bab vi kesimpulan dan saran

Post on 15-Jun-2015

316 Views

Category:

Documents

2 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .

1. Penyebab terjadinya pelanggaran adalah motivasi finansial pengusaha angkutan barang dan kecilnya denda yang diberikan , dengan demikian walaupun setiap perjalanan dilakukan penilangan bagi para pengusaha saat ini tidak jadi masalah, karena masih dianggap untung.

2. Biaya yang dikeluarkan pengusaha sehubungan dengan muatan lebih memang tidak berarti, namun apabila dilihat dari dampak yang ditimbulkannya (biaya yang ditanggung masyarakat) maka biaya ini menjadi sangat besar.

3. Dengan demikian solusi penanganan masalah jangka pendek adalah pengkodisian dimana pengusaha / pengemudi merasa bahwa dengan membawa muatan sesuai JBI lebih menguntungkan caranya adalah meningkatkan besaran denda lebih besar dari keuntungan marginal yang diperoleh pengusaha apabila mengangkut muatan lebih.

B. Saran .

1. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi dan selanjutnya menghilangkan pelanggaran kelebihan muatan di jembatan timbang adalah :a. Memperbaiki kondisi jembatan timbang (management) agar

sesuai dengan persyaratan teknis (rujukan KM 5 Tahun 1995) b. Pendidikan (education) dengan cara melakukan pembinaan,

penyuluhan dan sosialisasi internal dan eksternal secara berkesinambungan .

c. Menanamkan kesadaran pengusaha bahwa banyak kerugian yang ditimbulkan karena muatan lebih antara lain :

Pelanggaran hukum / tidak disiplin / hukum kurang berfungsi;Prasarana jalan dan jembatan cepat rusak ;Sarana / kendaraan cepat rusak ;Kecelakaan cenderung meningkat.

d. Penegakan hukum (law enforcement) yang konsisten dan konsekuen secara berkesinambungan dan tanpa pandang bulu sehingga pelanggar jera dan tidak lagi melakukan pelanggaran.

Bab VI – Kesimpulan dan Saran VI-1

2. Apabila upaya yang dilakukan kurang efektif maka upaya selanjutnya adalah meningkatkan denda secara progresif mendekati nilai maksimum sebagaimana Undang-Undang No. 14 Tahun 1992 (Rp. 3 juta) , melalui koordinasi denga yudikatif / hakim:

3. Oleh karena materi Perda No. 21 Tahun 2001 masih bersifat umum, maka upaya yang perlu dilaksanakan dalam jangka pendek adalah membuat produk hukum yang lebih rinci dalam bentuk Keputusan Gubernur – atau produk hukum lainnya yang dimungkinkan, sesuai ketentuan

4. Upaya lainnya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan fungsi jembatan timbang adalah :

Meningkatkan fungsi jembatan timbang sebagi sarana untuk melakukan pendataan khususnya terhadap arus lalu lintas barang dan umumnya dalam mendukung perencanaan dan pembangunan perekonomian baik Jawa Barat maupun Nasional.Memfungsikan jembatan timbang sebagai sarana untuk melatih disiplin dan tanggung jawab moral baik bagi para petugas maupun para pengusaha dan pengemudi, sehingga diharapkan dimasa yang akan datang tidak ada lagi anggapan bahwa jembatan timbang adalah tempat terjadinya pelanggaran dua belah pihak.

Bab VI – Kesimpulan dan Saran VI-2

FORMULIR QUESTIONER USAHA ANGKUTAN BARANG

I. Data Perusahaan Angkutan

1. Nama Perusahaan : 2. Nama Pemilik :3. Alamat Perusahaan :4. Jumlah armada dimiliki :

II. Data Kendaraan :1. Nomor Kendaraan :2. Jenis / merk / tipe :3. JBB :4. JBI :5. Daya angkut :6. Harga beli :

III. Data Operasional :1. Barang yang diangkut :2. Kelebihan muatan :3. Alasan*) :

(diisi alasan melakukan kelebihan muatan misalnya keinginan pengguna jasa, keinginan sopir atau keinginan pengusaha)

4. Asal – tujuan perjalanan :5. Jarak perjalanan :6. Rit / hari :7. Jarak operasi rata- rata/hari :8. Biaya operasional :9. Tarif muatan normal :10. Tarif tambahan karena kelebihan muatan :11. Jumlah setoran :12. Penghasilan pengemudi/ kenek :13. Keuntungan yang diperoleh perusahaan / hari / bulan / tahun :

14. Catatan :

Surveyor :Catatan surveyor :

Bab VI – Kesimpulan dan Saran VI-3

Perhitungan Denda berdasarkan Kerugian atas Kerusakan Jalan

A. Kerusakan jalan diakibatkan oleh :1. Alam, asumsi :

tergenang air / longsor drainage = 40 % topografi

2. LHR > = 20 %3. Lain – lain / perencanaan = 10 %4. Kelebihan muatan = 30 %

B. Asumsi perbaikan jalan per tahun yang dilalui oleh kendaraan yang lebih muatan dari 7 UPPKB sebesar :

Rp. 18.000.000.000,00 x 0,3 = Rp 5.400.000.000,00

C. Perhitungan jumlah kendaraan yang melakukan pelanggaran kelebihan muatan berdasarkan data dari 7 UPPKB sebanyak : 90980 kend / tahun.

= Rp 5.400.000.000,00 / 90980 = Rp 59.353,70 / kendaraan.

Bab VI – Kesimpulan dan Saran VI-4

D. Asumsi per kendaraan rata-rata dalam satu kali operasi per hari lewat 2 UPPKB, maka biaya konpensasi bisa ditekan menjadi :

Rp 59.353,70 / 2 = Rp 29.676,85 / kendaraan

Konsep

UPAYA PENINGKATAN FUNGSI PELAYANAN UNIT PELAKSANA PENIMBANGAN KENDARAAN BERMOTOR

DI JAWA BARAT

Bab VI – Kesimpulan dan Saran VI-5

PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARATDINAS PERHUBUNGAN

Jalan Sukabumi No. 1 Telp. 7272258 – 720645 Fax.7202163 Bandung

Bab VI – Kesimpulan dan Saran VI-6

top related