dirasah islamiyah tauhid

Post on 22-Jun-2015

917 Views

Category:

Documents

6 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

makna dari tauhid

TRANSCRIPT

وبركاته الله ورحمة عليكم الم وبركاته الَس� الله ورحمة عليكم الم الَس�

DIRASAH ISLAMIYAH

STAI AL-HIDAYAH

TAUHID

Sofyan Ats-TsauriOleh :

Apa yang dimaksud dengan tauhid?

د - وح'د يوح'

Segi Bahasa

Secara istilah syar’i, tauhid berarti mengesakan Allah dalam hal Mencipta, Menguasai, Mengatur dan mengikhlaskan (memurnikan) peribadahan hanyakepada-Nya, meninggalkan penyembahan kepada selain-Nya serta menetapkan Asma’ul Husna (Nama-nama yang Bagus) dan Shifat Al-Ulya (sifat-sifat yang Tinggi) bagi-Nya dan mensucikan-Nya dari kekurangan dan cacat.

4

Muhammad ‘Abduh:Ilmu yang membahas tentang wujud Allah, sifat-sifat yang

mesti ada padaNya, sifat-sifat yang boleh ada padaNya, sifat-sifat yang tidak boleh ada padaNya; membahas tentang para Rasul untuk menetapkan keutusan mereka, sifat-sifat yang mesti dipertautkan kepada mereka, sifat-sifat yang boleh dipertautkan kepada mereka,dan sifat yang tidak mungkin ada pada mereka.

DEFINISI TAUHID

Kebudayaan Manakah INI?

Kenalilah diri anda, apakah anda sudah islam atau sekedar muslim?

Kisah impian fenomenal

• Syaikh Aaq Syamsuddin (ulama, guru dan mentor Al Fatih) membekali Fatih kecil dengan kisah syahid , kisah para penakluk, dan kisah para Mujahid dan tentang “Ramalan” Rasulullah.

• Sejak kecil telah dibenamkan mental pembebas pada diri Muhammad Al Fatih, diberikan sebuah IMPIAN FENOMENAL!!!MEMBEBASKAN CONSTANTINOPEL

• APA IMPIAN BESAR ANDA??

Sewaktu mau mencari imam yang layak untuk mengimamkan shalat Jumat yang pertama selepas

kemenangan tentara Turki di Konstantinopel. Dia telah memanggil semua tentaranya dan bertanya, siapa di antara

kamu dari usia baligh hingga sekarang tidak pernah meninggalkan solat 5 waktu?, silahkan berdiri, yang lain

duduk.

Sewaktu mau mencari imam yang layak untuk mengimamkan shalat Jumat yang pertama selepas

kemenangan tentara Turki di Konstantinopel. Dia telah memanggil semua tentaranya dan bertanya, siapa di antara

kamu dari usia baligh hingga sekarang tidak pernah meninggalkan solat 5 waktu?, silahkan berdiri, yang lain

duduk. SEMUA TENTARANYA BERDIRI, TIDAK ADA YANG DUDUK. SEMUA TENTARANYA BERDIRI, TIDAK ADA YANG DUDUK.

Kisah AL FATIH

Kisah AL FATIH

Kemudian dia bertanya lagi, siapa diantara kamu yang dari usia baligh hingga sekarang tidak pernah meninggalkan shalat sunat rawatib, berdiri.

Kemudian dia bertanya lagi, siapa diantara kamu yang dari usia baligh hingga sekarang tidak pernah meninggalkan shalat sunat rawatib, berdiri.

SEBAGIAN DARI YANG TADI BERDIRI, KINI DUDUK. YANG TINGGAL HANYA SETENGAH DARI TENTARANYA YANG MASIH

BERDIRI.

SEBAGIAN DARI YANG TADI BERDIRI, KINI DUDUK. YANG TINGGAL HANYA SETENGAH DARI TENTARANYA YANG MASIH

BERDIRI.

Kisah AL FATIH

Sultan Muhammad Al Fateh bertanya lagi, siapa diantara kamu yang dari usia baligh hingga sekarang,

tidak pernah meninggalkan shalat sunat tahajud, berdiri.

Sultan Muhammad Al Fateh bertanya lagi, siapa diantara kamu yang dari usia baligh hingga sekarang,

tidak pernah meninggalkan shalat sunat tahajud, berdiri.

SEMUA TENTARANYA DUDUK KECUALI DIA. MAKA DIALAH YANG DIANGKAT DENGAN BULAT UNTUK

MENJADI IMAM.

SEMUA TENTARANYA DUDUK KECUALI DIA. MAKA DIALAH YANG DIANGKAT DENGAN BULAT UNTUK

MENJADI IMAM.

SEJARAH ILMU TAUHID

Di zaman Rasulullah saw, tauhid sebagai ilmu belum lahir, walaupun seluruh ulama sependapat bahwa tauhid adalah dasar yang paling pokok dalam ajaran Islam.

Sebagai ilmu, tauhid tumbuh lama sesudah Rasulullah saw wafat, ketika umat islam mulai menuntut dan mengkaji beragam ilmu sbg akibat persentuhan dgn peradaban di luar Islam.

OBYEK KAJIAN ILMU TAUHID

Hal-hal yang berkaitan dengan Allah: dzat, sifat, maupun perbuatannya.

Hal-hal yang berkaitan dengan Rasulullah: kerasulannya, sifat yang ada padanya.

Hal-hal yang berkaitan dengan alam barzah dan akhirat: hisab, surga, dan neraka,

Obyek kajian Ilmu Tauhid:

14

TUJUAN MEMPELAJARI ILMU TAUHID

Ma’rifatullah: mengenal Allah melalui ciptaanNya. Tashdiqullah: membenarkan dan meyakini adanya Allah

dengan sifat kesempurnaannya. Tauhidullah: Meng-esa-kan Allah.

Tujuan mempelajari Ilmu Tauhid:

Melalui usaha:tauhidusy-syu’ur, tauhidul-mujtama’, dan tauhidul-’alam.

Macam-Macam Tauhid

Tauhid Ar-Rububiyah

Tauhid Al-UluhiyahTauhid Al-Asma’ Wa Shifat

Yaitu mengesakan Allah dalam hal perbuatan-perbuatan Allah, dengan meyakini bahwasanya Dia adalah satu-satuNya Pencipta seluruh makhluk-Nya

Tauhid Ar-Rububiyah

Katakanlah: “Siapakah Tuhan langit dan bumi?” Jawabnya: “Allah”. Katakanlah: “Maka Patutkah kamu mengambil pelindung-pelindungmu dari selain Allah, Padahal mereka tidak menguasai kemanfaatan dan tidak (pula) kemudharatan bagi diri mereka sendiri?”. Katakanlah: “Adakah sama orang buta dan yang dapat melihat, atau samakah gelap gulita dan terang benderang; Apakah mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah yang dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka?” Katakanlah: “Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia-lah Tuhan yang Maha Esa lagi Maha Perkasa”. (Ar-Ra’d : 16)

Allah Berfirman

Tauhid Al-UluhiyahTauhid Al-Uluhiyyah disebut juga Tauhid Ibadah, dengan kaitannya yang disandarkan kepada Allah disebut tauhid uluhiyyah dan dengan kaitannya yang disandarkan kepada hamba disebut tauhid ibadah, yaitu mengesakan Allah Azza wa Jalla dalam peribadahan.

Tauhid Al-Asma’ wa Shifat yaitu mengesakan Allah dalam Nama-nama dan Sifat-sifat bagi-Nya, dengan menetapkan semua Nama-nama dan sifat-sifat yang Allah sendiri menamai dan mensifati Diri-Nya di dalam Kitab-Nya (Al-Qur’an), Sunnah Nabi-Nya Shallallahu ‘alaihi wa Sallam tanpa Tahrif (menyelewengkan makna), Ta’thil (mengingkari), Takyif (mempertanyakan/menggambarkan bagaimana-nya)dan Tamtsil (menyerupakan dengan makhluk).

Tauhid Al-Asma’ Wa Shifat

Tuhan (yang menguasai) langit dan bumi dan apa-apa yang ada di antara keduanya, Maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadat kepada-Nya. Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)?” (Maryam : 65).

Dan ketiga macam Tauhid ini terkumpul dalam firman-Nya yang artinya:

Aplikasi Tauhid

Pengucapan kalimat tauhid dengan lisan belaka tidaklah cukup karena ia mempunyai konsekuensi yang harus di tunaikan. Para ulama menegaskan bahwa mengesakan Allah adalah dengan meninggalkan perbuatan syirik baik kecil maupun besar. Di antara konsekuensi pengucapan kalimat tauhid itu adalah mengetahui kandungan maknanya kemudian mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Allah berfirman “Maka ketahuilah bahwa sesungguhnya tidak ada tuhan melainkan Allah.” Kalimat Tauhid berarti Pengingkaran kepada segala sesuatu yg disembah selain Allah SWT dan menetapkan bahwa yang berhak disembah hanyalah Allah semata tidak kepada selain-Nya.

Sesungguhnya wajib bagi kita untuk mengenal Allah ( tauhid ) sebelum kita beribadah & beramal karena suatu ibadah itu diterima jika Tauhid kita benar & tidak tercampur dengan kesyirikan ( menyekutukannya dalam peribadatan ) , maka tegaknya ibadah & amalan kita harus didasari terlebih dahulu dengan At Tauhid sebagaimana akan kita jelaskan dibawah ini :

” Ketahuilah ( ya Muhammad ) sesungguhnya tidak ada sembahan yang haq kecuali Allah, & mohonlah ampun bagi dosa-dosamu, dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. ( QS. Muhammad : 19 ).

Kesimpulan

• Tauhid dari segi bahasa ‘mentauhidkan sesuatu’ berarti ‘menjadikan sesuatu itu esa’. Dari segi syari’ tauhid ialah ‘mengesakan Allah didalam perkara-perkara yang Allah sendiri tetapkan melalui Nabi-Nabi Nya yaitu dari segi Rububiyyah, Uluhiyyah dan Asma’ Was Sifat’.

KESIMPULAN

• Tauhid di bagi menjadi tiga yaitu: (1) Tauhid Ar-Rububiyyah Yaitu mengesakan Allah dalam hal perbuatan-perbuatan Allah, dengan meyakini bahwasanya Dia adalah satu-satuNya Pencipta seluruh makhluk-Nya, (2) Tauhid Al-Uluhiyyah disebut juga Tauhid Ibadah, dengan kaitannya yang disandarkan kepada Allah disebut tauhid uluhiyyah dan dengan kaitannya yang disandarkan kepada hamba disebut tauhid ibadah, yaitu mengesakan Allah Azza wa Jalla dalam peribadahan, (3) Tauhid Al-Asma’ wa Shifat yaitu mengesakan Allah dalam Nama-nama dan Sifat-sifat bagi-Nya, dengan menetapkan semua Nama-nama dan sifat-sifat yang Allah sendiri menamai dan mensifati Diri-Nya di dalam Kitab-Nya (Al-Qur’an), Sunnah Nabi-Nya Shallallahu ‘alaihi wa Sallam tanpa Tahrif (menyelewengkan makna), Ta’thil (mengingkari), Takyif (mempertanyakan/menggambarkan bagaimana-nya)dan Tamtsil (menyerupakan dengan makhluk).

Jadilah kalian seperti pohon. Manusia

melemparina dengan batu dan ia

membalasnya dengan buah-buahan

LIFE IS CHOICE

SEKIAN TERIMA KASIHوبركاته الله ورحمة عليكم الم والَس�

top related