cincau

Post on 29-Nov-2015

34 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Cincau

Cincau hitam

Cincau (Hanzi: 仙 草 , pinyin: xiancao) adalah gel serupa agar-agaryang diperoleh dari perendamandaun (atau organ lain) tumbuhan tertentu dalam air. Gel terbentuk karena daun tumbuhan tersebut mengandung karbohidrat yang mampu mengikat molekul-molekul air.

Kata "cincau" sendiri berasal dari dialek Hokkian sienchau (Hanzi: 仙草 , pinyin: xiancao) yang lazim dilafalkan di kalangan Tionghoa di Asia Tenggara. Cincau sendiri di bahasa asalnya sebenarnya adalah nama tumbuhan (Mesona spp.) yang menjadi bahan pembuatan gel ini.

Cincau paling banyak digunakan sebagai komponen utama minuman penyegar (misalnya dalam es cincau atau es campur). Dilaporkan juga cincau memiliki efek penyejuk serta peluruh.

Proses pembuatan

Proses pembuatan diawali dengan perendaman, yang biasanya dilakukan setelah daun diremas-remas atau dihancurkan. Ada juga yang menyertakan perebusan terlebih dahulu. Pemberian soda kue dapat dilakukan sebagai pengawet. Warna cincau bermacam-macam, berkisar dari hijau hingga hijau pekat, bahkan hitam, namun disertai dengan kesan tembus pandang (transparan). Konsistensinya juga berbeda-beda. Warna dan konsistensi cincau berbeda-beda karena tumbuhan yang dipakai berbeda-beda.

Tumbuhan penghasil cincau

Es cincau hijau

Tumbuhan penghasil cincau bermacam-macam.

Tumbuhan dari genus Mesona, terutama M. procumbens, M. chinensis yang banyak diproduksi di Tiongkok bagian selatan serta Indocina, atau M. palustris (dikenal dengan nama lokal Janggelan) yang banyak digunakan di Indonesia, menghasilkan cincau hitam;

Cylea barbata Myers atau cincau hijau, menghasilkan cincau berwarna hijau dan agak lebih padat konsistensinya;

Melasthoma polyanthum atau cincau perdu.

"Buah" (secara botani bukan buah, tetapi syconia) Ficus pumila (fikus rambat) di Tiongkok juga digunakan sebagai bahan jenis cincau lain yang disebut "pai-liang-fen" dan diperdagangkan sebagai grass jelly (sama seperti cincau) atau ai-yu jelly.

Cincau hijau

Tumbuhan cincau hijau (C. barbata Myers.) merambat, daun berwarna hijau pucat dengan rambut di atas permukaannya. Selain sebagai penghasil cincau, ekstrak tumbuhan ini mengandung zat anti-protozoa, tetrandine, suatualkaloid, khususnya terhadap penyebab malaria Plasmodium falciparum.

Penelitian tim dari Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor bersama Bagian Anatomi Patologi Fak. Kedokteran Universitas Indonesia menemukan bahwa cincau hijau mempunyai aktivitas anti-oksidan dan mampu mematikan sel kanker.

Menurut salah satu peneliti, Dr Ir Fransiska R Zakaria MSc dari Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi,  pemberian ekstrak cincau hijau meningkatkan nekrosis (kematian) sel tumor pada mencit secara signifikan. Hasil itu menunjukkan cincau hijau mempunyai komponen bio-aktif yang mampu membunuh sel kanker. Tim juga meneliti pengaruh cincau terhadap enzim² fase satu dan fase dua.   Keduanya merupakan enzim yang berperan dalam detoksifikasi atau pengeluaran senyawa kimia yang tidak diperlukan oleh tubuh seperti polutan, bahan aditif makanan, obat dan sebagainya.

Dalam melakukan detoksifikasi, enzim fase satu atau sistem enzim mono-oksigenase melakukan oksidasi dan menghasilkan radikal bebas. Zat² itu kemudian dinetralkan oleh enzim fase dua atau sistem enzim konjugasi menjadi komponen larut air yang bisa dikeluarkan lewat urine. Hasilnya, ekstrak cincau hijau tidak meningkatkan aktivitas enzim fase satu, sebaliknya meningkatkan aktivitas enzim fase dua secara signifikan. Artinya, cincau hijau mampu menyingkirkan senyawa² yang berbahaya bagi tubuh termasuk pemicu kanker. SEJAUH ini zat yang berkhasiat anti-oksidan dan antikanker dalam cincau belum diisolasi. Sebagai orang yang bergelut di bidang penelitian pangan, prioritas Fransiska dan kawan² adalah mendapatkan pangan fungsional, yaitu bahan makanan yang berkhasiat untuk kesehatan. Bukan mencari obat.

"Proses ekstrak murni dan isolasi zat aktif membutuhkan waktu lama dan biaya mahal.  Selain itu, efektivitas ekstrak murni cincau harus minimal 30 kali lebih tinggi dari ekstrak kasar yang digunakan di masyarakat saat ini.  Jika kurang dari itu, tidak ekonomis," ujarnya.

Fokus penelitian yang dibiayai dengan dana hibah dari Departemen Pendidikan Nasional itu menyediakan makanan yang lezat, sehat, mudah didapat, yang bisa menurunkan risiko kanker pada orang sehat serta bermanfaat bagi penderita kanker untuk menurunkan keparahan penyakit dengan menekan stres oksidatif serta mematikan sel kanker.

Penderita kanker sulit mendapatkan makanan yang tepat karena alih² menguatkan pertahanan tubuh, makanan yang baik bagi orang sehat kadangkala justru menyuburkan sel kanker yang

sedang menguasai tubuh penderita.  Sebaliknya, makanan atau obat yang bisa mematikan sel kanker juga mematikan sel sehat.

Dari penelitian Fransiska dan kawan²,  cincau hijau sangat aman bagi sel sehat sekaligus mampu mematikan sel tumor. Sebagai makanan/ minuman, cincau juga sangat sesuai karena rasanya segar, cita rasanya mild (tidak menyengat) sehingga bisa diterima kebanyakan orang serta orang sakit karena tidak memicu rasa mual dan muntah.

PEMILIHAN cincau hijau untuk diteliti karena hasil ekstrak daun cincau (Cyclea barbata L Miers dan Premna oblongifora) yang berbentuk gel lembut dan lezat itu digunakan masyarakat untuk mendinginkan "panas dalam".

Secara ilmiah, "panas dalam" berkaitan dengan inflamasi atau peradangan.

Seseorang yang menderita  "panas dalam" berarti sistem kekebalan tubuhnya sedang melawan sesuatu, bisa kuman maupun sel tumor. Dalam penelitian pendahuluan, di mana tim memaparkan ekstrak tanaman cincau, baik daun, batang, maupun akar dengan limfosit (salah satu jenis  sel darah putih) manusia, diketahui cincau tidak meningkatkanjumlah  sel limfosit. Sebaliknya juga tidak mematikan sel limfosit. Artinya, cincau  tidak meningkatkan kekebalan tubuh, sebaliknya juga tidak bersifat toksik.

"Limfosit merupakan sel yang paling rentan terhadap paparan zat asing. Jika cincau tidak merusak limfosit, besar  kemungkinan cincau tidak akan  merusak sel² lain yang lebih kuat," papar Fransiska.

Potensi cincau juga diuji dengan cara dipaparkan pada empat jenis sel kanker, yaitu sel kanker darah (leukemia), kanker mulut rahim, paru, dan payudara. Hasilnya, ekstrak pelbagai bagian tanaman cincau itu mampu mematikan  55-90 persen sel leukemia.

Kemampuan tertinggi (90 persen) ditunjukkan oleh ekstrak akar. Namun, sebagai pangan fungsional,  akar cincau tidak tepat. Selain rasanya pahit,  kemampuannya hanya dua sampai tiga kali dari ekstrak daun. Sementara kemampuan cincau membunuh sel kanker lain sekitar 60 persen.

Saat ini, tim Fransiska sedang melakukan penelitian untuk mengetahui mekanisme ekstrak cincau hijau dalam membunuh sel kanker. Selain itu juga diteliti produk diversifikasi dari cincau hijau selain yang  kita kenal selama ini.

Kandungan Daun Cincau

Menurut suatu penelitian cincau sangat baik dikonsumsi oleh semua kalangan. Bahan ini 

sangat kaya mineral terutama kalsium dan fosfor. Cincau juga baik dikonsumsi bagi orang

yang sedang menjalani diet karena cincau rendah kalori, namun tinggi serat.

Daun cincau hijau mengandung senyawa dimetil kurin-1 dimetoidida. Zat ini bermanfaat

untuk mengendurkan otot. Senyawa lain seperti isokandrodendrin dipercaya mampu

mencegah sel tumor ganas. Cincau juga mengandung alkaloid bisbenzilsokuinolin dan S,S-

tetandrin yang berkhasiat mencegah kanker pada ginjal, antiradang, dan menurunkan tekanan

darah tinggi.

Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi IPB membenarkan bahwa cincau mengandung

antioksidan dan mampu mematikan sel kanker. Hasil penelitian membeberkan, pemberian

ekstrak daun cincau, khususnya cincau hijau pada tikus percobaan terbukti dapat membunuh

sel tumor secara mengagumkan.

Potensi cincau juga diuji dengan cara dipaparkan pada empat jenis sel kanker, yaitu sel

kanker darah (leukemia), kanker mulut rahim, paru, dan payudara. Ekstrak daun cincau

ternyata mampu secara mengagumkan membunuh sel kanker darah (leukemia) sebesar 55-90

persen. Sementara kemampuan cincau membunuh sel kanker lain sekira 60 persen. Hal ini

menunjukkan cincau hijau mengandung komponen bioaktif pembunuh sel kanker. Selain itu,

ternyata cincau hijau juga mampu menyingkirkan senyawa-senyawa berbahaya pemicu

kanker.

Cincau hijau dipastikan mengandung klorofil, zat yang memberi warna hijau pada daun.

Banyak literatur menyebutkan klorofil sebagai zat antioksidan, antiperadangan, dan

antikanker.

Jenis Daun Penghasil Cincau

1. Cincau Hitam

Tumbuhan dari genus Mesona, terutama M. procumbens, M. chinensis yang banyak

diproduksi di Tiongkok bagian selatan serta Indocina, atau M. palustris yang banyak

digunakan di Indonesia, menghasilkan cincau hitam.

Tanaman janggelan atau cincau hitam muasalnya berasal dari Asia. Tanaman janggelan ini

menyebar ke India, Birma, Indocina, Philipina sampai ke negara di Indonesia. Janggelan

dapat tumbuh dengan baik di daerah yang memiliki ketinggian 75 – 2300 m di atas

permukaan laut. Dengan bahasa latin Mesona palustris BL, janggelan yang masih termasuk

dalam famili Labiate disebut oleh orang Indonesia atau orang perkotaan sebagai cincau

hitam.

Dengan ciri yang khas dari tanaman janggelan yaitu berbatang kecil dan ramping, dan pada

ujung batang tumbuh batang kecil, ada yang tumbuh batangnya menjalar ke tanah dan ada

pula batang yang tumbuh tegak. Janggelan berbentuk daun yang lonjong, berujung runcing.

Bunga tanaman janggelan sangat mirip dengan daun kemangi yang memiliki warna merah

muda atau putih keunguan. Daun dan batang dari janggelan inilah yang menghasilkan getah

hijau kehitaman. Dengan adanya getah hijau kehitaman ini, janggelan dikenal sebagai cincau

hitam.

2. Cincau Hijau

Cylea barbata Myers atau cincau hijau, menghasilkan cincau berwarna hijau dan agak lebih

padat konsistensinya.

Dalam penelitian, daun cincau hijau mengandung: karbohidrat, polifenol, saponin,

flavonoida, dan lemak. Kalsium, fosfor, vitamin A dan B juga ditemukan dalam daun cincau

hijau

Sifat Kimiawi: Karbohidrat yang menyerap air, zat lemak dan alkoloid siklein,

kardioplegikum, tentradine dan dimetil tentradine. Polifenol, saponoid dan flavonoida.

Efek Farmakologis: Rasa agak manis, anti demam, anti racun, menurunkan tekanan darah.

Selain sebagai penghasil cincau, ekstrak tumbuhan ini mengandung zat anti-

protozoa,tetrandine, suatu alkaloid, khususnya terhadap penyebab malaria Plasmodium

falciparum.

Bagian tanaman yg digunakan: Rimpang dan daunnya.

3. Cincau Perdu

Melasthoma polyanthum atau cincau perdu.

Informasi Rinci Komposisi Kandungan Nutrisi/Gizi Pada Daun Cincau :

Banyaknya Daun Cincau yang diteliti (Food Weight) = 100 gr

Bagian Daun Cincau yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 40 %

Jumlah Kandungan Energi Daun Cincau = 122 kkal

Jumlah Kandungan Protein Daun Cincau = 6 gr

Jumlah Kandungan Lemak Daun Cincau = 1 gr

Jumlah Kandungan Karbohidrat Daun Cincau = 26 gr

Jumlah Kandungan Kalsium Daun Cincau = 100 mg

Jumlah Kandungan Fosfor Daun Cincau = 100 mg

Jumlah Kandungan Zat Besi Daun Cincau = 3 mg

Jumlah Kandungan Vitamin A Daun Cincau = 10750 IU

Jumlah Kandungan Vitamin B1 Daun Cincau = 80 mg

Jumlah Kandungan Vitamin C Daun Cincau = 17 mg

 

Khasiat dan Manfaat Daun Cincau

Ternyata cincau memiliki khasiat luar biasa, yaitu:

1. Penurun panas (demam),

2. Mengatasi panas dalam,

3. Mengatasi sakit perut (mual), diare, sembelit, perut kembung,

4. Mencegah gangguan pencernaan,

5. Membersihkan organ pencernaan dari zat karsinogen penyebab kanker (anti kanker),

6. Senyawa dimetil kurin-1-dimetodida mengendurkan otot,

7. Senyawa isokandrodendrin mencegah sel tumor,

8. Alkaloid bisbenzilsokuinolin dan S,S-tetandrin berkhasiat mencegah kanker pada ginjal,

anti

9. Mengobati radang, dan menurunkan tekanan darah tinggi,

10. Mengandung klorofil sebagai zat anti oksidan, anti peradangan, dan anti kanker,

11. Mencegah penyakit seperti diabetes mellitus, jantung dan stroke.

12. Cincau hitam cukup tinggi kandungan serat pangannya. Dalam usus halus serat pangan

akan menyerap dan mengikat asam-asam empedu dan selanjutnya akan dikeluarkan dari

tubuh bersama-sama dengan tinja.

Berkurangnya asam empedu tersebut akan menyebabkan hati mensintesis asam empedu lagi,

sehingga kolesterol yang merupakan bahan dasar sintesis asam empedu tersebut, jumlahnya

akan berkurang, baik kolesterol dalam plasma darah maupun dalam jaringan. (Prof. DR.

Made Astawan, Ahli Teknologi Pangan dan Gizi).

Cara Meracik Daun Cincau Sebagai Obat

1. Panas Perut, Tekanan Darah Tinggi  

Bahan: sediakan 20 helai daun cincau hijau lalu dicuci bersih, jeruk nipis, air 1 gelas, madu/

gula.

Cara: ~ Remas-remas daun cincau lalu beri 1 gelas air minum dingin lalu saring dengan kain.

~ Tambahkan jeruk nipis sesuai selera.

~ Biarkan di tempat dingin sampai menjadi agar-agar.

~ Taruh di dalam gelas dan beri madu, atau sirup, atau gula aren cair yang sudah dimasak

dengan pandan lalu diminum.

2. Disentri 

~ Bahan: sediakan 20 helai daun cincau hijau lalu dicuci bersih, jeruk nipis, air 1 gelas,

madu/ gula.

Cara: ~ Remas-remas daun cincau lalu beri 1 gelas air minum dingin lalu saring dengan kain.

~ Tambahkan jeruk nipis sesuai selera.

~ Biarkan di tempat dingin sampai menjadi agar-agar.

~ Taruh di dalam gelas dan beri madu, atau sirup, atau gula aren cair yang sudah dimasak

dengan pandan lalu diminum. Minum selama seminggu berturut-turut.

3. Sariawan 

~ Bahan: sediakan 20 helai daun cincau hijau lalu dicuci bersih, jeruk nipis, air 1 gelas,

madu/ gula.

Cara: ~ Remas-remas daun cincau lalu beri 1 gelas air minum dingin lalu saring dengan kain.

~ Tambahkan jeruk nipis sesuai selera.

~ Biarkan di tempat dingin sampai menjadi agar-agar.

~ Taruh di dalam gelas dan beri madu, atau sirup, atau gula aren cair yang sudah dimasak

dengan pandan lalu diminum. Lakukan selama 5 – 7 hari berturut-turut.

4. Bisul 

 ~ Sediakan daun cincau hijau secukupnya.

~ Cuci bersih kemudian dilumatkan dan ditempelkan ke bagian yang bernanah. Ini berkhasiat

untuk mengeluarkan nanahnya.

5. Demam 

 ~ Ambil rimpang tanaman cincau, cuci bersih kemudian diiris halus.

~ Rebus dgn air secukupnya.

~ Minum ramuan tersebut setelah matang.

~ Bisa juga rimpang tersebut diseduh dengan air panas secukupnya kemudian diminum.

top related