daftar isi - surabaya upload/kua-pak-2018.pdf · kua perubahan apbd ta 2018 bab i - pendahuluan 3...
Post on 13-Jan-2020
17 Views
Preview:
TRANSCRIPT
KUA Perubahan APBD TA 2018
DAFTAR ISI i
Daftar Isi............................................................................................... i
Daftar Tabel ......................................................................................... ii
Daftar Gambar ..................................................................................... iii
Bab 1 Pendahuluan ........................................................................ I - 1
1.1. Latar Belakang Penyusunan Rancangan Kebijakan
Umum Perubahan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah ............................................................. I - 1
1.2. Tujuan Penyusunan Rancangan Kebijakan Umum
Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah ... ...................................................................... I - 20
1.3. Dasar Hukum Penyusunan Rancangan Kebijakan
Umum Perubahan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah .............................................................. I - 20
Bab 2 Perubahan Kebijakan Umum APBD................................... II - 1
2.1. Perubahan Asumsi Dasar Kebijakan Umum APBD ....... II - 1
2.2. Perubahan Kebijakan Pendapatan Daerah.................... II - 11
2.3. Perubahan Kebijakan Belanja Daerah ........................... II - 12
2.4. Perubahan Kebijakan Pembiayaan Daerah ................... II - 105
Bab 3 Penutup ................................................................................ III - 1
DAFTAR ISI
KUA Perubahan APBD TA 2018
ii DAFTAR ISI
2.1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota
Surabaya Menurut Lapangan Usaha ADHK dan
ADHB Tahun 2013-2018 (Milyar Rp) ........................... II - 3
2.2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota
Surabaya Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar
Harga Berlaku (ADHB) Tahun 2017 dan Perkiraan
2018 (Juta Rp.) .............................................................. II - 4
2.3. Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Kota
Surabaya Tahun 2013-2018 .......................................... II - 9
2.4. Incremental Labour Output Ratio (ILOR) Kota
Surabaya Tahun 2012-2018 .......................................... II - 9
2.5. Realisasi Nilai Investasi PMA dan PMDN Kota
Surabaya Tahun 2012-2017 dan Perkiraan 2018 .......... II - 10
2.6. Rencana Perubahan Pendapatan Daerah Kota
Surabaya Tahun 2018 ................................................... II - 12
2.7. Rencana Perubahan Belanja Daerah Kota
Surabaya Tahun 2018 ................................................... II - 15
2.8. Perubahan Pembiayaan Daerah Kota Surabaya
Tahun 2018.................................................................... II - 105
DAFTAR TABEL
KUA Perubahan APBD TA 2018
DAFTAR ISI iii
2.1. Pertumbuhan Ekonomi Kota Surabaya Tahun 2013-
2017 dan Perkiraan 2018 ........................................................... II - 6
2.2. Tingkat Inflasi Kota Surabaya Tahun 2013-2018 ....................... II - 8
DAFTAR GAMBAR
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB I - PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Penyusunan Kebijakan Umum Perubahan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah
Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
sebagaimana yang telah diubah kedua kali dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah, mengamanatkan bahwa perubahan APBD dapat
dilakukan apabila terjadi:
a. Perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kebijakan umum
APBD;
b. Keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran anggaran
antar unit organisasi, antar kegiatan dan antar jenis belanja;
c. Keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun sebelumnya
harus digunakan untuk tahun berjalan;
d. Keadaan darurat; dan
e. Keadaan luar biasa.
Untuk menjamin konsistensi Rancangan Kebijakan Umum
Perubahan Anggaran serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara
Perubahan APBD, Kepala Daerah harus menyampaikan dokumen
tersebut kepada DPRD, yang selanjutnya hasil pembahasan terhadap
dokumen tersebut disepakati bersama antara kepala daerah dengan
DPRD pada waktu yang bersamaan, sehingga keterpaduan substansi
KUA dan PPAS dalam proses penyusunan Rancangan Peraturan
Daerah tentang APBD Perubahan Tahun Anggaran 2018 akan lebih
efektif sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 33 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018.
BAB 1
PENDAHULUAN
KUA Perubahan APBD TA 2018
2 BAB I - PENDAHULUAN
Perkembangan perekonomian suatu wilayah dari sisi makro
ekonomi diukur melalui tingkat pertumbuhan ekonomi dimana
pertumbuhan ekonomi dihitung dari perubahan nilai PDRB ADHK
dibanding tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi yang positif
menggambarkan kemajuan ekonomi pada suatu wilayah. Pada tahun 2017
pertumbuhan ekonomi Kota Surabaya berdasarkan tahun dasar 2010
sebesar 6,10 persen mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan
pertumbuhan ekonomi Kota Surabaya pada tahun 2016, yaitu sebesar
6,00 persen.
Pada tahun 2018 Pendapatan daerah terdapat pengurangan
sebesar Rp64.732.503.951,- atau -0,80% dari Rp8.128.207.032.782,-
menjadi Rp8.063.474.528.831,-. Perubahan target Pendapatan daerah
Tahun 2018 dapat dijelaskan dalam rincian sebagai berikut:
A. Pendapatan Asli Daerah
Pada tahun 2018 PAD mengalami peningkatan sebesar
Rp30.493.176.636,- atau 0,65% dari Rp4.712.856.394..887,- menjadi
Rp4.743.349.571.523,- yang bersumber dari:
1. Pajak Daerah
Pajak Daerah mengalami peningkatan sebesar Rp89.566.522.570,-
atau 2,55% yang semula Rp3.512.731.272.026,- menjadi
Rp3.602.297.794.596,- meliputi:
a. Pajak hotel mengalami peningkatan sebesar
Rp22.378.218.989,- atau 9,92% yang semula
Rp225.675.703.225,- menjadi Rp248.053.922.214,- hal ini
dikarenakan adanya potensi perluasan basis data pajak hotel
terutama rumah kos dikarenakan semakin meningkatnya
kebutuhan hunian di Kota Surabaya serta penerapan
pemantauan transaksi secara elektronik bisa menambah
besarnya kepercayaan masyarakat akan transparansi
pengelolaan pajak daerah;
b. Pajak restoran mengalami kenaikan sebesar
Rp44.319.322.431,- atau 11,58% yang semula
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB I - PENDAHULUAN 3
Rp382.731.590.007,- menjadi Rp427.050.912.438,- hal ini
dikarenakan tingginya daya beli masyarakat dan potensi
adanya perluasan basis data restoran yang selama ini belum
menjadi objek pajak, serta penerapan pelaksanaan pelaporan
transaksi harian yang memungkinkan pengelola usaha restoran
/ rumah makan untuk melaporkan omzet harian melalui aplikasi
berbasis android;
c. Pajak Hiburan mengalami kenaikan yaitu sebesar
Rp5.320.499.648,- atau 7,44% yang semula
Rp71.527.627.500,- menjadi Rp76.848.127.148,- hal ini
dikarenakan Life style atau gaya hidup masyarakat yang
semakin meningkat, menuntut hiburan sebagai salah satu
kebutuhan yang dijadikan rutinitas;
d. Pajak reklame tidak mengalami perubahan yaitu sebesar
Rp133.730.872.000,-
e. Pajak penerangan jalan mengalami kenaikan yaitu sebesar
Rp8.788.741.474,- atau 2,25% yang semula
Rp390.589.900.000,- menjadi Rp399.378.641.474,- hal ini
dikarenakan Masyarakat yang menjadi pelanggan PLN semakin
banyak serta tuntutan kebutuhan akan tenaga listrik semakin
besar seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi;
f. Pajak parkir mengalami kenaikan yaitu sebesar
Rp8.759.740.028,- atau 11,46% yang semula
Rp76.423.987.470,- menjadi Rp85.183.727.498,- hal ini
dikarenakan optimisme akan penambahan basis data pajak
parkir saat menjalankan sistem keterbukaan dan semakin
mempermudah dalam proses penyampaian SPTPD pajak
parkir;
g. Pajak Air Tanah tidak mengalami perubahan yaitu sebesar
Rp1.459.798.400,-;
h. Pajak Bumi dan Bangunan tidak mengalami kenaikan yaitu
sebesar Rp1.054.253.324.370,- hal ini dikarenakan :
KUA Perubahan APBD TA 2018
4 BAB I - PENDAHULUAN
Masa pajak bumi dan bangunan adalah satu tahun dan
dasar pengenaannya adalah NJOP yang ditetapkan awal
tahun 2018 sehingga tidak ada lagi tambahan penetapan
pajak di tahun ini.
Jatuh tempo terakhir PBB adalah bulan Agustus 2018
sehingga potensi penerimaan PBB setelah bulan Agustus
hanya dari tunggakan pajak tahun - tahun sebelumnya;
i. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan tidak mengalami
yaitu sebesar Rp1.176.338.469.054,- hal ini dikarenakan :
NJOP sebagai dasar pengenaan BPHTB didasarkan pada
NJOP yang telah ditetapkan di awal tahun 2018 sehingga
tidak ada potensi kenaikan lagi sepanjang tahun ini.
Pengaruh faktor makro yaitu pendaftaran tanah sistematis
lengkap (PTSL) kurang berkontribusi terhadap penerimaan
BPHTB karena didasarkan pada NJOP yang nilainya lebih
rendah daripada harga transaksi dan harga pasar serta
berlakunya pengurangan BPHTB karena melaksanakan
kebijakan pemerintah ini.
2. Retribusi Daerah
Retribusi Daerah mengalami peningkatan sebesar
Rp13.785.081.938,- atau 3,92% yang semula Rp351.339.733.611,-
menjadi Rp365.124.815.549,- meliputi:
a. Retribusi Jasa Umum mengalami peningkatan sebesar
Rp756.157.258,- atau 0,73% yang semula Rp103.175.357.503,-
menjadi Rp103.931.514.761,- yaitu dari:
Retribusi pelayanan kesehatan tidak mengalami perubahan yaitu
sebesar Rp10.050.799.500,-
Retribusi pelayanan persampahan/kebersihan tidak mengalami
perubahan yaitu sebesar Rp40.000.000.000,-;
Retribusi pelayanan pemakaman dan pengabuan mayat
mengalami penurunan yaitu sebesar Rp82.423.670,- atau
(-2,94%) yang semula Rp2.800.470.000,- menjadi
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB I - PENDAHULUAN 5
Rp2.718.046.330,- hal ini dikarenakan retribusi pelayanan
pemakaman dan pengabuan mayat penyesuaiannya
berdasarkan pertimbangan realisasi tahun 2017;
Retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum mengalami
peningkatan sebesar Rp112.000.000,- atau 0,33% yang semula
Rp34.384.346.500,- menjadi Rp34.496.346.500,- hal ini
dikarenakan menyesuaikan realisasi dan potensi pendapatan;
Retribusi pengujian kendaraan bermotor mengalami peningkatan
sebesar Rp726.580.928,- atau 5,88% yang semula
Rp12.360.104.072,- menjadi Rp13.086.685.000,- hal ini
menyesuaikan realisasi dan potensi pendapatan;
Retribusi cetak peta tidak mengalami perubahan yaitu sebesar
Rp1.225.476.000,-;
Retribusi pelayanan tera / tera ulang tidak mengalami perubahan
yaitu sebesar Rp1.770.961.431,-;
Retribusi pengelolaan limbah cair dalam bentuk tinja tidak
mengalami perubahan yaitu sebesar Rp583.200.000;
b. Retribusi Jasa Usaha mengalami peningkatan sebesar
Rp14.049.104.080,- (18,97%) yang semula Rp74.070.540.308,-
menjadi Rp88.119.644.388,- yaitu dari:
Retribusi terminal mengalami peningkatan sebesar
Rp27.862.372,- atau 0,36% yang semula Rp7.795.892.428,-
menjadi Rp7.823.754.800,- hal ini dikarenakan menyesuaikan
realisasi dan potensi pendapatan;
Retribusi tempat khusus parkir mengalami penurunan sebesar
Rp556.134.000,- atau 11,56% yang semula Rp4.810.463.000,-
menjadi Rp4.254.329.000,- hal ini dikarenakan menyesuaikan
realisasi dan potensi pendapatan;
Retribusi tempat rekreasi dan olahraga tidak mengalami
perubahan yaitu sebesar Rp6.072.175.000,- ;
Pemakaian tanah atau tempat-tempat yang dikuasai oleh
Pemerintah Kota Surabaya mengalami peningkatan sebesar
Rp14.600.853.718,- atau 28,38% yang semula
KUA Perubahan APBD TA 2018
6 BAB I - PENDAHULUAN
Rp51.449.431.324,- menjadi Rp66.050.285.042,- hal ini
dikarenakan penyesuaian Perwali 9 Tahun 2018 tentang
perubahan tarif retribusi pemakaian kekayaan daerah pada
obyek retribusi berupa pelayanan pemakaian tanah;
Pemakaian Rumah yang dikuasai Pemerintah Kota Surabaya
mengalami peningkatan yaitu sebesar Rp121.248.110,- atau
11,39% yang semula Rp1.064.429.556,- menjadi
Rp1.185.677.666,- hal ini dikarenakan menyesuaikan potensi;
Pemakaian Gedung Balai Pemuda dan GNI mengalami
penurunan yaitu sebesar Rp422.620.000,- atau (-54,87%) yang
semula Rp770.290.000,- menjadi Rp347.670.000,- hal ini
dikarenakan masih ada pembangunan masjid dan pekerjaan
lanjutan basemen di area Balai Pemuda serta pengalihan fungsi
pendopo GNI menjadi museum;
Penggunaan gedung gelanggang remaja surabaya mengalami
peningkatan sebesar Rp5.000.000,- atau 6,67% yang semula
Rp75.000.000,- menjadi Rp80.000.000,- hal ini dikarenakan
penyesuaian potensi;
Penggunaan gedung serba guna mengalami peningkatan
sebesar Rp23.192.000,- atau 1,95% yang semula
Rp1.192.043.000,- menjadi Rp1.215.235.000,- hal ini
dikarenakan penyesuaian potensi;
Retribusi pemakaian gedung diklat sebesar Rp1.500.000,- hal ini
berdasarkan realiasi sampai dengan semester I tahun 2018;
Retribusi pemakaian mikro dan kecil koperasi mengalami
peningkatan sebesar Rp193.084.000,- atau 42,34% yang semula
Rp456.000.000,- menjadi Rp649.084.000,- hal ini dikarenakan
menyesuaikan potensi;
Retribusi pemakaian mikro dan kecil pertanian mengalami
peningkatan yaitu sebesar Rp55.117.880,- atau 14,32% yang
semula Rp.384.816.000,- menjadi Rp439.933.880,- hal ini
dikarenakan memperhitungkan realisasi tahun 2017 dan realisasi
Januari sampai dengan bulan Juni 2018;
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB I - PENDAHULUAN 7
Retribusi perizinan tertentu mengalami peningkatan sebesar
Rp3.684.928.149,- atau 2,12% yang semula
Rp174.093.835.800,- menjadi Rp177.778.763.949,- yaitu dari :
Retribusi izin mendirikan bangunan mengalami peningkatan
sebesar Rp4.705.107.549,- atau 2,84% yang semula
Rp165.897.386.400,- menjadi Rp170.602.493.949,- hal ini
menyesuaikan potensi;
Retribusi izin trayek mengalami penurunan sebesar
Rp217.926.000,- atau -33,27% yang semula Rp654.996.000,-
menjadi Rp437.070.000,- hal ini dikarenakan banyak taxi yang
dicabut ijin operasionalnya dan permasalahan dengan taxi online
yang masih belum selesai sehingga angkot banyak yang tidak
beroperasi;
Retribusi perpanjangan izin mempekerjakan tenaga kerja asing
mengalami penurunan sebesar Rp802.253.400,- atau -10,64%
yang semula Rp7.541.453.400,- menjadi Rp6.739.200.000,- hal
ini dikarenakan estimasi berkurangnya jumlah TKA yang
memenuhi syarat dari 482 orang diperkirakan turun menjadi 416
orang dengan prediksi nilai tukar dolar Rp13.500.
c. Retribusi perizinan tertentu mengalami penurunan sebesar
Rp1.020.179.400,- atau -0,59% yang semula Rp174.093.835.800,-
menjadi Rp173.073.656.400,- yaitu dari :
Retribusi izin mendirikan bangunan tidak mengalami peningkatan
yaitu sebesar Rp165.897.386.400,-;
Retribusi izin trayek mengalami penurunan sebesar
Rp217.926.000,- atau (-33,27%) yang semula Rp654.996.000,-
menjadi Rp437.070.000,- hal ini dikarenakan banyak taxi yang
dicabut ijin operasionalnya dan permasalahan dengan taxi online
yang masih belum selesai sehingga angkot banyak yang tidak
beroperasi;
Retribusi perpanjangan izin mempekerjakan tenaga kerja asing
mengalami penurunan sebesar Rp802.253.400,- atau -10,64%
yang semula Rp7.541.453.400,- menjadi Rp6.739.200.000,- hal
KUA Perubahan APBD TA 2018
8 BAB I - PENDAHULUAN
ini dikarenakan estimasi berkurangnya jumlah TKA yang
memenuhi syarat dari 482 orang diperkirakan turun menjadi 416
orang.
3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan mengalami
pengurangan sebesar Rp10.153.332.807,- atau -6,70% yang semula
Rp151.461.786.575,- menjadi Rp141.308.453.768,- yaitu dari :
a. Bagian Laba Atas Penyertaan Modal Pada Perusahaan Milik
Daerah/BUMD mengalami penurunan sebesar Rp12.980.846.133,-
atau -9,14% yang semula Rp142.065.769.139,- menjadi
Rp129.084.923.006,- yaitu dari :
Bagian Laba Perusahaan Daerah Air Minum mengalami
penurunan sebesar Rp7.569.406.980,- atau -6,27% yang
semula Rp120.697.500.000,- menjadi Rp113.128.093.020,-hal
ini berdasarkan Keputusan Walikota Nomor
188.45/117/436.1.2/2018 tentang Pengesahan Laporan
Keuangan Perusahaan Daerah Air Minum Surya Sembada Kota
Surabaya, tanggal penetapan 6 April 2018;
Bagian Laba Perusahaan Daerah Pasar Surya sebesar
Rp4.550.258.195,- dihapus hal ini karena Perusahaan Daerah
Pasar Surya mengalami kerugian di tahun 2017;
Bagian Laba Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan
sebesar Rp151.545.654,- dihapus hal ini karena Perusahaan
Rumah Potong Hewan mengalami kerugian di tahun 2017;
Bagian Laba Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur
mengalami penurunan sebesar Rp221.363.546,- atau (-1,55%)
yang semula Rp14.300.000.000,- menjadi Rp14.078.636.454,-
hal ini berdasarkan Surat Bank Pembangunan Daerah Jawa
Timur Nomor 057/1232.1/UTA/PN/SRT, Perihal Laporan
Keuangan PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur, tanggal
25 Juli 2018;
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB I - PENDAHULUAN 9
Bagian Laba Bank Perkreditan Rakyat Jawa Timur mengalami
peningkatan sebesar Rp750.000,- atau 11,08% yang semula
Rp6.771.000,- menjadi Rp7.521.000,- hal ini berdasarkan Surat
Bank Perkreditan Rakyat Jawa Timur Nomor 1008/Tre/2018,
Perihal Penyampaian Data Estimasi Deviden, tanggal 24 Juli
2018;
Bagian Laba PT. Surya Artha Utama mengalami penurunan
sebesar Rp458.267.453,- atau (-43,37%) yang semula
Rp1.056.746.250,- menjadi Rp598.478.797,- dikarenakan
penyesuaian Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan Tahun Buku 2016 PT. Bank Perkreditan Rakyat
tanggal 23 Pebruari 2017 dan Surat PT. Surya Artha Utama
Nomor 355/SAU-Pemkot/VII/2018, Perihal Laporan Keuangan
PT. BPR Surya Artha Utama, tanggal 24 Juli 2018;
Bagian Laba PT. Surya Karsa Utama mengalami penurunan
sebesar Rp20.649.970,- atau (-4,28%) yang semula
Rp482.948.040,- menjadi Rp462.298.070,- karena berdasarkan
laporan keuangan tahun 2017;
Bagian Laba Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun
Binatang Surabaya mengalami penurunan sebesar
Rp10.104.335,- atau (-1,23%) yang semula Rp820.000.000,-
menjadi Rp809.895.665,- karena berdasarkan Surat PD. TS
KBS Nomor 701/EXT/PDTS-KBS/VIII/2018, Perihal Rencana
Penyetoran Deviden, tanggal 16 Agustus 2018;
b. Bagian Laba Atas Penyertaan Modal Pada Perusahaan Milik
Pemerintah/BUMN yaitu dari Bagian Laba PT. Surabaya Industri
Estate Rungkut (SIER) mengalami peningkatan sebesar
Rp2.827.513.326,- atau 30,09% yang semula Rp9.396.017.436,-
menjadi Rp12.223.530.436,- berdasarkan laporan keuangan audit
tahun 2017.
KUA Perubahan APBD TA 2018
10 BAB I - PENDAHULUAN
4. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang sah
Lain-lain PAD yang Sah mengalami pengurangan sebesar
Rp62.705.095.065,- atau -8,99% yang semula Rp697.323.602.675,-
menjadi Rp634.618.507.610,- meliputi:
- Penjualan peralatan/perlengkapan kantor tidak terpakai mengalami
peningkatan sebesar Rp287.209.360,- atau 17,96% yang semula
Rp1.599.314.640,- menjadi Rp1.886.524.000,- hal ini dikarenakan
penyesuaian realisasi;
- Penerimaan Jasa Giro tidak mengalami perubahan yaitu sebesar
Rp20.245.237.328,-;
- Pendapatan Bunga Deposito tidak mengalami perubahan yaitu
sebesar Rp113.115.536.281,-;
- Pendapatan denda atas keterlambatan pelaksanaan pekerjaan
sebesar Rp12.760.314,- hal ini berdasarkan realisasi sampai dengan
semester I tahun 2018;
- Pendapatan denda retribusi sebesar Rp1.811.799.506,- hal ini
berdasarkan realisasi sampai dengan semester I tahun 2018;
- Pendapatan hasil eksekusi atas jaminan sebesar Rp737.838.572,-
hal ini berdasarkan realisasi sampai dengan semester I tahun 2018
- Pendapatan dari pengembalian gaji dan tunjangan sebesar
Rp149.876.997,- hal ini berdasarkan realisasi sampai dengan
semester I tahun 2018;
- Penerimaan lain-lain mengalami pengurangan sebesar
Rp46.898.371.076,- atau -23,48% yang semula Rp199.710.310.432,-
menjadi Rp152.811.939.356,- hal ini dikarenakan :
a. Penerimaan gedung wanita candra kencana mengalami
peningkatan sebesar Rp246.343.333,- atau 57,37% yang semula
Rp429.415.000,- menjadi Rp675.758.333,- hal ini dikarenakan
menyesuaikan potensi
b. Penerimaan lain-lain tidak mengalami perubahan yaitu sebesar
Rp27.557.488.146,-
c. Penyetoran atas Temuan Hasil Pemeriksaan sebesar
Rp2.764.867.276,- penyesuaian berdasarkan realisasi
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB I - PENDAHULUAN 11
d. Sewa Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) dan Halte Bis
mengalami peningkatan sebesar Rp2.405.024.641,- atau 29,60%
yang semula Rp8.123.948.175,- menjadi Rp.10.528.972.816,-
hal ini dikarenakan adanya addendum sewa JPO Jl. Basuki
Rahmad dekat Ranchmarket
e. Sewa Bangunan Tunjungan Center tidak mengalami perubahan
yaitu sebesar Rp301.795.640,-
f. Pendapatan dari Gelora 10 Nopember mengalami penurunan
sebesar Rp256.222.900,- atau -39,12% yang semula
Rp655.000.000,- menjadi Rp398.777.100.- hal ini dikarenakan
adanya sarana prasarana (wisma Atlet, lampu tower dan
instalasinya) yang masih membutuhkan renovasi, serta
pembatasan penggunaan even besar dan diarahkan untuk
pindah ke Stadion Bung Tomo
g. Pendapatan dari hasil kontribusi bangun guna serah (BOT)
Pasar Turi tidak mengalami perubahan yaitu sebesar
Rp546.875.000,-
h. Sewa Stadion Bung Tomo mengalami peningkatan sebesar
Rp600.000.000,- atau 60% yang semula Rp1.000.000.000,-
menjadi Rp1.600.000.000,- hal ini dikarenakan adanya potensi
optimalisasi pemanfaatan
i. Penerimaan pamakaian sewa rumah susun tidak mengalami
perubahan yaitu tetap sebesar Rp1.465.000.000,-
j. Penerimaan dr Bangunan Gedung Kantin Milik/ di Kuasai
Pemkot mengalami penurunan sebesar Rp3.610.000,- atau
-4,97% yang semula Rp72.610.000,- menjadi Rp69.000.000,- hal
ini disesuaikan dengan hasil appraisal
k. Pendapatan sanksi administrasi bahan pustaka sebesar
Rp29.549.800,- penyesuaian berdasarkan realisasi semester I
2018
l. Pendapatan Sanksi Administrasi Pelanggaran Administrasi
Kependudukan mengalami peningkatan sebesar
Rp412.800.000,- atau 179,48% yang semula Rp230.000.000,-
KUA Perubahan APBD TA 2018
12 BAB I - PENDAHULUAN
menjadi Rp642.800.000,- berdasarkan realisasi sampai dengan
bulan Juni 2018
m. Pendapatan sanksi administrasi pelanggaran administrasi
pencatatan sipil mengalami peningkatan sebesar
Rp883.717.200,- atau 36% yang semula Rp2.455.000.000,-
menjadi Rp3.338.717.200,- berdasarkan realisasi sampai
dengan bulan Juni 2018
n. Pendapatan sanksi administrasi pelanggaran ketentuan
bangunan mengalami pengurangan sebesar Rp58.325.231.084,-
atau -73,48% yang semula Rp79.378.365.372,- menjadi
Rp21.053.134.288,- berdasarkan realisasi sampai dengan bulan
Agustus 2018 dikarenakan menyesuaikan Peraturan Walikota
Nomor 51 Tahun 2017
o. Pendapatan pembayaran kompensasi lahan makam mengalami
penurunan sebesar Rp6.472.528.300,- atau -14,63% yang
semula Rp44.246.800.000,- menjadi Rp37.774.271.700,- hal ini
dikarenakan adanya permasalahan siteplan lama antara lain
terkait status lahan dan batas lahan
p. Pendapatan sanksi administrasi pelanggaran ketentuan
kepariwisataan sebesar Rp50.000.000,- berdasarkan realiasasi
sampai dengan semester I tahun 2018
q. Pendapatan Kontribusi tetap PT. Sumber Organik tetap sebesar
Rp5.783.121.000,-
r. Pendapatan Sanksi Administrasi Pajak Hotel tetap sebesar
Rp420.000.000,-
s. Pendapatan Sanksi Administrasi Pajak Restoran sebesar
Rp277.125.725,- hal ini berdasarkan realisasi sampai dengan
semester I tahun 2018
t. Pendapatan Sanksi Administrasi Pajak Hiburan tetap sebesar
Rp580.000.000,-
u. Pendapatan Sanksi Administrasi Pajak Reklame sebesar
Rp5.000.000.000,- hal ini berdasarkan realisasi sampai dengan
semester I tahun 2018
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB I - PENDAHULUAN 13
v. Pendapatan Sanksi Administrasi Pajak Penerangan Jalan Non
PLN sebesar Rp1.537.643,-
w. Pendapatan Sanksi Administrasi Pajak Parkir sebesar
Rp38.288.821,- hal ini berdasarkan realisasi sampai dengan
semester I tahun 2018
x. Pendapatan Sanksi Administrasi Pajak Air Tanah sebesar
Rp3.082.003,- hal ini berdasarkan realisasi sampai dengan
semester I tahun 2018
y. Pendapatan Sanksi Administrasi Pajak Bumi dan Bangunan
tetap sebesar Rp25.964.892.099,-
z. Pendapatan Sanksi Administrasi atas Pemakaian Sentra
Makanan dan minuman sebesar Rp19.033.800,- hal ini
berdasarkan realisasi sampai dengan semester I tahun 2018
aa. Pendapatan Sanksi Administrasi atas Pemakaian Sentra Ikan
Hias sebesar Rp486.760,- hal ini berdasarkan realisasi sampai
dengan semester I tahun 2018
bb. Pendapatan Sanksi Administrasi Retribusi Terminal tetap
sebesar Rp35.300.540,-
cc. Pendapatan Sanksi Administrasi Retribusi Pengujian Kendaraan
Bermotor tetap sebesar Rp460.769.410,-
dd. Pendapatan Sanksi Administrasi Ijin Trayek tetap sebesar
Rp3.930.050,-
ee. Pendapatan Sanksi Administrasi Retribusi Rekreasi dan
Olahraga sebesar Rp2.051.380,-
ff. Pendapatan Uang Partisipasi Pembangunan dari Pemegang
HGB diatas HPL No.1 / Kelurahan Panjang Jiwo sebesar
Rp40.776.879,- hal ini berdasarkan realisasi sampai dengan
semester I tahun 2018
gg. Pendapatan Sanksi Administrasi Retribusi Pelayanan Tera/ Tera
Ulang sbesar Rp1.133.880,- hal ini berdasarkan realisasi sampai
dengan semester I tahun 2018
KUA Perubahan APBD TA 2018
14 BAB I - PENDAHULUAN
hh. Pendapatan Sewa Atas Penyelenggaraan Jaringan Utilitas di
Kota Surabaya sebesar Rp1.107.461.800,- hal ini berdasarkan
realisasi sampai dengan semester I tahun 2018
ii. Pendapatan Uang Partisipasi Pemegang HGB Diatas HPL
sebesar Rp110.215.267,- hal ini berdasarkan realisasi sampai
dengan semester I tahun 2018
jj. Pendapatan Sanksi Administratif Atas Pengelolaan Sampah dan
Kebersihan sebesar Rp44.625.000,- hal ini berdasarkan realisasi
sampai dengan semester I tahun 2018
kk. Pendapatan Atas Jaminan Peminjaman Bahan Pustaka sebesar
Rp3.100.000,- hal ini berdasarkan realisasi sampai dengan
semester I tahun 2018
ll. Pendapatan Sewa Barang Milik / Dikuasai Pemerintah Kota
Surabaya Berupa Jalan sebesar Rp4.118.000.000,- hal ini
berdasarkan realisasi sampai dengan semester I tahun 2018
- Pendapatan dari Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) mengalami
peningkatan sebesar Rp4.000.000.000,- atau 1,61% yang semula
Rp248.405.663.256,- menjadi Rp252.405.663.256,- meliputi:
Pendapatan BLUD RSUD Dr. Mohammad Soewandhie
mengalami peningkatan sebesar Rp4.000.000.000,- atau
2,56% yang semula Rp156.105.449.568,- menjadi
Rp160.105.449.568,- hal ini dikarenakan mempertimbangkan
potensi kenaikan JKN terkait program Pemerintah bahwa
seluruh warga harus tercover oleh BPJS
Pendapatan BLUD RSUD Bhakti Dharma Husada tetap
sebesar Rp92.300.213.688,-
- Dana Kapitasi Kesehatan Nasional mengalami penurunan sebesar
Rp22.806.208.738,- atau (-19,96%) yang semula
Rp114.247.540.738,- menjadi Rp91.441.332.000,- hal ini
dikarenakan perhitungan SILPA pendapatan di tahun 2017 yang
tidak seharusnya dicatatkan kembali.
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB I - PENDAHULUAN 15
B. Dana Perimbangan
Dana Perimbangan mengalami pengurangan sebesar
Rp2.905.446.100,- atau -0,13% dari Rp2.200.611.081.799,- menjadi
Rp2.197.705.635.699,- yang bersumber dari:
1. Dana Bagi Hasil Pajak
Dana Bagi Hasil Pajak mengalami pengurangan sebesar
Rp1.993.299.113,- atau -0,39% yang semula Rp509.643.429.800,-
menjadi Rp507.650.130.687,- meliputi:
a) Pendapatan dari Bagi hasil Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
mengalami peningkatan sebesar Rp3.159.065.647,- atau
30,23% yang semula Rp10.451.739.000,- menjadi
Rp13.610.804.647,- berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 187 Tahun 2017 tentang Perubahan Rincian Dana Bagi
Hasil dan Penetapan Kurang Bayar dan Lebih Bayar Dana Bagi
Hasil pada Tahun Anggaran 2017 serta tata cara
penyesuaiannya;
b) Pendapatan dari Pajak Penghasilan (PPh) Wajib Pajak Orang
Pribadi Dalam Negeri (WPOPDN) dan PPh Pasal 21
mengalami pengurangan sebesar Rp1.313.091.452,- atau
-0,28% dari Rp474.866.139.000,- menjadi Rp473.553.047.548,-
berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 187 Tahun
2017 tentang Perubahan Rincian Dana Bagi Hasil dan
Penetapan Kurang Bayar dan Lebih Bayar Dana Bagi Hasil
pada Tahun Anggaran 2017 serta tata cara penyesuaiannya
c) Pendapatan dari bagi hasil cukai hasil tembakau mengalami
penurunan sebesar Rp3.839.273.308,- atau -15,78% yang
semula Rp24.325.551.800,- menjadi Rp20.486.278.492,-
berdasarkan:
- Peraturan Menteri Keuangan Nomor 187 Tahun 2017
tentang Perubahan Rincian Dana Bagi Hasil dan Penetapan
Kurang Bayar dan Lebih Bayar Dana Bagi Hasil pada Tahun
Anggaran 2017 serta tata cara penyesuaiannya;
KUA Perubahan APBD TA 2018
16 BAB I - PENDAHULUAN
- Peraturan Gubernur 89 Tahun 2017 tentang Alokasi Dana
Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau Tahun Anggaran 2018.
2. Bagi Hasil Bukan Pajak
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak mengalami penurunan
Rp912.146.987,- atau -2,37% yang semula Rp38.534.465.999,-
menjadi Rp37.622.319.012,- penurunan tersebut berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 187 Tahun 2017 tentang
Perubahan Rincian Dana Bagi Hasil dan Penetapan Kurang Bayar
dan Lebih Bayar Dana Bagi Hasil pada Tahun Anggaran 2017 serta
tata cara penyesuaiannyameliputi :
a) Bagi Hasil dari Provisi Sumber Daya Hutan mengalami
peningkatan Rp233.898.292,- atau 102,53% yang semula
Rp228.126.000,- menjadi Rp462.024.292,-
b) Bagi Hasil dari Pungutan Hasil Perikanan mengalami
peningkatan sebesar Rp77.634.928,- atau 8,23% yang semula
Rp943.026.999,- menjadi Rp1.020.661.927,-
c) Bagi Hasil dari Pertambangan Minyak Bumi mengalami
penurunan sebesar Rp4.986.742.358,- atau (-13,36%) yang
semula Rp37.332.232.000,- menjadi Rp32.345.489.642,-
d) Bagi Hasil dari Pertambangan Gas Bumi sebesar
Rp3.746.711.644,-.
e) Bagi Hasil Pertambangan Panas Bumi mengalami peningkatan
sebesar Rp17.066.507,- atau 56,20% yang semula
Rp30.365.000,- menjadi Rp47.431.507,-
f) Bagi Hasil Sumber Daya Alam Mineral dan Batubara dihapus
sebesar Rp716.000,-.
3. Dana Alokasi Umum (DAU)
Dana Alokasi Umum (DAU) tidak mengalami perubahan yaitu
sebesar Rp1.211.713.876.000,-.
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB I - PENDAHULUAN 17
4. Dana Alokasi Khusus (DAK)
Dana Alokasi Khusus (DAK) tidak mengalami perubahan yaitu
sebesar sebesar Rp440.719.310.000,-.
C. Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah
Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah mengalami penurunan
sebesar Rp92.320.234.487,- atau -7,60% yang semula
Rp1.214.739.556.096,- menjadi Rp1.122.419.321.609,- yang
bersumber dari:
1. Pendapatan Hibah
Perolehan pendapatan dari Hibah Dana Bos mengalami
penurunan sebesar Rp21.298.608.209,- atau -10,60% yang
semula Rp200.911.208.209,- menjadi Rp179.612.600.000,- hal ini
berdasarkan :
a. Naskah Perjanjian Hibah Bos antara Gubernur Jawa Timur
dengan Kepala Satuan Pendidikan Dasar Kota Surabaya
Nomor 972/1140.01/101.1/2018 untuk SD;
b. Naskah Perjanjian Hibah Bos antara Gubernur Jawa Timur
dengan Kepala Satuan Pendidikan Dasar Kota Surabaya
Nomor 972/1141.01/101.1/2018 untuk SMP.
2. Dana Bagi Hasil Pajak Propinsi
Perolehan pendapatan dari bagi hasil pajak dari provinsi
mengalami penurunan sebesar Rp70.971.626.278,- atau -7,38%
yang semula Rp961.378.947.887,- menjadi Rp890.407.321.609,
berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor
188/749/KPTS/013/2017 tentang Penetapan Alokasi Bagi Hasil
Pajak Daerah untuk Kab/Kota berdasarkan Target Penerimaan
Pajak Daerah Triwulan IV Tahun Anggaran 2017, tanggal 29
Desember 2017 dan Surat Sekretaris Daerah Nomor
970/7891/202.4/2018/2018, Perihal Informasi Alokasi Sementara
Bagi Hasil Pajak Daerah pada APBD TA. 2018, tanggal 21
Pebruari 2018, yang meliputi:
KUA Perubahan APBD TA 2018
18 BAB I - PENDAHULUAN
Bagi Hasil Penerimaan dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)
mengalami penurunan sebesar Rp32.697.022.806,- atau
(-9,07%) yang semula Rp360.604.851.880,- menjadi
Rp327.907.829.074,-;
Bagi Hasil Penerimaan dari Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor (BBN-KB) mengalami penurunan sebesar
Rp307.457.504,- atau (-0,11%) yang semula
Rp272.759.100.125,- menjadi Rp272.451.642.621,-;
Bagi Hasil Penerimaan dari Pajak Bahan Bakar Kendaraan
Bermotor (PBB-KB) mengalami penurunan sebesar
Rp58.702.850.633,- atau (-21,87)% yang semula
Rp268.459.207.462,- menjadi Rp209.756.356.829,- ;
Bagi Hasil Penerimaan dari Air Permukaan mengalami
penurunan sebesar Rp228.992.076,- atau (-14,12%) yang
semula Rp1.621.497.158,- menjadi Rp1.392.505.082,-;
Bagi Hasil Penerimaan Pajak Rokok mengalami peningkatan
sebesar Rp20.964.696.741,- atau 36,19% yang semula
Rp57.934.291.262,- menjadi Rp78.898.988.003,-.
3. Dana Bantuan Keuangan dari Propinsi
Bantuan Keuangan dari Provinsi mengalami perubahan
Rp.50.000.000,- atau (-1,35%) yang semula Rp Rp3.699.400.000-,
menjadi Rp3.649.400.000,-.
4. Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah yaitu dari Dana Insentif Daerah
tidak mengalami perubahan yaitu sebesar Rp48.750.000.000,-
Belanja Daerah diperkirakan mengalami perubahan dari
Rp9.117.196.864.653,- menjadi Rp9.252.782.668.236,- bertambah
sebesar Rp135.585.803.583,- atau 1,49%, yang meliputi:
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB I - PENDAHULUAN 19
1. Belanja Tidak Langsung mengalami perubahan dari
Rp2.390.254.727.237,- menjadi Rp2.371.418.942.383,- berkurang
sebesar Rp18.835.784.854,- atau -0,79%, yang meliputi :
a. Belanja pegawai mengalami perubahan dari Rp2.154.203.040.522,-
menjadi Rp2.125.810.091.981,- mengalami pengurangan sebesar
Rp28.392.948.541,- atau -1,32%;
b. Belanja hibah mengalami perubahan dari Rp223.001.686.715,-
menjadi Rp223.172.686.715,- atau mengalami peningkatan
sebesar Rp171.000.000,- atau 0,08%;
c. Belanja Bagi Hasil kepada Prov/Kab/Kota mengalami perubahan
dari Rp750.000.000,- menjadi Rp9.254.742.990,- mengalami
peningkatan sebesar Rp8.504.742.990,- atau 1.133,97% yang
merupakan bagi hasil retribusi Terminal Purabaya bagian
Kabupaten Sidoarjo yang belum dibayarkan;
d. Belanja Bantuan Keuangan kepada Prov/Kab/Kota mengalami
perubahan dari Rp2.300.000.000,- menjadi Rp3.181.420.697,-
mengalami peningkatan sebesar Rp881.420.697,- atau 38,32%;
e. Belanja tidak terduga tidak mengalami perubahan yaitu sebesar
Rp10.000.000.000,-
2. Belanja Langsung mengalami perubahan dari Rp6.726.942.137.416,-
menjadi Rp6.881.363.725.853,- atau bertambah sebesar
Rp154.421.588.437,- atau 2,30% yang meliputi:
a. Belanja Pegawai mengalami perubahan dari Rp502.583.376.418,-
menjadi Rp510.201.114.933,- bertambah Rp7.617.738.515,- atau
1,54%
b. Belanja Barang dan Jasa mengalami perubahan dari
Rp3.517.733.125.869,- menjadi Rp3.658.593.121.474,- bertambah
Rp140.859.995.605,- atau 4%
c. Belanja Modal mengalami perubahan dari Rp2.706.625.635.129,-
menjadi Rp2.712.569.489.446,- bertambah Rp5.943.854.317,-
atau 0,22%.
KUA Perubahan APBD TA 2018
20 BAB I - PENDAHULUAN
1.2. Tujuan Penyusunan Kebijakan Umum Perubahan Anggaran
Pendapatan Dan Belanja Daerah
Tujuan disusunnya Kebijakan Umum Perubahan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Surabaya Tahun Anggaran 2018
adalah untuk dijadikan dasar dalam penyusunan Prioritas dan Plafon
Anggaran Sementara Perubahan APBD Tahun Anggaran 2018.
Perubahan kebijakan pembangunan tersebut meliputi perubahan asumsi-
asumsi dasar dalam penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran
Sementara Perubahan APBD Tahun Anggaran 2018.
1.3. Dasar Hukum Penyusunan Kebijakan Umum Perubahan Anggaran
Pendapatan Dan Belanja Daerah
Dasar hukum yang digunakan dalam penyusunan Kebijakan Umum
Perubahan APBD Kota Surabaya Tahun 2018 meliputi :
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor);
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 104);
3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126);
4. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140);
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB I - PENDAHULUAN 21
7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi,
dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan
Keuangan Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 83);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Tahun 2008 Nomor 19);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi
dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 20);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 21);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2017 tentang Hak Keuangan
dan Administrasi Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor
106);
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2017 tentang
Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah
Tahun Anggaran 2018 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 825);
15. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata
Cara Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Pembangunan
Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana
KUA Perubahan APBD TA 2018
22 BAB I - PENDAHULUAN
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 1312);
16. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2017 tentang
Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 3
Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Tahun 2014-2019 Provinsi Jawa Timur (Lembaran Daerah
Provinsi Jawa Timur Tahun 2017 Nomor 1 Seri D);
17. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Organisasi Perangkat Daerah sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 12 Tahun 2009 (Lembaran
Daerah Kota Surabaya Tahun 2008 Nomor 7);
18. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Urusan Pemerintah yang menjadi Kewenangan Daerah (Lembaran
Daerah Kota Surabaya Tahun 2008 Nomor 11);
19. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor
4 Tahun 2009 (Lembaran Daerah Kota Surabaya Tahun 2008
Nomor 12);
20. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 10 Tahun 2016 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Surabaya
Tahun 2016-2021 (Lembaran Daerah Kota Surabaya Tahun 2016
Nomor 8);
21. Peraturan Walikota Surabaya Nomor 26 Tahun 2017 tentang Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Surabaya Tahun 2018 (Berita
Daerah Kota Surabaya Tahun 2017 Nomor 26);
22. Peraturan Walikota Surabaya Nomor 31 Tahun 2018 tentang
Perubahan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Surabaya
Tahun 2018 (Berita Daerah Kota Surabaya Tahun 2018 Nomor 31).
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD 1
2.1. Perubahan Asumsi Dasar Kebijakan Umum APBD
Kondisi perekonomian di Indonesia masih terus menunjukkan
kinerja positif dengan stabilitas makro ekonomi yang terjaga, meskipun
perkembangan ekonomi global cukup berfluktuasi. Sejalan dengan
kondisi tersebut pertumbuhan ekonomi Kota Surabaya juga menunjukkan
kinerja yang lebih baik, dimana pertumbuhan ekonomi Kota Surabaya
pada tahun 2017 sebesar 6,13 persen lebih tinggi dibanding pertumbuhan
ekonomi pada periode yang sama tahun 2016 yaitu sebesar 6,00 persen.
Selain itu, capaian pertumbuhan ekonomi Kota Surabaya pada tahun
2017 juga berada diatas pertumbuhan ekonomi Jawa Timur sebesar 5,45
persen dan Nasional sebesar 5,07 persen. Capaian pertumbuhan
ekonomi yang masih positif tersebut didukung oleh beberapa faktor
seperti konsumsi masyarakat Kota Surabaya masih memberikan
kontribusi terbesar disertai kinerja inflasi yang cukup terkendali sehingga
mendorong daya beli masyarakat yang tetap tinggi. Disamping itu,
capaian investasi Kota Surabaya yang meningkat di tahun 2017 turut
mendorong produktivitas ekonomi sehingga mendorong pertumbuhan
ekonomi dapat tumbuh positif.
Tingkat inflasi Kota Surabaya sampai dengan akhir tahun 2018
diperkirakan sebesar 3,5 + 1 persen. Sedangkan pada tahun 2017
capaian inflasi Kota Surabaya tercatat sebesar 4,37 persen yang sedikit
lebih tinggi dibanding capaian inflasi pada tahun 2016 sebesar 3,22
persen. Berdasarkan kelompoknya, tingginya capaian inflasi Kota
Surabaya tersebut dipicu oleh inflasi pada kelompok administered price
khususnya tarif listrik dan Pajak Kendaraan Bermotor baru serta biaya
perpanjangan STNK. Pengaruh kenaikan tarif tersebut cukup signifikan
mempengaruhi inflasi, mengingat banyaknya masyarakat yang
BAB II
PERUBAHAN KEBIJAKAN
UMUM APBD
KUA Perubahan APBD TA 2018
2 BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD
menggunakan tarif listrik dalam golongan yang mengalami penyesuaian
tarif serta banyaknya kendaraan yang dimiliki oleh setiap rumah tangga
di kota metropolitan Surabaya
Berdasarkan perkembangan perekonomian Kota Surabaya
tersebut, maka asumsi dasar perubahan kebijakan umum APBD tahun
anggaran 2018 yang akan digunakan adalah sebagai berikut:
a. Pertumbuhan ekonomi Kota Surabaya sampai dengan akhir tahun
2018 diperkirakan sekitar 6,4 persensampai 7,0 persen;
b. Tingkat inflasi Kota Surabaya sampai dengan akhir tahun
2018diperkirakan sekitar 3,5 ± 1 persen;
c. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Surabaya berdasarkan
Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) sampai dengan akhir tahun 2018
diperkirakan sekitar Rp554.094.597,02 juta;
d. Tax Rasio Kota Surabaya diperkirakan sekitar 0,86 persen;
e. Tingkat Incremental Capital Output Ratio (ICOR) diperkirakan pada
kisaran 3,0-4,0;
f. Tingkat Incremental Labour Output Ratio (ILOR) diperkirakan pada
kisaran 0,01-0,03;
g. Kebutuhan investasi di Kota Surabaya diperkirakan sekitar
Rp111.409.495,68 juta;
h. Total Pendapatan Daerah sampai dengan akhir tahun 2018
diperkirakan sekitar Rp8.063,47 miliar dari asumsi awal sekitar
Rp8.128,20 miliar. Nilai yang lebih kecil dari asumsi awal tersebut
disebabkan karena jumlah dari dana perimbangan mengalami
penurunan sementara jumlah PAD dan jumlah lain-lain pendapatan
yang sah mengalami peningkatan.
i. Total Belanja Daerah sampai dengan akhir tahun 2018 diperkirakan
sekitar Rp9.252,78 miliar dari asumsi awal sekitar Rp9.117,19 miliar;
j. Defisit anggaran diperkirakan akan terjadi sekitar Rp1.189,31 miliar
dari asumsi awal sekitar Rp988,98 miliar, yang akan ditutup dari SILPA
tahun 2017.
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD 3
2.1.1. Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Kinerja perekonomian Kota Surabaya dapat dilihat melalui
besaran dari nilai tambah output dari seluruh aktivitas ekonomi yang
dilakukan selama satu tahun, yang tercermin dari nilai PDRB baik
berdasarkan perhitungan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)
maupun PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK).
PDRB yang dihasilkan Kota Surabaya pada tahun 2013-2017
terus mengalami peningkatan, baik yang dinilai ADHB maupun ADHK.
Pada tahun 2016 PDRB ADHB Kota Surabaya sebesar Rp451.383,24
miliar. Pada tahun 2017 nilai tambah yang dihasilkan PDRB ADHB Kota
Surabaya tersebut meningkat lagi menjadi Rp495.043,30 miliar. Hal yang
serupa juga terjadi pada perhitungan PDRB ADHK, dimana setiap
tahunnya mengalami peningkatan. Pada tahun 2016 PDRB ADHK Kota
Surabaya sebesar Rp343.652,59 miliar yang mengalami peningkatan
ditahun 2017 menjadi sebesar Rp364.714,82 miliar.
Tabel 2.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Surabaya
Menurut Lapangan Usaha ADHK dan ADHB Tahun 2013-2018
(Miliar Rp)
Sumber: BPS Kota Surabaya dan Bappeko diolah, 2018 *)Angka Sementara
**)data perkiraan Bappeko Surabaya
Pada tahun 2017 menghasilkan produktivitas PDRB ADHB
sebesar Rp495.043.304,50 juta. Jika dilihat dari komponen perkategori
lapangan usaha, PDRB ADHB Kota Surabaya pada tahun 2017
disumbang oleh lapangan usaha kategori perdagangan besar dan
TAHUN PDRB ADHK PDRB ADHB
2013 286.050,73 327.802,03
2014 305.947,58 365.350,94
2015 324.215,16 406.223,49
2016 343.652,59 451.383,24
2017* 364.714,82 495.043,30
2018** 388.056,57 554.094,59
KUA Perubahan APBD TA 2018
4 BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD
eceran, reparasi mobil serta sepeda motor yaitu sebesar
Rp137.322.725,10 juta. Pada urutan kedua kontribusi PDRB terbesar
adalah lapangan usaha industri pengolahan dengan nilai PDRB sebesar
Rp92.762.070,10 juta, diikuti oleh lapangan usaha penyediaan
akomodasi dan makan minum yang memberikan kontribusi PDRB
sebesar Rp78.971.933,90 juta. Ketiga kategori tersebut masih menjadi
kategori lapangan usaha yang memberikan nilai tambah tertinggi
terhadap PDRB Kota Surabaya yang tentunya menjadi sektor yang
mampu mendorong kategori-kategori lapangan usaha lainnya tumbuh
positif.
Pada tahun 2018 Kota Surabaya diperkirakan menghasilkan nilai
PDRB ADHB sebesar Rp554.094.597,02 juta. Sama halnya pada tahun
2017, komponen kategori lapangan usaha yang berkontribusi terhadap
perekonomian Kota Surabaya pada tahun 2018 diperkirakan tetap sama
yaitu kategori lapangan usaha perdagangan besar, eceran serta reparasi
mobil dan sepeda motor, industri pengolahan dan penyediaan
akomodasi, makan dan minum sebagaimanayang ditunjukkan pada tabel
2.2
Tabel 2.2 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Surabaya
Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Tahun 2017 dan Perkiraan 2018
(Juta Rp.)
NO SEKTOR/SUB SEKTOR 2017* 2018**
A. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
883.177,30 970.610,62
B. Pertambangan dan Penggalian
30.638,60 31.725,53
C. Industri Pengolahan 92.762.070,10 103.889.896,04
D. Pengadaan Listrik, Gas 2.263.680,00 2.518.124,97
E. Pengadaan Air 740.173,40 831.467,71
F. Konstruksi 49.603.609,40 55.637.242,84
G. Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
137.322.725,10 153.807.409,80
H. Transportasi dan Pergudangan
26.215.295,80 29.411.619,42
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD 5
NO SEKTOR/SUB SEKTOR 2017* 2018**
I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
78.971.933,90 88.523.096,01
J. Informasi dan Komunikasi 26.571.784,80 29.661.678,54
K. Jasa Keuangan 25.631.465,10 28.547.427,33
L. Real Estate 12.495.064,20 14.079.541,63
M,N Jasa Perusahaan 12.098.851,20 13.303.526,84
O. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
6.768.287,70 7.671.688,43
P. Jasa Pendidikan 11.958.097,20 13.403.220,43
Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
3.730.513,90 4.101.929,10
R.S,T,U. Jasa lainnya 6.995.936,80 7.705.173,08
TOTAL PDRB SURABAYA 495.043.304,50 554.094.597,02
Sumber : BPS Kota Surabaya dan Bappeko Surabaya, diolah 2018
Keterangan : *) Data Sementara **) data perkiraan Bappeko Surabaya
2.1.2. Pertumbuhan Ekonomi
Ditengah-tengah pemulihan perekonomian global, capaian
pertumbuhan ekonomi Kota Surabaya pada tahun 2017 cukup tinggi
sebesar 6,13 persen bahkan lebih besar dari pertumbuhan ekonomi
Jawa Timur dan Nasional. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja
perekonomian Kota Surabaya masih tergolong baik. Peran konsumsi
rumah tangga sebagai sumber utama pertumbuhan ekononomi domestik
dari sisi pengeluaran masih menjadi pendorong terbesar laju
pertumbuhan ekonomi tetap tinggi. Masih tingginya konsumsi
masyarakat Kota Surabaya dipengaruhi oleh keberhasilan Kota
Surabaya dalam menjaga stabilitas harga serta masih optimisnya
persepsi masyarakat terhadap perekonomian Kota Surabaya kedepan.
Dari sisi investasi dan perdagangan luar negeri juga memberikan kinerja
yang baik selaras dengan prospek ekonomi Kota Surabaya yang masih
terus tumbuh positif.
Dari sisi penawaran, pertumbuhan ekonomi Kota Surabaya pada
tahun 2017 masih ditopang oleh kategori lapangan usaha utama Kota
KUA Perubahan APBD TA 2018
6 BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD
Surabaya yaitu kategori perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil
dan sepeda motor; industri pengolahan dan penyediaan akomodasi serta
makan minum. Ketiga kategori tersebut ke depan diperkirakan masih
menjadi kategori lapangan usaha yang berperan besar terhadap
pertumbuhan ekonomi Kota Surabaya. Selain ketiga kategori lapangan
tersebut, terdapat kategori lapangan usaha lainnya yang berperan
terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Surabaya di tahun 2017 yakni
kategori informasi dan komunikasi, kategori keuangan dan asuransi serta
kategori jasa yang mengalami pertumbuhan diatas 5 persen.
Pertumbuhan ekonomi Kota Surabaya pada tahun 2013-2017 lebih
lengkapnya terangkum dalam Gambar 2.1 berikut.
Gambar 2.1 Pertumbuhan Ekonomi Kota Surabaya Tahun 2013-2017 dan Perkiraan 2018
Sumber :BPS Kota Surabaya, 2018 *) Angka Sementara **) Data Proyeksi Bappeko Surabaya
2.1.3. Laju Inflasi
Perkembangan harga di Kota Surabaya selama 5 tahun terakhir
menujukkan angka yang berfluktuatif namun cenderung terkendali.
Meskipun selama 2 (dua) tahun inflasi Kota Surabaya cukup tinggi, pada
tahun 2013 dan 2014 inflasi Kota Surabaya mencapai angka 7 persen,
meskipun demikian pada 2 tahun terakhir capaian inflasi Kota Surabaya
berada pada kisaran 3 hingga 4 persen. Berdasarkan laporan Badan
7,35 7,58
5,97 6,00 6,13 6,4-7,0
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
2013 2014 2015 2016 2017* 2018**
Per
tum
bu
han
(per
sen
)
Tahun
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD 7
Pusat Statistik, pada tahun 2017 Kota Surabaya mengalami inflasi
sebesar 4,37 persen yang sedikit mengalami peningkatan dibanding
tahun 2016 sebesar 3,22 persen. Meskipun mengalami peningkatan
pengendalian inflasi di Kota Surabaya sudah dapat dikatakan sangat
baik, dimana capaian inflasi masih dalam sasaran inflasi yang telah
ditetapkan yaitu 4 persen ± 1 persen.
Jika dilihat berdasarkan kelompok pembentuk inflasi, capaian
inflasi Kota Surabaya sedikit meningkat tersebut disumbang oleh
kelompok barang yang harganya diatur oleh pemerintah (administered
price), antara lain tarif listrik, biaya perpanjangan STNK, BPKB dan
bensin. Tarif listrik memberikan sumbangan utama disebabkan adanya
pencabutan subsidi listrik yang dilakukan secara bertahap. Selanjutnya,
pada bulan Januari 2017 juga terjadi kenaikan harga BBM untuk jenis
pertalite hingga pertamax. Komoditas lain yang memberikan sumbangan
terjadinya inflasi di Kota Surabaya pada tahun 2017 yakni beras, emas
perhiasan, bensin, sewa rumah, daging ayam ras, telur ayam ras, wortel
dan tarif pulsa ponsel.
Berdasarkan perkembangan terkini, inflasi Kota Surabaya yang
telah berlangsung hingga bulan Juli 2018 secara kumulatif sebesar 1,61
persen. Inflasi hingga Juli 2018 tersebut cukup terkendali, mengingat
inflasi kelompok administered price yang selama ini sebagai
penyumbang tertinggi terpantau stabil. Disamping itu, untuk menjaga
inflasi tetap terjaga rendah, Pemerintah Pusat bersama-sama dengan
Pemerintah Daerah melaksanakan program pengendalian inflasi yang
diwujudkan dengan memastikan ketersediaan stok bahan pangan
strategis yang sering memicu kenaikan inflasi. Sehingga inflasi Kota
Surabaya diakhir tahun 2018 diperkirakan dalam kisaran 3,5 persen ± 1
persen.
KUA Perubahan APBD TA 2018
8 BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD
Gambar 2.2 Tingkat Inflasi Kota Surabaya
Tahun 2013- 2018
Sumber : BPS Kota Surabaya, 2018 **) Data Proyeksi Bappeko Surabaya
2.1.4. Perkembangan Incrementel Capital Output Ratio (ICOR)
Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk melakukan
evaluasi dan perencanaan pembangunan terkait investasi adalah
Incremental Capital Output Ratio (ICOR). Selain itu, analisis besaran
ICOR juga dapat digunakan untuk melihat produktivitas dan efisiensi dari
investasi yang dilakukan. Oleh karena itu besaran ICOR digunakan untuk
memperkirakan besarnya kebutuhan investasi untuk mencapai target
pertumbuhan yang ditetapkan pada masa yang akan datang.
Nilai ICOR Kota Surabaya sejak tahun 2013 hingga 2017 secara
lengkap dapat dilihat dalam Tabel 2.3. Seperti yang nampak pada tabel
tersebut nilai ICOR Kota Surabaya secara rata-rata selama tahun
2013-2017 berada pada kisaran angka 4. Berdasarkan perkembangan
nilai ICOR tersebut maka nilai ICOR Kota Surabaya pada tahun 2018
diperkirakan pada kisaran 3 – 4.
7,52 7,9
3,43 3,22
4,37 3,5±1
7,59 7,77
3,08 2,74
4,04 3,5±1
8,38 8,36
3,35 3,02
3,61 3,5±1
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
2013 2014 2015 2016 2017 2018**
Surabaya Jawa Timur Nasional
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD 9
Tabel 2.3 Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Kota Surabaya
Tahun 2013-2018
Uraian 2013 2014 2015 2016 2017 2018**
ICOR 4,05 4,27 4,89 4,90 4,81 3,0-4,0
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Surabaya, 2018 **) Data Proyeksi Bappeko Surabaya
2.1.5. Perkembangan Incremental Labour Output Ratio (ILOR)
Indikator lainnya untuk mengukur baik buruknya kinerja
perekonomian yaitu Incremental Labour Output Ratio (ILOR). Nilai
ILOR menjadi tolak ukur sejauh mana pertumbuhan ekonomi suatu
wilayah dapat meningkatkan perluasan kesempatan kerja. Nilai
perhitungan ILOR Kota Surabaya selama kurun waktu 4 tahun
angkanya cukup bervariasi. Nilai ILOR tertinggi terjadi pada tahun
2012 yaitu mencapai sebesar 0,04. Artinya setiap penambahan 100
juta rupiah PDRB pada tahun 2012 diikuti penambahan 4 (empat)
orang tenaga kerja. Nilai ILOR tersebut menurun di tahun 2013 yaitu
sebesar 0,03. Sementara pada tahun 2014 dan 2015 nilai ILOR Kota
Surabaya menunjukkan angka yang sama yaitu 0,01 ini artinya setiap
penambahan 100 juta rupiah PDRB pada tahun 2014 dan 2015 hanya
menyerap1 (satu) orang tenaga kerja.
Tabel 2.4 Incremental LabourOutputRatio (ILOR) Kota Surabaya
Tahun 2012- 2018
Uraian 2012 2013 2014 2015 2016** 2017** 2018**
ILOR 0,04 0,03 0,01 0,01 0,01-0,03
0,01-0,03
0,01-0,03
Sumber data: BPS Kota Surabaya, 2018 **) Proyeksi Bappeko Surabaya, 2018
2.1.6. Perkembangan Investasi
investasi berperan penting terhadap pertumbuhan ekonomi Kota
Surabaya, yaitu sebagai faktor pengungkit dalam mendorong
perekonomian karena di samping akan mendorong kenaikan produksi
secara signifikan dari modal yang ditanamkan, juga secara otomatis
akan meningkatkan permintaan tenaga kerja sebagai input produksi,
KUA Perubahan APBD TA 2018
10 BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD
Oleh karena itu, adanya aktivitas produksi tersebut tentunya akan
menghasilkan produktivitas yang selanjutnya akan meningkatkan
pertumbuhan ekonomi Kota Surabaya, sehingga dalam upaya
menumbuhkan perekonomian Pemerintah Kota Surabaya senantiasa
terus berupaya untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif agar
dapat menggairahkan investasi.
Berdasarkan data Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu
Satu Pintu (DPM-PTSP) menunjukkan bahwa realisasi investasi di Kota
Surabaya selama 5 tahun terakhir cenderung meningkat setiap
tahunnya. Hal tersebut membuktikan bahwa tingginya produktivitas
ekonomi di Kota Surabaya yang didukung dengan segala aspek
pendukungnya seperti kelengkapan infrastruktur dan potensi pasar
menjadi daya tarik bagi investor untuk berinvestasi di Kota Surabaya.
Pada tahun 2017 realisasi investasi di Kota Surabaya yang berasal dari
penanaman modal domestik sebesar Rp1.658,42 miliar yang capaiannya
lebih tinggi dibanding dengan realisasi pada tahun 2016 yaitu sebesar
Rp1.072,64 miliar.
Sementara untuk realisasi investasi Kota Surabaya yang berasal
dari penanaman modal asing, pada tahun 2016 sebesar USD209,64 juta
dan pada tahun 2017 sebesar USD166,45 juta. Dengan segala potensi
yang dimiliki Kota Surabaya maka investasi pada tahun 2018
diperkirakan sebesar Rp1.710,00 miliar yang berasal dari penanaman
modal dalam negeri sementara USD250,00 juta diperkirakan berasal dari
penanaman modal asing. Untuk selengkapnya terkait realisasi investasi
dan perkiraannya terangkum dalam tabel 2.5 berikut.
Tabel 2.5 Realisasi Nilai Investasi PMA dan PMDN Kota Surabaya
Tahun 2012-2017 dan Perkiraan 2018
Tahun
Nilai Investasi
PMDN Rp (Miliar)
PMA USD (Juta)
2013 490,27 21,21
2014 639,62 478,46
2015 828,41 14,67
2016 1.072,64 209,64
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD 11
2017 1.658,42 166,45
2018** 1,710,00 250,00
Sumber data: Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, 2018
**) Proyeksi Bappeko Surabaya, 2018
2.2. Perubahan Kebijakan Pendapatan Daerah
Perubahan kebijakan pendapatan daerah Kota Surabaya, selain
kebijakan yang telah ditetapkan pada awal Tahun 2018 adalah:
1. Penyesuaian target pendapatan daerah dengan mengacu kepada
Peraturan Menteri Keuangan, Peraturan Gubernur Jawa Timur, Surat
Keputusan Gubernur Jawa Timur dan Naskah Perjanjian Hibah antara
Gubernur Jawa Timur dengan Kepala Satuan Pendidikan Dasar Kota
Surabaya untuk SD dan SMP
2. Penyesuaian target berdasarkan potensi dan realiasasi dari pajak dan
retribusi;
3. Penyesuaian bagian laba Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
berdasarkan Laporan Keuangan yang sudah diaudit oleh akuntan
publik, Agenda Rapat Umum Pemegang Saham dan Surat dari
Perusahaan Milik Daerah (BUMD);
4. Penyesuaian Lain-lain Pendapatan Asli Daerah berdasarkan realisasi.
Pendapatan daerah diperkirakan mengalami perubahan dari
Rp8.128.207.032.782,- menjadi Rp8.063.474.528.831,- mengalami
penurunan sebesar Rp64.732.503.951,- atau -0,80% yang meliputi:
A. Pendapatan Asli Daerah mengalami perubahan dari
Rp4.712.856.394.887,- menjadi Rp4.743.349.571.523,- mengalami
peningkatan Rp30.493.176.636,- atau 0,65%;
B. Dana Perimbangan terjadi perubahan dari Rp2.200.611.081.799,-
menjadi Rp2.197.705.635.699,- mengalami penurunan sebesar
Rp2.905.446.100,- atau -0,13%;
C. Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah mengalami perubahan dari
Rp1.214.739.556.096,- menjadi Rp1.122.419.321.609,- mengalami
penurunan sebesar Rp92.320.234.487,- atau -7,60%.
KUA Perubahan APBD TA 2018
12 BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD
Adapun perubahan pendapatan daerah tahun 2018 dapat dilihat
pada tabel 2.6.
Tabel 2.6 Rencana Perubahan Pendapatan Daerah
Kota Surabaya Tahun 2018
SEBELUM
PERUBAHANSETELAH PERUBAHAN Rp %
1 4.712.856.394.887 4.743.349.571.523 30.493.176.636 0,65%
a. Pajak Daerah 3.512.731.272.026 3.602.297.794.596 89.566.522.570 2,55%
b. Retribusi Daerah 351.339.733.611 365.124.815.549 13.785.081.938 3,92%
c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
Yang Dipisahkan
151.461.786.575 141.308.453.768 (10.153.332.807) -6,70%
d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah
Yang Sah
697.323.602.675 634.618.507.610 (62.705.095.065) -8,99%
2 2.200.611.081.799 2.197.705.635.699 (2.905.446.100) -0,13%
a. Dana Bagi Hasil Pajak 509.643.429.800 507.650.130.687 (1.993.299.113) -0,39%
b. Dana Bagi Hasil Bukan Pajak 38.534.465.999 37.622.319.012 (912.146.987) -2,37%
c. Dana Alokasi Umum 1.211.713.876.000 1.211.713.876.000 - 0,00%
d. Dana Alokasi Khusus 440.719.310.000 440.719.310.000 - 0,00%
3 1.214.739.556.096 1.122.419.321.609 (92.320.234.487) -7,60%
a. Pendapaan Hibah 200.911.208.209 179.612.600.000 (21.298.608.209) -10,60%
b. Dana Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi
Dan Pemerintah Daerah Lainnya
961.378.947.887 890.407.321.609 (70.971.626.278) -7,38%
c. Bantuan Keuangan Dari Provinsi Atau
Pemerintah Daerah Lainnya
3.699.400.000 3.649.400.000 (50.000.000) -1,35%
d. Lain-lain Pendapatan Daerah Yang
Sah
48.750.000.000 48.750.000.000 - 0,00%
8.128.207.032.782 8.063.474.528.831 (64.732.503.951) -0,80%
Pendapatan Asli Daerah
Dana Perimbangan
Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah
JUMLAH PENDAPATAN
PENDAPATAN DAERAH
APBD 2018 BERTAMBAH / BERKURANG
PENDAPATAN DAERAH
Sumber : BPKPD, Bappeko dan OPD Penghasil 2018, diolah
2.3. Perubahan Kebijakan Belanja Daerah
Berdasarkan Visi Kota Surabaya Tahun 2016-2021 yaitu “Surabaya
Kota Sentosa yang Berkarakter dan Berdaya Saing Global Berbasis
Ekologi”. mengacu pada RKPD Provinsi Jawa Timur Tahun 2018 dan RKP
Tahun 2018 untuk keselarasan program pembangunan daerah maka tema
pembangunan Kota Surabaya Tahun 2018 adalah “Peningkatan Kemandirian
Ekonomi Lokal dan Kemudahan Berusaha untuk menghadapi Persaingan
Global dengan Dukungan Infrastruktur Berwawasan Lingkungan dalam
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD 13
Bingkai Penguatan SDM Berkarakter Pancasila”. Berdasarkan hal tersebut
maka Belanja Daerah Kota Surabaya pada 2018 diarahkan untuk :
1. Menjamin teralokasinya anggaran belanja pegawai dan belanja untuk
program skala besar dan prioritas;
2. Pemanfaatan belanja daerah secara efisien dan efektif yang diarahkan
pada pelayanan dan kesejahteraan masyarakat dengan menjaga proporsi
belanja langsung lebih besar dari belanja tidak langsung;
3. Transparansi pengelolaan belanja daerah dengan didukung sistem
informasi yang terintegrasi, meliputi perencanaan, pelaksanaan,
monitoring, evaluasi dan pelaporan;
4. Optimalisasi pemanfaatan belanja yang bersumber dari pendapatan
khusus (Dana Alokasi Khusus, Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau,
Pajak Rokok, Dana Insentif Daerah dan BLUD) untuk menstimulasi
capaian target kinerja sesuai dengan ketentuan perundangan yang
berlaku;
5. Menerapkan sistem manajemen kinerja pegawai yang menjadi dasar
pemberian tambahan penghasilan pegawai bagi guru maupun non guru;
6. Meningkatkan kompetensi SDM dalam rangka meningkatkan pelaksanaan
program dan kegiatan;
7. Alokasi belanja langsung dioptimalkan untuk menstimulasi pertumbuhan
sektor riil;
8. Penyesuaian belanja dengan pendapatan yang telah dikhususkan
pengalokasian belanjanya dan pemanfaatan Silpa tahun 2017.
Belanja Daerah diperkirakan mengalami perubahan dari
Rp9.117.196.864.653,- menjadi Rp9.252.782.668.236,- bertambah
sebesar Rp135.585.803.583,- atau 1,49%, yang meliputi:
1. Belanja Tidak Langsung mengalami perubahan dari
Rp2.390.254.727.237,- menjadi Rp2.371.418.942.383,- berkurang
sebesar Rp18.835.784.854,- atau -0,79%, yang meliputi:
KUA Perubahan APBD TA 2018
14 BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD
a. Belanja pegawai mengalami perubahan dari Rp2.154.203.040.522,-
menjadi Rp2.125.810.091.981,- mengalami pengurangan sebesar
Rp28.392.948.541,- atau -1,32%;
b. Belanja hibah mengalami perubahan dari Rp223.001.686.715,-
menjadi Rp223.172.686.715,- atau mengalami peningkatan
sebesar Rp171.000.000,- atau 0,08%;
c. Belanja Bagi Hasil kepada Prov/Kab/Kota mengalami perubahan
dari Rp750.000.000,- menjadi Rp9.254.742.990,- mengalami
peningkatan sebesar Rp8.504.742.990,- atau 1.133,97% yang
merupakan bagi hasil retribusi Terminal Purabaya bagian
Kabupaten Sidoarjo yang belum dibayarkan;
d. Belanja Bantuan Keuangan kepada Prov/Kab/Kota mengalami
perubahan dari Rp2.300.000.000,- menjadi Rp3.181.420.697,-
mengalami peningkatan sebesar Rp881.420.697,- atau 38,32%;
e. Belanja tidak terduga tidak mengalami perubahan yaitu sebesar
Rp10.000.000.000..
2. Belanja Langsung mengalami perubahan dari Rp6.726.942.137.416,-
menjadi Rp6.881.363.725.853,- atau bertambah sebesar
Rp154.421.588.437,- (2,30%) yang meliputi:
a. Belanja Pegawai mengalami perubahan dari Rp502.583.376.418,-
menjadi Rp510.201.114.933,- bertambah Rp7.617.738.515,- atau
1,54%
b. Belanja Barang dan Jasa mengalami perubahan dari
Rp3.153.463.390.147,- menjadi Rp3.658.596.121.474,- bertambah
Rp140.859.995.605,- atau 4%
a. Belanja Modal mengalami perubahan dari Rp2.706.625.635.129,-
menjadi Rp2.712.569.489.446,- bertambah Rp5.943.854.317,- atau
0,22%.
Adapun perubahan belanja daerah tahun 2018 dapat dilihat pada
tabel 2.7
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD 15
Tabel 2.7 Rencana Perubahan Belanja Daerah
Kota Surabaya Tahun 2018
SEBELUM
PERUBAHAN
SETELAH
PERUBAHAN Rp %
1 Belanja Tidak Langsung 2.390.254.727.237 2.371.418.942.383 (18.835.784.854) -0,79%a. Belanja Pegawai 2.154.203.040.522 2.125.810.091.981 (28.392.948.541) -1,32%b. Belanja Hibah 223.001.686.715 223.172.686.715 171.000.000 0,08%c. Belanja Bagi Hasil Kepada
Provinsi/Kabupaten/Kota dan
Pemerintah Desa
750.000.000 9.254.742.990 8.504.742.990 1133,97%
d. Belanja Bantuan Keuangan Kepada
Provinsi/Kabupaten/ Kota dan
Pemerintahan Desa 2.300.000.000 3.181.420.697 881.420.697 38,32%
e. Belanja Tidak Terduga 10.000.000.000 10.000.000.000 - 0,00%
2 Belanja Langsung 6.726.942.137.416 6.881.363.725.853 154.421.588.437 2,30%a. Belanja Pegawai 502.583.376.418 510.201.114.933 7.617.738.515 1,52%b. Belanja Barang dan Jasa 3.517.733.125.869 3.658.593.121.474 140.859.995.605 4,00%c. Belanja Modal 2.706.625.635.129 2.712.569.489.446 5.943.854.317 0,22%
9.117.196.864.653 9.252.782.668.236 135.585.803.583 1,49%
BELANJA DAERAH
APBD 2018 BERTAMBAH / BERKURANG
JUMLAH BELANJA
Sumber data: Tim anggaran, Tahun 2018, diolah
Selanjutnya perubahan belanja daerah yang dialokasikan untuk
belanja langsung tersebut dilaksanakan melalui urusan dan program-
program dalam rangka penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah
sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana telah diubah yang kedua kali dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tersebut
dilaksanakan dalam program pembangunan Kota Surabaya sebagai
berikut:
1. URUSAN PEMERINTAHAN
1.1 URUSAN WAJIB
1.1.1 Pelayanan Dasar
1.1.1.01. Pendidikan
Urusan wajib pelayanan dasar pendidikan dilaksanakan melalui
program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana
pendidikan, program penerapan kurikulum, program peningkatan mutu
pendidik dan tenaga kependidikan, program peningkatan prestasi,
KUA Perubahan APBD TA 2018
16 BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD
program peningkatan manajemen pengelolaan pendidikan, program
pendidikan kesetaraan dan program pendidikan masyarakat serta lembaga
kursus dan pelatihan.
Adapun program-program pembangunan yang dilaksanakan melalui
urusan wajib pelayanan dasar pendidikan, diuraikan sebagai berikut:
a) Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan
Prasarana Pendidikan
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan meningkatkan kualitas pendidikan dengan sasaran
mewujudkan pemerataan aksesibilitas dan kualitas pendidikan formal.
Indikator untuk pelaksanaan program pengadaan, peningkatan dan
perbaikan sarana dan prasarana pendidikan adalah :
1. Persentase daya tampung relatif terhadap jumlah kebutuhan SD/MI,
dengan target 100%;
2. Persentase daya tampung relatif terhadap jumlah kebutuhan
SMP/MTs, dengan target 100%;
3. Persentase fasilitas pendidikan dalam kondisi baik, dengan target
66.83%;
4. Persentase lembaga pendidikan SD yang sarana prasarananya sesuai
standar, dengan target 71.4%;
5. Persentase lembaga pendidikan SMP yang sarana prasarananya
sesuai standar, dengan target 76.5%;
6. Persentase PAUD yang ditingkatkan sarana prasarananya, dengan
target 36.78%.
Adapun kegiatan untuk mendukung pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Pembangunan/Rehabilitasi Fasilitas Gedung Pendidikan sebanyak
248 bangunan;
2) Penyusunan Dokumen Perencanaan Fasilitas Gedung Pendidikan
sebanyak 84 dokumen;
3) Fasilitasi Pemberian Biaya Pendidikan Daerah Jenjang Sekolah
Dasar Sederajat sebanyak 678 lembaga;
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD 17
4) Fasilitasi Pemberian Biaya Pendidikan Daerah Jenjang Sekolah
Menengah Sederajat sebanyak 318 lembaga;
5) Fasilitasi Penerimaan Peserta Didik Baru sebanyak 44.223 orang;
6) Pengadaan Perlengkapan Sekolah Dasar sebanyak 56.661 unit;
7) Pengadaan Perlengkapan Sekolah Menengah sebanyak 25.308 unit;
8) Pengadaan Alat Peraga Edukatif (APE) PAUD sebanyak 811 unit;
9) Penunjang Operasional Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah
sebanyak 371 lembaga;
10) Penyediaan bantuan operasional penyelenggaraan PAUD yang
dibiayai dari dana alokasi khusus (DAK) Non Fisik sebanyak 2
lembaga.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut
adalah: Dinas Pendidikan, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang.
b) Program Penerapan Kurikulum
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan kualitas pendidikan dengan sasaran mewujudkan
pemerataan aksesibilitas dan kualitas pendidikan formal.
Indikator untuk pelaksanaan program penerapan kurikulum adalah:
1. Persentase lembaga pendidikan SD yang memiliki RPP untuk seluruh
mata pelajaran yang sesuai dengan standar kurikulum, dengan target
81.6%;
2. Persentase lembaga pendidikan SMP yang memiliki RPP untuk
seluruh mata pelajaran yang sesuai dengan standar kurikulum, dengan
target 81.6%;
3. Persentase PAUD yang menerapkan kurikulum sesuai ketentuan,
dengan target 49.11%.
Adapun kegiatan untuk mendukung pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Fasilitasi Penyelenggaraan Pendidikan Khusus dan Pendidikan
Layanan Khusus Sekolah Dasar sebanyak 73 lembaga;
KUA Perubahan APBD TA 2018
18 BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD
2) Fasilitasi Penyelenggaraan Pendidikan Khusus dan Pendidikan
Layanan Khusus Sekolah Menengah sebanyak 37 lembaga;
3) Fasilitasi Pelaksanaan Ujian Nasional Sekolah Menengah sebanyak
41,872 orang;
4) Fasilitasi Pelaksanaan Ujian Sekolah Dasar sebanyak 89.648 orang;
5) Peningkatan dan Pemetaan Mutu Kelembagaan Sekolah Dasar
sebanyak 701 lembaga;
6) Peningkatan dan Pemetaan Mutu Kelembagaan Sekolah Menengah
sebanyak 382 lembaga;
7) Peningkatan Kualitas Kegiatan Belajar Mengajar PAUD sebanyak
1,343 orang;
8) Peningkatan Kualitas Kegiatan Belajar Mengajar Sekolah Dasar
sebanyak 5,392 orang;
9) Peningkatan Kualitas Kegiatan Belajar Mengajar Sekolah Menengah
sebanyak 16,718 orang.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut
adalah : Dinas Pendidikan.
c) Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan kualitas pendidikan dengan sasaran mewujudkan
pemerataan aksesibilitas dan kualitas pendidikan formal.
Indikator untuk pelaksanaan program peningkatan mutu pendidik
dan tenaga kependidikan adalah:
1. Persentase guru PAUD yang kompeten, dengan target 65.63%;
2. Persentase guru SD yang memiliki kesesuaian kualifikasi akademik
yang dibuktikan melalui ijazah S1 dari Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan atau AKTA 4, dengan target 94.79%;
3. Persentase guru SD yang memiliki sertifikasi, dengan target 74.23%;
4. Persentase guru SMP yang memiliki kesesuaian kualifikasi akademik
dengan mata pelajaran yang diajar, dengan target 97.73%;
5. Persentase guru SMP yang memiliki sertifikasi, dengan target 80.77%;
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD 19
6. Persentase tenaga kependidikan PAUD yang kompeten, dengan
target 60.78%;
7. Persentase tenaga kependidikan SD yang kompeten, dengan target
50.54%;
8. Persentase tenaga kependidikan SMP yang kompeten, dengan target
56.39%.
Adapun kegiatan untuk mendukung pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Fasilitasi Pembinaan guru dan Tenaga Kependidikan sebanyak
7.847 orang;
2) Fasilitasi Pengembangan Kualifikasi, Kompetensi Guru dan Tenaga
kependidikan sebanyak 1.552 orang;
3) Peningkatan Mutu Guru TK/SD/MI/SDLB/SLB/Salafiyah
Ula/SMP/MTs/SMPLB/Salafiyah Wustho sebanyak 1.845 orang;
4) Peningkatan Mutu Pendidik PAUD sebanyak 12.716 orang.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut
adalah: Dinas Pendidikan.
d) Program Peningkatan Prestasi
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan kualitas pendidikan dengan sasaran mewujudkan
pemerataan aksesibilitas dan kualitas pendidikan formal.
Indikator untuk pelaksanaan program peningkatan prestasi adalah:
1. Persentase PAUD berprestasi, dengan target 1.7%;
2. Persentase prestasi SD pada event tingkat
provinsi/nasional/internasional, dengan target 46.15%;
3. Persentase prestasi SMP pada event tingkat
provinsi/nasional/internasional, dengan target 50%.
Adapun kegiatan untuk mendukung pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini sebanyak 30,100 orang;
2) Penunjang Peningkatan Prestasi Jenjang Sekolah Dasar sebanyak
5.984 orang;
KUA Perubahan APBD TA 2018
20 BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD
3) Penunjang Peningkatan Prestasi Jenjang Sekolah Menengah
sebanyak 996 orang;
4) Penunjang Peningkatan Prestasi Pendidikan Luar Sekolah sebanyak
17 kali;
5) Penunjang Peningkatan Prestasi siswa, guru, tenaga kependidikan
dan Masyarakat sebanyak 4.001 orang.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut
adalah: Dinas Pendidikan.
e) Program Peningkatan Manajemen Pengelolaan Pendidikan
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan kualitas pendidikan dengan sasaran mewujudkan
pemerataan aksesibilitas dan kualitas pendidikan formal.
Indikator untuk pelaksanaan program peningkatan manajemen
pengelolaan pendidikan adalah :
1. Persentase lembaga pendidikan MI yang tertib administrasi, dengan
target 42.95%;
2. Persentase lembaga pendidikan MTs yang tertib administrasi, dengan
target 48.98%;
3. Persentase lembaga pendidikan SD yang tertib administrasi, dengan
target 60.88%;
4. Persentase lembaga pendidikan SMP yang tertib administrasi, dengan
target 81.85%.
Adapun kegiatan untuk mendukung pencapaian indikator program
tersebut adalah fasilitasi pengelolaan manajemen sekolah sebanyak 2.885
lembaga.
Perangkat daerah yang bertanggung jawab program tersebut adalah
Dinas Pendidikan.
f) Program Pendidikan Kesetaraan
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan kualitas pendidikan dengan sasaran mewujudkan
pemerataan aksesibilitas dan kualitas pendidikan non formal.
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD 21
Indikator untuk pelaksanaan program pendidikan kesetaraan adalah:
1. Persentase ketuntasan pendidikan kesetaraan Paket A, dengan target
71.07%;
2. Persentase ketuntasan pendidikan kesetaraan Paket B, dengan target
88.51%;
3. Persentase ketuntasan pendidikan kesetaraan Paket C, dengan target
90.98%.
Adapun kegiatan untuk mendukung pencapaian indikator program
tersebut adalah fasilitasi pembinaan pendidikan kesetaraan kepada 4.617
orang.
Perangkat daerah yang bertanggung jawab adalah Dinas
Pendidikan.
g) Program Pendidikan Masyarakat serta Lembaga Kursus dan
Pelatihan
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan kualitas pendidikan dengan sasaran mewujudkan
pemerataan aksesibilitas dan kualitas pendidikan nonformal.
Indikator untuk pelaksanaan program pendidikan masyarakat serta
lembaga kursus dan pelatihan adalah:
1. Persentase lembaga kursus dan pelatihan yang mendaftar proses
akreditasi, dengan target 5.73%;
2. Persentase pertumbuhan peserta didik yang mengikuti pendidikan
masyarakat, dengan target 1.04%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Fasilitasi Pelaksanaan TPA/TPQ dan Kelas Minggu sebanyak 12,000
orang;
2) Fasilitasi Pembelajaran dan Sumber Belajar Pendidikan Keluarga
sebanyak 2,732 orang;
3) Pembinaan Lembaga Kursus dan Pelatihan serta PKBM sebanyak
273 lembaga.
KUA Perubahan APBD TA 2018
22 BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD
Perangkat daerah yang bertanggung jawab program tersebut
adalah Dinas Pendidikan.
1.1.1.02. Kesehatan
Urusan wajib pelayanan dasar kesehatan dilaksanakan melalui
program pemberian jaminan pelayanan kesehatan penduduk miskin,
program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak, program
perbaikan gizi ibu dan anak, program pengadaan, peningkatan dan
perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu,
program obat dan perbekalan kesehatan puskesmas/puskesmas
pembantu, program standarisasi pelayanan kesehatan, program
peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit, program obat dan
perbekalan kesehatan rumah sakit, program upaya kesehatan
masyarakat.
Adapun program-program pembangunan yang dilaksanakan melalui
urusan wajib pelayanan dasar kesehatan, diuraikan sebagai berikut:
a) Program Pemberian Jaminan Pelayanan Kesehatan Penduduk
Miskin
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan sasaran
meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat
bagi warga miskin.
Indikator untuk pelaksanaan program pemberian jaminan pelayanan
kesehatan penduduk miskin adalah:
1. Persentase kepemilikan jaminan kesehatan, dengan target 100%;
2. Persentase penduduk miskin yang memanfaatkan pelayanan
kesehatan, dengan target 12%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah jaminan kesehatan masyarakat sebanyak 366.963 orang.
Perangkat daerah yang bertanggung jawab program tersebut adalah
Dinas Kesehatan.
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD 23
b) Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan sasaran
meningkatnya kualitas layanan kesehatan ibu dan anak.
Indikator untuk pelaksanaan program peningkatan keselamatan ibu
melahirkan dan anak adalah:
1. Cakupan imunisasi dasar lengkap, dengan target 93.83%;
2. Cakupan kunjungan ibu hamil K4, dengan target 98.47%;
3. Cakupan kunjungan neonatal lengkap, dengan target 85%;
4. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan (Tolinakes),
dengan target 96.95%.
Adapun kegiatan untuk mendukung pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Pelayanan kesehatan keluarga kepada 60.189 orang;
2) Jaminan persalinan (DAK Bidang Kesehatan) sebanyak 525 orang.
Perangkat daerah yang bertanggung jawab program tersebut adalah
Dinas Kesehatan.
c) Program Perbaikan Gizi Ibu dan Anak
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan sasaran
meningkatnya kualitas layanan kesehatan ibu dan anak.
Indikator untuk pelaksanaan program perbaikan gizi ibu dan anak
adalah:
1. Persentase ibu hamil yang mendapatkan 90 tablet Fe, dengan target
94.64%;
2. Persentase penimbangan balita, dengan target 81.4%;
3. Prevalensi balita gizi buruk, dengan target <1%;
4. Prevalensi balita gizi kurang, dengan target 9.5%.
Adapun kegiatan untuk mendukung pencapaian indikator program
tersebut adalah peningkatan dan perbaikan gizi masyarakat untuk 1.300
orang.
KUA Perubahan APBD TA 2018
24 BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD
Perangkat daerah yang bertanggung jawab program tersebut adalah
Dinas Kesehatan.
d) Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan
Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan sasaran
meningkatkan kualitas sarana, prasarana, serta tata kelola layanan
kesehatan.
Indikator untuk pelaksanaan program pengadaan, peningkatan dan
perbaikan sarana dan prasarana Puskesmas/Puskesmas pembantu
adalah:
1. Persentase fasilitas kesehatan dalam kondisi baik, dengan target
64.52%;
2. Persentase ketersediaan sarana dan prasarana puskesmas dan
puskesmas pembantu, dengan target 76%.
Adapun kegiatan untuk mendukung pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Pelayanan Kesehatan Primer sebanyak 2,518 orang;
2) Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Kesehatan sebanyak 1
aplikasi;
3) Pengadaan Alat Kesehatan sebanyak 84 item;
4) Penunjang Operasional Pelayanan Kesehatan sebanyak 65
lembaga;
5) Pembangunan/Rehabilitasi Dan Pengawasan
Puskesmas/Puskesmas Pembantu sebanyak 52 bangunan;
6) Penyusunan Dokumen Perencanaan Puskesmas/Puskesmas
Pembantu sebanyak 7 dokumen;
7) Pengadaan Sarana Kesehatan Dasar (DAK Bidang Kesehatan)
sebanyak 2 item;
8) Analisa Pengembangan Sarana dan Prasarana Kesehatan sebanyak
5 dokumen;
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD 25
9) Pengadaan peralatan pendukung imunisasi (DAK Bidang Kesehatan)
sebanyak 2 item.
Perangkat daerah yang bertanggung jawab program tersebut adalah
Dinas Kesehatan, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman,
Cipta Karya dan Tata Ruang.
e) Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Puskesmas/Puskesmas
Pembantu
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan sasaran
meningkatkan kualitas sarana, prasarana, serta tata kelola layanan
kesehatan.
Indikator untuk pelaksanaan program obat dan perbekalan
kesehatan puskesmas/puskesmas pembantu adalah persentase
ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan Dinas Kesehatan, dengan
target 100%.
Adapun kegiatan untuk mendukung pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Pelayanan kefarmasian dan perbekalan kesehatan sebanyak 299
item;
2) Pengadaan obat dan pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas
(DAK Bidang Kesehatan) sebanyak 36 item.
Perangkat daerah yang bertanggung jawab program tersebut adalah
Dinas Kesehatan.
f) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan sasaran
meningkatkan kualitas sarana, prasarana, serta tata kelola layanan
kesehatan.
Indikator untuk pelaksanaan program standarisasi pelayanan
kesehatan adalah:
KUA Perubahan APBD TA 2018
26 BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD
1. Persentase pencapaian SPM Rumah Sakit Bhakti Dharma Husada,
dengan target 73%;
2. Persentase pencapaian SPM Rumah Sakit dr. Mohamad Soewandhie,
dengan target 77%;
3. Persentase sarana kesehatan yang memiliki izin, dengan target 84%;
4. Persentase tenaga kesehatan yang memiliki izin, dengan target 84%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Akreditasi Puskesmas sebanyak 3 lembaga;
2) Pembinaan dan Pengawasan Sarana Kesehatan Rujukan sebanyak
129 lembaga;
3) Pembinaan dan pengembangan SDM Kesehatan sebanyak 1,757
orang;
4) Pelayanan Keperawatan Rumah Sakit sebanyak 7.680 orang;
5) Pelayanan Medik Rumah Sakit sebanyak 2,060 orang;
6) Pengembangan Manajemen Rumah Sakit dan Peningkatan Kinerja
SDM Kesehatan sebanyak 666 orang;
7) Promosi Kesehatan Rumah Sakit sebanyak 134 kali;
8) Pelayanan Keperawatan Rumah Sakit sebanyak 25.635 orang;
9) Penyelenggaraan Layanan Medik Rumah Sakit sebanyak 127 kali;
10) Pengembangan Manajemen Rumah Sakit sebanyak 1 sistem;
11) Peningkatan Kinerja SDM Kesehatan sebanyak 400 orang;
12) Evaluasi Penyelenggaraan Layanan Rumah Sakit sebanyak 15
dokumen.
Perangkat daerah yang bertanggung jawab program tersebut adalah
Dinas Kesehatan, RSUD Bhakti Dharma Husada, RSUD Dr. Mohamad
Soewandie.
g) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan sasaran
meningkatkan kualitas sarana, prasarana, serta tata kelola layanan
kesehatan.
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD 27
Indikator untuk pelaksanaan program peningkatan sarana dan
prasarana rumah sakit adalah:
1. Persentase ketersediaan sarana dan prasarana RSUD Bhakti Dharma
Husada sesuai standar tipe rumah sakit, dengan target 85%;
2. Persentase ketersediaan sarana dan prasarana RSUD dr. Mohamad
Soewandhie sesuai standar tipe rumah sakit, dengan target 80%;
3. Rata-rata waktu tunggu layanan operasi elektif RSUD Bhakti Dharma
Husada, dengan target 10 hari;
4. Rata-rata waktu tunggu layanan operasi elektif RSUD dr. Mohamad
Soewandie, dengan target 48 hari;
5. Rata-rata waktu tunggu layanan rawat jalan RSUD Bhakti Dharma
Husada, dengan target 45 menit.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Pembangunan/Rehabilitasi Gedung RSUD beserta peralatannya
sebanyak 4 bangunan;
2) Penyusunan Dokumen Perencanaan Gedung RSUD beserta
Peralatannya sebanyak 2 dokumen;
3) Pengadaan dan Pemeliharaan Alat Kesehatan/Kedokteran sebanyak
11 item;
4) Penyediaan/peningkatan/pemeliharaan sarana/prasarana fasilitas
kesehatan yang bekerjasama dengan Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Kesehatan sebanyak 174 unit;
5) Pengadaan dan Pemeliharaan Alat Kesehatan/Kedokteran sebanyak
61 item;
6) Pengadaan Sarana Kesehatan yang bersumber dari DAK Kesehatan
sebanyak 5 item;
7) Penyediaan/peningkatan/pemeliharaan sarana/prasarana fasilitas
kesehatan yang bekerjasama dengan Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Kesehatan sebanyak 2 unit.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut
adalah Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya
KUA Perubahan APBD TA 2018
28 BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD
dan Tata Ruang, RSUD Bhakti Dharma Husada, RSUD Dr. Mohamad
Soewandie.
h) Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Rumah Sakit
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan sasaran
meningkatkan kualitas sarana, prasarana, serta tata kelola layanan
kesehatan.
Indikator untuk pelaksanaan program obat dan perbekalan
kesehatan rumah sakit adalah:
1. Persentase ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan RSUD
Bhakti Dharma Husada, dengan target 100%;
2. Persentase ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan RSUD dr. M.
Soewandhie, dengan target 100%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Pelayanan kefarmasian dan perbekalan kesehatan sebanyak 4
paket;
2) Pelayanan kefarmasian dan perbekalan kesehatan sebanyak 2
paket.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut
adalah :RSUD Bhakti Dharma Husada, RSUD Dr. Mohamad Soewandie.
i) Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan sasaran
mewujudkan lingkungan sehat di masyarakat.
Indikator untuk pelaksanaan program upaya kesehatan masyarakat
adalah:
1. Cakupan kelurahan yang memiliki pembinaan terpadu (Bindu),
dengan target 84%;
2. Persentase rumah sehat, dengan target 76.5%;
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD 29
3. Persentase TPM memenuhi syarat higienis sanitasi, dengan target
82%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Bantuan Operasional Kesehatan (DAK Bidang Kesehatan) sebanyak
63 lembaga;
2) Penanggulangan Kejadian Darurat dan Pasca Kejadian Darurat
sebanyak 900 kejadian;
3) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular sebanyak 1.100
lokasi;
4) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular sebanyak
154 lembaga;
5) Peningkatan Pelayanan Kesehatan Khusus sebanyak 39 lembaga;
6) Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan sebanyak 7.472 sampel;
7) Penyelenggaraan Promosi Kesehatan sebanyak 63 lembaga;
8) Surveilans dan Imunisasi sebanyak 63 lembaga;
9) Pembinaan dan Pengembangan Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat sebanyak 160.000 orang.
Perangkat daerah yang bertanggung jawab program tersebut adalah
Dinas Kesehatan.
1.1.1.03 Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Urusan wajib pelayanan dasar pekerjaan umum dan penataan ruang
dilaksanakan melalui program pengembangan dan pengelolaan sistem
drainase kota, program pengelolaan dan pembangunan jalan dan
jembatan, program pembangunan jaringan air bersih perkotaan, program
pengelolaan dan peningkatan pelayanan pju, program pengelolaan dan
peningkatan utilitas kota, program perencanaan ruang kota, program
pemanfaatan dan pengendalian tata ruang kota,
Adapun program-program pembangunan yang dilaksanakan
melalui urusan wajib pelayanan dasar pekerjaan umum dan penataan
ruang, diuraikan sebagai berikut:
KUA Perubahan APBD TA 2018
30 BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD
a) Program Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Drainase Kota
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan mengembangkan dan mengoptimalkan kinerja sistem drainase kota
dengan sasaran penyediaan sistem drainase kota yang terpadu, efektif
dan efisien.
Indikator untuk pelaksanaan program pengembangan dan
pengelolaan sistem drainase kota adalah:
1. Lama genangan (menit), dengan target 50 menit;
2. Luas genangan (ha), dengan target 1.179 ha;
3. Persentase pembangunan jaringan drainase yang selesai tepat waktu,
dengan target 80%;
4. Tinggi genangan (cm), dengan target 15 cm.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Monitoring dan Evaluasi Pembangunan/Rehab Saluran
Drainase/Gorong-gorong sebanyak 9.766 meter;
2) Monitoring, Evaluasi Dan Pelaporan Pembangunan/Rehab Saluran
Drainase/Gorong-gorong (Tahun Jamak/Multiyears) sebanyak 2.160
meter;
3) Operasional Dan Pemeliharaan Sarana Pematusan sebanyak 9
paket;
4) Pembangunan dan Penyediaan Sarana Prasarana Pematusan
sebanyak 9.766 meter;
5) Pembangunan dan Penyediaan Sarana Prasarana Pematusan
(Tahun Jamak/Multiyears) sebanyak 2.160 meter;
6) Pemeliharaan/Rehabilitasi Saluran Drainase dan Boezem sebanyak
1.497 lokasi;
7) Penyusunan Dokumen Perencanaan Pematusan Kota sebanyak 60
dokumen;
8) Pembangunan dan Penyediaan Sarana Prasarana Pematusan
(Tahun Jamak/Multiyears 2018-2019) sebanyak 345 meter;
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD 31
9) Monitoring, Evaluasi Dan Pelaporan Pembangunan/Rehab Saluran
Drainase/Gorong-gorong (Tahun Jamak/Multiyears 2018-2019)
sebanyak 345 meter.
Perangkat daerah yang bertanggung jawab program tersebut adalah
Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan.
b) Program Pengelolaan dan Pembangunan Jalan dan Jembatan
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan jaringan dan pelayanan transportasi kota yang
terpadu dengan sasaran menyediakan dan meningkatkan kinerja jaringan
jalan.
Indikator untuk pelaksanaan program pengelolaan dan
pembangunan jalan dan jembatan adalah:
1. Persentase jalan yang mendapatkan perbaikan (%), dengan target
7.74%;
2. Persentase jalan yang terbangun (%), dengan target 0.36%;
3. Persentase pembangunan jaringan jalan dan jembatan yang selesai
tepat waktu, dengan target 80%;
4. Persentase penyediaan prasarana pejalan kaki (%), dengan target
17.18%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Monitoring dan Evaluasi Pembangunan/Rehab Jalan Dan Jembatan
sebanyak 124.871 M2;
2) Operasional Dan Pemeliharaan Peralatan Dan Alat Angkut sebanyak
217 unit;
3) Pembangunan dan Rehabilitasi Jalan (DAK FISIK) sebanyak
18.432 M2;
4) Pembangunan Jalan, Jembatan dan Kelengkapannya sebanyak
101.896 M2;
5) Pemeliharaan/Rehabilitasi Jalan, Jembatan dan Kelengkapannya
sebanyak 406.436 M2;
KUA Perubahan APBD TA 2018
32 BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD
6) Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Dan
Rehabilitasi Jalan Dan Jembatan sebanyak 45 dokumen;
7) Pembangunan Jalan, Jembatan dan Kelengkapannya (Tahun
Jamak/Multiyears 2018-2019) sebanyak 57.401 M2;
8) Monitoring, Evaluasi Dan Pelaporan Pembangunan/Rehab Jalan
Dan Jembatan (Tahun Jamak/Multiyears 2018-2019) sebanyak
57.401 M2.
Perangkat daerah yang bertanggung jawab program tersebut adalah
Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan.
c) Program Pembangunan Jaringan Air Bersih Perkotaan
Program ni merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan pembangunan dan pelayanan utilitas kota secara
terpadu dan merata dengan sasaran meningkatnya sistem jaringan dan
kualitas layanan air bersih.
Indikator untuk pelaksanaan program pembangunan jaringan air
bersih perkotaan adalah persentase pelanggan baru PDAM (%), dengan
target 14.32%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah Pembangunan Jaringan Air Bersih/Air Minum (DAK Air
Bersih) sebanyak 11.039 M.
Perangkat daerah yang bertanggung jawab program tersebut adalah
Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan.
Disamping Perangkat Daerah yang melaksanakan urusan
pemerintahan bidang pekerjaan umum dan penataan ruang (Dinas
Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan), terdapat pula perusahaan
daerah yang mendukung pencapaian indikator program yaitu PDAM Surya
Sembada Kota Surabaya dengan kegiatan peningkatan kapasitas
produksi dan dukungan sistem distribusi serta pembangunan jaringan air
bersih/air minum.
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD 33
d) Program Pengelolaan dan Peningkatan Pelayanan PJU
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan pembangunan dan pelayanan utilitas kota secara
terpadu dan merata dengan sasaran meningkatnya sistem jaringan dan
kualitas PJU.
Indikator untuk pelaksanaan program pengelolaan dan peningkatan
pelayanan PJU adalah:
1. Panjang jalan yang sudah mendapatkan penerangan, dengan target
2.600.250 M;
2. Persentase pemasangan PJU hemat energi, dengan target 74.26%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Pemasangan Penerangan Jalan Umum sebanyak 7.733 titik;
2) Pembayaran Rekening Penerangan Jalan Umum sebanyak 6.074
rekening;
3) Pemeliharaan Penerangan Jalan Umum sebanyak 70,780 titik.
Perangkat daerah yang bertanggung jawab program tersebut adalah
Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau.
e) Program Pengelolaan dan Peningkatan Utilitas Kota.
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan pembangunan dan pelayanan utilitas kota secara
terpadu dan merata dengan sasaran meningkatnya pelayanan utilitas kota
lainnya.
Indikator untuk pelaksanaan program pengelolaan dan peningkatan
utilitas kota adalah persentase rekomendasi utilitas yang dikeluarkan
dibanding permohonan utilitas yang memenuhi syarat, dengan target
100%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah Fasilitasi Perijinan Pemanfaatan Jalan, Saluran dan
Utilitas sebanyak 36 ijin.
Perangkat daerah yang bertanggung jawab program tersebut adalah
Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan.
KUA Perubahan APBD TA 2018
34 BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD
f) Program Perencanaan Ruang Kota
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan mewujudkan sinkronisasi sistem penataan ruang dan sistem
pertanahan dengan sasaran meningkatkan sinkronisasi dan integrasi
rencana rinci dan rencana induk sektoral dengan Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW).
Indikator untuk pelaksanaan program perencanaan ruang kota
adalah:
1. Persentase rencana induk sektoral yang disusun, dengan target
78.57%;
2. Persentase rencana rinci tata ruang yang disusun, dengan target
53.33%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Penyusunan Perencanaan Tata Ruang Kota dan Pertanahan
sebanyak 3 dokumen;
2) Penyusunan dan Pengajuan Pengesahan Rencana Detail Tata
Ruang Kota sebanyak 1 dokumen;
3) Penyusunan Perencanaan Induk Sektoral Transportasi dan Drainase
sebanyak 2 dokumen.
Perangkat daerah yang bertanggung jawab program tersebut adalah
:Badan Perencanaan Pembangunan, Dinas Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang.
g) Program Pemanfaatan dan Pengendalian Tata Ruang Kota
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan mewujudkan sinkronisasi sistem penataan ruang dan sistem
pertanahan dengan sasaran meningkatkan sinkronisasi dan integrasi
rencana rinci dan rencana induk sektoral dengan Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW).
Indikator untuk pelaksanaan program pemanfaatan dan
pengendalian tata ruang kota adalah:
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD 35
1. Persentase jumlah bangunan yang ber IMB, dengan target 55.13%;
2. Persentase tindak lanjut terhadap laporan pelanggaran IMB, dengan
target 100%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Pemeliharaan Sarana Pengolahan dan Penyimpanan Kearsipan
sebanyak 3 kali;
2) Pendataan dan Penataan Penyelenggaraan Bangunan sebanyak
6,517 bangunan;
3) Pendataan Dan Pemetaan Pemanfaatan Ruang sebanyak 7,770
persil;
4) Pengawasan dan Penertiban Tata Bangunan sebanyak 240 kali;
5) Pengendalian Terhadap Pemanfaatan Rencana Ruang Kota
sebanyak 7,333 obyek;
6) Pelayanan Perizinan Jasa Konstruksi (IUJK) sebanyak 500 ijin;
7) Penyusunan Dokumen Penyerahan Prasarana, Sarana, dan Utilitas
Kawasan Industri, Perdagangan, Perumahan dan Permukiman
sebanyak 7 dokumen;
8) Survey Dan Pemetaan Infrastruktur Kota sebanyak 1,000 persil;
9) Updating Peta Digital di Wilayah Kota Surabaya sebanyak 5 wilayah.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut
adalah Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya
dan Tata Ruang.
1.1.1.04 Perumahan dan Kawasan Permukiman
Urusan wajib perumahan dan kawasan permukiman dilaksanakan
melalui program perumahan dan kawasan permukiman.
Indikator untuk pelaksanaan program kawasan perumahan dan
permukiman adalah:
1. Persentase pelayanaan sanitasi permukiman, dengan target 59%;
2. Persentase pembangunan (rehabilitasi) jalan lingkungan dan
kelengkapannya, dengan target 55.35%;
KUA Perubahan APBD TA 2018
36 BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD
3. Persentase pemenuhan kebutuhan rumah layak huni, dengan target
23%;
4. Persentase rumah tinggal tapak tidak layak huni yang diperbaiki,
dengan target 40%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Pembangunan Prasarana Sanitasi (DAK Bidang Sanitasi) sebanyak
5 bangunan;
2) Pembangunan/Rehabilitasi Rumah sebanyak 24 lokasi;
3) Pembangunan Infrastruktur dan Pengembangan Kawasan
Permukiman sebanyak 1.018 lokasi;
4) Penyusunan Dokumen Perencanaan Infrastruktur Kawasan
Permukiman sebanyak 162 dokumen;
5) Fasilitasi Penyelenggaraan Program Pembiayaan dan
Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman sebanyak 5
dokumen;
6) Penyusunan Dokumen Perencanaan Penyediaan Perumahan
sebanyak 8 dokumen;
7) Pengelolaan Rumah Ber-SIP dan Rumah Sewa Aset Pemerintah
Kota Surabaya sebanyak 3.500 persil;
8) Operasional Rumah Susun Sederhana Sewa sebanyak 78 blok;
9) Pengelolaan Rumah Susun Sederhana Sewa sebanyak 78 blok;
10) Perbaikan rumah tidak layak huni sebanyak 2.009 unit.
Perangkat daerah yang bertanggung jawab program tersebut adalah
Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah, Dinas Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang, Dinas Sosial.
1.1.1.05 Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan
Masyarakat
Urusan wajib pelayanan dasar ketenteraman dan ketertiban umum
serta perlindungan masyarakat dilaksanakan melalui program penegakan
peraturan daerah, program peningkatan ketenteraman, ketertiban dan
kenyamanan lingkungan, program penanggulangan bencana,
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD 37
Adapun program-program pembangunan yang dilaksanakan
melalui urusan wajib pelayanan dasar ketenteraman dan ketertiban umum
serta perlindungan masyarakat, diuraikan sebagai berikut:
a) Program Penegakan Peraturan Daerah
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan ketentraman dan ketertiban umum untuk mendukung
pelaksanaan pemerintahan daerah dengan sasaran meningkatkan kualitas
dan intensitas pengawasan dan pengendalian pelaksanaan peraturan
daerah.
Indikator untuk pelaksanaan program penegakan peraturan daerah
adalah:
1. Persentase pelanggaran Perda bidang terkait PKL, PSK, anjal dan
gepeng, dan RHU yang ditemukan/dilaporkan dan ditindaklanjuti,
dengan target 100%;
2. Persentase pelanggaran Perda terkait HO, IMB, Kebersihan, Parkir
Umum, Perda Lainnya yang ditemukan/dilaporkan dan ditindaklanjuti,
dengan target 100%;
3. Persentase pelanggaran Perda terkait reklame yang
ditemukan/dilaporkan dan ditindaklanjuti, dengan target 100%;
4. Persentase wilayah kecamatan yang dilakukan pengawasan
ketentraman dan ketertiban umum, dengan target 100%.
Adapun kegiatan untuk mendukung pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Pengawasan pengendalian dan evaluasi kegiatan polisi pamong
praja di 31 Kecamatan;
2) Penertiban, pengawasan, pengendalian dan evaluasi pamong praja
bidang I sebanyak 16.800 Obyek;
3) Penertiban, pengawasan, pengendalian dan evaluasi pamong praja
bidang II sebanyak 1.210 Obyek;
4) Penertiban, pengawasan, pengendalian dan evaluasi pamong praja
bidang III sebanyak 15.608 Obyek;
5) Penindakan evaluasi pelanggaran perda sebanyak 84 Obyek;
KUA Perubahan APBD TA 2018
38 BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD
6) Peningkatan kapasitas aparat dalam rangka pelaksanaan
Siskamswakarsa di daerah kepada 1.080 orang;
7) Penyiapan tenaga penanggulangan keamanan kota sebanyak 520
orang.
Perangkat daerah yang bertanggung jawab program tersebut adalah
Satuan Polisi Pamong Praja dan 31 kecamatan.
b) Program Peningkatan Ketenteraman, Ketertiban dan Kenyamanan
lingkungan
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan ketentraman dan ketertiban umum untuk mendukung
pelaksanaan pemerintahan daerah dengan sasaran meningkatkan kualitas
pelaksanaan norma masyarakat, toleransi dan kerukunan antar umat
beragama.
Indikator untuk pelaksanaan program peningkatan ketenteraman,
ketertiban dan kenyamanan lingkungan adalah:
1. Persentase kegiatan keagamaan yang dilaksanakan dan difasilitasi
yang berjalan dengan lancar, dengan target 100%;
2. Persentase tertanganinya gangguan ketentraman dan ketertiban
umum, dengan target 100%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Orientasi Kewaspadaan Nasional sebanyak 1.070 orang;
2) Kerjasama pengendalian ketenteraman dan ketertiban kota
sebanyak 70 kali;
3) Kerjasama pengendalian keamanan kota sebanyak 194 kali;
4) Peningkatan toleransi dan kehidupan beragama sebanyak 30 kali;
5) Pengendalian keamanan, ketenteraman, dan perlindungan
masyarakat sebanyak 657 orang;
6) Fasilitasi Penyelenggaraan kegiatan keagamaan sebanyak 42.521
orang;
7) Pembinaan Potensi Masyarakat sebanyak 160 orang;
8) Pelatihan kader perlindungan masyarakat sebanyak 160 orang.
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD 39
Perangkat daerah yang bertanggung jawab program tersebut adalah
:Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat, Badan
Penanggulangan Bencana Dan Perlindungan Masyarakat, Dinas Sosial.
c) Program Penanggulangan Bencana
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan mewujudkan sistem ketahanan yang handal terhadap bencana
dengan sasaran pengembangan sistem penanggulangan bencana yang
antisipatif dan tanggap.
Indikator untuk pelaksanaan program penanggulangan bencana
adalah:
1. Angka kejadian kebakaran gedung/bangunan per 1 juta penduduk
Surabaya, dengan target 54 kejadian;
2. Angka kejadian kebakaran non bangunan per 1 juta penduduk
Surabaya, dengan target 110 kejadian;
3. Persentase kelurahan tangguh bencana, dengan target 49%;
4. Persentase waktu tanggap ≤ 24 jam penanggulangan kejadian
bencana alam, dengan target 100%;
5. Persentase waktu tanggap kejadian kebakaran kurang dari 15 menit,
dengan target 96%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Pelatihan Pencegahan dan Pengurangan Resiko Bencana
sebanyak 2.300 orang;
2) Pemberian Kebutuhan Pokok bagi Korban Bencana sebanyak 6.026
orang;
3) Pengadaan Sarana Penanggulangan Bencana sebanyak 137 item;
4) Pengembangan Manajemen Penanggulangan Bencana Daerah
sebanyak 1.340 orang;
5) Pelatihan kesiapsiagaan menghadapi bencana sebanyak 515 orang;
6) Peningkatan Manajemen Logistik, rehabilitasi dan rekontruksi dalam
penanggulangan bencana sebanyak 1.470 orang;
KUA Perubahan APBD TA 2018
40 BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD
7) Pemenuhan Kebutuhan Operasional Pemadaman Kebakaran
sebanyak 680 orang;
8) Pemeliharaan sarana dan prasarana penanggulangan bahaya
kebakaran sesuai dengan perkembangan pembangunan kota
sebanyak 136 unit;
9) Pengadaan/pembangunan sarana dan prasarana penanggulangan
bahaya kebakaran sesuai dengan perkembangan pembangunan
kota sebanyak 1.509 unit;
10) Pemeriksaan Tingkat Resiko Kebakaran pada Bangunan Gedung
dan Lingkungan sebanyak 6.000 bangunan;
11) Peningkatan Kompetensi Aparatur Pemadam Kebakaran sebanyak
981 orang;
12) Pelatihan Masyarakat dalam Upaya Pencegahan dan
Penanggulangan Bahaya Kebakaran sebanyak 2.703 orang;
13) Pembangunan/Rehabilitasi Fasilitas Pemadam Kebakaran
sebanyak 11 bangunan;
14) Penyusunan Dokumen Perencanaan Fasilitas Pemadam Kebakaran
sebanyak 5 dokumen.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut
adalah :Badan Penanggulangan Bencana Dan Perlindungan Masyarakat,
Dinas Pemadam Kebakaran, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang.
1.1.1.06 Sosial
Urusan wajib pelayanan dasar sosial dilaksanakan melalui program
pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial, program pemberdayaan
kelembagaan kesejahteraan sosial.
Adapun program-program pembangunan yang dilaksanakan melalui
urusan wajib pelayanan dasar sosial, diuraikan sebagai berikut:
a) Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan penanganan PMKS dengan sasaran meningkatkan
pelayanan pemenuhan kebutuhan dasar dan rehabilitasi PMKS.
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD 41
Indikator untuk pelaksanaan program pelayanan dan rehabilitasi
kesejahteraan sosial adalah persentase PMKS yang ditangani, dengan
target 60%.
Adapun kegiatan untuk mendukung pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Pemenuhan kebutuhan dasar permakanan bagi anak yatim, piatu,
dan yatim piatu sebanyak 6,000 orang;
2) Pemenuhan kebutuhan dasar permakanan bagi lanjut usia sebanyak
17,792 orang;
3) Pemenuhan kebutuhan dasar permakanan bagi penyandang
disabilitas sebanyak 5,712 orang;
4) Pembinaan dan pemulangan PMKS sebanyak 1,216 orang;
5) Pemutakhiran data PMKS dan PSKS sebanyak 154 kelurahan;
6) Peningkatan kualitas pelayanan, sarana dan prasarana rehabilitasi
kesejahteraan sosial di UPTD Kampung Anak Negeri sebanyak 35
orang;
7) Peningkatan kualitas pelayanan, sarana dan prasarana rehabilitasi
kesejahteraan sosial di UPTD Pondok Sosial Kalijudan sebanyak 85
orang;
8) Peningkatan kualitas pelayanan, sarana dan prasarana rehabilitasi
kesejahteraan sosial di UPTD Babat Jerawat sebanyak 103 orang;
9) Peningkatan kualitas pelayanan, sarana dan prasarana rehabilitasi
kesejahteraan sosial di UPTD Griya Werdha sebanyak 150 orang;
10) Peningkatan kualitas pelayanan, sarana dan prasarana rehabilitasi
kesejahteraan sosial di UPTD Lingkungan Pondok Sosial Keputih
sebanyak 1.500 orang;
11) Monitoring dan Pendataan PMKS dan PSKS di 31 Kecamatan;
12) Monitoring dan Validasi Kegiatan Penanggulangan Kemiskinan di 31
Kecamatan;
13) Penertiban PMKS dan penyelenggaraan layanan ambulance gratis
sebanyak 4.015 kali.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut
adalah Dinas Sosial dan 31 Kecamatan.
KUA Perubahan APBD TA 2018
42 BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD
b) Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan Meningkatkan penanganan PMKS dengan sasaran Meningkatkan
pelayanan pemenuhan kebutuhan dasar dan rehabilitasi PMKS.
Indikator untuk pelaksanaan Program Pemberdayaan Kelembagaan
Kesejahteraan Sosial adalah Persentase PSKS yang berpartisipasi dalam
penanganan masalah kesejahteraan sosial, dengan target 50%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Koordinasi Pelaksanaan Program Bantuan Pangan Non Tunai dan
Program Keluarga Harapan sebanyak 24 kali;
2) Peningkatan peran serta lanjut usia sebanyak 5.783 orang;
3) Pembinaan dan pemberdayaan Potensi Sumber Kesejahteraan
Sosial (PSKS) sebanyak 1.578 orang.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut
adalah Dinas Sosial.
1.1.2 Non Pelayanan Dasar
1.1.2.01 Tenaga Kerja
Urusan wajib non pelayanan dasar tenaga kerja dilaksanakan
melalui program peningkatan kesempatan kerja, program peningkatan
kompetensi tenaga kerja dan produktivitas, program pengembangan
hubungan industrial dan syarat kerja, program pengawasan dan
perlindungan ketenagakerjaan.
Adapun program-program pembangunan yang dilaksanakan melalui
urusan wajib non pelayanan dasar tenaga kerja, diuraikan sebagai berikut:
a) Program Peningkatan Kesempatan Kerja
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan Meningkatkan kompetensi angkatan kerja untuk mengurangi angka
pengangguran dengan sasaran Meningkatkan pemenuhan kesempatan
kerja bagi angkatan kerja.
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD 43
Indikator untuk pelaksanaan program peningkatan kesempatan kerja
adalah:
1. Persentase pemuda yang membuka wirausaha mandiri, dengan target
15%;
2. Persentase pertumbuhan kesempatan kerja yang dapat
diinformasikan, dengan target 5%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Pengembangan Keterampilan dan Kewirausahaan Pemuda
sebanyak 450 orang;
2) Fasilitasi Pengembangan Softskill Kerja Bagi Pencari Kerja sebanyak
2.050 orang;
3) Sosialisasi Bidang dan Standar Kerja di Luar Negeri sebanyak 500
orang;
4) Fasilitasi Perluasan Kesempatan Kerja sebanyak 150 orang;
5) Pembinaan Lembaga Penempatan Tenaga Kerja sebanyak 60
lembaga;
6) Pembinaan Perusahaan Pengguna Tenaga Kerja Asing sebanyak
120 Perusahaan;
7) Penyebarluasan Informasi Pasar Kerja sebanyak 7 kali;
8) Penyusunan Perencanaan Tenaga Kerja Makro Kota Surabaya
sebanyak 1 dokumen.
Perangkat daerah yang bertanggung jawab program tersebut adalah
Dinas Kepemudaan dan Olah Raga, Dinas Tenaga Kerja.
b) Program Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja dan Produktivitas
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan kompetensi angkatan kerja untuk mengurangi angka
pengangguran dengan sasaran meningkatkan pemenuhan kesempatan
kerja bagi angkatan kerja.
Indikator untuk pelaksanaan program peningkatan kompetensi
tenaga kerja dan produktivitas adalah:
1. Persentase angkatan kerja yang lulus sertifikasi, dengan target 64%;
KUA Perubahan APBD TA 2018
44 BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD
2. Persentase peserta pelatihan berbasis kompetensi yang lulus
pelatihan, dengan target 79%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Pembinaan peningkatan produktivitas perusahaan sebanyak 100
Perusahaan;
2) Fasilitasi magang bagi pencari kerja penyandang cacat sebanyak 20
orang;
3) Fasilitasi magang bagi pencari kerja yang memiliki kompetensi
sebanyak 100 orang;
4) Fasilitasi Sertifikasi Profesi Bagi Angkatan Kerja sebanyak 2,920
orang;
5) Penyusunan dokumen pengukuran tingkat produktivitas skala kota
sebanyak 1 dokumen;
6) Pembinaan Lembaga Pelatihan Kerja Swasta sebanyak 100
lembaga;
7) Pelatihan berbasis kompetensi bagi pencari kerja sebanyak 920
orang.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut
adalah Dinas Tenaga Kerja.
c) Program Pengembangan Hubungan Industrial dan Syarat Kerja
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan kompetensi angkatan kerja untuk mengurangi angka
pengangguran dengan sasaran menciptakan hubungan antar pemangku
kepentingan dalam lingkup industrial yang harmonis.
Indikator untuk pelaksanaan program pengembangan hubungan
industrial dan syarat kerja adalah persentase perusahaan yang memiliki
peraturan perusahaan/perjanjian kerja bersama, dengan target 7.01%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Fasilitasi Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial sebanyak
110 Kasus;
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD 45
2) Pembinaan Syarat Kerja Perusahaan sebanyak 250 perusahaan;
3) Koordinasi Lembaga Kerjasama (LKS) Tripartit sebanyak 12 kali;
4) Penyusunan dokumen perhitungan Kebutuhan Hidup Layak (KHL)
Kota Surabaya sebanyak 1 dokumen;
5) Pembinaan Hubungan Industrial bagi Pekerja dan Serikat
Pekerja/Serikat Buruh sebanyak 300 orang.
Perangkat daerah yang bertanggung jawab program tersebut adalah
Dinas Tenaga Kerja.
d) Program Pengawasan dan Perlindungan Ketenagakerjaan
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan kompetensi angkatan kerja untuk mengurangi angka
pengangguran dengan sasaran menciptakan hubungan antar pemangku
kepentingan dalam lingkup industrial yang harmonis.
Indikator untuk pelaksanaan program pengawasan dan
perlindungan ketenagakerjaan adalah persentase perusahaan yang telah
diperiksa dan mematuhi norma ketenagakerjaan dan/norma K3, dengan
target 52%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Pembinaan Norma Ketenagakerjaan sebanyak 1.020 perusahaan;
2) Pembinaan Norma Keselamatan Dan Kesehatan Kerja sebanyak
1.500 Perusahaan.
Perangkat daerah yang bertanggung jawab program tersebut adalah
Dinas Tenaga Kerja.
1.1.2.02 Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Urusan wajib non pelayanan dasar pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak dilaksanakan melalui program kesetaraan gender dan
pemberdayaan perempuan, program perlindungan perempuan dan anak.
Adapun program-program pembangunan yang dilaksanakan melalui
urusan wajib non pelayanan dasar pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak, diuraikan sebagai berikut:
KUA Perubahan APBD TA 2018
46 BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD
a) Program Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan pemberdayaan perempuan, serta perlindungan
perempuan dan anak dengan sasaran meningkatkan pemberdayaan
perempuan.
Indikator untuk pelaksanaan program kesetaraan gender dan
pemberdayaan perempuan adalah persentase indikator PUG tingkat
kecamatan yang terpenuhi, dengan target 100%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Penguatan dan Pengembangan Jaringan Pengarusutamaan Gender
sebanyak 13 kali;
2) Pembinaan Organisasi Perempuan sebanyak 34 kali;
3) Penyusunan Profil Gender sebanyak 3 dokumen.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut
adalah Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak.
b) Program Perlindungan Perempuan dan Anak
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan pemberdayaan perempuan, serta perlindungan
perempuan dan anak dengan sasaran meningkatkan perlindungan
perempuan dan anak.
Indikator untuk pelaksanaan program perlindungan perempuan dan
anak adalah:
1. Persentase berfungsinya fasilitas PKBM (Pusat Krisis Berbasis
Masyarakat) di kecamatan, dengan target 100%;
2. Persentase efektivitas pusat pelayanan terpadu perlindungan
perempuan dan anak (PPTP2A), dengan target 66.35%;
3. Persentase jejaring yang berperan dalam penanganan permasalahan
terhadap perempuan dan anak, dengan target 21%;
4. Persentase permasalahan perempuan dan anak yang ditangani,
dengan target 100%.
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD 47
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Fasilitasi Penanganan Permasalahan Perempuan Dan Anak
sebanyak 230 orang;
2) Fasilitasi Pencapaian Indikator Kota Layak Anak sebanyak 431
lembaga;
3) Pembinaan Capacity Building bagi relawan Pusat Krisis Berbasis
Masyarakat (PKBM) dan Satuan Petugas Perlindungan Perempuan
dan Anak, PPTP2A sebanyak 926 orang;
4) Pembinaan Pengembangan Inisiasi Kampunge Arek Suroboyo
sebanyak 154 lembaga;
5) Penguatan kelembagaan dan pengarusutamaan gender dan anak di
31 Kecamatan.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut
adalah Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak serta 31 Kecamatan.
1.1.2.03 Pangan
Urusan wajib non pelayanan dasar pangan dilaksanakan melalui
program peningkatan ketersediaan, keanekaragaman, dan keamanan
pangan.
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan ketahanan pangan dengan sasaran meningkatkan
ketersediaan, kualitas konsumsi, dan keamanan pangan.
Indikator untuk pelaksanaan program peningkatan ketersediaan,
keanekaragaman, dan keamanan pangan adalah:
1. Persentase sample yang memenuhi syarat keamanan makanan,
dengan target 84%;
2. Tingkat keamanan bahan pangan segar yang beredar, dengan target
82%;
3. Tingkat keanekaragaman konsumsi masyarakat (PPH), dengan target
95.5.
KUA Perubahan APBD TA 2018
48 BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Peningkatan Pengawasan Makanan Olahan dan siap saji sebanyak
8,160 sampel;
2) Monitoring Bidang Ketahanan Pangan sebanyak 228 kali;
3) Pembinaan Keamanan Pangan yang beredar sebanyak 820 orang;
4) Pembinaan Pemanfaatan Lahan Pekarangan sebanyak 78
kelompok;
5) Pengawasan dan Pemeriksaan Produk Pangan Segar sebanyak
1.920 sampel;
6) Pengembangan Diversifikasi Pangan sebanyak 1.323 orang.
Perangkat daerah yang bertanggung jawab program tersebut adalah
Dinas Kesehatan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian.
1.1.2.04 Pertanahan
Urusan wajib non pelayanan dasar pertanahan dilaksanakan melalui
program pengadaan tanah dan/atau bangunan bagi pembangunan untuk
kepentingan umum, program pengamanan aset, program pengelolaan
aset.
Adapun program-program pembangunan yang dilaksanakan
melalui urusan wajib non pelayanan dasar pertanahan, diuraikan sebagai
berikut:
a) Program Pengadaan Tanah dan/atau Bangunan bagi
Pembangunan untuk Kepentingan Umum
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan mewujudkan sinkronisasi sistem penataan ruang dan sistem
pertanahan dengan sasaran mewujudkan penyediaan lahan untuk
pembangunan bagi kepentingan umum.
Indikator untuk pelaksanaan program pengadaan tanah dan/atau
bangunan bagi pembangunan untuk kepentingan umum adalah:
1. Akumulasi luas tanah dan/atau bangunan bagi pembangunan
infrastruktur untuk kepentingan umum, dengan target 3.503 Ha;
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD 49
2. Akumulasi luas tanah dan/atau bangunan bagi pembangunan non
infrastruktur untuk kepentingan umum, dengan target 38.59 Ha.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Pengadaan Tanah dan/atau Bangunan untuk infrastruktur sebanyak
53.000 M2;
2) Pendataan dan Persiapan Pengadaan Tanah dan/atau Bangunan
sebanyak 10.037 M2;
3) Pengadaan/Pembelian Tanah dan/atau Bangunan untuk
Kepentingan Umum guna Pembangunan Non Infrastruktur seluas
14.646 M2.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut
adalah Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan, Dinas
Pengelolaan Bangunan dan Tanah.
b) Program Pengamanan Aset
Program merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan mewujudkan sinkronisasi sistem penataan ruang dan sistem
pertanahan dengan sasaran meningkatnya pengamanan dan pengelolaan
aset tanah dan/atau bangunan.
Indikator untuk pelaksanaan program pengamanan aset adalah:
1. Persentase kasus tanah dan/atau bangunan yang ditangani, dengan
target 100%;
2. Persentase tanah aset yang telah dilakukan pemagaran, papan, patok,
dengan target 16.18%;
3. Persentase tanah aset yang tersertifikasi, dengan target 12.62%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Penanganan Sengketa Bangunan Aset Pemerintah Kota Surabaya
sebanyak 12 kasus;
2) Penanganan Sengketa Tanah Aset Pemerintah Kota Surabaya
sebanyak 18 kasus;
KUA Perubahan APBD TA 2018
50 BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD
3) Pengamanan Aset Pemerintah Kota Surabaya sebanyak 100
bidang;
4) Pengelolaan Arsip Tanah/Bangunan Aset Daerah sebanyak 47.348
berkas;
5) Pengendalian dan Penyuluhan Pemanfaatan Tanah dan/atau
Bangunan Aset Pemerintah Kota Surabaya sebanyak 800 orang;
6) Sertifikasi Tanah Aset Pemerintah Kota Surabaya sebanyak 450
dokumen.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut
adalah Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah.
c) Program Pengelolaan Aset
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan mewujudkan sinkronisasi sistem penataan ruang dan sistem
pertanahan dengan sasaran meningkatnya pengamanan dan pengelolaan
aset tanah dan/atau bangunan.
Indikator untuk pelaksanaan program pengelolaan aset adalah
persentase aset tanah dan/atau bangunan yang tercatat pemanfaatannya,
dengan target 43.92%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Pendataan dan Penataan Tanah Aset Pemerintah Kota sebanyak 5
wilayah;
2) Pelayanan Ijin Pemanfaatan Tanah Aset sebanyak 7.000 ijin;
3) Pengawasan dan Pengelolaan Bangunan Sewa sebanyak 24
bangunan;
4) Pengukuran dan Pemetaan Tanah Aset Pemerintah Kota Surabaya
sebanyak 8.000 lokasi.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut
adalah Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah.
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD 51
1.1.2.05 Lingkungan Hidup
Urusan wajib non pelayanan dasar lingkungan hidup dilaksanakan
melalui program pengelolaan dan peningkatan ruang terbuka hijau,
program pengelolaan kebersihan, program pengendalian dan pengawasan
dampak lingkungan, program upaya konservasi energi, program
pengembangan dan pemanfaatan energi alternatif.
Adapun program-program pembangunan yang dilaksanakan melalui
urusan wajib non pelayanan dasar lingkungan hidup, diuraikan sebagai
berikut:
a) Program Pengelolaan dan Peningkatan Ruang Terbuka Hijau
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan kualitas lingkungan hidup kota yang bersih dan hijau
dengan sasaran meningkatkan manajemen pengelolaan dan kualitas
Ruang Terbuka Hijau (RTH).
Indikator untuk pelaksanaan program pengelolaan dan peningkatan
ruang terbuka hijau adalah:
1. Persentase luas RTH yang dibangun dan ditingkatkan fungsinya,
dengan target 43.60%;
2. Persentase pertumbuhan luas RTH yang dipelihara dan diawasi,
dengan target 5.40%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Pemeliharaan dan Penyediaan Sarana Taman dan Jalur Hijau
sebanyak 401 lokasi;
2) Pemeliharaan Dan Penyediaan Taman Rekreasi sebanyak 35 lokasi;
3) Penataan Taman dan Jalur Hijau sebanyak 38 lokasi;
4) Pengembangan Dekorasi Kota sebanyak 100 kali;
5) Penyediaan Sarana dan Prasarana, Operasional dan Pemeliharaan
Makam sebanyak 88 lokasi;
6) Pembangunan dan Pemeliharaan Prasarana Sentra Pertanian
Perkotaan sebanyak 9 lokasi;
7) Pembangunan dan Pemeliharaan Kawasan Lindung Pesisir Pantai
Surabaya sebanyak 2 lokasi.
KUA Perubahan APBD TA 2018
52 BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut
adalah Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau, Dinas Ketahanan
Pangan dan Pertanian.
b) Program Pengelolaan Kebersihan
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan kualitas lingkungan hidup kota yang bersih dan hijau
dengan sasaran optimalisasi sistem pengelolaan kebersihan dan
persampahan secara terpadu yang berbasis masyarakat dengan
penerapan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan.
Indikator untuk pelaksanaan program pengelolaan kebersihan
adalah:
1. Persentase pembangunan fasilitas pengelolaan sampah yang
menerapkan teknologi 3R, dengan target 15.38%;
2. Persentase pengangkutan sampah dari TPS ke TPA yang ≤ 1 hari,
dengan target 82.70%;
3. Tingkat pertumbuhan peran serta masyarakat dalam pengelolaan
kebersihan, dengan target 4.37%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Intensifikasi dan Ekstensifikasi Sumber-sumber Pendapatan Daerah
Bidang Kebersihan dan Pertamanan sebanyak 31 Kecamatan;
2) Operasional Instalasi Pengolahan Air Limbah sebanyak 1 bangunan;
3) Operasional Pembersihan Jalan dan Jalur Pedestrian sebanyak 627
lokasi;
4) Operasional Pembersihan Sampah di Saluran sebanyak 371 lokasi;
5) Operasional Pengangkutan Sampah sebanyak 265 lokasi;
6) Pembangunan dan Penyediaan Sarana Prasarana Kebersihan dan
RTH sebanyak 12.016 unit;
7) Pembayaran Operasional Pengolahan Sampah sebanyak 629,529
ton;
8) Pemeliharaan Sarana Pembersihan, Pengangkutan Sampah dan
Toilet sebanyak 315 unit;
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD 53
9) Pemeliharaan prasarana kebersihan dan sarana pendukungnya
sebanyak 183 lokasi;
10) Pengembangan sarana dan prasarana air limbah sebanyak 1 unit;
11) Peningkatan Manajemen Pengelolaan Kebersihan dan RTH
sebanyak 2 dokumen;
12) Peningkatan Pelayanan Posko Kebersihan sebanyak 104 kali;
13) Penyelenggaraan Kompetisi Pengelolaan Kebersihan sebanyak 5
Kegiatan;
14) Penyediaan Sarana, Operasional dan Pemeliharaan Pengelolaan
Rumah Kompos/PLTSa/TPS 3R sebanyak 31 lokasi;
15) Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan
persampahan di 31 Kecamatan.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut
adalah Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau dan 31 Kecamatan.
c) Program Pengendalian dan Pengawasan Dampak Lingkungan
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan kualitas lingkungan hidup kota yang bersih dan hijau
dengan sasaran meningkatkan kualitas udara dan air.
Indikator untuk pelaksanaan program pengendalian dan
pengawasan dampak lingkungan adalah persentase ketaatan/kepatuhan
terhadap aspek lingkungan, dengan target 60%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Kajian dan Informasi Kinerja Lingkungan Hidup sebanyak 2
dokumen;
2) Koordinasi Penilaian Kota Sehat/Adipura sebanyak 100 lokasi;
3) Monitoring Sarana dan Prasarana Pengelolaan Air Limbah sebanyak
250 sampel;
4) Pelaksanaan Car Free Day sebanyak 151 kali;
5) Pelaksanaan Pendidikan Lingkungan sebanyak 750 orang;
6) Penanganan Permasalahan Lingkungan Hidup sebanyak 50 kasus;
KUA Perubahan APBD TA 2018
54 BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD
7) Penyusunan Kajian Penanggulangan dan Pemulihan Fungsi
Lingkungan Hidup sebanyak 2 dokumen;
8) Inventarisasi dan Perencanaan Penataan Lingkungan Hidup
sebanyak 1 dokumen;
9) Pengawasan dan Pengendalian Dampak Lingkungan sebanyak 48
kegiatan/usaha;
10) Pengawasan Ijin Tempat Penyimpanan Sementara Limbah B3
sebanyak 30 kegiatan/usaha;
11) Peningkatan Edukasi dan Komunikasi Masyarakat di bidang
lingkungan sebanyak 960 orang;
12) Pemantauan Kualitas Air dan Udara Ambien sebanyak 222 sampel;
13) Sosialisasi dan Pemantauan Pengguna Sumber Daya Air sebanyak
30 kegiatan/usaha;
14) Pengendalian Pencemaran Udara Dari Sumber Bergerak sebanyak
51 kali;
15) Pemantauan Kualitas Air Laut di Kawasan Pesisir dan Laut sebanyak
48 sampel.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut
adalah Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perhubungan.
d) Program Upaya Konservasi Energi
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan upaya konservasi energi dengan sasaran
meningkatkan upaya penerapan konservasi energi.
Indikator untuk pelaksanaan program upaya konservasi energi
adalah akumulasi kegiatan dan/atau usaha yang telah menerapkan
konservasi energi, dengan target 134 kegiatan dan/atau usaha.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah pembinaan dan pengusahaan konservasi energi sebanyak
120 Kegiatan usaha.
Perangkat daerah yang bertanggung jawab program tersebut adalah
Dinas Lingkungan Hidup.
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD 55
e) Program Pengembangan dan Pemanfaatan Energi Alternatif
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan upaya pengembangan dan pemanfaatan energi
alternatif yang ramah lingkungan dengan sasaran meningkatkan upaya
penerapan teknologi dan peran serta masyarakat dalam pengembangan
dan pemanfaatan energi alternatif.
Indikator untuk pelaksanaan program pengembangan dan
pemanfaatan energi alternatif adalah:
1. Akumulasi entitas lingkungan yang berperan serta dalam
pengembangan dan pemanfaatan energi alternatif, dengan target 8
lingkungan;
2. Akumulasi penerapan teknologi dalam pengembangan dan
pemanfaatan energi alternatif terbarukan, dengan target 37 unit.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Pengusahaan dan Pengembangan Energi Alternatif sebanyak 4
lokasi;
2) Penyediaan Sarana dalam rangka Konservasi Energi Pada Sektor
Bangunan Gedung dan Permukiman sebanyak 9 unit;
3) Penyusunan Dokumen Perencanaan Konservasi Energi Pada Sektor
Bangunan Gedung Dan Permukiman sebanyak 2 dokumen.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut
adalah Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang.
1.1.2.06 Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Urusan non pelayanan dasar administrasi kependudukan dan
pencatatan sipil dilaksanakan melalui program penataan administrasi
kependudukan.
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan
pelayanan publik dengan sasaran meningkatkan kualitas pelayanan
publik.
KUA Perubahan APBD TA 2018
56 BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD
Indikator untuk pelaksanaan Program penataan administrasi
kependudukan adalah:
1. Cakupan penerbitan akte kelahiran (berdasarkan data SIAK), dengan
target 99.6%;
2. Cakupan penerbitan akte kematian (berdasarkan data SIAK), dengan
target 87.5%;
3. Persentase jenis data kependudukan yang dimanfaatkan, dengan
target 100%;
4. Persentase ketepatan waktu pelayanan dokumen pencatatan sipil
(akta kelahiran dan akta kematian), dengan target 93.93%;
5. Persentase ketepatan waktu pelayanan dokumen pendaftaran
penduduk (KTP dan KK), dengan target 100%;
6. Persentase ketepatan waktu pengurusan dokumen pencatatan sipil
(akta kelahiran dan akta kematian), dengan target 99.65%;
7. Persentase sistem pelayanan publik berbasis SIAK, dengan target
100%;
8. Persentase terlayaninya administrasi kependudukan di kecamatan,
dengan target 100%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Pelayanan Kartu Keluarga dan KTP-el sebanyak 300.000 berkas;
2) Pelayanan Mutasi WNI dan Orang Asing sebanyak 39.914 berkas;
3) Pengembangan dan Pemeliharaan Sistem Informasi Administrasi
Kependudukan sebanyak 5 aplikasi;
4) Pelaporan Pemberian Pelayanan Data Kependudukan di 12 Layanan
sebanyak 12 Dokumen;
5) Pelayanan Akta Kelahiran dan Kematian sebanyak 75.130 berkas;
6) Pelayanan Perkawinan, Perceraian, Perubahan Status Anak dan
Kewarganegaraan sebanyak 3.250 berkas;
7) Evaluasi dan Penerapan Inovasi Pelayanan Kependudukan dan
Pencatatan Sipil sebanyak 1 dokumen;
8) Dana Alokasi Khusus Administrasi Kependudukan sebanyak 401.121
lembar;
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD 57
9) Peningkatan pelayanan publik dalam bidang kependudukan di 31
Kecamatan;
10) Penyusunan Dokumen Kependudukan sebanyak 3 dokumen;
11) Publikasi Bidang Kependudukan sebanyak 33 kali.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut
adalah Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil serta 31 Kecamatan.
1.1.2.08 Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Urusan wajib non pelayanan dasar pengendalian penduduk dan
keluarga berencana dilaksanakan melalui program keluarga berencana,
program bina keluarga, program peningkatan keberdayaan masyarakat.
Adapun program-program pembangunan yang dilaksanakan melalui
urusan wajib non pelayanan dasar pengendalian penduduk dan keluarga
berencana, diuraikan sebagai berikut:
a) Program Keluarga Berencana
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan sasaran
meningkatnya kualitas layanan KB dasar.
Indikator untuk pelaksanaan program keluarga berencana adalah:
1. Persentase kebutuhan ber KB yang tidak terpenuhi (unmeet need),
dengan target 20.50%;
2. Persentase peserta KB aktif, dengan target 78.4%;
3. Persentase peserta KB aktif yang drop out kontrasepsi, dengan target
5.4%;
4. Persentase peserta KB baru, dengan target 81.95%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Pembinaan Peduli Keluarga Berencana sebanyak 2.033 orang;
2) Fasilitasi penggerakan program kependudukan dan keluarga
berencana sebanyak 1.850 orang;
3) Pembinaan Keluarga Berencana sebanyak 4.310 orang;
4) Penyediaan Pelayanan KB Bagi Keluarga sebanyak 857 orang;
KUA Perubahan APBD TA 2018
58 BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD
5) Penyediaan sarana dan prasarana pelayanan KB yang disediakan
melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Keluarga Berencana
sebanyak 2 kegiatan.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut
adalah Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak.
b) Program Bina Keluarga
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan sasaran
meningkatnya kualitas layanan KB dasar.
Indikator untuk pelaksanaan Program Bina Keluarga adalah:
1. Persentase kelompok Bina Keluarga Balita (BKB)/Bina Keluarga
Remaja (BKR)/Bina Keluarga Lansia (BKL) yang aktif, dengan target
70.39%;
2. Persentase pasangan usia subur yang usia istrinya kurang dari 20
tahun, dengan target 3.3%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Pendampingan Bina Keluarga Balita/Bina Keluarga Remaja/Bina
Keluarga Lansia sebanyak 1.350 orang;
2) Pembinaan Keluarga Sejahtera sebanyak 1.280 orang.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut
adalah Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak.
c) Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan menurunkan PMKS melalui pemberdayaan PMKS usia produktif
dalam kelompok-kelompok usaha dengan sasaran Meningkatkan
keterampilan PMKS usia produktif.
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD 59
Indikator untuk pelaksanaan program peningkatan keberdayaan
masyarakat adalah persentase PMKS usia produktif dari hasil pelatihan
atau pembinaan yang berproduksi, dengan target 75%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Updating data Masyarakat Berpenghasilan Rendah di Kelurahan
sebanyak 154 kelurahan;
2) Fasilitasi Inkubasi Usaha Mandiri sebanyak 327 orang;
3) Fasilitasi Pengembangan Usaha Ekonomi sebanyak 63 lembaga;
4) Fasilitasi Program Kesejahteraan Keluarga sebanyak 866 orang.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut
adalah Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak.
1.1.2.09 Perhubungan
Urusan wajib non pelayanan dasar perhubungan dilaksanakan
melalui program peningkatan sistem manajemen transportasi, program
pengembangan sistem transportasi berkelanjutan, program manajemen
lalu lintas angkutan barang.
Adapun program-program pembangunan yang dilaksanakan melalui
urusan wajib non pelayanan dasar perhubungan, diuraikan sebagai
berikut:
a) Program Peningkatan Sistem Manajemen Transportasi
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan jaringan dan pelayanan transportasi kota yang
terpadu dengan sasaran menyediakan sistem manajemen transportasi
yang berkualitas.
Indikator untuk pelaksanaan program peningkatan sistem
manajemen transportasi adalah:
1. Kecepatan rata-rata kendaraan di jalan kewenangan kota, dengan
target 30.06 km/jam;
2. Persentase selisih tingkat kecelakaan lalu lintas, dengan target 2%.
KUA Perubahan APBD TA 2018
60 BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Pelaksanaan Pengujian Kendaraan Bermotor sebanyak 149.069 unit;
2) Pembangunan Sarana Prasarana Transportasi sebanyak 1
bangunan;
3) Pembangunan Sarana Prasarana Transportasi (Tahun
Jamak/Multiyears) sebanyak 1 bangunan;
4) Pembinaan Keselamatan Lalu Lintas sebanyak 2.150 orang;
5) Pemeliharaan Perlengkapan Jalan sebanyak 18 paket;
6) Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Transportasi sebanyak 33
lokasi;
7) Penertiban Parkir, Terminal Dan LLAJ sebanyak 946 kali;
8) Pengadaan Perlengkapan Jalan sebanyak 2.343 unit;
9) Pengelolaan Parkir Tepi Jalan Umum sebanyak 19.752 orang bulan;
10) Pengembangan Sarana Prasarana Transportasi sebanyak 3
bangunan;
11) Peningkatan Pelayanan Dan Keselamatan Angkutan sebanyak 23
lokasi;
12) Penyelenggaraan Manajemen Lalu Lintas sebanyak 21 dokumen;
13) Penyelenggaraan Sarana Transportasi Bagi Pelajar sebanyak 8 unit;
14) Pengelolaan Parkir Tempat Khusus sebanyak 2.939 orang bulan.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut
adalah Dinas Perhubungan.
b) Program Pengembangan Sistem Transportasi Berkelanjutan
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan Meningkatkan jaringan dan pelayanan transportasi kota yang
terpadu dengan sasaran Penyediaan dan optimalisasi sistem angkutan
umum massal yang berkualitas dan ramah lingkungan.
Indikator untuk pelaksanaan program pengembangan sistem
transportasi berkelanjutan adalah:
1. Persentase penyediaan sarana prasarana pendukung transportasi
berkelanjutan, dengan target 100%;
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD 61
2. Rata-rata headway angkutan umum (Angkot), dengan target 25 menit;
3. Rata-rata headway angkutan umum (Bus Kota), dengan target 42.57
menit.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator
program tersebut adalah:
1) Pengelolaan Terminal Angkutan Umum sebanyak 14 lokasi;
2) Pengembangan Angkutan Umum Massal Perkotaan sebanyak 20
unit;
3) Penyelenggaraan Pelayanan Angkutan Umum sebanyak 27 kali.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut
adalah Dinas Perhubungan.
c) Program Manajemen Lalu Lintas Angkutan Barang
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan Meningkatkan arus perdagangan internasional dan antar pulau dari
dan menuju Surabaya dengan sasaran Peningkatan sistem manajemen
city logistik.
Indikator untuk pelaksanaan program manajemen lalu lintas
angkutan barang adalah rata-rata waktu tempuh kendaraan barang dari
dan menuju hub, dengan target 106.24 menit.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah Penyelenggaraan Pelayanan Aksesibilitas Angkutan
Barang sebanyak 2 kali.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut
adalah Dinas Perhubungan.
1.1.2.10 Komunikasi dan Informatika
Urusan wajib non pelayanan dasar komunikasi dan informatika
dilaksanakan melalui program pengembangan dan pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi, program komunikasi, informasi, dan publikasi
masyarakat.
KUA Perubahan APBD TA 2018
62 BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD
Adapun program-program pembangunan yang dilaksanakan melalui
urusan wajib non pelayanan dasar komunikasi dan informatika, diuraikan
sebagai berikut:
a) Program Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi Informasi
dan Komunikasi
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan
pelayanan publik dengan sasaran meningkatkan kualitas pelayanan
publik.
Indikator untuk pelaksanaan program pengembangan dan
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi adalah:
1. Persentase layanan publik administratif yang berbasis TIK, dengan
target 35.11%;
2. Persentase pengelolaan jaringan telekomunikasi pendukung
pelayanan publik, dengan target 100%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Penyusunan Dokumen Pelayanan Sistem Informasi Pemerintahan
sebanyak 12 Dokumen;
2) Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pemanfaatan Teknologi
Informasi sebanyak 185 kali;
3) Pelaksanaan Sistem Persandian Perkotaan sebanyak 608 unit;
4) Pembangunan Integrasi Sistem sebanyak 3 database;
5) Pembangunan Sarana Prasarana TIK sebanyak 5 jenis;
6) Pembangunan Aplikasi Pelayanan Publik Dan Sistem Informasi
Manajemen sebanyak 15 aplikasi;
7) Pemeliharaan Dan Pengembangan Sistem Informasi Pelayanan
Publik dan Sistem Informasi Manajemen sebanyak 119 aplikasi;
8) Pemeliharaan Sarana Prasarana TIK sebanyak 5 jenis;
9) Pengelolaan Pusat Data sebanyak 538 lokasi;
10) Penanganan Serangan terhadap Sistem Keamanan Informasi
sebanyak 100%;
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD 63
11) Penyusunan Dokumen Pendukung Tata Kelola E-Gov sebanyak 1
dokumen.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut
adalah Dinas Komunikasi dan Informatika.
b) Program Komunikasi, Informasi, dan Publikasi Masyarakat
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan
pelayanan publik dengan sasaran meningkatkan kualitas pelayanan
publik.
Indikator untuk pelaksanaan program komunikasi, informasi, dan
publikasi masyarakat adalah:
1. Persentase berita positif Pemerintah Kota Surabaya yang
terinformasikan kepada masyarakat, dengan target 84%;
2. Rata-rata pemanfaatan publik terhadap berbagai saluran komunikasi
informasi yang disediakan oleh Pemerintah Kota Surabaya, dengan
target 9.116 kunjungan.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Peliputan Kegiatan Pemerintah Kota Surabaya sebanyak 1.729 kali;
2) Pembuatan Dokumentasi dan Pelaporan sebanyak 16 dokumen;
3) Penyelenggaraan Komunikasi Kehumasan sebanyak 146 kali;
4) Pengembangan dan Pemberdayaan Lembaga Sosial Komunikasi
sebanyak 500 Orang;
5) Penyusunan Dokumen Analisa Data dan Informasi Pemerintah
Daerah sebanyak 5 dokumen;
6) Penyusunan Dokumen Pelayanan Keluhan masyarakat, Permintaan
dan Dokumentasi Informasi Publik sebanyak 13 dokumen;
7) Pengelolaan Saluran Komunikasi sebanyak 19 saluran;
8) Pengembangan Sumber Daya Komunikasi Dan Informasi sebanyak
16 kali;
9) Publikasi Penyelenggaraan Pembangunan Daerah sebanyak 314
kali;
KUA Perubahan APBD TA 2018
64 BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD
10) Sosialisasi Sistem Informasi Pemerintahan dan Sistem Informasi
Publik sebanyak 44 lembaga.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut
adalah :Bagian Hubungan Masyarakat, Dinas Komunikasi dan Informatika.
1.1.2.11 Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Urusan wajib non pelayanan dasar koperasi, usaha kecil, dan
menengah dilaksanakan melalui program perkuatan permodalan usaha
mikro, program standarisasi produk usaha mikro, program penguatan
kelembagaan koperasi, program peningkatan kualitas usaha koperasi.
Adapun program-program pembangunan yang dilaksanakan melalui
urusan wajib non pelayanan dasar koperasi, usaha kecil, dan menengah,
diuraikan sebagai berikut:
a) Program Perkuatan Permodalan Usaha Mikro
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan mendorong pemantapan daya saing UMKM pada sektor pertanian,
barang dan jasa serta koperasi melalui peningkatan produktivitas dan
pengembangan industri kreatif dengan sasaran Meningkatkan
produktivitas UMKM sektor produksi barang dan jasa.
Indikator untuk pelaksanaan program perkuatan permodalan usaha
mikro adalah persentase usaha mikro yang berhasil mendapatkan
bantuan permodalan, dengan target 4%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah fasilitasi kemitraan pelaku usaha skala mikro kepada125
orang.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut
adalah Dinas Koperasi dan Usaha Mikro.
b) Program Standarisasi Produk Usaha Mikro
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan mendorong pemantapan daya saing UMKM pada sektor pertanian,
barang dan jasa serta koperasi melalui peningkatan produktivitas dan
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD 65
pengembangan industri kreatif dengan sasaran meningkatkan
produktivitas UMKM sektor produksi barang dan jasa.
Indikator untuk pelaksanaan program standarisasi produk usaha
mikro adalah:
1. Persentase produk usaha mikro yang layak diuji mutukan, dengan
target 25%;
2. Persentase usaha mikro yang mengaplikasikan Teknologi Tepat Guna
(TTG) dalam proses usaha, dengan target 25%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Fasilitasi Legalitas dan Standarisasi Usaha Skala Mikro sebanyak 25
orang;
2) Monitoring dan Evaluasi Perkembangan Usaha Mikro sebanyak 250
orang;
3) Peningkatan dan Pengembangan Usaha Bisnis bagi pelaku usaha
skala mikro sebanyak 135 orang;
4) Pelatihan Peningkatan Mutu Produk di Sentra Wisata Kuliner
sebanyak 200 orang.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut
adalah Dinas Koperasi dan Usaha Mikro.
c) Program Penguatan Kelembagaan Koperasi
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan mendorong pemantapan daya saing UMKM pada sektor pertanian,
barang dan jasa serta koperasi melalui peningkatan produktivitas dan
pengembangan industri kreatif dengan sasaran Meningkatkan
produktivitas koperasi.
Indikator untuk pelaksanaan program penguatan kelembagaan
koperasi adalah persentase koperasi berklasifikasi AAB, dengan target
62.21%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Pengawasan Koperasi sebanyak 300 Lembaga;
KUA Perubahan APBD TA 2018
66 BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD
2) Pembinaan Perkoperasian sebanyak 485 orang;
3) Penilaian Kinerja Koperasi sebanyak 150 lembaga;
4) Fasilitasi Peningkatan Kapasitas SDM Koperasi belum RAT
sebanyak 231 Lembaga;
5) Fasilitasi Peningkatan Kualitas Lembaga Koperasi sebanyak 66
Lembaga;
6) Sosialisasi Pelaksanaan RK/RAPB dan RAT sebanyak 2 kali.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut
adalah Dinas Koperasi dan Usaha Mikro.
d) Program Peningkatan Kualitas Usaha Koperasi
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan mendorong pemantapan daya saing UMKM pada sektor pertanian,
barang dan jasa serta koperasi melalui peningkatan produktivitas dan
pengembangan industri kreatif dengan sasaran meningkatkan
produktivitas koperasi.
Indikator untuk pelaksanaan program peningkatan kualitas usaha
koperasi adalah tingkat pertumbuhan koperasi yang meningkat volume
usahanya, dengan target 73%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Fasilitasi Pemasaran Produk Unit Bisnis Koperasi sebanyak 8 kali;
2) Fasilitasi Pembentukan Jaringan Kerjasama Bisnis dan Permodalan
antar Koperasi, Distributor, dan /atau Lembaga
Keuangan/Perbankan sebanyak 143 lembaga;
3) Fasilitasi Uji Sertifikasi Standarisasi Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia Koperasi Jasa Keuangan (SKKNI-KJK) sebanyak 60
lembaga;
4) Pendidikan dan Pelatihan Berbasis Kompetensi bagi Pengelola
Usaha Simpan Pinjam Koperasi sebanyak 90 lembaga;
5) Penilaian Kesehatan Koperasi sebanyak 150 lembaga;
6) Fasilitasi Peningkatan dan Pengembangan Usaha Bisnis Koperasi
sebanyak 144 Lembaga.
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD 67
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut
adalah Dinas Koperasi dan Usaha Mikro.
1.1.2.12 Penanaman Modal
Urusan wajib non pelayanan dasar penanaman modal dilaksanakan
melalui program peningkatan investasi fasilitas pendukung logistik,
program peningkatan iklim dan realisasi investasi, program pelayanan
perizinan dan non perizinan.
Adapun program-program pembangunan yang dilaksanakan
melalui urusan wajib non pelayanan dasar penanaman modal, diuraikan
sebagai berikut:
a) Program Peningkatan Investasi Fasilitas Pendukung Logistik
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan arus perdagangan internasional dan antar pulau dari
dan menuju surabaya dengan sasaran peningkatan sistem manajemen
city logistik.
Indikator untuk pelaksanaan program peningkatan investasi fasilitas
pendukung logistik adalah tingkat pertumbuhan investasi fasilitas
pendukung logistik, dengan target 24%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah temu usaha logistik sebanyak 100 orang.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut
adalah Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
b) Program Peningkatan Iklim dan Realisasi Investasi
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan kinerja investasi dalam rangka mewujudkan daya
saing global dengan sasaran meningkatkan realisasi PMA dan PMDN
(SPIPISE dan non SPIPISE).
Indikator untuk pelaksanaan program peningkatan iklim dan realisasi
investasi adalah:
1. Tingkat pertumbuhan ijin realisasi investasi, dengan target 12%;
KUA Perubahan APBD TA 2018
68 BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD
2. Tingkat pertumbuhan jumlah minat dan rencana investasi, dengan
target 18%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Penyelenggaraan Koordinasi Perencanaan Penanaman Modal
sebanyak 100 orang;
2) Pemetaan Data Pelaku Usaha di Surabaya sebanyak 500
perusahaan;
3) Monitoring Penanaman Modal sebanyak 2.750 perusahaan;
4) Penyelenggaraan Promosi Investasi sebanyak 3 kali;
5) Penyusunan Dokumen Analisa Potensi dan Peluang Investasi di
Surabaya sebanyak 3 dokumen;
6) Pengelolaan Data Investasi sebanyak 33.729 perusahaan;
7) Pembinaan Perusahaan Penanaman Modal sebanyak 375
perusahaan;
8) Pendampingan Perusahaan Penanaman Modal sebanyak 396
perusahaan;
9) Fasilitasi Penyelesaian Permasalahan Penanaman Modal sebanyak
10 lembaga.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut
adalah Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
c) Program Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan
pelayanan publik dengan sasaran meningkatkan kualitas pelayanan
publik.
Indikator untuk pelaksanaan program pelayanan perizinan dan non
perizinan adalah persentase ketepatan waktu pelayanan perizinan dan
non perizinan, dengan target 74%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Bimtek Penyusunan Informasi Industri sebanyak 200 orang;
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD 69
2) Pelayanan Perizinan Penanaman Modal sebanyak 100 perusahaan;
3) Pelayanan PTSP sebanyak 67.000 ijin;
4) Pembinaan Petugas Layanan Perizinan dan Non Perizinan sebanyak
260 orang;
5) Pembinaan Wajib Daftar Perusahaan sebanyak 500 pelaku usaha;
6) Pengawasan Perijinan sebanyak 10.340 pelaku usaha;
7) Pelayanan Rekomendasi Dokumen Lingkungan sebanyak 700
berkas;
8) Pelayanan Perijinan Pembuangan Air Limbah sebanyak 40 ijin;
9) Peningkatan Pelayanan Perijinan Limbah B3 sebanyak 35 berkas;
10) Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Usaha Jasa dan Sarana
Pariwisata sebanyak 400 berkas;
11) Pelayanan perizinan dan non perizinan usaha rekreasi dan Hiburan
Umum sebanyak 169 berkas;
12) Pelayanan Perijinan Bidang Tata Bangunan sebanyak 8.818 berkas;
13) Pengawasan Perijinan di Bidang Perdagangan sebanyak 1.491
perusahaan;
14) Penyediaan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Bidang
Perhubungan sebanyak 100%;
15) Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Bidang Pertanian sebanyak
251 berkas;
16) Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Ketenagakerjaan sebanyak
2.000 berkas;
17) Pengumpulan Informasi Hasil Tembakau (DBHCHT) sebanyak 2 kali;
18) Penyampaian Informasi Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan
di Bidang Cukai Kepada Masyarakat dan atau Pemangku
Kepentingan (DBHCHT) sebanyak 4 kali;
19) Pendataan dan pengawasan kepemilikan/penggunaan mesin
pelinting rokok dan pemberian sertifikat/kode registrasi mesin
pelinting rokok sebanyak 1 kali.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut
adalah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Ketahanan Pangan dan
Pertanian, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Penanaman Modal dan
KUA Perubahan APBD TA 2018
70 BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD
Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Dinas Perdagangan, Dinas Perhubungan,
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan
Tata Ruang, Dinas Tenaga Kerja.
1.1.2.13 Kepemudaan dan Olahraga
Urusan wajib non pelayanan dasar kepemudaan dan olahraga
dilaksanakan melalui program peningkatan peran serta kepemudaan,
program pembinaan dan pemasyarakatan olah raga.
Adapun program-program pembangunan yang dilaksanakan melalui
urusan wajib non pelayanan dasar kepemudaan dan olahraga, diuraikan
sebagai berikut:
a) Program Peningkatan Peran serta Kepemudaan
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan kualitas dan prestasi generasi muda dengan sasaran
meningkatkan potensi pemuda dan organisasi pemuda dalam hal
wawasan dan karakter kebangsaan agar mampu berpartisipasi dalam
pelaksanaan pembangunan.
Indikator untuk pelaksanaan program peningkatan peran serta
kepemudaan adalah Persentase pemuda yang aktif sebagai kader anti
kenakalan remaja, dengan target 80%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Pembinaan dan Pengembangan Pemuda Anggota Organisasi
Kepemudaan sebanyak 700 orang;
2) Peningkatan Jiwa Kepemimpinan dan Kepeloporan Pemuda
sebanyak 23 kali;
3) Pembentukan Pemuda Kader Anti Kenakalan Remaja sebanyak
3.100 orang.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut
adalah Dinas Kepemudaan dan Olah Raga.
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD 71
b) Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan kualitas dan prestasi generasi muda dengan sasaran
meningkatkan dan mempertahankan prestasi olahraga di tingkat regional,
nasional dan internasional.
Indikator untuk pelaksanaan program pembinaan dan
pemasyarakatan olah raga adalah:
1. Akumulasi atlet yang dibina dan berprestasi, dengan target 1.357
orang;
2. Cakupan/sebaran fasilitas olahraga, dengan target 115 kelurahan.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Pembangunan/Rehabilitasi Fasilitas Olahraga sebanyak 9 bangunan;
2) Penyusunan Dokumen Perencanaan Fasilitas Olahraga sebanyak 10
dokumen;
3) Operasional Sarana dan Prasarana Olahraga sebanyak 19 rekening;
4) Pembangunan dan Peningkatan Prasarana Olahraga sebanyak 84
bangunan;
5) Pengembangan dan Peningkatan Kualitas SDM Olahraga Khusus
sebanyak 13 kali;
6) Pengembangan dan Peningkatan Kualitas SDM Olahraga Prestasi
sebanyak 11 kali;
7) Pengembangan dan Peningkatan Kualitas SDM Olahraga Rekreasi
dan Tradisional sebanyak 12 kali;
8) Fasilitasi Kegiatan Pembinaan Olahraga Prestasi sebanyak 84 Kali;
9) Penyediaan Sarana Olahraga sebanyak 394 unit;
10) Perbaikan Prasarana Olahraga sebanyak 75 Bangunan.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut
adalah Dinas Kepemudaan dan Olah Raga, Dinas Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang.
KUA Perubahan APBD TA 2018
72 BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD
1.1.2.14 Statistik
Urusan wajib non pelayanan dasar statistik dilaksanakan melalui
program pengembangan data, informasi dan statistik.
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan
pelayanan publik dengan sasaran meningkatkan tata kelola administrasi
pemerintahan yang baik.
Indikator untuk pelaksanaan program pengembangan data,
informasi dan statistik adalah rata-rata toleransi (margin of error) pada
data-data terkait perhitungan indikator kinerja dalam RPJMD, dengan
target 5%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Pemeliharaan dan Pengembangan Sistem Informasi Data
Pendukung Perencanaan sebanyak 3 sistem;
2) Pengelolaan Data dan Informasi Pembangunan Daerah sebanyak
343 data.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut
adalah :Badan Perencanaan Pembangunan.
1.1.2.16 Kebudayaan
Urusan wajib non pelayanan dasar kebudayaan dilaksanakan
melalui program perlindungan budaya lokal, program pengembangan dan
pemanfaatan budaya lokal, program pengembangan wawasan dan
karakter kebangsaan dalam konteks budaya lokal.
Adapun program-program pembangunan yang dilaksanakan melalui
urusan wajib non pelayanan dasar kebudayaan, diuraikan sebagai berikut:
a) Program Perlindungan Budaya Lokal
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan melestarikan budaya lokal dengan sasaran meningkatkan
perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan budaya lokal.
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD 73
Indikator untuk pelaksanaan program perlindungan budaya lokal
adalah persentase cagar budaya yang terpelihara, dengan target 91.5%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah monitoring dan evaluasi cagar budaya sebanyak 250
bangunan.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut
adalah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.
b) Program Pengembangan dan Pemanfaatan Budaya Lokal
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan melestarikan budaya lokal dengan sasaran meningkatkan
perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan budaya lokal.
Indikator untuk pelaksanaan program pengembangan dan
pemanfaatan budaya lokal adalah:
1. Persentase hotel, restoran, dan ruang publik yang menampilkan
budaya lokal pada 17 lokasi, dengan target 64.70%;
2. Persentase kelompok seni terdaftar yang layak tampil, dengan target
45%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Penyelenggaraan Festival Budaya Daerah sebanyak 6 kali;
2) Monitoring penyelenggaraan seni budaya lokal pada ruang publik
dan usaha pariwisata sebanyak 108 kali;
3) Penyelenggaraan event dan festival kesenian daerah sebanyak 565
kali;
4) Pengembangan Kreativitas Budaya Daerah Sekolah Dasar sebanyak
1.310 orang;
5) Pengembangan Kreativitas Budaya Daerah Sekolah Menengah
sebanyak 596 orang.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut
adalah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Pendidikan.
KUA Perubahan APBD TA 2018
74 BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD
c) Program Pengembangan Wawasan dan Karakter Kebangsaan
dalam Konteks Budaya Lokal
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan memantapkan wawasan, karakter, dan nilai-nilai kebangsaan
dengan sasaran mewujudkan wawasan, karakter, dan nilai-nilai
kebangsaan.
Indikator untuk pelaksanaan program pengembangan wawasan dan
karakter kebangsaan dalam konteks budaya lokal adalah:
1. Persentase kader wawasan kebangsaan, dengan target 100%;
2. Persentase partisipasi peserta dalam kegiatan yang mendorong nilai-
nilai kebangsaan, dengan target 15.50%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Pemberdayaan dan fasilitasi Parpol dan Ormas sebanyak 35
lembaga;
2) Peningkatan wawasan kebangsaan sebanyak 750 orang;
3) Penyelenggaraan event peningkatan nilai-nilai kebangsaan
sebanyak 18.300 orang;
4) Fasilitasi Pengembangan Karakter Kebangsaan di Sekolah
sebanyak 7.690 orang;
5) Fasilitasi Pengembangan Wawasan Kebangsaan di Sekolah
sebanyak 1.464 orang;
6) Pengembangan Minat, Bakat, Dan Kreativitas Siswa PLS sebanyak
14 kali;
7) Fasilitasi kegiatan organisasi sosial kepahlawanan sebanyak 7.237
orang;
8) Sosialisasi wawasan kebangsaan di 31 Kecamatan;
9) Pemeliharaan TMP dan MPN sebanyak 7 lokasi.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut
adalah :Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat,
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial serta
31 Kecamatan.
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD 75
1.1.2.17 Perpustakaan
Urusan wajib perpustakaan dilaksanakan melalui program
pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan.
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan minat dan budaya baca masyarakat dengan sasaran
mewujudkan peningkatan minat dan budaya baca masyarakat melalui
peningkatan akses baca.
Indikator untuk pelaksanaan program pengembangan budaya baca
dan pembinaan perpustakaan adalah:
1. Persentase koleksi buku, dengan target 88.63%;
2. Persentase perpustakaan yang berhasil dibina, dengan target 17.85%;
3. Persentase pertumbuhan event literasi yang diselenggarakan, dengan
target 10%;
4. Persentase siswa yang terlibat dalam tes reading text levelling, dengan
target 40.4%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Pelaksanaan Tes Reading Text Levelling sebanyak 57.433 orang;
2) Pengembangan Minat dan Budaya Baca sebanyak 171 kali;
3) Pembinaan Pengelolaan Perpustakaan sebanyak 500 lembaga;
4) Pengelolaan Layanan Baca sebanyak 3.244.791 kunjungan;
5) Penyediaan dan Perawatan Sarana Perpustakaan Daerah dan
Taman Bacaan Masyarakat sebanyak 65.058 buku;
6) Fasilitasi Pengembangan Budaya Baca dan Menulis di Sekolah
sebanyak 3 kali;
7) Akse Literasi sebanyak 1 kali.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut
adalah Dinas Pendidikan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan.
1.1.2.18 Kearsipan
Urusan Wajib non pelayanan dasar kearsipan dilaksanakan melalui
program penataan, penyelamatan, dan pelestarian dokumen/arsip daerah.
KUA Perubahan APBD TA 2018
76 BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan
pelayanan publik dengan sasaran meningkatkan tata kelola administrasi
pemerintahan yang baik.
Indikator untuk pelaksanaan program penataan, penyelamatan, dan
pelestarian dokumen/arsip daerah adalah:
1. Persentase jumlah arsip yang diakuisisi, dengan target 20%;
2. Persentase Perangkat daerah, Unit Kerja, BUMD dan Sekolah Negeri
yang tertib sistem tata kearsipan sesuai Ketentuan, dengan target
41.7%;
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Layanan Informasi Kearsipan sebanyak 40 kali;
2) Pembinaan Sistem Kearsipan sebanyak 130 lembaga;
3) Pendataan dan Penataan Sistem Kearsipan sebanyak 54 kali;
4) Pengadaan Sarana Penyimpanan, Pengolahan, Pemeliharaan dan
Penyelamatan Kearsipan sebanyak 23 unit.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut
adalah Dinas Perpustakaan dan Kearsipan.
1.2 URUSAN PILIHAN
1.2.2 Non Pelayanan Dasar
1.2.2.01 Kelautan dan Perikanan
Urusan pilihan non pelayanan dasar kelautan dan perikanan
dilaksanakan melalui program penyediaan sarana prasarana kelautan dan
perikanan, program pengaplikasian teknologi tepat guna budidaya
perikanan dan kelautan.
Adapun program-program pembangunan yang dilaksanakan melalui
urusan pilihan non pelayanan dasar kelautan dan perikanan, diuraikan
sebagai berikut:
a) Program Penyediaan Sarana Prasarana Kelautan dan Perikanan
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan mendorong pemantapan daya saing UMKM pada sektor pertanian,
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD 77
barang dan jasa serta koperasi melalui peningkatan produktivitas dan
pengembangan industri kreatif dengan sasaran meningkatkan
produktivitas sektor kelautan dan perikanan.
Indikator untuk pelaksanaan program penyediaan sarana prasarana
kelautan dan perikanan adalah persentase pembudidaya yang
memanfaatkan fasilitas sarana dan prasarana perikanan dan kelautan,
dengan target 13%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Pengadaan Sarana dan Prasarana Kelautan dan Perikanan (DAK)
sebanyak 1.590 unit;
2) Pengadaan dan Pemeliharaan sarana dan prasarana perikanan
budidaya sebanyak 419 unit;
3) Pengadaan dan Pemeliharaan sarana dan prasarana perikanan
tangkap sebanyak 939 unit.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut
adalah Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian.
b) Program Pengaplikasian Teknologi Tepat Guna Budidaya
Perikanan dan Kelautan
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan mendorong pemantapan daya saing UMKM pada sektor pertanian,
barang dan jasa serta koperasi melalui peningkatan produktivitas dan
pengembangan industri kreatif dengan sasaran meningkatkan
produktivitas sektor kelautan dan perikanan.
Indikator untuk pelaksanaan program pengaplikasian teknologi tepat
guna budidaya perikanan dan kelautan adalah persentase pembudidaya
perikanan dan kelautan yang mengaplikasikan teknologi tepat guna dalam
proses budidaya, dengan target 35%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah pelatihan dan pendampingan teknologi tepat guna
budidaya perikanan dan kelautan kepada 395 orang.
KUA Perubahan APBD TA 2018
78 BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut
adalah Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian.
1.2.2.02 Pariwisata
Urusan pilihan non pelayanan dasar pariwisata dilaksanakan melalui
program pengembangan destinasi wisata, program pengembangan
kerjasama dengan stakeholder bidang pariwisata, program pemasaran
pariwisata, program pemanfaatan rumah kreatif dan pengembangan
usaha kreatif, program legalisasi usaha kreatif, program perkuatan
permodalan usaha kreatif.
Adapun program-program pembangunan yang dilaksanakan melalui
urusan pilihan non pelayanan dasar pariwisata, diuraikan sebagai berikut:
a) Program Pengembangan Destinasi Wisata
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan kinerja pariwisata dalam rangka mewujudkan daya
saing global dengan sasaran meningkatkan jumlah transaksi keuangan
yang dilakukan wisatawan.
Indikator untuk pelaksanaan program pengembangan destinasi
wisata adalah persentase ODTW yang berhasil dikembangkan, dengan
target 27%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Pemeliharaan obyek wisata THP Kenjeran dan Wisata Religi Ampel
sebanyak 3 lokasi;
2) Pemeliharaan obyek wisata Tugu Pahlawan, Balai Pemuda dan
THR sebanyak 3 lokasi;
3) Pelatihan Peningkatan Kompetensi SDM pada obyek wisata
sebanyak 700 orang;
4) Penyediaan dan Pembangunan Sarana Prasarana Penunjang
Wisata THP Kenjeran dan Wisata Religi Ampel sebanyak 142 unit;
5) Penyediaan dan Pembangunan Sarana Prasarana Penunjang
Wisata Tugu Pahlawan, Balai Pemuda dan THR sebanyak 26 unit.
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD 79
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut
adalah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.
b) Program Pengembangan Kerjasama dengan Stakeholder Bidang
Pariwisata
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan kinerja pariwisata dalam rangka mewujudkan daya
saing global dengan sasaran meningkatkan jumlah transaksi keuangan
yang dilakukan wisatawan.
Indikator untuk pelaksanaan program pengembangan kerjasama
dengan stakeholder bidang pariwisata adalah Tingkat capaian
kesepakatan dengan stakeholder bidang pariwisata yang dilaksanakan 5
kesepakatan, dengan target 40%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Forum komunikasi pelaku usaha jasa dan sarana pariwisata
sebanyak 2.550 orang;
2) Forum komunikasi pelaku usaha rekreasi hiburan umum sebanyak
1.700 orang.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut
adalah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.
c) Program Pemasaran Pariwisata
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan kinerja pariwisata dalam rangka mewujudkan daya
saing global dengan sasaran meningkatkan jumlah transaksi keuangan
yang dilakukan wisatawan.
Indikator untuk pelaksanaan program pemasaran pariwisata adalah
persentase kunjungan di objek wisata terhadap kunjungan wisatawan,
dengan target 45.48%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
KUA Perubahan APBD TA 2018
80 BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD
1) Penyelenggaraan pemilihan dan pengiriman duta wisata sebanyak
134 kali;
2) Penyelenggaraan event di UPTD THP Kenjeran dan Wisata Religi
Ampel sebanyak 94 kali;
3) Penyelenggaraan event di UPTD Tugu Pahlawan Balai Pemuda dan
THR sebanyak 94 kali;
4) Penyelenggaraan event wisata sebanyak 2 kali;
5) Penyelenggaraan festival kuliner sebanyak 12 kali;
6) Penyediaan Sarana Promosi Wisata sebanyak 308 kalii.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut
adalah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.
d) Program Pemanfaatan Rumah Kreatif dan Pengembangan Usaha
Kreatif
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan mendorong pemantapan daya saing UMKM pada sektor pertanian,
barang dan jasa serta koperasi melalui peningkatan produktivitas dan
pengembangan industri kreatif dengan sasaran meningkatkan
pertumbuhan dan produktivitas pelaku sektor industri kreatif.
Indikator untuk pelaksanaan program pemanfaatan rumah kreatif
dan pengembangan usaha kreatif adalah:
1. Persentase individu/kelompok yang mengaplikasikan keahlian yang
didapat dari proses pembelajaran di rumah kreatif desain dan fashion,
dengan target 6%;
2. Persentase individu/kelompok yang mengaplikasikan keahlian yang
didapat dari proses pembelajaran di rumah kreatif handicraft, dengan
target 6%;
3. Persentase individu/kelompok yang mengaplikasikan keahlian yang
didapat dari proses pembelajaran di rumah kreatif kuliner, dengan
target 6%;
4. Persentase individu/kelompok yang mengaplikasikan keahlian yang
didapat dari proses pembelajaran di rumah kreatif seni pertunjukkan,
dengan target 6%;
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD 81
5. Persentase rumah kreatif yang beroperasi, dengan target 62.5%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Pengelolaan Rumah Kreatif sebanyak 1 bangunan;
2) Fasilitasi Pengembangan seni budaya di rumah kreatif sebanyak
770 kali;
3) Pengelolaan Rumah Kreatif sebanyak 1 bangunan;
4) Pembinaan dan Pengembangan Bakat dan Kreatifitas Pemuda
sebanyak 100 Orang;
5) Pengelolaan Rumah Kreatif sebanyak 2 bangunan;
6) Pengelolaan Rumah Kreatif sebanyak 2 bangunan;
7) Pembinaan dan Fasilitasi Pemasaran Rumah Kreatif sebanyak 50
orang.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut
adalah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Kepemudaan dan Olah
Raga, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Dinas Koperasi dan
Usaha Mikro, Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak, Dinas Perdagangan.
e) Program Legalisasi Usaha Kreatif
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan mendorong pemantapan daya saing UMKM pada sektor pertanian,
barang dan jasa serta koperasi melalui peningkatan produktivitas dan
pengembangan industri kreatif dengan sasaran Meningkatkan
pertumbuhan dan produktivitas pelaku sektor industri kreatif.
Indikator untuk pelaksanaan program legalisasi usaha kreatif adalah
persentase pelaku usaha kreatif yang mendapatkan legalisasi usaha,
dengan target 25%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalahfasilitasi legalitas usaha kreatif kepada 25 orang.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut
adalah Dinas Koperasi dan Usaha Mikro.
KUA Perubahan APBD TA 2018
82 BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD
f) Program Perkuatan Permodalan Usaha Kreatif
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan mendorong pemantapan daya saing UMKM pada sektor pertanian,
barang dan jasa serta koperasi melalui peningkatan produktivitas dan
pengembangan industri kreatif dengan sasaran meningkatkan
pertumbuhan dan produktivitas pelaku sektor industri kreatif.
Indikator untuk pelaksanaan program perkuatan permodalan usaha
kreatif adalah persentase kebutuhan modal kerja dan modal investasi
pelaku usaha kreatif yang dapat dipenuhi, dengan target 10%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah fasilitasi kemitraan permodalan bagi pelaku usaha kreatif
kepada 50 orang.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut
adalah Dinas Koperasi dan Usaha Mikro.
1.2.2.03 Pertanian
Urusan pilihan non pelayanan dasar pertanian dilaksanakan melalui
program penyediaan sarana prasarana budidaya tanaman pangan dan
hortikultura, program pengaplikasian teknologi tepat guna dalam budidaya
tanaman pangan dan hortikultura, program pencegahan dan
penanggulangan penyakit hewan ternak, program pengaplikasian
teknologi tepat guna dalam budidaya peternakan.
Adapun program-program pembangunan yang dilaksanakan melalui
urusan pilihan non pelayanan dasar pertanian, diuraikan sebagai berikut:
a) Program Penyediaan Sarana Prasarana Budidaya Tanaman
Pangan dan Hortikultura
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan mendorong pemantapan daya saing UMKM pada sektor pertanian,
barang dan jasa serta koperasi melalui peningkatan produktivitas dan
pengembangan industri kreatif dengan sasaran meningkatkan
produktivitas sektor pertanian.
Indikator untuk pelaksanaan program penyediaan sarana prasarana
budidaya tanaman pangan dan hortikultura adalah persentase
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD 83
pembudidaya tanaman pangan dan hortikultura yang memanfaatkan
fasilitas sarana dan prasarana produksi, dengan target 13%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah Pengadaan sarana dan prasarana produksi budidaya
tanaman pangan dan hortikultura sebanyak 15.789 unit.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut
adalah Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian.
b) Program Pengaplikasian Teknologi Tepat Guna dalam Budidaya
Tanaman Pangan dan Hortikultura
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan mendorong pemantapan daya saing UMKM pada sektor pertanian,
barang dan jasa serta koperasi melalui peningkatan produktivitas dan
pengembangan industri kreatif dengan sasaran meningkatkan
produktivitas sektor pertanian.
Indikator untuk pelaksanaan program pengaplikasian teknologi tepat
guna dalam budidaya tanaman pangan dan hortikultura adalah persentase
pembudidaya tanaman pangan dan hortikultura yang mengaplikasikan
teknologi tepat guna dalam proses budidaya, dengan target 35%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Pelatihan dan pendampingan pemanfaatan teknologi tepat guna
budidaya tanaman pangan dan hortikultura sebanyak 1.359 orang;
2) Pembibitan sebanyak 75.423 unit;
3) Peningkatan Kompetensi SDM Pertanian sebanyak 200 orang.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut
adalah Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian.
c) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Hewan
Ternak
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan mendorong pemantapan daya saing UMKM pada sektor pertanian,
barang dan jasa serta koperasi melalui peningkatan produktivitas dan
KUA Perubahan APBD TA 2018
84 BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD
pengembangan industri kreatif dengan sasaran meningkatkan
produktivitas sektor pertanian.
Indikator untuk pelaksanaan program pencegahan dan
penanggulangan penyakit hewan ternak adalah persentase populasi
hewan ternak yang mendapatkan vaksinasi dan pengobatan, dengan
target 84%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah pelayanan kesehatan dan pencegahan penyakit hewan
sebanyak 1.311 kali.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut
adalah Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian.
d) Program Pengaplikasian Teknologi Tepat Guna dalam Budidaya
Peternakan
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan mendorong pemantapan daya saing UMKM pada sektor pertanian,
barang dan jasa serta koperasi melalui peningkatan produktivitas dan
pengembangan industri kreatif dengan sasaran meningkatkan
produktivitas sektor pertanian.
Indikator untuk pelaksanaan program pengaplikasian teknologi tepat
guna dalam budidaya peternakan adalah persentase pembudidaya ternak
yang mengaplikasikan teknologi tepat guna dalam proses budidaya,
dengan target 35%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Pelatihan dan pendampingan teknologi tepat guna budidaya
peternakan sebanyak 320 orang;
2) Penyediaan Sarana Budidaya Peternakan sebanyak 1.035 unit.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut
adalah Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian.
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD 85
1.2.2.06 Perdagangan
Urusan pilihan non pelayanan dasar perdagangan dilaksanakan
melalui program pengembangan hub dan simpul logistik untuk mendukung
distribusi komoditas potensial, program perlindungan konsumen dan
pengamanan perdagangan, program perluasan jangkauan pemasaran,
program peningkatan akses dan distribusi pangan, program peningkatan
pemasaran hasil pertanian,
Adapun program-program pembangunan yang dilaksanakan melalui
urusan pilihan non pelayanan dasar perdagangan, diuraikan sebagai
berikut:
a) Program Pengembangan Hub dan Simpul Logistik untuk
Mendukung Distribusi Komoditas Potensial
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan arus perdagangan internasional dan antar pulau dari
dan menuju surabaya dengan sasaran peningkatan sistem manajemen
city logistik.
Indikator program pengembangan hub dan simpul logistik untuk
mendukung distribusi komoditas potensial adalah:
1. Persentase realisasi pengembangan hub dan simpul logistik, dengan
target 75%;
2. Tingkat kelengkapan data gudang terdaftar, dengan target 50%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Pembinaan terhadap pengelola distribusi perdagangan sebanyak
1.309 lembaga;
2) Penyusunan Kajian Pendukung Implementasi Rencana
Pengembangan Hub dan Simpul Logistik sebanyak 1 dokumen.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut
adalah Dinas Perdagangan.
b) Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan
KUA Perubahan APBD TA 2018
86 BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD
pelayanan publik dengan sasaran meningkatkan kualitas pelayanan
publik.
Indikator untuk pelaksanaan program perlindungan konsumen dan
pengamanan perdagangan adalah persentase temuan yang
ditindaklanjuti, dengan target 75%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Pelayanan Ukuran Takar Timbang dan Perlengkapannya (UTTP)
Tera/Tera Ulang sebanyak 22.484 unit;
2) Operasional UPTD Metrologi legal sebanyak 112 item;
3) Pengawasan Alat Ukur Takar Timbang dan Perlengkapannya
(UTTP) sebanyak 4.100 unit;
4) Penguatan Penggunaan Produk Dalam Negeri sebanyak 300 orang.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut
adalah Dinas Perdagangan.
c) Program Perluasan Jangkauan Pemasaran
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan Mendorong pemantapan daya saing UMKM pada sektor pertanian,
barang dan jasa serta koperasi melalui peningkatan produktivitas dan
pengembangan industri kreatif dengan sasaran Meningkatkan
produktivitas UMKM sektor produksi barang dan jasa.
Indikator untuk pelaksanaan program perluasan jangkauan
pemasaran adalah:
1. Persentase pembangunan fasilitas ekonomi rakyat, dengan target
3.59%;
2. Persentase sentra yang beroperasi secara optimal, dengan target
50%;
3. Persentase UMKM yang dapat meningkatkan aksesibilitas pemasaran
produknya, dengan target 50%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator
program tersebut adalah:
1) Penataan Tempat Usaha Skala Mikro sebanyak 38 lokasi;
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD 87
2) Penyelenggaraan Event Promosi Sentra Wisata Kuliner sebanyak 25
kali;
3) Pembangunan/Rehabilitasi Prasarana Pemasaran Produk Usaha
Mikro Kecil sebanyak 25 bangunan;
4) Perencanaan Prasarana Pemasaran Produk Usaha Mikro Kecil
sebanyak 10 dokumen;
5) Fasilitasi Pembinaan UKM sebanyak 80 orang;
6) Fasilitasi Sertifikasi Produk UKM sebanyak 245 lembaga;
7) Pengelolaan Sentra UKM Surabaya sebanyak 6 lokasi;
8) Penyediaan Stand Usaha di Mall sebanyak 2 lokasi;
9) Penyelenggaran Promosi Produk Usaha Kecil sebanyak 20 kali;
10) Monitoring dan Evaluasi Perkembangan Usaha Sentra Wisata
Kuliner sebanyak 44 Sentra;
11) Monitoring dan pendataan harga bahan pokok dan UMKM di 31
Kecamatan.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut
adalah Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Dinas Perdagangan, Dinas
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata
Ruang serta 31 Kecamatan.
d) Program Peningkatan Akses dan Distribusi Pangan
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan ketahanan pangan dengan sasaran meningkatkan
distribusi pangan.
Indikator untuk pelaksanaan program peningkatan akses dan
distribusi pangan adalah:
1. Persentase pasar yang dipantau harganya, dengan target 8%;
2. Tingkat frekuensi intervensi ketersediaan komoditas, dengan target 15
kali/kejadian.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Monitoring Harga dan Ketersediaan Bahan Pangan Daerah
sebanyak 6 Pasar;
KUA Perubahan APBD TA 2018
88 BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD
2) Penyusunan Informasi Distribusi Perdagangan Kota sebanyak 1
dokumen;
3) Stabilitasi harga Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting
sebanyak 431 kali.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut
adalah :Bagian Administrasi Perekonomian Dan Usaha Daerah, Dinas
Perdagangan.
e) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Pertanian
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan mendorong pemantapan daya saing UMKM pada sektor pertanian,
barang dan jasa serta koperasi melalui peningkatan produktivitas dan
pengembangan industri kreatif dengan sasaran meningkatkan
produktivitas sektor pertanian.
Indikator untuk pelaksanaan program peningkatan pemasaran hasil
pertanian adalah persentase pembudidaya yang omzetnya meningkat,
dengan target 62%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah promosi pemasaran produk pertanian sebanyak 58 kali.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut
adalah Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian.
2. PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN
2.1 FUNGSI MANAJEMEN
2.1.2 Non Pelayanan Dasar
2.1.2.01. Perencanaan serta Penelitian dan Pengembangan
Fungsi manajemen non pelayanan dasar perencanaan serta
penelitian dan pengembangan dilaksanakan melalui program
pengendalian pembangunan daerah, program perencanaan pembangunan
daerah,
Adapun program-program pembangunan yang dilaksanakan melalui
fungsi manajemen non pelayanan dasar perencanaan serta penelitian dan
pengembangan, diuraikan sebagai berikut:
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD 89
a) Program Pengendalian Pembangunan Daerah
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan
publik dengan sasaran meningkatkan tata kelola administrasi pemerintahan
yang baik.
Indikator untuk pelaksanaan program pengendalian pembangunan
daerah adalah:
1. Persentase ketepatan pelaksanaan kegiatan di aspek waktu, dengan
target 90%;
2. Tingkat capaian keberhasilan kegiatan di aspek output, dengan target
97%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pelaksanaan Pembangunan Daerah
sebanyak 343 indikator;
2) Pemeliharaan dan Pengembangan Sistem Informasi Monitoring dan
Evaluasi sebanyak 1 sistem;
3) Monitoring Dan Pengendalian Kegiatan Pembangunan sebanyak 72
Lembaga;
4) Pengendalian Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya
Pemerintahan sebanyak 7 aplikasi;
5) Evaluasi Kinerja APBD Perangkat Daerah sebanyak 19 dokumen.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut adalah
:Badan Perencanaan Pembangunan, Bagian Administrasi Pembangunan.
b) Program Perencanaan Pembangunan Daerah
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan
publik dengan sasaran meningkatkan tata kelola administrasi pemerintahan
yang baik.
Indikator untuk pelaksanaan Program Perencanaan Pembangunan
Daerah adalah:
KUA Perubahan APBD TA 2018
90 BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD
1. Persentase ketepatan waktu penyusunan dan pelaporan Dokumen
Perencanaan strategis dan/atau sektoral, dengan target 100%;
2. Persentase PD lingkup bidang ekonomi yang dokumen perencanaan
tahunannya berkualitas, dengan target 70%;
3. Persentase PD lingkup bidang fisik dan prasarana yang dokumen
perencanaan tahunannya berkualitas, dengan target 70%;
4. Persentase PD lingkup bidang kesejahteraan rakyat dan aparatur
pemerintahan yang dokumen perencanaan tahunannya berkualitas,
dengan target 70%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Penyusunan Dokumen Perencanaan, Penganggaran, dan Evaluasi
Perangkat Daerah di 72 Perangkat Daerah;
2) Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Perencanaan Pembangunan
Daerah sebanyak 2.140 Lembaga;
3) Pemeliharaan dan Pengembangan Sistem Informasi Perencanaan
sebanyak 5 sistem;
4) Pendampingan Penyusunan Perencanaan Perangkat Daerah
sebanyak 72 lembaga;
5) Penelitian dan Pengembangan Inovasi Pembangunan sebanyak 6
dokumen;
6) Penyusunan Kajian Pendukung Perencanaan Infrastruktur Kota
sebanyak 4 dokumen;
7) Penyusunan Kajian Pendukung Perencanaan Kepariwisataan dan
Pertanian sebanyak 2 dokumen;
8) Analisa Kinerja Indikator Ekonomi Daerah sebanyak 7 dokumen;
9) Penyusunan Kajian Pendukung Perencanaan Kesejahteraan Rakyat
sebanyak 2 dokumen;
10) Penyusunan Kajian Pendukung Perencanaan Tata Kelola
Pemerintahan sebanyak 6 dokumen;
11) Penyusunan Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah
sebanyak 8 dokumen;
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD 91
12) Penyusunan Kajian Potensi Pendapatan Daerah sebanyak 1
dokumen;
13) Penyusunan Bahan RAPBD Dan Perubahan APBD sebanyak 6
dokumen;
14) Monitoring dan Penyelenggaraan Musrenbang RKPD Tingkat
Kecamatan di 31 Kecamatan;
15) Penyusunan Kajian Pendukung Perencanaan Keciptakaryaan,
Permukiman dan Lingkungan Hidup sebanyak 1 dokumen;
16) Penyusunan Kajian Pendukung Perencanaan Perdagangan dan
Ketenagakerjaan sebanyak 2 dokumen;
17) Fasilitasi Pelaksanaan Kegiatan Forum Kota Sehat sebanyak 12 kali.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut adalah
seluruh Perangkat Daerah.
2.1.2.02. Keuangan
Fungsi manajemen non pelayanan dasar keuangan dilaksanakan
melalui program pengelolaan keuangan daerah, program peningkatan dan
pengembangan pendapatan daerah.
Adapun program-program pembangunan yang dilaksanakan melalui
fungsi manajemen non pelayanan dasar keuangan, diuraikan sebagai
berikut:
a) Program Pengelolaan Keuangan Daerah
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan memantapkan kemandirian keuangan daerah dengan sasaran
meningkatkan dan mengoptimalkan pengelolaan sumber penerimaan
daerah secara efektif dan efisien.
Indikator untuk pelaksanaan program pengelolaan keuangan daerah
adalah tingkat ketepatan penyelesaian dokumen keuangan, dengan target
80%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Evaluasi Pendapatan dan Belanja Daerah sebanyak 4 dokumen;
2) Koordinasi Perimbangan Keuangan Daerah sebanyak 4 kali;
KUA Perubahan APBD TA 2018
92 BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD
3) Pelayanan Pencairan Dana secara Elektronik dan Penatausahaan
Surat Keterangan Pemberhentian Pembayaran sebanyak 72.000
berkas;
4) Pengelolaan dan Penatausahaan Penerimaan serta Pengeluaran
Daerah sebanyak 16.200 berkas;
5) Penyusunan APBD, Perubahan APBD, RAPBD dan Anggaran Kas
sebanyak 22 dokumen;
6) Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
sebanyak 22 dokumen;
7) Penyusunan Perencanaan Pengelolaan Keuangan dan Pajak Daerah
sebanyak 10 Dokumen.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut adalah
:Badan Pengelolaan Keuangan dan Pajak Daerah.
b) Program Peningkatan dan Pengembangan Pendapatan Daerah
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan Memantapkan kemandirian keuangan daerah dengan sasaran
Meningkatkan dan mengoptimalkan pengelolaan sumber penerimaan
daerah secara efektif dan efisien.
Indikator untuk pelaksanaan program peningkatan dan
pengembangan pendapatan daerah adalah persentase peningkatan pajak
daerah, dengan target 22.70%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pajak Hiburan, Reklame dan Air
Tanah sebanyak 23.656 objek pajak;
2) Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pajak Hotel, Restoran, PPJ dan Parkir
sebanyak 5.496 objek pajak;
3) Intensifikasi dan Ekstensifikasi PBB dan BPHTB sebanyak 672.096
objek pajak;
4) Penagihan, Pelayanan Pengurangan, angsuran, restitusi, kompensasi
dan keberatan Pajak Hotel, Restoran, PPJ dan Parkir sebanyak 6.341
berkas;
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD 93
5) Penagihan, pelayanan pengurangan, angsuran, restitusi, kompensasi
dan keberatan Pajak Reklame, Pajak Hiburan dan Air Tanah
sebanyak 7.438 berkas;
6) Penagihan, pelayanan pengurangan, angsuran, restitusi, kompensasi
dan keberatan PBB dan BPHTB sebanyak 192.500 berkas.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut adalah
:Badan Pengelolaan Keuangan dan Pajak Daerah.
2.1.2.03. Kebijakan dan Koordinasi Perangkat Daerah
Fungsi manajemen non pelayanan dasar kebijakan dan koordinasi
perangkat daerah dilaksanakan melalui program penataan kelembagaan
dan ketatalaksanaan, program penataan peraturan perundang-undangan,
program penataan daerah otonom, program pengendalian pelaksanaan
kebijakan kepala daerah, program peningkatan kapasitas lembaga fasilitator
perwakilan rakyat daerah, program pendukung kedinasan kepala
daerah/wakil kepala daerah, program peningkatan kerjasama antar
pemerintah daerah, program kerjasama bidang perdagangan, program
peningkatan kinerja BUMD pendukung keuangan daerah,
Adapun program-program pembangunan yang dilaksanakan melalui
fungsi manajemen non pelayanan dasar kebijakan dan koordinasi perangkat
daerah, diuraikan sebagai berikut:
a) Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan
publik dengan sasaran meningkatkan tata kelola administrasi pemerintahan
yang baik.
Indikator untuk pelaksanaan program penataan kelembagaan dan
ketatalaksanaan adalah:
1. Persentase Pendampingan Penyusunan POS (Prosedur Operasional
Standar) SKPD, dengan target 100%;
2. Persentase Perangkat Daerah (PD) yang dilakukan evaluasi
kelembagaan, dengan target 100%;
KUA Perubahan APBD TA 2018
94 BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD
3. Persentase Prosedur Operasional Standar (POS) dan Standar
Pelayanan (SP) Perangkat Daerah yang dievaluasi, dengan target 30%;
4. Persentase Standar Pelayanan (SP), yang di dalamnya mencakup
proses bisnis, yang tersusun, dengan target 100%.
Adapun kegiatan untuk mendukung pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Pelaksanaan Analisa Jabatan dan Analisa Beban Kerja dan Standar
Kompetensi sebanyak 2 dokumen;
2) Pelaksanaan Analisa Kelembagaan sebanyak 1 dokumen;
3) Pengembangan Pelaksanaan Ketatalaksanaan sebanyak 155 POS;
4) Peningkatan Sistem Dan Mekanisme Pelayanan sebanyak 264
lembaga;
5) Peningkatan Kinerja Reformasi Birokrasi sebanyak 2 dokumen;
6) Survey Kepuasan Masyarakat sebanyak 254 lembaga.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut adalah
:Bagian Organisasi.
b) Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan
publik dengan sasaran meningkatkan tata kelola administrasi pemerintahan
yang baik.
Indikator untuk pelaksanaan program penataan peraturan
perundang-undangan adalah:
1. Persentase permasalahan hukum yang ditindaklanjuti, dengan target
100%;
2. Persentase produk hukum daerah yang dievaluasi, dengan target 100%;
3. Persentase produk hukum yang disebarluaskan, dengan target 100%;
4. Persentase realisasi produk hukum daerah yang dihasilkan, dengan
target 100%.
Kegiatan untuk mendukung pencapaian indikator program tersebut
adalah:
1) Evaluasi Produk Hukum Daerah sebanyak 12 dokumen;
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD 95
2) Penanganan Permasalahan Bidang Hukum sebanyak 65
permasalahan hukum;
3) Penyusunan Rancangan Produk Hukum Daerah sebanyak 71
dokumen;
4) Publikasi Produk Hukum sebanyak 70 dokumen.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut adalah
:Bagian Hukum.
c) Program Penataan Daerah Otonom
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan
publik dengan sasaran meningkatkan tata kelola administrasi pemerintahan
yang baik.
Indikator untuk pelaksanaan program penataan daerah otonom
adalah:
1. Persentase kelurahan yang data profil kelurahannya update, dengan
target 100%;
2. Persentase nama Rupabumi yang memenuhi syarat untuk diajukan
pembakuan, dengan target 56.89%.
Kegiatan untuk mendukung pencapaian indikator program tersebut
adalah:
1) Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sebanyak 2
dokumen;
2) Evaluasi Perkembangan Kelurahan sebanyak 1 kali;
3) Pembakuan Nama Rupabumi di Kota Surabaya sebanyak 115 objek;
4) Pembinaan Administrasi Umum Pemerintahan sebanyak 185 lembaga;
5) Pembinaan dan Penataan Administrasi Lembaga Kemasyarakatan
sebanyak 10.596 lembaga;
6) Kajian Penataan, Pembinaan dan Penegasan Wilayah Kecamatan
sebanyak 1 dokumen;
7) Operasional Kelurahan di 31 Kecamatan.
KUA Perubahan APBD TA 2018
96 BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut adalah
:Bagian Administrasi Pemerintahan dan Otonomi Daerah serta 31
Kecamatan.
d) Program Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan
publik dengan sasaran meningkatkan tata kelola administrasi pemerintahan
yang baik.
Indikator untuk pelaksanaan program pengendalian pelaksanaan
kebijakan kepala daerah adalah :
1. Persentase kajian/rekomendasi di sektor kesejahteraan rakyat yang
termanfaatkan sebagai dasar kebijakan/keputusan, dengan target
100%;
2. Persentase kajian/rekomendasi terkait perekonomian yang
termanfaatkan sebagai dasar kebijakan/keputusan, dengan target 25%.
Adapun kegiatan untuk mendukung pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Evaluasi Bidang Ketahanan Masyarakat sebanyak 3 dokumen;
2) Evaluasi program bidang kesejahteraan masyarakat sebanyak 3
dokumen;
3) Evaluasi Program Bidang Pengembangan Potensi Sumber Daya
Masyarakat sebanyak 2 dokumen;
4) Evaluasi Program Layanan Masyarakat sebanyak 1 dokumen;
5) Analisis dan Evaluasi Perekonomian Kota Surabaya sebanyak 4
dokumen.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut adalah
:Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat, Bagian Administrasi
Perekonomian dan Usaha Daerah.
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD 97
e) Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Fasilitator Perwakilan
Rakyat Daerah
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan
publik dengan sasaran meningkatkan tata kelola administrasi pemerintahan
yang baik.
Indikator untuk pelaksanaan program peningkatan kapasitas lembaga
fasilitator perwakilan rakyat daerah adalah:
1. Persentase kegiatan DPRD terkait informasi dan protokol yang
terfasilitasi, dengan target 100%;
2. Persentase kegiatan DPRD terkait rapat dan perundang-undangan yang
terfasilitasi, dengan target 100%.
Kegiatan untuk mendukung pencapaian indikator program tersebut
adalah:
1) Fasilitasi Peningkatan Kapasitas Sekretariat Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah sebanyak 38 kali;
2) Informasi dan Pengolahan Data sebanyak 1.445 kali;
3) Kegiatan Reses sebanyak 3 kali;
4) Kunjungan Kerja dan Peningkatan Kapasitas Pimpinan dan Anggota
DPRD sebanyak 186 kali;
5) Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah sebanyak 6 raperda;
6) Penyusunan Dokumen Kajian/Telaah terhadap Kebijakan Daerah
sebanyak 10 dokumen;
7) Pengendalian Keamanan sebanyak 264 kali;
8) Penyelenggaraan Rapat-Rapat Alat Kelengkapan Dewan sebanyak
1.106 kali;
9) Penyelenggaraan Rapat-Rapat Paripurna sebanyak 45 kali;
10) Penerimaan Studi Banding sebanyak 160 kali.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut adalah
:Sekretariat DPRD.
KUA Perubahan APBD TA 2018
98 BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD
f) Program Pendukung Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala
Daerah
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan
publik dengan sasaran meningkatkan tata kelola administrasi pemerintahan
yang baik.
Indikator untuk pelaksanaan program pendukung kedinasan kepala
daerah/wakil kepala daerah adalah persentase terlaksananya urusan
kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah sesuai dengan standar,
dengan target 100%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah penyediaan pelayanan kedinasan kepala daerah dan wakil
kepala daerah sebanyak 100%.
Perangkat daerah yang bertanggung jawab program tersebut adalah
:Bagian Umum Dan Protokol.
g) Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan
publik dengan sasaran meningkatkan tata kelola administrasi pemerintahan
yang baik.
Indikator untuk pelaksanaan peningkatan kerjasama antar
pemerintah daerah adalah:
1. Persentase bidang MoU kerjasama (non perdagangan) antar
pemerintah daerah dan pihak ketiga yang ditindaklanjuti, dengan target
42.86%;
2. Persentase bidang MoU kerjasama (non perdagangan) luar negeri yang
ditindaklanjuti, dengan target 33.33%;
3. Persentase MoU kerjasama (non perdagangan) yang dievaluasi,
dengan target 60%.
Kegiatan untuk mendukung pencapaian indikator program tersebut
adalah:
1) Fasilitasi Delegasi Internasional di Dalam Negeri sebanyak 10 kali;
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD 99
2) Fasilitasi/Pembentukan Kerjasama Dalam Negeri non Perdagangan
sebanyak 16 lembaga;
3) Fasilitasi/Pembentukan Kerjasama Luar Negeri non Perdagangan
sebanyak 4 lembaga;
4) Fasilitasi Pengiriman Delegasi Pendidikan ke Luar Negeri sebanyak
96 orang;
5) Monitoring dan evaluasi kerjasama daerah sebanyak 21 lembaga;
6) Penyusunan road map kerjasama daerah sebanyak 1 dokumen.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut adalah
:Bagian Administrasi Kerjasama.
h) Program Kerjasama Bidang Perdagangan
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan arus perdagangan internasional dan antar pulau dari
dan menuju Surabaya dengan sasaran meningkatnya jaringan bisnis (G to
G dan G to B) jasa dan perdagangan komoditi barang dalam skala
internasional dan antar pulau yang ditunjang dengan pusat pelayanan
informasi yang terintegrasi.
Indikator untuk pelaksanaan program kerjasama bidang perdagangan
adalah:
1. Persentase MoU yang memuat sektor perdagangan tertandatangani
yang telah terealisasi, dengan target 75%;
2. Persentase MoU yang memuat sektor perdagangan yg telah
ditandatangani, dengan target 57.14%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah fasilitasi/pembentukan kerjasama perdagangan sebanyak 3
lembaga.
Perangkat daerah yang bertanggung jawab program tersebut adalah
:Bagian Administrasi Kerjasama.
i) Program Peningkatan Kinerja BUMD Pendukung Keuangan Daerah
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan memantapkan kemandirian keuangan daerah dengan sasaran
KUA Perubahan APBD TA 2018
100 BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD
meningkatkan dan mengoptimalkan pengelolaan sumber penerimaan
daerah secara efektif dan efisien.
Indikator untuk pelaksanaan program peningkatan kinerja bumd
pendukung keuangan daerah adalah persentase BUMD yang berkinerja
sesuai standar, dengan target 67%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Monitoring dan Evaluasi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
sebanyak 6 BUMD;
2) Penyusunan Legalitas Operasional Usaha BUMD sebanyak 6
dokumen.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut adalah
:Bagian Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah.
2.1.2.04. Pengawasan
Fungsi manajemen non pelayanan dasar pengawasan dilaksanakan
melalui program peningkatan sistem pengawasan internal.
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan
publik dengan sasaran meningkatkan kapasitas dan kompetensi aparatur
pemerintahan.
Indikator untuk pelaksanaan program peningkatan sistem
pengawasan internal adalah:
1. Persentase penanganan disiplin aparatur wilayah I, dengan target
100%;
2. Persentase penanganan disiplin aparatur wilayah II, dengan target
100%;
3. Persentase penanganan disiplin aparatur wilayah III, dengan target
100%;
4. Persentase penanganan tata kelola administrasi keuangan wilayah I,
dengan target 100%;
5. Persentase penanganan tata kelola administrasi keuangan wilayah II,
dengan target 100%;
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD 101
6. Persentase penanganan tata kelola administrasi keuangan wilayah III,
dengan target 100%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Penerapan Disiplin Pegawai sebanyak 760 orang;
2) Evaluasi SAKIP SKPD sebanyak 72 Perangkat Daerah;
3) Inventarisasi Temuan Pengawasan sebanyak 140 lembaga;
4) Pelaksanaan Monitoring Pada Inspektorat Pembantu Wilayah I Di
Lingkungan Pemerintah Kota Surabaya sebanyak 18 Perangkat
Daerah;
5) Pelaksanaan Monitoring Pada Inspektorat Pembantu Wilayah II Di
Lingkungan Pemerintah Kota Surabaya sebanyak 18 Perangkat
Daerah;
6) Pelaksanaan Monitoring Pada Inspektorat Pembantu Wilayah III Di
Lingkungan Pemerintah Kota Surabaya sebanyak 18 Perangkat
Daerah;
7) Pelaksanaan Monitoring Pada Inspektorat Pembantu Wilayah IV Di
Lingkungan Pemerintah Kota Surabaya sebanyak 18 Perangkat
Daerah;
8) Pelaksanaan Pengawasan Dan Penanganan Pengaduan Pada
Inspektorat Pembantu Wilayah I Di Lingkungan Pemerintah Kota
Surabaya sebanyak 35 lembaga;
9) Pelaksanaan Pengawasan Dan Penanganan Pengaduan Pada
Inspektorat Pembantu Wilayah II Di Lingkungan Pemerintah Kota
Surabaya sebanyak 35 lembaga;
10) Pelaksanaan Pengawasan Dan Penanganan Pengaduan Pada
Inspektorat Pembantu Wilayah III Di Lingkungan Pemerintah Kota
Surabaya sebanyak 35 lembaga;
11) Pelaksanaan Pengawasan Dan Penanganan Pengaduan Pada
Inspektorat Pembantu Wilayah IV Di Lingkungan Pemerintah Kota
Surabaya sebanyak 35 lembaga;
12) Pengembangan Kapasitas Aparatur Pengawasan sebanyak 30 orang.
KUA Perubahan APBD TA 2018
102 BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut adalah
:Badan Kepegawaian dan Diklat, Inspektorat.
2.2 UNSUR MANAJEMEN
2.2.2 Non Pelayanan Dasar
2.2.2.01 Kepegawaian serta Pendidikan dan Pelatihan
Unsur manajemen non pelayanan dasar kepegawaian serta
pendidikan dan pelatihan dilaksanakan melalui program peningkatan
kapasitas sumber daya aparatur.
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan
publik dengan sasaran meningkatkan kapasitas dan kompetensi aparatur
pemerintahan.
Indikator untuk pelaksanaan program peningkatan kapasitas sumber
daya aparatur adalah:
1. Persentase aparatur yang memiliki kinerja baik, dengan target 92%;
2. Persentase pegawai yang mengikuti diklat teknis dan fungsional,
dengan target 49.05%;
3. Persentase pejabat struktural yang mengikuti diklat struktural, dengan
target 90.33%;
4. Persentase terbentuknya dan berfungsinya assessment centre, dengan
target 40%.
Kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Pelayanan Administrasi Kepegawaian sebanyak 800 berkas;
2) Pelaksanaan Assesment Centre sebanyak 3 kegiatan;
3) Penataan Administrasi Kepegawaian sebanyak 11.991 berkas;
4) Pendidikan Dan Pelatihan Fungsional Bagi Aparatur Pemerintah
sebanyak 1.435 orang;
5) Pendidikan Dan Pelatihan Struktural Bagi PNS Daerah sebanyak 35
orang;
6) Pendidikan Dan Pelatihan Teknis Tugas Dan Fungsi Bagi Aparatur
Pemerintah sebanyak 2.080 orang;
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD 103
7) Penempatan Pegawai Dan Promosi Jabatan sebanyak 740 berkas;
8) Pengelolaan Sistem Data Pegawai sebanyak 1 aplikasi;
9) Pengembangan Wawasan Aparatur sebanyak 249 orang;
10) Fasilitasi Penilaian Kinerja Pegawai sebanyak 7.018 orang;
11) Penyiapan Materi Diklat Pembelajaran (e-learning) sebanyak 1
dokumen;
12) Seleksi Penerimaan Calon PNS sebanyak 10.000 orang.
Perangkat Daerah yang bertanggung jawab program tersebut adalah
:Badan Kepegawaian dan Diklat.
2.2.2.02 Sarana dan Prasarana Perkantoran
Unsur manajemen sarana dan prasarana perkantoran dilaksanakan
melalui program pelayanan administrasi perkantoran, program pengelolaan
sarana dan prasarana aparatur, program peningkatan sarana dan
prasarana aparatur.
Adapun pelaksanaan program-program pembangunan melalui unsur
manajemen sarana dan prasarana perkantoran tersebut, diuraikan sebagai
berikut:
a) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini merupakan program untuk melaksanakan tujuan
meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik
dengan sasaran meningkatkan tata kelola administrasi pemerintahan yang
baik.
Indikator dalam pelaksanaan program pelayanan administrasi
perkantoran adalah tingkat kepuasan pegawai terhadap pelayanan
administrasi perkantoran, dengan target 74%.
Adapun kegiatan untuk mendukung pencapaian indikator program
tersebut adalah penyediaan barang dan jasa perkantoran di 72 Perangkat
Daerah.
Seluruh perangkat daerah bertanggung jawab dalam pelaksanaan
program tersebut.
KUA Perubahan APBD TA 2018
104 BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD
b) Program Pembangunan dan Pengelolaan Sarana dan Prasarana
Kedinasan
Program ini merupakan salah satu program untuk melaksanakan
tujuan meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan
publik dengan sasaran meningkatkan tata kelola administrasi pemerintahan
yang baik.
Indikator untuk pelaksanaan pembangunan dan pengelolaan sarana
dan prasarana kedinasan adalah:
1. Persentase gedung pemerintahan dalam kondisi baik, dengan target
80.77%;
2. Persentase kendaraan yang berfungsi dengan baik, dengan target 79%;
3. Persentase ketepatan pemenuhan sarana dan prasarana perkantoran,
dengan target 100%;
4. Persentase pemanfaatan aset, dengan target 92%;
5. Persentase sarana dan prasarana perkantoran dalam kondisi baik,
dengan target 100%;
6. Persentase sistem informasi pemerintah kota surabaya yang
diintegrasikan dengan sistem informasi barang daerah, dengan target
40%.
Adapun kegiatan untuk mendukung pencapaian indikator program
tersebut adalah:
1) Pemeliharaan dan Pengadaan Sarana Perkantoran di 72 perangkat
daerah;
2) Evaluasi dan Penghapusan Aset/Barang Daerah sebanyak 6 berkas;
3) Pelayanan Unit Layanan Pengadaan sebanyak 800 Dokumen;
4) Pemeliharaan Kendaraan Dinas/Operasional sebanyak 2.519 unit;
5) Pemeliharaan dan Pengadaan Sarana Perkantoran sebanyak 916
unit;
6) Pengadaan Pakaian Dinas dan Kelengkapannya sebanyak 9.279 stel;
7) Pengadaan Sarana Kedinasan sebanyak 13.780 unit;
8) Monitoring Pencatatan Barang Milik Daerah sebanyak 72 lembaga;
9) Pemeliharaan dan Pengadaan Sarana dan Prasarana Perkantoran
sebanyak 100%;
KUA Perubahan APBD TA 2018
BAB II - PERUBAHAN KEBIJAKAN UMUM APBD 105
10) Pembangunan/Rehabilitasi dan Pengawasan Fasilitas Gedung
Pemerintah Daerah sebanyak 427 bangunan;
11) Pembangunan/Rehabilitasi Dan Pengawasan Fasilitas Gedung
Pemerintah Dan Pemerintah Daerah (Tahun Jamak/Multiyears)
sebanyak 2 bangunan;
12) Penyusunan Dokumen Perencanaan Fasilitas Gedung Pemerintah
Daerah sebanyak 63 dokumen.
Seluruh Perangkat Daerah bertanggung jawab dalam pelaksanaan
program tersebut.
2.4. Perubahan Kebijakan Pembiayaan Daerah
Sesuai penerimaan dan target, penerimaan perkiraan pembiayaan
tahun sebelumnya yaitu tahun 2017 yang dicantumkan pada APBD Murni
Tahun 2018 sebesar Rp 998.989.831.871,- sedangkan realisasi Silpa tahun
2017 sebesar Rp 1.189.308.139.405,- maka terjadi penyesuaian sebesar
Rp 190.318.307.534,-
Pengeluaran pembiayaan pada tahun 2018 yang semula
Rp10.000.000.000,- dipending terlebih dahulu karena masih ada
permasalahan dengan ijin konservasi Perusahaan Daerah Taman Satwa
Kebun Binatang Surabaya.
Adapun perubahan pembiayaan daerah tahun 2018 dapat dilihat
pada Tabel 2.8.
Tabel 2.8 Perubahan Pembiayaan Daerah Kota Surabaya Tahun 2018
SEBELUM
PERUBAHAN
SETELAH
PERUBAHAN Rp %
1 Penerimaan Pembiayaan 998.989.831.871 1.189.308.139.405 190.318.307.534 19,05% Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
Tahun Sebelumnya (SILPA) 998.989.831.871 1.189.308.139.405 190.318.307.534 19,05%
2 Pengeluaran Pembiayaan 10.000.000.000 - (10.000.000.000) -100,00%
Penyertaan Modal 10.000.000.000 - (10.000.000.000) -100,00%
PEMBIAYAAN DAERAH
APBD 2018 BERTAMBAH / BERKURANG
Sumber : BPKPD dan Bappeko diolah.
Rancangan KUA Perubahan APBD
TA 2018
BAB III - PENUTUP 1
Dalam hal terjadi pergeseran asumsi yang melandasi penetapan
perubahan kebijakan pendapatan, belanja dan pembiayaan Tahun Anggaran
2018 akibat :
1. adanya kebijakan Pemerintah dan/atau Pemerintah Provinsi Jawa Timur;
2. adanya pergeseran atau perubahan baik penambahan maupun
pengurangan pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah;
dan setelah ditandatanganinya Nota Kesepakatan Kebijakan Umum Perubahan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018 antara
Walikota Surabaya dengan Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota
Surabaya, maka dapat dilakukan pergeseran atau perubahan target sasaran
program dan kegiatan.
Pergeseran atau perubahan target tersebut dapat dilakukan pada saat
proses pembahasan Rancangan Perubahan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018 tanpa melakukan perubahan Nota
Kesepakatan Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Tahun Anggaran 2018.
Demikianlah Rancangan Kebijakan Umum Perubahan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018 ini dibuat untuk
menjadi pedoman dalam penyusunan Rancangan Prioritas dan Plafon
Anggaran Sementara Perubahan dan Rancangan Perubahan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018.
BAB III
PENUTUP
top related