dimensi isi - teknokrasi think tank, komunitas kebijakan dan manajemen strategis
Post on 30-Jun-2015
551 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Dimensi Isi:Teknokrasi, Think Tank,
Komunitas Kebijakan dan Manajemen Strategis
Prof. Drs. Purwo Santoso, M.A, Ph.D(Pascasarjana Ilmu Politik UGM)
OUT LINEPengantar:
Tiga Dimensi dan Kunci Keberhasilan Kinerja Kebijakan.
Kecenderungan dlm governance and policy-making di Indonesia.
Optimalisasi kualitas Isi kebijakan.
Kendali atas Isi kebijakan dalam market-based governance.
Temuan Studi:Governance dibalik Pengelolaan Program PPK di Kulon Progo dan NU di Gresik
ISI KEBIJAKAN
Penggerak: BIROKRASIPEMERINTAH
Instrumen utama:• DISAIN KEGIATAN
• PETUNJUK• DANA
CRAFTING (Pengrajinan): Penggangan aksi kolektif dalam
semangat gerakan
State-promoted Model
ISI KEBIJAKAN
Penggerak:AKTUALISASI
SPIRITUALITAS
Basis utama:• JARINGAN
• TRUST
Society-promoted Model
Dominasi Kelembagaan‘STATE POMOTED’
Dominasi Kelembagaan‘SOCIETY POMOTED’
Penggerak:BIROKRASI
PEMERINTAH
Instrumen utama:• DISAIN KEGIATAN
• PETUNJUK• DANA Penggerak:
AKTUALISASISPIRITUALITAS
Basis utama:• JARINGAN
• TRUST
MANAJEMEN GERAKAN SOSIAL
CRAFTING (Pengrajinan) Aksi
kolektif dalam semangat gerakan
Modelling:Corak Kajian Kebijakan Publik
Tiga DimensiKebijakan Publik
kebijakanpublik
konteks
isi /
subs
tansi
/ misi
proses
Stereotype Policy-making di
Indonesia
konteks : masyarakat adalah sasaran
isi k
ebija
kan
:
diten
tuka
n se
cara
sepi
hak
oleh
pem
erin
tah
proses kebijakan = prosesdur
birokeasi
kebijakanpublik
Stereotype implementasi :
proses top-down
konteks : masyarakat adalah sasaran
isi k
ebija
kan
:
diten
tuka
n se
cara
sepi
hak
oleh
pem
erin
tah
proses kebijakan = prosesdur
birokeasi
Alternatif pemahaman: proses
bottom up
konteks : masyarakat adalah sasaran
isi k
ebija
kan
:
diten
tuka
n se
cara
sepi
hak
oleh
pem
erin
tah
proses kebijakan = prosesdur
birokeasi
Keberhasilan kebijakanDimensi Obsesi Kunci Pendekatan
ISIAkurasi rumusan dan kelancaran proses
Akurasi rumusan Teknokratis
PROSES Menggalang Konsensus
Manajemen Konflik Politis
KONTEKSSolusi tepat guna bagi masalah yang dirasakan
Refleksi dan Ekspresi
Sosio Kultural
OptimalisasiKulaitas Isi Kebijakan
Tataran Fokus Aktivitas
Individual Keputusan kebijakan Analisis kebijakan
Kelembagaan Kapasitas teknokratis
Pengembangan dan pengelolaan:• Think tank• Epistemic/policy
community
Kultural Good governance
Kualitas interaksi negara-masyarakat
OptimalisasiKulaitas Isi Kebijakan
Tataran Fokus Produk
Individual Keputusan kebijakan
Rekomendasi keputusan & langkah kebijakan
Kelembagaan Kapasitas teknokratis
• Naskah akademik• Disain kebijakan• Skenario
trnasformasi politik
Kultural Good governance -
lesson drawinf 15
TENDENCY ON POLICY LEARNING
ACTOR-BASED STATE-SOCIETY LINGKAGES
HIGH LOW
HIGH SOCIAL LEARNING
LESSON DRAWING
LOWFORMAL
EVALUATION
INFORMAL EVALUATIO
NCA
PA
CIT
Y O
F
PU
BL
IC A
DM
Sumber: Howlett & Ramesh, 1995
Penulisan Naskah Akademik
Formulasi Kebijakan Publik:
NASKAH AKADEMIK
WHAT ? Apakah yg dimaksud dg naskah akademik (NA) ?
WHY ? Haruskah ? Kalau ya; mengapa ?
HOW ? Bagaimana cara menyusunnya ? Siapa yang menyusun ? Seperti apakah standar penyusunannya ?
masala
hMASALAH
msl
MASALAH
Oposisi Dalam Decision making
Formulasi Kebijakan
Kebijakan Publik Sebagai
Proses Pencurahan Rasionalitas
secara Komprehensif
Kebijakan Publik Sebagai
Proses Pembelajaran
Bersama antara Negara
dan Masyarakat
Kebijakan Publik Sebagai
Proses Pertarungan
Kepentingan di Arena Publik
HASIL ANALISIS KEBIJAKAN
PENYEGARAN KONSENSUS
KEPUTUSAN PEMENANG
NASKAH AKADEMIK
WHAT !
NA: rumusan substansi atau isi kebijakan publik. Kualifikasi rumusan: Memiliki kerangka fikir yang jelas Mencerminkan konsensus publik,
setidaknya konsensus tentang prinsip yang diacu
Memudahkan legal drafting.
WHAT !
NA adalah instrumen dalam formulasi kebijakan. Agar NA bisa menjadi instrumen, perumusnya: tidak boleh pandang bulu. menguasai persoalan yang
dirumuskannya. berfikir multi-dimensional
WHAT !
NA yang baik akan membantu: Medetailkan dan mengoperasionalkan
rumusan dalam proses legal drafting. Membantu persiapan proses
implementasi. Kesepakatan-kesepatan yang terkandung dalam NA memudah policy-maker mengantisipati berbagai kejadian dan langkah yang harus diambil.
WHY !
Keputusan kebijakan harus dipertimbangkan masak-masak. NA adalah hasil “memasak”.
Kebijakan publik dituntut bijaksana: mempertimbangkan berbagai aspek. Agar tidak terobang-ambing, perumusan kebijakan harus dilakukan dengan pijakan yang jelas dan disepakati.
Kebijakan PublikSebagai Proses Advokasi
KoalisiAdvokasi
A
KoalisiAdvokasi
BBroker
kebijakan
KesepakatanKeputusanKebijakan
Output dan outcomekebijakan
WHY !
Idealnya kebijakan bersifat demokratis-partisipatif. NA memudahkan policy-maker mengelola partisipasi publik.
Partisipasi: memunculkan konflik laten ke permukaan. Penggunaan NA secara cerdas memudahkan penggalangan konsensus.
26
Social Marketing dalam MENGELOLA PARTISIPASI
KETERLIBATANSTAKEHOLDERS Pendidikan thd
policy makersttg. Kebutuhanstake holdersdan efek kebij.
Pendidikan thd.stakeholders ttg.issue kebijakan
REDISAINKEBIJAKAN
PUBLICHEARING
PUTUSKAN,KOMUNIKASIKAN,
PIMPIN
IMPLEMENTASIKEBIJAKAN
MONITORDAN
SESUAIKAN
DEFINISIMASALAH
DAN SETTING AGENDA
KONSULTASIKAN,LIBATKAN,
AKOMODASIKAN
RUMUSKANDAN
EVALUASIALTERNATIF-ALTERNATIF
Sumber: J.A. Altman, 1994
WHY !
Kejelasan prinsip-prinsip yang dianut memudahkan policy maker : Memetakan kontroversi Mencari titik temu dibalik
kontroversi. Penggalangan konsensus pada dasarnya adalah perluasan titik temu dalam kontroversi.
HOW !
Belajar dari kasus perumusan RUU Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta
Temuan Studi:Governance dibalik Pengelolaan Program PPK di Kulon Progo dan NU di Gresik
Kendali atas Isi kebijakan dalam
market-based governance.
top related