deskripsi proses (3)

Post on 21-Feb-2018

227 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 deskripsi proses (3)

    1/3

    Adapun alur proses produksi Alkil Poliglikosida dengan proses 2 tahap adalah sebagai

    berikut :

    1. Reaksi Butanolisis

    Reaksi butanolisis (glikosidasi) merupakan reaksi antara monosakarida (sumber pati

    sagu) dan butanol dengan mengguanakn katalis asam untuk membentuk produk

    intermediate butil glikosida. Selama proses reaksi butanolisis terjadi pemisahan air

    (H2). Pemilihan katalis pada proses sintesis AP! bertujuan untuk memper"epat #

    memperpendek proses sintesis AP!. Selain itu juga sangat menentukan keberhasilan

    terbentukn$a ikatan asetal.

    %atalis $ang dipilih dalam proses sintesis AP! adalah katalis organik asam p&toluena

    sul'onat. %atalis asam p&toluena sul'onat bersi'at bisa diurai oleh lingkungan dan

    merupakan jenis asam lemah. Penggunaan asam lemah bertujuan untuk menghindari

    adan$a kemungkinan bereaksi asam dengan menghidrolisa glukosa. Penggunaan asam

    lemah ini juga akan memudahkan dalam proses netralisasi. Selain itu asam p&toluena

    sul'onat juga bersi'at tidak korosi' terhadap pipa besi ataupun stainless steel (Hill dkk.

    1*).

    2. Reaksi +ransasetalisasi

    Reaksi transasetalisasi (transglikosidasi) merupakan reaksi antara produk butil

    glikosida hasil dari proses butanolisis denganfatty alcohol# alkohol rantai panjang (,-&

    ,22) dengan katalis asam. Pada proses reaksi transasetalisasi ini gugus butil pada produk

    butil glikosida akan diganti dengan gugus alkil pada alkohol rantai panjang sehingga

    membentuk produk Alkil Poliglikosida (AP!). Selama proses reaksi transasetalisasi

    butanol dan air akan menguap.

    enurut !ibson dkk (2//1) penentuan katalis asam $ang digunakan dalam proses

    sintesis AP! menggunakan perhitungan sebagai berikut:

    %atalis pertama (reaksi butanolisis) kira 0 kira /* 0 1 dari berat pati

    %atalis kedua (reaksi transasetalisasi) kira 0 kira 23 0 3/ dari berat katalis $ang

    pertama.

    4. 5etralisasi

    +ahapan netralisasi bertujuan untuk menghentikan proses tranasetalisasi dengan

    menambahkan basa hingga ter"apai suasana basa $aitu pada pH sekitar -&1/. 5etralisasi

    dapat dilakukan dengan berbagai "ara antarra lain dengan penetralan menggunakan

    alkali natrium karbonat ammonia ataupun dengan menggunakan uap (deacidifikasi).

  • 7/24/2019 deskripsi proses (3)

    2/3

    5etralisasi dengan alkali terutama dengan 5aH sering dilakukan pada industr$ karena

    lebih e'isien dan lebih murah (%ertaren 1-6).

    enurut 7uest dkk (16) jenis basa $ang dapat digunakan untuk proses netralisasi

    meliputi alkali metal dan aluminium salt. Selain itu juga dapat dari anion dari basa

    organik maupun inorgani" seperti sodium hidroksida (5aH) potassium hidroksida

    kalsium hidroksida alumunium hidroksida dan sebagain$a.

    Penggunaan larutan sodium hidroksida (5aH) sangat dianjurkan karena 5aH tidak

    bereaksi terhadap alkohol atau produk. Selain itu proses penambahann$a lebih mudah

    karena berbentuk larutan dan tidak memerlukan pen$aringan untuk menghilangkan

    garam $ang tebentuk (7uest dkk. 16).

    . 8istilasi

    +ahapan distilasi bertujuan untuk menghilangkan fatty alcohol $ang tidak ikut

    bereaksi. Proses distilasi ini memerlukan suhu tinggi dan tekanan rendah untuk

    memisahkan # menguapkan fatty alcohol$ang tidak ikut bereaksi. Proses distilasi ini

    dapat dilakukan pada suhu sekitar 1/9 & 1-/9 , dengan tekanan sekitar /1 & 2 mmHg

    tergantung fatty alcohol $ang digunakan. Semakin panjang rantai fatty alcohol maka

    semakin tinggi suhu dan semakin rendah tekanan $ang dibutuhkan.

    Pada tahapan destilasi diharapkan memperoleh kandungan fatty alcohol seke"il

    mungkin pada produk AP! $aitu kurang dari 3 dari berat produk. %elebihan fatty

    alcohol$ang tidak bereaksi pada produk akan mengurangi e'ekti'itas kerja dari sur'aktan

    AP!.

    Hasil akhir dari proses distilasi akan diperoleh produk sur'aktan AP! kasar berbentuk

    pasta $ang bearna ke"oklatan dan berbau kurang enak. leh karena itu perlu dilakuakn

    proses pemurnian untuk memperoleh AP! $ang memiliki penampakan $ang lebih baik

    dan bau $ang tidak terlalu men$engat

    3. Pemu"atan (Bleaching).

    Proses pemu"atan (blea"hing) merupakan salah satu tahap pemurnian sur'aktan AP!

    $ang dilakukan sebagai tahap akhir proses sintesis sur'aktan AP!. Proses pemu"atan

    bertujuan untuk membuat penampakan dan bau sur'aktan AP! $ang lebih baik. Proses

    pemu"atan dilakukan dengan menambahkan larutan H22 ditambah air dan 5aH

    hingga diperoleh produk dengan pH -&1/. Proses blea"hing dilakukan pada suhu -/ 0 /

    9 , selama 4/ 0 12/ menit pada tekanan normal (Hill dkk 1*).

    enurit S"hmidt (14) proses pemu"atan (blea"hing) merupakan suatu tahapan

    proses pemurnian sur'aktan AP! $ang bertujuan untuk menghilangkan ;at 0 ;at $ang

  • 7/24/2019 deskripsi proses (3)

    3/3

    tidak disukai dan menghilangkan bau. 8alam proses pemu"atan (blea"hing) ini produk

    sur'aktan AP! akan mengalami peningkatan # pen"erahan arna dan penstabilan aran

    alkil poliglikosida.

    Proses pemu"atan (blea"hing) dapat dilakukan dengan adsorben bahan kimia

    maupun dengan "ara pemanasan. Pemu"atan dapat juga dilakukan dengan "ara adsorbs

    dan "helasi. Adsorbs dilaukan dengan "ara men"ampur produk dengan sejumlah ke"il

    adsorben seperti tanah lempung (fuller earth),lempung akti' (activated clay) dan arang

    akti' atau dapat juga mengguankan bahan kimia lainn$a sedangkan "helasi adalah proses

    pengikatan ion dengan ;at pengkelat seperti asam sitrat dan

top related