak daerah tidak terlalu besar pengaruhnya di dalam
penerimaan pajak daerah secara keseluruhan yang merupakan PAD
Kabupaten Karanganyar.
5. Kontribusi Pajak Hiburan Terhadap PAD
Pajak Hiburan merupakan salah satu jenis pajak daerah dalam PAD. Di
dalam PAD, Pajak Hiburan turut memberikan kontribusinya. Untuk
mengetahui seberapa besar kontribusi yang diberikan Pajak Hiburan terhadap
PAD menggunakan rumus berikut ini :
Kontribusi x 100%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Sedangkan kontribusi rata-rata dihitung dengan cara :
Kontribusi rata-rata = =
Untuk mengetahui besarnya kontribusi yang diberikan oleh Pajak Hiburan
terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Karanganyar pada
tahun anggaran 2007-2010 dapat dilihat dari tabel dan perhitungan berikut
ini :
Prosentase dihitung berdasarkan :
Tahun 2007 = 100% = 0,359%
Tahun 2008 = 100% = 0,297%
Tahun 2009 = 100% = 0,379%
Tahun 2010 = 100% = 0,365%
Kontribusi rata-rata = = 0,350%
Tabel II.5 Kontribusi Pajak Hiburan Terhadap PAD Kabupaten Karanganyar
Tahun Anggaran 2007-2010
Tahun Realisasi Pajak Hiburan Realisasi PAD % 2007 Rp 204.557.075 Rp 56.927.110.040 0,359 2008 Rp 191.433.518 Rp 64.455.300.801 0,297 2009 Rp 254.092.442 Rp 66.971.682.994 0,379 2010 Rp 293.488.270 Rp 80.483.855.648 0,365
Sumber : DPPKAD Kabupaten Karanganyar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Dari Tabel II.5 di atas menunjukkan bahwa pada tahun 2007 Pajak
Hiburan memberikan kontribusi sekitar 0,359% terhadap PAD Kabupaten
Karanganyar. Pada tahun anggaran 2008 kontribusi Pajak Hiburan terhadap
PAD menurun menjadi 0,297%. Pada tahun anggaran 2009 kontribusi Pajak
Hiburan terhadap PAD meningkat menjadi 0,379%. Pada tahun 2010
kontribusi Pajak Hiburan terhadap PAD kembali menurun menjadi 0,365%.
Kontribusi rata-rata Pajak Hiburan terhadap PAD selama 4 tahun terakhir
hanya sebesar 0,350%. Pajak Hiburan ternyata sabagai sumber PAD ternyata
hanya memberikan kontribusi yang relatif kecil dibanding dengan
penerimaan dari sektor yang lain. Hal ini dikarenakan omset tempat hiburan
maupun tempat wisata tidak stabil. Seperti yang terjadi pada tahun 2010,
meski penerimaan pajak hiburan adalah yang terbesar selama 4 tahun terakhir
tetapi kontribusinya lebih kecil dari tahun 2009. Hal ini mungkin dikarenakan
PAD terdiri dari sumber pendapatan lain yang lebih besar dari Pajak Hiburan
dan berkurangnya omset tempat hiburan atau tempat wisata. Dalam
kontribusinya terhadap PAD, selama 4 tahun terakhir dibanding pajak daerah
yang lain Pajak Hiburan menempati urutan ke-5. Urutan yang pertama yaitu
Pajak Penerangan Jalan, urutan ke-2 Pajak Hotel, urutan ke-3 Pajak Restoran,
dan urutan ke-4 Pajak Reklame.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB III
TEMUAN
Dengan menggunakan perhitungan rasio efektivitas selama kurun waktu 4 tahun
terakhir yaitu tahun 2007-2010, tingkat prosentase efektivitas Pajak Hiburan
mengalami peningkatan dan penurunan. Pada tahun 2007 prosentase efektivitas
100,767%, pada tahun 2008 menurun menjadi 85,588%, pada tahun 2009 menurun
kembali menjadi 62,425% dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 141,713%.
Penurunan prosentase efektivitas diakibatkan karena menurunnya realisasi
penerimaan Pajak Hiburan.
Pada tahun 2007-2010 terjadi peningkatan realisasi penerimaan Pajak Hiburan
yang berpengaruh positif terhadap penerimaan Pajak Daerah maupun Pendapatan
Asli Daerah Kabupaten Karanganyar. Kontribusi yang diberikan Pajak Hiburan
terhadap Pajak Daerah pada tahun 2007 sebesar 1,074%, pada tahun 2009 sebesar
1,174% dan pada tahun 2010 sebesar 1,244%. Kontribusi yang diberikan Pajak
Hiburan terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Karanganyar pada tahun 2007
sebesar 0,359% dan pada tahun 2009 sebesar 0,379%.
Selama kurun waktu 2007-2010 tingkat pertumbuhan penerimaan Pajak Hiburan
mengalami peningkatan, yaitu sebesar Rp 33.198.440 untuk tahun 2007 atas 2006,
sebesar Rp 62.658.924 untuk tahun 2009 atas 2008, sebesar Rp 39.395.828 untuk
tahun 2010 atas tahun 2009.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Dari pembahasan dan penghitungan yang telah dilakukan, ditemukan beberapa
kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaan pemungutan Pajak Hiburan dan
realisasi penerimaan Pajak Hiburan pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah Kabupaten Karanganyar. Adapun kelebihan dan kekurangan
tersebut antara lain :
A. Kelebihan
Beberapa hal yang ditemukan dalam pembahasan berupa kelebihan yang
mampu meningkatkan penerimaan Pajak Hiburan di Kabupaten Karanganyar
antara lain :
1. Sistem pemungutan Pajak Hiburan yang dilaksanakan cukup efektif karena
petugas yang lebih berperan aktif, sehingga mampu memenuhi target realisasi
Pajak Hiburan yang telah ditentukan oleh Kantor Dinas Pendapatan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karanganyar.
2. Tingkat pertumbuhan penerimaan Pajak Hiburan dapat dikatakan baik
meskipun pada tahun 2008 tingkat pertumbuhannya mengalami penurunan
dikarenakan realisasi penerimaan Pajak Hiburan tahun 2008 lebih kecil dari
realisasi penerimaan Pajak Hiburan tahun 2007.
3. Realisasi penerimaan yang melebihi target yang telah ditetapkan
menunjukkan bahwa Pajak Hiburan di Kabupaten Karanganyar merupakan
salah satu sumber pendapatan daerah yang potensial. Hal ini juga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
menunjukkan semakin baiknya kinerja fiskus walaupun belum cukup
optimal.
B. Kelemahan
1. Keterbatasan kemampuan sumber daya manusia dari tenaga pemungut Pajak
Hiburan di Kabupaten Karanganyar, sehingga dalam memungut Pajak
Hiburan ada kalanya mengalami penurunan efektivitas penerimaan Pajak
Hiburan yang disebabkan oleh kurang optimalnya efektivitas penarikan dan
pemungutan.
2. Penetapan target pajak yang masih berdasarkan realisasi tahun sebelumnya.
3. Pada bagian pendataan di DPPKAD masih kurang teliti di dalam pendataan
penyelenggaraan hiburan yang dapat dijadikan objek pajak. Sehingga sering
terdapat penyelenggaraan hiburan yang lolos dari pendataan dan pengenaan
pajak sebagai kewajiban penyelenggaraan pertunjukan.
4. Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk mendaftarkan diri sebagai
Wajib Pajak Hiburan dan membayar sendiri pajak yang terutang dan baru
bersedia untuk membayar apabila ditagih.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan atas realisasi pendapatan Pajak
Hiburan di Kabupaten Karanganyar selama kurun waktu 2007-2010, maka
penulis memperoleh hasil penelitian yang kemudian dapat disimpulkan berikut
ini :
1. Pajak Hiburan merupakan pajak yang cukup potensial di Kabupaten
Karanganyar walaupun penerimaan Pajak Hiburan dari tahun ke tahun tidak
selalu mengalami peningkatan. Peningkatan terbesar terjadi pada tahun 2009
yang meningkat sebesar 32,731% dari tahun sebelumnya yaitu dari
penerimaan Rp 191.433.518 pada tahun 2008 menjadi Rp 254.092.442 pada
tahun 2009. Penurunan terjadi pada tahun 2008 yaitu menurun sebesar
6,416% dari tahun sebelumnya yaitu Rp 204.557.075 pada tahun 2007
menjadi Rp 191.433.518 pada tahun 2008.
2. Penerimaan Pajak Hiburan di Kabupaten Karanganyar sudah cukup efektif,
hal ini terbukti bahwa realisasi penerimaan Pajak Hiburan mampu melebihi
target yang telah ditetapkan. Efektivitas tertinggi terjadi pada tahun 2010
yaitu sebesar 141,713%, target yang ditetapkan sebesar Rp 207.100.000 dan
realisasi mencapai Rp 293.488.270. Pada tahun 2007 efektivitas hanya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
mencapai 100,767%. Pada tahun 2008 dan 2009 efektivitas dibawah 100%,
yaitu 85,588% pada tahun 2008 dan 62,415% pada tahun 2009.
3. Kontribusi Pajak Hiburan terhadap PAD masih tergolong kecil yaitu hanya
sekitar 0,350% per tahun.
4. Kurangnya kesadaran Wajib Pajak adalah salah satu faktor penghambat
dalam kelancaran pemungutan pajak. Dalam kanyataannya tidak semua
Wajib Pajak memenuhi kewajiban untuk membayar pajak, terdapat Wajib
Pajak yang menunggak bahkan ada yang terlambat untuk membayar pajak.
B. Saran
Atas dasar hasil penelitian pada DPPKAD Kabupaten Karanganyar tentang
target dan realisasi Pajak Hiburan sebagai Pendapatan Asli Daerah Kabupaten
Karanganyar selama kurun waktu 2007-2010, penulis dapat mengajukan
rekomendasi seperti berikut ini :
1. Perlu ditingkatkannya evaluasi dan penghitungan potensi agar setiap potensi
yang ada dapat digali sehingga target yang ditetapkan bisa seimbang dengan
potensi yang ada dan setiap usaha yang menyebabkan Pajak Hiburan
meningkat dapat terealisasi.
2. Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia para pemungut pajak
perlu kiranya untuk bekerja sama dengan instansi dan pihak yang
bersangkutan ataupun lembaga pemerintahan yang berwenang, misalnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
mengikuti pendidikan formal tentang perpajakan. Selain itu juga
meningkatkan kejujuran dan kedisiplinan petugas pajak.
3. Menentukan target tidak berdasarkan realisasi tahun sebelumnya, tetapi
berdasarkan perhitungan lapangan dari potensi yang sebenarnya, sehingga
target bisa disesuaikan atau mendekati potensi yang ada.
4. DPPKAD Kabupaten Karanganyar melakukan pendataan penyelenggaraan
hiburan yang berpotensi menjadi objek pajak agar pihak penyelenggara
hiburan dapat memenuhi kewajiban perpajakannya.
5. Mengadakan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat tentang
Peraturan Daerah tentang Pajak Hiburan, tidak hanya masyarakat kota tetapi
juga masyarakat desa baik melalui pendidikan formal maupun melalui media
massa.
6. Mengadakan pengawasan yang teratur, terencana dan terkoordinasi untuk
memonitor dan melaporkan kegiatan-kegiatan pertunjukan yang ada pada
tiap-tiap daerah tingkat kecamatan.
7. Memberikan sanksi kepada Wajib Pajak yang sengaja melakukan kelalaian
membayar pajak. Sanksi dapat berupa denda atau teguran secara tertulis.
top related