badan penanggulangan bencana daerah kota bogor … · 2020. 5. 16. · kantor badan penanggulangan...
Post on 19-Feb-2021
5 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
KOTA BOGOR
JL. POOL BINA MARGA NO.2, KAYU MANIS, TANAH SAREAL
KOTA BOGOR
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
TAHUN 2018
-
ii
DAFTAR ISI
Hal.
Daftar Isi
Kata Pengantar
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1
1.2
1.3
1.4
Gambaran Umum
Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi, Kewenangan serta
Susunan Organisasi
Maksud dan Tujuan
Sistematika Penyajian
1
5
10
10
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 11
2.1
2.2
Perencanaan Kinerja
Perjanjian Kinerja
11
16
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BPBD KOTA BOGOR 20
3.1
3.2
Pengukuran Kinerja
Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja
20
22
BAB IV PENUTUP 27
Lampiran
Lampiran
I
II
-
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, atas nikmat dan karunia yang
dilimpahkan kepada kita sehingga sampai saat ini kita masih dapat menjalankan tugas
dengan baik dan salah satunya adalah telah diselesaikannya Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LKIP) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bogor Tahun
Anggaran 2018.
Laporan Akuntabilitas Kinerja ini secara garis besar berisikan informasi
mengenai rencana kinerja dan capaian kinerja yang telah dilaksanakan dalam Tahun
Anggaran 2018 yang mengacu kepada Rencana Strategis BPBD Kota Bogor Tahun 2015
– 2019. Secara yuridis formal Laporan Akuntabilitas Kinerja ini disusun sebagai tindak
lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja
Pemerintahan (AKIP), dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tatacara Reviu atas
Laporan Kinerja Instansi.
LKIP tahun 2018 ini merupakan cerminan prestasi serta evaluasi terhadap
berbagai program kerja pada tahun 2018, sebagai perwujudan kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan ataupun kegagalan dari pelaksanaan visi, misi dan
strategi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Dengan
disusunnya LKIP ini, maka diharapkan nantinya akan bermanfaat untuk bahan evaluasi
akuntabilitas kinerja bagi pihak yang membutuhkan, penyempurnaan dokumen perencanaan
periode yang akan datang, penyempurnaan pelaksanaan program dankegiatan yang akan
datang, serta penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan.
Demikian yang dapat disampaikan. Terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan kontribusi dalam penyusunan LKIP Tahun 2018 ini. Mudah-mudahan
dengan LKIP ini menjadikan BPBD Kota Bogor sebagai instansi yang transparan dan
berakuntabilitas.
Bogor, Januari 2019
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) merupakan perwujudan
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta
pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada setiap
Instansi Pemerintah, berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai. LKIP juga
berperan sebagai alat kendali, alat penilai kinerja dan alat pendorong terwujudnya good
governance. Dalam perspektif yang lebih luas, maka LKIP berfungsi sebagai media
pertanggungjawaban kepada publik. Semua itu memerlukan dukungan dan peran aktif
seluruh lembaga pemerintahan pusat dan daerah serta partisipasi masyarakat. Berangkat
dari Rencana Strategis (Renstra) BPBD Kota Bogor tahun 2015-2019 yang penyusunannya
berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota
Bogor tahun 2015-2019 serta Rencana Kerja (Renja) BPBD Kota Bogor tahun 2015 yang
penyusunannya berpedoman kepada Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Bogor tahun
2015, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi
Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Pelaksanaan penyusunan LKIP BPBD Kota Bogor Tahun 2018 dengan memperhatikan
kepada peraturan perundang-undangan yang melandasi pelaksanaan LKIP, yaitu :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia 4421);
3. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia 4723);
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4700);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
-
2
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia 5679);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia 4578);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan
Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4664);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia 4817);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4828);
10. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008 tentang Badan Nasional Penanggulangan
Bencana;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan
Keduanya atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006;
12. Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan dan Peraturan Pemerintah
Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara Penyusunan Pelaksanaan
Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Bertia
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);
13. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 7 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang (RPJP) Daerah Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kota Bogor
Tahun 2009 Nomor 3 Seri E);
14. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 79 Tahun 2010 Tentang Petunjuk Pelaksanaan
Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bogor (Lembaran Daerah Tahun
2010 Nomor 79 Seri E);
15. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2007 Nomor 7
Seri E);
16. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 2 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan
Rencana Pembangunan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Daerah Kota Bogor Nomor 2 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah
Kota Bogor Nomor 2 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2010 Nomor 1, Seri E);
17. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 6 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Kota Bogor Tahun 2015-2019 (Lembaran Daerah Kota
Bogor Tahun 2014 Nomor 3 Seri E);
-
3
18. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 3 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bogor (Lembaran Daerah Kota
Bogor Tahun 2014 Nomor 1 Seri D).
Penyusunan LKIP Tahun 2018 berisi ikhtisar pencapaian sasaran
sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen
perencanaan. Pencapaian sasaran tersebut disajikan berupa informasi mengenai
pencapaian sasaran Renstra, realisasi pencapaian indikator sasaran disertai dengan
penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja dan pembandingan capaian indikator
kinerja, dengan demikian Laporan Kinerja Instansi BPBD Kota Bogor yang menjadi laporan
kemajuan penyelenggaraan instansi pemerintah oleh Kepala BPBD kepada Wali Kota Bogor
ini telah disusun dan dikembangkan sesuai peraturan yang berlaku selanjutnya realisasi yang
dilaporkan dalam LKIP ini merupakan hasil pencapaian sasaran pada tahun 2018. BPBD
merupakan subsistem dari sistem penyelenggaraan pemerintahan daerah, maka BPBD
memiliki tanggungjawab yang besar dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah baik mulai
tahap perencanaan kebijakan daerah, pengorganisasian, pelaksanaan hingga evaluasi,
dengan demikian yang menjadi output BPBD yakni berupa tindakan kebencanaan yang
meliputi pencegahan dan kesiapsiagaan, kedaruratan dan logistik serta rehabilitasi dan
rekonstruksi bagi korban pasca bencana terjadi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bogor dibentuk melalui
Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 3 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja BPBD
Kota Bogor dan diperkuat dengan Peraturan Wali Kota Bogor Nomor 89 tahun 2016 tentang
Tugas Pokok, Fungsi Tata Kerja dan Uraian Tugas Jabatan Struktural di Lingkungan BPBD
Kota Bogor. Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bogor terletak di Jl. Raya
Pajajaran No. 12 A Kota Bogor. Selanjutnya dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya,
berdasarkan Struktur Organisasi BPBD Bogor didukung dengan jumlah pegawai sebanyak
36 orang pegawai, terdiri atas 22 orang PNS, 14 orang tenaga kontrak. Jumlah pegawai
BPBD Kota Bogor berdasarkan Tingkat Pendidikan pada tahun 2018 dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
BPBD Kota Bogor tahun 2018 memiliki sumber daya aparatur sebanyak 36
orang pegawai, terdiri atas 22 orang PNS dan 14 orang tenaga kontrak. Ditinjau dari segi
tingkat pendidikan, golongan, eselonering/ jabatan, pendidikan dan pelatihan jabatan, kondisi
sumber daya aparatur BPBD Kota Bogor disajikan dalam bentuk tabel berikut ini :
1. Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan
No. Pendidikan PNS CPNS TKK
1 S-2 2
2 S-1 9
-
4
3 D-III 1
4 D-II -
5 D-I -
6 SLTA 9 49
Jumlah 21 14
Sumber : Sekretariat BPBD Kota Bogor,2018
Tabel tersebut menunjukkan terdapat 9,1 % pegawai dengan tingkat
pendidikan S-2, sedangkan S-1 sebesar 45,5 % dan D-III 4,5 %. Tingkat pendidikan
terakhir terbesar adalah SLTA sederajat dengan 40,9 %. Diantara 21 orang aparat
terdapat 1 orang yang memiliki disiplin ilmu tentang kebencanaan.
2. Berdasarkan Kepangkatan/Golongan ruang
No. Pangkat / Golongan PNS BPBD
1. Pembina Tk. I / (IV/b) 1
2. Pembina / (IV/a) -
3. Penata Tk. I / (III/d) 3
4 Penata / (III/c) 3
5. Penata Muda Tk.I / (III/b) 1
6 Penata Muda / (III/a) 3
7. Pengatur Tk.I / (II/d) -
8 Pengatur / (II/c) 3
9. Pengatur Muda Tk.I / (II/b) 5
10. Pengatur Muda / (II/a) 2
Jumlah 21
Sumber : Sekretariat BPBD Kota Bogor,2018
Tabel di atas menunjukkan golongan/pangkat dari 21 PNS yang ada,
golongan IV sebanyak 1 orang atau sebesar 5 %, golongan III sebanyak 10 orang
atau 50 %, dan golongan II sebanyak 10 orang atau 45 %.
3. Berdasarkan Jabatan Struktural dan Fungsional
No. Jabatan PNS BPBD KET.
1 Eselon III 1 Jabatan Struktural
2 Eselon IV 4 Jabatan Struktural
-
5
3 JFU 17 Jabatan Fungsional
Jumlah 22
Sumber : Sekretariat BPBD Kota Bogor, 2018
Dari tabel tersebut terlihat pengisian formasi jabatan struktural dan
fungsional BPBD Kota Bogor terdiri dari 1 orang pejabat Eselon III, 4 orang pejabat
Eselon IV dan 17 orang mengisi jabatan fungsional umum.
4. Berdasarkan Pendidikan dan Pelatihan dalam Jabatan (Diklat Struktural)
No. Diklatpim PNS BPBD
1. III 1
2. IV 4
Jumlah 5
Sumber : Sekretariat BPBD Kota Bogor, 2018
Tabel di atas menunjukkan dari 22 PNS BPBD Kota Bogor terdapat 5
orang yang telah mengikuti Diklat struktural terdiri dari 1 orang yang telah mengikuti
Diklatpim III dan 4 orang yang telah mengikuti diklatpim IV.
5. Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Aparat BPBD
1 Pria 17
2 Wanita 4
Jumlah 21
Sumber : Sekretariat BPBD Kota Bogor, 2018
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan dari 21 Aparat BPBD Kota Bogor
terdapat 17 orang atau 82 % berjenis kelamin laki-laki dan 4 orang atau 18%
wanita.
Komposisi PNS berdasarkan DUK pada BPBD Kota Bogor tahun 2018
lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran I.
1.2 Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi, Kewenangan serta Susunan Organisasi
1.2.1 Kedudukan
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 3 Tahun 2010 tentang
Organisasi perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2010 Nomor 1 Seri D)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 4 Tahun 2014
tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 3 Tahun 2010 tentang
Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2014 Nomor 2 Seri D)
-
6
dan Keputusan Walikota Bogor Nomor 89 Tahun 2016 tentang Tugas Pokok, Fungsi, Tata
Kerja dan Uraian Tugas Jabatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah, tugas pokok
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bogor. Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kota Bogor merupakan Organisasi Perangkat Daerah yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Walikota yang dibentuk dalam rangka melaksanakan tugas dan
fungsi untuk melaksanakan penanggulangan bencana yang dipimpin oleh seorang Kepala
Badan secara ex-officio dijabat oleh Sekretaris Daerah. BPBD Kota Bogor berkedudukan di
Jalan Raya Pajajaran No. 12 A, Kota Bogor.
1.2.2 Tugas Pokok dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Wali Kota Bogor Nomor 89 Tahun 2016 tentang Tugas
Pokok, Fungsi, Tata Kerja dan Uraian Tugas Jabatan Badan Penanggulangan Bencana
Daerah, tugas pokok BPBD Kota Bogor adalah sebagai berikut :
1. menetapkan pedoman dan pengarahan sesuai dengan kebijakan pemerintah daerah
dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana terhadap usaha penanggulangan
yang mencakup pencegahan bencana, penanganan bencana, rehabilitasi serta
rekonstruksi secara adil dan setara;
2. menetapkan standarisasi serta kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan
bencana berdasarkan peraturan perundang-undangan;
3. menyusun, menetapkan dan menginformasikan peta rawan bencana;
4. menyusun dan menetapkan prosedur tetap penanganan bencana;
5. melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada wali kota setiap
sebulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat dalam kondisi darurat bencana;
6. mengendalikan pengumpulan dan penyaluran uang dan barang;
7. mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah;
8. melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Fungsi BPBD Kota Bogor dalam menyelenggarakan tugas pokoknya adalah :
1. perumusan dan penetapan kebijakan penyelenggaraan penanggulangan bencana
meliputi tahap prabencana, saat tanggap darurat, pasca bencana dengan bertindak
cepat dan tepat, efektif dan efisien; dan
2. pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana secara terencana,
terpadu dan menyeluruh.
Secara rinci tugas pokok dan fungsi dari organisasi BPBD adalah sebagai
berikut:
1. Kepala BPBD
Kepala BPBD mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian fungsi pemerintahan
daerah di bidang penanggulangan bencana;
2. Unsur Pengarah
Unsur Pengarah mempunyai tugas pokok memberikan masukan dan saran kepada
kepala BPBD dalam penanggulangan bencana.
-
7
Fungsi unsur pengarah yaitu :
a. merumuskan kebijakan penanggulangan bencana daerah;
b. memantau dan mengevaluasi dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana
daerah.
3. Unsur Pelaksana
Tugas unsur pelaksana adalah melaksanakan penanggulangan bencana daerah
secara terintegrasi yang meliputi prabencana, saat tanggap darurat dan pasca
bencana.
Dalam melaksanakan tugasnya, unsur pelaksana mempunyai fungsi :
a. pengkoordinasian penyelenggaraan penanggulangan bencana;
b. Pengkomandoan penyelenggaraan penanggulangan bencana;
c. Pelaksana dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana.
Unsur pelaksana dipimpin oleh seorang kepala pelaksana yang membantu
kepala BPBD dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi unsur pelaksana dan menjalankan
tugas kepala BPBD sehari-hari. Dalam melaksanakan tugasnya, kepala pelaksana dibantu
oleh :
1. Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas membantu kepala pelaksana dalam mengkoordinasikan
perencanaan, pembinaan, dan pengendalian terhadap program, administrasi, dan
sumber daya serta kerja sama.
Sekretariat mempunyai fungsi :
a. pengkoordinasian, sinkronisasi dan integrasi program perencanaan, dan
perumusan kebijakan di lingkungan BPBD;
b. pembinaan dan pelayanan administrasi ketatausahaan, hukum dan peraturan
perundang-undangan, organisasi, tata laksana, peningkatan kapasitas sumber
daya manusia, keuangan, perlengkapan dan kerumahtanggaan;
c. pembinaan dan pelaksanaan hubungan masyarakat dan protokol;
d. fasilitasi pelaksanaan tugas dan fungsi unsur pengarah penanggulangan bencana;
e. pengumpulan data dan informasi kebencanaan di wilayahnya; dan
f. pengkoordinasian dalam penyusunan laporan penanggulangan bencana.
3. Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan
Tugas pokok seksi pencegahan dan kesiapsiagaan adalah membantu kepala
pelaksana dalam mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan di bidang
pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan pada prabencana serta pemberdayaan
masyarakat.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut seksi pencegahan dan kesiapsiagaan
mempunyai fungsi :
a. perumusan kebijakan di bidang pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan pada
prabencana serta pemberdayaan masyarakat;
-
8
b. pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan di bidang pencegahan, mitigasi dan
kesiapsiagaan pada prabencana serta pemberdayaan masyarakat;
c. pelaksanaan hubungan kerja dengan instansi atau lembaga terkait di bidang
pencegahan, mitigasi, dan kesiapsiagaan pada prabencana serta pemberdayaan
masyarakat; dan
d. pemantauan, evaluasi dan analisis pelaporan tentang pelaksanaan kebijakan di
bidang pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan pada prabencana serta
pemberdayaan masyarakat.
4. Seksi Kedaruratan dan Logistik
Tugas pokok seksi kedaruratan dan logistik adalah membantu kepala pelaksana
dalam mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan penanggulangan bencana
pada saat tanggap darurat dan dukungan logistik serta penyelenggaraan manajemen
logistik dan peralatan.
Untuk melaksanakan tugas pokoknya mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. perumusan kebijakan di bidang penanggulangan bencana pada saat tanggap
darurat, penanganan pengungsi dan dukungan logistik;
b. pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan di bidang penanggulangan bencana
pada saat tanggap darurat, penanganan pengungsi dan dukungan logistik;
c. mengelola dan mengkoordinasikan seluruh aktifitas manajemen logistik dan
peralatan terutama pada masa siaga darurat, tanggap darurat dan pemulihan
darurat;
d. pelaksanaan hubungan kerja di bidang penanggulangan bencana pada saat
tanggap darurat, penanganan pengungsi dan dukungan logistik;
e. pemantauan, evaluasi dan analisis pelaporan tentang pelaksanaan kebijakan di
bidang penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat, penanganan
pengungsi dan dukungan logistik.
5. Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi
Tugas pokok seksi rehabilitasi dan rekonstruksi adalah membantu kepala pelaksana
dalam mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan di bidang penaggulangan
bencana pada pasca bencana.
Untuk melaksanakan tugas pokoknya mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. perumusan kebijakan di bidang penanggulangan bencana pada pasca bencana;
b. pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan di bidang penanggulangan
bencana pada pasca bencana;
c. pelaksanaan hubungan kerja di bidang penanggulangan bencana pada pasca
bencana;
d. pemantauan, evaluasi dan analisis pelaporan tentang pelaksanaan kebijakan di
bidang penanggulangan bencana pada pasca bencana.
6. Kelompok Jabatan Fungsional
Tugas pokok kelompok jabatan fungsional adalah melaksanakan kegiatan BPBD
secara profesional sesuai dengan keahlian, keterampilan dan kebutuhan.
1.2.3 Susunan Organisasi BPBD Kota Bogor
-
9
Susunan organisasi BPBD Kota Bogor terdiri dari :
1. kepala BPBD, secara ex-officio dijabat oleh sekretaris daerah;
2. unsur pengarah BPBD, meliputi :
a. keanggotaan unsur pengarah BPBD terdiri dari ketua dan anggota;
b. jumlah keanggotaan unsur pengarah BPBD sebanyak 9 orang.
3. unsur pelaksana BPBD.
Susunan organisasi unsur pelaksana BPBD Kota Bogor terdiri dari :
1. kepala pelaksana;
2. sekretariat;
3. seksi pencegahan dan kesiapsiagaan;
4. seksi kedaruratan dan logistik;
5. seksi rehabilitasi dan rekonstruksi;
6. kelompok jabatan fungsional.
Struktur organisasi BPBD Kota Bogor secara jelas dapat dilihat pada bagan
berikut ini :
1.3 Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud
Maksud penyusunan LKIP BPBD Kota Bogor tahun 2018 adalah
sebagai penjabaran dari visi dan misi BPBD yang terwujud dalam tingkat
keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan
kebijakan yang telah ditetapkan.
1.3.2 Tujuan
Tujuan penyusunan LKIP BPBD Kota Bogor tahun 2018 adalah untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi BPBD dalam
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui pertanggungjawaban secara
periodik.
SEKRETARIAT
KEPALA PELAKSANA
SEKSI KEDARURATAN
DAN LOGISTIK
SEKSI PENCEGAHAN
DAN KESIAPSIAGAAN
UNSUR PENGARAH
KEPALA
UNSUR PELAKSANA
- INSTANSI
- PROFESIONAL/AHLI
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
SEKSI REHABILITASI
DAN REKONSTRUKSI
-
10
1.4 Sistematika Penyajian
Memperhatikan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah. LKIP BPBD Kota Bogor tahun 2018 ini disusun dengan sistematika penulisan
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini di sajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan
kepada gambaran umum, maksud dan tujuan, tugas pokok dan fungsi, struktur
organisasi BPBD Kota Bogor dan sistematika penyajian.
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perencanaa dan perjanjian kinerja
tahun yang bersangkutan.
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Pada sub bab ini di sajikan pengukuran kinerja dan Evaluasi dan Analisis
Capaian kinerja. Untuk setiap kinerja sasaran strategis dilakukan analisis
capaian kinerja sebagai berikut:
1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
2. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan target jangka
menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasi (renstra).
BAB IV PENUTUP
Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi.
-
11
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1 Perencanaan Kinerja
Perencanaan kinerja adalah suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin
dicapai selama kurun waktu 1 (satu) tahun sampai dengan 5 (lima) tahun dengan
memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul.
Perencanaan Kinerja merupakan aktivitas pengambilan keputusan di depan, tentang
tingkat capaian kinerja yang diinginkan dan dihubungkan dengan pelaksanaan
program/kegiatan. Perencanaan Kinerja juga memberikan target tentang apa yang harus
dicapai dalam pelaksanaan program/kegiatan. Dalam menyusun Perencanaan Kinerja,
dimaksudkan untuk :
1. Menghubungkan perencanaan strategi dengan perencanaan operasional.
2. Memudahkan monitoring dan evaluasi kinerja.
3. Memudahkan penetapan kinerja periode mendatang.
Rencana Strategis meliputi pernyataan visi dan misi, penetapan tujuan, serta
penentuan strategi/cara pencapaian tujuan (kebijakan, program, dan kegiatan), yang
secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut :
.
2.1.1 Visi dan Misi BPBD Kota Bogor
Berdasarkan tugas pokok dan fungsinya sebagai OPD penyelenggara
penanggulangan bencana, BPBD Kota Bogor dituntut untuk merespon dengan cepat dan
tepat dalam penanganan bencana. Diperlukan suatu gambaran yang menantang tentang
keadaan masa depan berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh instansi pemerintah,
atau yang disebut dengan visi. Visi merupakan pandangan jauh kedepan, kemana dan
bagaimana instansi pemerintah harus dibawa dan berkarya agar tetap konsisten dan dapat
eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Visi BPBD Kota Bogor dirumuskan dengan
memperhatikan visi kepala daerah yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bogor Tahun 2015 – 2019 yaitu : ”Kota Bogor yang
nyaman, beriman dan transparan”. Dalam rangka mendukung hal tersebut, maka BPBD
Kota Bogor menetapkan visi sebagai berikut :
“Ketangguhan Masyarakat Kota Bogor
Dalam Menghadapi Bencana”
-
12
Tangguh, berarti kuat dan handal. Kekuatan yang terbentuk antara unsur
Pemerintah dan Unsur Masyarakat dalam penanggulangan bencana pada saat tanggap
darurat dilaksanakan secara reaktif, efektif dan efisien mengupayakan langkah – langkah
untuk meminimalisir kerugian dan dampak bencana, mengikuti prosedur yang sudah ada (
Pengurangan Resiko Bencana )
Masyarakat yang tangguh bencana adalah masyarakat yang memiliki
kemampuan mengenali, mengantisipasi, mencegah, dan mengurangi risiko bencana serta
mampu mengatasi secara efektif jika terjadi bencana, kemudian mampu bangkit kembali
setelah bencana untuk melanjutkan kehidupannya. Masyarakat yang tangguh ditandai pula
oleh terbangunnya budaya sadar bencana, dimana pengurangan risiko bencana telah
terintegrasi pada semua kebijakan, perencanaan,pelaksanaan dan perilaku yang mendukung
terbangunnya masyarakat yang tangguh bencana.
Dengan demikian, masyarakat yang tangguh bencana adalah masyarakat yang
mempunyai kemampuan/kapasitas :
1. menyerap tekanan atau kekuatan-kekuatan yang menghancurkan, melalui perlawanan
atau adaptasi;
2. memulihkan diri atau ‘melenting balik’ setelah suatu kejadian bencana dan membangun
kembali kehidupan dengan cara yang lebih baik.
Sesuai dengan visi BPBD Kota Bogor dan disesuaikan dengan kemampuan
yang ada, maka dirumuskan misi sebagai berikut :
Pencapaian misi penanggulangan bencana di atas memerlukan suatu
kerjasama yang sinergis antar para pemangku kepentingan, yaitu pemerintah daerah,
lembaga non pemerintah, masyarakat termasuk lembaga usaha dalam kerangka kerjasama
yang terkordinasi, terarah dan terpadu serta kemitraan yang harmonis.
2.1.2 Tujuan dan Sasaran
Berdasarkan misi yang telah ditetapkan dengan memperhatikan tujuan keempat
pembangunan yang termuat dalam RPJMD Kota Bogor Tahun 2015 – 2019 “Mendorong
pembangunan kota yang tanggap risiko bencana dan dampak perubahan iklim”, maka
tujuan strategis dari BPBD Kota Bogor adalah :
1. Melindungi masyarakat Kota Bogor dari ancaman
bencana melalui pengurangan risiko berbasis partisipasi
masyarakat;
2. Membangun sistem penanggulangan bencana yang
handal;
3. Menyelenggarakan penanggulangan bencana secara
terencana, terpadu, terkoordinir dan menyeluruh.
-
13
No. Tujuan Indikator Kinerja Tujuan Target Indikator
Tujuan
1. Meningkatkan ketangguhan
masyarakat melalui
pengetahuan,
kesadaran, dan komitmen serta
perilaku sadar bencana
Jumlah kelompok masyarakat
(stakeholders kebencanaan)
yang memahami dan sadar
dalam menghadapi bencana
23 stakeholders
kebencanaan
2. Mewujudkan penyelenggaraan
penanggulangan bencana yang
handal, mencakup penanganan
pra bencana, tanggap darurat
dan pasca bencana
Tingkat penanganan tanggap
darurat bencana saat bencana
100%
Tingkat pemulihan pasca
bencana
100%
Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh instansi pemerintah
dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan.
Dalam sasaran dirancang pula indikator kinerja sasaran yaitu ukuran tingkat keberhasilan
pencapaian sasaran untuk diwujudkan pada tahun bersangkutan. Berikut ini disajikan
sasaran strategis yang ingin dicapai pada tahun 2018 :
No. Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Target Indikator
Sasaran 2018
1. Terwujudnya ketangguhan
kelurahan dalam menghadapi
bencana
Jumlah kelurahan tangguh
bencana
2
kelurahan
2. Terwujudnya sekolah/madrasah
aman bencana di Kota Bogor
Jumlah sekolah/madrasah
aman bencana di Kota Bogor
2
sekolah
3. Meningkatnya penanganan
kejadian bencana
Rasio penanganan kejadian
bencana
100%
4. meningkatnya pemulihan pasca
bencana
Persentase pelaksanaan
kegiatan pemulihan pasca
bencana
100%
2.1.3 Strategi dan Kebijakan
Strategi adalah cara mencapai tujuan dan sasaran yang dijabarkan ke dalam
kebijakan-kebijakan dan program-program. Sementara kebijakan pada dasarnya merupakan
ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman,
pegangan atau petunjuk dalam pengembangan ataupun pelaksanaan program/kegiatan guna
tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam perwujudan sasaran, tujuan, serta visi dan
misi organisasi.
Strategi untuk mencapai tujuan angka 1 dan sasaran angka 1 dan 2 seperti di
atas pada BPBD Kota Bogor adalah meningkatkan kapasitas dan kasadaran kelompok
masyarakat dalam pengurangan risiko bencana dengan memprioritaskan partisipasi
-
14
masyarakat di wilayah berisiko bencana tinggi. Kebijakan yang dilakukan adalah Peningkatan
kapasitas dan kasadaran kelompok masyarakat dalam pengurangan risiko bencana dengan
memprioritaskan partisipasi masyarakat di wilayah berisiko bencana tinggi.
Tujuan sebagaimana angka 3 dan 4 adalah meningkatkan kualitas pelayanan
tanggap darurat bencana dan kualitas pemulihan pasca bencana. Kebijakannya adalah
pengurangan risiko bencana, peningkatan kualitas pencegahan dan kesiagaan bencana,
kualitas pelayanan tanggap darurat bencana serta kualitas pemulihan pasca bencana.
2.1.4 Program dan Kegiatan
Untuk mendukung tercapainya tujuan dan sasaran, maka program yang telah
dilaksanakan BPBD Kota Bogor Tahun Anggaran 2018, adalah sebagai berikut :
No. Program Indikator Kinerja
Program Kegiatan
1.
Tanggap Darurat
Bencana
Jumlah kelompok
masyarakat (stakeholders
kebencanaan) yang
memperoleh pengetahuan
dan keterampilan
kebencanaan
Pelatihan dan Pemberdayaan
Kelurahan Tangguh Bencana
Sosialisasi Sekolah Aman
Bencana.
2. Tanggap Darurat
Bencana
Tingkat Penanganan
Kejadian Bencana (%)
Pelayanan penanggulangan
bencana
3. Pemulihan Pasca
Bencana
Tingkat Pemulihan
Kejadian Bencana (%)
Pelatihan Teknis Penilaian
Damage and Losses Assement
(Dala)
Pendataan dan inventarisasi
dampak pasca bencana
2.1.5 Belanja
Belanja
Realisasi belanja tahun 2018 adalah sebesar Rp.
7.590.397.342,00 atau sebesar 88,27 % dari anggaran 2018 yang
berjumlah Rp. 8.598.639.337,00 Besaran realisasi belanja tersebut
merupakan realisasi dari belanja tidak langsung dan belanja langsung
yang terdiri 15 Kegiatan pada 5 Program.
3.1.1 Belanja Operasional
Belanja Pegawai adalah sebesar Rp.2.695.650.432 ,00 atau sebesar 75,43 % dari anggaran tahun 2018 yang berjumlah Rp. 2.753.675.000,00 terdiri dari :
Gaji dan Tunjangan Rp 1,138,530,432.00
Tambahan penghasilan berdasarkan beban kerja Rp 364,120,000.00
-
15
Tambahan penghasilan berdasarkan kondisi kerja Rp 669,500,000.00
Tambahan penghasilan berdasarkan prestasi kerja Rp 523,500,000.00
Jumlah Rp 2,695,650,432.00
Belanja Barang dan Jasa
Belanja barang dan jasa adalah sebesar Rp. 3.455.118.160,00 atau 84,02 % dari anggaran Rp. 4.112.185.000,00 terdiri dari :
Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan
Rp 73,350,000.00
Honorarium Tim Pengadaan Barang Dan Jasa
Rp 16,425,000.00
Honorarium MC/Pembaca Doa Rp 500,000.00
Honorarium Pegawai Honorer/Tidak Tetap
Rp 243,600,000.00
Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan- Non PNS
Rp 541,623,800.00
Honorarium Moderator, MC/Pembaca Doa Rp 3,500,000.00
Uang Lembur PNS Rp 28,280,000.00
Belanja Alat Tulis Kantor Rp 40,489,800.00
Belanja Alat Listrik Dan Elektronik (Lampu Pijar, Battery Kering)
Rp 11,021,235.00
Belanja Perangko, Materai dan bahan pos Rp 420,000.00
Belanja Peralatan Kebersihan dan Bahan Pembersih
Rp 4,639,350.00
Belanja Kit Pelatihan Rp 16,932,500.00
Belanja Bahan Dekorasi dan Desain Interior/Eksterior
Rp 19,400,000.00
Belanja Dokumentasi Rp 7,793,000.00
Belanja Telepon Rp 2,792,137.00
Belanja Air Rp 6,382,100.00
Belanja Listrik Rp 40,849,758.00
Belanja Surat Kabar/Majalah Rp 2,780,000.00
Belanja Kawat/Faksimili/Internet/Intranet/TV Kabel/TV Satelit
Rp 3,000,000.00
Belanja jasa tenaga ahli/pengajar Rp 24,850,000.00
Belanja jasa tenaga ahli/pengajar- Non PNS
Rp 20,000,000.00
Belanja Jasa Service Rp 33,584,220.00
Belanja Penggantian Suku Cadang Rp 19,957,745.00
Belanja Bahan Bakar Minyak/Gas dan Pelumas
Rp 102,050,930.00
Belanja Jasa KIR Rp -
Belanja Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
Rp 1,314,000.00
Belanja Surat Tanda Nomor Kendaraan Rp 8,070,800.00
Belanja Cetak Rp 12,640,000.00
Belanja Penggandaan/Fotocopy Rp 22,592,000.00
Belanja Sewa Kantor/Gedung/Tempat Rp 107,025,000.00
Belanja Penjilidan Rp 5,693,000.00
Belanja Makanan dan Minuman Rapat Rp 125,115,000.00
-
16
Belanja Makanan dan Minuman Tamu Rp 30,510,000.00
Belanja Makanan dan Minuman Pelatihan/Sejenisnya
Rp 231,408,500.00
Belanja Pakaian Dinas Harian (PDH) Rp 61,665,450.00
Belanja Pakaian Kerja Lapangan Rp 144,105,500.00
Belanja Pakaian Olahraga Rp 43,043,000.00
Belanja Pakaian Event Rp 166,762,315.00
Belanja Perjalanan dalam daerah Rp 108,069,000.00
Belanja Perjalanan luar daerah Rp 330,786,954.00
Belanja Pemeliharan Peralatan dan Mesin Rp 24,786,000.00
Belanja Pemeliharan Gedung dan Bangunan
Rp 393,524,416.00
Belanja Pemeliharaan Jaringan Rp 214,466,450.00
Belanja Jasa Konsultan Informasi Teknologi
Rp 49,527,500.00
Belanja Jasa Konsultansi Perancangan/Design
Rp 32,016,600.00
Belanja Jasa Konsultansi Pengawasan Rp 21,324,600.00
Belanja Bansos kepada Kelompok Masyarakat Rp 25,336,000.00 Belanja Bansos kepada Anggota Masyarakat Rp 31,114,500.00
Rp 3,455,118,160.00 Belanja Modal
Belanja Modal adalah sebesar Rp. 1.425.292.886,00 atau 82,23 % dari anggaran Rp. 1.733.235.000,00 terdiri dari : BM Peralatan dan Mesin - Alat Penarik Rp 15,291,200.00
BM Peralatan dan Mesin - Alat Angkutan Darat Bermotor Berpenumpang
Rp 260,380,000.00
BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kendaraan Bermotor Khusus
Rp 425,823,450.00
BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kendaraan Bermotor Beroda Dua
Rp 60,450,000.00
BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kendaraan Bermotor Beroda Tiga
Rp 78,450,000.00
BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pengolahan Tanah dan Tanaman
Rp 14,112,000.00
BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Mesin Hitung/Jumlah
Rp 10,350,000.00
BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Penyimpanan Perlengkapan Kantor
Rp 52,141,200.00
BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kantor Lainnya
Rp 39,665,000.00
BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Meubelair Rp 150,362,000.00
BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pembersih Rp 3,729,000.00
BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pendingin Rp 4,449,000.00
BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Rumah Tangga Lainnya (Home Use)
Rp 43,236,700.00
BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Personal Komputer
Rp 84,560,000.00
BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Personal Komputer
Rp 35,021,200.00
BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Lemari dan Arsip Pejabat
Rp 35,028,500.00
-
17
BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Studio Visual
Rp 1,913,636.00
BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Bantu Keamanan
Rp 18,150,000.00
BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Bangunan Rambu Tidak Bersuar
Rp 92,180,000.00
JUMLAH Rp 1,425,292,886.00
Untuk lebih jelasnya realisasi belanja langsung tahun anggaran
2018 pada BPBD Kota Bogor dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
No KEGIATAN ANGGARAN (Rp) REALISASI (Rp) PERSENTASE
(%)
1 Pengelolaan Rumah Tangga OPD 1,124,795,000 993,101,264 88.29
2 Pengadaan Inventaris kantor 1,650,000,000 1,356,387,250 82.21
3 Pemeliharaan rutin Inventaris kantor 920,0000,000 800,850,411 87.05
4
Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan capaian Kerja dan Penyusunan perencanaan dan pelaporan OPD 31,600,000 31,279,000 98,98
5 Pengembangan Website dan pembangunan sistem informasi BPBD Kota Bogor
100,000,000 97,635,050 97.64
6 Pelayanan Penanggulangan Bencana
1,092,825,000 742,999,020 67.99
7 Pelatihan dan pemberdayaan Kelurahan Tangguh Bencana 150,000,000 143,405,000 95.60
8
Penerapan Sekolah Aman Bencana dan Simulasi penanggulangan bencana di sekolah 100,000,000 99,341,500 99.34
9 Penyediaan Hunian Sementara bagi Korban Bencana
90,000,000 68,775,000 76.42
10 Pengadaan Logistik sandang
60,000,000 57,679,000 96,13
11 Pengadaan Rambu-rambu Himbauan Kebencanaan
100,000,000 99,470,000 99,47
12 Peningkatan Kapasitas Relawan Bencana Alam
100,000,000 99,232,000 99,23
13 Simulasi Kebencanaan
178,000,000 166,344,115 93,45
14 Pendataan dan Inventarisasi Dampak Pasca Bencana
48,200,000 49,804,000 99.61
15 Pelatihan Teknis Penilaian Damage and Losses Assesment (DALA)
100,000,000 54,227,000 90.38
5,845,420,000 4,894,746,910 83.74
-
18
Pada tabel tersebut terdapat 5 (lima) kegiatan yang mengalami
perubahan anggaran yaitu :
No. KEGIATAN PAGU AWAL (Rp) PAGU PERUBAHAN (Rp)
1. Pelayanan Penanggulangan Bencana
1.220.000.000 1.092.825.000
2. Pengelolaan Rumah Tangga PD 1.125.000.000 1.124.795.000
3. Penyusunan Perencanaan dan Pelaporan PD
35.000.000 31.600.000
4. Simulasi Kebencanaan 200.000.000 178.000.000
5. Pelatihan Teknis Penilaian Damage and Losses Assesment (DALA)
50.000.000 48.200.000
2.2 Perjanjian Kinerja
Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk
meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur, maka disusunlah
Perjanjian Kinerja BPBD Kota Bogor yang terdiri dari Perjanjian Kinerja Eselon III
dan IV.
Perjanjian Kinerja Eselon III yaitu dasar penilaian keberhasilan/ kegagalan
pencapaian tujuan dan sasaran BPBD Kota Bogor oleh Walikota Bogor. Perjanjian Kinerja
Eselon IV yaitu dasar penilaian keberhasilan/ kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran
sekretaris dan para kepala seksi oleh Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor.
Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan
tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat
tahun-tahun sebelumnya.
Perjanjian kinerja juga digunakan sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan
pencapaian tujuan dan sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan
dan sanksi serta menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur.
Untuk lebih jelasnya perjanjian kinerja pada BPBD Kota Bogor tahun 2018 dapat dilihat
pada lampiran II.
-
19
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA BPBD KOTA BOGOR
TAHUN 2018
3.1 Pengukuran Kinerja
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dikatakan mampu
mengkomunikasikan capaian kinerja unit kerja secara jujur, objektif, akurat dantransparan
dalam satu tahun anggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan dan sasaran
organisasi, apabila dalam penyajiannya memenuhi prinsip-prinsip dalam penyusunan LKIP,
yaitu pertama, prinsip lingkup Pertanggungjawaban, yang mengandung pegertian bahwa hal-
hal yang dilaporkan harus proporsional dengan lingkup kewenangan dan tanggungjawab
masing-masing dan memuat baik mengenai kegagalan maupun keberhasilan, kedua, Prinsip
Prioritas, yang mengandung pengertian bahwa yang dilaporkan adalah hal-hal yang penting
dan relevan bagi pengambilan keputusan dan pertanggungjawaban instansi yang diperlukan
untuk upaya-upaya tindak lanjutnya, ketiga, Prinsip manfaat, yang mengandung pengertian
bahwa manfaat laporan harus lebih besar daripada biaya penyusunannya dan laporan harus
mempunyai manfaat bagi peningkatan pencapaian kinerja.
Disamping itu pula bahwa, untuk dapat menjelaskan tentang capaian
akuntabilitas kinerja unit kerja BPBD, sesuai dengan format baru penyusunan LKIP
sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2015 Tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah, secara sederhana Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bogor dapat dilihat secara langsung
capaiannya pada setiap kegiatan sebagaimana tertuang dalam format Pengukuran Kinerja
Tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah.
Akuntabilitas kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan
kegagalan pelaksanaan dengan kegiatan sesuai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan
dalam rangka mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah. Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kota Bogor, pada tahun 2018 telah menetapkan 5 sasaran yang akan
dicapai.
Pengukuran tingkat capaian kinerja BPBD Kota Bogor Tahun 2018 dilakukan
dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja
sasaran, rincian sebagai berikut :
-
20
No.
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
1. Meningkatnya daya dukung
sarana terhadap
penanggulangan bencana
Persentase ketersediaan
Sarana Terhadap
Kebutuhan
100 % 100% 100
2. Terwujudnya ketangguhan
kelurahan dalam
menghadapi bencana
Jumlah kelurahan tangguh
bencana
2
Kelurahan
5
Kelurahan
250
3. Terwujudnya sekolah/
madrasah aman bencana di
Kota Bogor
Jumlah sekolah/madrasah
aman bencana di Kota
Bogor
2 sekolah 8 sekolah 400
4. Meningkatnya kualitas
penanganan kejadian
bencana
Rasio penanganan
kejadian bencana
100 % 100 % 100
5. meningkatnya kualitas
pemulihan pasca
bencana
Rasio kegiatan pemulihan
pasca bencana
100 % 100 % 100
Berdasarkan tabel di atas realisasi pada akhir tahun 2018 menunjukan bahwa
kelima indikator kinerja sasaran telah tercapai dengan baik.
Adapun perbandingan capaian kinerja tahun 2018 dengan tahun sebelumnya
yaitu sebagai berikut :
No.
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET REALISASI %
2017 2018 2017 2018 2017 2018
1. Terwujudnya ketangguhan kelurahan dalam menghadapi bencana
Jumlah kelurahan tangguh bencana
2 Kelurahan
2 Kelurahan
4 Kelurah
an
5 Kelurahan
200 250
2. Terwujudnya sekolah/ madrasah aman bencana di Kota Bogor
Jumlah sekolah /madrasah aman bencana di Kota Bogor
2 sekolah
2 sekolah 2 sekolah
8 sekolah 100 400
3. Terwujudnya kemampuan komunitas PB dalam menghadapi bencana
Jumlah anggota komunitas/ kelompok PB yang dibina
300 orang 300 orang 300 orang
300 orang 100 100
4. Meningkatnya penanganan kejadian bencana
Persentase penanganan kejadian bencana
100 % 100 % 100 % 100 % 100 100
5. Meningkatnya pelaksanaan kegiatan pemulihan pasca bencana
Persentase pelaksanaan kegiatan nonfisik yang mendukung pemulihan pasca bencana
100 % 100 % 100 % 100 % 100 100
-
21
Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa pada tahun 2018 target Kegiatan
Pelatihan dan pemberdayaan Kelurahan Tangguh Bencana adalah 2 kelurahan. Dengan
pagu yang tetap, BPBD dapat merealisasikan kegiatan tersebut dan berhasil membentuk 5
Kelurahan Tangguh Bencana. Disamping itu target Kegiatan Penerapan Sekolah Aman
Bencana dan Simulasi penanggulangan bencana di sekolah adalah 2 Sekolah. Dengan pagu
yang tetap, BPBD dapat merealisasikan kegiatan tersebut dan berhasil membentuk 8 Sekolah
Aman Bencana Hal ini merupakan salah satu efisiensi penggunaan sumber daya.
3.2. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya
BPBD Kota Bogor sebagai perangkat daerah dituntut untuk terus meningkatkan
kinerja terutama dalam meningkatkan upaya pelayanan Penanggulangan bencana.
Peningkatan Pelayanan penanggulangan bencana akan sangat berpengaruh terhadap
keberlangsungan penanganan bencana di Kota Bogor. Sehingga sangat diperlukan analisis
untuk pemenuhan dan penggunaan sumber daya. Pemenuhan dan penggunaan sumber
daya tentu sangat berkaitan erat dengan Sumber Dana (Anggaran). Dalam setiap
pelaksanaan kegiatan penunjang kinerja BPBD Kota Bogor melakukan beberapa analisis dan
efisiensi dalam pemenuhan dan penggunaan sumber daya maupun sumber dana. Untuk
analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya manusia, Secara Umum BPBD Kota Bogor
langsung memberi tanggung jawab kinerja kepada setiap seksi yang berhubungan dengan
target kinerjanya dan setiap pegawai melaksanakan kinerja sesuai tupoksi masing-masing.
Sedangkan untuk analisis atas efisiensi penggunaan sumber dana (Anggaran),
BPBD Kota Bogor melaksanakan setiap kinerja dengan menyesuaikan kebutuhan kegiatan
dan alokasi anggaran dengan prinsip efektif dan efisien. Prinsip efektif terlihat dari
pencapaian target kinerja (output dan outcome) yang hampir tercapai keseluruhan. Prinsip
efesien terlihat dari adanya penghematan anggaran atas setiap kinerja yang dilakukan tanpa
mengurangi output atau outcome yang dihasilkan. Misalnya pada Kegiatan Pelatihan dan
pemberdayaan Kelurahan Tangguh Bencana. Efisiensi sumber daya dan anggaran dapat kita
lihat pada tabel berikut ini
No. Kegiatan Target Realisasi Efisiensi Anggaran
(Rp.) Persentase
1. Pelatihan dan
pemberdayaan Kelurahan
Tangguh Bencana
2
Kelurahan
5
Kelurahan Rp 150.000.000 250%
2. Penerapan Sekolah Aman
Bencana dan Simulasi
penanggulangan bencana
di sekolah
2 sekolah 8 sekolah Rp 100.000.000 400%
-
22
3.3. Evaluasi dan Analisis Capaian kinerja
Analisis dan evaluasi capaian kinerja masing-masing sasaran tahun 2018 pada
BPBD Kota Bogor, dapat dijelaskan sebagai berikut :
Sasaran I : Meningkatnya daya dukung sarana dalam penanggulangan bencana
Sasaran ini dimaksudkan untuk memberi dukungan sarana dalam upaya
penanggulangan bencana di Kota Bogor sesuai misi ketiga yang ingin dicapai BPBD Kota
Bogor yakni, menyelenggarakan penanggulangan bencana secara terencana, terpadu,
terkoordinir dan menyeluruh. Capaian kinerja dari sasaran ini dapat digambarkan sebagai
berikut :
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
JUMLAH ANGGARAN
(Rp.)
Persentase Ketersediaan
Sarana Terhadap Kebutuhan
bencana
100 % 1.425.292.886 82,23 1.733.235.000
Target sasaran tersebut dicapai melalui pelaksanaan satu kegiatan yaitu :
Kegiatan Pengadaaan Inventaris Kantor. Pencapaian sasaran diukur melalui indikator rasio
ketersediaan sarana dengan jumlah kebutuhan yang telah disusun dalam RKBMD (Rencana
Kebutuhan Barang Milik Daerah) BPBD Kota Bogor tahun 2018. Realisasi asset BPBD Kota
Bogor tahun 2018 dapat dilihat pada lampiran III.
Kebutuhan sarana penanggulangan bencana yang dituangkan dalam RKBMD
BPBD Kota Bogor tahun 2018, terealisasi melalui belanja modal pada Kegiatan Pengadaan
Inventaris Kantor tahun anggaran 2018 sebagai berikut :
Belanja Modal
Belanja Modal adalah sebesar Rp. 1.425.292.886,00 atau 82,23 % dari anggaran Rp. 1.733.235.000,00 terdiri dari : BM Peralatan dan Mesin - Alat Penarik Rp 15,291,200.00
BM Peralatan dan Mesin - Alat Angkutan Darat Bermotor Berpenumpang
Rp 260,380,000.00
BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kendaraan Bermotor Khusus
Rp 425,823,450.00
BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kendaraan Bermotor Beroda Dua
Rp 60,450,000.00
BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kendaraan Bermotor Beroda Tiga
Rp 78,450,000.00
BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pengolahan Tanah dan Tanaman
Rp 14,112,000.00
BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Mesin Hitung/Jumlah
Rp 10,350,000.00
BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Penyimpanan Perlengkapan Kantor
Rp 52,141,200.00
BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kantor Lainnya
Rp 39,665,000.00
BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Meubelair Rp 150,362,000.00
BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pembersih Rp 3,729,000.00
-
23
BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pendingin Rp 4,449,000.00
BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Rumah Tangga Lainnya (Home Use)
Rp 43,236,700.00
BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Personal Komputer
Rp 84,560,000.00
BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Personal Komputer
Rp 35,021,200.00
BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Lemari dan Arsip Pejabat
Rp 35,028,500.00
BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Peralatan Studio Visual
Rp 1,913,636.00
BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Bantu Keamanan
Rp 18,150,000.00
BM Peralatan dan Mesin - Pengadaan Bangunan Rambu Tidak Bersuar
Rp 92,180,000.00
JUMLAH Rp 1,425,292,886.00
Sasaran II : Terwujudnya ketangguhan kelurahan dalam menghadapi bencana
Sasaran ini dimaksudkan sebagai salah satu upaya pengurangan risiko
bencana berbasis masyarakat. Pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat adalah
segala bentuk upaya untuk mengurangi ancaman bencana dan kerentanan masyarakat, dan
meningkatkan kapasitas kesiapsiagaan, yang direncanakan dan dilaksanakan oleh
masyarakat sebagai pelaku utama. Dalam Kelurahan Tangguh Bencana, masyarakat terlibat
aktif dalam mengkaji, menganalisis, menangani, memantau, mengevaluasi dan mengurangi
risiko-risiko bencana yang ada di wilayah mereka, terutama dengan memanfaatkan sumber
daya lokal demi menjamin keberkelanjutan. Capaian kinerja dari sasaran ini dapat
digambarkan sebagai berikut :
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
JUMLAH ANGGARAN
(Rp.)
Jumlah kelurahan tangguh bencana
2 Kelurahan
5 Kelurahan
250 150.000.000
Untuk mendukung sasaran tersebut BPBD Kota Bogor pada tahun 2018
melaksanakan kegiatan Pelatihan dan Pemberdayaan Kelurahan Tangguh Bencana, yang
bertujuan untuk melatih dan menambah wawasan warga maupun aparat kelurahan di daerah
rawan bencana dalam menghadapi bencana. Lokus Kegiatan Kelurahan Tangguh bencana
yang bersumber dari APBD dilaksanakan di 2 (dua) kelurahan yaitu : Kelurahan Bondongan,
Kelurahan Sukasari. Sedangkan 3 Kelurahan bersumber dari Catholic Relief Services yaitu
Kelurahan Cibogor, Kelurahan Gudang dan Kelurahan Kedung Halang
-
24
Sasaran III : Terwujudnya sekolah/madrasah aman bencana di Kota Bogor
Sasaran ini dimaksudkan untuk membangun perilaku sadar bencana, siaga
bencana, pengurangan risiko bencana di sekolah, serta membangun ketahanan dalam
menghadapi bencana oleh warga sekolah secara terencana, terpadu dan terkoordinasi
dengan pemanfaatan sumber daya yang tersedia dalam rangka memberikan perlindungan
kepada siswa, guru dan masyarakat sekitar sekolah dari ancaman dan dampak bencana.
Capaian kinerja dari sasaran ini dapat digambarkan sebagai berikut :
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
JUMLAH ANGGARAN
(Rp.)
Jumlah sekolah/madrasah aman
bencana di Kota Bogor 2 sekolah 8 sekolah 400 100.000.000
Kegiatan untuk mendukung sasaran tersebut pada tahun 2018 adalah
Sosialisasi Sekolah Aman Bencana dan Simulasi Penanggulangan Bencana di Sekolah.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan siswa,
tenaga pengajar, komite sekolah dan warga sekitar terhadap penanggulangan bencana yang
dilaksanakan di 2 (dua) sekolah lingkup Kota Bogor. Lokus kegiatan Sosialisasi Sekolah
Aman Bencana dan Simulasi Penanggulangan Bencana di Sekolah yang bersumber dari
APBD antara lain :
1. Madrasah Ibtidaiyah Al Muawanah
2. SDN Pakuan;
Sedangkan kegiatan Sosialisasi Sekolah Aman Bencana dan Simulasi Penanggulangan
Bencana di Sekolah yang bersumber dari Save The Children dilaksanakan di 5 Sekolah, yaitu
: SDN Kedung Halang V, SDN Dewi Sartika 1, SDN Dewi Sartika 2, SDN Dewi Sartika 3, SDN
Empang 1 dan SDN Empang 2.
Sasaran IV : Meningkatnya kualitas penanganan kejadian bencana
Sasaran ini dimaksudkan untuk memberikan pelayanan dalam keadaan darurat
bencana dalam bentuk penanganan pertama sebagai respon pada saat terjadi bencana.
Sasaran ini diukur berdasarkan rasio jumlah penanganan bencana terhadap jumlah kejadian
bencana yang terjadi sepanjang tahun 2018. Capaian kinerja dari sasaran ini dapat
digambarkan sebagai berikut :
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI
(Rp) %
JUMLAH ANGGARAN
(Rp.)
-
25
Rasio penanganan
kejadian bencana 100 % 742.999.020 67,99 1.092.825.000
Untuk mendukung pencapaian target sasaran di atas .BPBD Kota Bogor pada
tahun 2018 melaksanakan kegiatan Pelayanan Penanggulangan Bencana. Rekapitulasi
data kejadian bencana berdasarkan jenis bencana yang terjadi pada tahun 2018 dapat
dilihat pada lampiran IV
Sasaran VI : Meningkatnya kualitas pemulihan pasca bencana
Sasaran ini dimaksudkan untuk mendukung salah satu program Pemerintah
Kota Bogor dalam RPJMD 2015-2019 yaitu program pemulihan pasca bencana dan
kemudian diturunkan dalam rencana strategis (renstra) BPBD Kota Bogor. Sasaran ini diukur
berdasarkan pesentase pelaksanaan kegiatan yang menunjang pemulihan pasca bencana.
Capaian kinerja dari sasaran ini dapat digambarkan sebagai berikut :
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
JUMLAH ANGGARAN
(Rp.)
Rasio kegiatan pemulihan pasca
bencana 100 % 100 % 100 148.200.000
Untuk mendukung pencapaian target sasaran tersebut .BPBD Kota Bogor pada
tahun 2018 melaksanakan kegiatan :
1. Pelatihan Teknis Penilaian Damage and Losses Assement (Dala), dengan anggaran
sebesar Rp. 100.000.000;
2. Pendataan dan inventarisasi dampak Pasca Bencana, dengan anggaran sebesar
Rp.48.200.000.
Ketiga kegiatan di atas telah terlaksana dengan baik dan sesuai dengan rencana
kerja yang tertuang dalam Renja BPBD 2018 sebagai berikut :
a. Kegiatan Pelatihan Teknis Penilaian Damage and Losses Assement (DALA),
dilaksanakan pada bulan September 2018 di gedung Wisma Bogor Permai Kota Bogor
dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang, terdiri dari lintas sektor terkait
penanggulangan bencana. Realisasi anggaran Rp 96.410.000;
b. Kegiatan Pendataan dan inventarisasi dampak Pasca Bencana dilaksanakan pada
bulan Januari s.d Desember 2018. Realisasi anggaran Rp41.837.400
-
26
BAB IV PENUTUP
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) ini disusun dalam rangka
perwujudan pertanggungjawaban anggaran, pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta
pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan dan program yang dipercayakan
kepada BPBD Kota Bogor. Dari hasil pengukuran kinerja yang digunakan sebagai dasar
untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan
tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kota Bogor, yang meliputi capaian kinerja dan analisis capaian kinerja.
Pada bagian penutup ini perlu kami sampaikan bahwa sasaran strategis
sesuai dengan indikator kinerja yang termuat dalam rencana strategis dan rencana kerja telah
tercapai dengan baik, namun dalam pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2018, BPBD
Kota Bogor masih menghadapi beberapa permasalahan, seperti sarana dan prasarana yang
belum memadai, minimnya kualitas sumber daya manusia yang memahami tentang
kebencanaan secara komprehensif, dan belum melibatkan Cooperate social responsibility
(CSR) pada dunia usaha terkait penyelenggaraan penanggulangan bencana. Permasalahan
yang dihadapi tersebut akan menjadi bahan evaluasi pada tahun anggaran berikutnya demi
penyelenggaraan penanggulangan bencana yang lebih terkoordinasi dan terarah di Kota
Bogor
Demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bogor Tahun 2018 ini telah kami susun secara
objektif dengan mengacu kepada nilai-nilai transparansi dan akuntabel. Semoga laporan ini
dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya dalam mengevaluasi pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi BPBD Kota Bogor.
Bogor, Januari 2019
top related