demam berdarah dengue analisa kasus
Post on 01-Dec-2015
126 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
DEMAM BERDARAH DENGUE(DBD)
Oleh:
Dina Utari Almi, S.ked
Helda Septivany, S.ked
Rini Arie Yunitha Harahap, S.ked
Pembimbing:
dr.Murdoyo Rahmance, Sp.A
dr.Fedriansyah,Sp.A
SMF ILMU KESEHATAN ANAK
RSUD Dr. Hi. Abdul Moeloek Bandar Lampung
2012
I.ANAMNESISAlloanamnesis dari ibu pasien, tanggal 5 April 2012
Identitas
- Nama penderita : An.A. H
- Jenis kelamin : Laki-laki
- Umur : 7tahun
- Nama Ayah : Tn. M
Umur : 39 tahun
Pekerjaan : wiraswata
Pendidikan : SMA
- NamaIbu : Ny.N
Umur : 36 tahun
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Pendidikan : SMP
- Hub.dgn orang tua : Anak kandung
- Agama: Islam
- Suku : Padang
- Alamat: Jl. Sri Kresna No. 69 Gg. Kaca
Kampung Sawah, Brebes, Bandar Lampung
Riwayat Penyakit
Keluhan utama : Tangan dan kaki dingin
Keluhan tambahan : Muntah
Riwayat Penyakit Sekarang
• demam : 5 hari SMRS demam mendadak dan terus menerus.• mual dan muntah (+)• nafsu makan dan minum berkurang• BAB dan BAK dalam batas normal
pasien dibawa berobat ke bidan dan diberi paracetamol, namun tidak ada perubahan
Riwayat Penyakit Sekarang
• Demam turun sehari SMRS• 5 jam SMRS tangan dan kaki terasa dingin• Pasien tidak mau makan tetapi masih mau
minum• BAK sedikit, belum BAB sejak demam turun
kemudian orang tua pasien membawa anaknya ke dokterdan dianjurkan untuk dirawat di RSAM
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Penyakit Keluarga / Lingkungan
Riwayat Kehamilan
Riwayat Persalinan
Riwayat MakananUmur : 0 - 6 bulan : ASI
6 - 9 bulan :ASI dan Bubur Susu 9 – 12 bulan : ASI + nasi lembut1 – 2 tahun : ASI + nasi biasa mengikuti menu
keluarga 1/3 porsi dewasa
Riwayat Imunisasi B C G : 1 x umur 2 bulan, Scar + Hepatitis B : 3 x umur 0, 1, 6 bulan Polio : 4 x umur 0, 2, 4, 6 bulan D P T : 3 x umur 2, 4, 6 bulan Campak : belum Kesan : Imunisasi tidak lengkap
sesuai umur
II. PEMERIKSAAN FISIK Status Present Keadaan umum : Tampak Sakit Sedang Kesadaran : somnolen Nadi :144 x/menit, teratur, isi dan
tegangan kurang Respirasi : 32 x/menit Suhu : 35,1 ºC Tekanan Darah : 80/60 BB : 20 kg Status gizi : Baik
Status GeneralisKelainan mukosa kulit/subkutan yang menyeluruh Pucat : (-) Sianosis : (-) Ikterus : (-) Perdarahan : (-) Oedem umum : (-) Turgor : cukup Pembesaran kgb : (-)
JANTUNG
PARU
ABDOMEN
GENITALIA
EKSTREMITAS
KEPALA
LEHER
THORAKS
PEMERIKSAAN FISIK
nyeri epigastrium & hipocondrium
kanan
III. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1 a Darah Rutin Tanggal 5 April 2012
- Hb : 17,3 gr/dL - Hematokrit : 54,0 % - LED : 5 mm/jam - Leukosit : 6700 /ul - Trombosit : 52.000/ul - Difficount : 0/0/0/68/22/10 b Dengue Fever Ig M : -
c
Dengue Fever Ig G Malaria belum ditemukan
:
+
d
UrinRutin
:
-
e Feces Rutin : -
FOLLOW UP
RESUME1. Anamnesis Seorang anak laki-laki umur 7 tahun, BB 20 kg datang
dengan keluhan demam sejak 5 hari SMRS, timbul mendadak bersifat terus menerus, tidak disertai menggigil, keringat malam, kejang ataupun penurunan kesadaran. Tidak ditemukan adanya mimisan, gusi berdarah, dan bintik-bintik merah pada kulit. Selama demam, nafsu makan dan minum berkurang, BAB dan BAK dalam batas normal. Sehari SMRS demam turun, dan 5 jam SMRS tangan dan kaki pasien terasa dingin. Pasien tidak mau makan tetapi masih mau minum. BAK sedikit dan berwarna kuning. Pasien mengaku belum BAB sejak demam turun.
Status Present PemeriksaanFisik
- Keadaanumu
m
: Tampak sakit
sedang
- Kepala : Tidak ada
kelainan- Kesadaran : Somnolen - Leher : Tidak ada
kelainan
- Nadi : 144x/mnt, isi
dan tegangan
kurang
- Thoraks : Cor dan pulmo dalam batas normal
- Respirasi : 32 x/mnt - Abdomen : Nyeri tekan epigastrium dan hipocondrium kanan
- Suhu : 35,1oC - Ektremitas : Tidak ada kelainan
- BB : 20 Kg - Status
Neuorologis
: Tidak ada kelainan
II. Pemeriksaan
1 a Darah Rutin Tanggal 5 April 2012
- Hb : 17,3 gr/dL
-Ht : 54,0 %
- Leukosit : 6700 /ul
-LED : 5 mm/jam
-Trombosit : 52.000 ul
- Difficount : 0/0/0/68/22/10
III. Pemeriksaaan Penunjang
IV. Diagnosis Kerja Demam Berdarah Dengue derajat III
V. Diagnosis Banding Demam Berdarah Dengue derajat IV
VI. Penatalaksanaan
Bed rest totalDiet bubur dianjurkan pemberian cairan per oral (air putih,
jus buah, sirup dan susu) IVFD RL 20ml/kgBB secepatnya (bolus dalam 30 menit),
evaluasi 30 menit, bila shock teratasi kurangi menjadi 10ml/kgBB/jam
Paracetamol syrup 3 x 1 cthRanitidin 25 mg/12 jam
VII. Pemeriksaan AnjuranPemeriksaan ulang DL dan HB - HT per 6
jam Widal TestPemeriksaan serologi (HI Test)Pemeriksaan foto thorak AP supine dan
RLD (Right Lateral Decubitus)
VIII. Prognosis
Quo ad vitam : Dubia ad bonam
Quo ad functionam : Dubia ad bonam
Quo ad sanationam : Dubia ad bonam
IX. Diagnosa akhirDemam berdarah dengue derajat III X. Lampiran Pemeriksaan PenunjangTanggal 5 April 2012 Test Widal Titer
Hasil Thyphi H Antigen : 1/80 + Thyphi O Antigen : 0 - Parathyphi A-O Antigen: 1/80 + Parathyphi B-O Antigen: 0 -
ANALISA KASUS Apakah diagnosis pada kasus ini sudah tepat ?
Diagnosa kerja pada pasien ini adalah DBD derajat III,
sudah tepat. DBD ditegakkan berdasarkan :Kriteria Klinis Kriteria laboratorium
Demam tinggi mendadak 2-7 hari
Trombositopenia (jumlah trombosit < 100.000/ml).
manifestasi perdarahan
Hematokrit ↑ >20%
Hepatomegali
Syok
Pada pasien ini ditemukan hampir seluruh kriteria dari DBD, seperti,
ditemukannya demam tinggi sudah 5 hari, uji bendung positif, serta
hasil lab menunjukkan trombositopenia (52.000/ul), peningkatan
hematokrit (54 %).
Menetapkan diagnosis DBD saat ini masih menggunakan rumusan dari
WHO (1975), yaitu : 4 kriteria klinik dan 2 kriteria laboratorik dengan
syarat bila kriteria laboratorik terpenuhi ditambah minimal 2 kriteria
klinik (satu diantaranya ialah panas).
Pasien ini digolongkan ke DBD derajat III karena didapatkan tanda-tanda kegagalan sirkulasi ringan yaitu nadi cepat dan lemah (144x/mnt), tekanan darah (80/60 mmHg) disertai akral yang dingin, lembab dan penderita gelisah yang sesuai dengan kriteria DBD derajat III.
Apakah penatalaksanaan pada kasus ini sudah tepat ?
Pemberian O2 2 L/menit seharusnya dilakukan pada
pasien ini untuk mengatasi hipoksemia yang terjadi
karena hipotensi dan kegagalan sirkulasi.
Pemberian IVFD RL 20 mL/KgBB/jam secepatnya (bolus dalam 30 menit) sudah tepat dilakukan untuk mengatasi syok →Evaluasi 30 menit → syok teratasi → cairan 10 mL/KgBB/jam → stabil dalam 24 jam → cairan 5mL/Kg/BB, lalu bila pemeriksaan Ht stabil dalam 2x pemeriksaan maka dilanjutkan dengan 3mL/Kg/BB dan bila telah 48 jam dari waktu syok teratasi maka infus di stop.
Pada kasus ini langkah 1 dan 2 telah tepat, namun langkah berikutnya kurang tepat karena langsung diberikan cairan infus 12 gtt/mnt.
Pemberian Ceftriaxone 1g/12 jam tidak tepat karena DBD disebabkan oleh
virus sehingga tidak diperlukan antibiotik.
Pemberian Ranitidin pada kasus ini adalah 25mg/12jam IV cukup tepat
karena dosis ranitidine IV adalah 1 mg/KgBB 6-8jam. Dengan BB 20 kg
seharusnya ranitidine IV 20mg/Kg/8jam atau 30mg/Kg/12jam. Ranitidine
diindikasikan pada penderita karena pasien tidak mau makan sehingga
asam lambung pasien meningkat.
Pemberian paracetamol dilakukan apabila pasien mengalami
demam. Dosis parasetamol menurut untuk umur 7 tahun adalah
10-15mg/KgBB/x sehingga diberikan 200-300mg/x atau 1/2 tab
atau 2cth(1 cth = 120mg). dosis paracetamol pada kasus ini
kurang tepat.
Bagaimana prognosis pada kasus ini ?
Pada kasus ini prognosisnya baik karena pasien mendapat
pengobatan yang adekuat, tidak adanya renjatan berulang
dan klinis pasien sudah mulai membaik dalam 24 jam.
TINJAUAN PUSKATA
PENDAHULUAN
Penyakit demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus genus Flavivirus famili Flaviviridae, mempunyai 4 jenis serotipe yaitu den-1, den-2, den-3 dan den-4 melalui perantara gigitan nyamuk Aedes aegypti.
DBD dapat berkembang menjadi demam berdarah dengue yang disertai syok (dengue shock syndrome = DSS ) yang merupakan keadaan darurat medik, dengan angka kematian cukup tinggi.
Epidemiologi Di Indonesia (DBD) pertama kali dicurigai di
Surabaya pada tahun 1968, tetapi konfirmasi virologis baru diperoleh pada tahun 1970.
Di Jakarta 1969. Di Bandung dan Jogjakarta (1972). Epidemi pertama di luar Jawa dilaporkan pada
tahun 1972 di Sumatera Barat dan Lampung, disusul oleh Riau, Sulawesi Utara dan Bali (1873).
Pada tahun 1974, di Kalimantan Selatan dan Nusa Tenggara Barat.
Pada tahun1994 DBD telah menyebar ke seluruh (27) propinsi di Indonesia.
Di Indonesia penderita DBD terbanyak ialah anak berumur 5-11 tahun. Proporsi penderita yang berumur lebih dari 15 tahun sejak tahun1984 meningkat.
Vektor DBD
Vektor DBD telah diselidiki dan Aedes aegypti di daerah perkotaan diperkirakan sebagai vektor terpenting.
Perkembangan hidup nyamuk Aedes aegypti dari telur hingga dewasa memerlukan waktu sekitar 10-12 hari.
Virus Dengue
4 serotipe (DEN-1,2,3,4) Keempat serotipe virus dengue berhasil
diisolasi baik dari penderita DBD derajat ringan maupun berat.
Patofisiologi
Manifestasi Klinis
Diagnosis DBD ditegakkan berdasarkan kriteria klinis dan laboratorium (WHO tahun 1997).
Kriteria Klinis: Demam tinggi mendadak, tanpa sebab yang jelas,
berlangsung terus-menerus selama 2-7 hari, hampir tidak bereaksi terhadap pemberian antipiretik.
Terdapat manifestasi perdarahan, termasuk *uji bendung positif, petekie, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis, dan / melena.
Hepatomegali.
Kriteria Laboratorium: Trombositopenia (jumlah trombosit <
100.000/ml). Hemokonsentrasi, dilihat dari peningkatan
hematokrit >20% menurut standar umur dan jenis kelamin.
Dua kriteria klinis pertama + trombositopenia dan hemokonsentrasi, serta dikonfirmasi secara uji serologik hemaglutinasi.
Klasifikasi Derajat Penyakit Infeksi Virus Dengue
DD/DBD Derajat* Gejala Laboratorium
DD Demam mendadak 2-7 hari
disertai 2 atau lebih tanda: sakit
kepala, Nyeri retro-orbital,
Mialgia, Atralgia.
Leukopenia
Trombositopenia, tidak
ditemukan bukti kebocoran
plasma.
DBD I Gejala di atas ditambah uji
bendung positif.
Trombositopenia
(<100.000/μl), bukti ada
kebocoran plaasma.
DBD II Gejala di atas ditambah
perdarahan spontan.
Trombositopenia
(<100.000/μl), bukti ada
kebocoran plaasma.
DBD III Gejala di atas ditambah
kegagalan sirkulasi (kulit dingin,
nadi cepat dan lemah, tekanan
nadi menurun (20 mmHg) /
hipotensi (sistolik 80 mmHg)
dan lembab serta gelisah).
Trombositopenia
(<100.000/μl), bukti ada
kebocoran plaasma.
DBD IV Syok berat disertai dengan
tekanan darah dan nadi
tidak terukur dapat disertai
penurunan kesadaran,
sianosis dan asidosis.
Trombositopenia
(<100.000/μl), bukti ada
kebocoran plaasma.
Definisi Kasus Klinis Dengue Shock Syndrome
Menurut klasifikasi WHO (1975) merupakan DBD derajat 3 dan 4 dengan tanda-tanda kegagalan sirkulasi sampai tingkat renjatan.
Beberapa tanda dan gejala yang perlu diperhatikan dalam diagnostik klinik pada penderita DSS menurut Wong:
Clouding of sensorium Tanda-tanda hipovolemia, seperti akral dingin,
tekanan darah menurun. Nyeri perut. Tanda-tanda perdarahan diluar kulit, dalam hal ini
seperti epistaksis, hematemesis, melena, hematuri dan hemoptisis.
Trombositopenia berat. Adanya efusi pleura pada toraks foto. Tanda-tanda miokarditis pada EKG.
Tatalaksana
1. Fase Demam terapi simptomatik dan suportif.
2. Fase Kritis (berlangsung 24-48 jam), sekitar hari ke-3 sampai dengan hari ke-5 perjalanan penyakit.
3. Fase penyembuhan
Tatalaksana penderita DBD derajat I dan II dengan peningkatan Ht >20%
DSS
Oksigenasi (berikan 02 2-4 liter/menit Penggantian volume plasma segera
(cairan kristaloid isotonis) RL/NaCl 0,9% 10-20 ml/kgBB secepatnya
(bolus dalam 30 menit)
Lanjutkan cairan
15-20 ml/kgBB/jam
Evaluasi 30 menit, apakah syok teratasi ?
Pantau tanda vital tiap 10 menit, catat balans cairan selama pemberian cairan intravena
Syok teratasi Syok tidak teratasi
Kesadaran membaik Nadi teraba kuat Tekanan nadi > 20 mmHg Tidak sesak nafas/sianosis Ekstrimitas hangat Diuresis cukup 1 ml/kgBB/jam
Kesadaran menurun
Nadi lembut/tidak teraba Tekanan nadi < 20 mmHg
Distres pernafasan/sianosis
Kulit dingin dan lembab Ekstrimitas dingin
Periksa kadar gula daarah
Cairan dan tetesan disesuaikan
10 ml/kgBB/jam
Evaluasi ketat Tanda vital Tanda perdarahan Diuresis Hb, Ht, trombosit
Stabil dalam 24 jam
Tetesan 5 ml/kgBB/jam
Tetesan 3 ml/kgBB/jam
Infus stop tidak melebihi 48 jam
Syok teratasi
Tambahkan koloid/plasma Dekstran/FFP 10-20 (max 30) mi/kgBB
Koreksi asidosis
Evaluasi 1 jam
Syok belum teratasi
Ht turun
Ht tetap tinggi naik koloid
Transfusi darah segar 10 ml/kgBB 20 ml/kg BB dapat diulang sesuai kebutuhan
Pemeriksaan Penunjang.
1. Pemeriksaan Laboratorium: leukosit, trombosit, hematokrit, hemostasis, imunoserologi,protein/albumin, SGOT/SGPT , Ureum, Kreatinin, Gas darah, Elektrolit, Golongan darah dan cross match.
2. Pemeriksaan Radiologis
Komplikasi
Ensefalopati dengue Kelainan Ginjal Udem Paru
Prognosis
Bila tidak disertai dengan renjatan, maka prognosanya baik, biasanya dalam 24-36 jam cepat menjadi baik. Kalau lebih dari 36 jam belum ada tanda-tanda perbaikan maka kemungkinan sembuh kecil dan prognosa menjadi lebih buruk.
Langkah Promotif / Preventif.
Pencegahan /pemberantasan DBD dengan membasmi nyamuk dan sarangnya dengan melakukan tindakan 3M, yaitu: Menguras tempat-tempat penampungan air
secara teratur seminggu sekali atau menaburkan bubuk larvasida (abate).
Menutup rapat-rapat tempat penampungan air. Mengubur/menyingkirkan barang bekas yang
dapat menampung air.
TERIMAKASIH…
top related