etika profesi ti
Post on 22-Dec-2015
9 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
A. PENGERTIAN ETIKA PROFESI
Etika
Sebelum masuk etika profesi kita harus tahu terlebih dulu apa itu etika. Kata
etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak
kesusilaan atau adat. Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan konsep yang
dimiliki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan
yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik.
Menurut para ahli, etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan
manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan
mana yang buruk. Seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini :
1. Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam
berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
2. Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah
laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat
ditentukan oleh akal.
3. Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai
nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.
Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia.
Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian
tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan
bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu
kitauntuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan dan
yang pelru kita pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek
atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini dapat dibagi menjadi beberapa
bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya.
Jadi menurut pandangan-pandangan para ahli dapat disimpulkan bahwa etika
profesi IT adalah norma-naorma atau kaidah-kaidah manusia dalam menjalankan
profesi atau pekerjaannya. Dan mempertimbangkan segala tindakannya dalam
melakukan pekerjaannya.
1
Berikut pandangan tentang teori etika :
1. Etika Deontologi
- Berasal dari kata Yunani deon yang berarti kewajiban atau sesuai dengan
prosedur.
- Menurut teori ini beberapa prinsip moral itu bersifat mengikat betapapun
akibatnya menekankan pada kewajiban manusia untuk bertindak baik.
- Tantangan dalam penerapan Deontologi adalah membedakan mana yang
tugas, kewajiban, hak, prinsip yang didahulukan.
2. Etika Teleologi
- Berasal dari kata Yunani telos yang berarti tujuan, sasaran atau hasil.
- Etika ini mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang
mau dicapai dengan tindakan itu atau berdasarkan konsekuensi yang
ditimbulkan oleh tindakan itu.
- Tantangan yang dihadapi adalah kesulitan dalam mendapatkan seluruh
informasi yang dibutuhkan dalam mengevaluasi semua kemungkinan
konsekuensi dari keputusan yang diambil
3. Etika Keutamaan
- Etika ini mengutamakan pembangunan karakter moral pada diri setiap
orang.
- Pendekatan ini berguna dalam menentukan etika individu yang bekerja
dalam sebuah komunitas profesional yang telah mengembangkan norma
dan standar yang cukup baik.
Profesi
Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris "Profess",
yang dalam bahasa Yunani adalah "Επαγγελια", yang bermakna: "Janji untuk
memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas khusus secara tetap/permanen".
Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan
terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi,
kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi
tersebut. Contoh profesi adalah pada bidang hukum, kedokteran, keuangan, militer,
teknik desainer, tenaga pendidik.
2
Seseorang yang memiliki suatu profesi tertentu, disebut profesional. Walaupun
begitu, istilah profesional juga digunakan untuk suatu aktivitas yang menerima
bayaran, sebagai lawan kata dari amatir.
7 Ciri Seorang Professional :
- Orang yang mendapat izin dari negara untuk melakukan suatu tindakan tertentu,
karena menyangkut kepentingan masyarakat seluruhnya yang bersangkut paut
dengan nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan, keamanaan dan
kelangsungan hidup umat manusia
- Memiliki pengetahuan atau kecakapan khusus, kecerdasan dalam menganalisis
suatu masalah dan peka membaca situasi dimana tidak dimiliki oleh setiap
anggota mansyarakat
- Memiliki kaidah dan standar moral yang sangat tinggi
- Otonomi dalam penyediaan jasanya dan sifatnya tetap dan terus menerus,
menekuni pekerjaannya.
- Mempunyai sikap yang berorientasi kedepan dan bersifat terbuka sehingga
mampu mengantisipasi dan siap menghadapi segala perubahan karena
perkembangan zaman
- Menjadi anggota dari suatu organisasi profesi tertentu yang pelakunya sama-sama
mempunyai hak suara yang menyebarluaskan standar atau cita-cita perilaku dan
yang saling mendisiplinkan karena melanggar standar keahlian dan keterampilan
tersebut.
- Keahlian yang dimiliki diabdikannya untuk melayani masyarakat terutama karena
proses modernisasi.
3
B. ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI (TI)
Etika Profesi TI Dikalangan Universitas
Privasi yang berlaku di lingkungan Universitas juga berlaku untuk bahan-
bahan elektronik. Standar yang sama tentang kebebasan intelektual dan akademik
yang diberlakukan bagi sivitas akademika dalam penggunaan media konvensional
(berbasis cetak) juga berlaku terhadap publikasi dalam bentuk media elektronik.
Contoh bahan-bahan elektronik dan media penerbitan tersebut termasuk, tetapi tidak
terbatas pada, halaman Web (World Wide Web), surat elektronik (e-mail), mailing
lists (Listserv), dan Usenet News.
Kegunaan semua fasilitas yang tersedia sangat tergantung pada integritas
penggunanya. Semua fasilitas tersebut tidak boleh digunakan dengan cara-cara
apapun yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan Negara Republik
Indonesia atau yang bertentangan dengan lisensi, kontrak, atau peraturan-peraturan
Universitas. Setiap individu bertanggung jawab sendiri atas segala tindakannya dan
segala kegiatan yang dilakukannya, termasuk penggunaan akun (account) yang
menjadi tanggung jawabnya.
Undang-Undang Negara Republik Indonesia dan peraturan Universitas
menyatakan bahwa sejumlah kegiatan tertentu yang berkaitan dengan teknologi
informasi dapat digolongkan sebagai tindakan : pengabaian, pelanggaran perdata, atau
pelanggaran pidana. Sivitas akademika dan karyawan harus menyadari bahwa
tindakan kriminal dapat dikenakan kepada mereka apabila melanggar ketentuan ini.
Contoh tindakan pelanggaran tersebut adalah, tetapi tidak hanya terbatas pada,
hal-hal sebagai berikut:
1. Menggunakan sumber daya teknologi informasi tanpa izin
2. Memberitahu seseorang tentang password pribadi yang merupakan akun yang
tidak dapat dipindahkan-tangankan.
3. Melakukan akses dan/atau upaya mengakses berkas elektronik, disk, atau
perangkat jaringan selain milik sendiri tanpa izin yang sah;
4. Melakukan interferensi terhadap sistem teknologi informasi atau kegunaan lainnya
dan sistem tersebut, termasuk mengkonsumsi sumber daya dalam jumlah yang
sangat besar termasuk ruang penyimpanan data (disk storage), waktu pemrosesan,
kapasitas jaringan, dan lain-lain, atau secara sengaja menyebabkan terjadinya
4
crash pada sistem komputer melalui bomb mail, spam, merusak disk drive pada
sebuah komputer PC milik Universitas, dan lain-lain);
5. Menggunakan sumber daya Universitas sebagai sarana (lahan) untuk melakukan
crack (hack, break into) ke sistem lain secara tidak sah;
6. Mengirim pesan (message) yang mengandung ancaman atau bahan lainnya yang
termasuk kategori penghinaan;
7. Pencurian, termasuk melakukan duplikasi yang tidak sah (illegal) terhadap bahan-
bahan yang memiliki hak-cipta, atau penggandaan, penggunaan, atau pemilikan
salinan (copy) perangkat lunak atau data secara tidak sah;
8. Merusak berkas, jaringan, perangkat lunak atau peralatan;
9. Mengelabui identitas seseorang (forgery), plagiarisme, dan pelanggaran terhadap
hak cipta, paten, atau peraturan peraturan perundang-undangan tentang rahasia
perusahaan;
10. Membuat dengan sengaja, mendistribusikan, atau menggunakan perangkat lunak
yang dirancang untuk maksud kejahatan untuk merusak atau menghancurkan data
dan/atau pelayanan komputer (virus, worms, mail bombs, dan lain-lain).
Universitas melarang penggunaan fasilitas yang disediakannya untuk
dipergunakan dengan tujuan untuk perolehan finansial secara pribadi yang tidak
relevan dengan misi Universitas. Contoh penggunaan seperti itu termasuk membuat
kontrak komersial dan memberikan pelayanan berbasis bayar antara lain seperti
menyewakan perangkat teknologi informasi termasuk bandwidth dan menyiapkan
surat-surat resmi atau formulir-formulir resmi lain. Semua layanan yang diberikan
untuk tujuan apapun, yang menggunakan sebahagian dari fasilitas sistem jaringan
Universitas untuk memperoleh imbalan finansial secara pribadi adalah dilarang.
Pelanggaran terhadap Kode Etik Teknologi Informasi ini akan diselesaikan
melalui proses disipliner (tata tertib) standar oleh otoritas disipliner yang sah
sebagaimana diatur di dalam peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh Universitas
tentang disiplin mahasiswa, dosen dan karyawan. PSI dapat mengambil tindakan yang
bersifat segera untuk melindungi keamanan data dan informasi, integritas sistem, dan
keberlanjutan operasional sistem jaringan.
Setiap mahasiswa, dosen, dan karyawan Universitas sebagai bagian dari
komunitas akademik dapat memberikan pandangan dan saran terhadap kode etik ini
baik secara individu maupun secara kolektif demi terselenggaranya pelayanan sistem
5
informasi dan sistem jaringan terpadu Universitas yang baik. PSI akan melakukan
evaluasi, menampung berbagai pandangan, dan merekomendasikan perubahan yang
perlu dilakukan terhadap kode etik ini sekurang-kurangnya sekali dalam setahun.
Etika Profesi TI Seorang Profesional
Dalam lingkup TI, kode etik profesinya memuat kajian ilmiah mengenai
prinsip atau norma-norma dalam kaitan dengan hubungan antara professional atau
developer TI dengan klien, antara para professional sendiri, antara organisasi profesi
serta organisasi profesi dengan pemerintah. Salah satu bentuk hubungan seorang
profesional dengan klien (pengguna jasa) misalnya pembuatan sebuah program
aplikasi.
Seorang profesional tidak dapat membuat program semaunya, ada beberapa
hal yang harus ia perhatikan seperti untuk apa program tersebut nantinyadigunakan
oleh kliennya atau user, iadapat menjamin keamanan (security) sistem kerja program
aplikasi tersebut dari pihak-pihak yang dapat mengacaukan sistem kerjanya(misalnya:
hacker, cracker, dll).
Etika Profesi TI Pengguna Internet
Adapun kode etik yang diharapkan bagi para pengguna internet adalah:
1. Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang secara langsung berkaitan
dengan masalah pornografi dan nudisme dalam segala bentuk.
2. Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang memiliki tendensi
menyinggung secara langsung dan negatif masalah suku, agama dan ras (SARA),
termasuk didalamnya usaha penghinaan, pelecehan, pendiskreditan, penyiksaan
serta segala bentuk pelanggaran hak atas perseorangan, kelompok/ lembaga/
institusi lain.
3. Menghindari dan tidak mempublikasikan informasi yang berisi instruksi untuk
melakukan perbuatan melawan hukum (illegal) positif di Indonesia dan ketentuan
internasional umumnya.
4. Tidak menampilkan segala bentuk eksploitasi terhadap anak-anak dibawah umur.
5. Tidak mempergunakan, mempublikasikan dan atau saling bertukar materi dan
informasi yang memiliki korelasi terhadap kegiatan pirating, hacking dan
cracking.
6. Bila mempergunakan script, program, tulisan, gambar/foto, animasi, suara atau
bentuk materi dan informasi lainnya yang bukan hasil karya sendiri harus
6
mencantumkan identitas sumber dan pemilik hak cipta bila ada dan bersedia untuk
melakukan pencabutan bila ada yang mengajukan keberatan serta bertanggung
jawab atas segala konsekuensi yang mungkin timbul karenanya.
7. Tidak berusaha atau melakukan serangan teknis terhadap produk, sumberdaya
(resource) dan peralatan yang dimiliki pihak lain.
8. Menghormati etika dan segala macam peraturan yang berlaku dimasyarakat
internet umumnya dan bertanggungjawab sepenuhnya terhadap segala muatan/ isi
situsnya.
9. Untuk kasus pelanggaran yang dilakukan oleh pengelola, anggota dapat
melakukan teguran secara langsung.
Etika Profesi TI Programer
Adapun kode etik yang diharapkan bagi para programmer adalah:
1. Seorang programmer tidak boleh membuat atau mendistribusikan Malware.
2. Seorang programmer tidak boleh menulis kode yang sulit diikuti dengan sengaja.
3. Seorang programmer tidak boleh menulis dokumentasi yang dengan sengaja
untuk membingungkan atau tidak akurat.
4. Seorang programmer tidak boleh menggunakan ulang kode dengan hak cipta
kecuali telah membeli atau meminta ijin.
5. Tidak boleh mencari keuntungan tambahan dari proyek yang didanai oleh pihak
kedua tanpa ijin.
6. Tidak boleh mencuri software khususnya development tools.
7. Tidak boleh menerima dana tambahan dari berbagai pihak eksternal dalam suatu
proyek secara bersamaan kecuali mendapat ijin.
8. Tidak boleh menulis kode yang dengan sengaja menjatuhkan kode programmer
lain untuk mengambil keunutungan dalam menaikkan status.
9. Tidak boleh membeberkan data-data penting karyawan dalam perusahaan.
10. Tidak boleh memberitahu masalah keuangan pada pekerja dalam pengembangan
suatu proyek.
11. Tidak pernah mengambil keuntungan dari pekerjaan orang lain.
12. Tidak boleh mempermalukan profesinya.
13. Tidak boleh secara asal-asalan menyangkal adanya bug dalam aplikasi.
14. Tidak boleh mengenalkan bug yang ada di dalam software yang nantinya
programmer akan mendapatkan keuntungan dalam membetulkan bug.
7
C. KELEMAHAN ETIKA PROFESI
Kode etik profesi juga memiliki beberapa kelemahan diantaranya:
1. Idealisme yang terkandung dalam kode etik profesi tidak sejalan dengan fakta
yang terjadi di sekitar para profesional, sehingga harapan terkadang sangat jauh
dari kenyataan.
2. Memungkinkan para profesional untuk berpaling kepada kenyataan dan
mengabaikan idealisme kode etik profesi. Kode etik profesi bisa menjadi
pajangan tulisan berbingkai.
3. Kode etik profesi merupakan himpunan norma moral yang tidak dilengkapi
dengan sanksi keras karena keberlakuannya semata-mata berdasarkan kesadaran
profesional.
4. Memberi peluang kepada profesional yang untuk berbuat menyimpang dari
kode etik profesinya.
Beberapa faktor utama meningkatnya pelanggaran kode etik profesi IT, diantaranya :
1. Tidak berjalannya kontrol dan pengawasan dari masyarakat.
2. Organisasi profesi tidak dilengkapi sarana dan mekanisme bagi masyarakat
untuk menyampaikan keluhan.
3. Rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai substansi kode etik profesi,
karena buruknya upaya sosialisasi dari pihak profesi sendiri.
4. Belum terbentuknya kultur dan kesadaran dari para pengemban profesi TI untuk
menjaga martabat luhur profesinya.
5. Tidak adanya kesadaran etis dan moralitas diantara para pengemban profesi TI
6. Makin merebaknya penggunaan internet, jaringan luas yang disewakan kepada
spammer, froudster, dan penyabot digital. Jaringan luas komputer tanpa disadari
para pemiliknya disewakan kepada spammer (penyebar e-mail komersial),
fraudster (pencipta situs tipuan), dan penyabot digital. Terminal – terminal
jaringan telah terinfeksi virus komputer, yang mengubah komputer menjadi
“zombi”. Contohnya di Bandung banyak warnet yang menjadi sarang kejahatan
komputer.
7. Faktor lain yang menjadi pemicu adalah makin banyaknya para “intelektual
yang tidak BER ETIKA”.
8
D. ISU – ISU POKOK DALAM ETIKA PROFESI TI
1. Cyber Crime
Merupakan kejahatan yang dilakukan seseorang atau kelompok orang
dengan menggunakan komputer sebagai basis teknologinya.
Hacker : seseorang yang mengakses komputer / jaringan secara ilegal
Cracker : seseorang yang mengakses komputer / jaringan secara ilegal dan
memiliki niat buruk
Script Kiddie : serupa dengan cracker tetapi tidak memilki keahlian teknis
CyberTerrorist : seseorang yang menggunakan jaringan / internet untuk
merusak dan menghancurkan komputer / jaringan tersebut untuk alasan
politis.
Lamer : Mereka adalah orang tanpa pengalaman & pengetahuan yang ingin
menjadi Hacker (wanna-be Hacker). Mereka biasanya membaca atau
mendengar tentang Hacker & ingin seperti itu. Penggunaan komputer
mereka terutama untuk main game, IRC, tukar menukar software prirate,
mencuri kartu kredit. Biasanya melakukan hacking menggunakan software
trojan, nuke & DoS. Biasanya menyombongkan diri melalui IRC channel
dsb. Karena banyak kekurangannya untuk mencapai elite, dalam
perkembangannya mereka hanya akan sampai level developed kiddie atau
script kiddie saja
Contoh pekerjaan yang biasa dihasilkan dari para cyber crime ini adalah
berkenaan dengan keamanan, yaitu :
Malware
- Virus : program yang bertujuan untuk mengubah cara bekerja
komputer tanpa seizin pengguna
- Worm : program-program yang menggandakan dirinya secara
berulang-ulang di komputer sehingga menghabiskan sumber daya
- Trojan : program / sesuatu yang menyerupai program yang
bersembunyi di dalam program komputer kita.
Denial Of Service Attack
Merupakan serangan yang bertujuan untuk akses komputer pada layanan
web atau email. Pelaku akan mengirimkan data yang tak bermanfaat secara
berulang-ulang sehingga jaringan akan memblok pengunjung lainnya.
9
- BackDoor : program yang memungkinkan pengguna tak terotorisasi
bisa masuk ke komputer tertentu.
- Spoofing : teknik untuk memalsukan alamat IP komputer sehingga
dipercaya oleh jaringan.
Penggunaan Tak Terotorisasi
Merupakan penggunaan komputer atau data-data di dalamnya untuk
aktivitas illegal atau tanpa persetujuan
Phishing / pharming
Merupakan trik yang dilakukan pelaku kejahatan untuk mendapatkan
informasi rahasia. Jika phishing menggunakan email, maka pharming
langsung menuju ke web tertentu.
Spam
Email yang tidak diinginkan yang dikirim ke banyak penerima sekaligus.
Spyware
Program yang terpasang untuk mengirimkan informasi pengguna ke pihak
lain.
2. Cyber Ethic
Dampak dari semakin berkembangnya internet, yang didalamnya pasti
terdapat interaksi antar penggunanya yang bertambah banyak kian hari, maka
dibutuhkan adanya etika dalam penggunaan internet tersebut.
3. Pelanggaran Hak Cipta
Merupakan masalah tentang pengakuan hak cipta dan kekayaan
intelektual, dengan kasus seperti pembajakan, cracking, illegal software.
Berdasarkan laporan Bussiness Software Alliance (BSA) dan International Data
Corporation (IDC) dalam Annual Global Software Piracy 2007, dikatakan
Indonesia menempati posisi 12 sebagai negara terbesar dengan tingkat
pembajakan software.
4. Tanggung Jawab Profesi TI
Sebagai tanggung jawab moral, perlu diciptakan ruang bagi komunitas
yang akan saling menghormati di dalamnya. Misalnya IPKIN (Ikatan Profesi
Komputer & Informatika) semenjak tahun 1974.
E. ETIKA PROFESI TI DALAM UNDANG-UNDANG
10
Dikarenakan banyak pelanggaran yang terjadi berkaitan dengan etika profesi
TI, maka dibuatlah undang-undang sebagai dasar hukum atas segala kejahatan dan
pelanggaran yang terjadi. Undang-undang yang mengatur tentang Teknologi
Informasi ini diantaranya adalah :
1. UU HAKI (Undang-undang Hak Cipta) yang sudah disahkan dengan nomor 19
tahun 2002 yang diberlakukan mulai tanggal 29 Juli 2003 didalamnya
diantaranya mengatur tentang hak cipta.
2. UU ITE (Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik) yang sudah
disahkan dengan nomor 11 tahun 2008 yang didalamnya mengatur tentang :
Pornografi di Internet
Transaksi di Internet
Etika penggunaan Internet
F. TUGAS UTAMA DAN TANGGUNG JAWAB DARI PEKERJAAN
1. Sistem Analis
Tanggungjawab analis sistem tidak hanya pada pembuatan program
komputersaja, tetapi pada sistem secara keseluruhan.
Pengetahuan analis sistem harus luas, tidak hanya pada teknologi komputer,
tetapi juga pada bidang aplikasi yang ditanganinya.
Pekerjaan analis sistem dalam pembuatan program terbatas pada
pemecahan masalah secara garis besar.
Pekerjaan analis sistem melibatkan hubungan banyak orang, tidak terbatas
pada sesama analis sistem,programer tetapi juga pemakai sistem dan
manajer.
Mengidentifikasikan masalah-masalah dari pemakai / user.
Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi
kebutuhan user.
Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah.
Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya sesuai dengan
permintaan user.
2. Project Manager
11
Proyek
Organisasi
Tim Kerja
Project Manager itu sendiri
Setiap tanggung jawab mempunyai fokus dan peran yang sedikit
berbeda. Salah satu yang paling nyata adalah, tanggung jawab terhadap proyek,
Seorang Project Manager harus mengontrol proyek yang ditanganinya. Proyek
harus selesai sesuai dengan budget, sesuai dengan spesifikasi, dan waktu. Ke
tiga aspek itu harus dipenuhi oleh seorang Project Manager.
Seorang Project Manager juga mempunyai tanggung jawab terhadap
organisasi. Proyek yang ditangani harus mempunyai return yang nyata terhadap
organisasi. Taat kepada setiap kebijakan yang di keluarkan organisasi, harus
mengambil keputusan dengan wewenang yang terbatas dari organisasi, dan
juga kadang-kadang seorang Project
Manager juga harus mengambil keputusan yang bukan yang terbaik
bagi poyek tetapi terbaik buat Organisasi. Seorang Project Manager juga harus
mempunyai tanggung jawab tehadap tim kerja yang di pimpinnya. Memang
tidak mudah tanggung jawab yang harus di penuhi terhadap tim kerja. Seorang
Project Manager harus memberikan feedback dari hasil pekerjaan proyek jika
diperlukan, memberikan perhargaan terhadap anggota tim proyek yang
mempunyai prestasi yang baik, dan tantangan yang paling sulit adalah
menyeimbangkan antara kepentingan anggota tim, kepentingan tim, dan
kepentingan proyek.
Tanggung jawab Project Manager yang terakhir adalah tanggung jawab
terhadap dirinya sendiri. Tanggung jawab ini tidak pernah di diskusikan di
setiap buku project management, tapi ini penting, khususnya jika sudah
memilih project manager sebagai profesi yang ditekuni.
3. Programmer
a. Tanggungjawab pemrogram terbatas pada pembuatan program
komputer.
b. Pengetahuan programer cukup terbatas pada teknologi komputer, system
komputer, utilitas dan bahasa-bahasa program yang diperlukan.
12
c. Pekerjaan programer sifatnya teknis dan harus tepat dalam pembuatan
instruksi-instruksi program.
d. Pekerjaan programer tidak menyangkut hubungan dengan banyak
orang,terbatas pada sesama pemrogram dan analis sistem yang
mempersiapkan rancang bangun(spesifikasi) program.
4. Staff EDP
Adalah orang yang bertugas mengoperasikan program-program yang
berhubungan dengan electronic data processing dalam lingkungan sebuah
perusahaan atau organisasi lainnya
5. Instruktur IT
Instruktur IT adalah seorang yang memiliki kompetensi dan tanggung
jawab proses dan belajar mengajar atau melatih dibidang Teknologi Informasi
Instruktur IT harus memiliki kombinasi kemampuan menguasai pengetahuan
tentang software dan hardware yang menjadi tanggung jawabnya
G. ISTILAH – ISTILAH YANG PERLU DIPAHAMI SEBAGAI
PROFESI TI
1. Copy Right
Hak cipta adalah hak dari pembuat sebuah ciptaan terhadap ciptaannya dan
salinannya. Pembuat sebuah ciptaan memiliki hak penuh terhadap ciptaannya
tersebut serta salinan dari ciptaannya tersebut. Hak-hak tersebut misalnya adalah
hak-hak untuk membuat salinan dari ciptaannya tersebut, hak untuk membuat
produk derivatif, dan hak-hak untuk menyerahkan hak-hak tersebut ke pihak
lain. Hak cipta berlaku seketika setelah ciptaan tersebut dibuat.
2. Trademark
Trademark (Merk dagang) adalah nama yang digunakan oleh pebisnis untuk
mengidentifikasikan sebuah produk atau layanan. Merk dagang meliputi nama
produk atau
layanan, beserta logo, simbol, gambar yang menyertai produk atau layanan
tersebut
13
3. Defamation
Fitnah atau nista yang dapa merugikan nama baik atau kehormatan seseorang4. Hate speech
Tindakan kekerasan terhadap suatu kelompok atau individu sering kali
didahului dengan hasutan. Provokasi ini, baik itu melalui pidato, pamflet, atau
siaran yang berisi kebencian dan bersifat menyerang kelompok atau individu
yang dianggap sebagai rival. Masalah “hate speech” menjadi persoalan serius
ketika yang diproduksi tak hanya kebencian semata yang di pandang, tapi juga
hasutan untuk melakukan kekerasan
5. VoIP
Voice over Internet Protocol (juga disebut VoIP, IP Telephony, Internet
telephony atau Digital Phone) adalah teknologi yang memungkinkan
percakapan suara jarak jauh melalui media internet. Data suara diubah menjadi
kode digital dan dialirkan melalui jaringan yang mengirimkan paket-paket data,
dan bukan lewat sirkuit analog telepon biasa
6. ADSL
ADSL – Asymetric Digital Subscriber Line.Sebuah tipe DSL dimana upstream
dan downstream berjalan pada kecepatan yang berbeda
7. Teknik Informatika
Teknik Informatika adalah disiplin Kumpulan Fakta Yang mengolah
berlambang (data dan informasi) artikel baru menggunakan mesin (komputer)
asithi Pengolahan tersebut terdapat faktor-faktor kerumitan logika dan
sistematika. Yang pada tingkat tinggi akan keanaeragaman menyamai tingkat
kerumitan pada transovarial berpikir manuasia
14
top related