bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1.1...
Post on 26-Apr-2019
218 Views
Preview:
TRANSCRIPT
35
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian
1. Gambaran umum SMA Negeri 3 Salatiga
SMA Negeri 3 Salatiga adalah Eks SPG Negeri Salatiga, sesuai dengan
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor :
0519/O/191 tanggal : 5 September 1991 tentang Pengalihan Fungsi Sekolah
Pendidikan Guru (SPG) Negeri Salatiga menjadi SMA Negeri 3 Salatiga dengan
Riwayat Singkat :
1. Sejak Penjajahan Jepang sekolah ini digunakan untuk Sihang Gakko
2. Pada jaman penjajahan Belanda, sekolah ini digunakan sebagai Gauverment
Jongens Normal Schol
3. Tahun 1945-1947 digunakan untuk Sekolah Guru Laki-Laki (SGL)
4. Pada pendudukan Belanda tahun 1948 hingga tahun 1950 digunakan oleh
tentara Belanda.
5. Tahun 1950-1951 digunakan oleh Tentara Nasional
6. Tahun 1951 digunakan lagi untuk Sekolah Pendidikan Guru (SGB) hingga
tahun 1960 dengan nama SGB Negeri 1.
7. Tahun 1959-1960 dipakai bersama-sama oleh SGB Negeri I dan SGTK
Negeri.
8. Tahun 1960-1964 digunakan untuk SGTK Negeri. Sejak Tahun 1964 SGA
dan SGTK diintegrasikan menjadi SPG hingga tahun 1991.
9. Tahun 1991 SPG Negeri Salatiga dialih fungsikan menjadi SMA Negeri 3
Salatiga.
2. Identitas SMA Negeri 3 Salatiga
1. Nama Sekolah : SMA Negeri 3 Salatiga
2. NIS/NPSN : 3001036204003 / 20328449
3. Terakreditasi : A (Amat Baik)
SK BASN Prov. Jateng : No. Prop-03 Ma-006646Tgl. 29/09/2007)
36
4. Alamat : Jalan Kartini No.34
5. No. Telpon : (0298) 323300
6. Kode Pos : 50711
7. Kelurahan : Salatiga
8. Kecamatan : Sidorejo
9. Kota : Salatiga
10. Propinsi : Jawa Tengah
11. Tahun Berdiri : 15 Juli 1991 ( Alih fungsi SPGN)
Kepmendikbud : 0519/O/1991 Tgl. 5 September 1991
12. Nama Bank : BPD Cabang Salatiga
13. Web : www.sman3salatiga.com
14. e-mail : www.sman_3_salatiga@yahoo.com
3. KEPALA SEKOLAH
1. Drs. H. Gunadi : 1991 – 1992
2. Sumardi Hardo, BA. Dipl. Tels. : 1992 – 1996
3. Drs. Murdiono : 1996 – 2005
4. Drs. Sujit Mudjirno, S.IP, M.Pd. : 2005 – 2012
5. Drs. Suyitno, M.Pd : 2012 – 2016
6. Dra. Yuliati Eko Atmojo, M.Pd : 2016 -
4. Visi, Misi, dan Tujuan SMA Negeri 3 Salatiga
1. Visi Sekolah
“UNGGUL PRESTASI, SERASI DALAM BUDI PEKERTI,
BERDAYA SAING GLOBAL”.
2. Misi Sekolah
1. Mewujudkan Rintisan Sekolah Kategori Mandiri menuju pengembangan
Sekolah bertaraf Internasional
37
2. Meningkatkan prestasi Akademik dan Non Akademik serta
Pengembangan kreatifitas siswa (Multiple Intelengency/ Keberbakatan
Majemuk).
3. Melakukan Inovasi dalam proses pembelajaran.
4. Meningkatkan profesionalisme Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
5. Meningkatkan kemampuan berbahasa Asing
6. Meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
7. Mewujudkan Lingkungan sekolah yang menunjang suasana
pembelajaran yang menyenangkan (Joyfull Learning) yang demokratis.
8. Melaksanakan manajemen berbasis sekolah dan menggalang partisipasi
masyarakat.
9. Mewujudkan tata krama dalam hubungan antar warga sekolah.
10. Membentuk peserta didik yang berakhlak dan berbudi pekerti luhur
3. Tujuan Sekolah
1. Sebagai Rintisan sekolah Kategori Mandiri menuju Sekolah Bertaraf
Internasional.
2. Inovasi Pembelajaran Bervariasi sesuai Kompetensi (Problem Based
Learning, Inquiry Based Learning, Project Based Learning, Contextual
Teaching and Learning)
3. Peningkatan prestasi akademik (IMO, IPHO, ICHO, IBO. Komputer,
Astronomi, Debat Bahasa Inggris, Layanan Anak berbakat) dan non
akademik, (seni, olahraga, pramuka)
4. Peningkatan profesionalisme Pendidik dan Tenaga Kependidikan
menyosong sertifikasi pendidik serta penataan administrasi sekolah
berbasis Komputer (TIK)
5. Peningkatan profesionalisme Pendidik dan Tenaga Kependidikan, serta
kemampuan siswa dalam berbahasa Inggris
6. Pemantapan Ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
7. Terciptanya kondisi peserta didik yang berbudi pekerti luhur dan
berakhlak mulia.
38
8. Lingkungan Sekolah yang menyenangkan, “hidup sehat ramah
lingkungan” yang menunjang “Joyfull Learning” yang demokratis
9. Schooll Based Management, dalam berbagai aspek kehidupan warga
sekolah serta pemberdayaan partisipasi masyarakat terhadap pendidikan
10.Terciptanya hubungan antar warga sekolah yang santun, dan ramah.
4.1.2 Gambaran Subjek Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IPS tahun ajaran
2016/2017 semester 1 dan II yang berjumlah 115 siswa terdiri dari kelas X IPS
1 yang berjumlah 29 siswa, kelas X IPS 2 berjumlah 30, kelas X IPS 3
berjumlah 28 dan kelas X IPS 4 berjumlah 28 siswa. Sedangkan untuk sampel
diambel dari populasi siswa kelas X IPS SMA Negeri 3 Salatiga tahun ajaran
2016/2017, tehnik pengambilan sampel dengan menggunakan rumus slovin
sehingga didapat jumlah sampel sebanyak 89 siswa.
4.2 Uji Intrumen Penelitian
4.2.1 Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2014:121) mengatakan bahwa instrumen yang valid
berarti instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya
diukur. Ketentuan dalam uji validitas dalam penelitian ini dinyatakan valid jika
item isntrumen memiliki koefisien di atas 0,3, (rhitung < rtabel), namun jika
koefisien di bawah 0,3, (rhitung<rtabel) maka instrumen tidak valid. Hasil uji
instrumen motivasi belajar, kedisiplinan belajar dan kemandirian belajar siswa
kelas X IPS di SMA Negeri 3 Salatiga. Adapun rtabel dalam penelitian ini
sebesar 0,361 yang artinya bahwa jika nilai rhitung lebih besar dari 0,361 maka
dinyatakan valid, namun jika nilai rhitung lebih kecil dari rtabel dinyatakan tidak
valid.
39
Tabel 4.1 Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen Motivasi Belajar,
Kedisiplinan Belajar dan Kemandirian Belajar
Variabel Item Pertanyaan Besar Korelasi
(r)
Tabel Korelasi (r
tabel)
Keterangan
Motivasi Belajar
(X1)
1 .128 0,361 TIDAK VALID
2 .540 0,361 VALID
3 .617 0,361 VALID
4 .679 0,361 VALID
5 .371 0,361 VALID
6 .433 0,361 VALID
7 .660 0,361 VALID
8 .373 0,361 VALID
9 .226 0,361 TIDAK VALID
10 .716 0,361 VALID
11 .524 0,361 VALID
12 .308 0,361 TIDAK VALID
13 .409 0,361 VALID
14 .507 0,361 VALID
15 .461 0,361 VALID
Kedisiplinan
Belajar
(X2)
1 .433 0,361 VALID
2 .582 0,361 VALID
3 .646 0,361 VALID
4 .476 0,361 VALID
5 .548 0,361 VALID
6 .597 0,361 VALID
7 .623 0,361 VALID
8 .206 0,361 TIDAK VALID
9 .403 0,361 VALID
10 -102 0,361 TIDAK VALID
11 .544 0,361 VALID
12 .296 0,361 TIDAK VALID
13 .531 0,361 VALID
14 .494 0,361 VALID
15 .325 0,361 TIDAK VALID
Kemandirian
Belajar
(Y)
1 .159 0,361 TIDAK VALID
2 .498 0,361 VALID
3 .726 0,361 VALID
4 .779 0,361 VALID
5 .533 0,361 VALID
6 .398 0,361 VALID
7 .764 0,361 VALID
8 .248 0,361 TIDAK VALID
9 .534 0,361 VALID
10 .428 0,361 VALID
11 .607 0,361 VALID
12 .414 0,361 VALID
13 .572 0,361 VALID
14 .631 0,361 VALID
15 .598 0,361 VALID
Sumber : Data primer yang diolah, 2017.
40
Berdasarkan tabel 4.1 yaitu pengujian validitas pada setiap item
pernyataan dari variabel motivasi belajar, kedisplinan belajar dan kemandirian
belajar. Besarnya nilai hitung pada tiap item pernyataan lebih besar dari nilai r
hitung dinyatakan valid. Untuk n = 30, nilai r pada r tabel adalah 0.361 maka item
pernyataan yang lebih dari 0,361 dapat dikatakan layak untuk dujikan dan
disebarkan pada sejumlah 89 sampel dengan menggunakan simple random
sampling. Hasil yang di dapat setelah di hitung uji validitas dari 15 item
pernyataan motivasi belajar di dapat 3 pernyataan yang tidak valid karena nilai r
lebih kecil dari 0,361 sehingga 12 pernyataan motivasi belajar dinyatakan valid.
Pernyataan dari variabel kedisiplinan belajar di dapat 4 pernyataan yang tidak
valid karena nilai r lebih kecil dari 0,361 dan yang valid 11 pernyataan,
pernyataan dari variabel kemandirian belajar di dapat 2 pernyataan yang tidak
valid karena nilai r lebih kecil dari 0,361 sehingga 13 pernyataan di katakan valid.
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Instrumen Motivasi Belajar
Variabel Item Pertanyaan Besar Korelasi
(r)
Tabel Korelasi (r
tabel)
Keterangan
Motivasi Belajar
(X1)
2 .540 0,361 VALID
3 .617 0,361 VALID
4 .679 0,361 VALID
5 .371 0,361 VALID
6 .433 0,361 VALID
7 .660 0,361 VALID
8 .373 0,361 VALID
10 .716 0,361 VALID
11 .524 0,361 VALID
13 .409 0,361 VALID
Sumber : SPSS 16.0 (data diolah)
Tabel 4.2 Menunjukan hasil validitas instrumen motivasi belajar dari 15
pernyataan tentang motivasi ada 12 item instrumen dinyatakan valid.Intrumen
yang di isi oleh sampel yaitu siswa kelas X IPS di SMA Negeri 3 Salatiga ini
untuk mengukur variabel motivasi (X1).
41
Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Kedisiplinan Belajar
Variabel Item Pertanyaan Besar Korelasi
(r)
Tabel Korelasi (r
tabel)
Keterangan
Kedisiplinan
Belajar
(X2)
1 .433 0,361 VALID
2 .582 0,361 VALID
3 .646 0,361 VALID
4 .476 0,361 VALID
5 .548 0,361 VALID
6 .597 0,361 VALID
7 .623 0,361 VALID
9 .403 0,361 VALID
11 .544 0,361 VALID
13 .531 0,361 VALID
14 .494 0,361 VALID
Sumber : SPSS 16.0 (data diolah)
Tabel 4.3 Menunjukan hasil validitas instrumen kedisiplinan belajar dari 15
pernyataan tentang kedisiplinan belajar ada 11 item instrumen dinyatakan valid..
Instrumen yang di isi oleh sampel yaitu siswa kelas X IPS di SMA Negeri 3
Salatiga ini untuk mengukur variabel kedisiplinan belajar (X2) .Hasil ini diperoleh
dari penghitungan SPSS 16.0.
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Kemandirian Belajar
Variabel Item Pertanyaan Besar Korelasi
(r)
(r tabel) Keterangan
Kemandirian
Belajar
(Y)
2 .726 0,361 VALID
4 .779 0,361 VALID
5 .533 0,361 VALID
6 .398 0,361 VALID
7 .764 0,361 VALID
9 .534 0,361 VALID
10 .428 0,361 VALID
11 .607 0,361 VALID
12 .414 0,361 VALID
13 .572 0,361 VALID
14 .631 0,361 VALID
15 .598 0,361 VALID
Sumber : SPSS 16.0 (data diolah)
Tabel 4.4 Menunjukan hasil validitas instrumen kemandirian belajar dari 15
pernyataan tentang kemandirian belajar ada 13 item instrumen dinyatakan
valid.Intrumen yang di isi oleh sampel yaitu siswa kelas X IPS di SMA Negeri 3
Salatiga ini untuk mengukur variabel kemandirian belajar (Y).
42
4.2.2 Uji Reliabilitas
Menurut Sugiyono (2014:257) dalam pengujian reliabilitas ini
menggunakan rumus alpha cronbrach, dimana suatu kuesioner atau pernyataan
dikatakan reliabel jika nilai alpha cornbrach > 0,6. Hasil perhitungan reliabilitas
dengan menggunakan SPSS adalah sebagai berikut :
Tabel 4.5 Hasil Pengujian Reliabilitas
Variabel α Hitung Standar α Keterangan
Motivasi Belajar 0,826 0,6 Reliabel
Kedisiplinan Belajar 0,668 0,6 Reliabel
Kemandirian Belajar 0,877 0,6 Reliabel
Sumber: Data Primer Yang Diolah,2017
Tabel 4.5 menunjukan bahwa koefisien korelasi dari instrumen variabel
motivasi belajar (X1) adalah 0,826 , kedisiplinan belajar (X2) adalah 0,668 dan
koefisien korelasi dari instrumen kemandirian belajar (Y) adalah 0,877.
Berdasarkan hasil uji reabilitas dapat dinyatakan bahwa instrumen variabel
motivasi belajar (X1), kedisiplinan belajar (X2) dan kemandirian belajar (Y)
adalah reliabel.
4.3 Tehnik Analisis data
4.3.1 Analisis Pendahuluan
4.3.1.1 Analisis Statistik Deskriptif
Menurut Sugiyono (2015:207) statistik deskriptif adalah statistik yang
digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud
membuta kesimpulan yang berlaku untuk umum.
Penelitian ini berasal dari data variabel motivasi belajar (X1), kedisiplinan
belajar (X2), kemandirian belajar (Y). Analisis deskriptif dengan hasil jumlah
data, range, minimum, mean dan standar deviasi serta varians. Data diolah dengan
menggunakan bantuan program SPSS 16.0
43
Tabel 4.6 Deskriptif Statistik Motivasi Belajar, Kedisiplinan Belajar dan
Kemandirian Belajar Siswa kelas X IPS Pada Mata Pelajaran
Ekonomi di SMA Negeri 3 Salatiga
Descriptive Statistics
Variabel
N Range Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation Variance
Motivasi 89 30 29 59 47.46 5.741 32.956
kedisiplinan 89 27 25 52 40.51 6.227 38.776
kemandirian 89 36 24 60 43.37 7.065 49.918
Valid N (listwise) 89
Sumber: SPSS 16.00 (Data diolah)
Berdasarkan tabel 4.6 menggunakan SPSS 16.0 variabel motivasi belajar
menunjukkan jumlah data (N) sebanyak 89 dan mempunyai nilai maksimum
59,00 dan nilai minimum 29,00 sehingga mempunyai rata-rata (mean) 47,46 yang
berarti bahwa data motivasi belajar dalam penelitian ini pada kisaran (mean)
47,46 sedangkan variance sebesar 32,956 yang berarti persebaran nilai hasil
penelitian terhadap rata-rata. Nilai Standar deviasi 5,741. Variabel kedisiplinan
belajar menunjukkan jumlah data (N) sebanyak 89 dan mempunyai nilai
maksimum 52 dan nilai minimum 25 sehingga mempunyai rata-rata (mean) 40,51
yang berarti bahwa kedisiplinan belajar dalam penelitian ini pada kisaran 40,51
sedangkan variansi sebesar 38,776 yang berarti persebaran nilai hasil penelitian
terhadap rata-rata.Nilai standar deviasi variabel kemandirian belajar 6,227.
Variabel kemandirian belajar menunjukkan jumlah data (N) sebanyak 89 dan
mempunyai nilai maksimum 60 dan nilai minimum 24 sehingga mempunyai rata-
rata (mean) 43,37, sedangkan variansi sebesar 49,918.
44
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi variabel Motivasi Belajar Siswa Kelas X IPS
Berdasarkan tabel 4.7 distribusi frekuensi variabel motivasi belajar siswa kelas X
IPS di SMA Negeri 3 Salatiga pada mata pelajaran ekonomi menjelaskan bahwa 2
responden berada pada kategori sangat rendah (2,2%), terdapat 3 responden
berada pada kategori rendah (3,4%), terdapat 16 responden berada pada kategori
sedang (18,0%), terdapat 28 responden berada pada kategori tinggi (31,5%),
terdapat 29 responden berada pada kategori tinggi (32,6%), terdapat 10 responden
berada pada kategori tinggi (11,2%) dan terdapat 1 responden berada pada
kategori sangat tinggi (1,1%).
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi variabel Kedisiplinan Belajar Siswa
Kelas X IPS
Sumber: SPSS 16.00 (Data diolah
Berdasarkan tabel 4.8 distribusi frekuensi variabel kedisiplinan belajar siswa
kelas X IPS di SMA Negeri 3 Salatiga pada mata pelajaran ekonomi menjelaskan
bahwa 23 responden (25,8%) memperoleh skor di sekitar rata-rata bervariasi
adalah 40-44. Terdapat 23 responden (25,8%) memperoleh skor di sekitar rata-
rata antara 45-49. Terdapat 38 responden (41,7%) memperoleh skor di bawah
rata-rata. Sisanya 5 responden (5,6%) memperoleh di atas rata-rata bervariasi
antara 50-54.
No Interval
Nilai
f Presentase Kumulatif
(%)
Kategori
1 29-33 2 2,2 2,2 Sangat Rendah
2 34-38 3 3,4 5,6 Rendah
3 39-43 16 18,0 23,6 Sedang
4 44-48 28 31,5 55,1 Sedang
5 49-53 29 32,6 87,6 Tinggi
6 54-58 10 11,2 98,9 Tinggi
7 59-63 1 1,1 100 Sangat Tinggi
Total 89 100
No Interval
Nilai
f Presentase Kumulatif
(%)
Kategori
1 25-29 6 6,7 6,7 Sangat rendah
2 30-34 11 12,4 19,1 Rendah
3 35-39 21 23,6 42,7 Rendah
4 40-44 23 25,8 68,5 Sedang
5 45-49 23 25,8 94,4 Tinggi
6 50-54 5 5,6 100 Sangat Tinggi
Total 89 100
Sumber : SPSS (data di olah)
45
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi variabel Kemandirian Belajar
Siswa Kelas X IPS
Berdasarkan tabel 4.9 distribusi frekuensi variabel kemandirian belajar
siswa kelas X IPS di SMA Negeri 3 Salatiga pada mata pelajaran ekonomi
menjelaskan bahwa 3 responden berada pada kategori sangat rendah (3,7%),
terdapat 34 responden berada pada kategori rendah (38,2%), terdapat 25
responden berada pada kategori sedang (28,1), terdapat 26 responden berada
pada kategori tinggi (29,2%) dan terdapat 1 responden berada pada kategori
sangat tinggi (1,1%).
4.3.2 Uji Prasyarat Analisis
4.3.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas adalah uji yang dilakukan dengan tujuan untuk menilai
sebaran data pada sebuah sekelompok data atau variabel berdistribusi normal atau
tidak. Uji normalitas berguna untuk menentukan data yag telah dikumpulkan
berdistribusi normal atau di ambil dari populasi normal. Uji normalitas dalam
penelitian ini dengan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov. Uji normalitas
Kolmogorov-Smirnov adalah uji beda antara data yang diuji normalitasnya
dengan data normal baku. Jika signifikansi diatas 0,05 maka data dinyatakan
terdistribusi normal. Uji normalitas ini bertujuan untuk menguji kenormalan
distibusi sebaran skor variabel. Variabel yang diuji adalah variabel dependen
(kemandirian belajar) dan independen (motivasi belajar dan kedisiplinan belajar).
No Interval
Nilai
f Presentase Kumulatif
(%)
Kategori
1 24-29 3 3,4 3,4 Sangat Rendah
2 30-35 8 9,0 12,4 Rendah
3 36-41 26 29,2 41,6 Rendah
4 42-47 25 28,1 69,7 Sedang
5 48-53 20 22,5 92,1 Tinggi
6 54-59 6 6,7 98,9 Tinggi
7 60-65 1 1,1 100 Sangat Tinggi
Total 89 100
Sumber : SPSS 16.0 data diolah
46
Tabel 4.10 Hasil Normalitas Variabel Motivasi Belajar, Kedisiplinan belajar
dan Kemandirian Belajar Siswa Kelas X IPS di SMA Negeri 3 Salatiga
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
motivasi kedisiplinan Kemandirian
N 89 89 89
Normal Parametersa Mean 47.46 40.51 43.37
Std. Deviation 5.741 6.227 7.065
Most Extreme
Differences
Absolute .087 .079 .054
Positive .049 .050 .054
Negative -.087 -.079 -.047
Kolmogorov-Smirnov Z .817 .749 .511
Asymp. Sig. (2-tailed) .517 .629 .957
Sumber: SPSS 16.00 (Data diolah)
Berdasarkan tabel 4.10 menunjukkan bahwa perhitungan hasil signifikansi
(0,517) lebih besar jika dibandingkan dengan alpha (α =0,05) sehingga data yang
diperoleh pada variabel motivasi belajar normal. Perhitungan hasil signifikan
(0,629) lebih besar jika dibandingkan dengan alpha (α =0,05) sehingga data yang
diperoleh pada variabel kedisiplinan belajar normal. Perhitungan hasil signifikansi
(0,957) lebih besar dibandingkan alpha (α =0,05) sehingga data yang diperoleh
pada variabel kemandirian belajar normal.
4.3.2.2 Uji Linieritas
Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai
hubungan yang linier atau tidak secara signifikan. Penggunaan metode linier
dikatakan tepat dan dapat digunakan nilai probabilitas. Pada tabel anova tertulis
Sig dengan tarafnya (0,05 atau 0,01). Jika probabilitas > 0,05 maka model ditolak
dan jika probabilitas <0,05 maka model diterima.
47
Tabel 4.11 Hasil Uji Linieritas Motivasi Belajar
terhadap Kemandirian Belajar
Sumber: SPSS 16.00 (Data diolah)
Berdasarkan tabel 4.11 menjelaskan bahwa Fhitung=0,789<Ftabel=3,10 dan nilai
signifikan pada linearity sebesar 0,727. Karena signifikansi lebih dari 0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa antara variabel motivasi belajar dan kemandirian belajar
terdapat pengaruh yang linear. Hal ini sesuai dengan syarat uji liniearitas yaitu
apabila probabilitas < 0,05. Dari tabel 4.11 menjelaskan nilai probabilitas =
0,000<0,05
Tabel 4.12 Hasil Uji Linieritas Kedisiplinan Belajar
Terhadap Kemandirian Belajar
ANOVA Table
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
kemandirian *
kedisiplinan
Between
Groups
(Combined) 2928.647 22 133.120 6.001 .000
Linearity 2336.028 1 2336.028
105.3
04 .000
Deviation from
Linearity 592.619 21 28.220 1.272 .227
Within Groups 1464.117 66 22.184
Total 4392.764 88
Sumber: SPSS 16.00 (Data diolah)
Berdasarkan tabel 4.12 menjelaskan bahwa Fhitung=1,272<Ftabel=3,10 dan
nilai signifikan pada linearity sebesar 0,227. Karena signifikansi lebih dari 0,05
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Kemandirian
motivasi
Between
Groups
(Combined) 2452.772 23 106.642 3.573 .000
Linearity 1934.823 1 1934.823 64.827 .000
Deviation from
Linearity 517.949 22 23.543 .789 .727
Within Groups 1939.992 65 29.846
Total 4392.764 88
48
maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel motivasi belajar dan kemandirian
belajar terdapat pengaruh yang linear. Hal ini sesuai dengan syarat uji liniearitas
yaitu apabila probabilitas < 0,05. Dari tabel 4.12 menjelaskan nilai probabilitas =
0,000<0,05).
4.3.3 Pengujian Hipotesis
Pengaruh Motivasi Belajar dan Kedisiplinan Belajar Terhadap Kemandirian
Belajar Siswa Kelas X IPS pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 3
Salatiga. (Y=a+bx1+bx2). Hipotesis dalam penelitian ini yaitu terdapat pengaruh
motivasi belajar dan kedisiplinan belajar terhadap kemandirian belajar siswa kelas
X IPS mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 3 Salatiga. Besarnya Motivasi
Belajar (X1) dan Kedisiplinan Belajar(X2) terhadap Kemandirian Belajar siswa
kelas X IPS pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 3 Salatiga digunakan
analisis regresi berganda. Adapun pengujian hipotesisnya sebagai berikut :
Ha : Terdapat pengaruh motivasi belajar dan kedisiplinan belajar terhadap
kemandirian belajar siswa kelas X IPS pada mata pelajaran ekonomi di
SMA Negeri 3 Salatiga.
Ho : Tidak terdapat pengaruh motivasi belajar dan kedisiplinan belajar terhadap
kemandirian belajar siswa kelas X IPS pada mata pelajaran ekonomi di
SMA Negeri 3 salatiga
4.3.4 Analisis Lanjutan
4.3.4.1 Regresi Sederhana Motivasi Belajar terhadap Kemandirian Belajar
Analisis regresi sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh satu
variabel independen terhadap variabel dependen. Penelitian ini melakukan analisis
regresi sederhana pada variabel motivasi belajar (X1) terhadap variabel
kemandirian belajar (Y). Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar (X1)
terhadap kemandirian belajar (X2). Persamaan regresi sederhana motivasi belajar
terhadap kemandirian belajar dalah sebagai berikut :
Y=a+b1X1
49
Tabel 4.13 Regresi Sederhana Motivasi Belajar terhadap Kemandirian
Belajar
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 4.605 4.718 .976 .332
motivasi .817 .099 .664 8.276 .000
Sumber : Data primer yang diolah,2017
Berdasarkan tabel 4.13 menunjukkan regresi variabel motivasi belajar
terhadap kemandirian belajar siswa yaitu Y=4,605+0,817X1 yang artinya jika
motivasi belajar meningkat 1% maka akan meningkatkan kemandirian belajar
sebesar 0,817. Berdasarkan hasil penelitian ini maka ada pengaruh positif
antara motivasi belajar terhadap kemandirian belajar siswa, semakin tinggi
motivasi belajar maka semakin tinggi pula kemandirian belajar siswa.
4.3.4.2 Regresi Sederhana Kedisiplinan Belajar Terhadap Kemandirian
Belajar
Persamaan regresi sederhana kedisiplinan belajar terhadap kemandirian
belajar adalah sebagai berikut : Y=a+b1X2
Tabel 4.14 Regresi Sederhana Kedisiplinan Belajar
terhadap Kemandirian Belajar
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 9.856 3.411 2.890 .005
kedisiplinan .827 .083 .729 9.941 .000
a. Dependent Variable: kemandirian
Sumber : Data primer yang diolah,2017
Berdasarkan tabel 4.14 menunjukkan regresi sederhana variabel kedisiplinan
belajar terhadap kemandirian belajar siswa yaitu Y = 9,856 + 0,827 yang artinya
jika kedisiplinan belajar meningkat 1% maka akan meningkatkan kemandirian
50
belajar sebesar 0,827. Berdasarkan hasil penelitian ini maka ada pengaruh positif
antara kedisiplinan belajar terhadap kemandirian belajar siswa, semakin tinggi
kedisiplinan belajar maka semakin tinggi pula kemandirian belajar siswa.
4.3.4.3 Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda bertujuan untuk mencari besarnya pengaruh
antara dua variabel bebas (X) yang meliputi variabel motivasi belajar (X1) dan
kedisiplinan belajar (X2) secara bersama-sama dengan variabel Y yaitu
kemandirian belajar.Persamaan dalam analisis regresi berganda sebagai berikut :
Y = a +b1X1+b2X2
4.3.3.4 Pengujian Hipotesis Secara parsial (Uji t)
Uji t berguna untuk menunjukkan pengaruh secara individu variabel bebas
yang ada di dalam model terhadap variabel terikat sehingga dapat mengetahui
pengaruh suatu variabel bebas terhadap variabel terikat. Apabila nilai sig t hitung
lebih kecil dari 0,05 maka variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap variabel terikat. Berdasarkan penelitian ini hasil uji t untuk masing-
masing variabel independen adalah sebagai berikut :
Tabel 4.15 Motivasi Belajar, Kedisiplinan Belajar
terhadap Kemandirian Belajar
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.874 4.063
-.215 .830
Motivasi .432 .104 .351 4.145 .000
Kedisiplinan .586 .096 .517 6.108 .000
a. Dependent Variable: kemandirian
Sumber : Data primer yang diolah,2017
Berdasarkan tabel 4.15 menunjukan bahwa :
Y = -0,874 + 0,432X1 + 0,586X2 , adapun penjelasan dari persamaan regresi
sebagai berikut :
51
a. Konstanta sebesar -2,15, artinya jika motivasi belajar dan kedisiplinan
belajar nilaianya adalah 0 maka kemandirian belajar adalah -2,15. Ada
pengaruh namun negatif.
b. Koefisien regresi motivasi belajar sebesar 0,432 artinya jika motivasi
belajar meningkat 1 % maka kemandirian belajar akan meningkat sebesar
0,432. Koefisien bernilai positif artinya terjadi pengaruh yang positif
antara motivasi belajar terhadap kemandirian belajar. Semakin tinggi
motivasi belajar maka semakin tinggi kemandirian belajar.
c. Koefisien regresi kedisiplinan belajar sebesar 0,586 artinya jika
kedisiplinan belajar meningkat 1% maka kemandirian belajar akan
meningkat sebesar 0,586. Koefisien bernilai positif artinya terjadi
pengaruh yang positif antara kedisiplinan belajar dengan kemandirian
belajar. Semakin tinggi kedisiplinan belajar maka semakin tinggi
kemandirian belajar.
Kriteria uji t jika thitung>ttabel dan nilai signifikan <0,05 maka akan
dikatakan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan tabel 4.15 Uji t di
dapat thitung 4,145>1,66 pada variabel motivasi belajar dan nilai signifikan
0,00<0,05 sehingga hasil analisis dapat dibuktikan bahwa motivasi belajar
berpengaruh terhadap kemandirian belajar. Karena nilai signifikansi 0,000 <0,05
maka hipotesis yang diterima “Terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi
belajar terhadap kemandirian belajar Siswa Kelas X IPS pada mata pelajaran
ekonomi di SMA Negeri 3 Salatiga”.
Variabel kedisiplinan belajar di dapat uji t 6,106 > 1,66 dan nilai signifikan
0,00 <0,05 sehingga hasil analisis dapat di buktikan bahwa kedisiplinan belajar
berpengaruh terhadap kemandirian belajar. Karena nilai signifikansi 0,000 <0,05
maka hipotesis yang diterima “Terdapat pengaruh positif dan signifikan
kedisiplinan belajar terhadap kemandirian belajar Siswa Kelas X IPS pada mata
pelajaran ekonomi di SMA Negeri 3 Salatiga”.
4.3.5 Uji Hipotesis Simultan (Uji F)
Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara bersama-
sama terhadap variabel terikat. Kriteria uji F yaitu apabila Fhitung>Ftabel maka Ho
52
ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan penelitian ini variabel motivasi belajar dan
kedisiplinan belajar secara bersama-sama mempengaruhi kemandirian belajar.
Apabila F hitung<Ftabel berarti motivasi belajar dan kedisiplinan belajar tidak
mempengaruhi kemandirian belajar.Adapun hasil analisisi uji F sebagai berikut :
Tabel 4.16 Uji Hipotesis Simultan (Uji F)
Sumber : Data primer yang diolah,2017
Berdasarkan tabel 4.16 dengan menggunakan program spss 16.0 diperoleh
Fhitung = 38,427 dengan signifikan .000 dan Ftabel untuk nilai n = 89 sebesar 3.13
sehingga Fhitung>Ftabel yaitu 38,427 > 3,13.Berdasarkan penelitian ini
menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar dan
kedisiplinan belajar terhadap kemandirian belajar siswa kelas X IPS pada mata
pelajaran ekonomi di SMA Negeri 3 Salatiga. Nilai signifikansi (0,000) < α (0,05)
maka dapat dinyatakan bahwa Ho di tolak dan Ha diterima ini berarti terdapat
pengaruh dan signifikan antara motivasi belajar dan kedisiplinan belajar terhadap
kemandirian belajar siswa kelas X IPS pada mata pelajaran ekonomi di SMA
Negeri 3 Salatiga.
4.3.6 Uji Koefisien Determinasi R (Squere)
Uji koefisien determinasi R (squere) dalam regresi linier berganda digunakan
untuk mengetahui prosentase pengaruh variabel independen dalam penelitian ini
yaitu variabel Motivasi Belajar (X1) dan variabel Kedisiplinan Belajar (X2)
terhadap variabel dependen dalam penelitian ini yaitu variabel kemandirian
belajar (Y). Koefisien ini menunjukkan seberapa besar prosentase variasi variabel
independen dan mampu menjelaskan variasi variabel dependen
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1368.614 2 684.307 38.427 .000a
Residual 1531.498 86 17.808
Total 2900.112 88
53
Tabel 4.16 Koefisien Determinasi R (Squere
Berdasarkan tabel 4.16 menunjukkan besarnya koefisien determinasi R
squere antara variabel motivasi belajar dan kedisiplinan belajar terhadap
kemandirian belajar yaitu sebesar 0,610. Hasil ini menunjukkan pengaruh
regresi antara variabel motivasi belajar (X1) dan kedisiplinan belajar (X2)
dengan kemandirian belajar (Y). Nilai R Squere sebesar 61% yang artinya 61%
kemandirian belajar ditentukan oleh motivasi dan kedisiplinan belajar
sedangkan sisanya (100%-61% = 39%) di jelaskan oleh variabel lain yang
tidak diteliti.
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini meneliti tentang pengaruh motivasi belajar dan kedisiplinan
belajar terhadap kemandirian belajar siswa kelas X IPS pada mata pelajaran
ekonomi di SMA Negeri 3 Salatiga. Berdasarkan analisis regresi sederhana
variabel motivasi belajar terhadap kemandirian belajar siswa yaitu
Y=4,605+0,817X1 yang artinya jika motivasi belajar meningkat 1% maka
akan meningkatkan kemandirian belajar sebesar 0,817.Berdasarkan hasil
penelitian ini maka terdapat pengaruh positif antara motivasi belajar terhadap
kemandirian belajar siswa, semakin tinggi motivasi belajar maka semakin
tinggi pula kemandirian belajar siswa. Hal ini sejalan dengan teori yang di
kemukakan oleh Mujiman (2007:7) “kemandirian belajar adalah sifat dan
kemampuan yang dimiliki oleh siswa untuk melakukan kegiatan belajar aktif,
yang di dorong oleh motif untuk menguasai suatu kompetensi yang telah
dimiliki”. Kaitannya motivasi belajar dengan kemandirian belajar yaitu adanya
motif siswa untuk menguasai suaru kompetensi atau adanya motivasi belajar
siswa untuk mendapatkan nilai yang baik. Terbukti kebenarannya ada pengaruh
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .781a .610 .601 4.465
Sumber : Data primer yang diolah,2017
54
positif motivasi belajar terhadap kemandirian belajar pada kelas X IPS di
SMA Negeri 3 Salatiga Tahun Ajaran 2016/2017. Berdasarkan hasil penelitian
ini sesuai dengan penelitian terdahulu Nilam Febriantika (2016:7) yang
berjudul “Kontribusi Motivasi, Fasilitas dan Lingkungan Belajar Terhadap
Kemandirian Belajar Siswa di SMK Muhammadiyah 2 Klaten Utara” yang
menyimpulkan dari 162 sampel menunjukkan bahwa hasil motivasi belajar
tehadap kemandirian belajar berpengaruh positif dan signifikan karena ttabel =
1,960 dan thitung=3,266 sehingga thitung >ttabel maka H0 di tolak dan Ha
diterima sehingga ada pengaruh positif motivasi belajar terhadap kemandirian
belajar yang berarti motivasi belajar memberikan kontribusi terhadap
kemandirian belajar.
Berdasarkan hasil penelitian regresi sederhana variabel kedisiplinan
belajar terhadap kemandirian belajar siswa kelas X IPS di SMA Negeri 3
Salatiga hasil yang di dapat yaitu Y = 9,856 + 0,827X2 yang artinya apabila
kedisiplinan belajar meningkat 1 % maka akan meningkatkan kemandirian
belajar sebesar 0,827 yang artinya jika kedisiplinan belajar meningkat 1%
maka akan meningkatkan kemandirian belajar sebesar 0,827. Berdasarkan
hasil penelitian ini maka terdapat pengaruh positif dan signifikan antara
kedisiplinan belajar terhadap kemandirian belajar siswa, semakin tinggi
kedisiplinan belajar siswa maka semakin tinggi kemandirian belajar siswa. Hal
ini sejalan dengan teori Suharsimi Arikunto (2005:74) “Kedisiplinan Belajar
adalah kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib karena
di dorong oleh adanya kesadaran yang ada pada dirinya sendiri”. Kedisiplinan
belajar yang ada dalam diri siswa itu terjadi karena adanya kemauan dan
kesadaran disiplin belajar oleh dirinya sendiri sehingga menciptakan
kemandirian belajar siswa untuk meraih hasil belajar yang baik. Berdasarkan
hasil penelitian ini juga sesuai dengan penenlitian terdahulu Miftakhul Jannati
(2016) yang berjudul “Pengaruh Motivasi Belajar dan Disiplin Belajar
Terhadap Kemandirian belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS Di SMA Negeri
11 Kota Jambi yang menyimpulkan bahwa kedisiplinan belajar terhadap
kemandirian belajar berpengaruh positif dan signifikan karena persamaan yang
55
di dapat yaitu Y=112.78 +0,659X2 yang artinya jika kedisiplinan meningkat
1% maka kemandirian belajar meningkat 0,659. Nilai thitung 3,571>ttabel 1,99
sehingga membuktikan bahwa kedisiplinan belajar berpengaruh terhadap
kemandirian belajar.
Berdasarkan hasil regresi berganda motivasi belajar dan kedisiplinan
belajar terhadap kemandirian belajar siswa kelas X IPS pada mata pelajaran
ekonomi di SMA Negeri 3 Salatiga persamaan yang di dapat yaitu Y= -0,874
+0,432X1+0,586X2 yang artinya jika kedua variabel nilainya tetap, motivasi
belajar dan kedisiplinan belajar berpengaruh secara bersama-sama mengalami
kenaikan 1% maka variabel dependen kemandirian belajar akan mengalami
peningkatan. Hal ini sejalan dengan teori yang di kemukakan oleh Mujiman
(2007:7) “kemandirian belajar adalah sifat dan kemampuan yang dimiliki oleh
siswa untuk melakukan kegiatan belajar aktif, yang di dorong oleh motif untuk
menguasai suatu kompetensi yang telah dimiliki”. Keberhasilan belajar siswa
juga di dukung oleh motivasi belajar, kedisiplinan, tanggung jawab.
Berdasarkan penelitian regresi berganda adanya pengaruh negatif motivasi
belajar dan kedisiplinan belajar terhadap kemandirian belajar siswa kelas X IPS
di SMA Negeri 3 Salatiga secara bersama-sama. Berdasarkan hasil penelitian
ini juga sesuai dengan penenlitian terdahulu Miftakhul Jannati (2016) yang
berjudul “Pengaruh Motivasi Belajar dan Disiplin Belajar Terhadap
Kemandirian belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS Di SMA Negeri 11 Kota
Jambi yang menyimpulkan bahwa kedisiplinan belajar terhadap kemandirian
belajar berpengaruh positif dan signifikan karena persamaan yang di dapat
yaitu Y=112.78 +0,659X2 yang artinya jika kedisiplinan meningkat 1% maka
kemandirian belajar meningkat 0,659. Nilai thitung 3,571>ttabel 1,99 sehingga
membuktikan bahwa kedisiplinan belajar berpengaruh terhadap kemandirian
belajar.
Selanjutnya secara simultan atau bersama-sama memberikan gambaran
keeratan pengaruh antara variabel motivasi belajar dan kedisiplinan belajar
berpengaruh signifikan terhadap variabel kemandirian belajar secara bersama
karena nilai F hitung 38.427>ftabel 3,13 dengan nilai signifikansi 0,000< α
56
0,05 maka dapat dinyatakan bahwa Ho di tolak dan Ha diterima. Dalam
penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara
motivasi dan kedisiplinan belajar terhadap kemandirian belajar siswa kelas X
IPS pada mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 3 Salatiga.
Besarnya koefisien determinasi R squere antara variabel motivasi belajar
dan kedisiplinan belajar terhadap kemandirian belajar yaitu sebesar 78,1. Hasil
ini menunjukkan pengaruh regresi antara variabel motivasi belajar (X1) dan
kedisiplinan belajar (X2) dengan kemandirian belajar (Y). Nilai R Squere
sebesar 61% yang artinya 61% kemandirian belajar ditentukan oleh motivasi
belajar dan kedisiplinan belajar sedangkan sisanya (100%-61% = 39%) di
jelaskan oleh varibel lain yang tidak diteliti
top related