bahaya dan dampak di laboratorium sekolah

Post on 04-Jan-2016

77 Views

Category:

Documents

4 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

tugas makalah manajemen laboratorium fisika, bahaya dan resiko di laboratorium

TRANSCRIPT

BAHAYA DAN RESIKO DI LABORATORIUM

Heri Nurdin Taufik NurrahmanTrian Hermawan Yuliana

Pendahuluan Bahaya Resiko Kesimpulan

Latar Belakang• bekerja di laboratorium mengandung resiko

yang membahayakan keselamatan kerja. • untuk menghindari terjadinya kecelakaan

yang membahayakan keselamatan kerja maka para pekerja laboratorium perlu mengetahui sumber-sumber bahaya di laboratorium,

• simbol-simbol bahan kimia berbahaya, • dan kegiatan laboratorium yang dapat

menimbulkan kecelakaan

Pendahuluan Bahaya Resiko Kesimpulan

Rumusan Masalah

• Apa saja bahaya dalam laboratorium?• Bagaimana resiko di laboratorium?• Bagaimana pertolongan pertama pada

kecelakaan?

Pendahuluan Bahaya Resiko Kesimpulan

Bahaya

Bahaya adalah sumber, situasi, atau tindakan yang dapat berpotensi menimbulkan cidera atau penyakit atau kombinasi keduanya.

Pendahuluan Bahaya Resiko Kesimpulan

Jenis-jenis Bahaya dalam LaboratoriumMenurut Nuryani R (2005 : 142)

1. Kebakaran, sebagai akibat penggunaan bahan-bahan kimia yang mudah terbakar seperti pelarut organik, aseton, benzene, etil alcohol, etil eter, dll.

2. Ledakan, sebagai akibat reaksi eksplosif dari bahan-bahan reaktif seperti oksidator.

3. Keracunan bahan kimia yang berbahaya, seperti arsen, timbal, dll.

4. Iritasi yaitu peradangan pada kulit atau saluran pernapasan dan juga pada mata sebagai kontak langsung dengan bahan-bahan korosif.

5. Luka pada kulit atau mata akibat pecahan kaca, logam, kayu

6. Sengatan listrik.

Pendahuluan Bahaya Resiko Kesimpulan

a. Bahan Kimia.

b. Aliran Listrik

c. Radiasi

d. Mekanik.

e. A p i.

f. Suara (kebisingan).

g. Keadaan Darurat Skala Besar dan Situasi Sensitif

h. Pelanggaran Keamanan

i. Bahaya Hayati 

j. Limbah Berbahaya

k. Bahaya Fisik

Pendahuluan Bahaya Resiko Kesimpulan

Kebakaran• Kebakaran merupakan salah satu bahaya di laboratorium.

Berdasarkan klasifikasi oleh NFPA (National Fire Protection Agency), api dapat diklasifikasikan menjadi:

• Kelas A, yaitu jenis api biasa yang berasal dari kertas, kayu, atau plastic yang terbakar

• Kelas B, yaitu jenis api yang ditimbulkan oleh zat mudah terbakar dan mudah menyala seperti bensin, kerosin, pelarut organic umum yang digunakan di laboratorium.

• Kelas C, yaitu jenis api yang timbul dari peralatan listrik• Kelas D, yaitu jenis api yang timbul dari logam mudah

menyala seperti magnesium, titanium, kalium, dan natrium

Pendahuluan Bahaya Resiko Kesimpulan

Bahan kimia berbahaya diberi lambang sbb.

Eksplosif (meladak). Meledak pada kondisi tertentu. Contoh amonium nitrat dan nitroselulosa. Hindari benturan, gesekan, loncatan, panas.

Toxic (beracun). Bahaya bagi keselamatan bila terisap, tertelan atau kontak dengan kulit, dan dapat mematikan. Contoh arsen triklorida dan merkuri klorida. Hindari kontak atau masuk ke dalam tubuh. Segera berobat ke dokter bila kemungkinan keracunan.

Pendahuluan Bahaya Resiko Kesimpulan

Zat yang mudah terbakar. Contoh butana, propana, eter dan etanol. Hindari udara dan sumber api.

Zat yang secara spontan terbakar apabila kena air. Contoh logam natrium. Hindari kontak dengan air

Zat yang secara spontan terbakar. Contoh posfor, alumunium alkil fosfor. Hindari kontak dengan udara.

Oksidator. Zat yang dapat membakar zat lain atau penyebab timbulnya api. Contoh hidrogen peroksida dan kalium perklorat. Hindari panas serta bahan yang mudah terbakar

Pendahuluan Bahaya Resiko Kesimpulan

Kerusakan kecil pada tubuh atau iritasi terhadap kulit, mata, dan alat pernapasan. Contoh piridin, amoniak, dan benzil klorida. Hindari kontak dengan tubuh atau penghirupan

Bahan kimia bersifat radioaktif

Korosif atau merusak jaringan atau tubuh manusia. Contoh asam sulfat dan fenol. Hindari kontak dengan kulit dan mata

Pendahuluan Bahaya Resiko Kesimpulan

Pendahuluan Bahaya Resiko Kesimpulan

Resiko Risiko adalah gabungan dari kemungkinan terjadinya bahaya atau paparan dan keparahan luka atau gangguan kesehatan yang dapat disebabkan oleh kejadian atau paparan.

Pendahuluan Bahaya Resiko Kesimpulan

NO Kelompok Penyebab Resiko (Efek)

Alat-alat gelas yang mudah pecahAlat-alat listrik seperti: kompor listrik, oven, lampu pemanas, lampu UVPenghirupan uap asam sulfat

Kontak langsung dengan NaOHTertusukPenghirupan 20-40 ppm

Luka gores

menyebabkan terjadinya sengatan listrik.

Iritasi pada hidung dan tenggorokkanLuka bakar

Luka tusukKeracunan

Pendahuluan Bahaya Resiko Kesimpulan Cara Mengidentikasi Bahaya Menggunakan Konsep

“Penilaian Resiko”

1. Mengidentifikasi tugas dan proses

2.Mengidentifikasi macam-macam bahaya

3.Menghilangkan atau mengurangi bahaya hingga minimum

4.Mengevaluasi resiko, dan mempredeksi tingkat resiko

5.Mengembangkan strategi pencegahan

6.Melakukan pelatihan metode kerja baru

7.Mengimplementasikan upaya pencegahan

8.Memonitor kerja

9. Melakukan kajian ulang secara berkala

Pendahuluan Bahaya Resiko Kesimpulan

Pengendalian Resiko

Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah pencapaian tujuan yang sudah ditentukan sebelumnya, dengan mempergunakan bantuan orang lain (G.Terry). Untuk mencapai tujuan tersebut, dia membagi kegiatan atau fungsi manajemen menjadi :• Planning /(perencanaan)• Organizing/ (organisasi)• Actuating /(pelaksanaan)• Controlling /(pengawasan)

Pendahuluan Bahaya Resiko Kesimpulan

Pengendalian Resiko

• Pelindung Mata• Sarung Tangan• Pakaian• Masker

Pendahuluan Bahaya Resiko Kesimpulan

Pertolongan Pertama• Memastikan keselamatan penolong.• Penolong harus memperkenalkan diri bila

memungkinkan, yaitu nama penolong, nama organisasi/pekerjaan, permintaan izin untuk menolong kepada penderita atau orang sekitar.

• Menentukan keadaan umum kejadian dan mulai melakukan penilaian dini dari penderita.

• Mengenali dan mengatasi cedera yang mengancam nyawa.

• Menstabilkan penderita dan meneruskan pemantauan.

Pendahuluan Bahaya Resiko Kesimpulan

• Meminta bantuan bila dianggap perlu.• Menghentikan pendarahan dengan cara menekan

langsung di atas luka.• Jangan memberi apapun kepada korban lewat

mulut bila korban tidak sadar atau setengah sadar• Menenangkan kondisi korban dengan cara yang

tepat dan penolong harus dalam keadaan tenang pula.

• Mengupayakan bantuan medis dengan cepat.

Pendahuluan Bahaya Resiko Kesimpulan

Kesimpulan

1. Jenis bahaya di laboratorium Kebakaran, Ledakan, sebagai akibat reaksi eksplosif, Keracunan bahan kimia yang berbahaya, Iritasi, Luka pada kulit dan Sengatan listrik.

2. Resiko yang dapat terjadi di laboratorium Luka gores, Iritasi pada hidung dan tenggorokkan, Luka bakar, Luka tusuk, Keracunan, Memar, Timbulnya kebakaran dengan akibat luka bakar dari ringan sampai berat bahkan kematian, Penularan dan Kebutaan.

Pendahuluan Bahaya Resiko Kesimpulan

• Pertolongan pertama pada kecelakaan meliputi; Memastikan keselamatan penolong., Penolong harus memperkenalkan diri bila memungkinkan, Menentukan keadaan umum kejadian dan mulai melakukan penilaian dini dari penderita, mengenali dan mengatasi cedera yang mengancam nyawa, menstabilkan penderita dan meneruskan pemantauan, meminta bantuan bila dianggap perlu,m nenangkan kondisi korban dengan cara yang tepat, dan mengupayakan bantuan medis dengan cepat

Pendahuluan Bahaya Resiko Kesimpulan

Saran

Selain didukung oleh fasilitas keamanan laboratorium, setiap pekerja di laboratorium sebaiknya menyadari bahwa bekerja di laboratorium mengandung resiko yang membahayakan keselamatan kerja. Oleh karena itu untuk menghindari terjadinya kecelakaan yang membahayakan keselamatan kerja maka para pekerja laboratorium perlu mengetahui sumber-sumber bahaya di laboratorium, simbol-simbol bahan kimia berbahaya, dan kegiatan laboratorium yang dapat menimbulkan kecelakaan.

Pendahuluan Bahaya Resiko Kesimpulan

Refrensi

• Afifah, liana putri. 2014. Bahaya dan penilaian Resiko. Diakses pada 30 September 2015. http://liyanaputriafifah.blogspot.co.id/2014/09/bahaya-dan-penilaian-resiko.html

• Atmawidjaja, Sudana. 1999. Keselamatan Kerja dan Penanggulangan Bahaya di Laboratorium. Bandung. LP3 ITB

• Fitriyana, 2011. Desain dan Fasilitas Laboratorium Fisika. Diakses tanggal 16 September 2015 (http://physicslaboratory.blogspot.com/2012/03/desain-laboratorium-fisika.html .

• John Ridley. 2008. Health and Safety  in Brief. England : Elsevier Ltd• Kadarohman, Asef. 2007. Management Laboratorium IPA. Makalah. Departemen

Agama Indonesia.• Kamri, Nur. 2003. Identifikasi Resiko ditempat kerja. Diakses tanggal 16 September

2015http://nrkamri.blogspot.co.id/2012/10/identifikasi-faktor-bahaya-di-tempat.html• Nuryani R. 2005. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang : Universitas Negeri

Malang• Rizwan Hamdi. 2008. Pertolongan Pertama pada Kecelakaan. Diakses tanggal 16

September 2015 dari http://www.rizwanhamdi.com/?p=128

top related