battling games (hibah miti)
Post on 22-Feb-2018
234 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Battling Games (Hibah Miti)
1/35
PROGRAM HIBAH MITI
PENGABDIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (P2M)
JUDUL PROGRAM
BATTLING GAMES (Beef Cattle Counseli ng of Janggan F armers) :
Aplikasi Teknologi Pakan AJEP (Amoniasi Jerami Padi) dan Kamblok
(Kotoran Ayam Molasses Blok) untuk Pemberdayaan Peternak Sapi Potong
Desa Janggan, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan
Diusulkan Oleh :
MIRSA ITA DEWI A (135050100111189) Angkatan 2013
ALVINA DYAH A (135050100111183) Angkatan 2013
M ARIF RAHMAN
NADYA ARERA R.ALANA QORIUL
(135050100111225)
(125050100111084)(125050100111099)
Angkatan 2013
Angkatan 2012Angkatan 2012
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014
-
7/24/2019 Battling Games (Hibah Miti)
2/35
ii
HALAMAN PENGESAHAN PENGUSULAN
PROGRAM HIBAH MITI PENGABDIAN DAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT (P2M)
1. Judul Kegiatan : Battling Games (Beef Catle Counseling of
Janggan Farmers): Aplikasi Teknologi
Pakan AJEP (Amoniasi Jerami Padi) dan
Kamblok (Kotoran Ayam Molasses Blok)
untuk Pemberdayaan Peternak Sapi
Potong Ds. Janggan Kec. Poncol Kab.
Magetan.
2. Ketua Pelaksana Kegiatan
a.
Nama Lengkap
b.NIM
c.
Jurusand. Universitas
e. Alamat Tinggal
f.Nomor Telepon
g. email
:
:
::
:
:
:
Mirsa Ita Dewi Adiana
135050100111189
PeternakanUniversitas Brawijaya
Jalan Sumbersari Gang VII 20A Malang
081946367797
icha.ibach@gmail.com
3. Anggota Pelaksana Kegiatan : 4 Orang
4. Dosen Pendamping
a.
Nama lengkap
b. Fakultas
c.Nomor Induk Pegawai
d.Nomor Hp
:
:
:
:
Rini Dwi Wahyuni, S.Pt., MSc.
Peternakan
198004062005012002
085815559651
5.
Biaya Kegiatan Total : Rp. 11.896.000,-
6. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan
Malang, 20 Januari 2014
Ketua Pelaksana Kegiatan
Mirsa Ita Dewi AdianaNIM. 135050100111189
Mengetahui, Dosen Pembimbing
Rini Dwi Wahyuni, S.Pt.,MSc
NIP.198004062005012002
-
7/24/2019 Battling Games (Hibah Miti)
3/35
iii
RINGKASAN
BATTLING GAMES (Beef Cattle Counseli ng of Janggan Farmers) :
Aplikasi Teknologi Pakan AJEP (Amoniasi Jerami Padi) dan Kamblok
(Kotoran Ayam Molases Blok) untuk Pemberdayaan Peternak Sapi PotongDesa Janggan, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan
Mirsa Ita Dewi Adiana, Alvina Dyah Arumsari, Muhammad Arif Rahman, Nadya AreraRitma Ajeng, Lana Qoriul
Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya
Permasalahan mengenai gagalnya Swasembada Daging 2014 merupakan
topik yang sering diperbincangkan dalam bidang peternakan. Banyak faktor yang
mempengaruhi gagalnya program tersebut, diantaranya ketidakmampuan peternak
lokal memproduksi kebutuhan daging yang dibutuhkan masyarakat Indonesia
yang semakin meningkat, menurunnya tingkat populasi ternak lokal di Indonesia
serta rendahnya SDM masyarakat dalam mengolah pakan yang berkualitas.
Sehingga, menyebabkan ternak sapi potong lokal rentan terhadap penyakit seperti
malnutrisi atau kekurusan. Seperti halnya yang terjadi di Desa Janggan,
Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan, bahwa dibalik desa yang menjadi sentra
penggemukan sapi potong tersebut tidak didukung dengan produktivitas pakan
yang berkualitas seperti halnya proses pemberian pakan alternative limbah jerami,
di mana peternak masih secara tradisional dengan memberikan pakan tanpa
diolah. Meskipun jerami ini dapat dimakan oleh sapi, namun sebagian tidak
tercerna dan tidak akan menjadikan gemuk bagi ternaknya. Upaya yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan daya cerna jerami padi adalah melalui
teknik amoniasi. Selain itu, kebutuhan sapi akan konsentrat sebagai pelengkapnutrisi pakan juga diperlukan untuk produksi secara optimal. Oleh sebab itu, dapat
dimanfaatkan limbah dari kotoran ayam dan molases (Kamblok) sebagai pakan
tambahan, di mana di Desa Janggan juga memiliki banyak penduduk yang
berternak ayam petelur. Sehingga, permasalahan di Desa Janggan dapat
dipecahkan dengan program Battling Games, di mana peternak Desa Janggan
akan diberikan penyuluhan mengenai pentingnya pakan ternak yang berkualitas.
Teknologi AJEP dan Kamblok berguna untuk penyediaan pakan berbutrisi tinggi
dalam peningkatan ternak sapi potong di Desa Janggan.
Kata Kunci: Jerami, Kamblok, Penggemukan Sapi, Desa Janggan
-
7/24/2019 Battling Games (Hibah Miti)
4/35
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Tingkat kebutuhan daging sapi di Indonesia sampai pada tahun 2013
mencapai lebih dari 550 ribu ton. Namun, dengan meningkatnya kebutuhan
konsumsi daging sapi tersebut tidak diiringi dengan jumlah produksi daging serta
populasi ternak lokal. Badan Pusat Statistika melaporkan bahwa populasi sapi dan
kerbau pada 1 Mei 2013 mencapai 14,2 juta ekor atau mengalami penurunan yang
cukup tajam apabila dibandingkan dengan hasil pendataan pada Juni 2012 yang
mencapai 16,7 juta ekor. Hal tersebut memberikan asumsi bahwa populasi sapi
mengalami penurunan sebesar 15,30% dalam 2 tahun, dan populasi sapi susut 2,5
juta ekor.Dalam pemenuhannya, kebijakan pemerintah untuk mengatasi
peningkatan konsumsi daging sapi ini adalah melalui produksi lokal dan impor.
Penerbitan izin impor daging ini merupakan upaya pemerintah untuk meredam
kenaikan harga yang terjadi selama hampir dua tahun terakhir, sehingga harga
daging dalam negeri melambung akibat kurangnya pasokan.
Program Swasembada Daging Sapi (PSDS) yang disusun oleh
Kementerian Pertanian sejak tahun 2005 dan 2010 yang hasilnya belum optimal,
kini akan dikiatkan lagi pada tahun 2014. Dirjen Peternakan dan Kesehatan
Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan bahwa swasembada
adalah program pemerintah secara nasional. Namun, akhirnya pemerintah
mengakui bahwa target swasembada daging sapi pada tahun 2014 tidak tercapai(Suara Pembaruan, 2014). Dengan populasi sapi potong yang menyusut, menjadi
kali kedua bagi pemerintah gagal meraih target swasembada daging.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyatakan bahwa
tantangan pembangunan peternakan menuju swasembada daging dan susu
nasional sangat besar. Adapun salah satu poin penting pembangunan peternakan
adalah masalah ketersediaan pakan berkualitas (Jumadil, OkeZone 2013).
Direktur Pakan Ternak (2011) menuturkan bahwa penurunan populasi ternak
ruminansia diduga disebabkan oleh semakin sempitnya lahan panganan, yang
tidak memungkinkan untuk memelihara ternak karena ketersediaan rumput dan
sisa-sisa hasil pertanian yang tidak mencukupi kebutuhan pakan. Hal inilah yang
harus lebih diperhatikan oleh pemerintah.Seperti halnya yang terjadi di Desa Janggan, Kecamatan Poncol,
Kabupaten Magetan, di mana berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten
Magetan tahun 2013 menunjukkan bahwa populasi sapi dan kerbau hasil PSPK di
Kabupaten Magetan mencapai 107.608, dan yang memiliki sapi dan kerbau paling
banyak adalah Kecamatan Poncol dengan jumlah populasi sebanyak 11.567 ekor.
Namun, desa yang menjadi sentra penggemukan sapi potong tersebut tidak
didukung dengan produktivitas pakan yang berkualitas. Sebagai contoh pada
musim kemarau yang panjang, sehingga petani sulit menyediakan pakan yang
kualitasnya sama pada musim hujan. Sehingga, dapat menyebabkan malnutrisi
ataupun penurunan nafsu makan pada ternak yang dapat memperlambat suatu
-
7/24/2019 Battling Games (Hibah Miti)
5/35
2
proses penggemukan. Selain itu, kebutuhan sapi akan suplemen yang bermanfaat
untuk ternak juga dirasa masih kurang.
Mahasiswa sebagai agent of change, dengan permasalahan yang ada
seharusnya dapat mengatasi dan diyakini mampu membawa perubahan dengan
kegiatan-kegiatan cemerlang untuk Indonesia yang lebih baik lagi. Sehingga,permasalahan di Desa Janggan dapat dipecahkan dengan programBattling Games,
di mana peternak Desa Janggan akan diberikan penyuluhan dan pelatihan
mengenai pakan ternak yang berkualitas. Oleh karena itu, pemanfaatan limbah
pertanian sebagai pakan alternatif merupakan solusi yang tepat untuk
menanggulangi kekurangan pakan ternak. Teknologi AJEP dan Kamblok berguna
untuk penyediaan pakan bernutrisi tinggi dalam peningkatan ternak sapi potong di
Desa Janggan. Dengan demikian, penambahan AJEP dan Kamblok sebagai pakan
alternative pada ternak sapi potong sejalan dengan hasil penelitian Nurhayu dkk
(2010), bahwa pemberian konsentrat dan Urea Molases Blok (UMB) dapat
meningkatkan performans sapi penggemukan dan memberikan keuntungan yang
lebih baik dibanding hanya diberi rumput dan limbah pertanian. Sehingga,produksi pakan ternak dapat dipertahankan baik secara kualitas maupun kuantitas.
1.2.Perumusan Masalah
Dari uraian di atas terdapat permasalahan pokok yang dapat diidentifikasi,
yaitu:
1)Bagaimanakah cara memenuhi pakan yang berkualitas untuk ternak dengan
memanfaatkan limbah pertanian dan peternakan yang terjadi di Desa Janggan?
2)
Apakah pemenuhan pakan sapi yang berkualitas dapat meningkatkan populasiternak sapi di Indonesia?
3)Apakah Battling Games dapat membantu meningkatkan sumberdaya
pengetahuan masyarakat di Desa Janggan untuk memenuhi pakan sapi dengan
nutrisi tinggi?
1.3.Tujuan
Adapaun tujuan dari program ini adalah sebagai berikut :
1.
Memberikan edukasi pada peternak untuk meningkatkan sumberdayapengetahuan dalam pengolahan pakan yang berkualitas.
2.
Menciptakan pakan ternak bernutrisi tinggi yang berasal dari limbah pertanian
dan peternakan yang melimpah di Desa Janggan.
3.
Mengatasi permasalahan kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat di
Desa Janggan dalam pengolahan pakan ternak yang berkualitas melalui
ProgramBattling Games.
4. Melakukan Sosialisasi berupa pelatihan aplikasi pengolahan pakan ternak yang
praktis, ekonomis, dan berkualitas untuk membantu penggemukkan sapi di
Desa Janggan, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan.
5. Membantu memulihkan tingkat populasi ternak sapi di Indonesia guna
meminimalisir angka sapi impor.
-
7/24/2019 Battling Games (Hibah Miti)
6/35
3
1.4.Luaran yang Diharapkan
ProgramBattling Gamesadalah program yang disiapkan untuk membantu
peternak dalam memenuhi pakan serta suplemen ternak yang memiliki nutrisi
tinggi. Pengaplikasian Battling Games ini, diharapakan mampu meningkatkansumberdaya dan pengetahuan peternak, serta kesadaran peternak di Desa Janggan
akan pentingnya pakan ternak yang berkualitas. Sehingga nantinya program ini
dapat mengatasi permasalahan kelangkaan pakan, membantu meningkatkan
kesejahteraan peternak, peningkatan populasi sapi lokal Indonesia, dapat
diaplikasikan setiap harinya oleh peternak sebagai pakan yang berkualitas, dan
juga peternak Desa Janggan mampu mengembangkan hasil olahan seperti AJEP
dan Kamblok ini untuk dikomersilkan.
1.5.
Manfaat Program
1)Bagi Mahasiswa
a. Dengan adanyaBattling Games ini, diharapkan mahasiswa dapat menambah
wawasan dan pengalaman dalam penerapan ilmu peternakan secara
langsung pada masyarakat.
b. Membangun jiwa sosial dan kerjasama tim yang baik bagi mahasiswa.
2)Bagi Peternak
a. Membuka pengetahuan dan menambah wawasan peternak Desa Janggan
akan pentingnya pakan yang berkualitas untuk ternak.
b. Berdasarkan hasil dari adanya program Battling Games, diharapkan dapat
diaplikasikan setiap harinya oleh peternak sebagai pakan yang berkualitas.c. Hasil olahan pakan yang berkualitas ini, diharapkan masyarakat dan
khususnya peternak mampu mengembangkannya dan dikomersilkan.
d.
Menambah keuntungan bagi peternak.
3)Penerapan Bagi Pemerintah
a.
Membantu usaha pemerintah untuk meningkatkan kualitas ternak di
Kabupaten Magetan.
b. Secara tidak langsung, dapat membantu Program Swasembada Daging Sapi
(PSDS), karena dengan pakan yang berkualitas ini menjadikan sapi potong
di Indonesia lebih cepat gemuk dan rentan dari penyakit. Sehingga mampu
meningkatkan populasi sapi potong di Indonesia, khususnya desa Janggan.
-
7/24/2019 Battling Games (Hibah Miti)
7/35
4
BAB II
GAMBARAN UMUM DAN ANALISIS KONDISI MASYARAKAT
2.1
Gambaran Umum Masyarakat Desa Janggan
Desa Janggan yang terletak di sebelah timur Kecamatan Poncol, tergolong
daerah pegunungan yang berhawa sejuk dan memiliki topografi berbukit dan
berlereng. Menurut data Statistik tercatat bahwa penduduk Desa Janggan sampai
dengan akhir Tahun 2012 adalah 3.336 jiwa. Dengan luas wilayah 312,933 Ha
dengan kepadatan penduduk Janggan, rata-rata adalah 933 jiwa/km.
Sektor pertanian, perkebuman dan peternakan merupakan sektor yang
mendukung perekonomian Desa janggan. Sektor peternakan, khususnya terletak
pada usaha penggemukan sapi atau yang sering dikenal dengan usaha Sapi
Kereman lebih dari 80% kepala keluarga (1.412 anggota keluarga) di DesaJanggan mengembangkan usaha ini. Rata-rata setiap warga memiliki 2 s/d 5 ekor
sapi, bahkan bagi warga yang memiliki modal besar, mereka bisa memiliki sapi
antara 20 s/d 50 ekor ekor. Sapi-sapi tersebut, selain untuk memenuhi kebutuhan
daging di Kabupaten Magetan dan sekitarnya, juga telah dikembangkan
pemasarannya hingga ke Jakarta dan sekitarnya. Penggemukan Sapi inilah yang
menjadi Icon Unggulan Ekonomi Desa Janggan.
Desa Janggan, Kecamatan Poncol merupakan salah satu desa yang menjadi
primadona bahkan sebagai sentra usaha peternakan penggemukan sapi potong di
Kabupaten Magetan. Dengan topografi dataran tinggi usaha penggemukan sapi di
desa ini sudah menjadi pilihan pekerjaan warga desa selain bercocok tanam.
Lahan pertanian selain dimanfaatkan untuk menanam sayuran juga dimanfaatkanpula dengan ditanami rumput gajah yang dapat dijadikan pakan ternak sapi
(Setdahumas Magetan, 2012).
Masyarakat Desa Janggan memelihara ternak sapi dengan sistem
kereman. Dengan pemeliharaan sistem kereman, pada tahun 2012 ini telah
dikirimkan 3.214 ekor sapi-sapi gemuk Desa Janggan untuk memenuhi kebutuhan
konsumen hingga ke Propinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta (Setdahumas Magetan,
2012). Kereman merupakan sistem pemeliharaan penggemukan sapi potong
jantan dalam suatu kandang dengan jangka waktu antara enam bulan hingga satu
tahun. Jadi, sapi tidak digembalakan di luar atau dipergunakan untuk menarik
bajak sawah namun dipelihara dan tidak dikeluarkan dari kandang. Kelompok
ternak sapi di Desa Janggan yang menggunakan sistem Kereman ini memilikiempat kelompok, yaitu Kelompok Tani Ternak Usaha Tani I, Usaha Tani II,
Usaha Tani III dan Tani Makmur. Namun dalam pelaksanaannya, peternak di
Desa Janggan masih mengalami beberapa kendala dalam penggemukan ternak
sapi potong.
Kendala yang pertama, disebabkan karena permasalahan rendahnya
sumberdaya dan pengetahuan dari peternak sapi di Desa Janggan menyebabkan
minimnya pengolahan pakan yang berkualitas. Sehingga, untuk meningkatkan
SDM masyarakat desa Janggan diperlukan pendampingan kreativitas pengolahan
pakan ternak. Kendala kedua, yaitu ketersediaan bahan pakan hijauan sangat
dipengaruhi oleh faktor musim, di mana pada musim penghujan tersedia dalam
jumlah banyak, sedangkan pada musin kemarau ketersediannya sangat terbatas.
-
7/24/2019 Battling Games (Hibah Miti)
8/35
5
Sehingga pada musim kemarau yang panjang, peternak sulit menyediakan pakan
ternak yang berkualitas sama pada musim hujan.
Sehingga masyarakat perlu memiliki kemampuan dan kreativitas dalam
mengolah pakan ternak yang berkualitas guna mempercepat penggemukan ternak
sapi potong. Program Battling Gamesmerupakan metode yang tepat diterapkanmengingat rendahnya sumberdaya pengetahuan dalam pengolahan pakan ternak di
Desa Janggan, sehingga nantinya luaran program ini dapat membantu
mempercepat penggemukan, dengan memanfaatkan bahan yang murah dan praktis
seperti limbah pertanian, perkebunan, industri, dll akan mempunyai pengetahuan
yang lebih maju dan dengan kreativitas tersebut dapat membangun sumberdaya
dan pengetahuan masyarakat peternak Desa Janggan.
2.2 Analisa Kondisi Masyarakat Desa Janggan
Berdasarkan rancangan kami, analisa SWOT yang dapat digali adalah
sebagai berikut :
Strength
Teknologi Pakan yang efektif,
efisien, dan menguntungkan
Bahan Baku AJEP danKamblok yang mudah didapat
Daerah peternakan yang sangat
mendukung Bahan baku relatif murah dan
terjangkau
Sistem pemberdayaan
masyarakat yang terarah
Weaknes
Diperlukan edukasi dan
pembimbingan serta penyuluhan
yang terarah
Kesadaran masyarakat SDM
yang masih rendah
Menurunnya harga pasaran sapikarena kalah dengan sapi impor
Opportunity
Belum ada penyuluhan di Desa
Janggan
Memungkinkan penambahandan pengembangan hasil produk
untuk dikomersilkan
Pangsa pasaran sapi yang terus
tumbuh seiring pertumbuhan
tingkat konsumsi yang
meningkat
Pemberdayaan masyarakat
sebagai basis pengembangan
sosial
Threat
Pembuatan pakan tersebut dapat
terhambat karena dipengaruhi
oleh kemalasan masyarakat
Sulitnya menjaga komitmen
SDM
Tabel 1. Analisa Kondisi Masyarakat Desa Janggan
-
7/24/2019 Battling Games (Hibah Miti)
9/35
6
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1.
Teknologi Pakan AJEP (Amoniasi Jerami Padi)
Amoniasi adalah cara pengolahan kimia menggunakan amoniak (NH3)
sebagai bahan kimia yang digunakan untuk meningkatkan daya cerna bahan pakan
berserat sekaligus meningkatkan kadar N (proteinnya). Cara ini mempunyai
keuntungan-keuntungan, yaitu: sederhana, mudah dilakukan, murah (sumber NH3
diambil dari urea), juga sebagai pengawet, anti aflatoksin, tidak mencemari
lingkungan dan efisien (dapat meningkatkan kecernaan sampai 80%). Amoniak
dapat menyebabkan perubahan komposisi dan struktur dinding sel sehingga
membebaskan iikatan antara lignin dengan selulosa dan hemiselulosa, sehingga
memudahkan pencernaan oleh selulase mikroorganisme rumen. Amoniak akan
terserap dan berikatan dengan gugus asetil dari bahan pakan, kemudian
membentuk garam amonium asetat yang pada akhirnya terhitung sebagai protein
bahan.
Teknologi pengolahan dengan amoniak ini benar-benar mudah untuk
dilaksanakan dan tidak berbahaya sama sekali dalm pengerjaannya (meskipun
dinamakan pengolahan kimia). Siapa saja dapat melakukan asal mengerti dengan
jelas prinsip dan metode mana yang akan dilakukan (metode basah atau kering).
Dibandingkan dengan pengolahan cara kimia lain, biayanya jauh lebih murah.
Jerami padi yang telah diamonasi dengan cara diatas mempunyai
kandungan protein menjadi 2 x lipat (dari 4% menjadi 9,5%) tau meningkat100%. Kecernaan in vitro meningkat dari 36% menjadi 73%, produksi VFA dan
NH3 meningkat cukup signifikan karena adanya peningkatan kecernaan dan kadar
protein dari bahan pakan yang diamoniasi. Dalam keadaan tertutup (plastik belum
dibuka/ dibongkar), bahan pakan yang diamoniasi dapat tahan lama (Komar,
1984).
3.2.Teknologi Pakan Kamblok (Kotoran Ayam Molasses Blok)
Menurut Santoso (1989) dalam Rachmawati dkk (2007) bahwa pembuatan
kamblok dilakukan dengan tujuan agar bahan tersebut mempunyai nilai nustrisiyang lebih tinggi dan meningkatkan daya cerna, sehingga bahan pakan yang
dihasilkan mempunyai nilai guna yang lebih tinggi. Kamblok adalah suatu proses
pembuatan pakan ternak ruminansia dengan mencampur kotoran ayam dan
molases serta ditambahkan vitamin dan mineral, kemudian dibentuk menjadi blok
(Rachmawati dkk, 2007). Fungsi kotoran ayam sebagai pengganti urea dalam
UMB (Urea Molasses Blok) pada umumnya.
-
7/24/2019 Battling Games (Hibah Miti)
10/35
7
BAB IV
METODE PELAKSANAAN
4.1.
Tahapan Program
Penyusunan program ini didasarkan pada studi kasus yang terjadi di Desa
Janggan, yaitu perencanaan dan perealisasian program sesuai dengan yang
direncanakan dengan mengacu pada rumusan masalah. Langkah-langkah yang
perlu dilakukan untuk merealisasikan program yang akan dilaksanakan adalah
sebagai berikut :
4.1.1.Studi LiteraturStudi literatur berisi serangkaian kegiatan pencarian dan pengkajian
sumber-sumber yang relevan dan terpercaya terkait dengan permasalahan
yang diangkat. Literatur yang kami pakai dititik beratkan pada berita-berita,artikel dan jurnal ilmiah tentang kandang swasembada daging, penurunan
populasi ternak di Indonesia, dan olahan pakan yang berkualitas untuk ternak.
Setelah mendapatkan literatur yang sesuai kami berupaya melakukan
perancangan program untuk pengadaan kegiatanBattling Games.
4.1.2.Survey Lokasi dan Konsolidasi dengan Pihak Terkait
Survey yang dilakukan secara terjun langsung kepada masyarakat
sasaran, guna membangun kedekatan sosial dan mencari tahu, serta
mengumpulkan fakta yang ada di Desa Janggan, Kecamatan Poncol,
Kabupaten Magetan untuk diangkat permasalahannya dan untuk diselesaikan.
4.1.3. Membuat Olahan Pakan Berkulitas dari Limbah Jerami Padi dan
Kotoran Ayam yang diawasi oleh Dosen PembimbingKegiatan ini dilakukan oleh tim sebelum melakukan penyuluhan
secara langsung pada masyarakat. Pembuatan pakan AJEP dan Kamblok ini
akan digunakan sebagai contoh pada masyarakat mengenai produk yang akan
dibuat nantinya.
4.1.4. Pengujian Hasil Olahan pada Ternak Sapi PotongPengujian tersebut dilakukan guna mengetahui tingkat keberhasilan
dari olahan pakan yang berkualitas untuk mempercepat suatu penggemukan
ternak sapi potong di Desa Janggan.
4.2.Lokasi PelaksanaanLokasi Battling Games ini akan dilaksanakan di Desa Janggan,
Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
-
7/24/2019 Battling Games (Hibah Miti)
11/35
8
Gambar 1. Peta Lokasi Desa Janggan
4.3.
Peserta ProgramAdapun peserta dalam Battling Games diantaranya adalah anggota dari
empat kelompok Usaha Ternak Tani di Desa Janggan, yaitu:
Kelompok Tani Ternak Usaha Tani I terdiri dari 21 orang,
Kelompok Tani Ternak Usaha Tani II terdiri dari 18 orang,
Kelompok Tani Ternak Usaha Tani III terdiri dari 19 orang, dan
Kelompok Tani Ternak Tani Makmur terdiri dari 18 orang.
Kelengkapan nama, alamat, dan kepemilikan ternak akan disebutkan
dalam lampiran.
4.4.
Pendampingan ProgramPelaksanaan Battling Games, yang akan diawali dengan penyuluhan
kepada masyarakat sasaran akan dilaksanakan oleh tim secara langsung. Pemateri
dari penyuluhan tersebut adalah dari tim sendiri yang telah dikarantina oleh dosen
pembimbing. Setelah pengadaan penyuluhan selesai, dilanjutkan dengan pelatihan
oleh tim yang akan dilihat oleh peserta penyuluhan. Kegiatan tersebut dilanjutkan
dengan memproduksi AJEP dan Kamblok secara mandiri oleh peserta penyuluh
yang akan didampingi oleh tim. Pada saat pemberian pakan hasil olahan AJEP
dan Kamblok, akan diawasi oleh tim untuk diberi pengarahan seperti yang akan
dijelaskan pada saat penyuluhan. Evaluasi akan dilaksanakan setiap 2 minggu
sekali setiap hari sabtu, yang mana sekaligus mendampingi peternak untuk
membuat AJEP dan Kamblok untuk persediaan 2 minggu ke depan. Setelah akhir3 bulan pengujian pemberian pakan, akan diakan Mubes (Musyawarah besar)
dengan peserta penyuluhan seperti di awal, untuk mengevaluasi perjalanan
program dan berdiskusi untuk berkelanjutan dari program ini. Tim Battling
Games sangat mengharapkan agar ke depannya, dapat terus bekerja sama untuk
mengadakan penyuluhan guna membantu masyarakat Desa Janggan mengatasi
permasalahan yang ada.
-
7/24/2019 Battling Games (Hibah Miti)
12/35
9
4.5.Alur Sistem Pelaksanaan Program
Gambar 2. Alur PelaksanaanBattling Games
Tahap Pelaksanaan PKM-M ini adalah sebagai berikut:
1. Rapat Koordinasi TIM PKMMRapat koordinasi ini berisi serangkaian pembagian kerja dan pemantapan
tim serta berkonsultasi dengan dosen pembimbing sebelum terjun ke masyarakat,
sehingga terciptanya keefektifan dalam koordinasi di lapangan.
2. Persiapan Pelaksanaan
a. Survey LokasiKegiatan ini ditujukan sebagai pengamatan kondisi dan terjun langsung
untuk persiapan pelaksanaan di Desa Janggan.
b.Konsolidasi dengan PihakTerkaitKegiatan ini merupakan pengenalan dan Konsolidasi kepada pihak-pihak
terkait di Desa Janggan guna menjalin interaksi yang kuat dan kedekatan sosial
dengan masyarakat. Pada kegiatan ini, juga akan dilakukan permintaan surat
izin kepada Kepala Desa dan perwakilan dari kelompok tani yang diwakilkan
oleh Ketua Usaha Tani II sebagai mitra programBattling Games.
-
7/24/2019 Battling Games (Hibah Miti)
13/35
10
3. Pelatihan Produksi AJEP dan Kamblok oleh tim PKMMSebelum program penyuluhan akan dilaksanakan, tim akan memproduksi
olahan AJEP dan Kamblok yang dibimbing oleh dosen pembimbing. Hasil olahan
tersebut akan dijadikan suatu sampel pada sesi penyuluhan dilaksanakan.
4.
Persiapan TeknisPersiapan teknis meliputi persiapan alat yang akan digunakan untuk
penyuluhan program Battling Games di Desa Janggan. Selain itu, persiapan
penyediaan alat pengolahan AJEP dan Kamblok juga akan dipersiapkan sebaik-
baiknya. Semua peralatan yang akan digunakan telah mendapat persetujuan dari
Kepala Desa yang nantinya akan disimpan di Kantor Desa Janggan guna
mendukung kelancaran acara dan terjamin keamanannya.
5. Penyuluhan Program Battl ing Games
Pada inti kegiatan ini, tim akan mengadakan penyuluhan atau sosialisasi
Program Battling Games kepada masyarakat peternak yang tergabung dalam
kelompok usaha tani di Desa Janggan. Penyuluhan akan dilaksanakan di Aula
Kantor Balai Desa Janggan pukul 13.00 WIB. Penyuluhan berupa pemberianmateri dan pengenalan hasil olahan AJEP dan Kamblok yang telah diproduksi
oleh tim. Materi yang akan disampaikan, ditekankan mengenai pentingnya pakan
ternak sapi yang berkualitas dan proses olahan pakan alternative dari limbah yang
ada, secara praktis dan ekonomis sekaligus menguntungkan seperti Amoniasi dan
Kamblok. Setelah penyampaian materi akan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab
dan diskusi untuk memperjelas materi.
Di akhir penyuluhan program ini, tim akan membentuk kelompok
pembuatan Amoniasi dan Kamblok secara undian oleh masing-masing ketua
Kelompok Usaha Tani. Hasil dari undian ini adalah terdapat 2 tim yang akan
memproduksi Amoniasi, dan 2 tim memproduksi Kamblok.
6.
Pelatihan Pembuatan Amoniasi dan KamblokProses pelatihan ini akan dilakukan oleh tim secara jelas dan mendetail
yang akan dicontohkan sampai masyarakat paham dan mengerti. Masyarakat akan
diberikan masing-masing handout cara pengolahan AJEP dan Kamblok, supaya
dapat dipelajari dan diingat untuk proses produksi selanjutnya.
7. Proses Produksi Amoniasi dan KamblokDalam tahap ini masyarakat akan digerakkan untuk memproduksi
langsung produk olahan limbah pakan ternak berkualitas secara mandiri oleh
masing-masing kelompok yang akan didampingi oleh tim. Setiap kelompok akan
difasilitasi bahan dan peralatan yang telah disediakan oleh panitia tim.
8.
Pemberian Hasil Amoniasi dan KamblokHasil olahan AJEP dan Kamblok akan diberikan pada sapi salah satu
peternak di Desa Janggan, lama penggemukan selama 3 bulan untuk dilihat
hasilnya, dan dibandingkan dengan perkembangan sapi tanpa pemberian olahan
AJEP dan Kamblok. Adapun pemberian pakan yang akan diberikan terdapat tiga
perlakuan, diantaranya:
Perlakuan A
Perlakuan B
Perlakuan C
=
=
=
Kontrol (kebiasaan peternak)
Konsentrat 1% dari bobot badan + Kamblok 500
gr/ekor/hari + Rumput Lapangan 100%
Konsentrat 1% dari bobot badan + Kamblok 500
gr/ekor/hari + Rumput Lapangan 50% + AJEP 50%
-
7/24/2019 Battling Games (Hibah Miti)
14/35
11
9.
Evaluasi Akhir ProduksiPemberian Pakan dan PelaksanaanPada tahap ini, pengevaluasian akan dibagi menjadi 3, diantaranya
evaluasi tiap akhir kegiatan oleh tim untuk memperbaiki kinerja yang akan
datang. Selanjutnya, evaluasi terhadap pemberian pakan AJEP dan kamblok yang
akan dianalisis perekonomiannya seperti tabel.1 di akhir bulan ke 3. Evaluasiterakhir yaitu akan diadakan dengan pertemuan dengan kelompok penyuluhan
untuk mengadakan Mubes (Musyawarah besar) mengenai permasalahan-
permasalahan yang terjadi selama kegiatan, produksi, dan pemberian pakan pada
ternak serta keberlanjutan dari peternak untuk mengembangkan olahan AJEP dan
Kamblok.
4.6.Financial Plan
1. Biaya Produksi
Total biaya produksi selama satu bulan adalah penjumlahan dari biayapenyusutan alat dan biaya bahan produksi yaitu:
Biaya Produksi= Biaya habis pakai + Biaya Tetap= Rp1.368.000 + Rp 630.500= Rp 1.998.500
Artinya, Produksi dengan dalam satu bulan membutuhkan Biaya sebesar Rp1.998.500. Sehingga dalam satu tahun dibutuhkan biaya produksi sebesar Rp
1.998.500 x 12 bulan yaitu Rp 23.982.000
2. Penetapan Harga Jual
Dalam menentukan harga jual AJEP dan Kamblok, dengan cara menyesuaikandengan biaya yang telah dikeluarkan. Produk ini dijual dengan harga Rp
23.000/karung. Dengan estimasi selama satu bulan menghasilkan produk AJEP danKamblok sebesar 150 karung.
3. Hasil Usaha dan Keuntungan
Hasil Usaha= Jumlah Produksi x Harga Jual= 150x Rp 23.000= Rp 3.450.000
Artinya, hasil penjualan dengan stok 150 karung sebesar Rp 3.450.000/bulan.Sehingga dalam satu tahun didapatkan hasil penjualan sebesar Rp 3.450.000 x 12bulan yaitu Rp 41.400.000
Keuntungan
= Hasil usahaProduksi= Rp 3.450.000Rp 1.998.500= Rp 1.451.500
Artinya, keuntungan yang kami dapat setiap bulannya sebersar Rp 1.451.500.sehingga dalam satu tahun didapatkan keuntungan sebesar Rp 1.451.500 x 12 bulan
yaitu Rp 17.418.000
-
7/24/2019 Battling Games (Hibah Miti)
15/35
12
4. Kelayakan Usaha
Secara sederhana kelayakan usaha dapat diperkirakan dengan menghitungBEP (break event poin), Jangka Watu Pengembalian Modal danB/C ratio (benefitcost ratio).
a.
Jangka Waktu Pengembalian Modal= (Peralatan Penunjang+ Biaya Produksi) : keuntungan x lama produksi= (Rp 3.560.000+ Rp 1.998.500) : Rp 1.451.500 x 1 bln= Rp. 5.558.500 : Rp. 1.451.500 x 1 bln= 3,8 bln
Artinya modal akan kembali setelah produksi selama 3,8 bulan.
b. B/C
B/C ratio berguna untuk mengetahui perbandingan antar besarnya keuntungandengan jumlah biaya yang telah dikeluarkan. Rumus yang digunakan dalammenghitung B/C ratio adalah:
B/C= Keuntungan : biaya produksi=Rp 1.451.500 : Rp 1.998.500= 0,726
Artinya B/C sebesar 0,726 menunjukkan bahwa dari modal Rp. 1,00 akandiperolehkeuntungan sebesar 0,726 kalinya.
c. BEP
Kegunaan dari menghitung BEP ini adalah untuk mengetahui kapan hasilusaha yang dilakukan mencapai titik impas, artinya perusahaan tidak untung dan jugatidak rugi. Nilai titik impas yang dihitung yaitu BEP harga dan BEP produksi.
BEP (Break Event Point) Harga= Biaya Produksi : Jumlah Produksi= Rp 1.998.500 : 150= Rp 13.400
Artinya, titik impas akan dicapai apabila dapat menjual produk sebesar Rp13.400.
BEP (Break Even Point) Produksi= Biaya Produksi : Harga Produksi
= Rp 1.998.500 : Rp. 23.000= 86,5 sak
Artinya, titik impas akan dicapai apabila dapat memproduksi sebesar 86,5karung.
-
7/24/2019 Battling Games (Hibah Miti)
16/35
13
BAB V
RANCANGAN JADWAL KEGIATAN
Kegiatan
Bulan
ke-1
Bulan
ke-2
Bulan
ke-3
Bulan
ke-4
Bulan
ke-5
Bulan
ke-6 P
J1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Rapat KoordinasiTim PKMM
L
Persiapan
Pelaksanaan
(Survei Lokasidan Konsolidasi)
I
Produksi AJEP
dan Kamblok olehtim PKMM
X
Persiapan Teknis M
Penyuluhan
ProgramBattlingGames
X
Pelatihan AJEPdan Kamblok
N
Produksi AJEP
dan KamblokX
Pemberian AJEP
dan Kamblok
pada ternak
I
Evaluasi ProduksiPemberian Pakandan Pelaksanaan
A
PembuatanLaporan I
Tabel 2. Jadwal kegiatan Pelaksanaan
Keterangan:
L : Lana Qoriul
I : Mirsa Ita Dewi Adiana
M : Muhammad Arif Rahman
N : Nadya Arera Ritma Ajeng
A : Alvina Dyah Arumsari
X : Semua Tim
-
7/24/2019 Battling Games (Hibah Miti)
17/35
14
BAB VI
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
1. Peralatan Penunjang
Tabel 3. Rancangan Biaya
Material Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas Harga
Satuan
(Rp)
Total
Harga (Rp)
TimbanganPenimbangan
Bahan1 buah 200.000 200.000
Plastik Besar
Pembungkus AJEP
dan Kamblok 50 meter 2.000 100.000Terpal Alas AJEP 2 buah 150.000 300.000
EmberTempat bahan
AJEP dan Kamblok4 buah 40.000 160.000
Tong atau
Drum
Penyimpanan
AJEP4 buah 120.000 480.000
Alat SemprotMenyiram Urea
pada AJEP2 buah 100.000 200.000
Tali Mengikat AJEP 2 roll 10.000 20.000
SabitAlat pemotong
jerami
2 buah 50.000 100.000
Cetakan Pencetak Kamblok 20 buah 10.000 200.000
Cetok Pencetak Kamblok 4 buah 20.000 80.000
TimbaTempak adonan
Kamblok2 buah 80.000 160.000
Sarung Tangan
KaretPelindung tangan 10 pasang 6.000 60.000
Box Wadah Peralatan 4 Buah 50.000 200.000
Sewa
LCD+LayarAlat Penyuluhan
1 paket/3x
pakai150.000 450.000
Sewa Gedung
Tempat
Penyuluhan 3x pakai 50.000 150.000Sewa Alat
Ukur
Pengukuran Berat
Badan Sapi2x pakai 100.000 200.000
Sewa
Timbangan
Penimbangan Berat
Badan Sapi2x pakai 250.000 500.000
SUB TOTAL (Rp) 3.560.000
-
7/24/2019 Battling Games (Hibah Miti)
18/35
15
2. Bahan Habis Pakai
Material Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas Harga
Satuan (Rp)
Total
Harga (Rp)Jerami Padi(Kering Udara) Bahan Utama AJEP 550 kg 1.000 550.000
UreaBahan Utama
AJEP dan Kamblok25 kg 4.500 112.500
AirBahan Utama
AJEP dan Kamblok550 liter 500 275.000
MolasesBahan Utama
Kamblok35 kg 2.500 87.500
Kotoran Ayam
Bahan Utama
Kamblok 9 kg 500 4.500
GaramBahan Utama
Kamblok5 kg 4.000 20.000
DedakBahan Utama
Kamblok25 kg 2.500 62.500
MineralBahan Utama
Kamblok4 kg 3.500 14.000
Kapur/
gamping
Bahan Utama
Kamblok7 kg 500 3.500
Bata TumbukBahan Utama
Kamblok7 kg 500 3.500
SemenBahan utama
Kamblok5 kg 2.000 10.000
Konsentrat Pakan Penunjang 90 kg 2.500 225.000
MakanKonsumsi peserta
Penyuluhan1x@80 10.000 800.000
SnackKonsumsi peserta
Penyuluhan2x@80 5.000 800.000
Air MinumKonsumsi peserta
Penyuluhan9 dus 25.000 225.000
Rokok untuk
Penduduk
Tambahan
Konsumsi untukPeserta Penyuluhan
24
bungkus 10.000 240.000
Tinta PrinterUntuk Mencetak
Data1 Pack 70.000 70.000
Literatur Untuk Referensi 4 Buku 50.000 200.000
Penggandaan
LaporanUntuk Rekapan 10x 10.000 100.000
Bolpoin HitamUntuk Menulis
Data1 Pack 52.500 52.500
Vandel Souvernir 2 buah 35.000 70.000
Kertas HVS 80
gr
Untuk Mencetak
Data 2 Rim 35.000 70.000
-
7/24/2019 Battling Games (Hibah Miti)
19/35
16
MateraiPerjanjian dengan
Pihak Lain5 buah 6.500 32.500
SUB TOTAL (Rp) 4.028.000
3.
Perjalanan
Material Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas HargaSatuan (Rp)
Total
Harga (Rp)
Survey Lokasi
Survey dan
Konsolidasi dengan
Masyarakat
3
org/2xPP100.000 600.000
Pelaksanaan
Pelaksanaan
ProgramBattling
Games
3
orang/5bln
/6x PP
100.000 1.800.000
Perjalanan
Pembelian
Alat dan
Bahan di
Magetan
Pembelanjaan Alat
dan Bahan1 Mobil 500.000 500.000
SUB TOTAL (Rp) 2.900.000
4. Lain-lain
Material Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas Harga
Satuan
(Rp)
Total
Harga (Rp)
DokumentasiCetak Kegiatan
Foto50 x 5.000 250.000
SpandukPenunjang
Dekorasi1 buah 100.000 100.000
PosterPenunjang
Penyuluhan2 buah 50.000 100.000
Fotocopy MateriMateri untuk
Peserta80 x 1.000 80.000
Fotocopy
Undangan
Undangan untuk
Peserta80 x 100 8.000
Buku Besar Pembukuan 2 buah 10.000 20.000
Pulsa Komunikasi
5
orang/4bul
an
25.000 500.000
BannerPenunjang
Dekorasi2 buah 175.000 350.000
SUB TOTAL (Rp) 1.408.000
-
7/24/2019 Battling Games (Hibah Miti)
20/35
17
5. Penyusutan Biaya Tetap (Fixed Cost)
No. Jenis Barang Harga (Rp) UmurEkonomi
Total/ Bulan (Rp)
1. Timbangan 200.000 24 bulan 8.400
2. Plastik Besar 100.000 0,5 bulan 200.000
3. Terpal 300.000 12 bulan 25.000
4. Ember 160.000 3 bulan 54.000
5. Tong atau Drum 480.000 12 bulan 40.000
6. Alat Semprot200.000 12 bulan 17.000
7. Tali 20.000 6 bulan 4.000
8. Sabit100.000 12 bulan 8.500
9. Cetakan 200.000 24 bulan 8.500
10. Cetok 80.000 24 bulan 3.500
11. Timba 160.000 12 bulan 13.500
12.Sarung Tangan
Karet
60.000 0,5 bulan 120.000
13. Box 200.000 18 bulan 11.200
14.Sewa
LCD+Layar450.000 6 bulan 75.000
15. Sewa Gedung 150.000 6 bulan 25.000
16. Sewa Alat Ukur200.000 6 bulan 33.500
17. Sewa Timbangan 500.000 6 bulan 83.400
Jumlah730.500
-
7/24/2019 Battling Games (Hibah Miti)
21/35
18
BAB VII
PELAKSANA EKSEKUTIF
Gambar 3. Susunan Organisasi Panitia
Nama
PelaksanaAlamat Telepon
Spesifikasi
Kompetensi
Peran dalam
Tim
Eksekutif
Mirsa Ita
Dewi Adiana
Jl.
Sumbersari
7B, No.
20A, Malang
081946367797
Pengolahan
Limbah
Pertanian dan
Hasil Ternak
Koordinator
Program
Alvina Dyah
Arumsari
Jl .
Mertojoyo
Selatan BlokB, No. 10
082143236642Produksi
Olahan Limbah
Penanggung
Jawab
Produksi
Muhammad
Arif Rahman
Jl. Semanggi
Barat No.
2C, Malang
089617627282
Hubungan
Sosial
Kemasyarakatan
Humas dan
Pengembangan
SDM
Nadya Arera
Ritma Ajeng
Jl. Kertoasri
No. 56,
Malang
085783264944
Pengolahan data
dan
Administrasi
Penanggung
Jawab
Keuangan dan
Administrasi
Lana Qoriul
Jl. Kertoasri
No. 112,
Malang
08999856376Pengembangan
Produksi
Penanggung
Jawab Lapang
-
7/24/2019 Battling Games (Hibah Miti)
22/35
19
DAFTAR PUSTAKA
Ahmed, A., Khan, M.J., Shahjalal, M. and Islam, K.M.S., 2002. Effects of
Feeding Urea and Soybean Meal Treated Rice Straw on Digestibility of
feed Nutrient and Growth Performance of Bull Calves. Asian-Aus. J.
Anim-Sci 15 : 522-527.
Badan Pusat Statistika. 2013. Angka Sementara Hasil Sensus Pertanian 2013.
Magetan.
Badan Pusat Statistika. 2013. Hasil Sensus Pertanian. Instruktur Nasional Sensus
Pertanian 2013. Jakarta.
Direktorat Pakan Ternak. 2011. Pedoman Umum Pengembangan Integrasi Ternak
Sapi Tahun 2011. Jakarta.
Komar, A. 1984. Teknologi Pengolahan Jerami Sebagai Makanan Ternak.Yayasan Grahita. Jakarta.
Nolan, J.V. 1993. Nitrogen Kinetics. In. Quantitative Aspects of Ruminant
Digestion and Metabolism. J.M. Forbes and J. France. CAB.
International.
Nurhayu, A., Pasambe, D., Sariubang, M. 2010. Kajian Pemanfaatan Pakan
Lokal dan UMB untuk Sapi Potong di Kabupaten Pinrang Sulawesi
Selatan. Seminar Teknologi Peternakan Veterine.
Rachmawati, A., Wahyuni, R.D., Kusumastuti, A. E. 2007. Kotoran Ayama
Molases Blok Sebagai Konsentrat Alternatif Ternak Sapi Perah Di
Kecamatan Pujon Kabupaten Malang. Laporan Program Penerapan
IPTEK. Departemen Pendidikan Nasional.Santoso, U., 1989. Limbah Bahan Pakan yang Rasional. PT. Bharata Karya
Aksara. Jakarta.
Siadari. 2013. Swasembada Daging 2014 Dipastikan Gagal, Profesor Ini Usulkan
5 Jurus. www.jaringannews.com. Di akses pada 8 Januari 2014.
Suara Pembaruan. 2014. Peternak Lokal Terabaikan, Swasembada Daging 2014
Tak Tercapai. www.suarapembaruan.com. di akses pada 8 Januari 2014.
Trisnadewi, A. A. A. S., N. L. G. Sumardani, B. R. Tanama Putri, I G. L. O.
Cakra, dan I G. A. I. Aryani. 2010. Peningkatan Kualitas Jerami Padi
Melalui Penerapan Teknologi Amoniasi Urea Sebagai Pakan Sapi
Berkualitas Di Desa Bebalang Kabupaten Bangli. 10 (2): 7274.
-
7/24/2019 Battling Games (Hibah Miti)
23/35
20
Lampiran
1. Daftar Riwayat Hidup
KETUA
Nama Lengkap
Tempat tanggal lahir
Alamat di Malang
Contact Person
Alamat email
Riwayat Pendidikan
Pengalaman Organisasi
Penelitian yang pernah dibuat
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Mirsa Ita Dewi Adiana
Magetan, 13 Desember 1995
Jl. Sumbersari 7B, No. 20A, Malang
081946367797
icha.ibach@gmail.com
20012007 : SDN 1 JANGGAN
20072010 : SMPN 1 PONCOL
20102013 : MAN 2 MADIUN
2013 - : Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya
20102011 : OSIS MAN 2 MADIUN
20112012 : OSIS MAN 2 MADIUN
20102013 : Kelompok Olimpiade Kimia MAN 2 MADIUN
20102013 : Kelompok Olimpiade Bhs. Inggris MAN 2 MADIUN
2013 : Kelompok Ilmiah Mahasiswa Fakultas Peternakan
Universitas Brawijaya
EGP Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya
Unit Aktivitas Bola Voli Universitas Brawijaya
Unit Aktifitas Tari Universitas Brawijaya
Ashanti (Android System of Hen House Automation):Perancangan Sistem Monitoring Perangkat Bergerak Berbasis
Android Pada Otomatisasi Kandang Ayam Guna Menekan
Produktivitas Telur Ayam Petelur.
Battling Games (Beef Cattle Counseling of Janggan Farmers):
Aplikasi Teknologi Pakan AJEP (Amoniasi Jerami Padi) dan
Kamblok (Kotoran Ayam Molasses Blok) untuk Pemberdayaan
Peternak Sapi Potong di Desa Janggan, Kecamatan Poncol,
Kabupaten Magetan.
Malang, 14 Februari 2014
(Mirsa Ita Dewi Adiana)
-
7/24/2019 Battling Games (Hibah Miti)
24/35
21
Anggota
Nama Lengkap
Tempat tanggal lahir
Alamat di MalangContact Person
Alamat email
Riwayat Pendidikan
Pengalaman Organisasi
Penelitian yang pernah dibuat
:
:
::
:
:
:
:
:
:
:
Alvina Dyah Arumsari
Malang, 13 Agustus 1995
Jl. Mertojoyo Selatan Blok B, No 10082143236642
kejevid@gmail.com
2002-2008: SDN Lawang 3
2008-2011: SMPN 1 Singosari
2011-2013: MAN Malang 1
2013 - : Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya
2011-2013: Pasukan Pengibar Bendera MAN Malang 1
2013- : Kelompok Ilmiah Mahasiswa Fapet UB
2013- : Unit Kegiatan Forum Mahasiswa Studi Bahasa Inggris
Universitas Brawijaya2013- :Unit Kegiatan Mahasiswa Periasai Diri Universitas
Brawijaya
Ashanti (Android System of Hen House Automation):
Perancangan Sistem Monitoring Perangkat Bergerak Berbasis
Android Pada Otomatisasi Kandang Ayam Guna Menekan
Produktivitas Telur Ayam Petelur.
Battling Games (Beef Cattle Counseling of Janggan Farmers):Aplikasi Teknologi Pakan AJEP (Amoniasi Jerami Padi) dan
Kamblok (Kotoran Ayam Molasses Blok) untuk Pemberdayaan
Peternak Sapi Potong di Desa Janggan, Kecamatan Poncol,
Kabupaten Magetan.
Malang, 14 Februari 2014
(Alvina Dyah Arumsari)
-
7/24/2019 Battling Games (Hibah Miti)
25/35
22
Anggota
Nama Lengkap
Tempat tanggal lahir
Alamat di MalangContact Person
Alamat email
Riwayat Pendidikan
Pengalaman Organisasi
Penelitian yang pernah dibuat
:
:
::
:
:
:
:
:
:
:
Muhammad Arif Rahman
Tuban, 9 januari 1995
Jl. Semanggi Barat No 2C, Malang089617627282
arif.rahman911995@gmail.com
2001-2007: SDI Tuban
2007-2010: SMPN 3 Tuban
2010-2013: SMAN 3 Tuban
2013 - : Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya
2011-2013: OSIS SMPN 3 Tuban
2013- : OSIS SMAN 3 Tuban
2013- : IAAS LC-UB
2013- : Forum OSIS Jatim203 - : KIM FAPET UB
2013 - : EGP FAPET UB
Ashanti (Android System of Hen House Automation):
Perancangan Sistem Monitoring Perangkat Bergerak Berbasis
Android Pada Otomatisasi Kandang Ayam Guna Menekan
Produktivitas Telur Ayam Petelur.
Battling Games (Beef Cattle Counseling of Janggan Farmers):Aplikasi Teknologi Pakan AJEP (Amoniasi Jerami Padi) dan
Kamblok (Kotoran Ayam Molasses Blok) untuk Pemberdayaan
Peternak Sapi Potong di Desa Janggan, Kecamatan Poncol,
Kabupaten Magetan.
Malang, 14 Februari 2014
(Muhammad Arif Rahman)
-
7/24/2019 Battling Games (Hibah Miti)
26/35
23
Anggota
Nama Lengkap
Tempat tanggal lahir
Alamat di MalangContact Person
Alamat email
Riwayat Pendidikan
Pengalaman Organisasi
Penelitian yang pernah dibuat
:
:
::
:
:
:
:
:
:
:
Nadya Arera Ritma Ajeng
Bojonegoro, 16 April 1994
Jl. Kertoasri No. 56, Malang085783264944
nadyaarera@gmail.com
2000-2006: SDN Kebomlati
2006-2009: SMP Muhammadiyah 1 Babat
2009-2012: SMA Muhammadiyah 1 Babat
2012 - : Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya
2006-2007 : OSIS SMPM 1 Babat
2007-2008 : DKG SMPM 1 Babat
2011-2012 : DA SMAM 1 Babat
2012 - : KIM FAPET UB
Emping Edan: Emping Petai Kaya Antioksidan sebagai Peluang
Usaha Camilan Sehat Pencegah Kanker
Honeyscan: Deteksi Pemalsuan Dini Madu dengan Teknik
Spektrofometer Flourescene sebagai Jaminan Mutu Madu Ekspor
Fiesta:Feed of Samanea Saman with Aceobacter Liquifaciens
Sa-Tech: Inovasi Teknologi Pencetak Sate Efektif, Efisien dan
Hygine Menggunakan Shoot Pneumatic System di Balibul Aqiqoh
Malang.
Malang, 14 Februari 2014
(Nadya Arera Ritma Ajeng)
-
7/24/2019 Battling Games (Hibah Miti)
27/35
24
Anggota
Nama Lengkap
Tempat tanggal lahir
Alamat di MalangContact Person
Alamat email
Riwayat Pendidikan
Pengalaman Organisasi
Penelitian yang pernah dibuat
:
:
::
:
:
:
:
:
:
:
Lana Qoriul
Lumajang, 10 September 1994
Jl. Kertoasri No. 112, Malang08999856376
lanaqori@gmail.com
2000-2006: SD Islam Lumajang
2006-2009: MTSN 1 Lumajang
2009-2012: MAN 1 Lumajang
2012 - : Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya
2006-2007 : OSIS MTSN 1 Lumajang
2011-2012 : OSIS MAN 1 Lumajang
2012 - : KIM FAPET UB
Honeyscan: Deteksi Pemalsuan Dini Madu dengan Teknik
Spektrofometer Flourescene sebagai Jaminan Mutu Madu Ekspor
Fiesta:Feed of Samanea Saman with Aceobacter Liquifaciens
Sa-Tech: Inovasi Teknologi Pencetak Sate Efektif, Efisien danHygine Menggunakan Shoot Pneumatic System di Balibul Aqiqoh
Malang.
Malang, 14 Februari 2014
(Lana Qoriul)
-
7/24/2019 Battling Games (Hibah Miti)
28/35
25
Lampiran 2. Surat Pernyataan Kesediaan dari Mitra
SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN KERJASAMA DARI MITRA
USAHA DALAM PELAKSANAAN PROGRAM HIBAH MITI
Yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama
Pimpinan Mitra Usaha
Bidang Usaha
Alamat
:
:
:
:
PARNO
Usaha Tani II
Peternak Sapi Potong Kereman
RT. 12/ RW. 05, Desa Janggan,
Kecamatan Poncol, Kabupaten
Magetan.
Dengan ini menyatakan Bersedia untuk Bekerjasama dengan Pelaksana
Kegiatan Program Hibah Miti dalam program Battling Games (Beef Cattle
Counseling of Janggan Farmers) Aplikasi Teknologi Pakan AJEP (Amoniasi
Jerami Padi) dan Kamblok (Kotoran Ayam Urea Molasses Blok) untuk
Pemberdayaan Peternak Sapi Potong Desa Janggan Kecamatan Poncol Kabupaten
Magetan
Nama Ketua Tim Pengusul
Nomor Induk Mahasiswa
Program Studi
Nama Dosen Pembimbing
Perguruan Tinggi
:
:
:
:
:
Mirsa Ita Dewi Adiana
135050100111189
Peternakan
Rini Dwi Wahyuni, S.Pt.,MSc
Universitas BrawijayaGuna menerapkan dan/ atau mengembangkan IPTEKS pada tempat usaha
kami. Bersama ini pula kami nyatakan dengan sebenarnya bahwa di antara pihak
Mitra Usaha dan Pelaksana Kegiatan Program tidak terdapat ikatan kekeluargaan
dan ikatan usaha dalam wujud apapun juga.
Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan
tanggung jawab tanpa ada unsur pemaksaan di dalam pembuatannya untuk dapat
digunakan sebagaimana mestinya.
Magetan, 20 Januari 2014
-
7/24/2019 Battling Games (Hibah Miti)
29/35
26
SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN BEKERJASAMA
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Mirsa Ita Dewi Adiana
Jabatan : Ketua timSelanjutnya disebut sebagai pihak I
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Sarmo
Jabatan : Kepala Desa Janggan, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan
Selanjutnya disebut sebagai pihak II
Pasal 1
Pihak I dan Pihak II telah bersepakatan menjalin kerjasama dalam Program Hibah
Miti dari Pihak I untuk memberikan ijin sosialisasi program Battling Games diDesa Janggan, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan.
Pasal 2
Bentuk kegiatan program kreativitas ini adalah pembuatan program dengan
hubungan kerjasama terhadap mitra yaitu:
(1)Pihak II memberikan kontribusi yaitu sebagai pendukung terhadap
program yang dibuat Pihak I
(2)Pihak I menjaga nama baik Pihak II dan sebaliknya.
Pasal 3
1) Pihak II membantu Pihak I dengan memberikan pertimbangan dalam
pelaksanaan program pengabdian masyarakat yang dibuat.
Pasal 4
Hal-hal lain yang belum diatur dalam surat perjanjian ini akan diatur kemudian
berdasarkan kesepakatan bersama.
-
7/24/2019 Battling Games (Hibah Miti)
30/35
27
Lampiran 3. Cara Pengolahan AJEP dan Kamblok
3.1. Pembuatan AJEP (Amoniasi Jerami Padi)
Meskipun jerami padi yang tanpa diolah dapat dimakan oleh sapi,
namun sebagian tidak tercerna dan tidak akan menjadikan gemuk bagi
ternaknya. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas jerami
padi, salah satu upaya yang murah, praktis dan hasilnya disukai ternak
adalah teknik amoniasi. Teknik Amoniasi termasuk perlakuan alkali yang
dapat meningkatkan daya cerna jerami padi. Urea dalam proses amoniasi
berfungsi untuk melemahkan ikatan lignoselulosa dan silika yang menjadi
faktor penyebab rendahnya daya cerna jerami padi (Trisnadewi dkk, 2011).
Amoniasi jerami padi menggunakan urea dapat meningkatkan kandungan
nitrogen (Ahmed et al., 2002). Nitrogen yang berasal dari urea yang
meresap dalam jerami mampu meningkatkan kadar amonia di dalam rumen
sehingga tersedia substrat untuk memperbaiki tingkat dan efisiensi sistesis
protein oleh mikroba. Teknik pembuatan Amoniasi Jerami Padi dijelaskan
sebagai berikut.
Dilapisi dua kantong plastik dengan dimasukkannya lembar
pertama ke dalam lembar kedua
Dipotong jerami padi dengan ukuran 25 cm
Ditaburkan seluruh potongan jerami padi di atas kantong plastik
Dilarutkan urea dengan dicampurkannya 4 kg ke dalam timba yang
berisi 100 liter air, lalu diaduk-aduk sampai semua urea larut
Disiram dan dicampurkan larutan ada jerami padi yang tersebar di
atas kantong plastik, lalu diaduk dan dibolak-balik sampai merata
Dibungkus dengan kantong plastik lalu dimasukkan ke dalam tong
dan diikat kuat
Dipadatkan jerami di dalam plastik disimpan jerami padi di tempat
teduh yang tidak terkena matahari dan diperam selama 2 minggu
Diangin-anginkan selama 12 jam (dibiarkan di tempat terbuka)
100 kg jerami padi (kering udara) + 4 kg urea + 100 liter air
Amoniasi jerami padi urea siap disajikan pada ternak
-
7/24/2019 Battling Games (Hibah Miti)
31/35
28
3.2 Pembuatan Kamblok
Menurut Santoso (1989) dalam Rachmawati dkk (2007) bahwa
pembuatan kamblok dilakukan dengan tujuan agar bahan tersebut
mempunyai nilai nustrisi yang lebih tinggi dan meningkatkan daya cerna,
sehingga bahan pakan yang dihasilkan mempunyai nilai guna yang lebih
tinggi. Kamblok adalah suatu proses pembuatan pakan ternak ruminansia
dengan mencampur kotoran ayam dan molases serta ditambahkan vitamin
dan mineral, kemudian dibentuk menjadi blok (Rachmawati dkk, 2007).
Fungsi kotoran ayam sebagai pengganti urea dalam UMB (Urea Molasses
Blok) pada umumnya.
Dilarutkan garam pada 0.5 liter air
Diaduk dedak
Dicampurkan mineral dan dedak dengan cara ditaburkan mineral
pada dedak
Dimasukkan larutan garam ke dalam ember berisi molasses
Diaduk sampai merata
Dimasukkan hasil campuran dedak dan mineral ke dalam ember
berisi molasses dan garam
Diaduk sampai merata
Dituangi kapur dengan air tersisa sampai mengental, jika perlu
ditambah dengan air dan ditunggu hingga dingin
Dimasukkan bata tumbuk ke dalam adukan kapur seacara merata
dan ditaburi semen agar lebih padat
Dicetak dan dijemur pada terik matahari selama 4 jam.
3.5 kg molasses + 1.0 kg kotoran ayam + 0.1 kg urea + 0.8 kg air + 0.2
kg garam + 2.7 kg dedak + 0.4 kg mineral + 0.7 kg kapur/gamping + 0.7
kg bata + 0.3 kg semen
Kamblok
-
7/24/2019 Battling Games (Hibah Miti)
32/35
29
Lampiran 4. Gambaran Teknologi AJEP dan Kamblok
Gambar 4. Ilustrasi Pembuatan AJEP Gambar 5. Ilustrasi Pembuatan Kamblok
Gambar 6. Hasil olahan AJEP Gambar 7. Hasil olahan Kamblok
-
7/24/2019 Battling Games (Hibah Miti)
33/35
30
Lampiran 5. Topografi Desa Janggan, Kecamatan Poncol, Kabupaten
Magetan.
Gambar 8. Lokasi Desa Janggan Gambar 9. Topografi Ternak Sapi
Kereman di Desa Janggan
Gambar 10. Teknik pemberian Jerami
Padi yang masih Tradisional
Gambar 11. Topografi Ternak Ayam
Petelur di Desa Janggan
Gambar 12. Pertanian di Desa Janggan
yang Sangat Mendukung
Gambar 13. Tanaman Padi yang
Mendukung sektor Pertanian
-
7/24/2019 Battling Games (Hibah Miti)
34/35
31
Lampiran 6. Konsolidasi dengan Pihak Terkait
Gambar 14. Mengunjungi Tempat
Peternak Sapi Bakal Kereman Pak
Podo di Desa Janggan
Gambar 15. Penandatangan Surat
Kerja Sama dengan Kepala Desa
Janggan
Gambar 16. Penandatanganan Surat
Kerja Sama dengan Kepala Usaha
Tani II
Gambar 17. Konsolidasi dengan
Peternak Sapi Kereman Desa Janggan
-
7/24/2019 Battling Games (Hibah Miti)
35/35
32
Lampiran 7. Peta Lokasi Desa Janggan, Kecamatan Poncol, Kabupaten
Magetan
Gambar 18. Peta Lokasi Desa Janggan
Desa Janggan, Kecamatan Poncol, Kabupaten
Magetan. Lokasi Program Battl ing Games akan
dilaksanakan
top related