bab iv hasil penelitian dan pembahasan a. gambaran …idr.uin-antasari.ac.id/9659/7/bab iv.pdf ·...
Post on 28-Oct-2020
4 Views
Preview:
TRANSCRIPT
42
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Masjid Imam Syafi’i
Masjid Imam Syafi’i yang terletak di Jalan Amd. Kelurahan Pemurus
Dalam Kecamatan Banjarmasin Selatan berdiri sejak 5 November 2013
berbatasan dengan Kelayan dan Beruntung, tujuan pembangunan Masjid tersebut
karena hanya ingin membangun masjid tidak ada maksud tertentu. Pembangunan
Masjid Imam Syafi’i ini berdiri atas sumbangan para donatur-donatur yang
langsung menyerahkan ke panitia pelaksana pembangunan Masjid tersebut, tidak
dengan meminta-minta dijalanan, Masjid ini selesai kurang lebih dua tahun.1
Masjid Imam Syafi’i di kelola oleh Bapak Syaifullah, yang merupakan
tokoh di masjid tersebut. Beliau terpilih menjadi Ketua dua tahun berturut-turut.
Berikut bagian pengelola/pengurus Masjid Imam Syafi’i Kelurahan Pemurus
Dalam Kecamatan Banjarmasin Selatan.
1 Wawancara dengan Syaifullah, Ketua Masjid Imam Syafii Kelurahan Pemurus Dalam
Kecamatan Banjarmasin Selatan, 28 Oktober 2017.
43
Kepengurusan Masjid Imam Syafi’i Kelurahan Pemurus Dalam
Kecamatan Banjarmasin Selatan.
Ketua
Syaifullah Abu Rahmat
Sekretaris
Abu Muslim
Bendahara
Bram Riskan Surya Ramadhan
Pemegang Kamera
Abu Muslim, Muhammad Irsyad,
Reza Lazuardi, Supian, Maulana
Ichsan, Fathurrahman
Pemegang Media Sosial
Abdullah
44
Guna terarahnya kegiatan yang akan dilaksanakan di Masjid Imam Syafi’i
Kelurahan Pemurus Dalam Kecamatan Banjarmasin Selatan, pengurus serta
jamaah melaksanakan rapat bersama yang intinya adalah kegiatan-kegiatan yang
akan dilaksanakan di Masjid tersebut.
Program – program kegiatan keagamaan Masjid Imam Syafi’i Kelurahan Pemurus
Dalam Kecamatan Banjarmasin Selatan sebagai berikut :
TABEL 4.1 Program Kegiatan Keagamaan Masjid Imam Syafi’i Kelurahan
Pemurus Dalam Kecamatan Banjarmasin Selatan.
Masjid Imam Syafi’i merupakan Masjid yang berbeda dengan Masjid yang
ada di Banjarmasin pada umumnya. Bentuk dan isinya di design lebih modern
No. Nama Kegiatan Jadwal Pelaksanaan Ket.
1. Kajian kitab
Senin s/d kamis
2. Kajian tematik
Jum’at s/d minggu
3. Bakti soosial
Ketika libur sekolah
4. TPA
Senin s/d sabtu
5. Sholat idul adha
10 zulhijah
6. Penyembelihan qurban 10-13 zulhijah
7. Idul fitri 1 syawal
45
didalamnya dilengkapi TV, AC, kipas angin, audio, kamera, papan tulis, tempat
baliho dan media sosial. Di Masjid ini juga memiliki banyak jamaah disetiap
pengajiannya. Rata-rata Jamaah di masjid ini di isi orang-orang terdekat masjid
dan ada juga jamaah jauh yang bukan dari masyarakat sekitar. Jamaah Masjid
Imam Syafi’i ini diisi oleh Kaum Salafi.
Berbicara tentang salafi, Istilah salafi lahir sebagai identifikasi sebuah
gerakan pemurnian Islam sebagaimana yang diajarkan Rasulullah SAW kepada
para sahabatnya. Kata salaf sendiri berarti yang terdahulu. Dalam hal ini
pengertian salaf (yang terdahulu) adalah generasi Sahabat Nabi, Tabiin, dan
Tabiut Tabiin. Pengertian itu merujuk kepada sebuah hadis Nabi SAW yang
berbunyi, "Sebaik - baik generasi adalah mereka yang hidup pada masaku,
kemudian sesudahnya lagi, kemudian sesudahnya lagi". Salafiyah adalah ajaran
Islam yang merujuk kepada Al-Qur'an dan As Sunnah berdasarkan pemahaman
salafus shalih (tiga generasi awal).
Kemudian istilah salaf ini dijadikan sebagai salah satu manhaj metode
dalam agama Islam, yang mengajarkan syariat Islam secara murni tanpa adanya
tambahan dan pengurangan, yaitu Salafiyah. Orang - orang yang mengikuti ajaran
salafiyah disebut dengan salafi.2
B. Hasil Penelitian
Penyajian data merupakan hasil dari penelitian di lapangan dengan
menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Data yang di
2 A. Shihabuddin, Membongkar Kejumudan: Menjawab Tuduhan-Tuduhan Salafi
Wahabi, (Jakarta. Mizan,2013), h. 83.
46
sajikan adalah data tentang Tanggapan Masyarakat Terhadap Dakwah di Masjid
Imam Syafi’i Kelurahan Pemurus Dalam Kecamatan Banjarmasin Selatan.
1. Dakwah di Masjid Imam Syafi’i.
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan dapat di ketahui bahwa kegiatan
dakwah di Masjid Imam Syafi’i secara garis besar terbagi tiga yakni, Dakwah bil
lisan, Dakwah bil hal dan Dakwah pendidikan.
a. Dakwah Bil lisan
Dakwah bil lisan adalah kegiatan dakwah yang di sampaikan secara
perkataan berupa pengajian atau ceramah agama. Di Masjid Imam Syafi’i di
laksanakan dua pengajian yakni pengajian kitab dan pengajian tematik rutin.
1. Kajian Kitab
Pelaksanaan kegiatan keagamaan di atur sedemekian rupa oleh pihak
pengelola Masjid Imam Syafii, yang mana pengelola Masjid menghubungi Ustadz
setiap akan di laksanakannya pengajian. Hal ini dilakukan apabila Ustadz tetap
berhalangan hadir maka pengelola akan menginformasikannya di media sosial
bahwa pengajian di liburkan. Berikut jadwal kajian yang di laksanakan di Masjid
Imam Syafi’i Kelurahan Pemurus Dalam Kecamatan Banjarmasin Selatan.
TABEL 4.2 Kajian Kitab Rutin Masjid Imam Syafi’i Kelurahan Pemurus
Dalam Kecamatan Banjarmasin Selatan.
NO. HARI/WAKTU KITAB NAMA USTADZ
1. Senin (Ba’da Subuh) Syamailunnabi Ustadz Muhammad
Hafiz Anshari Lc
47
2. Senin (09.30-11.00) Intisari Aqidah
Ahlussunnah Wal
Jamaah
Ustadz Khairullah Anwar
Lutfi
3. Senin ( Ba’da
Magrib)
Bulugul Maram Ustadz Ahmad
Zainuddin
4. Selasa (Ba’da Subuh) Tafsir As’sa’di Ustadz Ahmad
Zainuddin
5. Selasa (Ba’da
Magrib)
Fiqih Sejarah Nabi
Muhammad SAW
Ustadz Ahmad
Zainuddin
6. Rabu (Ba’da Subuh) Fiqih Do’a Dan
Zikir
Ustadz Ahmad
Zainuddin
7. Rabu (Ba’da Magrib) Tauhid Ustadz Ahmad
Zainuddin
8. Kamis (Ba’da Subuh) Minhajul Muslim Ustadz Khairullah Anwar
Lutfi
9. Kamis (09.30-10.00) Adabul Mufrod Ustadz Ahmad
Zainuddin
10. Kamis (10.00-11.30) Fiqih Wanita Ustadz Ahmad
Zainuddin
11. Kamis (Ba’da
Magrib)
Syarah Ushul Iman Ustadz Khairullah Anwar
Lutfi
12. Jum’at (Ba’da Subuh) Kaifa Amalahum Ustadz Khairullah Anwar
Lutfi
48
2. Kajian Tematik Rutin
Pembelajaan tematik adalah pembelajaran tepadu yang menggunakan tema
untuk mengaitkan beberapa kejadian sehingga dapat memberikan pengalaman
bermakna kepada jamaah. Biasanya kajian tematik di laksanakan di Masjid Imam
Syafi’i pada hari jum’at sampai hari ahad, waktunya ba’da subuh, pagi jam 09.30
dan ba’da magrib, Ustadznya pun berbeda-beda dan tidak menetap di setiap
harinya dengan tema yang sudah ditentukan pengelola Masjid Imam Syafi’i.
TABEL 4.3 Kajian Kitab Tematik Masjid Imam Syafi’i Kelurahan Pemurus
Dalam Kecamatan Banjarmasin Selatan.
NO. WAKTU TEMA NAMA USTADZ
1. Pagi sabtu (10.00-
11.30)
Mengapa memilih
maanhaj salaf-sifat
kelompok selamat
dari neraka
Ustadz Ahmad
Zainuddin
2. Sabtu (ba’da ashar) Mukhtasar minhajul
qashidin
Ustadz Ahmad
Zainuddin
3. Sabtu (Ba’da Magrib) Melawan syahwat
haram
Ustadz Ahmad
Zainuddin
4. Ahad (Ba’da Subuh) Tahsin qira’atul
qur’an
Ustadz Ahmad
Zainuddin
Baik pengajian kitab atau pengajian tematik di Masjid Imam Syafi’i
menggunakan media teknologi informasi yang berkembang sekarang. Penggunaan
49
teknologi informasi saat ini dalam dakwah sangat penting. Seperti di Masjid Imam
Syafi’i dakwah telah memanfaatkan media internet dan media lainnya. Karena
kebutuhan masyarakat akan informasi sudah menjadi kebutuhan pokok. Selain
media sosial Masjid Imam Syafii juga dilengkapi alat media dakwah berupa papan
tulis, kamera, audio dan televisi demi kemudahan para jamaah untuk
mendengarkan pengajian.
TABEL 4.4 Media yang digunakan dalam menginformasikan kegiatan di
Masjid Imam Syafi’i Kelurahan Pemurus Dalam Kecamatan Banjarmasin
Selatan.
NO. MEDIA NAMA PENGGUNA
1. Facebook
Masjid imam syafii banjarmasin
2. Twitter
@imamsyafiibjm
3. Instagram
Masjid imam syafii bjm
4. Line
Misbjm
5. Whatshap
082159999913
6. Telegram
https://telegram.me/misbjm
7. Youtube Masjid imam syafii banjarmasin
50
8. Baliho
Pengajian di Masjid Imam Syafii juga bisa di tonton secara live di media sosial.
Berikut usernamenya:
1. http://dakwahsunnah.com
2. http://live.dakwahsunnah.com:80 (iphone/android)
3. http://BB.dakwahsunnah.com/stream (blackberry)
4. http://dakwahsunnah.com:80 (winamp/vic/tune)
5. Radio gema madinah 93.7 FM martapura
6. Radio amoeba 105.1 FM pangkal pinang
Live video streaming :
1. Facebook : http://www.facebook.com/dakwahsunnahdotcom/
2. Youtube : http://bit.ly/youtube-ds
Di setiap pengajian para jamaah yang menyaksikan atau mendengarkan lewat
media sosial atau radio bisa juga bertanya lewat via sms/whatshap :
085388848444,082159999913.3
3 Wawancara dengan Muhammad Irsyad, pemegang kamera Masjid Imam Syafii
Kelurahan Pemurus Dalam Kecamatan Banjarmasin Selatan, 2 November 2017.
51
b. Dakwah Bil Hal
Dakwah bil hal adalah kegiatan dakwah yang di sampaikan secara
perbuatan berupa bakti sosial.
Bakti sosial yang di adakan oleh pengelola Masjid Imam Syafi’i biasanya
di lakukan ketika hari libur sekolah dan di adakannya dua kali dalam setahun,
kegiatan ini juga di bantu oleh remaja Masjid Imam Syafi’i dan Yayasan Al
Umm. Bakti sosial yang di laksanakan adalah donor darah, sunatan masal, cek
kesehatan gratis, pasar murah, bazar dan menerima pakaian layak pakai untuk
disumbangkan nantinya4
c. Dakwah Pendidikan
Dakwah Pendidikan adalah kegiatan dakwah yang di sampaikan secara
perbuatan berupa Taman Pendidikan Al-Qur’an.
Di Masjid Imam Syafi’i juga ada taman pendidikan Al-Qur’annya, disini
TPA sebagai lembaga pendidikan nonformal yang mempunyai peran utama
mengajarkan kemampuan membaca dan menulis Al-Qur’an juga sangat berperan
bagi perkembangan jiwa anak seperti pengetahuan tentang ibadah, akidah, dan
akhlak. Mengingat bahwa materi yang diajarkan tidak hanya terpaku pada materi
baca tulis Al-Qur’an melainkan juga memberikan materi tentang ibadah, aqidah
dan akhlak yang bertujuan mempersiapkan peserta didik menjadi pribadi yang
Qur’ani dan menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman dalam hidupnya.
4 Wawancara dengan Syaifullah, Ketua Masjid Imam Syafii Kelurahan Pemurus Dalam
Kecamatan Banjarmasin Selatan, 28 Oktober 2017.
52
pengelola bertujuan untuk meningkatkan kemampuan anak dalam belajar
dan membaca Al-Qur’an. Jadwal belajarnya dari hari senin sampai sabtu dan
waktunya siang hari jam 2 sampai jam 4 sore.5
2. Tanggapan Masyarakat Terhadap Dakwah Di Masjid Imam Syafi’i.
Ada beberapa tanggapan masyarakat terhadap dakwah di Masjid Imam
Syafi’i Sebagai Berikut :
1. Menurut bapak Muhammad Fahmi. Beliau adalah Imam Masjid Baiturrahman,
Masjidnya berseberangan dengan Masjid Imam Syafii. Pendapat beliau sosial
mereka disana sangat tinggi dan peka terhadap masyarakat, media yang
digunakan pun disana bagus sangat cocok di zaman modern sekarang, akan
tetapi isi ceramahnya ada sedikit menyinggung terhadap kaum yang lain dan
agak keras. Contohnya perayaan Maulid Nabi mereka tidak melakukan
kegiatan itu dan mereka pun tidak setuju, karena menurut mereka perayaan
Maulid Nabi tidak ada di zaman Rasulullah (bid’ah) dan setiap yang bid’ah itu
adalah sesat. 6
2. Menurut saudara Herry Cahyono. Dia adalah jamaah Masjid Imam Syafi’i
sudah hampir dua tahun mengikuti kegiatan di Masjid tersebut. kegiatan
Masjid Imam Syafii terbuka untuk umum, medianya pun lengkap dari sosmed,
radio sampai televisi. Sosialnya pun sangat bagus terhadap masyarakat,
contohnya mengadakan bakti sosial sangat jarang ada di Masjid-Masjid
5 Wawancara dengan Syaifullah, Ketua Masjid Imam Syafii Kelurahan Pemurus Dalam
Kecamatan Banjarmasin Selatan, 28 Oktober 2017.
6 Wawancara dengan Muhammad Fahmi, Imam Masjid Baiturrahman Kelurahan
Pemurus Dalam Kecamatan Banjarmasin Selatan, 5 November 2017.
53
Banjarmasin. Isi ceramahnya pun sangat bagus merujuk kepada tiga generasi
salafus saleh setelah Rasulullah, ketika pengajian hadistnya di bacakan,
periwayatnya dan biodatanya di sebutkan, matan haditsnhya di jelaskan, setiap
hukum-hukum langsung diambil dari Imam empat Mazhab dan di jelaskan
manfatnya. Jadi ketika mengambil sebuah hukum dilihat dari mana yang lebih
kuat. Banyak orang mengtakan negatif tentang Masjid Imam Syafi’i,
diantaranya : sholat diberi duit, bemakanan, sering mengafirkan orang yang
berbeda pendapat, pengajian tertutup, penjelasan haditsnya tekstual, dikatakan
orang wahabi dan isis. Tetapi semua itu terbantahkan wajar pengajiannya
tertutup karena ruangan ber-AC, mengafirkan perbuatannya bukan orangnya
dan sesuai dengan Al-Qur’an serta Hadis, Isis dibantahnya dengan tidak boleh
bunuh diri, Wahabi terbantahnya salah menisbatkan Syeikh Abdul Wahab,
padahal yang sesat itu adalah Abdul Wahab Bin Rustum (Ulama Khawarij).7
3. Menurut saudara Muhammad Irsyad. Dia salah satu pemegang media Masjid
Imam Syafi’i. materi yang disampaikan sangat bagus dan berbobot. Sering
membahas masalah yang terjadi di masyarakat, mudah dipahami di karenakan
adanya sesi tanya jawab (feedback). Selain itu juga bisa disaksikan secara live
melalui radio, televisi dan media sosial.8
4. Menurut bapak Muhammad. Beliau tokoh Langgar Asaruddin Pemurus Dalam.
Kurang mengetahui terhadap isi kegiatan di Masjid tersebut, tetapi ada orang
7 Wawancara dengan Herry Cahyono, jamaah Masjid Imam Syafi’i Kelurahan Pemurus
Dalam Kecamatan Banjarmasin Selatan, 7 November 2017.
8 Wawancara dengan Muhammad Irsyad, pemegang media Masjid Imam Syafi’i
Kelurahan Pemurus Dalam Kecamatan Banjarmasin Selatan, 8November 2017.
54
yang mengatakan ketika sholat di Masjid tersebut bukan jamaahnya maka dilap
ketika habis sholat tempatnya itu. Menurut beliau juga hukum jamaah salafi di
Masjid tersebut hampir sama dengan hukum jamaah Muhammadiyah. Bakti
sosial yang diadakan sangat bagus untuk masyarakat akan tetapi pakaian yang
dipakai wanita tidak cocok digunakan di wilayah Banjarmasin karena adat kita
berbeda dengan yang di Arab.9
5. Menurut bapak Syarkawi. Beliau jamaah Masjid Jami Pemurus Dalam. Dalam
segi pakaian tidak terlalu mempermasalahkan karena sudah sering melihat.
Kalau masalah ibadah kita menjalani masing-masing, mereka memakai punya
mereka dan kami memakai punya kami. Selama mereka disini tidak pernah
terjadi gesekan antara jamaah mereka dengan jamaah yang lain.10
6. Menurut bapak Asmail. Beliau kaum di Masjid Jami Pemurus Dalam.
Perbedaan di dalam segi ibadah sangat banyak tergantung mengambil imam
yang mana, mereka juga pernah sholat di Masjid ini dan tidak pernah berdebat
dengan masalah hukum-hukum yang ada.11
7. Menurut saudara Sya’bannurrasyid. Dia jamaah Langgar Asaruddin Kelurahan
Pemurus Dalam Banjarmasin. Pernah sekali melihat pengajian kitabnya
melalui faceboook, Ceramahnya bagus karena haditsnya langsung disebutkan
9 Wawancara dengan Muhammad, tokoh Langgar Asaruddin Kelurahan Pemurus Dalam
Kecamatan Banjarmasin Selatan, 11 November 2017.
10 Wawancara dengan bapak Syarkawi, jamaah Masjid Jami Kelurahan Pemurus Dalam
Kecamatan Banjarmasin Selatan, 9 November 2017.
11 Wawancara dengan bapak Asmail, kaum Masjid Jami Kelurahan Pemurus Dalam
Kecamatan Banjarmasin Selatan, 9 November 2017.
55
dan materi yang disampaikan mudah dipahami dan diterima dengan baik, tetapi
ada masalah sedikit yang tidak seharusnya disampaikan dengan keras
contohnya masalah tahlilan, mereka sangat menolak dengan amalan ini padahal
ini sudah menjadi kebiasaan di masyarakat Banjarmasin.12
8. Menurut Bapak Nawawi. beliau jamaah Masjid Baiturrahman. Ustadz
Zainuddin itu adalah lulusan Madinah kalau masalah urusan hadits beliau
sangat bagus, soosial mereka sangat tinggi kepada masyarakat terutama kepada
kami, bahkan mereka pernah memberi air minum ketika kami berbuka puasa,
hampir lima tahun tdiak pernah ada keributan disini.13
9. Menurut bapak Hakim. Beliau adalah masyarakat di Kelurahan Pemurus
Dalam. Aktivitas di sana sangat bagus tertata rapi dan majamennya sangat
bagus terlebih lagi medianya, tetapi media boleh dipakai tapi jangan
menyinggung orang yang berbeda pendapat, kita tidak boleh mengatakan itu
haram selama tidak ada dalil yang menyebut itu haram.14
10. Menurut bapak Husaini. Beliau Masyarakat Pemurus Dalam. Imam disana
ketika sholat tidak terdengar apakah membaca bismillah atau tidak dan mereka
tidak bermazhab (campur aduk), Mereka juga banyak membahas masalah
12 Wawancara dengan Sya’bannurrasyid, jamaah Langgar Asaruddin Kelurahan Pemurus
Dalam Kecamatan Banjarmasin Selatan, 11 November 2017.
13 Wawancara dengan bapak Nawawi, jamaah Masjid Baiturrahman Kelurahan Pemurus
Dalam Kecamatan Banjarmasin Selatan, 12 November 2017.
14Wawancara dengan bapak Hakim, masyarakat Kelurahan Pemurus Dalam Kecamatan
Banjarmasin Selatan, 13 November 2017.
56
bid’ah contohnya maulid Nabi, mereka tidak terlalu mendalami bahwasanya
maulid itu membuat orang makin cinta kepada Nabi.15
Berdasarkan penjelasan di atas, tanggapan masyarakat terhadap dakwah di Masjid
Imam Syafi’i ada 2, ada yang menyatakan positif dan ada yang menyatakan
negatif. Mereka yang menyatakan positif beranggapan bahwa dakwah di Masjid
Imam Syafi’i media yang digunakan dalam kegiatan berdakwah sangat modern
dan cocok untuk zaman sekarang. Selain itu, sosialnya kepada masyarakat sangat
tinggi contohnya mengadakan kegiatan sunatan masal, pasar murah, bazar dan
menyumbangkan pakaian kepada yang membutuhkan. Sedangkan mereka yang
menyatakan negatif beranggapan bahwa sikap dari juru dakwah yng mengisi
pengajian di Masjid Imam Syafi’i kurang baik karena suka menyalahkan orang
lain yang tidak sepaham, menganggap kafir orang lain dan suka membid’ahkan
jamaah yang selain mereka.
C. PEMBAHASAN
Sesuai dengan penyajian data di atas, maka pembahasan juga disajikan
menyesuaikan deskripsi data sebagai berikut :
1. Dakwah di Masjid Imam Syafi’i.
Penulis dalam hal terdahulu menggambarkan dakwah di Masjid Imam
Syafi’i secara garis besar terbagi tiga yakni, Dakwah bil lisan, Dakwah bil hal dan
Dakwah pendidikan.
15Wawancara dengan bapak Husaini, masyarakat Kelurahan Pemurus Dalam Kecamatan
Banjarmasin Selatan, 15 November 2017.
57
a. Dakwah Bil Lisan
Dakwah bil lisan adalah kegiatan dakwah yang di sampaikan secara
perkataan berupa pengajian atau ceramah agama. Di Masjid Imam Syafi’i di
laksanakan dua pengajian yakni pengajian kitab dan pengajian tematik rutin.
Pelaksanaan kegiatan pengajian di atur sekian rupa oleh pihak pengelola
Masjid Imam Syafi’i, yang mana pengelola Masjid Imam Syafi’i menghubungi
Ustadz setiap akan di laksanakannya pengajian. Hal ini dilakukan apabila Ustadz
tetap berhalangan hadir maka pengelola akan menginformasikannya di media
sosial bahwa pengajian di liburkan.
Hasil penelitian dilapangan menunjukkan bahwa pelaksanaan program
kerja pengajian sudah cukup baik terlaksananya dari segi pengurus, da’i, mad’u,
dan muballigh yang menyampaikan dan menerima isi seruan dakwah tersebut.
Jamaah merasa senang dengan hadirnya program kerja yang dilaksanakan oleh
Masjid Imam Syafi’i Kelurahan Pemurus Dalam Kecamatan Banjarmasin Selatan.
Ini.
Adapun bentuk kegiatan dakwahnya adalah pengajian kitab dan tematik
rutin di Masjid Imam Syafi’i, pengajian kitab rutin dilaksanakannya setiap hari
senin sampai jum’at, adapun pengajian tematik rutin dilaksanakannya setiap
jum’at sampai sabtu. Waktu pelaksanaannya mulai dari sesudah sholat subuh, jam
08:30-10.30 dan sesudah sholat magrib. Adapun yang menjadi penceramah adalah
Ustadz Khairullah Anwar Luthfi, Ustadz Ahmad Zainuddin dan Ustadz
Muhammad Hafiz Anshari Lc dan masih banyak lainnya. Adapun dalam
58
pembahasan materinya berkenaan dengan Fiqih, aqidah, ibadah, hadits, tauhid,
tafsir dan akhlak.
Pada proses dakwahnya terdapat prinsip amar ma’ruf nahi mungkar, hal ini
sejalan dengan Q.S Ali imran/3:110.
Artinya: kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman
kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka,
di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang
yang fasik.16
Dari analisis hasil penelitian dan surah Ali imran ayat 110 menjelaskan
bahwa manusia yang terbaik diciptakan untuk beriman kepada Allah, dari jalan
yang Allah tentukan yaitu untuk memelihara kehidupan manuisa dari
kemungkaran dan menegakkan diatas yang ma’ruf, disertai dengan iman untuk
menentukan batas-batas mana yang ma’ruf dan mana yang mungkar tersebut.
16Departemen Agama RI: Al-Qur’an Tajwid dan Terjemah, (Bandung: CV Penerbit
Dipenogoro,2012), h.63.
59
Sampai hari ini jamaah menanggapi dengan adanya kegiatan dakwah amar
ma’ruf nahi mungkar yang dilaksanakan oleh Masjid Imam Syafi’i dengan segala
bentuk kegiatan yang telah penulis paparkan diatas bahwa mereka sangat antusias
dalam mengikuti pengajian-pengajian tersebut, dan mereka merasakan bertambah
besar fadhillah yang didapat baik didunia maupun diakhirat kelak. Selain itu pula
jadwal yang ditetapkan oleh pengurus yang begitu padat tidak membuat bosan
para jamaah, karena da’i yang memberikan materi dari berbagai kalangan profesi
disiplin ilmu.
Selain pengajian di Masjid Imam Syafi’i mediannya sudah dilengkapi
dengan media audio visual, karena di era teknologi informasi saat ini, peranan
new media dan sosial media dalam dakwah sangat penting. Dakwah tidak hanya
dilakukan di Masjid, tetapi juga dilakukan di Internet, kebutuhan masyarakat akan
informasi sudah menjadi kebutuhan pokok. Media yang digunakan di Masjid
Imam Syafi’i adalah media sosisal seperti facebook, twitter, instagram, whatsapp,
BBM dll. Selain sosial media Masjid Imam Syafii juga dilengkapi alat media
dakwah berupa papan tulis, kamera, audio dan televisi demi kemudahan para
jamaah untuk mendengarkan pengajian.
Dari analisis hasil penelitian bahwa di zaman modern ini sangat efektif
jika digunakan oleh subjek dakwah dengan memanfaatkan media sosial yang ada
sebagai sarana dakwah Islam. Dakwah melalui media sosial merupakan alternatif
dakwah selain dakwah via kontak langsung. Beberapa manfaat media social
sebagai media dakwah, diantaranya :
60
1. Mampu menembus batas ruang dan waktu dalam sekejap dengan biaya dan
energi yang relatif terjangkau,
2. Pengguna jasa internet setiap tahunnya meningkat drastis, ini berarti
berpengaruh pula pada jumlah penyerap misi dakwah.
3. Bisa diakses di mana saja dan kapan saja.
4. Para pakar dan ulama yang berada dibalik media dakwah via internet bisa lebih
konsentrasi dalam menyikapi setiap wacana dan peristiwa yang menuntut
status hukum syar’i,
5. Dakwah melalui internet telah menjadi salah satu pilihan masyarakat. Berbagai
situs mereka bebas memilih materi dakwah yang mereka sukai, dengan
demikian pemaksaaan kehendak bisa dihindari,
6. Cara penyampaian yang variatif telah membuat dakwah Islamiyah via internet
bisa menjangkau segmen yang luas.
b. Dakwah Bil Hal
Dakwah bil hal adalah kegiatan dakwah yang di sampaikan secara
perbuatan berupa bakti sosial.
Sesuai dengan penyajian data di atas, diketahui bahwa bakti sosial yang di
adakan oleh pengelola Masjid Imam Syafi’i biasanya di lakukan ketika hari libur
sekolah dan di adakannya dua ali dalam setahun, kegiatan ini juga di bantu oleh
remaja Masjid Imam Syafi’i dan Yayasan Al Umm. Bakti sosial yang di
laksanakan adalah donor darah, sunatan masal, cek kesehatan gratis, pasar murah,
bazar dan menerima pakaian layak pakai untuk disumbangkan nantinya,
61
Adapun dari hasil penelitian diatas bahwa kegiatan bakti sosial ini sangat
dirasakan manfaatnya oleh masyarakat kalangan bawah dan menengah, Bakti
sosial ini juga masuk dalam kategori dakwah yaitu dakwah bil hal (dakwah
dengan perbuatan), kegiatan bakti sosial ini sudah sangat membantu kepentingan
orang banyak dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan masyarakat saat ini
contohnya seperti donor darah, sunatan masal, cek kesehatan gratis, pasar murah,
bazar dan menerima pakaian layak pakai. Dengan kegiatan bakti sosial ini dakwah
tidak hanya berbentuk ceramah akan tetapi langsung tepat sasaran pada hal yang
benar dibutuhkan masyarakat banyak sehingga apa yang menjadi cita-cita dakwah
ala Rasulullah benar-benar terbukti nyata.
c. Dakwah Pendidikan
Dakwah Pendidikan adalah kegiatan dakwah yang di sampaikan secara
perbuatan berupa Taman Pendidikan Al-Qur’an
Salah satu Dakwah pendidikan di Masjid Imam Syafi’i adalah Taman
Pendidikan Al-Qur’an. Disini TPA sebagai lembaga pendidikan nonformal yang
mempunyai peran utama mengajarkan kemampuan membaca dan menulis Al-
Qur’an juga sangat berperan bagi perkembangan jiwa anak seperti pengetahuan
tentang ibadah, akidah, dan akhlak/akhlak. Mengingat bahwa materi yang
diajarkan tidak hanya terpaku pada materi baca tulis Al-Qur’an melainkan juga
memberikan materi tentang Ibadah, Aqidah Dan Akhlak yang bertujuan
mempersiapkan peserta didik menjadi pribadi yang Qur’ani dan menjadikan Al-
Qur’an sebagai pedoman dalam hidupnya.
62
pengelola bertujuan untuk meningkatkan kemampuan anak dalam belajar
dan membaca Al-Qur’an. Jadwal belajarnya dari hari senin sampai sabtu dan
waktunya siang hari jam 2 sampai jam 4 sore.
Dari hasil penelitian bahwa menurut penulis, Taman Pendidikan Al-Qur’an
ini sangat bagus untuk pendidikan anak-anak agar Memahami, meyakini dan
mengamalkan ajaran islam, Memiliki semangat mengkaji Al-Qur’an dan
mengembangkan ilmu pengetahuan, Memiliki dasar – dasar keterampilan sebagai
bekal hidup secara mandiri nantinya. Taman Pendidikan Al-Qur’an juga termasuk
dalam bentuk kegiatan dakwah, didalamnya ada dakwah dengan lisan, tulisan dan
perbuatan.
2. Tanggapan Masyarakat Terhadap Aktivitas Dakwah Di Masjid Imam
Syafi’i Kelurahan Pemurus Dalam Kecamatan Bajarmasin Selatan.
Berdasarkan data yang telah disajikan dan diuraikan pada bagian
penyajian data, bahwa masyarakat memberikan tanggapan yang berbeda tentang
kegiatan dakwah di Masjid Imam Syafi’i. Terlebih khusus pada sebagian isi
materinya, seperti disampaikan oleh Ustadz Ahmad Zainuddin Lc yang mana isi
materi tersebut telah menyinnggung masyarakat Kelurahan Pemurus Dalam dan
sikap mereka dalam menyampaikan dakwahnya.
Terkait Ustadz Ahmad Zainuddin Lc yang pernah menyampaikan materi
tentang masalah bid’ah di salah satu video di youtube. Beliau berpendapat bahwa
bid’ah adalah sebuah perbuatan tercela dalam agama, baik orang lain mengatakan
adanya bid’ah hasanah ataupun tidak adanya bid’ah hasanah, beribadah tanpa
63
ilmu yang mendasar dari Al-Qur’an dan Hadis adalah tercela dalam Agama.
Beliau mengutip perkataan Umar bin Abdul Aziz yang di nukil oleh Imam Ahmad
: “barang siapa yang beramal tanpa ilmu, maka dia lebih banyak merusak
dibandingkan dengan memperbaiki”. Maka beliau mengaitkan perkataan Umar
bin Abdul Aziz dengan bid’ah bahwa beramal dengan bid’ah merusak lebih
banyak daripada memperbaiki.
kaum wahabi juga menjelaskan mengenai tauhid uluhiyyah kaum Wahhabi
menegaskan bahwa dengan tauhid uluhiyyah, ibadah semata-mata hanya untuk
Allah Swt, dan seseorang tidak boleh menyekutukan-Nya. Dengan rumusan ini,
kaum Wahhabi melarang tawasul, tabaruk, takzim/penghormatan kepada para
Rasul dan kaum saleh, baik yang sudah wafat maupun yang masih hidup. Praktik
tawasul, tabaruk, takzim itu dalam pandangan wahhabi sama dengan menyembah
selain Allah, sebuah kemusyrikan.17
Muhammad bin Abdul Wahhab berkata pada salah satu risalahnya
“Barang siapa yang menginginkan sesuatu dari kuburan, pohon, bintang, para
Malaikat atau para Rasul, dengan tujuan untuk memperoleh manfaat atau
menghilangkan bahaya maka dia telah menjadikannya sebagai Tuhan selain Allah.
Muhammad bin Abdul Wahhab juga berkata pada salah satu risalahnya
yang lain “Barang siapa yang bertabaruk kepada batu atau kayu, atau menyentuh
kuburan atau kubah dengan tujuan untuk mengambil berkah kepada mereka,
17A. Shihabuddin, Membongkar Kejumudan: Menjawab Tuduhan-Tuduhan Salafi
Wahabi, (Jakarta. Mizan,2013), h. 25.
64
berarti dia telah menjadikan mereka sebagai Tuhan-Tuhan yang lain”. (aqa’id al-
islam muhammad bin abdul wahab).18
Terdapat kecenderungan kuat bahwa bagi kaum wahhabi definisi ibadah
hanya berurusan dengan bentuk lahiriahnya saja, ketika mereka melihat seorang
peziarah kuburan Rasulullah Saw, menciumi makam Rasulullah Saw atau makam
para Waliyullah maka dengan serta-merta mereka terbayang di dalam benak
mereka seorang musrik yang menciumi berhalanya lalu dengan segera kaum
wahahabi memvonis bahwa seorang muslim yang menciumi kuburan sebagai
seorang musyrik.
Pikiran seperti itu adalah keliru, Jika semata-mata bentuk lahiriah menjadi
sandaran utama untuk menetapkan kesyirikan atau kekufuran, tentu kaum
wahhabi pun mengafirkan seluruh kaum muslim yang mencium Hajar Aswad.
Tentu kenyataanya tidak demikian, kaum muslim yang mencium Hajar Aswad
perbuatannya itu dihitung sebagai salah satu bentuk ekspresi tauhid murni.
Imam muslim meriwayatkan sebuah hadis, bahwa Usamah bin Zaid r.a
telah membunuh seorang pimpinan laskar kafir yang terjatuh pedangnya. Si kafir
kala itu dengan wajah tidak serius mengucap syahadat. Namun Usamah tetap
menebas lehernya. Mendengar kejadian itu Rasulullah Saw sedemikian murka lau
memanggil Rasulullah seraya bersabda, ”apakah engkau membunuhnya padahal
dia telah berucap Lailahailallah?. Usamah r.a menjawab: kafir itu hanya
bermaksud ingin menyelamatkan diri wahai Rasulullah. Beliau bangkit dari
18Ibid, h. 26.
65
duduknya dengan wajah merah dan membentak Usamah, “apakah engkau telah
belah sanubarinya ? hingga engkau tahu isi hatinya”. (Perkataan ini diulangi tiga
kali) sampai akhir hadis.19
Selain itu mereka juga membid’ahkan masalah mengikut kepada imam
mazhab yang empat, Izuddin bin Abdussalam menjelaskan dalam kitabnya
Qawa’idu Al-ahkam: Orang-orang awam dikecualikan dari orang yang mampu
berijtihad. Maka tugas mereka adalah taklid karena mereka tidak mampu
mengetahui hukum dengan jalan ijtihad. Berbeda dengan seorang mujtahid yang
memang memiliki kemampuan analisis untuk melahirkan satu hukum. Orang yang
taklid kepada seorang imam (dalam satu mazhab) kemudian dia ingin taklid
kepada imam yang lain, apa boleh yang demikian? Dalam hal ini terdapat khilaf
(perbedaan), Dan yang terpilih adalah melakukan penilaian (Tafshil) yakni:
- Jika mazhab tempat dia hendak pindah itu termasuk mazhab yang menolak
hukum dalam masalah tersebut karena penolakan itu pastilah disebabkan
kebatalannya.
- Jika dua mazhab itu berdekatan (keputusan hukumnya dalam masalah itu)
maka boleh taklid dan boleh pula berpindah-pindah. Hal ini karena sejak
zaman sahabat hingga munculnya empat imam mazhab, kaum muslimin
senantiasa bertaklid kepada setiap ulama yang mereka temui. Dan sikap
mereka yang seperti itu tidak pernah diingkari oleh seseorang yang patut
19Ibid, h.27.
66
dijadikan panutan. Andai yang demikian itu batal, niscaya mereka akan
mengingkarinya.20
Allah Swt Berfirman dalam Q.S An-Nahl: 16
),
Artinya : Dan kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki
yang Kami beri wahyu kepada mereka; Maka bertanyalah kepada orang yang
mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.
Allah Swt hanya mencela orang-orang kafir yang taklid kepada nenek
moyang mereka yang tidak mempunyai akal dan tidak pula mendapat petunjuk,
dan Allah tidak mencela orang-orang yang taklid kepada para ulama yang
mendapat petunjuk, bahkan Allah memerintahkan mereka untuk bertanya kepada
ahlu al-dzikir (yakni para Ulama).21
Perbedaan pendapat antara kaum muslim itu akan selalu ada tetapi bukan
untuk dipertentangkan dan dipertajam apalagi saling menyesatkan dan
mengafirkan. Bagaimanapun sikap ekstrem apalagi kepada sesama muslim atas
perbedaan pendapat adalah tanda ketidakdewasaan beragama. Alangkah baiknya
jika perbedaan faham antara kaum muslim ini di selesaikan dengan berdialog
yang baik. Allah Swt berfirman Q.S An-Nahl: 125
20Ibid, h.64
21 Ibid, h.66.
67
Artinya : Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-
Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.22
Dalam sebuah hadis Rasulullah Saw bersabda : Wahai sekalian manusia,
sebarkanlah salam, berikanlah makanan, sambungkanlah hubungan persaudaraan
dan dirikanlah shalat ditengah malam, niscaya kalian akan masuk surga dengan
penuh keselamatan.
Kunci masuk surga tidak cukup dengan hanya melakukan shalat tengah
malam saja, tapi harus ada upaya untuk menyebarkan salam, memberi bantuan
dan menyambung tali persaudaraan. Tanpa ketiga upaya ini, sebagian gerigi kunci
surga telah hilang. Apabila perbedaan faham disikapi dengan saling sesat-
menyesatkan, sudah tentu akan mengakibatkan permusuhan, membuat kesulitan
dan memutuskan tali persaudaraan.23
22 Departemen Agama RI: Al-Qur’an Tajwid dan Terjemah, (Bandung: CV Penerbit
Dipenogoro, 2012), h.281.
23A. Shihabuddin, Membongkar Kejumudan: Menjawab Tuduhan-Tuduhan Salafi
Wahabi, (Jakarta. Mizan, 2013), h. 120.
68
Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat di Kelurahan Pemurus
Dalam. Masyarakat disana menanggapi ada yang positif dan ada juga yang negatif
terahadap dakwah di Masjid Imam Syafi’i. Menurut mereka dari segi positif
adalah media yang digunakan dalam kegiatan berdakwah sangat modern dan
cocok untuk zaman sekarang. Selain itu, sosialnya kepada masyarakat sangat
tinggi contohnya mengadakan kegiatan sunatan masal, pasar murah, bazar dan
menyumbangkan pakaian kepada yang membutuhkan. Sedangkan mereka yang
menyatakan negatif beranggapan bahwa sikap dari juru dakwah yng mengisi
pengajian di Masjid Imam Syafi’i kurang baik karena suka menyalahkan orang
lain yang tidak sepaham, menganggap kafir orang lain dan suka membid’ahkan
jamaah yang selain mereka.
top related