departemen teknik elektro fakultas teknik …
Post on 03-Oct-2021
17 Views
Preview:
TRANSCRIPT
TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN SEPEDA MOTOR LISTRIK
Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan
Pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro
Sub konsentrasi Teknik Energi Listrik
Oleh :
JANRIKO B MANALU
120402126
DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Rancang Bangun Sepeda Motor Listrik
Oleh:
Janrikq B ManaluIYIM: t20402126
Tugas dkhir ini diajukan,untuk melengk*pi salah satu syaratuntuk memperoleh gelar Sarjana Teknik
pada
DEPERTEMEN TEKNXK ELEKTROFAKULTAS TEKFIIK
UNTYE R.SITAS SUMATERA UTARAETEDAN
Sidaug pada tanggal 15 *l*ret 2017 di depau Fenguji I
Ilisetujui Oleh :Pembiubing Tugas Alehir,
1" Ir. Syamsul Amien, M.Si : Ketua Penguj-i \"".:{442. Ir. Surya Tarmizi Kasim, $I"Si : . .aggota fen$ffht-qffi
Drs. Easdari Eelni RapshEtrrMT
NrP. 19s9r 13CI198701 1001
,*F,
*(ret
R\
Diketahui Oleh:
120920t15S,*1015
Universitas Sumatera Utara
PERNYATAAI{ KEASLIAN SKRIPSI
Saya yang bsrtanda tangan di bawah ini :
Nama : JanrikoBManalu
NIM : 120402126
Dengan ini menyatakan bahwa sejauh yang saya ketahui Skripsi saya yang
berjudul :
RANCANG BANGLTN SEPEDA MOTOR LISTRIK
Bukan merupakan tiruan atau salinan atau duplikasi dari Skripsi yang sudah
dipublikasikan dan atau pemah dipakai untuk mendapat Gelar Kesarjanaan di
lingkungan Universitas Sumatera lJtara maupun di perguruan tinggi atau insitutlairU kecuali pada bagian-bagian dimana sumber informasinya dicantumkan
sebagaimana mestinya.
Apabila terbukti secara Hukum terdapat penjiplakan/plagiat atau penduplikatan,
maka saya bersedia menerima sanksi Akademis sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
Medan,29Maret2A17
Penulis
Ianriko B ManaluNim 120402126
Universitas Sumatera Utara
i
ABSTRAK
Transportasi adalah alat yang sangat di butuhkan masyarakat dari dulu
sampai sekarang oleh sebab itu transportasi saat ini merupakan kebutuhan yang
sangat esensial dalam kehidupan manusia. Seiring dengan perkembangan jaringan
komunikasi antara manusia waktu dan jarak adalah hal yang tidak dapat
terpisahkan. Transportasi adalah alat yang sangat membantu manusia untuk
berkerja dan melakukan segala kegiatan di lingkungan masyarakat dan pada saat ini
penggunaan alat transportasi sangat penting.
Seiring dengan berjalannya waktu alat transportasi di dunia ini semangkin
banyak dan tak terhitung lagi jumlahnya dan energi yang di gunakan yakni energi
fosil yang jumlahnya terbatas dari hari ke hari jumlahnya terus berkurang. Oleh
sebab itu kita sebagai manusia harus menjaga linkungan dan membatasi
penggunaan energi fosil. Solusi untuk mengatasi penggunaan energi fosil ini adalah
mengganti konsumsi energi fosil pada kendaraan dengan mengkonsumsi energi
Listrik pada alat transportasi.
Kendaraan listrik adalah solusi yang sangat baik untuk menjaga lingkungan
di samping mengurangi penggunaan energi fosil kendaaraan listrik tidak
mengeluarkan zat sisa atau dengan kata lain emisi yang di hasilkan tidak ada
sehingga udara sekitar tidak tercemari udara kotor seperti zat sisa yang di hasilkan
kendaraan pengguna energi fosil, Selain itu kendaraan listrik dapat di katagorikan
Kendaraan Hemat Energi.
Kata Kunci: Sepeda Motor Listrik, BLDC, Kontroler, PWM, Aki, SmoliUSU.
Universitas Sumatera Utara
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik.
Adapun judul dari tugas akhir ini adalah “RANCANG BANGUN SEPEDA
MOTOR LISTRIK”.
Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
pendidikan Sarjana Teknik di Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Sumatera Utara.
Penyelesaian tugas akhir ini tidak lepas dari berbagai kesulitan, namun atas
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak akhirnya tugas akhir ini dapat
diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini
masih belum sempurna, untuk itu penulis mengharapkan adanya masukan berupa
kritik dan saran yang membangun dari pembaca sehingga penulis dapat melakukan
perbaikan di masa yang akan datang.
Medan, Maret 2017
Penulis,
Janriko B Manalu
NIM. 120402126
Universitas Sumatera Utara
iii
UCAPAN TERIMA KASIH
Pada kesempatan ini penulis ingin berterima kasih kepada Tuhan Yang
Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas
akhir ini, penulis menyadari bahwa penyelesaian tugas akhir ini tidak lepas dari
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, maka penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Bapak Dr.Ir. Fahmi,ST., M.Sc.,IPM selaku Ketua Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Ir. Arman Sani, MT selaku Sekretaris Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Hasdari Helmi Rangkuti, MT selaku Dosen Pembimbing penulis
yang telah banyak meluangkan waktu dan memberikan bimbingan dalam
menyelesaikan tugas akhir ini.
4. Bapak Ir. Surya Tarmizi Kasim, M.Si dan Bapak Ir. Syamsul Amien, Ms selaku
dosen penguji penulis yang banyak memberikan masukan dan arahan selama
proses pengerjaan Tugas Akhir ini.
5. Seluruh staf pengajar Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Sumatera Utara.
6. Seluruh staf pegawai Departemen Teknik Elektro,Fakultas Teknik, Universitas
Sumatera Utara.
7. Sahabat-sahabat stambuk 2012 yang telah banyak memberikan masukan, doa
dan semangat selama pengerjaan Tugas Akhir ini.
8. Serta untuk semua yang telah mendukung penyelesaian Tugas Akhir ini yang
tidak dapat disebutkan penulis satu persatu.
9. Kakak sayapaling besar dr. Irnawasti b manalu yang selalu menyemangati saya
dalam setiap waktu dalam penulisan Tugas Akhir saya
10. Abang Ipar saya Andre Gusti Sitompul, SH yang telah memberikan Tempat
untuk bengkel saya dalam merancang alat
11. Teristimewa buat Orang tua tercinta Ayah Wesling B Manalu dan ibu Delina
Sitohang serta keluarga penulis yang selalu memberikan semangat serta
didikan dan memberi dukungan dan doa.
Universitas Sumatera Utara
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................. ...i
KATA PENGANTAR ............................................................................... ..ii
UCAPAN TERIMA KASIH..................................................................... .iii
DAFTAR ISI .............................................................................................. .iv
DAFTAR GAMBAR…...............................................................................vi
DAFTAR TABEL…..................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................ ..1
1.1. Latar Belakang ............................................................... ..1
1.2. Rumusan Masalah .......................................................... ..2
1.3. Tujuan Penulisan…...........................................................2
1.4. Batasan Masalah…............................................................2
1.5. Manfaat Penelitian….........................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................... ..4
2.1. Umum................................................................................4
2.1.1. Arah arus listrik..........................................................6
2.1.2. Hukum Ohm…...........................................................6
2.2. Arah Arus searah dan Arus Bolak-balik…..........................7
2.3. Motor AC….......................................................................7
2.3.1. Motor AC induksi.......................................................7
2.3.2. Motor PMAC (permanen magnet AC).......................9
2.4 Pengertian sistem…...........................................................10
2.5 Tiori perancangan sepeda motor listrik..............................10
2.6 Bentuk sepeda motor Listrik..............................................11
2.7 Komponen utama Sepeda Motor Listrik............................11
2.7.1 Motor DC...................................................................12
2.7.2 Motor Brushed DC....................................................12
2.7.3 Motor Brushless DC (BLDC)....................................13
2.7.4. Perhitungan Putaran motor.......................................16
2.7.5. Tahanan terhdap daya motor....................................17
2.7.6 Accumulator (Aki)....................................................19
2.8 Cara Kerja Sepeda Motor Listrik.......................................20
Universitas Sumatera Utara
v
2.9 Tenaga yang di hasilkan....................................................21
2.10 Faktor-faktor lain.............................................................21
BAB III PERANCANGAN SISTEM KESELURUHAN…..............23
3.1. Umum…..........................................................................23
3.2. Waktu dan tempat............................................................23
3.3. Alat dan bahan.................................................................23
3.4. Diagram Sistem Keseluruhan…......................................24
3.5. Rangkaian Charger ........................................................ 24
3.5.1 Transformator............................................................24
3.5.2 Dioda ....................................................................... 26
3.6 Rangkaian PWM .............................................................. 29
3.7 Motor Listrik .................................................................... 33
3.8 Sistem Mekanik.................................................................33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN….........................................35
4.1. Rincian Biaya yang di gunakan........................................36
4.2 Spesifikasi........................................................................38
4.3. Penentuan daya motor......................................................40
4.4 Pengunaan Energi dan percobaan.....................................43
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN….........................................45
5.1. Kesimpulan…...................................................................45
5.2 Saran…..............................................................................45
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................46
Universitas Sumatera Utara
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Sepeda Motor listrik….................................................4
Gambar 2.2. Bagian-bagian motor AC Induksi …...........................8
Gambar 2.3. Perbedaan PMAC dengan AC induksi ........................9
Gambar 2.4. Magnet permanen dan stator winding motor PMAC…9
Gambar 2.5. Diagram alur proses perencangan .............................10
Gambar 2.6. Sistem Propulasi sepeda motor listrik........................11
Gambar 2.7. Sistem kelistrikan sepeda motor listrik…..................11
Gambar 2.8. Skema motor brushed DC .........................................12
Gambar 2.9. Sekema Motor BLDC (a)...........................................14
Gambar 2.10. Sekema Motor BLDC (b)……...................................14
Gambar 2.11. Motor hub BLDC............……...................................15
Gambar 2.12. Rangkaian Baterai motor listrik.................................20
Gambar 2.13 Sepeda motor listrik tampak depan............................20
Gambar 3.1 Diagram Sistem Keseluruhan ....................................24
Gambar 3.2. Rangkaian Charger....................................................24
Gambar 3.3. Gambar Transformator 10 ampere.............................26
Gambar 3.4. Kurva Dioda..............................................................26
Gambar 3.5. Kurva Dioda Ideal.....................................................27
Gambar 3.6. Fisik dioda bridge......................................................27
Gambar 3.7. Dioda bridge yang di gunakan....................................28
Gambar 3.8. Siklus tegangan DC....................................................28
Gambar 3.9. Grafik sinyal penyearah gelombang penuh................29
Gambar 3.10. Output PWM..............................................................30
Gambar 3.11 Pin ICSG3525............................................................31
Gambar 3.12 Diagram Blok ICSG 3525..........................................31
Gambar 3.13 Rangkaian PWM........................................................32
Gambar 3.14 Kumparan rotor BLDC..............................................33
Gambar 3.15 Sketsa Sistem Mekanik..............................................34
Gambar 4.1. Hasil Pembuatan Alat Tampak samping kiri ............35
Gambar 4.2. Sepeda mototor listrik tampak samping kanan .........35
Universitas Sumatera Utara
vii
Gambar 4.3. Sepeda motor listrik Tampak depan...........................36
Gambar 4.4. Sepeda motor listrik Tampak Belakang.....................36
Gambar 4.5. Spesifikasi ukuran sepeda motor listrik.....................38
Gambar 4.6 Karakteristi Sitem Gear..............................................43
Universitas Sumatera Utara
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Rincian dana pembuatan sepeda motor listrik (SMOLI)....36
Tabel 4.2. Berat suku cadang yang di gunakan…....................................39
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada saat ini manusia sangat bergantung pada bahan bakar fosil
setidaknya memiliki tiga ancaman serius dalam penggunaan bahan bakar
fosil, yakni: (1)Menipisnya cadangan minyak bumi yang di ketahui,
(2)Ketidak stabilan/kenaikan harga akibat laju permintaan yang lebih besar
dari produksi minyak itu sendiri, dan (3)Polusi gas rumah kaca (terutama
CO2) ini akibat pembakaran bahan bakar fosil. Kadar CO2 saat ini disebut
sebagai yang tertinggi selama 125.000 tahun belakangna. Oleh karena itu,
pengembangan dari implementasi bahan bakar terbarukan yang ramah
lingkungan perlu mendapatkan perhatian serius di seluruh dunia, karena
menjaga lingkungan adalah tanggung jawab seluruh manusia di dunia.
Salah satu cara mengurangi penggunaan bahan bakar fosil ialah
dengan mengganti bahan bakar kendaraan fosil dengan Listrik, listrik yang di
simpan dalam baterai, Energi listrik dalam baterai di gunakan sebagai sumber
energi listrik pada motor listrik.
Pada saat ini banyak orang tertarik dengan sepeda motor listrik dan
hal itu membuat perusahaan otomotif dunia untuk mengembangkannya,
Tidak adanya aturan tentang hak milik terhadap sepeda motor listrik
membuat perguruan tinggi di Indonesian berlomba-lomba untuk
mengembangkan teknologi sepeda motor listrik. Universitas Sumatera Utara
salah satu Perguruan tinggi di Indonesia yang ikut berpartisipasi dalam
mengembangan sepeda motor listrik. Pengembangan kendaraan Listrik di
Universitas Sumatera Utara di mulai pada Tahun 2013. Pengembangan
kendaraan listrik dan pelaksanaanya di laksanakan oleh mahasiswa Fakultas
Teknik dari jurusan Teknik Elektro.
Motor yang di gunakan adalah motor BLDC berdaya 5 kW (7 HP ) di
harapkan dapat melaju sampai 130 km/j dengan jelajah hingga 230 km
kemudian memakai baterai ion-Li atau Natrium Silikat. Untuk mengetahui
Universitas Sumatera Utara
2
Besarnya biaya yang di perlukan dalam sekali perjalanan, perlu di lakukan
analisis terhadap daya baterai yang dapat di simpan dan berapa lama motor
dapat berkerja.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat
dirumuskan permasalahan dalam tugas akhir ini adalah :
1. Berapakah dana yang di butuhkan dalam merancang dan membangun 1
unit sepeda motor listrik?
2. Seberapa besar penggunaan energi listrik yang di konsummsi dalam
sekali perjalanan?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan tugas akhir ini adalah :
1. Untuk mengetahui berapa dana yang di butuhkan dalam pembuatan 1 unit
sepeda motor listrik.
2. Mengukur dan menghitung Energi yang di gunakan dalam sekali charger
1.4 Batasan Masalah
Adapun pembatasan masalah yang dilakukan dalam penulisan tugas
akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Merancang dan membangun sepeda motor listrik
2. Menguji kehematan sepeda motor listrik
3. Sebagai uji coba di gunakan motor listrik BLDC 350 Watt
4. Motor BLDC tidak di bahas secara ditail
5. Rangkaian elektronik
6. Aki
7. Gir
8. Rantai penggerak
Universitas Sumatera Utara
3
1.5 Manfaat Penulisan
1. Mahasiswa dapat menciptakan Kendaraan Listrik
2. Mengetahui Seberapa besar keuntungan memiliki kendaraan listrik
3. Dapat membanguan sebuah karya
1.6 Metode Pengumpulan Data
Metode Penulisan yang di gunakan dalam mengumpulkan data-data
adalah sebagai berikut :
1. Metode referensi
Metode ini adalah mencari dan mengumpulkan interview pada semua
pihak yang mengerti dan memahami perencanaan dan rancang bangun alat
ini.
2. Metode observasi
Metode ini adalah mencari dan menggandakan pengamatan tentang alat-
alat sejenis yang ada, seperti informasi bahan-bahan yang di gunakan baik
dari jenis maupun harganya serta segala sesuatu yang berhubungan dengan
perencanaan dan rancang bangun alat ini.
Universitas Sumatera Utara
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Umum
Sepeda motor listrik adalah sebuah sepeda motor menggunakan Energi
listrik sebagai Sumber penggeraknya, berbeda dengan sepeda motor pada
umumnya yang menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Minyak
sebagai sumber Penggerak, Di sini saya merancang sebuah sepeda motor listrik
dan energi listrik sebagai
sumber penggeraknya,
di yang menggunakan
energi listrik sebagai
sumber tenaga, yang
tenaga penggeraknya di
ambil dari baterai. Gambar 2.1 Sepeda motor listrik
Perancangan adalah bagian dari rekayasa yang merupaka usaha secara
intelektual untuk memenuhi tuntutan-tuntutan tertentu dengan cara sebaik
mungkin. Sedangkan pengertian rekayasa adalah penerapan ilmu dan
matematik untuk memanfaatkan benda-benda dan energi alam. Secara
konseptual kegiatan perancangan dapatdi bedakan menjadi tiga bagian, yakni :
1. Perancangan produk
2. Perancangan proses
3. Perancangan rekayasa
Ciri-ciri kegiatan dalam perencangan antara lain :
1. Suatu kegiatan keriatif yang di landasi dengan pemahaman yang baik atas
bidang-bidang keilmuan tertentu serta pengetahuan dan pengalaman
praktis bidang khusus
2. Merupakan optimasi atas tujuan tertentu dalam berbagai kendala yang ada
bahkan saling bertentangan.
3. Memuat tahapan-tahapan sebagai berikut
a. Ide dan kejelasan tugas rancangan konseptual
Universitas Sumatera Utara
5
Ide yang merupakan cikal bakal kebutuhan manusia akan sesuatu hal
perlu di jabarkan secara menditail mengenai apa yang perlu dan apa yang
tidak perlu dan demikian kegiatan ini merupakan kejelasan akan ide yang
sifatnya masih umum tersebut.
b. Rancangan konseptual
Fungsi keseluruhan yang tergambar dari kejelasan ide yang tergambar
dari kejelasan ide tersebut selanjutnya di bagi menjadi beberapa sub-
fungsi di jawab dengan suatu solusi yang biasanya lebih dari satu atau ada
banyak varian fungsi dari sub fungsi tersebut. Konsep-konsep dari
rancangan ini selanjutnya di nilai dengan kreteria ke fungsian dan efisiensi
untuk di pilih konsep terbaik.
c. Rancangan bentuk dan tata letak
Rancangan bentuk dan tata letak merupakan implementasi dari
rancangan konseptual yang di pilih tersebut, yang meliputi kerangka,
ukuran serta produk yang di hasilkan.
d. Rancangan ditail
Rancangan ditail merupakan gabungan dari konsep rancangan,
rancangan bentuk dan tata letak. Pada rancangan ditail ini merupakan
tentang ditail dari ukuran-ukuran pada benda/alat yang akan di buat.
e. Pembuatan prototipe/model
Ini merupakan penerapan applikasi penerapan umpan balik bagi
penyempurnaan model/produk yang akan di kembangkan di kemudian
hari.
f. Pengujian
Urutan tahapan tersebut merupakan kegiatan sistematis terstruktur, di
mana tahapan yang telah di bahas selalu berguna untuk memberikan
umpan balik bagi perbaikan tahapan sebelumnya semua tahapan di nilai
dengan tolak ukur berdasarkan kriteria fungsi (Kriteria teknik) dan
kriteria efisiensi (kriteria ekonomi).
Universitas Sumatera Utara
6
Aplikasi penerapan model di lapangan akan memberikan umpan balik
bagi penyempurnaan model/produk yang di kembangkan dinkemudian
hari.
2.1.1 Arah arus Listrik
Arus listrik adalah aliran listrik yang mengalir melalui penghantar atau
konduktor pada suatu rangkaian tertutup. Arah arus listrik mengalir dari kutub
positif menuju ke kutub negatif, pada suatu rangkaian tertutup. Arah arus listrik
berlawanan arah dengan arus elektron yaitu dari kutub negatif ke kutub positif
pada suatu rangkaian tertutup. Jadi jika arus listrik mengalir dalam suatu arah
maka bersamaan dengan itu arus elektron mengalir berlawanan arah.
2.1.2 Hukum Ohm
Hukum ohm di gunakan karena arus listrik yang mengalir melalui sebuah
penghantar selalu berbanding lurus dengan beda potensial yang di terapkan.
Sebuah benda penghantar mengikuti hukum ohm apabila nilai resistansinya
tidak bergantung terhadap besar dan polaritas beda potensial yang di kenakan
kepadanya.
Bunyi hukum Ohm adalah : “Besar arus listrik (I) yang mengalir melalui
sebuah penghantar atau Konduktor akan berbanding lurus dengan beda
potensial / tegangan (V) yang diterapkan kepadanya dan berbanding terbalik
dengan hambatannya (R)”
I = V/R (2.1)
Keterangan
I = Kuat Arus Listrik (Ampere)
V =Tegangan (Volt)
R = Hambatan (Ohm)
Jadi apabila R tetap namun V semakin besar, maka I akan semakin
besar pula, sehingga bisa dikatakan daya motor BLDC juga akan meningkat.
Universitas Sumatera Utara
7
2.2 Arus searah dan Arus Bolak-balik
a. Arus searah direct current (DC)
Arus searah (DC) adalah aliran Elektron dari suatu titik yang memiliki
energi potensial yang tinggi menuju ke titik lain yang memiliki energi
potensial yang lebih rendah. Aliran elektron menyebabkan terjadinya
lubang-lubang bermuatan positif yang mengalir dari kutub positif ke kutub
negatif.
b. Arus listrik bolak-balik alternating current (AC)
Arus bolak-balik (AC) adalah arus listrik dimana besarnya dan arahnya arus
berubah-ubah secara terbalik. Berbeda dengan arus searah dimana arah arus
yang mengalir tidak berubah-ubah dengan waktu. Bentuk gelombang dari
listrik arus bolak-balik biasanya berbentuk gelombang sinusoida, karena ini
yang memungkinkan pengaliran energi yang paling efisien. Namun dalam
aplikasi-aplikasi spesifik yang lain, bentuk gelombang lain pun dapat
digunakan, misalnya bentuk gelombang segitiga (triangular wave) atau
bentuk gelombang segi empat (square wave).
2.3. Motor AC
2.3.1. Motor AC induksi
Motor AC Induksi adalah motor yang menggunakan tegangan listrik AC
(bolak balik) untuk sumber energynya. Motor AC induksi tidak menggunakan
magnet permanen, melainkan menggunakan bahan induksi besi lunak/besi
khusus untuk menyalurkan gaya induksi menjadi gerakan. Secara teknologi
motor jenis AC induksi adalah yang paling bagus. Mobil listrik yang sudah
populer saat ini rata-rata menggunakan jenis motor AC induksi.
Universitas Sumatera Utara
8
Gambar 2.2 Bagian-bagian motor AC Induksi
Motor AC induksi memiliki kelemahan pada pengontrollan, tidak mudah
dalam membuat kontroller AC induksi. Harga kontroller AC induksi saat ini
juga masih mahal. Motor AC induksi juga membutuhkan encoder untuk
menyensor dan menyeimbangkan pengontrollan.
Keunggulan yang paling dimiliki oleh motor AC induksi adalah tingkat
efisiensi dan kekuatan powernya.
Motor AC induksi memiliki keunggulan:
Putaran maksimum yang tinggi
Memiliki rentang rpm yang jauh
Efisiensi tinggi
Power weight ratio tinggi
Support daya hingga > 100KW
Kelemahan motor AC Induksi:
Sulit dalam Technologi kontroller, sehingga harga controller mahal.
Kontroller harus support programable karena harus menyesuaikan
sinkronisasi ke setiap motor AC induksinya.
Membutuhkan voltase yang besar, sehingga membutuhkan baterai yang
banyak pula
Hanya ideal bekerja di putaran tinggi, sehingga tidak memiliki torsi
yang kuat pada putaran rendah
Universitas Sumatera Utara
9
Contoh mobil yang menggunakan AC induksi adalah: Wright Speed X1,
SELO gendis, TUXUCI, dll.
2.3.2. Motor PMAC (permanen magnet AC)
Motor PM AC tidak jauh beda denga AC induksi, hanya saja besi lunak
penyalur induksi digantikan oleh susunan magnet permanen. Hampir bisa
dikatakan motor PMAC mirip dengan motor BLDC sensorless. Motor ini juga
sering disebut syncronous AC, karena gerakan rotor yang berputar disebabkan
oleh singkronisasi antar phase dengan listrik AC yang lewat.
Gambar 2.3 Perbedaan PMAC dengan AC induksi
Keunggulan dari motor PMAC adalah penyempurnaan dari AC induksi di
bagian Torsinya dan Kelebihan dan kekurangan motor jenis ini tidak jauh beda
dengan motor AC induksi.
Gambar 2.4 Magnet permanen dan stator winding motor PMAC
Universitas Sumatera Utara
10
2.4 Pengertian Sistem
Suatu sistem adalah totalitas dari sistem yang menyeluruh. Totalitas
merupakan kumpulan dari seluruh komponen-komponen di mana setiap
komponen selalu ada interaksi, Arinya setiap komponen ke komponen lain
memiliki interaksi timbal balik.
Tenaga yang di gunakan pada sepeda motor listrik adalah motor listrik
yang direduksikan ke spoket rantai rol melalui roda gigi. Pereduksian ini di
lakukan agar dapat mentransfer tenaga yang ada pada motor litrik tersebut ke
roda gigi agar sproket rantai rol bisa menggerakkan sepeda motor listrik.
MULAI
IDE,
RANCANA
MERANCANG,
IDE
MEMBELI SUKU
CADANG
MEMBUAT
KENDARAAN
LISTRIK
PENGAMBILAN
DATA
ANALISA DATA
& KESIMPULAN
SELESAI
Merancang
Berhasil
Ya
Tidak
UJI COBATidak
Ya
Gambar 2.5 Diagram alur proses perencangan
2.5 Tiori perancangan sepeda motor listrik
Di dalam rancang bangun sepeda motor listrik ini, Sumber tenaga yang
di gunakan adalah daya motor BLDC, Sehingga Motor BLDC dengan bantuan
Universitas Sumatera Utara
11
baterai sebagai sumber energi listrik sehingga motor BLDC dapat berputar dan
di hubungkan ke ruda belakang menggunakan gir rantai. Sistem Propulsi
sepeda motor listrik ini dapat di gambarkan dalam bentuk skematis.
Baterai
PWM
Motor
BLDC
Roda
Penggerak
Gambar 2.6 Sistem Propulsi sepeda listrik
Sedangkan sistem kelistrikan yang di rancang untuk sepeda motor listrik
ini terlihat seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 2.7 Sistem kelistrikan sepeda motor listrik
2.6 Bentuk Sepeda Motor Listrik
Bentuk Sepeda Motor Listrik akan di rancang dan di bangun
menggunakan rangka dasar Sepeda Motor CB100. Karena Suku cadang yang
Universitas Sumatera Utara
12
di gunakan pada cb100 tidak terlalu banyak jadi dapat mengurangi berat yang
besar sehingga efisien di gunakan, mudah di rakit dan mudah pelepasan
prangkat elektronik yang di pasang. Oleh sebab itu Pada saat perakitan sepeda
motor listrik ini tidak banyak perubahan dalam keaslian komponen dan
mempertahankan model sepeda motor cb100.
2.7 Komponen utama Sepeda Motor Listrik
2.7.1 Motor DC
Motor DC menggunakan magnet permanen dapat digolongkan menjadi 2
jenis. Yaitu jenis motor DC menggunakan brush/sikat dan motor DC tanpa
menggunakan Brush / sikat.
2.7.2 Motor Brushed DC
Jenis motor brushed DC Ini adalah jenis motor DC yang pada umumnya
dan sering di jumpai di mobil mainan tamiya hingga dynamo stater sepeda
motor adalah motor jenis Brushed DC. Konsep motor Brushed DC sangat
sederhana hanya terdiri kumparan yang berperan sebagai rotor lalu magnet
permanen berperan sebagai stator. Kontroller motor DC brushed adalah yang
paling sederhana. Motor ini dapat dikontroller dengan mudah oleh variasi
tegangan (voltage controll) ataupun variasi Arus dengan PWM (Amper
Controll with Pulse Wide Modulation).
Gambar 2.8 Skema motor brushed DC
Universitas Sumatera Utara
13
Keunggulan yang paling dimiliki motor jenis ini adalah kesederhanaannya,
Keunggulan motor DC brushed:
Desain sederhana dan harga murah
Dapat digunakan pada tegangan rendah.
Sistem kontroller tidak terlalu sulit, harga kontroller murah
Mudah dalam perawatan dan perbaikan
Memiliki torsi yang bagus
Kelemahan motor DC Brushed adalah
Efisiensi rendah
Cocok apabila pada tegangan kerja yang tinggi, idealnya kurang dari
100V
Top speed terbatas.
Sikat/Brush butuh perawatan lebih.
Contoh motor DC Brushed adalah: motor Stater sepeda motor, dynamo
mobil mainan, motor penggerak otopad listrik, dll
2.7.3 Motor Brushless DC (BLDC)
Motor BLDC adalah motor yang paling sering digunakan kendaraan listrik
kelas kecepatan menegah. Motor ini tidak lagi menggunakan Brush/sikat.
Apabila pada motor Brushed DC kumparan beperan sebagai rotot, pada motor
BLDC magnet permanet yang beperan sebagai rotor. Sebagai pemindah saat
eksekusi phase motor BLDC membutuhkan bantuan Hall sensor untuk
mengetahui letak posisi magnet. Motor BLDC wajib menggunakan kontroller
untuk dapat berputar, karena membutuhkan pengolah data yang diberikan oleh
hall sensor.
Universitas Sumatera Utara
14
Gambar 2.9 Sekema Motor BLDC (a)
Gambar 2.10 Skema Motor BLDC (b)
Keunggulan motor BLDC adalah:
Torsi yang bagus
Efisiensi yang tinggi
Memiliki ketahanan yang bagus dalam pemakaian lama
Dapat bekerja optimal pada semua rentang putaran rpm.
Motor BLDC adalah yang terbaik dalam kerja putaran rendah.
Kelemahan motor BLDC:
Membutuhkan kontroller, yang harus dikontroll secara Pulse Pulse Wide
Modulation dan derajat phase hall sensor.
Top speed yang terbatas
Universitas Sumatera Utara
15
Power weight ratio yang rendah
Tidak ideal dalam daya yang besar, daya maks 30KW
Tidak Aal dalam tegangan yang tinggi, V maks 200V
Contoh pengunaan Motor BLDC adalah pada kendaraan listrik kelas
menengah, seperti sepeda motor listrik dan sepeda listrik. Selain itu FAN
computer dan motor ECS helicopter listrik mainan juga menggunakan motor
BLDC.
Gambar 2.11 Motor hub BLDC
Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamo untuk memberikan
tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya di hasilkan oleh
susunan elektromagnetik yang di sebut kumparan medan. Dalam memahami
sebuah motor, penting untuk di ketahui apa itu beban motor . Beban motor
mengacu pada keluaran tenaga putar/torque sesui dengan kecepatan yang di
perlukan. Pada umumnya beban dapat di kategorikan menjadi tiga kelompok
(BEE India 2004):
1. Beban torque konstan adalah beban dimana permintaan keluaran
energinya bervariasi dengan kecepatan operasinya namun torquenya tidak
bervariasi. Contoh dengan torque konstan adalah conveyors, rotary kilns,
dan pompa displacement konstan.
Universitas Sumatera Utara
16
2. Beban dengan variabel torque adalah beban dengan torque yang bervariasi
dengan kecepatan operasi. Contoh beban dengan variabel torque adalah
Pompa santrifugal dan fan (torque bervariasi sebagai kwadrat kecepatan)
3. Beban dengan energi konstan adalah beban dengan permintaan torque
berubah dan berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh beban dengan
energi konstan adalah peralatan-peralatan mesin.
Untuk Menghitung Motor Penggerak
1. Momen Puntir
𝑀𝑃 = 60𝑥𝑃
2𝑥3,14𝑥𝑛 (2/2)
Dimana : P = Daya Motor (watt)
n = Putaran poros motor (rpm)
2. Daya yang di hasilkan motor listrik untuk menggerakkan kendaraan
Pout = W x V (2/3)
Dimana :
W = Berat total sepeda motor listrik ( N)
V = Kecepatan Sepeda motor (m/s)
3. Efisiensi Kerja Mesin
𝜂 =𝐷𝑎𝑦𝑎𝑌𝑎𝑛𝑔𝐾𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟
𝐷𝑎𝑦𝑎𝑌𝑎𝑛𝑔𝑀𝑎𝑠𝑢𝑘
𝜂 =𝑃out
𝑃in𝑥100% (2/4)
Dimana :
Pout = Daya yang keluar (Watt)
Pin = Daya yang Masuk (Watt)
2.7.4 Perhitungan Putaran motor
Putaran motor dapat diperoleh dengan cara menghitung putaran-putaran
pada poros roda transmisi motor Listrik.
Universitas Sumatera Utara
17
Diketahui :
Final gear
Z1 = 18 D1 = 75 mm = 0.075m
Gear pada poros engkol ( Motor BLDC)
Zm = 65 Dm =135 mm = 0,135 m
Droda = 400 mm
Kecepatan setelah di uji
V = 35 km/jam
=30.1000
3600= 8,3 𝑚/𝑠
N1 =2750 rpm
Dari data di atas , maka tiap putaran dapat di lakukan perhitungan
sebagai berikut :
Penyelisaian
a. 𝑁2
𝑁1=
𝐷1
𝐷2
𝑁2 =𝑁1. 𝐷1
𝐷2
b. 𝑁3
𝑁2=
𝐷1.𝐷2
𝐷3
𝑁3 =𝑁2. 𝐷1. 𝐷2
𝐷3
c. 𝑁4
𝑁1=
𝐷1𝐷2
𝐷3𝐷4
𝑁4 =𝑁1.𝐷1.𝐷2
𝐷3.𝐷4 (2/5)
2.7.5 Tahana terhadap daya motor
Dalam rancang bangun sepeda motor listrik ini sifat kendaraan juga
harus di perhitungkan, di mana sifat kendaraan ini di pengaruhi banyak hal-hal
di antaranya berat kendaraan, keadaan jalan, jenis mesin yang di gunakan dan
hal-hal yang mempengaruhi performanc kendaraan seperti perlawanan-
perlawanan yang akan di alami sepeda motor listrik tersebut. Perlawanan-
perlawanan tersebut antara lain :
1. Tahanan aerodinamik
Universitas Sumatera Utara
18
Tahanan aerodinamik adalah tahan yang di alami sepeda motor listrik
terhadap gesekan udara den dengan pengendara juga. Besarnya tahanan
aerodinamik (Ra) dapat di nyatakan dalam persamaan berikut :
Diketahui :
Cd = 0,9
A = Luas penampang sepeda motor listrik dan pengendara (m2)
V = Kecepatan sepeda motor listrik (m/s)
𝜌 = Densitas udara = (1,175 kg/m3)
𝑀𝑎𝑘𝑎 ∶
Ra = 0,5 . cd . A . V2 . 𝜌 ..............................................................(2/6)
2. Tahanan gelinding
Tahanan yang di akibatkan sepeda motor listrik akibat adanya
perubahan bentuk yang terjadi pada ban dan permukaan jalan. Besarnya
tahanan gelinding (Rr) dapat dinyatakan dalam persamaan berikut :
Rr = Cr . Wt ............................................................................(2/7)
Dimana :
Cr = koefisien tahanan gelinding = 0,008
Wt = Berat total
3. Tahanan tanjakan
Tahanan yang di alami sepeda motor listrik pada saat menanjak. Besarnya
tahanan tanjakan (Rg) dapat di nyatakan dalam persamaan sebagai berikut:
Rg = Wt . Sin ϕ..........................................................................(2/8)
Dimana :
Wt = Berat total Sepeda motor listrik = 71 kg
Φ = besar sudut tanjakan jalan
= 0,5o
Maka :
Rg = Wt . Sin ϕ
Universitas Sumatera Utara
19
Untuk kendaraan yang bergerak dengan kecepatan konstan biasanya
tahanan total yang di alami kendaraan tersebut adalah gaya traksi. Di mana
gaya traksi yang terjadi pada sepeda motor listrik adalah :
Gaya Traksi (F) = Ra + Rr + Rg
Sehingga di dapat daya motor sebesar :
Pmotor = Ptotal .......................................................................................................................(2/9)
2.7.6 Accumulator (Aki)
Aki adalah suatu alat penyimpan energi listrik dimana energi listrik
diubah menjadi energi kimia dan diubah kembali menjadi energi listrik bila
diperlukan. Bila energi listrik diubah menjadi energi kimia berarti aki sedang
diisi (charge) dan jika diubah dari energi kimia menjadi energi listrik aki
sedang mengeluarkan isi (discharge). Aki menjadi pilihan praktis karena dapat
menghasilkan listrik yang cukup besar dan dapat diisi kembali. Aki berasal dari
kata Accumulator atau biasa disingkat accu. Aki dapat memberikan aliran
listrik bila dihubungkan dengan suatu rangkaianluar. Sel aki terdiri dari anoda
atau lempeng negatif Pb (timbal = timah hitam) dankatoda atau lempeng positif
PbO2 (10ynamo10 oksida), keduanya merupakan zat padat, yang
dicelupkan dalam larutan asam sulfat. Kedua elektroda tersebut, jugahasil
reaksinya, tidak larut dalam larutan asam sulfat, sehingga tidak
perlumemisahkan anoda dan katoda dan dengan demikian tidak perlu jembatan
garam,yang perlu dijaga adalah jangan sampai kedua elektroda tersebut saling
bersentuhan.
Universitas Sumatera Utara
20
Gambar 2.12 Rangkaian Baterai motor listrik
2.8 Cara Kerja Sepeda Motor Listrik
Cara kerja sepeda motor listrik pada dasarnya sama dengan cara kerja
sepeda motor bertenaga bensin di mana kendaraan itu didorong oleh sebuah
mesin, dan mesin tersebut membutuhkan bahan bakar. Perbedaan utama adalah
bahan bakar bensin di motor konvensional diganti dengan baterai atau fuel cell
dalam bentuk listrik.
Gambar 2.13 Sepeda motor listrik tampak depan
Universitas Sumatera Utara
21
2.9 Tenaga yang di hasilkan
Tergantung pada jenis baterai yang digunakan, baterai dalam sepeda motor
listrik dapat bertahan antara 1,5 sampai 10 tahun. Jenis baterai meliputi:
Lithium Ion
Lithium
Lithium Phosphate
Litihum Ion Fosfat
Nickel Metal Hydride
Lead Acid (Yang saya gunakan)
Salah satu kelemahan dari sepeda motor listrik adalah rentang pengisian.
Sebagian besar sepeda motor listrik yang sekarang tersedia di pasaran dapat
menempuh kisaran 40 (65 km) sampai 100 mil (160 km) sekali isi ulang baterai.
Kebanyakan sepeda motor bertenaga bensin akan melebihi jarak tersebut,
meskipun hal ini tergantung pada ukuran tangki bensin. Lama pengisian baterai
menjadi kekhawatiran lain pada sepeda motor bertenaga listrik, mengingat
waktu mengisi ulang akan mencapai minimal 2 sampai 3 jam. Bandingkan
dengan 10 menit atau kurang untuk kebutuhan mengisi tangki bensin, dan ini
mungkin menjadi perhatian utama saat mempertimbangkan untuk membeli
sepeda motor listrik.
2.10 Faktor-faktor Lain
Bersih - mesin listrik dapat di katagorikan mesin yang bersih karena tidak
membutuhkan minyak dan tidak menghasilkan asap kenalpot.
Tenang - Tidak memiliki suara yang keras terdengar dari sepeda motor
listrik, yang mungkin menjadi hal baik dalam kaitan dengan tingkat
desibel, tapi ada sisi buruknya juga. Kadang-kadang suara mesin yang
keras menjadi pertanda bagi kendaraan/pejalan lain akan kehadiran sepeda
motor di jalan.
Universitas Sumatera Utara
22
Pemeliharaan murah dan mudah – Walaupun harganya sepeda motor
listrik lebih mahal dari harga model bertenaga bensin, motor listrik
membutuhkan lebih sedikit pemeliharaan dan dengan biaya yang lebih
murah.
Pengisian - Sebagai pertimbangan yang harus dipikirkan calon pemilik
sepeda motor listrik adalah cara pengisian daya. Pemilik rumah yang
memiliki garasi tidak akan mendapatkan masalah, tetapi jika Anda tinggal
di sebuah apartemen di lantai atas, outlet listrik Anda mungkin sulit untuk
dicapai.
Universitas Sumatera Utara
23
BAB III
PERANCANGAN SISTEM KESELURUHAN
3.1 Umum
Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan perangkat-perangkat yang digunakan
dalam pembuatan sepeda motor listrik (electric motorcycle) yang meliputi charger,
rangkaian PWM (Pulse Width Modulation), accumulator, kontrol dan motor listrik
serta sistem mekaniknya. Dengan demikian perancangan sepeda motor listrik ini dapat
menghasilkan kesimpulan yang dapat di pertanggung jawabkan. langkah-langkah yang telah
di tetapkan adalah penetapan tempat dan waktu penelitian, penetapan alat dan bahan,
penetapan prosedur percobaan dan membuat diagram alur pengujian.
3.2 Waktu dan Tempat
Perancangan alat telah di mulai pada bulan Desember 2016 di bengkel dan
pengambilan telah dilaksanakan pada bulan Januari 2017 di jalan Denai-Lapangan Merdeka.
3.3 Alat dan Bahan
Untuk melakukan pengujian maka diperlukan peralatan-peralatan
sebagai berikut:
1. Rangka Sepeda Motor Bekas
2. Motor BLDC
3. PWM
4. Volt Meter
5. Ampermeter
6. Sumber Aki 48 volt
7. Charger 48 volt
8. Potensiometer
3.4. Diagram Sistem Keseluruhan
Diagram sistem secara keseluruhan ditunjukkan oleh gambar 3.1
Universitas Sumatera Utara
24
Gambar 3.1 Diagram Sistem Keseluruhan
3.5 Rangkaian charger
Komponen yang di gunakan pada rangkaian charger antara lain:
Transformator dan dioda bridge.
Gambar 3.2 Rangkaian Charger
3.5.1 Transformator
Transformator atau sering juga disebut trafo adalah komponen elektronika pasif yang
berfungsi untuk mengubah (menaikkan atau menurunkan) tegangangan listrik bolak-balik
(AC). Bentuk dasar transformator adalah sepasang ujung pada bagian primer dan sepasang
ujung pada bagian sekunder. Bagian primer dan skunder adalah merupakan lilitan kawat
email yang tidak berhubungan secara elektris. Kedua lilitan kawat ini dililitkan pada sebuah
inti yang dinamakan inti trafo. Untuk trafo yang digunakan pada tegangan AC frekuensi
rendah biasanya inti trafo terbuat dari lempengan-lempengan besi yang disusun menjadi satu
membentuk teras besi.Pada penggunaannya trafo juga digunakan untuk mengubah
Universitas Sumatera Utara
25
impedansi. Untuk trafo frekuensi rendah contohnya adalah trafo penurun tegangan (Step
Down Trafo) yang digunakan pada peralatan-peralatan elektronik tegangan rendah, adaptor,
pengisi battery. Trafo jenis ini jika pada bagian primernya kita hubungkan dengan tegangan
AC 220 volt, maka pada bagian skundernya akan mengeluarkan tegangan yang lebih rendah.
Pada rangkaian tersebut trafo berfungsi untuk menurunkan tegangan AC dari jala-jala PLN
yang 220 volt menjadi sebesar teganganyang dibutuhkan peralatan tersebut agar dapat
bekerja normal, misalnya 3 volt, 6 volt, 12 volt atau 25 volt.
Prinsip trafo penurun tegangan adalah jumlah lilitan primernya lebih banyak dari pada
jumlah lilitan skundernya. Jika dilihat dari besarnya ukuran kawat yang digunakan, trafo
penurun tegangan memiliki ukuran kawat yang lebih kecil pada lilitan primernya.Sebaliknya
trafo penaik tegangan memiliki ukuran kawat yang lebih besar pada lilitan primernya. Hal ini
dikarenakan pada trafo penurun tegangan output (keluaran) arus listriknya lebih besar,
sedangkan trafo penaik tegangan memiliki out put arus yang lebih kecil. Sementara itu
frekuensi tegangan pada input dan outputnya tetap (tidak ada perubahan). Parameter lain
adalah efisiensi daya trafo. Dalam kinerjanya trafo yang memiliki efisiensi daya yang
besar (sekitar 70-80%). Daya yang hilang biasanya keluar menjadi kalor/panas yang
timbul pada saat trafo bekerja. Trafo yang memiliki efisiensi tinggi dibuat dengan
teknik tertentu dengan memperhatikan bahan inti trafo, kerapatan lilitannya serta faktor-faktor
lainnya.
Secara fisik trafo yang bagus adalah trafo yang memiliki inti trafo yang rata dan rapat
serta jika digunakan tidak bergetar, sehingga efisiensi dayanya bagus. Dalam penggunaannya
perhatikan baik-baik tegangan kerja trafo, tiap tep-nya biasanya ditulis tegangan kerjanya
misalnya pada primernya 0V - 110V - 220V, untuk tegangan 220 volt gunakan tep 0V dan
220V, sedangkan untuk tegangan 110 volt gunakan 0V dan 110V, jangan sampai salah atau
trafo kita bakal hangus Dan pada skundernya misalnya 0V - 3V - 6V - 12V – 25V, gunakan
0V dan tegangan yang diperlukan. Ada juga jenis trafo yang menggunakan CT (Center Tep)
yang artinya adalah titik tengah. Contoh misalnya 25V - CT - 25V, artinya jika kita gunakan
tep CT dan 25V maka besarnya tegangan adalah 25 volt. Transformator yang digunakan
adalah transformator penurun tegangan dari 220 V menjadi 25 V dengan arus maksimal 10
Ampere. Gambar transformator yang digunakan dalam rangkaian charger ditunjukkan oleh
gambar 3.3 Alasan memakai travo 10 Ampere adalah mempercepat pengisian accu sesuai
dengan waktu yang dapat ditentukan.
Universitas Sumatera Utara
26
Gambar 3.3 Gambar Transformator 10 ampere
3.5.2 Dioda
Dioda adalah piranti semikonduktor dengan bahan tipe-n yang menyediakan elektron-
elektron bebas dan bahan tipe-p yang disatukan (P-N junction). Dioda merupakan suatu
piranti dua elektroda dengan araharus yang tertentu, dapat juga dikatakan dioda bekerja
sebagai penghantar bila tegangan listrik diberikan dalam arah tertentu tetapi dioda akan
bekerja sebagai isolator bila tegangan yang diberikan berlawanan dari pergerakan elektron
pembentuknya. Kristal sebagai penyusun dioda akan bekerja jika arus didalamnya hanya
dapat mengalir dalam satu arah dan tidak sebaliknya. Hubungan ini disebut dengan rangkaian
prategangan maju (fowrard bias). Pada dioda kita mengenal potensial barrier yaitu beda
potensial pada persambungan. Beda potensial ini menjadi cukup besar untuk menghalangi
proses penyebaran difusi selanjutnya dari elektron-elektron bebas. Pada suhu ruangan
potensial barrier bekerja sekitar 0,7 Volt untuk Silikon dan 0,3 Volt untuk Germanium.
Gambar 3.4 Kurva Dioda
Universitas Sumatera Utara
27
Gambar di atas merupakan kurva karakteristik dioda pada prategangan maju (forward)
dan prategangan balik (reverse). Dari gambar karakteristik tersebut dapat dianalisa bahwa
sebuah dioda akan mengalirkan arus setelah tegangan luar mengatasi potensial barrier, maka
arus maju akan menjadi besar. Pada kurva dengan karakteristik balik saat tegangan yang
diberikan sama dengan nol, maka tidak ada arus yang mengalir jika tegangan dinaikkan maka
arus akan sangat kecil. Saat arus maju terlalu besar maka dioda akan rusak karena disipasi
daya terlalu besar. Jika pada arah balik tegangan yang terlalu tinggi akan menimbulkan
kedadalan (breakdown) listrik pada dioda.
Gambar 3.5 Kurva Dioda Ideal
Dioda yang digunakan adalah dioda bridge dengan arus maksimal 25 ampere. Dioda
Bridge adalah dioda silicon yang dirangkai menjadi suatu bridge dan dikemas menjadi satu
kesatuan komponen. Di pasaran terjual berbagai bentuk dioda bridge dengan berbagai
macam kapasitasnya. Ukuran dioda bridge yang utama adalah voltage dan ampere
maksimumnya. Dioda bridge digunakan sebagai penyearah pada charger
Gambar 3.6 Fisik Dioda Bridg
Gambar dioda yang digunakan dalam rangkaian charger ditunjukkan oleh gambar 3.6
Dengan memakai komponen dioda bridge ini maka dapat mengubah arus bolak balik atau
arus AC menjadi arus searah atau DC.
Universitas Sumatera Utara
28
Gambar 3.7 Dioda Bridge yang di gunakan
Gambar 3.8 Siklus Tegangan DC
Pada bagian sekunder trafo CT , terdapat dua sinyal output yangterjadi secara bersamaan
namun berlawanan fasa. Saat tegangan input (tegangan primer) berada pada siklus positif,
maka pada titik dioda 2-1 akan terjadi siklus positif. Akibatnya dioda 2-1akan mengalami
panjaran maju (forward bias) sehingga arus mengalir di 2-1 menuju beban dan kembali
masuk ke CT. Saat tegangan input (tegangan primer) berada pada siklus negatif, maka pada
titik dioda 3-1 akan terjadi siklus positif. Akibatnya dioda 3-1 akan mengalami panjaran maju
(forward bias) sehingga arus mengalir di 3-1 menuju beban dan kembali masuk ke CT. Dari
Universitas Sumatera Utara
29
penjelasan cara kerja penyearah gelombang penuh jenis ini terlihat bahwa tegangan yang
terjadi pada beban mempunyai polaritas yang sama tanpa memperdulikan dioda mana yang
menghantar karenaarus mengalir melalui arah yang sama sehingga akan
terbentuk gelombang penuh yang disearahkan seperti ditunjukkan pada grafik sinyal berikut
Gambar 3.9 Grafik Sinyal Penyearah gelombang penuh
Jembatan dioda (dioda bridge) tersedia dalam bentuk 1 komponen saja atau pun bisa
dibuat dengan menggunakan 4 dioda yang sama karakteristiknya. Yang harus diperhatikan
adalah besar arus yang dilewatkan oleh dioda harus lebih besar dari besar arus yang
dilewatkan pada rangkaian.
3.6 Rangkaian PWM (Pulse Width Modulation)/Kontroler
Rangkaian pengendali motor ini dibuat menggunakan prinsip PWM( Pulse Width
Modulation). PWM mengatur kecepatan motor menggunakan gelombang kotak yang
lebar pulsanya dimodulasi, sehingga menghasilkan tegangan rata-rata yang bervariasi.
Teknik ini memberikan kemudahan dalam pengaturan kecepatan motor, tanpa banyak energi
yang terbuang. Output dari Pulse Width Modulation berupa gelombang kotak seperti gambar
di bawah.
Universitas Sumatera Utara
30
Gambar 3.10 Output Pulse Width Modulation
Ton adalah perioda output tinggi (Vmax), sedangkan Toff adalah perioda output
rendah (0V). Perioda satu gelombang penuh adalah :
TTotal = Ton + Toff
Duty Cycle didefinisikan sebagai:
𝐷 =T𝑜𝑛
T𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
Tegangan output bervariasi sesuai dengan Duty Cycle, yaitu:
𝑉out = 𝐷 𝑥 𝑉in
Vout =T𝑜𝑛
T𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑥 𝑉in
Dari persamaan di atas terlihat jika Ton = 0 maka Vout = 0 dan akan meningkat dengan
semakin besarnya Ton. Output maksimum akan dicapai pada Ton = TTotal yaitu sebesar Vin
Rangkaian Pengendali ini memanfaatkan komponen ICSG3525 sebagai pengontrol
PWM, dengan susunan pin sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
31
Gambar 3.11 Pin ICSG3525
Adapun blok diagram internalnya seperti gambar Diagram Blok IC 3525
berikut
Gambar 3.12 Diagram Blok ICSG 3525
Rangkaian Pengendali Motor sebagai gambar di bawah ini :
Universitas Sumatera Utara
32
Gambar 3.13 Rangkaian PWM
Prinsip Kerja Rangkaian
Saat handel gas diputar, tegangan output handel gas akan menurun dari nilai
maksimalnya. Tegangan output ini digunakan untuk mengatur terang nyala lampu Led D3
yang selanjutnya digunakan untuk mengatur nilai resistansi pada LDR R9. Perubahan nilai
resistansi R9 ini akan memvariasi nilai masukan pada pin 2 IC SG3525 untuk
menentukannilai Duty Cycle Dari output PWM, yang selanjutnya akan menentukan
kecepatan motor.
Perioda total ( TTotal) dari output PWM diatur dengan menggunakan VR2 yang
dihubungkan seri dengan R7 dan dihubungkan ke pin 6 (RT). Resistansi total kedua resistor
ini bersama dengan C5 yang dihubungkan dengan pin 5(CT), digunakan untuk menentukan
frekuensi oscillator pada komponen PWM, sehigga menghasilkan perioda total yang sesuai.
Output A (pin 11) dan Output B (pin 14) masing-masing dihubungkan kekaki G
MOSFET Q1 dan Q2 yang untuk mengendalikan kecepatan motorberdasarkan pulsa PWM
yang dihasilkan. Pulsa PWM ini berupa gelombang kotak yang berselang-seling antara
Output A dengan Output B. Kaki S dari Q1dan Q2 dihubungkan ke ground melalui R5
sekaligus dipakai untuk memberikondisi pin 8 IC SG3525 (Soft-Start) melalui transistor
Q3 untuk mengontrol PWM. Dioda D1 dipasang untuk melindungi dari beban lebih
(overload) motor. D2 berfungsi melindungi dari short tegangan sumber
Universitas Sumatera Utara
33
3.7 Motor listrik
Motor listrik yang digunakan dalam perancangan ini adalah motor BLDC yang
menggunakan magnet permanen. Alasan pemilihan motor BLDC tipe ini adalah kemudahan
dalam pengontrolan dengan menggunakan pengaturan tegangan BLDC. Medan stator motor
jenis ini dihasilkan oleh magnet permanen bukan elektromagnet. Penggunaan magnet
permanen tidak membutuhkan daya listrik untuk menghasilkan medan stator, sehingga daya
dan pendinginan yang diperlukan lebih rendah dibandingkan motor yang menggunakan
elektro magnet. Perubahan kecepatan motor dapat dengan mudah diatur dengan cara
mengubah ubah besarnya tegangan BLDC yang diberilkan pada motor.
Gambar 3.14 Kumparan rotor BLDC
3.8 Sistem Mekanik
Sistem mekanik yang direncanakan dapat dilihat pada gambar 3.15 yang terdiri dari:
a) Kerangka alat yaitu tempat pemegang poros dan motor yang terbuat dari Besi dengan
ketebalan 2,5 mm
b) Transmisi belt atau rantai yaitu alat yang menghubungkan pulley motor BLDC dengan
pulley pemutar roda dengan jumlah gigi tarik depan 33 dan belakang 45
c) Perbandingan pulley motor DC dengan pulley pemutar roda adalah 4 : 3. Dengan pulley
motor BLDC Motor penggerak yaitu menggunakan motor BLDC dengan
kecepatannya yang dikontrol menggunakan rangkaian PWM.
Universitas Sumatera Utara
34
Gambar 3.15 Sketsa sistem mekanik
Universitas Sumatera Utara
35
BAB IV
HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat yang selanjutnya akan di analisa,
hal ini dimaksudkan untuk memperoleh data yang dibutuhkan dan untuk mengetahui
kemampuan alat yang direncanakan apakah bekerja sesuai dengan yang diharapkan dan
berjalan sesuai dengan teori yang direncanakan.
Dari hasil rancangan dan pembuatan sepeda motor listrik (electric motorcycle) ini
mempunyai hasil yang tampak pada gambar berikut.
Gambar 4.1 Hasil Pembuatan Alat Tampak samping kiri
Gambar 4.2 Sepeda mototor listrik tampak samping kanan
Universitas Sumatera Utara
36
Gambar 4.3 Sepeda mototor listrik Gambar 4.4 Sepeda mototor listrik
Tampak depan Tampak Belakang
4.1 Rincian Biaya yang di keluarkan
Adapun Biaya yang di keluarkan untuk membuat satu unit sepeda motor listrik
adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1. Rincian Dana Pembuatan Sepeda Motor Listrik
(SMOLI)
No Nama Barang Harga jumlah Total
1 Tutup Batray 45.000 2 90000
2 Ban Luar 145.000 2 290000
3 Ban Dalam 25.000 2 50000
4 Kanet tali depan 10.000 1 10000
5 Hendel rem depan 15.000 1 15000
6 Rumah hendel depan 20.000 1 20000
7 Tali rem 25.000 1 25000
8 Sayap depan CB100 150.000 1 150000
9 Sayap belakang 170.000 1 170000
10 Spion Bulat 38.000 1 38000
11 Lampu stop 40.000 1 40000
12 Shock depan 700.000 1 700000
13 shock belakang 200.000 1 200000
Universitas Sumatera Utara
37
14 Pelindung Shok Depan 20.000 1 20000
15 Rantai 428-12v umitod 45.000 1 45000
16 As baur besar 20.000 1 20000
17 As baut kecil 10.000 1 10000
18 Mur+Baut 10 1.000 20 20000
19 Bos tengah 10.000 1 10000
20 OPH Lem Baut MHM 20.000 1 20000
21 Minyak gemuk timal 23.000 1 23000
22 Baut 8x30 1.100 10 11000
23 Baut 8x20 1.000 10 10000
24 Baut 8x70 1.800 10 18000
25 Baut 10x70 2.500 10 25000
26 Baut 10x20 1.500 10 15000
27 Mata bor 10 30.000 1 30000
28 Mata bor 8 25.000 1 25000
29 Mata Bor 12 45.000 1 45000
30 Mata bor 14 65.000 1 65000
31 Kertas pasir Kasar 4.000 4 16000
32 kar 30N alat grinda 15.000 1 15000
33 As per shock min Aspira 40.000 1 40000
34 Minyak Shook 20.000 2 40000
35 Seal Shock 20.000 1 20000
36 1 Liter bensin 10.000 1 10000
37 OP. Shock 35.000 1 35000
38 Cat semprot 25.000 2 50000
39 Pas rem belakang 7.000 1 7000
40 Lampu sen 25.000 4 100000
41 Tempat duduk/jok 180.000 1 180000
42 Besi Bulat 1,1/5 kg 27.000 1 27000
43 Cat Kaleng 50.000 4 200000
44 Tiner 10.000 3 30000
45 Pipa siku 25x25 jw 18.000 1 18000
46 Pipa stnip 4x32 21.000 1 21000
47 Pipa ¾ 28.800 1 28800
48 Batok lampu depan 150.000 1 150000
49 Stang 60.000 1 400000
50 Cagak samping 35.000 1 500000
51 Cagak Tengah 40.000 1 1500000
52 Karet pijakan belakang 35.000 1 35000
53 Karet pijakan depan 20.000 1 20000
54 Lingkar 80.000 2 160000
55 Jari-jari 30.000 2 60000
56 Tromol 125.000 2 250000
57 Kampas Rem 35.000 2 70000
58 Plat Nama 30.000 2 60000
Universitas Sumatera Utara
38
59 Swit di stang 80.000 2 160000
60 Tutup tangki 40.000 1 40000
61 Kunci kontak 35.000 1 35000
62 Carger 150.000 1 150000
63 Rangka CB 1.500.000 1 1500000
64 Tangki CB 350.000 1 350000
65 Batrai 400.000 4 1600000
66 Kontroler 500.000 1 500000
67 Motor 1.500.000 1 1500000
Total Rp 12087800
Jadi Total biaya yang di keluarkan untuk membuat sepeda motor listrik adalah
sebesar Rp 12.087.800,- (Dua Belas Juta Delapan Puluh Tujuh Ribu Delapan ratus
Rupiah ) Tidak termaksud alat pembuat.
4.2 Spesifikasi
Power : 350Watt
Motor : Brushless gearless hub motor
Ukuran Magnet : 35mm
Sudut Phasa : 120 degree
3 Saklar Kecepatan daya : 1-2-3
Battery : 48v11Ah, Berat 15,5kg
Controller : 48v11Ah, 350watt, Berat 0,2kg
Range : 10 km
Charging time : 3 hours
Top Speed : 35 - 40 km/h
Sensor : Brake level
Universitas Sumatera Utara
39
70 cm
28 cm5 cm 7 cm190 cm
105 cm
123 cm
Gambar 4.5 Spesifikasi ukuran sepeda motor listrik
Tabel 4.2 Berat suku cadang yang di gunakan
Total Berat
N
o Nama barang
Berat
(Kg)
1 Roda Belakang 9,3
2 Roda depan 6
3 Rangka 13
4 Shok depan 4,6
5 Shok belakang 2,8
6 Tangki 3,3
7 Stang 1
8 Rantai 0,6
9 Gigi tari depan 33T 0,4
10 Gigi tarik belakang 45T 0,5
11 Jok 1,5
12 Spakbor depan 0,5
13 Spakbor Belakan 1
14 Baterai 15,5
15 Kontroler/PWM 0,2
16 Charger 0,2
17 Semua Lampu 1
18 Pijakan belakang 0,1
19
Hendel rem depan + kabel
rem 0,2
20 Cagak Tengah 2,9
21 Cagak samping 1,2
22 Motor BLDC 5,7
Total Berat 71,5
Jadi Total Berat Kendaraan Sebesar 71,5 Kg
Untuk mengetahui Mengetahui Energi yang di gunakan dalam sekali charger maka di
ambil di ambil data dari dua tiga percobaan
Universitas Sumatera Utara
40
4.3 Penentuan Daya Motor
Pada perancangan sepeda motor ini ada beberapa hal yang perlu di perhitungkan, di
antaranya adalah motor penggeraknya, yaitu :
Untuk perhitungan motor penggerak :
1. Moment Puntir
𝑀𝑃 = 60𝑥𝑃
2𝑥3,14𝑥𝑛
Dimana :
P = 350 Watt
n = 400 rpm
Maka :
MP = 60xP
2x3,14xn
MP = 60x350
2x3,14x400
MP = 8,359 Nm
2. Daya yang di hasilkan motor listrik untuk menggerakkan kendaraan
Pout = W x V
Dimana :
W = 25,84 N
V = 35 km/jam =9,72 m/s
Maka :
Pout = W x V
= 25,84 x 9,72
= 251,16 Watt
3. Efisiensi kerja mesin
𝜂 =𝐷𝑎𝑦𝑎𝑌𝑎𝑛𝑔𝐾𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟
𝐷𝑎𝑦𝑎𝑌𝑎𝑛𝑔𝑀𝑎𝑠𝑢𝑘
𝜂 =𝑃out
𝑃in𝑥100%
Dimana : Pout = Daya yang keluar (Watt)
Pin = Daya yang Masuk (Watt)
Maka :
Universitas Sumatera Utara
41
𝜂 =𝑃out
𝑃in𝑥100%
=71,76 %
Dalam rancang bangun sepeda motor listrik kita harus mengetahui sifat-sifat dari
kendaraan itu karena banyak hal yang dapat mepengaruhi sifat dari sepeda motor listrik di
antaranya adalah keadaan jalan, jenis mesin yang di gunakan dan hal-hal yang mempengaruhi
hambatan pada saat sepeda motor akan melaju, perlawanan-perlawanan di antaranya adalah:
4. Tahanan Aerodinamik
Tahanan aerodinamik adalah tahanan yang di alami sepeda motor listrik akibat adanya
gesekan terhadap udara. Besarnya tahanan aerodinamik (Ra) Dapat di nyatakan dalam
persamaan berikut :
Cd = 0,9
A = 0.8 x 1.25 = 1 m2
V = 35 km/jam
= 9,72 m/s
𝜌 = Densitas udara = (1,175 kg/m3)
𝑃𝑒𝑛𝑦𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑎𝑛 ∶
Ra = 0,5 . cd . A . V2 . 𝜌 (4/1)
= 0,5 . 0,9 . 1 . (9,72)2 . 1,175
= 49,95 N
5. Tahanan gelinding
Tahanan yang di akibatkan sepeda motor listrik akibat adanya perubahan bentuk yang
terjadi pada ban dan permukaan jalan. Besarnya tahanan gelinding (Rr) dapat dinyatakan dalam
persamaan berikut :
Rr = Cr . Wt
(4/2)
Dimana :
Cr = koefisien tahanan gelinding = 0,008
Wt = Berat total Terdiri dari :
Berat pengendara = 65 kg . 9,81 m/s = 637 N
Berat Sepeda = 71,5 kg . 9,81 m/s = 701 N +
Berat total (Wt) = 1.338 N
Penyelesaian :
Rr = Cr . Wt
Universitas Sumatera Utara
42
= 0,008 . 1.338
= 10,7 N
6. Tahanan tanjakan
Tahanan yang di alami sepeda motor listrik pada saat menanjak. Besarnya tahanan tanjakan
(Rg) dapat di nyatakan dalam persamaan sebagai berikut:
Rg = Wt . Sin ϕ (4/3)
Dimana :
Wt = Berat total Sepeda motor listrik = 1.338 N
Φ = besar sudut tanjakan jalan = 0,5o
Penyelesaian :
Rg = Wt . Sin ϕ
= 1.338 x Sin 0,5o
= 11,67
Untuk kendaraan yang bergerak dengan kecepatan konstan biasanya tahanan
total yang di alami kendaraan tersebut adalah gaya traksi. Di mana gaya traksi yang
terjadi pada sepeda motor listrik adalah :
Gaya Traksi (F) = Ra + Rr + Rg
= 49,95 + 10,7 + 11,67
= 72,32 N
Sehingga di dapat daya motor sebesar :
Pmotor = F . V
= 72,32 . 9,72
= 702,95 Watt = 703 Watt
7. Perhitungan Putaran Motor
Putaran motor dapat di poroleh dengan cara menghitung putaran–putaran pada
poros roda transmisi Motor bldc.
Diketahui :
Gear pada motor
Z1 = 33 T D1 = 10 cm
Gear pada roda
Z2 = 45 T D2 = 14 cm
DRoda = 56 cm
Kecepatan sepeda motor listrik setelah di uji
V = 35 km/j
= 35.1000
3600= 9,7
𝑚
𝑠
N1 = 400 rpm
Universitas Sumatera Utara
43
Dari data di atas maka pada tiap putaran dapat di lakukan perhitungan sebagai berikut:
Penyelesaian :
a. 𝑁2
𝑁1=
𝐷1
𝐷2
𝑁2 =𝑁1𝐷1
𝐷2=
400.10
14= 285,71 𝑟𝑝𝑚 (4/4)
N1
N2
Gambar 4.6 Karakteristi Sitem Gear
4.4 Penggunaan Energi dan Percobaan
Pengujian Sepeda Motor Listrik di lakukan Dua kali dan perhitungannya sesuai
dengan harga listrik per 1 Januari 2017 yaitu Rp1.034/kWh dan spesifikasi sepeda motor
sebagai berikut :
Percobaan 1 :
Universitas Sumatera Utara
44
Jarak tempuh 4,1 Km dan kemudian di carger hingga indikator menyala hijau
menandakan Batari sudah dalam kondisi penuh selama 1 jam 35 Menit, maka dapat di
hitung
kWh Pemakaian Listrik = Daya adaptor (w) x Lama pengisian (t)
=150 Watt x 1,35 jam = 202,5 Wh = 0,2025 kWh
Jadi Energi yang di habiskan dalam sekali perjalanan sejauh 4,1 km sebesar
0,2025kWh
Harga listrik 1 januari 2017 = 1.034/kWh
Maka Harga yang di keluarkan = 0,2025 kWh x Rp 1.034,-
= 209,38,- Rupiah
Jadi Harga yang di keluarkan dalam sekali perjalan sejauh 4,1 km mengelurkan uang
sebesar Rp. 209,- Rupiah
Percobaan 2 :
Jarak tempuh 10 Km dan kemudian di carger hingga indikator menyala hijau
menandakan Batari sudah dalam kondisi penuh selama 3 jam 33 Menit, maka dapat di
hitung
kWh Pemakaian Listrik = Daya adaptor (w) x Lama pengisian (t)
= 150 Watt x 3,33 jam = 499,5 Wh = 0,499 kWh
Jadi Energi yang di habiskan dalam sekali perjalanan sejauh 10 km sebesar 0,499 kWh
Harga listrik 1 januari 2017 = 1.034/kWh
Maka Harga yang di keluarkan = 0,499 kWh x Rp 1.034,-
= 516,- Rupiah
Jadi Harga yang di keluarkan dalam sekali perjalan sejauh 10 km mengelurkan uang
sebesar Rp. 516,- Rupiah
Jika di kali 10 maka 100 km hanya mengeluarkan biaya sebesar Rp 5.160,- Saja maka
Lebih hemat dari Kendaraan Bensin Rp 6.650,-/Liter yang rata-rata dapat bergerak sejauh
35Km
Universitas Sumatera Utara
45
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengujian dan pembahasan data yang diperoleh maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Dana yang di butuhkan untuk merakit sepda motor listrik sebesar Rp 12.087.800,- (Dua
Belas Juta Delapan Puluh Tujuh Ribu Delapan ratus Rupiah)
Berat Total Sepeda motor listrik sebesar (Wt) = 1.338 N yang terdiri dari
Berat pengendara = 65 kg . 9,81 m/s2 = 637 N
Berat sepeda motor listrik = 71,5 kg . 9,81 m/s2 = 701 N
2. Konsumsi Energi
Energi yang di habiskan dalam sekali perjalanan sejauh 10 km sebesar 0,499
kWh
Jadi Harga yang di keluarkan dalam sekali perjalan sejauh 10 km mengelurkan
uang sebesar Rp. 516,- Rupiah
Jika di kali 10 maka 100 km hanya mengeluarkan biaya sebesar Rp 5.160,- Saja
maka Lebih hemat dari Kendaraan Bensin Rp 6.650,-/Liter yang rata-rata dapat
bergerak sejauh 35 Km
5.2 Saran
1. Perlu ditambahkan transmisi gigi untuk meringankan kinerja motor listrik dan
menambah keefisiensian energi yang di gunakan.
2. Dalam pengujian menggunakan batari yang baru dan berkualiatas seperti baterai
liFeP04
3. Agar berkerja optimal sebaiknya Sepeda motor Listrik di bekali Motor BLDC dan
PWM yang lebih besar lagi
4. Disarankan yang memakai sepeda motor listrik ini memiliki berat dibawah 80 kg.
5. Mengatasi lamanya pengisian energi baterai
Universitas Sumatera Utara
46
DAFTAR PUSTAKA
1) Drs. Buntarto, M.Pd. “Sepeda Motor Listrik”, Pustakabarupress, Yogyakarta, 2016
2) Sularso. Ir, MSME dan Kiyokatsu Suga, “Dasar Perencanaan dan pemilihan Elemen
Mesin”.
3) Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000)
4) Zuhal, “Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya”, Edisi ke-5, Penerbit
Gramedia, Jakarta, 1995.
5) Chapman, Stephen J, “Electric Machinery Fundamentals”,Third Edition, McGraw Hill
Companies, New York, 1999.
6) http://jogja.tribunnews.com/2017/01/02/per-1-januari-2017-pln-pasang-harga-baru-
tarif- dasar-listrik-ini-daftarnya
7) http://teknikelektronika.com/pengertian-daya-listrik-rumus-cara-menghitung/
8) http://newatlas.com/sine-cycles-electric-chopper/39211/#p361208
9) http://www.greencarreports.com/news/1096682_will-victory-beat-harley-davidson-
with-first-electric-cruiser-motorcycle
10) http://cyrilhuzeblog.com/2015/02/02/a-very-clean-100-electric-chopper/
11) http://otomotif.kompas.com/read/2014/01/29/0903030/Kiwami.Sepeda.Motor.Sport.L
istrik.dari.Jepang
Universitas Sumatera Utara
top related