cekungan
Post on 06-Jan-2016
13 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
7/17/2019 cekungan
http://slidepdf.com/reader/full/cekungan-568c140d21865 1/23
2.3 Mekanisme Pembentukan Cekungan Sedimen
2.3.1 Cekungan akibat peregangan litosfer (lithospheric stretching)
Litosfer sebagai lapisan paling luar dari sik bumi, merupakan lapisan
bumi yang tipis. Salah satu prinsip teori tektonik lempeng adalah kulit bumiterdiri atas lempeng-lempeng yang kaku dengan bentuk tidak beraturan. J.
Tuzo Wilson (!"#$, seorang ahli geologi %anada, menga&ukan suatu daur
tektonik tentang pembukaan dan penutupan lautan pada a'al !"#-an,
selan&utnya daur tersebut dikenal sebagai Wilson y)le. *alam daur
tersebut, terdapat dua &enis fase+ opening phase dan )losing phase. *alam
kaitannya dengan *aur Wilson tersebut, fase pembukaan atau opening
phase berperan banyak untuk men&elaskan mekanisme pembentukan
)ekungan berdasarkan pemekaran litosefer.
ntra)ontinental sags, rifts, failed rifts, dan passie )ontinental margins
merupakan deretan cekungan yang disatukan oleh proses peregangan
litosfer. ifts merupakan daerah penipisan kerak, ditunjukkan dengan
kedalaman dangkal terhadap batas Moho, aliran panas permukaan yang
tinggi, aktivitas vulkanik, aktivitas seismik, anomali gravitasi Bouguer
negatif, dan umumnya merupakan topogra rift margin terangkat.
/assie )ontinental margin secara seismik tidak aktif, dan secara
tektonik didominasi oleh runtuhan kontrol gravitasi, halokinesis, dan sesar
yang berkembang. /assie )ontinental margin dapat dibagi ke dalam dua
jenis: (i) ol)ani) margin yang dicirikan dengan basalt ekstrusif yang
memanjang dan batuan beku yang menunjam di baah lempeng serta
pengangkatan permukaan yang signikan pada saat pemisahan, dan (ii)
nonol)ani) margin yang sedikit dengan aktivitas termal, dan terdiri dari
lapisan sedimen memanjang yang menutupi basement yang teregang kuat.!ada )on&ugate margins, litosfer benua terletak pada kedalaman samudera
yang besar di baah lapisan sedimen yang sangat tipis, atau dapat ditutupi
oleh prisma sedimen dengan tebal lebih dari "# km.
" $ % t r a t i g r a & n d o n e s i a
7/17/2019 cekungan
http://slidepdf.com/reader/full/cekungan-568c140d21865 2/23
'i dalam lempeng yang stabil tersebut, selanjutnya muncul pusat
panas (hotspot) dari lapisan astenosfer yang mengakibatkan adanya transfer
panas secara tidak normal ke lempeng di atasnya. ransfer panas tersebut
dapat berupa magma mak atau ultramak yang naik ke permukaan. !anas
dari hot spot tersebut melelehkan batuan batuan di sekitarnya hingga
menyebabkan munculnya sesarsesar normal yang menyebabkan terjadinya
penurunan (subsidence). !anas yang terus menerus terjadi menyebabkan
hilangnya seluruh lempeng asal akibat pelelehan yang digantikan dengan
magma mak membentuk lantai samudera baru. !anas naik ke permukaan
dari aliran konveksi yang tetap terkonsentrasi pasa pusat pemekaran di
tengah ocean basin baru, sehingga ocean basin memperluas batas kerak
benua yang baru terbentuk bergerak jauh dari sumber panas dan kemudian
mendingin. *erak dingin yang lebih padat daripada kerak hangat (sebagai
passive continental margin) mendingin lalu tenggelam, dimana pada
aalnya akan berlangsung secara cepat dan akhirnya melambat pada aktu
thermal decay (peluruhan panas).
Gambar 1. +ambaran umum proses pemekaran benua
Melalui gambaran singkat proses tersebut, selanjutnya
terbentuklah lantai samudera baru. !roses pemekaran litosfer dapat
$ % t r a t i g r a & n d o n e s i a
7/17/2019 cekungan
http://slidepdf.com/reader/full/cekungan-568c140d21865 3/23
dikatakan sebagai bentuk mekanisme pembentukan cekungan samudera,
sebab material lempeng yang terbentuk secara umum murni berasal dari
pembekuan magma dari lapisan mantel yang cendeurng bersifat mak
hingga ultramac.
!enyelidikan aal mengindikasikan baha pemekaran terdiri atas dua
kelas. -ctive rifting (pemekaran aktif) melibatkan peregangan litosfer benua
sebagai respon terhadap proses aktivitas termal di astenosfer, seperti
tubrukan pada mantle plume panas di bagian dasar litosfer. !assive rifting
(pemekaran pasif), melibatkan peregangan mekanik pada litosfer benua dari
gaya ekstensional yang jauh, dengan upelling pasif astenosfer. %ubsiden
pada rifts merupakan respon isostatik terhadap peregangan pada litosfer
benua. ase postrift pada failed rifts dan postrift atau fase drift pada passive
continental margin merupakan akibat kontraksi termal selama pendinginan
litosfer yang meregang. &sian sedimen didukung secara /eksur selama fase
pendinginan yang lama ini.
Gambar 2. 0ekungan pada sabuk rift-drift sebagai fungsi jumlahpenambahan peregangan benua
1 $ % t r a t i g r a & n d o n e s i a
7/17/2019 cekungan
http://slidepdf.com/reader/full/cekungan-568c140d21865 4/23
Berdasarkan ketebalan sedimen, passie margin dapat dibagi ke dalam
dua kelompok: (i) stared margins (tebal 2 km), dan (ii) nourished margins
(secara umum ketebalan 3" km).
erdapat beberapa macam pola dasar passie margins, di antaranya:
". 0ol)ani)ally-a)tie margins (batas aktif vulkanik), dicirikan
dengan basalt ekstrusif, akresi batuan beku kerak baah, dan
pengangkatan signikan pada saat penghancuran. 4kstensi
benua dan pemisahan samudera diyakini terkait dengan aktivitas
mantle plume.. 1onol)ani) margins (batas nonvulkanik), dicirikan dengan
aktivitas termal yang sedikit pada saat penghancuran. 2argins
dapat berupa: (i) sediment-stared, dengan lapisan sedimen tipis(2 km) yang menutupi susunan besar blok sesar synrift yang
berotasi di atas subhorizontal deta)hment , seperti di eluk
Biscay, atau (ii) sediment-nourished, dengan prisma sedimen
postrift sangat tebal (5"3 km) yang menutupi sejumlah blok
sesar kerak atas yang miring dan ekstensi kerak menengah
baah pada ilayah yang luas.
2 $ % t r a t i g r a & n d o n e s i a
7/17/2019 cekungan
http://slidepdf.com/reader/full/cekungan-568c140d21865 5/23
Gambar 3. on&ugate margins berdasarkan informasi seismik dalam (6uster
et al. "789, 6ouden dan 0hian "777). (a) Batas simetris ( pure shear ), dan (b)batas asimetris (simple shear ) dengan lithospheri) deta)hment fault . 0B
adalah batas benuasamudera.
Beberapa rifts terbentuk pada sudut yang besar pada batas lempeng
yang berasosiasi, seperti sabuk orogenik (Burke "7;9, "7;;). Beberapa dari
rifts ini muncul dan saling berkait membentuk triple &un)tion, yang
berasosiasi dengan fase aal pembukaan samudera < failed rifts ini dikenal
sebagai aulakogen. %ementara yang lain tersusun pada sudut yang besar
pada =ona kolisi yang berasosiasi dan dikenal sebagai impaktogen (%engor et
al. "7;8) atau )ollision grabens. Berbeda dengan aulakogen yang terbentuk
bersamaan dengan fase pembukaan samudera, impaktogen terbentuk
setelah fase tersebut, berkaitan dengan aktivitas kolisi.
3 $ % t r a t i g r a & n d o n e s i a
7/17/2019 cekungan
http://slidepdf.com/reader/full/cekungan-568c140d21865 6/23
Gambar . 'iagram skematik yang mengilustrasikan perkembangan (a)aulakogen dan (b) impaktogen, berdasarkan %engor et al. ("7;8).!ada gambar (a), pembukaan cekungan samudera sepanjang dualengan rift pada triple &un)tion yang menyebabkan perkembangancekungan rift-sag sepanjang lengan failed rift ketiga. !ada gambar(b), tumbukan dengan passie )ontinental margin menghasilkane3tensional graben sudut besar terhadap orogeni) front .
2.3.2 Cekungan !erdasarkan "le#ura $itosfera ($ithospheric
"le#ure)
leksura litosfer (juga disebut isostasi regional) adalah proses dimana
litosfer membengkok akibat keberadaan suatu massa tertentu seperti
massa orogen atau perubahan ketebalan es yang berkaitan dengan proses
deglasiasi. %eperti yang kita ketahui, litosfer merupakan lapisan tipis yang
dapat bersifat lentur (ductyle) maupun getas (brittle) dan dalam sejarahnya
pada kurun aktu geologi berperilaku sebagai cairan kental. 'engan
demikian, saat dibebani, litosfer akan berusaha mencapai keseimbangan
isostatis sesuai dengan prinsip -rchimedes dalam penerapannya di bidang
geologi.
9 $ % t r a t i g r a & n d o n e s i a
7/17/2019 cekungan
http://slidepdf.com/reader/full/cekungan-568c140d21865 7/23
leksur litosfer dapat menyebabkan subsiden primer atau
pengangkatan dalam suatu cekungan sedimen. 0ontoh paling penting adalah
do'n4e3ing pada suatu lempeng benua akibat sistem gaya selama
pembentukan pegunungan. -ktivitas tersebut menghasilkan foreland basins.
*edua, litosfer dapat mengalami /eksur yang panjang dalam pengisian
sedimen. >al ini dapat berlangsung di berbagai tipe cekungan, termasuk
cekungan akibat peregangan litosfer.
Mekanisme /eksura litosfer tersebut secara jelas dapat menjadi
mekanisme terbentuknya cekungan sedimen yang baru. 0ekungan sedimen
tersebut dapat terbentuknya seiring dengan adanya akumulasi material
material sedimen, sehingga litosfer secara alami akan menyesuaikan atau
beristoasi membentuk sebuah cekungan sedimen untuk mengakomasi
adanya beban material sedimen di atasnya.
leksur pada litosfer samudera berlangsung pada palung samudera,
pematang tengah samudera (mid o)eani) ridges), pegunungan laut
(seamount )hains), dan kepulauan vulkanik samudera. leksur pada litosfer
benua berlangsung pada daerah rifting, sesar strike-slip, passie margin, dan
pada batas konvergensi lempeng. 0ekungan sedimen disebabkan oleh
/eksur litosfer benua yang terletak berdekatan dengan =ona pemendekantektonik yang umumnya hadir berpasangan, dipisahkan oleh sebuah sabuk
orogenik atau busur magmatik. 0ekungan /eksural memanjang sepanjang
jurus (strike), dengan penampang melintang asimetris yang semakin dalam
sepanjang sabuk orogenik atau busur magmatik. !ada litosfer benua,
anomali gravitasi Bouguer bernilai negatif, yang mengindikasikan adanya
kehadiran desit massa pada kedalaman tertentu.
; $ % t r a t i g r a & n d o n e s i a
7/17/2019 cekungan
http://slidepdf.com/reader/full/cekungan-568c140d21865 8/23
Gambar %. &lustrasi skematik peripheral foreland basins, retro-forelandbasins, dan cekungan berkaitan dengan =ona subduksi roll-ba)k.
8 $ % t r a t i g r a & n d o n e s i a
7/17/2019 cekungan
http://slidepdf.com/reader/full/cekungan-568c140d21865 9/23
Gambar &. 4volusi perkembangan biergent 'edge (dari ?illett el at., "771)
dari sebuah pengangkatan blok diikat dengan dua =ona shear berpasangan berpusat pada % (a), pada sebuah biergent 'edge
asimetris (b), dan retro'edge sebagai pergerakan deformasi kelempeng atas (c).
!erkembangan tektonik orogeni) 'edge, kompensasi isostatik dan
penutupan erosionalnya, merupakan analisis penting foreland basins. *ita
dapat merekonstruksi evolusi tektonik pada sebuah batas konvergen seperti
tiga stage berikut (Beaumont et al, "779a):
". -alnya, tektonik didominasi oleh subduksi pro-litosphere akibat
gaya apung (buoyan)y ) negatif pada do'ngoing slab (slab-pull
e5e)t ). *ompleks subduksi membentuk =ona shear yang relatif tipis
di atas kerak samudera tersubduksi.
7 $ % t r a t i g r a & n d o n e s i a
7/17/2019 cekungan
http://slidepdf.com/reader/full/cekungan-568c140d21865 10/23
. !ada stage menengah, yaitu transisi subduksikolisi, muatan
subduksi berkurang seiring subduksi litosfer benua yang lebih
apung (atau karena slab break-o5 ), menyebabkan pro-lithosphere
memantul secara /eksur.
1. !ada stage akhir, ketika ada muatan subduksi yang dapat
diabaikan, pro- dan retro-'edges terbentuk.
Gambar 1'. iga fase evolusi unsur regangan bidang terbatas (Beaumont et
al., "779a) dari fase subduksi (fase ") sampai ke fase kolisi (fase 1).
2.3.3 Cekungan yang Dikorelasikan dengan Deformasi Strike-Slip
0ekungan yang terbentuk berhubungan dengan strikeslip dapat
dijumpai di sepanjang punggungan pemekaran samudra, di sepanjang batas
transform di antara lempeng kerak utama, dan di dalam lempeng benua.
"# $ % t r a t i g r a & n d o n e s i a
7/17/2019 cekungan
http://slidepdf.com/reader/full/cekungan-568c140d21865 11/23
!ergerakan di sepanjang sesar strikeslip dapat menghasilkan beberapa jenis
cekungan pull-apart yang dapat berupa @sesar transform@ yang terjadi pada
batas lempeng dan mempenetrasi kerak atau Asesar transcurent@ yang
terfokus hanya pada setting intraplate dan hanya melibatkan pensesaran
pada bagian atas dari kerak (%ylvester, "788). *ebanyakan cekungan yang
dibentuk oleh sesar strikeslip memiliki ukuran relatif kecil, beberapa puluh
kilometer panjangnya, meskipun beberapa dapat mencapai ukuran hingga
3# km (ilsen dan %ylvester, "773). 0ekungan ini dapat menunjukkan bukti
adanya relif syn-depositional lokal yang signikan, seperti dijumpainya
kehadiran baji konglomerat yang dibatasi di kedua bagian sayap oleh sesar.
*arena cekungan strikeslip dapat hadir dalam beberapa setting, mereka
dapat diisi baik oleh sedimen marin maupun nonmarin, tergantung pada
setting yang ada. %edimen yang dijumpai pada cekungan ini cenderung
cukup tebal, karena tingkat sedimentasinya yang tinggi yang dihasilkan oleh
proses pengerosian yang cepat dari tinggian di sekitar cekungan ini, serta
ditandai dengan adanya beberapa perbedaan fasies lokal.
"" $ % t r a t i g r a & n d o n e s i a
7/17/2019 cekungan
http://slidepdf.com/reader/full/cekungan-568c140d21865 12/23
Gambar 13. *lasikasi genetik sesar strike slip utama berdasarkan tektoniklempeng (?oodcock, "783)
abel 1. *lasikasi sesar strike-slip (%ylvester, "788)
erdapat dua tipe cekungan strike slip pada sejarah termal dansubsiden: (i) cekungan strike slip yang melibatkan mantelC dikenal dengan
cekungan Apanas@, dan (ii) cekungan strike-slip yang umumnya relatif tipisC
dikenal dengan cekungan Adingin@.
-da beberapa skema penghancuran cekungan pada =ona strike slip
berdasarkan kinematik dan geometri bounding faults, di antaranya seperti
yang dikemukakan ilsen dan %ylvester ("773), yang meliputi:
". 6ault bend basins umumnya berkembang pada bagian bengkok pada
sesar strike slip utama di mana ekstensi lokal berlangsung. 0ontohnya
cekungan Didge, cekungan Eienna, 0alifornia pada sistem %an -ndreas.
7. 8erstep basins terbentuk di antara dua segmen sesar strike-slip
subparalel, yang pada kedalaman tertentu dapat bergabung menjadi satu
master fault .
" $ % t r a t i g r a & n d o n e s i a
7/17/2019 cekungan
http://slidepdf.com/reader/full/cekungan-568c140d21865 13/23
1. Transrotational basins terbentuk sebagai triangular gaps di antara blok
blok kerak berotasi pada sumbu subvertikal.
2. Transpressional basins merupakan depresi memanjang sejajar dengan
jurus (strike) regional lipatan dan sesar di =ona konvergensi obli9ue.
2. Pengisian Cekungan Sedimen
2..1 ontrol erhadap Cekungan Stratigra*
!roses stratigra sebagaimana didenisikan dalam -llen F -llen (##3)
adalah ilmu pengenalan dan interpretasi struktur genetik stratigra. ujuan
mendasar dari proses stratigra adalah untuk memahami mekanisme yang
terjadi untuk berbagai arsitektur stratigra yang ditemukan di cekungan
sedimen. *onsep utama dari proses stratigra adalah penghancuran ruang
akomodasi dan jumlah sedimen yang disediakan. &sian sedimen pada
cekungan secara umum dikendalikan oleh tiga variabel utama:
". Subsidence, A%ifat termal dan mekanik litosfer mengerahkan
kontrol penting pada pembentukan cekungan sedimenG
(%teckler, "77#). ingkat subsidence termal dan besarnya dan
distribusi subsidence akibat pembebanan bervariasi dalam
cekungan pada tatanan tektonik yang berbeda (%teckler dan
?atts, "7;8C %tephenson, "77#).
2. +ustas, (permukaan laut global)- 4ustasy mengacu
permukaan laut relatif terhadap datum tetap, seperti pusat bumi.
Eariasi permukaan laut global yang mengakibatkan perubahan,
baik volume cekungan samudera maupun volume air. 4ustasydikombinasikan dengan subsidence menghasilkan variasi
permukaan laut relatif yang mengontrol akomodasi untuk
pengendapan sedimen (!osamentier et al, "788C. !osamentier
dan Eail, "788).
"1 $ % t r a t i g r a & n d o n e s i a
7/17/2019 cekungan
http://slidepdf.com/reader/full/cekungan-568c140d21865 14/23
3. Suplai Sedimen !eran suplai sedimen dalam transgresi dan
regresi adalah salah satu dasar ...G (%chlager, "772). *etika
tingkat pasokan sedimen lebih besar dari laju kenaikan
permukaan laut relatif, ruang akomodasi akan diisi.
Gambar 1. :ustati) sea leel, relatie sea leel and 'ater depth
2..2 Sistem /an Model Pengendapan
%istem pengendapan yang bervariasi menghasilkan jenis system tract
yang bermacammacam sehingga menghasilkan tipetipe terminasi re/eksi,
bentuk geometri dan polapola yang bervariasi juga. >al tersebut bergantungpada fasies dari maingmasing satuan batuan.
asies merupakan suatu tubuh batuan yang memiliki kombinasi
karakteristik yang khas dilihat dari litologi, struktur sedimen, dan biologi
yang memperlihatkan aspekaspek berbeda dengan satuan batuan
disekitarnya.
asies umumnya dikelompokkan ke dalam facies association dimana
fasiesfasies tersebut berhubungan secara genetis sehingga asosiasi fasies
ini memiliki arti lingkungan. 'alam skala lebih luas asosiasi fasies bisa
disebut atau dipandang sebagai basic architectural element dari suatu
lingkungan pengendapan yang khas sehingga akan memberikan makna
bentuk tiga dimensi tubuhnya (?alker dan Hames, "77).
"2 $ % t r a t i g r a & n d o n e s i a
7/17/2019 cekungan
http://slidepdf.com/reader/full/cekungan-568c140d21865 15/23
Menurut %lley ("783), fasies sedimen adalah suatu satuan batuan yang
dapat dikenali dan dibedakan dengan satuan batuan yang lain atas dasar
geometri, litologi, struktur sedimen, fosil, dan pola arus purbanya. asies
sedimen merupakan produk dari proses pengendapan batuan sedimen di
dalam suatu jenis lingkungan pengendapannya. 'iagnosa lingkungan
pengendapan tersebut dapat dilakukan berdasarkan analisa faises sedimen,
yang merangkum hasil interpretasi dari berbagai data, diantaranya:
". +eometri
• regional dan lokal dari seismik (misal : progradasi, regresi,
reef dan chanel)
• intrareservoir dari ireline log (ketebalan dan distribusi
reservoir)
. 6itologi : dari cutting, dan core (glaukonit, carboneous detritus)
dikombinasi dengan log sumur (+D dan %!)
1. !aleontologi : dari fosil yang diamati dari cutting, core, atau side
all core
2. %truktur sedimen : dari core
Model "asies ("acies Model) adalah miniatur umum dari sedimen
yang spesik. Model fasies adalah suatu model umum dari suatu sistem
pengendapan yang khusus ( ?alker , "77).
Model fasies dapat diiterpretasikan sebagai urutan ideal dari fasies
dengan diagram blok atau grak dan kesamaan. Dingkasan model ini
menunjukkan sebagaio ukuran yang bertujuan untuk membandingkan
frameork dan sebagai penunjuk observasi masa depan. model fasies
memberikan prediksi dari situasi geologi yang baru dan bentuk dasar dari
interpretasi lingkungan. pada kondisi akhir hidrodinamik. Model fasiesmerupakan suatu cara untuk menyederhanakan, menyajikan,
mengelompokkan, dan menginterpretasikan data yang diperoleh secara
acak.
-da bermacammacam tipe fasies model, diantaranya adalah :
"3 $ % t r a t i g r a & n d o n e s i a
7/17/2019 cekungan
http://slidepdf.com/reader/full/cekungan-568c140d21865 16/23
a. Model +eometrik berupa peta topogra, cross section, diagram
blok tiga dimensi, dan bentuk lain ilustrasi grak dasar
pengendapan frameork
b. Model +eometrik empat dimensi adalah perubahan portray
dalam erosi dan deposisi oleh aktu .
c. Model statistik digunakan oleh pekerja teknik, seperti regresi
linear multiple, analisis trend permukaaan dan analisis faktor.
%tatistika model berfungsi untuk mengetahui beberapa
parameter lingkungan pengendapan atau memprediksi respon
dari suatu elemen dengan elemen lain dalam sebuah proses
respon model.
"acies Se0uence merupakan suatu unit yang secara relatif conform
dan sekuen tersusun oleh fasies yang secara geneik berhubungan. asies ini
disebut paraseIuence. %uatu sekuen ditentikan oleh sifat sik lapisan itu
sendiri bukan oleh aktu dan bukan oleh eustacy serta bukan ketebalan atau
lamanya pengendapan dan tidak dari interpretasi global atau asalnya
regional (sea level change). %ekuen analog dengan lithostratigrafy, hanya
ada perbedaan sudut pandang. %ekuen berdasarkan genetically unit.
0iriciri seIuence boundary :a. Membatasi lapisan dari atas dan baahnya.
b. erbentuk secara relatif sangat cepat (5"#.### tahun).
c. Mempunyai suatu nilai dalam chronostratigra.
d. %elaras yang berurutan dalam chronostratigra.
Batas sekuen dapat ditentukan dengan ciri coarsening up ard.
-sosiasi asies Mutti dan Dicci 6uchi ("7;), mengatakan baha fasies
adalah suatu lapisan atau kumpulan lapisan yang memperlihatkan
karakteristik litologi, geometri dan sedimentologi tertentu yang berbeda
dengan batuan di sekitarnya. %uatu mekanisme yang bekerja serentak pada
saat yang sama. -sosiasi fasies didenisikan sebagai suatu kombinasi dua
atau lebih fasies yang membentuk suatu tubuh batuan dalam berbagai skala
dan kombinasi. -sosiasi fasies ini mencerminkan lingkungan pengendapan
"9 $ % t r a t i g r a & n d o n e s i a
7/17/2019 cekungan
http://slidepdf.com/reader/full/cekungan-568c140d21865 17/23
atau proses dimana fasiesfasies itu terbentuk.
%ekelompok asosiasi fasies endapan fasies digunakan untuk mendenisikan
lingkungan sedimen tertentu. %ebagai contoh, semua fasies ditemukan di
sebuah /uviatile lingkungan dapat dikelompokkan bersamasama untuk
menentukan fasies /uvial asosiasi.
!embentukan dibagi menjadi empat fasies asosiasi (-%), yaitu dari baah
ke atas. 6itologi sedimen ini menggambarkan lingkungan yang didominasi
oleh braided stream berenergi tinggi.
1. sosiasi fasies 1
-sosiasi fasies terendah di unit didominasi oleh palung lintas
stratikasi, tinggi energi braided stream yang membentuk dataran outash
sebuah sistem aluvial. race fosil yang hampir tidak ada, karena energi yang
tinggi berarti depositional menggali organisme tidak dapat bertahan.
2. sosiasi fasies 2
asies ini mencerminkan lingkungan yang lebih tenang, unit ini
kadangkadang terganggu oleh lensa dari -" sedimen. Bed berada di
seluruh tipis, planar dan disortir dengan baik. Bed sekitar 3 cm ( in) bentuk
tebal meter (; ft) unit Gbedded sandsheetsG lapisan batu pasit yangmembentuk lithology dominan fasies ini. %udut rendah (5# J), lintasbentuk
batu pasir berlapis unit hingga 3# cm ("7,; inci) tebal, kadangkadang
mencapai ketebalan sebanyak meter (; kaki). -rah arus di sini adalah ke
arah selatan timur hingga lereng dan memperkuat interpretasi mereka
sebagai -eolian bukit pasir. %ebuah suite lebih lanjut lapisan padat berisi
fosil jejak perkumpulanC lapisan lain beruang riak saat ini tanda, yang
mungkin terbentuk di sungai yang dangkal, dengan membanjiri cekungan
hosting mungkin pencipta jejak fosil. 0yclicity tidak hadir, menunjukkan
baha, alihalih acara musiman, kadangkadang innundation didasarkan
pada peristiaperistia tak terduga seperti badai, air yang berbedabeda
tabel, dan mengubah aliran kursus.
3. sosiasi fasies 3
"; $ % t r a t i g r a & n d o n e s i a
7/17/2019 cekungan
http://slidepdf.com/reader/full/cekungan-568c140d21865 18/23
asies ini sangat mirip -", dengan peningkatan pasokan bahan clastic
terakili dalam rekor sedimen tdk halus, diurutkan buruk, atasning (yaitu
padipadian terbesar di bagian baah unit, menjadi semakin halus ke arah
atas), berkerikil palung lintasunit tempat tidur hingga empat meter tebal.
Hejak fosil langka. %heetseperti sungai dikepang disimpulkan sebagai kontrol
dominan pada sedimentasi di fasies ini.
. sosiasi fasies
-sosiasi fasies paling atas muncul untuk mencerminkan sebuah
lingkungan di pinggiran laut. iningup yang diamati pada #,3 meter ( kaki)
hingga meter (; kaki) skala, dengan salib melalui seperai pada unit dasar
arus overlain oleh riak. Baik shales batu pasir dan hijau juga ada. Knit atas
sangat bioturbated, dengan kelimpahan %kolithos sebuah fosil biasanya
ditemukan di lingkungan laut.
>ubungan -ntara asies, !roses %edimentasi dan 6ingkungan
!engendapan
6ingkungan pada semua tempat di darat atau di baah laut dipengaruhi oleh
proses sika dan kimia yang berlaku dan organisme yang hidup di baah
kondisi itu pada aktu itu. leh karena itu suatu lingkungan pengendapan
dapat mencirikan prosesproses ini. %ebagai contoh, lingkungan /uvial(sungai) termasuk saluran (channel) yang membaa dan mengendapkan
material pasiran atau kerikilan di atas bar di dalam channel.
*etika sungai banjir, air menyebarkan sedimen yang relatif halus
meleati daerah limpah banjir (/oodplain) dimana sedimen ini diendapkan
dalam bentuk lapislapis tipis. erbentuklah tanah dan vegetasi tumbuh di
daerah /oodplain. 'alam satu rangkaian batuan sedimen channel dapat
diakili oleh lensa batupasir atau konglomerat yang menunjukkan struktur
internal yang terbentuk oleh pengendapan pada bar channel. %etting
/oodplain akan diakili oleh lapisan tipis batulumpur dan batupasir dengan
akarakar dan buktibukti lain berupa pembentukan tanah. 'alam deskripsi
batuan sedimen ke dalam lingkungan pengendapan, istilah fasies sering
digunakan. %atu fasies batuan adalah tubuh batuan yang berciri khusus yang
"8 $ % t r a t i g r a & n d o n e s i a
7/17/2019 cekungan
http://slidepdf.com/reader/full/cekungan-568c140d21865 19/23
mencerminkan kondisi terbentuknya (Deading F 6evell "779). Mendeskripsi
fasies suatu sedimen melibatkan dokumentasi semua karakteristik litologi,
tekstur, struktur sedimen dan kandungan fosil yang dapat membantu dalam
menentukan proses pembentukan. Hika cukup tersedia informasi fasies, suatu
interpretasi lingkungan pengendapan dapat dibuat. 6ensa batupasir mungkin
menunjukkan channel sungai jika endapan /oodplain ditemukan berasosiasi
dengannya. amun bagaimanapun, channel yang terisi dengan pasir
terdapat juga di dalam setting lain, termasuk delta, lingkungan tidal dan
lantai laut dalam. !engenalan channel yang terbentuk bukanlah dasar yang
cukup untuk menentukan lingkungan pengendapan.
asies pengendapan batuan sedimen dapat digunakan untuk
menentukan kondisi lingkungan ketika sedimen terakumulasi.6ingkungan
sedimen telah digambarkan dalam beberapa variasi yaitu :
". empat pengendapan dan kondisi sika, kimia, dan biologi
yang menunjukkan sifat khas dari setting pengendapan
L+ould, "7;.
. *ompleks dari kondisi sika, kimia, dan biologi yang tertimbun
L*rumbein dan %loss, "791.
1. Bagian dari permukaan bumi dimana menerangkan kondisisika, kimia, dan biologi dari daerah yang berdekatan L%elley,
"7;8.
2. Knit spasial pada kondisi sika, kimia, dan biologi scara
eksternal dan mempengaruhi pertumbuhan sedimen secara
konstan untuk membentuk pengendapan yang khas L%hepard
dan Moore, "733.
iap lingkungan sedimen memiliki karakteristik akibat parameter sika,
kimia, dan biologi dalam fungsinya untuk menghasilkan suatu badan
karakteristik sedimen oleh tekstur khusus, struktur, dan sifat komposisi. >al
tersebut biasa disebut sebagai fasies. &stilah fasies sendiri akan mengarah
kepada perbedaan unit stratigra akibat pengaruh litologi, struktur, dan
"7 $ % t r a t i g r a & n d o n e s i a
7/17/2019 cekungan
http://slidepdf.com/reader/full/cekungan-568c140d21865 20/23
karakteristik organik yang terdeteksi di lapangan. asies sedimen merupakan
suatu unit batuan yang memperlihatkan suatu pengendapan pada
lingkungan.
2.% +olusi Pengisian Sedimen
2.%.1 +olusi Searah Subsidence
eori geosinklin menyatakan baha suatu daerah sempit pada kerak
bumi mengalami depresi selama beberapa aktu sehingga terendapkan
secara ekstrem sedimen yang tebal. !roses pengendapan ini menyebabkan
subsidence (penurunan) pada dasar cekungan. 4ndapan sedimen yang tebal
dianggap berasal dari sedimen akibat proses orogenesa yang membentuk
pengunungan lipatan dan selama proses ini endapan sedimen yang telah
terbentuk akan mengalami metamorfosa. !ada intinya, golongan ilmuan
menganggap baha gaya yang bekerja pada bumi merupakan gaya vertical.
-rtinya, semua deformasi yang terjadi diakibatkan oleh gaya utama yang
berarah tegak lurus dengan bidang yang terdeformasi.
# $ % t r a t i g r a & n d o n e s i a
7/17/2019 cekungan
http://slidepdf.com/reader/full/cekungan-568c140d21865 21/23
Gambar 1%. 0ontoh evolusi cekungan sedimen dan kaitannya dengan
subsidence
eori ini dikonsep oleh >all pada tahun"837 yang kemudiandipublikasikan oleh 'ana pada tahun "8;1. eori ini bertujuan untuk
menjelaskan terjadinya endapan batuan sedimen yang sangat tebal, ribuan
meter dan memanjang seperti pada !egunungan >imalaya, -lpina dan
-ndes. *onsep tersebut menyatakan baha geosinklin terbentuk
memanjang atau seperti cekungan dalam skala ribuan meter, yang terus
menurun akibat dari akumulasi batuan sedimen dan volkanik.%edangkan
geosinklin adalah suatu daerah sempit pada kerak bumi mengalami depresi
selama beberapa aktu sehingga terendapkan secara ekstrim sedimen yang
tebal. !roses pengendapan ini menyebabkan subsidence (penurunan) pada
dasar cekungan. 4ndapan sedimen yang tebal dianggap berasal dari
sedimen akibat proses orogenesa yang membentuk pengunungan lipatan
dan selama proses ini endapan sedimen yang telah terbentuk akan
mengalami metamorfosa. erdeformasinya batuan di dalamnya dapat
dijelaskan sebagai akibat dari menyempitnya cekungan, sehingga batuan di
dalamnya terlipat dan tersesarkan. !ergerakan ini terjadi akibat adanya gaya
penyeimbang atau isostasi. *elemahan dari teori yakni tidak bisanya
menjelaskan asalusul vulkanik. !ada intinya, golongan ilmuan
menganggap baha gaya yang bekerja pada bumi merupakan gaya vertical.
-rtinya, semua deformasi yang terjadi diakibatkan oleh gaya utama yang
berarah tegak lurus dengan bidang yang terdeformasi.
2.%.2 Searah ermal
emperatur merupakan parameter yang paling penting untuk dipelajari
dalam kaitannya terhadap evolusi cekungan. !emodelan cekungan
memberikan kemungkinan khusus untuk menyelidiki re=im suhu dalam
ruang dan aktu. %ejarah termal cekungan dapat digambarkan sebagai
" $ % t r a t i g r a & n d o n e s i a
7/17/2019 cekungan
http://slidepdf.com/reader/full/cekungan-568c140d21865 22/23
keseimbangan energi yang bergantung pada aktu keterjadian, di satu sisi
dengan adanya panas yang masuk dan meninggalkan cekungan sedimen
dalam cekungan dapat memiliki daya penyimpanan energi termal. 'engan
demikian, aspek sik dan matematika perpindahan panas dan penyimpanan
di baah kondisi sekitar dapat bervariasi tergantung dari cekungan yang
diamati. !arameter bahan thermosik dari batuan sedimen mengisi
cekungan dan perubahan terkait diinduksi selama evolusi baskom dibahas
bersama dengan masukan dari energi panas di lantai cekungan dan panas
kerugian di permukaan. !erubahan atas kondisi lingkungan di baah
permukaan sebagian besar dikendalikan oleh empat proses geologi, yakni
dengan pengendapan sedimen, periode nondeposisi, proses yang terkait
dengan deformasi mengisi cekungan, dan erosi sedimen. !roses ini identik
dengan proses utama yang harus diperhitungkan ketika konstruksi model
geologi konseptual untuk pemodelan cekungan.
%ejarah termal sebuah cekungan dapat dipengaruhi oleh adanya %iklus
?ilson terhadap pembentukan cekungan sedimen, litosfer berada pada
opening phase. ase ini diaali dengan kondisi lempeng yang stabil. 0ontoh
penggambaran umum yang sering diambl adalah lempeng benua. %ecara
sederhana, sebuah lempeng benua yang stabil akan dibatasi oleh cekunganlaut di sekitar, dimana benua ini secara normal akan mengalami proses
proses eksogen yang dapat mengikis morfologinya hingga turun mendekati
permukaan laut. 6empeng benua tersebut sedang dalam kondisi eIuilibrium
isostatik sempurna yang dengan sendirinya tidak akan naik ataupun
tengelam, dari ujung ke ujung dan sudut ke sudut dan tidak ada aktivitas
tektonik. 'i dalam lempeng yang stabil tersebut, selanjutnya muncul pusat
panas (hotspot) dari lapisan astenosfer yang mengakibatkan adanya transfer
panas secara tidak normal ke lempeng di atasnya. ransfer panas tersebut
dapat berupa magma mak atau ultramak yang naik ke permukaan. !anas
dari hot spot tersebut melelehkan batuan batuan di sekitarnya hingga
menyebabkan munculnya sesarsesar normal yang menyebabkan terjadinya
penurunan (subsidence).
$ % t r a t i g r a & n d o n e s i a
7/17/2019 cekungan
http://slidepdf.com/reader/full/cekungan-568c140d21865 23/23
%ejarah termal cekungan secara umum juga dapat disebabkan dari
adanya peningkatan gradient termal seiring dengan adanya peningkatan
kedalaman. %emakin kuat akomodasi seuatu cekungan terhadap material
sedimen, semakin besar pula suhu sistem termal yang terjadi seiring dengan
peningkatan jumlah sedimen.
/aftar Pustaka
-llen, ##3. !hillip - F -llen, Hohn D. ;asin <nalysis. Nford: Blackell
!ublishing 6td.
http:OOsedimentologiduaribusembilan.blogspot.co.idO#"#O"Ofasies.html.
'iakses pada 7 %eptember #"3
1 $ % t r a t i g r a & n d o n e s i a
top related