bupatimusibanyuasin 79... · nasional oleh puskesmas dimanfaatkan untuk jasa dan operasional...
Post on 29-Oct-2020
4 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Menimbang
Mengingat
BUPATI MUSI BANYUASIN
PROVINSI SUMATERASELATAN
PERATURANBUPATIMUSI BANYUASIN
NOMOR y!3 TAHUN2019
TENTANG
PEDOMANPENGGUNAANDANAPENUNJANGPROGRAMJAMINANKESEHATANNASIONAL
PADAPUSKESMAS DI KABUPATENMUSI BANYUASIN
DENGANRAHMATTUHANYANGMAHAESA
BUPATIMUSI BANYUASIN,
a. bahwa Klaim Dana Penunjang Program Jaminan Kesehatan
Nasional oleh puskesmas dimanfaatkan untuk jasa dan
operasional pelayanan kesehatan;
b. bahwa untuk memperoleh hasil pembagian Dana Penunjang
Program Jaminan Kesehatan Nasional pada puskesmas secara
proporsional, dipandang perlu mengatur pemanfaatannya.
c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan huruf b,
perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pedoman
Penggunaan Dana Penunjang Program Jaminan Kesehatan
Nasional pada Puskesmas di Kabupaten Musi Banyuasin;
1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan
Daerah Tingkat II termasuk Kotapraja, Dalam Lingkungan
Daerah Tingkat I Sumatera Selatan, sebagai Undang-Undang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
1821);
2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem
Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4456);
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5063);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemenntahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587), sebagaimana telah diubah dengan Undang-
undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang perubahan Kedua atas
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemenntahan
Daerah Menjadi Undang-undang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
5. Peraturan Pemenntah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3637);
6. Peraturan Pemenntah Nomor 12 Tahun 2013 tentang
Jaminan Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2013 Nomor 29);
7. Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Dan Pemanfaatan Dana Kapitasi Jaminan
Kesehatan Nasional Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
Milik Pemenntah Daerah (Lebaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 81);
8. Peraturan Menten Kesehatan Nomor 28 Tahun 2014 tentang
Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
589);
9. Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan
Kesehatan Nasional;
10. Peraturan Menten Kesehatan Nomor 52 Tahun 2016 tentang
Standar Tanf Pelayanan Kesehatan Dalam Penyelenggaraan
Program Jaminan Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 1601);
11. Peraturan Bupati Nomor 125 Tahun 2018 tentang Penunjang
Program Jaminan Kesehatan Nasional (Benta Daerah
Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2018 Nomor 125) telah
dirubah dengan Peraturan Bupati Nomor 40 Tahun 2019
(Benta Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2019
Nomor 40);
-2-
..
Menetapkan
MEMUTUSKAN:
PERATURANBUPATI TENTANG PEDOMAN PENGGUNAANDANA
PENUNJANG PROGRAMJAMINAN KESEHATANNASIONALPADA
PUSKESMASDI KABUPATENMUSI BANYUASIN
BABI
KETENTUANUMUM
PasaI 1
DaIam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1. Kabupaten adaIah Kabupaten Musi Banyuasin;
2. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten
Musi Banyuasin;
3. Bupati adaIah Bupati Musi Banyuasin;
4. Dinas Kesehatan adaIah Dinas Kesehatan Kabupaten
Musi Banyuasin;
5. Jaminan Kesehatan NasionaI seIanjutnya disingkat JKN
adaIah bagian dari Sistem Jaminan Sosial (SJSN) yang
diseIenggarakan dengan menggunakan mekanisme Jaminan
Kesehatan SosiaI yang bersifat wajib berdasarkan
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004;
6. Badan PenyeIenggara Jaminan SosiaI Kesehatan disingkat
BPJS Kesehatan adaIah Badan Hukum yang dibentuk untuk
menyelenggarakan Program Jaminan Kesehatan;
7. Tarif Dana Penunjang Program Jaminan Kesehatan Nasional
adalah Besaran Pembayaran Klaim oIeh Dinas Kesehatan
kepada Puskesmas berdasarkan jenis dan jumIah pelayanan
kesehatan yang diberikan;
8. Pusat Kesehatan Masyarakat seIanjutnya disingkat
Puskesmas adalah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Milik
Pemerintah Daerah yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan yang bersifat non spesialistis untuk
keperluan observasi, diagnosis, perawatan, pengobatan dan
atau peIayanan kesehatan Iainnya;
9. Klaim adalah permintaan pembayaran biaya pelayanan
kesehatan oleh Puskesmas kepada Dinas Kesehatan;
-3-
10. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya
disingkat APBD adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Kabupaten Musi Banyuasin.
BABII
TUJUANDANSASARAN
Pasal2
(1) Tujuan dari Peraturan Bupati ini adalah sebagai Pedoman
dalam Penggunaan Dana Penunjang Jaminan Kesehatan
Nasional oleh Puskesmas Milik Pemerintah Kabupaten;
(2) Sasaran Peraturan Bupati 1m adalah seluruh kepala
puskesmas beserta staf dan jaringannya di desa.
BABIII
RUANOLINOKUPKLAIM
Pasal3
(1) Pendapatan Puskesmas dalam bentuk Dana Penunjang
Program Jaminan Kesehatan Nasional berdasarkan Klaim
pelayanan yang diajukan Puskesmas kepada Dinas Kesehatan;
(2) Klaim pelayanan kesehatan Dana Penunjang Program
Jaminan Kesehatan Nasional sebagaimana dimaksud pada
ayat (1)meliputi :
a. pelayanan ambulans bukan pasien BPJS Kesehatan;
b. pelayanan ambulans pasien BPJS Kesehatan namun
tidak memenuhi syarat;
c. pelayanan ambulans instruksi Command Center PSC 119
Musi Banyuasin;
d. pemeriksaaan IVA;
e. sirkumsisi;
f. pelayanan rawat inap gagal open member Universal
Health Coverage (UHC);
g. persalinan gagal open member Universal Health
Coverage (UHC);
h. pelayanan Unit Oawat Darurat (UOD);
i. pelayanan Kesehatan lainnya yang tidak dijamin oleh
BPJS Kesehatan lagi;
j. transportasi Jenazah;
k. jasa Pendamping Rujukan.
-4-
BABIV
ALURPEMBAYARAN
Pasal4
(I) Tarif Layanan Kesehatan yang diberikan sesuai dengan
Peraturan Perundang Undangan yang berlaku;
(2) Pembayaran Klaim Dana Penunjang Program Jaminan
Kesehatan Nasional terhadap layanan kesehatan yang
diberikan sebagaimana dimaksud ayat (I) didasarkan pada
hasil verifikasi Dinas Kesehatan terhadap Klaim Pelayanan
yang diajukan masing-masing Puskesmas;
(3) Berdasarkan hasil verifikasi Dinas Kesehatan melakukan
Pembayaran melalui Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah (BPKAD)untuk diteruskan ke rekening operasional;
(4) Pembayaran dibebankan pad a Anggaran Dana Penunjang
Program JKN di Dinas Kesehatan;
(S) Puskesmas melalui bendahara melakukan penarikan dana
untuk digunakan sesuai ketentuan yang berlaku;
(6) Puskesmas membuat dokumen pertanggungjawaban atas
penarikan Dana Penunjang Program JKN.
BABV
PEMANFAATANDANAPENUNJANGPROGRAMJAMINAN
KESEHATANNASIONAL
Pasal S
(I) Dana Penunjang Program Jaminan Kesehatan Nasional di
Puskesmas digunakan untuk :
a. jasa pelayanan kesehatan;
b. biaya operasional pelayanan kesehatan.
(2) Jasa Pelayanan Kesehatan sebagaimana dimaksud pad a
ayat (I) huruf a meliputi jasa pelayanan kesehatan perorangan
yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dan non kesehatan;
(3) Biaya operasional pelayanan kesehatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b digunakan untuk penyediaan
sarana dan prasarana penunjang pelayanan kesehatan dan
biaya operasional lainnya.
-5-
Pasal6
(1) Alokasi untuk pembayaran jasa pelayanan kesehatan dan
dukungan biaya operasional pelayanan kesehatan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 dipuskesmas
ditetapkan sebagai berikut :
a. pelayanan rawat inap tingkat pertama sebagai berikut :
1. jasa pelayanan sebesar 50%;
2. biaya operasional sebesar 50%.
b. pelayanan kebidanan, neonatal, dan keluarga berencana,
Pemeriksaan IVA,UOD,Sirkumsisi, dan lain-lain sebagai
berikut:
1. jasa pelayanan sebesar 75%;
2. biaya operasional sebesar 25%.
(2) Klaim Dana Penunjang Program Jaminan Kesehatan Nasional
untuk Pelayanan kebidanan, neonatal, keluarga berencana,
Pemeriksaan IVA dan Sirkumsisi oleh tenaga kesehatan di
desa dibayarkan 85% kepada yang bersangkutan, 15% untuk
administrasi pengelola;
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembagian jasa pelayanan
kesehatan bagi tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan berdasarkan
hasil kesepakatan mini loka karya masing-masing Puskesmas.
Pasal7
(1) Klaim ambulans rujukan pasien terdiri dari tarif ambulans
dan jasa pendamping rujukan;
(2) Klaim rujukan pasien BPJS, tarif ambulansnya ditagihkan
kepada BPJS, sedangkan Jasa pendamping rujukan dapat
ditagihkan ke Dinas Kesehatan;
(3) Klaim rujukan pasien non BPJS yang terdiri dari tarif
ambulans dan jasa pendamping rujukan ditagihkan pada
Dana Penunjang Program JKN Dinas Kesehatan;
(4) Klaim Ambulans pada Rumah Sakit yang belum menerapkan
tarif BLUD, dapat diberikan jasa pendamping rujukan yang
ditagihkan ke Dinas Kesehatan;
(5) Tarif ambulans per kilometer berdasarkan standar yang
berlaku digunakan 100% untuk operasional ambulans;
-6-
(6) Pendamping rujukan pasien terdiri dari Dokter/Perawat/Bidan
dan sopir;
(7) Jasa pendamping rujukan tenaga kesehatan maksimal sebesar
standar uang harian yang berlaku dari lokasi asal ke Rumah
Sakit rujukan;
(8) Jasa sopir ambulans maksimal sebesar uang saku dalam
komponen standar uang harian;
(9) Klaim tarif mobil jenazah per kilometer sesuai dengan tarif
ambulans rujukan pasien, digunakan sepenuhnya untuk
operasional mobil jenazah;
(10) Jasa sopir mobil jenazah maksimal sebesar uang saku dalam
komponen standar uang harian yang berlaku;
(11) Semua klaim rujukan pasien/mobil jenazah warga
Musi Banyuasin tidak boleh ditarik biaya;
(12) Dokumen klaim ambulans rujukan pasien, mobil jenazah, dan
pendamping rujukan terdiri dari surat tugas, KK/KTP/KIS,
surat kematian, rincian klaim, foto-foto dan dokumen
pendukung lainnya bila ada;
Pasal8
(1) Alokasi Dana Penunjang Program Jaminan Kesehatan
Nasional untuk dukungan biaya operasional pelayanan
kesehatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat (1)
huruf b dimanfaatkan untuk :
a. obat, alat kesehatan, bahan medis habis pakai;
b. kegiatan operasional pelayanan kesehatan lainnya.
(2) Pengadaan obat, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, dilakukan
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan
dengan mempertimbangkan ketersediaan obat, alat kesehatan
dan bahan medis habis pakai yang dialokasikan oleh
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kabupaten;
(3) Kegiatan operasional pelayanan kesehatan lainnya
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf b meliputi :
a. operasional untuk puskesmas keliling / ambulans;
b. bahan cetak atau alat tulis kantor;
c. administrasi keuangan dan sistem informasi.
-7-
BABVIPENGAWASAN
Pasal9(1) Kepala Dinas Kesehatan dan KepaIa Puskesmas me!akukan
pengawasan secara berjenjang terhadap penerimaan dan
penggunaan Dana Penunjang Program Jaminan Kesehatan
NasionaI;
(2) Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) Kabupaten
meIaksanakan pengawasan fungsionaI terhadap pengeIoIaan
dan penggunaan Dana Penunjang Jaminan Kesehatan
NasionaI sesuai ketentuan yang berlaku;
(3) Pengawasan secara berjenjang sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan pengawasan fungsionaI oIeh APIP sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan untuk efektifitas,
efisiensi, dan akuntabilitas pengeIoIaan dan penggunaan
Dana Penunjang Program Jaminan Kesehatan Nasional.
BABVIIKETENTUANPENUTUP
Pasal 10
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada bulan November 2019.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah
Kabupaten Musi Banyuasin.
Ditetapkan di Sekayu
pada tanggal ()r; SerW<W}019tBUPATI MUSI BANYUASIN'(
\. DOD! REZAALEXNOERD!N
Diundangkan di Sekayupada tanggal en ~.f~b.r 2019
ARIS DAERAH
ATENMUSI BANYUASIN,
BERlTADAERAHKABUPATENMUSI BANYUASINTAHUN2019 NOMOR ..1!!J.-8-
top related