evaluasi koleksi perpustakaan universitas mh thamrin...
Post on 30-Oct-2020
5 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Evaluasi Koleksi Perpustakaan Universitas MH Thamrin
Berdasarkan Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional RI No
13 tahun 2017 tentang Standar Nasional Perpustakaan
Perguruan Tinggi
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh:
Triyanto
NIM : 1113025100076
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UIN SYARIFHIDAYATULLAH
JAKARTA 1440 H / 2020 M
LEMBAR PENGESAHAN
Evaluasi Koleksi Perpustakaan Universitas MH Thamrin Berdasarkan Peraturan
Kepala Perpustakaan No 13 Tahun 2017 Tentang Standar Nasional Perpustakaan
Perguruan Tinggi
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh
Triyanto
NIM. 1113025100076
di bawah bimbingan :
Nuryudi, S.Ag., S.S., MLIS
NIP. 19670912 199903 1 002
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1440 H/ 2020 M
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI
Nama : Triyanto
NIM : 1113025100076
Judul Skripsi : Evaluasi Koleksi Perpustakaan Universitas MH Thamrin
Berdasarkan Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional RI
No.13 Tahun 2017 tentang Standar Nasional Perpustakaan
Perguruan Tinggi
Ujian Skripsi : 6 Mei 2020
Skripsi tersebut telah diperbaiki sesuai dengan saran dan komentar Tim Penguji sebagai
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata (S1) pada Program Ilmu Perpustakaan
Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 24 Juni 2020
Tanda Tangan Tanggal
1. Ketua Sidang : Siti Maryam, M.Hum 24-06-2020 NIP. 197007051998032002 .......................... …..............
2. Sekertaris Sidang : Amir Fadhilah, M.Si
24-06-2020
NIP. 197105301999031003 .......................... ..................
3. Pembimbing : Nuryudi, MLIS
NIP. 196709121999031002
24-06-2020
..................
4. Penguji I : Fadhilatul Hamdani, M.Hum 24-06-2020
.......................... ..................
5. Penguji II : Nurul Hayati, M.Hum 24-06-2020
....................
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Triyanto
NIM : 111302510076
Prodi : Ilmu Perpustakaan
Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul “Evaluasi Koleksi
Perpustakaan Universitas MH Thamrin Berdasarkan Peraturan Kepala
Perpustakaan Nasional RI Nomor 13 tahun 2017 Tentang Standar Nasional
Perpustakaan Perguruan Tinggi” adalah hasil karya saya sendiri yang
merupakan hasil penelitian, pengelolahan dan analisis saya sendiri serta bukan
merupakan replikasi dari hasil karya orang lain atau hasil penelitian orang lain.
Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau replikasi maka skripsi ini
dianggap gugur dan harus melakukan penelitian ulang untuk menyusun skripsi
baru dan kelulusan serta gelarnya dibatalkan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul di kemudian
hari menjadi tanggung jawab saya.
Jakarta, 20 Juni 2020
Yang membuat pernyataan,
TRIYANTO
v
ABSTRAK
Triyanto (1113025100076). Evaluasi Koleksi Perpustakaan Universitas MH
Thamrin Berdasarkan Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional No 13 Tahun
2017 Tentang Standar Nasional Perpustakaan Perguruan Tinggi. Di bawah
bimbingan Nuryudi, S.Ag., S.S., MLIS. Program Studi Ilmu Perpustakaan
Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulla
Jakarta, 2020.
Penelitian ini bertujuan, pertama untuk mengetahui jenis koleksi dan jumlah
koleksi perpustakaan Universitas MH Thamrin. Kedua, untuk mengetahui
penambahan, pencacahan dan penyiangan koleksipada perpustakaan Universitas
MH Thamrin dimana kedua hal tersebut disesuaikan dengan Peraturan Kepala
Perpustakaan Nasional RI (Perka Perpusnas) no 13 tahun 2017 tentang Standar
Nasional Perpustakaan Perguruan Tinggi (SNP-PT). Penelitian ini merupakan
penelitan deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data
dalam penelitian ini dengan melalui observasi, wawancara dan kajian
kepustakaan. Data yang diperoleh dianalisis dalam bentuk teks yang bersifat
naratif dan menarik sesuai dengan rumusan masalah yang dijabarkan. Hasil
penelitian menunjukan bahwa jenis koleksi perpustakaan Universitas MH
Thamrin telah sesuai SNP-PT. Jenis koleksi yang dimiliki Perpustakaan MH
Thamrin sudah sesuai menurut SNP-PT adapun jumlah koleksi dari 7 indikator, 4
telah sesuai standar dan 3 indikator belum sesuai standar yang ditentukan. Jumlah
koleksi telah sesuai adalah jumlah buku wajib, jurnal ilmiah, koleksi sumber
elektroni(e-resource), dan muatan lokal. Maka jumlah koleksi telah sesuai SNP-
PT Berdasarkan Perka Perpusnas.
Jumlah koleksi belum sesuai standar adalah koleksi buku pengayaan, koleksi
audio visual, dan majalah ilmiah populer. Penambahan koleksi Perpustakaan
Universitas MH Thamrin pada tahun 2017 sebanyak 4,9% dimana telah sesuai
standar, pada tahun 2018 penambahan koleksi sebanyak 8,54% dimana telah
melebihi standar, dan tahun 2019 penambahan koleksi sebanyak 9 % dimana telah
melebihi standar yang ditentukan 3% per tahun. Pencacahan yang dilakukan
Perpustakaan Universitas MH Thamrin belum melakukan dengan sesuai
standar/prosedur dan penyiangan koleksi yang dilakukan oleh Perpustakaan
Universitas MH Thamrin pada tahu 2016 dimana belum sesuai dengan standar
yang ditetapkan 1 kali dalam 3 tahun terakhir. Penelitian ini menemukan dari 5
pembahasan yaitu : jenis, jumlah koleksi, penambahan koleksi, pencacahan dan
penyiangan ada 3 yang telah memenuhi SNP-PT berdasarkan Perka Perpusnas No
13 Tahun 2017. Akan tetapi, masih ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan lagi
khususnya pada standar pencacahan dan penyiangan koleksi perpustakaan.
Kata kunci: Evaluasi Koleksi, Standar Nasional Perpustakaan , Pencacahan,
Penyiangan
vi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahirobbil alamiin. Segala puji bagi Allah SWT, yang telah
memberikan nikmat dan hidayah-Nya yang tak terhitung sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “Evaluasi Koleksi Perpustakaan Universitas
MH Thamrin Berdasarkan Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional RI no 13
tahun 2017 tentang Standar Nasional Perpustakaan Perguruan Tinggi”. Dan atas
pertolongan-Nya pula penulis merasa banyak diberikan kemudahan dari berbagai
pihak manapun dalam proses pembuatan skripsi ini, sehingga kendala-kendala
yang ada dapat terselesaikan dengan baik. Penulisan skripsi ini guna melengkapi
persyaratan mencapai gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan
Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam kelancaran penulisan skripsi ini penulis menyadari adanya peran
serta doa dan dukungan baik moril maupun materi yang orang tua berikan kepada
penulis. Berkat restu dan ridhonya lah penulis dapat melangkah hingga sampai ke
titik ini. Maka dari itu penulis mendedikasikan skripsi ini untuk kedua orang tua
penulis, khususnya kepada ayahanda Mirad dan Ibu Marsilah yang selalu
menginginkan anaknya untuk dapat melanjutkan studi di Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta. Beliau merupakn sosok inspiratif penulis dalam
menjalini kehidupan yang selalu memberikan motivasi untuk terus menuntut ilmu.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak bantuan,
bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak yang meluangkan waktu dan
ilmunya. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
vii
1. Bapak Saiful Umam, M.A., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Adab dan
Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Siti Maryam, S.Ag., S.S., M.Hum., selaku Ketua Jurusan Ilmu
Perpustakaan.
3. Bapak Amir Fadhilah, M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan.
4. Bapak Nuryudi, S.Ag., S.S., MLIS, selaku dosen pembimbing penulis yang
telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahannya, serta telah
meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk membantu penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan yang telah
memberikan begitu banyak ilmu yang berharga untuk masa depan penulis.
6. Pihak Perpustakaan Universitas MH Thamrin yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian. Terutama kepada
Kepala Perpustakaan Ibu Astrid Natasya S.IP, M.Pd. , yang telah berkenan
membantu dan memberikan informasi kepada penulis terkait pembuatan
skripsi.
7. Pustakawan Perpustakaan Universitas MH Thamrin Mba Rebecca Septiarini,
S.IP. yang telah membantu penulis selama melakukan penelitian di
Perpustakaan Universitas MH Thamrin.
8. Kepada kedua orangtua tercinta, Ayahanda Mirad dan Ibunda Marsilah yang
selalu memberikan, nasehat, dukungan dan doa kepada anak-anaknya.
Kepada semua kakak-kakak ku, Mba Melani S.Pd, Mas Wahyudi S.Pd yang
selalu memberikan motivasi kepada penulis.
viii
9. Kepada sahabat seperjuangan Fajar Edi Jatmiko, Mohammad Ardiansyah,
Syawal Ade Saputra, Laga Al Ahli, Zamzam, M. Agustina SMAA, Egi
Almaroghi. Terima kasih banyak untuk bantuan, doa, ilmu, motivasi, dan
semangat yang kalian berikan selama proses penyusunan skripsi ini. Semoga
Allah SWT senantiasa melindungi dan memberikan keberkahan disetiap
langkah kita.
10. Seluruh teman-teman Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN angkatan 2013
dimanapun berada, khususnya IPI B 2013. Terima kasih untuk kebersamaan,
semangat, dan motivasinya selama ini. Semoga Allah SWT senantiasa
menjaga kebersamaan ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih terdapat
banyak kelemahan dan kekurangan dikarenakan keterbatasan keilmuan yang
penulis miliki, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dengan harapan dapat mencapai hasil yang lebih sempurna dan
untuk pengembangan diri penulis selanjutnya.
Akhir kata penulis hanya dapat berdoa agar Allah SWT dapat membalas
semua kebaikan dari berbagai pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembacanya,
maupun bagi peneliti sendiri.
Aamiin Yaa robbal’alamiin.
Jakarta, 5 April 2020
Triyanto
ix
DAFTAR ISI
ABSTRAK …………………………………………………………………..v
KATA PENGANTAR …………………………………………………..vi
DAFTAR ISI ……………………………………………………………….....ix
DAFTAR TABEL ………………………………………………………….xi
DAFTAR GAMBAR… …………………………………………………xii
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………..xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ........................................ 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................. 6
D. Definisi Istilah ........................................................................... 7
BAB II TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Perguruan Tinggi ............................................ 9
1. Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi .............................. 9
2. Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi .................................. 10
3. Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi .................................. 10
B. Pengembangan Koleksi ......................................................... 11
1. Pengertian Pengembangan Koleksi ......................................... 11
2. Kebijakan Pengembangan Koleksi ......................................... 13
3. Proses Pengembangan Koleksi ............................................... 13
4. Metode dan Prosedur Pengadaan Koleksi ............................... 14
C. Pencacahan Koleksi ............................................................... 16
1. Pengertian Pencacahan Koleksi .............................................. 16
2. Tujuan Pencacahan Koleksi .................................................... 16
D. Penyiangan Koleksi ............................................................... 17
E. Evaluasi .................................................................................. 18
1. Pengertian Evaluasi ................................................................. 18
2. Tujuan Evaluasi ....................................................................... 19
3. Metode Evaluasi ...................................................................... 20
F. Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional no 013 tahun
2017 Tentang Standar Nasional Perpustakaan Perguruan Tinggi
………………………………………………………………..24
G. Penelitian Terdahulu ............................................................. 26
BAB III METODE PENELITIAN………………………………………….29
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian .......................................... 29
B. Sumber Data .......................................................................... 30
C. Pemilihan Informan .............................................................. 30
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 32
E. Teknik Analisis Data ............................................................. 33
F. Jadwal Penelitian ................................................................... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…………………...36
A. Profil Objek Penelitian .......................................................... 36
x
B. Hasil Penelitian ...................................................................... 46
1. Kesesuaian Jenis dan Jumlah Koleksi di Perpustakaan
Universitas MH Thamrin ............................................................ 46
2. Penambahan Koleksi, Pencacahan Koleksi dan Penyiangan
Koleksi Pada Perpustakaan Universitas MH Thamrin ........... 51
C. Pembahasan ........................................................................... 56
1. Kesesuaian Jenis dan Jumlah Koleksi di Perpustakaan
Universitas MH Thamrin Berdasarkan PERKAPERPUSNAS
No 13 Tahun 2017 tentang SNP-PT ........................................... 56
2. Penambahan, Pencacahan dan Penyiangan Koleksi
Perpustakaan Universitas MH Thamrin ................................... 59
BAB V KESIMPULAN……………………………………………………..63
A. Kesimpulan ............................................................................ 63
B. Saran ....................................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………66
LAMPIRAN-LAMPIRAN ……………………………………………………68
xi
DAFTAR TABEL
III.1 Jadwal Penelitian ........................................................................................ 30
IV.1 SDM Perpustakaan Universitas MH Thamrin ........................................... 35
IV.2 Koleksi tahun 2019 Perpustakaan Universitas MH Thamrin ..................... 43
IV.3 Perhitungan Jumlah Buku Wajib di Perpustakaan Universitas MH Thamrin
............................................................................................................................... .45
IV.4 Koleksi berdasarkan bentuk ....................................................................... 46
IV.5 Penambahan Koleksi Buku per tahun ........................................................ 49
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar IV.1 Struktur Organisasi Perpustakaan .................................................. 35
Gambar IV.2 Tampilan Beranda Katalog online Perpustakaan ........................... 39
Gambar 4.3 Tampilan Pencarian Katalog online Perpustakaan ........................ 39
Gambar 4.4 Tampilan No Panggil Katalog online Perpustakaan ..................... 40
Gambar 4.4 Tampilan Ketersedian Katalog online Perpustakaan .................... 41
Gambar 4.4 Tampilan No Panggil di Rak Buku .............................................. 41
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran1 Transkrip Wawancara
Lampiran 2 Lembar Observasi
Lampiran 3 Hasil Observasi
Lampiran 4 Foto-foto Perpustakaan UMHT
Lampiran 5 Surat Pengadaan Koleksi Program Studi Kepada Perpustakaan
UMHT
Lampiran 6 Berita Acara Pemusnahan Koleksi dalam Kegiatan Penyiangan
Lampiran 7 Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional no 13 tahun 2017 Tentang
SNP-PT
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut UU No 43 tahun 2007 Perpustakaan pada Bab I pasal 1
menyatakan Perpustakaan adalah institusi yang mengumpulkan pengetahuan
tercetak dan terekam, mengelolanya dengan cara khusus guna memenuhi
kebutuhan intelektualitas para penggunanya melalui beragam cara interaksi
pengetahuan. Kualitas suatu lembaga pendidikan, perguruan tinggi/lembaga
riset dan ilmu pengetahuan dapat dilihat dari jasa yang diberikan oleh
perpustakaannya.1 Apapun jenisnya, perpustakaan memiliki peran sebagai
penghimpun, pengolah dan penyampaian informasi ke pemakainnya. Apalagi
didalam sebuah lingkungan perguruan tinggi, perpustakaan sebagai jantung
dalam program belajar, mengajar serta berbagai penelitian.
Keberadaan perpustakaan kini dinilai sangat penting baik bagi institusi
pendidikan maupun masyarakat umum. Hal ini dibuktikan dengan adanya
perpustakaan di sekolah-sekolah, perguruan tinggi, dan juga di daerah-daerah
tertentu. Jenis-jenis perpustakaan yaitu perpustakaan nasional, perpustakaan
umum, perpustakaan khusus, perpustakaan sekolah, dan perpustakaan
perguruan tinggi.
Menurut Sulistyo basuki perpustakaan perguruan tinggi adalah
perpustakaan yang berada pada lingkungan perguruan tinggi atau sekolah
tinggi, badan bawahannya, maupun lembaga yang berafiliasi dengan
perguruan tinggi. Perpustakaan perguruan tinggi didirikan untuk menunjang
pencapaian tujuan perguruan tinggi yang bersangkutan dalam melaksanakan
Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat.2 Selain itu, menurut Syihabuddin Qalyubi, menyatakan
1 Republik Indonesia, “Undang-undang Perpustakaan No 43 Tahun 2007.” Diakses pada 23
juni 2017 dari http://www.pnri.go.id/law/undang-undang-nomor-43-tahun-2007-tentang-
perpustakaan/. 2 Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1991).
h. 51.
2
bahwa perpustakaan perguruan tinggi merupakan suatu unit pelaksana teknis
(UPT) perguruan tinggi yang bersama-sama dengan unit lain turut
melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan cara memilih,
menghimpun, mengolah, merawat, dan melayankan sumber informasi kepada
lembaga induknya pada khususnya dan masyarakat akademis pada umumnya.
3 Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa perpustakaan perguruan
tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi yang
berfungsi menyediakan dan menyebarluaskan informasi guna membantu
perguruan tinggi tersebut mencapai tujuannya yakni Tri Dharma Perguruan
Tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat).
Tujuan perpustakaan perguruan tinggi harus sejalan dengan tujuan
perguruan tingginya. Sebagai unsur penunjang perguruan tinggi dalam
mencapai visi dan misinya, maka perpustakaan perguruan tinggi memiliki
tujuan. Menurut Noerhayati, tujuan diselenggarakannya perpustakaan
perguruan tinggi adalah untuk mendukung, memperlancar serta mempertinggi
kualitas pelaksanaan program kegiatan perguruan tinggi melalui pelayanan
informasi yang meliputi aspek-aspek pengumpulan informasi, pengolahan
informasi, pemanfaatan informasi, dan penyebarluasan informasi4.
Dan menurut Standar Nasional Perpustakaan Perguran Tinggi (010:
2011) tujuan perpustakaan perguruan tinggi yaitu, perpustakaan yang
bertujuan memenuhi kebutuhan informasi pengajar dan mahasiswa di
perguruan tinggi. Perpustakaan perguruan tinggi dapat juga terbuka untuk
publik5. Berdasarkan pendapat di atas, dapat di simpulkan bahwa pada
dasarnya tujuan perpustakaan perguruan tinggi adalah untuk mendukung
kinerja perguruan tinggi dalam menyelenggarakan pendidikan dengan
meyediakan kebutuhan informasi ilmiah bagi para sivitas perguruan tinggi
tersebut agar pelaksanaan kegiatan perguruan tinggi berjalan lancar dan
semakin berkualitas.
3 Syihabuddin Qalyubi, Dasar-dasar ilmu perpustakaan dan informasi (Yogyakarta:
Fakultas adab IAIN Sunan Kalijaga, 2003). H. 10. 4 Noerhayati S, Pengelolaan Perpustakaan (Bandung: Alumni, 1987). 5 Perpusnas RI, Standar Nasional Perpustakaan (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2011),
http://www.perpusnas.go.id/assets/uploads/2016/10/standar_nasional_perpustakaan-
sekolah.pdf. diakses pada tanggal 2/5/2017 10:27
3
Kebutuhan informasi para sivitas perguruan tinggi tentu beragam. Hal
ini dikarenakan para sivitas terdiri dari bermacam program jurusan, jenjang
yang di tempuh, serta para komunitas yang mengakses perpustakaan. Untuk
itu terkait pemenuhan sumber bacaan wajib mahasiswa, perpustakaan
perguruan tinggi harus menyediakan koleksi perpustakaan yang beragam pula.
Di samping sebagai upaya pemenuhan sumber bacaan wajib bagi mahasiswa,
ketersediaan bahan bacaan ini juga menjadi unsur penilaian dalam akreditasi
program studi.
Umumnya, kualitas sebuah perpustakaan diukur berdasarkan
ketersediaan fasilitas dan sarana pembelajaran, serta jumlah koleksi bahan
pustaka yang tersedia dalam berbagai format tercetak; berupa CD, video, film,
dan berbagainya.6 Untuk tingkat perguruan tinggi sendiri, bisa jadi jumlah
perpustakaan bisa lebih dari satu, karena masing-masing fakultas, maupun
program studi memiliki akan kebutuhan koleksi buku-buku maupun jurnal
khusus yang berkaitan dengan bidang ilmu di fakultas, maupun program
studinya masing-masing.
Variasi jenis koleksi tentu disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat
pengguna. Masyarakat pengguna di perpustakaan perguruan tinggi terdiri dari
seluruh sivitas di perguruan tersebut, sehingga koleksi perpustakaan yang
dimiliki perpustakaan harus disesuaikan dengan kebutuhan para sivitas. Untuk
mengetahui seberapa besar kesesuaian koleksi yang dimiliki perpustakaan
perguruan tinggi terhadap kebutuhan sivitas maka perlu dilakukan kegiatan
evaluasi koleksi.
Evaluasi merupakan salah satu kegiatan dalam mengembangkan
koleksi perpustakaan. Evaluasi suatu proses pengukuran dan penilaian kinerja
suatu layanan atau sistem dalam memenuhi tujuan yang telah diterapkan.7
Menurut Depdiknas evaluasi koleksi adalah upaya untuk menilai daya guna
dan hasil guna koleksi dalam memenuhi kebutuhan akademika pemustaka
6 Juni Wati Sri Rizki, “Optimalisasi Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi,” Al-Kuttab
vol.1, no. 2 (Juli 2013): 105–117. 7 Sukirno, “Evaluasi Pemanfaatan Koleksi buku Digital oleh Mahasiswa Pendidikan Dokter
di Unit Perpustakaan Fakultas Kedokteran UGM,” Berkala Ilmu Perpustakaan dan informasi
IX, no. 2 (2013): h. 8–17.
4
serta program perguruan tinggi. Evaluasi koleksi harus selalu dilaksanakan
dengan teratur supaya koleksi sesuai dengan perubahan dan perkembangan
program perguruan tinggi8. Agar dapat mencapai tujuan yaitu: (1) mengetahui
mutu, lingkup, dan kedalaman koleksi, (2) menyesuaikan koleksi dengan
tujuan dan program perguruan tinggi, (3) mengikuti perubahan,
perkembangan, sosial budaya, ilmu dan teknologi, (4) meningkatkan nilai
informasi, (5) mengetahuai kekuatan dan kelemahan koleksi, dan (6)
menyesuaikan kebijakan penyiangan.
Evaluasi koleksi merupakan hal yang penting dalam kegiatan
pengembangan koleksi. Bahwa evaluasi melengkapi siklus pengembangan
koleksi. Dengan demikian evaluasi koleksi di perpustakaan perguruan tinggi
perlu dilakukan karena melihat keberagaman kebutuhan informasi para sivitas
yang ada disana sehingga perpustakaan perguruan tinggi harus terus
melakukan pengembangan koleksi agar kebutuhan masyarakat akan informasi
dapat terpenuhi.9
Dengan melakukan evaluasi koleksi, pustakawan juga dapat
mengetahui seberapa baik atau seberapa buruk bahan literatur yang tersedia
dalam memenuhi kebutuhan atas perguruan tinggi. Dengan demikian akan
tercipta sebuah komunikasi antara pustakawan, staf pengajar, pengguna
perpustakaan dalam merespon kebutuhan informasi10
.
Di Indonesia standar pedoman yang dimiliki yaitu SNP (Standar
Nasional Perpustakaan) yang disusun oleh perpustakaan nasional Indonesia.
Pedoman terbaru yang dikeluarkan oleh Perpustakaan Nasional yakni
Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional RI (PERKAPERPUSNAS) no 13
Tahun 2017 tentang Standar Nasional Perpustakaan Perguruan Tinggi (SNP-
PT) sebagai langkah nyata melaksanakan amanat Undang-undang Nomor 43
tahun 2007 Tentang Perpustakaan pada pasal 24 yang menyebutkan bahwa
“Setiap perguruan tinggi menyelenggarakan perpustakaan yang wajib
8 Depdiknas, Perpustakaan Perguruan Tinggi (Jakarta: Depdiknas, 2004). h. 67. 9 Yuyu Yulia dan Sujana, Pengembangan Koleksi (Jakarta: Universitas Terbuka, 2010). h.
34. 10 Sri Wahyuni, “Pengembangan Koleksi Perpustakaan di Perpustakaan Kopertis Wilayah
X,” Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan, E, 1, no. 1 (n.d.): September 2012.
5
memenuhi standar nasional perpustakaan dengan memperhatikan Standar
Nasional Pendidikan”11
.
Perpustakaan Universitas MH Thamrin berlokasi di Jl Raya Pondok
Gede Jakarta Timur merupakan salah satu perguruan tinggi milik swasta.
Universitas MH Thamrin merupakan perguruan tinggi yang cukup besar yang
ada di Jakarta Timur. Sebagai Perpustakaan perguruan tinggi harus menunjang
sarana prasana bagi mahasiswa/i dan pengajar unuk memenuhi proses belajar
serta penelitian yang mereka lakukan. Peneliti memilih Perpustakaan
Universitas MH Thamrin sebagai tempat penelitian. Universitas MH Thamrin
terdapat 4 fakultas, 20 program studi, terdapat 3 kampus dan juga memiliki 3
gedung perpustakaan disetiap kampus. Alasan mengapa peneliti memilih
perpustakaan perguruan tinggi ini karena belum ada yang melakukan
penelitian di Perpustakaan Universitas MH Thamrin dengan topik Standar
Nasional Perpustakaan (SNP). Maka itu, peneliti tertarik meneliti keadaan
koleksi yang ada di Perpustakaan Universitas MH Thamrin dengan pedoman
standar yang berlaku di Indonesia untuk perpustakaan perguruan tinggi.
Koleksi merupakan suatu kekuatan sebuah perpustakaan. Perpustakaan yang
baik dilihat dari koleksi yang dimilki oleh karna itu koleksi perpustakaan
menggambarkan jenis perpustakaannya, daya tarik bagi pemustaka,
memberikan citra atas performa kinerja perpustakaaan. Sebagai pusat sumber
informasi bagi sivitas akademisi yang harus memenuhi kebutuhan belajar,
mengajar, dan penelitian maka perpustakaan bisa mengevaluasi koleksi yang
dimiliki. Dalam mengevaluasi koleksi perpustakaan harus memiliki suatu
pedoman dalam mengelola perpustakaan. Maka dari itu peneliti tertarik
melakukan evaluasi koleksi perpustakaan menggunakan pedoman
PERKAPERPUSNAS No 13 Tahun 2017 tentang SNP-PT, dimana standar ini
dibuat untuk perguruan tinggi yang ada di Indonesia dan di harapkan dapat
menjadi pedoman teknis perpustakaan perguruan tinggi.
Setelah menyimak uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti
tentang evaluasi koleksi melihat kegiatan ini sangat penting untuk dilakukan
11 Arimurti Kriswibowo dan Anantha Prathama, “Kajian Evaluatif Atas Penerapan Standar
Nasional Perpustakaan Perguruan Tinggi,” Khizanah al-Hikmah 7(1) (2019): 65–74.
6
oleh perpustakaan guna memajukan dan mencapai tujuan perpustakaan.
Penulis mengangkat judul penelitian “Evaluasi Koleksi Perpustakaan
Universitas MH Thamrin Berdasarkan Peraturan Kepala Perpustakaan
Nasional No 13 tahun 2017 Tentang Standar Nasional Perpustakaan
Perguruan Tinggi”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Dalam setiap penelitian pasti diperlukan batasan masalah agar bahasannya
tidak melebar luas. Fokus penelitian yang akan diambil oleh peneliti pada
penelitian ini yaitu
1. Kesesuaian jenis dan jumlah koleksi perpustakaan yang dimiliki oleh
Perpustakaan Universitas MH Thamrin sesuai dengan
PERKAPERPUSNAS No 13 Tahun 2017 tentang SNP-PT;
2. Penambahan koleksi, pencacahan dan penyiangan koleksi di
Perpustakaan Universitas MH Thamrin sesuai dengan
PERKAPERPUSNAS No 13 Tahun 2017 tentang SNP-PT
Dari latar belakang dan pembatasan masalah diatas, maka permasalahan
yang akan dibahas dapat dirumuskan yaitu
1. Bagaimana Kesesuaian jenis dan jumlah koleksi perpustakaan yang
dimiliki oleh Perpustakaan Universitas MH Thamrin sesuai dengan
PERKAPERPUSNAS No 13 Tahun 2017 tentang SNP-PT?
2. Bagaimana Penambahan koleksi, pencacahan dan penyiangan koleksi
di Perpustakaan Universitas MH Thamrin sesuai dengan
PERKAPERPUSNAS No 13 Tahun 2017 tentang SNP-PT?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk Mengetahui kesesuaian jenis dan jumlah koleksi di
perpustakaan Universitas MH Thamrin berdasarkan pedoman Standar
Nasional Perpustakaan Perguruan Tinggi.
2. Untuk mengetahuai proses penambahan, pencacahan dan penyiangan
koleksi perpustakaan Universitas MH Thamrin dengan pedoman
Standar Nasional Perpustakaan Perguruan Tinggi.
7
Manfaat yang diharapkan dari penelitian, yaitu :
1. Bagi penulis, penulisan ini sebagai sarana studi untuk menambah
wawasan penulis dalam bidang ilmu perpustakaan serta sebagai syarat
untuk mencapai gelar sarjana strata satu.
2. Bagi pengelola perpustakaan, penelitian ini diharapkan dapat
dijadikan bahan evaluasi koleksi perpustakaan sehingga perpustakaan
Universitas MH Thamrin dapat memperbaiki kekurangan yang ada
terkait koleksi perpustakaan serta memberi gambaran kepada
perpustakaan Universitas MH Thamrin terkait pedoman standar
nasional perpustakaan dalam hal koleksi perpustakaan
3. Bagi mahasiswa jurusan ilmu perpustakaan, penelitian ini diharapkan
menambah wawasan pendidikan dalam bidang ilmu perpustakaan dan
memperkaya pengetahuan dalam bidang evaluasi koleksi
perpustakaan.
D. Definisi Istilah
Evaluasi adalah proses menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan
informasi yang berguna untuk merumuskan suatu alternatif keputusan.
Koleksi perpustakaan adalah suatu istilah yang digunakan secara luas di
dunia perpustakaan untuk menyatakan bahan pustaka apa saja yang harus
diadakan di perpustakaan
Standar Nasional Perpustakaan adalah dasar acuan pendirian,
pengelolaan dan pengembangan perpustakaan yang berlaku sama secara
nasional.
Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perputakaan yang berada pada
lingkungan perguruan tinggi atau sekolah tinggi yang hakikatnya merupakan
integral dari suatu perguruan tinggi.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan bertujuan untuk menunjukan rangkaian penulisan
secara sistematis sehingga kerangka skripsi yang diajukan akan terlihat jelas.
Dalam penelitian ini, penulis merumuskan konsep penulisan yang terdiri dari
5 bab yaitu :
8
Bab I Pendahuluan
Pada bab ini terdiri dari latar belakang, pembatasan dan perumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, definisi istilah, sistematika
penulisan.
Bab II Tinjauan Literatur
Bab ini menjelaskan mengenai landasan teori yang digunakan, sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yang diambil dari literatur-
literatur yang berkaitan dan penelitian yang relevan dengan topik
penelitian, meliputi: pengertian, buku pedoman dan sejenisnya.
Bab III Metode Penelitian
Bab ini menguraikan tentang metode penulisan yang digunakan, yaitu
jenis dan pendekatan penelitian, teknik pengumpulan data, teknik
pengolahan dan analsis data.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini membahas tentang gambaran umum dari lembaga yang ditelliti,
meliputi profil lembaga, visi misi, struktur organisasi, dan lain-lain, serta
mengutarakan hasil penelitian.
Bab V Penutup
Bab ini mengambil kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasan serta
menambahkan saran untuk tempat penelitian.
9
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Perguruan Tinggi
1. Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi
Pada umumnya perpustakaan memiliki peran yang sama yaitu
memberikan layanan informasi yang cepat, tepat, dan akurat dalam memenuhi
kebutuhan konsumennya. Namun pada perkembangannya tubuh berbagai
jenis perpustakaan sehingga terdapat perbedaan antara perpustakaan satu
dengan perpustakaan lainnya.12
Salah satu jenis perpustakaan itu adalah
perpustakaan perguruan tinggi.
Adapun definisi pengertian perpustakaan perguruan tinggi menurut
Perpusnas RI dari standar nasional perpustakaan adalah perpustaan yang
bertujuan memenuhi kebutuhan informasi pengajar dan mahasiswa di
perguruan tinggi. Perpustakaan perguruan tinggi dapat juga terbuka untuk
publik.13
Definisi perpustakaan perguruan tinggi menurut Sulistyo Basuki14
adalah
perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi, badan bawahannya
maupun lembaga yang berafiliasi dengan perguruan tinggi, dengan tujuan
utama membantu perguruan tinggi mencapai tujuannya.
Sedangkan menurut Sutarno15
Perpustakaan Perguruan Tinggi
merupakan perpustakaan yang berada dalam suatu perguruan tinggi dan yang
sederajat yang berfungsi mencapai Tri Dharma Perguruan Tinggi, sedangkan
penggunanya adalah seluruh civitas akademika.
Dengan definisi diatas kita bisa simpulkan bahwa perpustakaan pergurran
tinggi adalah perpustakaan yang berada di suatu perguruan tinggi yang
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi pemustaka didalamnya, serta
berfungsi untuk mencapai Tri Dharma Perguruan Tinggi.
12 Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan : Suatu penddekatan praktik (Jakarta: Samitra Media
Utama, 1991). H. 12 13 Standar Nasional Perpustakaan. 14 Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan. H.51 15 Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan : Suatu penddekatan praktik. H. 35.
10
2. Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi
Sebagai institusi perguruan tinggi, perpustakaan di selengarakan dengan
tujuan menunjang program perguruan tinggi sesuai dengan Tri Dharma
perguruan tinggi, yaitu pendidikan, pengajaran, penelitian dan serta
pengabdian kepada masyarakat.
Sulistiyo Basuki dalam bukunya yang berjudul Pengantar Ilmu
Perpustakaan, mengemukakan tujuan perpustakaan perguruan tinggi antara
lain:16
1) Memenuhi keperluan informasi masyarakat perguruan tinggi.
Lazimnya staf pengajar dan mahasiswa sering pula mencakup tenaga
administrasi perguruan tinggi.
2) Menyediakan bahan pustaka rujukan (referensi) pada semua tingkat
akademis. Artinya mulai dari mahasiswa tahun pertama hingga ke
mahasiswa program pasca sarjana dan pengajar.
3) Menyediakan ruang belajar untuk pemakai perpustakaan.
4) Menyediakan jasa peminjaman yang tepat guna bagi berbagai jenis
pemakai.
5) Menyediakan jenis informasi aktif yang tidak hanya terbatas pada
lingkungan perguruan tinggi tetapi juga lembaga induknya.
3. Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi
Berdasarkan Buku Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan
Perguruan Tinggi yang diterbitkan tahun 2004, ada 7 fungsi perpustakaan
perguruan tinggi antara lain:
1) Fungsi Edukasi
Perpustakaan merupakan sumber belajar para sivitas akademika,
oleh karena itu yang mendukung pencapaian tujuan pembelajaran,
pengorganisasian bahan pembelajaran setiap program studi, koleksi
tentang strategi belajar mengajar dan materi pendukung pelaksana
evaluasi pembelajaran.
2) Fungsi Informasi
16 Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan.
11
Perpustakaan merupakan sumber informasi yang mudah diakses oleh
pencari dan pengguna informasi.
3) Fungsi Riset
Perpustakaan mempersiapkan bahan-bahan primer dan sekunder
yang paling mutakhir sebagai bahan untuk melakukan penelitian dan
pengkajian ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
4) Fungsi Rekreasi
Perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif yang bermakna
untuk membangun dan mengembangkan kreativitas, minat dan daya
inovasi pengguna perpustakaan.
5) Fungsi Publikasi
Perpustakaan selayaknya juga membantu melakukan publikasi karya
yang dihasilkan oleh warga perguruan tingginya yakni sivitas
akademika dan staf non-akademik.
6) Fungsi Deposit
Perpustakaan menjadi pusat deposit untuk seluruh karya dan
pengetahuan yang dihasilkan oleh warga perguruan tingginya.
7) Fungsi Interpretasi
Perpustakaan sudah seharusnya melakukan kajian dan memberikan
nilai tambah terhadap sumber-sumber informasi yang dimilikinya
untuk membantu pengguna dalam melakukan dharmanya.
B. Pengembangan Koleksi
1. Pengertian Pengembangan Koleksi
Pengembangan koleksi adalah suatu istilah yang digunakan secara
luas di dunia perpustakaan untuk menyatakan bahan pustaka apa saja
yang harus diadakan di perpustakaan. Sebelumnya muncul istilah
seleksi buku, buku dalam pengertian yang lebih luas yang mencakup
monografi, majalah, bahan mikro dan jenis bahan pustaka lainnya.
Menurut Sulistyo_Basuki pengertian pengembangan koleksi lebih
ditekankan pada pemilihan buku. Pemilihan buku artinya memilih
buku untuk perpustakaan. Pemilihan buku berarti juga proses menolak
buku tertentu untuk perpustakaan. Selanjutnya pengertian
12
pengembangan koleksi mengalami perubahan sesuai dengan
perkembangan bidang kepustakawanan. Pengembangan koleksi,
seleksi dan pengadaan menjadi istilah-istilah yang saling melengkapi.
17
Pengembangan koleksi merupakan proses yang terus menerus yang
melibatkan pemustaka dan staf yang profesional. Oleh karena itu agar
dapat memenuhi kebutuhan pemustaka, staf yang bekerja pada bagian
pengembangan koleksi hendaknya berpegang pada dasar-dasar filosofi
yang ada. Menurut Evan dasar-dasar filosofi tersebut antara lain:18
1. Pengembangan koleksi merupakan alat untuk
mengidentifikasi kebutuhan. Kebutuhan yang dimaksud
tidak hanya kebutuhan sekarang tetapi mencakup 5 tahun
yang akan datang.
2. Pengembangan koleksi mencakup kebutuhan pemustaka
secara menyeluruh, tidak hanya kebutuhan pemustaka
yang aktif saja.
3. Pengembangan koleksi hendaknya mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan, baik yang lokal,
regional, nasional maupun international.
4. Dalam proses pengembangan koleksi harus
mempertimbangkan informasi yang termuat dalam koleksi.
Pengembangan koleksi bersifat subyektif. Pengaruh
pendapat pribadi para penyeleksi tidak bisa dihindari.
Proses pengembangan koleksi di perguruan tinggi adalah sama
dengan jenis perpustakaan lainnya, juga langkah-langkah yang harus
dilakukan dalam proses pengembangan koleksi. Agar langkah-langkah
tersebut dapat dilakukan secara terus menerus dan sesuai dengan
ketentuan, maka perlu adanya alat/pedoman pelaksanaannya.
17 Pengantar Ilmu Perpustakaan. Hlm 427 18 G Edward Evans, Developing library and information center colletion (Colorado: Library
Unlimited, 2000). Hal 7
13
Alat/pedoman tersebut adalah kebijakan pengembangan koleksi yang
tertulis.
Kebijakan pengembangan koleksi merupakan alat/pedoman yang
penting bagi staf untuk semua kegiatan yang hubungannya dengan
perencanaan, penganggaran, seleksi/pemilihan dan pengadaan koleksi
perpustakaan.
Secara keseluruhan, kebijakan pengembangan koleksi dapat
membantu perpustakaan dalam mengindikasikan siapa yang akan
dilayani, untuk tujuan apa dan bagaimana koleksi yang cocok dalam
kebijakan pengembangan koleksi.
2. Kebijakan Pengembangan Koleksi
Menurut Sukarman koleksi perlu dibina dan dikembangkan secara
terus menerus agar terjaga ketersediaan dan kemukhtahirannya. Untuk
membina koleksi yang bagus dan dapat dipertanggungjawabkan
perpustakaan hendaknya memilki pedoman tertulis pengembangan
koleksi perpustakaan. Pedoman ini biasanya disebut dengan kebijakan
pengembangan.19
Tetapi pendapat Sukarman yang lain mengatakan langkah awal
dari pengadaan buku adalah melakukan pemilihan atau seleksi. Dalam
melakukan pemilihan hendaknya perpustakaan mempunyai kebijakan
secara tertulis. Kebijakasanaan ini dalam kurun waktu tertentu selalu
disempurnakan yang dituangkan dalam bentuk kebijaksanaan umum
dan program perpustakaan sesuai dengan perkembangannya.20
3. Proses Pengembangan Koleksi
Menurut Saiful-Haq proses pengembangan kolesi mencakup tiga
aspek utama yaitu :21
a. Seleksi (selection)
19 Sukarman dan Rachmat Natdjumena, Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan (Jakarta:
Perpustakaan Nasional RI, 2000). Hal 19 20 Sukarman dan Rachmat Natdjumena. Hal 20 21 Saiful-Haq, Rizal, dan dkk, Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah (Jakarta: Fakulta
Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006). Hal 78.
14
Adalah aktivitas yang penting untuk memperhatikan karena ini
merupakan langkah awal dalam proses pengembangan seleksi.
Pustakawan harus mendapatkaan input dari komunitas pemakai untuk
mendapat informasi mengenai bahan yang diperlukan.
b. Pengadaan (Acquisition)
Adalah proses mendapatkan bahan perpustakaan yang sudah melalui
proses penyeleksian.
c. Penyiangan (weeding)
Adalah salah satu kegiatan yang diharus lakukan secara reguler
sehingga bahan koleksi di perpustakaan akan selalu relevan dan
menarik bagi pemakainya.
4. Metode dan Prosedur Pengadaan Koleksi
a. Metode Pengadaan
Ada beberapa metode dalam pengadaan bahan pustaka diantaranya ;22
1) Pembelian
Setelah mendapat informasi tentang bahan pustaka yang akan dibeli
selanjutnya adalah mendaftar bahan pustaka tersebut, kemudian
diverivikasi kebenaran akan bahan pustaka yang akan dibeli. Setelah
diverivikasi, apakah bahan pustaka tersebut perlu duplikasi.(Karmidi,
1999: 3.4)
2) Hadiah
Pengadaan bahan pustaka yang diperoleh secara langsung diterima
penyumbang atau diminta perpustakaan yang menerima hadiah secara
langsung perlu melakukan beberapa hal :
a) Meneliti kiriman hadiah dan mencocokannya dengan surat
pengantarnya.
b) Memilih hadiah yang dibutuhkan.
c) Menyisihkan hadiah yang tidak diperlukan.
22 Saiful-Haq, Rizal, dan dkk. Hal 81
15
Bila perpustakaan yang meminta hadiah bahan pustaka, maka perlu
:
a) Menyusun daftar pustaka yang diperlukan.
b) Mengirimkan surat permohonan hadiah.
c) Setelah bahan pustaka diterima lakukan pemerikasaan dengan
mencocokkan daftar kiriman hadiah dengan surat pengantar.
d) Mengirim kembali surat pengantar disertai ucapan terima kasih.
3) Pertukaran
Perpustakaan yang melakukan pertukaran bahan pustaka perlu :
a) Mendaftar bahan pustaka yang akan dipertukarkan.
b) Mengirimkan daftar penawaran disertai persyaratannya,
misalnya, biaya pengiriman.
c) Menerima kembali daftar penawaran yang sudah dipilih
pemesan.
d) Mencatat alamat pemesan.
e) menyampaikan bahan pustaka yang dipilih oleh perpustakaan
atau lembaga yang memesan.
b. Prosedur Pengadaan
Ada dua cara pengadaan yang dilakukan oleh pihak
perpustakaan untuk memperoleh bahan yang diperlukan sesuai
dari hasil penyeleksian, yaitu sistem pengadaan melalui perantara
dan sistem pengadaan langsung.23
1) Pengadaan melalui perantara
Yang dimaksud dengan pengadaan bahan pustaka melalui
perantara adalah bahwa penyediaan seluruh bahan pustaka
tersebut dikoordinir oleh vendor atau agen atau rekanan.
2) Pengadaan langsung
23 Saiful-Haq, Rizal, dan dkk. Hal 83
16
Yang dimaksud dengan pengadaan langsung adalahpengadaan
bahan pustaka yang dilakukan perpustakaan tanpa melalui
vendor atau rekanan.
C. Pencacahan Koleksi
1. Pengertian Pencacahan Koleksi
Pencacahan adalah penghitungan bahan pustaka dan mencari tahu
berapa kondisi real bahan pustaka di perpustakaan dengan data di buku
induk atau di aplikasi otomasi perpustakaan, atau disebut juga stock
opname. Menurut Sulistyo Basuki, pekerjaan yang mencakup
verifikasi lokasi dokumen, pemeriksaaan atas dokumen yang tidak ada
di tempat atau hilang atau sedang dipinjam, serta pemeriksaan keadaan
koleksi.24
Dalam perpustakaan kegiatan ini dilakukan dalam bentuk
penghitungan koleksi perpustakaan, dimana kegiatan ini dilakukan
untuk menemuka kesesuian koleksi di rak dengan katalog koleksi
perpustakaan.
Pada PERKAPERPUSNAS No 13 Tahun 2017 tentang SNP-PT
menyatakan perpustakaan melakukan pencacahan koleksi sekurang-
kurangnya 3 tahun satu kali.
2. Tujuan Pencacahan Koleksi
Pencacahan koleksi atau stock opname dilakukan pada sebuah
perpustakaan dengan tujuan:
1) Jumlah keseluruhan koleksi
2) Jumlah Keseluruhan judul koleksi
3) Jumlah keseluruhan eksemplar koleksi
4) Jumlah koleksi dipinjam dan tidak dipinjam
5) Jumlah koleksi hilang
24 Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan.
17
6) Jumlah koleksi rusak yang memerlukan perawatan
7) Koleksi paling diminati pemustaka
8) Koleksi kurang diminat pemustaka
9) Atau koleksi yang tidak pernah digunakan oleh pemustaka
Pada pelaksanaan stock opname dilaksanakan juga penyiangan
(weeding) koleksi rusak perlu perawatan dan perbaikan, koleksi yang
tidak update serta koleksi yang tidak pada tempatnya. Banyak sekali
manfaat yang didapat dari kegiatan ini tidak hanya laporan data
koleksi terbaru untuk dipergunakan sebagai acuan pada
pengembangan koleksi selanjutnya tapi juga perpustakaan yang rapi
dan terawat.25
D. Penyiangan Koleksi
1. Pengertian Penyiangan
Penyiangan(weeding) adalah secara sederhana dipahami sebagai usaha
untuk mengeluarkan atau menarik bahan pustaka dari koleksi. Penarikan
koleksi tersebut karena berbagai alasan misalnya koleksi tersebut tidak
diminati, terlalu banyak eksamplarnya, telah ada edisi terbaru, maupun
koleksi tersebut sudah tidak relevan lagi
Ada empat tujuan dilakukannya deseleksi, yaitu:26
a. Memperoleh tambahan tempat (shelf space) untuk koleksi yang baru.
b. Membuat koleksi lebih dapat dimanfaatkan sebagai sumber informasi
yang akurat, relevan, up to date serta menarik.
c. Memberikan kemudahan pada pemakai dalam menggunakan koleksi.
d. Memungkinkan staf perpustakaan mengelola koleksi secara lebih
efektif dan efesien.
25 Eke Wince, “Kajian Pentingnya Stock Opname Dalam Pengembangan Koleksi Perpustakaan,”
Tik Ilme : Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi Perpustakaan STAIN Curup 1, no. 1 (2017).
Hal. 84 26 Syihabuddin Qalyubi, Dasar-dasar ilmu perpustakaan dan informasi. Hal.97.
18
Menurut PERKAPERPUSNAS No 13 Tahun 2017 tentang SNP-PT
Penyiangan dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) tahun
melalui koordinasi dengan jurusan/program studi terkait. Penyiangan
dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi koleksi perpustakaan yang
rusak dan tidak dapat diperbaiki, serta tidak dapat dikonversi dalam bentuk
lain. Disamping itu mempertimbangkan jumlah koleksi perpustakaan yang
terlalu banyak atau melebihi ketentuan dalam kebijakan pengembangan
koleksi.
E. Evaluasi
1. Pengertian Evaluasi
Evaluasi koleksi di sebuah perpustakaan pada dasarnya bertujuan
untuk pengembangan koleksi. Evaluasi adalah suatu proses untuk
menyediakan informasi mengenai hasil penilaian atas permasalahan
yang ditemukan.27
Sedangkan menurut Arikunto, Evaluasi sebagai
sebuah proses menentukan hasil yang telah dicapai dari beberapa
kegiatan yang direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan.28
Menurut Husein Umar “Evaluasi adalah suatu proses untuk
menyediakan informasi tentang sejauh mana suatu kegitan tertentu telah
dicapai, bagaimana perbedaan pencapaian itu dengan suatu standar
tertentu untuk mengetahui apakah ada selisih diantara keduanya, serta
bagaimana manfaat yang telah dikerjakan itu bila dibandingkan dengan
harapan-harapan yang ingin diperoleh.29
Sejalan dari pengertian diatas dapat di simpulkan evaluasi suatu
proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan,
sampai sejauh mana tujuan program telah tercapai. Dalam bidang
perpustakaan evaluasi merupakan sebagai proses untuk memperoleh
pemahaman pustakawan tentang kekuatan dan kelemahan dari koleksi
perpustakaan bersangkutan.
27 H.S Husni, Evaluasi Pengendalian Sistem Informasi (Jakarta: Bumi Aksara, 2010). Hlm. 71 28 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Ed. 2 (Jakarta: Bumi Aksara, 2012).
Hlm 1 29 Husein Umar, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, Cet II (Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2002). Hlm 36.
19
Evaluasi sangat penting untuk dilakukan oleh pustakawan, karena
dengan melakukan evaluasi maka pustakawan akan menemukan kondisi
terkini koleksi perpustakaannya dan akan dijadikan dasar pertimbangan
untuk melakukan upaya peningkatan kualitas maupun kuantitas koleksi
perpustakaan30
.
Dengan demikian evaluasi koleksi perpustakaan menjadi hal yang
sangat penting untuk dilakukan secara berkesinambungan. Evaluasi
dapat membantu pustakawan dalam memahami secara komprehensif
tentang koleksi yang dimiliki. Evaluasi juga membantu melihat
seberapa besar kebutuhan pemustaka yang dapat perpustakaan penuhi
sebagai tujuan pengembangan dan pengadaan koleksi yang ada. Dengan
evaluasi tersebut membuat pustakawan akan lebih mudah dalam
menentukan pengadaan koleksi di masa yang akan datang.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa evaluasi adalah proses
untuk menilai sejauh mana suatu kegiatan sudah dicapai dengan melihat
dan membandingkan dengan standar yang ada. Disini penulis
menggunakan PERKAPERPUSNAS No 13 Tahun 2017 tentang SNP-
PT sebagai standar yang akan menjadi indikator dalam evaluasi koleksi.
2. Tujuan Evaluasi
Tujuan evaluasi menurut Anas Sudijono adalah untuk mencari
informasi atau bukti-bukti tentang sejauh mana kegiatan-kegiatan yang
dilakukan telah mencapai tujuan atau sejauh mana batas kemampuan
yang telah dicapai oleh seseorang atau sebuah lembaga. Serta untuk
mengetahui efektifitas cara dan proses yang ditempuh untuk mencapai
tujuan tersebut.31
Kemudian jika dilihat dari tujuannya, menurut Pedoman
Perpustakaan perguruan Tinggi ada beberapa tujuan dari evaluasi
koleksi yakni sebagai berikut: 1) Mengetahui mutu, lingkup, dan
kedalaman koleksi. 2) Menyesuaikan koleksi dengan tujuan dan
program perpustakaan serta lembaga induknya. 3) Mengikuti
30 Pungki purnomo dan Ida farida, Manajemen pengembangan koleksi perpustakaan (Jakarta:
Lembaga penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2010).hal 82. 31 Anas Sudijono, Pengatar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: PT Grafindo Persada, 2001). Hal. 18.
20
perubahan, perkembangan, sosial budaya, ilmu dan teknologi. 4)
Meningkatkan nilai informasi 5) Mengetahui kekuatan dan kelemahan
koleksi 6) Menyesuaikan kebijakan penyiangan koleksi
3. Metode Evaluasi
Ada beberapa berbagai metode evaluasi telah dibahas dalam
berbagai tulisannya, bagaimana memilihnya itu tergantung dari
tujuan dan kedalaman dari proses evaluasi. Menurut George Bonn
dalam Buku “Developing library and Information Center Collection”
sebagaimana dikutip oleh Evans,32
ada beberapa pendekatan umum
terhadap evaluasi yaitu;
1. Compiling statistics on holdings.(pengumpulan data statistik semua
koleksi yang dimiliki)
2. Checking standard lists – catalogs and bibliographies.(
pengecekan pada daftar standar seperti katalog dan bibliografi)
3. Obtaining opinions from regular users.(pengumpulan pendapat
dari pengguna yang biasa datang ke perpustakaan)
4. Examining the collection directly.(pemeriksaan koleksi langsung)
5. Applying standards (penerapan standar pembuatan daftar
kemampuan perpustakaan dalam penyampaian dokumen dan
pencatatan manfaat relatif dari kelompok khusus).
Menurut ALA’s Guide to the Evaluation of Library Collections
membagi dua metode dalam evaluasi koleksi yaitu berdasarkan
collection-centered dan user-centered. Dalam masing masing kategori
terdapat sejumlah metode evaluatif yang spesifik. Metode ini berfokus
pada koleksi yang bersifat cetak, namun seringkali ada beberapa elemen
yang juga dapat digunakan dalam evaluasi koleksi yang bersifat
elektronik.
Metode berdasarkan collection-centered mempunyai empat
kategori dalam melakukan evaluasi koleksi yaitu sebagai berikut: (1)
melalui pencocokan daftar tertentu, bibliografi, atau katalog (List
32 G Edward Evans, Developing library and information center colletion. Hlm. 404
21
Checking); (2) penilaian dari pakar (Expert Opinion); (3) perbandingan
data statistic(Comparative Use Statistics); (4) perbandingan pada
berbagai standar koleksi(Collection Standards).33
1) List Checking
Metode list checking ini sudah tidak asing bagi evaluator. Metode
ini dapat digunakan dengan berbagai tujuan, baik dengan satu metode
maupun dikombinasi dengan metode lain dan biasanya menghasilkan
data numerik. Dalam menilai sebuah koleksi, list checking digunakan
sebagai bagian dari sebuah proses penilaian. Seringkali, evaluator
meminta sampel acak dari pakar subjek di institusi tersebut untuk
mengidentifikasi satu atau dua bibliografi atau daftar bahan baku dalam
keahlian khusus yang dinilai masuk akal untuk digunakan dalam
mengevaluasi koleksi.
2) Expert Opinion
Metode ini bergantung pada keahlian seseorang dalam melakukan
penilaian dan penguasaan terhadap subjek yang akan dinilai. Dalam
metode ini pemeriksaan terhadap koleksi dalam hubungannya dengan
kebijakan dan tujuan perpustakaan serta menyiapkan laporan
berdasarkan tayangan seberapa baik koleksi tersebut memenuhi tujuan
tersebut. Prosesnya bisa memerlukan peninjauan terhadap keseluruhan
koleksi menggunakan daftar pergerakan (shelflist). Bisa terbatas hanya
pada satu subjek, itu sering terjadi tetapi bisa juga mencakup berbagai
subjek tergantung pada penguasaan pakar tersebut.
3) Comparative Use Statistics
Perbandingan diantara institusi dinilai sangat bermanfaat untuk
data evaluasi. Namun ada keterbatasan yang disebabkan oleh perbedaan
institusional dalam tujuan, programprogram, dan populasi yang
dilayani. Misalnya, sebuah perguruan tinggi junior yang hanya
memiliki program seni liberal memerlukan satu jenis perpustakaan,
sedangkan sebuah perguruan tinggi dengan kurikulum seni liberal dan
33 Yunus Winoto dan Dewi Kusumawati, “Penggunaan Metode Collection-centered dalam
kegiatan evaluasi koleksi di Perpustakaan Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati
Cirebon,” Jurnal Al Kuttab, n.d., https://www.researchgate.net/publication/334511065.
22
program kejuruan yang kuat membutuhkan koleksi yang jauh lebih
besar.
4) Collection Standards
Tersedia berbagai standar yang diterbitkan untuk hampir setiap
jenis perpustakaan. Standar itu memuat semua aspek dari perpustakaan.
Standarnya sangat bervariasi dari waktu ke waktu dan terkadang
bergeser dari pendekatan kuantitatif ke pendekatan kualitatif dan
kembali lagi. Pergeseran ini membuat perbandingan pola pikir jangka
panjang.
Lalu Metode berdasarkan user-centered mempunyai 7 kategori
dalam melakukan evaluasi koleksi yaitu sebagai berikut:34
1) Melakukan kajian sirkulasi
Pengkajian penggunaan koleksi dengan kecukupan koleksi buku
terkait langsung dengan pemanfaaatannya oleh pengguna. Dan
membuat statistic sirkulasi memberikan gambaran yang layak
menwakili penggunaan koleksi.
2) Pendapat pengguna
Survei untuk mendapatkan data persepsi pengguna tentang
kecukupan koleksi baik secara kualitatif maupun kuantitatif
merupakan salah satu data yang sangat berguna dalam program
evaluasi koleksi.
3) Analisis terhadap statistik pinjam antar perpustakaan.
Bila pengguna sebuah perpustakaan banyak menggunakan
perpustakaan lain bisa jadi kemungkinan koleksi yang tidak
sesuai dengan kebutuhan pengguna, pustakawan harus mencari
informasi alasan pengguna perpustakaan menggunakan
perpustakaan lain oleh komuninasnya.
4) Kajian sitiran.
Metode ini dapat digunakan untuk mengevaluasi koleksi
perpustakaan perguruan tinggi dan khusus dengan menggunakan
34 Yuyu Yulia dan Sujana, Pengembangan Koleksi. hal 35.
23
sejumlah contoh dari publikasi penelitian yang sesuai dengan
tujuan perpustakaan.
5) Kajian penggunaan di tempat (ruang baca)
kajian terhadap buku dan jurnal yang dibaca di tempat/ruang
baca perlu dilakukan. Kajian dapat dilakukan dengan
menghitung buku dan jurnal yang ada di meja baca setelah
selesai dibaca pengguna pada kurun waktu tertentu.
6) Ketersediaan koleksi di rak.
Pustakawan perlu melakukan pengumpulan data mengenai
ketersediaan koleksi di rak pada kurun waktu tertentu.
7) Evaluasi Terbitan Berkala
Proses evaluasi pada terbitan berkala mencakup, akan
melakukan atau menghentikan langganan terhadap sebuah judul
terbitan berkala dan akan menambahkan langganan terhadap
sebuah judul terbitan berkala yang belum dimiliki.
Metode evaluasi secara prinsip yang digunakan adalah metode
dengan fokus ke collection-centered, artinya bahwa teknik-teknik
pengevaluasian tersebut difokuskan pada pengujian koleksi dari segi
ukurnya, cakupannya, kedalamannya dan signifikannya.35
Beberapa pendekatan umum dalam evaluasi perpustakaan
diatas, ada beberapa yang mengacu juga pada evaluasi dengan prinsip
colection-centered yakni pengumpulan data statistic semua koleksi,
pemeriksaan koleksi, dan penerapan standar pembuatan daftar
perpustakaan dalam penyampaian dokumen dan pencatatan manfaat
relatif dari kelompok. Dimana point terakhir dapat mengacu pada
evaluasi yang dilakukan perpustakaan perguruan tinggi, dalam hal
penyimpanan dokumen dari dan tentang lembaga induknya.
Metode colection-centered ini lebih tepat menggunakan metode
evaluasi dengan pendekatan tersebut, karena evaluasi yang peneliti
lakukan adalah evaluasi koleksi pada sebuah perpustakaan perguruan
35 Pungki purnomo dan Ida farida, Manajemen pengembangan koleksi perpustakaan. hal.82.
24
tinggi dengan menggunakan PERKAPERPUSNAS No 13 Tahun 2017
tentang SNP-PT alat ukurnya.
Dari beberapa metode evaluasi yang ada, penulis
menyimpulkan bahwa metode evaluasi koleksi adalah suatu alat atau
proses dalam mengevaluasi koleksi, yaitu melakukan kegiatan mulai
dari pengumpulan, pengecekan serta pemeriksaan koleksi secara
langsung. Dimana melakukan evaluasi, kita memerlukan alat ukur
untuk melakukan evaluasi tersebut, salah satu alat yang dapat
digunakan untuk melakukan evaluasi koleksi perpustakaan
PERKAPERPUSNAS No 13 Tahun 2017 tentang SNP-PT.
Pengerjaan evaluasi itu dibarengi dengan pengambilan data
yang dibutuhkan untuk melakukan evaluasi, setelah itu data
dibandingkan dengan alat ukur yang digunakan dan baru disimpulkan,
apakah dari hasil evaluasi yang ditemukan sesuai dengan alat ukur
yang digunakan.
F. Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional no 013 tahun 2017 Tentang
Standar Nasional Perpustakaan Perguruan Tinggi
Sesuai dengan amanat UU No. 43 tahun 2007 tentang perpustakaan
bahwa "Perpustakaan Nasional Republik Indonesia adalah lembaga
Pemerintah Non Kementerian yang melaksanakan tugas pemerintah dalam
bidang perpustakaan, bertugas menetapkan kebijakan nasional, kebijakan
umum dan kebijakan teknis pengelolaan perpustakaan; melaksanakan
pembinaan, pengembangan, evaluasi dan koordinasi terhadap
perpustakaan; membina kerjasama dalam pengelolaan berbagai jenis
perpustakaan; dan mengembangkan Standar Nasional Perpustakaan.
Standar Nasional Perpustakaan Perguruan Tinggi merupakan acuan
pendirian, pengelolaan dan pengembangan perpustakaan perpustakaan
perguruan tinggi yang berlaku secara nasional.
PERKAPERPUSNAS No 13 Tahun 2017 tentang SNP-PT
dimaksudkan untuk menjadi pedoman teknis perpustakaan yang berlaku
25
pada perpustakaan perguruan Tinggi. Standar perpustakaan perguruan
tinggi ini menetapkan dasar acuan penyelenggaraan dan pengelolaan
perpustakaan perguruan tinggi secara nasional, meliputi ketentuan atau
persyaratan minimal tentang koleksi, sarana dan prasarana, layanan,
tenaga, penyelenggaraan, dan pengelolaan perpustakaan.
Dalam PERKAPERPUSNAS No 13 Tahun 2017 tentang SNP-PT ini
tidak semua yang terdapat didalamnya digunakan untuk melakukan
penelitian ini, yang di gunakan diantaranya adalah point no 3, berikut
penulis paparkan beberapa indikator koleksi perpustakaan
menurut PERKAPERPUSNAS NO 13 TAHUN 2017, yaitu:36
1. Jenis Koleksi Pepustakaan
a) Koleksi perpustakaan berbentuk karya tulis, karya cetak, digital
dan/atau karya rekam terdiri atas fiksi dan non fiksi.
b) Koleksi non fiksi terdiri atas buku wajib mata kuliah, bacaan
umum, referensi, terbitan berkala, muatan lokal, laporan
penelitian, dan literatur kelabu.
2. Jumlah Koleksi
a) Jumlah buku wajib per mata kuliah paling sedikit 3 (tiga)
judul.
b) Judul buku pengayaan 2 (dua) kali jumlah buku wajib.
c) Koleksi audio visual disesuaikan dengan kebutuhan masing-
masing perguruan tinggi.
d) Koleksi sumber elektronik (e-resource) jumlah dan materinya
disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing perguruan
tinggi.
e) Jurnal ilmiah paling sedikit 2 (dua) judul (berlangganan atau
menerima secara rutin) per program studi.
36 Kepala Perpustakaan Nasional RI, “Peraturan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia No 13
tahun 2017,” Jakarta, n.d., https://www.perpusnas.go.id/law-
detail.php?lang=id&id=1709210854302mwUYG7rvf. Diakses tanggal 5 Januari 2020
26
f) Majalah ilmiah populer paling sedikit 1 (satu) judul
(berlangganan atau menerima secara rutin) per program studi.
g) Muatan lokal (local content) atau repositori terdiri dari hasil
karya ilmiah civitas academica (skripsi, tesis, disertasi,
makalah seminar, simposium, konferensi, laporan penelitian,
laporan pengabadian masyarakat, laporan lain-lain, pidato
pengukuhan, artikel yang dipublikasi di jurnal nasional
maupun internasional, publikasi internal kampus, majalah atau
buletin kampus).
3. Penambahan koleksi: Penambahan koleksi per tahun paling sedikit
3% dari total koleksi (judul) yang ada.
4. Pencacahan Koleksi: Perpustakaan melakukan cacah ulang koleksi
perpustakaan paling sedikit sekali dalam 3 (tiga) tahun.
5. Penyiangan Koleksi : Penyiangan dilakukan paling sedikit 1 (satu)
kali dalam 3 (tiga) tahun melalui koordinasi dengan
jurusan/program studi terkait. Penyiangan dilakukan dengan
mempertimbangkan kondisi koleksi perpustakaan yang rusak dan
tidak dapat diperbaiki, serta tidak dapat dikonversi dalam bentuk
lain. Disamping itu mempertimbangkan jumlah koleksi
perpustakaan yang terlalu banyak atau melebihi ketentuan dalam
kebijakan pengembangan koleksi.
G. Penelitian Terdahulu
1. Nama : Nur Syifa Fauziyah
Program Studi : Ilmu Perpustakaan
Judul : Evaluasi Koleksi Peerpustakaan Berdasarkan Standar Nasional
Perpustakaan (003:011) di Perpustakaan Umum Kabupaten Boyolali
Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian koleksi perpustakaan
di Perpustakaan Umum Kabupaten Boyolali dengan Standar Nasional
Perpustakaan (SNP 003: 2011). Penelitian ini merupakan jenis
27
penelitian deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data menggunakan
teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Proses analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan Miles dan
Huberman, yaitu reduksi data, penyajian data dan verifikasi. Kemudian
penelitian ini juga menggunakan analisis data kuantitatif untuk
mengukur hasil evaluasi berupa angka persentase kesesuaian. Pengujian
keabsahan data menggunakan uji kredibilitas yaitu dengan
perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan, triangulasi, dan
membercheck.
2. Nama: Annisa Iqomatul Qisti
Program Studi : Ilmu Perpustakaan
Judul : Evaluasi Koleksi Perpustakaan SLTP di Kecamatan Pamulang
Berdasarkan Standar Nasional Perpustakaan 008:2011
Skipsi ini bertujuan untuk mengetahui kondisi riil koleksi 6
perpustakaan SLTP di Kecamatan Pamulang berdasarkan SNP
008:2011 dan untuk mengetahui penyebab penyediaan koleksi, cacah
ulang dan penyiangan koleksi pada 6 perpustakaan SLTP di Wilayah
Kecamatan Pamulang belum memenuhi standar. Metode penelitian
yang digunakan adalah metode campuran dengan pendekatan kuantitatif
dan kualitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah
observasi, quesioner dan wawancara. Keselaraan dengan skripsi
penulisan ini adalah sama menggunakan standar nasional perpustakaan.
Jadi ini biasa ambil sebagai suatu rujukan penulisan ini.
3. Nama : Dini Hafizoh
Program Studi : Ilmu Perpustakaan
Judul : Evaluasi Koleksi Perpustakaan Menggunakan Standar Nasional
Indonesia (7496 : 2009) tentang Perpustakaan Khusus Instansi
Pemerintah Pada Perpustakaan Mahkamah Konstitusi Republik
Indonesia
Skipsi ini bertujuan untuk mengetahui evaluasi koleksi yang ada di
Perpustakaan MK, sebagai lembaga pemerintah bagaimna koleksi yang
ada disana. Juga mengevaluasi koleksi mengunakan SNI 7496:2009
28
tentang Perpustakaan Khusus yang di keluarkan oleh lembaga
pemerintah. Metode penelitian ini adalah metode desktiftif dan dengan
pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini
adalah observasi, wawancara, kajian pustaka. Keselaran dengan
penulisan ini adalah sama menggunakan metode dan pendekatan serta
teknik yang digunakan sama pada penulisan ini.
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu merupakan
suatu penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mendeskripsikan atau
menjelaskan situasi objek penelitian seperti apa adanya. Dengan mengkaji
pola hubungan beberapa variabel. Dengan menggunakan jenis penelitian
deskriptif peneliti bisa membahas masalah secara lebih mendalam apa
yang ingin diungkapkan.37
Pada penelitian ini penulis menganalisa objek penelitian sebagai
sebuah gambaran permasalahan yang akan memaparkan secara detail dan
sesuai dengan fakta pada saat penelitian. Pada penelitian ini penulis
mendeskripsikan bagaimana koleksi dasar Perpustakaan Universitas MH
Thamrin, jenis-jenis koleksi pada Perpustakaan Universitas MH Thamrin,
penambahan koleksi, pencacahan koleksi dan penyiangan pada
Perpustakaan Universitas MH Thamrin.
Pada penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
kualitatif. Penelitian dengan pendekatan kualitatif penelitian yang
menggunakan latar belakang alamiah, dengan maksud menafsirkan
fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan beberapa
metode yang ada. Dua teknik yang biasa dikaitkan dengan metode
kualitatif yaitu instrumen pengumpulan data menggunakan wawancara
yang mendalam dan pengamatan atau observasi. 38
Pada penelitian ini instrumen utama dalam pengumpulan data
adalah observasi sehingga data yang peneliti dapatkan ada yang berupa
angka-angka yang mengambarkan penambahan koleksi, jumlah koleksi
pada perpustakaan Universitas MH Thamrin dan dimana diperlukan pada
37 Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian (Jakarta: Sekolah Tinggi Administasi
Lembaga Aministrasi Negara, 2004). h. 60. 38 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif edisi revisi (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2006). H. 5.
30
penelitian ini, selain itu menggunakan teknik pendukung lain yakni
wawancara dan kajian pustaka.
B. Sumber Data
1. Data Premier
Data primer adalah data yang diambil langsung, tanpa perantara
dengan sumber. Sumber dapat berupa benda, situs, atau manusia. Pada
penelitian ini sumber data yang diperoleh berupa data akan di dapat
dari lembaga yang ditelitimelalui penggalian informasi melalui
observasi dan wawancara.
a) Observasi
Observasi peneliti lakukan di perpustakaan Universitas MH
Thamrin, dimana dilakukan untuk mengumpulkan data-data
yang diperlukan untuk melakukan evaluasi perpustakaan.
b) Wawancara
Wawancara yang peneliti lakukan dengan dua orang
narasumber. Narasumber pertama adalah kepala
perpustakaan Perguruan Tinggi Universitas MH Thamrin
Ibu Natasha Racmatia S. IP, M.Pd.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang sudah dikumpulkan oleh pihak lain
dan tinggal mengutip saja data sekunder merupakan data pendukung
yang diperoleh dari perpustakaan yang terdiri dari buku-buku,
literatur, artikel dan dokumen yang terkait dengan penelitian. Data
yang diperoleh bersumber dari dokumentasi, photo, literatur.
C. Pemilihan Informan
Informan adalah orang yang diwawancarai dan dijadikan sebagai
narasumber untuk memberikan informasi yang dibutuhkan. Penelitian ini
meliputi kegiatan observasi, wawancara, dan pengumpulan data. Adapun
informan yang dibutuhkan untuk wawancara dan pengumpulan data.
Adapun peneliti mengkriteriakan informan berdasarkan sebagai ahli;
informan ahli sebagai pustakawan, informan yaitu seorang yang
31
memahami tentang proses evaluasi koleksi dari proses pengembangan
koleksi, penyiangan koleksi, stock opname koleksi. Kriteria informan
meliputi:
1. Pustakawan yang berlatar belakang pendidikan S1 Perpustakaan
2. Orang yang memahami proses evaluasi koleksi dari proses
pengembangan, penyiangan koleksi, cacah ulang koleksi
3. Orang yang mengetahui secara rinci mengenai koleksi yang ada di
perpustakaan perguruan tinggi
4. Orang yang turut terlibat dalam pengelolahan koleksi, kompeten
dalam bidang pengembangan dan pendayagunaan koleksi
perpustakaan perguruan tinggi.
Berdasarkan kriteria informan yang diatas, peneliti menentukan
informan yang memenuhi kriteria tersebut. Adapun informan yang
berkaitan dengan penelitian ini dan kriteria yang dimiliki:
1. Kepala Perpustakaan
Kepala Perpustakan, sebagai menentukan kebijakan teknik
maupun non teknis, selain menentukan kebijakan juga turun tangan
melakukan dan mengawasi kegiatan evaluasi koleksi tersebut
berlangsung.
Kepala perpustakaan Universitas MH Thamrin yaitu, Ibu
Astrid Natasya Racmatia, S. IP. M.Pd. menjabat sebagai Kepala
Perpustakaan Universitas MH Thamrin sejak tahun 2010-
sekarang, beliau berlatar pendidikan Ilmu Perpustakaan di UIN
Syarif Hidayatullah.
2. Staff Pustakaan (Pustakawan)
Staff Perpustakaan (Pustakawan), bertugas sebagai
pelaksana kegiatan Evaluasi koleksi, seperti pengadaan koleksi,
Stock opname, penyiangan koleksi.
Staff pustakawan sebagai informan yaitu Rebecca
Septiarini, S. IP. Pustakawan perpustakaan perguruan tinggi MH
32
Thamrin, beliau berlatar belakang pendidikan Ilmu Pustakaan di
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan
oleh peneliti untuk pengumpulan data agar kegiatan penelitian menjadi
sistematis. Ada pun teknik pengumpulan data yang digunakan untuk
mendapatkan data-data yang akurat adalah menggunakan cara sebagai
berikut:
1. Observasi
Observasi dilakukan untuk mendekatkan peneliti ke orang-orang
yang akan memberikan informasi terkait penelitian dan subyek - subyek
penelitian untuk mengetahui gambaran umum koleksi dasar, jenis-jenis
koleksi, penambahan dan penyiangan pada perpustakaan Universitas
MH Thamrin.
Pengamatan dilakukan secara langsung terhadap Perpustakaan
Universitas MH Thamrin. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui
bagaimana koleksi dasar pada Perpustakaan Universitas MH Thamrin,
jenis-jenis koleksi, penambahan koleksi dan penyiangan pada
Perpustakaan Universitas MH Thamrin. Data yang didapat tentang
penamabahan koleksi dan jenis jenis koleksi terdapat data-data yang
berupa angka, data tersebut menjelaskan jumlah koleksi dan
penambahan koleksi pada perpustakaan Universitas MH Thamrin.
2. Wawancara
Wawancara adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk
mendapatkan jawaban dari responden dengan cara tanya-jawab
sepihak.39
Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara mendalam dan terstruktur dengan menggunakan pedoman
wawancara. Wawancara bertujuan untuk memperoleh informasi tentang
koleksi perkapita, jenis koleksi, koleksi referensi, pengembangan
koleksi, belanja bahan perpustakaan, pengorganisasian bahan
39 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Hlm 44.
33
perpustakaan, perawatan koleksi dan cacah ulang dan penyiangan.
Penulis menggunakan pedoman wawancara terstruktur bertujuan untuk
mempermudah penulis dalam memperoleh informasi.
3. Studi Dokumentasi
Dokumentasi merupakan suatu metode pengumpulan data yang
mengumpulkan dokumen tertulis yang penting dan berhubungan
dengan masalah yang diteliti seperti buku, majalah, dokumen,
peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya.40
Dalam
penelitian ini, Selain melakukan wawancara, penulis juga melakukan
studi dokumentasi untuk menunjang kelengkapan data yaitu melalui
pengumpulan berbagai sumber informasi dan data seperti jumlah
koleksi dasar, jeni-jenis koleksi, penambahan, pencacahan, penyiangan
koleksi serta menggunakan PERKAPERPUSNAS No 13 Tahun 2017
tentang SNP-PT sebagai acuan mengerjakan evaluasi tersebut.
E. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif adalah memberi ketegori,
mensistematiskan, dan bahkan memproduksi makna oleh si “peneliti” atas
apa yang menjadi pusat perhatiannya.41
Menurut Milles dan Huberman seperti yang dikutip oleh Syofian Siregar,
menyebutkan ada tiga langkah pengelolahan data kualitatif yakni,
1. Reduksi Data
Reduksi data adalah proses peneliti melakukan pemilihan, dan
pemusatan perhatian untuk penyederhanaan, abstraksi, dan tranformasi
dari data kasar yang diperoleh. Mereduksi data berarti membuat
rangkuman, memilih hal-hal yang pokok dan penting, mencari tema dan
pola dan membuang data yang dianggap tidak penting. Dengan
demikian, data yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih
spesifik dan mempermudah peneliti melakukan pengumpulan data
selanjutnya.
2. Penyajian Data
40 Suharsimi Arikunto. Hlm 199. 41 Syofian Siregar, Statistika Deskriptif untuk Penelitian (Jakarta: Rajawali Pers, 2010). Hlm. 213.
34
Setelah data direduksi langkah selanjutnya adalah penyajian data.
penulis melakukan penyajian dalam bentuk teks bersifat naratif. Dalam
proses penyajian data yang telah direduksi data diarahkan agar
terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga semakin
mudah di pahami.
3. Menarik Kesimpulan
Langkah nerikutnya dalam proses analisis data kualitatif adalah menarik
kesimpulan berdasarkan temuan temuan dan melakukan verifikasi data
dengan mencari setiap gejala yang diperoleh dari lapangan, mencatat
keteraturan dan konfigurasi yang munkin ada, dan proposisi.
Kesimpulan yang dikemukakan tahap awal wawancara yang diperoleh
bersifat sementara dan akan berubah, jika ditemukan bukti-bukti
pendukung yang masih kurang maka peneliti kembali menanyakan
kepada narasumber, setelah data yang diperoleh cukup maka penelitian
dilanjutkan ketahap selanjutnya yakni analisa.
Dalam alat ukur berupa PERKAPERPUSNAS No 13 Tahun 2017
tentang SNP-PT yang penulis gunakan, dipapakan bahwa
“...penambahan koleksi per tahun paling sedikit 3% dari total koleksi
(judul) yang ada...”. Untuk mengetahui berapa persentase penambahan
koleksi pada tahun tersebut menggunakan rumus pencarian persentase
secara manual dengan menggunakan rumus:
× 100%
Keterangan:
p: jumlah penambahan koleksi
k: jumlah koleksi
dimana nanti akan dihasilkan persentase penambahan koleksi.
Paremeter yang digunakan dalam menapsirkan nilai persentase yang
dihasilkan tersebut disesuaikan dengan PERKAPERPUSNAS No 13
Tahun 2017 tentang SNP-PT dimana setiap tahunnya dilakukan
penambaha koleksi buku sekurang kurangnya 3% pertahun. Apabila
belum mencapai SNP-PT yang ditetapkan, maka dapat ditafsirkan tidak
melakukan penambahan koleksi sesuai yang diamanatkan oleh
35
PERKAPERPUSNAS No 13 Tahun 2017 tentang SNP-PT. Apabila
hasil persentase yang didapatkan lebih dari standar, maka koleksi
penambahan pada tahun itu telah sesuai SNP-PT yang sudah ditetapkan
berdasarkan PERKAPERPUSNAS No 13 Tahun 2017.
F. Jadwal Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Universitas MH Thamrin
di kampus A jalan raya pondok gede. Penelitian ini dilakukan dari bulan
januari 2020 sampai Maret 2020. Penelitian yang di lakukan tidak
memakan waktu lama, namun karena satu dan lain hal pengerjaan skripsi
ini menjadi terbengkalai dan memakan waktu lama supaya dapat
diselesaikan, dengan rincian sebagai berikut:
Tabel III.1 Jadwal Penelitian
No Kegiatan Bulan
1 Pengajuan Proposal Juli 2018
2 Bimbingan Skripsi September 2018- Maret 2020
3 Penelitian Januari 2020- Maret 2020
4 Penyusunan Skripsi Juli 2019- Maret 2020
5 Sidang Skripsi 6 Mei 2020
36
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Objek Penelitian
1. Profil Perpustakaan Universitas MH Thamrin
Perpustakaan Universitas MH. Thamrin terdapat pada tiga tempat
yang berbeda. Perpustakaan pusat terletak dilantai 1 (satu) Gedung A2
kampus A Universitas MH Thamrin di jalan Raya Pondok Gede, Kramat
Jati, Jakarta Timur, perpustakaan B yang terletak di Jalan Raya Bogor,
Kramat jati , Jakarta Timur dan perpustakaan C di lantai 4, gedung C
Universitas MH Thamrin di Jalan Salemba Tengah, Jakarta Selatan.
Perpustakaan menggunakan jenis pelayanan terbuka untuk semua
koleksi buku teks yang ada. Sehingga pemustaka dapat langsung
mengambil sendiri koleksi yang dibutuhkan. Namun untuk koleksi karya
ilmiah seperti skripsi, laporan penelitian, yang berada pada perpustakaan
pusat menggunakan sistem tertutup. Dimana pemustaka tidak diizinkan
untuk langsung mencari ke dalam jajaran rak yang tersedia. Pemustaka
dapat menulis judul karya ilmiah apa yang dibutuhkan untuk kemudian
akan dicarikan oleh pustakawan.
Seluruh koleksi yang ada di klasifikasikan dengan menggunakan
sistem Dewey (DDC). Katalog perpustakaan Universitas MH Thamrin
dapat diakses secara online dari website Universitas yaitu
www.thamrin.ac.id pada kolom link perpustakaan.
a. Visi Perpustakaan
Menjadi pusat informasi berbasis teknologi yang
menyediakan akses ke informasi ilmiah, dalam berbagai bentuk
untuk mendukung kegiatan tri dharma perguruan tinggi, serta
menyediakan fasilitas yang memungkikan pengguna untuk
mengakses informasi tanpa batasan ruang dan waktu.
b. Misi Perpustakaan
37
1. Memberikan informasi dalam berbagai bentuk untuk
kebutuhan akademik dan masyarakat sehubungan dengan
pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi,
2. Menyediakan fasilitas teknologi informasi bagi pengguna
untuk mengakses informasi ilmiah dan intelektual di dalam
dan di luar pusat informasi kesehatan masyarakat,
3. Memberikan pembelajaran teknologi kepada pengguna untuk
mengakses informasi berbasis teknologi.
c. Tata Tertib Perpustakaan
1. Pada saat memasuki perpustakaan, penggunjung wajib
mengisi daftar kunjungan yang telah disediakan,
2. Para pengunjung dilarang membawa masuk tas ke dalam area
ruang baca, ruang buku, maupun ruang referensi, tas harap
dititipkan diloker yang sudah disiapkan perpustakaan,
3. Dilarang membawa makanan dan minuman
4. Dilarang makan, minum, dan merokok di dalam ruang
perpustakaan
5. Dilarang mencoret, merobek, merusak bahan pustaka,
6. Dilarang membuat gaduh, mengganggu pengguna jasa
perpustakaan lainnya,
7. Dilarang membuang sampah di sembarang tempat
38
d. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan sumber daya
perpustakaan yang paling utama dan paling penting dari semua
komponen sistem perpustakaan karena yang menentukan
kemajuan dan kemunduran sebuah perpustakaan dalam
menjalankan fungsi dan perannya. SDM perpustakaan adalah
orang yang sangat mengetahui ciri perpustakaan yang ideal dan
memiliki keterampilan, keahlian dan cara untuk membuat
perpustakaannya mampu mencapai ciri tersebut42
.
Perpustakaan Universitas MH Thamrin sementara ini
pegawai/pustakawan berjumlah 5 orang, yaitu Ibu Astrid Natasya
sebagai Kepala Perpustakaan Universitas MH Thamrin dibantu 4
pustakawan lainnya. Berikut adalah SDM pustakawan beserta
jabatan:
Table IV.1 SDM Perpustakaan Universitas MH Thamrin
42 Agus Rusmana, “Manajemen Sumber Daya Perpustakaan,” 2009,
https://www.scribd.com/doc/24000044/Manajemen-Sumber-Daya-Perpustakaan diakses 4 maret
2020 pukul 08:20 .
NO Pustakawan Jabatan
1 Astrid Natasya Racmatia, S. IP.
M. Pd.
Kepala Perpustakaan
2 Rebecca Septiarini S. IP Pustakawan
3 Madani Racmatullah, S. IP Pustakawan
4 Rosy Sofyaningsih, SE Staf Layanan Umum
5 Hais Nanda Staf Bidang Informasi
39
e. Struktur Organisasi Perpustakaan Universitas MH Thamrin
Gambar IV.1
YAYASAN
BPH
DEWAN
PENYANTUN
REKTOR
WR I Bid.
Akademik
WR II Bid. Non
Akademik
WR III Bid.
Kemanusiaan &
Alumni
Unit Pelaksana Teknik
(UPT)
KA Bag. Perpustakaan
Pustakawan
Staf Layanan Staf Bidang
Sistem
Informasi
Staf Layanan
Umum
f. Pelayanan Perpustakaan
Jam layanan perpustakaan
Senin – Jumat : 09.00 - 20.00
Sabtu : 09.00 – 18.00
Jenis pelayanan Perpustakaan
a. Layanan Keanggotaan Perpustakaan
Seluruh sivitas akademika Universitas MH. Thamrin
memiliki hak untuk datang ke perpustakaan, meminjam buku
40
untuk baca ditempat. Namun tidak diperkenankan umtuk
membawa pulang koleksi bahan pustaka yang dimiliki oleh
perpustakaan. Apabila pemustaka ingin membawa pulang
buku yang dibacanya, pemustaka harus memiliki kartu
anggota perpustakaan terlebih dahulu. Adapun syarat
memiliki kartu anggota perpustakaan adalah:
1. Mengisi formulir keanggotaan
2. Melampirkan foto kopi KTM (bagi mahasiswa yang sudah
memiliki KTM), atau
3. Melampirkan foto kopi KTP (bagi mahasiswa yang belum
memiliki KTM, dosen, karyawan Universitas MH
Thamrin) masing-masing 1 lembar,
4. Mengirimkan foto terbaru melalui email keanggotaan
perpustakaan ke alamat email
Proses pembuatan kartu anggota perpustakaan selama
1-3 hari kerja. Selama masih dalam proses pembuatan kartu
anggota, anggota baru sudah diperkenankan untuk meminjam
buku koleksi perpustakaan.
Pembuatan kartu anggota ini adalah gratis, namun
apabila terjadi kerusakan/kehilangan akan dikenakan denda
pembuatan kartu baru sebesar Rp. 5000,-. Kartu anggota
berlaku selama 3 tahun untuk mahasiswa D3; 4 tahun untuk
mahasiswa S1/D4, serta 10 tahun untuk karyawan/dosen.
Kartu yang telah habis masa berlakunya, akan dibuatkan
kembali kartu anggota yang baru secara gratis. Kartu anggota
tidak dapat dipindah tanggankan, apabila terjadi kehilangan
kartu harap segera melapor untuk kemudian dilakukan
pemblokiran kartu lama dan akan segera dibuatkan kartu yang
baru
b. Layanan Sirkulasi
41
Layanan ini berkaitan dengan peminjaman,
pengembalian, perpanjangan buku koleksi perpustakaan.
Semua kegiatan pelayanan sirkulasi ini dilakungan dngan
sistem perpustakaan secara online. Sehingga baik
pepustakaan Kampus A, B, dan C sudah terintergrasi dengan
yang ada.
c. Layanan Referensi
Perpustakaan Universitas MH Thamrin memiliki
banyak koleksi referensi yang terdiri dari : Karya Tulis
Ilmiah, Laporan PKL, Laporan Studi Kasus, Skripsi, Jurnal
Ilmiah, Prociding, Modul, Kamus, Ensiklopedia, dll.
Keseluruhan dari koleksi referensi ini dapat dipinjam oleh
seluruh pemustaka, namun tidak dapat dibawa pulang.
Pemustaka dapat meminjam koleksi referensi yang
dimiliki untuk kemudian membacanya di area ruang
perpustakaan.
d. Layanan Fotokopi
Perpustakaan Universitas MH Thamrin menyediakan
layanan fotokopi terutama koleksi referensi yang tidak dapat
dipinjam untuk dibawa pulang. Namun layanan fotokopi
untuk karya tulis ilmiah, skripsi, laporan pkl, dan laporan
studi kasus dibatasi banyaknya hanya 5 halaman
persemesterannya (dibuktikan dengan data pengajuan layanan
fotokopi). Hal ini untuk meminimalisir kegiatan plagiarism
yang sering terjadi dilingkungan akademik.
e. Layanan pendidikan pemakai/literasi informasi
Setiap kali awal tahunajaran baru, pihak perpustakaan
memberikan pendidikan pemakai untuk seluruh mahasiswa
baru. Namun tidak kemungkinan pendidikan pemakai siap
dilakuka kapan saja dibutuhkan oleh para pemustaka.
f. Layanan Internet
42
Perpustakaan Universitas MH Thamrin menyediakan
komputer-komputer yang dapat digunakan untuk kegiatan
seluruh sivitas akademika. Selain itu ruang perpustakaan
telah dilengkapi dengan jaringan wifi yang dapat digunakan
oleh seluruh pemustaka yang membawa laptop/gadget nya.
g. Layanan bebas pustaka
Setiap mahasiswa yang akan mengakhiri masa
studinya wajib mengisi formulir bebas pustaka yang dapat
diambil diperpustakaan. Formulir ini sebagai bukti bahwa
mahasiswa yang bersangkutan tidak memiliki
pinjaman/tanggungan di perpustakaan. Untuk melengkapi
formulir tersebut mahasiswa juga diwajibkan memberikan 1
buah hasil karya studinya (KTI/Skripsi) dan buku sumbangan
untuk menjadi koleksi bahan koleksi perpustakaan.
g. Penelususan Koleksi Perpustakaan
Untuk memudahkan para pemustaka menemukan koleksi
bahan pustaka yang dicarinya, perpustakaan Universitas MH.
Thamrin telah menggunakan katalog online yang bisa diakses
dimana saja dengan mengunakan internet. Katalog online ini
dapat diakses melalui website kampus dengan alamat
www.thamrin.ac.id atau langsung mengunjungi laman katalog
online yang dimiliki oleh perpustakaan, dengan alamat
www.library.thamrin.ac.id.
Berikut adalah tampilan katalog online yang dimiliki
perpustakaan Universitas MH Thamrin. Langkah-langkah
penelusuran koleksi menggunakan katalog online adalah:
Masuklah ke dalam laman katalog
www.library.thamrin.ac.id, kemudian ketiklah judul
buku/subjek/nama pengarang yang di cari dalam kolom
pencarian. Contoh
43
Gambar IV.2
Tampilan Beranda Katalog Online Perpustakaan
Setelah klik kolom pencarian, akan keluar hasil dari kata
kunci yang diketikkan tadi. Untuk mengetahui letak koleksi bahan
pustaka yang sedang dicari, klik judul yang sesuai dengan yang
dibutuhkan. Kemudian akan keluar daftar bibliografi dari buku
tersebut.
Gambar IV. 3
Tampilan Hasil Pencarian Katalog Online Perpustakaan
44
Catat no panggil dan ketersedian dari koleksi yang dicari,
apabila buku tersebut berada pada perpustakaan kampus A
silahkan datang ke perpustakaan kampus A. Dan sebaliknya, jika
koleksi berada di perpustakaan kampus B dan C maka silahkan
datang ke perpustakaan kampus B dan C
.Gambar IV. 4
Tampilan No Panggil Katalog Online Perpustakaan
Gambar IV. 5
Tampilan Ketersedian Koleksi Katalog Online
Perpustakaan
45
Cari rak dengan alamat sesuai dengan no panggil dari
buku yang dicari. Setiap rak akan tercantum no panggil dari
keseluruhan buku yang terdapat paa masing-masing rak terebut.
Gambar IV. 6
Tampilan No Panggil di Rak Buku
h. Peraturan Peminjaman Perpustakaan
Adapun persyaratan peminjaman koleksi perpustakaan
adalah sebagai berikut:
1. Buku yang bisa dipinjam untuk dibawa keluar perpustakaan
hanya buku text/buku ajar
2. Setiap pengunjung perpustakaan wajib memiliki kartu
anggota perpustakaan untuk dapat meminjam buku untuk
dibawa keluar perpustakaan,
3. Setiap kali ingin melakukan peminjaman buku, kartu anggota
harap dibawa,
4. Peminjaman buku untuk dibawa keluar perpustakaan dibatasi
paling banyak 2 judul buku,
5. Lama masa peminjaman buku adalah 7 hari dari waktu
peminjaman,
46
6. Setiap anggota perpustakaan berhak untuk memperpanjang
buku yang sedang dipinjamnya, namun hanya 1 kali
perpanjangan,
7. Keterlambatan pengembalian buku akan dikenakan denda
yang berlaku pada saat buku tersebut dikembalikan,
8. Kerusakan/kehilangan buku akan dikenakan sanksi berupa
pengantian buku yang sesuai dengan buku yang
dirusak/hilang.
B. Hasil Penelitian
Penelitian tentang evaluasi koleksi pada perpustakaan Universitas MH
Thamrin ini dilakukan di gedung kampus A Universitas MH Thamrin di
jalan raya pondok gede Jakarta timur, karna data koleksi pusat hanya bisa
diakses di perpustakaan kampus A sedangkan koleksi tersebar di
perpustakaan B dan C. penelitian difokuskan dengan mengangkat masalah
evaluasi koleksi di Perpustakaan Universitas MH Thamrin menggunakan
PERKAPERPUSNAS No 13 Tahun 2017 tentang SNP-PT
Berdasarkan tujuan penelitian, penulis akan memaparkan hasil
penelitan yang diperoleh dari hasil observasi, dan wawanara. Adapun hasil
penelitian adalah sebagai berikut:
1. Kesesuaian Jenis dan Jumlah Koleksi di Perpustakaan Universitas
MH Thamrin
a) Jenis Koleksi
Jenis-jenis koleksi yang dimiliki perpustakaan Perguruan Tinggi
menurut PERKAPERPUSNAS No 13 Tahun 2017 tentang SNP-PT
diantaranya:43
koleksi perpustakaan berbentuk karya tulis, karya cetak,
digital/ karya rekam terdiri atas fiksi dan non fiksi, memiliki koleksi
buku wajib, bacaan umum, referensi, terbitan berkala, muatan local,
laporan penelitian, dan literatur kelabu.
43 Kepala Perpustakaan Nasional RI, “Peraturan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia No 13
tahun 2017.”
47
Berikut ini table koleksi berdasarkan jenis yaitu:
Tabel IV.2 Koleksi Berdasarkan Jenis
No Jenis Persen
1 Textbooks 61,5 %
2 e-books & e-journals 0,6 %
3 Referensi 2 %
4 Jurnal/majalah ilmiah 1,4 %
5 Laporan penelitian & prosiding 2,9 %
6 KTI/Skripsi 31,6 %
Jumlah 100 %
Koleksi textbooks yang dimiliki perpustakaan Universitas MH
Thamrin terdiri dari buku wajib dan buku pengayaan, dimana buku
wajib untuk menunjang proses belajar mengajar dan buku pengayaan
sebagai penunjang buku wajib serta bacaan umum. Koleksi textbooks
terdiri dari fiksi dan non fiksi. Dapat dilihat koleksi textbooks yang
dimiliki perpustakaan sebanyak 61,5%.
Tidak hanya koleksi tercetak saja yang dimiliki oleh
perpustakaan Universitas MH Thamrin, koleksi berupa e-books & e-
journals yang dimiliki sebanyak 0,6 % yang berlangganan dengan
pihak ke dua, adapun yang dinyatakan oleh Ibu Astrid Natasya yakni:
“Jadi kalo koleksi awalnya kita memiliki koleksi buku tercetak,
referensi dan lainnya, tapi sudah jalan 5 tahun ini kita sudah punya
koleksi e-books dan jurnal elektronik. Untuk ebooks, kita berkerja sama
dengan kubuku untuk pembelian, kita beli ke satu penerbit lalu penerbit
memasukan ke database aplikasi Kubuku kita. Jadi pemustaka bisa
mengakses dengan gadget/laptop melalui aplikasi kubuku, kita juga
memiliki koleksi jurnal elektornik berlangganan yang dapat diakses
yaitu cengage.com”44
.
44 Astrid Natasya Racmatia S. IP., M. Pd., Wawancara, 13 Maret 2020.
48
Perpustakaan juga memiliki berbagai referensi sebanyak 2 %
adapun koleksi referensi berupa, kamus, ensiklopedia, bibliografi,
kitab, dll.
Perpustakaan Universitas MH Thamrin telah menyediakan
koleksi terbitan berkala sesuai kebutuhan program studi. Adapun
koleksi berkala yang dimiliki yaitu Jurnal ilmiah dan majalah ilmiah.
Jurnal ilmiah yang berlangganan memiliki 22 judul, jurnal yang
dilanggan itu yaitu: Jurnal Kesehatan Masyarakat, Jurnal Gizi, Jurnal
Human Nutrition, Jurnal Keperawatan Padjadjaran, Jurnal
Keperawatan, Jurnal Farmasi, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, International
Journal of Information & Management Sciences, dan lain sebagainya.
Majalah popular ilmiah yang berlangganan memiliki 7 judul, majalah
yang dilanggan antara lain : Majalah Healtylife, Majalah Bidan,
Majalah PC Media, Majalah the Indonesia Doctor, Majalah Good Food,
Majalah Bloomberg Business Week, majalah MIT Technology Review.
Jurnal dan majalah yang dimiliki sebanyak 1,4 % bisa dilihat dari table
IV.2.
Lalu juga ada koleksi muatan lokal seperti: karya tulis ilmiah,
skripsi, laporan penelitian dosen, laporan PKL mahasiswa, prosiding,
dan modul. Koleksi laporan penelitian didapat dari setiap dosen serta
mahasiswa melakukan penelitian lalu hasil laporan menjadi koleksi
perpustakaan dan koleksi prosiding yang dimiliki dari keikutsertaan
civitas akademika Universitas MH Thamrin dalam konferensi,
konsorsium atau simposium. Pada table IV.2 koleksi dengan jenis
laporan penelititan dan prosiding ada dengan jumlah 2,9 %.
Koleksi muatan lokal lainnya yang harus dimiliki perpustakaan
tinggi yaitu skripsi. Pada perpustakaan Universitas MH Thamrin
mewajibkan para mahasiswa sebelum mengakhiri masa studinya untuk
memberikan hasil karya studinya (KTI/Skripsi) untuk menjadi koleksi
perpustakaan. Pada table IV.2 koleksi KTI/skripsi ada dengan jumlah
31.6%.
49
b) Jumlah Koleksi
Jumlah koleksi menurut SNP-PT yang harus dimiliki
perpustakaan perguruan tinggi yaitu jumlah buku wajib per mata
kuliah paling sedikit 3(tiga) judul, jumlah buku pengayaan 2 (dua) kali
buku wajib, dan memiliki jurnal ilmiah paling sedikit 2 judul per
program studi.
Dari katalog online perpustakaan Universitas MH Thamrin miliki
koleksi sebanyak + 10.000 judul yang terdiri buku wajib, Referensi,
jurnal, majalah ilmiah, skripsi, dll. Adapun jenis koleksi per judul
sebagai berikut:
Tabel IV.3 Koleksi Tahun 2019 Perpustakaan Universitas MH
Thamrin
Dari table IV.3, koleksi perpustakaan Universitas MH Thamrin
memilik koleksi buku/textbooks 7110 judul dari 10852 eksemplar. Yang
terdiri dari buku wajib memiliki 3215 judul, dari 6039 eksemplar. Serta
memiliki buku penunjang buku wajib/buku pengayaan 3515 judul dari
4238 eksemplar. Buku wajib yang dimiliki Perpustakaan Universitas MH
Thamrin diperoleh dari permohonan pengadaan dari setiap program studi
kepada perpustakaan. Dimana setiap tahun ajaran baru program studi
berkerjasama dengan pihak dosen pengajar mengajukan judul buku wajib
No Jenis Koleksi Judul Eksemplar
1 Buku Wajib 3215 6039
2 Buku Pengayaan 3515 4238
3 Referensi 100 100
4 Jurnal Ilmiah 22 168
5 Majalah Ilmiah 7 54
6 BI Corner (non fiksi) 253 253
Jumlah 7110 10852
50
untuk memenuhi kebutuhan belajr mengajar. Contoh penambahan koleksi
buku wajib terlampir pada lampiran 5. Koleksi buku pengayaan dilakukan
pengadaan dengan sumbangan dari setiap mahasiswa yang akan
mengakhiri masa studinya. Dimana setiap mahasiswa yang ingin
melakukan bebas pustaka yang berkerjasama dengan pihak perpustakaan
dan program studi mahasiswa untuk pembelian koleksi yang akan
dijadikan koleksi perpustakaan.
Menurut PERKAPERPUSNAS No 13 Tahun 2017 tentang SNP-PT
menyatakan bahwa “Perpustakaan perguruan tinggi memiliki jumlah buku
wajib per mata kuliah paling sedikit 3 (tiga) judul.” Untuk mengetahui
kesesuain jumlah koleksi yang dimiliki perpustakaan Universitas MH
Thamrin, penulis harus mengetahui program studi yang ada dan berapa
banyak mata kuliah disetiap program studi. Maka itu berdasarkan pedoman
akademik Universitas MH Thamrin memiliki 20 program studi kuliah,
jenjang Strata 1/D4 memiliki 11 program studi dengan rata-rata 58 mata
kuliah, sedangkan jenjang Diploma 3 memiliki 7 program studi dengan
rata-rata 48 mata kuliah, jenjang S2 memiliki 1 pogram studi dengan 18
mata kuliah dan juga memiliki jenjang profesi memiliki 1 program studi
memiliki 12 mata kuliah dari awal hingga KTI/Skripsi/Thesis.
Maka untuk menghitung jumlah buku wajib per mata kuliah sebagai
berikut:
Table IV . 4 Perhitungan Jumlah Buku Wajib di Perpustakaan UMHT
No Jenjang Jumlah PS X Rata-rata MK X 3 Judul Jumlah
1 S1/D4 11 X 58 X 3 1914
2 D3 7 X 48 X 3 1008
3 S2 1 X 18 X 3 54
4 Profesi 1 X 12 X 3 36
Jumlah 3012
Jumlah buku wajib yang harus dimiliki perpustakaan Universitas MH
Thamrin untuk memenuhi standar yaitu 3012 judul. Sedangkan
51
Perpustakaan Universitas MH Thamrin memiliki koleksi buku wajib mata
pelajaran 3215 judul dari 4238 eksemplar.
Koleksi referensi Universitas MH Thamrin memiliki 100 judul,
adapun koleksi referensi berupa, kamus, ensiklopedia, bibliografi, kitab,
dll. Dimana untuk koleksi referensi hanya tersedia di perpuskaan kampus
A Universitas MH Thamrin.
Koleksi jurnal ilmiah terdapat 22 judul dari 168 eksemplar
berlangganan yang disesuaikan dengan program studi yang ada Universitas
MH Thamrin. Jurnal ilmiah yang berlangganan memiliki 22 judul, jurnal
yang dilanggan itu yaitu: Jurnal Kesehatan Masyarakat, Jurnal Gizi, Jurnal
Human Nutrition, Jurnal Keperawatan Padjadjaran, Jurnal Keperawatan,
Jurnal Farmasi, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, International Journal of
Information & Management Sciences, dan lain sebagainya.
Perpustakaan ini juga berlangganan majalah ilmiah terdapat 7 judul
dari 54 eksemplar. Majalah popular ilmiah yang berlangganan memiliki 7
judul, majalah yang dilanggan antara lain : Majalah Healtylife, Majalah
Bidan, Majalah PC Media, Majalah the Indonesia Doctor, Majalah Good
Food, Majalah Bloomberg Business Week, majalah MIT Technology
Review.
Selain koleksi yang menunjang proses belajar mengajar perpustakaan
Universitas MH Thamrin bekerjasama dengan Bank Indonesia dalam
menghadirkan layanan BI Corner di perpustakaan. BI Corner adalah suatu
pojok atau fasilitas yang memberikan edukasi tentang peran dan fungsi
bank sentral yang dapat diakses melalui koleksi cetak maupun elektronik.
Koleksi BI Corner berjumlah 251 judul berisi buku-buku dan literatur
bertema moneter, finansial, perbankan, enterpreuneur dan kisah-kisah
inspiratif para pengusaha-pengusaha sukses yang ada di dunia. Selain
koleksi yang memang diberikan oleh BI.
2. Penambahan Koleksi, Pencacahan Koleksi dan Penyiangan Koleksi
Pada Perpustakaan Universitas MH Thamrin
52
a. Penambahan koleksi Perpustakaan Universitas MH Thamrin
Proses penambahan koleksi perpustakaan Universitas MH
Thamrin, telah mempunyai kebijakan pengadaan koleksi, namun belum
bersifat tertulis. Akan tetapi kebijakan yang dimiliki saat ini adalah
kebijakan yang bersifat logis yang ditentukan oleh kepala Perpustakaan
MH Thamrin, yang merupakan hasil rapat dengan staf perpustakaan
berdasarkan pengajuan permintaan pengadaan bahan pustaka dari tiap-
tiap fakultas.
Pengadaan koleksi pustaka pada Perpustakaan MH Thamrin,
meliputi dua metode pengadaan yaitu pengadaan koleksi melalui
pembelian dan pengadaan koleksi melalui hadiah/sumbangan. Untuk
mengadakan koleksi dengan pembelian, apabila ketika sudah ada
pengajuan dari masing-masing program studi melalui fakultas bahwa
program studi membutuhkan koleksi untuk menambahan koleksi. “Kalo
proses pengadaan koleksi disini berdasarkan kebutuhan dari program
studi, jadi perpustakaan itu tidak bisa main beli buku apa yang kita
ajukan tetap dari prodi, jadi setiap awal semester prodi itu ngasi list
buku apa saja yang mereka butuhkan jadi kita cek dulu ada apa tidak di
perpustakaan, kalo pun ada berapa jumlah sudah memenuhi standar
apa belum gitu, misalnya kalo belum baru kita ajukan, Jadi kita tidak
bisa beli sendiri”45
.
Lalu menurut Kepala Perpustakaan Universitas MH Thamrin
Astrid Natasya S.IP, M.Pd selain pengadaan koleksi melalui pembelian,
perpustakaan juga melalui sumbangan koleksi dari mahasiswa studi
akhir yang akan melaksanakan wisuda. Adapun kebijakan setiap calon
wisudawan untuk mendapatkan bebas pustaka maka mahasiswa akhir
diwajibkan memberikan sumbangan koleksi dan 1 hasil karyanya
berupa skripsi/thesis berupa hard cover dan juga dalam bentuk CD soft
copy. 46
“Selain dari pengadaan dari prodi kita juga dapat dari
sumbangan buku wisuda, setiap akhir mau wisuda anak-anak
menyumbang buku jadi itu termasuk jadi pengadaan perpus kita dan
45 Astrid Natasya Racmatia S. IP., M. Pd. 46 Astrid Natasya Racmatia S. IP., M. Pd.
53
hasil karya tulisnya berupa hard cover dan bentuk CD. Jadi setiap
calon wisudawan tidak perorang 1 buku kita disini dengan cara
minimal harga buku dengan harga 75.000 jadi kalo harga buku
200.000 maka dia bisa ber2 atau bertiga gitu. Untuk subjek bukunya
ditentukan oleh perpustakaan dengan prodi”.
Dimana untuk mendapatkan data jumlah penambahan koleksi
pertahun berdasarkan judul dengan cara menghitung buku induk
tersebut. Data untuk jumlah koleksi berdasarkan judul buku hanya 3
tahun terakhir saja untuk meyesuaikan standar yang di pakai
PERKAPERPUSNAS No 13 Tahun 2017 tentang SNP-PT dimana
standar ini di keluarkan tahun 2017 maka penulis mengambil data
jumlah pengadaan koleksi di mulai tahun 2017. Berikut data
penambahan koleksi perpustakaan berdasarkan judul koleksi
Perpustakaan Universitas MH Thamrin:
Tabel IV.5 Penambahan Koleksi buku per tahun
No Tahun Jumlah judul Jumlah eksemplar
1 2017 294 judul 378 eksemplar
2 2018 553 judul 658 eksemplar
3 2019 641 judul 886 eksemplar
Jumlah 1488 judul 1922 eksemplar
Tentunya penambahan koleksi yang dilakukan oleh perpustakaan
tidak sama setiap tahunnya, penambahan ini untuk koleksi buku wajib
sesuai program studi dan buku pengayaan yang dilakukan per tahun.
penambahan koleksi dilakukan dengan kordinasi antara pihak
perpustakaan dengan pihak program studi untuk melakukan pengadaan
koleksi buku. Penambahan koleksi ini memfokuskan koleksi buku-buku
yang menunjang kebutuhan program belajar mengajar sesuai dari fungsi
perpustakaan perguruan tinggi.
54
b. Pencacahan dan Penyiangan koleksi Perpustakaan Universitas MH
Thamrin
Pencacahan koleksi adalah sebuah kegiatan yang dilakukan oleh
perpustakaan kegiatan ini dilakukan dalam bentuk penghitungan atau
pengecekan koleksi perpustakaan yang ada di rak koleksi. Kegiatan ini
nantinya akan menghasilkan koleksi apa saja yang ada pad arak koleksi
dan apakah telah sesuai dengan koleksi yang ada di katalog
online/sistem koleksi perpustakaan. Biasa disebut kegiatan ini dengan
kegiatan stock opname, kegiatan ini untuk melihat kecocokan koleksi
yang ada pad arak dengan katalog koleksi perpustakaan.
Pada SNP-PT dinyatakan bahwa: “perpustakaan melakukan
pencacahan koleksi sekurang-kurangnya 3 tahun satu kali”. Maka hal
ini dilakukan untuk menjaga kesesuaian koleksi yang ada di rak dengan
katalog perpustakaan.
Pada perpustakaan Universitas MH Thamrin, kegiatan stock
opname dilakukan pada setiap tahun sekali, sesuai dengan yang
dinyatakan Oleh Ibu Astrid Natasya yakni:47
“Jadi untuk stock opname
setiap libur ajaran baru kita lakukan tapi kita tidak menyeluruh ke
setiap perpustakaan kita, jadi perpustakaan kita kan 3 nih, sistem kita
satu jadi semua terintergrasi perpus A, perpus B, Perpus C itu
sistemnya 1, jadi untuk stock opname kita berdasarkan sistem aja
bukan berdasarkan perpusnya”. Pada wawancara itu dapat disimpulkan
bahwa perpustakaan Universitas MH Thamrin pernah melakukan
pencacahan koleksi per tahun 1 kali namun dilakukan dengan sistem
tidak melakukan pencacahan pada rak-rak koleksi.
Untuk mencapai koleksi perpustakaan yang seimbang, yang
relevan dan dapat digunakan memenuhi kebutuhan pengguna saat ini
dan masa depan (up to date), perlu secara konsisten dan sistematis
untuk mengevaluasi dan menilai koleksi perpustakaan48
. Hal tersebut
47 Astrid Natasya Racmatia S. IP., M. Pd. 48 Banleman Konlan dan Edwin S. Thompson, “Weeding: A stategy for effective management of
library stock at University of Ghana Medical School, Korle-bu,” academicjournals 7(6).pp (Juni
2015),
55
adalah penting bahwa stok selalu dalam kondisi yang baik. Maka dari
itu penyiangan menjadi hal yang sangat diperlukan untuk mengurangi
serta menjaga koleksi yang dimiliki perpustakaan, dan juga untuk
mengetahui kondisi fisik dan isi informasi dari suatu koleksi.
Sebagai perpustakaan perguruan tinggi harus bisa menjadi sebuah
tempat yang dapat memenuhi dan mendukung civitas akademik dalam
hal informasi yang dibutuhkan. Perpustakaan Universitas MH Thamrin
sudah beroperasi selama kurang lebih 13 tahun, dan perpustakaan ini
memiliki 3 perpustakaan di 3 gedung yang berbeda. Perpustakaan
Universitas MH Thamrin sudah pernah melakukan penyiangan, adapun
menurut Ibu Astrid perpustakaan sudah melakukan weeding.
49“Penyiangan kita sudah melakukan beberapa kali di perpustakaan ini,
selama saya disini sudah 3 kali melakukannya, untuk terakhir
dilakukan tahun 2016, itu kita lakukan di perpustakaan B yang di jalan
raya bogor dan itu kita ada buktinya”.
Dari paparan Kepala Perpustakaan Universitas MH Thamrin Ibu
Astrid Natasya telah melakukan penyiangan bahan pustaka, selama ia
menjabat menjadi Kepala Perpustakaan sudah 3 kali melakukannya dan
terakhir kali perpustakaan melakukanya pada tahun 2016 dilakukan di
perpustakaan kampus B.
Adapun koleksi yang telah dilakukan penyiangan menurut Ibu
Astrid, “Untuk koleksi itu kita masuk ke ruang weeding, pemusnahan
untuk koleksi rusak kita belom melakukan, kita melakukan pemusnahan
koleksi rusak itu untuk karya ilmiah karna UMHT ini kita dari tahun
80an jadi karya ilmiah dari yang dulu itu kita lakukan pemusnahan
dengan kita bakar”.50
Jadi setelah penyiangan koleksi, koleksi itu dipindahkan ke ruang
penyiangan untuk melakukan penindakan, apabila koleksi bisa
https://pdfs.semanticscholar.org/b44f/054b732c0e9e5ea42d29bb52b6c89bc06e11.pdf?_ga=2.1533
51032.1919719519.1585019121-478371380.1585019121. Diakses pada 4 maret 2020 pukul 09:32 49 Astrid Natasya Racmatia S. IP., M. Pd., Wawancara. 50 Astrid Natasya Racmatia S. IP., M. Pd.
56
diperbaiki maka diperbaiki, ataupun jika koleksi yang telah rusak parah
maka akan ada tindakan pemusnahan.
C. Pembahasan
Perpustakaan Universitas MH Thamrin merupakan perpustakaan
perguruan tinggi, jadi menurut panduan teknik perpustakaan perguruan
tinggi yakni PERKAPERPUSNAS No 13 Tahun 2017 tentang SNP-PT
maka perpustakaan harus memiliki koleksi perpustakaan yang disesuaikan
dengan standar ini.
1. Kesesuaian Jenis dan Jumlah Koleksi di Perpustakaan Universitas
MH Thamrin Berdasarkan PERKAPERPUSNAS No 13 Tahun 2017
tentang SNP-PT
a. Jenis Koleksi
Mengacu kepada PERKAPERPUSNAS No 13 Tahun 2017 tentang
SNP-PT dinyatakan bahwa, koleksi perpustakaan berbentuk karya
tulis, karya cetak, digital dan/atau karya rekam terdiri atas fiksi dan
non fiksi, juga memiliki koleksi non fiksi atas buku wajib mata kuliah,
muatan lokal, bacaan umum, referensi, terbitan berkala, laporan
penelitian, dan literature kelabu.
Perpustakaan Universitas MH Thamrin memiliki koleksi karya
tulis berupa laporan hasil penelitian dosen, KTI, skripsi, thesis,
prosiding yang dicetak dan juga bentuk digital. Jadi koleksi yang
dimiliki tidak hanya yang tercetak tetapi ada juga di digital. Maka
mengacu dari SNP-PT menurut bentuk koleksi perpustakaan
Universitas MH Thamrin sudah memenuhi SNP-PT, yang mana karya
tulis, karya cetak, digital, dan karya rekam sudah dimiliki
Perpustakaan Universitas MH Thamrin.
Menurut jenisnya Perpustakaan Universitas MH Thamrin memiliki
3215 judul buku wajib mata kuliah dan 3515 buku pengayaan untuk
mendukung dalam proses belajar mengajar dan penelitian di
Universitas MH Thamrin. Koleksi referensi yang dimiliki 100 judul
berupa kamus, ensiklopedia, bibliografi, kitab, dll.
57
Koleksi terbitan berkala perpustakaan Universitas MH Thamrin
juga berlangganan jurnal tercetak dan juga e-journals yang
berlangganan journal cangage.com. Jurnal tercetak berlangganan atau
pemberian memiliki 22 judul dan majalah populer ilmiah yang
berlangganan atau pemberian memilki 7 judul yang telah disesuaikan
dengan program studi.
Jenis koleksi terakhir yang harus dimiliki oleh perpustakaan
perguruan tinggi adalah muatan lokal dan laporan penelitian. Muatan
lokal yang dimiliki skripsi, tesis, dan prosiding. koleksi skripsi/thesis
yang ada di perpustakaan Universitas MH Thamrin ini dari hasil karya
mahasiswa yang mengakhiri studi dan mendapatkan gelar sarjana serta
prosiding hasil dari keikutsertaan civitas akademika Universitas MH
Thamrin dalam konferensi, konsorsium atau simposium. Dan koleksi
jenis laporan ini diantaranya berupa laporan praktek kerja lapanagn
dan laporan penelitian dosen yang ada dilingkungan Universitas MH
Thamrin.
Perpustakaan Universitas MH Thamrin telah memiliki seluruh
jenis koleksi yang sesuai berdasarkan dengan SNP-PT.
b. Jumlah Koleksi
Menurut pada PERKAPERPUSNAS No 13 Tahun 2017 tentang
SNP-PT ada beberapa indikator koleksi untuk menentukan jumlah
koleksi untuk menyesuaikan SNP-PT yang digunakan yaitu:
1) Jumlah buku wajib per mata kuliah paling sedikit 3 (tiga) judul.
Dari hasil penelitian Universitas MH Thamrin memiliki 20
program studi dengan jenjang yang berbeda-beda. Dilihat dari
table IV.4 dijelaskan jumlah buku wajib yang harus dimiliki
untuk memenuhi SNP-PT sebanyak 3012 judul buku wajib.
Perpustakaan Universitas MH Thamrin memiliki buku wajib
3215 judul, maka koleksi Perpustakaan Universitas MH
Thamrin dengan jumlah buku wajib per mata kuliah 3 judul
telah sesuai dengan SNP-PT.
2) Judul buku pengayaan 2(dua) kali jumlah buku wajib.
58
Jumlah buku pengayaan perpustakaan Univeristas MH
Thamrin sebanyak 3515 judul buku sedangkan buku wajib yang
dimiliki 3215 judul buku. Buku pengayaan lebih dari buku wajib
namun belum 2 kali jumlah buku wajib. Maka itu jumlah buku
pengayaan belum sesuai SNP-PT.
3) Koleksi audio visual disesuaikan dengan kebutuhan masing-
masing perguruan tinggi.
Perpustakaan Universitas MH Thamrin tidak memiliki
kelengkapan audio visual, hal ini disampaikan oleh kepala
perpustakaan mengingat koleksi audio visual yang tidak
dianggap memiliki urgensi tinggi untuk mendukung proses
pendidikan di perguruan tinggi, maka indikator koleksi audio
visual belum sesuai SNP-PT.
4) Koleksi sumber elektronik (e-resource) jumlah dan materinya
disesuainkan dengan kebutuhan masing-masing perguruan
tinggi.
Indikator ini pada Perpusakaan Universitas MH Thamrin telah
esuai SNP-PT melalui berlangganan database jurnal elektronik
yaitu cengage.com yang dapat diakses bebas oleh civitas
akademika, dan juga membeli e-books yang bekerja sama
dengan aplikasi Kubuku dengan cara membeli secara permanen.
5) Jurnal ilmiah paling sedikit 2 (dua) judul per program studi
Program studi yang dimiliki Universitas MH Thamrin sebanyak
20 Program studi, jadi jurnal yang harus dimiliki minimal 40
judul jurnal ilmiah. Jumlah koleksi jurnal ilmiah yang dimiliki
Perpustakaan Universitas MH Thamrin hanya 22 judul jurnal
ilmiah tercetak, namun memiliki 1 database jurnal elektronik
yang didalamnya memuat banyak judul jurnal. Maka indikator 2
judul jurnal per program studi telah sesuai SNP-PT.
6) Majalah ilmiah popular paling sedikit 1 (satu) judul
(berlangganan atau menerima secara rutin) per program studi
59
Majalah populer yang dimiliki perpustakaan Universitas MH
Thamrin memiliki 7 judul yakni : majalah healtylife, majalah
bidan, majalah pc media, majalah the Indonesia doctor, majalah
good food, majalah Bloomberg business week, majalah MIT
technology review. Jadi untuk indicator ini perpustakaan
Universitas MH Thamrin belum memfasilitasi 1 program studi
untuk 1 majalah populer ilmiah, oleh sebab itu dapat
disimpulkan bahwa belum sesuai SNP-PT.
7) Muatan lokal atau repositor terdiri dari hasil karya ilmiah civitas
akademika.
Perpustakaan MH Thamrin memiliki muatan lokal berupa,
skripsi, tesis, laporan, prosiding, yang disimpan di perpustakaan
kampus A. Untuk koleksi muatan lokal hanya bisa diakses
ditempat tidak bisa dibawa keluar perpustakaan. Maka sudah
sesuai dengan SNP-PT.
2. Penambahan, Pencacahan dan Penyiangan Koleksi Perpustakaan
Universitas MH Thamrin
a. Penambahan koleksi Perpustakaan Universitas MH Thamrin
Perpustakaan Universitas MH Thamrin melakukan proses kegiatan
penambahan atau pengadaan bahan pustaka setiap tahunnya dengan
berkordinasi pihak program studi. Penambahan koleksi perpustakaan
Universitas MH Thamrin memiliki 2 cara yaitu , dengan cara pembelian
dan sumbangan dari calon wisudawan. Penambahan koleksi yang
dilakukan oleh perpustakaan tidak selalu mengalami peningkatan setiap
tahunnya. Namun untuk tetap mengalami peningkatan dalam
PERKAPERPUSNAS No 13 Tahun 2017 tentang SNP-PT dinyatakan
bahwa, “perpustakaan melakukan penambahan koleksi buku per tahun
paling sedikit 3% dari total koleksi (judul) yang ada”.
Dilihat dari table IV.3, pada tahun 2017 perpustakaan Universitas
Mh Thamrin melakukan penambahan koleksi sebanyak 294 judul dari
378 eksemplar koleksi. Mengacu kepada SNP-PT yang digunakan
penulis sebagai acuan unutk melakukan evaluasi penambahan koleksi,
60
“penambahan koleksi per tahun paling sedikit 3% dari total koleksi
(judul) yang ada”.
Dari table IV.3 selama kurang lebih 3 tahun penambahan koleksi
yang dilakukan oleh perpustakaan Universitas MH Thamrin mengalami
peningkatan. Peneliti mengambil data 4 tahun terakhir untuk
menyesuaikan standar yang digunakan tahun 2017, maka peneliti hanya
mengambil data koleksi tahun 2017-2019 dan untuk tahun 2020
penambahan biasanya dilakukan pada awal semester ganjil dibulan
September, maka itu data penabahan tahun 2020 belum dapat diakses.
Untuk memperoleh data persentase penambahan koleksi pada
tahun 2017, data yang dilihat dari table diatas menunjukan pada tahun
2017 terdapat 294 judul dan total keseluruhan jumlah koleksi buku
yang dimiliki oleh perpustakaan pada tahun 2017 adalah 5916 judul
koleksi. Sesuai dengan yang dinyatakan oleh SNP-PT yakni
“penambahan koleksi per tahun palin sedikit 3% dari total koleksi
(judul) yang ada”. Maka dengan data tersebut dapat dihitung persentase
penambahan koleksi dengan mengunakan rumus sebagai berikut:
× 100%
Keterangan:
p: jumlah penambahan koleksi
k: jumlah koleksi
dengan penghitungan berikut ini:
Penambahan koleksi pada tahun 2017 sebanyak 294 judul koleksi,
dengan jumlah koleksi tahun 2017 sebanyak 5916 judul koleksi, maka
dengan menerapkan perhitungan persentase,
Pada tahun 2017 penambahan koleksi Perpustakaan Universitas
MH Thamrin dilakukan sebanyak 4,96% dapat dinyatakan bahwa
penambahan koleksi Perpustakaan Universitas MH Thamrin pada tahun
61
2017 sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh SNP-PT karena
penambahan koleksi sudah melebihi standar yakni 3% per tahun.
Lalu perhitungan penambahan koleksi perpustakaan Universitas
MH Thamrin pada tahun 2018, penambahan koleksi pada tahun 2018
sebanyak 553 judul, dimana jumlah koleksi perpustakaan pada tahun
2018 berjumlah 6469 judul koleksi. Maka dihitung persentase
penambahan koleksi perpustakaan pada tahun 2018 dapat dihitung
sebagai berikut:
Diperoleh 8,54% penambahan koleksi pada tahun 2018 di
perpustakaan Univeritas MH Thamrin, maka penambahan pada tahun
2018 sudah memenuhi standar yang ditetapkan oleh SNP-PT yang
mana penambahan 3% per tahunnya.
Dilakukan pula penghitungan penambahan koleksi pada tahun
2019, dimana pada tahun ini penambahan koleksi berjumlah 641 judul
buku, adapun jumlah koleksi pada tahun 2019 adalah 7110 judul
koleksi. Untuk memperoleh persentase penambahan koleksi dapat
dihitung sebagai berikut:
Berdasarkan penghitungan diatas dapat diketahui bahwa pada
tahun 2019 terdapat 9 % penambahan koleksi Perpustakaan Universitas
MH Thamrin. Maka penambahan koleksi pada tahun 2019 di
Perpustakaan Universitas MH Thamrin sudah memenuhi standar yang
ditetapkan PERKAPERPUSNAS No 13 Tahun 2017 tentang SNP-PT
yang mana penambahan 3% per tahunnya.
b. Pencacahan dan Penyiangan Koleksi Perpustakaan Univeristas
MH Thamrin
Pencacahan atau stock opname menurut Kepala Perputakaan
Universitas MH Thamrin Ibu Astrid Natasya, perpustakaan melakukan
pencacahan setahun 1 kali, dimana dilakukan hanya melalui sistem data
koleksi, tidak melakukan pencacahan dengan pengecekan koleksi
62
perpustakaan yang ada di rak koleksi. Jadi kegiatan pencacahan koleksi
di perpustakaan ini belum melakukan pencacahan sesuai
standar/prosedur. Dimana dalam kegiatan pencacahan ini dilakukan
untuk melihat kecocokan koleksi yang ada pada rak dengan koleksi
katalog perpustakaan.
Menurut PERKAPERPUSNAS No 13 Tahun 2017 tentang SNP-
PT dinyatakan “perpustakaan melakukan cacah ulang koleksi
perpustakaan paling sedikit dalam 3 tahun”. Mengacu pada SNP-PT
diatas dapat disimpulkan bahwa Perpustakaan Universitas MH Thamrin
belum memenuhi standar pencacahan koleksi perpustakaan, hal ini
karena perpustakaan melakukan pencacahan koleksi belum sesuai
dengan prosedur yang benar sesuai arti kegiatan pencacahan.
Perpustakaan Universitas MH Thamrin memiliki 3 perpustakaan
disetiap gedung perkuliahan universitas MH Thamrin. Dimana
perpustakaan sudah pernah melakukan penyiangan koleksi
perpustakaan, dalam pernyataan yang disampai kan Ibu Astrid selama ia
menjadi Kepala perpustakaan sudah 3 kali melakukan penyiangan
koleksi. Penyiangan koleksi terakhir kali dilakukan pada tahun 2016
dimana dilakukan penyiangan pada perpustakaan kampus B, di jalan
raya bogor.
Berdasarkan PERKAPERPUSNAS No 13 Tahun 2017 tentang
SNP-PT mengamanatkan bahwa penyiangan dilakukan paling sedikit 1
kali dalam 3 tahun melalui koordinasi dengan program studi terkait.
Dari pengamatannya, perpustakaan Univeritas MH Thamrin dalam 10
tahun terakhir melakukan 3 kali penyiangan koleksi. Namun
penyiangan terakhir dilakukan pada tahun 2016, seharusnya
perpustakaan melakukan penyiangan 1 kali dalam 3 tahun terakhir,
maka itu perpustakaan belum sesuai melakukan penyiangan di 3 tahun
terakhir ini yang diamanatkan SNP-PT. Dengan demikian perpustakaan
Universitas MH Thamrin belum menyesuaikan standar penyiangan
yang ada di PERKAPERPUSNAS No 13 Tahun 2017 tentang SNP-PT.
63
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis tentang evaluasi
koleksi di perpustakaan Universitas MH Thamrin berdasarkan
PERKAPERPUSNAS No 13 Tahun 2017 tentang SNP-PT, maka penulis
dapat menarik kesimpulan, dari 5 indikator yang dibahas tentang evaluasi
koleksi Perpustakaan Universitas MH Thamrin 3 yang telah sesuai dan 2
yang belum sesuai dengan PERKAPERPUSNAS No 13 Tahun 2017
tentang SNP-PT. adapun sebagai berikut:
1. Kesesuaian jenis-jenis koleksi pada Perpustakaan Universitas MH
Thamrin
a. Jenis Koleksi
Perpustakaaan Universitas MH Thamrin telah memiliki jenis-jenis
dan bentuk koleksi yang sesuai dengan SNP-PT, adapun jenis-jenis
yang dimiliki perpustakaan meliputi, buku wajib mata kuliah, bacaan
umum, referensi, terbitan berkala, muatan lokal, laporan penelitian
dan literatur kelabu. Dan bentuk koleksi perpustakaan Universitas
MH Thamrin berupa karya tulis, karya cetak, digital dan/atau karya
rekam terdiri atas fiksi dan non fiksi. Maka dari paparan diatas
Perpustakaan Universitas MH Thamrin sudah memiliki jenis koleksi
sesuai SNP-PT.
b. Jumlah Koleksi
Dari 7 indikator jumlah koleksi yang dimiliki perpustakaan
Universitas MH Thamrin 4 indikator telah sesuai dan 3 indikator
belum sesuai yaitu:
Jumlah koleksi yang dimiliki Perpustakaan Universitas MH Thamrin
yang sesuai SNP-PT adalah jumlah buku wajib telah memenuhi
standar yang ditentukan 3 judul per mata kuliah, koleksi sumber
elektronik yamg dimiliki telah sesuai dengan kebutuhan program
64
studi, koleksi jurnal ilmiah telah sesuai dengan standar dari 2 judul
per program studi, koleksi muatan lokal perpustakaan memiliki
berbagai muatan lokal skripsi, thesis, prosiding, laporan penelitian
jadi telah sesuai dengan standar.
Jumlah koleksi yang dimiliki Perpustakaan Universitas MH Thamrin
yg belum sesuai standar adalah buku pengayaan belum memenuhi
standar yaitu 2 kali jumlah buku wajib yang dimiliki, koleksi audio
visual juga belum sesuai standar karna perpustakaan tidak memiliki
koleksi audio visual, dan koleksi jurnal untuk majalah ilmiah
perpustakaan hanya berlangganan 7 judul jadi belum sesuai dengan
SNP-PT, dan disimpulkan jumlah koleksi yang dimiliki telah sesuai
SNP-PT.
2. Penambahan, pencacahan dan penyiangan koleksi pada Perpustakaan
MH Thamrin
a. Penambahan koleksi yang dilakukan oleh perpustakaan Universitas
MH Thamrin selama 4 tahun terakhir sudah memenuhi standar
yang di tetapkan oleh SNP-PT. Tahun 2017 penambahan 4,96%,
tahun 2018 penambahan 8,54%, tahun 2019 penambahan 9%. Pada
pembahasan diatas penambahan yg dilakukan telah sesuai dengan
standar yang ditetapkan 3% penambahan pertahun.
b. Pencacahan atau stock opname yang dilakukan perpustakaan
Universitas MH Thamrin belum sesuai SNP-PT, perpustakaan
melakukan pencacahan hanya melalui sistem katalog tidak
mengecek di rak koleksi, maka itu pencacahan koleksi yang
dilakukan perpustakaan Universitas MH Thamrin belum sesuai
standar.
c. Perpustakaan Universitas MH Thamrin melakukan penyiangan
koleksi sebanyak 3 kali dalam 10 tahun terakhir, penyiangan
terakhir dilakukan pada tahun 2016, dimana ketentuan standar
penyiangan dilakukan sedikitnya 1 kali dalam 3 tahun terakhir.
Maka kegiatan penyiangan di Perpustakaan Universitas MH
Thamrin belum sesuai standar.
65
B. Saran
Berikut adalah saran yang dapat disampaikan penulis berdasarkan rumusan
masalah penelitian ini:
1. Perpustakaan Universitas MH Thamrin harus melakukan penambahan
buku pengayaan dengan berkordinasi dengan program studi.
2. Perpustakaan Universitas MH Thamrin harus melakukan penambahan
Majalah Ilmiah Populer dengan berkordinasi dengan program studi.
3. Melakukan pencacahan, penyiangan koleksi perpustakaan sesuai
dengan standar dan sesuai ketentuan/sesuai prosedur.
66
DAFTAR PUSTAKA
Agus Rusmana. “Manajemen Sumber Daya Perpustakaan,” 2009.
https://www.scribd.com/doc/24000044/Manajemen-Sumber-Daya-
Perpustakaan.
Anas Sudijono. Pengatar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Grafindo Persada,
2001.
Arimurti Kriswibowo, dan Anantha Prathama. “Kajian Evaluatif Atas Penerapan
Standar Nasional Perpustakaan Perguruan Tinggi.” Khizanah al-Hikmah
7(1) (2019): 65–74.
Astrid Natasya Racmatia S. IP., M. Pd. Wawancara, 13 Maret 2020.
Banleman Konlan, dan Edwin S. Thompson. “Weeding: A stategy for effective
management of library stock at University of Ghana Medical School,
Korle-bu.” academicjournals 7(6).pp (Juni 2015).
https://pdfs.semanticscholar.org/b44f/054b732c0e9e5ea42d29bb52b6c89b
c06e11.pdf?_ga=2.153351032.1919719519.1585019121-
478371380.1585019121.
Depdiknas. Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jakarta: Depdiknas, 2004.
Eke Wince. “Kajian Pentingnya Stock Opname Dalam Pengembangan Koleksi
Perpustakaan.” Tik Ilme : Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi
Perpustakaan STAIN Curup 1, no. 1 (2017).
G Edward Evans. Developing library and information center colletion. Colorado:
Library Unlimited, 2000.
H.S Husni. Evaluasi Pengendalian Sistem Informasi. Jakarta: Bumi Aksara, 2010.
Husein Umar. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Cet II. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2002.
Juni Wati Sri Rizki. “Optimalisasi Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi.” Al-
Kuttab 1, no. 2 (Juli 2013): 105–17.
Kepala Perpustakaan Nasional RI. “Peraturan Perpustakaan Nasional Republik
Indonesia No 13 tahun 2017.” Jakarta, n.d.
https://www.perpusnas.go.id/law-
detail.php?lang=id&id=1709210854302mwUYG7rvf.
Lexy J. Moleong. Metode Penelitian Kualitatif edisi revisi. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2006.
Noerhayati S. Pengelolaan Perpustakaan. Bandung: Alumni, 1987.
Perpusnas RI. Standar Nasional Perpustakaan. Jakarta: Perpustakaan Nasional
RI, 2011.
http://www.perpusnas.go.id/assets/uploads/2016/10/standar_nasional_perp
ustakaan-sekolah.pdf.
Prasetya Irawan. Logika dan Prosedur Penelitian. Jakarta: Sekolah Tinggi
Administasi Lembaga Aministrasi Negara, 2004.
Pungki purnomo, dan Ida farida. Manajemen pengembangan koleksi
perpustakaan. Jakarta: Lembaga penelitian UIN Syarif Hidayatullah,
2010.
67
Rizal Saiful Haq, dan dkk. Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah.
Jakarta: Fakulta Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006.
Sri Wahyuni. “Pengembangan Koleksi Perpustakaan di Perpustakaan Kopertis
Wilayah X.” Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan, E, 1, no.
1 (n.d.): September 2012.
Suharsimi Arikunto. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Ed. 2. Jakarta: Bumi
Aksara, 2012.
Sukarman, dan Rachmat Natdjumena. Pedoman Umum Penyelenggaraan
Perpustakaan. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2000.
Sukirno. “Evaluasi Pemanfaatan Koleksi buku Digital oleh Mahasiswa
Pendidikan Dokter di Unit Perpustakaan Fakultas Kedokteran UGM.”
Berkala Ilmu Perpustakaan dan informasi IX, no. 2 (2013): 8–17.
Sulistyo Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 1991.
Sutarno NS. Manajemen Perpustakaan : Suatu penddekatan praktik. Jakarta:
Samitra Media Utama, 1991.
Syihabuddin Qalyubi. Dasar-dasar ilmu perpustakaan dan informasi.
Yogyakarta: Fakultas adab IAIN Sunan Kalijaga, 2003.
Syofian Siregar. Statistika Deskriptif untuk Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers,
2010.
Yunus Winoto, dan Dewi Kusumawati. “Penggunaan Metode Collection-centered
dalam kegiatan evaluasi koleksi di Perpustakaan Institusi Agama Islam
Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon.” Jurnal Al Kuttab, n.d.
https://www.researchgate.net/publication/334511065.
Yuyu Yulia, dan Sujana. Pengembangan Koleksi. Jakarta: Universitas Terbuka,
2010.
68
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran wawancara
Informan : Astrid Natasya Racmatia S.IP, M, Pd
Jabatan : Kepala Perpustakaan Universitas MH Thamrin
Tanggal wawancara : 13 Maret 2020
Waktu : 08:30 – 09:28
Pertanyaan Wawancara
1. Sudah berapa lama Ibu bekerja di perpustakaan UMHT?
Saya dari 2010 hampir 10, saya langsung jaddi kepala perpustakaan di
universitas UMHT
2. Koleksi apa saja yang dimiliki perpustakaan UMHT ? baik jenis atau pun
material
Jadi kalo koleksi awalnya kita memiliki koleksi buku tercetak, referensi dan
lainnya, tapi sudah jalan 5 tahun ini kita sudah punya koleksi e-books dan jurnal
elektronik. Untuk ebooks, kita berkerja sama dengan kubuku untuk pembelian,
kita beli ke satu penerbit lalu penerbit memasukan ke database aplikasi Kubuku
kita. Jadi pemustaka bisa mengakses dengan gadget/laptop melalui aplikasi
kubuku.
3. Apakah perpustakaan koleksi audio visual?
Audio visual kita di sini tidak ada
4. Bagaimana pengadaan koleksi di perpustakaan UMHT ini
Ibu?
Kalo proses pengadaan koleksi disini berdasarkan kebutuhan dari program studi,
jadi perpustakaan itu tidak bisa main beli buku apa yang kita ajukan tetap dari
prodi, jadi setiap awal semester prodi itu ngasi list buku apa saja yang mereka
butuhkan jadi kita cek dulu ada apa tidak di perpustakaan, kalo pun ada berapa
69
jumlah sudah memenuhi standar apa belum gitu, misalnya kalo belum baru kita
ajukan, Jadi kita tidak bisa beli sendiri. Selain dari pengadaan dari prodi kita
juga dapat dari sumbangan buku wisuda, setiap akhir mau wisuda anak-anak
menyumbang buku jadi itu termasuk jadi pengadaan perpus kita. Jadi setiap
calon wisudawan tidak perorang 1 buku kita disini dengan cara minimal harga
buku dengan harga 75.000 jadi kalo harga buku 200.000 maka dia bisa ber2 atau
bertiga gitu. Untuk subjek bukunya ditentukan oleh perpustakaan dengan prodi.
5. Dalam proses pegadaan sendiri apakan ada kendala yang pernah di
hadapi?
Untuk kendala kita ga ada sih, kalo kendala si paling kita nunggu daftar list dari
prodi gitu, atau suka lama kita harus meminta daftar ke prodi, ada yang cepat
langsung kasih ke kita daftar listnya.
6. merujuk ke SNP 013:2017 tentang Perpustakaan Perguran tingi, apakah
penambahan koleksi perpustakaan UMHT ini sudah sesuai dengan SNP
013:2017 yaitu penambahan sebanyak 3 persen pertahunnya?
Untuk 2017 saya belom membaca, saya tahunya yang tahun 2013 tapi untuk
penambahan koleksi 3% kayanya sudah sesuai kita ngitung 3,9 % 2019 kemaren.
7. Apakah perpustakaan UMHT ini pernah melakukan kerja sama dalam
hal
koleksi dengan perpustakaan lain?
Kalo perpus UMHT ini bergabung dengan FPPTI DKI JAKARTA termauk
dengan uin jadi di dalam keangotaan itu terdapat namanya kerjasama antar
perpustakaan, jadi perpustakaan kita bisa kerja sama ke perpustakaan mana saja
yang bergabung dalam FPPTI itu, untuk tukar menukar menukar koleksi itu bisa
tapi belom kita lakukan
8.Apakah perpustakaan UMHT pernah melakukan penyiangan koleksi
perpustakaan?
Penyiangan kita sudah melakukan beberapa kali di perpustakaan ini, selama saya
disini sudah 3 melakukannya, untuk terakhir dilakukan tahun 2016 dan itu kita
ada buktinya.
9. Kapan penyiangan tersebut dilakukan?
Dilakukan libur awal semester
70
11. Bagaimana dengan koleksi yang sudah rusak?
Untuk koleksi itu kita masuk ke ruang weeding, pemusnahan untuk koleksi rusak
kita belom melakukan, kita melakukan pemusnahan koleksi rusak itu untuk karya
ilmiah karna uMHT ini kta dari tahun 80an jadi karya ilmiah dari yang dulu itu
kita lakukan pemusnahan dengan kita bakar
12. Apakah perpustakaan UMHT penah melakukan Cacah ulang/ stock
opname?
Jadi untuk stock offnime setiap libur ajaran baru kita lakukan tapi kita tidak
menyeluruh ke setiap perpustakaan kita, jadi perpustakaan kita kan 3 nih sistem
kita satu jadi semua terintergrasi perpus A, perpus B, Perpus C itu sistemnya 1,
jadi untuk stock opname kita berdasarkan sistem aja bukan berdasarkan
perpusnya.
71
Lembar Observasi
Kegiatan Perpustakaan Universitas MH Thamrin
No Tanggal Lokasi Hasil Pengamatan
1 20 Januari 2020 Perpustakaan A
UMHT
Peneliti melakukan pengamatn awal
terhadap kondisi perpustakaan UMHT.
Peneliti menanyakan jenis-jenis yang
dimiliki oleh perpustakaan UMHT.
Peneliti juga mengamati koleksi secara
keseluruhan.
2 15 Februari 2020 Perpustakaan A
UMHT
Peneliti melakukan kegiatan
pengumpulan data koleksi dan
penambahan koleksi per tahun yang
dimiliki perpustakaan UMHT. Data
dilihat dari sistem katalog pada sistem
komputer.
24 Februari 2020
Perpustakaan A
UMHT
Peneliti melakukan kegiatan pengamatan
terhadap layanan perpustakaan dan
pemustaka yang berkunjung. Layanan
yang diberikan perpustakaan UMHT
baik, pemustaka menanyakan
pertanyaan pada pustakawan jika
mengalami kesulitan.
13 Maret 2020
Perpustakaan A
UMHT
Peneliti melakukan wawancara kepada
kepala perpustakaan UMHT perihal
koleksi yang dimiliki perpustakaan.
15 Maret 2020
Perpustakaan A
UMHT
Peneliti melakukan pengecekan kembali
data yang dimiliki mencocokan dengan
data pada perpustakaan untuk
memastikan data yang diterima sudah
benar.
72
Hasil Observasi
Evaluasi Koleksi Pada Perpustakaan Universitas MH Thamrin
Nama Instansi : Perpustakaan Universitas MH Thamrin
Alamat Instansi : Jalan Raya Pondok Gede no 23 Dukuh, Kramat
Jati
Jakarta Timur
Tahun : 2020
Pokok Bahasan : Evaluasi Koleksi Perpustakaan Universitas MH
Thamrin
Petunjuk
Berikut ini hasil dari penelitian evaluasi capaian SNP 013:2017 mengenai evaluasi
koleksi pada perpustakaan Universitas MH Thamrin.
No Aspek Yang diamati Nilai Keterangan
Ya Tidak
1 Koleksi perpustakaan
berbentuk karya tulis, karya
cetak, digital dan/ karya
rekam terdiri dari fiksi dan
non fiksi
2 Koleksi non fiksi terdiri atas
buku wajib mata kuliah,
bacaan umum, referensi,
terbitan berkala, muatan
lokal, laporan penelitian, dan
literature kelabu.
3 Jumlah buku wajib per mata
kuliah paling sedikit 3 judul
4 Koleksi buku pengayaan 2
kali jumlah buku wajib
Jumlah buku pengayaan 3515
judul, jumlah belum sesuai 2
kali jumlah buku wajib
5 Koleksi audio visual
disesuaikan kebutuhan
masing-masing perguruan
Perpustakaan UMHT tidak
meyediakan koleksi audio
visual
73
tinggi
6 Jurnal ilmiah paling sedikit 2
judul (berlangganan atau
menerima secara rutin) per
program studi
7 Majalah ilmiah populer
paling sedikit 1 judul
(berlangganan atau
menerima secara rutin) per
program studi
Majalah ilmiah berlangganan
7 judul, sedangkan
Universitas MH Thamrin
memiliki 20 program studi
8 Muatan lokal atau repositori
dari hasil karya ilmiah
civitas akademika
9 Penambahan koleksi
perpustakaan paling sedikit
3% per tahunnya
10 Perpustakaan melakukan
penyiangan 1 kali dalam 3
tahun
Terakhir kali melakukan
tahun 2016
11 Perpustakaan melakukan
cacah ulang koleksi sekali
dalam 3 tahun
Melakukan kegiatan cacah
ulang belum sesuai
standar/prosedur
Dari table diatas, pada bagian Nilai tanda () pada kolom Ya menunjukan bahwa
indicator keberhasilan tercapai dan tanda () pada kolom Tidak menunjukan
indikator keberhasilan tidak tercapai.
Foto-Foto
Layanan Sirkulasi
Koleksi Referensi Rak Koleksi
Komputer untuk melihat katalog Meja Baca
BI Corner Meja Dikusi
Koleksi Buku
Koleksi Jurnal dan Majalah ilmiah populer
Lampiran Surat Permohonan Pengadaan Koleksi Buku Wajid diPerpustakaan Universitas
MH Thamrin
Lampiran Berita Acara Pemusnahan Koleksi dalam Proses Penyiangan
PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 13 TAHUN 2017
TENTANG
STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 51
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007
tentang Perpustakaan, perlu menyusun standar
nasional perpustakaan perguruan tinggi;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan
Kepala Perpustakaan Nasional tentang Standar
Nasional Perpustakaan Perguruan Tinggi;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang
Perpustakaan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4774);
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang
Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5584);
SALINAN
- 2 -
3. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan
Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007
tentang Perpustakaan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 76, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5531);
5. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan
Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non
Kementerian sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 145 Tahun
2015 tentang Perubahan Kedelapan atas Keputusan
Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan,
Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan
Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Kementerian
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 322);
6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 1952);
7. Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional Nomor 3
Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Perpustakaan Nasional sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional
Nomor 1 Tahun 2012 tentang Perubahan atas
Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional Nomor 3
Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Perpustakaan Nasional;
- 3 -
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL
TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN
PERGURUAN TINGGI.
Pasal 1
Standar Nasional Perpustakaan Perguruan Tinggi
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala ini.
Pasal 2
Standar Nasional Perpustakaan Perguruan Tinggi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 mencakup:
a. standar koleksi perpustakaan;
b. standar sarana dan prasarana perpustakaan;
c. standar pelayanan perpustakaan;
d. standar tenaga perpustakaan;
e. standar penyelenggaraan perpustakaan; dan
f. standar pengelolaan perpustakaan.
Pasal 3
Setiap penyelenggara dan/atau pengelola perpustakaan
perguruan tinggi wajib berpedoman pada Standar Nasional
Perpustakaan Perguruan Tinggi.
- 4 -
Pasal 4
Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Kepala ini dengan
penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 27 Maret 2017
KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
MUHAMMAD SYARIF BANDO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 16 Mei 2017
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
WIDODO EKATJAHJANA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2017 NOMOR 704
Salinan sesuai dengan aslinya PERPUSTAKAAN NASIONAL RI
Kepala Biro Hukum dan Perencanaan,
ttd.
Joko Santoso
- 5 -
LAMPIRAN
PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 13 TAHUN 2017
TENTANG
STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN TINGGI
STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN
PERGURUAN TINGGI
1. Ruang lingkup
Standar Nasional Perpustakaan Perguruan Tinggi ini meliputi standar
koleksi, sarana prasarana, pelayanan, tenaga, penyelenggaraan,
pengelolaan perpustakaan Perguruan Tinggi yang mampu memfasilitasi
proses pembelajaran tridharma perguruan tinggi (pendidikan, penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat) serta berperan dalam
meningkatkan atmosfer akademik. Standar ini berlaku pada
Perpustakaan Perguruan Tinggi baik negeri maupun swasta yang
meliputi universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, dan politeknik.
2. Istilah dan Definisi
a. Perpustakaan
Sebuah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak dan/atau
karya rekam secara profesional dengan sistem baku guna memenuhi
kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan
rekreasi para pemustaka.
b. Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan yang merupakan bagian integral dari kegiatan
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dan
berfungsi sebagai pusat sumber belajar untuk mendukung
tercapainya tujuan pendidikan yang berkedudukan di perguruan
tinggi.
c. Atmosfer Akademik
Suatu lingkungan yang kondusif bagi sivitas akademika yang
mampu memperkaya proses pembelajaran, mendorong proses
berfikir rasional yang independen, serta mendorong pengembangan
diri seoptimal mungkin.
d. Cacah ulang (stock opname)
kegiatan penghitungan kembali koleksi yang dimiliki perpustakaan
agar diketahui jumlah koleksi, jajaran koleksi dan jajaran katalog
yang tersusun rapi serta dapat mencerminkan keadaan koleksi
sebenarnya.
- 6 -
e. Literasi informasi (information literacy)
Kemampuan mengetahui (mengenal) kapan informasi diperlukan dan
memiliki kemampuan menemukan, mengevaluasi, dan menggunakan
informasi yang diperlukan dengan efektif, efisien, dan tepat waktu.
f. Pelayanan pemustaka
Pelayanan yang langsung berhubungan dengan pembaca atau
pemakai jasa perpustakaan.
g. Pelayanan teknis
Segala kegiatan dan proses yang berkaitan dengan pengadaan dan
pengolahan koleksi perpustakaan agar dapat didayagunakan.
h. Pelestarian koleksi perpustakaan
Kegiatan pelestarian koleksi perpustakaan yang mencakup
pemeliharaan dan perbaikan secara fisik, isi informasi, dan alih
media.
i. Penyiangan koleksi
Kegiatan mengeluarkan koleksi perpustakaan yang sudah tidak
relevan dengan kebutuhan pemustaka dan kondisi koleksi dianggap
tidak layak pakai.
j. Pemustaka
Pengguna perpustakaan, yaitu perorangan, kelompok orang,
masyarakat, atau lembaga yang memanfaatkan fasilitas pelayanan
perpustakaan.
k. Pustakawan
Seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui
pendidikan dan/atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai
tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan
pelayanan perpustakaan.
3. Koleksi Perpustakaan
a. Jenis koleksi
1) Koleksi perpustakaan berbentuk karya tulis, karya cetak, digital
dan/atau karya rekam terdiri atas fiksi dan non fiksi.
2) Koleksi non fiksi terdiri atas buku wajib mata kuliah, bacaan
umum, referensi, terbitan berkala, muatan lokal, laporan
penelitian, dan literatur kelabu.
b. Jumlah koleksi
1) Jumlah buku wajib per mata kuliah paling sedikit 3 (tiga) judul.
2) Judul buku pengayaan 2 (dua) kali jumlah buku wajib.
3) Koleksi audio visual disesuaikan dengan kebutuhan masing-
masing perguruan tinggi.
4) Koleksi sumber elektronik (e-resource) jumlah dan materinya
disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing perguruan tinggi.
5) Jurnal ilmiah paling sedikit 2 (dua) judul (berlangganan atau
menerima secara rutin) per program studi.
6) Majalah ilmiah populer paling sedikit 1 (satu) judul
(berlangganan atau menerima secara rutin) per program studi.
- 7 -
7) Muatan lokal (local content) atau repositori terdiri dari hasil karya
ilmiah civitas academica (skripsi, tesis, disertasi, makalah
seminar, simposium, konferensi, laporan penelitian, laporan
pengabadian masyarakat, laporan lain-lain, pidato pengukuhan,
artikel yang dipublikasi di jurnal nasional maupun internasional,
publikasi internal kampus, majalah atau buletin kampus).
c. Pengembangan koleksi
Penambahan koleksi per tahun paling sedikit 3% dari total koleksi
(judul) yang ada.
d. Koleksi muatan lokal
Perpustakaan menyediakan koleksi muatan lokal perguruan tinggi
yang bersangkutan, yaitu koleksi perpustakaan berupa hasil
penelitian, skripsi, tesis, disertasi, makalah seminar, simposium,
konferensi, laporan penelitian, laporan pengabadian masyarakat,
laporan lain-lain, pidato pengukuhan, artikel yang dipublikasi di
jurnal nasional maupun internasional, publikasi internal kampus,
majalah atau buletin kampus.
e. Koleksi referensi
Perpustakaan menyediakan koleksi referensi seperti: kamus,
ensiklopedi, sumber biografi, bibliografi, buku pegangan (hand book),
manual, atlas, peta, kitab suci, direktori, dan abstrak.
f. Pengolahan bahan perpustakaan
Bahan perpustakaan dideskripsikan, diklasifikasi, diberi tajuk
subjek dan disusun secara sistematis dengan sistem yang baku.
g. Cacah ulang/stock opname
Perpustakaan melakukan cacah ulang koleksi perpustakaan paling
sedikit sekali dalam 3 (tiga) tahun.
h. Penyiangan
Penyiangan dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 (tiga)
tahun melalui koordinasi dengan jurusan/program studi terkait.
Penyiangan dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi koleksi
perpustakaan yang rusak dan tidak dapat diperbaiki, serta tidak
dapat dikonversi dalam bentuk lain. Disamping itu
mempertimbangkan jumlah koleksi perpustakaan yang terlalu
banyak atau melebihi ketentuan dalam kebijakan pengembangan
koleksi.
i. Pelestarian koleksi
Pelestarian koleksi perpustakaan meliputi kegiatan yang bersifat
pencegahan dan penanggulangan kerusakan fisik dan/atau
pengalihmediaan isi dari suatu format ke format lain.
- 8 -
4. Sarana dan Prasarana Perpustakaan
a. Gedung/luasan ruang
Luas gedung Perpustakaan Perguruan Tinggi paling sedikit 0,5 m2 x
jumlah seluruh mahasiswa.
b. Ruang
1) Komposisi ruang
Ruang perpustakaan meliputi:
- area koleksi 45%
- area pemustaka 25%
- area kerja 10%
- area lain/toilet, ruang tamu, seminar/teater, lobi 20%/ area
ruang ekspresi publik.
2) Pengaturan kondisi ruangan
Perpustakaan melakukan pengaturan kondisi ruangan dengan
cara:
a) pencahayaan
- area baca (majalah dan surat kabar) 200 lumen
- meja baca (ruang baca umum) 400 lumen
- meja baca (ruang baca rujukan) 600 lumen
- area sirkulasi 600 lumen
- area pengolahan 400 lumen
- area akses tertutup (closed access) 100 lumen
- area koleksi buku 200 lumen
- area kerja 400 lumen
- area pandang dengar 100 lumen
b) Kelembaban
- ruang koleksi buku 45 – 55 rh
- ruang koleksi AV/microfilm 20 – 21 rh
c) Temperatur
Area baca pemustaka, area koleksi dan ruang kerja 200 – 250
celcius.
c. Sarana
Perpustakaan menyediakan sarana perpustakaan disesuaikan
dengan koleksi dan pelayanan, untuk menjamin keberlangsungan
fungsi perpustakaan dan kenyamanan dengan memperhatikan
pemustaka yang memiliki berkebutuhan khusus (disabilitas), seperti
tabel berikut:
No. Jenis Ratio Deskripsi
1 Perabot kerja 1 set/pengguna Dapat menunjang kegiatan
memperoleh informasi dan mengelola
perpustakaan. Paling sedikit terdiri
atas kursi dan meja baca pengunjung,
kursi dan meja kerja pustakawan,
meja sirkulasi, dan meja multimedia.
- 9 -
2 Perabot
penyimpanan
1 set/perpustakaan Dapat menyimpan koleksi
perpustakaan dan peralatan lain
untuk pengelolaan perpustakaan.
Paling sedikit terdiri atas rak buku,
rak majalah, rak surat kabar, lemari/
laci katalog, dan lemari yang dapat
dikunci.
3 Peralatan
multimedia
1 set/perpustakaan Paling sedikit terdiri atas 1 set
komputer dilengkapi dengan teknologi
informasi dan komunikasi.
4 Perlengkapan lain 1 set/perpustakaan Minimum terdiri atas buku inventaris
untuk mencatat koleksi perpustakaan,
buku pegangan pengolahan untuk
pengatalogan bahan pustaka yaitu
bagan klasifikasi, daftar tajuk subjek
dan peraturan pengatalogan, serta
papan pengumuman.
d. Lokasi perpustakaan
Lokasi Perpustakaan Perguruan Tinggi berada di pusat kegiatan
pembelajaran dan mudah dijangkau oleh sivitas akademika.
5. Pelayanan Perpustakaan
a. Jam buka perpustakaan
Perpustakaan menyediakan pelayanan kepada pemustaka paling
sedikit 54 (lima puluh empat) jam kerja per minggu.
b. Jenis pelayanan perpustakaan
Jenis pelayanan perpustakaan paling sedikit, terdiri dari:
1) pelayanan sirkulasi;
2) pelayanan referensi;
3) pelayanan literasi informasi.
6. Laporan kinerja
Laporan kinerja perpustakaan meliputi:
a. laporan statistik pengunjung;
b. laporan statistik peminjam dan pengembalian;
c. laporan statistik keterpakaian koleksi.
Laporan disampaikan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan
kepada rektor atau ketua lembaga pendidikan.
7. Kerja Sama Perpustakaan
Perpustakaan melakukan kerja sama dengan perguruan tinggi lain,
Perpustakaan Nasional dan lembaga lain yang berkaitan dengan
pendidikan.
8. Promosi Perpustakaan
Perpustakaan melakukan promosi dalam rangka memperkenalkan
fungsi-fungsi perpustakaan, memperkenalkan pelayanan dan jasa
perpustakaan, dan mendorong sivitas akademik untuk memanfaatkan
koleksinya.
- 10 -
9. Tenaga Perpustakaan
Tenaga Perpustakaan Perguruan Tinggi terdiri dari kepala perpustakaan,
pustakawan, tenaga teknis perpustakaan, dan tenaga administrasi.
a. Kepala perpustakaan
1) Perpustakaan dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggung
jawab kepada pimpinan perguruan tinggi.
2) Kualifikasi kepala perpustakaan adalah tenaga berpendidikan
paling rendah magister ilmu perpustakaan dan informasi atau
magister lain yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan
perpustakaan.
3) Kepala Perpustakaan Perguruan Tinggi harus memiliki sertifikat
kompetensi perpustakaan yang dikeluarkan oleh lembaga
sertifikasi.
b. Pustakawan
Rasio pustakawan yaitu setiap 500 (lima ratus) mahasiswa paling
sedikit 1 (satu) pustakawan.
c. Tenaga teknis perpustakaan
Rasio tenaga teknis yaitu setiap 5.000 (lima ribu) mahasiswa paling
sedikit 1 (satu) tenaga teknis perpustakaan.
10. Penyelenggaraan Perpustakaan
a. Penyelenggaraan perpustakaan
Setiap perguruan tinggi menyelenggarakan perpustakaan perguruan
tinggi.
b. Nomor Pokok Perpustakaan (NPP)
Setiap Perpustakaan Perguruan Tinggi diwajibkan memberitahukan
keberadaannya dengan cara melakukan registrasi ke Perpustakaan
Nasional RI untuk memperoleh nomor pokok perpustakaan (NPP).
c. Struktur organisasi
1) Struktur organisasi Perpustakaan Perguruan Tinggi mencakup
kepala perpustakaan, pelayanan pemustaka, pelayanan teknis,
teknologi informasi dan komunikasi serta tata usaha.
2) Status perpustakaan merupakan subsistem dari sistem
pendidikan, bukan unit pelaksana teknis.
3) Kepala Perpustakaan menjadi anggota senat akademik perguruan
tinggi.
4) Struktur Perpustakaan Perguruan Tinggi paling sedikit sebagai
berikut:
- 11 -
d. Program kerja
Dalam rangka menjalankan organisasi, Perpustakaan Perguruan
Tinggi membuat program kerja tahunan.
11. Pengelolaan Perpustakaan
Perpustakaan Perguruan Tinggi memiliki rencana strategis (renstra) yang
memuat: visi, misi, tujuan, dan kebijakan yang disesuaikan dengan
rencana strategis perguruan tinggi induknya.
a. Visi perpustakaan
Perpustakaan Perguruan Tinggi memiliki visi perpustakaan yang
mengacu pada visi perguruan tinggi.
b. Misi perpustakaan
Misi Perpustakaan Perguruan Tinggi yaitu memfasilitasi proses
pembelajaran serta berperan dalam meningkatkan atmosfer
akademik.
c. Tujuan perpustakaan
Perpustakaan Perguruan Tinggi bertujuan:
1) menyediakan bahan perpustakaan dan akses informasi bagi
pemustaka untuk kepentingan pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat;
2) mengembangkan, mengolah, dan mendayagunakan koleksi;
3) meningkatkan literasi informasi pemustaka;
4) mendayagunakan teknologi informasi dan komunikasi;
5) melestarikan bahan perpustakaan, baik isi maupun medianya.
d. Kebijakan perpustakaan
Perpustakaan Perguruan Tinggi mendukung kebijakan perguruan
tinggi untuk kepentingan pendidikan, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat memuat program, kegiatan dan anggaran serta
indikator kinerja dan target capaian.
Pimpinan
Perguruang Tinggi
Kepala
Perpustakaan
Teknologi Informasi
dan Komunikasi
Pelayanan Teknis Pelayanan
Pemustaka
Tata Usaha
- 12 -
e. Fungsi perpustakaan
Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi yaitu:
1) fungsi pendidikan;
2) fungsi penelitian;
3) fungsi informasi;
4) fungsi rekreasi; dan
5) fungsi pelestarian.
f. Anggaran
Perguruan tinggi mengalokasikan anggaran perpustakaan setiap
tahun paling sedikit 5% (lima persen) dari total anggaran perguruan
tinggi di luar pengembangan fisik dan gaji.
12. Teknologi informasi dan komunikasi
Perpustakaan Perguruan Tinggi memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi untuk mewujudkan penyelengaraan dan pengelolaan untuk
meningkatkan kinerja perpustakaan dan keperluan pemustaka.
KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
MUHAMMAD SYARIF BANDO
Triyanto, lahir di Jakarta pada tanggal 08 Juni 1993. Anak ketiga
dari dua bersaudara dari pasangan Mirad dan Marsilah. Bertempat
tinggal di jalan Datotonggara II rt.008/011 no 19 Kramat Jati Jakarta
Timur DKI Jakarta. Pendikan yang pernah ditempuh yaitu: SDN
20(1999-2005) Jakarta Timur. Kemudian melanjutkan di SMPN 150
Jakarta Timur (2006-2009) dan melanjutkan di SMK Budhi Warman
1 dengan jurusan Multimedia(2009-2011). Pada tahun 2013 penulis
melanjutkan pendidikan Strata 1 Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta jurusan ilmu perpustakaan Fakultas Adab dan
Humaniora dan Serta menyelesaikan kuliah dengan menulis skripsi berjudul “Evaluasi Koleksi
Perpustakaan Universitas MH Thamrin Berdasarkan Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional
RI No 13 Tahun 2017 tentang Standar Nasional Perpustakaan Perguruan Tinggi”. Peneliti
Pernah Praktek Kerja Lapangan (PKL) di perpustakaan IPC Corporate anak perusahaan dari
Pelindo II (Persero) selama 2 bulan bertempat di gadog, puncak, Bogor. Peniti juga pernah
melaksanakan program perkuliahan yaitu Kuliah Kerja Nyata(KKN) selama satu bulan di Desa
Kemiri, Kec. Kemiri, Tangerang, Banten.
top related