difusi hasil inovasi perguruan tinggi untuk
Post on 31-Dec-2016
234 Views
Preview:
TRANSCRIPT
DIFUSI HASIL INOVASI PERGURUAN TINGGI
UNTUK PEMBERDAYAAN EKONOMI RAKYAT
Eni Harmayani
Pusat Studi Pangan dan Gizi -UGM
Fak. Teknologi Pertanian – UGM
Komisi Teknis Pangan dan Pertanian -DRN
Disampaikan dalam Sidang Paripurna Dewan Riset Nasional Seminar Nasional “Sinergi
Pendidikan Tinggi, Riset dan Bisnis Melalui Inovasi untuk Daya Saing Bangsa”
Surakarta, Selasa 9 Agustus 2016
DIFFUSION
• Diffusion is the way in which innovation spread, through market or non-market channels, from their first worldwide implementation to different consumers, countries, regions, sectors, markets, and firms (www.uis.unesco.org)
DIFUSI INOVASI PT
• Penyebarluasan hasil-hasil inovasiperguruan tinggi ke pengguna (petani, UMKM, industri, konsumen, negara, berbagai sektor, pasar dan usaha).
WITHOUT DIFFUSION …
AN INNOVATION WILL HAVE NO
ECONOMIC IMPACT !
Mengapa perlu difusi hasil inovasi
Perguruan Tinggi?
4 Elemen dalam Difusi (Rogers, 1997)
The Innovation
Communication
Time
The social system (context)
1. The Innovation
Why do the innovation spread more quickly
than others?
Relative advantage (lebih baik dari sebelumnya)
Compatibility (sesuai kebutuhan)
Complexity (mudah tidaknya dipahami dan digunakan)
Trialability (dapat diuji coba pada skala terbatas)
Observability to those people within the social system
(visible bagi orang lain)
2. Communication
Proses dimana para pihak berbagi informasi untuk
mencapai kesepahaman.
Media masa efektif dalam memberikan informasi dan
membentuk pengetahuan tentang inovasi
Jalur interpersonal efektif dalam membentuk dan
mengubah perilaku terhadap ide baru
Kebanyakan orang mengevaluasi suatu inovasi bukan dari
scientific research tetapi melalui evaluasi subyektif dari
orang-orang terdekat (near peer) yang telah mengadopsi
inovasi tersebut .
3. Time
Innovators (2.5%)
Early adopters (13.5%)
Early majority (34%)
Late majority (34%)
Laggards (16%)
4. The Social system Unit-unit yang saling terkait dalam penyelesaian masalah
untuk mencapai tujuan bersama.
Anggota/AKTOR: individu, kelompok informal; organisasi atau sub sistem
PERAN?
- Urutan mulai bergerak?
- Inisiatif mulai aktor yang mana, menyinggung yang mana?
Bagaimana menciptakan kemanfaatan yang jelas dipahami? – Belum pahamAdvokasi
Modal masing-masing untuk berkontribusi? Sistem sosial membentuk batas dimana difusi terjadi.
Contoh Difusi Hasil Inovasi Perguruan
Tinggi Untuk Pemberdayaan Masyarakat
Industrialisasi bahan prebiotik dari umbi lokal untuk
produksi pangan fungsional melalui sinergi Petani-
UMKM-BUMN- Pemerintah- PerguruanTinggi
Promote food diversity
Protectbiodiversity and provide social benefits
Contribute to local economy and sustainable livelihood
Mengapa umbi lokal ?
Can be used to build strong food security and sustainability
Thus
Budidaya Umbi-umbian Lokal Berperan dalam Menjaga danMelestarikan Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati
Ground coverBudiadi, 2014
Roadmap Pengembangan Produksi
Glukomanan dari Umbi Porang
Karakterisasi (Bahan mentah, tepung dan produk) kandungangizi, komponen bioaktif, sifatfisiko kimia(Tahun 2010)
Manfaat Kesehatan komponenbioaktif dan prototipe produk (tahun2005 – 2014)
Desain proses, rancangbangunmesin, dan peralatan produk panganberbasis umbi (2006-2012)
Hilirisasiproduk
Bussinesplan
Survey Produksi, Potensi
dan Produktivitas Umbi-umbian Lokal (Tahun 2010)
Fase 1 Fase 2PRODUK
PANGAN
FUNGSIONAL
PREBIOTIK
PORANG (Amorphophallus oncophyllus)
Tanaman lokal yang tumbuh baik
di bawah tegakan hutan
Produktivitas dan potensi
ekonomi tinggi, namun belum
banyak dikembangkan baik oleh
masyarakat, akademisi,
pemerintah, maupun industri
Kaya glukomanan (serat pangan)
yang dapat digunakan sebagai
ingridien pada pangan dan non
pangan. Tepung porang
mengandung sekitar 50 %
glukomanan
POTENSI PORANG DI INDONESIA
Indonesia mengekspor Porang dalam bentuk chip dantepung ke Jepang dan China.
Namun kita mengimpor Glukomanan powder darimereka.
Harga Jual Porang = 4.5 USD/kg
Harga Beli Glukomanan = 55 USD/kgSumber: website pdpi LIPI (2009)
Data Impor dari Jepang
Glukomanan
merupakan serat
pangan yang potensial
dimanfaatkan sebagai
pangan fungsional
TEKNOLOGI PENGOLAHAN
GLUKOMANAN DARI PORANG
Belum ada industri yang mengolah porang menjadi glukomanan
Bahan baku porang sudah banyak dibudidayakan
Mendorong pengembangan teknologi pengolahan glukomanan dari porang yang memenuhi standar komersial.
INOVASI YANG DIHASILKAN:
* Teknologi Ekstraksi Glukomanan dari porang untuk skala
industri dan siap dilakukan hilirisasi produksi glukomanan
yang memenuhi standar komersial.
* Aplikasi glukomanan untuk produksi pangan fungsional
INOVASI & PENINGKATAN NILAI TAMBAH
Porang segar
Rp 2.700 - Rp 3.000,-/kg
Chip porang
Rp 28.000 - Rp 30.000,-/kg
Tepung porang bebas oksalat
Rp 200.000 – Rp 250.000,-/kg
Glukomanan
Rp 1.000.000,- – Rp 1.450.000,-/kg
PRODUKSI GLUKOMANAN SKALA PILOT PLANT di FAKULTAS
TEKNOLOGI PERTANIAN UGM
Pengeringan
irisan porang
menggunakan
cabinet dryer
Chip porang
kering
PENGERINGAN PORANG MENGGUNAKAN PENGERING
KABINET
PENGERINGAN PORANG MENGGUNAKAN PENGERING
HIBRID
CHIP PORANG KERING
Produksi rakyat
Produksi FTP UGM
Inovasi proses ekstraksi
glukomanan telah berhasil
dilakukan dengan spesifikasi
yang memenuhi standar
komersial.
Konsep Pengembangan Porang untuk
Pemberdayaan Ekonomi Rakyat
Industri
Glukomanan
PASAR
Petani
Petani
Petani
Pembuat
chip
Pembuat
chip
Pembuat
tp porang
Pembuat
tp porang
UMKM/Indus
tri Pangan
Fungsional
Masyarakat
UMKM
Masyarakat
Konsep Kluster Industrialisasi bahan
Prebiotik dari Umbi-umbian Lokal
INDUSTRI DISTRIBUTOR PASAR
Petani
UMKM
Masyarakat
AKADEMISI
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM
PENGEMBANGAN GLUKOMANAN DARI
PORANG
Difusi teknologi pengolahan tepung porang untuk bahan
baku glukomanan di wilayah Nglanggeran, Pathuk,
Gunung Kidul
Tahapan Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat
Persiapan pelaksanaan kegiatan
Sosialisasi teknologi pengolahan tepung porang ke petani
Pembuatan prototipe peralatan teknologi
Penyusunan Standard Operating Procedure (SOP) pengolahan tepung porang
Pendampingan aplikasi teknologi pengolahan tepung porang bebas kalsium oksalat dan pemasaran oleh tim pengusul dan Pemda Gunungkidul untuk keberlanjutan.
Pembinaan Budidaya Porang
melalui Agroforestry
Performa tanaman porang yang tumbuh subur di bawah tegakan dan kebun petani Desa Nglanggeran dan JawaTimur
Sosialisasi teknologi pengolahan
tepung porang ke petani
Chip
porang
PEMBUATAN TEPUNG PORANG
Mesin penepung
Tepung
porang
MESIN PENGAYAKCYCLONE
SEPARATOR
TEPUNG
PORANG
BEBAS
KALSIUM
OKSALAT
Output Teknologi pengolahan tepung porang bebas
kalsium oksalat dikuasai oleh petani
Prototipe peralatan teknologi berhasil dibuat dan siap diaplikaskan untuk produksi tepung porang bebas kalsium oksalat
Pendampingan pengolahan tepung porang di tingkat kelompok tani dan penguatan kelembagaan kelompok tani untuk produksi dan pemasaran. Pendampingan dilakukan oleh tim dari UGM dan Pemda Gunungkidul DIY.
Petani dan Gapoktan sebagai pemasok industriglukomanan
PT. SWAYASA PRAKARSA
HIRILISASI HASIL RISET UGM
INDUSTRI GLUKOMANAN
DAN PANGAN FUNGSIONAL
Pengembangan Produk Makanan Sehat/Pangan
Fungsional dari Umbi-umbian Lokal oleh Industri
Aspek yang dievaluasi:PRODUK:
Kategori Produk
Kualitas
Originalitas
Prospektif
Fitur /prototipe
PASAR: Demand Market potensial Market share Nilai tukar Tingkat persaingan –replacement, dll
REGULASI :
Sertifikat Produksi
Ijin edar produksi
Standar-standar,dll
Pangan fungsional yang telah diadopsi oleh
industri : Prebiotic Cookies dan Nutrishake
Kesimpulan
Keberhasilan difusi tergantung pada hasil inovasi, kesiapan paraaktor dalam berperan untuk tujuan bersama, komunikasi dankontribusi masing-masing pihak, serta sistem sosial.
Difusi Inovasi PT berperan memberikan manfaat dalam berbagaisektor :
- peningkatkan kesejahteraan masyarakat dan nilai ekonomis bahanlokal
- pemberdayaan masyarakat, menyerapan tenaga kerja
- peningkatkan kemadirian dan daya saing bangsa
- kesehatan, kelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati
Terimakasih
top related