bab iv temuan dan pembahasan a....
Post on 17-May-2019
219 Views
Preview:
TRANSCRIPT
35
BAB IV
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan
Berdasarkan temuan data tes awal peneliti dalam pembelajaran permainan
bulutangkis, dimana hasil kegiatan pembelajaran permainan bulutangkis siswa
mengalami kesulitan dalam melakukan gerak dasar footwork.Setelah kegiatan
pembelajaran dilaksanankan, peneliti memberikan usulan sesuai dengan yang
sudah direncanakan yaitu menerapkan metode shuttle run sebagai upaya
meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan gerak dasar
footworkdalam permainan bulutangkis. Selanjutnya akan melakukan siklus I
yang membahas tentang beberapa instrumen, dalam penelitian ini peneliti
menggunakan beberapa instrumen,dan instrumen yang akan digunakan pada
penelitian ini yaitu tentang rencana pelaksanaan pembelajaran (IPKG I),
penilaian kinerja guru (IPKG II), lembar observasi aktivitas siswa, dan lembar
tes hasil belajar tes gerak dasar footworkdalam permainan bulutangkis.
Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan sesuai dengan rumusan
perencanaan tindakan penelitian yang telah dipersiapkan.Pelaksanaan
dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 9 Mei 2013 dari pukul 07.00 sampai
dengan pukul 08.30, selama dua jam pelajaran atau satu kali pertemuan.Dalam
pelaksanaan siklus I peneliti dibantu oleh guru Pendidikan Jasmani Kelas V
SDN Sukamanah yang bertindak sebagai observer.
1. Paparan Data Siklus I
Pembelajaran tahap pertama meliputi perencanaan pembelajaran, kinerja
guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa.Pada tindakan 1, fokus
pembelajaran pada pengenalan pembelajaran gerak dasar footwork dalam
permainan bulutangkis melalui metode latihan shuttle run.
Selanjutnya menyiapkan kajian pustaka yang relevan dalam hal sasaran,
masalah dan prosedur.Pemilihan prosedur penelitian, penetapan subyek,
administrasi dan persiapan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP).Menyiapkan lembar hasil observasi perencanaan pembelajaran, lembar
observasi bagi kinerja guru dan lembar aktivitas siswa, lembar hasil tes siswa
36
dan membuat alat evaluasi yang sesuai.Menentukan tujuan pembelajaran yang
sesuai dengan KTSP.Membuat RPP yang akan digunakan untuk satu kali
pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit.Pada paparan data perencanaan
pembelajaran, akan dipaparkan mengenai persentase hasil perencanaan yang
dilakukan guru setelah melakukan tindakan.
a. Hasil Paparan Data Perencanaan
Berdasarkan hasil temuan peneliti dalam pembelajaran gerak dasar
footwork dalam permainan bulutangkispada data awal, dimana hasil kegiatan
pembelajaran gerak dasar footwork dalam permainan bulutangkis siswa
mengalami kesulitan dalam melakukan gerak dasar footwork dalam permainan
bulutangkis. Upaya dalam menangani permasalahan yang dihadapi oleh
siswaa peneliti memberi usulan sesuai dengan yang sudah direncanakan yaitu
menerapkan metode latihan shuttle rundalampembelajaran gerak dasar
footwork dalam permainan bulutangkis. Karena dengan mengunakan metode
latihan shuttle run dianggap peneliti lebih tepat dalam memperbaiki proses
pembelajarangerak dasar footwork dalam permainan bulutangkis.
Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap perencanaan tindakan siklus I
adalah sebagai berikut:
1) Guru dan peneliti membuat rencana tindakan penerapan metode,
ditetapkan pula waktu pelaksanaan tindakan.
2) Membuat skenario pembelajaran dengan menerapkan metode latihan
shuttle run.
3) Peneliti menyusun alat pengumpul data dan instrumen pengumpul data
yang digunakan adalah lembar observasi kinerja guru, aktivitas siswa,
lembar tes hasil pembelajaran dan pedoman wawancara.
4) Merencanakan teknik pengolahan data, data yang diperoleh kemudian
diolah dan diinterpretasikan untuk mengetahui adanya peningkatan atau
belum adanya peningkatan kemampuan siswa.
Dari kegiatan di atas setelah dilaksanakannya penelitian didapatkan data
hasil perencanaan pembelajaran siklus 1dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut
ini:
37
Tabel 4.1
Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus I
NO KOMPONEN RENCANA PEMBELAJARAN Penilaian Tafsiran
1 2 3 4 SB B C K
A PERUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Merumuskan tujuan pembelajaran √ √
2. Kejelasan rumusan √ √
3. Kejelasan cakupan rumusan √ √
4. Kesesuaian dengan kompetensi dasar √ √
JUMLAH A 10 Cukup
PERSENTASE 62,5%
B
MENGEMBANGKAN DAN MENGORGANISASIKAN
MATERI MEDIA SUMBER BELAJAR DAN METODE
PEMBELAJARAN
1. Mengembangkan dan mengorganisasikan materi pembelajaran √ √
2. Menentukan dan mengembangkan alat bantu pembelajaran √ √
3. Memilih sumber belajar √ √
4. Memilih metode pembelajaran √ √
JUMLAH B 11 Cukup
PERSENTASE 50%
C MERENCANAKAN SKENARIO KEGIATAN
PEMBELAJARAN
1. Menentukan jenis kegiatan pembelajaran √ √
2. Menyusun langkah-langkah pembelajaran √ √
3. Menentukan alokasi waktu pembelajaran √ √
4. Kesesuaian metode, materi dan tujuan pembelajaran √ √
JUMLAH C 11 Cukup
PERSENTASE 56,25%
D MERENCANAKAN PROSEDUR, JENIS DAN
MENYIAPKAN ALAT PENILAIAN
1. Menentukan proses dan jenis penilaian √ √
2. Membuat alat penilaian √ √
3. Menentukan kriteria penilaian √ √
JUMLAH D 8 Cukup
PERSENTASE 66,67%
E TAMPILAN DOKUMEN RENCANA PEMBELAJARAN
1. Kebersihan dan kerapihan √ √
2. Penggunaan bahasa tulis √ √
JUMLAH E 5 Cukup
PERSENTASE 62,5%
PERSENTASE KESELURUHAN A +B + C + D + E = 59,58%
5
Berdasarkan tabel 4.1 diperoleh perumusan tujuan pembelajaran mencapai
62,5% atau kriteria cukup (C), mengembangkan dan mengorganisasikan
materi media sumber belajar dan metode pembelajaran mencapai 50% atau
kriteria cukup (C), merencanakan skenario kegiatan pembelajaran mencapai
56,25% atau kriteria cukup (C), merencanakan prosedur jenis dan menyiapkan
alat penilaian mencapai 66,67% atau kriteria baik (B), dan tampilan dokumen
rencana pembelajaran mencapai 62,5% atau kriteria cukup (C). Maka dapat
dijelaskan bahwa secara keseluruhan persentase pada indikator perencanaan
baru mencapai 59,58% atau kriteria cukup (C) jadi belum sampai pada target
yang ditetapkan yaitu 90%, sehingga memerlukan adanya perbaikan pada
siklus selanjutnya agar mencapai hasil yang maksimal.
38
b. Paparan Data Kinerja Guru
Kinerja guru pada siklus I ini lebih baik daripada kinerja guru sebelum
melaksanakan siklus I. Guru dalam menyampaikan materi cukup merata
sehingga siswa yang cenderung melakukan aktifitas di luar pembelajaran
seperti, mengobrol dan bercanda dapat dikurangi. Guru dalam melaksanakan
pembelajaran mengaitkan siswanya langsung untuk mempraktikkannya.
Pembelajaran tahap pertama meliputi perencanaan pembelajaran, kinerja
guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Pada tindakan siklus I, fokus
pembelajaran pada pengenalanmetode latihan shuttle run.Pada bagian yang
selanjutnya yaitu pemaparan data yang didapat dari proses dan hasil
pembelajaran pada siklus I. Data yang diperoleh dari perencanaan
pembelajaran, kinerja guru, aktifitas siswa, dan hasil belajar siswa.
Kinerja guru pada siklus Iini guru dalam melaksanakan pembelajaran
mengaitkan siswanya langsung untuk mempraktekannya. Namun dalam hal ini
masih ada aspek-aspek yang kurang seperti pada aspek pra pembelajaran pada
poin kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran lebih ditingkatkan lagi,
pada aspek membuka pembelajaran pada poin menyiapkan komponen (tujuan)
yang akan dicapai dan rencana kegiatan masih harus ditingkatkan kembali,
pada aspek mengelola inti pembelajranan pada poin mengembangkan petunjuk
dan contok gerakan pada pembelajaran, memicu dan memelihara ketertiban
siswa dan memantapkan penguasaan keterampilan gerak yang harus
ditingkatkan kembali, pada aspek mendemonstrasikan kemampuan khusus
dalam pembelajaran penjas pada poin merangkai gerakan dan membimbing
siswa melakukan gerakan dan melakukan aktivitas gerak yang harus
ditingkatkan lagi, dan pada aspek kesan umum kinerja guru pada poin
kefektifan proses pembelajaran yang harus ditingkatkan lagi. Adapun kegiatan
yang dilakukan selama pelaksanaan pada siklus 1 sebagai berikut:
1) Kegiatan Awal (10 menit)
(1) Siswa dikondisikan dalam keadaan yang kondusif.
(2) Guru dan siswa membaca do’a.
(3) Guru mengecek kehadiran siswa.
39
(4) Guru mengarahkan siswa untuk melakukan gerakan pemanasan statis dan
dinamis serta berlari mengelilingi lapangan.
(5) Guru menjelaskan materi tentang gerak dasar footwork dalam permainan
bulutangkis dari sikap awal, gerakan lanjutan, dan sikap akhir.
(6) Guru mendemonstrasikan materi inti yang akan dilakukan/dipelajari dan
memberikan contoh gerakan.
2) Kegiatan Inti (50 menit)
(1) Siswa dikelompokkan menjadi 4 barisan.
(2) Tim yang kebagian pertama bertanding melakukan pengundian untuk
melaksanakan permainan.
(3) Siswa melakukan gerakan latihan shuttle run (lari bolak-balik) dengan
menerapkap gerakan footwork permainan bulutangkis.
(4) Latihan shuttle run yang bertujuan menyentuh garis dan mengambil batu
yang telah disediakan yang telah di tentukan, sebagai penggantinya di
ujung.
3) Kegiatan Akhir (10 menit)
a) Siswa dibariskan dan dikumpulkan kembali.
b) Melakukan gerakan pendinginan.
c) Evaluasi,diskusi Tanya jawabproses pembelajaran gerakan
footwork(Memperbaiki tentang kesalahan-kesalahan gerakan footwork
dalam permainan bulutangkis).
Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan sesuai dengan rumusan
perencanaan tindakan penelitian yang telah dipersiapkan.Pelaksanaan
dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 9 Mei 2013 dari pukul 07.00 sampai
dengan pukul 08.30, selama dua jam pelajaran atau satu kali pertemuan.Dalam
pelaksanaan siklus I peneliti dibantu oleh guru Pendidikan Jasmani Kelas V
SDN Sukamanah yang bertindak sebagai observer.
Pembelajaran tahap pertama meliputi perencanaan pembelajaran, kinerja
guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa.Pada tindakan 1, fokus
pembelajaran pada pengenalan pembelajaran gerak dasar footwork dalam
permainan bulutangkis melalui metode latihan shuttle run.
40
Tabel 4.2
Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I
No Aspek yang diamati Penilaian Tafsiran
4 3 2 1 SB B C K
A PRA PEMBELAJARAN
1. Kesiapan alat dan media pambelajaran
2. Memeriksa kesiapan siswa
Jumlah A 4
Persentase 50 %
Rata-rata 2
B MEMBUKA PEMBELAJARAN
1. Melakukan kegiatan apersepsi dan pemanasan
2. Menyiapkan komponen (tujuan) yang akan dicapai dan rencana
kegiatan
Jumlah B 4
Persentase 50 %
Rata-rata 2
C MENGELOLA INTI PEMBELAJARAN
1. Memberikan petunjuk dan contoh gerakan renang gaya bebas pada
pembelajaran
2. Mengenal respon dan pertanyaan siswa
3. Melakukan komunikasi lisan, isyarat, dan gerakan badan
4. Memicu dan memelihara ketertiban siswa
5. Memantapkan penguasaan keterampilan gerak siswa
Jumlah C 10
Persentase 50 %
Rata-rata 2
D MENDEMONSTRASIKAN KEMAMPUAN KHUSUS DALAM
PEMBELAJARAN PENJAS
1. Merangkai gerakan
2. Memberikan kesempatan secara leluasa kepada siswa melakukan aktivitas gerak
3. Membimbing siswa melakukan gerakan dan melakukan aktivitas
gerak
4. Memberikan pertolongan kepada siswa yang mengalami kesulitan
5. Penggunaan alat dan media pembelajaran
Jumlah D 13
Persentase 65 %
Rata-rata 2,6
E MELAKSANAKAN EVALUASI PROSES DAN HASIL BELAJAR
1. Melaksanakan penilaian selama proses dan akhir pembelajaran
2. Melaksanakan penilaian pada akhir pembelajaran
Jumlah E 5
Persentase 62,5%
Rata-rata 2,5
F KESAN UMUM KINERJA GURU / CALON GURU
1. Keefektifan proses pembelajaran
2. Penampilan guru dalam pembelajaran
Jumlah F 4
Persentase 50 %
Rata-rata 2
Persentase Total IPKG 2 : A+B+C+D+E+F
6 54 %
41
Berdasarkan tabel 4.2 diperoleh pra pembelajaran mencapai 54% atau
kriteria cukup (C), dimana dalam persiapan pembelajaran guru belum optimal
dan hanya sepintas dalam memeriksa kesiapan siswa.
Membuka pembelajaran mencapai 50% atau kriteria baik (C), dimana guru
belum terlalu jelas dalam memberikan apersepsi dan dalam memimpin siswa
melakukan pemanasan sehingga masih banyak siswa yang mengobrol.
Mengelola inti pembelajaran mencapai 50% atau kriteria baik (C), dimana
guru masih jarang mengadakan komunikasi lisan ataupun isyarat pada saat
pelaksanaan pembelajaran gerak dasar footwork dalam permainan bulutangkis
melalui metode latihan shuttle run, sehingga masih banyak siswa yang
melakukan kesalahan pada saat pembelajaran karena kurang mengerti dalam
melakukannya.
Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam pembelajaran penjas
mencapai 65% atau kriteria baik (C), dimana guru masih jarang membantu
dan memperhatikan siswa yang mengalami kesulitan sehingga siswa sering
melakukan kesalahan dalam melakukangerak dasar footwork dalam permainan
bulutangkis. Melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar mencapai 65%
atau kriteria baik (C), dikarenakan guru terkesan tergesa-gesa melakukan
penilaian. Kesan umum kinerja guru mencapai 50% atau kriteria baik (C),
indikator belum mencapai keefisienan proses pembelajaran dimana selama
proses pembelajaran belum efektif sehingga hasilnya belum optimal.
Berdasarkan data hasil kinerja guru (tahap pelaksanaan), dapat dijelaskan
bahwa secara keseluruhan persentase guru pada indikator pelaksanaan baru
mencapai 54% atau kriteria baik (C), tapi belum sampai pada target yang
ditetapkan yaitu 90%, sehingga memerlukan adanya perbaikan pada siklus
selanjutnya.
c. Paparan Data Aktivitas Siswa
Pada paparan data aktivitas siswa akan dipaparkan mengenai persentase
aspek yang dinilai yaitu antusias, disiplin, dan kerjasama. Semua aspek
tersebut dapat dijadikan sebagai acuan untuk dijadikan suatu refleksi apakah
pembelajaran yang sudah dilaksanakan sesuai dengan apa yang sudah
direncanakan atau belum. Berikut data aktivitas siswa.
42
Tabel 4.3
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
No
Nama Siswa
Aspek yang dinilai
Skor
Keterangan
Antusias Disiplin Kerja sama
1 2 3 1 2 3 1 2 3 B C K
1. Reva R. √ √ √ 8 √
2. Jendra P. √ √ √ 5 √
3. Fitria √ √ √ 5 √
4. Renti S. S. √ √ √ 4 √
5. Adi S. √ √ √ 6 √
6. Arya P. P. √ √ √ 7 √
7. Cicin A. √ √ √ 7 √
8. Elsa N. √ √ √ 5 √
9. Euis P. √ √ √ 5 √
10. Intan R. L. √ √ √ 5 √
11. Jajang L. √ √ √ 7 √
12. Khalda D S. B. √ √ √ 7 √
13. Leni M. √ √ √ 5 √
14. Rama M. N. √ √ √ 7 √
15. Ranti S. √ √ √ 8 √
16. Ridwan F. √ √ √ 8 √
17. Sri Aini S. √ √ √ 5 √
18. Sri Rahma S. N. √ √ √ 4 √
19. Yayu F. A. √ √ √ 7 √
20. Yusnia √ √ √ 4 √
21. Zaidan A. M. √ √ √ 5 √
22. M. Faisal P. √ √ √ 4 √
23. M. Faisal M. √ √ √ 6 √
24. Dhiyahul A. A. √ √ √ 6 √
25. Aldi . P. R. √ √ √ 7 √
26. Nurfadilah A. A. √ √ √ 4 √
27. Yudha S. M. √ √ √ 7 √
28. Repurna R. W. √ √ √ 7 √
Jumlah 8 14 6 7 15 6 7 15 6 165 12 16 -
Persentase %
28,6
%
50%
21,4
%
25%
53,6
%
21,4
%
25%
53,6
%
21,4
%
589
,3
%
42,9
%
57,2
%
0%
Dari keterangan tabel 4.3dapat dijelaskan persentase hasil observasi
aktivitas siswa selama pembelajaran siklus I dengan kriteria yang memenuhi
kriteria baik dimana pada aspek antusiasterdapat 8siswa atau (28,6%) yang
mencapai kriteria baik (B), dan 14siswaatau (50%)yang mencapai kriteria
cukup (C), kemudian pada aspek disiplin terdapat 7siswa atau (25%) yang
mencapai kriteria baik (B), dan 15 siswa atau (53,6%)yang mendapat kriteria
cukup (C) dan untuk aspek kerja sama terdapat 6 siswa atau (21,4%) yang
mendapat kriteria baik (B) dan 7 siswa atau (25%),15 siswa atau (53,6%)
43
yang mendapat kriteria cukup (C). Maka dapat disimpulkan dari aktivitas
siswa yang diamati selama penelitian dilakukan telah mengalami peningkatan
namun belum mencapai target perlu dilakukan perbaikan padasiklus II.
d. Paparan Data Hasil Belajar Siswa
Pada paparan data hasil tes belajar siswa akan dipaparkan mengenai hasil
perolehan siswa dalam melakukan gerak dasar footwork dalam permainan
bulutangkis melalui metode latihan shuttle run. Adapun hasil dapat dilihat
pada tabel 4.4 berikut ini.
Tabel 4.4
Hasil Obsevasi Belajar Siswa Siklus I
No Nama siswa
Aspek yang dinilai
Skor Nilai
Ket.
Sikap Awal Gerakan Sikap Akhir T BT
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1. Reva R. √ √ √ 8 89 √
2. Jendra P. √ √ √ 6 67 √
3. Fitria √ √ √ 4 44 √
4. Renti S. S. √ √ √ 5 56 √
5. Adi S. √ √ √ 7 78 √
6. Arya P. P. √ √ √ 5 56 √
7. Cicin A. √ √ √ 7 78 √
8. Elsa N. √ √ √ 5 56 √
9. Euis P. √ √ √ 6 67 √
10. Intan R. L. √ √ √ 5 56 √
11. Jajang L. √ √ √ 7 78 √
12. Khalda D S. B. √ √ √ 5 56 √
13. Leni M. √ √ √ 4 44 √
14. Rama M. N. √ √ √ 8 89 √
15. Ranti S. √ √ √ 7 78 √
16. Ridwan F. √ √ √ 8 89 √
17. Sri Aini S. √ √ √ 7 78 √
18. Sri Rahma S. N. √ √ √ 5 56 √
19. Yayu F. A. √ √ √ 8 89 √
20. Yusnia √ √ √ 6 67 √
21. Zaidan A. M. √ √ √ 7 78 √
22. M. Faisal P. √ √ √ 6 67 √
23. M. Faisal M. √ √ √ 5 56 √
24. Dhiyahul A. A. √ √ √ 6 67 √
25. Aldi . P. R. √ √ √ 7 78 √
26. Nurfadilah A. A √ √ √ 4 44 √
27. Yudha S. M. √ √ √ 6 67 √
28. Repurna R. W. √ √ √ 5 56 √
Jumlah 3 20 5 5 15 8 7 18 3 169 1884 11 17
Presentase (%)
10,7
%
71,4
%
17,9
%
17,9
%
53,6
%
28,6
%
25%
64,3
%
10,7
%
603
,6%
6728
,6%
39,3
%
60,7
%
44
Berdasarkan pada tabel 4.4tentang persentase kemampuan siswa dalam
melakukan gerak dasar footwork dalam permainan bulutangkisbaru 11 siswa
dari 28 siswa atau hanya 39%, sehingga pembelajaran gerak dasar footwork
dalam permainan bulutangkisdiperlukan perbaikan pada siklus II.
Berdasarkan hasil tes praktik yang tercantum pada tabel 4.4, didapatkan
bahwa jumlah siswa yang sudah memenuhi ketentuan kriteria ketuntasan
minimal dalam melakukan gerak dasar footwork dalam permainan bulutangkis
sebanyak 11 siswa (39%) atau naik 18% (5 siswa) dari data awal. Dan siswa
yang masih belum memenuhi ketentuan kriteria ketuntasan minimal dalam
melakukan gerak dasar footworkdalam permainan bulutangkis sebanyak 17
siswa atau turun 3,5% dari data awal.
Secara umum dapat dikatakan bahwa dengan penerapan metode
latihanshuttle run pada pembelajaran siklus I, terlihat adanya perubahan
berupa peningkatan kemampuan siswa dalam melakukan gerak dasar
footworkdalam permainan bulutangkis.Namun masih ada beberapa
kekurangan yang perlu diperbaiki, yaitu belum tercapainya target atau tujuan
yang ingin dicapai. Maka hal tersebut akan diperbaiki pada pelaksanaan siklus
II.
e. Analisis dan Refleksi
Kegiatan analisis dan refleksi dilakukan diakhir pembelajaran. Kegiatan
refleksi dilakukan dengan cara kolaboratif antara guru sebagai praktikan dan
mitra peneliti. Bila ada temuan yang sesuai antara peneliti dan mitra peneliti
akan dipertahankan,danapabila ada pelaksanaan yang belum mencapai target,
maka akan diperbaiki pada siklus II.
Seperti dijelaskan pada paparan data tindakan siklus I di atas bahwa
realisasi pembelajaran aktivitas ritmik terstruktur bebas masih perlu
diperbaiki.Maka dari itu dilakukan analisis dan refleksi sebagai berikut.
1) Analisis dan Refleksi Perencanaan Siklus I
a) Analisis Perencanaan Siklus I
Analisis perencanaan pembelajaran pada siklus I dikategorikan cukup ini
terlihat dari hasil rekapitulasi nilai yang diperoleh namun perencanaan yang
dibuat masih perlu ditingkatkan lagi hasilnya agar mencapai target yaitu
45
100%.Adapun rekapitulasi perencanaan siklus I dapat dilihat pada table 4.5
berikut.
Tabel 4.5
Rekapitulasi Persentase Perencanaan Pembelajaran Siklus I
No Aspek Observasi Tercapai
1 Perumusan tujuan pembelajaran 62,5%
2 Mengembangkan dan mengorganisasikan materi,
media, sumber dan metode pembelajaran
50%
3 Merencanakan skenario kegiatan pembelajaran 56,25%
4 Merencanakan prosedur, jenis dan menyiapkan
alat penilaian
66,67%
5 Tampilan dokumen rencana pembelajaran 62,5%
Persentase Total 59,58%
(1) Analisis Tindakan
Dari hasil observasi dapat dilihat persentase bahwa hasil observasi
perencanaan guru pada siklus I dalam perumusan tujuan mencapai 62,5%,
mengembangkan dan mengorganisasikan materi, media, sumber dan metode
pembelajaran mencapai 50%, merencanakan skenario pembelajaran mencapai
56,25%, merencanakan prosedur, jenis dan menyiapkan alat penilaian
mencapai 66,67%, tampilan dokumen rencana pembelajaran mencapai 62,5%.
Jadi perolehan persentase dalam perencanaan adalah sebesar 59,58%. Jika
dilihat dari data awal maka hasil observasi perncanaan pembelajaran pada
siklus I mengalami peningkatan dari 54,5% menjadi 59,58%.
(2) Refleksi Tindakan
Berdasarkan hasil observasi selama tindakan siklus I berlangsung dan hasil
diskusi balikan, diperoleh kesepakatan untuk membuat rencana tindakan
selanjutnya sebagai bentuk refleksi dari tindakan siklus I. Aspek Perumusan
tujuan pembelajaran target belum tercapai, karena ada komponen yang harus
diperbaiki yaitu kejelasan rumusan dan kejelasan cakupan. Dalam
mengembangkan dan mengorganisasikan materi, media, sumber dan metode
pembelajaran harus diperbaiki komponen tentang menentukan dan
mengembangkan alat bantu pembelajaran. Merencanakan skenario kegiatan
pembelajaran harus lebih sesuai lagi dengan alokasi waktu pembelajaran.
Merencanakan prosedur, jenis dan menyiapkan alat penilaian, dalam
melakukan penilaian tidak diakhir pembelajaran saja, tetapi harus pada waktu
46
proses pembelajaran berlangsung. Dan dalam Tampilan dokumen rencana
pembelajaran harus diperbaiki lagi dalam penggunaan bahasa tulisan agar
lebih jelas.
b) Analisis dan Refleksi Kinerja Guru Siklus I
Berdasarkan hasil diskusi dengan mitra peneliti, bahwa pelaksanaan
pembelajaran yang sudah praktisi laksanakan belum memberikan dampak
yang optimal kepada kemampuan siswa dalam pembelajaran gerak dasar
footwork dalam permainan bulutangkis.
Berdasarkananalisis dalam pelaksanaan diperolehpersentase kinerja guru
diperjelas dalam tabel 4.6 berikut ini
Tabel 4.6
Rekapitulasi Persentase Kinerja Guru Siklus I
No Aspek Observasi Tercapai
1 Pra pembelajaran 62,5%
2 Membuka pembelajaran 75%
3 Mengelola inti pembelajaran 75%
4 Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam
pembelajaran penjas
75%
5 Melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar 75%
6 Kesan umum kinerja guru 75%
Persentase Total 72,91%
(1) Analisis Tindakan Kinerja Guru Siklus I
Hasil analisis dari pelaksanaan kinerja guru siklus I dapat dijelaskan
bahwa kinerja guru dalam proses pembelajaran siklus I sudah melaksanakan
semua aspek yang telah direncanakan sebelumnya. Dalam pra pembelajaran
mencapai 62,5%, membuka pembelajaran 75%, mengelola inti pembelajaran
mencapai 75%, mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam
pembelajaranmencapai 75%, melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar
mencapai 75%, kesan umum kinerja guru mencapai 75 %. Jadi perolehan
persentase dalam pelaksanaan siklus I adalah sebesar 72,91%.
(2) Refleksi Tindakan
Dari analisis tindakan siklus I, jelas ada beberapa aspek yang harus
diperbaiki dalam aspek kinerja guru guru tahap pelaksanaan. Dalam membuka
pembelajaran kesiapan sarana, alat, dan media pembelajaran dan memeriksa
kesiapan siswa harus lebih baik lagi, diantaranya dilakukan dengan cara: Guru
47
dalam membuka pembelajaran, komponen yang harus diperbaiki yaitu
menyiapkan komponen (tujuan) yang akan dicapai dan guru harus
memberikan motivasi dan apersepsi dengan memberikan wawasan dan
pertanyaan yang menarik seputar tentang permainan bulutangkis. Kemudian
Mengelola inti pembelajaran yaitu guru harus bisa menjaga ketertiban siswa
agar iklim pembelajaran kondusif. Dan mendemonstrasikan kemapuan khusus
dalam pembelajaran penjas, harus diperbaiki cara membimbing siswa harus
lebih baik lagi yaitu dengan memberikan contoh cara melakukan gerak dan
aktivitas gerak dengan benar.
1) Analisis dan Refleksi Aktivitas Siswa Siklus I
Adapun pada pelaksanaan pembelajaran berlangsung ada siswa yang tidak
mendengarkan instruksi yang di berikan oleh guru sehingga menyebabkan
kurang mengerti.Diperjelas rekapitulasi aktivitas siswa dapat di lihat pada
tabel 4.7 berikut ini.
Tabel 4.7
Rekapitulasi Persentase Aktivitas Siswa Siklus I
Kriteria Aspek yang di amati
Antusias Disiplin Kerja sama
Baik 8 siswa (28,6%) 7 siswa (25%) 7 siswa (25%)
Cukup 14 siswa (50%) 15 siswa (53,6%) 15 siswa (53,6%)
Kurang 6 siswa (21,4%) 6 siswa (21,4%) 6 siswa (21,4%)
a) Analisis Tindakan
Berdasarkan hasil obervasi aktivitas siswasiklusI selama proses
pembelajaraan berlangsung, dapat dijelaskan bahwa persentase selama
kegiatan pembelajaran berlangsung dapat dijabarkan sebagai berikut,
persentase untuk aspek antusias yaitu sebanyak 8 siswa atau (28,6%)dengan
kriteria baik (B), 14 siswa atau(50%) dengankriteria cukup (C) dan6 siswa
atau (21,4%) dengan kriteria kurang (K). Untuk aspek disiplin yaitu sebanyak
7 siswa atau (25%) dengan kriteria baik (B), 15 siswa atau (53,6%) dengan
kriteria cukup (C),dan 7 siswa atau (21,4%)dengan kriteria kurang (K). Untuk
aspek kerja sama sebanyak 7 siswa atau (25%) dengan kriteria baik (B), 15
siswa atau (53,6%) dengan kriteria cukup (C) dan 6 siswa atau (21,4%)
dengan kriteria kurang (K).
48
b) Refleksi Tindakan
Berdasarkan data di atas hasil observasi aktivitas siswa siklus I dari ketiga
aspek aktivitas siswa yang diamati mengalami peningkatan. Namun dari
semua aspek masih ada kekurangan yang harus diperbaiki, pada aspek
antusias siswa masih terlihat kurang antusias dalam kegiatan pembelajaran,
pada aspek disiplin masih ada sebagian siswa yang tidak memperhatikan guru
ketika menjelaskan materi dan masih kurang serius, dan pada aspek kerjasama
siswa masih kurang bekerja sama pada saat pembelajaran, terutama antara
siswa yang sudah mampu dengan siswa yang belum mampu gerak dasar
footwork dalam permainan bulutangkis.
2) Analisis dan Refleksi Hasil Belajar Siklus I
Untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam melakukan gerak
dasar footwork dalam permainan bulutangkis, siswa diberikan metode latihan
shuttle run. Perolehan hasil belajar siswa pada siklus I terdapat dalam tabel
4.8 berikut.
Tabel 4.8
Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus I
No Tes Hasil Belajar Jumlah siswa yang
Tuntas (%)
Jumlah siswa Yang
Belum Tuntas (%)
1 Data Awal 6 siswa (21,4%) 22 siswa (78,6%)
2 Siklus I 11 siswa (39,3%) 17 siswa (60,7%)
a) Analisis Tindakan
Berdasarkan tabel 4.8 didapat hasil tes praktik gerak dasar footwork dalam
permainan bulutangkis melalui metode latihan shuttle run. Diperoleh untuk
aspek gerakan awal 10,7%dengan kriteria baik (B), 71,4% dengan kriteria
cukup (C) , dan 17,9% dengan kriteria kurang (K). Untuk aspek pelaksanaan
17,9%dengan kriteria baik (B), 53,6% dengan kriteria cukup (C), dan 28,6%
dengan kriteria kurang (K). Untuk aspek gerakan akhir 25% dengan kriteria
baik,64,3%kriteria cukup, dan 10,7% dengan kriteria kurang (K). Jadi secara
keseluruhan siswa yang tuntas mencapai 39,3% dan yang belum tuntas
mencapai 60,7% atau meningkat dari 5 siswa yang tuntas pada awal observasi
menjadi 11 siswa dan 17 siswa yang belum tuntas karena masih rendahnya
49
siswa dalam memahami pembelaajaaran footwork pada siklus I. Hal ini
dikarenakan guru kurang dimengerti dalam penjelasan metode latihan,
sehingga banyak siswa yang masih bingung pada saat pembelajaran atau
permainan berlangsung dan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
b) Refleksi Tindakan
Dilihat dari analisis siklus I ternyata target kemampuan siswa belum
tercapai, sehingga peneliti dan guru melakukan refleksi untuk menentukan
tindakan yang akan dilakukan pada siklus selanjutnya. Berdasarkan hasil
diskusi antara peneliti dengan observer maka dalam pembelajaran harus
ditingkatkan lagi supaya lebih menarik dan memberikan suasana baru tetapi
mempunyai fungsi yang sama sehingga lebih menantang siswa. Untuk
mengatasi masalah tersebut guru berinisiatif akan lebih jelas lagi dalam
memberikan penjelasan metode latihan dan meningkatkan tingkat kesulitan
latihan dalam melakukan gerak dasar footwork.
Pada rencana siklus berikutnya pembelajaran masih menerapkan metode
latihan shuttle run. Dimana pada siklus II siswa melakukan metode latihan
shuttle run dengan gerakan footwork dalam permainan bulutangkis delapan
arah mata angin dan siswa hanya diberi 3 kali kesempatan dalam melakukan.
2. Paparan Data Siklus II
Pada tahap paparan data siklus II merupakan proses pembelajaran gerak
dasar footwork dalam pembelajaran bulutangkis.Setelah peneliti bersama
dengan mitra peneliti (observer) mengadakan diskusi dan refleksi terhadap
pelaksanaan siklus I dengan melihat hasil yang telah dicapai pada
pembelajaran pertama, rencana pembelajaran akan menjalani perubahan
sebagai berikut.
1) Pembelajaran untuk siswa tetap dengan waktu 2 x 35 menit, dimulai
dengan menerapkan permainan dengan metode latihan shuttle run dan
dilanjutkan dengan tes praktek gerakan footwork dalam permainan
bulutangkis delapan arah mata angin.
2) Pelaksanaan pembelajaran masih menerapkan latihan shuttle run, namun
ada sedikit perubahan dalam latihan. Pada siklus II siswa lebih di
50
arahkan pada latihan yang berorientasi pada gerakan footwork dalam
permainan bulutangkis.
3. Kegiatan Siklus II
Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap perencanaan tindakan siklus II
adalah sebagai berikut:
1) Guru dan peneliti membuat rencana tindakan penerapan metode,
ditetapkan pula waktu pelaksanaan tindakan.
2) Membuat skenario pembelajaran dengan menerapkan metode latihan
shuttle run.
3) Mempersiapkan alat dan media yang akan digunakan.
4) Mempersiapkan alat dan instrumen pengumpul data yang digunakan
adalah lembar Instrumen Penilaian Kinerja Guru I (IPKG I), lembar
Instrumen Penilaian Kinerja Guru 2 (IPKG 2), lembar observasi
aktivitas siswa, lembar hasil belajar siswa pedoman wawacara yang
digunakan untuk mengetahui kinerja guru dan aktivitas siswa.
5) Menggunakan teknik pengolahan data, kemudian data yang diperoleh
diolah, dan diinterprestasikan untuk mengetahui adanya peningkatan
atau belum pada siklus II.
a. Paparan Data Pelaksanaan Siklus II
Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan sesusai dengan rumusan
perencanaan tindakan penelitian yang telah dipersiapkan. Pelaksanaan
dilakukan pada tanggal 14 Mei 2015 dari pukul 07.00 sampai dengan pukul
08.45 WIB, selama 2 jam pelajaran dalam satu kali pertemuan. dalam
pelaksanaan siklus II peneliti dibantu oleh guru pendidikan jasmani kelas V
SDN Sukamanah. Pembelajaran tahap pertama meliputi perencanaan
pembelajaran, kinerja guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa. Paparan
data yang diperoleh selama pelaksanaan siklus II adalah sebagai berikut:
b. Paparan Data Hasil Observasi Siklus II
Pada bagian yang selanjutnya yaitu pemaparan data yang didapat dari
proses dan hasil pembelajaran pada siklus II. Data yang diperoleh dari
perencanaan pembelajaran, kinerja guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar
siswa.
51
1) Paparan Data Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus II
Pada paparan data perencanaan pembelajaran, akan dipaparkan mengenai
persentase hasil perencanaan yang dilakukan guru sebelum melakukan
tindakan. Persentase tersebut di peroleh dari hasil rancangan pelaksanaan
pembelajaran gerak dasar footwork dalam permainan bulutangkis melalui
metode latihan shuttle run.
Tabel 4.9
Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus II
NO KOMPONEN RENCANA PEMBELAJARAN Penilaian Tafsiran
1 2 3 4 SB B C K
A PERUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Merumuskan tujuan pembelajaran √ √
2. Kejelasan rumusan √ √
3. Kejelasan cakupan rumusan √ √
4. Kesesuaian dengan kompetensi dasar √ √
JUMLAH A 14 Baik
PERSENTASE 87,5%
B
MENGEMBANGKAN DAN MENGORGANISASIKAN
MATERI MEDIA SUMBER BELAJAR DAN METODE
PEMBELAJARAN
1. Mengembangkan dan mengorganisasikan materi pembelajaran √ √
2. Menentukan dan mengembangkan alat bantu pembelajaran √ √
3. Memilih sumber belajar √ √
4. Memilih metode pembelajaran √ √
JUMLAH B 14 Baik
PERSENTASE 87,5%
C MERENCANAKAN SKENARIO KEGIATAN
PEMBELAJARAN
1. Menentukan jenis kegiatan pembelajaran √ √
2. Menyusun langkah-langkah pembelajaran √ √
3. Menentukan alokasi waktu pembelajaran √ √
4. Kesesuaian metode, materi dan tujuan pembelajaran √ √
JUMLAH C 14 Baik
PERSENTASE 87,5%
D MERENCANAKAN PROSEDUR, JENIS DAN
MENYIAPKAN ALAT PENILAIAN
1. Menentukan proses dan jenis penilaian √ √
2. Membuat alat penilaian √ √
3. Menentukan kriteria penilaian √ √
JUMLAH D 10 Baik
PERSENTASE 83,3%
E TAMPILAN DOKUMEN RENCANA PEMBELAJARAN
1. Kebersihan dan kerapihan √ √
2. Penggunaan bahasa tulis √ √
JUMLAH E 7 Baik
PERSENTASE 87,5%
PERSENTASE KESELURUHAN A +B + C + D + E =86,16%
5
Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat persentase data observasi perencanaan
sudah melakukan tindakan siklus II diperoleh perumusan tujuan pembelajaran
mencapai 87,5% atau kriteria baik (B), mengembangkan dan
mengorganisasikan materi media sumber belajar dan metode pembelajaran
52
mencapai 87,5% atau kriteria baik (B), merencanakan skenario kegiatan
pembelajaran mencapai 87,5% atau kriteria baik (B), merencanakan prosedur
jenis dan menyiapkan alat penilaian mencapai 83,3% atau kriteria baik (B),
dan tampilan dokumen rencana pembelajaran mencapai 87,5% atau kriteria
baik (B). Maka dapat dijelaskan bahwa secara keseluruhan persentase pada
indikator perencanaan baru mencapai 86,16% jadi belum sampai pada target
yang ditetapkan yaitu 90%, sehingga memerlukan adanya perbaikan pada
siklus selanjutnya agar mencapai hasil yang maksimal.
2) Paparan Data Kinerja Guru Siklus II
Kinerja guru pada siklus II ini lebih baik daripada kinerja guru siklus I.
Guru dalam menyampaikan materi cukup merata sehingga siswa yang
cenderung melakukan aktivitas di luar pembelajaran seperti, mengobrol dan
bercanda dapat dikurangi. Guru dalam melaksanakan pembelajaran
mengaitkan siswanya langsung untuk mempraktikkannya. Berikut data kinerja
guru pada siklus II.Adapun kegiatan yang dilakukan selama pelaksanaan pada
siklus II sebagai berikut:
(a) Kegiatan Awal (10 menit)
(1) Siswa dikondisikan dalam keadaan yang kondusif.
(2) Guru dan siswa membaca do’a.
(3) Guru mengecek kehadiran siswa.
(4) Guru mengarahkan siswa untuk melakukan gerakan pemanasan statis dan
dinamis serta berlari mengelilingi lapangan.
(5) Guru menjelaskan materi tentang gerak dasar footwork dalam permainan
bulutangkis dari sikap awal, gerakan lanjutan, dan sikap akhir.
(6) Guru mendemonstrasikan materi inti yang akan dilakukan/dipelajari dan
memberikan contoh gerakan.
(b) Kegiatan Inti (50 menit)
(1) Siswa dikelompokkan menjadi 4 barisan.
(2) Tim yang kebagian pertama bertanding melakukan pengundian untuk
melaksanakan permainan.
(3) Siswa melakukan gerakan latihan shuttle run (lari bolak-balik) dengan
menerapkap gerakan footwork permainan bulutangkis.
53
(4) Latihan shuttle run yang bertujuan menyentuh garis dan mengambil batu
yang telah disediakan yang telah di tentukan, sebagai penggantinya di
ujung daerah garis memakai batu kecil.
(c) Kegiatan Akhir (10 menit)
(1) Siswa dibariskan dan dikumpulkan kembali.
(2) Melakukan gerakan pendinginan.
(3) Evaluasi,diskusi Tanya jawabproses pembelajaran gerakan footwork
(Memperbaiki tentang kesalahan-kesalahan gerakan footwork dalam
permainan bulutangkis).
Tabel 4.10
Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II
No Aspek Yang diamati Penilaian Tafsiran
1 2 3 4 SB B C K
A PRA PEMBELAJARAN
1. Kesiapan ruang, alat, dan media pambelajaran √
2. Memeriksa kesiapan siswa √
Prosentase 87,5% √
B MEMBUKA PEMBELAJARAN
1. Melakukan kegiatan apersepsi dan pemanasan √
2. Menyiapkan komponen (tujuan) yang akan dicapai dan rencana kegiatan
√
Prosentase 87,5% √
C MENGELOLA INTI PEMBELAJARAN
1. Memberikan petunjuk dan contoh gerakan pada
pembelajaran
√
2. Mengenal respon dan pertanyaan siswa √
3. Melakukan komunikasi lisan, isyarat, dan gerakan
badan
√
4. Memicu dan memelihara ketertiban siswa √
5. Memantapkan penguasaan keterampilan gerak siswa √
Prosentase 85% √
D MENDEMONSTRASIKAN KEMAMPUAN
KHUSUS DALAM PEMBELAJARAN PENJAS
1. Merangkai gerakan √
2. Memberikan kesempatan secara leluasa kepada
siswa melakukan aktivitas gerak
√
3. Membimbing siswa melakukan gerakan dan
melakukan aktivitas gerak
√
4. Memberikan pertolongan kepada siswa yang
mengalami kesulitan
√
5. Penggunaan media dan alat pembelajaran √
Prosentase 80% √
E MELAKSANAKAN EVALUASI PROSES DAN
HASIL BELAJAR
1. Melaksanakan penilaian selama proses dan akhir
pembelajaran
√
2. Melaksanakan penilaian pada akhir pembelajaran √
Prosentase 87,5% √
F KESAN UMUM KINERJA GURU
1. Keefektifan proses pembelajaran √
2. Penampilan guru dalam pembelajaran √
Prosentase % 87,5% √
Presentase total 85,8%
54
Berdasarkantabel 4.10 diperoleh pra pembelajaran mencapai 87,5% atau
kriteria baik (B), dimana dalam persiapan pembelajaran guru belum
optimal.Membuka pembelajaran mencapai 87,5% atau kriteria baik (B),
dimana guru sudah cukup jelas dalam memberikan apersepsi dan memimpin
siswa melakukan pemanasan sehingga siswa tidak terlalu banyak yang
mengobrol. Mengelola inti pembelajaran mencapai 85% atau kriteria baik (B),
dimana guru sudah cukup sering mengadakan komunikasi lisan ataupun
isyarat pada saat pelaksanaan pembelajaran permainan bulutangkismetode
latihan shuttle run, sehingga siswa tidak terlalu banyak yang melakukan
kesalahan pada saat pembelajaran. Mendemonstrasikan kemampuan khusus
dalam pembelajaran penjas mencapai 80% atau kriteria baik (B), dimana guru
sudah mulai membantu dan memperhatikan siswa yang mengalami kesulitan
sehingga siswa yang melakukan kesalahan dalam melakukanfootwork dalam
permainan bulutangkis bekurang. Melaksanakan evaluasi proses dan hasil
belajar mencapai 87,5% atau kriteria baik (B), dimana guru sudah mulai
melakukan penilaian proses dan hasil dengan baik. Kesan umum kinerja guru
mencapai 87,5% atau kriteria baik (B) indikator sudah cukup mencapai
keefisienan proses pembelajaran, sehingga keefektifan dan penampilan guru
dalam pembelajaran meningkat.
Berdasarkan pemaparan di atas maka dapat dilihat bahwa hasil observasi
kinerja guru pada siklus II meningkat secara signifikan.Namun belum
mencapai target yang sudah ditetapkan sehingga perlu diperbaiki pada siklus
selanjutnya.
3) Paparan Data Observasi Aktivitas Siswa Siklus II
Pada paparan data aktivitas siswa akan dipaparkan mengenai persentase
aspek yang dinilai yaitu antusias, disiplin, dan kerjasama. Pada siklus II ini
adalah upaya perbaikan dari siklus I. Semua aspek tersebut dapat dijadikan
sebagai acuan untuk dijadikan suatu refleksi apakah pembelajaran yang sudah
dilaksanakan sesuai dengan apa yang sudah direncanakan atau belum. Berikut
data aktivitas siswa siklus II pada tabel 4.11.
55
Tabel 4.11
Hasil Obsevasi Aktivitas Siswa Siklus II
No.
Nama Siswa
Aspek yang dinilai
Jumlah
Skor
Tafsiran
Antusias Disiplin Kerjasama
1 2 3 1 2 3 1 2 3 B C K
1. Reva R. √ √ √ 9 √
2. Jendra P. √ √ √ 7 √
3. Fitria √ √ √ 7 √
4. Renti S. S. √ √ √ 6 √
5. Adi S. √ √ √ 7 √
6. Arya P. P. √ √ √ 7 √
7. Cicin A. √ √ √ 7 √
8. Elsa N. √ √ √ 7 √
9. Euis P. √ √ √ 6 √
10. Intan R. L. √ √ √ 7 √
11. Jajang L. √ √ √ 7 √
12. Khalda D S. B. √ √ √ 7 √
13. Leni M. √ √ √ 6 √
14. Rama M. N. √ √ √ 7 √
15. Ranti S. √ √ √ 8 √
16. Ridwan F. √ √ √ 8 √
17. Sri Aini S. √ √ √ 6 √
18. Sri Rahma S. N. √ √ √ 6 √
19. Yayu F. A. √ √ √ 7 √
20. Yusnia √ √ √ 6 √
21. Zaidan A. M. √ √ √ 7 √
22. M. Faisal P. √ √ √ 6 √
23. M. Faisal M. √ √ √ 7 √
24. Dhiyahul A. A. √ √ √ 7 √
25. Aldi . P. R √ √ √ 8 √
26. Nurfadilah A. A √ √ √ 6 √
27. Yudha S. M √ √ √ 7 √
28. Repurna R. W. √ √ √ 6 √
Jumlah 0 20 8 1 20 7 0 18 10 192 19 9 0
Persentase %
0%
71
,4%
28
,6%
3,6
%
71
,4%
25%
0%
64
,2%
35
,7%
68
5,7
%
67
,9%
32
,1%
0%
Berdasarkan tabel 4.11 dapat dijelaskan persentase hasil observasi
aktivitas siswa selama pembelajaran siklus II dengan kriteria yang memenuhi
kriteria baik dimana pada aspek antusiasterdapat 8siswaatau (33%) dengan
kriteria baik (B), dan 16siswa atau (67%) dengan kriteria cukup (C), kemudian
pada aspek disiplin terdapat 6 siswa (25%) dengan kriteria baik (B) dan 17
siswa atau (71%) dengan kriteria cukup (C) dan untuk aspek kerja sama
terdapat 8 siswa atau (33%)dengan kriteria baik (B) dan 16 siswa atau
(67%)dengan kriteria cukup (C).
Melihat dari data di atas maka dapat disimpulkan bahwa dari aktivitas
siswa yang diamati selama penelitian dilakukan telah mengalami peningkatan
56
namun masih belum mencapai target yang telah ditentukan, maka perlu
dilakukan perbaikan padasiklusselanjutnya.
4) Paparan Data Hasil Belajar Siswa Siklus II
Pada paparan data hasil tes belajar siswa akan dipaparkan mengenai hasil
perolehan siswa dalam melakukan gerak dasar footwork dalam permainan
bulutangkis melalui metode latihan shuttle run. Pada siklus II ini adalah upaya
perbaikan dari siklus I. Adapun hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat
pada tabel 4.12 berikut ini.
Tabel 4.12
Data Observasi Hasil Belajar Siswa Siklus II
No Nama siswa
Aspek yang dinilai
Skor Nilai
Ket.
Sikap Awal Gerakan Sikap Akhir T BT
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1. Reva R. √ √ √ 8 89 √
2. Jendra P. √ √ √ 7 78 √
3. Fitria √ √ √ 6 67 √
4. Renti S. S. √ √ √ 7 78 √
5. Adi S. √ √ √ 7 78 √
6. Arya P. P. √ √ √ 6 67 √
7. Cicin A. √ √ √ 8 89 √
8. Elsa N. √ √ √ 7 78 √
9. Euis P. √ √ √ 7 78 √
10. Intan R. L. √ √ √ 6 67 √
11. Jajang L. √ √ √ 7 78 √
12. Khalda D S. B. √ √ √ 6 67 √
13. Leni M. √ √ √ 6 67 √
14. Rama M. N. √ √ √ 8 89 √
15. Ranti S. √ √ √ 7 78 √
16. Ridwan F. √ √ √ 8 89 √
17. Sri Aini S. √ √ √ 7 78 √
18. Sri Rahma S. N. √ √ √ 7 78 √
19. Yayu F. A. √ √ √ 8 89 √
20. Yusnia √ √ √ 7 78 √
21. Zaidan A. M. √ √ √ 7 78 √
22. M. Faisal P. √ √ √ 7 78 √
23. M. Faisal M. √ √ √ 6 67 √
24. Dhiyahul A. A. √ √ √ 7 78 √
25. Aldi . P. R. √ √ √ 7 78 √
26. Nurfadilah A. A √ √ √ 6 67 √
27. Yudha S. M. √ √ √ 8 89 √
28. Repurna R. W. √ √ √ 7 78 √
Jumlah 16 12 - 18 10 - 20 4 195 2173 21 7
Presentase (%) 0%
57
,2%
42
,9%
0%
64
,3%
35
,7%
0%
71
,4%
14
,3%
69
6,4
%
77
60
,7
%
75%
25%
57
Berdasarkan tabel 4.12 didapatkan bahwa jumlah siswa yang sudah
memenuhi ketentuan kriteria ketuntasan minimal (KKM) atauyang sudah
tuntas dalam melakukan gerak dasarfootwork permainan bulutangkis pada
pembelajaran bulutangkis sebanyak 21 siswa (75%) atau naik 35,7% (10
siswa)dari siklus I. Dan siswa yang masih belum memenuhi ketentuan kriteria
ketuntasan minimal (KKM)atau yang belum tuntas dalam melakukan gerak
dasar footwork dalam permainan bulutangkis sebanyak 7 siswa atau turun
35,7% dari siklus I.
Secara umum dapat dikatakan bahwa dengan penerapan metode latihan
shuttle run pada pembelajaran siklus II, terlihat adanya perubahan berupa
peningkatan kemampuan siswa dalam melakukan gerak dasar footwork dalam
permainan bulutangkis. Namun masih ada beberapa kekurangan yang perlu
diperbaiki, yaitu belum tercapainya target atau tujuan yang ingin dicapai.Dari
data tabel tersebut dapat dilihat adanya peningkatan secara progresif namun
secara keseluruhan, aktivitas siswa perlu ditingkatkan pada kriteria baik
supaya mencapai target yang di tetapkan yaitu 90 %, sehingga perlu perbaikan
pada siklus III.
c. Analisis dan Refleksi Siklus II
1) Analisis dan Refleksi Perencanaan Siklus II
Analisis perencanaan siklus II dilaksanakan sesuai dengan perencanaan
kegiatan yang akan diterapkan pada siklus II. Adapun perencanaan lebih
jelasnya pada 4.13 tabel berikut.
Tabel 4.13
Rekapitulasi Persentase Perencanaan Pembelajaran Siklus II
No Aspek Observasi Tercapai
1 Perumusan tujuan pembelajaran 87,5%
2 Mengembangkan dan mengorganisasikan materi,
media, sumber dan metode pembelajaran
87,5%
3 Merencanakan skenario kegiatan pembelajaran 85%
4 Merencanakan prosedur, jenis dan menyiapkan
alat penilaian
83,3%
5 Tampilan dokumen rencana pembelajaran 87,5%
Persentase Total 86,16%
58
a) Analisis Tindakan
Dari hasil observasi dapat dilihat persentase bahwa hasil observasi
perencanaan guru pada siklus II dalam perumusan tujuan mencapai 87,5%,
mengembangkan dan mengorganisasikan materi, media, sumber dan metode
pembelajaran mencapai 87,5%, merencanakan skenario pembelajaran
mencapai 85%, merencanakan prosedur, jenis dan menyiapkan alat penilaian
mencapai 83,3%, tampilan dokumen rencana pembelajaran mencapai 87,5%.
Jadi perolehan persentase dalam perencanaan adalah sebesar 86,16%. Jika
dilihat dari siklus I maka hasil observasi perncanaan pembelajaran pada siklus
II mengalami peningkatan dari 72,91% menjadi 86,16%.
b) Refleksi Tindakan
Berdasarkan hasil observasi selama tindakan siklus II berlangsung dan
hasil diskusi balikan, dan diperoleh kesepakatan untuk membuat rencana
tindakan selanjutnya sebagai bentuk refleksi dari tindakan siklus II. Aspek
Perumusan tujuan pembelajaran target belum tercapai, karena ada komponen
yang harus diperbaiki yaitu kejelasan rumusan dan kejelasan cakupan. Dalam
mengembangkan dan mengorganisasikan materi, media, sumber dan metode
pembelajaran harus diperbaiki komponen tentang menentukan dan
mengembangkan alat bantu pembelajaran. Merencanakan skenario kegiatan
pembelajaran harus lebih sesuai lagi dengan alokasi waktu pembelajaran.
Merencanakan prosedur, jenis dan menyiapkan alat penilaian, dalam
melakukan penilaian tidak diakhir pembelajaran saja, tetapi harus pada waktu
proses pembelajaran berlangsung. Dan dalam Tampilan dokumen rencana
pembelajaran harus diperbaiki lagi dalam penggunaan bahasa tulisan agar
lebih jelas.
2) Analisis dan Refleksi Kinerja Guru Siklus II
Analisis pelaksanaan siklus II dilaksanakan sesuai dengan pelaksanaan
kegiatan berlangsung, pada siklus II ini pelaksanaan kinerja guru mengalami
kenaikan dibandingkan pada siklus I, pelaksanaan yang dilakukan pada siklus
II ini sudah cukup baik hal ini terbukti sudah ada peningkatan pada
pelaksanaannya.
59
Tabel 4.14
Rekapitulasi Persentase Kinerja Guru Siklus II
No Aspek Observasi Tercapai
1 Pra pembelajaran 87,5%
2 Membuka pembelajaran 87,5%
3 Mengelola inti pembelajaran 85%
4 Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam
pembelajaran penjas
80%
5 Melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar 87,5%
6 Kesan umum kinerja guru 87,5%
Persentase Total 85,83%
a) Analisis Tindakan Kinerja Guru Siklus II
Hasil analisis dari pelaksanaan kinerja guru siklus II dapat dijelaskan
bahwa kinerja guru dalam proses pembelajaran siklus II sudah melaksanakan
semua aspek yang telah direncanakan sebelumnya. Dalam pra pembelajaran
mencapai 87,5%, membuka pembelajaran87,5%, mengelola inti pembelajaran
mencapai 85%, mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam
pembelajaranmencapai 80%, melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar
mencapai 87,5%, kesan umum kinerja guru mencapai87,5 %. Jadi perolehan
persentase dalam pelaksanaan siklus II adalah sebesar 85,83%.
b) Refleksi Tindakan
Dari analisis tindakan siklus II, jelas ada beberapa aspek yang harus
diperbaiki dalam aspek kinerja guru guru tahap pelaksanaan. Dalam membuka
pembelajaran kesiapan sarana, alat, dan media pembelajaran dan memeriksa
kesiapan siswa harus lebih baik lagi, diantaranya dilakukan dengan cara: Guru
dalam membuka pembelajaran, komponen yang harus diperbaiki yaitu
menyiapkan komponen (tujuan) yang akan dicapai dan guru harus
memberikan motivasi dan apersepsi dengan memberikan wawasan dan
pertanyaan yang menarik seputar tentang Bulutangkis. Kemudian Mengelola
inti pembelajaran yaitu guru harus bisa menjaga ketertiban siswa agar iklim
pembelajaran kondusif. Dan mendemonstrasikan kemapuan khusus dalam
pembelajaran penjas, harus diperbaiki cara membimbing siswa harus lebih
baik lagi yaitu dengan memberikan contoh cara melakukan gerak dan aktivitas
gerak dengan benar.
60
3) Analisis dan Refleksi Aktivitas Siswa Siklus II
Adapun pada pelaksanaan pembelajaran berlangsung ada siswa yang tidak
mendengarkan instruksi yang di berikan oleh guru sehingga menyebabkan
hasil yang diperoleh tidak maksimal.Diperjelas rekapitulasi aktivitas siswa
dapat di lihat pada tabel 4.15 berikut ini.
Tabel 4.15
Rekapitulasi Persentase Aktivitas Siswa Siklus II
Kriteria Aspek yang di amati
Antusias Disiplin Kerja sama
Baik 8 siswa (28,6%) 7 siswa (25%) 10 siswa (35,7%)
Cukup 20 siswa (71,4%) 20 siswa (71,4%) 18 siswa (64,2%)
Kurang - 1 siswa (3,6%) -
a) Analisis Tindakan
Berdasarkan hasil obervasi aktivitas siswa siklus II selama proses
pembelajaraan berlangsung, dapat dijelaskan bahwa persentase selama
kegiatan pembelajaran berlangsung dapat dijabarkan sebagai berikut,
persentase untuk aspek antusias sebanyak 8 siswa atau (28,6%) dengan
kriteria baik (B),16 siswa atau (71,4%),kriteria cukup (C) dan kriteria kurang
tidak ada. Untuk aspek disiplin sebanyak 7siswa atau (25%) dengan kriteria
baik (B), 20 siswa atau (71,4%) dengan kriteria cukup (C) dan 1 siswa atau
(3,6%) kriteria kurang (K). Untuk aspek kerja sama sebanyak 10 siswa atau
(35,7%) dengan kriteria baik (B), 18 siswa atau (64,2%) dengan kriteria cukup
(C) dan kriteria kurang tidak ada.
b) Refleksi Tindakan
Berdasarkan data di atas hasil observasi aktivitas siswa siklus II dari ketiga
aspek aktivitas siswa yang diamati mengalami peningkatan.Namun dari semua
aspek masih ada kekurangan yang harus diperbaiki, dan aspek yang sudah
baik harus dipertahankan.Pada aspek antusias siswa sudah mulai antusias
mengikuti pembelajaran, pada aspek disiplin siswa sudah mulai serius
mengikuti pembelajaran dimana terlihat siswa yang sering bermain-main pada
saat pembelajaran berlangsung sudah berkurang, dan pada aspek kerjasama
siswa sudah mulai mengerti arti kerja sama tim pada saaat pembelajaran
berlangsung, dimana pada siklus II ini siswa dituntut kerja sama tim yang
61
tinggi demi tercapainya tujuan pembelajaran yaitu mampu melakukan gerak
dasar footwork dalam permainan bulutangkis.
Untuk meningkatkan aktivitas siswa, maka guru harus bisa lebih
memotivasi siswa agar siswa lebih serius lagi mengikuti proses pembelajaran
dan agar siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran gerak dasar footwork
dalam permainan bulutangkis melalui metode latihan shuttle run.
4) Analisis dan Refleksi Hasil Belajar Siklus II
Untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam melakukan gerak
dasar footwork dalam permainan bulutangkis melaui metode latihan shuttle
run. Perolehan hasil belajar siswa pada siklus II terdapat dalam tabel 4.16
berikut:
Tabel 4.16
Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus II
No Tes Hasil Belajar Jumlah siswa yang
Tuntas (%)
Jumlah siswa Yang
Belum Tuntas (%)
1 Siklus I 11 siswa (39,3%) 17 siswa (60,7%)
2 Siklus II 21 siswa (75%) 7 siswa (25%)
a) Analisis Tindakan
Berdasarkan tabel 4.16 didapat hasil tes praktik gerak dasar footwork
dalam permainan bulutangkis melalui metode latihan shuttle run, didapatkan
hasil bahwa tingkat kemampuan siswa mengalami peningkatan pada siklus II.
Diperoleh untuk aspek gerakan awal yaitu 46% dengan kriteria baik (B), 54%
dengan kriteria cukup (C), dan 0% dengan kriteria kurang (K). Untuk aspek
pelaksanaan yaitu 29% dengan kriteria baik (B), 71% dengan kriteria cukup
(C), dan 0% dengan kriteria kurang (K). Untuk aspek gerakan akhir yaitu 17%
dengan kriteria baik (B), 83% dengan kriteria cukup (C) dan 0% dengan
kriteria kurang (K). Jadi secara keseluruhan siswa yang tuntas mencapai 75%
dan yang belum tuntas mencapai 25% atau meningkat dari 10 siswa yang
tuntas pada siklus I menjadi 18 siswa dan 7 siswa yang belum tuntas tidak
memperhatikan dengan baik seperti mengobrol dengan temannya pada siklus
II. Dan guru sudah mulai jelas dalam menjelaskan materi ajar, sehingga siswa
62
sudah tidak terlalu bingung dalam melakukan permainan yang diintruksikan
oleh guru.
b) Refleksi Tindakan
Dilihat dari analisis siklus II ternyata target kemampuan siswa masih
belum tercapai, sehingga peneliti dan guru melakukan refleksi untuk
menentukan tindakan yang akan dilakukan pada siklus selanjutnya.
Berdasarkan hasil diskusi antara peneliti dengan mitra peneliti/observer maka
dalam pembelajaran harus ditingkatkan lagi supaya lebih menarik minat siswa
dan memberikan tantangan yang lebih kompleks sehingga siswa lebih antusias
dalam mengikuti pembelajaran. Untuk mengatasi masalah tersebut guru akan
berupaya memperbaiki proses pembelajaran dan membuat iklim pembelajaran
lebih hidup lagi sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Sehingga
penelitian akan dilanjutkan pada siklus selanjutnya.
Pada siklus III peneliti masih menerapkan metode latihan shuttle rundalam
pembelajaran gerak dasar footwork dalam permainan bulutangkis.
1. Paparan Data Tindakan Siklus III
a. Paparan Data Siklus III
Pelaksanaan tindakan siklus III dilaksanakan sesusai dengan rumusan
perencanaan tindakan penelitian yang telah dipersiapkan. Pelaksanaan
dilakukan pada tanggal 21 Mei 2015 dari pukul 07.00 sampai dengan pukul
08.45 WIB, selama 2 jam pelajaran dalam satu kali pertemuan. Dalam
pelaksanaan siklus III peneliti dibantu oleh guru pendidikan jasmani kelas V
SDN Sukamanah. Pembelajaran tahap pertama meliputi perencanaan
pembelajaran, kinerja guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa.
1) Paparan Data Perencanaan Siklus III
Setelah melakukan refleksi pada siklus II, hasil aktivitas siswa sudah
cukup bagus. Tetapi hasil belajar siswa belum sesuai dengan target yang sudah
ditentukan, oleh karena itu perlu dilaksanakan tindakan pada siklus berikutnya
untuk lebih meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan gerak dasar
footwork dalam permainan bulutangkis melalui metode latihan shuttle run.
63
Rencana pembelajaran yang akan dilaksanankan pada siklus III adalah sebagai
berikut:
a) Pembelajaran untuk siswa tetap dengan waktu 2 x 35 menit, dimulai
dengan menerapkanmetode latihan shuttle run dan dilanjutkan dengan tes
praktek gerak dasar footwork dalam permainan bulutangkis.
b) Pelaksanaan pembelajaran masih menerapkan menerapkanmetode latihan
shuttle run. Pada siklus III latihanshuttle run lebih di tingkatkan
intensitas dan perpanjang jangkauannya (segala penjuru).
Adapun hasil perencanaan yang diperoleh dapat dilihatpada tabel 4.17
berikut ini:
Tabel 4.17
Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus III
No Komponen Rencana Pembelajaran Penilaian Tafsiran
1 2 3 4 SB B C K
A PERUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Rumusan tujuan pembelajaran √
2. Kejelasan Rumusan √
3. Kejelasan Cukupan Rumusan √
4. Kesesuaian dengan kompetensi dasar √
Persentase 100% √
B
MENGEMBANGKAN DAN
MENGORGANISASIKAN MATERI
MEDIA SUMBER BELAJAR DAN
METODE PEMBELAJARAN
1
2
3
4
1. Mengembangakan dan dan mengorganisasikan
materi pembelajaran
√
2. Menentukan dan mengembangkan alat bantu
pambelajaran
√
3. Memilih sumber belajar
4. Memilih metode pembelajaran √
Persentase 100% √
C MERENCANAKAN SKENARIO
KEGIATAN PEMBELAJARAN
1 2 3 4
1. Menentukan jenis kegiatan penbelajaran √
2. Menyusun langkah-langkah kegiatan
penbelajaran
√
3. Menentukan alokasi waktu pembelajaran √
4. Kesesuaian metode, materi dan tujuan
pembelajaran
√
Persentase 100% √
D MERENCANAKAN PROSEDUR, JENIS
DAN MENYIAPKAN ALAT PENILAIAN
1 2 3 4
1. Menentukan proses dan jenis penilaian √
2. Membuat alat penilaian √
3. Menentukan kriteria penilaian √
Persentase 100% √
E TAMPILAN DOKUMEN RENCANA
PEMBELAJARAN
1 2 3 4
64
No Komponen Rencana Pembelajaran Penilaian Tafsiran
1 2 3 4 SB B C K
Kebersihan dan kerapian √
Penggunaan bahasa lisan √
Persentase % 100% √
Persentase total 100%
Berdasarkan tabel 4.17 dapat dilihat persentase data observasi
perencanaan sudah melakukan tindakan siklus III. Berdasarkan hasil observasi
di atas diperoleh perumusan tujuan pembelajaran mencapai 100%,
mengembangkan dan mengorganisasikan materi media sumber belajar dan
metode pembelajaran mencapai 100%, merencanakan skenario kegiatan
pembelajaran mencapai 100%, merencanakan prosedur jenis dan menyiapkan
alat penilaian mencapai 100%, dan tampilan dokumen rencana pembelajaran
mencapai 100%. Dengan demikian semua aspek perencanaan sudah mencapai
target 90%, jika semua kegiatan dikalkulasikan maka perolehan persentase
akhir 100%, maka mendapat skala nilai yang ditentukan mencapai kriteria B
(baik).
2) Kegiatan Siklus III
Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap perencanaan tindakan siklus III
adalah sebagai berikut:
1) Guru dan peneliti membuat rencana tindakan penerapan metode,
ditetapkan pula waktu pelaksanaan tindakan.
2) Membuat skenario pembelajaran dengan menerapkan metode latihan
shuttle run.
3) Mempersiapkan alat dan media yang akan digunakan.
4) Mempersiapkan alat dan instrumen pengumpul data yang digunakan
adalah lembar Instrumen Penilaian Kinerja Guru I (IPKG I), lembar
Instrumen Penilaian Kinerja Guru 2 (IPKG 2), lembar observasi aktivitas
siswa, lembar hasil belajar siswa pedoman wawacara yang digunakan
untuk mengetahui kinerja guru dan aktivitas siswa.
5) Menggunakan teknik pengolahan data, kemudian data yang diperoleh
diolah, dan diinterprestasikan untuk mengetahui adanya peningkatan atau
belum.
65
6) Membuat RPP yang akan digunakan untuk satu kali pertemuan dengan
alokasi waktu 2 x 35 menit dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
a) Kegiatan awal
(1) Siswa berbaris untuk berdoa bersama sebelum memulai kegiatan
belajar.
(2) Siswa melakukan presensi dipimpin oleh guru.
b) Kegiatan Inti
(1) Siswa dikelompokkan menjadi 4 barisan.
(2) Tim yang kebagian pertama bertanding melakukan pengundian untuk
melaksanakan permainan.
(3) Siswa melakukan gerakan latihan shuttle run (lari bolak-balik) dengan
menerapkap gerakan footwork permainan bulutangkis.
(4) Latihan shuttle run yang bertujuan menyentuh garis dan mengambil
batu yang telah disediakan yang telah di tentukan, sebagai
penggantinya di ujung daerah garis memakai batu kecil.
(5) Guru memberikan penghargaan kepada semua tim yang sudah
bertanding.
c) Kegiatan Akhir
(1) Siswa melakukan pendinginan untuk memulihkan stamina yang telah
terkuras setelah melakukan permainan bulutangkismetode latihan
shuttle run.
7) Siswa dan guru melakukan reflex
b. Paparan Data Kinerja Guru Siklus III
Pembelajaran tahap pertama meliputi perencanaan pembelajaran, kinerja
guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa pada tindakan siklusIII, fokus
pembelajaran pada metode shuttle run untuk meningkatkan kemampuan siswa
dalam melakukan gerak dasar footwork dalam pada permainan bulutangkis.
Paparan data yang di peroleh selama pelaksanaan siklus III sebagai berikut:
66
Tabel 4.18
Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus III
No Aspek yang Diamati
Penilaian Tafsiran
1 2 3 4 S
B
B C K
A PRA PEMBELAJARAN
1. Kesiapan ruang, alat, dan media pambelajaran √
2. Memeriksa kesiapan siswa √
Prosentase 100% √
B MEMBUKA PEMBELAJARAN
1. Melakukan kegiatan apersepsi dan pemanasan √
2. Menyiapkan komponen (tujuan) yang akan dicapai
dan rencana kegiatan
√
Prosentase 100% √
C MENGELOLA INTI PEMBELAJARAN
1. Memberikan petunjuk dan contoh gerakan pada
pembelajaran
√
2. Mengenal respon dan pertanyaan siswa √
3. Melakukan komunikasi lisan, isyarat, dan gerakan
badan
√
4. Memicu dan memelihara ketertiban siswa √
5. Memantapkan penguasaan keterampilan gerak
siswa
√
Prosentase 100% √
D MENDEMONSTRASIKAN KEMAMPUAN
KHUSUS DALAM PEMBELAJARAN PENJAS
1. Merangkai gerakan √
2. Memberikan kesempatan secara leluasa kepada
siswa melakukan aktifitas gerak
√
3. Membimbing siswa melakukan gerakan dan
melakukan aktivitas gerak
√
4. Memberikan pertolongan kepada siswa yang
mengalami kesulitan
√
5. Penggunaan media dan alat pembelajaran √
Prosentase 100% √
E MELAKSANAKAN EVALUASI PROSES DAN
HASIL BELAJAR
1. Melaksanakan penilaian selama proses dan akhir
pembelajaran
√
2. Melaksanakan penilaian pada akhir pembelajaran √
Prosentase 100% √
F KESAN UMUM KINERJA GURU
1. Keefektifan proses pembelajaran √
2. Penampilan guru dalam pembelajaran √
Prosentase % 100% √
Presentase total 100%
67
Berdasarkantabel 4.18 diperoleh pra pembelajaran mencapai 100%, atau
krieria baik (B), dimana dalam persiapan pembelajaran guru belum optimal
dan hanya sepintas dalam memeriksa kesiapan siswa.
Membuka pembelajaran mencapai 100% atau kriteria baik (SB), dimana
guru sudah jelas dalam memberikan apersepsi dan memimpin siswa
melakukan pemanasan sehingga kondisi siswa tertib pada waktu melakukan
pemanasan.Mengelola inti pembelajaran mencapai 100% atau krieria baik
(SB). Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam pembelajaran penjas
mencapai 95% atau krieria baik (SB), dimana guru sudah membantu dan
memperhatikan siswa yang mengalami kesulitan sehingga siswa yang
melakukan kesalahan dalam melakukangerak dasar footwork dalam permainan
bulutangkis bekurang.Melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar
mencapai 100% atau krieria baik (SB),dimana guru sudah mulai melakukan
penilaian proses dan hasil dengan baik. Kesan umum kinerja guru mencapai
100% atau krieria baik (SB), indikator sudah baik dan sudah mencapai
keefisienan proses pembelajaran sehingga keefektifan dan penampilan guru
dalam pembelajaran meningkat. Dengan demikian semua aspek telah
mencapai target 90%, dan kegiatan pelaksanaan pada siklus III semua
indikator memeperoleh krieria baik (SB).
1) Paparan Data Observasi Aktivitas Siswa Siklus III
Pada paparan data aktivitas siswa akan dipaparkan mengenai persentase
aspek yang dinilai yaitu antusias, disiplin, dan kerjasama. Pada siklus III ini
adalah upaya perbaikan dari siklus II. Semua aspek tersebut dapat dijadikan
sebagai acuan untuk dijadikan suatu refleksi apakah pembelajaran yang sudah
dilaksanakan sesuai dengan apa yang sudah direncanakan atau belum. Berikut
data aktivitas siswa siklus III.
68
Tabel 4.19
Hasil Obsevasi Aktivitas Siswa Siklus III
Berdasarkan tabel 4.19 dapat dijelaskan persentase hasil observasi aktivitas
siswa selama pembelajaran siklus III dengan kriteria yang memenuhi kriteria
baik dimana pada aspek antusiasterdapat 20siswaatau (71,4%) dengan kriteria
baik (B), dan 8siswa atau (28,6%) dengan kriteria cukup (C), kemudian pada
aspek disiplin terdapat 26 siswa (92,9%) dengan kriteria baik (B) dan 2 siswa
atau (7,2%) dengan kriteria cukup (C) dan untuk aspek kerja sama terdapat 24
siswa atau (85,7%)dengan kriteria baik (B), dan 4 siswa atau (14,3%) dengan
kriteria cukup (C).
No.
Nama Siswa
Aspek yang dinilai
Jumlah
Skor
Tafsiran
Antusias Disiplin Kerjasama
1 2 3 1 2 3 1 2 3 B C K
1. Reva R. √ √ √ 9 √
2. Jendra P. √ √ √ 9 √
3. Fitria √ √ √ 9 √
4. Renti S. S. √ √ √ 9 √
5. Adi S. √ √ √ 9 √
6. Arya P. P. √ √ √ 9 √
7. Cicin A. √ √ √ 9 √
8. Elsa N. √ √ √ 8 √
9. Euis P. √ √ √ 7 √
10. Intan R. L. √ √ √ 8 √
11. Jajang L. √ √ √ 9 √
12. Khalda D S. B. √ √ √ 7 √
13. Leni M. √ √ √ 9 √
14. Rama M. N. √ √ √ 9 √
15. Ranti S. √ √ √ 9 √
16. Ridwan F. √ √ √ 9 √
17. Sri Aini S. √ √ √ 6 √
18. Sri Rahma S. N. √ √ √ 9 √
19. Yayu F. A. √ √ √ 9 √
20. Yusnia √ √ √ 9 √
21. Zaidan A. M. √ √ √ 9 √
22. M. Faisal P. √ √ √ 8 √
23. M. Faisal M. √ √ √ 9 √
24. Dhiyahul A. A. √ √ √ 9 √
25. Aldi . P. R √ √ √ 8 √
26. Nurfadilah A. A √ √ √ 7 √
27. Yudha S. M √ √ √ 9 √
28. Repurna R. W. √ √ √ 8 √
Jumlah 0 8 20 0 2 26 0 4 24 238 27 1 0
Persentase %
0%
28
,6%
71
,4%
0%
7,2
%
92
,9%
0%
14
,3%
85
,7%
85
0%
96
,4%
3,6
%
0%
69
2) Paparan Data Hasil Belajar Siswa Siklus III
Pada paparan data hasil tes belajar siswa akan dipaparkan mengenai hasil
perolehan siswa dalam melakukan gerak dasar footwork dalam permainan
bulutangkis melalui metode latihan shuttle run. Pada siklus III ini adalah
upaya perbaikan dari siklus II. Adapun hasil belajar siswa pada siklus III dapat
dilihat pada tabel 4.20 berikut ini.
Tabel 4.20
Data Observasi Hasil Belajar Siswa Siklus III
No Nama
Aspek yang dinilai
Skor Nilai
Ket.
Sikap Awal Gerakan Sikap Akhir T BT
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1. Reva R. √ √ √ 8 89 √
2. Jendra P. √ √ √ 8 89 √
3. Fitria √ √ √ 7 78 √
4. Renti S. S. √ √ √ 7 78 √
5. Adi S. √ √ √ 7 78 √
6. Arya P. P. √ √ √ 8 89 √
7. Cicin A. √ √ √ 8 89 √
8. Elsa N. √ √ √ 7 78 √
9. Euis P. √ √ √ 7 78 √
10. Intan R. L. √ √ √ 7 78 √
11. Jajang L. √ √ √ 8 89 √
12. Khalda D S. B. √ √ √ 7 78 √
13. Leni M. √ √ √ 7 78 √
14. Rama M. N. √ √ √ 8 89 √
15. Ranti S. √ √ √ 8 89 √
16. Ridwan F. √ √ √ 8 89 √
17. Sri Aini S. √ √ √ 6 67 √
18. Sri Rahma S. N. √ √ √ 7 78 √
19. Yayu F. A. √ √ √ 8 89 √
20. Yusnia √ √ √ 7 78 √
21. Zaidan A. M. √ √ √ 7 78 √
22. M. Faisal P. √ √ √ 7 78 √
23. M. Faisal M. √ √ √ 7 78 √
24. Dhiyahul A. A. √ √ √ 7 78 √
25. Aldi . P. R. √ √ √ 7 78 √
26. Nurfadilah A. A. √ √ √ 6 67 √
27. Yudha S. M. √ √ √ 8 89 √
28. Repurna R. W. √ √ √ 7 78 √
Jumlah 0 12 16 0 15 13 0 21 7 204 2272 26 2
Presentase (%) 0%
42
,9%
57
,2%
0%
53
,6%
46
,4%
0%
75
%
25
%
72
8,6
%
81
14
,3
%
92
,8%
7,2
%
70
Berdasarkan tabel 4.20 didapatkan bahwa jumlah siswa yang sudah
memenuhi ketentuan kriteria ketuntasan minimal (KKM) atau yang sudah tuntas
dalam melakukan gerak dasar footwork dalam permainan bulutangkissebanyak 26
siswa (92,8%) atau naik 17,8% (5 siswa) dari siklus II. Dan siswa yang masih
belum memenuhi ketentuan kriteria ketuntasan minimal (KKM) atau yang belum
tuntas dalam melakukan gerak dasar footwork dalam permainan bulutangkis
sebanyak 2 siswa (7,2%) atau turun 17,8% dari siklus II.
Secara umum dapat dikatakan adanya peningkatan kemampuan siswa
dalam pembelajaran gerak dasar footwork dalam permainan bulutangkis dari
siklus II, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan kemampuan
siswa dalam melakukan pembelajaran gerak dasar footwork dalam permainan
bulutangkis melalui metode latihan shuttle run sudah dianggap berhasil dan telah
mencapai target yang telah ditentukan, sehingga upaya pemberian tindakan
diakhiri.
c. Analisis dan Refleksi Siklus III
1) Analisis dan Refleksi Perencanaan Siklus III
Analisis perencanaan siklus II dilaksanakan sesuai dengan perencanaan
kegiatan yang akan diterapkan pada siklus II. Adapun perencanaan lebih
jelasnya pada tabel 4.21 berikut ini.
Tabel 4.21
Rekapitulasi Persentase Perencanaan Pembelajaran Siklus III
No Aspek Observasi Tercapai
1 Perumusan tujuan pembelajaran 100%
2 Mengembangkan dan mengorganisasikan materi,
media, sumber dan metode pembelajaran
100%
3 Merencanakan skenario kegiatan pembelajaran 100%
4 Merencanakan prosedur, jenis dan menyiapkan
alat penilaian
100%
5 Tampilan dokumen rencana pembelajaran 100%
Persentase Total 100%
a) Analisis Tindakan
Dari hasil observasi dapat dilihat persentase bahwa hasil observasi
perencanaan guru pada siklus II dalam perumusan tujuan mencapai 100%,
mengembangkan dan mengorganisasikan materi, media, sumber dan metode
71
pembelajaran mencapai 100%, merencanakan skenario pembelajaran
mencapai 100%, merencanakan prosedur, jenis dan menyiapkan alat penilaian
mencapai 100%, tampilan dokumen rencana pembelajaran mencapai 100%.
Jadi perolehan persentase dalam perencanaan adalah sebesar 100%. Dengan
demikian perencanaan guru pada siklus III ini telah mencapai target 90%.
b) Refleksi Tindakan
Melihat hasil perencanaan yang telah mencapai target yaitu 90% pada
siklus ke III ini, Jika aspek perencanaan tersebut dikonversikan dengan skala
nilai yang ditentukan mencapai kriteria baik (B), maka kegiatan diakhiri pada
siklus III.
2) Analisis dan Refleksi Kinerja Guru Siklus III
Tabel 4.22
Rekapitulasi Persentase Kinerja Guru Siklus III
No Aspek Observasi Tercapai
1 Pra pembelajaran 100%
2 Membuka pembelajaran 100%
3 Mengelola inti pembelajaran 100%
4 Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam
pembelajaran penjas
100%
5 Melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar 100%
6 Kesan umum kinerja guru 100%
Persentase Total 100%
a) Analisis Tindakan Kinerja Guru Siklus III
Hasil analisis dari pelaksanaan kinerja guru siklus III dapat dijelaskan
bahwa kinerja guru dalam proses pembelajaran siklus III sudah melaksanakan
semua aspek yang telah direncanakan sebelumnya. Dalam pra pembelajaran
mencapai 100%, membuka pembelajaran 100%, mengelola inti pembelajaran
mencapai 100%, mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam
pembelajaranmencapai 100%, melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar
mencapai 100%, kesan umum kinerja guru mencapai 100%. Jadi perolehan
persentase dalam pelaksanaan siklus III adalah sebesar 100%.
72
b) Refleksi Tindakan
Dari hasil refleksi yang telah dilakukan oleh guru dan observer, maka
pelaksanaan kinerja guru pada siklus III ini sudah mencapai target yang telah
ditentukan, maka kegiatan ini diakhiri pada siklus III.
3) Analisis dan Refleksi Aktivitas Siswa Siklus III
Adapun pada pelaksanaan pembelajaran berlangsung jauh lebih baik dari
pertemuan yang kemarin mendengarkan instruksi yang di berikan oleh guru
sehingga menyebabkan hasil yang diperoleh tidak maksimal.Diperjelas
rekapitulasi aktivitas siswa dapat di lihat pada tabel 4.23 berikut ini.
Tabel 4.23
Rekapitulasi Persentase Aktivitas Siswa Siklus III
Kriteria Aspek yang di amati
Antusias Disiplin Kerja sama
Baik 20 siswa (71,4%) 26 siswa (92,8%) 24siswa (85,7%)
Cukup 8 siswa (28,6%) 2 siswa (7,2%) 4 siswa (14,3%)
Kurang - - -
a) Analisis Tindakan
Berdasarkan hasil obervasi aktivitas siswa siklus III selama proses
pembelajaraan berlangsung, dapat dijelaskan bahwa persentase selama
kegiatan pembelajaran berlangsung dapat dijabarkan sebagai berikut,
persentase untuk aspek antusias sebanyak 20 siswa atau (71,4%) dengan
kriteria baik (B),8 siswa atau (28,6%)dengan kriteria cukup (C) dan kriteria
kurang tidak ada. Untuk aspek disiplin sebanyak 26 siswa atau (92,8%)
dengan kriteria baik (B), 2 siswa atau (7,2%) dengan kriteria cukup (C)
dankriteria kurang tidak ada. Untuk aspek kerja sama sebanyak 24 siswa atau
(85,7%) dengan kriteria baik (B), siswa atau (14,3%) dengan kriteria cukup
(C) dan kriteria kurang tidak ada .
b) Refleksi Tindakan
Berdasarkan analisis data di atas, dapat dijabarkan bahwa aktivitas siswa
selama kegiatan pembelajaran berlangsung sudah mencapai target baik.
Melihat pelaksanaan pembelajaran aktivitas siswa memperlihatkan
peningkatan yang baik. Perolehan persentase aktivitas siswa pada siklus III
73
telah mencapai target yang telah ditentukan, sehingga upaya pemberian
tindakan diakhiri.
4) Analisis dan Refleksi Hasil Belajar Siklus III
Hasil analisis kemampuan pembelajaran gerak gerak dasar footwork
dalam permainan bulutangkis melalui melalui metode latihan shuttle rundapat
dilihat pada tabel 4.24 berikut.
Tabel 4.24
Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus III
a) Analisis Tindakan
Berdasarkan tabel 4.24 didapat hasil tes praktik gerak dasar footwork
dalam permainan bulutangkis melalui metode latihan shuttle run, didapatkan
hasil bahwa tingkat kemampuan siswa mengalami peningkatan pada siklus III.
Diperoleh untuk aspek gerakan awal yaitu 57,2%dengan kriteria baik (B),
42,95% dengan kriteria cukup (C), dan 0% dengan kriteria kurang (K). Untuk
aspek gerakan yaitu 46,4% dengan kriteria baik (B), 53,6% dengan kriteria
cukup (C), dan 0% dengan kriteria kurang (K). Untuk aspek gerakan akhir
yaitu 25% dengan kriteria baik (B), 75% dengan kriteria cukup (C) dan 0%
dengan kriteria kurang (K). Jadi secara keseluruhan siswa yang tuntas
mencapai 92,8% dan yang belum tuntas mencapai 7,2%, atau 2 siswa
dikarenakan sakit.
b) Refleksi Tindakan
Dari hasil tes peneliti merefleksi bahwa hasil belajar pada siklus III
dimana peningkatannya mencapai 95,8% dari KKM 70 atau naik 17,8% dari
siklus II. Dan hanya satu siswa dalam pembelajaran gerak dasar footwork
dalam permainan bulutangkis yang belum tuntas. Berdasarkan data yang
No Tes Hasil Belajar Jumlah siswa yang
Tuntas (%)
Jumlah siswa Yang
Belum Tuntas (%)
1 Data Awal 6 siswa (21,4%) 22 siswa (78,6%)
2 Siklus I 11 siswa (39,3%) 17 siswa (60,7%)
3 Siklus II 21 siswa (75%) 7 siswa (25%)
4 Siklus III 26siswa (92,8%) 2siswa (7,2%)
74
diperoleh dari siklus ke III, peneliti menyimpulkan bahwa penelitian ini telah
mencapai hasil yang diharapkan, sehingga upaya pemberian tindakan diakhiri.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dengan
menggunakan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan tiga siklus
mengenai gerak dasar footwork dalam permainan bulutangkis pada
pembelajaran melalui metode latihan shuttle run, terdapat kenaikan yang
signifikan pada tiap siklusnya, oleh karena itu penerapan metode latihan
shuttle run dapat membantu siswa untuk melakukan gerak dasar footwork
dalam permainan bulutangkis kelas V SDN Sukamanah.
1. Peningkatan Perencanaan Kinerja Guru
Pada aspek perencanaan pembelajaran, dilihat adanya peningkatan dari
siklus I, Siklus II, Siklus III sampai tercapainya target yang diharapkan. Pada
perecanaan pembelajaran, guru harus benar-benar merencanakan pembelajaran
dengan matang, agar target yang diharapkan dapat tercapai.Berikut ini
pemaparan perencanaan pembelajaran dapat dilihat pada diagram 4.1 sebagai
berikut.
Diagram 4.1
Peningkatan Perencanaan Kinerja Guru Tiap Siklus
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
Siklus I
Siklus II
Siklus III
75
Setiap siklus yang dilaksanakan berdasarkan analisis dan refleksi terhadap
kegiatan sebelumnya dan target yang belum tercapai dapat di perbaiki sampai
mencapai target yang diinginkan. Kegiatan siklus I kinerja guru dalam
perencanaan diperoleh persentase indikator perencanaan telah mencapai 59,58%,
tetapi dalam kinerja guru tahap pertama, target yang diinginkan adalah 90%. Oleh
karena itu, diperlukan adanya perbaikan pada siklus selanjutnya. Pada siklus II
dilakukan perbaikan telah mencapai 85,83%, tetapi belum sampai kepada target
dan dilakukan perbaikan lagi pada siklus III yaitu pencapaian akhir mencapai
100%.
Dalam kegiatan perencanaan ini ada beberapa aspek sebagai berikut:
mengembangkan dan mengorganisasikan materi, media, dan metode
pembelajaran. Dalam pembelajaran gerak dasar footwork dalam permainan
bulutangkis. Setelah ditetapkan media yang akan digunakan dalam pembelajaran,
maka disusun disusun skenario pembelajaran, mangenai rencana prosedur, jenis
dan menyiapkan alat penelitian. Kemudian menyiapkan pedoman observasi untuk
mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa.Pedoman observasi tersebut
digunakan untuk mengumpulkan data hasil observasi.
Langkah pertama dilakukan pada siklus I adalah merumuskan tujuan
pembelajaran, memilih dan mengorganisasikan materi ajar, sumber belajar, media,
membuat skenario pembelajaran, serta hasil belajar.Kemudian menetapkan
masalah yang menjadi fokus perbaikan pada perencanaan, pelaksanaan dan hasil
belajar siswa dengan penerapan melalui metode latihan shuttle run.
Menggunakanmelalui metode latihan shuttle run upaya untuk
memperbaiki kemampuan siswa dalam pembelajaran gerak dasar footwork dalam
permainan bulutangkis siswa kelas V SDN Sukamanah Kecamatan Sumedang
Selatan Kabupaten Sumedang.
2. Peningkatan Kinerja Guru
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja guru dalam
pembelajaran gerak dasar footwork dalam permainan bulutangkis melalui melalui
metode latihan shuttle rundapat dilihat peningkatan dari data awal sampai siklus
76
III. Peningkatan persentase dari siklus I sampai siklus III dapat dilihat pada tabel
4.25 sebagai berikut.
Tabel 4.25
Peningkatan Pelaksanaan Kinerja Guru Tiap Siklus
No Siklus Persen Peningkatan
1. Siklus I 59,58%
.2. Siklus II 85,83%
3. Siklus III 100%
Berdasarkan tabel 4.25 dapat diketahui bahwa kinerja guru dari siklus ke
siklus terus mengalami peningkatan hingga akhirnya mencapai hasil yang
diharapkan.Data tersebut diperjelas kembali dalam diagram 4.2 sebagai berikut.
Diagram 4.2
Peningkatan Pelaksanaan Kinerja Guru Tiap Siklus
Pada pelaksanaan siklus I kinerja guru, masih ada hambatan dalam
pelaksanaan. Hasil analisis dari pelaksanaan kinerja guru siklus I dapat dijelaskan
bahwa kinerja guru dalam proses pembelajaran siklus I kelemahan terjadi pada
aspek apersepsi kurang optimal tidak memberikan pertanyaan yang menarik,
kinerja guru belum mengkondisikan siswa ke arah pembelajaran kondusif dalam
memimpin siswa sehingga masih banyak siswa yang mengobrol, dalam membuka
pembelajaran, indikator menyampaikan komponen tujuan yang akan dicapai dan
rencana kegiatan guru tidak mengkaitkan materi yang akan disampaikan dengan
pengalaman anak. Dalam mengelola inti pembelajaran guru kurang merespon
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
Siklus I
Siklus II
Siklus III
77
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan beberapa anak, selain itu guru kurang dalam
memelihara ketertiban dan kurang fokus siswa sehingga terlihat beberapa anak
melakukan aktivitas lain pada saat pembelajaran berlangsung.
Hal lain yang masih kurang dan perlu perbaikan dalam kinerja guru adalah
guru kurang efektif dalam membimbing siswa dalam melakukan gerakan dan
melakukan aktivitas gerak, sehingga keefektifan proses pembelajaran kurang dan
hasil yang dicapai adalah 54% belum mencapai target 90% sehingga perlu
diperbaiki pada siklus selanjutnya.
Kemudian pada pelaksanaan siklus II Persentase yang didapat adalah
86,16%. Paparan analisis berdasarkan data hasil pelaksanaan dan pegamatan yang
dilakukan pada siklus ke II, guru mengamati aktivitas siswa pada saat kegiatan
belajar mengajar sedang berlangsung yaitu mengoreksi secara khusus dan
mengoreksi secara umum. Penghargaan diberikan kepada siswa yang sudah bisa
melakukan gerak dasar footwork dalam permainan bulutangkisdengan benar,
menegur dan memperbaiki siswa yang melakukan kesalahan, melakukan
pengamatan secara individu dan observasi secara kelompok.
Ditinjau dari kinerja guru pada pembelajaran gerak dasar footwork dalam
permainan bulutangkismelalui metode latihan shuttle runpada pelaksanaan siklus
II, aspek kinerja guru taraf ketuntasan belum tercapai, perolehan persentase adalah
86,16%.
Untuk pelaksanaan kinerja guru pada siklus III, memperoleh persentase
sebesar 100 % dan mencapai target yang telah ditentukan. Dengan gambaran hasil
observasi yang telah dipaparkan maka peneliti menganalisis dan merefleksi bahwa
kualitas pada pembelajaran pada siklus ke III berlangsung dengan baik, dilihat
dari kinerja guru yang telah berhasil dalam perannya sebagai pengajar dan
pembimbing yang baik bagi siswa dalam pembelajaran gerak dasar footwork
dalam permainan bulutangkis.
3. Peningkatan Aktivitas Siswa
Berdasarkan hasil observasi mengenai aktivitas siswa pada pembelajaran
siklus I, II, dan III terlihat adanya peningkatan persentasi aktivitas siswa.
Peningkatan tersebut karena pada siklus II dan II siswa sudah mulai memahami
dalam pembelajaran gerak dasar footwork dalam permainan bulutangkis melalui
78
metode latihan shuttle run. Peningkatan persentase siswa siklus I, II, dan III
tergambar pada diagram 4.3 berikut ini.
Diagram 4.3
Peningkatan Aktivitas Siswa Tiap Siklus
Berikut ini peningkatan persentase aktivitas siswa dari siklus I sampai
dengan siklus III. Siklus I siswa yang mendapatkan kriteria baik sebesar 42,9%,
kriteria cukup sebesar 57,2%, kriteria kurang sebesar 0%. Untuk siklus II kriteria
baik sebesar 67,9%, kriteria cukup sebesar 32,1%, kriteria kurang sebesar 0%.
Dan siklus III kriteria baik sebesar 96,4%, kriteria cukup sebesar 3,6%, kriteria
kurang 0%. Dari diagram di atas terlihat adanya peningkatan aktivitas siswa dari
siklus I, dalam pembelajaran siklus I siswa kurang bersemangat dalam
pembelajaran karena belum mengenal manfaat dari penerapan metode latihan
shuttle run yang diterapkan. Tetapi setelah siswa terbiasa dan mengenal manfaat
dengan penerapan metode latihan shuttle run, pada siklus II dan III ada
peningkatan aktivitas siswa dari siklus I.
4. Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Dalam bagian ini akan dijelaskan hasil belajar siswa pada setiap siklus dari
siklus I sampai dengan siklus III. Hasil belajar dilihat di akhir pembelajaran, yaitu
dengan melakukan tes akhir gerak dasar footwork dalam permainan bulutangkis.
Peningkatan hasil belajar siswa siklus I, II, dan III dapat dilihat dalam diagram 4.4
berikut ini.
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
Siklus I Siklus II Siklus III
Baik
Cukup
Kurang
79
Diagram 4.4
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Tiap Siklus
Dari diagram4.4 dapat dilihat adanya peningkatan hasil belajar siswa dari
data awal, siklus I, II, dan III. Mulai dari data awal 6 siswa atau 21,4% yang
tuntas.Perbaikan pada pembelajaran siklus I, siswa yang tuntas dalam melakukan
pembelajaran gerak dasar footwork dalam permainan bulutangkissebanyak 11
siswa atau 39,3%, sedangkan siswa yang belum tuntas pada siklus I sebanyak 17
siswa atau 60,7%. Untuk pembelajaran siklus II, ada peningkatan dari siklus I,
terlihat dari persentase kenaikan siswa yaitu siswa yang tuntas sebanyak 21 siswa
atau 75%, dan siswa yang belum tuntas sebanyak7 siswa atau 25%. Kemudian
untuk siklus III juga terlihat dari persentase kenaikan siswa yaitu siswa yang
tuntas sebanyak 26 siswa atau 92,8% dan siswa yang belum tuntas sebanyak 2
siswa atau7,2% dalam melakukan pembelajaran gerak dasar footwork dalam
permainan bulutangkis melalui metode latihan shuttle run.
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Tes Awal Siklus I Siklus II Siklus III
Tuntas
Belum Tuntas
80
Tabel 4.26
Rekapitulasi Hasil Penelitian Gerak Dasar Footwork Dalam Permainan
Bulutangkis Melalui Metode Latihan
Shuttle Run
NO ASPEK YANG
DITELITI
SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS III
1. Kinerja Guru
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
56,25%
59,58%
86,16%
(meningkat 29,91%)
85,83%
(meningkat 31,83%)
100%
(meningkat 13,84%)
100%
(meningkat 14,17%)
2. Aktivitas Siswa 42,9% 67,9%
(meningkat 25%)
96,4%
(meningkat 28,5%)
3. Hasil Belajar 39,3% 75%
(meningkat 35,7%)
92,8%
(meningkat 17,8%)
Berdasarkan tabel 4.26 dapat diketahui bahwa kinerja guru, aktivitas
siswa, hasil belajar dari siklus ke siklus terus mengalami peningkatan hingga
akhirnya mencapai hasil yang diharapkan.Berikut diagram Rekapitulasi dari hasil
penelitianGerak Dasar FootworkDalam Permainan Bulutangkis Melalui Metode
LatihanShuttle Run.
Diagram 4.5
Rekapitulasi Hasil Penelitian Data Awal, Siklus I, II, dan III
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
Data Awal
Siklus I
Siklus II
Siklus III
top related