bab3.rahmita solihat - difusi inovasi - kontribusi dan kritikan dari penelitian difusi

36
MAKALAH CHAPTER 3 DUKUNGAN DAN KRITIKAN DARI PENELITIAN DIFUSI Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Difusi dan Inovasi dalam Pendidikan Oleh: RAHMITA SOLIHAT NIM. 06032681318042 Dosen Pengampu: Dr. Azizah Husin, M.Pd. Dr. Edi Harapan, M.Pd.

Upload: agus-susanto

Post on 27-Dec-2015

571 views

Category:

Documents


105 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB3.Rahmita Solihat - Difusi Inovasi - Kontribusi Dan Kritikan Dari Penelitian Difusi

MAKALAH

CHAPTER 3 DUKUNGAN DAN KRITIKAN DARI PENELITIAN DIFUSI

Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata KuliahDifusi dan Inovasi dalam Pendidikan

Oleh:RAHMITA SOLIHATNIM. 06032681318042

Dosen Pengampu:Dr. Azizah Husin, M.Pd.Dr. Edi Harapan, M.Pd.

PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNOLOGI PENDIDIKANFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA2014

Page 2: BAB3.Rahmita Solihat - Difusi Inovasi - Kontribusi Dan Kritikan Dari Penelitian Difusi

DUKUNGAN DAN KRITIKAN DARI PENELITIAN DIFUSI

Oleh:Rahmita Solihat

NIM. 06032681318042

PENDAHULUAN

Inovasi telah muncul dalam dekade terakhir sebagai bidang ilmu sosial

kemungkinan yang paling mutakhir. Ciri yang paling menggegerkan dari

kumpulan kajian empirik inovasi adalah sangat bervariasi merupakan temuan-

temuannya dalam ketidak stabilan.

Inovasi (innovation) ialah suatu ide, barang, kejadian, metode yang

dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau

sekelompok orang (masyarakat), baik itu berupa hasil invensi (penemuan yang

benar-benar baru) maupun discoveri yang diadakan untuk mencapai tujuan

tertentu atau untuk memecahkan suatu masalah tertentu (Ibrahim, 1988:60).

Artinya adanya inovasi merupakan perubahan segala yang dijumpai setiap orang

dimana perubahan itu ada yang memberikan dampak positif dan ada juga

memberikan dampak negatif, tergantung kepada setiap individu menggunakan

inovasi tersebut sebagai perubahan positif.

Difusi (diffusion) ialah proses komunikasi inovasi antar warga masyarakat

(anggota sistem sosial), dengan menggunakan saluran tertentu dan dalam waktu

tertentu. Komunikasi disini menekankan bahwa terjadinya saling tukar informasi

(hubungan timbal balik), antar beberapa individu baik secara memusat

(konvergen) maupun secara memencar (divergen) yang berlangsung secara

spontan (Ibrahim, 1988:59).

Dalam bab ini adalah untuk melihat kritikan-kritikan dan kelemahan-

kelemahan penelitian difusi dan menunjukkan arah perbaikan di masa mendatang

terhadap kelemahan yang ada sekarang. Kritikan-kritikan yang diberikan

bertujuan untuk memperbaiki dan memberikan arah kemajuan bidang difusi di

masa mendatang. Selain adanya kritikan-kritikan, penelitian difusi telah

memberikan sumbangan-sumbangan yang sangat dihargai, baik dalam

Page 3: BAB3.Rahmita Solihat - Difusi Inovasi - Kontribusi Dan Kritikan Dari Penelitian Difusi

memberikan pemahaman teoritik terhadap perubahan perilaku manusia maupun

pada kegunaan praktis dan pembuatan kebijaksanaan.

Berikut di dalam makalah ini akan diuraikan kontribusi dan kritikkan dari

penelitian difusi. Oleh karena itu, dalam makalh ini akan dibahas mengenai

asumsi-asumsi dan kecondongan-kecondongan penelitian difusi dan bagaimana

penerimaan terhadap model difusi klasik telah membatasi kemurnian dan

ketepatan karya para peneliti difusi.

PEMBAHASAN

Kontribusi/Dukungan dan Status Penelitian Difusi Kini

Selama tahun 1960an dan 1970an, hasil-hasil penelitian difusi telah

dimasukkan ke dalam buku-buku dasar psikologi sosial, komunikasi, hubungan

dengan masyarakat, iklan, pemasaran, perilaku konsumen, sosiologi pedesaan, dan

bidang-bidang lainnya. Baik para praktisi (seperti agen pembaharuan) maupun

para teoritis telah memandang difusi inovasi sebagai suatu bidang yang penting

dalam ilmu sosial. Artinya difusi inovasi ini sangat penting dalam ilmu sosial

terutama untuk berinteraksi dengan individu melalui saluran tertentu dan dalam

waktu tertentu agar sistem yang ada pada suatu pemerintahan berubah sesuai

dengan tuntutan zaman. Penyebaran inovasi ini sudah tersebar pada instansi

pemerintahan AS, seperti Departemen Transportasi AS, Lembaga Kesehatan

Nasional AS, Departemen Pertanian AS, dan Departemen Pendidikan AS. Selain

itu, kebanyakan perusahaan komersial punya satu bagian pemasaran yang

bertugas menyebarkan produk-produk baru dan melakukan penelitian pasar yang

menyelidiki difusi untuk membantu usaha-usaha pemasaran perusahaan. Oleh

karena inovasi terjadi di seluruh masyarakat modern, penerapan teori dan

penelitian difusi ditemukan di banyak tempat.

Dengan demikian penelitian difusi telah mencapai suatu posisi yang

menonjol saat ini. Beberapa tahun lalu dua anggota ikatan peneliti difusi, Fliegel

dan Kivlin (1996b), mengeluhkan bahwa bidang difusi ini belum memperoleh

perhatian yang pantas dari para pengkaji perubahan sosial: “difusi inovasi

menyandang status sebagai anak haram berkenaan dengan ‘panutan’ dalam

Page 4: BAB3.Rahmita Solihat - Difusi Inovasi - Kontribusi Dan Kritikan Dari Penelitian Difusi

perubahan sosial dan budaya: terlalu besar untuk diabaikan tetapi tidak mungkin

diberi perhatian penuh”. Status penelitian difusi telah cukup maju di mata para

sarjan sejak Fliegel dan Kivlin memberi penilaian: misalnya dalam salah satu

kajiannya dikatakan inovasi telah bangkit pada dekade terakhir sebagai bidang

ilmu sosial yang kemungkinan paling modern (Down dan Mohr, 1976).

Hal yang menarik dari penelitian difusi bagi para sarjana, sponsor dari

berbagai penelitian, mahasiswa, praktisi dan pengambil kebijakan yang

menggunakan hasil-hasil penelitian difusi dan mengapa telah dihasilkan begitu

banyak literatur difusi telah diproduksi.

1. Model difusi adalah suatu paradigma konseptual yang relevan bagi banyak

disiplin ilmu. Sifat multidisipliner penelitian difusi melintasi pagar berbagai

bidang ilmiah; suatu pendekatan difusi memberi latar konseptual umum

yang menjembatani disiplin-disiplin dan metodologi-metodologi yang

berbeda ini. Ada sedikit batas-batas disipliner mengenai siapa yang

mengkaji inovasi. Kebanyakan ilmuwan sosial tertarik pada perubahan

sosial; penelitian difusi menyajikan cara-cara yang sangat bermanfaat untuk

memperoleh pemahaman-pemahaman seperti itu karena inovasi adalah

sejenis pesan komunikasi yang efeknya relatif mudah diisolasi. Seseorang

dapat memahami proses perubahan sosial lebih akurat apabila mengikuti

perjalanan penyebaran suatu ide baru menembus struktur suatu sistem sosial

seiring dengan perjalanan waktu. Karena kemenonjolannya, sehingga

inovasi biasanya menggores cukup dalam di ingatan, sehingga membantu

daya ingat responden. Latar depan minat ilmiah dengan demikian tidak

tercampur dengan"gangguan" latar belakang. Proses perubahan perilaku

dengancaranya sendiri dijelaskan oleh pendekatan penelitian difusi,

2. Penelitian difusi dalam pemecahan masalah sangat bermanfaat. Karena

difusi dapat membantu menemukan solusi a) ke perorangan dan/atau

organisasi yang memiliki andil di dalam penelitian pada beberapa topik;

dan/atau b) yang berkeinginan untuk mempergunakan hasil penelitian orang

lainuntuk menyelesaikan suatu masalah kemasyarakatan tertentu atau

memenuhi suatu kebutuhan.

Page 5: BAB3.Rahmita Solihat - Difusi Inovasi - Kontribusi Dan Kritikan Dari Penelitian Difusi

3. Paradigma difusi memungkinkan kaum intelek menyusun kembali

penemuan-penemuan empirisnya dalam bentuk generalisasi yang lebih

meningkat dari suatu yang bersifat teoritis.

4. Metodologi riset yang dipakai oleh model difusi klasik adalah jelas dan

mudah. Data mudah dicari, metoda analisis data telah diatur dengan baik.

Para ahli difusi memfokuskan pandangan pada karakteristik yang

dihubungkan dengan inovasi individual melalui analisis “cross sectional”

dari survey data.

Kritik dari Penelitian Difusi

Walaupun penelitian difusi telah memberikan sumbangan-sumbangan

penting bagi pemahaman kita terhadap perubahan perilaku manusia, potensinya

mungkin akan lebih besar lagi apabila ia tidak menunjukkan adanya kelemahan-

kelemahan dan kecondongan-kecondongan (bias). Kemajuan dari suatu bidang

ilmiah ditanyakan dengan perbuatan nyata dari dugaannya, penyimpangan dan

kelemahan. Jika tahun 1940an ditandai sebagai tonggak perumusan paradigma

difusi, tahun 1950an adalah suatu masa perkembangbiakan kajian difusi AS, tahun

1960an perluasan penelitian serupa di negara-negara sedang berkembang dan

tahun 1970an merupakan era kecaman introspektif terhadap penelitian difusi.

Kecondongan Pro-Inovasi dalam Penelitian Difusi

Salah satu kelemahan penelitian difusi adalah kecondongan (bias) pro-

inovasi. Masalah ini merupakan salah satu dari kecondongan-kecondongan yang

pertama kali diketahui (Rogers dan Shoemaker, 1971: 78-79), tetapi hanya sedikit

yang telah dilakukan untuk mengatasinya.

Kecondongan pro-inovasi merupakan implikasi kebanyakan penelitian difusi

yang berasumsi bahwa suatu inovasi harus disebarkan dan diadopsi oleh semua

anggota suatu sistem sosial, menyebar dengan cepat, dan inovasi itu tidak boleh

direinvensi atau ditolak.

Page 6: BAB3.Rahmita Solihat - Difusi Inovasi - Kontribusi Dan Kritikan Dari Penelitian Difusi

Alasan-alasan terjadinya Kecondongan Pro-Inovasi

Kecondongan pro-inovasi bisa masuk ke dalam penelitian difusi yaitu

karena beralaskan historis. Tidak diragukan lagi, jagung hibrida menguntungkan

setiap petani Iowa dalam kajian Ryan dan Gross (1943), tetapi kebanyakan

inovasi dikaji tingkat keuntungan relatifnya tidak sedemikian tinggi. Banyak

orang, demi untuknya sendiri, tidak mengadopsi inovasi. Kemungkinan bidang

penelitian difusi tidak dimulai dengan inovasi pertanian yang sangat

menguntungkan pada tahun 1940an dan 1950an, kecondongan pro-inovasi

mungkin dapat dihindari atau setidak-tidaknya diketahui dan diperlakukan dengan

tepat.

Kasus yang lebih umum kecondongan pro-inovasi adalah apa yang oleh

Nelkin (1973) disebut perbaikan teknologi, suatu ketergantungan berlebih pada

inovasi-inovasi teknologis untuk memecahkan masalah sosial yang rumit.

Selama tahun 1970an, beberapa kritik penelitian difusi mengungkap adanya

kecondongan pro-inovasi. Misalnya, Down dan Mohr (1976) menyatakan

“tindakan berinovasi masih dimuati nilai positif, keinovatifan, keefisienan

merupakan suatu sifat yang kita harapkan dimiliki oleh makhluk sosial. Tidak

seperti gagasan kemajuan dan pertumbuhan teknologi masih dihubungkan dengan

peningkatan/perbaikan”.

Penyebab terjadinya kecondongan pro-inovasi dalam penelitian difusi yaitu,

sebagai berikut:

1. Banyak penelitian difusi dibiayai oleh lembaga-lembaga pembaruan;

lembaga-lembaga itu punya kecondongan pro-inovasi karena usaha

mereka adalah mempromosikan inovasi, dan pandangan ini sering kali

diterima oleh banyak peneliti yang karyanya oleh mereka sendiri.

2. Difusi-difusi yang “berhasil” meninggalkan suatu kecepatan adopsi yang

dapat diselidiki secara retrospektif oleh para peneliti difusi, sedangkan

difusi yang “gagal” tidak meninggalkan jejak yang bisa dilihat dan bisa

dikaji dengan mudah. Misalnya suatu inovasi yang ditolak atau tidak

berlanjut tidak mudah dikenali dan diselidiki oleh peneliti dengan hanya

menanyai orang-orang yang menolak atau menghenntikan penggunaan

Page 7: BAB3.Rahmita Solihat - Difusi Inovasi - Kontribusi Dan Kritikan Dari Penelitian Difusi

inovasi. Selain itu, beragam bentuk reinvensi inovasi menjadikan difusi

semakin sulit dikaji, menimbulkan masalah-masalah metodologis

pengklasifikasian “adopsi”. Metodologi-metodologi konvensional yang

digunakan para penelitian difusi mengarahkan perhatian orang pada

penyelidikan difusi mengarahkan perhatian orang pada penyelidikan difusi

yang berhasil. Maka terjadilah kecondongan pro-inovasi dalam penelitian

difusi.

Salah satu cara menjalarnya kecondongan pro-inovasi itu kepada peneliti

difusi adalah melalui pemilihan inovasi apa yang dikaji. Aspek kecondongan pro-

inovasi bisa berbahaya sebagai ia implisit, laten, dan sebagian besar tak sengaja.

Ada dua cara utama dalam mengkaji penelitian difusi,

1. Kadang-kadang suatu penelitian datang kepada peneliti dengan suatu

inovasi (atau serumpun inovasi) tertentu dibenaknya. Misalnya, pabrik

komputer PC meminta seorang peneliti difusi untuk mengkaji bagaimana

produk ini menyebar, dan berdasarkan temuan-temuan penelitian yang

diminta itu, dibuat rekomendasi tentang percepatan proses difusi.

2. Pada beberapa kasus, peneliti difusi memilih pembahasan inovasi yang

dikaji dengan sedikit pengaruh dari sponsor penelitian yang didasarkan

atas inovasi-inovasi yang tampak secara intelektual menarik bagi si

peneliti. Inovasi itu kelihatannya sama, peneliti cenderung memilih

mengkaji inovasi-inovasi yang relatif cepat menyebar.

Langkah-langkah untuk mengatasi penyimpangan inovasi:

1) Alternatif pendekatan penelitian sesudah pengumpulan data mengenai cara

bagaimana mengolah data tersebut untuk mendifusikan inovasi.

2) Peneliti-peneliti difusi harus lebih banyak bertanya dan berhati-hati dengan

cara bagaiman mereka menyelesaikan inovasi-inovasi yang akan mereka

pelajari.

3) Seharusnya diakui bahwa penolakan ketidaklangsungan dan penemuan

kembali seringkali terjadi pada waktu difusi dari suatu inovasi berlangsung.

4) Para peneliti harus menyelidiki konteks yang lebih luas dimana satu inovasi

disebarkan antara lain sebagaimana keputusan awal dibuat bahwa inovasi itu

Page 8: BAB3.Rahmita Solihat - Difusi Inovasi - Kontribusi Dan Kritikan Dari Penelitian Difusi

harus disebar luaskan kepada anggota dari satu sistem sosial bagaimana

kebijakan umum dapat mempengaruhi kecepatan/ tingkat difusi, bagaimana

inovasi dihubungkan dengan inovasi-invosi lainnya dan pelaksanaan yang ada

sekarang serta bagaimana penentuan pelaksanaan penelitian dan

pengembangan (R&D) yang mengarah kepada inovasi yang pertama.

5) Kita harus meningkatkan pengertian kita tentang motivasi untuk mengadopsi

suatu inovasi.

Anak-anak botol susu dan si mata setan di dunia ketiga

Kalau-umumnya program difusi yang terjadi di banyak negara berdampak menguntungkan sebagian besar orang yang mengadopsi inovasi-inovasi yang dipromosikan (jadi setidak-tidaknya mengukuhkan kecondongan pro-inovasi masa lalu) terdapat banyak kasus dimana suatu inovasi yang umumnya menguntungkan itu membawa dampak yang merugikan masyarakat.

Salah satu contohnya adalah penyebaran “susu botol” dikalangan ibu-ibu miskindi negara-negara dunia ketiga di Amerika Latin, Afrika dan Asia. Susu botol dengan takaran bayi telah dipromosikan oleh beberapa perusahaan dipromosikan oleh beberapa perusahaan multi nasional (yang berpusat di Amerika, Switzerland dan Inggris).

Perusahaan raksasa ini melakukan kampanye besar-besarandengan menggunakan media massa, termasuk diarahkan kepada ibu-ibu di negara sedang berkembang. Iklan-iklan ( yang  sangat  menarik  dan besar-besaran itu) disiarkan melalui radio dan surat kabar, menggambar-kan penggunaan susu botol sebagai hal yang penting untuk meningkatkan kesehatan bayi; gambar-gambar bayi terpampangdi iklan cetak kelihatan gemuk dan bahagia, dan ibu-ibu mereka tampak  muda  dan  cantik.  Salah satu iklan perusahaan itu berbunyi: "Berilah bayi anda cinta dan Lactogen". Iklan-iklan itu menggunakan daya tarik  status  sosial  dan kemodernan; susu botol tergambar sebagai praktik yang dilakukan oleh keluarga-keluarga kaya yang tinggal di  pemukiman  perkotaan  yang  menarik. Iplikasinya, bila seorang keluarga petanimengadopsi susu botol, mereka akan merasa menjadi lebih modern,bak ibu-ibu yang status sosial-ekonominya lebih tinggi, seperti yangterpampang di iklan. Di banyak negara sedang berkembang di amerikalatin, Afrika dan Asia susu botol merupakan salah satu produk yang paling luas diiklankan dimedia massa, yang hanya tertandingi oleh iklanminuman keras dan rokok. Hasilnya adalah, selama tahun 1960an dan 1970an, suatu kemajuan besar terjadi dalam tingkat pengadopsian susubotol oleh para ibu di negara-negara dunia ketiga. Pemberian susu botolmeningkat dari 5 persen semua bayi yang lahir menjadi 10 persen, 25 persen, dan bahkan di banyak negara menjadi lebih dari 50%.Lalu apa yang salah dengan pemberian susu botol? Sama sekalitidak ada, jika itu terjadi dalam kondisi ideal, yakni pada keluargaberp

Page 9: BAB3.Rahmita Solihat - Difusi Inovasi - Kontribusi Dan Kritikan Dari Penelitian Difusi

enghasilan cukup untuk membeli susu bubuk yang mahal (yangseringkali harganya mencapai sepertiga penghasilankeluarga), dansarana kesehatan di rumah cukup tersedia untuk menyiapkan susubotol itu secara heginis.

Namun kebyakan keluarga di Dunia Ketigatidak mampu membeli susu bubuk dalam jumlah yang cukup, sehinggamereka pernayak takaran air dalam campuran susu (pokoknya masihkelihatan putih susu). Lagi pula mereka umumnya ketiadaan air bersihatau tidak punya biaya untuk menjerang air sumur yang kebanyakansudah tercemar untuk membuat susu botol yang sehat. Seringkali ibu-ibu keluarga miskin ini tidak membersihkan botol dan dotnya denganbaik. Bakteri dengan mudah berkembangbiak dalam botol susu dan dot  yang habis  dipakai, yang biasanyalangsung saja diisi lagi tanpadisterilkan terlebih dulu. Jadi, susu botol itu itu bukannya meningkatkankesehatan si bayi (sebagaimana yang dapat terjadi bila dilakukan dalamkondisi yang ideal), botol-botol susu pembawa kuman itu malah menjadiancaman kehidupan si bayi, bahkan mematikan; suatu masalah yang disebabkan kondisi nyata daerah pedesaan dan daerah kumuh perkotaan. Akibatnya, pemberian susu botol secara langsung membantu penyebaran penyakit mencret pada bayi di negara-negara Dunia Ketiga. Muntaber merupakan penyebab utama kematian bayi di banyak negara, seringkali membunuh sampai 50% bayi yangada. Adalah biasa kitamelihat bayi-bayi di negara sedang berkembang dengan perut buncit, tangan dan kaki kering, dan mata berkaca-kaca, kenderungan gejala"penyakit susu botol" walaupun bayi-bayi itu dirumah-sakitkan selamasatu atau dua bulan dan diinfus untuk memulihkan kesehatan mereka,sering sepulang dari rumah sakit dilakukan lagi pemberian susu botolseperti semula, dan ini mengalahkan malnutrisi diare.Selama tahun 1970an sejulah kelompok keagamaan, mahasiswa dan para pemrotes lainnya mulai membangkitkan kesadaranmasyarakat tentang masalah difusi susu botol. Tuntutan-tuntutan hukum mulai diajukan untuk menentang perusahaan multinasional,berusaha menghentikan kampanye iklan yang ditujukan pada keluargamiskin di negara-negara dunia ketiga. WHO juga menentang pemberian susu botol, dan mulai membantu para Menteri Kesehatan dalam mempromosikan  pemerian air susu ibu (ASI) sebagai suatu praktek  yang lebih sehat daripada pemberian susu botol. Ada negara-negara yang memaksa perusahaan nasional itu menghentikan promosi produk-produk susu botol mereka kepada ibu-ibu baru denganmenggunakankedok perawat rumah sakit (para sales perusahaan susu yang mengenakan seragam perawat). Tetapi  kematianbayi karena pemberian susu botol belum terpecahkan sampai sekarang. Alasan pokoknya adalah karena banyak orang tua miskin di negara di dunia ketiga menghubungkan penyebab diare anak-anak itu dengan "mata setan" (di masyarakat berbahasa Spanyol disebut "ojo").  Mata Setan dianggap disebabkan oleh karenaada orang yang iri hati terhadap bayi yang tampak sehat, kemudian mengguna-gunainya. Santet inilah yang dipercaya mengakibatkan diare dan bahkan kematian. Untuk mencegah santet banyk ibu-ibu mengalungkan benang merah di leher si bayi, mengenakan gelang batu hitam, gigi buaya atau gigi harimau. 

Page 10: BAB3.Rahmita Solihat - Difusi Inovasi - Kontribusi Dan Kritikan Dari Penelitian Difusi

Di kalangan masyarakat Islam, jimat penangkal santet itu mungkin berupa ayat-ayat Al-Quran yang ditulis pada secarik kertas oleh kiai kemudian dijadikan  kalung ataugelang. Karena itu menghindari kecemburuan orang lain terhadap bayi yang montok dipandang merupakan cara yang baik untuk mencegahsantet dan penyakit diare; sehingga anak-anak yang sehat dan cakepharus dipingit dengan jalanmenyembunyikan di rumah dan tidak dipertontonkan di muka umum. Pemikiran (kepercayaan) iniberanggapan bahwa bila bayi yang sehat danmontok tidak terlihat umum, akantidak menimbulkan kecemburuan, dan dengan demikianakan terhindar dari ancaman santet.

Dalam kondisi seperti ini, hal yang dapat dilakukan para petugas (yang biasanya orang luar) di negaradunia ketiga adalah memuji para orangtua betapa cantiknya bayi mereka.Kampanye kesehatan masyarakat untuk mempromosikan air susuibu (ASI) sebagai cara yang lebih sehat daripada pemberian susu botolagaknya kurang begitu berhasil dalam memrangi kematian bayi karena diare, selama diare itu masih dipandang  sebagai disebabkan santet oleh kabanyakan orangtua di negara dunia ketiga. 

Mencap  orangtua semacam itu sebagai orang dungu dan takhayul karena percaya santet,tidaklahmemecahkan masalah kematian bayi karena diare. Mengapa tidak menyalahkan perusahaan multinasional yang  mempromosikan susu botol? Peran para peneliti difusi dalam masalah kematian  bayi karena diare telah berubah dalam dekade terakhir ini.  Pada tahun 1950andan1960an perusahaan multinasional mendasarkan kampanye periklanan mereka untuk susu botol, sebagian, pada hasil penelitiandifusi. Sejak akhir tahun 1970an, ketika tanda bahaya sindrom susu botol mulai dikumandangkan, para peneliti difusi memprakarsai penyelidikan tentang bagaimana para orangtua menghentikan pemberian susu botol dan kembali pada pemberian ASI. Para ahli difusiini, bersama para ahli antropologi budaya, memainkan peran penting dalam mengenali kepercayaan-kepercayaan  yang populer di negaradunia ketiga tentang santet, sebagai salah satu cara penghambat  perseptual masyarakat tentang  pemberian susu botol sebagai penyebab kematian bayi karena diare. 

Beberapa ahli difusi akhir-akhir ini telah membantu kampanye  kesehatan pemerintah untuk mempromosikan pemberian ASI; kampanye seperti ini sekarang sedangberlangsung di beberapa negara dunia ketiga.

Difusi pemberian susu botol di negara sedang berkembang memberi

ilustrasi, dalam bentuk kasus ekstrim, kecondongan pro-inovasi penelitian difusi

di masa lalu, dan bagaimana sedikit demi sedikit kita mulai mengatasi

kecondongan ini beberapa tahun belakangan ini. Ilustrasi ini juga membantu kita

melihat bahwa menyalahkan para orang tua karena memberikan susu botol

sehingga menyebabkan anak-anak kena diare tidaklah memecahkan masalah.

Tetapi penting memahami bahwa perusahan susu multinasional memainkan

peranan penting dalam menciptakan masalah tersebut. Pengetahuan akan

Page 11: BAB3.Rahmita Solihat - Difusi Inovasi - Kontribusi Dan Kritikan Dari Penelitian Difusi

kesalahan sistem ini sebagai penyebab munculnya masalah barangkali merupakan

langkah pertama ke arah perbaikan.

Tetapi tidaklah mudah meyalahkan perusahaan itu untuk menghentikan

penjualan produk-produk susu botol mereka yang berbahaya ltu kepada para

orangtua miskin.

Kesalahan Individual versus Kesalahan Sistem

Kesalahan Individual adalah kecendrungan untuk meletakkan tanggung

jawab individual (masing-masing orang) terhadap masalah-masalah yang dihadapi

orang itu, bukan kesalahan sistem dimana individu menjadi bagiannya (Caplan

dan Nelson, 1973). Dengan kata lain, suatu pandangan yang berorientasi

kesalahan-individual mengandung arti bahwa “jika sepatu itu tidak cocok ada

yang tidak beres pada kaki anda”. Kebaikannya, pandangan kesalahan sistem,

yang salah bukan orangnya; yang berarti bahwa jika sepatu itu tidak cocok, pasti

yang salah adalah pabrik sepatunya atau sistem pemasarannya. Kesalahan yang

sering dilakukan adalah terlalu memberi tekanan pada kesalahan-individual dalam

mendefenisikan suatu masalah sosial dan menaksir terlalu rendah kesalahan-

sistem. Kesalahan sistem sebagai kecendrungan untuk membebankan tanggung

jawab sistem terhadap masalah-masalah anggota sistem.

Kesalahan Individu dan Difusi Inovasi

Variabel-variabel yang digunakan dalam model-model difusi untuk

memprediksi keinovatifan yang kemudian dikonseptualisasikan menjadi penunjuk

keberhasilan atau kegagalan individu di dalam sistem itu dan bukannya penunjuk

keberhasilan atau kegagalan sistem sendiri (Havens, 1975:107). Contoh-contoh

variabel kesalahan-individu seperti itu yang telah dikorelasikan dengan

keinovatifan orang dalam penyelidikan difusi dimasa lalu yang meliputi

pendidikan formal, luasnya operasi (lahan garapannya), penghasilan,

kekosmopolitan dan terpaan media massa. Kajian-kajian masa lalu tentang

keinovatifan individu telah mencakup beberapa kesalahan sistem, misalnya kontak

agen pembaru dengan klien dan seberapa jauh suatu lembaga pembaru memberi

Page 12: BAB3.Rahmita Solihat - Difusi Inovasi - Kontribusi Dan Kritikan Dari Penelitian Difusi

bantuan uang (misalnya dalam bentuk kredit untuk membeli inovasi). Tetapi

jarang dimasukkan dalam publikasi-publikasi penelitian difusi bahwa sumber atau

saluran difusi barangkali salah atau tidak memberi informasikan inovasi yang

tepat atau gagal mengontak anggota masyarakat yang kurang berpendidikan yang

mungkin sangat perlu bantuan.

Para pengguna yang terlambat dan kolot seringkali paling mungkin sebagai

orang yang dipersalahkan karena tidak mengadopsi inovasi dan/atau terlalu lambat

mengadopsi dibanding anggota sistem sosial lainnya. Mereka (agen pembaru)

mempertalikan respon yang tidak sesuai dengan penjelasan bahwa orang-orang ini

adalah penghambat tradisional terhadap perubahan, dan/atau “irasional”.

Alasan-alasan Kesalahan Sistem

Kesalahan pokok para peneliti difusi di masa lalu adalah barangkali mereka

telah kurang hati-hati menyamakan penyebab suatu peristiwa atau kondisi yang

mungkin merupakan perkara yang diketahui secara ilmiah dan empirik dengan

cara yang non evaluatif dengan kesalahan terhadap suatu peristiwa atau kondisi

yang mungkin merupakan opini yang didasarkan pada nilai-nilai dan kepercayaan-

kepercayaan tertentu (Caplan dan Nelson, 1973). Kecondongan kesalahan

individual dalam penelitian difusi di masa lalu kadang-kadang terjadi ketika

peneliti tidak kritis menerima definisi-defenisi orang lain tentang kesalahan

sebagai suatu penyebab ilmiah.

Alasan lain adalah peneliti mungkin merasa tidak berdaya untuk mengubah

faktor-faktor menyalahkan-sistem. Variabel-variabel kesalahan sistem terutama

menyangkut perubahan struktur sosial suatu sistem, biasanya sulit diubah.

Langkah pertama untuk mengubah sistem adalah hendaknya para ilmuwan sosial

mendefinisikan suatu masalah sosial dengan lebih akurat.

Individu biasanya lebih mudah dijangkau para peneliti difusi sebagai objek

kajian daripada sistem dan peralatan penelitian kebanyakan penyelidikan difusi

menyebabkan mereka mengarahkan perhatian pada individu sebagai unit anahis.

Analisis jaringan komunikasi didefenisikan sebagai suatu metode penelitian

untuk mengidentifikasi struktur komunikasi dalam suatu sistem yang menganalisis

Page 13: BAB3.Rahmita Solihat - Difusi Inovasi - Kontribusi Dan Kritikan Dari Penelitian Difusi

data rasional tentang arus komunikasi dengan menggunakan beberapa tipe

hubungan interpersonal sebagi unit analisis. Analisis jaringan adalah alat yang

memungkinkan menonjolkan kemampuan unik penyelidikan difusi untuk

merekonstruksi arus pesan-pesan inovasi dalam suatu sistem. Penyebaran inovasi

membawa kehidupan pada sifat dinamik variabel-variabel struktur komunikasi;

analisis jaringan kemungkinan pemahaman struktur komunikasi sebagai suatu

yang menjadi saluran dalam proses difusi.

Mengatasi Kecondongan Menyalahkan Orang (Individu)

1) Para peneliti harus berusaha berpikir terbuka tentang penyebab-penyebab

suatu masalah sosial, setidak-tidaknya sampai pada data pengadaan yang

diperoleh dan berhati-hati dalam menerima definisi lembaga pembaru

tentang masalah-masalah difusi yang cenderung mengandung

kecondongan menyalahkan individu.

2) Semua partisipan hendaknya dibanding dalam mendefinisikan masalah-

masalah difusi, termasuk para calon pengguna inovasi, bukan hanya

orang-orang yang sedang mencari perbaikan terhadap suatu masalah.

3) Variabel-variabel struktur komunikasi dan sosial hendaknya

dipertimbangkan sebagaimana variabel-variabel intra induvidual dalam

difusi.

Pada kasus kecondongan pro-inovasi dalam penelitian difusi mungkin salah

satu cara terpenting untuk mencegah kecondongan menyalahkan orang adalah

menyadari bahwa hal itu ada.

Masalah-masalah dalam Mengukur Waktu Pengadopsian

Waktu merupakan salah satu musuh metodologis utama karena mengkaji

suatu proses seperti difusi. Suatu inovasi itu menyebar dalam suatu jangka waktu

tertentu.

Difusi berbeda dari kebanyakan bidang penelitian ilmu sosial karena waktu

merupakn variabel yang tak dapat diabaikan. Waktu merupakan salah satu dari

empat unsur pokok difusi, walaupun seringkali tidak diperhitungkan secara

Page 14: BAB3.Rahmita Solihat - Difusi Inovasi - Kontribusi Dan Kritikan Dari Penelitian Difusi

ekspilisit dalam jenis-jenis penelitian perilaku lainnya. Difusi adalah suatu proses

yang terjadi dalam suatu kurun waktu, maka tidak bisa lagi menghindar dari

memasukkan waktu dalam kajian difusi.

Salah satu kelemahan penelitian difusi adalah ketergantungan terhadap data

dari responden “kapan mereka mengadopsi suatu ide baru”. Responden diminta

melihat ke masa lalunya dan merekonstruksi pengalamannya berkenaan dengan

inovasi.

Alternatif terhadap Penelitian Difusi

Teknik-teknik pengumpulan data ilmu sosial seperti wawncara pribadi tidak

begitu baik hasilnya bila peneliti meminta responden mengingat apa yang

dipikirkannya di masa lalu.

Alternatif terhadap penelitian difusi bagi survei pengguna yang terlalu

bergantung terutama pada ingatan responden mengenai waktu pengadosian

(keinovatifan), yaitu eksperimen kancah adalah percobaab yang dilakukan dalam

kondisi nyata (bukan di laboratorium) di mana pengukuran sebelum dan sesudah

invensi biasanya diperoleh melalui survei, studi longitudinal panel pada beberapa

titik waktu selama proses difusi dan kajian titik adopsi.

Alternatif lain jalan keluarnya dari masalah ingatan responden adalah kajian

“poin-poin adopsi”. Responden diminta memberi rincian mengenai pengadopsian

suatu inovasi pada saat mereka mengadopsi, misalnya kapan mereka datang ke

klinik (dalam kasus inovasi kesehatan atau KB). Strategi pengumpulan data yang

dicari adalah saat pengadopsian, tetapi ada juga kerugiannya, misal data tentang

dampak inovasi tidak dapat diperoleh.

Berbagai strategi penelitian bisa digunakan untuk mengurangi keseluruhan

masalah ingatan responden dalam survei difusi:

1) Memilih inovasi yang dikaji yang telah menyebar dengan cepat dan yang

menyolok bagi pengguna (pro-inovasi)

2) Menggali data tentang saat pengadopsian responden dari sumber-sumber

lain. Misal, kajian Coleman dkk (1966) tentang obat-obatan yang

mengecek ulang data ingatan dokter melalui catatn resep di toko obat.

Page 15: BAB3.Rahmita Solihat - Difusi Inovasi - Kontribusi Dan Kritikan Dari Penelitian Difusi

3) Mengadakan pra-uji dengan cermat pertanyaan-pertanyaan survei dan

wawancara bermutu oleh pewawancara yang terlatih, sehingga

meningkatkan kemungkinan kemungkinan memperoleh data ingatan yang

sevalid mungkin.

Geografi Penelitian Difusi

Sebagian besar metode dan rambatan teoritik penelitian difusi adalah valid

secara silang budaya; yaitu proses difusi di negara-negara dunia ketiga secara

umum tampaknya sama dengan yang di negara-negara kaya, negara-negara

industri Eropa-Amerika (Rogers dan Shoemaker, 1971). Walaupun seorang petani

desa di dunia ketiga ditandai dengan lebih terbatas sumber-sumber finansial,

rendah tingkat pendidikan formalnya dan kekurangan media massa, inovasi

agaknya menyebar dalam cara yang hampir sama dengan di AS, keasaman dalam

proses difusi lebih kuat daripada perbedaan-perbedaannya.

Memudarnya Paradigma Dominan Pembangunan

Ada empat unsur pokok dalam paradigma dominan itu (Rogers, 1976),

1. Pertumbuhan ekonomi melalui industrialisasi dan disertai urbanisasi, kira-

kira sama dengan jalannya revolusi industri.

2. Capital-intensive teknologi hemat-tenaga, terutama dialihkan dari negara-

negara industri.

3. Perencanaan terpusat, terutama oleh para pakar ekonomi dan bank, dalam

rangka membimbing dan mempercepat proses pembangunan. Pembangunan

menjadi prioritas tertinggi bagi kebanyakan pemerintah di negara-negara

sedang berkembang, begitu mereka memperoleh kemerdekaan dari kekuatan

kolonial.

4. Penyebab utama keterbelakangan terletak pada negara sedang berkembang,

bukannya pada sistem ekonomi internasional atau hubungan eksternal

lainnya dengan negara-negara industri.

Alternatif terhadap Paradigma Dominan Pembangunan

Page 16: BAB3.Rahmita Solihat - Difusi Inovasi - Kontribusi Dan Kritikan Dari Penelitian Difusi

Unsur-unsur Pokok Paradigma Dominan

Pembangunan

Alternatif terhadap Paradigma Dominan

Faktor-faktor yang mungkin membawa pada alternatif

paradigma dominan1. Pertumbuhan

ekonomi1. Persamaan distribusi

1. Merosotnya tingkat pertumbuh- an ekonomi selama 1950an dan 1960an di kebanyakan negara sedang berkembang2. Munculnya hilangkepercayaan terhadap teori perindustrian hasil pembangunan

2. Teknologi pada modal

1. Meningkatkan kualitas Kehidupan2. lebih besar tekanan pada teknologi tepat

1. Masalah pencemaran lingkung- an di Eropa, Amerika & Jepang2. Kesadaran ada batas-batas per- tumbuhan 3. Krisis energi tahun 1973

3. Perencanaan pembangunan terpusat

Percaya diri pada pembangunan lokal

Pengalaman RRC dalam pembangunan yang disentralisasikan dan partisipatori

4. Penyebab keterbelakangan adalah dari dalam

Penyebab keterbela-kangan adalam dan dari luar (berarti suatu didefinisi oleh negara sedang berkembang)

1. Munculnya kekuatan OPEC2. Pertukaran kekuatan dunia ter- gambar pada perilaku voting di PBB dan berbagai badan inter- nasional

Sistem Sosial dan Difusi

Di Amerika Latin, Afrika, dan Asia stuktur sosial suatu bangsa atau suatu

komunitas lokal seringkali sangat berbeda dengan struktur sosial di Eropa-

Amerika. Kekuasaan, kesejahteraan ekonomi, dan informasi biasanya lebih

terpusat pada beberapa tangan/pihak saja,dan aspek struktur sosial ini tidak saja

mempengaruhi sifatpenyebaran suatu inovasi tetapi mempengaruhi juga siapa

yang memperoleh keuntungan dan kerugian dari perubahan teknologi itu. Bila

inovasi tersebar dengan cepat, tetapi ketimbang sosial ekonomi mendasar yang

tercermin dalam struktur sosial tidak berubah, apakah pembangunan itu betul-

betul telah terjadi? Isu ini bukan sekedar meletakkan variabel struktur sosial ke

dalam analisis difusi, jugabukan hanya lebih luasnya pembagian dampak inovasi,

tetapi mengenal perubahan struktur sosial masyarakat itu juga. Masalah

Page 17: BAB3.Rahmita Solihat - Difusi Inovasi - Kontribusi Dan Kritikan Dari Penelitian Difusi

keterbelakangan sosial dengan demikian sedang didefinisi ulang, dan sehingga itu

secara serius dipertanyakan apakah difusi inovasi dapat memainkan peran penting

dalam mengubah struktur sosial masyarakat. Model difusi klasik disusun dalam

kondisi sosial budaya yang sangatberbeda dengan kondisi sosial budaya Amerika

Latin (Afrika dan Asia), dan karena itu Bordenave mengemukakan "bila model itu

digunakan dengan sembrono (tidak kritis), ia tidak akan menyentuh isu dasar

seperti perubahan struktur sosial: 'Bila ada satu hal yang sedang kita pelajari di

Amerika Latin, itu adalah kajian-kajian komunikasi inovasi tidak dapat eksis

sebagai penelitian yang secara ideologis bebas dan secara politik netral. ilmuwan

yang mengatakan bahwa ia ingin melakukan penelitian tanpa memasukkan dirinya

kedalam satupun cara-cara mengubah struktur masyarakat, sebetulnyasama

dengan orang yang percaya terhadap penelitian sebagai suatualat untuk

memasukkan jalan pikirannya ke arah perubahan manusiadan masyarakat"

Di Amerika Latin, Afrika dan Asia penelitian difusi cenderung

mengabaikan konteks struktur sosial di mana penelitian itudilakukan. Kritikan ini

berlaku juga di Amerika, namun barangkali dampaknya tidak begitu serius.

Kritik-kritik membangun atas asumsi-asumsi dasar pendekatan difusi telah

mempertanyakan apakah "komunikasi itu sendiri dapat mendongkrak

pembangunan tanpa menghiraukan kondisi sosial ekonomi dan politiknya?"

(Behan, 1976). Bahkan, para ahli inimenyatakan bahwa difusi inovasi hanya

sedikit efeknya "jika pembangunan tidak diawali dengan perubahan struktural".

Pandangan bahwa penelitian komunikasi dan para peneliti komunikasia

adalah bagian dari masyarakat yang mereka teliti ini teiah sepenuhnya

dikenal oleh para ahli tertentu di Eropa dan Amerika Latin daripada teman-teman

mereka di Amerika Utara yang cenderung berpikir penelitianempirik sebagai

bebas/ netral dan bebas nilai (Rogers, 98). Para ahli komunikasi yang kritis

mengajukan pertanyaan penting: 1971). Sebetulnya, media massa di banyak

negara sedang berkembang tidak membawa informasi yang berguna tentang

inovasi teknologis kepada mayoritas penduduk yang warga pedusunan dan

kelompok miskin perkotaan (Berghouti, 1974). Isi media terutama adalah hiburan

dan iklan, isi yang sebetulnya bisa menghambat pembangunan, terutama

Page 18: BAB3.Rahmita Solihat - Difusi Inovasi - Kontribusi Dan Kritikan Dari Penelitian Difusi

pembangunan pedesaan. Media sering dimiliki oleh elit minoritas, dan dipenuhi

dengan isu-isu perkotaan dan peningkatan konsumsi produk-produk konsumen,

jadi malah mengalihkan perhatian masyarakat dari masalah-masalah perubahan

struktural sosial politik.

Maka, dalam gerakan melewati adalah mulanya "buatan AS" sebelum tahun

1960an kemudian diteruskan dengan pentransferan kenegara-negara sedang

berkembang pada tahun 1960an dan 1970an, penelitian difusi dipahami

dalam suatu perpektif yang berbeda dan ditentukan dengan kriteria tujuan yang

berbeda. Suatu cara ke arah revolusi sosial, bukan. Barangkali sebagai suatu alat

yang berguna untuk perubahan sosial dan pembangunan, bila digabungkan dengan

penstrukturan masyarakat.

Kesenjangan Sosial Ekonomi dan Difusi

Struktur sosial di negara sedang berkembang diketahui sebagai penentu

yang kuat bagi jalan individu ke arah inovasi teknologis; kekakuan struktural

harus diatasi terlebih dulu sebelum pengkomunikasian inovasi bisa  mempunyai

efek (Bordenave, 1976). Misalnya, petani-petani yang memiliki ladang lebih  luas

daripada kebanyakan orang, yang menikmati status sosial ekonomi yang lebih

tinggi dan yang punya lebih banyak kesempatan tersentuh media komunikasi

massa yang paling inovatif dalam mengadopsi teknologi-teknologi  pertanian

baru. Barangkali kegagalan seorang petani mengadopsi inovasi-inovasi yang

diperkenalkan  lebih banyak karena ketiadaan kesempatan daripada adanya

hambatan tradisional untuk berubah.  Para petani yang memilih  ladang  lebih

luas, banyak uang dan lebih banyak pengetahuan dapat lebih mudah memperoleh

kredit, informasi lanjutan, dan masukan-masukan lainnya untuk mengadopsi

inovasi teknologis. Karena mereka mengadopsi inovasi relatif lebih awal,  mereka

memperoleh lebih banyak keuntungan inovasi, seperti "rejeki nomplok" yang 

lebih banyak diperoleh inovator. Mayoritas petani yang lebih miskin dinegara

sedang berkembang kekurangan sumber-sumber dan mereka juga tidak dapat

mengadopsi inovasi atau akan mengadopsinya relatif lebih lambat. Kebanyakan 

Page 19: BAB3.Rahmita Solihat - Difusi Inovasi - Kontribusi Dan Kritikan Dari Penelitian Difusi

petani di negara sedang berkembangsemata-mata tidaklah bebas menerapkan

keputusan inovasi mereka sendiri.

Lembaga pembangunan cenderung memberi bantuan terutama kepada

mereka yang inovatif, kaya, berpendidikan dan pencari informasi.  Mengikuti 

strategi difusi progresif ini "mudah-meyakinkan" cenderung kearah pembangunan

yang kurang merata.  Para petani yang lebih progresif berhasrat pada ide-ide baru,

dan punya ladang lebih luas, efek langsung pengadopsian mereka atas produksi

pertanian juga lebih besar. Para petugas pembangunan pedesaan mengikuti 

strategi pembinaan klien yang progresif ini karena mereka tidak dapat

menjangkau semua klien mereka, maka mereka memusatkan usahanya pada klien

yang paling responsif yang biasanya sepadan dengan mereka. Dengan kata

lain,orang-orang yang punya sumber-sumber lebih besar biasanya memperoleh

keuntungan lebih banyak dari inovasi-inovasi yang diperkenalkan oleh lembaga

pembangunan daripada mereka yang sumber-sumbemya lebih kecil, sehingga

dengan demikian memperlebar kesenjangan keuntungan sosial ekonomi. Tetapi 

apakah difusi inovasi pasti meperlebar kesenjangan sosial ekonomi dalam suatu

sistem sosial? Beberapa alasan untuk optimis terhadap isu ini telah diberikan oleh

dua eksperimen kancah di negara sedang berkembang. Singh dan Mody (1976) di

India dan Roling (1976) di Kenya merancang dan mengevaluasi pendekatan

difusi yang mempersempit kesenjangan sosial ekonomi. Pendeknya, pendekatan

ini berusaha mengatasi kecondongan ketimpangan program-program difusi yang

biasa; mereka memperkenalkan inovasi-inovasi yang tepat untuk  klien  sosial 

ekonomi  lemah melaiti bentuk program pembangunan yang khusus. Untuk

mengurangi kesenjangan sosial ekonomi maka struktur sosial ekonomi mungkin

bukan lagi rintangan utama terhadap penyebaran  inovasi bagi bagian terbesar

penduduk yang kurang beruntung. Melaksanakan suatu pembangunan yang lebih

merata melalui strategi difusi yang tepat walaupun perubahan struktur sosial pada

level makro tidak/belum terjadi. Kita baru saja membahas empat kelemahan

utama penelitian difusi; bahasan ini membawa kita pada simpulan bahwa awalnya

penelitian difusi meninggalkan suatu cap yang tak terhapus mengenal pendekatan,

konsep, metode, dan asumsi-asumsi di lapangan, selama hampir 40 tahun

Page 20: BAB3.Rahmita Solihat - Difusi Inovasi - Kontribusi Dan Kritikan Dari Penelitian Difusi

dan 3.000an publikasi. Kecondongan-kecondongan yang kita warisi dari para

pendahulu penelitian kita telah sama sekalitidak tepat untuk tugas-tugas penelitian

difusi sekarang. Ironis bahwa kajian inovasi telah menjadi begitu tradisional.

Perampatan Difusi melalui Meta-Research

Meta-research digunakan untuk mensintesakan 103 rampatan tentang difusi

oleh Rogers dan Shoemaker (1971) telah dikritik oleh Down dan Mohr (1976)

berdasarkan apa yang mercka anggapketiadaan temuan-temuan yang sangat

konsisten. Meta-research dapat memberi informasi ilmiah yang tidak dapat

diperoleh dengan cara lain. Marilah kita berasumsi bahwa ada seratus kajian

empirik tentang hubungan antara status sosial ekonomi dengan keinovatifan

(sebetulnya ada ratusan). Masing-masing dari ratusan peneliti mungkin mengukur

status sosial ekonomi dan keinovatifan itu dengan cara yang agak berbeda.

Meta-Research  dengan  unik  dapat  memberi  informasi  tentang

reliabilitas suatu temuan penelitian menyilang  sejumlah  kajian. Kebanyakan

kita ingin lebih dari hanya satu kajian tunggal untuk memberi bukti pengukuhan

tentang suatu temuan penelitian tertentu, karena satu kajian tunggal agak

lemah untuk dijadikan sandaran suatu kebijakan atau praktek. Karena itu

mengetahui reliabilitas bukti penelitian untuk beberapa rampatan sebagai

sesuatu hasil meta-research biasanya merupakan langkah penting dalam

menerjerohkan hasil-hasil penelitian menjadi tindakan. Jarang pengetahuan yang

diberikan oleh suatu kajian tunggal yang dapat membawa kita langsung pada

pemecahan beberapa masalah sosial.

SIMPULAN

Empat kritikan utama tentangpenelitian difusi:

1) Kecondongan pro-inovasinya, implikasi kebayakan penelitian difusi bahwa

suatu inovasi harus disebarkan dan diadopsi oleh semua anggota sistem sosial,

bahwa ia harus menyebar dengan cepat, dan bahwa inovasi itu tidak harus

direinvensi atau ditolak,

Page 21: BAB3.Rahmita Solihat - Difusi Inovasi - Kontribusi Dan Kritikan Dari Penelitian Difusi

2) kecondongan menyalahkan-orang,  yaitu  kecenderungan  untuk menganggap

bahwa orang (individu) bertanggung jawab atas masalah yang  terjadi

pada dirinya, daripada sistem (yang mestinya bertanggung jawab) dimana

orang itu hanyalah merupakan bagiannya,

3) masalah ingatan dalam penelitian difusi yangbisa menyebabkan ketidak akurat

bila responden diminta mengingat saat mereka mengadopsi ide baru, dan

4) isu persamaan dalan difusi inovasi, karena kesenjangan sosial ekonomi diantara

anggota suatu sistem sosial seringkali semakin lebar sebagai hasil tersebarya

ide-ide baru. Altematif-alternatif terhadap pendekatan penelitian difusi yang

biasadikemukakan untuk mengatasi keempat kritik penelitian difusi ini.

Akhimya kami menguraikan prosedur-prosedur meta-research yang meng-

hasilkan rampatan-rampatan dalam buku. Meta-research adalah sintesa hasil-hasil

penelitian empirik ke dalam kesimpulan yang lebih umum pada level teoritik.

Langkah pertama dalam pendekatan ini adalah mempertegas semua konsep yang

digunakan. Konsep adalah suatu dimensi/pandangan yang dinyatakan dalam

istilah yang paling dasar. Kemudian kita mendalilkan hubungan antara dua

konsep dalam bentuk suatu hipotesis teoritik Hipotesis teoritik diuji dengan

hipotesis empirik yang relevan yang mendalilkan hubungan antara dua ukuran

operasional konsep. Operasi adalah rujukan empirik suatu konsep. Hipotesis

empirik sering diterima atau ditolak berdasarkan pengukuransignffikansi statistik,

tetapi bisa juga digunakan kriteria lain. Akhirnya, hipotesis teoritik didukung atau

ditolak dengan menguji kecocokannya dengan hipotesis teoritik yang nantinya

menghasilkan serangkaian rampatan middle range.

Kami percaya bahwa rampatan middle range merupakan batu loncatan

menuju teori yang lebih umum tentang perubahan sosial, setelah diabstraksikan

ke suatu tingkat generalitas yang lebih tinggi lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Ibrahim. (1988). Inovasi pendidikan. Jakarta: Depdikbud Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga

Kependidikan

Page 22: BAB3.Rahmita Solihat - Difusi Inovasi - Kontribusi Dan Kritikan Dari Penelitian Difusi

Rogers, E. M. (1983). Diffusion of innovation. New York: The Free Press.