dampak covid-19 terhadap kinerja keuangan …
Post on 04-Oct-2021
5 Views
Preview:
TRANSCRIPT
JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU
Volume 4 Nomor 1 Januari 2021 E-ISSN 2621-8348
Dampak Covid-19 Terhadap Kinerja Keuangan
Perbankan Syariah Di Indonesia Menggunakan
Pendekatan Sharia Maqasid Index (SMI)
Lica Miana, Nonie Afrianty, Asnaini
11
DAMPAK COVID-19 TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN
SYARIAH DI INDONESIA MENGGUNAKAN PENDEKATAN SHARIA
MAQASID INDEX (SMI) PERIODE JUNI 2019- JUNI 2020
Abstract
This study aims to analyze the impact of Covid-19 on the
financial performance of Islamic banking in Indonesia using
sharia maqasid index (SMI) approach reviewed from the
objectives of individual education, justice creation, welfare
achievement during 2019-2020. This research uses a type of
research mix method, which is a combination of quantitative
methods and qualitative methods. The population specified in
this study is Sharia Commercial Bank (BUS) in Indonesia. The
samples used were three banks, namely Bank BRI Syariah,
Bank BNI Syariah and Bank Syariah Mandiri. Based on the
results of the Covid-19 Pandemic research, the impact on
business activities so as to affect financial performance with
SMI shows that Bank BNI Syariah has the highest sharia
maqasiq index (SMI) score compared to the other two Sharia
commercial banks with a score of 1,579
Keywords:
Financial Performance, Islamic Banking, Sharia Maqasid
Index (SMI), Impact Covid-19
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak
Covid-19 terhadap kinerja keuangan perbankan syariah di
indonesia menggunakan pendekatan sharia maqasid index
(SMI) ditinjau dari tujuan pendidikan individu, penciptaan
keadilan, pencapaian kesejahteraan selama tahun 2019-2020.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian mix method, yaitu
gabungan dari metode kuantitatif dan metode kualitatif.
Populasi yang ditentukan dalam peneltian ini adalah Bank
Umum Syariah (BUS) di Indonesia. Sampel yang digunakan
sebanyak tiga Bank yaitu Bank BRI Syariah, Bank BNI
Syariah dan Bank Syariah Mandiri. Berdasarkan hasil
penelitian Pandemi Covid-19 memberikan dampak terhadap
aktivitas bisnis sehingga mempengaruhi kinerja keuangan
dengan SMI menunjukkan bahwa Bank BNI Syariah memiliki
skor sharia maqasiq index (SMI) yang tertinggi dibanding
kedua bank umum syariah lainnya dengan skor nilai 1,579.
Kata Kunci:
Kinerja Keuangan, Perbankan Syariah, Sharia Maqasid
Index (SMI), Dampak Covid-19
Lica Miana
Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam, IAIN Bengkulu
E-mail: licamiana99@gmail.com
Nonie Afrianty
IAIN Bengkulu
E-mail: noniafrianty.na@gmail.com
Asnaini
IAIN Bengkulu
E-mail: asnaini@iainbengkulu.ac.id
PENDAHULUAN
Munculnya virus baru yang saat ini sedang
menjangkit dibelahan dunia yaitu
Coronaviruses (CoV). Virus ini memiliki nama
ilmiah yaitu Covid-19 yang mana virus ini
JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU
Volume 4 Nomor 1 Januari 2021 E-ISSN 2621-8348
Dampak Covid-19 Terhadap Kinerja Keuangan
Perbankan Syariah Di Indonesia Menggunakan
Pendekatan Sharia Maqasid Index (SMI)
Lica Miana, Nonie Afrianty, Asnaini
12
menyerang bagian pernafasan pada manusia
(Yenti Sumarni, 2020). Penyebaran pandemi
Covid-19 memberikan dampak yang sangat
buruk bagi perekonomian dunia dan salah
satunya Indonesia. Akibat pandemi Covid-19
yang saat ini sedang menjangkit dibelahan dunia
yang tidak hanya berpengaruh buruk terhadap
kesehatan manusia namun juga menghambat
perekonomian secara global (Nasution et al.,
2020).
Dibalik kemerosotan perekonomian masih
terdapat salah satu sektor yang masih memiliki
kinerja yang cukup stabil apabila dibandingkan
dengan sektor lain yaitu perbankan syariah.
Namun perbankan syariah harus waspada akan
keadaan yang penuh ketidakpastian, mengingat
kondisi ekonomi dan stabilitas sistem keuangan
berubah cepat di masa pandemi Covid-19 .
Namun fungsi perbankan syariah merupakan
perantara keuangan yang mempertemukan
antara orang yang mempunyai kelebihan dana
dengan orang yang tidak mempunyai dana
kemudian dituntut untuk dapat berinteraksi
dengan banyak orang. Sehingga berbagai
kebijakan dikeluarkan perbankan untuk
bertahan ditengah pandemi Covid-19 (Tahliani,
2020). Dengan berbagai kebijakan yang telah
dibuat diharapkan mampu mendukung untuk
pemulihan ekonomi global dan tentunya
meminimalkan dampak Covid-19 khusunya
disektor industri perbankan agar dapat
mempengaruhi peningkatan kinerja keuangan
pada perbankan termasuk perbankan syariah di
masa pandemi Covid-19.
Sektor industri perbankan syariah
mempunyai peran yang starategis dalam
membangun ekonomi rakyat, sebagaimana yang
kita ketahui perbankan syariah adalah institusi
keuangan dimana dalam pelaksanaan segala
kegiatan keuangannya harus berlandaskan pada
prinsip syariah Islam serta semua transaksi yang
di lakukan harus sesuai dengan kaidah dan
aturan yang berlaku pada akad-akad dalam fiqh
muamalah. Dimasa pandemi saat ini perbankan
syariah harus mempunyai nilai tambah serta
harus bergerak cepat untuk beradaptasi dengan
membuat strategi, dan inovasi baru untuk
bertahan dalam menghadapi pandemi Covid-19
(Ningsih & Mahfudz, 2020).
Artinya, disini sektor perbankan syariah
mempunyai tantangan yang cukup besar,
kemudian perbankan syariah bisa membidik
permasalahan saat ini dan menjadikannya
sebuah kesempatan untuk bisa lebih baik. Akan
tetapi Pandemi Covid-19 tidak hanya
memberikan dampak buruk, namun juga dapat
memberikan pengaruh yang baik bagi
perbankan syariah di Indonesia. Ada dampak
positif dari pandemi Covid-19 karena bank
syariah bisa melakukan merger. Yang mana
dapat kita ketahui perbankan syariah mampu
tumbuh dan bertahan dengan baik walaupun
berada dalam situasi pandemi Covid-19 saait
ini. Kemudian baik atau tidaknya suatu
perusahaan tesebut dapat dilihat dari kinerja
JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU
Volume 4 Nomor 1 Januari 2021 E-ISSN 2621-8348
Dampak Covid-19 Terhadap Kinerja Keuangan
Perbankan Syariah Di Indonesia Menggunakan
Pendekatan Sharia Maqasid Index (SMI)
Lica Miana, Nonie Afrianty, Asnaini
13
keuangan perusahaan itu sendiri (Putri Diesy
Fitriani, 2020).
Namun, sebagai entitas bisnis perbankan
syariah tidak hanya dituntut untuk mencari
keuntungan semata, namun juga menjalankan
fungsi dan tujuan yang berlandaskan maqashid
syari’ah (good shariah objectives) sehingga
akan sesuai dengan tujuan dari ekonomi syari’ah
yaitu pencapaian maqashid syari’ah dengan cara
mewujudkan keadilan dan keseimbangan
masyarakat sama halnya dengan tujuan
perbankan syariah yaitu memaslahatkan umat.
Selain itu perbankan syariah juga memiliki
tanggungjawab atas seluruh kinerjanya yang di
interprestasikan dalam laporan keuangan serta
laoparan pendukung lainnya yang mana sebagai
alat untuk mengevaluasi kinerja perusahaan
selama satu tahun (Afrianty, 2019).
Penelitian ini menggunakan sharia
maqasid index (SMI) sebagai pendekatan untuk
mengukur kinerja keuangan perbankan syariah
di Indonesia agar sesuai dengan tujuannya.
Peneitian ini merupakan pengembangan dari
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
(Aisah et al., 2016), Mengenai Analisis Kinerja
Keuangan Perbankan Syariah di Indonesia
dengan Pendekatan Sharia Maqashid index
(SMI). Pengukuran suatu kinerja keuangan
perbankan sangat penting dilakukan karena
pengukuran kinerja merupakan suatu gambaran
pencapaian prestasi yang telah dilakukan dalam
kegiatan operasionalnya sehingga dengan
adanya pengukuran tersebut dapat diketahui
kondisi kesehatan suatu bank sehingga dapat
melihat baik atau tidaknya kondisi kinerja
keuangan perusahaan tersebut (Amalia, 2020).
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian
sebelumnya adalah pada pandemi Covid-19,
kemudian periode yang digunakan adalah
periode laporan keuangan yaitu pada tahun 2019
– 2020 serta populasi yang digunakan dalam
penelitian hanya tiga Bank Umum Syariah.
Berdasrakan latar belakang diatas, penulis
merasa perlu melakukan penelitian tentang
dampak Covid-19 terhadap kinerja keuangan
perbankan syariah di indonesia dengan
menggunkan pendekatan Sharia Maqasid Index
(SMI) apabilah ditinjau dari tiga aspek: (i)
tujuan pendidikan individu, (ii) tujuan
penciptaan keadilan, (iii) tujuan pencapaian
kesejahteraan (Syafii et al., 2012), selama tahun
2019-2020. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis dampak Covid-19 terhadap
kinerja keuangan perbankan syariah di
Indonesia dengan menggunkan pendekatan
Sharia Maqasid Index (SMI).
TINJAUAN TEORITIS
Dampak Covid-19
Menurut KBBI Dampak merupakan
pengaruh yang dapat mendatangkan akibat, baik
itu akibat positif maupun akibat negatif
(kbbi.web.id). Adapun definisi dampak menurut
beberapa ahli yaitu, menurut (Otto
Soemarwoto) dampak merupakan suatu
perubahan yang terjadi atas suatu aktifitas.
JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU
Volume 4 Nomor 1 Januari 2021 E-ISSN 2621-8348
Dampak Covid-19 Terhadap Kinerja Keuangan
Perbankan Syariah Di Indonesia Menggunakan
Pendekatan Sharia Maqasid Index (SMI)
Lica Miana, Nonie Afrianty, Asnaini
14
Atifitas tersebut dapat bersifat alamiah maupun
biologis. Menurut (Hikmah Arif) Pengertian
Dampak secara umum, dalam hal ini adalah
segala sesuatu yang ditimbulkan akibat
adanya sesuatu (Hariyati, 2015). Jadi dapat
disimpulkan bahwa dampak merupakan suatu
hal yang dapat mempengaruhi atau
memberikann pengaruh terhadap sesuatu baik
itu pengaruh positif maupun negatif kemudian
secara sederhana dampak dapat diartikan
sebagai pengaruh atau akibat.
Coronavirus Disease 2019 atau virus yang
memiliki nama ilmiah yaitu Covid-19, virus ini
merupakan penyakit menular yang menyerang
bagian paru-paru pada manusia. Kasus Covid-
19 ditemukan pertama kali di Tiongkok pada
November 2019 (Silpa Hanoatubun, 2020).
Covid-19 memberikan dampak yang cukup
signifikan terhadap perekonomian dunia dan
tentunya juga terhadap sektor perbankan .
Perbankan syariah memiliki tantangan besar
dalam menghadapi pandemi Covid-19 saat ini
dimana sektor perbankan syariah harus
mempunyai nilai tambah serta mampu membuat
strategi dan inovasi baru untuk bertahan
ditengan pandemi Covid-19 (Ningsih &
Mahfudz, 2020).
Perbankan Syariah
Pada dasarnya bank adalah entitas yang
kegiatannya adalah menghimpun dan
meyalurkan dana dari masyarakat dalam bentuk
pembiayaan atau dengan kata lain bank sebagai
lembaga intermediasi keuangan. Dalam sistem
perbankan di Indonesia terdapat dua macam
sistem operasional perbankan, yaitu bank
konvensional dan bank syariah. Dalam
peraturan UU No. 21 Tahun 2008 tentang
perbankan syariah (Anto & Firmansyah, 2019).
Bank syariah adalah bank yang kegiatan
usahanya berdasarkan pada prinsip-prinsip
syariah serta semua transaksi yang di lakukan
harus sesuai dengan kaidah dan aturan yang
berlaku pada akad-akad dalam fiqh muamalah,
serta dalam kegiatannya tidak menyertakan
bunga (riba). dan menurut jenisnya terdiri dari :
(1) bank umum syariah, (2) unit usaha syariah,
(3) bank pembiayaan rakyak syariah (BPRS)
(Rosanti, 2019)
Kinerja Keuangan
Pengukuran kinerja merupakan bagian dari
sistem pengendalian manajemen yang mecakup
tindakan menyiratkan keputusan perencanaan ,
penilaian kinerja dan operasi karyawan.
Penilaian kinerja adalah alat manajemen untuk
menentukan seberapa jauh adalah tujuan
perusahaan yang telah dicapai, mengevaluasi
kinerja bisnis, manajer, divisi dan individu
dalam perusahaan, juga untuk memprediksi
harapan perusahaan dimasa depan. Kinerja yang
unggul ditandai dengan efektif dan efisien
pekerjaan dengan baik. Sistem pengukuran
kinerja yang handal merupakan salah faktor
kunci keberhasilan organisasi. Informasi yang
digunakan untuk mengambil atau menilai
JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU
Volume 4 Nomor 1 Januari 2021 E-ISSN 2621-8348
Dampak Covid-19 Terhadap Kinerja Keuangan
Perbankan Syariah Di Indonesia Menggunakan
Pendekatan Sharia Maqasid Index (SMI)
Lica Miana, Nonie Afrianty, Asnaini
15
kinerja dikelompokan menjadi dua, salah
satunya yaitu kinerja keuangan (Syafii et al.,
2012) Kinerja keuangan adalah suatu analisis
yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu
peusahaan telah melaksanakan dengan
menggunkan aturan-aturan pelaksanaan
keuangan secara baik dan benar (Fahmi Irham,
2011).
Maqasid Syariah
Definisi maqasid syariah merupakan
gabungan dari dua maqasid dan syariah.
Maqashid merupakan bentuk jamak dari kata
maqshad yang berarti tujuan, sedangkan syariah
apa-apa yang telah ditetapkan dan dijelaskan
oleh Allah kepada hamba-Nya baik yang
berkaitan dengan masalah akidah dan hukum.
Kemudian ada juga defenisi Maqasid Syariah
menurut beberapa ahli yang dapat disimpulkan
bahawa setiap maqasid (tujuan) dalam maqasid
syariah adalah maslahat baik berupa manfaat
yang dicapai maupun mudharat yang
dihindarkan, jadii substansi dari maqasid
syariah adalah maslahat. Dan maqasid syariah
sering dikenal juga dengan istilah hikmah.
Hikmah adalah tujuan ditetapkan atau
ditiadakannya suatu hukum (Musolli, 2018).
Adapun konsep maqasid syariah yang
dikemukakan oleh Abdul Majid Najjar secara
kebih luas dan efektif mengenai maqasid
syariah menjadi empat objektif yaitu: (1)
mengamankan nilai kehidupan manusia, (2)
mengamankan diri manusia, (3) mengamankan
masyarakat, (4) mengamankan lingkungan
(Mutia & Musfirah, 2017).
Sharia Maqasid Index (SMI)
Sharia maqasid index (SMI) adalah
pendekatan yang digunakan untuk mengukur
kinerja keuangan perbankan syariah agar sesuai
dengan tujuannya. Pemahaman yang lengkap
mengenai Sharia Maqasid Index dapat diambil
dari maqasid Syariah yang dipahami sebagai
tujuan akhir dari syariah dengan nilai-nilai
kesejahteraan dan bermanfaat juga
menghilangkan penderitaan (Novilia Aisah,
2016)
Adapun maqasid syariah yang lebih rinci
menurut Al-Ghazali terdiri dari lima hal,
diantaranya: menjaga agama, jiwa, pikiran,
keluarga dan kekayaan. Jadi, apapun yang
menjamin kelestarian kelima tersebut disebut
maslahah dan setiap hal yang melarikakn diri
dari itu disebut mafsadah (kerusakan)
(Syofyan, 2017).
Maqasid syariah merupakan tujuan dalam
kehidupan yang ditetapkan Allah dengan segala
hukumnya yang dapat membawa kebaikan dan
kemaslahatan bagi manusia baik di dunia
maupunn di akhirat apabilah melaksanakannya.
Konsep maqasid syariah dibagi menjadi 3
kategori oleh Imam Abu Zahra, diantaranya: (a)
Tahzib al-fardu (pendidikan untuk individu), (b)
Iqimat al-adl (keadilan), (c) Jaib al-maslahah
(manfaat atau kesejahteraan) (Mustafa Omar
Mohammed, 2008).
JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU
Volume 4 Nomor 1 Januari 2021 E-ISSN 2621-8348
Dampak Covid-19 Terhadap Kinerja Keuangan
Perbankan Syariah Di Indonesia Menggunakan
Pendekatan Sharia Maqasid Index (SMI)
Lica Miana, Nonie Afrianty, Asnaini
16
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis Penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini merupakan jenis penelitian Mix
Method, yang mana merupakan penelitian yang
mengkombinasikan antara metode kuantitatif dan
metode kualitatif. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah model sequential (metode
kombinasi secara beruntun), yang mana salah satu
metodenya adalah sequential explamatory design
yaitu dengan mengumpulkan dan mentabulasi data
kuantitatif pada tahap pertama dan diikuti dengan
mengumpulkan dan analisis data kualitatif pada
tahap kedua guna memperkuat hasil penelitian
kuantitatif yang dilakukan pada tahap pertama (Dr.
Prof. Sugiyono, 2013).
Data yang diperoleh merupakan data sekunder
berupa laporan keuangan tahunan (annual report)
bank umum syariah periode 2019-2020 bersumber
dari website resmi dari Otoritas Jasa Keuangan
(OJK). Data mengenai daftar bank umum syariah
di Indonesia diperoleh dari Data Statistik Perbankan
Syariah yang dipublikasikan oleh (Otoritas Jasa
Keuangan (OJK). 2020. “Laporan Publikasi
Perbankan”. "https://Cfs.Ojk.Go.Id/Cfs., n.d.)
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Juni 2020
sebagaimana disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 1
Bank Umum Syariah di indonesia
No Bank Umum Syariah Tahun
Beroperasi
1 PT. Bank Muamalat
Indonesia
1992
2 PT. Bank Syariah Mandiri 1999
3 PT. Bank Mega Syariah
Indonesia
2004
4 PT. Bank BRI Syariah 2008
5 PT. Bank Syariah Bukopin 2008
6 PT. Bank Panin Dubai
Syariah
2009
7 PT. Bank Victoria Syariah 2010
8 PT. Bank Jabar Banten
Syariah
2010
9 PT. Bank BNI Syariah 2010
10 PT. Bank BCA Syariah 2010
11 PT. Bank NET Indonesia
Syariah
2010
12 PT. Bank BTPN Syariah Tbk 2014
Sumber: Statistik Perbankan Syariah 2020 (diolah)
Populasi yang ditentukan dalam penelitian ini
adalah bank umum syariah di Indonesia. Sampel
yang diambil untuk penelitian adalah sebanyak tiga
bank umum syariah yaitu Bank BRI Syariah, Bank
BNI Syariah, Bank Syariah Mandiri. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian in dilakukan
menggunaka metode purposive sampling. Kriteria
dalam pengambilan sampel Bank Umum Syariah
(BUS) tersebut memiliki laporan keuangan tahunan
(annual report) yang dipublikasi secara lengkap
pada periode 2019-2020. Dan pemilihan sampel
dilihat berdasarkan Bank Umum Syariah (BUS)
tersebut beroperasi sejak tahun 1992 hingga
sekarang, kemudian ketiga Bank Umum (BUS)
akan melakukan merger. Berdasarkan kriteria
sampling yang telah ditetapkan diatas, sampel yang
valid untuk diteliti dalam penelitian ini adalah
sebanyak tiga Bank Umum Syariah di Indonesia
(Afrinaldi, 2014)
Penghitungan kinerja keaungan perbankan
JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU
Volume 4 Nomor 1 Januari 2021 E-ISSN 2621-8348
Dampak Covid-19 Terhadap Kinerja Keuangan
Perbankan Syariah Di Indonesia Menggunakan
Pendekatan Sharia Maqasid Index (SMI)
Lica Miana, Nonie Afrianty, Asnaini
17
syariah di indonesia ditinjau dari tiga indikator (1)
Pendidikna Individu (2) Penciptaan Keadilan, (3)
Pencapaian Kemaslahatan. Adapun tahapan dalam
pengukuran kinerja SMI yaitu: (a) menilai rasio
Kinerja Maqasid, (b) menentukan peringkat dari
bank syariah berdasarkan indikator Kinerja, (c)
menentukan index maqasid syariah (Afrianty,
2019)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Kinerja Maqasid Syariah Bank Syariah
Sharia Maqashid Indeks (SMI) diperoleh
dari total semua indikator kinerja dari ke tiga
tujuan maqashid syariah yaitu: (1) Tahfidz al
Fard (mendidik individu), (2) Iqamah al adl
(Menegakan keadilan), (3) Jabl al Maslahah
(Menciptakan Kemaslahatan) (Cakhyaneu,
2018). Kemudian rasio kinerja itulah yang akan
mengukur dan menentukan bagaimana bank
melaksanakan setiap tujuannya (Afrinaldi,
2014).
Berikut ini rasio kinerja maqasid syariah ketiga
bank syariah untuk setiap tujuannya:
(a) Tujuan pertama : mendidik Individu
(tahfidz al fard)
Tabel 2
Rasio Kinerja Maqasid Syariah Tujuan pertama
Bank Syariah di Indonesia Periode Juni 2019-
2020
Bank Rasio Kinerja Tujuan 1
R₁₁ R₂₁ R₃₁ R₄₁
BRIS 0 0,2504 0,2505 0,006
BNIS 0 0,377 0,4233 0,0197
BSM 0 0,292 0,297 0,01
Sumber: data diolah 2020
Berdasarkan tabel 2 diatas dapat kita lihat
bahwa untuk rasio hibah pendidikan dan
pelatihan ditunjukan oleh R₁₁ dan R₃₁ yang
diperoleh dari biaya pendidikan karyawan,
biaya pelatihan karyawan dan total biaya
operasional. Maka dapat kita ketahui bahwa
Bank BNI Syariah memiliki rasio yang paling
tinggi dengan skor nilai 0,4233. Rasio ini
menunjukkan adanya alokasi dana pada
pengembangan karyawan. Tetapi pada program
pendidikan tidak disebutkan besaran dana yang
dialokasikan. Bank BRI Syariah dan Bank
Syariah Mandiri juga sudah mengalokasikan
dana untuk pendidikan individu. Perbankan
syariah di indonesia telah melakukan tujuan
pendikanan individu dengan baik, namun ada
beberapa hal yang perlu ditingkatkan lagi agar
rasio pendidikan individu akan dijalankan
secara konisten oleh bank umum syariah.
Rasio selanjutnya untuk penelitian dan
publisitas yang ditunjukan oleh R₂₁ dan R₄₁ yang
diperoleh dari biaya penelitian karyawan, biaya
publikasi dan total biaya operasional. Maka
dapat diketahui bahwa Bank 0,3967. Hal ini
menunjukan bahwa Bank BNI Syariah
memberikan informasi kepada masyarakat
mengenai keberadaan perbankan syariah.
(b) Tujuan kedua: Penciptaan keadilan
(Iqomat al-adl)
Tabel 3
JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU
Volume 4 Nomor 1 Januari 2021 E-ISSN 2621-8348
Dampak Covid-19 Terhadap Kinerja Keuangan
Perbankan Syariah Di Indonesia Menggunakan
Pendekatan Sharia Maqasid Index (SMI)
Lica Miana, Nonie Afrianty, Asnaini
18
Rasio Kinerja Maqasid Syariah Tujuan
Kedua Bank Syariah di Indonesia Periode
2019-2020.
Bank
Pencitpaan Keadilan
R₁₂ R₂₂ R₃₂
BRIS 0 0,3169 0
BNIS 0 0,2487 0
BSM 0 0,2868 0
Sumber: data diolah 2020
Menurut Mohammed (2008), tujuan
penciptaan keadilan terdiri dari tiga rasio namun
pada penelitian ini hanya menggunakan satu
rasio yaitu rasio fungsi distibusi yang diperoleh
melalui penyaluran pembiayaan dengan skim
mudharabah dan musyarakah (Aisah et al.,
2016). Hal ini dikarenakan untuk R₁₂ yang
merupakan rasio pertama tujuan ke-2 yaitu fair
return Bank Syariah yang ada di indonesia PER
belum diterapkan secara penuh dan belum ada
bank syariah yang melaporkan PER dalam
laporan keuangan tahunannya sehingga rasio ini
tidak dapat dihitung (Afrinaldi, 2014).
Rasio kedua tujuan kedua yang ditunjukkan
oleh R₂₂ yaitu rasio fungsi distibusi, rasio ini
dihitung dari rasio total pembiayaan dengan
skim bagi hasil (mudharabah dan musyarakah)
menunjukan bahwa Bank BRI Syariah memiliki
skor nilai paling tinggi dengan nilai 0,3169. Hal
ini menunjukkan bahwa pembiyaan yang
disalurkan oleh Bank BRI Syariah sebagian
besar banyak dilakukan dengan akad
mudharabah dan musyarakah. Dan Bank BRI
Syariah dianggap lebih dianggap lebih
mencerminkan keadilan, dikarenakan skim bagi
hasil juga mencerminkan hubungan kemitraaan
jangka panjang yang mengandalkan
kepercayaan.
(c) Tujuan Ketiga: Pencapaian
Kemaslahatan (Jaib al-maslahah).
Pencapaian kesejahteraan merupakan
tujuan maqasid syariah yang ketiga dimana
dapat melihat kemampuan bank syariah dalam
mewujudkan kesejahteraan para stakeholders.
Tujuan ini dapat diukur melalui tiga rasio yaitu
(i) rasio profitabilitas, (ii) rasio pendapatan
personal dan (iii) rasio investasi di sektor-sektor
riil. Tabel berikut adalah tabel rasio kinerja
menyajikan maqasid index ditinjau dari tujuan
Ketiga:
Tabel 4
Rasio Kinerja Maqasid Syariah Tujuan
Ketiga Bank Syariah di Indonesia Periode
2019-2020.
BUS Pencapaian Kemaslahatan
R₁₃ R₂₃ R₃₃
BRIS 0,088 0 0
BNIS 0,069 0 0
BSM 0,522 0 0
Sumber: data diolah 2020
Berdasarkan tabel 4 diatas pada rasio R₁₃ yang
merupakan rasio pertama tujuan ketiga hasil
perhitungan rasio kedua ini dihitung dari
pendapatan bersih terhadap total aset menunjukkan
bahwa Bank Syariah Mandiri memperoleh skor
nilai lebih tinggi yaitu 0,522. Namun dapat kita
ketahuai juga bahwa ketiga bank syariah sudah
JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU
Volume 4 Nomor 1 Januari 2021 E-ISSN 2621-8348
Dampak Covid-19 Terhadap Kinerja Keuangan
Perbankan Syariah Di Indonesia Menggunakan
Pendekatan Sharia Maqasid Index (SMI)
Lica Miana, Nonie Afrianty, Asnaini
19
memliliki profitabilitas yang baik. Bank umum
syariah di indonesia pada umumnya sudah
menyalurkan dana zakat dan menginvestasikan
dana nasabah disektor riil. Namun disini Bank BRI
Syariah, Bank BNI Syariah, Bank Syariah Mandiri
tidak mengungkapakan besaran zakat.
Indikator Kinerja Bank Syariah di Indonesia
Setelah diketahui hasil perhitungan rasio
kinerja maqasid syariah dari masing-masing Bank
Syariah, selanjutnya adalah menentukan peringkat
Kinerja maqasid syariah dari setiap Bank Syariah.
Berikut ini adalah indikator kinerja setiap Bank
Syariah berdasarkan tujuan-tujuan maqasid syariah
diantaranya adalah:
Tabel 5
Indikator Kinerja Maqasid Syariah
Tujuan 1-3 Bank Syariah di Indonesia
Periode Juni 2019-2020
BUS IK 1 IK 2 IK 3
BRIS 0,507 0,3169 0,088
BNIS 1,262 0,2487 0,069
BSM 0,599 0,2868 0,522
Sumber: Data diolah 2020
Berdasarkan tabel 5 diatas dapat kita lihat
bahwa Bank BNI Syariah memiliki indikator
kinerja paling tinggi maka dengan ini menunjukkan
bahwa Bank BNI Syariah merancang program-
program pendidikan, pelatihan, penelitian dan
publisitas dengan nilai-nilai moral sehingga mereka
mampu berperan dalam mengembangkan
pengetahuan masyarakat serta mampu
meningkatkan keahlian karyawan.
Pada tujuan kedua menunjukkan bahwa Bank
BRI Syaria memiliki nilai lebih tinggi daripada
kedua bank lainnya, maka dengan ini Bank BRI
Syariah menunjukkan bahwa mereka melakukan
transaksi bagi secara adil dalam transaksi bagi hasil
yang berakibat pada tidak menzolimi sesama atau
tidak merugikan nasabah.
Tujuan ketiga yaitu kemaslahatan, dapat kita
lihat pada tabel 5 diatas bahwasanya Bank Syariah
Mandiri memiliki indikator tertinggi. Dengan
indikator kinerja tujuan ketiga ini menunjukkan
bahwa Bank Syariah di Indonesia mampu
mewujudkan kemaslahatan yang tidak hanya
dimiliki oleh karyawannya, tetapi berdampak pada
semua golongan yang mampu mingkatkan
kemaslahatan masyarakat.
Sharia Maqasid Index (SMI) di Indonesia
Sharia maqasid index (SMI) merupakan total dari
semua indikator kinerja maqasid syariah Bank
Syariah untuk ketiga tujuan yaitu (1) Pendidikan
Individu (2) Penciptaan Keadilan, (3) Pencapaian
Kemaslahatan. Berikut merupakan tabel yang
menunjukkan nilai sharia maqasid index (SMI)
pada Bank Syariah di Indonesia periode Juni 2019-
2020 :
Tabel 6
Sharia Maqasid Index (SMI) Bank Syariah di
Indonesia Periode Juni 2019-2020
Bank SMI Peringkat
BRIS 0,912 3
BNIS 1,579 1
BSM 1,408 2
JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU
Volume 4 Nomor 1 Januari 2021 E-ISSN 2621-8348
Dampak Covid-19 Terhadap Kinerja Keuangan
Perbankan Syariah Di Indonesia Menggunakan
Pendekatan Sharia Maqasid Index (SMI)
Lica Miana, Nonie Afrianty, Asnaini
20
Sumber: Data Diolah 2020
Berdasarkan tabel 8 diatas dapat kita lihat bahwa
Bank BNI Syariah memiliki skor sharia maqasid
index (SMI) tertinggi dibandingkan dengan Bank
BRI Syariah dan Bank Syariah Mandiri. Secara
umum, perbankan syariah di Indonesia telah
mengaktualisasikan ketiga tujuan syariah secara
optimal, sehingga ke depannya pencapaian yang
baik ini perlu ditingkatkan.
Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
dampak Covid-19 terhadap kinerja keuangan
perbakan syariah di Indonesia meggunakan
pendekatan sharia maqasid index (SMI) Pada
tiga bank umum syariah (BUS) yaitu Bank BRI
Syariah, Bank BNI Syariah, Bank Syariah
Mandiri dan dapat kita lihat berdasarkan hasil
penelitian diatas.
Dampak Covid-19 Terhadap Kinerja
Keuangan Perbankan Syariah di Indonesia
Tahun 2019-2020.
Dampak dari pandemi covid-19 sangatlah
besar bagi beberapa sektor dan salah satunya
sektor perbankan syariah di indonesia. Salah
satu Dampak yang rasakan oleh perbankan
syariah di indonesia yaitu aktivitas bisnis yang
mana mempengaruhi kinerja dari keuangan
perbankan dan disini sektor perbankan harus
mampu bertahan ditengah pandemi dengan
mengubah serta memperbaiki strategi dan juga
membuat inovasi baru dalam menghadapi
tantangan ditengah hiruk-piruk permasalahan
pada masa pandemi Covid-19 sekarang ini.
Pertama, Covid-19 memberikan dampak
terhadap aktivitas bisnis Perbankan Syariah di
Indonesia dimana perbankan syariah merupakan
perantara keuangan yang mempertemukan antara
orang yang mempunyai kelebihan dana dengan
orang yang tidak mempunyai dana kemudian
dituntut untuk dapat berinteraksi dengan banyak
orang. Sehingga berbagai kebijakan dikeluarkan
perbankan salah satunya memberikan keringanan
kepada pelaku Usaha UMKM dan Non UMKM
berdasarkan penerbitan POJK
No.11/POJK.03/2020. Kebijakan Bank Umum
Syariah yaitu memberikan relaksasi kepada
nasabah terhadap fasilitas pembiayaan seperti
melalui penundaan pembayaran serta pemberian
keringanan margin (bagi hasil) yang kurun waktu
dan syaratnya disesuaikan dengan sektor ekonomi,
kriteria, dan kondisi nasabah dengan mengacu pada
POJK (Jefik Zulfikar, 2020). Dan kebijakan yang
dikeluarkan merupakan strategi perbankan untuk
bertahan dimasa pandemi.
Kemudian adapun tantangan Perbankan Syariah
dalam memperbaiki aktivitas bisnisnya dengan
merubah pola bisnis menjadi layanan bank berbasis
digital pada sisi penghimpunan dana dan
pembiayaan. Mengurai pembayaran secara Non
Performing Finanacing (NPF). Dan mencari
alternatif pasarbaru, khususnya pasar yang tidak
terdampak signifikan dari sisi ekonomi oleh
pandemi COVID-19 (Tahliani, 2020).
Kedua, berdasarkan hasil penelitian diatas dapat
JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU
Volume 4 Nomor 1 Januari 2021 E-ISSN 2621-8348
Dampak Covid-19 Terhadap Kinerja Keuangan
Perbankan Syariah Di Indonesia Menggunakan
Pendekatan Sharia Maqasid Index (SMI)
Lica Miana, Nonie Afrianty, Asnaini
21
kita lihat bahwa kinerja keuangan perbankan
syariah di indonesia yang diperhitungan
menggunakan pendekatan sharia maqasid index
(SMI) pada masa pandemi Covid-19 menunjukkan
bahwa kinerja keuangan sudah mencapai
tujuannya, namun belum sepenuhnya dari ketiga
bank umum syariah tersebut telah menerapkan
program-program yang ada pada tujuan syariah.
Pada Bank Umum Syariah (BUS) Bank BRI
mendapatkan skor nilai paling rendah dari ketiga
Bank Umum Syariah (BUS) lainnya, artinya Bank
Umum Syariah (BUS) sudah berupaya
melaksanakan tujuannya namun masih harus
memaksimalkan setiap tujuan syariah secara
optimal. Bank Umum Syariah (BUS) tidak
mengalami dampak Covid-19 secara signifikan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk dapat melihat
dampak pandemi covid-19 terhadap kinerja
keuangan perbankan syariah di Indonesia
menggunakan pendekatan sharia maqasid index
(SMI) ditinjau dari ketiga tujuan yaitu (i) Tahdzib
al-Fard (pendidikan bagi individu), (ii) Iqamah al-
‘Adl (menegakkan keadilan), dan (iii) Jalb al-
Maslahah (menciptakan kesejahteraan). Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa Bank BNI
Syariah memiliki skor sharia maqasid index (SMI)
tertinggi dibandingkan dengan Bank BRI Syariah
dan Bank Syariah Mandiri. Hal ini menunjukkan
bahwa kinerja keuangan pada Bank BNI Syariah
memiliki tingkat kinerja yang terbaik selama
pengamatan 2019-2020. Dengan nilai 1,579. Secara
umum, perbankan syariah di Indonesia telah
mengaktualisasikan ketiga tujuan syariah secara
optimal, sehingga ke depannya pencapaian yang
baik ini perlu ditingkatkan. Namun, perlu
memperhatikan kembali kinerja berdasarkan
maqasid index ditahun berikutnya.
Saran
Diharhapkan Bank umum syariah di indonesia
dapat meningkatkan tujuan pendidikan individu
agar sesuai dengan tujuan maqasid index.
Analisis sharia maqasid index pada indikator
kinerja kedua (tujuan penciptaan keadilan)
sebaiknya mengukapkan ketiga rasio secara
jelas berikut rasio fair returns, cheap products
and services dan elimination injustice.
Penelitian berikutkanya sebaiknya menambah
jumlah sampel penelitian sehingga dapat
mempresentasikan industri perbankan syariah
secara nasional.
DAFTAR PUSTAKA
Afrianty, N. (2019). Analisis Kinerja Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah (Bprs) Di
Provinsi Bengkulu Dengan Pendekatan
Sharia Maqasid Index (Smi). Jurnal Baabu
Al-Imi Ekonomi Dan Perbankan Syariah,
4(2), 208.
Afrinaldi. (2014). Analisa Kinerja Perbankan
Syariah Indonesia Ditinjau Dari Maqasid
Syariah : Pendekatan Syariah Maqasid
Index ( SMI ) Dan Profitabilitas Bank
JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU
Volume 4 Nomor 1 Januari 2021 E-ISSN 2621-8348
Dampak Covid-19 Terhadap Kinerja Keuangan
Perbankan Syariah Di Indonesia Menggunakan
Pendekatan Sharia Maqasid Index (SMI)
Lica Miana, Nonie Afrianty, Asnaini
22
Syariah. Islamic Economic & Finance
(IEF) Universitas Trisakti, 24(1), 3.
Aisah, N., Puspitasari, N., & Mufidah, A.
(2016). Analisis Kinerja Keuangan
Perbankan Syariah di Indonesia dengan
Pendekatan Sharia Maqashid Index (
Analysis of The Financial Performance of
Islamic Banking in Indonesia with Sharia
Maqashid Index Approach ). Artikel Ilmiah
Mahasiswa 2016, 3.
Amalia, R. (2020). Bagaimanakah Kinerja Bank
Umum Syariah di Indonesia?: Penilaian
dengan Sharia Maqashid Index (SMI).
Jurnal Ilmu Perbankan Dan Keuangan
Syariah, 2(1), 46–69.
https://doi.org/10.24239/jipsya.v2i1.22.46
-69
Anto, A., & Firmansyah, M. A. (2019).
manajemen bank syariah. In Buku
Manajemen Bank Syariah (Issue
September, pp. 23–24).
Cakhyaneu, A. (2018). Pengukuran Kinerja
Bank Umum Syariah Di Indonesia
Berdasarkan Sharia Maqashid Index (Smi).
Amwaluna: Jurnal Ekonomi Dan
Keuangan Syariah, 2(2), 160.
https://doi.org/10.29313/amwaluna.v2i2.3
753
Dr. Prof. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan Kombinasi (Mix
Method). 404.
Fahmi Irham. (2011). Analisis Kinerja
Keuangan, Panduan bagi Akademisi,
Manajer.
Hariyati, S. (2015). Persepsi Masyarakat
Terhadap Pembangunan Jembatan
Mahkota II di Kota Samarinda. Ejournal
Ilmu Pemerintahan, 3, 12.
Jefik Zulfikar. (2020). Peran Bank Syariah
Mandiri ( Bsm ). 5(2), 143.
Musolli, M. (2018). Maqasid Syariah: Kajian
Teoritis dan Aplikatif Pada Isu-Isu
Kontemporer. AT-TURAS: Jurnal Studi
Keislaman, 5(1), 62.
https://doi.org/10.33650/at-turas.v5i1.324
Mustafa Omar Mohammed, D. A. R. and F. M.
T. (2008). The Performance Measures of
Islamic Banking Based on the Maqasid
Framework. IIUM International
Accounting Conference (INTAC IV), 3–4.
Mutia, E., & Musfirah, N. (2017). Pendekatan
Maqashid Shariah Index Sebagai
Pengukuran Kinerja Perbankan Syariah Di
Asia Tenggara. Jurnal Akuntansi Dan
Keuangan Indonesia, 14(2), 185.
https://doi.org/10.21002/jaki.2017.10
Nasution, D. A. D., Erlina, E., & Muda, I.
(2020). Dampak Pandemi COVID-19
terhadap Perekonomian Indonesia. Jurnal
Benefita, 5(2), 212.
https://doi.org/10.22216/jbe.v5i2.5313
Ningsih, M. R., & Mahfudz, M. S. (2020).
Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap
Manajemen Industri Perbankan Syariah:
Analisis Komparatif. Point, 2(1), 2–3.
https://doi.org/10.46918/point.v2i1.576
JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU
Volume 4 Nomor 1 Januari 2021 E-ISSN 2621-8348
Dampak Covid-19 Terhadap Kinerja Keuangan
Perbankan Syariah Di Indonesia Menggunakan
Pendekatan Sharia Maqasid Index (SMI)
Lica Miana, Nonie Afrianty, Asnaini
23
Novilia Aisah. (2016). Analisis Kinerja
Keuangan Perbakan Syariah di Indonesia
Dengan Pendekatan Sharia Maqasid Index.
In skripsi.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 2020.
“Laporan Publikasi Perbankan”.
"https://cfs.ojk.go.id/cfs. (n.d.).
Putri Diesy Fitriani. (2020). Analisis
Komparatif Kinerja Keuangan Bank
Umum Syariah Pada Masa Pandemi
Covid-19. Jurnal Ilmu Akuntansi Dan
Bisnis Syariah, 2(2), 114.
Rosanti, R. A. (2019). Telaah Kinerja Keuangan
Perbankan Syariah Dengan Pendekatan
Sharia Maqashid Index Di Indonesia.
Prosiding Seminar Nasional & Call For
…, 10, 85.
http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php
/sncp/article/view/1996
Silpa Hanoatubun. (2020). Dampak Covid-19
Terhadap Perekonomian Indonesia. Jurnal
of Education, Psychology and Counseling,
2(1), 147.
https://doi.org/10.22216/jbe.v5i2.5313
Syafii, M., Sanrego, Y. D., & Taufiq, M. (2012).
An Analysis of Islamic Banking
Performance: Maqashid Index
Implementation in Indonesia and Jordania.
Journal of Islamic Finance, 1(1), 13–14.
Syofyan, A. (2017). Analisis Kinerja Bank
Syariah dengan Metode Indeks Maqasid
Syariah di Indonesia. Al-Masraf : Jurnal
Lembaga Keuangan Dan Perbankan, 2(2),
147.
https://journal.febi.uinib.ac.id/index.php/a
lmasraf/article/view/113
Tahliani, H. (2020). Tantangan Perbankan
Syariah dalam Menghadapi Pandemi
Covid-19. Madani Syari’ah, 3(2), 101.
https://stai-binamadani.e-
journal.id/Madanisyariah/article/view/205
Yenti Sumarni. (2020). Pandemi Covid-19:
Tantangan Ekonomi Dan Bisnis. Jurnal
Ekonomi Dan Perbankan Syariah, 6(2),
47.
JURNAL AGHINYA STIESNU BENGKULU
Volume 4 Nomor 1 Januari 2021 E-ISSN 2621-8348
Dampak Covid-19 Terhadap Kinerja Keuangan
Perbankan Syariah Di Indonesia Menggunakan
Pendekatan Sharia Maqasid Index (SMI)
Lica Miana, Nonie Afrianty, Asnaini
1
top related