berita.doc

Post on 02-Mar-2016

214 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Memeras, Mantan Polisi Ditangkap

Memeras, Mantan Polisi Ditangkap

JAKARTA- Seorang mantan anggota Polri berinisial EN

ditangkap karena melakukan

pemerasan.

Mantan anggota polisi yang terakhir kali bertugas di Satuan Reserse dan Kriminal Polres Metro Jakarta Timur itu menjalankan aksinya dengan cara menakut-nakuti korbannya dengan berlagak seperti polisi yang akan melakukan penangkapan terhadap pelaku kejahatan.

Kepala Sub Bagian Humas Polres Metro Jakarta Timur, Komisaris Sri Bhayangkari mengungkapkan, peristiwa tersebut bermula saat korban atas nama Deni Krisworo (26) tiba di depan toko untuk membeli buah.

Saat itulah EN mendekati korban dan langsung melakukan penggeledahan layaknya petugas. Dalam penggeledahan tersebut pelaku tidak menemukan apapun di tubuh korban. Namun demikian pelaku tetap mengancam korban akan mengerahkan masyarakat sekitar untuk menangkap korban.

"Aksi pemerasan dan pengancaman yang dilakukan EN terjadi pada hari Rabu 16 April malam kemarin sekira pukul 20.00 WIB di Jalan Kayu Putih Raya, Pulogadung, Jakarta Timur, persis di depan toko buah Al Fresh," ujar Sri kepada wartawan, Sabtu (19/4/2014).

Hal tersebut berhasil membuat korban takut sehingga terjadi kesepakatan bahwa korban harus menyerahkan uang sebesar Rp 1 juta. Karena tidak punya uang, korban tidak menyanggupi jumlah tersebut. Akhirnya pelaku dan korban sepakat bahwa uang yang diberikan hanya sebesar RP 500ribu.

"Korban yang saat itu tidak membawa cukup uang kemudian meminta ijin kepada pelaku untuk menggadaikan telefon selulernya di wilayah Rawamangun, tak jauh dari lokasi kejadian. Pelaku pun mempersilahkan korban untuk menggadaikan telefon seluler, namun menahan STNK mobil, sebuah telepon genggam, KTP, dan uang tunai milik korban sebesar Rp.65.000 sebagai jaminan," papar Sri.

Kapolsek Pulogadung Kompol Muhammad Nasir mengatakan, korban yang saat itu ketakutan mendatangi Sentra Pelayan Kepolisian (SPK) Polsek Metro Pulogadung dan melaporkan peristiwa tersebut. Laporan tersebut langsung ditindaklanjuti pihaknya dengan mengirim anggota dari Unit Reserse dan Kriminal Polsek Metro Pulogadung ke lokasi kejadian.

"Jadi korban kita arahkan untuk kembali menemui EN. Tapi anggota kita mengikuti dari belakang," kata Nasir.

Sesampainya di lokasi kejadian, EN yang mengetahui ada petugas yang akan menangkapnya sempat berusaha melarikan diri. Beruntung petugas sigap dan langsung menangkap pelaku.Berdasarkan informasi yang dikumpulkan di lapangan, sebelum bertugas di Satuan Reserse dan Kriminal Polres Metro Jakarta Timur, EN sempat bertugas di Polsek Metro Matraman. Ia diberhentikan dengan tidak hormat dari kepolisian sekitar satu tahun lalu lantaran melakukan pelanggaran. Sayangnya tidak ada penjelasan resmi yang didapat terkait pelanggaran yang dilakukan EN.Kebakaran Warung Remang-remang di Cipayung karena Korsleting Listrik

JAKARTA- Sebuah warung remang-remang yang berlokasi di Jalan Kramat Duri RT 04/RW 02, Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Cipayung, terbakar Minggu (19/4/2014) pagi. Tiga orang yang terdiri dari dua wanita dan seorang pria tewas terbakar. Kepala Seksi Operasional Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Timur, Mulyanto mengatakan, api membakar warung remang-remang bernama Sanggarawi milik Rawian Duloh (60) pada pukul 05.00 WIB. Tiga korban yang tewas di dalam warung remang-remang tersebut yakni Tika (25), Yeni (21), dan Dede alias Ade (27).Ketiga korban diduga kuat sebagai penghuni warung remang-remang tersebut. "Ketiganya ditemukan berkumpul di dalam kamar mandi warung tersebut, dan sudah dalam keadaan meninggal akibat terbakar," kata Mulyanto kepada wartawan.Mulyanto mengatakan, saat kebakaran para korban terlambat menyadari karena tengah tertidur lelab setelah bergadang untuk bekerja pada malam hari. Sehingga saat api telah membesar korban terperangkap dalam bangunan.

"Tapi yang jadi pertanyaan kenapa tidak bisa menjebol. Sebab bangunannya itu semi permanen. Jadi mungkin sudah sempat bangun dulu, kemudian berkumpul di kamar mandi," ujar Mulyanto.

Diduga kebakaran terjadi akibat korsleting listrik. Saat memadamkan, Mulyanto mengaku kesulitan menjangkau titik api, lantaran kondisi lingkungan sempit yang hanya dapat dimasuki unit mobil damkar kecil. Sebanyak lima unit damkar dikerahkan untuk memadamkan api.

"Petugas terpaksa menyambung selang air untuk memadamkan api. Setengah jam kemudian api dapat dipadamkan,"paparnya.

Adapun jenazah para korban akan dibawa ke RS Polri guna kepentingan otopsi.Pagi Hari, 2 Kecelakaan Terjadi di Tol Jakarta

JAKARTA- Jangan sekali-kali Anda mengemudikan kendaraan dalam kondisi mabuk ataupun terpengaruh minuman keras dan narkoba. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari akun Twitter @TMC Polda Metro Jaya, Sabtu (19/4/2014) menjelang pagi hari setidaknya ada dua kecelakaan terjadi di Jalan Tol di Ibu Kota DKI Jakarta.

Kecelakaan pertama diawali dengan Toyota Kijang bernomor polisi B 2138 LJ terguling di KM 4,8 Tol Kedoya arah Tomang sekira pukul 05.47 WIB.

Tak lama berselang, kecelakaan masih terjadi di Jalan Tol kali ini kecelakaan menimpah sebuah mobil yang terperosok setelah gerbang Tol Cijago arah Jakarta

Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui korban jiwa akibat peristiwa itu, sementara kerugian ditaksir sekira puluhan juta rupiah.

"Keduanya masih dalam penanganan petugas Polri," begitu ditulis petugas.

3 Korban Kebakaran Cipayung Ditemukan di Kamar Mandi

JAKARTA- Tiga korban tewas akibat kebakaran di sebuah warung remang-remang di Jalan Kramat Duri RT 04/RW 02, Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur ditemukan hangus terbakar di dalam kamar mandi.

Korban yang terdiri dari dua wanita dan seorang pria yakni Tika (25), Yeni (21), dan Dede alias Ade (27) diduga terlambat menyadari adanya kebakaran karena tertidur pulas setelah begadang. Sehingga saat api telah membesar korban terperangkap dalam bangunan.

"Ketiganya ditemukan berkumpul di dalam kamar mandi warung tersebut, dan sudah dalam keadaan meninggal akibat terbakar," kata Mulyanto kepada wartawan Sabtu (19/4/2014).

Menurut Mulyanto, korban panik lantaran menyadari api telah membesar. Korban tidak berupaya mendobrak bangunan semi permanen itu.

"Sepertinya panik, padahal bangunannya semi permanen. Bisa dijebol," ujar Mulyanto.

Kini ketiga korban telah dievakuasi ke Rumah Sakit Polri Kramatjati untuk keperluan autopsi.

Sebelumnya, sekira pukul 05.00 WIB, lokalisasi Sanggar Rawi milik Rawian Duloh (60) terbakar. Diduga kebakaran terjadi akibat korsleting listrik. Sebanyak lima unit damkar dikerahkan untuk memadamkan api.

Kantor Dishub Majalengka Disatroni Maling

MAJALENGKA- Kantor Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Majalengka yang berada di Jalan Pangeran Muhamad Kelurahan Simpeureum Kecamatan Cigasong di santroni maling sekitar pukul 02.00 WIB dini hari, Jumat (18/4/2014). Kawanan maling yang diperkirakan berjumlah enam orang ini menyekap penjaga malam yang sedang tertidur pulas di ruang depan.Mereka berdua baru tersadar setelah dua tangannya diikat dan melihat ada 6 orang dengan memakai penutup kepala. Kedua petugas yang disekap adalah Yana dan Jaja.Setelah berhasil menyekap Yana dan Jaja kawanan rampok langsung merusak brankas yang berada di ruang bagian keuangan. Kawanan perampok ini juga berhasil menjarah uang sebesar Rp3 juta yang tersimpan dalam brankas.Yana mengaku tak bisa berteriak karena diancam oleh senjata tajam, dan mulut dalam kondisi di lakban. Begitupula dengan Jaja. Diperkirakan oleh Yana, perampok langsung meninggalkan kantor Dishubkominfo sebelum pukul 03.00 WIB."Perampok bergerak cepat dan sigap, kami berdua di sekap jadi tak bisa berbuat banyak," ungkap Yana.Yana dan Jaja baru bisa melepaskan diri sekitar pukul 06.00 WIB karena ada petugas jaga yang bergiliran shif siang."Kami berdua baru bisa melepaskan diri setelah ada petugas yang giliran jaga datang pagi, setelah itu kami melapor ke kantor kepolisian terdekat," ujarnya.Sementara itu para petugas dari kepolisian resort Majalengka langsung mengolah TKP dan menanyai petugas yang disekap.Kapolres Majalengka, AKBP Bulang Bayu Samudera SIK, mengatakan pihaknya akan menelusuri dan mendalami kasus perampokan yang terjadi di kantor Dishubkominfo Majalengka. (Ade Nurjanah)Nyabu, Ketua DPC Partai Demokrat Ditangkap Polisi

SULAWESI- Nasib nahas menimpa Ketua DPC partai Demokrat Kabupaten Mamuju, Suraidah Suhardi serta oknum polisi berinisial N. Keduanya ditangkap jajaran Polsek Lalundu Sulawesi Tengah.

Kapolres Mamuju, AKBP Eko Wagianto menuturkan, penangkapan tersebut berdasarkan informasi dari masyarakat.

"Sebelumnya Kamis sudah mengikuti tersangka sehari sebelumnya, mereka berdua merupakan target operasi," kata Eko kepada wartawan, Sabtu (19/4/2014).

Eko menambahkan dari tangan tersangka polisi menemukan kemasan kosong yang diduga sabu yang tersimpan di dalam mobil tersangka.

"Saat dilakukan penangkapan oknum polisi berinisial N ini sedang bersama teman wanitanya yang juga anak Bupati Mamuju," tuturnya.

Saat ini kedua pelaku sudah dilakukan penahanan di Mapolres Mamuju. Atas perbuatannya tersangka dikenakan UU Psikotropika dengan hukuman penjara di atas lima tahun. (Alfian Thaip/Sindo TV/crl)Kepala Sekolah Pastoral Waibalun Ikut Jadi Korban Kapal Tenggelam

LARANTUKA, KOMPAS.com- Kepala Sekolah Tinggi Pastoral (Stipas) Waibalun, Suster Epifany, menjadi salah satu korban tewas musibah tenggelamnya Kapal Motor Nelayan Bhakti nomor 74, Jumat (18/4/2014).

Kapal tenggelam di tengah kegiatan ziarah pelayaran prosesi bahari Jumat Agung di Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dari tujuh orang yang dinyatakan meninggal itu salah satu di antaranya adalah suster, kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTT, Tini Tadeus, kepadaKompas.com, Jumat (18/4/2014) malam.

Suster Epifany, ujar Tadeus, naik kapal tersebut bersama lebih dari 100 penumpang lain yang kebanyakan adalah anak-anak. Kapal diduga tenggelam akibat melebihi kapasitas angkut.

Kapal tersebut merupakan milik milik Gaspar Kleden, warga Lewolere, Kecamatan Larantuka. Kejadian berlangsung sekitar pukul 11.45 Wita, di tengah prosesi Samana Santa.

Tujuh orang yang tewas adalah Suster Epifany, Andreas Gewolo Kleden, Marlin Wangge, Antonius Duan, Maria Nogo Werang, Dede Badin, dan Lodovikus Tukan.

top related