dasar listrik & pengukuran€¦ · mahasiswa yang diperbolehkan izin: sakit yang dibuktikan...
Post on 27-Oct-2020
22 Views
Preview:
TRANSCRIPT
DASAR LISTRIK
& PENGUKURAN DT5110102
By :
Risa Farrid Christianti, ST.MT.
D3-Teknik Telekomunikasi
Institut Teknologi Telkom
Purwokerto
SILABUS
1. Konsep-konsep Pengukuran dan Alat Ukur
2. Definisi Sistem-sistem Satuan, Jenis-jenis Kesalahan
3. Metode/Teknik-teknik Pengukuran
4. Konsep Alat Ukur Analog & Aplikasinya
5. Konsep Alat Ukur Digital & Aplikasinya
6. Alat Ukur Elemen Lain (C, L, jembatan DC, jembatan AC)
7. Sumber-sumber Pengukuran (Pembangkit Tegangan, Arus,
Frekuensi, Cahaya, Gelombang Elektromagnetik)
8. Alat Ukur Telekomunikasi : Spetrum Analyzer, Osiloskop,
Tachometer, OTDR, Fusion Splicer, GPS, BERT)
INFORMASI
Jadwal :
Jumat, pk. 09.30 – 11.20 WIB
Prosentase Nilai :
UTS = 30%
UAS = 30%
Tugas = 20%
Quis = 20%
REFERENSI
William D Cooper, Instrument Elektronik
dan Teknik Pengukuran, Erlangga, 1999
Mellvile B Stout, Basic Electrical
Measurement, Prentice Hall, Englewood
Cliffs NJ 1060
Roman Malaric. Instrumentation and
Measurement in Electrical Engineering
Dr. Soedjana Sapiie-Dr. Osamu Nishino,
Pengukuran dan Alat-alat Ukur Listrik,
Pradnya Paramita, 1980
Manual Book Alat Ukur
KONTRAK PERKULIAHAN
Total Kehadiran mahasiswa minimal 75%.
Mahasiswa harus berpakaian sesuai aturan seragam institusi (baju berkerah, rapi, sopan, dan bersepatu).
Mahasiswa terlambat maksimal 15 menit, dan bagi yang terlambat melebihi batas toleransi tidak diperkenankan mengisi daftar absensi.
Mahasiswa yang tidak bisa atau berhalangan hadir mengikuti ujian, harus ijin sebelum pelaksanaan ujian kepada dosen pengampu, dan konfirmasi mengikuti ujian susulan maksimal 3 hari setelah ujian.
Selama perkuliahan berlangsung HP harus di “silent” dan dilarang membuka Laptop dan Gadget lainnya selama perkuliahan (kecuali diminta Dosen).
Menjaga kesopanan dalam berkomunikasi dengan dosen dan teman baik secara langsung maupun lewat SMS/Telepon.
KONTRAK PERKULIAHAN
Mahasiswa diperkenankan membawa minuman ke dalam ruang kelas atan tetapi dilarang meninggalkan bekas makanan dan atau minuman di dalam ruang kuliah.
Mahasiswa yang diperbolehkan izin:
Sakit yang dibuktikan dengan surat keterangan sakit dari dokter yang diberikan maksimal pada perkuliahan selanjutnya.
Dispensasi dengan surat dari institusi
Orang tua/keluaraga inti meninggal/sakit keras
Keluarga inti menikah.
Konfirmasi ijin ke dosen pengampu maksimal pada saat pelaksanaan perkuliahan berikutnya.
SELAMAT MENGIKUTI
PERKULIAHAN
KONSEP PENGUKURAN &
ALAT UKUR BAB I
KONSEP PENGUKURAN
Pengukuran adalah usaha untuk mendapatkan besaran kuantitatif yang merupakan hasil perbandingan antara sesuatu yang ingin diketahui terhadap standardnya.
Tujuan pengukuran:
Langsung:
mendapatkan pengetahuan secara eksak dan objektif dari suatu benda (hal).
Tak Langsung:
1. Memonitor proses dan operasi
2. Mengendalikan proses dan operasi
3. Analisis (statistis dan teknis).
ISTILAH-ISTILAH DLM
PENGUKURAN (1)
A. AKURASI
Harga terdekat dimana suatu
pembacaan instrumen mendekati harga
sebenarnya dari variabel yang diukur.
Akurasi dapat dinyatakan dalam tiga
cara, yakni: 1. Persentase kesalahan terhadap keluaran skala penuh (Full Scale
Output, FSO)
2. Persen kesalahan terhadap pembacaan
3. Kesalahan absolut terhadap masukan
ISTILAH-ISTILAH DLM PENGUKURAN (2)
1. Kesalahan: perbedaan antara keluaran sesungguhnya dan
keluaran terbaca.
Kesalahan dapat dirumuskan :
Kesalahan = nilai absolut dari keluaran
sesungguhnya - keluaran terbaca.
ISTILAH-ISTILAH DLM PENGUKURAN (3)
Keluaran sesungguhnya dapat
dinyatakan sebagai keluaran skala
penuh (Full Scale Output) dibagi
masukan skala penuh, hasilnya dikalikan
dengan masukan sesaat. Sehingga,
persentase FSO dapat dinyatakan
sebagai persentase kesalahan terhadap
keluaran skala penuh.
%100FSO
error%FSO
sesaatmasukan FSI
FSOOutput
ISTILAH-ISTILAH DLM PENGUKURAN (4)
2. Prosentase kesalahan terhadap pembacaan dapat dinyatakan
sebagai persentase kesalahan terhadap masukan sesaat.
Dirumuskan :
%100sesaatpembacaan
errorerror %
ISTILAH-ISTILAH DLM PENGUKURAN (5)
3. Kesalahan absolut terhadap masukan dapat
dinyatakan sebagai persentase FSO dikalikan
masukan skala penuh.
FSI%FSOerror absolut
ISTILAH-ISTILAH DLM PENGUKURAN (6)
Akurasi suatu alat ukur dapat dicari dengan cara
mengkalibrasi dari skala terkecil hingga skala terbesar,
kemudian dibalik dari skala terbesar hingga skala
terkecil. Kemudian akurasi dapat dinyatakan sebagai
100 % dikurangi persentase kesalahan (simpangan)
terbesar dari hasil kalibrasi.
ISTILAH-ISTILAH DLM PENGUKURAN (7)
B. PRESISI
suatu ukuran kemampuan untuk mendapatkan hasil
pengukuran yang serupa.
Presisi menunjukkan seberapa teliti hasil pengukuran
yang telah dilakukan dan sangat berkaitan erat
dengan angka bermakna (significant figure, SF).
SF dapat diartikan sebagai angka terbanyak dari
suatu digit harga yang memiliki kesalahan terbesar
50 % dari satuan terkecil.
ISTILAH-ISTILAH DLM PENGUKURAN (8)
C. Kemampuulangan (Repeatability)
Repeatability merupakan ukuran seberapa bagus
keluaran berulang ke nilai sebelumnya ketika
masukan yang sama dengan presisi yang sama
diberikan pada waktu-waktu yang berbeda.
ISTILAH-ISTILAH DLM PENGUKURAN (9)
Ada dua cara menyatakan repeatability:
1) Repeatability dinyatakan sebagai persentase nilai data
maksimum dikurangi nilai data minimum terhadap skala
penuh
2) Repeatability dinyatakan sebagai persentase deviasi
maksimum dikurangi rerata terhadap skala penuh.
ISTILAH-ISTILAH DLM
PENGUKURAN (10)
D. REPRODUCABILITY
Reproducability memiliki pengertian yang hampir
sama dengan repeatability, namun berlaku untuk
jangka waktu yang lama.
E. RESOLUSI
Merupakan perubahan terkecil pada masukan
yang mengakibatkan perubahan pada keluaran.
F. KEPEKAAN (Sensitivity)
Merupakan perbandingan isyarat keluaran atau
tanggapan instrumen terhadap perubahan
masukan atau peubah masukan.
ISTILAH-ISTILAH DLM
PENGUKURAN (11)
G. VALIDITAS
Alat ukur dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila yang diukur adalah objek yang diharapkan.
H. RELIABILITAS
Alat ukur dikatakan memiliki reliabilitas tinggi apabila dapat bekerja dengan baik untuk jangka waktu yang cukup lama.
I. STANDARD
Standard adalah segala sesuatu yang telah diperjanjikan dan diterima untuk digunakan sebagai patokan dalam menentukan sesuatu.
ISTILAH-ISTILAH DLM
PENGUKURAN (11)
Macam standard:
1. Standard norma, yaitu ketentuan-ketentuan atau yang
diperjanjikan harus dipenuhi untuk mencapai
tingkatan kualitas tertentu.
2. Standard ukur, yaitu pengejawantahan satuan
besaran yang telah diterima sebagai patokan dalam
pengukuran.
ISTILAH-ISTILAH DLM PENGUKURAN (12)
J. KALIBRASI
Kalibrasi merupakan uji kebenaran dengan
membandingkan terhadap standardnya.
Tujuan kalibrasi adalah mendapatkan pengakuan
kebenaran objektif suatu alat (standard maupun
alat ukur).
Tujuan standardisasi adalah mendapatkan
keseragaman tingkat kualitas suatu produk.
ISTILAH-ISTILAH DLM PENGUKURAN
(12)
K. REKALIBRASI
Rekalibrasi merupakan kalibrasi yang dilakukan setelah
alat ukur tersebut dipakai pada durasi tertentu (= kalibrasi
ulang).
Tujuan rekalibrasi adalah menentukan besar koreksi yang
harus diadakan terhadap suatu alat ukur maupun
standard.
Alasan diadakannya rekalibrasi adalah sifat benda yang
tidak abadi (dapat lapuk). Pelapukan kebenaran suatu
alat dapat dinyatakan sebagai berikut :
teAtA 0)(
ISTILAH-ISTILAH DLM PENGUKURAN (13)
dengan: A(t) = harga pada selang waktu t dari
saat kalibrasi
A = harga saat kalibrasi pertama
λ = faktor pelapukan
Besarnya faktor pelapukan bergantung pada:
1) kualitas alat,
2) volume/frekuensi penggunaan, dan
3) kondisi/perawatan.
ISTILAH-ISTILAH DLM PENGUKURAN (14)
Periode rekalibrasi bergantung pada:
1) kualitas alat,
2) volume/frekuensi penggunaan,
3) kondisi/perawatan, dan
4) tingkat kesalahan yang masih
diperkenankan.
PROSES PENGUKURAN
Dua langkah awal dalam
proses pengukuran:
1. Konseptualisasi
2. Operasionalisasi
KONSEPTUALISASI
Proses
Formulasi Konsep
Kategori
Tunggal Kategori
Jamak
Contoh :
- Pria
- Wanita Contoh :
Gender
Tiap kategori harus beda
Proses Pengukuran:
Konseptualisasi (2)
Cek detak jantungnya, tekanan darah, breathing rate, dsb.
Ini kemudian mengarah pada salah satu aspek konseptualisasi analisa konsep yang kompleks menjadi komponen2/dimensi2:
membantu membentuk pertanyaan penelitian dan hipotesis yang lebih ‘refined’
sering menunjukkan perwujudan konkrit dari konsep
Proses Pengukuran:
Konseptualisasi (3)
Menentukan manifestasi2/perwujudan2 dari konsep ini merupakan langkah selanjutnya setelah konseptualisasi.
From a language of concepts to a language of variables, dari yang abstrak ke yang lebih observable, dari conceptual definitions ke operational definitions.
Proses Pengukuran:
Operasionalisasi (1)
Contoh:
“Pokoknya aplikasinya musti bagus”. Konsep “bagus” itu
apa? Misalnya komponen2nya adalah informasi
(complete, accurate, relevant, timely, appropriately
displayed/CARTA), response time, processing time,
availability, security features, navigability, dsb.
efektif-efisien: input, output, waktu, dsb.
Proses Pengukuran:
Operasionalisasi (2)
Terlihat bahwa definisi operasional ini tergantung pada penerjemahan konsep dan penerjemahan ini diusahakan setepat mungkin (cuma) indikator.
Karena kadang2 ada error2 dikit atau tidak tepat 100%-nya penerjemahan konsep, seringkali digunakan multiple indicators.
Membantu penerjemahan: relevant theory, good judgement, & creative insights.
Proses Pengukuran:
Operasionalisasi (3)
Tips bikin operational definition:
Remember the conceptual definition
Keep an open mind (be creative).
Borrow from others. Good ideas for measures can be found in other studies or modified from other measures. Credit must be given.
Anticipate difficulties.
Remember the units of analysis.
Lanjut ke slide berikutnya.
top related