ehra basic principles.pdf

Post on 17-Jan-2016

66 Views

Category:

Documents

2 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Pusat Kajian Kesehatan Lingkungan dan IndustriFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Copyright © 2007 Abdur Rahmanabd.rahman@ui.edu

PRINSIP-PRINSIP DASARANALISIS RISIKO

KESEHATAN LINGKUNGAN

Abdur RahmanPKKL FKM‐UI, 2007

Pusat Kajian Kesehatan Lingkungan dan IndustriFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Copyright © 2007 Abdur Rahmanabd.rahman@ui.edu

SALAHPAHAM TENTANG RISIKO

• Risiko pasti terjadi• Risiko dapat dihilangkan• Baku Mutu & pedoman dianggap sebagai batas

mutlak aman & tidak aman• Baku Mutu & pedoman yang diadopsi dari

negara maju/badan dunia dianggap paling baik• Kuantitas toksisitas besaran fisis yang tetap• Biomarker pemajanan = Biomarker efek• Biomarker pemajanan sebagai justifikasi

gangguan kesehatan oleh lingkungan

Pusat Kajian Kesehatan Lingkungan dan IndustriFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Copyright © 2007 Abdur Rahmanabd.rahman@ui.edu

RISIKO (RISK)

The probability of an adverse effect in an organism, system, or (sub)populationcaused under specified circumstances by exposure to an agent (IPCS 2004) Kebolehjadian dampak yang merugikankesehatan pada suatu organisme, sistem, atau (sub)populasi yang disebabkan olehpajanan suatu agen dalam jumlah dandengan jalur pajanan tertentu

Pusat Kajian Kesehatan Lingkungan dan IndustriFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Copyright © 2007 Abdur Rahmanabd.rahman@ui.edu

Beberapa Pertanyaan KritisTentang Bahaya & Risiko Lingkungan

(Ruang Lingkup ARKL)

Berapa besar risiko kesehatan akibatpajanan bahaya lingkungan?Apakah risiko kesehatan dapatdikendalikan?Apakah perangkat hukum & teknologidapat melindungi penyandang risiko dariefek-efek yang merugikan kesehatan?

Pusat Kajian Kesehatan Lingkungan dan IndustriFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Copyright © 2007 Abdur Rahmanabd.rahman@ui.edu

BAHAYA LINGKUNGAN(Environmental Hazard)

Segala zat, organisme atau energi yang mempunyai kapasitas atau potensimenimbulkan cedera, sakit atau mati

Cedera, sakit atau mati tidak akan terjadi akibatbahaya lingkungan, kecuali kondisi-kondisitertentu yang spesifik terpenuhiBahaya adalah sumber risiko tetapi bukan risikoitu sendiri

Pusat Kajian Kesehatan Lingkungan dan IndustriFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Copyright © 2007 Abdur Rahmanabd.rahman@ui.edu

BAHAYA LINGKUNGAN(physical & social environmental factors)

Zat kimia toksikEnergi radiasi dan gelombangelektromagnetikOrganisme patogenPerilaku hidup tidak sehat dan tidak bersihFaktor-faktor non fisik lingkungan (sosial)

Pusat Kajian Kesehatan Lingkungan dan IndustriFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Copyright © 2007 Abdur Rahmanabd.rahman@ui.edu

DUA MODEL KAJIAN KESEHATAN EFEK LINGKUNGAN

• Studi Epidemiologi:– Bersifat kilas balik– Berdasarkan kasus– Dari & untuk populasi ybs

• Analisis Risiko:– Bersifat prediktif (kilas depan)– Berdasarkan dosis-respon– Dapat diekstrapolasi ke populasi lain– Basis ilmiah untuk manajemen & komunikasi risiko

Pusat Kajian Kesehatan Lingkungan dan IndustriFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Copyright © 2007 Abdur Rahmanabd.rahman@ui.edu

GABUNGAN EKL & ARKL:PUBLIC HEALTH ASSESSMENT

Evaluation of data & information on the release of hazardous substances into the environment in order to assess any [past], current, or future impact on public health, develop health advisories and other recommendations, and identify studies or actions needed to evaluate and mitigate or prevent human health effects (ATSDR 2005)

Pusat Kajian Kesehatan Lingkungan dan IndustriFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Copyright © 2007 Abdur Rahmanabd.rahman@ui.edu

•Tipe, media, kon-sentrasi risk agents (polutan)

•Jalur pajanan

•Populasi berisiko

Kategori 1:Pajanan manusiapada tingkat yang harus dipedulikanterdokumentasi

Kategori 2:Pajanan manusiapada tingkat yang harus dipedulikanbelum cukupterdokumentasi

Kategori 1a:Dosis-respon risk agents telahtersedia

Kategori 1b :Dosis-respons risk agents belumtersedia

ARKL

EKL

• Penyelidikan efek biologiskesehatan yang masuk akal

• Penyelidikan pajanan (sum-ber yang lalu & sekarang, produksi & pelepasan)

Pusat Kajian Kesehatan Lingkungan dan IndustriFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Copyright © 2007 Abdur Rahmanabd.rahman@ui.edu

KARAKTERISTIK EKL dan ARKL

ARKL EKLPajanan risk agent dinyatakansebagai asupan (intake)

Pajanan tidak harus dinyatakansebagai asupan

Dibutuhkan konsentrasi risk agent, antropometri & pola aktivitas

Konsentrasi risk agent dibutuhkan, tapi antropometri & pola aktivitasbukan keharusan

Risiko karsinogenik & nonkarsinogenik dibedakan

Risiko karsinogenik & nonkarsinogenik tidak dibedakan

Tidak menguji hubungan/pengaruhlingkungan terhadap kesehatn

Menguji hubungan/pengaruhlingkungan terhadap kesehatan

Besaran risiko tidak berarti directly proportional

Besaran risiko dibaca directly proprtional

Kuantitas risiko digunakan untukmanajemen & komunikasi risiko

Manajemen & komunikasi risikobukan bagian integral EKL

Pusat Kajian Kesehatan Lingkungan dan IndustriFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Copyright © 2007 Abdur Rahmanabd.rahman@ui.edu

BEBERAPA ISYU PENTING ARKL

• Kajian EKL sering dipertukarkan denganARKL:– ARKL dipakai untuk mencari bukti-bukti efek

lingkungan terhadap kesehatan– Prosedur analisis dosis-respon tidak difahami– Besaran risiko epidemiologi dan ARKL

disamakan & dipertukarkan• Salah faham tentang risiko

Pusat Kajian Kesehatan Lingkungan dan IndustriFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Copyright © 2007 Abdur Rahmanabd.rahman@ui.edu

PERKEMBANGAN ARKL

• ARKL dikembangkan dari Risk Analysis Paradigm (NRC, 1983);

• Risk Analysis mengkaji efek kesehatanbahaya fisik, kimiawi & biologis lingkungan;

• Kajian efek kesehatan disebut health risk assessment (HRA); kajian efek lingkungandisebut ecological risk assessment (ERA).

Pusat Kajian Kesehatan Lingkungan dan IndustriFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Copyright © 2007 Abdur Rahmanabd.rahman@ui.edu

LaboratoryFieldClinicalOccupationalEpidemiological

Toxicity mechanismMethods development & validationSpecies & dose extrapolations

Field measurement & observationEnvironmental fate & transport modeling

ResearchHazard IdentificationWhat agent (chemical, phy-sical, biological) are potentially harmful?

Economics, socials, political & technical considerations

Regulatory options development

Dose-ResponseAssessmentHow does is related to adverse effects?

Risk CharacterizationWhat effects are likely on exposed populations?

ExposureAssessmentWho is, or will be, exposed to what, when, where, & for how long?

Goalss, Decisions, and Actions

Risk Assessment Risk ManagementRISK ANALYSIS PARADIGM (NRC, 1983)

Pusat Kajian Kesehatan Lingkungan dan IndustriFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Copyright © 2007 Abdur Rahmanabd.rahman@ui.edu

• HRA dibedakan dengan health impact assessment (HIA); dampak ≠ risiko;

• HRA dipakai untuk menilai & /ataumenaksir risiko kegiatan yang telah, sedang & akan terjadi;

• HIA merupakan bagian perencanaankegaiatan atau pembangunan baru(≈Amdal);

• HRA berkembang menjadi environmental health risk assessment (EHRA) atauARKL;

Pusat Kajian Kesehatan Lingkungan dan IndustriFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Copyright © 2007 Abdur Rahmanabd.rahman@ui.edu

• Dalam peraturan per-UU-an Indonesia ARKL merupakan pendekatan ADKL;

• ADKL dibedakan lagi menjadi:– ADKL dalam Amdal (sebagai kajian aspek

kesehatan masyarakat dalam rencanausaha/kegiatan baru (Kepmenkes RI No. 876/ Menkes/SK/VIII/2001)

– ADKL untuk pencemaran (umum, bukanbagian rencana usaha/kegiatan baru/Amda))

Pusat Kajian Kesehatan Lingkungan dan IndustriFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Copyright © 2007 Abdur Rahmanabd.rahman@ui.edu

LANDASAN HUKUM ARKL UNTUK ADKL

• Pasal 18 UU No 23/1997 tentangPengelolaan Lingkungan Hidup

• PP No 27/1999 tentang Amdal• PerMenLH No 08/2006 tentang Pedoman

Penyusunan Amdal• Keputusan Kepala Bapedal No Kep-124/

12/1997 tentang Panduan Kajian AspekKesmas dalam Penyusunan Amdal

• KepMenKes No 876/Menkes/SK/VIII/2001 tentang Pedoman Teknis ADKL

Pusat Kajian Kesehatan Lingkungan dan IndustriFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Copyright © 2007 Abdur Rahmanabd.rahman@ui.edu

ADKL MENURUT KEPMENKES 876/2001

• Model kajian dampak lingkungan denganpendekatan ARKL

• Bertujuan untuk mengenal, memahami & meramalkan kondisi & karakteristiklingkungan yang berpotensi menimbulkanrisiko kesehatan

• Hasil ADKL menjadi dasar untuk menyusunatau mengembangkan pengelolaan danpemantauan risiko

Pusat Kajian Kesehatan Lingkungan dan IndustriFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Copyright © 2007 Abdur Rahmanabd.rahman@ui.edu

“PRASEJARAH ARKL”

• Regulasi di Eropa diawali dengan basis Precautionary Principles, bahwa:when there are threats of serious or irreversible damage to the environment, scientific uncertainty should not prevent prudent actions to be taken to prevent potential damage

• Cikal bakal ARKL lahir 1969: Swedish Environmental Act dengan konsepreversed burden of proof atas aktivitasyang membahayakan lingkungan;

Pusat Kajian Kesehatan Lingkungan dan IndustriFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Copyright © 2007 Abdur Rahmanabd.rahman@ui.edu

• Inti reversed burden of proof:Industri harus menunjukkan keamananproduknya kepada regulator, bukan regulator yang harus membuktikan bahayanya

• Prinsip pembuktian terbalik mengawalipenerapan precautionary principle danpencegahan dampak lingkungan di Eropa;

• Pemerintah Jerman mengembangkanversi lebih lunak: vorsorgungprinzip ataucautaionar principle (koalisi partaiDemokrat Sosial-Liberal Demokrat);

Pusat Kajian Kesehatan Lingkungan dan IndustriFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Copyright © 2007 Abdur Rahmanabd.rahman@ui.edu

• 1970: Naskah pertama UU Udara Bersihdengan tujuan dem Estehen shadlicherUmwelteinwirkungen vorzubeugen atau to prevent the development of harmful effects;

• 1982: di Eropa secara keseluruhandibahas dalam World Chater of Nature;

• Puncaknya 1992: The 5th Environmental Action Program dan Pasal 174 MaastrichTreaty;

Pusat Kajian Kesehatan Lingkungan dan IndustriFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Copyright © 2007 Abdur Rahmanabd.rahman@ui.edu

• Risk Impact Analysis (RIA) datangsesudah Precautionary Principles:– 1986: EC Business Impact Assessment– 1980: UK Compliance Cost Assessment– 1990: Sweden’s National Audit Office’s

Section 14-Imapct Assessment 2nd Draft:– 1995: Dutch Business Effects Ckecklist and

Notes– 1997: OECD RIA, bahwa RIA:

Mencakup metoda-metoda untuk menilai secarasistematik dampak negatif dan positif regulasi

Pusat Kajian Kesehatan Lingkungan dan IndustriFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Copyright © 2007 Abdur Rahmanabd.rahman@ui.edu

PENGERTIAN ARKL (EHRA)

• Karakterisasi efek-efek pajanan bahayalingkungan yang berpotensi merugikankesehatan manusia (NRC, 1983);

• Proses penilaian bersama ilmuwan danbirokrat untuk memprakirakan peningkatanrisiko gangguan kesehatan pada manusiayang terpajan oleh zat-zat toksik (EPA, 1991);

Pusat Kajian Kesehatan Lingkungan dan IndustriFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Copyright © 2007 Abdur Rahmanabd.rahman@ui.edu

• Evaluasi ilmiah dampak kesehatanpotensial yang dapat terjadi karenapajanan zat tertentu atau campurannyapada kondisi spesifik (US-EPA 1998);

• Kerangka ilmiah untuk memecahkanpermasalahan lingkungan & kesehatan(Louvar & Louvar 1998);

• Salah satu alat pengelolaan risiko yang digunakan Risk Manager untuk melindungikesehatan masyarakat;

Pusat Kajian Kesehatan Lingkungan dan IndustriFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Copyright © 2007 Abdur Rahmanabd.rahman@ui.edu

• The process of estimating the probabilityof occurrence of an undesirable event and the magnitude of its consequences over a specified time period;

• Proses memprakirakan risiko pada suatuorganisme, sistem atau (sub)populasisasaran, dengan segala ketidakpastianyang menyertainya, setelah terpajan olehagen tertentu, dengan memerhatikankarakteristik agen dan sasaran yang spesifik (IPCS 2004).

Pusat Kajian Kesehatan Lingkungan dan IndustriFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Copyright © 2007 Abdur Rahmanabd.rahman@ui.edu

Identifikasi Bahaya

Identifikasi Sumber

AnalisisPemajanan

AnalisisDosis – Respon

Karakterisasi Risiko

Komunikasi Risiko

Manajemen Risiko

ANALISIS RISIKO

US-EPA/NRC, 1983

Pusat Kajian Kesehatan Lingkungan dan IndustriFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Copyright © 2007 Abdur Rahmanabd.rahman@ui.edu

PENELITIAN (Pengetahuan Awal)

RumusanMasalah

Analisis Risiko Manajemen Risiko

HARMONISASI ARKL (IPCS 2004)

Pusat Kajian Kesehatan Lingkungan dan IndustriFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Copyright © 2007 Abdur Rahmanabd.rahman@ui.edu

Perumusan Masalah

Identifikasi Bahaya(identifikasi jenis dan

hakekat efek-efek yang merugikan kesehatan)

KarakterisasiBahaya

(uraian kualitatif dankuantitatif sifat-sifat risk agent yang berpotensi

menimbulkan efekmerugikan)

Analisis Pemajanan(evaluasi konsentrasi

atau jumlah agenttertentu yang mencapai

populasi sasaran)

KarakterisasiRisiko

(pemberitahuan untukpengambilankeputusan)

HARMONISASI ARKL (IPCS 2004)

Pusat Kajian Kesehatan Lingkungan dan IndustriFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Copyright © 2007 Abdur Rahmanabd.rahman@ui.edu

AnalisisRisiko

ManajemenRisiko

HAROMINSASI ARKL (IPCS 2004)

Pusat Kajian Kesehatan Lingkungan dan IndustriFakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Copyright © 2007 Abdur Rahmanabd.rahman@ui.edu

EKL versus ARKL

PenyakitBerbasis

Lingkungan

Risk Agent, Media

Lingkungan & PHBS

Pajanan(inhalasi, ingesi,

absorbsi)

Dosis-Respons(RfD, SF)

KarakterisasiRisiko

(RQ, ECR)

ManajemenRisiko

(I, C, t, f, D, ECR)

KomunikasiRisiko

(PHBS)

STUDI EPIDEMIOLOGI ANALISIS RISIKOANALISIS RISIKO

top related