deskripsi pembelajaran matematika berbantuan video
Post on 17-Oct-2021
8 Views
Preview:
TRANSCRIPT
p-ISSN: 2086-4280 Rochim, Herawati, & Nurwiani e-ISSN: 2527-8827
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika 269
Volume 10, Nomor 2, Mei 2021 Copyright © 2021 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
Deskripsi Pembelajaran Matematika Berbantuan
Video Geogebra dan Pemahaman Matematis Siswa
pada Materi Fungsi Kuadrat
Abdur Rochim1*, Tutik Herawati2, Nurwiani3
SMK Muhammadiyah 1 Baron Jalan Barat Pasar No. 27 Baron, Indonesia
1*abdur.rochim88@gmail.com
MI Plus Darul Falah Jalan Yos Sudarso No. 6 Komplek Masjid Darul Falah Mojoagung, Indonesia
2tutuik.wati2@gmail.com
STKIP PGRI JOMBANG Jalan Pattimura III/20 Jombang, Indonesia
3nurwiani@gmail.com
Artikel diterima: 08-02-2021, direvisi: 23-05-2021, diterbitkan: 31-05-2021
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran matematika dengan media video Geogebra pada materi fungsi kuadrat dan mendeskripsikan pemahaman matematis siswa sebelum dan sesudah pemanfaatan media video Geogebra materi fungsi kuadrat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunkan subjek penelitian kelas XI SMK Muhammadiyah 1 Baron berjumlah 11 siswa yang dipilih berdasarkan purposive sampling. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tes pemahaman matematis awal dan akhir serta teknik dokumentasi selama proses pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran matematika berbantuan media video Geogebra materi fungsi kuadrat dibagi menjadi 3 kegiatan yaitu pendahuluan, inti dan penutup. Hasil pemahaman matematis siswa sebelum dan sesudah pemanfaatan media video Geogebra materi fungsi kuadrat terdapat perbedaan yang cukup nyata yaitu dari pemahaman matematis awal sebesar 9% menjadi 45 %. Artinya 45% siswa memenuhi semua indikator pemahaman matematis. Kata Kunci: Pemahaman Matematis, Pembelajaran Matematika, Video Geogebra.
Description of Mathematics Learning Assisted by Geogebra Videos and Students' Mathematical Understanding on Quadratic Functions Material
Abstract This study aims to describe the mathematics learning process using Geogebra video media on quadratic functions material and to describe students' mathematical understanding before and after the use of Geogebra video media with quadratic functions material. This research is a descriptive study using the research subjects of class XI SMK Muhammadiyah 1 Baron totaling 11 students who were selected based on purposive sampling. The data collection method in this study used the initial and final mathematical comprehension test techniques and documentation techniques during the learning process. The results showed that in the learning process of mathematics assisted by Geogebra video media, the quadratic function material was divided into 3 activities, namely introduction, core, and closing. The results of students' mathematical understanding before and after the use of Geogebra video media with the quadratic function material there were quite differences, namely from the initial mathematical understanding of 9% to 45%. This means that 45% of students meet all indicators of mathematical understanding. Keywords: Mathematical Comprehension, Mathematics Learning, Geogebra Video.
http://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/mosharafa
270 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
Volume 10, Nomor 2, Mei 2021 Copyright © 2021 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
I. PENDAHULUAN
Pembelajaran merupakan suatu
interaksi antara peserta didik, pendidik dan
sumber belajar. Matematika sebagai ilmu
yang tersusun teratur dalam berbagai
struktur dan hierarkinya masing-masing
mempunyai karakteristik atau ciri-ciri
khusus. Karakteristik tersebut menurut
Soejadi (2007) adalah sebagai berikut: (1)
Matematika memiliki objek kajian yang
abstrak (hanya ada dipikiran) (2) Bertumpu
pada kesepakatan (lebih bertumpu pada
aksioma formal), (3) Berpola pikir deduktif,
(4) Konsisten dalam sistemnya, (5)
Memiliki/menggunakan simbol yang
kosong dari arti, (6) Memperhatikan
semesta pembicaraan.
Pembelajaran matematika berlandaskan
filsafat kontruktivisme artinya bahwa
pengetahuan tidak bisa ditransfer dari yang
mengetahui (pendidik) kepada si
pembelajar (peserta didik). Pengetahuan
yang dimiliki seseorang adalah bentukan/
kontruksi dari individu sendiri dalam
mengkonstruksi pengetahuan itu
pembelajar haruslah aktif baik secara fisik
ataupun mental (Ma’rufi, 2015).
Dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran matematika, sekolah di
Indonesia telah menerapkan Kurikulum
2013. Selain itu beberapa peneliti
menerapkan model pembelajaran yang
dalam mencapai tujuan pembelajaran
diantaranya Tristanti (2017), Tristanti dan
Rakhmawati (2017), Purwandari, Ekawati,
& Tristanti (2020), Tristanti & Hidayati
(2020), dan Tristanti, Akbar, & Rahayu
(2021).
Salah satu tujuan pembelajaran
matematika yang tertuang dalam
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016
adalah memahami konsep matematika,
mendeskripsikan bagaimana keterkaitan
antar konsep matematika dan menerapkan
konsep atau logaritma secara efisien,
luwes, akurat, dan tepat dalam
memecahkan masalah. Pemahaman
matematis (Mathematical Understanding)
adalah kemampuan matematis yang
esensial dan haruslah dimiliki siswa didalam
belajar matematika.
Pentingnya mempunyai kemampuan
pemahaman matematis adalah bahwa
kemampuan tersebut termuat dalam
kurikulum 2013. Hal ini sesuai dengan UU
No. 24 Tahun 2016 tentang KI/KD pada
pendidikan dasar dan menengah, kemudian
untuk SMK/MAK tertuang dalam Perdirjen
No.464 tahun 2018 bahwa tujuan
kurikulum pada SMK/MAK pada aspek
pengetahuan adalah Memahami,
menerapkan, dan menganalisis, serta
mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan
metakognitif sesuai bidang dan lingkup
kajian matematika pada tingkat teknis,
spesifik, detil, dan kompleks, serta
berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dalam konteks pengembangan potensi diri
dan sebagai bagian dari keluarga, sekolah,
dunia kerja, warga masyarakat nasional dan
regional, juga internasional.
Pemahaman matematis juga penting
dimiliki oleh siswa. Hal ini sesuai dengan
pendapat Santrock (Hendriana, Rohaeti
dan Sumarmo, 2017) bahwa pemahamn
konsep adalah kunci dari pembelajaran.
Demikian juga pemahaman matematis
adalah landasan untuk berpikir dalam
menyelesaikan persoalan-persoalan
matematika maupun masalah kehidupan
p-ISSN: 2086-4280 Rochim, Herawati, & Nurwiani e-ISSN: 2527-8827
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika 271
Volume 10, Nomor 2, Mei 2021 Copyright © 2021 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
nyata. Selain itu juga kemampuan
pemahaman matematis mendukung pada
pengembangan kemampuan matematis
lainnya, seperti kemampuan komunikasi,
kemampuan pemecahan masalah,
penalaran, koneksi, representasi, berpikir
kritis dan kreatif.
Peneliti memberikan tes untuk
mendeskripsikan pemahaman matematis
siswa pada materi fungsi kuadrat. Berikut
tes permasalahan yang diberikan kepada
siswa disajikan pada Gambar 1 berikut.
Gambar 1. Tes Pemahaman Matematis Siswa
Permasalahan yang terjadi di sekolah
terlihat pada hasil pretes disajikan pada
Gambar 2 berikut.
Gambar 2. Contoh Pekerjaan Siswa
Dari hasil tes awal bisa diketahui
Permasalahan yang dialami siswa SMK
Muhammadiyah 1 Baron kelas X adalah
mengidentifikasi dan membuat contoh dan
bukan contoh, menggunakan simbol-simbol
untuk mempresentasikan suatu konsep,
mengidentifikasi sifat - sifat suatu konsep
dan mengenal syarat yang menentukan
suatu konsep, mengenal berbagai makna
dan interpretasi konsep, membandingkan
dan membedakan konsep. Dengan kata lain
rendahnya pemahamaan siswa terhadap
materi fungsi kuadarat. Oleh karena itu,
perlu adanya perbaikan proses
pembelajaran dengan memaksimalkan
teknologi dan media pembelajaran serta
untuk memotivasi belajar siswa, baik
motivasi instrinsik maupun ekstrinsik agar
pemahaman matematis siswa lebih tinggi.
http://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/mosharafa
272 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
Volume 10, Nomor 2, Mei 2021 Copyright © 2021 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
Salah satu media pembelajaran yang
berupa aplikasi program komputer yang
dimanfaatkan dalam pembelajaran
matematika adalah Geogebra. Geogebra
merupakan program dinamis yang
mempunyai fasilitas untuk
memvisualisasikan atau
mendemonstrasikan banyak konsep
matematika, serta sebagai alat yang
membantu untuk mengkonstruksi konsep-
konsep matematika (Syahbana, 2016).
Menurut Hohenwarter dan Fuchs (2004)
Geogebra adalah alat yang sangat
serbaguna untuk pendidikan matematika di
sekolah menengah. Dalam pembelajaran
matematika geogebra memiliki beberapa
fungsi antara lain (1) Geogebra sebagai alat
demonstrasi dan visualisasi, yaitu geogebra
merupakan perangkat lunak dengan
cakupan yang luas karena representasi
yang berbeda. (2) Geogebra sebagai alat
konstruksi, yaitu geogebra memiliki semua
kemampuan yang dibutuhkan dari
perangkat lunak menggambar / mendesain
yang sesuai. (3) Geogebra untuk
menemukan matematika, yaitu geogebra
dapat digunakan sebagai alat penting untuk
pembelajaran yang membantu
menciptakan suasana yang sesuai untuk
belajar. (4) Geogebra untuk
mempersiapkan bahan ajar, yaitu geogebra
mendorong para guru untuk
mempersiapkan materi untuk proses
pengajaran menggunakannya sebagai alat
kerjasama, komunikasi dan representasi
serta memberi guru lebih banyak waktu
untuk berkonsentrasi pada ide-ide dasar
dan penalaran matematika.
Berdasarkan hasil penelitian Briggs,
Wilkinson, & Golash (2014) dan Octamela,
Suweken, & Ardana (2019) bahwa aplikasi
geogebra dapat menjadi salah satu
alternatif multimedia yang sangat efektif
dalam memberikan infomasi. Aplikasi
Geogebra memberikan kesempatan yang
efektif untuk mengkreasi belajar secara
online interaktif yang memungkinkan
siswa untuk mengeksplorasi berbagai
konsep matematika. Hal tersebut sesuai
dengan hasil penelitian Aizikovitsh-Udi
(2011) bahwa visualisasi dinamis yang
dimiliki apilkasi geogebra dapat
meningkatkan pemahaman siswa dalam
mempelajari konsep-konsep matematika
Pada penelitian ini, peneliti ingin
mendeskripsikan proses pembelajaran
matematika berbantuan video Geogebra
dan pemahaman matematis siswa
khususnya pada materi fungsi kuadrat.
Media pembelajaran berbantuan video
Geogebra dalam penelitian ini dibuat dalm
bentuk vidio pembelajaran sehingga siswa
lebih mudah melihat dan memahami
secara berulang-ulang. Kelebihan Media
Pembelajaran berbentuk video adalah (1)
Video dapat melengkapi pengalaman-
pengalamn dasar siswa ketika membaca
dan berpraktik. (2) Video menggambarkan
proses yang tepat dan dapat disaksikanatau
dilihat secara berulang-ulang. (3) Video
dapat mendorong dan meningkatkan
motivasi serta menanamkan sikap afektif
siswa (4) video yang memuat nilai positif
dapat mengundang pemikiran dan
pembahasan oleh kelompok. Video
pembelajaran ini bisa dibuka dan dilihat
pada chanel youtube dengan alamat
https://www.youtube.com/watch?v=jPTf6
MBK8dY&t=649s.
p-ISSN: 2086-4280 Rochim, Herawati, & Nurwiani e-ISSN: 2527-8827
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika 273
Volume 10, Nomor 2, Mei 2021 Copyright © 2021 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
II. METODE
Penelitian ini mendeskripsikan kejadian-
kejadian yang menjadi pusat perhatian
pada saat proses pembelajaran matematika
berbantuan video geogebra dalam materi
fungsi kuadrat serta hasil pemahaman
matematis siswa sebelum dan setelah
proses pembelajaran dengan menggunakan
media tersebut. Peneliti menggunakan
metode deskriptif untuk mendapatkan
informasi tentang bagaimana proses
pembelajaran matematika menggunakan
media pembelajaran video geogebra dan
pemahaman matematis siswa pada materi
fungsi kuadrat yang dilaksanakan dua kali
pembelajaran dalam waktu yang
berbeda.Video geogebra juga diputar untuk
dua kali proses pembelajaran, sekali secara
klasikal dan dilanjutkan oleh masing-masing
kelompok untuk setiap pertemuan.
Penelitian ini dilaksanakan di SMK
Muhammadiyah 1 Baron, karena latar
belakang peneliti menemukan
permasalahan saat melaksanakan
pembelajaran matematika di SMK
Muhammdiyah 1 Baron. Penelitian
dilaksanakan pada siswa kelas XI semester
ganjil tahun pelajaran 2020/ 2001.
Metode pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini
menggunakan metode tes dan
dokumentasi. Tes yang digunakan dalam
penelitian ini adalah tes pemahaman
matematis awal dan akhir berbentuk
subjektif/uraian. Tes pemahaman
matematis berbentuk subjektif ini berisi
masalah yang membutuhkan langkah-
langkah atau tahapan penyelesaian. Oleh
karena itu dalam setiap langkah
penyelesaian menggambarkan /
mendeskripsikan pemahaman matematis
siswa. Dokumentasi dalam penelitian ini
dokumentasinya berupa foto, video dan
catatan-catatan yang diperoleh pada saat
pelaksanaan pembelajaran matematika dan
tes pemahaman matematis awal dan akhir
siswa di kelas.
Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah instrumen utama yaitu
peneliti sendiri dan instrumen pendukung
yaitu lembar tes pemahman matematis
awal dan akhir yang berbeda serta masing-
masing berjumlah dua soal yang telah
divalidasi oleh Guru senior dan Dosen ahli.
Instrumen pendukung lainnya yaitu
dokumentasi foto, audio dan video selama
proses pembelajaran dan pengerjaan tes
Pemahaman matematis yang memenuhi
indikator pemahaman matematis seperti
pada Tabel 1. Tabel 1.
Tabel Indikator Pemahaman Matematis Siswa
Kemampuan Siswa
Indikator
Pemahaman Matematis
Subjek mengidentifikasi dan membuat contoh dan bukan contoh fungsi kuadrat.
Subjek menggunakan simbol-simbol untuk mempresentasikan konsep fungsi kuadrat.
Subjek mengidentifikasi sifat-sifat konsep fungsi kuadrat dan mengenal syarat yang menentukan konsep fungsi kuadrat.
Subjek mengenal berbagai makna dan interpretasi konsep fungsi kuadrat
Subjek membandingkan dan membedakan konsep fungsi kuadrat.
http://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/mosharafa
274 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
Volume 10, Nomor 2, Mei 2021 Copyright © 2021 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan
pada tanggal 18 November 2020 untuk
melaksanakan tes pemahaman matematis
awal siswa, dilanjutkan tanggal 25
November 2020 untuk melakukan proses
pembelajran berbantuan video geogebra
dengan materi definisi fungsi kuadrat dan
sifat fungsi kuadrat berdasarkan koefisien
x2. Pada tanggal 26 November 2020
dilakukan pembelajaran kedua dengan
materi sifar grafik fungsi kuadrat
berdasarkan nilai Diskriminan. Kegiatan
terkahir tanggal 02 Desemeber 2020 yaitu
melakukan tes pemahaman matematis
akhir siswa.
Deskripsi proses pembelajaran
matematika berbantuan video geogebra
pada materi fungsi kuadrat dalam kedua
pertemuan tersebut memenuhi indikator
pada Tabel 2. Tabel 2.
Indikator Proses Pembelajaran
Proses Pembelajaran
Indikator
Pendahuluan Guru Membuka proses Pembelajaran dengan berdoa dan Menyampaikan salam
Guru Mengecek kehadiran siswa
Guru Memberikan apersepsi dan Motivasi
Guru Menyampaiakan Tujuan Pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan
Inti Guru Membagi kelompok belajar dan LKPD
Guru Menjelaskan materi sifat-sifat fungsi kuadrat berbantuan geogebra melalui video
Siswa Menyelesaikan masalah pada LKPD dengan bantuan Sofware Geogebra
Siswa Mempresentasikan hasil LKPD
Guru melibatkan siswa mengevaluasi jawaban hasil diskusi presentasi kelompok.
Penutup Guru bersama siswa melakukan refleksi dan kesimpulan terhadap hasil pembelajaran
Guru memberikan tugas mandiri terstruktur dan dikumpulkan pada pertemuan berikutnya
Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk mempelajari materi selanjutnya
Proses pembelajaran berbantuan
geogebra dideskripsikan sebagai berikut.
Pada kegiatan pendahuluan, aktivitas
pembelajarannya adalah Guru memulai
proses pembelajaran dengan mengucapkan
salam dan berdoa bersama serta
menyertakan konsep pengamalan ajaran
agama yang dianut; Guru mengecek
kehadiran peserta didik dan menanyakan
kabar hari ini; Guru memberikan apersepsi
tentang materi sifat-sifat grafik fungsi
kuadrat yaitu apa pengertian fungsi kuadrat
dan seperti apa grafinya yang telah
dipelajari saat SMP; Guru memberikan
gambaran tentang pentingnya memahami
fungsi kuadart dan memberikan gambaran
tentang penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari; Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai yaitu
Setelah berdiskusi dan Pemberian LKPD,
siswa dapat Menemukan sifat-sifat grafik
fungsi kuadrat serta menggambar sketsa
grafik fungsi kuadrat. Pada kegitan inti,
aktivitas pembelajarannya adalah Guru
membentuk kelompok heterogen terdiri
dari 2 siswa; Guru membagikan Lembar
Kerja Peserta Didik (LKPD) yang berisikan
masalah serta meminta peserta didik
berkolaborasi untuk menyelesaikan
masalah; Guru membagikan link video
mengenai materi fungsi kuadrat kepada
setiap kelompok. Setiap kelompok
mengamati atau melihat sekali secara
p-ISSN: 2086-4280 Rochim, Herawati, & Nurwiani e-ISSN: 2527-8827
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika 275
Volume 10, Nomor 2, Mei 2021 Copyright © 2021 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
klasikal dan bisa dilanjutkan mengamati
dan membuka video secara berulang-ulang
sampai adanya pemahaman dalam
kelompok tersebut. Link vdeo
pembelajaran berbantuan video geogebra
adalah:
https://www.youtube.com/watch?v=jPTf6
MBK8dY&t=649s;. Dengan bantuan media
video Geogebra, peserta didik
mengidentifikasi masalah yang berkaitan
dengan konsep sifat-sifat grafik fungsi
kuadrat. Peserta didik berdiskusi tentang
materi sifat-sifat grafik fungsi kuadrat. Guru
memberikan scafolding/bantuan
seperlunya untuk setiap kelompok; Salah
satu kelompok mempresentasikan hasil
diskusinya untuk setiap masalah pada
LKPD. Dan kelompok yang lain menanggapi
hasil persentasi; Guru melibatkan peserta
didik mengevaluasi jawaban hasil diskusi
kelompok penyaji serta masukan dari
peserta didik yang lain dan membuat
kesepakatan, bila jawaban yang
disampaikan peserta diidk sudah benar.
Dengan tanya jawab dengan siswa, guru
mengarahkan semua siswa pada simpulan
mengenai permasalahan tersebut. Pada
kegiatan penutup, kegiatan
pembelajarannya adalah melakukan
refleksi dan kesimpulan terhadap hasil
pembelajaran fungsi kuadrat oleh guru dan
siswa, Guru memberikan tugas mandiri
terstruktur tentang fungsi kuadrat yang
akan dikumpulkan pada pertemuan
selanjutnya, serta Guru mengakhiri
pembelajaran materi fungsi kuadrat
dengan memberikan pesan kepada peserta
didik untuk mempelajari materi
selanjutnya.
Gambar 3. Contoh Hasil LKPD Siswa pada
Pembelajaran Pertama.
Gambar 4. Contoh Hasil LKPD Siswa pada
Pembelajaran Kedua.
Hasil Kerja siswa pada tes pemahaman
matematis awal dan akhir siswa disajikan
pada Tabel 3 dan Tabel 4.
http://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/mosharafa
276 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
Volume 10, Nomor 2, Mei 2021 Copyright © 2021 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
Tabel 3. Hasil Kerja Siswa pada Tes Pemahaman Awal Siswa
No Tes Pemahaman Matematis Awal Hasil Kerja Siswa
1 Berikut ini yang merupakan fungsi kuadrat adalah:
a. 𝑦 = 𝑥2 + 6𝑥 + 5 b. 𝑦 = 𝑥3 + 2𝑥 + 10
c. 𝑦 = 2𝑥2 + 18 d. 𝑦 = −𝑥 + 5
Berikan alasannya!
Seluruh siswa (11 Siswa) menjawab dengan benar. Seluruh siswa mengidentifikasi contoh dan bukan contoh fungsi
kuadrat serta memberikan alsasan yang tepat bahwa fungsi yang dipilih adalah fungsi kuadrat. Seluruh siswa memilih yang
merupakan fungsi kuadrat adalah poin (a) dan poin (c) dengan alasan bahwa fungsi tersebut memiliki derajat/pangkat tertinggi
adalah dua.
2 Diketahui fungsi kuadrat i). 𝑦 = 𝑥2 + 6𝑥 + 5
𝑖𝑖). 𝑦 = 2𝑥2 − 12𝑥 + 18 𝑖𝑖𝑖). 𝑦 = −𝑥2 + 2𝑥 + 35
Tentukan:
a. Koefisien dari 𝑥2, 𝑥 dan konstanta!
Enam siswa menjawab dengan benar sedangkan lima siswa masih salah dalam menjawab.
Siswa yang menjawab dengan benar berarti menggunakan simbol matemaika untuk mempresentasikan suatu konsep koefisien dan konstanta fungsi kuadrat dengan tepat yaitu menentukan nilai 𝑎, 𝑏, 𝑑𝑎𝑛 𝑐 dari tiga fungsi kuadrat yang
diberikan. Lima siswa yang salah dalam menjawab dibedakan dua yaitu tiga
siswa yang tidak menjawab dan dua siswa menjawab tetapi kurang tepat.
Siswa yang salah dalam menjawab berarti tidak menggunakan simbol matematis untuk mempresentasikan suatu konsep
koefisien dan konstanta fungsi kuadrat dengan benar.
b. Sifat-sifat fungsi kuadrat tersebut!
Satu siswa menjawab dengan benar dan 10 siswa menjawab dengan salah.
10 siswa yang salah dalam menjawab dibedakan menjadi dua yaitu empat siswa yang tidak menjawab dan enam siswa yang
menjawab tapi salah. 10 siswa tersebut tidak tepat dalam Mengidentifikasi sifat-sifat konsep dan mengenal syarat yang menentukan konsep fungsi
kuadrat berdasarkan nilai 𝑎 dan D(diskriminan). Para siswa tersebut tidak menentukan nilai 𝑎 dan D dengan tepat, tidak menentukan jika nilai 𝑎 > 0 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑎 < 0 apakah
grafik fungsi kuadrat terbuka keatas atau kebawah, serta tidak menentukan jika nilai 𝐷 > 0 , 𝐷 = 0 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐷 < 0 itu apakah
memotong sumbu x , menyinggung sumbu x ataukah tidak memotong dan tidak meyinggung sumbu x.
c. Bagaimana sketsa grafik setiap fungsi kuadrat tersebut!
Satu siswa menjawab dengan benar dan 10 siswa menjawab dengan salah.
10 siswa yang salah dalam menjawab karena tidak dijawab. Siswa tersebut salah dalam menjawab dikarenakan tidak Mengenal berbagai makna dan interpretasi konsep fungsi
kuadrat. Makna dan Interpretasi fungsi kuadrat dalam hal ini adalah
membuat sketsa grafik kuadrat. Minimal tiga langkah yang harus dicari yaitu menentukan titik potong terhadap sumbu koordinat,
menentukan titik puncak serta membuat sketsa grafik dengan cara menghubungkan titik potong dan titik puncak.
Dari empat pertanyaan yang sudah diberikan terdapat satu siswa (9%) yang menjawab semua pertanyaan dengan benar. Artinya
siswa tersebut membandingkan dan membedakan konsep fungsi
p-ISSN: 2086-4280 Rochim, Herawati, & Nurwiani e-ISSN: 2527-8827
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika 277
Volume 10, Nomor 2, Mei 2021 Copyright © 2021 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
kuadrat dengan tepat. Sedangkan 10 siswa (91%) lainnya salah dalam membedakan dan membandingkan konsep fungsi
kuadrat.
Kesimpulan Terdapat 9% siswa yang memiliki pemahaman matematis utuh tentang sifat-sifat fungsi kuadrat yang memenuhi semua
indikator pemahaman matematis pada tes awal.
Tabel 4.
Hasil Kerja Siswa pada Tes Pemahaman Akhir Siswa.
No Tes Pemahaman Matematis Akhir
Hasil Kerja Siswa
1 Berikut ini yang merupakan fungsi
kuadrat adalah: a. 𝑦 = 𝑥2 + 7𝑥 + 6
b. 𝑦 = 𝑥3 − 2𝑥 − 25 c. 𝑦 = 2𝑥2 − 8 d. 𝑦 = −𝑥 + 10
Berikan alasannya!
Seluruh siswa (11 Siswa) menjawab dengan benar. Seluruh siswa mengidentifikasi contoh dan bukan contoh fungsi kuadrat serta memberikan alsasan yang tepat bahwa fungsi yang dipilih adalah fungsi kuadrat. Seluruh siswa memilih yang merupakan fungsi kuadrat
adalah poin (a) dan poin (c) dengan alasan bahwa fungsi tersebut memiliki derajat/pangkat tertinggi adalah dua.
2 Diketahui fungsi kuadrat i). 𝑦 = 𝑥2 + 7𝑥 + 6
𝑖𝑖). 𝑦 = 2𝑥2 − 8𝑥 + 8 𝑖𝑖𝑖). 𝑦= −𝑥2 + 7𝑥 − 10
Tentukan
a. Koefisien dari 𝑥2, 𝑥 dan konstanta!
10 siswa menjawab dengan benar sedangkan satu siswa masih salah dalam menjawab.
Siswa yang menjawab dengan benar berarti menggunakan simbol-simbol matematika untuk mempresentasikan konsep koefisien dan konstanta
fungsi kuadrat dengan tepat yaitu menentukan nilai 𝑎, 𝑏, 𝑑𝑎𝑛 𝑐 dari tiga fungsi kuadrat yang diberikan.
Satu Siswa yang salah dalam menjawab karena tidak menggunakan simbol matematis untuk mempresentasikan suatu konsep koefisien dan
konstanta fungsi kuadrat dengan benar.
b. Sifat-sifat fungsi kuadrat tersebut!
enam siswa menjawab d benar dan lima siswa menjawab salah. lima siswa tersebut tidak tepat dalam Mengidentifikasi sifat-sifat konsep
dan mengenal syarat yang menentukan konsep fungsi kuadrat berdasarkan nilai 𝑎 dan D (diskriminan).
Para siswa tersebut tidak menentukan nilai 𝑎 dan D dengan tepat, tidak menentukan jika nilai 𝑎 > 0 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑎 < 0 apakah grafik fungsi kuadrat terbuka keatas atau kebawah, serta tidak menentukan jika nilai 𝐷 >0 , 𝐷 = 0 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐷 < 0 itu apakah memotong sumbu x , menyinggung
sumbu x ataukah tidak memotong dan tidak meyinggung sumbu x.
c. Bagaimana sketsa grafik setiap fungsi kuadrat tersebut!
lima siswa menjawab dengan benar dan enam siswa menjawab dengan salah.
Enam Siswa tersebut salah dalam menjawab dikarenakan tidak Mengenal berbagai makna dan interpretasi konsep fungsi kuadrat.
Makna dan Interpretasi fungsi kuadrat dalam hal ini adalah membuat sketsa grafik kuadrat. Minimal tiga langkah yang harus dicari yaitu
menentukan titik potong terhadap sumbu koordinat, menentukan titik puncak serta membuat sketsa grafik dengan cara menghubungkan titik
potong dan titik puncak.
Dari empat pertanyaan yang sudah diberikan terdapat lima siswa (45%)
http://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/mosharafa
278 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
Volume 10, Nomor 2, Mei 2021 Copyright © 2021 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
yang menjawab semua pertanyaan dengan benar. Artinya siswa tersebut membandingkan dan membedakan konsep fungsi kuadrat dengan tepat.
Sedangkan enam siswa (55%) lainnya salah dalam membedakan dan membandingkan konsep fungsi kuadrat.
Kesimpulan Terdapat 45% siswa yang memiliki pemahaman matematis utuh tentang sifat-sifat fungsi kuadrat yang memenuhi semua indikator pemahaman
matematis pada tes akhir.
Gambar 5. Contoh Hasil Tes Pemahaman Matematis
Awal Siswa.
Gambar 6. Contoh Hasil Tes Pemahaman Matematis
Akhir Siswa
Hasil pemahaman matematis siswa
setelah pembelajaran matematika
berbantuan video geogebra pada materi
fungsi kuadrat adalah seluruh siswa
mengidentifikasi contoh dan bukan contoh
fungsi kuadrat serta memberikan alasan
yang tepat bahwa fungsi yang dipilih adalah
fungsi kuadrat, 10 dari 11 siswa
menggunakan simbol-simbol matematika
untuk mempresentasikan suatu konsep
koefisien dan konstanta fungsi kuadrat
dengan tepat yaitu menentukan nilai
𝑎, 𝑏, 𝑑𝑎𝑛 𝑐 dari tiga fungsi kuadrat yang
diberikan. Sebanyak 6 siswa
mengidentifikasi sifat-sifat suatu konsep
dan mengenal syarat yang menentukan
konsep fungsi kuadrat berdasarkan nilai 𝑎
dan D (diskriminan). Ada 5 siswa yang
mengenal berbagai makna dan interpretasi
konsep fungsi kuadrat.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat
dinyatakan bahwa pembelajaran
matematika berbantuan geogebra dapat
digunakan sebagai salah satu alternatif
dalam mengembangkan pemahaman
matematis siswa. Hal tersebut sesuai
dengan hasil penelitian Briggs, Wilkinson, &
Golash (2014) dan Octamela, Suweken, &
Ardana (2019) bahwa aplikasi geogebra
bisa menjadi salah satu pilihan
multimedia yang efektif.
Aplikasi media Geogebra memberikan
kesempatan atau pilihan yang efektif dalam
melakukan kreasi dan inovasi pembelajaran
online interaktif yang memungkinkan
p-ISSN: 2086-4280 Rochim, Herawati, & Nurwiani e-ISSN: 2527-8827
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika 279
Volume 10, Nomor 2, Mei 2021 Copyright © 2021 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
siswa dalam mencoba/mengeksplorasi
konsep-konsep matematika. Hal tersebut
sesuai dengan hasil dalam penelitian
Aizikovitsh-Udi (2011) bahwa visualisasi
dinamis pada geogebra bisa meningkatkan
pemahaman siswa ketika mempelajari
suatu konsep matematika.
Namun menurut pendapat Payne,
Goodson, Tahim, Wharrad, & Fan (2012),
media geogebra memiliki keterbatasan
yaitu media ini hanya bisa digunakan oleh
siswa yang memiliki iPad atau laptop
dengan merk Apple. Oleh karena itu, tidak
semua siswa bisa menggunakan aplikasi
geogebra. Hal ini juga dialami peneliti saat
membuat media pembelajaran berbantuan
geogebra dalam bentuk video pada materi
fungsi kuadrat. Kendala tersebut meliputi:
(1) Suara yang harus menyesuaikan dengan
teks yang ada pada video, (2) Suara yang
harus jelas, (3) Ukuran File yang terlalu
kecil berdampak pada kejelasan pada
tulisan yang ada pada video, (4) Ketika
menggunakan HP android teks/tulisan
kurang terlihat jelas (5) Peneliti tidak bisa
mengetahui siswa melihat atau
mendownload video secara penuh karena
video tersebut terapload di youtube.
IV. PENUTUP
Proses pembelajaran matematika
berbantuan media Geogebra yang
divideokan (Link youtube:
https://www.youtube.com/watch?v=jPTf6
MBK8dY&t=649s) dibagi menjadi 3
kegiatan pembelajaran dengan 12 indikator
yang meliputi kegiatan Pendahuluan,
kegiatan inti dan kegiatan penutup.
Berdasarkan hasil penelitian dapat
disarankan bahwa perlu disadari bahwa
tidak ada media yang paling tepat atau
paling baik untuk semua materi
pembelajaran matematika demikian halnya
dengan pemanfaatan program Geogebra;
Untuk mendapatkan efektivitas
pembelajaran matematika pada materi
fungsi kuadrat maka media geogebra perlu
digabung atau dikombinasikan dengan
media pembelajaran yang lain, termasuk
juga dengan media konvensional yang
memiliki kelebihan dan keterbatasannya;
dalam memanfaatkan atau menggunakan
media geogebra, Guru perlu juga
mempertimbangkan waktu yang paling
sesuai dan tepat didalam pemanfaatan
program Geogebra tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Aizikovitsh-Udi, E. (2011). Using Geogebra
for Understanding and Supporting
Students’learning of Probability.
Geogebra-Na, 10.
Briggs, M., Wilkinson, C., & Golash, A.
(2014). Digital multimedia books
produced using iBooks Author for
pre-operative surgical patient
information. Journal of visual
communication in medicine, 37(3-4),
59-64.
Hendriana, H., Roharti, E. E. & Sumarmo, U.
(2017). Hard Skills dan Soft Skills
Matematik Siswa. Bandung: Refika
Aditama.
Hohenwarter, M. & Fuchs, K. (2004).
Combination of Dynamic Geometry,
Algebra, and Calculus in the Software
System Geogebra.
Tristanti, L. B. (2017). Pengaruh Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI Dan
Problem Based Learning (PBL)
http://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/mosharafa
280 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
Volume 10, Nomor 2, Mei 2021 Copyright © 2021 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
Terhadap Pemahaman Konsep Bangun
Ruang Siswa. AKSIOMA: Jurnal
Program Studi Pendidikan Matematika,
6(3), 338-349.
Tristanti, L. B., & Rakhmawati, N. (2017).
Efektifitas Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe TAI dalam
Pembelajaran Geometri Dimensi Tiga.
Edu Math Journal Prodi Pendidikan
Matematika, 4(1).
Tristanti, L. B., & Hidayati, W. S. (2020). The
Implementation of Cooperative
Learning Type Team Assisted
Individualisation for Teaching 3D
Geometry. Journal of Education and
Learning (EduLearn), 14(2), 279-288.
Tristanti, L. B., Akbar, S., & Rahayu, W. A.
(2021). Pengaruh Media Pembelajaran
Game Edukasi Berbasis Construct
terhadap Kemampuan Pemecahan
Masalah dan Hasil Belajar Siswa.
Mosharafa: Jurnal Pendidikan
Matematika, 10(1), 129-140.
Ma’rufi. (2015). Pengajuan dan Pemecahan
Maslah Matematika. Bandung: Pustaka
Ramadhan.
Octamela, K. S., Suweken, G., & Ardana, I.
M. (2019). Pemahaman Matematis
Siswa Dengan Menggunakan Buku
Elektronik Interaktif Berbantuan
Geogebra. JNPM (Jurnal Nasional
Pendidikan Matematika), 3(2), 305-
315.
Payne, K. F., Goodson, A. M., Tahim, A.,
Wharrad, H. J., & Fan, K. (2012). Using
the iBook in medical education and
healthcare settings-the iBook as a
reusable learning object; a report of
the author's experience.
Purwandari, I., Ekawati, W., & Tristanti, L.
B. (2020). Penerapan Model
Pembelajaran Problem Based Learning
Dengan Media Komat Terhadap
Pemecahan Masalah Dan Kecemasan
Matematika Siswa. Jurnal THEOREMS
(The Original Research of
Mathematics), 5(1), 1-12.
Syahbana, A. (2016). Belajar Menguasai
geogebra (Program Aplikasi
Pembelajaran Matematika).
Palembang: NoerFikri Offset.
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Abdur Rochim, S.Pd.
Lahir di Nganjuk pada tanggal 25 Mei 1987 dan mengabdi di SMK Muhammadiyah 1 Baron sejak tahun 2013. Pada tahun 2005 peneliti melanjutkan pendidikan di STKIP PGRI Nganjuk dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2020
peneliti melanjutkan pendidikan strata dua (S2) di STKIP Jombang.
Tutik Herawati, S.Pd.
Lahir di Jombang pada tanggal 29 Juni 1984 dan mengabdi di di MI Plus darul Falah Mojoagung mulai 2019 – sekarang. Pada tahun 2002 peneliti melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi STKIP PGRI Jombang. Peneliti menyelesaikan kuliah strata satu (S1) pada tahun
2007. Pada tahun 2020 peneliti melanjutkan pendidikan strata dua (S2) di STKIP Jombang.
Dr. Nurwiani, M.Si.
Lahir di Surabaya pada tanggal 13 Mei 1964. Berkarir sebagai dosen di STKIP PGRI Jombang hingga sekarang. Pendidikan S1 Matematika di ITS Surabaya lulus tahun 1988. Pendidikan S2 di Universitas ITS Surabaya prodi Statistika dan lulus tahun 2004.
Pendidikan Program Doktor di ITS Surabaya dan lulus tahun 2015.
top related