buku saku uks 2014
Post on 18-Jul-2015
1.934 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BUKU SAKU
DOKTER KECIL
UNTUK SISWA SD/MI
JAMES JEFERSON TALLO
U K S
PUSKESMAS AMARASI SELATAN 2014
DAFTAR ISI
Hal BAB I U K S .................................................................................................................. BAB II DOKTER KECIL ................................................................................................... A. Pengertian B. Kriteria Peserta C. Tugas & Kewajiban Dokter Kecil D. Kegiatan Dokter Kecil BAB III KESEHATAN LINGKUNGAN ................................................................................ A. Lingkungan Sehat B. Rumah Sehat C. Air Bersih D. Jamban Sehat E. Sampah/limbah BAB IV G I Z I ................................................................................................................. A. Fungsi Makanan B. Zat Gizi C. Warung Sekolah D. KMS-AS BAB V KESEHATAN GIGI DAN MULUT .......................................................................... A. Bentuk Gigi B. Penyakit Gigi C. Perawatan Gigi D. KMS-AS BAB VI KESEHATAN MATA ............................................................................................ A. Bagian Mata B. Penyakit Mata C. Perawatan Perawatan BAB VII PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR ................................................................. A. Penyakit Menular Langsung B. Penyakit Menular Melalui Binatang C. Imunisasi D. KMS-AS BAB VIII PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) ...................................... BAB IX IMUNISASI BAB X OBAT SEDERHANA A. Penggolongan Obat B. Jenis Obat Sederhana LAMPIRAN A. Istilah-istilah kesehatan terkini
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Buku Saku Dokter
Kecil bagi siswa Sekolah Dasar telah selesai disusun dan diterbitkan oleh Puskesmas Amarasi Selatan I. Tujuan disusunnya buku saku ini adalah untuk membantu siswa agar dapat menumbuhkembangkan potensi dan partisipasi anak sekolah di bidang kesehatan. Hal ini merupakan salah satu upaya untuk menurunkan angka kesakitan dan angka kematian serta untuk membantu memecahkan permasalahan kesehatan lainnya di sekolah.
Masalah kesehatan merupakan masalah yang sangat kompleks, untuk itu diperlukan upaya yang menyelutuh dan bersama-sama dengan berbagai elemen mayarakat untuk mengatasinya. Poliklinik Kesehatan Desa merupakan sentra dari pembangunan kesehatan di desa sekaligus unit pelayanan kesehatan swadaya yang didirikan dari, oleh dan untuk masyarakat yang diharapkan mampu menjadi agent yang membantu perwujudan Desa Sehat, yang selanjutnya akan berkembang menciptakan Kecamatan Sehat dan seterusnya menjadi Amarasi Selatan Sehat 2015.
Buku ini disusun sebagai pegangan Dokter Kecil di sekolah, sebagai panduan bagi petugas kesehatan. Akhir kata semoga buku ini bermanfaat bagi Dokter Kecil dan masyarakat pada umumnya.
Ttd.
Penyusun
1 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
U K S ( Usaha Kesehatan Sekolah )
Pengertian UKS
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sector dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk perilaku hidup sehat anak usia sekolah yang ada di sekolah dan perguruan agama.
Tujuan UKS
Umum Meningkatkan prestasi belajar peserta didik melalui peningkatan derajat kesehatan
Khusus
Meningkatkan penget,sikap & ktrampilam hidup sehat
Memandirikan berperilaku hidup sehat
Meningkatkan peranserta dlm peningkatan kes.di sekolah,rumah tangga & lingkungan
Meningkatkan ketrampilan hidup sehat peserta didik agar mampu melindungi diri thd pengarih Napsa,kenakalan remaja, peny.menualr HIV/AIDS
Visi dan Misi UKS
Visi : UKS SEBAGAI PONDASI PEMBANGUNAN BERWAWASAN KESEHATAN.
Misi :
Mendorong kemandirian masyarkat sekolah untuk hidup sehat serta tercapai normat hidup sehat
Mengembangakan dan meningkatkan pelayanan kesehatan sekolah paripurna yang bermutu.
Menggalang dan meningkatkan partisipai semua warga sekolah, lintas sektor dan lintas program
Meningkatnya pembinaan dan pengembanganUKS melalui kerjasama lintas sektor dan lintas program.
Sasaran
Peserta didik
Masyarakat sekolah
Orang tua murid, Komite Sekolah & Masyarakat
2 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
Logo UKS
Segitiga sama sisi, dengan
lingkaran yang menyinggung ketiga sisinya, dan tulisan UKS secara vertical dan horizontal,
huruf K tepat di tengah.
SEGITIGA SAMA SISI Menggambarkan tiga program pokok UKS, yaitu : 1. Pendidikan Kesehatan 2. Pelayanan Kesehatan 3. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat LINGKARAN : Menggambarkan bahwa Program UKS dilaksanakan secara terpadu oleh seluruh sektor terkait. TULISAN UKS : YANG DITULIS SECARA VERTIKAL DAN HORIZONTAL: Menggambarkan bahwa UKS dilaksanakan mulai dari TK/RA sampai SLTA/MA, serta dilaksanakan secara berjenjang dari sekolah/madrasah sampai pusat secara terkoordinasi baik antara sekolah dengan Tim Pembina, Tim Pembina UKS dibawahnya dengan yang diatasnya maupun antar sesama Tim Pembina UKS yang sejajar.
Program Pokok UKS (TRIAS UKS)
1. Pendidikan Kesehatan o Penyuluhan : oleh Puskesmas, kel. Profesi, org. pemuda, Karang Taruna,
Pramuka PMI dll o Pelatihan kader UKS ( lanjutan prog. Dokcil)
2. Pelayanan Kesehatan o Promotif (peningkatan kesehatan): melalui Pendidikan dan Penyuluhan
Kesehatan o Preventif (pencegahan) :
Pengenalan dini penyakit Penjaringan kesehatan oleh Pet. Pusk Pada siswa kelas I (SD,SMP) Pemeriksaan berkala, kelas 2,3. Observasi Imunisasi : BIAS, TT, DPT, Campak (SD)
o Kuratif (Pengobatan) P3K & P3Psederhana oleh kader UKS/guru UKS Kondisi serius di rujuk ke Puskesmas Bila diperlukan ke RS
o Rehabilitatif ( pemulihan) misal: siswa mata (-) duduk di depan kasus lain apa bila perlu dirujuk ke RS
3 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
3. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat o Lingkungan fisik, missal : menjaga kebersihan kelas dan halaman sekolah,
memperhatiakn pengaturan pencahayaan ( ventilasi ) ruangan, pengaturan jarak, tempat duduk, dan papan tulis, dll.
o Lingkungan mental dan sosial, antara lain : menciptakan suasana hubungan kekeluargaan yang akarab dan erat antara sesama warga sekolah
KRITERIA STANDARD PELAYANAN UKS
1. Minimal Penyuluhan kesehatan, UKGS sederhana, Imunisasi, Pembangunan lingkungan sekolah sehat
2. Standard Minimal + Dokcil, penjaringan kesehatan, pemeriksaan kesehatan rutin/6 bln, pengawasan warung sekolah, UKGS, P3P & P3K
3. Optimal Standard + Dana Sehat, kebun sekolah, UKGS, Konsultasi Kesehatan.
4. Paripurna Optimal + Pemantauan kesegaran jasmani
STRATA UKS
STRATA UKS
I II III IV V Papan nama UKS Guru UKS
Strata I + Ruang UKS
Strata II + Kegiatan Dokcil
Strata III + Dana Sehat
Strata IV + Sumur, WC 1 : 50, Urinoir 1 : 75, Warung sekolah, Kebun, Apotik Hidup, Obat sederhana, Air bersih, Bak sampah, SPAL, Ventilasi cukup, cahaya cukup
STRUKTUR ORGANISASI UKS DASAR HUKUM
Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor: 2/P/SKB/2003, Nomor 1068/Menkes/SKB/VII/2003, dan Nomor MA/230 B/2003, Nomor 4415-404 Tahun 2003 tentang Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah Pusat;
Tim Pembina UKS Propinsi
Pembina : Gubernur
Ketua I : Kepala Dinas Pendidikan Propinsi
Ketua II : Kepala Dinas Kesehatan Propinsi
Ketua III : Kepala Departemen Agama Propinsi
Ketua IV : Ketua PKK Propinsi
4 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
Sekretaris :
Anggota : 1. Unsur Dinas Pendidikan 2. Unsur Puskesmas 3. Unsur Pengawas Pendidikan Agama Islam 4. Unsur PKK 5. Unsur PMI 6. Unsur Dinas/instansi terkait lainnya
Tim Pembina UKS Kabupaten/Kota
Pembina : Bupati/Walikota
Ketua : Wakil Bupati / Wakil Walikota
Ketua I : Kepala Dinas Pendidikan
Ketua II : Kepala Dinas Kesehatan
Ketua III : Kepala Kantor Departemen Agama
Ketua IV :
Sekretaris :
Anggota : 1. Unsur Dinas Pendidikan 2. Unsur Puskesmas 3. Unsur Pengawas Pendidikan Agama Islam 4. Unsur PKK 5. Unsur PMI 6. Unsur Dinas/instansi terkait lainnya
Tim Pembina UKS Kecamatan
Ketua : Camat
Ketua I : Kepala Cabang Dinas Pendidikan
Ketua II : Kepala Puskesmas
Ketua III : Kepala KUA
Ketua IV : Ketua PKK
Sekretaris : Sekretaris Camat
Anggota : 1. Unsur Dinas Pendidikan 2. Unsur Puskesmas 3. Unsur Pengawas Pendidikan Agama Islam 4. Unsur PKK 5. Unsur PMI 6. Unsur Dinas/instansi terkait lainnya
5 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
Tim Pelaksana UKS Sekolah SD/MI
Pembina : Kepala Desa / Lurah
Ketua : Kepala Sekolah
Sekretaris I : Guru Pembina UKS
Sekretaris II : Ketua Komite Sekolah/Majelis Madrasah
Anggota : 1. Unsur Pengurus Komite Sekolah 2. Unsur Petugas Puskesmas
Petugas Pelaksana UKS Puskesmas
Bidan Desa setempat 3. Unsur Peserta Didik 4. Unsur Guru/tenaga pendidik.
DOKTER KECIL
Pengertian
Dokter Kecil adalah siswa yang memenuhi criteria dan telah dilatih untuk ikut melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan peningkatan kesehatan terhadap diri sendiri, teman, keluarga dan lingkungannya.
Tujuan
Umum : Meningkatkan partisipasi siswa dala program UKS Khusus :
Agar siswa menjadi penggerak hidup sehat
Siswa mampu menolong dirinya, keluarga dan orang lain untuk hidup sehat
Kriteria
Telah menduduki kelas 4 SD/MI
Siswa kelas 5 dan 6 yang belum pernah mendapatkan pelatihan “dokter kecil”
Berprestasi di sekolah
Berbadan sehat
Berwatak pemimpin dan bertanggung jawab
Berpenampilan bersih dan berperilaku sehat
Berbudi pekerti baik dan suka menolong
Diijinkan orang tua
Tugas dan kewajiban dokter kecil
Selalu bersikap dan berperilaku sehat.
6 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
Dapat menggerakkan sesama teman-teman siswa untuk bersama-sama menjalankan usaha kesehatan terhadap dirinya masing-masing.
Berusaha bagi tercapainya kesehatan lingkungan yang baik di sekolah maupun di rumah.
Membantu guru dan petugas kesehatan pada waktu pelaksanaan pelayanan kesehatan di sekolah.
Berperan aktif dalam rangka peningkatan kesehatan ,antara lain : Pekan kebersihan, Pekan Gizi, Pekan Penimbangan BB dan TB di sekolah, Pekan Kesehatan Gigi, Pekan Kesehatan Mata, dan lain-lain.
KESEHATAN LINGKUNGAN
LINGKUNGAN SEKOLAH
1. Lingkungan Fisik Letak atau lokasi sekolah, bangunan sekolah, ruang ( kelas, guru, UKS, perpustakaan
), halaman dan pagar, taman dan kebun, halaman tempat bermain, lapangan olah raga, kamar mandi dan WC, penyediaan air bersih, tempat sampah, kantin sekolah, saluran air hujan dan air limbah, perabot sekolah.
2. Lingkungan Mental dan sosial a. Pengaturan hari –hari sekolah dan kegiatan belajar mengajar b. Hubungan timbale balik antara guru dan guru, murid dan murid, guru dan murid. c. Hubungan antara orang tua, petugas kesehatan, sekolah , masyarakat sekitar,
Pembina/ pengawas dan pejabat pemerintah.
SANITASI LINGKUNGAN SEKOLAH
Letak atau lokasi sekolah Bangunan sekolah Ruang ( kelas, guru, UKS, perpustakaan ) Halaman dan pagar Taman dan kebun Halaman tempat bermain Lapngan olah raga Kamar mandi dan WC Penyediaan air bersih Tempat sampah Kantin sekolah Saluran air hujan dan air limbah Perabot sekolah
7 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
1. Rumah, kelas, sekolah sehat
Berjendela Tidak ada sarang serangga Ada jalan keluar asap Tersedia air bersih Halaman bersih Ada saluran pembuangan air limbah Kandang ternak terpisah Ada peralatan pembersih Ada tempat sampah Ada kamar mandi dan jamban yang sehat
2. Jamban sehat
Cukup lubang angina Cukup penerangan Dinding tidak lembab Lantai bersih tidak licin Tersedia air bersih Ada peralatan pembersih Tidak ada sarang serangga Lubang jambanharus ditutup ( jamban cemplung )
3. Letak bangunan sekolah
Dekat dengan pusat perumahan Agak jauh dari jalan besar yang ramai lalu lintasnya Dekat dengan tanah lapang/ taman Jauh daridaerah pembuangan sampah, industri, pabrik, rel kereta api, rawa-
rawa dan lain – lain yang dapat menggangu ketenangan belajar Letak banguanan sekolah memanjang kurang lebih dari selatan ke utara
4. Halaman sekolah
Halaman sekolah harus selalu kering rata Cukup luas untuk bermaian, minimal 2000 M
2
Ditanami rumput yang selalu dipotong pendek dan sebagian ditanami pohon rindang
Baik bila disediakan tempat untuk kolam ikan, berkebun dan lain – lain kegiatan ekstra kurikuler lainnya
5. Bangunan sekolah
Bangunan sekolah harus mempunyai fondasi yang permanent/ kuat dan kedap air
8 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
Lantai banguann terbuat dari bahan – bahan kedap air Dinding bangunan hendaknya rata dan halus supaya mudah dibersihkan Atap bangunan terbuat dari dari bahan yang cukup kuat untuk melindungi anak
– anak dari panas, hujan dan tidak mudah terbakar Banguanan hendaknya dilengkapi dengan ruang guru, ruang rapat, ruang kantor,
ruang penyimpanan barang – barang kesehatan Bangunan sekolah hendaknya dilengkapi dengan tempat bermaian yang beratap
untuk bermain waktu hujan/ panas terik
6. Ruang kelas
Jumlah kelas tergantung jumlah murid. Sebaiknya 1 kelas untuk 35 – 40 orang murid
Ukuran ruang kelas sebaiknya tinggi 4 m, panjang 8 m dan lebar 6 m Lantai terbuat dari bahan kedap air dan tidak retak –retak Dinding rata, halus tidak retak –retak dan berwarna putih Langit – langit terbuat dari bahan yang cukup kuat dan tidak tembus debu Tiap ruang kelas hendaknya dilengkapi dengan 2 buah pintu Luas jendela beserta lobang angina minimal 20% dari luas lantai Waktu istirahat pintu dan jendela harus terbuka Sinar sebaiknya dating dari 2 arah kanan dan kiri
7. Perlengkapan ruang kelas
Papan tulis : harus halus, tidak retak – retak, sedikit mungkin bergelombang, dicat redup ( tidak menyilaukan ), letak mudah dan nyaman dilihat siswa
Meja murid : konstruksi harus sederahana tapi kuat, meja berukuran 40 X 60 dan dibuat sedikit miring kebelakang
8. Persediaan air bersih
Memenuhi persyaratan air bersih : Tidak berbau Tidak berasa Tidak berwarna
9. Kamar mandi, jamban dan peturasan
Kamar mandi, jamban, dan peturasan Jumlah KM/ WC untuk 35 orang murid wanita dan tiap 100 orang murid pria Rasio KM/ WC 1 : 35 murid wanita Rasio KM/ WC 1 : 100 murid pria Jumlah peturasan untuk 30 murid pria Rasio peturasan 1 : 30 murid pria Terpisah antara KM/ WC murid dan guru
9 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
10. Ruang UKS
Ruang UKS dengan peralatan sederhana : Tempat tidur Timbangan berat badan, alat ukur tinggi badan, snellen chart Kotak P3K dan obat obat ( betadine, oralit, parasetamol ) Ruang UKS dengan peralatan lengkap : Tempat tidur Timbangan berat badan, alat ukur tinggi badan, snellen chart Lemari obat, buku rujukan, KMS, poster – poster, struktur organisasi, jadwal
piket, tempat cuci tangan/ wastafel, data angka kesakitan murid Ruang UKS dengan peralatan ideal : Tempat tidur Timbangan berat badan, alat ukur tinggi badan, snellen chart Kotak P3K Lemari obat, buku rujukan, KMS, poster – poster, struktur organisasi, jadwal
piket Peralatan gigi, unit gigi Contoh – contoh model organ tubuh, rangka/ torso, dll.
11. WARUNG SEKOLAH SEHAT
Warung sekolah merupakan tempat penjualan makanan yang diorganisir oleh masyarakat sekolah, berada dalam pekarangan sekolah dan dibuka selama hari sekolah.
Makanan warung sekolah tidak berdekatan dengan jamban, kamar mandi dan tempat pembuangan sampah.
Makanan warung sekolah yang disajikan harus memperhitungkan aspek pendidikan gizi dan kesehatan siswa ( bergizi, dimasak dengan benar, bersih, tertutup, segar/ tidak basi, tidak mengandung banyak zat kimia ).
10 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
P H B S
( PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT )
PENGERTIAN
Perilaku kesehatan yang dilakukan atas dasar kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dlam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.
TATANAN PHBS
1. Tatanan Rumah Tangga 2. Tatanan Tempat-Tempat Umum ( TTU ), contoh : pasar, terminal, tempat ibadah dll. 3. Tatanan Institusi Pendidikan. 4. Tatanan Sarana kesehatan 5. Tatanan tempat kerja
1. PHBS TATANAN RUMAH TANGGA MANFAAT RUMAH TANGGA SEHAT :
Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit
Anak tumbuh sehat dan cerdas
Anggota keluarga giat bekerja
Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk menambah pendapatan keluarga
Untuk menilai rumah tangga sehat digunakan alat ukur ( indicator )
b. Indikator Nasional Terdiri dari 7 indikator PHBS dan 3 indikator gaya hidup sehat 7 indikator PHBS
1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan 2. Bayi diberi ASI ekslusif 3. Mempunyai jaminan pemeliharaan kesehatan 4. ketersediaan air bersih 5. Ketersediaan jamban sehat 6. Kesesuaian luas lantai dengan penghuni/ kepadatan hunian 7. lantai rumah bukan tanah
3 indikator gaya hidup sehat 1. Tidak merokok didalam rumah 2. Melakukan aktifitas fisik setiap hari 3. makan buah dan sayur setiap hari
11 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
c. Indikator Jawa Tengah dan Kab. Wonogiri Terdiri dari 11 indikator PHBS dan 5 indikator gaya hidup sehat 11 indikator PHBS
1. Persalinan oleh tenaga kesehatan 2. Asi eksklusif 3. Penimbangan balita 4. Gizi seimbang 5. Air bersih 6. Jamban 7. Sampah 8. Kepadatan hunian 9. Lantai rumah 10. JPK ( Jaminan pemeliharaan kesehatan ) 11. PSN ( Pemberantasan Sarang Nyamuk )
5 indikator gaya hidup sehat 1. Aktifitas fisik 2. Tidak merokok 3. Cuci tangan 4. Kesehatan Gigi dan mulut 5. Bebas miras/ narkoba
KETERANGAN ; JAWABAN YA DIBERI NILAI 1 ( SATU ) JAWABAN TIDAK DIBERI NILAI 0 ( NOL ) STRATA PHBS RUMAH TANGGA : SEHAT PRATAMA ( WARNA MERAH ) : apabila nilai antara 0 – 5 SEHAT MADYA ( WARNA KUNING ) : apabila nilai antara 6 – 10 SEHAT UTAMA ( WARNA HIJAU 0 : apabila nilai antara 11 – 15 SEHAT PARIPURNA ( WARNA BIRU ) : apabila nilai 16
2. PHBS TATANAN INSTITUSI PENDIDIKAN Pengertian : Adalah upaya pemberdayaan dan peningkatan kemampuan untuk berperilaku hidup bersih dan sehat di institusi pendidikan Sasaran : Masyarakat sekolah, yaitu : murid, guru, staf/ karyawan dll Tujuan : Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat di institusi pendidikan Meningkatkan kualifikasi PHBS di tatanan institusi pendidikan Indikator PHBS Institusi Tatanan Sekolah :
Siswa dan guru kukunya pendek dan bersih
Siswa dan guru tidak merokok
12 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
Siswa dan guru giginya bersih
Siswa dan guru memakai sepatu
Di sekolah terdapat ruang UKS dengan peralatan PPPK
Di sekolah ada dokter kecil
Di sekolah menjadi anggota dana sehat / JPKM
Di sekolah melaksanakan PSN
Di sekolah siswa dan guru menggunakan air bersih
Di sekolah siswa dan guru menggunakan WC yang bersih dan sehat
Di sekolah siswa dan guru membuang sampah pada tempat sampah
Di sekolah siswa membeli/ jajan makanan yang bersih dan tertutup di warung sekolah
Nilai/ score : variable 1 s/d 12, apabila sudah berperilaku baik maka nilainya 1 ( satu ) dan apabila tidak nilainya 0 ( nol ) Strata PHBS Institusi Sekolah SEHAT PRATAMA : Apabila nilai antar 1 s/d 5 SEHAT MADYA : Apabila nilai antara 6 s/d 9 SEHAT UTAMA : Apabila nilai antara 10 s/d 11 SEHAT PARIPURNA : Apabila nilainya 12
3. PHBS TATANAN TEMPAT IBADAH
INDIKATOR : 1. Bak air bersih 2. Air bersih 3. Jamban/ WC sehat 4. Sampah 5. Saluran pembuangan air (SPAL ) 6. Bebas rokok 7. kotak P3K 8. Penyuluhan rutin
13 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
G I Z I
A. SUSUNAN MAKANAN SEHAT Susunan makanan sehat yang dianjurkan adalah yang menjamin keseimbangan zat – zat gizi. Hal ini dapat dicapai dengan mengkonsumsi beraneka ragam makanan setiap harinya, sehingga tiap makanan dapat saling melengkapi dalam zat – zat gizi yang dikandungnya.
B. TIGA FUNGSI/ MANFAAT UTAMA MAKANAN ( TRIGUNA MAKANAN )
Sumber zat tenaga/ energi : nasi, jagung, gandum, kentang, umbi, sagu, roti, mie
Sumber zat pembangun : ikan, telur, ayam daging, kacang, tahu, tempe, susu
Sumber zat pengatur : sayuran, buah – buahan, vitamin, air
C. BAHAN MAKANAN MENGANDUNG ZAT GIZI Karbohidrat, protein, lemak, vitamin, air, mineral/ garam
Karbohidrat/ Hidrat Arang Dinamakan juga pati atau gula. Terdapat dalam bahan makanan : padi-padian, gandum, beras, jagung, roti, mie, singkong, gaplek, kentang, gula dan bahan makanan yang dibuat dari gula seperti manisan, dodol.
1 gram karbohidrat memberikan 4 kalori
Lemak Lemak juga diperlukan untuk melarutkan vitamin A, D, E, K dalam tubuh 1 gram lemak memberikan 9 kalori. Lemak dibagi dalam 2 ( dua ) golongan : Lemak hewani, berasal dari hewan ( lemak sapi, kambing, babi, minyak ikan )
Lemak nabati, berasal dari tumbuh – tumbuhan ( minyak kelapa, santan, jagung, biji bunga matahari, biji kapas, minyak dari kacang tanah, kacang kedelai dan jagung.
Protein Protein dibagi dalam dua golongan : Protei hewani, protein yang berasal dari hewan seperti daging, ikan ayam, telur, susu dan keju Protein nabati, berasal dari tumbuh – tumbuhan seperti kacang – kacangan, kacng tanah, kacang hijau, kacang kedelai, kacang tunggak, kacang buncis, dan koro – koroan Kebutuhan protein bagi orang dewasa adalah 1 gram untuk tiap kg berat badannya. Misalnya : seorang dengan berat badan 60 Kg maka kebutuhan proteinnya 60 gr. Kebutuhan protein anak relative lebih tinggi dari kebutuhan orang dewasa :
Bayi : 3 gram tiap kg berat badan
Anak umur 6 – 12 tahun : 2 gramtiap kg berat badan
Remaja : 1,5 gram tiap kg berat badan
Vitamin
14 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
Vitamin adalah zat makanan yang diperlukan untuk mempertahankan kesehatan tubuh. Vitamin dibedakan menjadi 2 :
Larut air : B kompleks dan C Vitamin B kompleks terdiri dari 10 macam vitamin B, antara lain : Vitamin B1 ( thiamin ), B2 ( Riboflavin ), B6 (Pyridoxin)B12 ( Sianocobalamin )
Larut lemak : A, D, E, K
DAFTAR VITAMIN, SUMBER DAN KEGUNAANYA
VITAMIN GUNA KEKURANGAN SUMBER
B1/ Thiamin
Pertumbuhan,menambah nafsu makan, menyempurnakan pencernaan, penggunaan hidrat arang
Penyakit beri - beri Beras tumbuk, kacang hijau, kacang tanah, hati, telur, susu, sayur hijau
B2/ Riboflavin
Untuk pertumbuhan dan pernapasan
Pertumbuahan terganggu, lemah, kesehatan terganggu
Hati, susu, kacang – kacangan, beras tumbuk
Niacin Memelihara kesehatan jaringan tubuh
PELLAGRA ( kulit kasar Beras tumbuk, kacang – kacangan, daging, hati
B12 Pembentukan butir darah merah dan untuk pertumbuhan
Pucat kurang darah, pertumbuhan terganggu
Hati, daging, ikan , kerang
Vit. C Membentuk daya tahan tubuh terhadap infeksi Pembentukan jaringan tubuh Pembentukan butir –butir drah merah
Gusi berdarah, daya tahan tubuh kurang, kulit mudah mengelupas
Buah – buahan, sayuran hijau
Vit. A Untuk kesehatan mata dan pertumbuhan
Buta senja, dapat menyebabkan kebutaan dan mengganggu pertumbuhan
Susu, keju, mentega, minyak ikan, hati kuning telur
Vit. D Pembentuk tulang dan gigi Pembentukan tulang dan gigi tidak sempurna ( Kaki bengkok/ rachitis)
Sinar matahari
Vit. E Untuk kesuburan/ anti kemandulan
Keguguran pada tikus betina dan kemandulan pada tikus jantan
Minyak jagung, beras tumbuk, kecambah, telur, susu, mentega
Vit. K Untuk pembekuan darah Gangguan pembekuan Sayuran berwarna
15 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
darah hijau
Vitamin A terdapat dalam 2 bentuk :
Vitamin A
Karotin ( Pro Vitamin A ) yang didalam tubuh diubah menjadi vitamin A Sumber Karotin : sayuran hijau, sayuran kuning dan buah berwarna kuning
Air Guna air :
Bahan Pembangun o Tubuh mengandung 70 % air o Tulang yang keras mengandung 1/3 air o Darah mengandung 4/5 air
Zat pengatur
Pelarut bahan tubuh
Menjaga suhu tubuh agar tetap
Mineral/ garam Mineral dibutuhkan tubuh sebagai zat pembangun dan zat pelindung. Garam dapur adalah jenis garam yang diperlukan tubuh. Mineral lain yang penting adalah besi ( fe), kapur ( kalsium ), dan yodium
Zat besi ( ferrum/ Fe ) Guna : Membentuk zat warna darah ( Hemoglobin/ Hb ) yang terdapat dalam butir – butir darah merah Kekurangan : menyebabkan penyakit anemia ( kurang darah ) Sumber : hati, kuning telor, daging, sayuran hijau dan kacang kacangan Wanita dewasa, ibu hamil, ibu menyusui dan remaja membutuhkan lebih banyak zat besi daripada laki – laki dewasa Kebutuhan zat besi sehari : Anak – anak : 5 – 12 mg Laki – laki : 8 mg Wanita dewas : 10 mg Ibu hamil : 15 mg
Kapur/ Kalsium Guna :
Memperkuat tulang dan gigi
Membantu pembekuan darah pada luka
Membantu pekerjaan syaraf termasuk mengatur denyut jantung Kekurangan : Tulang dan gigi menjadi rapuh Sumber : Susu, teri, kacang – kacangan kering, sayuran hijau Kebutuhan kalsium sehari : Anak anak dibawah 10 tahun : 0,5 gram Anak anak 10 tahun – remaja : 0,7 gram
16 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
Orang – orang dewasa : 0,6 gram Wanita hamil dan menyusui : 1,2 gram Yodium Yodium adalah sejenis mineral yangterdapat di alam, baik di tanah maupun di air. Yodium merupakan zat gizi mikro yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup Guna : membentuk hormone tiroksin yang diperlukan oleh tubuh untuk mengatur pertumbuhan dan perkembangan mulai dari janin sampai dewasa Kekurangan :
Anak kretin ( cebol, cacat mental, IQ rendah )
Penyakit gondok
Pada ibu hamil mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin Sumber : ikan, cumi- cumi, udang, ganggang laut, garam beryodium
D. GIZI SEIMBANG Pedoman umum Gizi Seimbang ( PUGS ) memuat 13 pesan dasar yang harus dilaksanakan agar tercapai kesehatan yang optimal. 13 Pesan dasar tersebut adalah : 1. Makanlah anekaragam makanan 2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi
Kecukupan energi bagi seseorang, ditandai dengan berat badan yang normal ( ideal ), cara mengetahuinya dapat digunakan Kartu Menuju sehat ( KMS ) untuk balita, anak usia sekolah, ibu hamil dan usia lanjut.
Bagi orang dewasa, digunakan Indeks Massa tubuh ( IMT ) dengan rumus : Berat badan ( kg ) tinggi badan x tinggi badan ( m ) atau BB (kg )/ TB
2 ( m )
Tabel IMT :
KATEGORI IMT
KURUS NORMAL GEMUK
Kekurangan BB tingkat berat Kekurangan BB tingkat ringan IDEAL Kelebihan BB tingkat ringan Kelebihan BB tingkat berat
< 17
17 – 18,5
18,5 – 25
> 25 – 27
> 27
17 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
3. Makanlah makanan sumber karbohidrat, setengah kebutuhan energi 4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energi 5. gunakan garam yodium 6. Makanlah makanan sumber zat besi 7. Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan ( ASI EKSLUSIF ) 8. Biasakan makan pagi 9. Minumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnya 10. lakukan kegiatan fisik dan olahraga secara teratur 11. Hindari minum minuman beralkohol 12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan 13. Bacalah label pada makanan yang dikemas
E. EKAPAN DAN CARA MAKAN YANG BENAR Makan sebaiknya dilakukan 3 kali sehari yaitu pagi hari ( sarapan ), siang hari, dan malam hari. Makan yang benar :
Makan makanan dengan menu gizi seimbang Makanan bersih, perlatan makan bersih, tangan bersih Makan dikunyah dengan baik Makan dengan tenang tidak terburu – buru, tidak bicara ketika makan
F. MAKANAN YANG TIDAK SEHAT Makanan yang kotor terkena debu, dihinggapi lalat, sudah basi dan makanan yang banyak mengandung zat kimia, zat pengawet dan zat pewarna
G. JUMLAH KEBUTUHAN KALORI FAKTOR PENGARUH KETERANGAN
Umur
Jenis Kelamin Macam Pekerjaan Iklim Tinggi dan berat badan Keadaan individu
: : : : : :
Anak–anak membutuhkan kalori lebih banyak disbanding orang dewasa Laki – laki membutuhkan kalori lebih banyak dibanding wanita Pekerjaan berat ( petani ,kuli ) membutuhkan kalori lebih banyak disbanding pekerja sedang/ ringan ( guru, pegawai kantor ) Negara beriklim dengin membutuhkan kalori lebih banyak disbanding ukuran tubuh kecil Ukuran tubuh besar membutuhkan kalori lebih banyak dibanding ukuran tubuh kecil Wanita hamil membutuhkan lebih banyak kalori
18 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
H. JENIS KEADAAN GIZI
GIZI BAIK Ialah apabila seseorang menurut pengukuran tidak menunjukkan adanya kelainan – kelainan menurut suatu norma atau ukuran tertentu. Keadaan gizi dapat ditentukan dengan pengukuran :
Pengukuran antopometri ( BB, TB, LILA )
Pemeriksaan Laboratorium ( darah, urin, tinja )
Pemeriksan klinik ( oleh dokter )
Pemeriksaan dietika ( jenis, jumlah makanan yang dimakan )
GIZI SALAH ( MALNUTRISI ) a. GIZI LEBIH
Berarti makanan yang dimakan lebih dari ukuran yang telah ditentukan ( Kegemukan/ obesitas, kencing manis dll )
b. GIZI KURANG Berarti makanan yang dimakan kurang dari ukuran yang telah ditentukan ( GAKY, KVA, ANEMIA GIZI BEZI )
I. PENYAKIT KEKURANGAN GIZI UTAMA
a. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) GAKY adalah sekumpulan gejala yang timbul karena tubuh seseorang kekurangan unsur yodium secara terus menerus dalam jangka waktu yang cukup lama. Kelompok rawan GAKY : ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan anak balita, anak-anak usia sekolah serta Wanita Usia subur ( WUS ). Kebutuhan yodium pada WUS : WUS sebagai calon ibu sangat membutuhkan yodium agar janin yang dikandung lahir menjadi bayi yang sehat. Berapa kebutuhan kita akan Yodium ?
Kebutuhan rata-rata per hari ± 1 – 2 mikrogram per kg berat badan
Anak usia 10 tahun membutuhkan garam yodium 1/3 – ½ sendok the per hari
Orang dewasa membutuhkan garm yodium 2/3 sendok the per hari
Ibu hamil dan ibu menyusui dianjurkan ditambah 1 – 1 ¼ sendok the per hari dari kebutuhan orang dewasa
Akibat GAKY :
Gondok
Bayi lahir mati
Keguguran
Gangguan pertumbuhan
19 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
Kretinisme, yaitu kerdil dengan 2 atau lebih kelainan antara lain : mata juling, bisu, tuli, cara berdiri dan berjalan khas disertai dengan kemunduran mental.
AKIBAT PALING SERIUS ADALAH PENURUNAN TINGKAT KECERDASAN ( IQ ) YAITU :
Penderita gondok = terjadi penurunan 5 IQ point dibawah normal
Penderita kretin = terjadi penurunan 50 IQ point dibawah normal
Penderita GAKY lain = terjadi penurunan 10 IQ point dibawah normal
Daerah endemik GAKY terjadi penurunan 10 IQ point pada bayi lahir setiap tahun ( IQ normal adalah 110 point )
Cara mencegah kekurangan Yodium
Mengkonsumsi makanan kaya iodium, yaitu makanan dari laut ( sea food ) seperti : kerang, kepiting, ikan laut dsb.
Mengurangi konsumsi makanan yang bersifat goitrogenik atau zat yang mengganggu penyerapan iodium, misalnya : singkong, lobak, kol, sawi
Mengkonsumsi garam iodium dalam makanan sehari-hari sesuai standar 30 – 80 ppm
Minum kapsul minyak iodium setahun sekali ( khusus daerah endemik )
Cara menanggulangi GAKY :
Upaya jangka pendek
Suplementasi yodium distribusi minyak beryodium pada kecamatan endemic GAKY berat dan sedang ( TGR > 20 % )
Upaya jangka panjang ( pencegahan ) a. Yodisasi garam b. Peningkatan konsumsi aneka ragam bahan pangan ( diserfikasi pangan dan
gizi ) yang bersumber dari laut
Gejala anak kekurangan yodium :
Malas dan lamban
Kelenjar tiroid membesar
Kemampuan belajar rendah b. Anemia Defisiensi Besi ( Fe )
Anemia defisiensi besi adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin ( HB ) dalam darah kurang dari normal, setiap kelompok umur dan jenis kelamin kadar Hb berbeda yaitu : 1. Anak balita : 11 gr% 2. Anak usia sekolah : 12 gr% 3. Wanita dewasa ; 12 gr% 4. Pria dewasa ; 13 gr%
20 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
5. Ibu hamil : 11 gr% 6. Ibu menyusui > 3 bl : 12 gr%
Zat besi/ Fe : merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat di dalam
tubuh manusia dan hewan. Guna Zat besi : zat besi diperlukan tubuh untuk pembentukan hemoglobin/ Hb, Hb adalah alat pengangkut oksigen dari paru – paru ke jaringan tubuh Penyebab anemia defisiensi besi :
Kurangnya konsumsi makanan kaya besi, terutama yang berasal dari sumber hewani
Kehilangan zat besi yang berlebihan ( penyakit cacingan ) Tanda-tanda anemia gizi besi adalah:
5 L : lemah, letih, lesu, lelah,lalai
Muka dan telapak tangan pucat
Pusing
Mudah mengantuk
Mata berkunang-kunang
c. Kekurangan Energi Protein ( KEP ) KEP adalah suatu penyakit gangguan gizi pada tubuh disebabkan kekurangan energi dan protein dlam proporsi yang bermacam – macam
Makanan sumber energi : padi, tepung, umbi, kentang, sagu, roti, mie, pisang Makanan sumber protein : ikan, telur, ayam, daging, susu, keju, kacang, tempe, tahu Gejala KEP : merasa cepat lelah, lemah, kurang bergairah dan berat badan tidak naik atau berat badan menurun. Ada 2 macam KEP :
a. Marasmus ( terutama kekurangan kalori )
Sangat kurus, tulang iga terlihat jelas
Wajah seperti orang tua
Kulit keriput Tanda-tanda yang menyertai:
Pucat karena anemia
Berak encer
Dehidrasi
Gejala kekurangan vitamin A b. Kwashiorkor
Bengkak pada kaki, tangan/ anggota badan lain
Berat badan dibandingkan umur kurang
Wajah sembab ( wajah bulan/ moon face )
Otot kendor Tanda-tanda yang menyertai :
Rambut tipis, kulit kusam
21 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
Berak encer
Pembesaran hati
Kulit mengelupas
Gejala kurang vitamin A Pencegahan KEP :
Makan makanan sesuai PUGS ( Pedoman umum gizi seimbang )
Imunisasi lengkap
Pemeriksaan kesehatan secara teratur
Menjaga kebersihan pribadi, makanan dan lingkungan Resiko Kekurangan Energi Kronis ( KEK ) : adalah szeseorang yang mempunyai kecenderungan menderita KEK dengan ukuran Lingkar Lengan Atas ( LILA ) < 23,5 cm KEK biasa disertai oleh wanita Usia Subur ( WUS ) d. Kekurangan vitamin A (KVA)
KVA adalah suatu keadaan dimana simpanan vitamin A di dalam tubuh sudah habis terpakai, sehingga kadar vitamin A dalam darah menurun Penyebab kekurangan vitamin :
Primer : kurangnya konsumsi makanan yang mengandung vitamin A
Sekunder : terjadai gangguan penyerapan atau penggunaaan vitanmin A, misalnya pada penderita KEP, penderita penyakit hati
Makanan sumber vitamin A ( hewani ) :
Hati, kuning telur, susu, mentega Makanan sumber karoten ( nabati ) :
Daun singkong, daun kacang, daun kangkung, bayam, kacang panjang, buncis, wortel, tomat, jagung kuning, papaya, mangga, nangka masak, jeruk
Akibat kekurangan vitamin A :
Xeroptalmia ( buta senja – bercak bitot, mata keruh kering )
Daya tahan tubuh menurun terhadap resiko infeksi
Kulit menjadi kering dan kasar
Gangguan pertumbuhan pada anak ( tulang dan gigi )
Nafsu makan berkurang Cara mencegah Kekurangan Vitamin A :
Meningkatkan konsumsi makanan sumber vit. A
Menambah vitamin A pada bahan makanan ( fortifikasi )
Distribusi kapsul vitamin A dosis tinggi secara berkala
Pemberian kapsul vit A dosis tinggi setiap bulan Februari dan Agustus kepada:
Bayi ( 6 – 11 bl ) 100.000 SI ( warna biru )
Anak balita ( 12 – 59 bl ) 200.000 SI ( warna merah ) Pemeberian kapsul vit A kepada ibu nifas sebanyak 1 kapsul selama nifas dengan dosis 200.000 SI.
22 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
Di wilayah terjadinya KLB ( Kejadian Luar Biasa ) campak semua balita diberikan kapsul vit A sesuai dosis, meskipun bulan Februari atau Agustus sudah mendapatkan Vit A.
KEBERSIHAN PRIBADI/ PERSONAL HYGIENE
A. MANDI
Guna mandi :
Menghilangkan kotoranpada permukaan kulit
Menghilangkan bau badan/ keringat
Melancarkan peredaran darah
Menyegarkan tubuh Bahan dan peralatan mandi :
Air bersih
Gayung air
Sabun mandi
Handuk bersih milik sendiri ( jangan memakai handuk orang lain ) Sesudah madi sebaiknya memakai pakaian yang bersih ( terutama pakaian dalam ) karena pakaian yang kotor akan mengotori badan yang sudah bersih.
B. MENGGOSOK GIGI
Guna menggosok gigi : membersihkan gigi dari sisa makanan yang menempel pada gigi, sebaiknya sesuadah mkan dan sebelum tidur. Bahan dan peralatan menggosok gigi :
Sikat gigi
Pasta gigi yang mengandung fluor
Air bersih
Gelas bersih Cara menggosok gigi :
Siapkan sikat gigi dan pasta gigi yang mengandung fluor, oleskan pasta gigi pada sikat gigi, kira – kira sebesar satu butir kacang tanah
Berkumurlah sebelum menyikat gigi
Sikatlah semua permukaan gigi dengan geerakan maju mundur dan pendek- pendek selama 2 menit dan sedikitnya 8 kali gerakan untuk setiap permukaan
Sikatlah permukaan gigi yang menghadap pipi dan bibir, menghadap langit – langi/ lidah
Sikatlah permukan gigi yang dipakai untuk mengunyah
Berkumurlah dengan air bersih satu kali saja
Bersihkan sikat gigi dengan air bersih
23 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
Simpan sikat gigi dengan tegak posisi kepala sikat gigi berada di atas
C. MEMBERSIHKAN MATA-HIDUNG- TELINGA
Memelihara kebersihan mata Sering kita dapatkan kotoran mata menumpuk pada salah satu sudut mata kita. Bersihkan kotoran mata tersebut dengan kapas yang diberi air matang dan boorwater, bisa dilakukan 2 kali sehari. Membersihkan mata dimulai dari pinggir ke tengah arah hidung sampai ke sudut mata. Dilakukan berulang – ulang sampai bersih. Untuk menjaga kebersihan mata sebaiknya juga memperhatikan hal – hal sebagai berikut : biasakan membaca dalam keadaan sinar yang terang, jarak buku dengan mata sekitar 30 cm, sebaiknya tidak membaca sambil tiduran, menghindari masuknya benda – benda asing kemata dll.
Memelihara kebersihan hidung Di dalam rongga hidung terdapat bulu –bulu halus dan lender keluar dari ke kelenjar di dinding rongga hidung. Fungsi bulu dan lender iaalah menyaring udara yang masuk dari kotoran dan debu, sehingga udara yang masuk ke paru paru lebih bersih. Oleh karena itu dalam rongga hidung selalu da kotoran. Bersihkan rongga hidung dengan tissue, sapu tangan, atau handuk yang lembut.
Memelihara kebersihan telinga Bersihkan daun telinga pada waktu mandi, harus lebih diperhatikan lekuk daun telinga dan lipatan yang ada dibelakang daun telinga, karena pada bagian ini sering terdapat kotoran ( daki ). Gosok semua lekuk dan lipatan belakang dengan handuk atau kapas yang diberi sabun agar semua menjadi bersih.
D. MEMELIHARA KEBERSIHAN TANGAN DAN KAKI
Cara memelihara kebersihan tangan dan kaki :
Mencuci tangan dengan sabun setelah memegang sesuatu yang kotor
Mencuci tangan sebelum memegang makanan
Mencuci kaki setiap selesai bermain diluar rumah, pulang dari sekolah/ perjalanan
Pakailah alas kaki bila keluar dari rumah
Pakailah sandal atau sepatu yang sesuai ukuran kaki
24 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
KESEHATAN GIGI DAN MULUT
Mulut
Gigi
Mahkota Gigii
Leher Gigii
Akar Gigii
Bibir
Lidah
Fungsi Bibir : Menjaga agar makanan dan minuman tidak tercecer
keluar Merasakan panas dinginnya makanan/minuman Berbicara dengan jelas
Fungsi Lidah : Mengecap Menelan Menjilat Bicara
Gigi Fungsi Gigi : Memotong, mencabik dan menghaluskan makanan Mengucap kata-kata dengan jelas Kosmetik (membentuk wajah)
Email gigi
Dentin
Pulpa
Gusi
25 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
a. FUNGSI GIGI
Mengunyah Berbicara Membentuk muka
b. STRUKTUR GIGI Mahkota Gigi, yaitu bagian gigi yang kelihatan dalam mulut Akar gigi, yaitu bagian gigi yang tertanam dalam tulang rahang Jaringan penyangga gigi
Gusi : Jaringan lunak yang mengelilingi gigi dan berwarna merah
Tulang Alveo : Gigi tertanam dalam tulang ini Selaput Periodontum : Selaput pengikat gigi pada tulang alveol
c. MASA PERTUMBUHAN GIGI
Masa Gigi Sulung Tumbuh waktu anak umur 6 bulan dan lengkap pada umur 2,5 s/d 3 tahun.
Masa gigi Peralihan Gigi tetap telah tumbuh disamping gigi sulung. Pada umur 6 th telah tumbuh gigi tetap yang pertama. Antara umur 6-12 th. Gigi sulung berangsur- angsur diganti gigi tetap.
Masa Gigi Tetap Gigi Sulung :
1. Jumlah 20 2. Terdiri dari : 8 gigi seri, 4 gigi taring, 8 gigi geraham 3. Lengkap pada umum 2 tahun
Gigi Tetap : 1. Jumlah : 32 gigi 2. Terdiri dari : gigi sulung + 12 gigi geraham 3. Muncul ± umur 6 tahun
Tahapan waktu tumbuhnya gigi tetap adalah sebagai berikut :
atas
bawah
a
a
b b c c
d d
Keterangan : a. Gigi seri b. Gigi Taring c. Gigi Geraham pertama d. Gigi Geraham kedua
b c
d
26 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
Geraham Pertama : 6 – 7 tahun Seri Pertama : 5 – 8 tahun Seri Kedua : 6 – 9 tahun Geraham Kecil Pertama : 8 – 12 tahun Taring : 9 – 12 tahun Geraham Kecil Kedua : 9 – 13 tahun Geraham Kedua : 11 – 14 tahun Geraham : 16 – 25 tahun
d. PENYAKIT GIGI Karies Gigi (Gigi Keropos )
Karies dapat terjadi pada gigi sulung maupun gigi tetap.karies gigi dimulai dengan lepasnya kalsium lapisan gigi luar (demineralisasi enamel gigi ), sehingga gigi menjadi keropos dan berlubang. Tanpa perawatan proses penyakit berjalan terus sampai ke bagian syaraf gigi, lama lama gigi akan mati dan membusuk. Pada tahap awal tidak terdapat rasa sakit atau hanya rasa linu bila terkena makan dingin, manis, asam. Rasa sakit akan timbul apabila lubang sudah semakin dalam dan akhirnya akan timbul rasa sakit berdenyut siang dan malam. Bila dibiarkan terus lama kelamaan rasa sakit akan hilang karena syaraf gigi mati, gigi menjadi busuk. Gigi yang busuk merupakan sumber infeksi organ tubuh yang lainnya, seperti peradangan rongga hidung, tenggorokan, dll.
Radang Gusi/ Ginggivitis Radang gusi jarang disertai rasa sakit, sehingga dapat berjalan bertahun- tahun tanpa disadari. Tanda- tanda tanpa disadari. Tanda tanda : Gusi Bengkak, berwarna lebih merah dan mudah berdarah bila disentuh atau menggosok gigi dan terdapat banyak kotoran yang menempel pada gigi terutama yang berbatasan dengan gusi (karang gigi). Anak- anak yang menderita radang gusi mempunyai bau mulut tidak enak.Tanpa perawatan, proses peradangan menjalar sampai akar gigi shg gigi menjadi goyah. PENYEBAB KARIES DAN RADANG GUSI ADALAH : PLAK APAKAH PLAK ITU ? Yaitu endapan lunak, yang menutupi dan melekat pada permukaan gigi, yang terdiri atas semacam bahan perekat (seperti agar- agar) dan aneka ragam bentuk bakteri. SIFAT PLAK : 1. Melekat erat pada permukaan gigi, sehingga perlu menggosok gigi untuk
menghilangkannya 2. Plak mudah tumbuh kembali dan menutup permukaan gigi beberapa jam
setelah dibersihkan 3. Bila dibiarkan menempel pada permukaan gigi menebal karang gigi 4. Plak tidak berwarna, sehingga tidak bisa dilihat
27 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
Cara Pencegahannya adalah : Menjaga kebersihan mulut : dengan cara menggosok gigi untuk menghilangkan plak dari permukaan gigi. Sedangkan karang gigi hanya dapat dihilangkan
dengan lat khusus, oleh tenaga kesehatan. Mengatur pola makan : sususnan makanan yang baik dan bergizi perlu untuk pertumbuhan yang baik dan perlu untuk menjaga kesehatan pada umumnya.
Pengaruh makanan : 1. Pengaruh selama pembentukan gigi 2. Pengaruh kalau gigi sudah sembuh
Pemerikasaan gigi : pemeriksaan kesehatan gigi secara teratur sangat dianjurkan, supaya kesehatan gigi selalu terjagaa, apabila ditemukan kelainan dapat segera diatasi.
Hindari makanan manis dan lengket (coklat, dll)
MENGGOSOK GIGI 1. Sikat gigi yang baik
Kepala sikat gigi harus kecil ( ukuran sama dengan sikat gigi untuk anak – anak )
Bulu – bulu sikat harus sama panjang, sehingga membentuk permukaan yang datar, dan bulu sikat terbuat dari nilon yang tidak terlalu kaku, disusun berderet 2 atau 3
Tangkai sikat harus lurus dan mudah dipegang 2. Biasakan untuk menggosok untuk menggosok gigi di depan cermin
Untuk mengetahui apakah masih ada plak yang tertinggal di permukaan gigi → uji dengan pewarna ( pewrna kue, lipstick atau teres )
3. Permukaan gigi yang perlu mendapat perhatian kalau menggosok gigi adalah : Bagian yang berbatasan dengan gusi Di rahang bawah : permukaan gigi yang menghadap lidah Geraham di rahang atas : permukaan geraham yang menghadap ke pipi
4. Gerakan menggosok gigi : Menggosok gigi yang berbatasan dengan gusi → horizontal berulang –
ulang pada satu tempat dulu, sebelum pindah ke tempat lain Dataran pengunyah dari geraham juga disikat dengan gerakan horizontal Sikat gigi jangan ditekan sewaktu menggosok gigi
PENYAKIT GIGI DAN MULUT
CARIES GIGI Adalah keadaan dimana gigi berlubang Penyebab :
o Sisa makanan dan bakteri yang menutupi dan melekat pada gigi
28 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
Pencegahan : o Menyikat gigi secara teratur dan benar o Menyikat gigi menggunakan pasta gigi yg mengandung flour. o Minimal 2 x sehari (sesudah makan dan sebelum tidur) o Hindari makanan yang merusak gigi o Periksa gigi minimal 6 bulan sekali ke dokter gigi
KESEHATAN MATA
Bagian-bagian Mata
o Alis o Kelopak Mata : o Bola Mata o Iris o Pupil o Konjungtiva o Lensa
Penyakit Mata
1. Penyakit – penyakit mata. a. Radang selaput mata Penyebab : bakteri, virus
Penularan : kontak langsung atau melalui barang – barang milik penderita ( sapu tangan, handuk dll )
Tanda – tanda/ gejala : Mata merah, berair, dan banyak kotoran Seakan – akan ada pasir dan terasa pedih Ada kalanya kelopak mata bengkak Photophobia ( silau kena sinar )
Tindakan : Bersihkan mata dengan kapas yang dibasahi boorwater/ air masak yang
dingin Keringkan dan oleskan salep mata, seperti penicillin, kemicetin dan
tetracycline, atau tetes mata, sulfa zinci 0,5% ( banyak dipergunakan ), tetracycline dan lain – lain
Perhatian : jangan mengobati mata di bagian yang hitam Pencegahan : dan pemeliharaan mata :
29 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
Jagalah kebersihan mata dan jangan sampai kemasukan debu Lakukan pemeriksaan mata secara berkala Jauhilah orang – orang yang menderita penyakit mata Cucilah tangan bersih – bersih sehabis menolong penderita penyakit mata Jangan menggosok mata dengan sapu tangan, handuk atau benda – benda
lain kepunyaan penderita penyakit mata Peringatan : Jika tidak terlihat perbaikan setelah diobati selama 3 hari di sekolah, segeralah pen
derita dikirim puskesmas/ rumah sakit
b. Conjungtivitas sawahica Penyebab : semacam virus Penularan : sering terjangkitnya bersamaan dengan masa panen dan mengerjakan sawah Pencegahan : hindari kontak dengan penderita dan usaha – usaha lain seperti yang telah dikemukakan Tindakan : Pengobatan dengan salep antibiotika c. Trachoma Penyebab : virus Penularan : kontak langsung dan melalui segala sesuatu yang dipakai Penderita
Tanda – tanda/ gejala : Mata gatal dan karenanya selalu di gosok – gosok Keluar kotoran Mata tidak begitu merah Bintik – bintik pada kelopak mata bagian dalam dan sekitarnya dikelilingi
bagian yang merah Infeksi menjalar ke selaput bening mata dan timbul garis-garis putih ( pannus ) Kemudian timbul luka pada selaput bening mata Penyembuhan dapat menimbulkan cacat :
- Selaput bening mata menjadi putih dan suram - Kelopak mata tertarik ke dalam atau keluar akibat terjadinya jaringan
parut pada bagian dalam kelopak mata - Dapat menimbulkan gangguan penglihatan pada mata
Pencegahan : Jangan memakai sapu tangan, handuk atau benda – benda lain kepunyaan
penderita Jangan tidur bersama penderita atau mendekatinya Cuci tangan hingga bersih setelah bersinggungan dengan penderita Usahakan makanan yang bergizi terutama yang banyak mengandung
vitamin A
30 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
Sewaktu ada wabah, jangan mandi di pemandian umum Tindakan :
Beri salep mata, tetapi ingat jangan yang mengandung cortisone atau sejenisnya
Segera kirim ke puskesmas Bicaralah dengan dokter
d. Radang kelopak mata Penyebab : kuman – kuman seperti staphylococcus dan streptococcus Penularan : kontak dengan kuman – kuman tersebut Tanda – tanda/ gejala :
Sering terjadi kumpulan nanah di kelopak mata ( hordeolum/ timbil ) Pencegahan : memelihara kebersihan Tindakan :
Pengobatan local dengan salep mata Pengobatan berupa tablet sulfa 3 x sehari sebagai obat minum
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)
P3K adalah memberikan pertolongan pertama kepada korban kecelakaan dengan cepat dan tepat sebelum korban dibawa ke tempat rujukan (Dokter/Puskesmas/Rumah Sakit)
Tujuan o Mencegah cidera bertambah parah o Menunjang upaya penyembuhan
Pedoman P3K o P : Penolong mengamankan diri o A : Amankan korban o T : Tandai tempat kejadian o U : Usahakan menghubungi ambulan,
dokter, rumah sakit atau yang berwajib o T : Tindakan pertolongan yang tepat
Tanggung jawab Penolong o Penolong dapat menilai situasi o Penolong dapat mengenal kondisi korban dan prioritasnya o Penolong harus segera memberi pertolongan sesuai keadaan korban o Penolong mengatur dan merencanakan transportasi
Bahan yang minimal harus tersedia o Bahan untuk membersihkan tangan o Obat untuk mencuci luka o Obat pengurang rasa sakit o Bahan untuk menyadarkan
31 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
Alat minimal yang disediakan o 10 pembalut cepat o Pembalut gulung o Pembalut segitiga o Kapas o Plester o Kasa Steril o Gunting o Pinset
Langkah-langkah pemeriksaan korban o Periksa Kesadaran o Periksa Pernafasan o Periksa tanda-tanda perdarahan & peredaran darah o Periksa keadaan lokal (patah tulang, luka dll) dan perhatikan keluhan
Gangguan Pernafasan o Adalah keadaan dimana korban sulit bernafas s/d tidak bernafas o Penyebab :
Sumbatan jalan nafas Kelemahan atau kejang otot pernafasan Menghisap asap/gas beracun
o Penggolongan Korban sadar Korban tidak sadar
o Prioritas pertolongan : Pada korban tidak sadar o Lokasi gangguan: Rongga hidung, kerongkongan sampai paru-paru o Tindakan P3K: Berikan Pernafasan Buatan
Gangguan Kesadaran o Adalah keadaan dimana kesadaran berkurang atau hilang sama sekali o Penyebab :
Benturan/pukulan pada kepala Sinar terik matahari langsung mengenai kepala Berada pada ruangan penuh orang sehingga kekurangan oksigen. Keadaan tertentu dimana tubuh lemah, kurang latihan perut kosong dll.
o Penggolongan : Kesadaran kurang Kesadaran hilang
o Prioritas Pertolongan : Korban tidak sadar dg gangguan pernafasan Korban yang kesadarannya berkurang
o Lokasi gagguan
32 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
Pada Susunan Saraf Pusat (SSP) o Tindakan P3K :
Angkat penderita ke tempat teduh dan baik sirkulasi udaranya Tidurkan terlentang tanpa bantal (bila muka pucat/biru), dengan bantal bila
muka merah Longgarkan semua pakaian yang mengikat Bila penderita sadar, beri minum hangat Beri selimut badannya hangat Jika perlu kirim ke rumah sakit
Gangguan Peredaran Darah (Syok) o Adalah keadaan yg dapat mengancam kehidupan dimana otak dan alat vital lain
kekurangan darah oleh pelbagai sebab. o Penyebab :
Kekurangan darah/cairan Luka bakar yang luas Nyeri yang hebat Tidak tahan terhadap obat/bahan kimia tertentu
o Penggolongan Ringan :
Pucat Kulit dingin Nadi lemah dan cepat (>100 x/menit) Gelisah, haus, kadang-kadang ngacau.
Berat : Sangat pucat, mata cekung, nafas cepat & tidak teratur
o Lokasi gangguan : Kulit (luka/luka bakar) Saluran pencernaan (muntaber) Patah tulang dll
o Tindakan P3K : Segera bawa ke dokter/puskesmas/rumah sakit sambil berusaha : Bawa korban ke tempat teduh dan aman Pakaian korban dikendorkan Tenangkan korban dan usahakan agar badan tetap hangat Bila ada luka/perdarahan, rawat lukanya dan hentikan perdarahannya Bila ada patah tulang kerjakan pembidaian Bila muntaber berikan oralit
Perdarahan o Adalah keluarnya darah dari pembuluh darah yang rusak o Macam Perdarahan :
Perdarahan keluar
33 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
Perdarahan kedalam o Penyebab :
Putusnya pembuluh darah datau perlukaan pada pembuluh darah o Penggolongan :
Perdarahan pembuluh nadi/arteri Perdarahan pembuluh darah balik/vena Perdarahan pembuluh darah rambut/kapiler
o Prioritas Pertolongan : Pembuluh darah nadi
o Tindakan P3K : Bagian anggota badan yg berdarah ditinggikan Tekan pembuluh darah yang terletak diantara tempat perdarahan
PEMBALUTAN o Guna Pembalutan :
Menutup luka Melakukan penekanan, misal pada bagian tubuh yg sakit Membatasi pergerakan Mengikat bidai Menghentikan/mengurangi perdarahan
o Macam Pembalutan Mitela Funda Platenga
Mitela Funda Platenga
o Cara Pembalutan Kepala Menggendong tangan Pembalutan siku Telapak tangan Telapak kaki
PINGSAN Penyebab pingsan : Sengatan matahari, lapar, takut sedih, perdarahan, rasa sakit yang hebat, benturan/ pukulan di kepala. Pertolongan pertama yang harus dilakukan :
34 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
1. Bawalah penderita ke tempat yang tduh dan segar udaranya 2. Longgarkan pakaiannya, agar dapat bernafas dengan leluasa 3. Baringkan penderita dengan posisi kepala agak lebih rendah dari badannya, atau
kakinya dianggkat agar letaknya lebih tinggi dari badan ( dengan posisi demikian darah akan banyak mengalir ke jantung dan akhirnya ke kepala ). Hal ini akan mempermudah penderita menjadi sadar kembali.
4. Bila muntah, miringkan kepalanya, agar muntahan tidak masuk ke paru – paru. 5. Ciumkan bau – bauan untuk mempercepat kesadaran penderita 6. Bila penyebabnya sengatan matahari, kompres kepalanya dengan air dingin setelah
sadar berilah air minum. 7. Bila karena lapar ( belum sarapan ), beri minum teh manis hangat 8. Bila karena perdarahan, hentikan perdarahannya, segera bawa ke puskesmas/ RS
terdekat 9. Bila karena keringat berlebih, setelah sadar beri minum air garam ( satu sendok the
garam dilarutkan ke dalam satu gelas air matang.
LUKA Luka yang mungkin dialami oleh peserta didik di sekolah dalam kesehariaannya dapat dibagi menjadi beberapa jenis luka, yaitu : Luka lecet : terjadi karena terjatuh, biasanya diangkat dan tidak beraturan
Pertolongan : cuci luka sampai bersih dengan memakai sabun dan air bersih. Olesi luka dengan obat merah atau betadine. Bila luas dan agak kedalam tutup dengan kasa steril diperban
Luka memar : terjadi karena benturan dengan benda tumpul, biasanya tampak bengkak berwarna biru atu merah kebiru –biruan Pertolongan : kompres bagian yang memar dengan handuk kecil yang dicelup air dingin atau es, bisa diberikan sedikit tekanan. Keesokan harinya kompres dengan air hangat/ handuk hangat, selanjutnya olesi dengan balsam agar pembengkakan cepat mengempis
Luka iris : terjadi karena terpotong benda benda tajam umpamanya pisau, biasanya tepi luka tampak rapi Pertolongan : Bersihkan luka iris dengan obat antiseptic. Sesudah luka bersih, tutup dengan plester obat. Usahakan agar kedua pinggir luka terus merapat agar penyembuhan cepat dan tidak berbekas. Khusus untuk luka iris yang dalam dan mengeluarkan banyak darah. , tinggikan bagian yang luka untuk mengurangi perdarahan. Tutup luka dengan kasa steril yang tebal dan balut dengan pembalut dan tekan agar perdarahan berhenti. Segera bawa ke Puskesmas terdekat
Luka tusuk : terjadi karena tertusuk benda yang runcing, biasanya luka kecil agak dalam Pertolongan : bersihkan luka dengan air bersih ( boorwater ) kemudian larutan desinfektan (betadine). Tutup luka dengan kasa dan balut dengan pembalut dan tekan agar perdarahan berhenti. Segera bawa ke Puskesmas/ RS terdekat
35 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
TERKILIR
Terkilir ( bukan retak atau patah tualng ) sulit diperkirakan dari luar apakah bagian yang terkilir mengalami luka/ kerusakan di dalam. Maka pertolongan pertamanya adalah : Menjaganya dalam posisi/ kedudukan yang benar Upayakan sendi tidak bergerak Rendam dalam air dingin atau mengompresnya dengan kain dingin. Hal ini baik dilakukan beberapa kali pada 24 jam pertama setelah kejadian. Jangan mengurut bagian sendi yang terkilir Sesudah 24 jam, rendamlah bagian sendi yang terkilir dalam air panas atau mengompresnya dengan kain panas beberpa kali sehari
MIMISAN Adalah Keluarnya darah dari hidung tanpa terkena benturan atau pukulan sebelumnya. Biasanya merupakan tanda dari suatu penyakit. Pertolongan pertama yang diberikan : Dudukkan penderita di kursi atau lantai Tekan / pijatlah hidung selama 10 menit, penderita bernafas dengan mulut, agar
perdarahan cepat berhenti Bantulah dengan memberi kompres dingin/ es di daerah batang hidung dan leher Apabila perdarahan belum juga berhenti masukkan gulungan kasa stetril atau kapas
steril ke dalam hidung yang berdarah, biarkan ujung gulungan kasa/ kapas keluar dari lubang hidung agar mudah diambil kembali. Sebaiknya sebelum dimasukkan ke dalam hidung dibasahi dengan Vaseline supaya tidak melekat. Selanjutnya pijit lagi hidung penderita kurang lebih selama 10 menit. Setelah perdarahan berhenti keluarkan kasa/ kapas tersebut dengan hati – hati sekali
Apabila perdarahan belum berhenti segera bawa ke Puskesmas/ RS terdekat TRAUMA MATA
Benda asing masuk mata ( kliliben ) : Masuknya benda – benda kecil misalnya : pasir, serpihan kayu, serangga ke dalam
mata, yang menyebabkan luka pada mata, dan bisa menyebabkan infeksi mata Pertolongan pertama yang harus dilakukan :
1. Tidak diperkenankan menggosok – gosok mata 2. Berikan salep mata antibiotika 3. Bawa segera ke puskesmas/ RS terdekat
Trauma tumpul : Terjadi karena benda tumpul mengenai mata, misalnya cock, tinju, bola tennis, bisa
juga secara tidak langsung, yaitu melalui getaran yang merambat. Misalnya trauma pada dahi atau kepala tetapi kerusakannya sampai mengenai mata.
Pertolongan pertama yang harus dilakkukan adalah : 1. berikan salep mata antibiotika pada mata yang cedera
36 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
2. Mata ditutup supaya beristirahat 3. Bawa penderita ke puskesmas/ RS terdekat
Trauma kimia : Terjadi karena tiodak sengaja mata terperscik oleh ciran yang mengandung zat kimia
( tip ex, cat air, dll) Pertolongan pertama yang harus dilakukan adalah :
1. segera lakukan irigasi dengan air mengalir yang bersih, bhisa menggunakan ceret, gayung, gelas botol, atau kran yang dihubungkan dengan selang
2. Beriakn salep mata antibiotika jika ada 3. Bawalah penderita ke Puskesmas/ RS terdekat
OBAT SEDERHANA
LOGO OBAT
Lingkaran Hijau : Obat Bebas Lingkaran Biru : Obat Bebas Terbatas Lingkaran Merah dengan huruf K : Obat Keras
Pengertian obat adalah semua zat baik kimiawi, hewani maupun nabati, yang dalam dosis layak dapat menyembuhkan, meringankan atau mencegah penyakit atau gejala – gejalanya. Cara pemberian obat :
1. Obat dalam/ efek sistemik adalah obat yang diedarkan ke seluruh tubuh a. Oral : pemberiannya melalui mulut Bentuk : tablet, kapsul, obat hisap, sirup, tetesan b. Oromucosal : pemberian melalui mucosa di rongga mulut
Sub lingual : obat ditaruh di bawah lidah Bentuk : tablet kecil atau spray
Bucal : obat diletakkan di antara pipi dan gusi Contoh : obat untuk mempercepat kelahiran
c. Injeksi : pemberiannya melalui suntikan d. Implantasi : obat dicangkokkan di bawah kulit e. Rectal : pemberian obat melalui rectal ( dubur ) Contoh : obat untuk wasir f. Transdermal : cara pemakaian melalui permukaan kulit, berupa plester Umumnya untuk gangguan jantung
2. Obal luar/ efek local adalah obat yang di pakai setempat
37 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
a. Intranasal: obat diberikan melalui selaput lendir hidung b. Inhalasi: obat diberikan untuk disedot melalui hidung atau mulut atau
disemprotkan c. Mukosa mata dan telinga : obat diberikan melalui selaput/ mukosa mata
atau telinga, bentuk : drop dan salep d. intra vaginal : obat diberikan melalui selaput lendir/ mukosa vagina
bentuk : tablet, salep, cream dan cairan bilasan e. kulit ( percutan ): obat diberikan dengan jalan mengoleskan pada permukaan
kulit bentuk : salep atau cream
MACAM – MACAM OBAT 1. Obat analgetik – antipiretik Adalah obat yang mengurangi atau melenyapkan rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran. Antipiritika untuk menurunkan panas. Contoh : parasetamol, panadol, tempra biogesik dll 2. Obat antibiotika Adalah zat kimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme hidup terutama fungi dan bakteri,
yang memiliki khasiat mematikan atau menghambat pertumbuhan banyak bakteri dan beberapa virus besar.
Contoh : Ampicilin, amoxicillin, chloramphenicol, erythromycin dll 3. Obat malaria
Adalah khemoterapi yang mampu membunuh/ menghentikan penyakit infeksi dengan demam berkala yang disebabkan oleh suatu parasit bersel tunggal dan ditularkan oleh nyamuk anhopeles. Contoh : kloroquine, kina dll
4. Obat Ekspektoran Adalah obat yang digunakan untuk mencairkan dahak yang kental dan mempermudah pengeluarannya dengan batuk. Antitusive : penekan/ pereda batuk Contoh : bisolvon, dextromethorphane, OBH, glyceryl guaicolat dll
5. Obat tukak lambung Adalah obat yang digunakan untuk menetralisir/ mengikat asam lambung ( antasida ) dan mengurangi produksi asam lambung. Contoh : antasida, Mylanta dll
6. Obat cacing Adalah obat yang digunakan untuk memusnahkan cacing dalam tubuh manusia dan hewan. Contoh : mebendazole, pyrantel, combantrin dll 7. Obat anti diare Adalah obat yang menghentiakn buang air besar seringkali sehari dengan banyak cairan (
mencret) yang merupakan gejala – gejala penyakit tertentu.
38 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
Contoh : newdiatab, entrostop, oralit dll
TUNTUNAN PENGGUNAAN OBAT – OBATAN UNTUK PENGOBATAN RINGAN ATAU PENGOBATAN SEMENTARA
NO NAMA OBAT DIBERIKAN PADA ANAK
DENGAN TANDA/ GEJALA
CARA PEMAKAIAN KETERANGAN
1. Tablet kina Anak dengan panas badan tetapi merasa dingin dan menggigil ( disangka malaria )
3 x 1 tablet sehari berturut-turut sampai 3 hari
2. Tablet acetosal Anak dengan sakit kepala badan panas, pilek dll
Anak yang kecil: 3 x ½ tablet hari anak umur 10
tahun keatas 3x1 tablet sehari
3. Tablet tryasin B. Complek
Anak yang kurus, lemah pucat, nafsu makan kurang
3 x 1 tablet sehari berturut-turut sampai 3 hari
4. Tablet vitamin c Anak dengan keluhan sariawan, bibir pecah – pecah mimisan ( hidung berdarah )
3x1 tablet sehari
5. Kapsul Vitamin A/ D
Anak dengan keluhan mata rabun diwaktu senja atau selaput mata kelihatan kering dan kulit badan juga kering
1x1 kapsul sehari Dianjurkan vitamin A
200.000 IU
6. Ammoniak liquida
Anak yang pingsan karena panas matahari, belum makan pagi, dsb
Diciumkan dengan memakai kapas atau sapu tangan
7. Obat mata sulfa zinci
Anak dengan mata merah merah/ banyak kotorannya ( beleken )
1x1 tetes sehari tiap mata
8. Mercurochroom 2%
Anak dengan luka yang baru
Dioleskan diluka dengan kapas
39 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
9. Larutan rivanol 1/1000
Mencuci/ mengkompres luka yang bernanah
Menggunakan kain kasa dan pembalut
10. Salep Boor 3 % Anak dengan koreng yang kecil
Luka dibersihkan dahulu baru diolesi dengan salep 1x1 hari
11. Salep Ichtyol Anak dengan bisul Dioleskan di bisul kemudian ditutup dengan kain kasa dan diplester
12. Salep sulfa Koreng yang baru Koreng dibersihkan terlebih dahulu kemudian diberi salep
13. Kapas Digunakan untuk membersihkan luka, mengoleskan obat menggosok mata dll
Tidak boleh digunakan untuk menghentikan perdarahjan pada luka, kecuali bila diletakkan dalam kain kassa
14 Lysol Cairan yang dapat dipakai untuk mencuci tangan, membersihakan alat-alat dan lain - lain
Dilarutkan dahulu dalam air bersih ( 1 cc Lysol untuk ± 2 liter air
15. Plester Digunakan untuk menutup luka sesuadh diberi kain kasa terlebih dahulu
16. creolin Larutan yang dipakai untuk membersihakan lantai atau kassa
40 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
ISTILAH-ISTILAH OBAT
o Analgetika : Obat/zat yang mengurangi/menghilangkan rasa sakit (contoh : Antalgin)
o Antipiretika : Obat/zat yangd apat menurunkan suhu badan pada keadaan demam. (contoh : Paracetamol)
o Anestetika : obat bius, dikemukakan pertama kali oleh O.W. Holmes o Hipnotika : obat tidur o Anti Emetika : Mengurangi/mencegah rasa mual/muntah o Psikofarmaka : Obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf pusat dengan
mempengaruhi fungsi psikis dan proses-proses mental o Farmakologi : Ilmu yang mempelajari penggunaan obat o Farmasi : Ilmu yang mempelajari cara membuat mencampur dan formulasi obat o Kemoterapi : Pengobatan penyakit menggunakan zat yang mengandung bahan
kimia o Antibiotica : Obat yang berkhasiat mematikan/menghambat pertumbuhan
bakteri/virus
PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR
PENYAKIT MENULAR 2. Penyakit kulit atau penyakit yang gejalanya terdapat pada kulit.
a. Gudik/ kudis ( scabies ) Penyebab : parasit Penularan : kontak langsung Tanda – tanda/ gejala : Gatal dan timbul koreng/ gelembung ( adakalanya bernanah ) Lokasi : lipatan jari tangan, siku, paha, pinggul, dan juga telapak tangan
Pencegahan : Hindari penderita, termasuk segala sesuatu kepunyaan atau yang dipakai oleh penderita
Tindakan : Penderita mandi bersih dengan sabun Keringkan badan dan gosok dengan zalf 2 – 4
b. Borok ( ulcus tropicum ) Penyebab : bakteri Penularan : kontak langsung Tanda – tanda/ gejala :
Luka kian hari kian besar, keadaan luka kotor, bernanah, darah cairan jernih kekuning – kuningan meleleh dari luka dan sangat berbau
41 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
Disekitar luka bengkak, gatal dan nyeri Lokasi : biasanya terdapat di kaki Tindakan : Bersihkan borok dengan air bersih yang hangat Kemudian borok dibersihkan dengan kain lunak/ kapas yang telah dibasahi
dengan rivanol Kompres dengan rivanol dan akhirnya dibalut
c. Bisul ( abses ) Penyebab : bakteri Penularan : kontak langsung Tanda – tanda/ gejala :
Kulit setempat bengkak, merah, panas pada rabaan dan sakit Jika sudah matang terdapat matanya Ada kalanya disertai demam dan kelenjar membengkak
Lokasi : dapat terjadi di mana saja pada kulit Pencegahan : pelihara kebersihan badan dan lingkungan
Tindakan : Bisul yang belum pecah sendiri tidak boleh dipecahkan, beri ichtyol, tutup
dengan kain kasa dan balut/ diplester Bisul yang telah pecah sendiri, dikompres dengan rivanol setelah dibersihakan
d. Kadas ( tinea inbricata ) Penyebab : jamur Penularan : kontak langsung ( pakaian, handuk, dll yang mengandung jamur) Tanda – tanda/ gejala :
Bercak – bercak putih, bersisik, batas jelas dan gatal Lokasi : terdapat di badan Pencegahan :
Hindarkan kontak dengan penderita Jangan memakai pakaian, handuk dan dll. Kepunyaan si penderita
Tindakan : Gosok dengan salicyl spiritus 3% atau salep 2 – 4 atau dengan yodium 1%
e. Panu ( ptyriasis versicolor ) Penyebab : jamur Penularan : kontak langsung ( pakaian, handuk dll yang mengandung jamur ) Tanda – tanda/ gejala : Bercak –bercak putih, bersisik ( lebih halus daripada kadas ), tidak terbatas Lokasi : kadang –kadang tersebar di seluruh tubuh Pencegahan :
Mandilah bersih –bersih Jangan memakai pakaian, handuk dll kepunyaan penderita
Tindakan :
42 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
Gosok dengan salicyl spiritus 3% atau salep 2 – 4 atau denagan yodium 1 % f. Campak ( morbili ) Penyebab : virus Penularan : kontak langsung dengan virus ( air liur atau ingus si penderita ) Tanda – tanda/ gejala :
Dimulai dengan panas, batuk, lesu dan selaput mata merah Timbul bercak putih di mulut ( koplik spot ) Demam tinggi ( lebih 30
0 C ), timbul bercak merah yang pada permulaannya di
belakang telinga dan kemudian secara cepat meluas ke muka leher, lengan dan dada
Rasa sakit berkurang jika bercak – bercak merah meluas ke seluruh tubuh Bercak merah menghilang dan berganti dengan bercak berwarna hitam dan
suhu badan menurun Lokasi : seluruh tubuh
Pencegahan : hindari penderita Tindakan : beri acetosal setelah makan
Anak – anak di bawah 10 tahun : 3 x 1 ½ tablet sehari Anak – anak di atas 10 tahun : 3 x 1 tablet sehari
Peringatan : Kirim ke puskesmas Tidak boleh boleh bersekolah sampai bercak hilang
g. Kusta ( Morbus Hansen ) Penyebab : basil Penularan : kontak langsung dengan penderita Tanda – tanda/ gejala :
Bercak putih pada kulit, tidak sakit/ tidak begitu sakit kalau ditusuk atau dicubit, tidak gatal.
Pada penderita berat, bercak berwarna kemerahan menonjol di bagian ujung dari tubuh, seperti jari tangan dan kaki, telinga, hidung dll ( mengakibatkan rusaknya bagian tubuh atau anggota gerak ).
Lokasi : terutama di bagian ujung dari tubuh pada keadaan yang berat
h. Patek ( Frambusia ) Penyebab : bacteria Penularan : kontak langsung Tanda-tanda/ gejala :
Dimulai dengan bengkak kecil yang makin membesar, warna merah sekitarnya, bernanah, gatal dan ngilu.
Meluas secara sendiri – sendiri atau berkelompok ( ada klanya kelaianan semula telah sembuh ) terutama sekitar mulut, ketiak, kelamin dan anus.
Biasanya sembuh sendiri, tetapi proses penyakit jalan terus, sekalipun dari luar tidak terlihat nyata.
43 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
Terjadi perubahan bentuk alat - alat tubuh. Setelah beberapa tahun, timbul kembali kelainan kulit yang merata ke
seluruh tubuh dan juga tulang. Akhirnya dapat terjadi patah tulang dan kerusakan organ – organ, seperti
hidung, mulut dll. Lokasi : dapat mengenai seluruh badan dan organ – organ Pencegahan : Pelihara kebersihan badan dan lingkungan Hindari kontak dengan penderita Usahakan makanan bergizi
i. Cacar air ( varicella ) Penyebab : virus Penularan : kontak melalui air liur dan muntahan penderita Tanda – tanda/ gejala :
Panas, menggigil, mual, pusing, nyeri di punggung dan anggota gerak. Timbul bercak – bercak dengan warna kemerahan, kemudian berubah
menjadi bintik – bintik kecil dan selanjutnya menjadi gelembung. Gelembung berisi cairan jernih yang kemudian menjadi keruh ( berisikan
nanah ). Pada hari ke- 5 hingga ke-6 timbul cekungan di tengah gelembung,
sedangkan sekitarnya berwarna merah. Pada hari ke-9 gelembung mulai mongering dan daerah merah mulai
menghilang. Pada hari ke-14 timbul keropeng Pada minggu ke-3 hingga ke-4 keropeng mengelupas ( yang terakhir pada
tangan dan kaki ). Bekas keropeng menjadi agak kehitam-hitaman dan jelas sekali terlihat di
muka ( bopeng ). Lokasi : dimulai pada telapak tangan, muka dan anggota badan bagian
luar. Kemudian baru meluas ke seluruh tubuh. Pencegahan : vaksinasi cacar dalam lima tahun dan waktu berjangkit wabah. Tindakan : segera laporkan ke puskesmas. 3. Penyakit – penyakit pada saluran pernapasan.
a. Pilek ( influenza ) Penyebab : virus Penularan : melalui udara Tanda-tanda/ gejala :
Sakit kepala dan ngilu di persendian. Demam yang disertai panas dingin, batuk dan bersin. Keluar ingus, mula-mula encer, kemudian menjadi kental dengan warna
kehijauan. Kadang-kadang mual dan muntah.
44 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
Adakalanya juga batuk disertai dengan buang air ( berak –berak ). Pencegahan :
Jauhi penderita ( jangan tidur bersama atau sekamar ). Penderita harus menutup hidung dan mulut sewaktu bersin dan batuk. Penderita jangan membuang ingus semaunya . Sewaktu ada wabah, hendaknya dihindari tempat-tempat yang ramai Jangan memakai sapu tangan atau handuk si penderita.
Peringatan : Penderita flu dengan berak –berak dan muntah – muntah, segeralah dikirim ke puskesmas atau rumah sakit.
b. Radang cabang tenggorok ( bronchitis ) Penyebab : bakteri Penularan : kontak dengan dahak penderita Tanda – tanda/ gejala :
Sering batuk danserak Demam Pada umumnya batuk berlendir
Pencegahan : hindari penderita Tindakan :
Segera kirim ke puskesmas atau rumah sakit Tidak boleh sekolah sebelum sembuh benar
c. Batuk rejan ( pertusis ) Penyebab : bakteri Penularan : kontak langsung Tanda – tanda/ gejala :
Dimulai dengan batuk, pilek, panas dan tidak ada nafsu makan. Selanjutnya timbul serangan batuk yang panjang dengan diselingi tarikan
napas panjang dan dalam yang disertai pula dengan bunyi melengking. Batuk diakhiri dengan muntah disertai ludah kental, berkeringat dan kadang
– kadang sampai terkencing – kencing dan terberak – berak. Pencegahan :
Imunisasi dengan DPT ( difteria, pertusis, tetanus ) Hindari penderita
Tindakan : kirimkan segera ke puskesmas atau rumah sakit Catatan : Batuk rejan juga dinamakan batuk seratus hari, karena kesembuhan tercapai setelah sekitar seratus hari.
d. Difteria Penyebab : bakteri
45 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
Penularan : kontak langsung dengan penyandang penyakit, artinya seseorang yang mengandung bakteri akan tetapi dia sendiri tidak sakit karenanya. Tanda – tanda/ gejala – gejala :
Sakit di tenggorokan dan adanya selaput putih di sekitar tenggorokan Panas tinggi Pada penyakit yang berat, sukar bernapas
Lokasi : tenggorokan Pencegahan :
Imunisasi dengan DPT Hindari penderita
Tindakan : Segera kirim ke puskesmas atau rumah sakit Penderita dilarang bersekolah selama 4 hari
e. Radang tenggorokan ( pharyngitis ) Penyebab : bakteri, virus Penularan : melalui udara Tanda-tanda/ gejala :
Lesu dan pusing Batuk dan panas Tenggorokan merah, terasa kering dan sakit menelan
Pencegahan : hindari si penderita f. Radang amandel ( tonsillitis ) Penyebab : bakteri Penularan : melalui udara Tanda-tanda/ gejala :
Sakit pada saat menelan dan tenggorokan kering Panas, nafsu makan tidak ada Napas berbau dan amandel bengkak berwarna merah Ada kalanya terlihat bintik – bintik putih pada amandel
g. SARS ( Severe Acute Respiratory Syndrome )/ penyakit pernapasan akut Penyebab : virus corona Penularan :
kontak langsung dengan penderita SARS baik karena bicara, terkena percikan atau bersin ( droplet infection )
Tanda-tanda/ gejala : Demam tinggi > 38
0 C
Satu atau lebih gangguan pernapasan, yaitu : Batuk, napas pendek, kesulitan bernapas
Satu atau lebih keadaan berikut :
46 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
- Dalam 10 hari terakhir sebelum sakit, mempunyai riwayat kontak erat dengan seseorang yang telah didiagnosis sebagai penderita SARS
- Dalam 10 hari terakhir sebelum sakit, melakukan perjalanan ke tempat terjangkit SARS
- Penduduk dari daerah terjangkit Pencegahan : Menjaga kebersihan tangan dan cuci tangan Memisahkan penggunaan alat – alat rumah tangga penderita dengan
anggota yang lain
4. Penyakit – penyakit pada saluran pencernaan. a. Kolera Penyebab : vibrio kolera/ eltor Penularan : melalui makanan dan minuman Tanda – tanda/ gejala :
Sakit perut dan buang air lebih dari 20 kali sehari ( encer seperti tajin/ air beras ) disertai dengan muntah – muntah
Karena banyak mengeluarkan cairan, maka terasa haus, kulit keriput dan kendor serta mata cekung
Pencegahan : Vaksinasi kotipa Memelihara kebersihan lingkungan, makanan dan minuman Hindari kontak dengan penderita
Tindakan : Kirim segera ke puskesmas atau rumah sakit Mengasingkan penderita Kotoran penderita jangan sampai dihinggapi lalat Penularan melalui makanan dan minuman harus dihindarkan Segala sesuatu yang terkena kotoran penderita harus disucihamakan
dengan lisol dan kenudian dicuci bersih dengan sabun
b. Typhus abdominalis Penyebab : bakteri Penularan : melalui makanan dan minuman Tanda – tanda/ gejala :
Panas terus-menerus dan tidak mau turun, kepala sakit Badan lesu Adakalanya disertai mual dan muntah-muntah Sukar buang air besar Terdapat bintik-bintik merah di dada dan perut Pada minggu ke-2 panas tinggi
Pencegahan :
47 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
Vaksinasi kotipa Memelihara kebersihan lingkungan, makanan dan minuman Hindari kontak dengan penderita
Tindakan : Kirim segera ke puskesmas atau rumah sakit Mengasingkan penderita Kotoran penderita jangan sampai dihinggapi lalat Penularan melalui makanan dan minuman harus dihindarkan Segala sesuatu yang terkena kotoran penderita harus disucihamakan
dengan lisol dan kenudian dicuci bersih dengan sabun
c. Disentri basiler dan amuba Penyebab : bakteri/ amuba Penularan : melalui makanan dan minuman Tanda – tanda/ gejala :
Buang air besar disertai lender, nanah dan adarah amis Pada basiler, mencret sampai lebih dari 10 kali sehari Perut sakit dan kadang – kadang muntah Dubur tersa nyeri badan panas
Pencegahan : memelihara kebersihan lingkungan, makanan dan minuman Tindakan :
Kirim ke puskesmas Tidak boleh masuk sekolah sampai sembuh Penderita tidak boleh membuang kotoran semaunya, harus di buang di
lubang kakus
d. Diare/ mencret/ berak – berak Penyebab : bakteri, virus, Penularan : jika penyebab bakteri atau virus, penularan melalui makanan dan minuman Tanda-tanda/ gejala :
Berulang kali berak tanpa darah Mual dan nyeri di perut Badan lesu
Tindakan : Diobati dengan norit
Dewasa 3 x 1 tablet dan anak – anak 3 x ½ tablet pada hari pertama Jika tidak berkurang pada hari kedua, segera kirim ke puskesmas
Peringatan : Pada keracunan makanan, haruslah segera penderita dibawa ke puskesmas, rumah sakit atau dokter
48 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
5. Penyakit – penyakit karena cacing. a. Cacing gelang Penyebab : cacing ascaris lumbricoides
Penularan : telur cacing ikut bersama makanan atau melekat di jari, dapat juga tertular melalui debu yang mengandung telur cacing Tanda – tanda/ gejala :
Perut buncit Rasa mual, mau muntah dan nafsu makan tidak ada Nyeri di perut, mencret Pada anak-anak, suka menangis, tidur tidak nyenyak dan berat badan turun
Pencegahan : Pelihara kebersihan perorangan, lingkungan dan makanan Bersihkan tangan sebelum makan Kuku dipotong Orang yang serumah dengan penderita harus juga mendapat pengobatan
b. Cacing kremi Penyebab : cacing oxyuris vermicularis
Penularan : telur cacing ikut bersama makanan atau melekat di jari, dapat juga tertular melalui debu yang mengandung telur cacing Tanda – tanda/ gejala :
Gatal sekitar dubur, terutama malam hari Dapat terjadi radang pada kemaluan anak perempauan Anak – anak suka menangis dan tiduir tidak nyenyak Nafsu makan dan berat badan menurun
Pencegahan : Pelihara kebersihan perorangan, lingkungan dan makanan Bersihkan tangan sebelum makan Kuku dipotong Orang yang serumah dengan penderita harus juga mendapat pengobatan
c. Cacing tambang Penyebab : cacing ankylostoma duodenale Penularan :
Telur cacing terhirup melalui udara Telur cacing dalam kotoran si penderita menetas menjadi larva di tanah
yang lembab atau Lumpur, kemudian jika terinjak, masuk melalui kulit telapak kaki ke dalam tubuh ( sering terjadi pada orang dewasa daripada anak – anak )
Penderita menggaruk duburnya dan telur – telur cacing masuk ke dalam kuku, kalau telur itu jatuh di tempat tidur, maka ada kemungkinan masuk ke dalam mulut orang lain ( terjadi penularan )
49 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
Tanda – tanda/ gejala : Perut buncit dan muka pucat Anggota tubuh bengkak, sering sakit kepala dan mata berkunang – kunang Badan lesu, napas sesak, dan jantung berdebar – debar
Pencegahan : Menjaga kebersihan lingkungan, perorangan, dan makanan Buang air besar di kakus Selalu memakai alas kaki Cuci dan jemur celana, alas tidur, selimut dan lain – lain yang selalu
dipergunakan
6. Radang pada telinga. a. Radang telinga luar ( otitis externa ) Penyebab : bakteri, jamur
Penularan : kontak dengan bakteri/ jamur ( misalnya korek telinga yang ada bakteri/ jamur melekat )
Tanda – tanda/ gejala : Telinga sakit waktu mulut dibuka tertawa ataupun sewaktu ditarik,
sedangkan pendengaran tetap baik Panas dan kelenjar di bawah telinga membesar
Pencegahan : jangan mengorek telinga
b. Radang telinga tengah ( otitis medium ) Penyebab : bakteri ( semula terjadi radang tenggorokan yang selanjutnya
meluas ke telinga tengah ) Penularan : melalui udara Tanda-tanda/ gejala :
Telinga terasa sakit dan pendengaran terganggu Panas dan muintah – muntah
Pencegahan : Jauhi penderita dan jauhi pula penderita yang disertai radang tenggorokan
c. Radang telinga tengah dengan lubang (otitis medium perforate ) Penyebab : bakteri, kelanjutan dari penyakit radang telinga tengah Penularan :melalui udara Tanda – tanda/ gejala :
Telinga terasa sakit, pendengaran terganggu Dari dalam telinga keluar cairan yang mula – muala jernih dan kemudian menjadi keruh dan berbau busuk
Pencegahan : Jauhi penderita, dan jauhi pula penderita yang disertai radang tenggorokan
50 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
7. Malaria Penyebab : parasit Penularan : gigitan nyamuk malaria Tanda – tanda/ gejala :
Demam menggigil Diikuti dengan keluarnya peluh dan demam berkurang Serangan demam dapat tidak teratur tiap tiga hari atau tiap empat hari sekali
Pencegahan : Peliharalah kebersihan lingkungan, terutama genangan air dimana nyamuk
bersarang Tidur memakai kelambu atau memasang obat nyamuk Hindari gigitan nyamuk
Tindakan : Obati dengan tablet kina sekali sehari Kirim penderita ke puskesmas
8. Penyakit kuning ( hepatistis ) Penyakit : virus Penularan :
Melalui makanan dan minuman Melalui suntikan atau vaksinasi
Tanda – tanda/ gejala : Mata dan kulit menjadi kuning Badan lesu, panas, pusing dan tidak nafsu makan Nyeri pada perut bagian kanan atas Mual dan adakalanya muntah – muntah Warna tinja seperti dempul
Pencegahan : Peliharalah kebersihan lingkungan, makanan dan minuman jangan tertular oleh
penderita Tindakan :
Istirahat penuh ( tidak boleh bersekolah ) Memberi makanan dengan kadar putih telur dan kalori yang tinggi ( gula ), kadar
zat lemak rendah
9. Tetanus Penyebab : bakteri Penularan : melalui luka yang terkena debu atau kotoran Tanda – tanda/ gejala :
Sukar membuka mulut dan sukar menelan Kuduk kaku dan dinding perut tegang Kejang – kejang yang disertai rasa nyeri
51 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
Kesadaran tidak terganggu Tidak ada demam, kecuali pada keadaan yang berat
Pencegahan : Jangan sampai ada luka Imunisasi dengan DPT
Tindakan : Segera kirim ke puskesmas atau rumah sakit Sebelum dikirim, beri pertolongan seperti berikut :
- Antara rahang atas dan bawah letakkan penekan lidah atau benda yang sejenis, agar lidah tidak tergigit sewaktu terjadinya kejang – kejang
- Tanggalkan pakaian yang sempit - Penderita jangan dikerumuni orang banyak ( suruh mereka menyingkir ) - Biarkan penderita tinggal di tempatnya, sementara dipersiapkan untuk
membawanya ke puskesmas
10. Pes Penyebab : basil Penularan :
Melalui kutu tikus/ rumah yang telah tertular basil dan dapat juga melalui batuk dan bersin penderita
Tanda – tanda/ gejala : Terdapat dua macam, yaitu :
a. Pes kelenjar - Kelenjar paha dan ketiak bengkak - Panas tinggi, kepala sakit, muntah – muntah dan seluruh badan tersa
sakit - Adakalanya terjadi pendarahan di bawah kulit
b. Pes paru – paru - Batuk – batuk, sakit kepala, panas tinggi, muntah – muntah dan seluruh
badan terasa sakit - Dapat sebagai kelanjutan dari pes kelenjar ( komplikasi ) atau berdiri
sendiri Pencegahan :
Vaksinasi pes Memelihara kebersihan lingkungan dan membasmi tikus serta sarangnya Hindari penderita
11. Demam Berdarah Penyebab : virus dengue Penularan :
Melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti ( di dalam rumah ) dan nyamuk Aedes Albopictus ( di luar rumah )
52 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
Tanda – tanda/ gejala : Demam tinggi mendadak, tanpa sebab jelas, berlangsung terus menerus selama
2 – 7 hari Pembesaran hati Syok, ditandai nadi cepat dan lemah serta penurunan tekanan nadi, hipotensi,
kaki dan tangan dingin, kulit lembab dan pasien tampak gelisah Ada bintik – bintik merah pada kulit Kadang – kadang mimisan, muntah/ berak darah dan nyeri ulu hati
Pencegahan : PSN ( Pemberantasan Sarang Nyamuk ) dengan 3 M
- Menguras kamar mandi/ bak – bak penampungan air - Menutup kamar mandi/ bak – bak penampungan air - Mengubur barang – barang bekas
Pemakaian obat nyamuk Membunuh nyamuk dengan penyemprotan ( fogging ) Pemakaian abate
- Skala 5 gram abate untuk 1 m3
Tindakan : Beri penderita minum yang banyak Kompres dengan air es Beri obat penurun panas Cepat bawa ke dokter, puskesmas, rumah sakit.
12. ANTRAKS Penyebab : Bacillus antrachis Penularan :
Kontak langsung dengan spora antraks yang ada di tanah, rumput maupun bahan – bahan yang berasal dari hewan yang sakit seperti : kulit, daging, tulang dan darah
Mengkonsumsi daging ternak yang terserang antraks atau produk/ bahan hasil ternak seperti dendeng, kerupuk kulit dll.
Melalui udara yang mengandung spora kemudian terhirup, misalnya pada pekerja pada pabrik/ industri wool, kulit dll.
Sumber penularannya adalah hewan sapi, kerbau, kambing, domba, babi, kuda, burung unta yang terkena antraks. Tanda – tanda/ gejala :
a. Antraks kulit Rasa gatal disertai sakit kemudian dalam waktu 2 – 3 hari membesar menjadi
vesikel yang berisi cairan kemerahan b. Antraks saluran pencernaan
Dapat terjadi karena infeksi melalui mkanan yang tertular oleh kuman/ spora antraks misalnya : daging, jeroan dari hewan, sayur – sayuran yang tidak
53 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
dimasak dengan sempurna atau pekerja peternakan yang makan dengan tangan kurang bersih terkontaminasi kuman antraks.
Gejala awal adalah rasa sakit perut yang hebat, mual, muntah, tidak nafsu makan dan suhu badan meningkat.
c. Antraks paru Lesu, lemah, batuk seperti tanda – tanda bronchitis, dalam waktu 2 – 4 hari
gejala berkembang dengan cepat menjadi gangguan respirasi berat, mendadak ditandai dengan suhu meningkat, keringat berlebihan, nadi lemah, dan cepat.
d. Antraks meningitis Kompiklasi dari antraks bentuk lain Demam, nyeri kepla hebat, kejang umum, penurunan kesadaran, kaku kuduk
Pencegahan : Hindari kontak langsung atau makan bahan makanan ( seperti daging, jerohan )
yang berasal dari hewan yang terkena sakit antraks Cuci tangan dengan sabun sebelum makan Cuci sayuran/ lalapan atau buah – buahan sampai bersih sebelum dimakan Memasak bahan makanan yang berasal dari hewan sempurna Untuk ternak :
- Vaksinasi hewan potong - Pengawasan pada rumah potong hewan - Pengawasan pemotongan hewan yang dilakukan masyarakat - Pemusnahan hewan sakit antraks - Bila ada hewan menderita antraks kandang dilakukan disinfeksi
13. HIV/ AIDS HIV merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus adalah penyebab AIDS. AIDS yang merupakan kependekan dari Acquired Immune Deficiency Syndrom adalah sindroma menurunnya kekebalan tubuh yang disebabkab oleh HIV. Penularan :
Melalui hubungan seksual dengan seseorang yang sudah terinfeksi HIV Melalui tranfusi, penggunaan narkoba suntikan suntikan secara bersama-sama dan
kegiatan medis dengan alat tusuk dan iris yang tercemar HIV Dari ibu ke janin/ bayinya selama kehamilan, persalinan atau menyusui
Tanda – tanda/ gejala : a. HIV Biasanya tidak ada gejala khusus pada orang yang terinfeksi oleh HIV dalam waktu
5 – 10 tahun. Setelah itu mulai berkembang dan menunjukkan tanda – tanda atau gejala umum seperti berikut : Demam berkepanjangan Selera makan hilang Diare terus menerus tanpa sebab Pembengkakan kelenjar pada leher dan / tidak
54 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
Berat badan menurun drastis b. AIDS Pengidap HIV kekebalan tubuhnya semakin lama semakin menurun dan
selanjutnya akan menjadi AIDS dengan gejala : Radang paru – paru Radang saluran pencernaan Kanker kulit Radang karena jamur di mulut dan kerongkongan Gangguan susunan syarat pusat
Pencegahan : Jauhilah hubungan seks berganti ganti pasangan Bersikap saling setia dengan pasangannya Cegah dengan menggunakan kondom Hindari pemakaian jarum suntik secara berulang – ulang
14. Poliomyelitis Penyebab : virus polio liar Penularan : langsung melalui udara ( air borne ) Tidak langsung melalui air yang terkontaminasi tinja yang mengandung virus polio
liar Tanda –tanda/ gejala :
Demam Kelumpuhan Rasa nyeri otot Gangguan fungsi kandung kemih
Pencegahan : Imunisasi polio sebanyak 4 kali PHBS ( Pola Hidup Bersih dan Sehat ) Penyuluhan
15. AVIAN INFLUENZA ( AI )/ Flu Burung Penyebab : virus influenza tipe A ( H5N1 ) Penularan : Dari unggas ke unggas dan dari unggas ke manusia melalui air lir, lender dan
kotoran unggas yang sakit Melalui udara yang tercemar virus flu burung dari kotoran unggas yang sakit Penularan dari unggas ke manusia ke manusia, apabila terjadi persinggungan
langsung dengan unggas yang sakit Tanda – tanda/ gejala :
a. Pada unggas Jengger dan pial berubah menjadi biru keunguan
55 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
Timbul borok di kaki Batuk, ngorok, keluar lender dari hidung dan mata Pada dada dan kaki ada bintik – bintik kemerahan Terjadi kematian unggas mendadak dalam jumlah yang banyak
b. Pada manusia Pusing/ sakit kepala, demam tinggi ( > 38
0 )
Batuk, pilek, sakit, tenggorokan dan sesak nafas Nyeri otot dan diare
Pencegahan : Menjaga daya tahan tubuh Makan makanan bergizi Cuci tangan dengan sabun Istirahat yang cukup
Tindakan : jika ditemukan gejala – gejala flu burung maka segera periksa ke sarana kesehatan ( puskesmas/ rumah sakit )
PENYAKIT TIDAK MENULAR 1. Biang keringat Penyebab :
Akibat udara yang panas dan lembab, maka penguapan keringat tidak sempurna. Tanda – tanda/ gejala :
Terjadi bintik – bintik merah dan gatal Terasa pedih
Pencegahan : Pakailah baju yang mudah menghisap keringat Sering berganti pakaian
Tindakan : Obati dengan bedak salicyl
2. Xeropthalmia Penyebab : kekurangan vitamin A Tanda – tanda/ gejala :
Pada tahap permulaan terjadi rabun senja Selaput mata menjadi kering disertai dengan timbulnya bercak merah berwarna
keputihan ( bitotspot ), radang pada pinggir kelopak mata ( blepharitis ), tahap kedua.
Selanjutnya selaput mata melunak yang disertai dengan infeksi ( tahap ke-3 ) Tahap ke-4, bola mata rusak, kering dan orang menjadi buta.
Pencegahan : Perhatikan makanan, hidangan harus banyak mengandung vitamin A, usahakan
buah – buahan dengan kadar vitamin A yang tinggi
56 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
Jaga kebersihan perorangan Lakukan pemeriksaan mata berkala
Tindakan : Segera kirim ke puskesmas atau rumah sakit, sekalipun pada thap permulaan
masih dapat diobati dengan pemberian vitamin A yang tinggi. Kalau suadah terjadi infeksi, harus diberi salep mata antibiotika.
3. Gangguan penglihatan Tanda – tanda/ gejala :
Penglihatan pada jarak tertentu kabur, padahal kalau mata normal harus adapat melihat dengan jelas dalam jarak yang demikian
Sukar membaca tulisan dipapan tulis dan murid sering maju mundur unttuk dapat melihat tulisan dengan jelas
keluhan sakit di mata dan kepala pusing Pencegahan :
lakukan perpindahan tempat duduk secara berkala di kalangan mjurid penerangan dalam kelas harus baik, demikian papan tulis haruslah yang
memenuhi syarat adakan pemeriksaan mata secara berkala
4. Penyakit buta warna Penyakit ini berasal dari keturunan ( herediter ) tidak dapat membedakan warna,
sekalipun dalam kehidupan sehari – hari pada umumnya tidak merupakan gangguan yang berarti. Penyakit ini tidak dapat diobati.
5. Radang umbai cacing ( appendicitis ) Penyebab : bakteri Tanda – tanda/ gejala :
Nyeri pada bagian kanan bawah perut, terutama jika ditekan Demam, badan panas Mual dan muntah – muntah Adakalanya tidak bisa buang air besar ( konstipasi )
6. Sumbatan usus ( ileus obstructive ) Penyebab :
Cacing yang banyak mengelompok dalam usus Usus terjepit pada hernia Usus bagian depan terdorong masuk ke dalam usus bagian belakangnya
Tanda – tanda/ gejala : Perut mendadak sakit seperti dipilin Tidak bisa kentut dan buang air besar Perut kembung, muntah – muntah
57 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
Suhu badan agak meninggi
7. Kurang darah ( anemia ) juga di kenal dengan istilah “ lesu darah “ Penyebab :
Makanan tidak mempunyai nilai gizi yang baik Pendarahan yang banyak, misalnya pada kcelakaan Keracunan obat
Tanda – tanda/ gejala : Kelopak mata sebelah dalam pucat demikian pada kulit Badan lesu dan kurang perhatian Mata berkunang – kunag, terutama sewaktu berdiri dari jongkok Sering merasa kepala sakit
Pencegahan : Usahakan makanan yang bergizi Jangan sembarangan minum obat tanpa petunjuk dokter
Tindakan : Beri makanan yang mengandung banyak protein,irim ke puskesmas, jika setelah
satu bulan tidak terlihat perbaikan
IMUNISASI
Imunisasi adalah : Usaha untuk memberikan kekebalan kepada seseorang terhadap
suatu penyakit dengan jalan memasukkan suatu zat ke dalam tubuh. Kekebalan dibagi 2 macam :
1. Kekebalan pasif : tubuh menerima zat penolak terhadap serangan suatu penyakit 2. Kekebalan aktif : tubuh membentuk zat penolak sendiri terhadap serangan suatu
penyakit Kekebalan aktif dan pasif dibagi dua dalam kekebalan bawaan ( alami ) dan kekebalan buatan ( didapat ) :
1. Kekebalan pasif bawaan Bayi memiliki kekebalan pasIf bawaan hingga usia 5 bulan, yang diperoleh dari ibu yang melahirkannya melalui ari – ari ( placenta ), seperti campak dan difteria
2. Kekebalan pasif buatan Darah seseorang yang petrnah terserang penyakit misalnya : campak mengandung zat penolak dalam serumnya dan ini dimasukkan kedalam badan orang lain untuk mencegah serangan penyakit yang bersangkutan. Kekebalan ini hanya dapat bertahan sekitar 2 – 3 minggu
3. Kekebalan aktif bawaan Seseorang yang terserang penyakit dapat sembuh dengan sendirinya tanpa diobati dan kemudian menjadi kebal terhadap penyakit yang bersangkutan.
4. Kekebalan aktif buatan
58 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
Dalam hal ini sengaja dimasukkan kuman penyakit atau suatu zat ke dalam badan, agar badan membuat sendiri zat penolak terhadap suatu penyakit. Penyakit/ zat yang dimasukkan kedalam tubuh tersebut adalah :
Bakteri/ virus hidup Kuman/ virus yang dimasukkan ke dalam tubuh masih hidup akan tetapi dayanya telah dilemahkan. Contoh : cacar, BCG, Polio
Bakteri/ virus mati Kedalam badan dimasukkan kuman/ virus yang sudah mati. Misal : kolera, tipus, para tipus
Racun/ Toxoid Racun kuman/ virus yang telah diolah dipakai sebagai imunisasi.
TUJUAN IMUNISASI : Menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan kematian yang disebabkan penyakit – penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi ( PD3I) Imunisasi DT dan TT dilaksanakan setiap bulan November sebagai sebuah gerakan
nasional dan selanjutnya disebut “ Bulan Imunisasi Anak Sekolah ( BIAS ) “. Imunisasi campak dilaksankan dalam bulan pertama tahun kalender sekolah, disebut
sebagai BIAS campak.
TUJUAN KHUSUS BIAS : Semua anak SD, MI SDLB ( negeri dan swasta ) termasuk PONTREN dan SEMINARI
mendapatkan imunisasi TT lengkap untuk memberikan perlindungan selama 25 tahun terhadap tetanus
Semua anak SD, MI, SDLB ( negeri dan swasta ) termasuk PONTREN dan SEMINARI mendapatkan imunisasi DT sebagai booster untuk mendapatkan perlindungan terhadap difteri selama 10 tahun
Semua anak SD, MI, SDLB ( negeri dan swasta ) termasuk PONTREN dan SEMINARI mendapatkan dosis ke 2 campak untuk mendapatkan perlindungan campak seumur hidup
Sasaran Frekuensi Vaksin Dosis
Kelas 1 1 Kali DT dan campak 0,5 cc
Kelas 2 1 Kali TT 0,5 cc
Kelas 3 1 Kali TT 0,5 cc
IMUNISASI PADA BAYI
UMUR VAKSIN
0 – 7 HARI HB 1
59 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
1 BULAN BCG, POLIO
2 BULAN DPT/ HB COMBO 1, POLIO 2
3 BULAN DPT/ HB COMBO 2, POLIO 3
4 BULAN DPT/ HB COMBO 3, POLIO 4
9 BULAN CAMPAK
Vaksin tetes = polio, lainnya melalui suntikan Penyimpanan vaksin pada suhu 2 – 8
0 C
Masa inkubasi = awal masuknya bibit penyakit sampai timbulnya penyakit BIAS mulai dilaksanakan = Bulan November 1998
DESA SIAGA SEHAT ( D S S )
Pengertian : suatu desa yg penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah & mengatasi masalah kesehatan secara mandiri
Tujuan : Mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri melalui pengembangan Desa Siaga sebagai prasyarat terciptanya Desa Sehat, Kecamatan Sehat, Kabupaten / Kota Sehat, Propinsi Sehat dan Indonesia Sehat
Tahap Pelaksanaan DSS :
HEMOGLOBIN (HB)
Hb adalah pecahan dari Erytrosit.
Definisi : Suatu senyawa protein dengan Fe( zat besi)yang dinamakan Conjugated protein.dimana Fe sebagai intinya.
Penyebab warna merah pada darah : Fe(zat besi),hemoglobin Maka hemoglobin juga disebut sebagai zat warna darah.
Fungsi Hb:
SOSIALISASI FORKESDES (Forum
Kesehatan Desa)
S M D (Survey
Mawas Diri)
M M D (Musyawarah Mufakat
Desa)
60 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
- Mengatur pertukaran O2 dengan CO2 dalam jaringan tubuh. - Mengambil O2 dari paru-paru kemudian dibawa keseluruh jaringan tubuh utk dipakai
sebagai bahan bakar. - Membawa CO2 dari jaringan tubuh sebagai hasil metabolisme paru-paru untuk
dibuang.
Harga Normal : Saat lahir : 17-23 g/dl Umur 2 bln : 9- 14 g/dl Umur 10 th : 12-14 g/dl Dewasa lk : 13-17 g/dl Dewasa wnta : 11-15 g/dl
Metode yang lain: - BD/Berat jenis Berdasarkan berat jenis Hb pada cairan Cupri Sulfat. - Skala Warna Mencocokkan warna darah dgn skala warna pada kertas.
Guna pemeriksaan Hb: - Persiapan Operasi. - Penunjang Diagnosa. - Mengetahui perdarahan tersembunyi.
Jumlah Hb dipengaruhi oleh jumlah eritrosit.
GOLONGAN DARAH Pembagian Golongan darah: A , B , AB dan O
Tujuan pemeriksaan Golongan darah : - Untuk mengetahui jenis golongan darah seseorang .
Definisi : - pemeriksaan gol darah adalah pemeriksaan untuk mengetahui jenis golongan darah dengan
jalan mencampur sample darah dengan antisera A dan Antisera B kemudian disimpulkan hasilnya berdasarkan ada tidaknya aglutinasi.
ANTISERA A ANTISERA B GOLONGAN DARAH
Aglutinasi ( - ) Aglutinasi ( - ) O
Aglutinasi ( + ) Aglutinasi ( - ) A
Aglutinasi ( - ) Aglutinasi ( + ) B
Aglutinasi ( + ) Aglutinasi ( + ) AB
61 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
Untuk pemeriksaan lebih lanjut ,diberikan uji crossmatch untuk mengetahui cocok tidaknya darah pasien/compatible/incompatible.
Guna pemeriksaan Golongan darah: Untuk Transfusi darah ( jika transfusi darah ,darah pasien dan pendonor harus sama)
Donor : Orang yang mondonorkan darah. Resipien : Orang yang menerima donor darah.
SEL SEL DARAH Eritrosit/sel darah Merah
Harga normal : Laki-laki : 4.5 juta - 5.5 juta sel/ul. Perempuan : 4.0 juta - 5.0 juta sel/ul .
Produksi erytrosit diginjal oleh hormon Eritropoitin. Hormon Eritropitin Laki-laki lebih banyak sehingga jumlah sel darah laki-laki lebih banyak daripada perempuan.
Fungsi Erytrosit: Fungsi Utama dengan perantaraan Hb sebagai transport O2 ke seluruh jaringan.
Sifat Erytrosit: Ukuran 6-7 Mikron Bentuk biconcaf dengan kepucatan ditengah (central palor).
Umur sel darah merah adalah 120 hari.
Anemia : keadaan dimana sel darah merah kurang dari normal. Polisitemia : keadaan dimana sel darah merah lebih dari normal. Erytropoisis : Proses pembentukan Erytrosit.
Pembentukan Erytrosit terjadi di ginjal. Leukosit/sel darah putih:
Harga Normal : 4000 - 10.000 sel /ul darah.
Leukosit dibagi menjadi: a. granuler : Netrofil,basofil,eosinofil. b. agranuler : monosit , limposit ,sel plasma. c. fixed tissue sel .
Leukosit ini akan meningkat pada proses infeksi (eosinofil) Leukositosis : keadaan dimana Jumlah Lekosit lebih dari normal. Leukopenia : keadaan dimana Jumlah Lekosit kurang dari normal. Leukemia : keadaan dimana Lekosit berubah fungsi memakan sel darah merah.
Eosinofil
62 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
Fungsi :
Penghancuran protein asing.
Memfagosit tetapi tidak membunuh. Trombosit/Platelet:
Definisi : pecahan protoplasma megakaryosit yg terjadi di sumsum tulang .
Harga Normal : 150 – 300 sel/ul darah.
Fungsi dari trombosit adalah sebagai factor pembekuan darah.
Sifat2 dari trombosit: o Adhesi : menempel pada permukaan. o Koagulasi : menggumpal satu sama lain.
Pada penderita DBD, virus merusak pembuluh darah sehingga elasitsitas pembuluh darah pecah dan kadar trombosit turun.
Trombositopeni :keadaan jumlah trombosit kurang dari normal.
Trombositosis :keadaan jumlah trombosit lebih dari normal.
CACING Cacing /Nematoda usus: 1. Cacing Gelang Nama lain : Ascaris Lumbricoides Cacing perut
Nama penyakit yg ditimbulkan : Ascariasis
Habitat : dalam usus halus
Cara infeksi : menelan telur berisi larva(bentuk infektif)
Diagnosa : menemukan telur pada pemeriksaan tinja pada pemeriksaan lab.
2. Cacing Cambuk Nama lain : Trichuris trichiura. Whip worm Trichocephalus dispar Trichocephalus hominis
Nama penyakit yg ditimbulkan:Trichuriasis
Habitat : Rongga usus besar
63 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
Lumen ileum bagian distal
Cara Infeksi : menelan telur berisi larva Diagnosa : menemukan telur pada pemeriksaan tinja pada pemeriksaan lab.
3. Cacing kremi Nama Lain : Pin worm
Enterobius vermicularis Ascaris vermicularis Oxyuris vermicularis
Nama penyakit yg ditimbulkan:Oxyuriasis/Enterobiasis
Habitat : Lumen ilem bagian distal Usus besar Cara infeksi : Auto Infeksi Retro Infeksi Diagnosa : menemukan telur pada pemeriksaan tinja pada pemeriksaan lab. 4. Cacing tambang
Nama Lain : Hook Worm Ada 2 spesies : Ancylostoma Duodenale Necator Americanus Penyakit yg ditimbulkan : Hook Worm disease Ancylostomiasis Necatoriasis Habitat : Mukosa Intestinum Tenue Cara Infeksi : Larva Filariform menembus pori2 kulit
MIKROBIOLOGI
Louis Pasteur menemukan cara membebaskan cairan dan bahan-bahan dari mikroba dengan cara: 1. Pasteurisasi: - Membunuh beberapa jenis Mikroba dengan uap air panas (suhu 62
oC).
2. Sterilisasi: -Sterilisasi dengan alat yang dinamakan Autoklaf.
MIKROSKOP
Bagian Mikroskop:
64 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
1. Lensa Okuler Lensa yang berfungsi membuat bayangan semu terakhir ,sehingga bayangan semu itu dapat dilihat langsung oleh mata.
2. Lensa Obyektif Lensa ini membentuk bayangan nyata dari benda.Lensa ini mempunyai beberapa perbesaran yaitu 10X,40X dan 100X.
3. Kondensor berfungsi mengatur intensitas cahaya yang masuk ke dalam mikroskop. Terdiri dari 2 bagian: a. Susunan lensa: utk mengumpulkan sinar sebelum masuk kedalam mikroskop. b. Diagfragma : utk mengatur sinar tepi yg masuk kedalam mikroskop.
4. Makrometer : utk mengatur naik turunnya lensa 5. Mikrometer : memperjelas obyek 6. Penggerak meja benda : Menggeser benda dimeja preparat. 7. Meja benda :utk meletakkan benda yang diperiksa 8. Cermin : utk mengumpulkan sinar 9. Revolver : memutar lensa obyektif
Macam –macam Mikroskop: 1. Mikroskop Ultra Violet - menggunakan sinar ultraviolet. - lengkap dengan alat pemotret.
2. Mikroskop Fase Kontras: - mempunyai Diagfragma khusus
3. Mikroskop Elektron: - menggunakan sinar electron dengan panjang gelombang pendek.
POSYANDU ( POS PELAYANAN TERPADU )
Kegiatan posyandu = 5 meja ( 5 pelayanan ) 4. pendaftaran 5. penimbangan 6. pencatatan 7. penyuluhan 8. pelayanan kesehatan
contoh : memberikan vitamin A, imunisasi, pemberian zat besi ( fe )
5 program posyandu : 1. KB 2. KIA 3. GIZI
65 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
4. IMUNISASI 5. PENANGGULANGAN DIARE Stratifikasi posyandu ada 4 : 1. posyandu pratama ( merah ) 2. posyandu madya ( kuning ) 3. posyandu purnama ( hijau ) 4. posyandu mandiri ( biru )
Disamping posyandu masih ada UKBM ( Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat ) yang lainnya 1. Polindes ( Pondok Bersalin Desa ) 2. POD ( pos Obat Desa ) 3. pos UKK ( Pos upaya Kesehatan Kerja ) 4. TOGA ( Tanaman Obat Keluarga ) 5. Dana sehat 6. Poskestren ( Pos Kesehatan Pesantren ) 7. BKB ( Bina Keluarga Balita )
NAPSA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif)
Apa NAPZA Itu ? NARKOTIKA Zat/Obat yg berasal dari tanaman/non tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan/perubahan kesadaran, hilang rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dpt menimbulkan ketergantungan ( Opium,codein, ganja,morfin) PSIKOTROPIKA Zat/Obat baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yg berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku(zat penenang : diazepam , ekstasi, sabu) ZAT ADIKTIF Bahan lain bukan narkotika atau psikotropika yang penggunaannya dapat menimbulkan ketergantungan ( Alkohol, cafein, tembakau )
Jenis-jenis NAPZA 1. Narkotika, digolongkan menjadi 3 yaitu - Gol 1 : untuk ilmu pengetahuan dan penelitian - Gol II : untuk pengobatan sebagai pilihan terakhir - Gol III : untuk terapi, adalah obat analgesic kuat (cth : obat batuk, Coldein) 2. Psychotropika - Gol I : untuk ilmu pengetahuan dan penelitian (cth : MDMA, LSD, Psilosibina) - Gol II : untuk pengobatan dengan tujuan ilmu pengetahuan (cth : sabu-sabu, Amfetamin) - Gol III : untuk obat sebagai antidepresan (cth : Diazepam, Pil BK, Nipam) 3. Zat adiktif, terdiri dari :
66 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
- Alkohol / Minuman, digolongkan menjadi : Gol A : 0 – 5 %; Gol B : 5 – 20 % ; Gol C : 20 – 55 %
- Inhalasia : zat-zat pelarut yang mudah menguap Contoh : Tinner, acetone, chloroform
- Tembakau : Nicotine - Extasi : Bukan obat, mempunyai nama lain yaitu ICE, ADAM, INEX, APACHE, dll.
ROKOK/TEMBAKAU
- Awal menuju narkoba - Merupakan zat adiktif yang menimbulkan ketagihan dan ketrgantungan - Pembunuh no. 3 setelah jantung dan kanker - Di Indonesia 57.000 orang mati/tahun karena rokok - ASAP ROKOK :
o Nikotin : Ketergantungan o Tar : Campuran bahan kimia, warna coklat o CO : (Carbon Monoksida = gas beracun) o Amonia : Bahan peledak, pembersih o Butan : Gas Korek Api
- Penyakit akibat Rokok : o Bronchitis (Radang paru-paru) o Gangguan pernafasan o Kanker paru-paru o Gangguan jantung o Impotensi
DAFTAR SINGKATAN
AI : Aviant Influensa AIDS : Aquired Immune Deviciency Syndrome BALITA : Bawah Lima Tahun BATITA : Bawah Tiga Tahun BCG : Bacillus Calmete Guirene BKKBN : Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional DBD : Demam Berdarah Dengue DHF : Dengue High Fever DPT : Difteri Pertusis Tetanus DSS : Desa Siaga Sehat FKD : Forum Kesehatan Desa
67 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
FORKESDES : Forum Kesehatan Desa HIV : Human Imunodeviciency Virus IMS : Infeksi Menular Seksual ISPA : Infeksi Saluran Pernapasan Akut JAMKESDA : Jaminan Kesehatan Daerah JAMKESMAS : Jaminan Kesehatan Masyarakat KADARZI : Keluarga Sadar Gizi KEK : Kurang Energi Kalori KEP : Kurang Energi Protein KIA : Kesehatan Ibu dan Anak KIPI : Kejadian Ikutan Paska Imunisasi KLB : Kejadian Luar Biasa KMS : Kartu Menuju Sehat KRR : Kesehatan Reproduksi Remaja KVA : kurang Vitamin A LANSIA : Lanjut Usia LGG : Larutan Gula Garam LKMD : Lembaga ketahanan Masyarakat Desa LSM : Lembaga Swadaya Masyarakat MCK : Mandi Cuci Kakus Miras : Minuman Keras MMD : Musyawarah Mufakat Desa MOP : Medis Operasi Pria ( Vasektomi ) MOW : Medis Operasi Wanita ( tubektomi ) NAPSA : Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif NARKOBA : Narkotika dan Obat – obat Terlarang NKKBS : Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera OBH : Obat Batuk Hitam ODHA : Orang Dengan HIV/ AIDS P3K : Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan PAH : Penampungan Air Hujan PD3I : Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan imuunisasi PHBS : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHS : Penyakit Hubungan Seksual PKD : Pos Kesehatan Desa PKD : Poliklinik Kesehatan Desa PMI : Palang Merah Indonesia PMR : Palang Merah Remaja PMS : Penyakit Menular Seksual POD : Pos Obat desa Polindes : Pondok Bersalin Desa
68 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
POSYANDU : Pos Pelayanan Terpadu Posyandu : Pos Pelayanan Terpadu PSN : Pemberantasan sarang Nyamuk PUS : Pasangan Usia Subur PUSKESMAS : Pusat Kesehatan Masyarakat PUSLING : Puskesmas Keliling PUSTU : Puskesmas Pembantu SAMIJAGA : Sarana Air Minum dan Jamban Keluarga SARS : Severe Acute Respiratory Syndrom TOGA : Tanaman Obat Keluarga TT : Tetanus Toxoid UCI : Universal Child Imunization UKGMD : Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa UKGS : Usaha Kesehatan Gigi Sekolah UKK : Usaha Kesehatan Keluarga UKS : Usaha Kesehatan Sekolah UPGK : Usaha Peningkatan Gizi Keluarga WUS : Wanita Usia Subur Sterilisasi adalah suatu usaha untuk membebaskan alat-alat atau bahan-bahan dari segala bentuk kehidupan terutama Mikroba. Desinfeksi adalah suatu usaha memusnahkan mikroba dengan menggunakan zat-zat kimia tertentu. Zat kimia yang digunakan disebut Desinfektan
PENEMU-PENEMU BIDANG KESEHATAN Insulin : Frederick Grant Banting Negara Kanada, tgl 14 November
Diperingati sebagai hari Diabetes Dunia Stethoscope : Rene Laennec Berasal dari Negara Perancis Mikroskop : Mikroskop Adalah Anthoni van Leeuwenhoek . Sinar Rontgen : Wilhelm Conrad Rontgen Berasal dari Negara Jerman Termometer : Galileo Galilei Berasal dari Negara Italia HIV : Franscoise Barre-Sinousse dan Luc Montagnier
UNDANG-UNDANG KESEHATAN 1. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan,
Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor: 2/P/SKB/2003, Nomor 1068/Menkes/SKB/VII/2003, dan Nomor MA/230 B/2003, Nomor 4415-404 Tahun 2003 tentang Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah Pusat
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
69 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
CATATAN ………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
70 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
…….………………………………………………………………………………………………………………………………………
………….…………………………………………………………………………………………………………………………………
……………….……………………………………………………………………………………………………………………………
…………………….………………………………………………………………………………………………………………………
………………………….…………………………………………………………………………………………………………………
……………………………….……………………………………………………………………………………………………………
…………………………………….………………………………………………………………………………………………………
………………………………………….…………………………………………………………………………………………………
……………………………………………….……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………….………………………………………………………………………………………
………………………………………………………….…………………………………………………………………………………
……………………………………………………………….……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………….………………………………………………………………………
………………………………………………………………………….…………………………………………………………………
……………………………………………………………………………….……………………………………………………………
…………………………………………………………………………………….………………………………………………………
………………………………………………………………………………………….…………………………………………………
……………………………………………………………………………………………….……………………………………………
…………………………………………………………………………………………………….………………………………………
………………………………………………………………………………………………………….…………………………………
71 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
……………………………………………………………………………………………………………….……………………………
…………………………………………………………………………………………………………………….………………………
………………………………………………………………………………………………………………………….…………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………….………………………………………………………………………………………………
………………………………………………….…………………………………………………………………………………………
……………………………………………………….……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………….………………………………………………………………………………
………………………………………………………………….…………………………………………………………………………
……………………………………………………………………….……………………………………………………………………
…………………………………………………………………………….………………………………………………………………
………………………………………………………………………………….…………………………………………………………
………………………………………………………………………….…………………………………………………………………
……………………………………………………………………………….……………………………………………………………
…………………………………………………………………………………….………………………………………………………
………………………………………………………………………………………….…………………………………………………
……………………………………………………………………………………………….……………………………………………
…………………………………………………………………………………………………….………………………………………
………………………………………………………………………………………………………….…………………………………
……………………………………………………………………………………………………………….……………………………
……………………………………………………………………………………………………….……………………………………
…………………………………………………………………………………………………………….………………………………
………………………………………………………………………………………………………………….…………………………
……………………………………………………………………………………………………………………….……………………
…………………………………………………………………………………………………………………………….………………
………………………………………………………………………………………………………………………………….…………
……………………………………………………………………………………………………………………………………….……
…………………………………………………………………………………………………………………………………………….
72 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
…………………………………………………………………………………………………………………………………….………
………………………………………………………………………………………………………………………………………….…
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
….…………………………………………………………………………………………………………………………………………
……….……………………………………………………………………………………………………………………………………
…………….………………………………………………………………………………………………………………………………
………………….…………………………………………………………………………………………………………………………
……………………….……………………………………………………………………………………………………………………
………
DAFTAR PUSTAKA
PEDOMAN PELAKSANAAN UKS
DI SEKOLAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR
TAHUN 2012
Edisi Revisi
KATA PENGANTAR
Sesuai dengan perkembangan berbagai masalah dalam pelaksanaan Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS) pada saat ini, Pedoman Pelaksanaan UKS di Sekolah/Madrasah dipandang
perlu untuk disempurnakan.
Penyempurnaan pedoman ini dilakukan berdasarkan masalah dari berbagai pihak yang
perduli dengan UKS dan pembahasannya melibatkan empat Kementerian terkait yaitu
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Agama,
dan Kementerian Dalam Negeri.
Dengan disempurnakannya Pedoman Pelaksanaan UKS di Sekolah/Madrasah oleh Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar, diharapkan para Kepala Sekolah/Madrasah dan guru sebagai Tim
Pelaksana UKS dapat lebih mengimplementasikan program UKS dengan baik, sehingga
sangat membantu pencapaian tujuan akhir dari program ini yaitu meningkatkan prestasi
belajar peserta didik melalui peningkatan derajat kesehatan.
Untuk itu, Saya berharap semoga pedoman ini dapat dimanfaatkan secara optimal oleh
kepala sekolah dan guru sebagai Tim Pelaksana UKS.
Kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya penerbitan pedoman ini, kami
menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Jakarta, Agustus 2012
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
Dr. Thamrin Kasman
NIP. 19601126 1988031001
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
A. Latar belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
B. Sasaran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
C. Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
D. Ruang Lingkup . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
E. Berbagai Informasi Tentang UKS . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
BAB II PENYUSUNAN RENCANA KEGIATAN UKS . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
BAB III PEDOMAN PELAKSANAAN TIGA PROGRAM POKOK UKS . . . . . . . . 11
A. Pendidikan Kesehatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11
B. Pelayanan Kesehatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 16
C. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 20
BAB IV PELAKSANAAN MONITORING, EVALUASI, DAN PELAPORAN . . . . 25
A. Monitoring . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 25
B. Evaluasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 28
C. Pelaporan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 31
BAB V PENUTUP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 35
DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 36
LAMPIRAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 37
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keberhasilan pembinaan dan pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah/madrasah
(UKS) pada akhirnya akan terlihat/tercermin pada perilaku hidup sehat dan derajat
kesehatan peserta didik, dan ini merupakan dampak yang diharapkan dari keseluruhan
pola pembinaan dan pengembangan UKS. Hal ini dikarenakan UKS merupakan wadah
dan program untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan
peserta didik sedini mungkin, yang dilakukan secara terpadu oleh 4 Kementerian terkait
beserta seluruh jajarannya baik di pusat maupun di daerah. Adapun landasannya, yaitu
SKB 4 Menteri, yaitu Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan, Menteri Agama
dan Menteri Dalam Negeri.
Usaha membina, mengembangkan, dan meningkatkan kemampuan hidup sehat dan
derajat kesehatan peserta didik dilaksanakan melalui program pendidikan di
sekolah/madrasah dengan berbagai kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikulernya,
serta melalui usaha-usaha lain diluar sekolah/madrasah yang dilakukan dalam rangka
pembinaan dan pemeliharaan kesehatan masyarakat.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh Tim Pembina UKS Pusat ternyata
masih cukup banyak sekolah/madrasah yang belum melaksanakan UKS secara baik dan
benar, terutama disebabkan kurangnya buku-buku/pedoman pelaksanaan UKS di
sekolah/madrasah. Dengan adanya buku ini diharapkan dapat membantu Tim
Pelaksana UKS dalam melaksanakan program UKS di sekolah/madrasah,
B. SASARAN
Sasaran Pedoman Pelaksanaan UKS ini adalah Tim Pelaksana UKS di sekolah/madrasah
baik negeri maupun swasta.
C. TUJUAN
Tujuan dari Pedoman Pelaksanaan UKS ini ialah agar UKS dapat dilaksanakan di
sekolah/madrasah sesuai dengan panduan dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh
Tim Pembina UKS. Secara rinci tujuan yang hendak dicapai adalah sebagai berikut:
a. Membantu guru dan kepala sekolah/madrasah sebagai Tim Pelaksana UKS dalam
memahami berbagai informasi tentang UKS dan dapat melaksanakannya
disekolah/madrasah masing-masing;
1
b. Membantu guru dan kepala sekokah sebagai Tim Pelaksana UKS dalam memahami
cara menyusun dan melaksanakan rencana kegiatan UKS di sekolah/madrasah
masing-masing;
c. Membantu guru dan kepala sekolah/madrasah sebagai Tim Pelaksana UKS dalam
memahami dan menguasai cara melaksakan tiga program pokok UKS (Trias UKS);
d. Membantu guru dan kepala sekolah/madrasah sebagat Tim Pelaksana UKS dalam
memahami dan menguasai cara melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
UKS.
D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup buku ini adalah bagaimana melaksanakan UKS secara benar yang
meliputi bagaimana pembentukan Tim Pelaksana UKS, penyusunan rencana/program
UKS bagi Tim Pelaksana UKS, dan cara melaksanakan program UKS serta bagaimana
cara melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporannya.
E. BERBAGAI INFORMASI TENTANG UKS
1. Tujuan UKS
a. Tujuan Umum
Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah/madrasah adalah untuk meningkatkan mutu
pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku
hidup bersih dan sehat serta derajat kesehatan peserta didik dan menciptakan
lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan
perkembangan Yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia
Indonesia seutuhnya.
b. Tujuan Khusus
Memupuk kebiasaan hidup sehat dan meningkatkan derajat kesehatan peserta
didik yang di dalamnya mencakup:
1) Memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip
hidup sehat serta berpartisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan;
2) Sehat, baik dalam arti fisik, mental maupun sosial dan;
3) Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap Pengaruh buruk
penyalahgunaan narkotika, Obat-obatan dan bahan bebahaya, alkohol
(minuman keras), rokok dan sebagainya.
2
2. Sasaran UKS
Sasaran UKS adalah peserta didik dari tingkat pendidikan dasar sampai dengan
tingkat pendidikan menengah (TK, SD, SMP, dan SMA/SMK) termasuk peserta didik
di perguruan agama beserta lingkungannya.
3. Sasaran Pembinaan UKS
Adapun sasaran Pembinaan UKS adalah sebagai berikut:
a. Peseta didik;
b. Pembina teknis (guru dan petugas kesehatan);
c. Pembina nonteknis (pengelola pendidikan, karyawan sekolah/madrasah);
d. Sarana dan prasarana pendidikan serta pelayanan kesehatan;
e. lingkungan (lingkungan sekolah/madrasah, lingkungan keluarga, lingkungan
masyarakat sekitar sekolah/madrasah).
4. Ruang Lingkup UKS di Sekolah/madrasah
Ruang lingkup UKS adalah ruang lingkup yang tercermin dalam Tiga Program pokok
Usaha Kesehatan Sekolah/madrasah (disebut Trias UKS) meliputi;
a. Penyelenggaraan Pendidikan Kesehatan;
b. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan;
c. Pembinaan lingkungan Sekolah/madrasah Sehat.
5. Ruang Lingkup Pembinaan UKS
a. Penyusunan perencanaan program;
b. Pelaksanaan program;
c. Pengendalian program;
d. Penilaian dan penelitian;
e. Manajemen dan organisasi termasuk ketenagaan, sarana dan prasarana serta
pembiayaan.
6. Tim Pembina UKS dan Tim Pelaksana UKS
Untuk melaksanakan tugas pembinaan dan pengembangan UKS secara terpadu dan
terkoordinasi, maka dibentuk Tim Pembina UKS pada setiap jenjang Pemerintahan,
yaitu:
a. Tim Pembina UKS Tingkat Pusat;
b. Tim Pembina UKS Tingkat Provinsi;
c. Tim Pembina UKS Tingkat Kab/Kota; 3
d. Tim Pembina UKS Tingkat Kecamatan.
Sedangkan di sekolah/madrasah/madrasah dinamakan Tim Pelaksana UKS.
Sedangkan struktur organisasi Tim Pembina UKS tingkat Kecamatan; yang bertugas
langsung membina sekolah/madrasah di wilayah kerjanya adalah sebagai berikut:
Ketua : Camat;
Ketua I : Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tingkat Kecamatan;
Ketua II : Kepala Puskesmas;
Ketua III : Penilik/Pendais/Pergurais/PPA/KUA;
Ketua IV : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan;
Ketua V : Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan;
Sekretaris : Sekretaris Kecamatan;
Anggota : *Kantor Kecamatan;
* Puskesmas;
* Kementerian Agama;
* PKK Kecamatan
7. Tim Pelaksana UKS yaitu:
Pembina : Lurah/Kepala Desa;
Ketua : Kepala Sekolah/madrasah;
Sekretaris I : Guru Pembina UKS/Pembina UKS;
Sekretaris II : Ketua Komite Sekolah/madrasah;
Anggota : 1. Komite Sekolah/madrasah;
2. Petugas UKS Puskesmas;
3. Guru;
4. Siswa.
8. Tugas dan Fungsi Tim Pelaksana UKS
Tugas:
a. Melaksanakan tiga program UKS yaitu Pendidikan Kesehatan, Pelayanan
Kesehatan, dan Pembinaan Lingkungan Sekolah/madrasah Sehat.
b. Menjalin kerjasama dengan orang tua murid (komite sekolah/madrasah).
c. Mengadakan pengendalian/evaluasi, menyusun program dan menyampaikan
laporan ke TP UKS Kecamatan.
d. Melaksanakan ketatausahaan.
4
Fungsi:
Sebagai penanggung jawab dan pelaksana program UKS di Sekolah/madrasah
berdasarkan prioritas kebutuhan dan kebijakan yang ditetapkan TP UKS Kecamatan.
9. Program Pembinaan dan Pengembangan UKS meliputi:
a. Program pembinaan peserta didik.
1) Pendidikan kesehatan;
2) Pelayanan kesehatan.
b. Program Pembinaan Pembina UKS (ketenagaan):
Peningkatan jumlah (kuantitas), melalui:
- Pendidikan formal dan non formal;
- Pelatihan, bimbingan teknis, seminar, dan lokakarya;
- Monitoring dan evaluasi;
- Pengawasan.
c. Program Pembinaan Sarana Prasarana Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan.
1) Ruang UKS, tempat tidur, alat ukur Berat Badan dan Tinggi Badan, Obat-obatan
sederhana, tensi meter, kartu snellen, media Komunikasi Informasi Edukasi
(KIE), alat peraga kesehatan.
2) Buku pencatatan pemerikasaan kesehatan peserta didik, buku/lembar rujukan.
d. Program Pembinaan lingkungan:
1) Lingkungan fisik (konstruksi ruang dan bangunan, pencahayaan, ventilasi,
kebisingan, kepadatan, sarana air bersih dan sanitasi, halaman, jarak papan
tulis, vektor penyakit, kantin, meja, kursi)
2) Lingkungan non fisik (perilaku tidak merokok, perilaku membuang sampah
pada tempatnya, perilaku mencuci tangan menggunakan sabun dan air bersih
mengalir, dan perilaku memilih makanan jajanan yang sehat)
e. Program Pengembangan.
Pihak sekolah/madrasah dapat melakukan program pengembangan dengan
bekerja sama dengan pihak-pihak terkait (stakeholder) dalam pelaksanaan
program UKS. Disamping itu pihak sekolah/madrasah diharapkan dapat
menularkan ke sekolah/madrasah-sekolah/madrasah lain di lingkungannya.
5
BAB II
PENYUSUNAN RENCANA KEGIATAN UKS
1. Rencana kegiatan UKS tahunan
Rencana Kegiatan UKS tahunan ialah rangkaian dan tahap kegiatan UKS yang disusun
oleh Tim Pelaksana UKS yang akan dilaksanakan selama satu tahun pelajaran oleh Tim
Pelaksana UKS.
2. Rencana Kegiatan UKS/Rencana Anggaran Belanja UKS merupakan bagian dari Rencana
Kerja Sekolah/madrasah (RKS) dan Rencana Anggaran Belanja Sekolah/madrasah (RABS).
3. Langkah pelaksanaan:
a. Menyusun Rencana Kegiatan UKS dan Rencana Anggaran Belanja UKS;
b. Mengajukan Rencana Kegiatan UKS dan Rencana Anggaran Belanja UKS tersebut pada
rapat pengurus Komite Sekolah/madrasah untuk dimasukkan pada RKS dan RABS;
c. Sekolah dan komite sekolah menetapkan dan mengalokasikan ke dalam RKS dan RABS.
4. Penyusunan Rencana Kegiatan UKS
Dalam penyusunan rencana kegiatan tahunan melibatkan semua anggota Tim Pelaksana
UKS.
5. Dalam penyusunan Rencana Kegiatan UKS memperhatikan:
a. Kegiatan
Kegiatan mengacu pada program UKS yaitu:
1) Program pendidikan kesehatan;
2) Program pelayanan kesehatan;
3) Program peningkatan mutu ketenagaan;
4) Program pengadaan sarana prasarana;
5) Program pembinaan lingkungan sekolah/madrasah sehat.
b. Jenis Kegiatan
Kegiatan terdiri dari 2 jenis
1) Kegiatan yang sudah baku dan rutin dilaksanakan dalam hal ini yang perlu
direncanakan ialah:
a) Waktu pelaksanaan agar disesuaikan dengan kalender pendidikan;
b) Cara pelaksanaan agar tidak tumpang tindih dan perlu dilaksanakan secara
terpadu; 6
c) Dana pelaksanaan
Contoh kegiatan ini adalah pemeriksaan rutin dan berkala
2) Kegiatan yang perlu ditambahkan.
Kegiatan tambahan diusulkan berdasarkan hasil evaluasi/pengamatan agar sesuai
dengan kebutuhan. Kegiatan tambahan ini mengacu pada program UKS.
Contoh penyusunan kegiatan berdasarkan kebutuhan yang diketahui dari hasil
evaluasi/pengamatan, yaitu:
a) Bila banyak peserta didik yang menderita penyakit kulit, perlu dibuat kegiatan
pendidikan kebersihan pribadi yang ditekankan pada kebersihan kulit dan upaya
pengobatannya;
b) Bila tingkat kemampuan guru dalam melaksanakan kegiatan pendidikan
kesehatan masih kurang, maka perlu diadakan kegiatan peningkatan mutu
(pengetahuan/kemampuan) guru umpamanya penataran (alih teknologi) oleh
petugas Puskesmas;
c) Bila kegiatan pendidikan tidak dapat berjalan dengan baik karena kurangnya alat
peraga, maka perlu diadakan alat peraga pendidikan kesehatan (kegiatan
pengadaan alat peraga);
d) Untuk melaksanakan pemeliharaan keberhasilan lingkungan sekolah/madrasah
diperlukan alat-alat kebersihan, maka perlu diperhitungkan macam dan jumlah
alat/bahan yang dibutuhkan selama satu tahun ajaran;
e) Bila lingkungan sekitar sekolah/madrasah dapat menjadi tempat berkembang
biaknya nyamuk, maka perlu diadakan kegiatan PSN (pemberantasan Sarang
Nyamuk).
c. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Waktu pelaksanaan kegiatan diatur dan disesuaikan dengan kalender pendidikan.
Kegiatan yang melibatkan peserta didik dan guru agar diatur sehingga tidak
mengganggu proses belajar mengajar, serta tidak dilaksanakan pada masa ujian.
d. Dana kegiatan
Kegiatan yang memerlukan dana perlu dipertimbangkan dan diatur sehingga dana
yang diperlukan tidak memberatkan orang tua (disesuaikan dengan kemampuan).
Sumber dana kegiatan pada sekolah/madrasah diperoleh dari orang tua peserta didik,
dan sumbangan lain yang tidak mengikat, serta dana yang diusahakan oleh
sekolah/madrasah melalui kegiatan
7
CONTOH RENCANA KEGIATAN UKS DI SD/MI
Tahun Pelajaran …………………………….
SD/MI : …………………………………………
Kec. : …………………………………………
No Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Keterangan
A. Manajemen
1. Rapat Tahunan
2. Rapat Tengah Tahunan
X X Dalam kolom
keterangan dapat
dicantumkan hal-hal
yang berkaitan
dengan kegiatan
seperti:
- jumlah guru yang
ditatar
- jumlah murid yang
direncanakan
mengikuti
program dokter
kecil/KKR.
B Pendidikan Kesehatan
a. Kurikuler X X X X X X X X X X X X
b. Ekstrakurikuler X X X X X X X X X X X X
C Pelayanan Kesehatan
a. Penyuluhan Kesehatan
X X X X
b. Penjaringan kesehatan X
c. Pemerikasaan berkala X X
d. Bulan Imunisasi anak
sekolah
X X
D Pembinaan lingkungan
sekolah sehat
a. Melakukan identifikasi
masalah
X X
b. Perbaikan sarana X X X X X X X X X X
c. Pengendalian X X X X X X X X X X
8
No Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Keterangan
E Pengadaan sarana UKS
a. Pengadaan alat/bahan
UKS
X X X
b. Pengadaan buku bacaan X X
F Peningkatan mutu guru
dan peserta didik
a. Ceramah/pelatihan X X X
b. Studi siswa X
………………………………………..
Kepala SD/MI
Selaku Ketua Tim Pelaksana
……………………………………………
9
PROGRAM KEGIATAN UKS, SASARAN DAN
PEMBIAYAAN YANG DIPERLUKAN
No Program Kegiatan Sasaran Pembiayaan Keterangan
(1) (2) (3) (4) (5)
1) dicatat siapa/apa yang menjadi sasaran dan berapa target jumlahnya
2) dicatat biaya yang diperlukan masing-masing kegiatan
………………………………………..
Kepala SD/MI
Selaku Ketua Tim Pelaksana
……………………………………………
10
BAB III
PEDOMAN PELAKSANAAN TIGA PROGRAM POKOK UKS
Untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik
dilakukan upaya menanamkan prinsip hidup sehat sedini mungkin melalui pendidikan
kesehatan,pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah/madrasah sehat yang
dikenal dengan nama tiga program pokok UKS (TRIAS UKS).
A. PENDIDIKAN KESEHATAN
Pendidikan kesehatan adalah upaya yang diberikan berupa bimbingan dan atau
tuntunan kepada peserta didik tentang kesehatan yang meliputi seluruh aspek
kesehatan pribadi (fisik, mental dan sosial) agar kepribadiannya dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik melalui kegitan intrakurikuler dan ekstrakurikuler.
1. Tujuan Pendidikan Kesehatan.
Tujuan pendidikan kesehatan ialah agar peserta didik:
a. Memiliki pengetahuan tentang kesehatan,termasuk cara hidup sehat dan teratur;
b. Memiliki nilai dan sikap yang positif terhadap prinsip hidup sehat;
c. Memiliki keterampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan dengan
pemeliharaan, pertolongan, dan perawatan kesehatan;
d. Memiliki perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS);
e. Mengerti dan dapat menerapkan prinsip-prinsip pencegahan penyakit.
f. Memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk diluar (narkoba, arus informasi,
dan gaya hidup yang tidak sehat).
2. Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan
Pelaksanaan pendidikan kesehatan diberikan melalui:
a. Kegiatan Kurikuler
Pelaksanaan pendidikan kesehatan melalui kegiatan kurikuler adalah
pelaksanaan pendidikan pada jam pelajaran. Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan
sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) khususnya pada
standard isi yang telah diatur dalam Peraturan Mendiknas nomor 22 tahun 2006
pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
1) Taman Kanak-kanak/Raudhatuh Athfal
Pelaksanaan pendidikan kesehatan sesuai dengan Garis-garis Besar Program
Pengajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, yang diberikan
11
pengenalan,pembangkit minat,dan penanaman kebiasaan hidup sehat.
Materi pendidikan kesehatan mencakup:
a) Kebersihan dan kesehatan pribadi;
b) Kebersihan dan kerapihan lingkungan;
c) Makanan dan minuman sehat.
2) Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
Pelaksanaan pendidikan kesehatan melalui kegiatan kurikuler adalah
pelaksanaan pendidikan pada jam pelajaran. Pelaksanaan Pendidikan
Kesehatan sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
khususnya pada standard isi yang telah diatur dalam Peraturan Mendiknas
nomor 22 tahun 2006 pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan. Pelaksanaannya diberikan melalui peningkatan pengetahuan
penanaman nilai dan sikap positif terhadap prinsip hidup sehat dan
peningkatan keterampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan dengan
pemeliharaan,pertolongan dan perawatan kesehatan.
Materi pendidikan kesehatan mencakup:
a) Menjaga kebersihan diri;
b) Mengenal pentingnya imunisasi;
c) Mengenal makanan sehat;
d) Mengenal bahaya penyakit diare,demam berdarah dan influenza;
e) Menjaga kebersihan lingkungan (sekolah/madrasah dan rumah);
f) Membiasakan buang sampah pada tempatnya
g) Mengenal cara menjaga kebersihan alat reproduksi;
h) Mengenal bahaya merokok bagi kesehatan;
i) Mengenal bahaya minuman keras;
j) Mengenal bahaya narkoba;
k) Mengenal cara menolak ajakan menggunakan narkoba;
l) Mengenal cara menolak perlakuan pelecehan seksual.
3) Sekolah Menengah Pertama/Madrash Tsanawiyah
Pelaksanaan pendidikan kesehatan melalui kegiatan kurikuler adalah
pelaksanaan pendidikan pada jam pelajaran. Pelaksanaan Pendidikan
Kesehatan sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
khususnya pada standard isi yang telah diatur dalam Peraturan Mendiknas
nomor 22 tahun 2006 pada mata Pelajaran Pendidikan Jasmani,Olahraga dan
Kesehatan, dimana untuk pendidikan kesehatan pelaksanaanya dilakukan
melalui peningkatan pengetahuan, keterampilan, penanaman kebiasaan 12
hidup sehat, terutama melalui pemahaman penafsiran konsep-konsep yang
berkaitan dengan prinsip hidup sehat.
Materi pendidikan kesehatan mencakup:
a) Memahami pola makanan sehat;
b) Memahami perlunya keseimbangan gizi;
c) Memahami berbagai penyakit menular seksual;
d) Mengenal bahaya seks bebas;
e) Memahami berbagai penyakit menular yang bersumber dari lingkungan
yang tidak sehat;
f) Memahami cara menghindari bahaya kebakaran;
g) Memahami cara menghadapi berbagai bencana alam.
4) Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah
Pelaksanaan pendidikan kesehatan melalu kegiatan kurikuler adalah
pelaksanaan pendidikan pada jam pelajaran. Pelaksanaan Pendidikan
Kesehatan sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
khususnya pada standard isi yang telah diatur dalam Peraturan Mendiknas
nomor 22 tahun 2006 pada dimata Pelajaran Pendidikan Jasmani,Olahraga
dan Kesehatan. Pelaksanaannya dilakukan melalui peningkatan
pengetahuan,keterampilan,terutama melalui peningkatan pemahaman dan
penafsiran konsep-konsep yang berkaitan dengan prinsip hidup sehat
sehingga mempunyai kemampuan untuk menularkan perilaku hidup sehat
dalam kehidupan sehari-hari.
Materi pendidikan kesehatan mencakup:
a) Menganilisis bahaya penggunaan narkoba;
b) Memahami berbagai peraturan perundangan tentang narkoba;
c) Menganalisis dampak seks bebas;
d) Memahami cara menghindari seks bebas;
e) Memahami bahaya HIV/AIDS;
f) Memahami cara menghindari penularan seks bebas. Pada
sekolah/madrasah kejuruan yang banyak menggunakan mesin-
mesin,peralatan tenaga listrik/elektronika bahan kimia untuk pelaksanaan
praktek dibengkel sekolah/madrasah dapat mengakibatkan resiko atau
bahaya kecelakaan bagi peserta didik. Untuk itu perlu ditanamkan sikap
hidup yang selalu mengutamakan keselamatan kerja. Sehingga
pendidikan kesehatan untuk sekolah/madrasah kejuruan harus
ditekankan juga kepada pendidikan keamanan dan keselamatan kerja. 13
5) Sekolah Luar Biasa
Pendidikan kesehatan pada SDLB, SMPLB, dan SMALB dilaksanakan sesuai
dengan kurikulum, materi, maupun metode pengajarannya disesuaikan
dengan kebutuhan,tingkat kemampuan peserta didik,tingkat kemampuan
guru serta situasi dan kondisi sekolah, peserta didik, sarana dan fasilitas
pedidikan yang tersedia.
b. Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa (termasuk
kegiatan pada waktu libur) yang dilakukan di sekolah/madrasah ataupun diluar
sekolah/madrasah dengan tujuan antara lain untuk memperluas pengetahuan
dan keterampilan siswa serta melengkapi upaya pembinaan manusia Indonesia
seutuhnya. Kegiatan ekstrakurikuler mencakup kegiatan yang berkaitan dengan
pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan
sekolah/madrasah sehat.
1) Kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan pendidikan kesehatan antara
lain;
a) Wisata siswa;
b) Kemah (Persami);
c) Ceramah, diskusi;
d) Lomba-lomba;
e) Bimbingan hidup sehat;
f) Apotik hidup;
g) Kebun sekolah;
h) Kerja bakti;
i) Majalah dinding;
j) Pramuka;
k) Piket sekolah.
Catatan: OSIS mempunyai peranan yang besar dalam pelaksanaan program
UKS yang dilakukan secara ekstrakurikuler di SMP dan SMA. Dalam
pelaksanaan program UKS, OSIS dapat mengamati adanya masalah yang
berkaitan dengan kesehatan, melaporkannya kepada guru pembina OSIS,
agar bersama-sama mencari cara penanggulangannya antara lain berupa
kegiatan berdasarkan konsep 7K.
14
3. Pendekatan dan Metode
a. Pendekatan
Beberapa pendekatan yang dapat dilakukan dalam rangka melaksanakan
pendidikan kesehatan antara lain ialah:
1) pendekatan individual
2) pendekatan kelompok
a) kelompok kelas;
b) kelompok bebas;
c) lingkungan keluarga.
Agar tujuan pendidikan kesehatan bagi para peserta didik dapat tercapai secara
optimal, dalam pelaksanaannya hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
1) Sesuai dengan tingkat kemampuan dan perbedaan individual peserta didik
2) Diupayakan sebanyak-banyaknya melibatkan peran aktif peserta didik
3) Sesuai dengan situasi dan kondisi setempat
4) Selalu mengacu pada tujuan pendidikan kesehatan termasuk upaya alih
teknologi
5) Memperhatikan kebutuhan pembangunan nasional
6) Mengikuti/memperhatikan perkembangan pengetahuan dan teknologi
b. Metode
Dalam proses belajar mengajar guru dan Pembina dapat menggunakan metode;
a) Belajar kelompok;
b) Kerja kelompok/penugasan;
c) Diskusi/ceramah;
d) Belajar perorangan;
e) Pemberian tugas;
f) Karya wisata;
g) Bermain peran;
h) Tanya jawab;
i) Simulasi;
15
B. PELAYANAN KESEHATAN
1. Tujuan pelayanan kesehatan
Tujuan pelayanan kesehatan di sekolah/madrasah adalah untuk:
a. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan melakukan tindakan hidup sehat
dalam rangka membentuk perilaku hidup sehat.
b. Meningkatkan daya tahan tubuh peserta didik terhadap Penyakit dan mencegah
terjadinya penyakit, kelainan dan cacat.
c. Menghentikan proses penyakit dan pencegahan komplikasi akibat penyakit,
kelainan, pengembalian fungsi dan peningkatan kemampuan peserta didik yang
cedera/cacat agar dapat berfungsi optimal.
2. Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan di sekolah dilaksanakan oleh Tim Kesehatan dari Puskesmas
bekerjasama dengan guru dan kader kesehatan sekolah. Pelayanan Kesehatan
sekolah dilaksanakan secara menyeluruh (komprehensif), dengan mengutamakan
kegiatan promotif dan preventif serta didukung kegiatan kuratif dan rehabilitatif
untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal meliputi:
a. Kegiatan Peningkatan (Promotif)
Kegiatan promotif (peningkatan) dilaksanakan melalui kegiatan penyuluhan
kesehatan dan latihan keterampilan yang dilaksanakan secara ekstrakurikuler,
yaitu:
1) Latihan keterampilan teknis dalam rangka pemeliharan kesehatan, dan
pembentukan peran serta aktif peserta didik dalam pelayanan kesehatan,
antara lain:
• Dokter Kecil;
• Kader Kesehatan Remaja;
• Palang Merah Remaja;
• Saka Bhakti Husada.
2) Pembinaan sarana keteladanan yang ada di lingkungan sekolah antara lain:
• Pembinaan Kantin Sekolah Sehta;
• Pembinaan lingkungan sekolah yang terpelihara dan bebas dari faktor
pembawa penyakit.
3) Pembinaan keteladanan berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
16
b. Kegiatan Pencegahan (Preventif)
Kegiatan pencegahan dilaksanakan melalui kegiatan peningkatan daya tahan
tubuh, kegiatan pemutusan mata rantai penularan penyakit dan kegiatan
penghentian proses penyakit pada tahap dini sebelum timbul penyakit, yaitu:
1) Pemeliharaan kesehatan yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus
untuk penyakit-penyakit tertentu, antara lain demam berdarah, kecacingan,
muntaber.
2) Penjaringan (screening) kesehatan bagi anak yang baru masuk sekolah.
3) Pemeriksaan berkala kesehatan tiap 6 bulan.
4) Mengikuti (memonitoring/memantau) pertumbuhan peserta didik.
5) Immunisasi peserta didik kelas I dan kelas VI di sekolah dasar dan madrasah
ibtidaiyah.
6) Usaha pencegahan penularan penyakit dengan jalan memberantas sumber
infeksi dan pengawasan kebersihan lingkungan sekolah dan perguruan
agama.
7) Konseling kesehatan remaja di sekolah dan perguruan agama oleh kader
kesehatan sekolah, guru BP dan guru agama dan Puskesmas oleh Dokter
Puskesmas atau tenaga kesehatan lain.
c. Kegiatan Penyembuhan dan Pemulihan (Kuratif dan Rehabilitatif)
Kegiatan penyembuhan dan pemulihan dilakukan melalui kegiatan mencegah
komplikasi dan kecacatan akibat proses penyakit atau untuk meningkatkan
kemampuan peserta didik yang cedera atau cacat agar dapat berfungsi optimal,
yaitu:
1) Diagnose dini;
2) Pengobatan ringan;
3) Pertolongan pertama pada kecelakaan dan pertolongan pertama pada
penyakit; dan
4) Rujukan medik.
3. Tempat Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan terhadap peserta didik dilakukan
a. Di sekolah/madrasah dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler dan
b. Di Puskesmas dan instansi kesehatan jenjang berikutnya sesuai kebutuhan.
17
4. Metode pelayanan kesehatan
a. Pelayanan Kesehatan di Sekolah/madrasah
Pelayanan kesehatan di sekolah/madrasah dilakukan sebagai berikut:
1) Sebagian kegiatan pelayanan kesehatan di sekolah/madrasah perlu di
delegasikan kepada guru, setelah guru ditatar/dibimbing oleh petugas
Puskesmas. Kegiatan tersebut adalah kegiatan peningkatan (promotif),
pencegahan (preventif) dan dilakukan pengobatan sederhana pada waktu
terjadi kecelakaan atau penyakit sehingga selain menjadi kegiatan pelayanan,
juga menjadi kegiatan pendidikan.
2) Sebagian lagi pelayanan kesehatan hanya boleh dilakukan oleh petugas
Puskesmas dan dilaksanakan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
secara terpadu (antara kepala sekolah/madrasah dan petugas Puskesmas)
b. Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Pelayanan kesehatan di Puskesmas adalah bagi peserta didik yang dirujuk dari
sekolah/madrasah (khusus untuk kasus yang tidak dapat diatasi oleh
sekolah/madrasah). Untuk itu perlu diadakan kesepakatan dalam rapat
perencanaan tentang pembiayaan peserta didik yang dirujuk ke Puskesmas.
Sekolah/madrasah sebaiknya mengupayakan dana UKS untuk pembiayaan yang
diperlukan agar masalah pembiayaan tidak menghambat pelayanan pengobatan
yang diberikan.
Untuk ini setiap peserta didik harus memiliki buku/kartu rujukan sesuai tingkat
pelayanan kesehatan.
Tugas dan fungsi Puskesmas adalah melaksanakan kegiatan pembinaan
kesehatan dalam rangka usaha kesehatan di sekolah dan perguruan agama yang
mencaku:
1) Memberikan pencegahan terhadap sesuatu penyakit dengan immuniasi dan
lainnya yang dianggap perlu;
2) Merencanakan pelaksanaan kegiatan dengan pihak yang berhubungan
dengan peserta didik (kepala sekolah, guru, orang tua peserta didik dan lain-
lain);
3) Memberikan bimbingan teknis medik kepada kepala sekolah dan guru dalam
melaksanakan Usaha Kesehatan Sekolah;
4) Memberikan penyuluhan tentang kesehatan pada umumnya dan UKS pada
khususnya kepada kepala sekolah, guru, dan pihak lain dalam rangka
meningkatkan peran serta dalam pelaksanaan UKS;
18
5) Memberikan pelatihan/penataran kepada guru UKS dan kader UKS (Dokter
Kecil dan Kader Kesehatan Remaja);
6) Melakukan penjaringan dan pemeriksaan berkala serta perujukan terhadap
kasus-kasus tertentu yang memerlukannya;
7) Memberikan pembinaan dan pelaksanaan konseling;
8) Menginformasikan kepada kepala sekolah tentang derajat kesehatan dan
tingkat kesegaran jasmani peserta didik dan cara peningkatannya;
9) Menginformasikan secara teratur kepada Tim Pembina UKS setempat
meliputi segala kegiatan pembinaan kesehatan dan permasalahan yang
dialami.
c. Peserta didik yang perlu dirujuk
Adapun peserta didik yang perlu dirujuk adalah:
1) Peserta didik yang sakit sehingga tidak dapat mengikuti pelajaran, dan bila
masih memungkinkan segera disuruh pulang dengan membawa surat
pengantar dan buku/kartu rujukan agar dibawa orang tuanya ke sarana
pelayanan kesehatan yang terdekat.
2) Bila Peserta didik cedera/sakit yang tidak memungkinkan disuruh pulang dan
segera membutuhkan pertolongan secepatnya agar dibawa ke sarana
pelayanan kesehatan yang terdekat untuk mendapatkan pengobatan. Setelah
itu agar segera diberitahukan kepada orang tuanya untuk datang ke sarana
pelayanan kesehatan tersebut.
d. Pendekatan
Pendekatan pelayanan kesehatan dikelompokan sebagai berikut:
1) Intervensi yang ditujukan untuk menyelesaikan atau mengurangi masalah
perorangan, antara lain pencarian, pemeriksaan, dan pengobatan penderita.
2) Intervensi yang ditujukan untuk menyelesaikan atau mengurangi masalah
lingkungan di sekolah, khususnya masalah lingkungan yang tidak mendukung
tercapainya derajat kesehatan optimal.
3) Intervensi yang ditujukan untuk membentuk perilaku hidup sehat masyarakat
sekolah.
e. Metode yang diperlukan ialah:
1) Pentaran dan pelatiha;
2) Bimbingan kesehatan dan bimbingan khusus (konseling);
3) Penyuluhan kesehatan;
4) Pemeriksaan langsung; dan
5) Pengamatan (observasi) 19
C. PEMBINAAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEHAT
Pembinaan lingkungan sekolah bertujuan untuk mewujudkan lingkungan sehat di
sekolah/madrasah yang memungkinkan setiap warga sekolah/madrasah mencapai
derajat kesehatan setinggi-tingginya dalam rangka mendukung tercapainya proses
belajar yang maksimal bagi setiap peserta didik.
Lingkungan sekolah/madrasah dibedakan menjadi dua yaitu lingkungan fisik dan non
fisik , lingkungan fisik meliputi;
- Konstruksi ruang dan bangunan;
- Sarana air bersih dan sanitasi;
- Halaman;
- Pencahayaan, ventilasi, kebisingan;
- Kepadatan kelas, jarak papan tulis, meja/kursi;
- Vektor penyakit;
- Kantin/Warung sekolah.
Sedangkan lingkungan non fisik meliput perilaku masyarakat sekolah/madrasah, antara
lain;
- Perilaku tidak merokok;
- Perilaku membuang sampah pada tempatnya;
- Perilaku mencuci tanganmenggunakan sabung dan air bersih mengalir;
- Perilaku memilih makanan jajanan yang sehat;
Pelaksanaan pembinaan lingkungan sekolah sehat meliputi kegiatan identifikasi
masalah, perencanaan, intervensi, pemantauan dan evaluasi serta pelaporan.
1. Identifikasi faktor risiko lingkungan sekolah/madrasah
Identifikasi faktor risiko dilakukan dengan cara pengamatan visual dengan
menggunakan instrument pengamatan dan bila perlu dilakukan pengukuran lapangan
dan laboratorium.
Analisa faktor risiko dilakukan dengan cara membandingkan hasil pengamatan dengan
standar yang telah ditentukan. Penentuan prioritas masalah berdasarkan perkiraan
potensi besarnya bahaya atau gangguan yang ditimbulkan, tingkat keparahan dan
pertimbangan lain yang diperlukan sebagai dasar melakukan intervensi.
2. Perencanaan
Yang dimaksud perencanaan adalah kegiatan yang akan dilaksanakan dalam upaya
mengatasi masalah atau menurunkan/menghilangkan risiko kesehatan lingkungan
yang disusun secara sistimatis dan terukur. Dalam perencanaan sudah dimassukkan
rencana pemantauan dan evaluasi dan indikator keberhasilan. Perencanaan masing-20
masing kegiatan/upaya harus sudah terinci volume kegiatan, besarnya biaya, sumber
biaya, waktu pelaksanaan, pelaksana dan penanggungjawab. Agar rencana kegiatan
atau upaya mengatasi masalah atau menurunkan risiko menjadi tanggungjawab
bersama maka dalam menyusun perencanaan hendaknya melibatkan masyarakat
sekolah (peserta didik, guru, kepala sekolah/madrasah, orang tua peserta didik/
komite sekolah, penjaja makanan di kantin sekolah, instansi terkait, Tim Pembina
UKS).
3. Intervensi
Intervensi terhadap faktor risiko lingkungan dan perilaku pada prinsipnya meliputi
tiga kegiatan yaitu penyuluhan, perbaikan sarana dan pengendalian.
a. Penyuluhan
Kegiatan penyuluhan bisa dilakukan oleh pihak sekolah sendiri atau dari pihak luar
yang diperlukan.
b. Perbaikan sarana
Bila dari hasil identifikasi dan penilaian faktor risiko lingkungan ditemukan kondisi
yang tidak sesuai dengan standar teknis maka segera dilakukan perbaikan.
c. Pengendalian
Untuk menjaga dan meningkatkan kondisi kesehatan lingkungan di
sekolah/madrasah, upaya pengendalian faktor risiko disesuaikan dengan kondisi
yang ada, antara lain sebagai berikut;
1) Pemeliharaan ruang dan bangunan
a) Atap dan talang dibersihkan secara berkala sekali dalam sebulan dari
kotoran/sampah yang dapat menimbulkan genangan air;
b) Pembersihan ruang sekolah dan halaman minimal sekali dalam sehari;
c) Pembersihan ruang sekolah harus menggunakan kain pel basah untuk
menghilangkan debu atau menggunakan alat penghisap debu;
d) Membersihkan lantai dengan menggunakan larutan desinfektan;
e) Lantai harus disapu terlebih dahulu sebelum di pel;
f) Dinding yang kotor atau yang catnya sudah pudar harus dicat ulang;
g) Bila ditemukan kerusakan pada tangga segera diperbaiki.
2) Pencahayaan dan kesilauan
a) Pencahayaan ruang sekolah harus mempunyai intensitas yang cukup sesuai
dengan fungsi ruang;
b) Pencahayaan ruang sekolah harus dilengkapi dengan penerangan buatan;
21
c) Untuk menghindari kesilauan maka harus disesuaikan tata letak papan tulis
dan posisi bangku peserta didik;
d) Gunakan papan tulis yang menyerap cahaya.
3) Ventilasi
a) Ventilasi ruang sekolah harus menggunakan sistim silang agar udara segar
dapat menjangkau setiap sudut ruangan;
b) Pada ruang yang menggunakan AC (Air Conditioner)harus disediakan jendela
yang bisa dibuka dan ditutup;
c) Agar terjadi penyegaran pada ruang ber-AC, jendela harus dibuka terlebih
dahulu minimal satu jam sebelum ruangan tersebut dimanfaatkan;
d) Filter AC harus dicuci minimal 3 bulan sekali.
4) Kepadatan ruang kelas
Kepadatan ruang kelas dengan perbandingan minimal setiap peserta didik
mendapat tempat seluas 1,75 M2. Rotasi tempat duduk perlu dilakukan secara
berkala untuk menjaga keseimbangan otot mata.
5) Jarak papan tulis
a) Jarak papan tulis dengan peserta didik paling depan minimal 2,5 M;
b) Jarak papan tulis dengan peserta paling belakang maksimal 9 M;
c) Petugas menghapus papan tulis sebaiknya menggunakan masker.
6) Sarana cuci tangan
a) Tersedia air bersih yang mengalir dan sabun;
b) Tersedia saluran pembuangan air bekas cuci tangan;
c) Bila menggunakan tempat penampungan air bersih maka harus dibersihkan
minimal seminggu sekali.
7) Kebisingan
Untuk menghindari kebisingan agar tercapai ketenangan dalam proses belajar,
maka dapat dilakukan dengan cara;
a) Lokasi jauh dari keramaian, misalnya; pasar, terminal, pusat hiburan, jalan
protokol, rel kereta api;
b) Penghijauan dengan pohon berdaun lebat dan lebar;
c) Pembuatan pagar tembok yang tinggi.
8) Air Bersih
a) Sarana air bersih harus jauh dari sumber pencemaran (tangki septic, tempat
pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, dll);
22
b) Bila terjadi keretakan pada dinding sumur atau lantai sumur agar segera
diperbaiki;
c) Tempat penampungan air harus dibersihkan/dikuras secara berkala.
9) Toilet
a) Toilet harus selalu dalam keadaan bersih dan tidak berbau;
b) Bak air harus dibersihkan minimal sekali dalam seminggu, dan bila tidak
digunankan dalam waktu lama (libur panjang) maka bak air harus
dikosongkan agar tidak menjadi tempat perindukan nyamuk;
c) Menggunakan desinfektan untuk membersihkan lantai, closet serta urinoar;
d) Tersedia sarana cuci tangan dan sabun untuk cuci tangan.
10) Sampah
a) Tersedia tempat sampah di setiap ruangan;
b) Pengumpulan sampah dari seluruh ruang dilakukan setiap hari dan dibuang
ke tempat pembuangan sampah sementara;
c) Pembuangan sampah dari tempat pembuangan sampah sementara ke
tempat pembuangan sampah akhir dilakukan maksimal 3 hari sekali.
11) Sarana pembuangan air limbah
Membersihkan saluran pembuangan limbah terbuka minimal seminggu sekali
agar tidak terjadi perindukan nyamuk dan tidak menimbulkan bau
12) Vektor (pembawa penyakit)
Agar lingkungan sekolah bebas dari nyamuk demam berdarah maka harus
dilakukan kegiatan;
a) Kerja bakti rutin sekali dalam seminggu dalam rangka pemberantasan sarang
nyamuk;
b) Menguras bak penampungan air secara rutin minimal seminggu sekali dan
bila libur panjang dikosongkan;
c) Bila ada kolam ikan dirawat agar tidak ada jentik nyamuk;
d) Pengamatan terhadap jentik nyamuk di setiap penampungan air atau wadah
yang berpontensi adanya jentik nyamuk. Hasil pengamatan dicatat untuk
menghitung container indeks.
13) Kantin/Warung sekolah
a) Makanan jajanan harus dibungkus dan atau tertutup sehingga terlindung dari
lalat, binatang lain dan debu;
23
b) Makanan tidak kadaluarsa;
c) Tempat penyimpanan makanan dalam keadaan bersih, terlindung dari debu,
terhindar dari baham berbahaya, serangga dan hewan lainnya;
d) Tempat pengolahan atau penyiapan makan harus bersih dan memenuhi
syarat kesehatan sesuai ketentuan yang berlaku;
e) Peralatan yang digunakan untuk mengolah, menyajikan dan peralatan makan
harus bersih dan disimpan pada tempat yang bebas dari pencemaran;
f) Peralatan digunakan sesuai dengan peruntukkannya;
g) Dilarang menggunakan kembali peralatan yang dirancang untuk sekali pakai;
h) Penyaji makanan harus selalu menjaga kebersihan, mencuci tangan sebelum
memasak dan setelah dari toilet;
i) Bila tidak tersedia kantin di sekolah maka harus dilakukan pembinaan dan
pengawasan terhadap penjaja makanan disekitar sekolah. Pembinaan dan
pengawasan meliputi jenis makanan/minuman yang dijual, penyajian,
kemasan, bahan tambahan (pengawet, pewarna, penyedap rasa).
14) Halaman
a) Melakukan penghijauan;
b) Melakukan kebersihan halaman sekolah secara berkala seminggu sekali;
c) Menghilangkan genangan air di halaman dengan menutup/mengurug atau
mengalirkan ke saluran umum;
d) Melakukan pengaturan dan pemeliharaan tanaman;
e) Memasang pagar keliling yang kuat dan kokoh tetapi tetap memperhatikan
aspek keindahan.
15) Meja dan kursi peserta didik
Desain meja dan kursi harus memperhatikan aspek ergonomis, permukaan
meja/bangku memiliki kemiringan ke arah pengguna sebesar 15% atau sudut 10o
16) Perilaku
a) Mendorong peserta didik untuk berperilaku hidup bersih dan sehat dengan
memberikan kateladanan, misalnya tidak merokok di sekolah;
b) Membiasakan membuang sampah pada tempatnya;
c) Membiasakan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah buang
air besar, sebelum menyentuh makanan, setelah beramain atau setelah
beraktifitas lainnya;
d) Membiasakan memilih makanan jajanan yang sehat.
24
BAB IV
PELAKSANAAN MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
Agar usaha kesehatan berjalan sesuai dengan rencana, dapat berhasil guna dan berdaya
guna maka perlu dilakukan pengendalian dan pengawasan. Upaya tersebut dapat dilakukan
melalui monitoring, evaluasi dan pelaporan yang dilakukan oleh Tim Pelaksana UKS.
A. MONITORING
Monitoring adalah suatu kegiatan yang dilakukan dalam rangka pengawasan,
pengontrolan atau pengendalian terhadap suatu objek kegiatan yang akan, sedang atau
yang sudah dilaksanakan.
Agar program UKS senantiasa sesuai dengan tuntutan/kebutuhan setiap waktu, maka
umpan balik dari lapangan sangat diperlukan. Untuk itu perlu diadakan monitoring secara
terus menerus, baik terhadap persiapan maupun proses pelaksanaan sebagai
penyempurnaan lebih lanjut.
Monitoring dilakukan oleh Tim Pelaksana UKS pada setiap jenjang dan jenis pendidikan
dan pelaksanaan monitoring ini dilakukan dengan frekuensi sebagai berikut:
• Kepala Sekolah/madrasah selaku Ketua Tim Pelaksana UKS melakukan monitoring
terhadap pelaksanaanTrias Program UKS secara terus menerus.
• Penjaringan data dan informasi dilakukan dengan wawancara dan pengamatan yang
selanjutnya dicatat pada instrumen monitoring dan dilakukan oleh Guru Pembina UKS.
1. Tujuan
Tujuan monitoring, evaluasi dan pelaporan dalam pelaksanaan program pembinaan
dan pengembangan UKS adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana manfaat
maupun keberhasilan dari program yang telah dilaksanakan, serta untuk mengetahui
kendala-kendala dan hambatan-hambatan, sekaligus untuk mengetahui
penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi baik pada tahap perencanaan
pelaksanaan program dan pencapaian dari kegiatan yang dilaksanakan.
2. Hasil Yang Diharapkan
Apabila ada program kegiatan yang kurang sesuai/menyimpang dapat dilakukan
koreksi baik pada perencanaan maupun pada saat proses pelaksanaan kegiatan,
sehingga pelaksnaan program dapat sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.
25
3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup monitoring, evaluasi dan pelaporan meliputi semua aspek di dalam
perencanaan program, di setiap jenjang pendidikan.
4. Sasaran
Sasaran monitoring adalah manajemen/organisasi serta berbagai Program Pembinaan
dan Pengembangan UKS yang dilakukan oleh Tim Pelaksana UKS termasuk Guru,
Kepsek, Peserta didik dan seluruh warga sekolah/madrasah serta sarana prasarana
yang mencakup pelaksanaan program UKS.
Monitoring hendaknya dilakukan secara berkala untuk mengetahui apakah tujuan
program sudah tercapai. Hal ini memungkinkan kita untuk menyesuaikan strategi bagi
pelaksana program tahap berikutnya.
5. Instrumen Monitoring
Untuk memudahkan pelaksanaan monitoring oleh kepala sekolah/madrasah maka
sebaiknya digunakan instrumen monitoring sebagaimana terlampir.
26
ALUR MONITORING
Tim Pembina UKS Pusat (Kemdikbud, Kemenkes, Kemdagri, dan Kemenag)
Tim Pembina UKS Kabupaten/Kota
Tim Pembina UKS Kecamatan
Tim Pelaksana UKS (TK/RA, SD/MI, SDLB, SMP/MTs, SMPLB dan
SMA/SMK/MA, SMALB)
Tim Pembina UKS Provinsi
27
B. EVALUASI
Evaluasi adalah salah satu kegiatan pembinaan melalui proses pengukuran hasil yang
dicapai dibandingkan dengan sasaran yang telah ditentukan sebagai bahan
penyempurnaan perencanaan dan pelaksanaan UKS.
1. Tujuan
Evaluasi ini bertujuan untuk:
a. Memberikan umpan balik sebagai dasar penyempurnaan program pembinaan dan
pengembangan;
b. Mengukur keberhasilan seluruh program yang dilaksanakan pada akhir kegiatan.
2. Sasaran
Sasaran Evaluasi adalah
a. Peserta didik;
b. Lingkungan sekolah/madrasah;
c. Dampak pembinaan terhadap perilaku peserta didik;
d. Pengelolaan program pada setiap jenjang;
e. Manajemen/pengelola program pada setiap jenjang.
3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup evaluasi meliputi seluruh komponen program UKS, proses maupun hasil
pelaksanaannya.
4. Unsur-unsur yang dievaluasi
a. Perubahan tingkat pengetahuan pada umumnya yang berhubungan dengan
kesehatan khususnya;
b. Perubahan sikap dan penghayatan terhadap prinsip dan pola hidup bersih dan
sehat;
c. Perubahan tingkah laku kebiasaan hidup sehari-hari dan keterampilan dalam
melaksanakan prinsip pola hidup bersih dan sehat termasuk peningkatan daya
tangkal terhadap pengaruh buruk dari kebiasaan merokok, penyalahgunaan
narkoba, serta kepekaan terhadap kebersihan lingkungan;
d. Kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan yang telah terjadi pada peserta
didik karena adanya pelayanan kesehatan di sekolah/madrasah;
e. Perubahan keadaan lingkungan khususnya lingkungan sekolah/madrasah dan
lingkungan tempat tinggal yang meliputi, tingkat kebersihan, sanitasi, keindahan,
keamanan, ketertiban dan sebagainya;
f. Tingkat keberhasilan maupun ketidakberhasilan kegiatan pembinaan dan
pengelolaan program UKS.
28
5. Prinsip-prinsip Evaluasi
1. Menyeluruh (meliputi seluruh komponen program UKS, proses serta hasil
pelaksanaan), yang merupakan satu kesatuan.
2. Berkesinambungan yaitu secara bertahap sesuai dengan kebutuhan, fungsi dan
tanggung jawab.
3. Obyektif yaitu berdasarkan kriteria yang jelas dan baku.
4. Pedagogis yaitu hasil penilaian dapat digunakan sebagai penghargaan yang
berhasil, dan merupakan pendorong bagi yang belum berhasil.
6. Cara dan Teknik Evaluasi
a. Cara evaluasi
Penilaian dapat dilakukan degan bentuk kualitatif dan atau kuantitatif sesuai
dengan keperluan.
b. Teknik evaluasi penilaian dapat dilakukan dengan mempergunakan:
1) Tes;
2) Pengamatan;
3) Skala sikap;
4) Wawancara/tatap muka;
5) Pemeriksaan;
6) Analisa data;
7) Penelitian dampak UKS.
29
Tim Pembina UKS Pusat
Tim Pembina Provinsi
Tim Pembina UKS Kabupaten/Kota
Tim Pembina UKS Kecamatan
Tim Pelaksana UKS
Penkes Yankes Lingkungan Sarana/Prasarana
Guru-guru
Siswa
ALUR EVALUASI
Keterngan:
Penkes : Pendidikan Kesehatan
Yankes : Pelayanan Kesehatan 30
C. PELAPORAN
Pelaporan dalam pelaksanaan UKS adalah suatu kegiatan melaporkan/menyampaikan
secara tertulis segala kegiatan yang telah dilakukan, mencakup program pelaksanaan UKS
yang dilakukan Tim Pelaksana UKS.
1. Tujuan
Tujuan pelaporan dalam pelaksanaan UKS adalah untuk mengetahui daya guna, hasil
guna, dan tepat guna program serta penyimpangan-penyimpangan yang mungkin
terjadi pada waktu pelaksanaan program.
2. Sasaran
Yang menjadi sasaran pelaporan (apa yang perlu dilaporkan) ini pada dasarnya adalah
sama dengan sasaran pada evaluasi. Namun secara spesifik sasaran pelaporan ini
mencakup hal-hal sebagai berikut:
a) Manajemen/pengelolan kegiatan.
b) Jenis keberhasilan dan ketidak berhasilan kegiatan (termasuk masalah/hambatan
yang ditenui).
c) Upaya-upaya pengembangan yang dilaksanakan (termasuk upaya mengatasi
masalah/hambatan yang ditemui).
3. Waktu
Laporan hasil pelaksanaan UKS di sekolah/madrasah disusun dan disampaikan dua kali
dalam setahun, yaitu berupa
a) Laporan Tengah Tahunan yang disampaikan pada bulan Januari (paling lambat
tanggal 10).
b) Laporan Tahunan di sampaikan pada bulan Juli (paling lambat tanggal 10).
4. Hal-hal yang perlu dilaporkan
Pada dasarnya hal-hal yang dilaporkan Tim Pelaksana UKS kepada Tim Pembina UKS
Kecamatan adalah segala bentuk kegiatan Pembinaan dan Pelaksanaan UKS di
sekolah/madrasah terutama yang telah di programkan. Namun, secara umum hal-hal
yang perlu dilaporkan adalah sebagai berikut
a. Kegiatan Trias UKS
1. Pendidikan Kesehatan
a) Kurikuler:
Mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
b) Ekstrakurikuler:
Pemeriksaan rutin dan berkala;
31
KMS anak sekolah/madrasah;
“Dokter Kecil”;
PKS;
Lomba kebersihan kelas, dan lain-lain.
2. Pelayanan Kesehatan
1) Penjaringan termasuk pemeriksaan kesehatan.
2) Imunisasi dan upaya pencegahan lain.
3) Pengobatan peserta didik siswa yang dirujuk (kalau ada).
4) Pemberantasan sumber infeksi.
5) Ahli teknologi pengetahuan kesehatan/pelayanan kesehatan kepada guru dan
peserta didik.
3. Pembinaan Lingkungan Sekolah/madrasah Sehat
1) Ruang/sudut UKS.
2) Warung sekolah/madrasah.
3) Sumber air bersih.
4) Lomba sekolah/madrasah sehat, dan lain-lain.
b. Dampak Pelaksanaan UKS terhadap Peserta Didik
Secara sederhana dampak pelaksanaan UKS terhadap peserta didik dapat dilihat,
melalui:
1) Prosentase rata-rata peserta didik yang sakit.
2) Keadaan berat badan/tinggi badan (keadaan gizi).
3) Kesehatan/kebersihan peserta didik secara umum.
c. Pengelolaan UKS
Kegiatan pengelolaan UKS yang harus dilaporkan meliputi:
1) Rapat-rapat rutin/rapat kerja;
2) Organisasi Tim Pelaksana UKS;
3) Bimbingan dan pengarahan terhadap guru serta penataran yang telah diikuti,
dan lain-lain.
d. Jalur pelaporan
Laporan kegiatan pelaksanaan UKS di sekolah disampaikan ke TP UKS Kecamatan
secara berjenjang sampai ke TP UKS Pusat.
32
CONTOH FORMAT LAPORAN TIM PELAKSANA UKS
TENGAH TAHUNAN/TAHUNAN *) TAHUN...............
I. Nama Sekolah/madrasah :
Alamat : Kab/Kota : Provinsi : Nomor telepon : Kode Pos : Jumlah siswa : Laki-laki ...... Orang, Perempuan ...... Orang
II. Kegiatan UKS A. Pendidikan Kesehatan
1. Pemeriksaan berkala : ........................................ kali 2. Pemeriksaan rutin : ........................................ kali 3. Pengukuran tinggi berat siswa: ....................................... kali 4. Lomba kebersihan kelas : ........................................ kali 5. Kerja bakti kebersihan : ........................................ kali 6. Alat peraga UKS : ada/tidak ada *)
: lengkap/tidak lengkap *) (lihat pembakuan)
B. Pelayanan Kesehatan 1. Penyuluhan : ........................................ kali 2. Penjaringan (screening) : Ya/Tidak
Jumlah siswa : .............................................. 3. Imunisasi (Khusus SD/MI) : ........................................ kali
Kelas I : ...................................... siswa Kelas II : ...................................... siswa Kelas III : ...................................... siswa
4. Pemeriksaan berkala : ........................................ kali Jumlah siswa : ..............................................
5. Pengobatan siswa dirujuk : .......................................siswa 6. Jumlah siswa mendapat
Konseling : .......................................siswa
C. Lingkungan Sehat 1. Identifikasi masalah : Ya/Tidak 2. Intervensi : Ya/Tidak
33
III. Dampak Pelaksanaan UKS Terhadap Siswa
1. Kebersihan siswa secara umum : baik/sedang/kurang* 2. Kesehatan siswa secara umum : sehat/kurang sehat* 3. Perbandingan tinggi berat sesuai
umur secara umum : di bawah normal .... % 4. Persentase rata-rata absensi
sakit siswa : ........................................ % 5. Kategori lingkungan sehat : ........................................
IV. Pengelolaan UKS
1. Tim Pelaksana UKS : terbentuk/belum terbentuk 2. Unsur-unsur yang menjadi
Anggota Tim Pelaksana : ............................................ 3. Rapat rutin koordinasi kegiatan : ........................................ kali 4. Rapat kerja penyusunan program : ........................................ kali 5. Bimbingan dan pengarahan
program : ........................................ kali 6. Menerima kunjungan/supervisi : ........................................ kali
Tim Pembina 7. Mengikuti rapat koordinasi : ........................................ kali 8. Pemeriksaan kebersihan SMP : ........................................ kali 9. Pembuatan laporan Triwulan : ........................................ kali
................................................
Pelapor, Kepala Sekolah/madrasah Selaku Ketua Tim Pelaksana UKS (...........................) Catatan: *) Coret yang tidak perlu **) sasaran penjaringan kesehatan adalah seluruh siswa baru
34
BAB V
PENUTUP
Pedoman Pelaksanaan UKS di sekolah/madrasah ini disusun dengan tujuan untuk
mempermudah pelaksanaan program UKS. Buku ini merupakan penjabaran dari pedoman
pembinaan dan Pengembangan UKS.
Dengan adanya Pedoman Pelaksanaan UKS di Sekolah/madrasah diharapkan kegiatan UKS
dapat dilaksanakan dengan tertib, baik dan benar sehingga upaya meningkatkan
kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik dapat tercapai.
35
DAFTAR PUSTAKA
1. Dit. Dikmenum, Ditjen Dikdasmen; Pedoman Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan
Sekolah/madrasah, Jakarta, 2003.
2. Kementerian Kesehatan; Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1429/menkes/SK/XII/2006
tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Sekolah, Jakarta, 2006.
3. Kementerian Kesehatan; Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Sekolah, Jakarta.
4. Kementerian Kesehatan; Pedoman Untuk Tenaga Kesehatan UKS ditingkat SD, Sekolah
Menengah, dan Pondok Pesantren, Jakarta, 2011.
5. Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani, Depdiknas; Pedoman Pelatihan Pembinaan dan
Pelaksanaan UKS di TK, Jakarta 2006.
6. Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani, Depdiknas; Petunjuk Pelaksanaan Monitoring, Evaluasi
dan Pelaporan Usaha Kesehatan Sekolah/madrasah, Jakarta, 2006.
7. Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani, Depdiknas; SKB 4 Menteri (Mendiknas, Menkes, Menag
dan Mendagri tahun 2003 tentang Pembina dan Pengembangan UKS, Jakarta, 2003.
8. Tim Pembina UKS Pusat, Hasil Rapat Kerja Nasional Usaha Kesehatan Sekolah/madrasah
(Rakernas UKS) VII di Solo, Jawa Tengah 2 – 4 Desember 2004.
36
LAMPIRAN 1
INSTRUMEN PENILAIAN FAKTOR RISIKO LINGKUNGAN SEHAT DI SEKOLAH Nama Sekolah : Alamat : No. Telepon : Status lingkungan sehat : SANGAT BAIK/BAIK/CUKUP/BURUK/SANGAT BURUK *)
No. Faktor Risiko Kondisi
Keterangan Tidak Berpotensi Berpotensi 1 2 3 4 5 6 1 Atap dan Talang Memenuhi syarat Tidak Memenuhi
syarat
Kemiringan cukup dan tidak ada genangan air, tidak bocor, tidak kotor
2 Dinding Minimal memenuhi aspek (a) dan salah satu aspek (b)/(c)/(d)
Bila hanya satu aspek saja atau lebih dari satu aspek tanpa aspek (a)
a. Bersih, kuat, tidak retak,tidak pecah
b. Permukaan yang selalu kontak dengan air harus kedap air
c. Permukaan bagian dalam mudah dibersihkan
d. Berwarna terang 3 Lantai Minimal
memenuhi aspek (a) dan salah satu aspek (b)/(c)
Bila hanya memenuhi 1 aspek saja atau lebih satu aspek tanpa aspek (a)
a. Bersih b. Kedap air c. Tidak licin
4 Tangga Semua aspek terpenuhi
Tidak ada salah satu aspek atau lebih tidak terpenuhi
Untuk bangunan tidak yang tidak memerlukan tangga dikatagorikan memenuhi semua aspek
a. Lebar anak tangga minimal 30 Cm
b. Tinggi anak tangga maksimal 20 Cm
c. Ada pegangan tangan d. Lebar tangga minimal 150 Cm
5 Pencahayaan Ruang Kelas Dapat membaca dengan jelas tanpa bantuan cahaya buatan pada siang hari
Memenuhi syarat Tidak memenuhi syarat
6 Pencahayaan Ruang Perpustakaan
Dapat membaca dengan jelas tanpa bantuan cahaya buatan
Memenuhi syarat Tidak memenuhi syarat
37
No. Faktor Risiko Kondisi
Keterangan Tidak Berpotensi Berpotensi 1 2 3 4 5 6
pada siang hari
7 Pencahayaan Ruang Laboratorium
Dapat membaca dengan jelas tanpa bantuan cahaya buatan pada siang hari
Memenuhi syarat Tidak memenuhi syarat
Untuk sekolah yang tidak ada ruang laboratorium dikatagorikan memenuhi syarat
8 Ventilasi Memenuhi syarat Tidak memenuhi syarat
a. 80% ruang kelas yang tidak menggunakan AC mempunyai luas ventilasi minimal 20% luas lantai
atau
b. 80% ruang kelas yang menggunakan AC mempunyai jendela dan tidak bau apek
9 Kepadatan kelas Memenuhi syarat Tidak memenuhi syarat
Setiap murid menddapat ruang seluas minimal 1,75 M2
10 Jarak papan tulis dengan bangku paling depan minimal 2,5 M
Memenuhi syarat Tidak memenuhi syarat
Untuk TK/RA dikatagorikan memenuhi syarat karena susunan tempat duduk non klasikal
11 Jarak papan tulis dengan bangku paling belakang maksimal 9 M
Memenuhi syarat Tidak memenuhi syarat
Untuk TK/RA dikatagorikan memenuhi syarat karena susunan tempat duduk non klasikal
12 Sarana cuci tangan Terpenuhi semua aspek
Salah satu aspek atau lebih tidak terpenuhi
a. Tersedian minimal 1 sarana untuk 2 kelas
b. Tersedia sabun
c. Tersedian air bersih mengalir
13 Kebisingan
Tidaka ada keluhan kebisingan
Memenuhi syarat Tidak memenuhi syarat
14 Air bersih Terpenuhi semua Salah satu aspek atau lebih tidak
38
No. Faktor Risiko Kondisi
Keterangan Tidak Berpotensi Berpotensi 1 2 3 4 5 6
aspek terpenuhi
a. Tersedia dan cukup untuk kebutuhan sekolah
b. Kualitas fisik; jernih, tidak berwarna, tidak ada rasa dan bau
15 Kamar mandi Terpenuhi semua aspek
Salah satu aspek atau lebih tidak memenuhi syarat
a. Bersih, tidak berbau
b. Ventilasi minimal 20% luas lantai
c. Penerangan cukup
d. Lantai tidak licin dan bersih
e. Tidak ditemukan jentik atau nyamuk
16 WC/Urinoar Terpenuhi semua aspek
Salah satu aspek atau lebih tidak memenuhi syarat
a. Jumlah sarana minimal 1:25 untuk perempuan dan 1:40 untuk laki-laki
b. Bersih, tidak berbau
c. Ventilasi minimal 20% luas lantai
d. Penerangan cukup
e. Lantai tidak licin dan bersih
f. Tersedia air bersih dan sabun
g. Tidak ditemukan jentik atau nyamuk
17 Sampah Terpenuhi semua aspek
Salah satu aspek atau lebih tidak memenuhi syarat
a. Minimal 80% dari seluruh ruangan tersedia tempat sampah
b. Tersedia tempat pembuangan sampah sementara
18 Saluran pembuangan air limbah Terpenuhi semua aspek
Salah satu aspek atau lebih tidak memenuhi syarat
a. Air limbah mengalir dengan lancer
39
No. Faktor Risiko Kondisi
Keterangan Tidak Berpotensi Berpotensi 1 2 3 4 5 6
b. Saluran air limbah tertutup
c. Ada penampungan air limbah tertutup atau dialirkan ke saluran air limbah umum
19 Vektor Memenuhi syarat Tidak memenuhi syarat
Tidak ditemukan vector (lalat, jentik nyamuk, kecoa, tikus, dll)
20 Kantin Sekolah Terpenuhi semua aspek
Salah satu aspek atau lebih tidak memenuhi syarat
Untuk TK/RA tidak ada kantin, dikatagorikan terpenuhi semua aspek
a. Penyajian makanan tertutup
b. Tersedian sarana cuci peralatan dengan air bersih yang cukup dan sabun
c. Tersedia sarana cuci tangan dengan air mengalir dan sabun
d. Tersedia tempat terpisah untuk penyimpanan bahan makan dan makanan jadi/matang
e. Kondisi kantin bersih
f. Peralatan makan/minum bersih
g. Penjamah makanan tidak mengidap penyakit menular (hepatitis, kulit, tipoid, diare, dll)
h. Penjamah makanan berkuku pendek dan bersih, pakain bersih dan rapi
21 Halaman sekolah Terpenuhi semua aspek
Salah satu aspek atau lebih tidak memenuhi syarat
a. Tidak banyak debu
b. Ada penghijauan dan tertata rapi
c. Tidak ada genangan air
d. Tidak ada sampah berserakan
22 Meja belajar Memenuhi syarat Tidak memenuhi syarat
Kemiringan meja 15% (10o)
23 Perilaku Terpenuhi semua Salah satu aspek atau lebih tidak
40
No. Faktor Risiko Kondisi
Keterangan Tidak Berpotensi Berpotensi 1 2 3 4 5 6
aspek memenuhi syarat
a. Tidak ada orang merokok di lingkungan sekolah
b. 80% kuku para peserta didik pendek dan bersih
c. Terbiasa membuang sampah pada tempatnya (terlihat tidak ada sampah berserakan)
d. Siswa terlihat mencuci tangan sebelum masuk kelas
JUMLAH TANDA (√) ….. …..
% ….. …..
…………………………., ………………………20..
Pelaksana, …………………………………..
Keterangan : *) Coret yang tidak sesuai Status Lingkungan Sehat dengan katagori sebagai berikut : Sangat Baik, bila mencapai angka 80%-100% Baik, bila mencapai angka 60%-79% Cukup, bila mencapai angka 40%-59% Buruk, bila mencapai angka 20%-39% Sangat Buruk, bila mencapai angka 0-19%
41
Lampiran 2 CHECKLIST PEMANTAUAN
Nama Sekolah : Alamat : Status Lingkungan Sehat saat ini : SANGAT BAIK/BAIK/CUKUP/BURUK/SANGAT BURUK *)
No Uraian Status
Ya Tidak Keterangan
1 Apakah dilakukan penilaian factor risiko lingkungan sehat dengan menggunakan Form. Lampiran 1
2 Apakah dibuat rencana kegiatan untuk mengatasi masalah atau peningkatan kualitas lingkungan
3 Apakah realisasi kegiatan tercapai sesuai dengan rencana
Sebutkan yang belum tercapai & kendalanya
4 Apakah laporan sudah disampaikan ke pihak yang berkepentingan
…………………………., ………………………20..
Pelaksana,
…………………………………..
42
Lampiran 3
LAPORAN KONDISI KESEHATAN LINGKUNGAN Semester :……./ Tahun………..
Nama Sekolah : Alamat : No. Telepon : Status Lingkungan Sehat saat ini : SANGAT BAIK/BAIK/CUKUP/BURUK/SANGAT BURUK *)
No Faktor Risiko Upaya mengatasi masalah/
peningkatan kualitas lingkungan Target waktu Biaya
Penanggung
Jawab
1
2
3
4
5
dst
…………………………., ………………………20..
Kepala Sekolah,
………………………………….. 43
top related