cara mempersiapkan kegiatan penyuluhan pertanian
Post on 11-Aug-2015
178 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1
Cara Mempersiapkan Kegiatan Penyuluhan Pertanian
Oleh : Dandan Hendayana,SP (PPL Koordinator Kec.Cijati – Cianjur)
Memberikan penyuluhan kepada petani merupakan menu sehari‐hari yang tidak asing lagi
bagi setiap petugas penyuluh pertanian lapangan (PPL). Pelaksanaan penyuluhan dalam
kenyataannya membutuhkan persiapan yang sungguh‐sungguh,agar tujuan perubahan
perilaku petani dapat tercapai. Oleh karena itu untuk mencapai tujuan penyuluhan agar
sukses dan berhasil, tentunya persiapan kegiatan penyuluhan harus direncanakan dengan
baik. Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan penyuluhan, ada beberapa aspek
persiapan yang harus diperhatikan oleh setiap PPL yang akan menyelenggarakan kegiatan
penyuluhan.
1. Identifikasi tujuan penyuluhan
Aspek pertama yang harus diperhatikan PPL sebelum melaksanakan penyuluhan adalah
identifikasi tujuan kegiatan penyuluhan. Penentuan tujuan menjadi aspek utama,karena
akan menentukan indikator keberhasilan kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan.
Penyuluhan dikatakan berhasil atau gagal tergantung dari ketercapaian tujuan ini. Dalam
teori pembelajaran terdapat tiga ranah (wilayah) perubahan perilaku yang menjadi tujuan
pembelajaran. Pertama ranah kognitif (pengetahuan) yakni perubahan perilaku dalam
wilayah pengetahuan. Indikator yang bisa digunakan dalam hal ini misalnya ; dari tidak tahu
menjadi tahu, dari tidak mengerti jadi mengerti, atau dari tidak paham menjadi paham.
Materi yang termasuk dalam ranah ini biasanya materi penyuluhan yang bersifat informatif,
berisi penerangan, dan penjelasan, serta uraian tentang suatu hal.
Ranah kedua adalah ranah affektif, yaitu perubahan perilaku pada sikap audiens (petani)
terhadap materi (subject matter) yang sedang disuluhkan. Indikator yang dapat digunakan
misalnya sejauhamana respon, sikap, minat, animo, daya tarik dan motivasi petani terhadap
materi yang sedang disuluhkan. Materi penyuluhan yang termasuk dalam ranah affektif,
biasanya materi penyuluhan yang berisi tentang introduction teknologi baru. Karena
2
diharapkan petani mau untuk menerima dan mau untuk melakukan adopsi teknologi baru
tersebut.
Ranah yang ketiga adalah ranah psikomotor (keterampilan), yaitu perubahan perilaku pada
aspek praktikal atau keterampilan (skill) tertentu. Indikator yang dapat digunakan misalnya
sejauhmana petani mampu mempraktekan suatu tindakan dengan benar sesuai anjuran.
Materi yang termasuk dalam ranah ini, biasanya yang berisikan tentang anjuran suatu
metode,teknik,dan cara melakukan sesuatu.
Berdasarkan ketiga ranah tersebut, PPL diharapkan dapat menentukan terlebih dulu ranah
mana yang akan menjadi tujuan kegiatan penyuluhan. Mengingat perubahan perilaku tidak
dapat terjadi secara paralel (secara bersamaan) untuk ketiga ranah tersebut. Perubahan
perilaku pada dasarnya bersifat evolutif dan bertingkat. Perubahan perilaku pada ranah
psikomotor tidak akan terjadi tanpa tercapai perubahan perilaku pada ranah kognitif dan
affektif terlebih dulu. Sebagai ilustrasi petani tidak akan mau melaksanakan tandur legowo,
sebelum petani paham tentang legowo dan tertarik untuk mencoba tandur legowo.
2. Penentuan kriteria dan instrumen evaluasi
Setelah tujuan kegiatan penyuluhan ditentukan selanjutnya PPL menentukan teknik evaluasi
yang akan digunakan. Evaluasi yang digunakan dapat menerapkan evaluasi dengan test dan
evaluasi non test, atau memilih salah satu dari keduanya. Jika evaluasi dengan test yang
akan digunakan,maka instrumen test yang dipakai tergantung dari tujuan penyuluhan yang
telah ditetapkan. Jika tujuan penyuluhan pada ranah kognitif,instrumen test yang dipakai
dapat menggunakan test tertulis dengan membuat soal tulisan. Tipe soal yang digunakan
bisa soal pilihan atau soal essay. Untuk ranah affektif sebaiknya menggunakan instrumen
observasi (obeservasi personal dan kelompok) atau bisa juga menggunakan instrumen tanya
jawab langsung. Sedangkan ranah psikomotor instrumen test yang digunakan biasanya yang
dipakai adalah test unjuk kerja (performance test) dan penugasan.
3
Tabel.Teknik,Katagori dan Instrumen Test Evaluasi Kegiatan Penyuluhan
No Teknik Evaluasi Katagori Test Instrumen Test 1
Test
Test Tertulis
1. Soal tertutup (pilihan ganda/benar‐salah)2. Soal Terbuka (essay)
Test Non Tertulis
1. Test unjuk kerja (performance test) 2. Tanya jawab 3. Penugasan
2 Non Test ‐ Observasi langsung (pengamatan)
Dalam mengidentifikasi keberhasilan kegiatan penyuluhan maka aspek evaluasi merupakan
sebuah keniscayaan. Untuk melakukan evaluasi penyuluhan, seyogianya PPL harus
mengadakan test terhadap audiens (petani). Karena inti dari suatu kegiatan evaluasi adalah
pelaksanaan test.
3. Penentuan metode dan media penyuluhan
Tahap berikutnya setelah menentukan teknik dan instrumen evaluasi adalah menentukan
metode dan menyusun media penyuluhan. Prinsip dalam pelaksanaan metode penyuluhan
adalah tidak ada satu metode yang paling baik. Metode penyuluhan yang efektif adalah
yang mengkombinasikan beberapa metode dalam penyelenggaraan suatu kegiatan
penyuluhan. Semakin beragam metode yang digunakan semakin efektif kegiatan
penyuluhan yang dilaksanakan. Setidaknya ada 10 metode yang dapat dikombinasikan
dalam melakukan kegiatan penyuluhan diantaranya :
1. Ceramah (monolog)
2. Diskusi (tanya jawab)
3. Lokakarya
4. Studi banding
5. Praktek langsung
6. Demonstrasi cara (teknik)
7. Demonstrasi plot (farm,area)
8. Tugas kelompok
9. Tugas mandiri
10. Pengamatan langsung
4
Pentingnya mengkombinasikan berbagai metode penyuluhan adalah untuk meningkatkan
keterlibatan alat indera, sehingga dapat menstimulus proses perubahan perilaku pada diri
petani.
Tidak kalah penting dengan metode, media yang digunakan untuk kegiatan penyuluhan
sangat penting untuk diperhatikan. Media penyuluhan yang baik adalah media yang mampu
menyampaikan pesan materi penyuluhan secara atraktif,efisien, dan efektif. Jenis media
yang digunakan dapat bersifat visual,audio, dan audio visual. Pemilihan media juga sangat
dipengaruhi oleh sasaran audiens,apakah personal atau massal. Berikut adalah beberapa
jenis media yang dapat digunakan dalam penyuluhan.
Tabel.Jenis‐jenis Media Kegiatan Penyuluhan
No Jenis Media Klasifikasi Sasaran Audiens 1 Kliping (potongan gambar) visual Personal/ massal 2 Brosur visual personal 3 Booklet visual personal 4 Leaflet visual personal 5 Poster visual massal 6 Slide visual massal 7 Flow cart (diagram alir) visual massal 8 Flip cart (peta singkap) visual massal 9 Picture (gambar) visual massal 10 Majalah dinding visual massal 11 Rekaman gambar bergerak (video) audio visual massal 12 Sound slide audio visual massal
Keampuhan dalam memilih media, dicirikan dengan sejauhmana media tersebut dapat
menarik perhatian sasarannya. Oleh karena itu pembuatan media harus didesain semenarik
mungkin,sederhana,dan jelas.
4. Persiapan administrasi penyuluhan
Aspek terakhir yang perlu dilaksanakan dalam persiapan kegiatan penyuluhan adalah
menyiapkan kelengkapan administrasi penyuluhan. Beberapa berkas dokumen yang harus
dipersiapkan diantaranya ; daftar hadir peserta, resume materi, dan Lembar Persiapan
Menyuluh (LPM). LPM adalah rencana desain kegiatan penyuluhan yang akan dilaksanakan
untuk setiap kali sesi pertemuan. Komponen yang terdapat dalam LPM diantaranya :
5
a. Judul materi
b. Tujuan instruksional umum (TIU)
c. Kriteria audiens
d. Jenis media yang digunakan
e. Metode yang digunakan
f. Alokasi waktu (durasi pertemuan)
g. Deskripsi kegiatan penyuluhan
h. Lokasi kegiatan
i. Waktu dan tanggal pelaksanaan
j. Nama fasilitator.
Pentingnya menyusun LPM adalah sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan
penyuluhan. Sehingga penyuluhan yang dilaksanakan dapat berjalan sesuai dengan rencana,
tepat sasaran dan tepat tujuan.
(bahan bacaan : dari berbagai sumber).
6
CONTOH :
LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM)
MATERI TEKNIS
Judul : Mengenal lebih dekat 11 (sebelas) komponen PTT padi sawah
TIK : Tanpa memperhitungkan urutan, petani mampu menyebutkan kesebelas komponen PTT padi sawah dengan benar
Audiens : 1.Petani Pemilik 2.Petani Penggarap 3.Petani pemilik dan penggarap
Media : Peta Singkap
Metode : ceramah dan tanya jawab
Alokasi waktu : 90 Menit
1. 10 Menit Pembukaan 2. 5 Menit Pengisian pre test 3. 40 Menit Pembahasan 4. 20 Menit Tanya Jawab 5. 10 Menit Kesimpulan 6. 5 Menit Pengisian Post Test
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Awal 10 menit
Pembukaan Apersepsi , pengantar materi PTT padi sawah
Kegiatan Inti 40 menit
Yang dimaksud dengan sebelas komponen PTT padi sawah diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Menggunakan benih unggul /berlabel contohnya benih varietas Ciherang, Mekongga, Cigeulis dan Situ bagendit.
2. Benih bermutu (kemurnian dan daya kecambah tinggi spesifik lokasi) 3. Tanam bibit muda , yaitu bibit umur 7-17 hari setelah sebar 4. Jumlah bibit 1-3 batang perlubang dan sistem tanam jajar legowo 2 : 1, 4 :
1, jarak tanam 50x25x12,5 cm, arah penanaman sesuai dengan arah datangnya sinar matahari
5. Pemupukan N berdasarkan Bagan Warna Daun (BWD), pengukuran dimulai pada saat tanam
6. Pemupukan P dan K berdasarkan status hara tanah, PUTS, dilakukan pada saat lahan setelah panen/sebelum ditanami.
7. Bahan organik (kompos jerami 5 ton/ha atau pupuk kandang 2 ton/ha), diberikan pada saat pengolahan tanah.
8. Pengairan berselang (intermitten + irrigation), yaitu pengairan diatur
7
secara berselang misalnya 2 hari lahan diairi 2 hari lahan dikeringkan. 9. Pengendalian gulma secara terpadu 10. Pengendalian hama dan penyakit tanaman secara terpadu 11. Panen dan pasca panen,
Panen dilakukan apabila telah memenuhi kriteria pemanenan diantaranya yaitu umur telah mencapai 100-120 hari setelah tanam, bulir telah berwarna kuning. Alat yang digunakan untuk mengurangi lossis atau kehilangan hasil yaitu dengan menggunakan sabit bergerigi untuk mengurangi goyangan sehingga bulir tidak jatuh juga alas atau terpal yang lebar dengan ukuran 8 x 8 m dan pada saat perontokan di pasang tirai agar bulir tertahan tidak lepas atau menggunakan alat khusus perontok padi. Pasca panen yaitu penanganan setelah pemanenan diantaranya ; (a). Penjemuran (lantai terbuka, terpal), (b). Pengemasan menggunakan karung plastik dengan kapasitas 50 kg/karung (c). Pengepakan (penyusunan di dalam gudang), dan (d). Penyimpanan (gudang penyimpanan harus memnuhi persyaratan diantaranya sirkulasi udara normal, diberi alas kayu agar tidak lembab)
Kegiatan Penutup 10 menit
Menayakan kembali pada petani tentang materi yang sudah diberikan Bertanya langsung Membuat kesimpulan
Lokasi /Tempat : Rumah E. Rosidin
Waktu pelaksanaan : 15.30 – 17.00 wib
Tanggal pelaksanaan : 3 September 2009
Fasilitator : Eros Rostini
8
LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM)
MATERI BENAH KELOMPOK
Judul : Mengenal beberapa jenis buku kerja kelompok tani.
TIK : Tanpa memperhitungkan urutan, petani mampu menyebutkan beberapa jenis buku kerja kelompok tani dengan benar
Audiens : 1.Petani Pemilik 2.Petani Penggarap 3.Petani pemilik dan penggarap
Media : Alat bantu buku kerja
Metode : ceramah dan tanya jawab
Alokasi waktu : 90 Menit
1. 10 Menit Pembukaan 2. 5 Menit Pengisian pre test 3. 40 Menit Pembahasan 4. 20 Menit Tanya Jawab 5. 10 Menit Kesimpulan 6. 5 Menit Pengisian Post Test
Kegiatan Penyuluhan
Awal 10 menit
Pembukaan Apersepsi , pengantar
Inti 40 menit
Pentingnya bagi kelompok untuk memperlengkapi dengan buku-buku kerja dan buku administrasi kelompok, yang meliputi :
- Buku kegiatan - Buku tamu - Buku kas - Buku simpanan - Buku pinjaman - Buku notulen rapat - Buku daftar hadir rapat - Buku inventaris - Buku jadwal kegiatan
Manfaat adanya buku kerja ini bagi kelompok sangat membantu dalam mengelola dan mengatur administrasi serta dokumentasi kegiatan yang dianggap penting. Serta dapat menjadi salah satu ciri bahwa kelompok jika mempunyai buku kerja yang lengkap, adalah kelompok yang sudah baik dan bagus. Sedangkan tujuan dengan adanya buku kerja dan administrasi yang lengkap dapat memenuhi kebutuhan kelompok akan keperluan data-data dan arsip-arsip kegiatan
9
yang sudah dilaksanakan. Serta untuk mencatat setiap perencanaan kegiatan yang akan dilaksanakan.
Penutup 10 menit
Menayakan kembali pada petani tentang materi yang sudah diberikan Bertanya langsung Membuat kesimpulan
Lokasi /Tempat : Rumah E. Rosidin
Waktu pelaksanaan : 15.30 – 17.00 wib
Tanggal pelaksanaan : 4 September 2009
Fasilitator : Eros Rostini
top related