data dan penyajian data
Post on 14-Dec-2014
43.322 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
“Data dan Penyajian Data”
DISUSUN
OLEH
KELOMPOK
AYU FARIDA (06101408006)
REZKI YURIKA CANDRA (06101408027)
YUNI HANDAYANI (06101408002)
NOVIATI LAILA SARI (06101408035)
OKTARINA TRI UTAMI (06101408025)
KATA PENGANTAR
1
Assalamualaikum.Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT karena berkat rahmat,
bantuan, serta petunjuknyalah kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah
statistika dasra ini dengan tepat waktu. Dimana makalah ini di buat untuk keperluan
pembelajaran pada mata kuliah statistika dasar yang diadakan pada semester 3 ini.
Adapun sedikit penjelasan dari makalah yang kami buat ini yakni, makalah ini
membahas mengenai data dalam satistika dan penyajiannya. Di dalam makalah ini
dibahas antara lain mengenai pengertian data, penyajian data dalam bentuk tabel dan
penyajian data dalam bentuk diagram. Di sini, kami mencoba menjelaskan secara
rinci mengenai hal-hal tersebut, supaya isi dari makalah ini mudah di pahami oleh
para pembaca dan khususnya kami sendiri.
Akhirnya, tak ada gading yang tak retak. Begitupun makalah ini, mungkin
jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, kami akan berusaha untuk selalu menyajikan
yang lebih baik dikemudian hari. Kami pun berharap agar makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca serta untuk kami sendiri sebagai penulis khususnya.
Demikianlah, jika ada hal yang salah kami mohon maaf, kepada ALLAH kami mohon
ampun.
Wassalamualaikum. Wr.Wb
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .4
BAB II : PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN DATA. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . .5
B. PENYAJIAN DATA DALAM BENTUK TABEL. . . . . . . . . . . . . .. . . . . 7
C. TABEL BARIS KOLOM. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . 8
D. TABEL KONTINGENSI. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .9
E. TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .9
a. TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI RELATIF . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12
b. TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI KUMULATIF. . . . . . . . . . . . . . .14
c. TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI RELATIF KUMULATIF. . .. . . .15
F. PENYAJIAN DALAM BENTUK DIAGRAM . . . . . . . . . . . . . . . . .. . .. .18
1. DIAGRAM UNTUK DATA TIDAK BERKELOMPOK . . . . . . . . . . . 18
a. DIAGRAM BATANG . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 18
b. DIAGRAM LINGKARAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .19
c. DIAGRAM GARIS . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .20
d. DIAGRAM LAMBANG . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. .. ..21
2. DIAGRAM UNTUK DATA BERKELOMPOK . . . . . . . . . . . . . . .... ..22
a. HISTOGRAM DAN POLIGON FREKUENSI. . . . . . . . . . . . . . . . . .23
BAB III : PENUTUP
A. KESIMPULAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .24
DAFTAR PUSTAKA. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..25
BAB I
3
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penggunaan statistika pada masa sekarang dapat dikatakan telah menyentuh
semua bidang. Statistika mulai banyak menggunakan bidang-bidang dalam
matematika terutama peluang. Dalam matematika statistika merupakan ilmu yang
sangat di butuhkan. Karena, Dalam pengetahuan dasar statistika dicakup mengenai
statistic dan statistika, macam-macam data, pengumpulan data, aturan-aturan
pembulatan bilangan, dan notasi jumlah. Dan salah satu hal yang dibahas dalam
statistika adalah data dan penyajiannya, yang akan kita bahas pada makalah ini.
Data sangat sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Begitu banyaknya
data sehingga terkadang kita sedikit sulit untuk menghitungnya. Maka dari itu, untuk
membantu kita dalam perhitungan data kita perlu mengelompokan dan menyajikan
data secara rinci dan tepat sehingga, perhitungan data dapat dilakukan dengan baik
dan akurat. Jika kita memperhatikan definisi statistika, maka fungsi pertamanya
adalah mengumpulkan data. Dalam hal ini, data yang baru diperoleh disebut data
mentah yang perlu pengolahan. Dalam statistika proses pengumpulan data ada 2 yakni
senses dan sampling. Untuk penyajian data, penyajian data diperlukan agar sebuah
data dapat tersusun dengan teratur. Banyak sekali cara untuk menyajikan sebuah data,
dapat dengan menggunakan table dan dapat juga dengan menggunakan diagram.
Dengan bentuk tabel dan diagram sebuah data akan mudah untuk dipahami dan
dimengerti oleh pembaca data.
Ada beberapa model penyajian dalam bentuk table, diantaranya yakni
tabelbaris-kolom, table kontingensi dan table distribusi frekuensi. Begitupun dalam
bentuk diagram, data yang disajikan dap[at beupa diagram batang, diagram garis,
diagram lingkaran beserta diagram lambang. Macam-macam bentuk penyajian data
ini diciptakan untuk mempermudah dalam penyajian sebuah data. Agar data yang
disajikan dapat akurat, komprehensif dan mudah dipahami. Karena data banyak
ditemuidalam ehidupan sehari-hari dan pengelompokan serta penyajian data juga di
perlukan dalam kehidupan agar data yang disajikan mudah di pahami dan tersusun
rapi, maka dalam makalah ini kami akan membahas mengenai data dan penyajian data
itu sendiri.
BAB II
4
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN DATA
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menemui data.Data adalah
keterangan yang diperlukan untuk memecahkan suatu masalah.Ada banyak
sekali macam-macam dari data, kami jelaskan sebagai berikut.
1. Menurut sifatnya
Dilihat dari sifatnya, data di bagi menjadi 2 bagian, yakni :
a. Data kualitatif
Data kualitatif adalah data yang terbentuk dari kategori atau
atribut.
Contohnya :
a.harga emas hari ini mengalami kenaikan
b.sebagian dari produksi barang “A”pada perusahaan “X” rusak.
b. Data kuantitatif
Data kantitatif adalah data yang berbentuk bilangan.
Contohnya :
a.berat badan selli mencapai 45 kg.
b.banyak perguruan tinggi di kota “B” ada 4 buah.
Dalam hali ni, data kuantitatif dibagi menjadi 2 macam, yakni :
1.Datadiskrit
Data diskrit adalah data yang diperoleh dengan cara
menghitung atau membilang.
Contohnya :
a. Jumlah siswa yang mengikuti matakuliah statistika ada 46 orang.
b. Jumlah dosen yang ada di fkipunsri mencapai 55 orang.
2.DataKontinu
Data kontinu adalah data yang diperoleh dengan cara
mengukur.
Contohnya :
5
a. Tinggi badan Ali adalah 175 cm .
b. Jarak antara Palembang ke prabumulih adalah 200 km.
2. Menurut Cara Memperolehnya
Menurut cara memperolehnya, data dibagi menjadi 2 bagian, yakni:
a. Data Primer
Data Primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh
organisasi serta diperoleh langsung dari objeknya.
Contohnya :
Lembaga dakwah fkip unsri ingin mengetahui jumlah
mahasiswa/I muslim yang ada di fkip unsri Palembang khususnya,
maka Lembaga tersebut mengirimkan anggota – anggotanya untuk
mendatangi secara langsung ke setiap program study.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi,
sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain, dan biasanya data itu
dicatat dalam bentuk publikasi-publikasi.
Contohnya :
Misalnya seorang mahasiswa PKL memerlukan data mengenai
jumlah pegawai di sebuah sekolah ditempati praktek dari tahun 2000-
2010, maka seseorang tersebut dapat memperoleh datanya melalui
TU(Tata Usaha) yang ada di sekolah tersebut.
Untuk memperoleh data tentu saja kita harus meneliti dan
mengumpulkan data.Dalam hal mengumpulkan data, ada 2 cara yang
dapat digunakan yakni, sensus dan sampling. Sensus adalah cara
pengumpulan data dengancara anggota populasi di periksa satu
persatu. Sedangkan, sampling adalah pengumpulan data dengan cara
sebagian anggota populasi saja yang diteliti.
B. PENYAJIAN DATA DALAM BENTUK TABEL
6
Jika sebuah data telah diteliti dan dikumpulkan tentu kita memerlukan sarana
untuk menyajikannya agar data tersebut dapat tersusun dengan rapi dan mudah
dipahami. Salah satu cara penyajian data yakni menyajikan dalam bentuk tabel.
Dalam sebuah tabel biasanya terdiri dari beberapa baris dan kolom. Ada beberapa
aturan dalam pembuatan table, yakni :
1. Judul table
Dalam sebuah tabel harus diperhatikan hal - hal sbb:
a. Harus di tulis di tengah-tengah bagian teratas.
b. Diberi nomor agar lebih mudah dalam pencarian tabel. Biasanya nomor itu
meliputi bab berapa materi itu sedang dibahas dan nomor urut tabel itu
sendiri.
c. Ditulis dengan huruf besar semua.
d. Ditulis secara singkat dan jelas meliputi: masalah apa, dimana masalah
itu terjadi dan satuan dari objek yang dipermasalahkan.
e. Dapat ditulis dalam beberapa baris, dengan tiap barisnya
menggmbarkan sebuah kalimat yang lengkap.
f. Sebaiknya tiap baris jangan dilakukan pemisahan kata
2. Judul baris
a. Ditulis secara singkat dan jelas.
b. Dapat ditulis dalam beberapa baris
c. Sebaiknya jangan lakukan pemisahan bagian kata
3. Judul kolom
a. Ditulis secara singkat dan jelas.
b. Dapat ditulis dalam beberapa baris
c. Sebaiknya jangan lakukan pemisahan bagian kata
4. Di sebelah kiri bawah tabel biasanya terdapat bagian untuk menuliskan
catatan yang diberikan (bilaperlu), atau bias juga kata “sumber” yang
menjelaskan darimana data tersebut dikutip. Jika kata “sumber’ itu tidak
ada ini berarti pemakai data itu sendiri yang mengumpulkan datanya
( bisaberupa data fiktif atau data yang benar-benar hasil penelitiannya).
5. Jika ada data mengenai waktu, maka waktu hendaknya disusun secara
berurutan.
Misalnya : senin, selasa, rabu, dan seterusnya
7
6. Jika ada data mengenai kategori, maka kategori disusun menurut
kebiasaan.
Misalnya : besar dahulu, kemudian kecil.
Setelah cara-cara pembuatan tabel diketahui, selanjutnya akan dibahas
mengenai macam-macam table. Dalam halini table yang bias digunakan
ada 3 macam, yakni :
1. Table baris-kolom
semua tabel terdiri dari beberapa baris dan kolom, maka selain tabel
baris
kolom, yaitu tabel kontingensi dan tabel distribusi frekuensi juga termasuk
pada tabel baris kolom. Tabel yang lebih tepat disebut tabel baris kolom ini
adalah tabel-tabel yang dibuat selain dari tabel kontingensi dan distribusi
frekuensi yaitu tabel yang terdiri dari baris dan kolom yang mempunyai ciri
tidak terdiri dari faktor-faktor yang terdiri dari beberapa kategori dan bukan
merupakan data kuantitatif yang dibuat menjadi beberapa kelompok.
Contoh:
2. Tabel kontingensi
8
Tabel kontingensi disusun berdasarkan banyaknya baris dan kolom.
Tabel ini disajikan untuk memberikan gambaran hasil penelitian. Tabel ini
juga banyak digunakan dalam perhitungan statistic inferensial untuk
pengujian hipotesis, misalnya perhitungan menggunakan uji “t” atau “x”, dll.
Contoh: a. Tabel dengan 2 baris dan 2 kolom disebut table 2 x 2
3. Tabel Distribusi Frekuensi
Sebelum dibahas mengenai table distribusi frekuensi ada 3 istilah yang perlu
dibahas, yaitu array, data tidak terkelompok dan data terkelompok. Array adalah
penyusunan sekumpulan data menurut urutan nilainya, mulai dari data terkecil hingga
data terbesar. Data tidak terkelompok adalah data yang nilai-nilainya belum disusun
dalam table distribusi frekuensi. Sedangkan, nilai terkelompok adalah data yang nilai-
nilainya sudah disusun dalam table distribusi frekuensi. Table distribusi frekuensi
dapat didefinisikan berdasarkan bentuk umumnya. Bentuk umum table distribusi
frekuensi yakni,
Nilai Data frekuensi
a – b
c – d
e – f
g – h
I – j
Jumlah
9
Dari bentuk umum diatas , maka table distribusi frekuensi dapat didefinisikan sebagai
sebuah table yang berisi nilai-nilai data, dengan nlai-nilai tersebut dikelompokan ke
dalam interval-interval dan setiap interval nilai masing-masing mempunyai
frekuensinya. Dalam table distribusi frekuensi, ada beberapa istilah yang digunakan
didalamnya. Istilah-istilah tersebut yakni,
1. Kelas Interval
Adalah kelompok nilai yang berupa interval. Dalam bentuk umum diatas yang
merupakan kelas interval adalah a-b, c-d, e-f, g-h, dan i-j.
2. Ujung Bawah
Adalah bilangan yang terdapat di sebelah kiri interval nilai data untuk setiap
kelas interval. Dalam bentuk umum di atas yang merupakan ujung bawah
adalah a, c, e, g, dan i.
3. Ujung Atas
Adalah bilangan yang terdapat di sebelah kanan interval data untuk setiap
kelas interval. Dari bentuk umum diatas yang merupakan ujung atas adalah b,
d, f, h, j.
4. Batas Bawah
Adalah bilangan yang diperoleh dengan cara ujung bawah dikurangi ketelitian
data yang digunakan.
Dalam hal ini, ketelitian data yang digunakan tergantung pada pencatatan
datanya.
Jika data yang digunakan dicatat dalam bilangan bulat, maka ketelitian
datanya 0,5.
Jika data yang digunakan nya dicatat dlam bilangan satu decimal, maka
ketelitian datanya 0,05.
Jika datayang digunakannya dicatat dalam bilangan dua decimal, maka
ketelitian data nya 0,005.
5. Batas atas
adalah bilangan yang diperoleh dengan cara ujung atasditambah dengan
ketelitian yang digunakan. Ketelitian datanya sama dengan ketelitian data
dalam menentukan batas bawah.
6. Titik Tengah
Adalah bilangan yang diperoleh dengan cara ujung bawah ditambah ujung
atas, kemudian hasilnya dibagi 2 untuk setiap kelas interval.
10
Titik Tengah = (ujung bawah = ujung atas)
7. Panjang Kelas
Adalah bilangan yang diperoleh dari selisih antara ujung bawah dan ujung ata,
dengan ujung bawahnya termasuk dihitung.
Ada beberapa cara dalam menentukan panjang kelas, antara lain :
a. Panjang kelas sebuah kelas interval diperoleh dari ujung bawah kelas
interval berikutnya dikurangi ujung bawah kelas interval yang
bersangkutan.
b. Panjang kelas sebuah kelas interval diperoleh dari atas bawah kelas
interval berikutnya dikurangi batas bawah kelas interval yang
bersangkutan.
c. Panjang kelas sebuah kelas interval diperoleh dari ujung atas dikurangi
ujung bawah masing-masing untuk kelas interval yang bersangkutan, dan
hasilnya ditambah dengan dua kali ketelitian data yang digunakan.
Ketelitian datanya sama dengan ketelitian yang digunakan dalam
menentukan batas bawah.
Untuk menyusun sekumpulan data ke dalam table distribusi frekuensi dengan
panjang kelas yang sama untuk setiap kelas interval diperlukan langkah-langkah
sebagai berikut :
1. Tentukan nilai rentang
Rentang diperoleh dengan cara nilai data yang terbesar dikurangi nilai data yang
terkecil.
RENTANG = NILAI DATA TERBESAR – NILAI DATA TERKECIL
2. Tentukan banyak kelas yang digunakan
Biasanya banyak kelas yang digunakan itu paling sedikit 5 buah dan paling
banyak 15 buah, sehingga dapat ditulis : 5 ≤ BANYAK KELAS ≤ 15
Dalam hal ini, ada sebuah aturan untuk menentukan banyak kelas yang digunakan
dalam sebuah table distribusi frekuensi, yaitu Aturan Struges dengan rumus
sebagai berikut :
K = 1 + (3,3)(log n)
3. Tentukan panjang kelas
11
Panjang kelas diperoleh dengan cara nilai rentang dibagi dengan banyak kelas,
sehingga dapat ditulis :
P =
Dengan : p = panjang kelas, k = banyak kelas
Dengan perumusan di atas, maka hasil akhirdari perhitungan biasanya decimal.
Oleh karena itu dalam menentukan panjang kelas harus dilakukan pembulatan
bilangan yang sesuai dengan pencatatan datanya, artinya :
a. Jika data yang digunakan dicatat dalam bilangan bulat, maka panjang
kelaspun dicatat dalam bilangan satu desimal.
b. Jika data yang digunakan dicatat dalam bilangan satu decimal, maka panjang
kelaspun dicatat dalam bilangan satu decimal.
c. Jika data yang digunakan dicatat dalam bilangan 2 desimal, maka panjang
kelaspun dicatat dalam bilangan dua decimal. Dan seterusnya.
4. Tentukan nilai ujung bawah kelas interval pertama
Dalam hal ini, ada 2 kemungkinan hal yang dapat terjadi, yaitu ;
a. Ujung kelas pertama boleh mengambil nilai data yang terkecil.
b. Ujung kelas interval pertama boleh mengambil nilai data yang lebih kecil dari
nilai data yang terkecil. Kemungkinan kedua ini bias dilakukan dengan syarat,
nilai data yang terbesar harus tercakup dalam interval nilai data pada kelas
interval terakhir.
5. Masukan semua data kedalam interval kelas
Untuk memudahkannya sebaiknya dibuat kolom tersendiri yang berisi garis
miring (tally/turus) sesuai dengan kelas intervalnya. Selanjutnya jumlahkan
semua turus yang terdapat dalam masing-masing kelas interval, kemudian nilai
jumlah tersebut diletakan pada kolom terendiri. Kolom tersendiri itu di
sebutbkolom tally.
Selanjutnya yang akan dibahas yakni, macam-macam table distribusi
frekuensi. Ada 3 macam table ditribusi frekuensi yakni, table distribusi frekuensi
relative, table distribusi frekuensi kumulatif dan table distribusi frekuensi relative
kumulatif.
a. TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI RELATIF
12
Tabel distribusi frekuensi relative adalah sebuah table yang berisi nilai-nilai
data, dengan nilai-nilai tersebut dikelompokkan ke dalam interval-interrval
dan setiap interval nilai masing-masing mempunyai frekuensinya dalam
bentuk persentase. Bentuk umum daritabel distribusi frekuensi relatif yakni,
Nilai data Frekuensi relative %
a – b
c – d
e – f
g – h
i – j
Jumlah 100
Dengan :
“jumlah frekuensi relative tidak sama dengan 100%, karena adanya
pembulatan bilangan”.
13
Walaupun jumlah frekuensi itu tidak sama dengan 100% namun pada baris
jumlah tetap di tulis 100 (disini tidak ditulis persennya karena pada judul
kolom frekuensi sudah ditulis tanda persennya).
b. TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI KUMULATIF
Table distribusi frekuensi kumulatif adalah sebuah table yang diperoleh dari
table distribusi frekuensi , dengan frekuensinya dijumlahkan selangkah demi
selangkah (kelas interval demi kleas interval). Table distribusi frekuensi
kumulatif ada dua macam yakni, table distribusi frekuensi kumulatif “kurang
dari” dan table distribusi frekuensi kumulatif “atau lebih”
Bentuk umum dari table distribusi frekuensi kumulatif “kurang dari” yakni :
Nilai data f kum
Kurang dari a
Kurang dari c
Kurang dari e
Kurang dari g
Kurang dari i
Kurang dari k
+
+ +
+ + +
+ + + +
Sedangkan bentuk umum dari table distribusi rekuensi kumulatif “ atau lebih”
yakni :
Nilai data f kum
a atau lebih
c atau lebih
e atau lebih
g atau lebih
i atau lebih
k atau lebih
+ + + +
+ + +
+ +
+
14
0
Contoh table distribusi frekuensi kumulatif :
c. TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI RELATIF KUMULATIF
Table distribusi frekuensi relative kumulatif adalah sebuah table yang
diperoleh dari table distribusi frekuensi relative, dengan frekuensinya bentuk
persentase di jumlahkan selangkah demi selangkah (kelas interval demi kelas
interval). Table distribusi frekuensi relative kumulatif ada dua macam, yakni
Table distribusi frekuensi relative kumulatif “kurang dari” dan Table distribusi
frekuensi relative kumulatif “atau lebih”
Secara umum bentuk dari distribusi frekuensi relative kumulatif “kurang dari”,
yakni
Nilai data F rel kum (%)
Kurang dari a
Kurang dari c
Kurang dari e
Kurang dari g
Kurang dari i
+
+ +
15
Kurang dari k + + +
Jika jumlah frekuensi relative dalam table distribusi frekuensi relative tidak
sama dengan 100%, maka Table distribusi frekuensi relative kumulatif
“kurang dari” perlu diperhatikan :
1. Pada kelas interval terakhir (yaitu kurang dari k), nilai frekuensi relative
kumulatifny, tetap di tulis 100.
2. Dibawah table dibuat catatan yang berisi pernyataan sebagai berikut :
“ frekuensi relative kumulatif untuk kelas interval terakhir tidak sma
dengan 100, karena adanya pembulatan bilangan”
Sedangkan untuk bentuk umum dari table distribusi frekuensi kumulatif “atau
lebih” yakni :
Nilai data F rel kum (%)
Kurang dari a
Kurang dari c
Kurang dari e
Kurang dari g
Kurang dari i
Kurang dari k
+ + +
+ +
+
0
Jika jumlah frekuensi realtif table tidak sama dengan 100%, maka pada table
distribusi frekuensi kumulatif “atau lebih” perlu diperhatikan :
1. Pada kelasinterval pertama (yaitu a atau lebih), nilai frekuensi relative
kumulatif tetap di tulis 100.
2. Di bawah table dibuat catatan yang berisi pernyataan sebagai berikut:
“frekuensi relative kumulatif untuk kelas interval pertama tidak sama
dengan 100, karena adanya pembulatan bilangan”
16
3. Jangan sekali-kali menghitung frekuensi relative kumulatif untuk kelas
interval kedua sampai kelas interval terakhir sebelumnya yang terdekat
sebagai berikut :
Untuk kelas interval c atau lebih :
frel kum = 100 -
untuk kelas interval e atau lebih:
frel kum = (100 – ) –
untuk kelas interval g atau lebih:
frel kum = (100 – – ) -
untuk kelas interval i atau lebih:
frel kum = (100 – – - ) -
17
C.PENYAJIAN DATA DALAM BENTUK DIAGRAM
1. Data Tidak Terkelompok
Diagram adalah ganbar yang menyajikan data secara visual yang biasanya
berasal dari tabel yang telah dibuat, meskipun demikian diagram masih memiliki
kelemahan, yaitu pada umumnya diagram tidak dapat memberikan gambaran yang
lebih detail.
1.Diagram Batang
Diagram batang biasanya digunakan untuk data diskrit (data cacahan ).
Diagaram batang adalah bentuk penyajian data statistik dalam bentuk batang yang
dicatat dalam interval tertentu pada bidang cartesius.
Ada dua jenis diagram batang, yaitu
1. Diagram batang vertical
Diagram vertical adalah diagram yang bentuk nya batabgnya tegak.
18
2. Diagram batang horizontal
diagram horizontal adalah diagram yang batangnya mendatar.
2.Diagram Lingkaran
Untuk menegetahui perbandingan suatu data terhadap keseluruhan, suatu data
lebih tepat disajikan dalam bentuk diagram lingkaran. Diagram lingkaran adalah
bentuk penyajian data statistika dalam bentuk lingkaran yang dibagi menjadi beberapa
juring lingkaran.
19
3. Diagram Garis
Diagram garis biasanya digunakan untuk menggambarkan data tentang
keadaan yang berkesinambungan (sekumpulan data kontinu). Diagram garis adalah
diagram yang digambarkan berdasarkan data waktu, biasanya waktu yang digunakan
adalah tahun atau bulan.
Contoh diagram garis:
20
4.Diagram Lambang
Diagram lambang adalah suatu diagram yang merupakan penyajian
data yang berbentuk menggunakan lambang – lambang. Lambang – lambang yang
digunakan harus sesuai dengan obyek yang diteliti. Misalnya data yang digunakan
mengenai jumlah siswa, maka lambang yang digunakannya adalah gambar orang.
Contoh diagram lambang :
Tingkatan sekolah Lambang Jumlah siswa
SD
SMP
SMA
SMEA
STM
1200
900
1200
900
600
Satu kepala mewakili 300 siswa.
5.Diagram Titik
Diagram titik adalah cara penyajian data berupa titik-titik merupakan
koordinat antara absis dan ordinat.
Contoh diagram titik :
21
2.Data Terkelompok
A. Histogram dan Poligon
Histogram adalah grafik, yang dibuat berdasarkan pada data yang sudah
disusun dalam table distribusi frekuensi. Dalam membuat histogram diperlukan dua
buah sumbu, yaitu sumbu datar dan sumbu tegak dengan ketentuan seagai berikut :
a.sumbu datar berisi batas-batas kelas interval atau titik tengah (tanda kelas)
untuk setiap kelas interval.
b.Sumbu tegak berupa frekuensinya. Histogram ini bentuknya sama dengan
grafik batang, namun batang-batang nya dalam histogram saling berimpitan.
Apabila dari histogram, tengah-tengah tiap sisi atas dihubungkan sisi atas
pertama dengan setengah dari panjang kelas yang diukurkan ke kiri batas bawah
kelas interval pertama, serta hubungkan sisi atas terakhir dengan setengah jarak dari
panjang kelas yang diukurkan ke kanan, batas atas kelas interval terakhir, maka
akan di perolrh poligon frekuensi.
Contoh :
22
B. Ogive
Ogive adalah grafik yang dilukiskan berdasarkan data yang sudah disusun
dalam tabel distribusi frekuensi kumulatif. Nilai data disajikan pada garis
horisontal (sumbu-x). Pada sumbu vertikal dapat disajikan:
– Frekuensi kumulatif, atau
– Frekuensi relatif kumulatif, atau
– Persen frekuensi kumulatif
Frekuensi yang digunakan (salah satu diatas)masing-masing kelas digambarkan
sebagai titik. Setiap titik dihubungkan oleh garis lurus. Ogive di bagi menjadi dua
yakni, Ogive positif dan ogive negatif. Ogive positif adalah grafik yang dilukiskan
berdasarkan data yang sudah disusun dalam tabel distribusi frekuensi kumulatif
”kurang dari”. Sedangkan Ogive negatif adalah grafik yang dilukiskan
berdasarkan data yang sudah disusun dalam tabel distribusi frekuensi kumulatif
”atau lebih”.
Contoh :
23
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam aktifitas sehari – hari kita sering berhubungan dengan data. Data biasa
kita gunakan untuk memecahkan suatu permasalahan. Dengan data kita dapat
membuktikan atau menyimpulkan suatu hal. Data dapat ditinjau dari beberapa segi
diantaranya menurut sifatnya dan menurut cara memperolehnya. Menurut sifatnya
data dibagi menjadi dua bagian yaitu data kualitatif dan data kuantitatif, sedang
menurut cara memperolehnya yaitu data primer dan data sekunder.
Suatu data jika tidak tersusun sebagaimana mestinya tentunya akan sulit
dipahami. Maka dari itu ada aturan – aturan tertentu dalam penyajian data. Data dapat
disajikan melalui berbagai hal diantaranya yaitu penyajian data bentuk tabel dan
penyajian data bentuk diagram. Penyajian data dalam bentuk tabel terdiri dari tabel
24
baris kolom, tabel kontengensi dan tabel distribusi, dan penyajian bentuk diagram
terdiri dari diagram batang, digram lingkaran, diagram garis dan diagram lambang.
Data digunakan untuk mempermudah kita dalam menyimpulkan dan
menyelesaikan masalah dengan catatan data tersebut harus terbuki kebenarannya.
Data juga disajikan dalam bentuk yang tersusun agar mudah untuk dipahami. Jadi
buat anda yang menggunakan data untuk menyelesaikan masalah sebelum anda
menggunakan data tersebut buktikan dahulu kebenarannya dan sajikanlah sebaik dan
semenarik mungkin agar mudah dipahami.
DAFTAR PUSTAKA
http://1.bp.blogspot.com/_e49PUlb1p2Q/ScW1zNeR0QI/AAAAAAAAADQ/6UL5r9KanvE/s1600-h/Grafik+garis+%28line+chart%29.JPG
http://www.google.co.id/search?
q=contoh+diagram+titik&hl=id&biw=1040&bih=632&prmd=imvns&source=ln
ms&tbm=isch&ei=OCdsTpOLHZGurAfl2sSuBQ&sa=X&oi=mode_link&ct=m
ode&cd=2&ved=0CA8Q_AUoAQ
25
top related