dermatofitosis rps
Post on 21-Dec-2015
236 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Jamur:• Eukariotik – a true nucleus • Tidak mengandung klorofil • Heterotrof (memerlukan nutrisi organik)• Punya dinding sel (kitin/ selulose atau
keduanya)• Struktur uniseluler - filamentosa• Memproduksi spora
(sexual and asexual)
• Unit seluler dasar hifa• Sel tubuler dgn dinding sel (kitin)
yang kaku• Hifa tumbuh pertumbuhan ujung
hifa• Multiplikasi bercabang
(branching) anyaman miselium
• Tidak semua jamur multiseluler• Beberapa uniseluler yeast• Tumbuh binary fission atau
budding inidividu baru dari sel induknya
Yeast of the species Saccharomyces cerevisiae.
• Hifa:• Bersepta• Asepta
• Hifa miselium/ thallus• Miselium:
• Vegetatif• Aerial• Reproduktif
>> jamur terdiri dari: struktur filamentosa (tubuler) hifa
• Penegakan diagnosis mikosis:• Anamnesis• Klinis: efloresensi kulit/ UKK• Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan penunjang:• Lampu Wood (sinar UV 320-
400 nm)• Mikroskopis (KOH,
KOH+tinta parker, Lactophenol Cotton Blue, pewarnaan gram)
• Kultur (Agar Sabouroud, Modifikasi Agar Sabouroud, Media DTM)
• Histopatologi
Pemeriksaan fluoresensi (lampu Wood)1. Alat
a. Lampu Woodb. Kamar gelap
2. Teknika. Kulit atau rambut yang akan diperiksa harus dalam
keadaan alamiahb. Dilakukan di kamar gelapc. Lampu Wood diletakkan di depan lokasi lesi dengan jarak
10-15 cm dari permukaan kulit
3. Hasil Fluoresensi penyakit jamur:
• Tinea kapitis: hijau, biru kehijauan• Pitiriasis versikolor: kuning keemasan
Pemeriksaan elemen jamur (mikroskop)
Alat dan bahan• Mikroskop cahaya• Skalpel, kuret kulit, sengkelit, gunting, forseps, lidi
kapas, selotip• Larutan alkohol 70%• Larutan KOH 10-30%• Larutan KOH + tinta Parker blue black• Larutan pewarna Lactophenol Cotton Blue• Larutan pewarna Gram• Gelas objek dan gelas penutup• Cawan petri
Bahan Pemeriksaan
• Bagian tubuh (kulit, kuku atau rambut) –> alkohol 70%
• Kulit• Pinggir lesi yang lebih aktif
• Kuku• Dasar kuku, lipatan kuku, lempeng kuku,
hiponikium• Rambut
• Rambut atau sisa rambut dipilih yang tidak mengkilap atau kusam
• Kerokan daerah kulit sekitar rambut
Hasil pemeriksaan mikroskopis:
1. Elemen jamur dermatofit• Garis-garis yang
tersusun dari hifa di antara sel-sel epitel, bersepta dan biasanya bercabang
• Artrospora2. Kandida
• Spora yang bulat atau lonjong (blastospora), kadang ada yg menonjol di dinding spora (budding blastospora)
• Pseudohifa
3. Malazessia furfur• Spora yang bundar dgn
dinding tebal, ditemukan dalam kelompok bersama pseudohifa yg pendek spaghetti and meatballs
4. Infeksi jamur pada rambut• Ektotrik: artrospora di
bagian luar batang rambut
• Endotrik: artrospora di dalam batang rambut
• Dermatofita: • fungi yg menggunakan keratin sbg nutrien, dapat
berkoloni dgn jaringan yg mengandung keratin: str.korneum epidermis, rambut, kuku.
• Dermatofitosis:• Infeksi superfisial pada jaringan yang mengandung
keratin (stratum korneum pada epidermis, rambut, & kuku) disebabkan oleh dermatofita
3 genus (dermatofita) yang menyebabkan
dermatofitosis:• Trichophyton menginfeksi kulit, kuku & rambut
• Microsporum: menginfeksi kulit dan rambut
• Epidermophyton hanya menginfeksi kulit
• Dermatophytoses of keratinized epidermis (epidermal dermatophytosis, epidermomikosis):
• Tinea fasialis, tinea korporis, tinea kruris, tinea manus, tinea pedis.
• Dermatophytoses of nail apparatus (onikomikosis):
• Tinea unguium (kuku kiki, kuku tangan). • Onikomikosis (istilah lebih inklusif infeksi kuku yg
disebabkan oleh dermatofita, yeast, dan mold [kapang]).
• Dermatophytoses of hair and hair follicle (trikomikosis):
• Dermatophytic folliculitis, Majocchi's (trichophytic) granuloma, tinea kapitis, tinea barbae.
• Stratum korneum• Skuama• Respon inflamasi eritema,
papulasi, vesikulasi
Epidermomikosis
Sel inflamasi
dermatofita
• Batang rambut• Destruksi dan patah rambut• Lebih dalam respon
inflamasi nodul, pustulasi folikuler, and abses
Sel inflamasi
dermatofita
Trikomikosis
1. Antropofilik • Menyerang manusia, jarang mengenai hewan• Trichophyton spp.: T. rubrum, T. mentagrophytes
(var. interdigitale), T. schoenleinii, T. tonsurans, T. violaceum. Microsporum audouinii. Epidermophyton floccosum
2. Geofilik • Tanah• Trichophyton spp.: T. equinum, T. mentagrophytes
(var. mentagrophytes), T. verrucosum. M. canis.
3. Zoofilik• Hewan (anjing, kucing, sapi, kuda, dll), dapat
juga menyerang manusia • Microsporum spp.: M. gypseum, M. nanum
• T. capitis : facialis,barbae,scalp• T. corporis : abdominal, thoracal, cervical• T. cruris : inguinal, gluteal, femoral• T. manus : interdigital, dorsum, plantar• T. pedis : interdigital,dorsum,plantar• T. unguium : onychomycosis
• bersifat keratinofilik : • untuk hidupnya membutuhkan keratin
• bersifat lipofilik : • untuk hidupnya membutuhkan lemak
jamur menempel pada kulit & keadaan kulit cocok jamur tumbuh
Jamur mengeluarkan suatu enzym keratolitik menghancurkan keratin
makanan yang baik untuk jamur tumbuh & berkembang dengan subur
Jamur bertambah enzym bertambah
makanan jamur juga bertambah
penyakit makin lebar
1. Langsung:• kontak dengan penderita• kontak dengan binatang yang sakit jamur• kontak dengan tanah/sampah yang mengandung jamur
2. Tidak langsung:Lewat alat-alat: untuk tidur, mandi, rumah tangga skuama penderita jatuh atau melekat disitu
Tanda khas penyakit jamur
• ada skuama &/ papula• tersusun/ bentuk melingkar (sirsinata)• dengan bagian tepi aktif/ eritem• di bagian tengah tampak sembuh• terasa gatal, terutama kalau berkeringat
• Dermatofitosis pada kulit kepala• Etiologi: Trichophyton & Microsporum• Usia: 3-14 th
Tipe:
A. Non Inflamasi1. Black dot ringworm
2. Gray patch ringworm
B. Inflamasi1. Kerion celsi
2. Tinea favosa
Infeksi jamur pada rambut• Ektotrik: artrospora di bagian luar batang rambut• Endotrik: artrospora di dalam batang rambut
• Etiologi: >> endotrik: T.tonsurans, T. violaceum.
• Rambut sangat rapuh & patah pada tepat pada muara folikel ujung rambut yg hitam di dalam folikel rambut terlihat sbg bintik hitam
• Lampu Wood: fluoresensi (-)
• Etiologi: M. audouinii / M.ferrugineum
• Klinis: • Lesi mulai dgn papul eritem di sekitar batang rambut.
• Papul kemudian melebar dan membentuk bercak yg memucat dan bersisik.
• Rambut mjd berwarna abu-abu, tidak berkilat lagi dan lebih mudah patah (1-3 mm di atas kulit kepala) dibanding dicabut
• Lampu wood: fluoresensi (+)
• Etiologi: • M. canis, M. gypseum, T. mentagrophytes, T. violaceum
• Klinis: • Lesi dimulai dari bentuk pustular folikulitis sampai bentuk kerion
• Sebukan massa rambut yg patah dan pus, serta dapat tjd limfadenopati
• Keluhan: gatal, demam & sakit
• Lampuwood: fluoresensi (+)/(-)
• Etiologi: • T. schoenleini
• Klinis: Pembentukan skutula krusta yg berbentuk mangkuk berwarna merah kuning dan berkembang mjd kuning kecoklatan
• Pada pengangkatan krusta terlihat dasar yg cekung, merah, basah dan berbau seperti tikus (mousy odor)
Diagnosis banding tinea kapitis:• Dermatitis seboroik• Psoriasis• Alopesia areata• Lupus eritematosus diskoid• Trikotilomania• Folikulitis
Etiologi :• T. mentagrophytes, T. verucosum, M. canis,
T. violaceum, T. schoenleini
Klinis : Dikenal 3 tipe tinea barbae 1. Peradangan ≈ kerion celci 2. Tipe superfisial atau sikosis 3. Tipe menyebar sirsinata
Tinea Barbae
Terapi: Griseofulvin 0,5 - 1 gr / hr. Anti jamur topikal : gol azole Shampo anti jamur
• Infeksi dermatofita pd badan, tungkai & lengan
• Etiologi:• M. canis,T. verruccosum, E. floccosum,
T. rubrum• Klinis:
• Lesi bulat berbatas tegas, pada tepi lesi tampak tanda radang lebih aktif dan bagian tengah cenderung menyembuh (central healing)
• Lesi yang berdekatan dapat bergabung membentuk pola gyrata atau polisiklik
• Derajad inflamasi bervariasi, dengan morfologi dan eritem s/d vesikel dan pustul, tergntung pada spesies dan status imun tubuh • Penyebab zoofilik tanda inflamasi
akut• Imunosupresi lesi sering mjd luas
Diagnosis banding tinea korporis:
• Dermatitis kontak• Dermatitis numularis• Dermatitis seboroik• Pitiriasis rosea• Psoriasis • Eritema anulare sentrifugum
• Sininom: eksema marginatum atau jock itch
• Infeksi dermatofita pada daerah pubis dan sela paha
• Etiologi:• E. floccosum, T. rubrum, T.
mentagrophytes • Klinis:
• Lesi berbatas tegas, tepi meninggi yang dapat berupa papulo vesikel eritematosa, atau kadang terlihat pustul
• Bagian tengah menyembuh berupa daerah coklat kehitaman berskuama
Diagnosis banding tinea kruris:
• Intertrigo• Eritrasma• Dermatitis seboroik• Psoriasis• kandidiasis
• Athlete’s foot, ringworm of the foot• Infeksi dermatofita pada kaki, terutama
menyerang sela jari kaki dan telapak kaki, dapat meluas ke lateral maupun punggung kaki
• Etiologi• E. floccosum, T. rubrum, T.
Mentagrophytes• Klinis: Ada 3 tipe:
1. Tipe interdigitalis– Tersering– Maserasi di sela jari kaki ke-4 & 5– Kulit terlihat putih, dapat
terbentuk fisura dan bau tidak enak
– Lesi dapat meluas ke bawah jari dan telapak kaki
2. Tipe vesikuler subakut
• Beberapa vesikel, vesiko-pustulosa, kadang-kadang bula, di telapak kaki dan jarang terjadi pada tumit.
• Lesi dapat timbul dari perluasan lesi daerah interdigital
• Dapat mulai sekitar jari, kemudian meluas ke punggung kaki atau telapak kaki
• Vesikel pecah skuama melingkar (koloret)
3. Tipe papuloskuamosa hiperkeratotik menahun
• Sering terdapat di daerah tumit, telapak kaki, dan kaki bagian lateral.
• Bercak dgn skuama putih agak mengkilat, melekat dan relatif tidak meradang
• Lesi umumnya setempat, dpt bergabung mengenai seluruh telapak kaki dan sering simetris (moccasin foot)
Tinea pedis tipe intertriginosa:
• Saling mempengaruhi:• Dermatofit (T. rubrum, T.
Mentagrophytes)• Bakteri
(Micrococcussedentarius, Brevibacterium epidermidis, Corynebacterium minutissimum, Pseudomonas, proteus)
• Candida• Dermatofitosis simpleks
inferksi dermatofit ringan• Dermatofitosis komplek
infeksi campuran dermatofit dan bakteri
Diagnosis banding tinea pedis:
• Kandidiasis interdigital• Dermatitis kontak alergik• Psoriasis pustulosa• Skabies pada kaki
• Infeksi dermatofit pada satu /dua tangan
• Etiologi:• T. rubrum, T.
mentagrophytes varian interdigitale, E. floccosum, M. canis,T. verruccosum, M. gypseum
• Klinis: • Biasanya unilateral, tu
pada tangan, dan lesi pada dorsum manus menyerupai gambaran tinea korporis.
Terdapat 2 bentuk lesi pada palmar:
1.Dishidrosis/ eksematoid• Bentuk akut berupa vesikel
pada tangan sisi lateral dan palmar jari-jari atau telapak tangan disertai gatal dan rasa terbakar
• Fase remisi dan eksaserbasi2.Hiperkeratotik
• Berlangsung kronik, tak pernah sembuh spontan
• Bila kronik dapat mengenai seluruh tangan & tjd fisura
• Onikomikosis: • istilah umum untuk kelainan kuku akibat infeksi jamur
• Tinea unguium: • kelainan kuku akibat infeksi dermatofita
• Etiologi:• Dermatofita: T. rubrum, T. mentagrophytes,
epidermophyton• Candida sp• Non dermatofita lain: Aspergillus spp, Scytalidium
dimidiatum, Scopulariosis brevicaulis, dan Fusarium spp
Dikenal 4 tipe onikomikosis:1.Onikomikosis subungual
distal (OSD)• Bantalan kuku di bawah
lempeng kuku melalui hiponikium dan bergerak ke arah proksimal.
• Invasi juga dapat dari lateral (onikomikosis subungual distal dan lateral atau OSDL)
• Klinis: hiperkeratosis subungual dan onikolisis, selain warna kuku kekuningan.
• Etiologi: T. rubrum, T. mentagrophytes varian interdigitale
Onikomikosis subungual distal
2. Onikomikosis subungual proksimal (OSP)
• Infeksi dimulai dari lipat kuku proksimal, melalui kutikula dan masuk ke kuku yang baru terbentuk, selanjutnya bergerak ke arah distal.
• Klinis: hiperkeratosis & onikolisis proksimal, serta destruksi lempeng kuku proksimal.
• Paling jarang, tapi biasa ditemukan pada penderita AIDS.
• Etiologi: T. rubrum
Onikomikosis subungual proksimal
3. Onikomikosis superfisial putih (OSPT):
• Jarang dijumpai• Jamur menginvasi
langsung lapisan superfisial lempeng kuku
• Klinis: bercak-bercak keruhberbatas tegas yg dpt berkonfluen. Kuku mjd kasar, lunak dan rapuh
• Etiologi: T. mentagrophytes, kapang nondermatofita: Aspergillus, Acremonium, Fusarium Onikomikosis superfisial putih
4. Onikomikosis kandida (OK)kategori:
1. Dimulai sbg paronikia yg kemudian menginvasi matriks depresi transversal kuku kuku cekung, kasar dan akhirnya distrofi
2. Pada kandidosis mukokutan kronik, kandida langsung menginvasi lempeng kuku sehingga baru pada std lanjut pembengkakan lipat kuku proksimal dan lateral gambaran pseudoclubbing atau chicken drumstick
3. Invasi pada kuku yang telah onikolisis. Hiperkeratosis subungual dgn massa abu-abu kekuningan di bawahnya
Onikomikosis kandida
Pada keadaan lanjut keempat tipe tersebut gambaran distrofi total (ODT)
Diagnosis banding onikomikosis:
• Psoriasis• Liken planus• Infeksi bakterial• Dermatitis kontak• Onikodistropi traumatik
• Malassezia furfur :• Pityriasis versicolor• Pityriasis folliculitis• Seborrhoeic dermatitis & dandruff
• M. furfur : yeast lipofilik yang terdapat di kulit sebagai folra normal
• Etiologi: M. furfur• Gejala klinis
• Usia: >> usia belasan• Lokasi: bagian atas dada & meluas ke
lengan atas, leher & perut / tungkai atas/ bawah
• Keluhan: bercak berwarna putih / kecoklatan, gatal ringan (tu saat berkeringat)
• UKK: • Lesi baru: makula skuamosa
folikular• Lesi primer: makula dengan batas
sangat tegas tertutup skuama halus• Kulit hitam/ coklat: berwarna putih• Kulit putih/ terang: coklat/
kemerahan• Skuamasi finger nail sign
Diagnosis
• Klinis: makula hipopigmentasi, hiperpigmentasi, atau kemerahan yg sgt berbatas tegas, tertutup skuama halus
• Lampu wood: fluoresensi kuning keemasan• Mikroskopis (KOH): meat ball and spahetti
Diagnosis banding
Terapi:
Topikal:• Sampo selenium sulfid 2,5%/ hr slm 2 mgg• Semua golongan azol (miconazol, ketokonazol dll)• Sampo ketokonazol 2% diulangi slm 3 hr berturut-turut• Solusio terbinafin 1% 2x/ hr slm 7 hr
Sistemik:• Ketokonazol oral 200 mg/ hr slm 7 hr• Itrakonazol oral 200-400 mg/ hr slm 3-7 hr• Flukonazol 400 mg dosis tunggal
• Penyebab : >> Candida albicans.• Flora normal mulut, traktus digestivus & vagina • Bersifat semi anaerob• Punya dua bentuk:
• mycelia (suhu kamar) infeksi kronis • yeast (37oC) infeksi akut
Predileksi : Daerah intertrigeneus / basah:
inguinal, infra mamma, perianal, interdigital, axilia, sekitar mulut & mulut, genital & sela kuku.
Faktor Risiko:• pemakaian antibiotik & steroid yang terus-menerus• kelembaban• kehamilan• penyakit sistemik a.l. DM
UKK KANDIDIASIS
Kandidiasis OralPacth eritem yang ditutupi pseudomembran, bila diangkat nampak dasar yang erosif
Kandidiasis kutanPatch eritem yang melebar, dikelilingi lesi satelit ditengah lesi nampak erosif, di tepi lesi terjadi pengelupasan tanpa peninggian.
Kandidiasis kukuNampak eritem dan edema pada kulit sekitar kuku & bantal kuku (nail bed) disertai gamb kelainan jamur kuku (onikolisis, diskolorisasi, hiperkeratosis, onikodistrofi)
I. Penyakit infeksiA.Keterlibatan mukokutaneus:1.Oral: thrush, glossitis, stomatitis, cheilitis, perléche2.Vaginitis dan balanitis3.Bronchial dan pulmonal4.Sistem pencernaan: esofagitis, gastritis, peritonitis,
penyakit enterik & perianal5.Kandidiasis mukokutaneus kronik
B.Keterlibatan kutaneus1.Kandidiasis intertriginosa dan generalisata2.Paronikia & onikomikosis3.Penyakit popok (kandidiasis popok)4.Granuloma kandida
C.Keterlibatan sistemik1.Saluran kemih2.Endokarditis3.Meningitis4.Septikemia5.Kandidemia iatrogenik (kandidemia akibat kerusakan sawar)6.Diseminata ke sistem organ lain
II. Penyakit alergiA.KandididB.EksimC.AsmaD.Gastritis
1. Oral: • thrust, • glositis, • stomatitis, • cheilitis, • perleche
2. Vaginitis & Balanitis3. Kandidiasis mukokutan kronik
Kandidiasis pseudomembranosa akut (thrush)
• neonatus sehat • bayi marasmik • gx keseimbangan mikroflora oral ok pemakaian
antibiotik, kortikosteroid atau xerostomia.• Plakat putih/ keabuan pada mukosa bukal & tepi lateral
lidah. • Bergabung dan menjadi konfluens. • Dasar plakat lembab, berwarna kemerahan dan
maserasi. • Lesi dapat menjalar ke esofagus disfagia yang
serius.
Thrush…
• Pada orang dewasa, mukosa bukal (stomatitis), bibir dan lidah (glositis) dapat terkena.
• Papil lidah menjadi atrofi, permukaannya menjadi licin, mengkilat dan berwarna merah terang.
• Kadang dijumpai erosi pada tepi lidah.
• Seringkali infeksi meluas ke sudut mulut untuk membentuk perléche. Kandidiasis oral: thrush
Cheilitis angular / perléche
• Eritem, fisura, maserasi dan nyeri pada sudut mulut.
• Sering: • orang dengan kebiasaan
menjilat bibir• orang tua dengan kulit yang
berkerut pada komisura oral.• Gigi yang hilang, gigi yang
tidak teratur, maloklusi dan defisiensi riboflavin faktor predisposisi.
• Cheilitis sering berhubungan dengan kandidiasis atrofik kronik akibat pemakaian gigi palsu. Kandidiasis oral: atrofik dengan cheilitis
angular
Kandidiasis vulvovaginal (KVV)
• Penyebab >> discar ♀.• KU: Pruritus vulva & duh tubuh • Discar : khas keju (cottage-cheese), tp
dpt bervariasi : cair – homogen - pekat.• Keluhan: Nyeri pada vagina, iritasi, rasa
terbakar pada vulva, dispareunia & disuria eksternal.
• UKK: labia & vulva eritem & bengkak, sering disertai lesi perifer berbentuk papulopustular diskrit.
• Serviks N & eritema epitel vagina muncul bersama duh tubuh berwarna keputihan yang melekat.
• Gejala khas memuncak pada minggu menjelang menstruasi.
Kandidiasis vulvovaginalis
vulvitis
Balanitis kandida
• >> pd ♂ yang tidak disirkumsisi • > muncul setelah hub seksual dengan
wanita terinfeksi • UKK: pada glans / batang penis tampak
papul merah, kecil, lunak & pustul. Pustul pecah dengan cepat dibawah prepusium tidak terdeteksi.
• Khas, cincin konfluens berbentuk seperti donat, berukuran 1-2 mm, putih muncul setelah pustul pecah.
• Pada beberapa kasus tidak dijumpai pustul dan papul merah multipel dapat tersembunyi dan sembuh tanpa pengobatan.
Kandidiasis perianal
• Klinis ≈ dermatitis perianal dgn eritema, oozing & maserasi.
• KU: Pruritus & rasa terbakar • Kandidiasis perianal dapat muncul
dengan atau tanpa keterlibatan genital.
• Walaupun biasanya berawal disekitar tepi anus dengan eritema non-spesifik, nyeri dan iritasi, penjalaran ke perineum sering dijumpai, dengan gambaran klasik berkembang seiring penjalarannya.
• Adanya pustul satelit biasanya merupakan indikasi untuk terapi.
Kandidiasis mukokutaneus kronik
• KMK: sekelompok pasien yang heterogen dgn infeksi Candida kronik tapi superfisial.
• Tanda: infeksi Candida yang persisten/ rekuren pada orofaring, kulit dan kuku, biasanya berhubungan dengan keadaan imunokompromais & awitan saat bayi / anak pra-sekolah.
• Limfosit sel-T gagal merespon stimulasi antigen Candida secara efektif.
• Penyakit ini sering berhubungan dengan endokrinopati
• Keparahan KMK bervariasi mulai dari keterlibatan beberapa kuku hingga berkembangnya lesi berat dan luas bersamaan dengan berbagai bentuk lokalisata yang lain.
Kandidiasis kutis intertriginosa
• Setiap lipatan dapat terkena, & >> pd obesitasas.
• Intertrigo >> pada lipat ketiak, inguinal, payudara, intergluteal, interdigital, glans penis & umbilikus.
• Tanda khas: berupa eritem dan eksudasi yang lembab mulai dari bagian terdalam lipatan.
• Lesi klasik berupa lesi satelit baik papular maupun pustular.
• Sering dijumpai nyeri, gatal dan rasa terbakar.
• Pada penyakit yang kronik, terdapat papul-papul, likenifikasi, hiperpigmentasi dan skuama.
Kandidiasis kutis generalisata
• Kulit glabrosa, dapat berasal dari perluasan kandidiasis intertriginosa.
• Pasien diabetes, debil & penderita dgn berbagai defek ektodermal, /dapat juga pada orang yang berdiam lama di dalam air sehingga dinamakan water-bath dermatitis.
• Lesi eritem, menyerupai dermatitis, bisa terdapat vesikel atau pustul pada daerah yang luas.
• Lesi dapat juga berupa papulopustul folikular yang purulen, ulseratif, nekrotik, noduler, folikulitis atau pustulosis.
• Pada pasien debil, lesi dapat meluas, seringkali berupa lesi ulseratif, nekrotik atau eksfoliatif.
Kandidiasis kutis kongenital
• Bayi baru lahir dengan ibu menderita KVV sebelum melahirkan.
• UKK: papul multipel di atas dasar eritematosa pada wajah, leher, badan dan anggota gerak.
• Diduga terjadi karena penetrasi asenderen Candida melalui amnion dari vagina ibu saat kehamilan.
• Saat kelahiran dapat dijumpai lesi-lesi kekuningan mengandung ragi pada plasenta dan tali pusat.
Paronikia kandida
• Candida sp. infeksi bernanah yg sangat nyeri pada lipatan kuku & dasar kuku.
• Beberapa jari biasanya terinfeksi secara kronik, tetapi satu jari atau seluruh jari dapat saja terlibat.
• Lipatan kuku tampak merah dan bengkak, kutikula hilang dan lipatan kuku terlepas dari permukaan dorsal dari lempeng kuku membentuk kantung.
• Kadang pus berwarna putih tebal dapat keluar; seringkali dibutuhkan penekanan untuk mengeluarkannya.
• Perubahan sekunder meliputi onikolisis dan depresi transversal dari lempeng kuku (Beau’s lines) dengan diskolorasi kecoklatan atau hijau sepanjang tepi lateral.
Penyakit popok (kandidiasis popok)
• Bokong & daerah perianal pada bayi, berhubungan dengan pemakaian popok, UKK: eritema, skuama & pustul satelit (khas) dapat disertai skuama pada tepinya.
• Bila kandidiasis mengenai genitalia UKK: eritema konfluens mengenai seluruh skrotum / labia.
• Kadang-kadang UKK ≈ dermatofita.
• Lesi meluas ke bokong, punggung & perut.
• Apabila kelainan tersebut menetap, menimbulkan erosi superfisial yang nyeri disebut sebagai erythema of Jacquet.
Granuloma kandida
• jarang, diduga berhubungan dengan terjadinya KMK
• >> pd anak-anak. Lesi umumnya mengenai wajah, namun dapat juga timbul pada kulit kepala berambut (scalp), jari tangan, badan, kaki & faring.
• UKK: papul hiperkeratotik yang ditutupi oleh krusta tebal berwarna kuning kecoklatan (granuloma).
• Kadang-kadang lesi tumbuh menonjol hingga 2 cm menyerupai tanduk.
Granuloma kandida
Kandidid• Kandidid merupakan “reaksi id” yaitu kelainan yang
timbul akibat hipersensitivitas terhadap infeksi Candida di tempat lain, atau terhadap metabolitnya.
• Hipersensitivitas tersebut dapat tipe cepat atau lambat, dengan manifestasi pada kulit, mata, atau timbul gastritis dan asma.
• Pada kulit terutama mengenai sela jari tangan atau pada bagian badan lainnya.
• Lesi berupa papul atau vesikel steril yang berkelompok (tipe pomfoliks).
• Kandidid menghilang setelah kandidiasis primernya sembuh.
• Umum: menanggulangi fakt prdisposisi, menjaga kelembaban kulit, mengurangi kontak dengan air, berpakaian nyaman
• Khusus: Kandidiasis intertriginosa :akut kombinasi steroid + antifungal, kmd dilanjutkan antifungal sajaalternatif lain: krim nistatin, imidazol, alilamin, terbinafin, amorolfin
Kandidiasis konginetalKandidiasis konginetal : krim nistatin : krim nistatinKandidiasis mukokutan kronik:Kandidiasis mukokutan kronik: 5-fluorositosin (50- 5-fluorositosin (50-200mg/kgBB/hari), amfoterisin B 15mg/hari selama 200mg/kgBB/hari), amfoterisin B 15mg/hari selama 3 minggu, ketokonazol, itrakonazol, flukonazol3 minggu, ketokonazol, itrakonazol, flukonazol
Vulvovaginitis:Vulvovaginitis: Topikal: nistatin krim, kotrimazol tablet vaginaTopikal: nistatin krim, kotrimazol tablet vaginaSistemik: ketokonazol, itrakonazol, flukonazolSistemik: ketokonazol, itrakonazol, flukonazol
Kandidiasis oral:Kandidiasis oral: Topikal: nistatin suspensi oral, gential violet, Topikal: nistatin suspensi oral, gential violet, mikonazol gelmikonazol gelsistemik: ketokonazol, itrakonazol, flukonazolsistemik: ketokonazol, itrakonazol, flukonazol
Golongan Azole topikal (clotrimazole) sistemik (fluconazole, itraconazole) antifungal topikal lama (gentian violet, nystatin)
top related