disusun oleh: nama: eko warsito - digilib.its.ac.id · pada kedua ujungnya dengan roda-roda untuk...

Post on 04-Jun-2019

220 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Disusun oleh: Nama: Eko Warsito Nrp :4211106008

OUTLINE

KESIMPULAN & SARAN

ANALISA DATA & PEMBAHASAN

METODOLOGI

TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

Perindustrian diera sekarang semakin maju dan berkembeng

Overhead crane berperan penting dalam perusahaan untuk membantu dalam proses pengerjaan suatu produksi sebagai alat angkat

Kontruksi kaki-kaki crane harus kuat untuk menopang beban maksiamal

Modifikasi penambahan motor pada crane dilakukan untuk membantu proses pengangkatan benda yang cukup besar.

PERUMUSAN MASALAH

Bagaimana tegangan yang terjadi pada strukture kaki-kaki crane?

Apakah dengan penambahan beban berupa motor seberat 6 ton beban yang diangkat oleh crane bisa maksimal atau harus ada pengurangn beban?

TUJUAN

Untuk mengetahui kekuatan strukture kaki-kaki pada saat crane mengangkat beban.

Untuk mengetahui apakah crane mampu mengangkat beban maksimal SWL.

Untuk mengetahui apakah dengan struktur yang sudah ada perlu penambahan penguat pada kaki-kakinya.

Untuk mengetahui beban maksimal yang diangkat oleh crane setelah penambahan beban berupa motor.

TINJAUAN PUSTAKA

Overhead Crane

Overhead crane merupakan alat pemindah yang mempunyai struktur kerangka menyerupai jembatanmelintang diatas kepala yang ditumpu pada kedua ujungnya dengan roda-roda untuk berjalan sepanjang lintasan rel diatas lantai.

Crane dapat dioperasikan secara manual dan juga dapat dioperasikan dengan listrik. Kebanyakan crane pada saat ini digerakkan dengan motor listrik, sehingga crane ini dikenal dengan overhead electric traveling crane.

Overhead Crane doble girder

Bagian-bagian Overhaed Crane

Sistem Pengangkatan Kait Sistem puli dan tali baja Drum penggulung kabel Motor Penggerak

Sistem trolley

Roda jalan Transmisi Crane brigde girder

Sistem Berjalan

Cara Kerja Overhead Crane

Gerakan Hoist (Naik/Turun) Gerakan Transversal. Gerakan longitudina

Mekanika kontruksi

Dalam kontruksi kaki-kaki overhead crane dianalisa untuk mengetahui mekanika yang bekerja yaitu: Tegangan σ Regangan ɛ Displacemen ∆L

Factor Of Safety (Fos)

TEGANGAN Tegangan timbul akibat adanya tekanan,

tarikan, bengkokan, dan reaksi. Pada pembebanan tarik terjadi tegangan tarik, pada pembebanan tekan terjadi tegangan tekan, begitu pula pada pembebanan yang lain.

dimana: σ: tegangan yang terjadi p: gaya yang diberikan A: luas penampang

REGANGAN Regangan adalah bagian dari deformasi, yang

dideskripsikan sebagai perubahan relatif dari partikel-partikel di dalam benda yang bukan merupakan benda kaku. Definisi lain dari regangan bisa berbeda-beda tergantung pada bidang apa istilah tersebut digunakan atau dari dan ke titik mana regangan terjadi.

Dimana: ɛ = regangan (strain) L = panjang benda ∆L = pertambahan panjang (displacement)

DISPLACEMENT Displacemen adalah penambahan panjang

pada suatu benda karena akibat dari suatu gaya.Untuk menentukan displacement menggunakan rumusn sebagai berikut:

Dimana: ∆L = pertambahan panjang (displacement) ɛ = regangan (strain) L = panjang benda

Factor of Safety (FOS) Faktor Keamanan (Safety factor) adalah

faktor yang digunakan untuk méngevaluasi agar perencanaan suatu elemen terjamin keamanannya dengan dimensi yang minimum.Untuk menentukan factor of safety yaitu dengan rumusan sebagai berikut:

Fos= σy/σyang terjadi

Dimana: Fos = factor of safety σy = yeald streng material

METODOLOGI

start

Studi literatur

selesei

Model setruktur kaki-kaki Model overhead crane

Pengumpulan &

pengolahan data

Rencana desain

Assembly model

ditolak

diterima

PEMBUATAN MODEL

ANALISA

HASIL ANALISA

ANALISA & PEMBAHASAN

KESIMPULAN

Arrangement crane

PEMBUATAN MODEL Pembuatan model structure dengan cara mensket

terlebih dahulu sesuai ukuran yang telah ditentukan

sebelumnya.

ukuran pada struktur crane (melintang) ukuran pada struktur crane (melintang mm

ukuran pada struktur crane (membujur) mm

Ukuran overhead cranea

Mengaplikasikan profil yang sudah ditentukan pada sket

Profil pada struktur kaki-kaki

Model pada kakia-kaki dan overhead crane

Assembly kaki-kaki dengan overhead crane

ANALISA MODEL

Ada 5 inputan pada proses analisa yaitu 1. Material yang digunakan 2. Contact set 3. Fixture 4. Loads 5. Mesh

MATERIAL PROFIL

Material yang digunakan pada strukture: Overhead crane – carbon steel Pipe – ASTM 252 Profil C beam – ASTM A36 Profil W beam – ASTM A 36 Profil T beam – ASTM A 36

CONNECTIONS

Connections berfungsi untuk menghubungkan antara dua elemen yang berbeda yaitu : Beam, Solid, joint, dan shell. Yang terdapat pada perintah contact sets Warna biru untuk Beams dan warna magenta untuk surface pada solid element.

FIXTURE

Fixtures berfungsi untuk menentukan dimana letak tumpuan beban

loads

External Loads adalah pemberian gaya (Force). Untuk simulasi

pemodelan ini beban berupa force pada crane dengan berat SWL 35 ton

dan tambahan modifikasi motor beserta perlengkapannya dengan berat 6

ton. Maka berat keseluruhan yang akan ditopang overhead crane dan

diteruskan ke kaki-kaki seberar 41 ton atau 402000 Newton.

meshing meshing adalah proses Membagi geometri kedalam

entity yang relative kecil dan sederhana yang

dinamakan“finite elements”.

Stress σ

Strain ɛ

Displacement ∆l

Factor of safety

TABEL HASIL ANALISA

HASIL ANALISA PADA KAKI-KAKI OVERHEAD CRANE

LETAK

OVERHEAD

CRANE

LETAK

PEMBEBANA

N

HASIL ANALISA DENGAN BEBAN 41 TON

Axial Stress (N/mm²) Displaceme

nt (mm) Strain FOS

+ -

TRAIN A-B

Beban Tengah 5.7 10.8 79.16 0.000733 1.6

Beban Samping 9.9 14.2 30.98 0.000829 1.5

TRAIN F-G

Beban Tengah 5.3 10.5 79.53 0.000733 1.6

Beban Samping 9.3 13.9 31.39 0.000479 3.6

TRAIN I-J

Beban Tengah 9.6 18.3 83.04 0.000735 1.3

Beban Samping 16.7 31.7 35.3 0.001228 0.8

KESIMPULAN

1. Analisa train A-B beban pada posisi tengah -Tegangan sebesar + 5,7 N/mm² dan – 10.8 N/mm² dengan σ yeald strength material sebesar 455 N/mm² -Displacement pada girder sebesar 79.16 mm -Strain pada girder sebesar 0.000733 -Factor safety pada struktur kaki-kaki sebesar 1.6

2. Analisa train A-B beban pada posisi samping -Tegangan sebesar + 9,9 N/mm² dan – 14.2 N/mm² dengan σ yeald strength material sebesar 455 N/mm² -Displacement pada girder sebesar 30.98 mm -Strain pada girder sebesar 0.000829 -Factor safety pada struktur kaki-kaki sebesar 1.5

3. Analisa train F-G beban pada posisi tengah -Tegangan sebesar + 5,3 N/mm² dan – 10.5 N/mm² dengan σ yeald strength material sebesar 455 N/mm² -Displacement pada girder sebesar 79.53 mm -Strain pada girder sebesar 0.000733 -Factor safety pada struktur kaki-kaki sebesar 1.6

4. Analisa train F-G beban pada posisi samping -Tegangan sebesar + 9.3 N/mm² dan – 13.9 N/mm² dengan σ yeald strength material sebesar 455 N/mm² -Displacement pada girder sebesar 31.39 mm -Strain pada girder sebesar 0.000479 -Factor safety pada struktur kaki-kaki sebesar 3.6

5. Analisa train I-J beban pada posisi tengah -Tegangan sebesar + 9.6 N/mm² dan – 18.3 N/mm² dengan σ yeald strength material sebesar 455 N/mm² -Displacement pada girder sebesar 83.04 mm -Strain pada girder sebesar 0.000735 -Factor safety pada struktur kaki-kaki sebesar 1.3

6. Analisa train I-J beban pada posisi samping -Tegangan sebesar + 16.7 N/mm² dan – 31.7 N/mm² dengan σ yeald strength material sebesar 455 N/mm² -Displacement pada girder sebesar 35.3 mm -Strain pada girder sebesar 0.001228 -Factor safety pada struktur kaki-kaki sebesar 1.8

Sekian !!!!

top related