bahasa rakitan
Post on 01-Jan-2016
187 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1 | B a h a s a R a k i t a n | | | R o l i s A f r i a n , S . K o m
BAHASA RAKITAN (Assembler) ?
Bahasa Rakitan termasuk ke dalam bahasa tingkat rendah dan merupakan
bahasa dasar komputer. Bahasa ini memerlukan logika yang cukup rumit di samping
instruksinya yang jauh berbeda dengan bahasa pemrograman lainnya. Program yang
dihasilkan memiliki kecepatan yang paling baik. Kelebihan dari bahasa rakitan adalah :
1. Memiliki fasilitas fungsi dan makro (ciri khas bahasa pemrograman yang
menyebabkan pemrograman menjadi lebih mudah).
2. Program dapat dibuat secara modular (dipecah dalam modul-modul kecil dan
dapat diintegrasikan kembali).
3. Ukuran program lebih kecil, sehingga lebih menghemat media penyimpan.
4. Lebih dekat ke hardware sehingga seluruh kemampuan komputer dapat
dimanfaatkan secara maksimal.
Apa saja yang diperlukan untuk belajar Bahasa Rakitan atau Assembler ? Untuk
mempelajarai bahasa rakitan / assembler diperlukan :
1. Sistem bilangan antara lain Biner, Oktal, Desimal dan Hexadesimal
2. Pengenalan Microprocessor
3. Sistem Memori dan Pengalamatan Memori
4. Interupt / Interupsi
5. Register
6. Instruksi Assembly atau Mnemonic
7. Mode pengalamatan data
8. Operasi-operasi pada assembler
9. Pembuatan program
2 | B a h a s a R a k i t a n | | | R o l i s A f r i a n , S . K o m
SISTEM BILANGAN
Untuk mempelajari bahasa rakitan kita harus mengenal beberapa sistem bilangan
yang sangat berguna dalam pengaksesan port ataupun menghafal kode ASCII yang
penting. Bilangan desimal sering kita gunakan sehari-hari untuk segala keperluan,
sedangkan bilangan lainnya sangat dibutuhkan dalam pemrograman bahasa rakitan atau
assembler, karena bahasa ini dipakai untuk menjalankan sistem mikroprosessor. Setiap
mikroprosesor memiliki bahasa rakitan sendiri. Adapun sistem bilangan yang dipelajari
adalah sebagai berikut :
1. Bilangan Biner
Bilangan ini hanya mengenal angka 0 dan 1 sehingga bilangan ini berdasar 2.
Cara mengkonversi ke bilangan desimal adalah dengan mengalikan dua dengan
pangkat N (suku ke-N) seperti bilangan desimal mengalikan 10 dengan pangkat N
Contoh:
1110 (biner) dikonversi ke desimal menjadi :
(1 * 23) + (1 * 22) + (1 * 21) + (0 * 20) = 8 + 4 + 2 + 0 = 14 (desimal)
Operasi tambah pada sistem biner : 0 + 0 = 00 1 + 0 = 01 0 + 1 = 01 1 + 1 = 11
Contoh :
1110001 + 1011000 = 11001001 (biner)
desimalnya : 113 + 89 = 201
2. Bilangan Oktal
Bilangan Oktal merupakan bilangan berdasar 8. Jadi bilangan ini hanya terdiri dari
angka 0 hingga 7. Konversi bilangan octal ke desimal mempunyai cara yang sama
dengan bilangan biner, hanya memakai bilangan dasar 8.
Contoh:
355 bilangan octal ke desimal
355 oktal = (3 * 82) + (5 * 81) + (5 * 80)
= 192 + 40 + 5
= 237 desimal
3 | B a h a s a R a k i t a n | | | R o l i s A f r i a n , S . K o m
3. Bilangan Desimal
Bilangan ini sudah tidak asing lagi, karena digunakan dalam kehidupan sehari-
hari. Sistem bilangan ini terdiri dari angka 0 sampai 9 dengan menggunakan dasar
10.
4. Bilangan Hexadesimal
Bilangan ini mutlak harus dikuasai, karena dalam bahasa rakitan kita sering
menemukan bilangan ini. Kode ASCII ditulis dalam bilangan hexadesimal yang
mewakili huruf, angka, tanda baca dan karakter unik lainnya sebanyak 255 buah.
Bilangan hexadesimal merupakan bilangan dasar 16 terdiri dari :
0123456789ABCDEF. Cara mengkonversi ke bilangan desimal sama dengan
biner dan octal
Contoh:
3A hexa = (3 * 161) + (10 * 160)
= 48 + 10
= 58 desimal
4 | B a h a s a R a k i t a n | | | R o l i s A f r i a n , S . K o m
MEMORI Pengertian Memori
Memori merupakan bagian terpenting dalam komputer untuk menyimpan data dan
program. Dalam microprosesor 8088 terdapat 16 saluran alamat (address) dan 8 saluran
data secara multiplex. Saluran alamat lainnya yang tersedia ada 4, khusus untuk
menunjuk segmen memori, dimana tiap segment menjangkau memori sebesar 64
kliobyte. Sehingga dari 16 saluran alamat dapat menggarap isi memori hingga 1
megabyte dan bekerja dengan data 16 bit.
Ukuran memori 1 kilobyte = 1024 byte, 1 megabyte = 1024 x 1024 byte =
1.048.576 byte. Maka alamat memori dari 0 sampai 1 megabyte memerlukan penulisan
dengan 5 digit angka hexadesimal dari 00000H sampai FFFFFH.
Sebagai contoh : Memori di PC XT 640 kilobyte terdiri dari alamat 00600H sampai
alamat A0000H.RAM dan ROM merupakan komponen IC yang dapat menyimpan data
dan program yang dapat dialamati terdiri dari jalur alamat (address) dan jalur data. RAM
dapat menulis dan membaca data, sedangkan ROM hanya membaca saja.
Kombinasi saluran/jalur data berupa 8 bit atau 16 bit yang dinyatakan dalam
bilangan hexadesimal. Sedangkan jalur alamat (address) memiliki pola yang sama
dengan jalur data memakai bilangan hexadesimal. Sekarang telah berkembang memori
dengan jumlah saluran 32 bit dan 64 bit.
Tempat menyimpan data ukuran 1 byte di RAM dan ROM harus diberi nomor urut
agar mudah diidentifikasi berupa alamat memori (memori address). Jika ada data berupa
5AH disalurkan melalui jalur data ke memori dengan alamat memori 0F2B4H, maka
berarti di lokasi memori nomor 0F2B4H terdapat data 5AH.
Memori dengan jalur alamat yang banyak akan memiliki kapasitas simpan yang
dinyatakan dalam byte, kilobyte, megabyte atau gigabyte.
Memori berkapasitas 64 KB berarti memiliki kemampuan merekam 64 x 1024 byte
data. Suatu media penyimpan berupa Hard disk 10 M berarti memiliki kapasitas rekam 10
x 1024 x 1024 byte.
Istilah dalam memori yang sangat lazim dan sering ditemui dalam setiap
pemrograman bahasa rakitan adalah :
Bit adalah singkatan dari binary digit
Byte adalah 8 bit
Word adalah 2 byte
5 | B a h a s a R a k i t a n | | | R o l i s A f r i a n , S . K o m
Pembagian memori
Diantara register dalam CPU untuk mencatat alamat memori yang dipergunakan
terdapat segment register digabung dengan offset register yang mengatur pembagian
memori. Offset register dapat berupa register lain yang bukan segment register dengan
aturan pasangan :
SSSS : OOOO
S = digit hexadesimal pada segment register O
O = digit hexadesimal pada offset register
Satu segment memori berukuran 64 kilobyte terbagi atas beberapa segment offset
yang dapat dialamati oleh offset register. Sedangkan memori (RAM & ROM) pada PC
dapat terdiri dari beberapa/banyak segment memori tergantung kapasitas memori pada
PC tersebut.
Pengalamatan Memori
Merupakan suatu cara untuk mencatat atau menunjuk alamat memori sesuai
aturan pasangan SSSS : OOOO artinya penulisan alamat memori menuruti aturan bahwa
bobot digit terendah pada Segment Register adalah 16 pangkat 1 dan bobot tertinggi 16
pangkat 4. Sedangkan pada Offset Register bobot digit terendah adalah 16 pangkat 0
dan bobot digit tertinggi 16 pangkat 3.
Contoh:
Misalkan: SSSS dipilih 1234H
OOOO dipilih DCBAH
Maka pengalamatan memori dapat dinyatakan 1234:DCBA. Angka alamat
absolutnya dapat dihitung dari :
12340
0DCBA +
1FFFA
6 | B a h a s a R a k i t a n | | | R o l i s A f r i a n , S . K o m
Cara penulisan alamat memori 1234:DCBA memberi alamat absolute 1FFFAH.
Penunjukan alamat memori oleh mikroprosesor dilakukan oleh register BX.
Jika kita ingin menaruh data dengan pencatatan alamat memori memakai segment
register BX dan offset register DS. Pencatatan alamat dinyatakan dengan rumus DS:BX
Contoh: 0100 : 0234 artinya DS mencatat 0100H, BX mencatat 0234H
Alamat memori 0000 : 0234 dapat dinyatakan dengan :
DS:BX+DI yaitu DS berisi 0000, BX diisi 0200H dan DI diisi 0034H
Penulisan BX+DI disebut offset address terhadap segment address.
Memori pada dasarnya dapat menyimpan data dan program yang bersifat
sementara. Memori memiliki jalur data dan jalur alamat (address) agar dapat
diidentifikasi oleh microprosessor pada saat sedang membaca data dan
program.
Memori memiliki kapasitas dalam satuan byte, kilobyte, megabyte, gigabyte dll.
Pengalamatan memori diatur berdasarkan pembagian segment dan offset.
Satu byte data dimemori memiliki satu alamat offset.
Penunjukkan alamat memori dilakukan oleh CPU dengan memanfaatkan
register BX.
Pencatatan alamat memori dapat ditulis dengan DS:BX atau DS:BX+DI
7 | B a h a s a R a k i t a n | | | R o l i s A f r i a n , S . K o m
INTERRUPT DAN REGISTER
Pengertian Interrupt
Interrupt atau interupsi adalah proses dalam komputer untuk meminta dilayani
oleh mikroprosesor sesuai dengan tingkat prioritasnya yang telah diatur sedemikian rupa
oleh sistem hardware computer. CPU banyak melaksanakan routin untuk melakukan
pelayanan pemrosesan ataupun koordinasi kepada IC penunjang atau chipset dan
peripherals pada saat diperlukan. Sehingga CPU dapat melakukan operasi dengan 2
cara yaitu :
1. Operasi dengan polling
2. Opreasi dengan interrupt
Operasi dengan polling berarti CPU selalu terus menerus menanyakan/ memantau
ke tiap-tiap komponen penunjang satu persatu meskipun komponen itu sedang tidak
memerlukan pelayanan. Sedangkan operasi interrupt atau interupsi dilakukan oleh tiap-
tiap komponen kepada CPU bilamana memerlukan pelayanan pemrosesan, sehingga
CPU tidak terus-menerus menanyakan /memantau komponen itu. Setiap interupsi yang
datang di kontrol oleh interrupt controller di luar CPU. Dalam keadaan CPU terkena
interupsi, maka CPU untuk sesaat menghentikan kegiatan pelayanan utama dan beralih
melayani komponen yang menginterupsinya. Setelah selesai dilayani CPU kembali
melakukan pelayanan utamanya. Cara interupsi sangat meningkatkan effisiensi operasi
CPU dan melakukan tugasnya dengan cepat. Interupsi dapat dilakukan dengan cara
hardware dan software, sehingga CPU dapat menerima 3 macam interupsi antara lain :
1. Interupsi software (instruksi INT nH n= bilangan 00H s/d FFH)
2. Non Maskable Interrupt (Interupsi hardware dimana interupsi ini mutlak tidak dapat
dicegah karena berasal dari sistem board atau IC.
3. Maskable Interrupt (berasal dari hardware melalui pin INTR) yang dapat ditutup
atau dicegah dengan instruksi CLI berasal dari interupsi perangkat lunak.
Interupsi software terdiri dari 256 dan diberi nomor 00H hingga FFH. Alamat awal
masing-masing program pelayanan terdiri dari 4 byte, 2 byte untuk Code Segment dan 2
byte untuk Instruction Pointer. Dalam pemrograman assembler kita dapat melakukan
8 | B a h a s a R a k i t a n | | | R o l i s A f r i a n , S . K o m
interupsi secara software dengan perintah INT yang dapat dilihat dalam tabel interupsi.
Interrupt Software dalam PC terbagi dua yaitu :
1. Interrupt BIOS (Basic Input Output Sistem)
2. Interrupt DOS (Disk Operating Sistem)
Interrupt BIOS diwujudkan dalam bentuk interupsi software berjumlah 32 dan
akses pelayanannya tinggal memerintahkan dengan instruksi INT nH asal parameternya
diwajibkan telah terpenuhi dahulu. INT nH terdiri dari 00H sampai 1FH yang disusun
berurutan dan diberi servis number (nomor pelayanan) tersendiri. Interrupt DOS
merupakan interupsi dari software Sistem Operasi terdiri dari INT 20H untuk kembali ke
DOS dan INT 21H untuk operasi Input/Output.
Pengertian Register
Register tidak dapat dilepaskan dari mikroprosessor, sebab pada mikroprosessor
terdapat register yang berfungsi untuk menyimpan sementara hasil dari tahapan operasi
arithmetika dan logika pada mikroprosessor. Register dalam bahasa rakitan
menggunakan real mode memory yang sesuai dengan mikroprosessor Intel generasi
8088 s/d Pentium. Register yang terdapat pada mikroprosessor Intel terdiri dari :
1. General purpose register (register serbaguna)
2. Pointer register (register pointer)
3. Index register (register indeks)
4. Segment register (register segment)
5. Flag register (register status).
Semua register di atas lebarnya 32 bit, kecuali register segment (CS, DS, ES, SS,
FS dan GS) hanya 16 bit. Register 32 bit dapat digunakan sebagai register 16 bit, kecuali
register General purpose register dapat dibagi menjadi 8 bit (AL,AH, BL, BH, CL, CH, DL
dan DH) yang berasal dari 16 bit (AX, BX, CX, DX). Register 32 bit diberi kode di depan
register dengan E misalnya: EAX, EBX, ECX dan EDX.
9 | B a h a s a R a k i t a n | | | R o l i s A f r i a n , S . K o m
Macam-macam Jenis dan Fungsi Register
Berikut ini jenis dan fungsi dari masing-masing Register yaitu :
1. General Purpose Register (Register Serbaguna)
Register untuk keperluan umum yang terdiri atas :
a. Register AX (Accumulator register) berfungsi sebagai tempat:
Sementara hasil suatu operasi arithmetika atau logika (AL, AH, AX dan EAX)
o Memasukkan nomor layanan interupsi, untuk keperluan pemesanan sebuah
layanan interupsi (register AH).
o Menyimpan bilangan yang dikalikan (reg AL, AX, EAX) dan setengan
bagian terkecil (LSB) dari hasil perkalian (register DX-AX dan EDX-EAX).
o Menyimpan setengah bagian terkecil(LSB) sebuah bilangan dibagi (DX-AX
dan EDX-EAX) dan hasil bagi (AL, AX, EAX).
b. Register BX (Base Register)
Base register adalah register untuk menyimpan alamat offset data yang
terletak di memori (BL, BH, BX dan EBX)
c. Register CX (Counter Register)
Counter register adalah register serbaguna yang berfungsi sebagai:
o Pencacah untuk operasi loop (CX dan ECX)
o Pencacah untuk operasi shift dan rotate (CL)
o Pencacah (counter) untuk operasi string (CX)
d. Register DX (Data register)
Data register adalah register serbaguna yang berfungsi sebagai :
o Penyimpan hasil perkalian 16 bit (DX-AX) dan 32 bit (EDX-EAX).
o Penyimpan hasil pembagian (DX-AX dan EDX-EAX)
o Penyimpan data hexadesimal (kode ASCII) di reg DL untuk dicetak di layar
monitor.
2. Pointer Register
Register ini untuk menunjukkan alamat sebuah data di lokasi memori, dipakai saat
operasi perpindahan data (dari/ke memori), operasi stack (PUSH/POP) dan
penunjukkan alamat suatu instruksi. Berikut adalah macam-macam pointer
10 | B a h a s a R a k i t a n | | | R o l i s A f r i a n , S . K o m
register: SP (Stack Pointer) dan ESP, BP (Base Pointer) dan IP (Instruction
Pointer).
3. Index Register
Sama dengan pointer register, sering digunakan untuk menunjukkan alamat
sebuah data di lokasi memori pada operasi string. Macam-macam register Index
adalah : SI (Source Index), DI (Destination Index).
4. Segment Register
Segment register membentuk alamat memori untuk data. Pada operasi real mode
suatu segment register akan berbeda dengan segment register pada operasi
protected mode. Yang termasuk ke dalam segment register antara lain :
Code segment -> untuk menunjukkan alamt instruksi berikutnya.
Data segment -> untuk menunjukkan alamat data pada transfer register
Extra segment -> register tambahan untuk operasi string
Stack segment -> dengan SP untuk menunjukkan stack dan memanggil suatu
prosedur (CALL) dan mengarah ke program utama (RET).
FS dan GS register -> register tambahan untuk segmen memori yang besar.
5. Flag Register
Berfungsi untuk menunjukkan status (keadaan) sesaat dari mikroprosessor. Bit-bit
pada flag akan mengalami perubahan, tergantung proses yang baru saja
berlangsung. Adapun kode bit yaitu sebagai berikut :
C (carry) -> 1=ada carry out 0= tdk ada carry out
P (Parity) -> 1=paritas genap 0= paritas ganjil
A (auxxiliary carry) -> 1=ada carry 0=tdk ada carry
Z (zero) -> 1=hasilnya nol 0=hasilnya bukan nol
S (sign) -> 1=hasilnya negatif 0=hasilnya positif
T (trap) -> bila diset 1 dimungkinkan melakukan debugging.
I (interrupt) -> 1= pin INTR enable 0=pin INTR disable
D (direction) -> 1=cacahan turun 0=cacahan naik
(Overflow) -> menunjukkan adanya kelebihan kapasitas atau tidak
IOPL (input-output privalege level) -> untuk protected mode
NT (nested task) -> indikasi dari penggabungan dengan operasi lain.
11 | B a h a s a R a k i t a n | | | R o l i s A f r i a n , S . K o m
RF (resume) -> untuk debugging
VF (Virtual mode) -> untuk operasi virtual pada protected mode
AC (alignment check) -> untuk data word dialamati ke memori
Register merupakan tempat menyimpan data sementara yang berada dalam
CPU.
Register terdiri atas 5 bagian yaitu : General Purpose Register, Pointer Register,
Index Register, Segment Register, Flag Register.
Fungsi setiap register bermacam-macam sesuai peruntukannya yang telah
diatur oleh pembuat mikroprosesor.
12 | B a h a s a R a k i t a n | | | R o l i s A f r i a n , S . K o m
PERLENGKAPAN BAHASA RAKITAN
Untuk membuat bahasa rakitan diperlukan perlengkapan yang merupakan
software antara lain dari DOS berupa DEBUG.COM atau dari Borland International
berupa Turbo Assembler atau program lainnya. Khusus untuk membuat program dengan
Turbo Assembler maka perlengkapannya terdiri dari : Compiler dan Linker yang
compatible dengan computer PC XT/AT/Pentium dan processor Intel, AMD, Cyrix.
Compiler dan Linker
Pada pemrograman assembler dikenal istilah Compiler merupakan suatu program
yang dapat mengubah suatu file berextensi .ASM (assembler) menjadi file Object
berekstensi .OBJ. Compiler ini juga dapat memberitahukan isi suatu program yang akan
dikompilasi apakah mengandung kesalahan (error) per baris atau perintah yang tidak
sesuai. Compiler pada bahasa rakitan khususnya Turbo Assembler menggunakan
TASM.EXE. Source program yang dikompile dengan compiler TASM dibuat dengan teks
editor DOS atau Windows dan disimpan dengan nama file .ASM di directori yang berisi
TASM.EXE agar lebih mudah dalam mengkompilasinya.
Cara mengkompilasi program sumber (source program) menjadi program objek
adalah : TASM [nama file .ASM] [nama file .OBJ]
Contoh:
LATIH1.ASM dikompile dengan TASM.EXE di directory A menjadi : C:\>TASM
LATIH1.ASM LATIH1.OBJ (enter) atau
C:\>TASM LATIH1 (enter)
Maka di layar tampak:
Turbo Assembler Version 2.0 Copyright (c) 1988 by Borland International
Assembling file: LATIH1.ASM
Error messages: None
Warning messages: None
Remaining memory: 16k
13 | B a h a s a R a k i t a n | | | R o l i s A f r i a n , S . K o m
Jika kita ingin membuat file objek dari source program assembler disertai dengan
nomor kesalahan yang mungkin terjadi pada baris program (file .LST), maka kita dapat
memberi perintah sebagi berikut:
C:\>TASM /L nama_file.ASM (enter)
Untuk membuka file .LST kita harus menjalankan teks editor dan membuka file .LST
C:\>Edit nama_file.LST (enter)
Sedangkan Linker merupakan program yang dapat mengubah file Objek menjadi
file COM atau EXE. Program Linker dapat mengkonversi file objek yang berupa
relocatable object code yang berupa bahasa mesin yang secara relative masih harus
ditepatkan kedudukannya dan disesuaikan dengan aturan DOS.
Program pelayanan Linker pada Turbo Assembler adalah TLINK.EXE
Penggunaan linker TLINK.EXE mernghasilkan file dengan nama file berekstensi COM
atau EXE yang terdiri dari kode bahasa mesin yang telah pasti penempatannya sehingga
dapat disimpan di memori (RAM) untuk melaksanakan program. Semua proses assembly
dan semua proses link harus tidak ada kesalahan artinya error harus 0. Jika masih ada
error program harus diedit dengan membuka source program (file .ASM).
Untuk menjalankan file yang telah dilinker dengan TLINK.EXE, maka langsung
dapat dieksekusi dengan mengetik nama file di depan prompt DOS atau di run melalui
Windows. Cara melakukan linker pada sebuah objek program (.OBJ) menjadi program
COM atau EXE adalah :
TLINK /T (nama file .OBJ) untuk menjadi file berekstensi OBJ
atau
TLINK (nama file .OBJ) untuk menjadi file berekstensi .EXE
Perbedaan file COM dan EXE
Program COM adalah salah satu jenis executable program. Ada beberapa sifat
antara COM dengan EXE. Perbedaan sifat (kelebihan dan kekurangan) masing-masing
adalah sebagai berikut:
- Program COM :
1. Relatif lebih kecil dibanding EXE
2. Lebih cepat dibanding EXE
3. Hanya menggunakan 1 segment
4. Ukuran file maksimal 64 KB
5. Sulit mengakses data/prosedur di segment lain
6. Dapat dibuat dengan Debug
14 | B a h a s a R a k i t a n | | | R o l i s A f r i a n , S . K o m
7. Source file tidak boleh menggunakan referensi segment tertentu
8. Source file tidak boleh memakai data segment
9. Source file tidak boleh memakai stack segment
10. Harus diawali dengan ORG 100H, artinya pada Code segment yang dipilih,
executable code ahrus mulai di CS:0100
- Program EXE :
1. Relatif lebih besar dibanding COM
2. Lebih lambat dibanding dengan COM
3. Bisa menggunakan lebih dari 1 segment
4. Ukuran berkas tidak terbatas (sesuai kemampuan memori)
5. Mudah mengakses data/prosedur di segment lain
6. Tidak dapat dibuat dengan Debug dari DOS.
7. Source file boleh memilih memakai segment tertentu.
8. Source file boleh memakai data segment
9. Source file boleh memakai stack segment
10. Tidak perlu menggunakan ORG 100H untuk setiap Code segment.
Dari perbandingan tersebut terlihat bahwa program COM lebih sederhana
dibanding program EXE. Baris-baris instruksi program dikenal dengan nama Mnemonic,
ditulis dan disimpan dalam file berekstensi .ASM misalnya: Coba1.ASM
Label dan Komentar
Label pada program merupakan address memori yang diberi nama unik misalnya :
Pada alamat 0000:0400 akan diberi nama label Data_BIOS. Maka susunan penulisan
Label dalam pernyataannya adalah :
SEGMENT AT 0000H
ORG 0400H
Data_BIOS LABEL WORD
Atau jika kita ingin memulai suatu program dan diberi Label MULAI maka
penulisannya adalah:
Code Segment
Assume CS: Code
ORG 100H
15 | B a h a s a R a k i t a n | | | R o l i s A f r i a n , S . K o m
MULAI:
……….....
…………..
Label yang dibuat untuk pengarah data (directive) sering digunakan adalah EQU
singkatan dari EQUate. Kegunaannya untuk memberi nama pada angka atau konstanta
yang dianggap penting.
Contohnya:
ANGKA EQU 0B800H ; 0B800H diberi nama
ANGKA Kolom EQU 80 ; angka 80 diberi nama Kolom
Sedangkan komentar pada program dibuat hanya sebagai catatan atau remark
yang tidak berarti apa-apa dan tidak dieksekusi oleh CPU. Komentar pada program diberi
tanda titik koma (;) diberi kata-kata atau kalimat tentang program. Misalnya:
; Program ini dibuat dengan Turbo Assembler (komentar)
; Author by :
; Date :
Code segment
Assume Cs: Code
Org 100h
Mulai: (merupakan suatu Label)
Perintah MOV
Perintah ini merupakan perintah dasar pemrograman bahasa rakitan untuk
memindahkan data dari lokasi asal ke lokasi tujuan berupa register atau lokasi memori.
Instruksinya (mnemonic) adalah MOV dengan sintaks:
MOV lokasi tujuan, lokasi asal
Contoh:
MOV CX, 05 ; angka 5 disimpan di register CX
MOV AX, 005AH ; angka 005AH disimpan di AX
MOV BX, AX ; isi AX disimpan ke BX
MOV [200], BX ; isi BX disimpan di lokasi memori 200
MOV [BX], [200] ; isi data di lokasi memori 200 disim- pan di alamat BX.
16 | B a h a s a R a k i t a n | | | R o l i s A f r i a n , S . K o m
Untuk membuat program bahasa rakitan /assembler memerlukan perlengkapan berupa
software antara lain: DOS dengan DEBUG.COM atau TURBO ASSEMBLER dengan
TASM.EXE dan TLINK.EXE
Perlengkapan lainnya adalah Teks Editor berupa EDIT.COM, SK.COM (Side Kick) atau
Notepad pada Windows.
Membuat program COM dapat menggunakan 2 cara yaitu dengan Debug pada DOS atau
dengan Turbo Assembler.
Label pada program merupakan nama yang dapat mewakili alamat memori (memory
address), sebagai directive (pengarah), start program, prosedur atau keperluan lainnya.
Komentar merupakan tanda titik koma pada program yang tidak akan dieksekusi hanya
keterangan tentang program atau baris program.
Perintah MOV merupakan perintah dasar dalam bahasa rakitan yang dipakai untuk
mentransfer data angka, register, alamat memori (lokasi memori)
17 | B a h a s a R a k i t a n | | | R o l i s A f r i a n , S . K o m
DEBUG.COM DEBUG.COM adalah alat bantu dalam perancangan peralatan berbasis mikro-
prosesor, karena dapat mencapai tingkat perangkat keras yang paling dalam dari suatu
komputer, misal menulis informasi ke dalam boot sector, direktori, FAT, menjalankan
interupsi BIOS atau DOS. Hal-hal penting dalam Debug :
Hanya mengenal dan selalu bekerja dengan bilangan-bilangan heksadesimal
Bekerja dengan penunjukan ke alamat-alamat memori memakai format segment :
offset.
Kemampuan mengakses daerah "very low level access" (software / hardware).
Setiap jenis komputer (mainframe, minicomputer, microcomputer) memiliki sarana
debugging berbeda. Langkah mengaktifkan DEBUG.EXE / DEBUG.COM :
C:\> Debug (enter)
-
Perintah DEBUG.COM
1. R (Register)
Untuk menampilkan informasi komposisi register-register di dalam mikroprosesor,
alamat memori, serta isi dari alamat memori tersebut yang mungkin berupa instruksi yang
akan dilaksanakan oleh komputer, atau data.
Contoh :
C:\>DEBUG (enter)
r (enter)
AX=0000 BX=0000 CX=0000 DX=0000 SP=FFEE BP=0000 SI=0000 DI=0000
DS=29E7 ES=29E7 SS=29E7 CS=29E7 IP=0100 NV UP EI PL NZ NA PO NC
29E7:0100 0114 ADD[SI],DX DS:0000=20CD
AX, BX, CX, DX, SP, BP, SI, DI, DS, ES, SS, CS, dan IP adalah register internal
mikroprosesor yang dipakai dalam CPU.
NV, UP, EI, PL, NZ, NA, PO, dan NC adalah output dari sebuah register yang disebut
register status atau register flag.
18 | B a h a s a R a k i t a n | | | R o l i s A f r i a n , S . K o m
Angka 29E7:0100 adalah alamat lokasi memori dengan format segment:offset. Kedua
nilai tersebut merupakan kombinas antara register CS (Code Segment) dengan IP
(Instruction Pointer).
0114 adalah isi alamat memori bersangkutan, byte ke-1 berisi nilai '01', dan byte ke-2
berisi nilai '14'. Karena setiap alamat memori berisi satu byte, tentunya nilai 01 itulah
yang berdiam pada alamat offset 0100, sedangkan nilai 14 ada di alamat 0101
ADD[SI],DX adalah terjemahan intruksi dari alamat memori bersangkutan.
Untuk mengubah nilai-nilai register internal dapat menggunakan perintah :
RAX = mengubah nilai register AX
RBX = mengubah nilai register BX
RCX = mengubah nilai register CX
RDX = mengubah nilai register DX
RSP = mengubah nilai register SP
RBP = mengubah nilai register BP
RSI = mengubah nilai register SI
RDI = mengubah nilai register DI
RDS = mengubah nilai register DS
RES = mengubah nilai register ES
RSS = mengubah nilai register SS
RCS = mengubah nilai register CS
RIP = mengubah nilai register IP
Sebagai contoh untuk mengubah nilai register AX dari nilai '0000' ke nilai '1111' :
C:\>Debug (enter)
-RAX (enter)
AX 0000 : 1111 (diisi setelah ':' dan enter)
Contoh diatas juga berlaku untuk register internal lainnya dan untuk diperhatikan bahwa
angka-angka yang dimasukkan kedalam register harus nilai heksadesimal.
19 | B a h a s a R a k i t a n | | | R o l i s A f r i a n , S . K o m
2. D (Dump)
Berfungsi untuk melihat isi blok memori.
Contoh :
C:\>Debug (enter)
-d 0100 (enter)
Hasil yang diperoleh : (import dari sidekick ke text !)
Dari tampilan tersebut, terbagi menjadi 3 bagian, yaitu :
Bagian kiri : menampilkan alamat-alamat memori dengan format segment:offset
Bagian tengah : menampilkan angka-angka dalam heksadesimal sebagai isi dari
alamat-alamat memori
Bagian kanan : menampilkan kode-kode karakter ASCII sebagai terjemahan dari
angka heksadesimal tersebut.
Debug hanya akan memperlihatkan 96 jenis karakter ASCII tercetak (printable
character), mulai dari nilai desimal 33 - 127. Di luar nilai itu, karakter yang ditampilkan
hanyalah berupa tanda titik (dot atau period).
Beberapa parameter yang dapat digunakan :
L (length / panjang)
Memiliki arti menampilkan data sepanjang 2 byte, bila parameter 'L' tidak
diberikan, maka otomatis akan ditampilkan 128 byte data.
D 0100 L 2 (enter)
Alamat awal - alamat akhir
-D 0100 01FF (enter)
Alamat segment:offset
-D FFFF:0000 (enter)
Alamat segment:offset sampai segment:offset
-D F000:E000 F000:E000 (enter)
20 | B a h a s a R a k i t a n | | | R o l i s A f r i a n , S . K o m
3. U (Unassemble)
Berfungsi untuk menampilkan listring dari suatu program bahasa mesin.
Contoh :
C:\>Debug (enter)
-U FFFF:0000 (enter)
Hasil : import dari sidekick ke text !
Beberapa bentuk perintah 'U' :
· U F000:E05B (enter)
4. E (enter)
Berfungsi untuk mengisi atau mengubah data dalam memori.
Contoh :
C:\>Debug (enter)
-E 0100 (enter)
Hasil :
-E 0100
29E7:0100 01.
Setelah angka 01, dapat dimasukkan nilai untuk mengganti angkat tersebut langsung
di belakangnya yang diakhir dengan menekan ENTER atau menekan SPACE BAR untuk
berpindah ke alamat berikutnya atau menekan tanda '-' (Hyphen) untuk mundur ke lokasi
sebelumnya.
5. F (Fill)
Berfungsi untuk mengisi lokasi memori. Perbedaan dengan perintah 'E (Enter)', yang
menawarkan modifikasi memori secara satu alamt demi satu alamat, sedang 'F (Fill"
untuk mengubah isi alamat memori dalam jumlah besar, sesuai dengan rentang (range)
yang dikehendaki.
Contoh :
C:\>Debug (enter)
-F 0100 017F 58 (enter)
21 | B a h a s a R a k i t a n | | | R o l i s A f r i a n , S . K o m
Berarti isilah mulai alamat offset 0100 sampai offset 017F dengan nilai heksa 58
(karakter ASCII 'x').
atau
- F F 0100 017F 'x' (enter)
Beberapa bentuk perintah 'F' :
· F 0100 L 1 41 (enter)
Arti : mulai offset 0100 sebanyak 1 byte diisi dengan nilai heksa 41 (karakter ASCII
‘A’)
6. C (Compare)
Berfungsi untuk membandingkan isi sebuah blok memori dengan isi blok memori
lainnya. Format perintah : C alamat1 panjang alamat2
Contoh :
C:\>Debug (enter)
-C 0100 L 10 0200 (enter)
Berarti mulai offset 0100 sebanyak 16 byte (10 heksa) bandingkan dengan offset
0200. Hasil yang dimunculkan hanyalah nilai-nilai yang berbeda setiap alamat. Apabila
dilayar tidak memberikan reaksi apapun selain kembali ke prompt '-' atau hyphen, berarti
kedua blok memori persis sama.
7. S (Search)
Berfungsi untuk mencari data baik yang berupa karakter maupun untaian karakter
(string) di dalam suatu blok memori tertentu. Apabila dalam pencarian, data yang dicari
diketemukan, maka akan ditampilkan semua alamat dari data tersebut lengkap dengan
nilai segment dan offsetnya, sebaliknya bila tidak diketemukan akan kembali ke
prompt '-'.
Format perintah : S alamat awal panjang alamat akhir
Contoh :
C:\>Debug (enter)
-S F000:E000 L FF "IBM" (enter)
Berarti mulai alamat F000:E000 sebanyak FFh byte cari string "IBM".
-S F000:E000 L FF "A" (enter)
Berarti mulai alamat F000:E000 sebanyak FFh byte cari string "A"..
22 | B a h a s a R a k i t a n | | | R o l i s A f r i a n , S . K o m
8. M (Move)
Berfungsi untuk memindahkan atau menyalin data yang ada di suatu lokasi memori
ke alamat memori lainnya.
Format perintah : M alamat asal panjang alamat tujuan
Contoh :
C:\>Debug (enter)
-M 0100 L 7F 0200 (enter)
Berarti mulai alamat offset 0100 sebanyak 7Fh byte isi memorinya pindahkan atau
kopikan ke offset 0200.
9. A (Address)
Memulai program pada Address alamat offset memori.
Contoh: -A100 ; memulai program pada offset 100
10. G (Go)
Untuk menjalankan/mengeksekusi kode program.
Contoh: -G ; menjalankan/mengeksekusi program
11. W (Write)
Untuk menyimpan program yang telah ditulis ke media penyimpan.
12. Q (Quit)
Untuk keluar dari program DEBUG.com
Selain perintah-perintah yang disebutkan diatas masih banyak perintah DEBUG yang
lainnya, dari pembahasan perintah-perintah DEBUG.com dapat disimpulkan bahwa
DEBUG.com dibuat dengan tujuan untuk dapat mengeksplorasi program-program yang
sudah dibuat berikut segala dampaknya terhadap sistem dan aplikasi, sedangkan
ASSEMBLY diadakan dengan untuk mempermudah seorang programmer dalam
menyusun instruksi-instruksi pada sebuah program yang sedang dibuat.
23 | B a h a s a R a k i t a n | | | R o l i s A f r i a n , S . K o m
MEMBUAT PROGRAM .COM
Model Program COM
Program yang berekstensi COM (Command) merupakan program yang berisi
perintah assembler berupa instruksi mnemonic yang dapat ditulis dengan Debug atau
Turbo Assembler. Struktur model program COM yang dibuat dengan Turbo Assembler
bisa dengan 2 model yaitu:
Model 1:
Title Nama_program ;judul program
Makro MACRO ;nama makro
--------
-------- ; isi makro berada (bila ada)
ENDM ;akhir makro
Code SEGMENT ;(nama label segment)
ASSUME CS: Code ;(register CS berisi label segment)
ORG 100h ;(origin 100h menuju ke alamat offset 100h)
MULAI: --------- ;(label mulai)
--------- ; isi program
---------
INT 20h ; berhenti dan kembali ke DOS
Code ENDS ; akhir penulisan program di segment
END MULAI ; akhir dari isi program
24 | B a h a s a R a k i t a n | | | R o l i s A f r i a n , S . K o m
Model 2:
Bentuk struktur program di bawah ini lebih ringkas dibanding dengan model 1
yaitu:
.model small
.code
org 100h ;program dimulai pada alamat 100h
MULAI:
--------- ;(label mulai)
--------- ; isi program
---------
INT 20h ; berhenti dan kembali ke DOS
END MULAI ;akhir program
Kita dapat mengganti model 1 dengan model 2 dimana pengetikan isi program
sama dengan model 1 di atas.
Pembuatan program dengan Debug
Program yang tersedia dalam PCDOS atau MSDOS berupa Debug.Com,
Pengetikan program dapat langsung ditulis dalam program Debug.
Caranya :
- Ketik Debug di depan prompt C atau A (debug.com ada di directory tersebut)
C> Debug (enter)
-
- Langkah berikutnya adalah memasukkan baris-baris program dengan perintah
A100 (assembly) di depan prompt debug ( _ )
25 | B a h a s a R a k i t a n | | | R o l i s A f r i a n , S . K o m
Perintah A100 berarti instruksi pertama akan diletakkan pada alamat offset 100h
pada segment memori tersebut.
-A100 (enter)
xxxx : 0100 _
xxxx: adalah alamat segment dan 0100 adalah alamat offset dimana program
akan ditempatkan mulai alamat tersebut.
Ketiklah isi program bahasa rakitan (assembler) di depan alamat segment offset
xxxx : 0100 misalnya:
xxxx : 0100 MOV DL,61 ;kode ASCII huruf a
: 0103 MOV AH,02 ;nomor pelayanan 02H
: 0105 INT 21 ;cetak di layar
: 0107 INT 20 ;kembali ke DOS
: 0109 _ (enter) ;menuju ke prompt debug
-
Alamat segment offset dari 0100 s/d 0109 akan keluar sendiri setelah kita
mengetik program disertai dengan menekan enter. Setelah instruksi INT 20 tekan
enter 2 kali dan program akan kembali ke prompt debug ( _ ).
- Menentukan panjang program pada debug dilakukan dengan mengisi register
BX:CX. Terlihat dari mulai alamat offset awal 0100h dan alamat offset akhir
010Fh, sehingga dapat diperoleh panjang programnya adalah (0109h Ŕ 0100h) =
9 byte, maka register BX diisi dengan 0 dan register CX dengan 9. Jadi pada
prompt Debug ketik RBX lalu isi 0, dan ketik RCX lalu isi dengan 9.
-RBX (enter)
BX 0000 :0 enter
-RCX (enter)
CX 0000
:9 enter
- Setelah selesai ditik perintah RCX kemudian memberi nama file dengan perintah
N (name). Contoh : -N COBA1.com (enter)
26 | B a h a s a R a k i t a n | | | R o l i s A f r i a n , S . K o m
- Untuk menyimpan program ke disket atau harddisk berikan perintah W (write) lalu
enter.
- Menjalankan program harus memberi instruksi G (go) dan lihat hasilnya di layar.
Bila program berjalan dengan benar (tidak ada kesalahan) komputer akan
memberi komentar “Program terminated normally”. Selengkapnya contoh cara
membuat program dengan Debug :
C> debug (enter)
-A100 enter
xxxx : 0100 MOV DL,61
xxxx : 0103 MOV AH,02
xxxx : 0105 INT 21
xxxx : 0107 INT 20
xxxx : 0109
-rbx enter
BX 0000 :0 enter
-rcx enter
CX 0000
:9 enter
-N coba1.com
-W Writing 000F bytes
-G
a (hasil dari program assembler tampil huruf a di layar)
Program terminated normally
-
27 | B a h a s a R a k i t a n | | | R o l i s A f r i a n , S . K o m
Pembuatan dengan Macro Assembler atau Turbo Assembler.
Adanya keterbatasan pembuatan program dengan Debug, maka kita dapat
menggunakan bantuan assembler compiler dengan Macro assembler atau Turbo
Assembler (TASM.EXE dan TLINK.EXE). Untuk membuat program assembler dengan
Turbo Assembler kita memerlukan source program yang ditulis dengan teks editor
(fasilitas untuk mengetik program). Teks editor dapat memakai Edit.com, Side Kick
(SK.com) pada DOS atau Notepad pada Windows dan lain-lain. Program assembler
dapat membuat file berekstensi COM atau berekstensi EXE
Mencetak Huruf
Membuat program untuk mencetak huruf dapat dilakukan dengan menyusun kode
ASCII satu persatu yang ditempatkan dalam register DL sebagai tempat menyimpan data
yang akan ditampilkan di layar dengan memanfaatkan nomor pelayanan interupsi INT
21H service 02H yang disimpan dalam register AH.
Contoh menggunakan DEBUG.COM
Untuk membuat program COBA2.COM dengan Turbo Assembler, maka file harus
diberi nama COBA2.ASM yang diketik dalam teks editor yang ada yaitu :
Contoh menggunakan TASM:
Coba segment
Assume CS: Coba
Org 100h
28 | B a h a s a R a k i t a n | | | R o l i s A f r i a n , S . K o m
MULAI: MOV AH,02H ; isi register AH dengan 02h untuk pelayanan cetak
huruf di layar
MOV DL,41H ; isi register DL dengan 41H kode ASCII huruf A
INT 21h ; cetak huruf di layar
INT 20h ; berhenti dan kembali ke DOS
Coba ENDS
END MULAI
Simpan file tersebut dengan nama COBA2.ASM
Compile nama coba2.asm dengan TASM.EXE dan di-link mengikuti
langkah pembuatan program selanjutnya sehingga menjadi COBA2.COM.
Operasi Loop
Merupakan operasi pengulangan atau iterasi untuk digunakan dalam cacahan
atau penampilan karakter string berulang-ulang. Perintah ini memakai register CX
sebagai penentu jumlah cacahan atau jumlah pengulangan, diakhiri dengan perintah
LOOP untuk lompat kembali melakukan pengulangan.
Contoh program loop menggunakan DEBUG.COM
29 | B a h a s a R a k i t a n | | | R o l i s A f r i a n , S . K o m
A100 ;mulai program pada offset 100h
MOV AH,02 ;service tampilan mode text
MOV CX,1A ;mengisi register CX dengan nilai 26
MOV DL,41 ;mengisi register DL dengan huruf A
INT 21 ;mencetak ke layar
INC DL ;menambah nilai DL dengan 1
LOOP 0107 ;perulangan dimulai offset 0107
;sejumlah register CX (26 kali)
INT 20 ;akhir program
G ;jalankan program
Contoh program loop bersarang/bertingkat menggunakan DEBUG.COM
-A100 ;mulai offset 100
30 | B a h a s a R a k i t a n | | | R o l i s A f r i a n , S . K o m
MOV AH,02 ;mode text
MOV CX,0D ;isi register counter CX dengan angka 0D
MOV DL,41 ;isi register data dengan karakter A (hex:41)
PUSH CX ;simpan isi register CX
MOV CX,04 ;isi register counter CX dengan angka 04
INT 21 ;tampilkan ke layar
LOOP 010B ;lakukan perulangan
POP CX ;ambil kembali isi register CX
INC DL ;naikkan nilai isi register data
INT 21 ;tampilkan dilayar
INC DL ;naikkan nilai isi register data
LOOP 0107 ;lakukan perulangan
INT 20 ;akhir program
-G ;eksekusi
Mencetak beberapa huruf
Mencetak beberapa huruf dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu :
- Menyusun beberapa huruf dalam kode ASCII satu persatu yang setiap huruf
disimpan di DL
- Menggunakan operasi loop untuk mencetak beberapa huruf memakai instruksi
INC untuk menambah isi register dengan 1 sehingga nilai DL bertambah lagi untuk
dicetak.
Contoh menampilkan NAMA dan NIM menggunakan DEBUG.COM
A100 ;mulai program pada offset 100h
MOV AH,02 ;service tampilan mode text
31 | B a h a s a R a k i t a n | | | R o l i s A f r i a n , S . K o m
MOV DL,53 ;mengisi register DL dengan huruf S
INT 21 ;mencetak ke layar
MOV DL,55 ;mengisi register DL dengan huruf U
INT 21 ;mencetak ke layar
MOV DL,4B ;mengisi register DL dengan huruf K
INT 21 ;mencetak ke layar
MOV DL,49 ;mengisi register DL dengan huruf I
INT 21 ;mencetak ke layar
MOV DL,4F ;mengisi register DL dengan huruf O
INT 21 ;mencetak ke layar
MOV DL,4E ;mengisi register DL dengan huruf N
INT 21 ;mencetak ke layar
MOV DL,4F ;mengisi register DL dengan huruf O
INT 21 ;mencetak ke layar
MOV DL,20 ;mengisi register DL dengan spasi
INT 21 ;mencetak ke layar
MOV DL,2D ;mengisi register DL dengan karakter –
INT 21 ;mencetak ke layar
MOV DL,20 ;mengisi register DL dengan spasi
INT 21 ;mencetak ke layar
MOV DL,32 ;mengisi register DL dengan huruf 2
INT 21 ;mencetak ke layar
MOV DL,30 ;mengisi register DL dengan huruf 0
INT 21 ;mencetak ke layar
MOV DL,31 ;mengisi register DL dengan huruf 1
INT 21 ;mencetak ke layar
MOV DL,30 ;mengisi register DL dengan huruf 0
INT 21 ;mencetak ke layar
MOV DL,32 ;mengisi register DL dengan huruf 2
INT 21 ;mencetak ke layar
MOV DL,32 ;mengisi register DL dengan huruf 2
INT 21 ;mencetak ke layar
MOV DL,30 ;mengisi register DL dengan huruf 0
INT 21 ;mencetak ke layar
32 | B a h a s a R a k i t a n | | | R o l i s A f r i a n , S . K o m
MOV DL,39 ;mengisi register DL dengan huruf 9
INT 21 ;mencetak ke layar
MOV DL,31 ;mengisi register DL dengan huruf 1
INT 21 ;mencetak ke layar
INT 20 ;akhir program
G ;jalankan program
Output yang dihasilkan:
Untuk membuat beberapa huruf yang disusun satu persatu dengan Turbo
Assembler, maka program harus diketik dalam teks editor yaitu :
;Menyusun beberapa huruf kode ASCII
Coba segment
Assume CS: Coba
Org 100h
MULAI: MOV AH,02h ; isi register AH dengan 02h untuk pelayanan
cetak huruf di layar
MOV DL,41h ; isi register DL dengan 41H kode ASCII
huruf A \
INT 21h ; cetak huruf di layar
MOV DL,42h ; isi register DL dengan 42H huruf B
INT 21h ; cetak huruf di layar
MOV DL,43h ; isi register DL dengan 43H huruf C
33 | B a h a s a R a k i t a n | | | R o l i s A f r i a n , S . K o m
INT 21h ; cetak huruf di layar
INT 20h ; berhenti dan kembali ke DOS
Coba ENDS
END MULAI
- Simpan file tersebut dengan nama COBA3.ASM
- Compile nama coba2.asm dengan TASM.EXE dan di-link mengikuti langkah
pembuatan program selanjutnya sehingga menjadi COBA3.COM.
Contoh pembuatan beberapa huruf memakai operasi loop dengan DEBUG
C\Assembler>debug (enter)
-A100 (enter)
xxxx : 0100 MOV CX,05 (enter) ;loop sebanyak 5 kali
: 0103 MOV DL,61 ;kode ASCII huruf a
: 0105 MOV AH,02 ;nomor pelayanan 02H
: 0107 INT 21 ;cetak di layar
: 0109 INC DL ;tambahkan isi DL dengan 1
: 010B LOOP 0107 ;kembali ke alamat 0107H
: 010D INT 20 ;kembali ke DOS
: 010F _ (enter) ;menuju ke prompt debug
-RCX
:F
-RIP
:100
34 | B a h a s a R a k i t a n | | | R o l i s A f r i a n , S . K o m
-N COBA3.COM
-W Writing 000F bytes
-G abcde (tampilan ABC di layar)
Program terminated normally
Untuk pembuatan beberapa huruf memakai operasi loop dengan TURBO
ASSEMBLER kita dapat memodifikasi dari program dengan Debug seperti contoh
operasi loop di atas.
Langkah-langkah pembuatan program bahasa rakitan dengan Turbo
Assembler sebagai berikut :
1. Buat source program dengan teks editor dan beri nama file berekstensi .ASM dan
simpan didirektory yang berisi TASM.EXE dan TLINK.EXE.
2. Compile source program ASM dengan perintah compiler TASM dari Turbo
Assembler menjadi Objek program (file akan berekstensi OBJ). Caranya :
C:\>TASM KAMPUS>ASM (enter)
3. Compile source program ASM dengan perintah compiler TASM dari Turbo
Assembler menjadi Objek program (file akan berekstensi OBJ). Caranya :
C:\>TASM KAMPUS.ASM (enter)
4. Setelah menjadi coba1.obj, kita harus me-link berkas objek menjadi COM dengan
perintah TLINK. Caranya : C:\>TLINK /t KAMPUS (enter)
5. Jika pada pengetikan TLINK tidak diberi tanda /t , maka objek program akan
menjadi file berekstensi EXE.
6. Coba1.com dapat langsung dieksekusi dari DOS prompt untuk melihat hasilnya di
layar monitor dengan mengetik C:\>KAMPUS (enter)
7. Jika terdapat kesalahan, Turbo Assembler akan memberi tahu letak kesalahan
pada baris program dan diedit dengan membuka kembali teks editor dan file .ASM
8. Perbaiki program yang salah, kemudian dicompile ulang seperti langkah 2 dan 3.
Membuat program COM dapat dengan Turbo Assembler dapat dilakukan dengan 2 model
pilihan yaitu model 1 (Code segment) atau model 2 (Model Small).
35 | B a h a s a R a k i t a n | | | R o l i s A f r i a n , S . K o m
Membuat program dengan debug harus diketik satu persatu, jika ada kesalahan maka
program harus diketik dari awal lagi.
Membuat program dengan Turbo Assembler jauh lebih baik, karena jika ada kesalahan kita
tidak perlu lagi mengetik ulang tinggal kita perbaiki program yang mengalami kesalahan
tadi melalui teks editor dan dicompile ulang.
Program mencetak huruf memakai kode ASCII yang disusun satu persatu dengan
memanfaatkan pelayanan interupsi INT 21H servive numer 02H.
Operasi Loop digunakan untuk melakukan pengulangan atau iterasi dan banyaknya nilai
pengulangan ditentukan oleh nilai register CX sebelumnya.
Program membuat beberapa huruf dapat disusun satu persatu dengan kode ASCII atau
dengan memanfaatkan operasi loop.
top related