dr. dr. hm. alsen arlan sp.b. kbd marsacs.ikabdi.com/materi/1519460153-m.alsen arlan-standar...di...

Post on 12-Jun-2018

398 Views

Category:

Documents

6 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

DR. dr. HM. Alsen Arlan Sp.B. KBD MARS

CURICULUM VITAE

DR. dr. H.M. Alsen Arlan, Sp.B KBD., MARS

Tempat / Tgl lahir : Palembang, 4 Juni 1962

Nip / Pangkat. Gol : 196206041989031005/Pembina Utama Muda IV.c

Alamat Rumah : Komplek Taman Istana Blok A 3 – 4, Jln. Lingkar Istana, Demang Lebar

Daun, Palembang.

No. Telp : HP. 0811785284

Status Kawin

Istri : Dr. Hj. Desty Aryani M.Kes

Anak : 1. dr. Apriandini Mirdasari Putri, dr. M Hafidh Komar, SpB KBD

2. dr. M.Arisma Dwirian Putra

PENDIDIKAN

S1 Dokter FK UNSRI Palembang, Lulus tahun 1988.

Spesialis Bedah Bag. Bedah FK UNSRI /RS MH Palembang,

Lulus tahun 2000.

Sub Spesialis Bedah Digestive Konsultan Bag. Bedah FK UNPAD

RS. Hasan Sadikin Bandung, Brevet tahun, 2004

S3. (Doktor) ; Program Pascasarjana UNPAD, Bandung

Bidang Studi Ilmu Kedokteran.Lulus 8 Mei 2008

Program Studi Magister Administrasi Rumah Sakit

Program Pasca Sarjana Universitas Respati Indonesia Jakarta 2013

Diklat PIM II SPIMNAS, Lembaga Administrasi Negara Jakarta,

21 Februari – 1 Mei 2012.

PEKERJAANRSUD Baturaja OKU 1989 – 1990

Puskesmas Kemalaraja, Baturaja OKU, 1990-1992

Puskesmas Martapura OKU, 1992 – 1995.

PPDS I Ilmu bedah FK Unsri/RSMH Palembang, 1995 – 2000

Staff Bag. Bedah FK Unsri / RSMH Palembang. 2000 – 2002.

Trainee Konsultan Bedah Digestive, Bgn Bedah Digestive RS. Hasan Sadikin Bandung, 2002 – 2004.

Staff. Sub Bagian Bedah Digestive, Bag. Bedah FK Unsri / RS. Moh. HoesinPalembang, 2004 – Sekarang.

Kepala Instalasi Bedah Sentral, Rumah Sakit Muhammad Hoesin Palembang. 2008 –2010

Direktur Umum, SDM & Pendidikan RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. 23 Juni 2010 sd. 20 September 2013

Direktur Medik dan Keperawatan 20 september 2013 sd –sekarang.

PENGHARGAAN

Satyalancana Karya Satya 20 Tahun dari Presiden Republik Indonesia

Tri Windu Bakti Karya Husada 24 tahun, Kementerian Kesehatan RI

Adhiaksa Utama Pengabdian IDI

Penghargaan Terbaik Diklat PIM II SPIMNAS, Lembaga Administrasi

Negara Jakarta 21 Februari – 1 Mei 2012.

DASAR HUKUM

1. UNDANG- UNDANG NO. 36 TAHUN 2009 TENTANG

KESEHATAN

2. UNDANG- UNDANG NO.29 TAHUN 2004 TENTANG

PRAKTIK KEDOKTERAN

3. UNDANG- UNDANG NO. 44 TAHUN 2009 TENTANG

RUMAH SAKIT

4. PERMENKES NO. 1438/MENKES/PER/IX/2010

TENTANG STANDAR PELAYANAN KEDOKTERAN

PASAL I

• Standar Pelayanan Kedokteran adalah pedoman yang

harus diikuti oleh dokter atau dokter gigi dalam

menyelenggarakan praktik kedokteran.

• Standar Prosedur Operasional, selanjutnya disingkat

SPO adalah suatu perangkat instruksi/langkah-

langkah yang dibakukan untuk menyelesaikan proses

kerja rutin tertentu, atau langkah yang benar dan

terbaik berdasarkan konsensus bersama dalam

melaksanakan berbagai kegiatan dan fungsi

pelayanan yang dibuat oleh fasilitas pelayanan

kesehatan berdasarkan standar profesi.

PASAL 1 PERMENKES NO. 1438/MENKES/PER/IX/2010 TENTANG STANDAR

PELAYANAN KEDOKTERAN

TUJUAN

PASAL 2

Penyusunan Standar Pelayanan Kedokteran bertujuan

untuk:

1. Memberikan jaminan kepada pasien untuk

memperoleh pelayanan kedokteran yang

berdasarkan pada nilai ilmiah sesuai dengan

kebutuhan medis pasien;

2. Mempertahankan dan meningkatkan mutu

pelayanan kedokteran yang diberikan oleh dokter

dan dokter gigi.

PASAL 2 PERMENKES NO. 1438/MENKES/PER/IX/2010 TENTANG STANDAR

PELAYANAN KEDOKTERAN

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

Pasal 10

(1) Pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan wajib

memprakarsai penyusunan SPO sesuai dengan jenis

dan strata fasilitas Pelayanan kesehatan yang

dipimpinnya.

(2) PNPK harus dijadikan acuan pada penyusunan SPO

di fasilitas pelayanan kesehatan.

(3) SPO harus dijadikan panduan bagi seluruh tenaga

kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan dalam

melaksanakan pelayanan kesehatan.

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

(4) SPO disusun dalam bentuk Panduan Praktik Klinis

(clinical practice guidelines) yang dapat dilengkapi

dengan alur klinis (clinical pathway), algoritme,

protokol, prosedur atau standing order.

(5) Panduan Praktik Klinis sebagaimana dimaksud pada

ayat (4) harus memuat sekurang-kurangnya mengenai

pengertian, anamnesis, pemeriksaan fisik, kriteria

diagnosis, diagnosis banding, pemeriksaan

penunjang, terapi, edukasi, prognosis dan

kepustakaan.

PNPK (PEDOMAN NASIONAL PELAYANAN KEDOKTERAN)

Merupakan standar pelayanan kedokteran

yang bersifat nasional dan dibuat oleh

organisasi profesi serta disahkan oleh menteri

PNPK disusun oleh sekelompok pakar yang dapat melibatkan profesi

kedokteran, kedokteran gigi, atau profesi kesehatan lainnya atau pihak lain

yang dianggap perlu dan disahkan oleh menteri

PNPK diperlukan bila :

• Jumlah kasus banyak (high volume)

• Mempunyai resiko tinggi (high risk)

• Cenderung memerlukan biaya tinggi atau

banyak sumber praktisi untuk penanganan

kasus yang sama

PPK (PANDUAN PRAKTIK KLINIK)

• Pengertian

• Anamanesa

• Pem. Fisik

• Kriteria diagnosis

• Diagnosis kerja

• Diagnosisbanding

• Pem. Penunjang

• Terapi

• Eduasi

• Prognosis

• kepustakaan

Standar pelayanan kedokteran yang disusun berdasarkan pendekatan evidence

based medicine (EBM) atau Health Technology Assessment (HTA) yang isinya

terdiri sekurang-kurangnya :

CLINICAL PATHWAY (CP)

Suatu konsep perencanaan pelayanan terpadu yang

merangkum setiap langkah yang diberikan kepada

pasien berdasarkan standar pelayanan kedokteran

(PNPK/PPK) dan asuhan keperawatan yang berbasis

bukti dengan hasil yang terukur dan dalam jangka

waktu tertentu selama di rumah sakit.

1. Seluruh kegiatan pelayanan yang diberikan harus secara

terpadu/integrasi dan berorientasifokus terhadap pasien (Patient

Focused Care) serta berkesinambungan(co ntinuous of care)2.

2. Melibatkan seluruh profesi (dokter, perawat/bidan, penata,

laboratoris dan farmasis)

3. Dalam batasan waktu yang telah ditentukan sesuai dengan keadaan

perjalanan

penyakit pasien dan dicatat dalam bentuk periode harian (untuk kas

us rawat inap) atau jam (untuk kasus gawat darurat di unit

emergensi).

Dalam membuat Clinical

Pathways penanganan kasus pasien rawat inap di

rumah sakit harus bersifat

4. Pencatatan CP seluruh kegiatan pelayanan yang diberikan kepada

pasien secara terpadu

5. Setiap penyimpangan langkah dalam penerapan CP dicatat sebagai

varians dan dilakukankajian analisis dalam bentuk audit.

6. Varians tersebut dapat karena kondisi perjalanan penyakit, penyakit

penyerta atau komplikasimaupun kesalahan medis (medical errors).

7. Varians tersebut dipergunakan sebagai salah satu parameter

dalam rangka mempertahankandan meningkatkan mutu pelayanan

Clinical Pathways tersebut dapat merupakan

suatu Standar Prosedur Operasional

yang merangkum :

1. Profesi medis : Standar Pelayanan Kedokteran

(PNPK/PPK) dari setiap Staf Medis Fungsional

(SMF) klinis dan penunjang.

2. Profesi keperawatan: Asuhan Keperawatan

3. Profesi farmasi : Unit Dose Daily dan Stop

Ordering.

4. Alur Pelayanan Pasien Rawat Inap dan Operasi

dari Sistem Staf Medis Fungsional (SMF),Instalasi

dan Sistem Manajemen Rumah Sakit.

KEWENANGAN KLINIS

Kewenangan Klinis (CP) : kewenangan untuk melakukan tindakan medis

tertentu dalam lingkungan sebuah rumah sakit tertentu berdasarkan

penugasan yang diberikan kepada rumah sakit tersebut.

KEWENANGAN KLINIS DIAJUKAN REKOMENDASI

Kewenangan Klinis Umum :

Melakukan pemeriksaan terhadap pasien 1 1

Melakukan penulisan resep 1 1

Melakukan transfer pasien 1 1

Kewenangan Klinis Khusus :

1 Definitif + Miles / Laparascopy 1 1

2 Eks.Tumor > 10 cm / Retro 1 1

3 Reseksi Colon TransAnal / Reseksi esofagus + Interposisi Kolon 1 1

4 Low Ant.Resection / Sphinct / Laparascopy 1 1

5 Op.Billroth I/II 1 1

6 Vagotomi 1 1

7 Thoracotomy 1 1

8. Operasi Heller / Achalasia / Laparascopy 1 1

9. Transeksi Esophagus 1 1

10. Repair Hernia Hiatus Esophagus/Atresia/Laparascopy 1 1

Lampiran : Keputusan Direktur UtamaNomer : KP.04.03/II/ /2016

RINCIAN KEWENANGAN KLINIS (CLINICAL PRIVILEGE)Nama : DR.Dr.H.M.Alsen Arlan SpB-KBD,MARSSubDivisi : DigestiveUnit Kerja : Staff Medis Departemen Bedah

11. Transposisi Colon Esophagus 1 1

12. Reseksi Hati / Laparascopy 1 1

13. Explorasi CBD/Laparascopy 1 1

14. Pancreatectomy/Pancreatomi/Laparascopy Pancreatectomy 1 1

15. Debridement Pancreas 1 1

16 Repair Fistula 1 1

17. Reseksi Usus 1 1

18. Gastrektomi/Gastroschizis 1 1

19. Drainase Kiste Pancreas 1 1

20. Anoplasty / Atresia Ani Tinggi 1 1

21. Atresia Duedenum 1 1

22. Kolesistektomi 1 1

23. By Pass Billio Digestive 1 1

24. Low Anterior Resection / Pulltrough 1 1

25. Operasi Hartman / Laparascopy 1 1

26. Eksisi Luas Tumor Retroperitoneal / Rad.Nefrektomi 1 1

27. Laparoscopy Batu Empedu 1 1

28. Adhesiolisis Berat 1 1

29. Devascularisasi Varises Esofagogastric 1 1

30. Atresia Esophagus 1 1

31. P S A 1 1

32. Megacolon Hirschsprung 1 1

33. Spleenectomy / Laparascopy 1 1

34. Radical Cystectomy 1 1

35. Koreksi Atresia Ani 1 1

36. Omfalokel / Repair Defek 1 1

37. Hemikolektomi / Laparascopy 1 1

38. Laparatomy Explorasi 1 1

39. Gastroschizis 1 1

40. Laparotomy VC 1 1

41. Appendectomy Laparascopy 1 1

42. Koledoko Jejunostomi 1 1

43. Laparascopy Cholecystectomy 1 1

44. Ligasi VE (Varises Esofagus) 1 1

45. Miles Operation 1 1

46. Lap. Appendiks Perforasi 1 1

47. Laparoscopy Diagnostic 1 1

48. Haemorroidektomi Stappler / HAL-RAR 1 1

49. Laparatomi 1 1

50. Tutup Colostomi / Pro Rotating 1 1

51. Hirschsprung Dewasa 1 1

52. Fisura / Fistula Ani 1 1

53. Haemorroidektomi Sirkuler 1 1

54. Fistulektomi / High Anal 1 1

55. Drainase Abses Hepar / Laparascopy 1 1

56. Reseksi / Eksisi Baji Anastomosis 1 1

57. Repair Hernia insisionalis Komplikasi / Hernioraphy 1 1

58. Operasi Notares / Prolaps / Laparascopy Rectopexy 1 1

59. Repair Spingter Ani 1 1

60. Colostomi / Ileostomi 1 1

61. Diveticulotomy 1 1

62. Anoplasty / Atresia Ani Rendah 1 1

63. Herniotomy Bilateral 1 1

64. Hernioraphy dengan prolene Mesh / Komplikasi 1 1

65. Pemasangan T Tube 1 1

66. Laparotomy untuk Pemasangan CAPD 1 1

67. Appendectomy 1 1

68. Hernioraphy Anak 1 1

69. Hernioraphy Dewasa / Laparoscopy Hernioraphy 1 1

70. Fistula Ani Sederhana / Polip Rekti 1 1

71 Spingterotomi Lateralis 1 1

72. Hemoroidectomy Parsialis / Hemoroidektomi 1 1

73. Gastrostomi Lateralis 1 1

74. Biopsi Hepar dengan Jarum 1 1

75. Biopsi Tumor Intra Abd/ dengan Insisi 1 1

76. Ekstirpasi Polip Rekti Trans Anal 1 1

77. CAPD (Continous Ambulator Peritoneal DIalisis) 1 1

78. Rehecting 1 1

79. Businasi dan Dilatasi 1 1

80. Potong Stump 1 1

81. Repair Colostomy 1 1

82. Pasang Drainase 1 1

83. Ekstraksi benda asing di Saluran Cerna Bagian Atas / Bawah 1 1

84. Hemostasis Saluran Cerna Bagian Atas / Bawah 1 1

85. Pemasangan Flocare 1 1

86. Polipektomi Saluran Cerna Bagian Atas / Bawah 1 1

87. Savary Bougle 1 1

88. Skleroterapi Varises Esophagus 1 1

89. Operasi Hernia Tanpa Komplikasi 1 1

90 Appendectomy Perforata 1 1

91 Herniotomi 1 1

92. ERCP 1 1

93. Chemotherapy Gastro Intestinal Malignancies 1 1

94. Endoscopy Upper GI (Diagnostic dan Therapeutic) 1 1

95. Colonoscopy 1 1

ALUR

top related