bahan galian industri yang berkaitan dengan intrusi plutonik batuan asam dan ultra basa

Post on 29-Jul-2015

929 Views

Category:

Documents

9 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Semoga bermanfaat

TRANSCRIPT

Bahan Galian Industri Yang Berkaitan Dengan Intrusi Plutonik Batuan Asam dan Ultra BasaOleh:M. Ery ZulfianMuhammad Mujattaini

Bahan Galian Kelompok Ini Meliputi:

1) Granit dan Granodiorit

2) Gabro dan Peridotit

3) Alkali Feldspar

4) Bauksit

5) Mika

6) Asbes

Granit dan Granodiorit

Batuan ini terbentuk dari proses pembekuan magma bersifat asam pada kedalaman 3-50 km di dalam bumi. Berwarna merah, coklat, abu-abu atau kombinasi di antaranya. Intrusinya berupa batholit, lakolit maupun phacolit.

Proses P

embentukan

Granit

Mengandung kuarsa, potash felspar, biotit, mika dan mineral lain. Berat jenis 2,6-2,7 dan kekuatan tekan 1000-2.500 kg/cm2.

Granodiorit

Diorit memiliki komposisi mineral mendekati granit dengan ukuran butir relatif lebih kecil. Transisi antara granit dan diorit disebut Granodiorit. Memiliki kekuatan tekan1.000-2.500 kg/cm2 dan berat jenis 2,6-2,9.

Tempat Ditemukan NADSumutSumbarJambiKalbarKalselSulselBengkuluRiauSumsel

Teknik Penambangan

Teknik yang digunakan sama dengan Andesit. Lebih diutamakan penambangan berbentuk balok selanjutnya dipotong dengan ukuran tertentu lalu dipoles.

Pengolahan dan Pemanfaatan

Dapat digunakan sebagai lantai, ornamen dinding, meja dan teras.

Gabro dan Peridotit

Bahan galian ini terbentuk dari proses pembekuan magma ultrabasa, berwarna gelap bervariasi antara hijau, hitam hingga hitam legam atau kombinasi di antaranya.

Proses Pembentukan

Gabro

Batuan intrusi dalam, tekstur granular, ukuran butir sedang, mengandung plagioklas, apatit, sulfid, dsb. Dengan berat jenis 2,9-3,3 dan kekuatan tekan antara 2.000-3.300 kg/cm2

Peridotit

Batuan jenis intrusi tekstur granular dengan olivin dan piroksen dan kromit. Dengan berat jenis 2,9-3,0 dan kekuatan tekan 2.000-3.300 kg/cm2

Tempat DitemukanMalukuPapuaSultengNTTKalteng

Teknik Penambangan

Tubuh batuan dn sifat fisiknya tidak berbeda jauh dengan granit dan granodiorit. Maka diterapkam metode yang sama.

Pengolahan dan Pemanfaatan

Sama halnya dengan granit, apabila digunakan untuk lantai atau ornamen dinding seyogyanya diletakkan pada tempat yang relatif terang agar berkesan estetika tinggi.

Alkali Feldspar

Proses Pembentukan

Mineral ini terbentuk pada proses kristalisasi pada pembekuan magma yang bersifat asam dengan kadar SiO2 tinggi unsur alkalinya (K dan Na) yang merupakan komponen pembentuk mineral utamanya granit pegmatit dengan tingkat kekerasan 6.

Tempat Ditemukan

NADSumbarSumselJatimKalbarNTTPapuaSulsel

Teknik Penambangan

Dapat melalui tambang terbuka dan dalam. Alkali feldspar yang diperoleh dapat dilakukan pemilihan untuk selanjutnya diolah sesuai keperluan.

Pengolahan dan Pemanfaatan

Pengolahan dimaksudkan untuk menghilangkan kadar mineral pengotor. Pengolahan dapat berupa penggilingan, pencucian, dan pengayakan. Pemanfaatannya digunakan dalam industri keramik, industri gelas dan dan kaca lembaran.

Bauksit

Merupakan kelompok mineral hidroksida. Berwarna putih atau kekuningan dalam keadaan murni. Merah atau coklat apabila terkontaminasi oleh besi oksida atau bitumen. Memiliki kekerasan 1-3, relatif ringan dengan berat jenis 2,3-2,7 dan terjadi melalui proses pelapukan.

Proses Pembentukan

Tempat DitemukanSumutKalbarRiau

Teknik Penambangan

Penambangan dilakukan secara terbuka, lapisan bauksit kemudian digali dengan shovel loader dan sekaligus memuatnya pada pada dump truck untuk diangkut ke instalasi pencucian.

Pengolahan dan Pemanfaatan

Pengolahan dilakukan dengan proses pencucian, pemisahan, penyaringan dan pemecahan. Pemanfaatannya untuk bahan utama dalam pembuatan logam alumunium dan bahan dasar industri kimia.

Mika

Mika terbentuk pada tahap akhir dari proses pembekuan magma yang kekentalannya rendah dan bersifat asam. Berwarna putih, kuning, kadang coklat dengan tingkat kekerasan 2-2,5. biasanya terdapat pada batuan beku dan metamorf.

Tempat DitemukanNADSumutKalbarKaltengSultengPapua

Teknik Penambangan

Apabila dekat dengan permukaan, teknik yang digunakan dapat terbuka. Namun apabila endapan cukup dalam dan tidak teratur dapat membuat sumuran.

Pengolahan dan Pemanfaatan

Dengan mempertimbangkan mika mempunya berat jenis rendah dan berbentuk lembaran pemisahan terhadap mineral lain dilakukan dengan cara floatasi. Dimanfaatkan pada industri mesin dan listrik.

Asbes

Asbes adalah nama perdagangan dari mineral tertentu yang dapat dipisahkan menjadi serabut-serabut dan tidak dapat dibakar. Mineral ini demikian panjang dan halus sehingga dapat dipintal. Asbes terbentuk melalui proses serpentinisasi.

Proses P

embentukan

Jenis Asbes

Asbes serpentin

Jenis ini dapat dipintal sampai 10 km, berwarna putih, lemas dan halus seperti sutera dan bila dipanaskan dapat bertahan hingga 27600 C.

Asbes Amfibol

Jenis ini sukar dipintal, panjang serabut 4-5 inchi dan dapat bertahan hingga 27600 C.

Tempat Ditemukan• Jateng

• Halmahera

• Sulteng

• NTT

• Papua

Teknik PenambanganAsbes digali deangan tambang terbuka menggunakan peralatan sederhana. Apabila didapatkan agak dalam, dilakukan dengan membuat sumuran.

Pengolahan dan Pemanfaatan(pemilahan, penggilingan, disaring, disisir dan dipintal)

Yang dapat dipintal

Digunakan sebagai lapisan rem mobil dan bahan pelindung terhadap api, listrik dan bahan kimia.

Yang sukar dipintal

Digunakan untuk membuat pipa, larutan bahan kimia, pelindung kabel listrik, telepon dan sebagainya.

Sie-Sie

top related