contoh modul penyuluhan dan pelatihan

Post on 18-Oct-2015

127 Views

Category:

Documents

20 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Penyuluhan dan Pelatihan "Pengembangan Keterampilan Pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam Pengelolaan Sampah Kertas ( SMK N 1 Kintamani ) "LATAR BELAKANGBertambahnya jumlah penduduk manusia yang terus meningkat secara signifikan (dua milyar jiwa di akhir abad 19 menjadi sekitar enam milyar jiwa di akhir abad 20), membuat ketidakseimbangan hubungan manusia dengan lingkungan hidupnya sudah di ambang pintu. Hal ini dikarenakan daya dukung alam sebagai tempat hidup manusia telah mengalami degradasi. Salah satu efeknya terhadap alam yaitu adanya pemanasan global yang menyebabkan peningkatan suhu secara global dan perubahan iklim dunia secara signifikan, pantai tenggelam karena es di kutub meleleh dan panen kacau.

Kerusakan dan pencemaran lingkungan yang terus berlangsung berakumulasi sedemikian luas sehigga kita kini berhadapan dengan masalah lingkungan yang kompleks. Salah satu pencemaran yaitu pencemaran tanah, dimana masuknya unsur-unsur yang tidak baik bagi tanah dan mengurangi kesuburan tanah tersebut. Plastik mencemari lingkungan karena plastik mempunyai kandungan bahan kimia seperti polietilina, polietilina terefatalat, propilina dan polivinil klorida. Plastik juga mengandung sejenis bahan pelembut (plasticizers), bahan pelembut ini terdiri dari kumpulan phthalate yang tidak dapat diurai oleh dekomposer selama 50 tahun.Berdasarkan bahan yang terkandung pada plastik, maka dapat dipastikan plastik memilki dampak yang buruk pada berbagai bidang. Oleh karena itu, perlu adanya penggantian atau penurunan peranan plastik dengan menggunakan kertas daur ulang. Kertas daur ulang merupakan salah satu upaya pencegahan global warming. Mendaur ulang tumpukan koran 1,2 meter menjadi kertas daur ulang sudah menyelamatkan 1 buah pohon besar, yang berarti telah membantu mengurangi global warming.

Peningkatan kesadaran akan penggunaan kertas daur ulang harus mulai dilakukan karena tingginya tingkat kerusakan hutan dari tahun ke tahun di Indonesia tingkat kerusakan pada periode 1985-1997 tingkat kerusakan 1,87 juta hektar/tahun, pada 1997-2000 tingkat kerusakannya 2,83 juta hektar/tahun, dan tahun 2000-2005 tingkat kerusakan hutannya 1,188 juta hektar/tahun. Penurunan hutan-hutan primer yang kaya secara biologi ini, menyebabkan Indonesia berada di urutan ke-2 setelah Brasil. Dengan menggunakan kertas daur ulang, maka kita telah ikut menghemat penggunaan kertas dalam kehidupan sehari-hari, agar hutan Indonesia tidak lagi terpaksa dikorbankan untuk dijadikan bahan baku kertas. Selama ini, industri kertas di Indonesia masih banyak menggunakan kayu-kayu dari hutan alam.

Plastik banyak digunakan untuk berbagai keperluan di masyarakat dari peralatan rumah tangga, sampai industri. Kesadaran akan bahaya plastik belum banyak dan dipahami oleh masyarakat secara umum. Penggunaan plastik untuk kegiatan sehari-hari oleh masyarakat secara berlebihan telah membuat pencemaran lingkungan dan merusak lingkungan. Selain itu bahan kimia dalam plastik dapat merusak kesehatan manusia. Salah satu produk dari palstik yang banyak digunakan secara luas adalah pemakaian kantong plastik untuk berbagai keperluan. Oleh karena itu perlu diupayakan penggunaan bahan alternatif sebagai pengganti plastik untuk kantung yang ramah lingkungan. Salah satu pengganti kantung plastk adalah kantung kertas yang terbuat dari bahan daur ulang. Penggunaan kertas daur ulang dimaksudkan agar biaya produksi lebih murah dan setara dengan harga kantung plastik yang dikenal sangat murah, selain itu penggunaan dari bahan daur ulang kertas diharapkan dapat mengurangi resiko kerusakan lingkungan. Pemanfaatan kertas daur ulang untuk bahan pengganti kantung plastik menerapkan prinsip reduse, recycle dan reuse, sehingga lingkungan lebih nyaman dan layak huni.

Upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dari hal yang sepele seperti, kegunaan plastik yang mempunyai dampak besar bagi lingkungan setidaknya dapat meningkatkan masyarakat secara keseluruhan mengenai adanya global warming yang tengah menjadi perhatian masyarakat dunia saat ini. Oleh karena itu, upaya pelestarian lingkungan, tidak hanya oleh pemerintah akan tetapi harus diawali dengan peningkatan kesadaran masyarakat, sehingga masyarakat tidak hanya berpartisipasi dalam mengurangi sampah plastik, akan tetapi mulai mencintai lingkungannya dengan hal-hal yang kecil.

Pelajar termasuk sebagai masyarakat awam yang turut untuk diberikan penyadaran, terutama tentang pelestarian lingkungan. Pelajar merupakan salah satu penyumbang adanya sampah kertas. Oleh karena itu pelajar dapat mengaplikasikan diri dalam pelestarian lingkungan dengan cara melakukan pendaurulangan sampah kertas yang telah mereka gunakan. Maka dibuatlah penyuluhan dan pelatihan pendaurulangan kertas khusus untuk pelajar, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi langsung dalam pengelolaan sampah di wilayahnya serta diharapkan dapat meningkatkan keterampilan (softskill) mereka dalam memproduksi barang daur ulang hingga dapat dijual ke pasaran (usaha).

TUJUAN

Tujuan Instruksional UmumPeserta pelatihan dapat memiliki keterampilan dalam pengelolaan sampah kertas.Tujuan Instruksional Khusus

1. Peserta pelatihan dapat mengetahui dan memahami tahapan-tahapan pengelolaan sampah kertas.2. Peserta pelatihan dapat melaksanakan proses pendaurulangan sampah kertas.

SASARAN

Pelajar Sekolah Menengah Kejuruan SMK N 1 Kintamani, daerah bangli, kecamatan Kintamani, desa Belantih.HASIL PEMBELAJARAN YANG DIHARAPKAN

1. Menumbuhkan kesadaran peserta dalam mengelola sampah kertas;2. Peserta memiliki keterampilan lebih dari sekedar keterampilan yang didapatkan di sekolah.

TEMPAT DAN LAMA PENYULUHANPenyuluhan dan pelatihan diadakan di Desa Belantih, 07 Desember 2009 bertempaat di SMK Negeri 1 Kintamani, dalam waktu sehari. Kegiatan ini dibagi kedalam dua sesi, sesi pertama adalah presentasi penyuluhan tentang masalah sampah, pengelolaan sampah kertas, dan cara kerjanya. Sesi kedua adalah pelatihan langsung dalam mendaurulang sampah kertas yang dipandu oleh tim sebagai fasilitator.

MEDIA ALAT BANTU

Alat bantu yang digunakan dalam penyuluhan adalah :

1. Laptop

2. LCD (In-focus)

3. Flipchart

4. Leaflet

5. Spidol whiteboard dan penghapus

Alat bantu yang digunakan dalam pelatihan adalah :

1. Sampah Kertas bekas

2. Baskom / Ember

3. Blender

4. Tepung Kanji

5. Screen (cetakan)

6. Kayu/Balok pemerata (Rakel)

MATERIA. Materi PenyuluhanKrisis LingkunganJumlah penduduk yang terus meningkat secara signifikan (dua milyar jiwa di akhir abad 19 menjadi sekitar enam milyar jiwa di akhir abad 20), membuat ketidakseimbangan hubungan manusia dengan lingkungan hidupnya dikarenakan daya dukung alam sebagai tempat hidup manusia telah mengalami degradasi. Salah satu efeknya terhadap alam yaitu adanya pemanasan global yang menyebabkan peningkatan suhu secara global dan perubahan iklim dunia secara signifikan, pantai tenggelam karena es di kutub meleleh dan panen kacau.

Kerusakan dan pencemaran lingkungan yang terus berlangsung berakumulasi sedemikian luas sehingga kita kini berhadapan dengan masalah lingkungan yang kompleks. Salah satu pencemaran yaitu pencemaran tanah, dimana masuknya unsur-unsur yang tidak baik bagi tanah dan mengurangi kesuburan tanah tersebut.

Contoh Masalah Sampah

Plastik merupakan salah satu pencemaran tanah karena plastik mempunyai kandungan bahan kimia seperti polietilina, polietilina terefatalat, propilina dan polivinil klorida. Plastik juga mengandung sejenis bahan pelembut (plasticizers), bahan pelembut ini terdiri dari kumpulan phthalate yang tidak dapat diurai oleh dekomposer selama 50 tahun.

Menurut Dinas Kebersihan Bangli, satu orang warga Bangli membuang sekitar 1 (satu) kg sampah/hari. Volume sampah seluruh masyarakat Bangli per hari serupa dengan berat 7,00 ekor gajah. Atau, cukup untuk menutup sekitar 260 lapangan sepakbola.Jenis-Jenis Sampah

Secara sederhana sampah dalam rumah dapat kita bagi menjadi 3 kategori, yakni :

1. Sampah beracun, yaitu sampah seperti batrai bekas,bola lampu bekas, dan barang barang yang mengandung bahan kimia yang menjadi sampah.2. Sampah padat, yaitu sampah yang tidak dapat diuraiukan seperti plastik, botol, dan kaleng.3. Sampah yang masih dapat teruraikan yaitu seperti sampah daun,sayuran dan yang lainya.

Manfaat Sampah

Timbulnya pencemaran yang diakibatkan oleh plastik maka muncul suatu gagasan bahwa perlu adanya penggantian atau penurunan peranan plastik dengan menggunakan kertas daur ulang. Kertas daur ulang merupakan salah satu upaya pencegahan global warming. Mendaur ulang tumpukan koran 1,2 meter menjadi kertas daur ulang sudah menyelamatkan 1 buah pohon besar, yang berarti telah membantu mengurangi global warming.Gaya hidup ramah lingkungan dikenal pula dengan semboyan 3R : Reduce, Reuse & Recycle. Artinya mengurangi tingkat kebutuhan akan sampah, menggunakan kembali sampah-sampah yang telah ada dan mendaur ulang sampah-sampah yang telah terpakai. Salah satu sampah yang dapat didaur ulang adalah kertas. Kertas daur ulang ini memiliki tekstur yang indah. Dari kertas daur ulang kita dapat membuat beraneka ragam kerajinan tangan.

Definisi Daur Ulang Sampah

Definisi daur ulang adalah suatu kegiatan yang memproses limbah atau sampah yang tidak berdayaguna lagi. Kemudian limbah tersebut diproses dan menjadi barang semula dan dapat berdayaguna kembali. Pada prinsipnya seluruh jenis kertas dapat di daur ulang, kecuali kertas bekas tersebut sebagai pembungkus bahan berbahaya dan beracun (B3). Limbah kertas seperti ini sebaiknya ditinggalkan dan jangan digunakan karena akan membahayakan si pembuat kertas itu sendiri dan lingkungan sekitarnya.

Tahapan-tahapan Pendaurulangan SampahDalam proses pembuatan kertas daur ulang ada beberapa Alat-alat yang dibutuhkan adalah:

1. Mesin blender;

2. Bak/wadah sebagai penampungan bubur kertas;

3. Screen sebagai pencetakan kertas;

4. Rakel atau kayu yang bulat dan lem;

5. Triplek yang telah dibungkus dengan kain.

Langkah-langkah yang penting yang harus dilakukan, antara lain:

1. Langkah pertama proses perendaman kertas;

2. Langkah kedua proses perendaman / pembuatan bubur kertas (Pulp);

3. Langkah ketiga pencetakan kertas (proses pembuatan kertas);

4. Langkah keempat proses penjemuran / panen.

B. Materi Pelatihan

Penjelasan Cara Kerja

1. Langkah Pertama - Perendaman Kertas

Pisahkan kertas sesuai dengan kelompoknya masing-masing, seperti HVS (buku tulis, foto copy, makalah, dll), karton, kardus, Koran, majalah, buku pelajaran, poster, dll. Kecuali jenis kertas Carbonless Paper (NCR) atau sering dikenal dengan kertas tanpa karbon. Biasanya kertas ini sering digunakan untuk kwitansi, faktur, dll. Jenis kertas ini jika ingin di daur ulang harus dicampur dengan jenis HVS, dengan perbandingan 75% HVS dan 25% NCR.

Setelah kertas sudah kita pisahkan sesuai dengan jenisnya, kertas tersebut disobek-sobek menjadi ukuran 5-6cm x 15cm. Setelah itu kita rendam di dalam bak/wadah. Dan pastikan kertas tersbut benar-benar terendam. Perendaman ini selama 4 hari, kecuali kardus selama 7 hari. Karena jenis kardus sangat keras tidak seperti lainnya. Kemudian setelah 4 hari jika kita lihat kertas tersebut naik ke atas (berarti berat jenisnya sudah menurun) hal ini menunjukkan kertas tersebut sudah busuk dan siap untuk digiling atau di-blender.Jika ada kertas yang sudah di-shreder (kertas panjang dan seperti mie) jenis limbah ini jika direndam hanya membutuhkan waktu 2-3 hari. Limbah ini biasanya berasal dari perkantoran. 2. Langkah Kedua - Pembuatan Bubur Kertas (Pulp)Setelah kertas sudah membusuk kita sobek kembali menjadi ukuran lebih kecil kira-kira 3 x 3cm. Kemudian sobekan kertas tersebut ditampung dalam bak/wadah yang sudah diberi air. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pada proses penggilingan kertas dan sebagai salah satu cara agar mesin blender lebih awet.

Selanjutnya kertas yang sudah sobek tadi kita masukkan ke dalam gelas blender dan beri air secukupnya dan siap untuk di-blender. Hasil dari blender tadi kita saring, hal ini dimaksudkan air limbah blenderan kita gunakan kembali untuk memblender, sedangkan bubur kertas kita tampung dalam bak/wadah, begitulah seterusnya. Setelah selesai pembuatan bubur kertas (pulp) kita akan memasuki proses pencetakan kertas.

3. Langkah Ketiga - Proses Pembuatan Kertas

Sebelum bubur kertas akan dibuat kertas, kita berikan lem. Hal ini dimaksudkan agar memperkuat sel-sel kertas. Lem tersebut juga sebelumnya kita blender, setelah itu masukkan bubur kertas dan aduk hingga merata. Setelah itu masukkan bubur kertas yang telah diberi lem ke dalam bak yang sudah terisi air lalu aduk hingga merata dan mengental. Dalam proses ini kita harus berhati-hati karena disini akan mempengaruhi kualitas kertas, dan ketebalan kertas. Selanjutnya, kita bias memberikan tekstur seperti rumput kering, ampas daun dan guntingan bunga, atau apa saja yang kita inginkan. Hal ini dimaksudkan kertas akan mempunyai karakter sehingga memberikan kesan seni yang tinggi.

Setelah itu screen kita pegang dengan kedua belah tangan, masukkan ke dalam bak yang berisi bubur kertas yang telah mengental tadi sambil di aduk agar pupl naik ke permukaan air, sehingga menempel pada screen. Angkat secara perlahan, kemudian kita cetak pada papan yang telah dibungkus dengan kain, dan ini kita lakukan seterusnya. Besar kecilnya kertas tergantung pada besar kecilnya screen.

4. Langkah Keempat - Proses Penjemuran

Setelah papan terisi penuh dengan cetakan kertas, kita jemur dengan posisi berdiri. Proses penjemuran ini jika terik matahari akan membutuhkan waktu 2-3 jam. Jika agak mendung bisa mencapai setengah hari. Setelah kering kertas kita ambil dengan mengelupaskan sisi kertas secara perlahan-lahan, begitulah seterusnya.

Secara umum dapat dilihat pada gambar ini.

top related