bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1....
Post on 30-Jul-2018
218 Views
Preview:
TRANSCRIPT
28
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Kondisi Sekolah
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Keteleng 01 Kecamatan Blado
Kabupaten Batang, dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 12 anak laki- laki
dan 8 perempuan, berdasarkan data yang diperoleh peneliti menemukan
permasalahan bahwa hasil belajar Bahasa Indonesia kelas 1 masih rendah dan
terdapat kesenjangan hasil belajar antara siswa yang mampu membaca dan menulis
dengan siswa yang belum mampu membaca dan menulis. SD Negeri Keteleng 01
terletak dikawasan perkebunan sehingga sebagian besar orang tua siswa bekerja
sebagai buruh, namun ada juga yang bekerja sebagai pedagang dan PNS. Sebagian
besar masyarakat sangat memperhatikan pendidikan bagi anak- anaknya.
SD Negeri Keteleng 01 memeiliki enam kelas dari kelas I sampai kelas VI, 1
perpustakaan,1 ruang guru, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang kesenian, 1 ruang
penjaga, 1 ruang UKS dan 1 ruang WC. Jumlah siswa kelas I sampai kelas VI
berjumlah 125. Hubungan dengan komite sekolah serta masyarakat sekitar cukup
bagus.
Siswa kelas I berjumlah 20 siswa terdiri dari 12 anak laki- laki dan 8
pertempuan. Berdasarkan data yang diperoleh menunjukan hasil belajar harian siswa
kelas I khususnya mapel Bahasa Indonesia masih sangat rendah kurang dari KKM
(70) . Hal ini ditunjukkan dari rekapitulasi hasil penilaian ulangan harian siswa,
sebagian siswa masih mendapat nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Maksimal (KKM)
yaitu dengan nilai KKM 70.Rata- rata prestasi belajar hanya 61.dengan 65% siswa
belum tuntas belajar dan hanya 35% siswa yang tuntas belajar sesuai dengan KKM
yang telah ditentukan.
4.2. Deskripsi dan Pelaksanaan Tindakan
Sebelum perbaikan tindakan pada siklus I perlu diketahui hasil tes pra siklus
yang ada dalam dokumen kelas. Dalam penelitian ini peneliti mempersiapkan
instrumen, alat dan bahan untuk penelitian agar tujuan pembelajaran dapat mencapai
29
nilai makasimal. RPP dan tes pra siklus dapat dilihat dalam lampiran, sedangkan hasil
ketuntasan belajar siswa pra siklus dapat dilihat pada tabel 4.1
Tabel 4.1
Nilai tes Pra Siklus
No Nilai Frekuensi Persentase
1. 90 - 100 1 5 %
2. 80 - 89 2 10%
3. 70 - 79 4 20%
4. 60 - 69 6 30%
5. 50 - 59 5 25%
6. 40 - 49 2 10%
Jumlah 20 100%
Rata- rata 61
Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa ada 7 anak yang tuntas KKM dan 13
anak belum tuntas KKM ( 70 ). Ketuntasan belajar pada pra siklus dapat dilihat
pada tabel 4.2.
Tabel 4.2
Ketuntasan Belajar Pra Siklus Siswa Kelas I SD Negeri Keteleng 01
Semester II Tahun Pelajaran 2011/ 2012
Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Prosentase ( % )
≥ 70 ( Tuntas ) 7 35 %
< 70 ( Belum tuntas ) 13 65 %
Jumlah 20 100 %
Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa Ketuntasan belajar siswa hanya
mencapai 35 % dan yang lainnya masih dibawah KKM yaitu ( 70 ) , sehingga
kondisi tersebut harus ada perbaikan pembelajaran dalam penelitian tersebut. Hal
ini dapat dijelaskan dengan grafik batang 4.2 berikut:
30
Grafik Batang 4.3
Ketuntasan Belajar Pra Siklus Siswa Kelas I SD Negeri Keteleng 01
Semester II Tahun Pelajaran 2011/ 2012
Dari grafik batang 4.3. dapat dijelaskan bahwa siswa yang tuntas
sebanyak 7 anak dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 13 anak atau dapat
dikatakan ketuntasan belajar yang dicapai siswa hanya sebesar 35 % dari jumlah
siswa 20, dan 65 % dari seluruh siswa (20 siswa ) belum tuntas sesuai dengan
KKM 70.
Karena banyaknya siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM 70 dan
tingkat ketuntasan belajar yang rendah maka peneliti akan melakukan sebuah
penelitian tindakan kelas sesuai dengan rancangan yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya.
Adanya kesenjangan kemampuan membaca dan menulis diantara siswa
sangat mempengaruhi hasil belajar siswa di dalam kelas, kemudian peneliti
membantu siswa berlatih membaca dan menulis dengan menggunaan kartu kata,
yang akan diterapkan dalam dua siklus yaitu pada materi membaca dan menulis.
Hal ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
0
2
4
6
8
10
12
14
65 % Tidak Tuntas 35 % Tuntas
31
4.3 Diskripsi Hasil Siklus I
4.3.1 Pencanaan Tindakan
Perbaikan pembelajaran pada siklus I dilakukan untuk materi membaca
lancar kalimat sederhana. Persiapan yang dilakukan peneliti untuk siklus I adalah
membuat RPP, mempersiapakan instrumen, alat dan bahan kartu kata untuk
penelitian agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal sesuai
dengan KKM. RPP dapat dilihat pada lampiran dan lembar observasi.
4.3.2 Pelaksanaan Tindakan
Siklus I dilaksanakan dua kali tatap muka yaitu pada hari Senin 12 Maret
2012, dan Kamis 15 maret 2012. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai
demgan apa yang sudah direncanakan dalan RPP ( Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran) mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti dan yang terakhir penutup.
1. Pertemuan 1
Dalam kegiatan siap menerima pelajaran, siswa berdoa sesuai dengan
keyakinannya masing- masing. Setelah itu mengadakan apersepsi awal
pembelajaran membaca di kelas dengan mengajukan seputar aktivitas
membacanya. Siswa dibagi menjadi empat kelompok.guru membagi kartu
kata pada setiap kelompok dan setiap kelompok merangkai kata dengan
kartu kata menjadi sebuah kalimat yang sesuai dengan tema
kesehatan.setiap anggota kelompok menyampaikan jawabanya didepan
kelas setelah semua kelompok mengemukakan jawaban. Secara
bergantian anak membaca tiap- tiap kalimat.
2. Pertemuan 2
Kegiatan awal guru mengabsen dan memberi motivasi dengan
menunjukan beberapa kalimat, kemudian meminta anak untuk membacanya.
Pada kegiatan ini peneliti memberikan beberapa kalimat dan beberapa siswa
secara bergantian merangkai kata yang dicarinya di atas meja kemudian di tempel
pada papan dan membacanya setelah itu menulisnya dalam buku.
4.3.3 Pengamatan
Pada tahap ini dilakukan penelitian terhadap berlangsungnya
pembelajaran membaca yang didesain dengan menggunakan media kartu
32
kata. Yaitu tentang bagaimana jalannya proses pembelajaran membaca,
mengadakan penilaian terhadap perilaku dan prestasi (kemampuan) membaca
siswa setelah pembelajaran. Dari hasil penilaian kemampuan siswa membaca
permulaan diperoleh data rata-rata nilai prasikus 61, siklus I meningkat 69,5.
Ketuntasan belajar dari prasiklus hanya 7 siswa(35%) menjadi 13 siswa (65%)
dari KKM yang ditetapkan yaitu 70.
Pada tahap ini juga dilakukan penilaian terhadap pengaruh
pembelajaran dengan menggunakan media kartu kata sejauh mana
membuahkan hasil terhadap prestasi membaca siswa kelas 1 SD Negeri
Keteleng 01 . Apakah dengan menggunakan media kartu kata dapat
meningkatkan prestasi membaca siswa, ataukah sebaliknya tidak dapat
membantu memecahkan permasalahan siswa. Apabila hasil penilaian
menunjukkan adanya peningkatan prestasi membaca permulaan siswa, maka
hal ini telah sesuai dengan hipotesis tindakan yang telah diprediksikan
sebelumnya.
4.3.4 Refleksi siklus I
Reflaksi siklus I mengevaluasi kegiatan yang dilakukan baik proses
pembelajarannya, prilaku pada saat dan sesudah pelajaran, maupun terhadap
hasil belajar.
Guru tidak hanya berada didepan kelas saat memberikan penjelasan kepada
siswa. Agar siswa lebih antusias dan tidak jenuh sebaiknya guru memberikan
pelajaran melalui permainan dan memberikan kesempatan siswa untuk aktif
dalam setiap pembelajaran.Setelah siklus I selesai maka peneliti mengadakan
evaluasi untuk mengetahui perkembangan siswa dan diperoleh hasil tes siklus I
dapat dilihat pada lampiran . Sedangkan ketuntasan hasil belajar siswa dapat
dilhat dalam tabel sebagai berikut:
33
Tabel 4.4
Nilai tes Siklus I
No Nilai Frekuensi Persentase
1. 90 - 100 2 10 %
2. 80 - 89 2 10%
3. 70 - 79 9 45%
4. 60 - 69 6 30%
5. 50 - 59 1 5%
6. 40 - 49 - 0%
Jumlah 20 100%
Rata- rata 69,5
Dari tabel 4.4 dapat dilihat bahwa ada 13 anak yang tuntas KKM dan 7
anak belum tuntas KKM ( 70 ). Ketuntasan belajar pada siklus I dapat dilihat pada
tabel 4.5.
Tabel 4.5
Ketuntasan Belajar Siklus I Siswa Kelas I SD Negeri Keteleng 01
Semester II Tahun Pelajaran 2011 / 2012
Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Persentase
≥ 70 ( Tuntas ) 13 65 %
<70 (Belum Tuntas ) 7 35 %
Jumlah 20 100 %
Dari tabel 4.5. dapat dilihat bahwa nilai Bahasa Indonesia setelah
menggunakan media kartu kata, hampir semua siswa mengalami peningkatan
hasil belajar. Dari 13 siswa yang sebelumnya mempunya nilai masih dibawah
KKM 70 sebanyak 6 siswa mengalami peningkatan hasil belajar, sehingga siswa
yang tuntas menjadi 13 siswa sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 7
siswa. Peningkatan yang dicapai pada siklus I ini adalah 65 % (dari 13 siswa
Adapun hasil tes siklus I seluruh siswa dapat dilihat pada lampiran. Hal ini dapat
digambarkan dengan grafik batang 4.6
34
Grafik Batang 4.6
Ketuntasan Belajar Siklus I Siswa Kelas I SD Negeri Keteleng 01
Semester II Tahun Pelajaran 2011/ 2012
Dari grafik 4.6. dapat dilihat bahawa pembelajaran yang telah digunakan
dengan menggunakan kartu kata menunjukkan adanya peningkatan ketuntasan
belajar siswa. Namun kemudian peneliti melakukan perbaikan kembali di siklus II
dengan tujuan terget ketuntasan siswa dapat meningkat lebih dari 80 % dan untuk
melihat keefektifan pengunaan kartu kata ini.
4.4 Diskripsi Siklus II
4.4.1 Perencanaan Tindakan
Pelaksanaan siklus II ini dilakukan sebagai usaha perbaikan
pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan
media kartu kata dan bacaan beserta gambar . hasil pembelajaran pada siklus
II ini dihrapkan lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran pada siklus I.
Pada dasarnya siklus II mempunyai prinsip kerja yang sama dengan
pelaksanaan tindakan siklus I dan dengan langkah pembelajaran yang sama
dengan siklus I, perbedaannya hanya terletak pada penilaian tes membaca dan
menulis saja, tetapi ditambah dengan tes pada materi membaca dan menulis
kalimat sederhana untuk melihat taraf peningkatan hasil belajar siswa. Peneliti
0
2
4
6
8
10
12
14
Tidak Tuntas ( 35 % )
Tuntas ( 65 % )
35
berusaha lebih baik dalam melakukan pembelajaran sehingga hasil belajar
siswa meningkat.
4.4.2 Pelaksanaan Tindakan
Siklus II dilaksanakan 2 kali pertemuan yaitu pada hari senin dan
kamis, tanggal 19 dan 22 maret 2012. Urutan kegiatan yang dilaksanakan
sesuai dengan RPP yaitu mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan
akhir.
1. Pertemuan 1
Pertemuan 1 dilaksanakan pada tanggal 19 Maret 2012. Guru
memimpin doa sesuai dengan keyakinan masing- masing kemudian
mengabsen kehadiran siswa. Guru bersama siswa bernyanyi “ Bangun
Tidur” guru mememberikan pertanyaan rangsangan kegiatan yang
dilakukan setelah pulang sekolah. Guru menempelkan gambar kegiatan
kemudian secara bergantian siswa mencari kalimat yang sesuai dengan
gambar tersebut dan ditempelkan disamping gambar. Kegiatan ini
dilakukan secara berulang- ulang , setelah itu guru memberikan bacaan
pendek dan siswa membacanya.
2. Pertemuan 2
Pertemuan 2 dilakukan tanggal 22 Maret 2012. Dalam pertemuan
2 ini siswa diberi bacaan sederhana secara bergantian siswa
membacanya didepan kelas.
Guru meminta siswa membaca dengan lafal dan intonasi yang
tepat. Kemudian siswa menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan
bacaan tersebut. Guru mengambil nilai dari dua hal yaitu dari tes
membaca dan menjawab pertanyaan.
Hasil nilai pada siklus II ini sudah baik hanya masih ada 2 anak
yang nilainya kurang dari KKM ( 70 ) sehingga kedua anak tersebut
ditindak lanjuti dengan pengadaan remidiasi dan perbaikan. pembelajaran
berupa tugas membaca yang lebih intensif dan pemberian PR berlatih
membaca dirumah.
36
4.4.3 Pengamatan
Proses pembelajaran lebih interaktif, keaktifan dan perilaku siswa
sebagian besar produktif, jalannya pembelajaran siswa sebagian besar
berperilaku positif.
Peningkatan prestasi hasil belajar kemampuan membaca permulaan
tampak dari siklus I nilai rata-rata 69,5 siklus II menjadi 74,5. Presentase siswa
tuntas belajar 65% pada siklus I, siklus II menjadi 90%. Siswa belum tuntas
belajar sesuai KKM terdapat 2 siswa.
4.4.4 Refleksi Siklus II
Setelah melakukan pembelajaran siklus 2 terdapat kelebihan dan
kekurangan antara lain:
Pelajaran sudah dilakukan dengan baik oleh siswa, keseluruhan siswa
memahami penjelasan dan contoh dari guru, hal ini terbukti bahwa siswa dapat
mempraktekkan penjelasan dari guru dan dapat mengerjakan tugas dengan baik
dan percaya diri sehingga tidak ada beban, karena harapan mereka dapat
mencapai nilai diatas KKM sekolah yang ditetapkan.
Namun ada dua siswa yang belum lulus KKM sehingga ditindaklanjuti dengan
remidial dan pmberian tugas. Hasil tes siklus II dapat dilihat pada lampiran,
sehingga ketuntasan hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel 4.5 nilai tes siklus
II berikut ini:
Tabel 4.7
Nilai tes Siklus II
No Nilai Frekuensi Persen
1. 90 - 100 2 10 %
2. 80 - 89 8 40 %
3. 70 - 79 8 40 %
4. 60 - 69 2 10 %
5. 50 - 59 - 0%
6. 40 - 49 - 0%
Jumlah 20 100%
Rata- rata 74,5
37
Dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa ada 18 anak yang tuntas KKM dan 2
anak belum tuntas KKM ( 70 ). Ketuntasan belajar pada siklus II dapat dilihat pada
tabel 4.8.
Tabel 4.8
Ketuntasan Belajar Siklus II Siswa Kelas I SD Negeri Keteleng 01
Semester II Tahun Pelajaran 2011 / 2012
Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Prosentase ( % )
≥ 70 ( Tuntas ) 18 90 %
< 70 ( Belum Tuntas ) 2 10 %
Jumlah 20 100
Dari data diatas dapat dijelaskan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar
siswa, dari sebelumnya di siklus I sebanyak 7 siswa yang nilainya masih
dibawah KKM ( 70 ). Walaupun masih ada 2 siswa yang belum tuntas. Kondisi
ini menunjukkan peningkatan ketuntasan yang diperoleh pada siklus II.
Ketuntasan belajar pada siklus II dilihat pada grafik batang 4.9 berikut.
Grafik Batang 4.9
Ketuntasan Belajar Siklus II Siswa Kelas I SD Negeri Keteleng 01
Semester II Tahun Pelajaran 2011/ 2012
Dari grafik 4.9. dapat dilihat ketuntasan belajar pada siklus II ini siswa
sangat tertarik mengikuti pembelajaran menggunakan kartu kata, siswa dilatih
merangkai kalimat dan siswa dilatih berbicara didepan kelas dengan rasa percaya
diri. Hal ini dapat dilihat dari ketuntasan tiap siklus pada tabel 4.10:
02468
101214161820
Tidak Tuntas ( 10% )
Tuntas ( 90% )
38
4.5 Pembahasan Antar Siklus
Dalam bagian ini akan dipaparkan hasil belajar siswa antar siklus.
Pembahasan antar siklus dapat dijelaskan menggunakan tabel 4.10 dan grafik 4.11
Tabel 4.10 Perbandingan Ketuntasan Belajar Siswa Pada Pra Siklus,
Siklus I Dan Siklus II
Ketuntasan Pra Siklus Siklus I Siklus II
Siswa Prosentase Siswa Prosentase Siswa Prosentase
Tuntas 7 35 % 13 65 % 18 90%
Tidak Tuntas 13 65 % 7 35 % 2 10 %
Dari tabel 4.10 dapat dilihat bahwa pada pra siklus ada 7 anak yang tuntas
KKM dan 13 anak belum tuntas KKM ( 70 ). Siklus II ada 13 anak tuntas KKM dan
7 anak belum tuntas KKM sedang siklus II dapat dilihat 18 anak tuntas KKM dan 2
anak belum tuntas KKM ( 70 ) ketuntasan belajar pra siklus, siklus I dan siklus II
pada siswa kelas I SD Negeri Keteleng 01 dapat dilihat pada grafik batang 4.11.
Grafik Batang 4.11 Perbandingan Ketuntasan Belajar siswa Pada Pra Siklus,
Siklus I dan Siklus II
.
dari tabel 4.10 dan grafik 4.11 dapat terjemahkan bahwa hasil belajar siswa
pada siklus I dan siklus II yang diambil pada saat pembelajaran dilakukan dengan
menggunakan kartu kata menunjukkan peningkatan.
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
Pra Siklus siklus I Siklus II
39
Tabel dan grafik diatas menggambarkan bahwa terjadi peningkatan pada membaca
lancar dengan intonasi yang tepat dari pra siklus, siklus I, siklus II. Siswa yang tuntas
pada pra siklus 35 % yang belum tuntas 65 %. Pada siklus I yang tuntas 65 % dan
siswa yang belum tuntas 35 %. Pada siklus II siswa yang tuntas 90 % walaupun
demikian masih ada 2 siswa yang belum tuntas atau 10 %. dari semua siswa. Dari sumber
data berdasarkan wawancara dengan orang tua wali murid sebelumnya memang siswa yang
bersankutan lamban dalam berfikir hasil belajar yang diperoleh kurang dari KKM 70 . maka
perlu adanya perhatian yang serius dari guru hal ini wali murid. Sehingga siswa tersebut
diberikan tugas latihan membaca dirumah.
top related