demam berdarah dengue

Post on 09-Jun-2015

12.504 Views

Category:

Documents

5 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

DEMAM BERDARAH DENGUEDr.Joni Iswanto

Dinas Kesehatan Sumbar

DEMAM BERDARAH DENGUE

ADALAH SUATU PENYAKIT MENULAR YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS

DAN DITULARKAN MELALUI NYAMUK

Cara Penularan DBD

Ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti. Nyamuk ini mendapat virus dengue sewaktu menggigit atau

menghisap darah orang yang :› Sakit DBD› Tidak sakit DBD tetapi dalam darahnya terdapat virus

dengue Virus dengue yang terhisap akan berkembang biak dan

menyebar ke seluruh tubuh nyamuk termasuk kelenjer liurnya.

Bila nyamuk tersebut menghisap/menggigit orang lain, virus akan dipindahkan bersama air liur nyamuk.

Bila orang yang tertular itu : tidak mempunyai kekebalan (umumnya anak-anak) virus itu

akan menyerang trombosit (sel pembeku darah) & merusak dinding pembuluh darah kecil (kapiler) terjadi perdarahan & kekurangan cairan yang ada dalam pembuluh darah

Bila orang mempunyai zat anti kekebalan virus tak berdaya orang tidak sakit

Cara Penularan DBD…..

Dalam darah manusia virus akan mati dengan sendirinya dalam waktu lebih kurang 1 minggu

Tanda Dan Gejala Penyakit

Demam Demam tinggi mendadak, terus-

menerus, berlangsung 2-7 hari Panas dapat turun pada hari ke 3 dan

kemudia naik lagi Hari ke 6 atau ke 7 panas mendadak

turun

Gejala/Tanda Gejala/Tanda Awal

1. Mendadak panas tinggi selama 2-7 hari, tampak lemah dan lesu

2. Seringkali ulu hati terasa nyeri,karena terjadi perdarahan lambung

3. Tampak bintik-bintik merah pada kulit disebabkan pecahnya pembuluh kapiler

Gejala/Tanda lanjutan

1. Mungkin terjadi muntah/berak bercampur darah

2. Kadang-kadang terjadi perdarahan di hidung (mimisan)

3. Bila sudah parah, penderita gelisah, ujung tangan dan kaki dingin berkeringat. Bila tidak segera ditolong dapat meninggal dunia

Tanda-tanda perdarahan

Rumple leede positif Petekie Pendarahan konyungtiva Epistaksis Perdarahan Gusi Hematemesis Melena Hematuri

Tanda-tanda lain

Hepatomegali Renjatan ( Syok ) Trombositopenia ( kurang dari

100.000 ) Hemokonsentrasi Nyeri otot Anoreksia Lemah,Mual,Muntah,Sakit perut dll

Tersangka Demam Berdarah Dengue

Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas, berlangsung terus menerus selama 2-7 hari disertai manifestasi perdarahan

( sekurang-kurangnya uji torniquet positif ) dan atau trombositopenia

Apa Yang Diperiksa

Anamnesis Observasi Manifestasi perdarahan Pemeriksaan keadaan umum Penekanan pada ulu hati ( biasanya

nyeri) Perabaan hati Pemeriksaan Laboratorium Hematokrit,Trombosit dan Serologis

Cara Melakukan Uji Torniquet

Pasang Manset Pompa Tensimeter untuk mendapatkan

tekanan antara sistolik dan diastolik Biarkan selama 5 menit sampai timbul

bintik-bimtik merah Hasil + jika terdapat 10 atau lebi bintik

merah pada seluas2,5 X 2,5 cm di lengan bawah bagian depan dekat siku

Tata Laksana Demam

Berdarah Dengue

INFEKSI VIRUS DENGUE

Infeksi virus dengue

Simtomatik

Undifferentiated febrile illness

(Viral syndrome)

Demam Dengue(DD)

Demam Berdarah Dengue (DBD)

Perembesan plasma

Dengan perdarahan

Tanpaperdarahan

Dengan syok

Tanpasyok

DD DBD

Asimtomatik

SURVEILANS KASUS

1. DEMAM DENGUE Khas : suhu tinggi mendadak, dengan 2

atau lebih gejala berikut :› kadang-kadang menggigil, flushed face› nyeri kepala› nyeri tulang belakang› nyeri belakang bola mata› nyeri otot/sendi› Anoreksia, konstipasi, kolik, nyeri tenggorokan

Dapat disertai Perdarahan :› petekie, › Epistaksis (mimisan), › menorrhagia, › jarang terjadi perdarahan hebat.› Trombositopenia dapat terjadi

2. DEMAM BERDARAH DENGUE (Gejala Klinis WHO)

3. SINDROM SYOK DENGUE

KRITERIA DIAGNOSIS DBD (WHO,1997)

KLINIS demam mendadak tinggi Perdarahan : termasuk uji

bendung, petekie,epistaksis,hematemesis dll,

Hepatomegali Syok: nadi kecil &

cepat,tekanan nadi <20 atau hipotensi, gelisah, dan akral dingin

LABORATORIK Trombositopenia ( <100000) Hemokonsentrasi ( Ht>20%

dari normal)

BERAT PENYAKIT Derajat I : demam + uji

bendung + Derajat II : I + perdarahan

spontan Derajat III : nadi cepat,lemah,

TN <20, hipotensi,akral dingin Derajat IV : syok berat, nadi

tak teraba, TD tak teruk

Catatan: Trombositopenia + hemokonsentrasi membedakan DBD derajat I/II dengan DD.

DD vs DBDPerlu dibedakan

Tidak mungkin dibedakan pada awalPerembesan plasma pada DBDPada DD lebih sering disertai gejala penyerta

(nyeri kepala, mialgia, nyeri retrobulbair, mual, muntah, diare)

DD dapat disertai perdarahanPrognosis DD lebih baik dp DBD

Pertolongan Pertama Di Rumah

Tirah Baring selama demam Antipiretik ( obat turun panas ) Kompres hangat Minum banyak ( 1-2 liter/hari ) Bila terjadi kejang

› Jaga lidah agar tidak tergigit› Kosongkan Mulut› Longgarkan Pakaian› Tidak memberi apapun lewat mulut

JIKA DALAM 2 HARI PANAS TIDAK TURUN ATAU TIMBUL GEJALA DAN TANDA LANJUT SEPERTI PERDARAHAN DIKULIT

( SEPERTI BEKAS GIGITAN NYAMUK ) MUNTAH-MUNTAH, GELISAH ATAU MIMISAN SEGERA BAWA KE UNIT PELAYANAN TERDEKAT

TERSANGKA DBD

Ada kedaruratan

Tidak ada kedaruratan

Torniquet +

Tatalaksana di RS

Trombosit <100,000

Nilai tanda klinis & jumlah trombosit,Ht bila masih demam hari ke 3

Rawat Inap

Rawat jalan

Torniquet -

Trombosit >100,000

Kontrol tiap hari

SEGERA RUJUK KE RS TANDA SYOK

Penderita Demam

Puskesmas

RS

Klinik

Balai Pengobatan

Dokter Praktek

DIAGNOSIS :

- Tersangka DBD

- DBD

- SSD

PULANG

RUJUK

RAWAT

TERSANGKA DBD

DBD SSDKLARIFIKASI HR 3-4 RAWAT

PULANG RAWAT

KONTROL

TERSANGKA DBD

SEGERA LAPORKANPENY LAIN

TERSANGKA DBD

LAPORKAN

PUTUSKAN DD PENANGGULANGAN

GAMBAR 1 ALUR PELAPORAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DAN

FEED BACK PUSKESMAS S/D PUSAT

LAMP_KD/RS (DBD)

- W2 (DBD) - W1 Pusk

- K-DBD - KD/RS(DBD) - DP-DBD

- W2 (DBD) - W1 Pusk

KD/RS(DBD) DP-DBD (R)

Ditjen

PPM & PL

Dinkes Prov

Dinkes Kab/Kota

Puskesmas

RS Pemda & Swasta

Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lain, seperti: Puskesmas Poliklinik, Praktek Dokter, BP, dsb

- K-DBD - DP-DBD

- W2 (DBD) - W1 Pusk

- K-DBD

FEED BACK

FEED BACK

FEED BACK

PENANGANAN KASUS DI MASYARAKAT :

100 M

100 M

= KASUS

= KASUS TAMBAHAN

= KASUS PANAS TANPA SEBAB

PENGASAPAN :1. ADA KASUS

TAMBAHAN DBD

2. ADA 3 ATAU LEBIH PENDERITA PANAS TANPA SEBAB YANG JELAS

3. BANYAK DITEMUKAN JENTIK

PENGASAPAN DILAKUKAN 2 SIKLUS, INTERVAL 1 MINGGUPENGASAPAN DISERTAI PSN 3 M PLUS

PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI

RUMAH SAKIT

Melakukan diagnosis pasti DBD sesuai kriteria WHO

Melaporkan kasus DBD ke Puskesmas dalam waktu <24 jam

PUSKESMAS

Melakukan Penyelidikan epidemiologi (PE) di sekitar rumah penderita dengan radius 100 m

Penanggulangan seperlunya, meliputi:-Fogging focus*) (penyemprotan)-LARVASIDASI-3M Plus-Penyuluhan

1. Bila ditemukan kasus DBD lain atau 3 penderita panas tanpa sebab yang jelas, dan

2. Ditemukan jentik nyamuk DBD >5% dari seluruh rumah yang diperiksa

HUBUNGAN R.S DAN PUSKESMAS

RUMAH SAKIT Kasus (UGD/Rawat Inap)

1. Diagnosa Kasus DBD sesuai Kriteria yang ditetapkan/ KRITERIA WHO

2. Wajib Lapor Segera ke Dinkes (melalui Fax )

3. KDRS ke keluarga pasien---- PUSKESMAS

4. Membuat sertifikat Cause of Death ec DBD (1 x 24 jam), wajib lapor ke Dinkes.

Dokter Praktek SWASTA 1. Diagnosa Kasus DBD sesuai Kriteria WHO

2. Wajib Lapor Segera ke Puskesmas setempat (Respon Time 24 Jam)

3. Rujuk ke RS

PUSKESMAS 1.Kriteria Diagnosa2. Menerima laporan RS dari: - Dinkes - KDRS keluarga pasien3. Melakukan PE dan tindakan fogging fokus ( sesuai kriteria)

DINAS KESEHATAN Kab/Kota

1. Menerima laporan kasus dari RS2. Menerima laporan kasus dari

Puskesmas Dokter Praktek 3. Rencana Penanggulangan kasus4. Kajian tk Kota/Kab.5. Pembiayaan penanggulangan dan

pembiayaan penderita DBD.

DINKES PROP. 1.Menerima data dari RS ATAU DINKES2.Kajian & Pengembangan Tk Propinsi3.Unit Cost & Pembiayaan4.Kebijakan Pembiayaan Pasien DBD

saat KLB

Form KD/RS-DBD Lampiran 1

PEMBERITAHUAN TERSANGKA/PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE (Dikirimkan dalam 24 jam Setelah Diagnosis Tersangka/Penderita DBD)

RS/POLIKLINIK/PRAKTEK Dr *) : …………………………………………

KAB/KOTA*) : ……………………………………PROPINSI :. ……………….....................

Kepada Yth Dinas Kesehatan Kab/Kota ………………………........

di ………………………..............................................

Bersama ini kami beritahukan bahwa kami telah merawat/memeriksa seorang pasien. Nama : ……………………………………………………… Umur : ……………………………………………………… Jenis Kelamin : ……………………………………………………… Nama orang tua/KK : ……………………………………………………… Alamat rumah : Jl.………………………………………………………No:…… RT……………………RW/RK………………. Kelurahan/Desa :………………..Kecamatan :..……………. Tgl. Mulai sakit : ……………………………………………19……………… Tgl. Masuk RS : ……………………………………………19……………… Perawatan : Rawat jalan / Rawat inap *)

KEADAAN PENDERITA SAAT INI: HIDUP/MENINGGAL*) DIAGNOSA**):

TERSANGKA DBD DD (Demam Dengue) DBD (Demam Berdarah Dengue) DSS (Dengue Shock Syndrome) ………………..,………….200__ DIREKSI RS/KEPALA………………… ______________________________

Tembusan : Kepada Yth : Kepala Puskesmas ________________________ Keterangan Form: *) : Coret yang tidak perlu

**) : Bubuhkan tanda Check (√) pada box. Gunakan formulir ini untuk memberitahukan setiap penderita DBD (satu formulir untuk satu penderita)

Form ini dipakai puskesmas untuk melaksanakan penyelidikan epidemiologi (PE) ke rumah penderita, serta digunakan penderita untuk mengkonfirmasi Puskesmas bahwa telah dilakukan PE di lingkungan rumah penderita.

Nama/Tanda Tangan/Cap Puskesmas ______________________________ NIP.

Form ini harus sudah ditandatangan puskesmas dan ditunjukkan ke petugas RS pada saat pasien pulang

Perhatian : Keluarga Penderita ke Puskesmas

Lembar 1: Untuk Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Lembar 2: Untuk Puskesmas Lembar 3: Untuk Keluarga Penderita Lembar 4: Untuk Arsip RS

Lab I II III Ht Hb Trombo

Provinsi: Minggu ke: ____________ FORM : DP-DBD/R

Kab/Kota : Tanggal : ______sd ___________

Puskesmas : Bulan/Tahun :

Tr Ht Dll

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

KET:

T : TANGGAL (11-19), CONTOH: ________________________, 200_ - T_SAKIT : Tanggal mulai sakit DIREKTUR/KEPALA __________________ - T_MRS : Tanggal Masuk RS

- T_KRS : Tanggal Keluar RS

- T_KD/RS (TGL LAPOR) : TANGGAL RS/YANKES MELAPORKAN DENGAN FORM KD/RS ATAU FORMAT LAIN.

- DIAGNOSIS : 1. DD, 2. DBD, 3. DSS. _________________________________________________

- LABORATORIUM : JENIS PEMERIKSAAN YANG DILAKUKAN NIP. - KD_PD : KODE PENDERITA

LAPORAN MINGGUAN DATA BASE/PERSONAL DAN PELAPORAN PENDERITA DBD

Lampiran-2

NO KD_PDNAMA_PEN-

DERITA

LABORATORIUMUMUR KELAMIN NAMA_KK

PROVINSI

KABUPA-TEN

KECAMATAN

DESA/KEL

T_SAKIT T_MRS T_KRS T_KD/RS (TGL LAPOR)

DIAGNO-SIS

Provinsi: Minggu ke: ____________ FORM : DP-DBD

Kab/Kota : Tanggal : ______sd ___________

Puskesmas : Bulan/Tahun :

NO KD_PDNAMA_PENDE

RITAUMUR KELAMIN NAMA_KK

PROVINSI

KABUPATEN

KECAMATAN

DESA/KEL

T_SAKIT T_MRS T_KRST_LAPOR TERIMA

T_P.ET_ABATIS

ASIT_PSN

T_PENYULUHAN

T_FFUNIT

PELAPORDIAGNOSI

SLABORAT

ORIUM1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

KET:T : TANGGAL (11-19), CONTOH: PELAPOR (20) : RS, PUSKESMAS, KLINIK, PRAKTEK Dr, DSB (TULISKAN NAMA YANKES YBS) - T_SAKITTANGGAL SAKIT DIAGNOSIS : DD (DEMAM DENGUE), DBD, DSS (DENGUE SHOCK SINDROME) - T_MRSTANGGAL MASUK RS LABORATORIUM : JENIS PEMERIKSAAN YANG DILAKUKAN - T_KRSTANGGAL KELUAR RS KD_PD : KODE PENDERITA - T_P.E TANGGAL PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI

FORM DATA BASE PERSONAL DAN PELAPORAN PENDERITA DBD

Lampiran-3

Provinsi: FORM : K-DBD

Kab/Kota : Bulan :

Puskesmas : Tahun : 200__TOT_KASUS

(DD/DBD/DSS) ≤ 1 TH > 1- 5 TH >5-15 TH > 15 TH L P HI CI BI PE FF PSN ABATISASI

1

2

3

4

5

JUMLAH

KEPALA DINAS KESEHATAN/PUSKESMAS*) ________________

NIP.

DBD

LAPORAN BULANAN KASUS DBD

PANANGGULANGAN SEPERLUNYAINDEKS JENTIKDDDESA/KELURAHANNO

UMUR KELAMINMATIDSS

Lampiran-4

Provinsi: FORM : W2-DBDKab/Kota :Puskesmas :

P M P M P M P M P M P M P M P M P M

Sub total

Sub total

KET:

KET: 1 TAHUN tdd: 52 Minggu mengikuti kalender surveilans.KEPALA DINAS KESEHATAN/PUSKESMAS*) ________________

NIP.

Lampiran-6

P : PenderitaM : Meninggal

Total1 2 3 4 5

Minggu

TOTAL

… … 52Keca-matan

Kelurahan/Desa

LAPORAN MINGGUAN KASUS DBD

HAL YANG PENTING :

DIAGNOSIS (DD, DBD dan DSS) PENANGGULANGAN KASUS TIME RESPON SHARING DATA EPIDEMIOLOGIS KRITERIA KLB

MUARA DUA

BANDA SAKTI

BLANG MANGAT

ENDEMISITAS:ENDEMISSPORADISPOTENSIAL

N

EW

S

STRATIFIKASI KELURAHAN/DESA XBERDASARKAN ENDEMISITAS KASUS DBD

KRITERIA KLB

Adanya kematian di suatu desa/kelurahan

Adanya peningkatan jumlah kasus DBD disuatu Kelurahan/Desa (atau wilayah yang lebih luas) 2 x atau lebih dalam kurun waktu 1 minggu terakhir dibandingkan dengan jumlah kasus DBD pada minggu sebelumnya atau dalam kurun waktu 1 bulan terakhir dengan bulan sebelumnya.

Dengan membandingkan situasi kasus bulan saat ini dengan bulan yang sama pada Grafik pola maksimum-minimum (maksmin). Dalam membuat Grafik pola maksimum dan minimum data kasus ekstrim pada saat terjadinya KLB harus dikeluarkan terlebih dulu.

Dengan membandingkan situasi kasus bulanan saat ini dengan grafik median. (Dinyatakan situasi KLB jika jumlah kasus melebihi jumlah median kasus DBD plus 1 SD (standar deviasi).

Tempat berkembang Nyamuk Aedes aegypti

PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH

DENGUE Kimia Mekanis/fisik Biologis

Secara Kimia Fogging/pengasapan-Malathion

(jam aktif nyamuk, tidak ada angin/kuat, serentak/masal/kompak)

Obat Nyamuk Bakar, semprot atau repelent.

Abatisasi/Penaburan Bubuk abate

(1 x 3 bulan)

Fogging/Pengasapan

FOGGING HANYA MEMBUNUH NYAMUK DEWASA & TIDAK MENYELESAIKAN MASALAH DBD

Larvasidasi

Menaburkan bubuk abate atau pembunuh jentik lainnya ke dalam tempat penampungan air

Menggunakan Abate Abatisasi Cara :

› Menggunakan bubuk abate 1 G (100 l + 10 gr abate)

› Menggunakan altosid 1,3 G (100 l + 2,5 gr abate)

› Menggunakan sumilarv 0,5 G (100 l + 0,25 gr sumilarv 0,5 G)

Secara Mekanis PSN DBD

Gerakan 3M Menguras bak mandi, drum atau kolam,

paling tidak seminggu sekali gampang air, sulit air abatisasi

Menutup rapat-rapat tempat penampung air, semacam tempayan dan drum, agar nyamuk tidak masuk dan berkembang

Mengubur barang2 bekas yang dapat menampung air hujan

Secara Mekanis

Bersihkan lingkungan (PLUS)

› Vas bunga› Wadah minum burung› Pasang kelambu› Pasang kasa pada setiap celah ventilasi› Jangan banyak gantungan baju› Jangan membiarkan ada air yang

tergenang

plus3M

LarvasidingIkanisasi Obat Nyamuk Semprot

Obat Nyamuk Gosok

PencahayaanVentilasi

Kasa

Secara Biologis

Predator. Air kolam diisi ikan pemakan jentik› Memelihara Ikan yang relatif kuat dan

tahan, misalnya ikan mujair, kepala timah/pantau

Insektisida Hayati (ekstrakTumbuh-tumbuhan)

Memanfaatkan Tanaman Pengusir Nyamuk populer

Ikan Kepala Timah

Tanaman Pengusir Nyamuk

Tanaman hidup pengusir nyamuk adalah:

Jenis tanaman yang dalam kondisi hidup mampu menghalau nyamuk,

artinya tanpa diolahpun mampu mengusir nyamuk.

Tagetes patulaTahi Kotok/ Bunga Tahi ayam

Lantana camera L/ Tembelekan

Selasih

Zodia (Evodiaa suaveolens)

Geranium Lavender spp.

PEMERIKSAAN JENTIK DAN PENYULUHAN KESEHATAN OLEH JUMANTIK

1. Persiapan

a. Pemetaan & pengumpulan data penduduk, rumah/bangunan dan lingkungan oleh Puskesmas.

b. Pertemuan/Pendekatan :› Pendekatan LS (RW, RT, swasta, LSM, kel

potensial lain, Toma, Toga)› Pertemuan tingkat kel/desa yg dihadiri

oleh LS› Pertemuan tingkat RT yg dihadiri oleh

warga setempat

c. Tentukan rumah/keluarga yg dikunjungi/diperiksa dengan cara :

› Misalnya : disuatu desa/kelurahan : 10 RW, 100 RT dgn 3.000

rmh/bangunan. 10 RT/RW dan 30 rumah/bangunan per RT

› Pemeriksaan dilakukan secara berurutan mulai dari RT 1 sampai RT 100, misalnya Hari 1 : RT 1-4 dan hari ke 2 RT 5-8, dst

› Pemeriksaan cukup 10 rumah/bangunan di masing-masing RT Misalnya di RT itu ada 30 rumah/bangunan, maka

mulailah dari rumah yg 1, ke-4, ke-7 dst (selang 3 bangunan)

Kunjungan berikutnya (putaran ke-2) di RT yang sama mulai dari rumah ke-2 dan selanjutnya selang 3 rumah.

Untuk kunjungan berikutnya lagi (putaran ke-3), mulai dari rumah ke-3 dan selanjutnya selang 3 rumah.

Setelah seluruh rumah/bangunan dikunjungi, mulai lg dari rumah ke-1 dan seterusnya sperti diatas lagi.

Pada hari yang sama, lakukan cara yang sama seperti pada RT 1, di 3 RT yg lain.

Dst….

2. Melakukan kunjungan rumaha. Buat rencana kapan rumah/keluarga akan

dikunjungi (utk 1 bulan)b. Pilih waktu yg tepat untuk berkunjung (saat santai)c. Mulai pembicaraan dengan menunjukkan

perhatian thd keluarga (misal menanyakan anak)d. Lanjutkan menceritakan peristiwa yang ada

kaitannya dengan demam berdarah, misalnya anak tetangga sakit DBD, dll

e. Membicarakan tentang DBD, cara penularan, dll. Gunakan gambar/peraga untuk lebih jelas.

f. Mengajak bersama-sama memeriksa Tempat Penampungan air dan barang-barang yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti baik didalam maupun diluar rumah/bangunan

› Jika ditemukan jentik beri penjelasan tentang tempat perkembang biakan Aedes aegypti.

› Jika tidak ditemukan beri pujian dan sarankan untuk terus menjaga agar selalu bebas jentik.

3. Cara Melakukan Pemeriksaan Jentik Oleh Jumantik

a. Periksalah bak mandi/WC, tempayan, drum dan tempat-tempat penampungan air lainnya.

b. Jika tidak tampak, tunggu ± 0,5-1 menit, jika ada jentik ia akan muncul kepermukaan air untuk bernafas.

c. Ditempat yang gelap gunakan senter.d. Periksa juga vas bunga, tempat minum burung,

kaleng-kaleng plastik, ban bekas dan lain-lain.Tempat lain yang perlu diperiksa jumantik : talang/saluran air yg rusak/tidak lancar, lubang-lubang pada potongan bambu, pohon dan tempat-tempat lain yg memungkinkan air tergenang seperti di rumah2 kosong, pemakaman dll.Jentik-jentik yg ditemukan di tempat-tempat penampungan air yg tidak beralaskan tanah (bak mandi/WC, drum, tempayan, dan sampah-sampah/barang-barang yang dapat menampung air hujan)Jentik di got/comberan/selokan, bukan jentik Aedes aegypti

User
RITA KUSRIASTUTI

4. Mencatat dan Melapor Hasil Pemeriksaan Jentik

a. Tulis nama desa/kelurahan yang akan dilakukan pemeriksaan jentik

b. Tulis nama keluarga/pengelola (petugas kebersihan) bangunan dan alamatnya pada kolom yang tersedia.

c. Bila ditemukan jentik tulislah tanda (+), dan apabila tidak ditemukan tulislah tanda (-) di kolom yang tersedia pada formulir JPJ 1.

d. Tulislah hal-hal yang perlu diterangkan pada kolom keterangan seperti rumah/kapling kosong, PAH, dll

e. Satu lembar formulir diisi untuk kurang lebih 30 KKf. Melaporkan hasil pemeriksaan jentik (ABJ) ke

puskesmas sebulan sekali.

Formulir JPJ 1HASIL PEMERIKSAAN JENTIKRT/RW :DESA/KELURAHAN :

No Nama KK/Pengelola Bangunan

Alamat(RT/RW)

Jentik Keterangan

(+) (-)

…….,………..20….Petugas Jumantik,

(………………………..)

5. Bimbingan Teknis dan Evaluasi

1. Supervisor

Merupakan petugas lapangan P2M&PL/pet pusk./pet lainnya yg telah ditunjuk ka pusk.

Memeriksa dan mengarahkan rencana kerja Jumantik.

Mengawasi/memberikan bintek kepada jumantik.

Bersama jumantik membuat PWS dan pemetaan per RW hasil pemeriksaan jentik, setiap bulan sekali.

Melaporkan ke puskesmas dengan menggunakan formulir JPJ2 setiap bulan

Formulir JPJ 2HASIL PEMERIKSAAN JENTIKRT/RW :DESA/KELURAHAN :

No Tanggal Pemeriksaan

Jentik

RT/RW Yang Diperiksa

Jumlah rumah/bangunan yang diperiksa

Jumlah rumah/bangunan yang positif jentik

Keterangan

…….,………..20….Supervisor,

(………………………..)

2. Kepala Puskesmas

Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan jumantik serta koordinasi dengan pamong/pemerintah daerah setempat.

Memberikan pelatihan kepada Jumantik Menganalisa dan membuat laporan hasil

kegiatan untuk semua daerah kegiatan Jumantik di wilayahnya setiap bulan dengan menggunakan formulir JPJ 3

Formulir JPJ 3HASIL PEMERIKSAAN JENTIKKECAMATAN/WILAYAH KERJA PUSKESMAS :

No Tanggal Pemeriksaan

Jentik

Desa/KelurahanYang

Diperiksa

Jumlah rumah/bangunan yang diperiksa

Jumlah rumah/bangunan yang positif jentik

ABJ* desa/kelurahan

(%)

…….,………..20….Kepala Puskesmas,

(………………………..)

3. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

Memberikan bimbingan teknis kepada puskesmas.

Menganalisa dan membuat laporan hasil kegiatan untuk semua daerah kegiatan pemberantasan di wilayahnya setiap 3 bulan dengan menggunakan form JPJ4.

Mengirimkan umpan balik ke puskesmas.

Formulir JPJ 4HASIL PEMERIKSAAN JENTIKKABUPATEN/KOTA :

No BulanPemeriksaan

Jentik

KecamatanYang

Diperiksa

Jumlah rumah/bangunan yang diperiksa

Jumlah rumah/bangunan yang positif jentik

ABJ* kecamatan

(%)

…….,………..20….Petugas Dinkes Kab/Kota,

(………………………..)

4. Dinas Kesehatan Propinsi

Memberikan bimbingan teknis kepada puskesmas.

Menganalisa dan membuat laporan hasil kegiatan pemberantasan dari wilayah kabupaten/kota ke pusat dengan menggunakan form JPJ5 setiap 3 bulan.

Mengirimkan umpan balik ke dinkes kabupaten/kota.

Formulir JPJ 5HASIL PEMERIKSAAN JENTIKPROPINSI :

No BulanPemeriksaan

Jentik

Kabupaten/KotaYang

Diperiksa

Jumlah rumah/bangunan yang diperiksa

Jumlah rumah/bangunan yang positif jentik

ABJ* Kabupaten/Kota

(%)

…….,………..20….Petugas Dinkes Propinsi,

(………………………..)

4. Tingkat Pusat

Menganalisa laporan hasil Jumantik dari seluruh propinsi di Indonesia dan mengirimkan umpan balik. (Formulir JPJ 6)

Formulir JPJ 5HASIL PEMERIKSAAN OLEH JUMANTIK INDONESIA

No BulanPemeriksaan

Jentik

PropinsiYang

Diperiksa

Jumlah rumah/bangunan yang diperiksa

Jumlah rumah/bangunan yang positif jentik

ABJ* Propinsi

(%)

…….,………..20….Petugas Subdit Arbovirosis,

(………………………..)

6. Supervisi

Dilakukan di semua tingkatan mulai dari Puskesmas sampai Pusat. Hal-hal yang perlu disupervisi :

1. Apakah Jumantik benear-benar telah mengerti tentang DBD dan pencegahannya.

2. Melihat cara Jumantik melakukan wawancara

3. Melihat kartu jentik di rumah/bangunan4. Melihat hasil pemeriksaan jentik pada

formulir JPJ 1

7. Evaluasi

Cakupan rumah/bangunan yang diperiksa (minimal 80% dari rencana)

Parameter penilaian entomologi adalah ABJ (angka bebas jentik) yang dibuat dalam bentuk pemetaan.

Evaluasi hasil kerja Jumantik dilakukan pusk bersama supervisor sec periodik 6 bulan sekali.

Memantau jumlah kasus DBD di wilayahnya oleh petugas puskesmas.

Survei khusus secara berkala (di beberapa RW secara acak pada 100 keluarga/pengelola bangunan) untuk mengetahui tingkat partisipasi (proporsi) keluarga/pengelola bangunan dalam PSN DBD.

8. Tindak Lanjut

Hasil kegiatan Jumantik dan hasil evaluasi disampaikan pada pertemuan rutin di tingkat kelurahan, kecamatan, kab/kota.

Mengadakan pertemuan teknis di puskesmas untuk membahas permasalahan yang dihadapi jumantik dan penyelesaiannya di tingkat kelurahan/desa yang dihadiri ketua RT, RW, swasta, LSM, kelompok potensial lainnya dan Toma serta Toga

top related