budaya mutu dan profesionalisme pendidikan
Post on 14-Aug-2015
108 Views
Preview:
TRANSCRIPT
OLEH :WANGSIH
AHMAD SUKANDAR
Disajikan dalam DiskusiORGANISASI, KEPEMIMPINAN, DAN
MANAJEMEN PERSONALDosen Pengampu : Prof. Dr. Dedi Mulyasana
Margono S. - Kurikulum Berbasis Kompetensi 2
Budaya mutu adalah suatu pola perilaku organisasi yang berpijak pada etika profesional dalam upaya menghasilkan barang atau layanan jasa yang dapat memuaskan pelanggannya
Budaya mutu merupakan tuntutan manajemen modern yang secara simultan fokus pada upaya mengasilkan produk barang ataupun layanan jasa yang bermutu, sehingga dapat meningkatkan daya saing dan menjaga kepuasan pelanggan
Dalam konteks pendidikan, maka budaya mutu melekat pada perilaku manajemen atau pengelolaan pendidikan yang dapat menjamin terselenggaranya layanan prima pendidikan nasional
Budaya mutu dan profesionalisme pendidikan di perguruan tinggi antara lain dapat dikembangkan melalui pelaksanaan program INTERNAL QUALITY ASSURANCE (Jaminan Mutu Internal)
3
PERGURUAN TINGGI BERKUALITAS
Perguruan tinggi yang mampu merumuskan visinya dan
melaksanakannya melalui misi yang relevan dan
Selalu memberikan kepuasan kepada stakeholdersnya
4
PENDIDIKAN TINGGISATU PROSES YANG KOMPLEKS
ProsesINPUTINPUT Output
Output
SUMBER DAYA
Manusia (S2, S3, Prof.)
Fisik (Gedung & Lab, dll)
Dana (Tantangan ?)
Informasi (Tersedia)
KURIKULUM
Konvensional
Inovatif
STANDAR SAINS DAN ETIKA YANG TINGGI
Inisiasi Metode Baru
Manajemen yang Inovatif
OutcomeOutcome ImpactImpact
Kuliatas:
PBM
Kualitas Calon Mahasiswa Kualitas Lulusan
-Kompetitif-Kolaboratif
Kualitas Profesional
Kualitas dan StatusPembangunandi Indonesia
1 32
Internal quality assurance atau jaminan mutu internal adalah proses ke arah penjaminan bahwa Perguruan Tinggi yang bersangkutan dapat memenuhi mutu yang dijanjikan.
JMI bertujuan melindungi masyarakat agar masyarakat mendapatkan pendidikan dan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan oleh penyelenggara pendidikan.
JMI adalah proses pengendalian mutu yang merupakan bagian paradigma baru pengelolaan pendidikan, yang meliputi mutu, otonomi, akuntabilitas, evaluasi diri, dan akreditasi.
INTERNAL QUALITY ASSURANCE(Jaminan Mutu Internal)
Dengan otonomi yang dimiliki, Lembaga Pendidikan Tinggi harus dapat menyelenggarakan pendidikan secara bertanggungjawab, yaitu yang selalu menunjukkan adanya peningkatan mutu.
Lembaga Pendidikan Tinggi harus dapat menjadikan evaluasi diri sebagai bagian dari kegiatan yang terinternalisasi di dalam kehidupan Perguruan Tinggi
Lembaga Pendidikan Tinggi secara sukarela membuka diri (dengan sikap penuh kejujuran) untuk dinilai oleh fihak luar dengan proses akreditasi.
Evaluasi diri merupakan proses internal yang bila dilakukan dengan baik dan ditindak-lanjuti dengan sesuai merupakan bagian dari jaminan mutu internal. (Sudah sampai mana ED di-internalisasikan dalam suatu lembaga pendidikan tinggi ?)
Akreditasi adalah bagian dari jaminan mutu eksternal yang bila bisa berjalan sinergis dengan evaluasi diri akan menunjang pemeliharaan peningkatan mutu perguruan tinggi, baik institusinya maupun program studinya.
Internal Quality Assurance adalah sistem penjaminan mutu pendidikan yang diberikan dan dilakukan oleh PT ybs.
Penjaminan Mutu Internal mencakup dua hal pokok, yaitu:
1. Komitmen Inti terhadap Kemampuan Kemampuan
InstitusiInstitusi.
2. Komitmen Inti terhadap Efektifitas Efektifitas
Pendidikan.Pendidikan.
Komitmen Inti Terhadap Komitmen Inti Terhadap Kemampuan Institusi Kemampuan Institusi meliputi delapan hal:meliputi delapan hal:
1.1. IntegritasIntegritas2.2. VisiVisi3.3. Tata pamong (governance)Tata pamong (governance)4.4. Sumberdaya manusiaSumberdaya manusia5.5. Sarana dan prasaranaSarana dan prasarana6.6. KeuanganKeuangan7.7. Sistem InformasiSistem Informasi8.8. KeberlanjutanKeberlanjutan
• Semua itu harus dibangun dengan kesungguhan.
Jika masing-masing dari kedelapan hal tersebut di atas dibangun dan secara terus-menerus dikembangkan di perguruan tinggi, berarti perguruan tinggi yang ber-sangkutan telah menunjukkan kemampuannya untuk memberikan jaminan mutu kepada stakeholdernya.
Jaminan Mutu itu tidak sekedar ada atau tidak, tetapi kalaupun jaminan itu ada tingkatannyapun bervariasi.
Dengan menggunakan standar ter- Dengan menggunakan standar ter- tentu akan dapat diketahui sudah tentu akan dapat diketahui sudah setinggi mana kemampuan pergu- setinggi mana kemampuan pergu- ruan tinggi itu dalam menyajikan ruan tinggi itu dalam menyajikan mutu pendidikan.mutu pendidikan.
11
ADA DELAPAN HAL YANG DAPAT ADA DELAPAN HAL YANG DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MENGGAMBARKAN DIGUNAKAN UNTUK MENGGAMBARKAN
TINGKAT KOMITMEN TERHADAP TINGKAT KOMITMEN TERHADAP EFEKTIFITAS PENDIDIKAN PERGURUAN EFEKTIFITAS PENDIDIKAN PERGURUAN
TINGGITINGGI
1.1. MahasiswaMahasiswa
2.2. KurikulumKurikulum
3.3. Sistem pembelajaranSistem pembelajaran
4.4. Penelitian dan Pengabdian kepada mPenelitian dan Pengabdian kepada masyaraasyarakatkat
5.5. Sistem penjaminan mutuSistem penjaminan mutu
6.6. Sistem pengelolaanSistem pengelolaan
7.7. Suasana akademikSuasana akademik
8.8. Mutu program studi.Mutu program studi.
Semua ini harus diusahakan agar ada dalam kondisi Semua ini harus diusahakan agar ada dalam kondisi sebaik mungkin !sebaik mungkin !
12
BAGAIMANA BISA MENGEMBANGKAN DAN BAGAIMANA BISA MENGEMBANGKAN DAN MENYAJIKAN JAMINAN MUTU INTERNAL ITU MENYAJIKAN JAMINAN MUTU INTERNAL ITU KEPADA MASYARAKAT?KEPADA MASYARAKAT?
TUNJUKKAN SECARA SERIUS ADANYA KOMITMEN UNTUK SECARA TERUS-
MENERUS MENINGKATKAN :
A. KEMAMPUAN INSTITUSI;A. KEMAMPUAN INSTITUSI;
B. KEEFEKTIFAN PENDIDIKAN.B. KEEFEKTIFAN PENDIDIKAN.
top related