drug use in geriatric -...

Post on 18-Sep-2018

226 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

DRUG USE IN GERIATRIC

Lansia di Indonesia

• Badan kesehatan dunia WHO bahwa penduduk lansia di

Indonesia pada tahun 2020 mendatang sudah mencapai

angka 11,34% atau tercatat 28,8 juta orang,balitanya tinggal

6,9% yang menyebabkan jumlah penduduk lansia terbesar di

dunia (BPS).

Masalah Pasien Geriatri

• Inkontinensia urin

• Imobilisasi dan ulkus dekubitus

• Instabilitas, jatuh dan patah tulang

• Perubahan status mental

• Gangguan tidur

• Gangguan keseimbangan cairan & elektrolit

• Gangguan regulasi suhu

• Infeksi

• Malnutrisi

• Konstipasi

• Frailty and failure to thrive

MASALAH PASIEN GERIATRI TERKAIT DENGAN OBAT

• Farmakokinetik

• Farmakodinamik

• Ketidakpatuhan (non adherence)

• Reaksi obat tidak diharapkan (ADR)

• Overuse

• Underuse

• Penggunaan OTC dan obat alternatif

Farmakokinetik

• Total body water (krn massa otot ) dan

lemak tubuh shg tjd perubahan volume

distribusi

• Kadar obat dalam darah krn Vd

• t1/2 obat larut dalam lemak krn lemak

tubuh

• Absorpsi obat tidak terlalu dipengaruhi oleh

usia

Farmakokinetik…(lanjutan)

• Hepatic blood flow shg first pass

metabolism

(tapi hal ini sulit diprediksi)

• Asetilasi dan konjugasi tidak berubah

bermakna

• Metabolisme oksidatif melalui CYP450

berubah, shg clearance obat

• GFR umumnya , tetapi sangat bervariasi

• 30% have little change

• 30% have moderate decrease

• 30% have severe decrease

• Nilai Serum creatinine bukan penanda yang baik

• Lakukan perhitungan Cr Cl

Rumus Cockroft and Gault

Cr Cl = 140 – umur (th) X BB (kg)

Sr Cr (mg/dL) X 72

Untuk perempuan : X 0,85

Farmakodinamik

• Penurunan Sensitivitas reseptor

Ketidakpatuhan (Nonadherence)

• Tidak mengerti aturan pakai – risiko tinggi: saat akan pulang dari RS, mendapat

obat baru, rejimen obat kompleks

• Tidak mampu menggunakan

• Ketidakpatuhan disadari – ADR

– Tidak paham manfaat obat

– masalah keuangan

Adverse Drug

Reactions

• 15% hospitalization akibat ADR

• Jumlah obat , risiko ADR dan I/O

Waspadai ESO

• Narkotik – Berikan laxative

• Steroids – osteoporosis

– steroid induced diabetes

• Levothyroxine

– Calcium mengganggu absorpsi of levothyroxine

Interaksi Obat

• Penyebab tersering ADR

• Contoh: – Quinolon dengan Sukralfat, Antasida

– Warfarin dengan banyak obat

– ACE inhibitors meningkatkan efek hipoglikemia dari sulfonilurea.

– Digoxin-diuretik

Interaksi obat vs penyakit

• Pasien dengan parkinson lebih tinggi risikonya

untuk mengalami drug induced confusion

• NSAID memperburuk CHF

• Retensi urin pada pasien BPH yang

menggunakan dekongestan, antikolinergik

• Konstipasi diperburuk oleh antikolinergik, CCB

Interaksi Obat vs makanan

• Interaksi obat vs makanan – warfarin vs makanan mengandung banyak

Vitamin K – Phenytoin vs metabolisme vitamin D – Methotrexate vs metabolisme folat

• Obat mempengaruhi nafsu makan – Digoxin menyebabkan anorexia – ACE inhibitors, metronidazol menyebabkan

perubahan rasa kecap

Underuse

• CAD

Beta blockers

Aspirin

• Antikoagulan pada AF

• Nyeri

Kodein

• Hindari terapi yang tidak perlu

• Mengobati penyebab bukan sekedar gejala

• Titrasi dosis

• Pemilihan obat dan bentuk sediaan yang tepat

• Adanya penyakit lansia

• Riwayat pengobatan yang terekam dengan baik

• Peningkatan kepatuhan lansia melalui konseling.

• Waspada ESO pada lansia

• Peningkatan kualitas hidup lansia

Aspek-aspek yang perlu dilakukan dalam penyiapan obat

• Meneliti kelengkapan dan kebenaran resep

• Menyesuaikan bentuk / formulasi sediaan dengan kondisi pasien

• Menggunakan wadah yang user-friendly

• Memberi penandaan (labelling) yang jelas dan tidak mudah hilang.

• Memberikan penjelasan saat penyerahan obat

Meneliti kelengkapan dan kebenaran resep

• administratif

• farmasetik

• klinik

Menyesuaikan bentuk / formulasi sediaan

Menggunakan wadah yang user-friendly

Memberi penandaan yang jelas dan tidak mudah hilang

Memberi penjelasan saat menyerahkan obat

Obat yg Penggunaannya perlu

Perhatian Khusus

...............Perhatian Khusus

...............Perhatian Khusus

...............Perhatian Khusus

Peresepan Berisiko

Peresepan Berisiko......

Peresepan Berisiko......

Peresepan Berisiko......

Peresepan Berisiko......

Referensi

• Anonim, 2004, Pedoman Yanfar Geriatri, Depkes RI, Jakarta

• Anonim, 2008, Pedoman Pelayanan Farmasi(tata Laksana Terapi Obat)untuk Pasien Geriatri, Depkes RI, Jakarta

• Mohammad Aslam et al, eds. Farmasi klinis, menuju pengobatan rasional dan penghargaan pilihan pasien. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo PP : 203- 215 : 2003.

top related