bab iv hasil penelitian a. paparan data 1. paparan · pdf filetrigonometri untuk mencari luas...
Post on 24-Feb-2018
212 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Paparan Data
1. Paparan Data Pra Tindakan
Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengurus surat izin penelitian dari
Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang. Selanjutnya, peneliti membawa
surat izin penelitian dari Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang ke
Dinas Pendidikan Kota Palembang. Setelah peneliti mendapatkan surat izin penelitian
dari Dinas Pendidikan Kota Palembang, peneliti mengadakan studi pendahuluan pada
hari Senin, 4 Mei 2009 dengan membawa surat izin tersebut. Peneliti mengadakan
pertemuan dengan Kepala SMA Negeri 15 Palembang, dalam hal ini diwakili oleh
Wakil Kepala Sekolah bidang humas. Dalam pertemuan tersebut, peneliti
menyampaikan maksud peneliti untuk melaksanakan penelitian di SMA tersebut
sekaligus menyerahkan surat izin penelitian dari Dinas Pendidikan Kota Palembang.
Atas nama Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah bidang humas menyambut
baik keinginan peneliti dan memberikan izin pelaksanaan penelitian. Dikarenakan
Wakil Kepala Sekolah bidang humas adalah salah satu guru bidang studi matematika
kelas X, Beliau langsung membicarakan rencana selanjutnya dengan peneliti. Pada
kesempatan itu pula peneliti bersama Beliau berdiskusi mengenai rencana kegiatan
penelitian yang akan dilakukan dan menyepakati beberapa hal penting. Sumber data
adalah siswa kelas X.7 dari 10 kelas yang ada di SMA tersebut. Waktu pelaksanaan
adalah hari dan jam pelajaran matematika. Hal ini dilakukan agar masing-masing
mata pelajaran tersebut tetap berjalan, sehingga tidak terlalu menggangu proses
pencapaian target materi mata pelajaran lain. Dalam pertemuan itu juga, peneliti
menyampaikan bahwa dalam pelaksanaan tindakan, Beliau akan menjadi pengamat
sedangkan peneliti bertindak sebagai pengajar atau pelaksana tindakan.
Dalam pelaksanaan tindakan, peneliti berperan sebagai pengajar yang akan
melakukan kegiatan pembelajaran dengan berpedoman pada rencana pembelajaran
yang telah disusun sebelumnya. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dapat
dilihat pada lampiran 8. Pengamat dilakukan oleh dua orang, yaitu satu orang dari
guru bidang studi matematika kelas X SMA Negeri 15 Palembang dan satu orang
teman sejawat dari program studi Matematika Universitas Muhammadiyah
Palembang. Sebelum pelaksanaan tindakan, terlebih dahulu peneliti memberikan
lembar observasi kegiatan peneliti dan lembar observasi kegiatan siswa kepada dua
orang pengamat yang nantinya bertugas mencatat seluruh aktivitas peneliti dan
aktivitas siswa. Maksud pemberian lembar observasi lebih awal adalah agar kedua
pengamat dapat memahami tugas mereka dengan baik sehingga mereka dapat
melaksanakan pengamatan sesuai dengan yang diharapkan. Lembar observasi
penelitian dapat dilihat pada lampiran 9.
2. Paparan Data Tindakan I
Pelaksanaan kegiatan tindakan I meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan,
observasi dan refleksi.
a. Perencanaan
Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan peneliti adalah menyiapkan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), silabus, lembar observasi, lembar kerja siswa
(LKS), lembar jawaban, soal tes akhir tindakan I dan kamera.
b. Pelaksanaan
Pembelajaran dilaksanakan pada hari Selasa, 5 Mei 2009 dan berlangsung
mulai pukul 12.35 WIB sampai dengan 13.55 WIB dan dilanjutkan pada hari Rabu, 6
Mei 2009 dan berlangsung mulai pukul 15.35 WIB sampai pukul 16.55 WIB.
1) Pertemuan Ke-1
Pada pertemuan ini dilakukan pada hari Selasa, 5 Mei 2009 mulai pukul 12.35
sampai pukul 13.55 WIB. Materi pada tindakan I adalah “Penerapan Trigonometri
untuk Mencari Luas Segitiga melalui Belajar Kooperatif Tipe STAD”. Kegiatan
pembelajaran pada tindakan I ini, direncanakan dengan alokasi waktu 2 x 40 menit.
Pada pelaksanaan pembelajaran dan dalam penyajian materi, peneliti bertindak
sebagai pengajar yang mengacu pada belajar kooperatif tipe STAD. Guru bidang
studi matematika dan teman sejawat bertindak sebagai pengamat.
Berdasarkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah ditetapkan
sebelumnya, pembelajaran dibagi dalam tiga tahap yaitu pendahuluan, kegiatan inti
dan penutup. Masing-masing tahap direncanakan dengan alokasi waktu pendahuluan
10 menit, kegiatan inti 60 menit dan penutup 10 menit.
Pada tahap pendahuluan, peneliti melakukan kegiatan rutin di awal tatap
muka, meliputi: memberi salam, menanyakan kehadiran siswa, berusaha menarik
perhatian siswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan tentang kesiapan mengikuti
proses pembelajaran, menciptakan suasana kondusif, memberikan motivasi siswa,
mengenalkan materi yang akan dipelajari, mengingatkan tujuan yang harus dicapai
setelah mengikuti proses pembelajaran, mengingatkan kembali kepada siswa tentang
pelajaran yang lalu tentang rumus-rumus segitiga karena diperlukan untuk
menentukan pemecahan masalah pada materi yang akan dipelajari, yaitu penerapan
trigonometri untuk mencari luas segitiga dan menjelaskan konsepnya, mengaitkan
materi tersebut dengan kehidupan sehari-hari serta mengemukakan pentingnya materi
yang akan dipelajari dalam matematika maupun dalam ilmu-ilmu lain.
Pada kegiatan inti, peneliti meminta siswa menempati posisi tempat duduk
sesuai kelompok yang telah ditetapkan. Dalam satu kelompok tersebut terdiri dari 4
orang, satu orang yang berkemampuan tinggi, dua orang yang berkemampuan sedang
dan satu orang yang berkemampuan rendah. Kemudian peneliti menjelaskan
bagaimana cara pemecahan masalah melalui langkah-langkah, yaitu (1) memahami
masalah, (2) menyusun rencana pemecahan masalah, (3) mengerjakan rencana yang
telah dipilih, (4) memeriksa kembali pekerjaan yang telah dilakukan. Selanjutnya
peneliti menyampaikan atau menyajikan materi penerapan trigonometri untuk
mencari luas segitiga sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan tanya
jawab kepada siswa, memberikan contoh permasalahannya dan memberikan
kesempatan siswa untuk berpartisipasi. Kemudian peneliti memberikan permasalahan
kepada setiap kelompok dan masing-masing kelompok mendapat lembar kerja siswa
(LKS) yang berisi masalah-masalah tentang penerapan trigonometri untuk mencari
luas segitiga untuk siswa diskusikan dengan anggota kelompoknya.
Peneliti menghimbau kepada para anggota kelompok untuk memahami makna
dari masalah-masalah yang diberikan. Jika ada anggota kelompok yang belum
memahami materi tentang penerapan trigonometri untuk mencari luas segitiga, maka
anggota lain dalam kelompok tersebut yang telah memahami materi berkewajiban
untuk membantu temannya agar mengerti dan memahami materi yang sedang
dipelajari, dengan demikian mereka dapat berinteraksi di kelompoknya. Dalam setiap
kelompok, mereka harus memastikan bahwa seluruh anggota kelompoknya telah
menguasai materi tersebut. Peran peneliti disaat diskusi kelompok adalah sebagai
fasilitator. Dalam selingan waktu peneliti berkeliling dari satu kelompok ke
kelompok yang lain guna memantau atau melihat kemajuan diskusi tiap kelompok.
Jika ada anggota kelompok yang mengalami kesulitan, peneliti memberikan
bimbingan dengan pertanyaan menuntun sehingga siswa di dalam kelompok itu
sendiri yang nantinya memecahkan masalah.
Ketika diskusi kelompok telah selesai, peneliti secara acak meminta beberapa
kelompok untuk memaparkan hasil diskusinya di depan kelas sedangkan kelompok
yang lain memperhatikan dan menanggapi jika ada jawaban atau pekerjaan yang
berbeda. Guru memberikan umpan balik atas kegiatan diskusi kelas.
Tahap penutup, peneliti menanyakan kepada siswa “Apakah ada kesulitan
dalam pembelajaran dengan model kooperatif tipe STAD ini?”, seluruh siswa
memberikan komentarnya secara bersamaan “Tidak ada, Bu!”, sehingga membuat
kelas menjadi gaduh. Tetapi setelah siswa menjawab, kemudian kelas menjadi hening
kembali. Lalu peneliti bertanya kepada siswa “Apakah kalian senang dengan
pembelajaran seperti ini?”. Seluruh siswa menjawab “Senang, Bu!”.
Setelah siswa diam, peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya. Karena tidak ada siswa yang bertanya, lalu peneliti bertanya, “Apakah
kalian mengerti?”. Seluruh siswa menjawab “Mengerti, Bu!”. Selanjutnya peneliti
membimbing siswa untuk menarik kesimpulan belajar hari ini, dan memberikan
tindakan lanjut berupa meminta siswa untuk membahas soal-soal tentang penerapan
trigonometri untuk mencari luas segitiga pada buku cetak pegangan mereka.
Kemudian peneliti menutup pertemuan dengan salam serta menginformasikan untuk
pertemuan selanjutnya.
2) Pertemuan Ke-2
Pada pertemuan kedua hari Rabu, 6 Mei 2009 dan berlangsung mulai pukul
15.35 WIB sampai pukul 16.55 WIB, kegiatan pembelajarannya adalah kegiatan
pendahuluan 10 menit, kegiatan inti yakni pemberian tes yang direncanakan dengan
alokasi waktu 40 menit, dilanjutkan pemantapan selama 20 menit, dan kegiatan
penutup 10 menit. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman
siswa mengenai pembelajaran penerapan trigonometri untuk mencari luas segitiga.
Tes ini diikuti oleh semua siswa kelas X.7 yang berjumlah 40 orang siswa. Pada saat
pelaksanaan tes, siswa bekerja sendiri-sendiri. Setiap siswa mendapatkan soal tes dan
lembar jawaban yang telah disiapkan oleh peneliti.
Setelah siswa selesai mengerjakan soal tersebut siswa diminta mengumpulkan
kertas jawaban. Untuk lebih mengetahui apakah siswa sudah memahami materi yang
telah diberikan maka peneliti melakukan pemantapan yaitu dengan menanyakan
kepada siswa diantara soal-soal tes manakah yang siswa tidak mengerti, soal tes yang
tidak dimengerti siswa dibahas dan dijelaskan oleh peneliti. Sebelum menutup
pertemuan, peneliti membimbing siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari
dan memberikan tindakan lanjut agar siswa lebih memahami materi yang telah
dipelajari, tindakan lanjut itu yakni meminta siswa membahas soal-soal tentang
penerapan trigonometri untuk mencari luas segitiga yang ada pada buku cetak
pegangan mereka. Selanjutnya, peneliti menginformasikan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan selanjutnya dan menutup pertemuan dengan mengucapkan
salam.
c. Hasil Observasi
Menurut pengamatan peneliti selama kegiatan pembelajaran berlangsung,
kelihatan bahwa siswa sangat senang dalam pembelajaran penerapan trigonometri
melalui kooperatif tipe STAD dan mereka sangat aktif.
Hasil observasi kedua pengamat terhadap pelaksanaan pembelajaran
menunjukkan pula bahwa pembelajaran sudah berlangsung dengan baik. Hasil
observasi kedua pengamat meliputi kegiatan peneliti dan kegiatan siswa secara
umum. Untuk lebih jelasnya hasil observasi kegiatan peneliti dan kegiatan siswa pada
umumnya pada tindakan I diuraikan sebagai berikut.
1) Hasil Observasi Terhadap Kegiatan Peneliti
Analisis data hasil observasi menggunakan analisis persentase. Skor yang
diperoleh dari masing-masing indikator yang terdiri dari deskriptor yang dijumlahkan
dan hasilnya disebut jumlah skor. Selanjutnya dihitung persentase nilai rata-rata
dengan cara membagi jumlah skor dengan skor maksimal yang kemudian dikalikan
100% atau dapat ditulis sebagai berikut.
Persentase nilai rata-rata (NR) = %100xMaksimalSkor
SkorJumlah
Kriteria taraf keberhasilan tindakan ditentukan sebagai berikut.
90% ≤ NR ≤ 100% : Sangat Baik
80% ≤ NR < 90% : Baik
70% ≤ NR < 80% : Cukup
60% ≤ NR < 70% : Kurang
0% ≤ NR <60% : Sangat kurang
Hasil observasi pengamat terhadap kegiatan peneliti dapat dilihat pada tabel
4.1 berikut.
Tabel 4.1 Hasil Observasi Pengamat Terhadap Kegiatan Peneliti
Tahap Indikator Pengamat 1 Pengamat 2 Awal 1. Melakukan kegiatan rutin di awal tatap muka
2. Memotivasi Siswa 3. Mengemukakan materi dan tujuan belajar 4. Membuat kaitan pembelajaran
5 3 4 4
5 3 4 4
Inti 5. Menjelaskan langkah-langkah pemecahan masalah 6. Menyediakan sarana dan prasarana 7. Meminta siswa memahami secara kelompok dengan
mengkaji materi pada lembar kegiatan belajar 8. Meminta siswa menyajikan hasil diskusi 9. Memberikan tes 10. Pemantapan
5 3 5 4 5 3
5 3 5 4 5 3
Akhir 11. Melakukan aktivitas rutin di akhir tatap muka 5 5 Berdasarkan data observasi kedua pengamat pada tabel 4.1, jumlah skor yang
diperoleh adalah 46 dan 46 dengan skor maksimal 55. Dengan demikian persentase
nilai rata-rata adalah 83,63%. Berarti taraf keberhasilan kegiatan peneliti berdasarkan
observasi kedua pengamat termasuk dalam kategori baik.
2) Hasil Observasi Kegiatan Siswa
Menurut pengamatan peneliti, siswa terlibat serius dan aktif penuh semangat
mengikuti proses pembelajaran. Hal ini juga didukung oleh hasil pengamatan
kegiatan siswa oleh kedua pengamat. Hasil obervasi ini tetap dianalisis dengan
menggunakan analisis persentase dan kriteria keberhasilan tindakan yang sama
dengan analisis persentase dan kriteria keberhasilan untuk kegiatan peneliti. Hasil
observasi terhadap kegiatan siswa dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut.
Tabel 4.2 Hasil Observasi Terhadap Kegiatan Siswa
Tahap Indikator Pengamat 1 Pengamat 2 Awal 1. Melakukan kegiatan rutin di awal tatap muka
2. Motivasi siswa 3. Menyimak penjelasan materi dan tujuan belajar 4. Keterlibatan membuat kaitan pembelajaran
5 4 4 4
5 4 4 4
Inti 5. Langkah-langkah pemecahan masalah 6. Memanfaatkan sarana dan prasarana 7. Siswa memahami secara kelompok dengan mengkaji
materi pada lembar kegiatan belajar 8. Siswa menyajikan diskusi 9. Menyelesaikan tes 10. Menanggapi pemantapan
5 3 5 4 5 4
5 3 5 4 5 3
Akhir 11. Melakukan aktivitas di akhir tatap muka 5 5 Berdasarkan data observasi kedua pengamat pada tabel 4.2 jumlah skor yang
diperoleh adalah 48 dan 47 dengan skor maksimal 55. Dengan demikian, persentase
nilai rata-rata adalah 86,36%, berarti taraf keberhasilan kegiatan siswa berdasarkan
observasi kedua pengamat termasuk dalam kategori baik.
Jadi, berdasarkan hasil analisis dan observasi terhadap kegiatan peneliti dan
siswa dapat disimpulkan bahwa kegiatan peneliti dan siswa dalam pembelajaran
penerapan trigonometri untuk mencari luas segitiga melalui belajar kooperatif tipe
STAD sudah baik karena telah sesuai dengan yang direncanakan.
3) Hasil Tes Tindakan I
Setelah dikoreksi oleh peneliti dan pengamat maka nilai rata-rata siswa 67,3%
dengan persentase nilai rata-rata yang ditetapkan adalah 65% berarti telah mencapai
kriteria keberhasilan. Hasil tes tersebut menunjukkan bahwa siswa tidak mengalami
kesulitan yang berarti dalam menyelesaikan soal tes yang diberikan pada akhir
tindakan I. Dengan demikian kriteria keberhasilan pada tindakan I telah tercapai.
d. Refleksi
Refleksi dilakukan untuk melihat keseluruhan proses pelaksanaan tindakan
dan hasil pemahaman siswa. Jadi, merefleksi tindakan I ini adalah menganalisis data
yang diperoleh dari observasi proses pembelajaran dan tes akhir.
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti dan dua orang pengamat terhadap
proses pembelajaran dan hasil tes dari tindakan I, dapat dirincikan sebagai berikut.
1) Proses pembelajaran berlangsung sesuai dengan rencana yang telah ditentukan.
Hal ini ditunjukkan bahwa hasil kegiatan peneliti dalam pembelajaran mencapai
kriteria keberhasilan 83,63% dengan predikat baik, sedangkan hasil kegiatan
siswa dalam pembelajaran mencapai 86,36% dengan predikat sangat baik.
2) Hasil tes akhir pembelajaran tindakan I diperoleh bahwa persentase nilai rata-rata
subjek penelitian adalah 67,3%, berarti kriteria tingkat keberhasilan di atas 65%.
Ini berarti pemahaman siswa baik.
Berdasarkan analisis data yang diuraikan di atas, diperoleh bahwa
pembelajaran tindakan I telah mencapai kriteria keberhasilan baik, yaitu baik dari
segi proses maupun dari segi hasil. Selanjutnya berdasarkan hasil musyawarah
peneliti dan dua orang pengamat, diputuskan bahwa tindakan I siklus I tidak perlu
diulang dengan siklus II. Namun, perlu perbaikan pada pelaksanaan tindakan II.
3. Paparan Data Tindakan II
Pelaksanaan kegiatan tindakan II meliputi tahapan perencanaan, pelaksanaan,
observasi dan refleksi.
a. Perencanaan
Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan peneliti adalah menyiapkan silabus,
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar observasi, lembar kerja siswa
(LKS), lembar jawaban, soal tes akhir tindakan II, lembar angket respon siswa dan
kamera.
b. Pelaksanaan
Pembelajaran dilaksanakan pada hari Selasa, 12 Mei 2009 dan berlangsung
mulai pukul 12.35 WIB sampai dengan 13.55 WIB dan dilanjutkan pada hari Rabu,
13 Mei 2009 dan berlangsung mulai pukul 15.35 WIB sampai pukul 16.55 WIB.
1) Pertemuan Ke-1
Pada pertemuan pertama hari Selasa, 12 Mei 2009 dan berlangsung mulai
pukul 12.35 WIB sampai pukul 13.55 WIB, peneliti bertindak sebagai guru yang
melakukan proses pembelajaran di kelas. Materi pada tindakan II adalah penerapan
trigonometri dalam kasus umum melalui belajar kooperatif tipe STAD. Kegiatan
pembelajaran pada tindakan II ini direncanakan dengan alokasi waktu 2 x 40 menit.
Pada pelaksanaan pembelajaran, peneliti sebagai pengajar dalam proses penyajian
materi. Guru bidang studi matematika dan teman sejawat sebagai pengamat.
Dengan berpedoman pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah
ditetapkan sebelumnya, pembelajaran dibagi dalam tiga tahap yaitu, pendahuluan,
kegiatan inti dan penutup. Masing-masing tahap direncanakan dengan alokasi waktu
10 menit, 60 menit, dan 10 menit.
Pada tahap pendahuluan, peneliti melakukan kegiatan rutin di awal tatap
muka, meliputi: memberi salam, menanyakan kehadiran siswa, berusaha menarik
perhatian siswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan tentang kesiapan mengikuti
proses pembelajaran, menciptakan suasana kondusif, memberikan motivasi siswa,
mengenalkan materi yang akan dipelajari, mengingatkan tujuan yang harus dicapai
setelah mengikuti proses pembelajaran, mengingatkan kembali kepada siswa tentang
pelajaran yang lalu tentang penerapan trigonometri untuk mencari luas segitiga
karena diperlukan untuk menentukan pemecahan masalah pada materi yang akan
dipelajari, yaitu penerapan trigonometri dalam kasus umum dan menjelaskan atau
menyampaikan konsepnya, mengaitkan materi tersebut dengan kehidupan sehari-hari
serta mengemukakan pentingnya materi yang akan dipelajari dalam matematika
maupun dalam ilmu-ilmu lain.
Sebelum peneliti melanjutkan ke tahap inti, terlebih dahulu peneliti
mengumumkan hasil tes akhir tindakan I pada pertemuan sebelumnya dan
memberikan penghargaan kepada masing-masing kelompok sesuai dengan
predikatnya, yakni tim baik, tim hebat dan tim super. Hal ini dilakukan untuk
memberikan motivasi berprestasi kepada siswa. Di luar dugaan peneliti, setelah
memberikan penghargaan kepada masing-masing kelompok tersebut, ternyata
menumbuhkan antusias seluruh siswa untuk belajar dan mereka sangat bersemangat
mengikuti proses pembelajaran. Selanjutnya semua siswa membentuk kelompok
masing-masing sesuai dengan kelompok yang telah diatur sebelumnya.
Pada tahap kegiatan inti, peneliti mengingatkan kembali langkah-langkah
pemecahan masalah yang sudah dipelajari hari Selasa, 5 Mei 2009. Peneliti
menyajikan materi pembelajaran tentang penerapan trigonometri dalam kasus umum
dengan tanya jawab kepada siswa supaya mereka aktif dalam proses pembelajaran.
Kemudian peneliti memberikan permasalahan kepada setiap kelompok dan masing-
masing kelompok mendapat lembar kerja siswa (LKS) yang berisi masalah-masalah
tentang materi yang dipelajari untuk siswa diskusikan dengan anggota kelompoknya.
Peneliti menghimbau kepada para anggota kelompok untuk memahami makna dari
masalah-masalah yang diberikan melalui bantuan LKS.
Selama diskusi kelompok berlangsung, peran peneliti adalah sebagai
fasilitator dan mediator. Peneliti mengelilingi setiap kelompok dan memberikan
bantuan jika diperlukan sambil memberikan pertanyaan, selain itu peneliti juga
berusaha mengaktifkan siswa dalam kelompoknya sehingga siswa mau berkolaborasi
dengan anggota kelompok masing-masing.
Ketika diskusi kelompok telah selesai, peneliti memberikan kesempatan
kepada kelompok yang belum mempresentasikan hasil diskusinya pada tindakan I
pada pertemuan sebelumnya untuk memaparkan hasil diskusinya di depan kelas,
sedangkan kelompok yang lain memperhatikan dan menanggapi jika ada jawaban
atau pekerjaan yang berbeda. Guru memberikan umpan balik saat kegiatan diskusi
kelas berlangsung.
Diakhir pembelajaran, peneliti dan pengamat menilai hasil diskusi kelompok,
setelah itu peneliti memberikan reward kepada kelompok yang terbaik dan menyuruh
siswa kembali ke tempat duduk masing-masing.
Tahap penutup, peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya. Karena tidak ada siswa yang bertanya, selanjutnya peneliti membimbing
siswa untuk menarik kesimpulan tentang penerapan trigonometri dalam kasus umum
dan menutup pertemuan dengan salam serta menginformasikan untuk pertemuan
selanjutnya.
2) Pertemuan Ke-2
Pada pertemuan kedua hari Rabu, 13 Mei 2009 mulai berlangsung dari pukul
15.35 WIB sampai pukul 16.55 WIB, kegiatan pembelajarannya adalah kegiatan
pendahuluan selama 10 menit, kegiatan inti yakni pemberian tes yang direncanakan
dengan alokasi waktu ±40 menit, dilanjutkan dengan pemantapan selama ±10 menit,
hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa mengenai
pembelajaran penerapan trigonometri dalam kasus umum. Peneliti memberikan soal
tes berupa esai sebanyak dua soal, dengan lembar soal, lembar jawaban dan kertas
buram yang sudah disiapkan sebelumnya. Soal tersebut sesuai dengan materi pada
pertemuan pertama, yaitu “penerapan trigonometri dalam kasus umum”. Tes berjalan
dengan tertib, tes diawasi oleh peneliti sebagai guru yang mengajar dan dua orang
pengamat yaitu guru bidang studi di SMA Negeri 15 Palembang sebagai pengamat I
dan seorang teman sejawat sebagai pengamat II, kemudian dilanjutkan dengan
pengisian angket respon siswa dengan alokasi waktu ±10 menit dan kegiatan penutup
selama 10 menit.
Setelah siswa selesai mengerjakan soal tersebut siswa diminta mengumpulkan
kertas jawaban. Untuk lebih mengetahui apakah siswa sudah memahami materi yang
telah diberikan maka peneliti melakukan pemantapan yaitu dengan menanyakan
kepada siswa diantara soal-soal tes manakah yang siswa tidak mengerti, soal tes yang
tidak dimengerti siswa dibahas dan dijelaskan oleh peneliti. Setelah itu, peneliti
membagikan lembar angket kepada siswa untuk mengetahui respon siswa selam
pembelajaran melalui belajar kooperatif tipe STAD. Sebelum menutup pertemuan,
peneliti membimbing siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari dan
memberikan tindakan lanjut agar siswa lebih memahami materi yang telah dipelajari,
tindakan lanjut itu yakni meminta siswa membahas soal-soal tentang penerapan
trigonometri untuk mencari luas segitiga yang ada pada buku cetak pegangan mereka.
Tidak lupa pula, peneliti mengucapkan terima kasih kepada siswa kelas X.7 atas
kerjasama dalam proses penelitian yang sudah berlangsung 4 kali pertemuan dan
mendapat respon yang baik pada saat penelitian berlangsung. Selanjutnya, peneliti
menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya dan
menutup pertemuan dengan mengucapkan salam.
c. Hasil Observasi
Menurut pengamatan peneliti selama kegiatan pembelajaran berlangsung,
kelihatan bahwa siswa sangat senang dan mereka sangat aktif.
Hasil observasi kedua pengamat terhadap pelaksanaan pembelajaran
menunjukkan pula bahwa pembelajaran sudah berlangsung baik. Hasil observasi
kedua pengamat meliputi kegiatan peneliti dan kegiatan siswa. Untuk lebih jelasnya
hasil observasi kegiatan peneliti dan kegiatan siswa pada umumnya pada tindakan II,
diuraikan sebagai berikut.
1. Hasil Observasi Kegiatan Peneliti
Analisis data hasil observasi menggunakan analisis persentase. Skor yang
diperoleh dari masing-masing indikator yang terdiri dari deskriptor yang dijumlahkan
dan hasilnya disebut jumlah skor. Selanjutnya dihitung persentase nilai rata-rata
dengan cara membagi jumlah skor dengan skor maksimal yang kemudian dikalikan
100% atau dapat ditulis sebagai berikut.
Persentase nilai rata-rata (NR) = %100xMaksimalSkor
SkorJumlah
Kriteria taraf keberhasilan tindakan ditentukan sebagai berikut.
90% ≤ NR ≤ 100% : Sangat Baik
80% ≤ NR < 90% : Baik
70% ≤ NR < 80% : Cukup
60% ≤ NR < 70% : Kurang
0% ≤ NR <60% : Sangat kurang
Hasil observasi pengamat terhadap kegiatan peneliti dapat dilihat pada tabel
4.3 berikut.
Tabel 4.3 Hasil Observasi Pengamat Terhadap Kegiatan Peneliti
Tahap Indikator Pengamat 1 Pengamat 2 Awal 1. Melakukan kegiatan rutin di awal tatap muka
2. Memotivasi Siswa 3. Mengemukakan materi dan tujuan belajar 4. Membuat kaitan pembelajaran
5 4 4 4
5 4 4 4
Inti 5. Menjelaskan langkah-langkah pemecahan masalah 6. Menyediakan sarana dan prasarana 7. Meminta siswa memahami secara kelompok dengan
mengkaji materi pada lembar kegiatan belajar 8. Meminta siswa menyajikan hasil diskusi 9. Memberikan tes 10. Pemantapan
5 3 5 5 4 5
5 3 5 5 4 4
Akhir 11. Melakukan aktivitas rutin di akhir tatap muka 5 5 Berdasarkan data observasi kedua pengamat pada tabel 4.3, jumlah skor yang
diperoleh adalah 49 dan 48 dengan skor maksimal 55. Dengan demikian, persentase
nilai rata-rata adalah 88,18%. Taraf keberhasilan kegiatan penelitian berdasarkan
kriteria yang ditetapkan ≥ 80%. Ini berarti kegiatan berdasarkan observasi kedua
pengamat, termasuk dalam kategori sangat baik.
2. Hasil Observasi Kegiatan Siswa
Menurut pengamatan peneliti, siswa terlibat serius dan aktif penuh semangat
mengikuti proses pembelajaran. Hal ini juga didukung oleh hasil pengamatan
kegiatan siswa oleh pengamat. Hasil obervasi ini tetap dianalisis dengan
menggunakan analisis persentase dan kriteria keberhasilan tindakan yang sama
dengan analisis persentase dan kriteria keberhasilan untuk kegiatan peneliti. Hasil
observasi terhadap kegiatan siswa dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut.
Tabel 4.4 Hasil Observasi Terhadap Kegiatan Siswa
Tahap Indikator Pengamat 1 Pengamat 2 Awal 1. Melakukan kegiatan rutin di awal tatap muka
2. Motivasi siswa 3. Menyimak penjelasan materi dan tujuan belajar 4. Keterlibatan membuat kaitan pembelajaran
5 4 5 4
5 4 4 4
Inti 5. Langkah-langkah pemecahan masalah 6. Memanfaatkan sarana dan prasarana 7. Siswa memahami secara kelompok dengan mengkaji
materi pada lembar kegiatan belajar 8. Siswa menyajikan diskusi 9. Menyelesaikan tes 10. Menanggapi pemantapan
5 3 5 5 4 5
5 3 5 5 4 4
Akhir 11. Melakukan aktivitas di akhir tatap muka 5 5 Berdasarkan data observasi kedua pengamat tabel 4.4 jumlah skor yang
diperoleh adalah 50 dan 48 dengan skor maksimal 55. Dengan demikian, persentase
nilai rata-rata adalah 89,09%. Berarti taraf keberhasilan kegiatan siswa berdasarkan
observasi kedua pengamat termasuk dalam kategori sangat baik.
Jadi, berdasarkan hasil analisis dan observasi terhadap kegiatan peneliti dan
siswa dapat disimpulkan bahwa kegiatan peneliti dan siswa dalam pembelajaran
penerapan trigonometri dalam kasus umum melalui belajar kooperatif tipe STAD
sangat baik dan sesuai dengan yang direncanakan.
3. Hasil Tes Tindakan II
Setelah dikoreksi oleh peneliti dan pengamat maka nilai rata-rata siswa
72,25% dengan persentase nilai yang ditetapkan pada hipotesis adalah 65%, berarti
telah mencapai kriteria keberhasilan. Hasil tes tersebut menunjukkan bahwa siswa
tidak mengalami kesulitan yang berarti dalam menyelesaikan soal tes yang diberikan
pada akhir tindakan II. Dengan demikian kriteria keberhasilan pada tindakan II telah
tercapai.
d. Refleksi
Refleksi dilakukan untuk melihat keseluruhan proses pelaksanaan tindakan
dan hasil pemahaman siswa. Jadi, merefleksi tindakan II adalah menganalisis data
dari observasi proses pembelajaran dan tes akhir. Berdasarkan hasil pengamatan
peneliti dan kedua pengamat terhadap proses pembelajaran dan hasil tes akhir pada
tindakan II, dapat dirincikan sebagai berikut.
a) Proses pembelajaran sesuai rencana yang telah ditentukan. Hal ini ditunjukkan
bahwa hasil kegiatan peneliti dalam pembelajaran mencapai kriteria 88,18%
dengan predikat sangat baik, sedangkan hasil kegiatan siswa dalam pembelajaran
mencapai kriteria 89,09% dengan predikat sangat baik.
b) Hasil tes akhir pembelajaran tindakan II diperoleh bahwa persentase nilai rata-rata
subjek penelitian adalah 72,25%, berarti kriteria tingkat keberhasilan adalah di
atas 65%. Ini berarti pemahaman siswa sangat baik.
Berdasarkan analisis data yang diuraikan di atas, diperoleh bahwa
pembelajaran tindakan II telah mencapai kriteria keberhasilan sangat baik, yaitu baik
segi proses maupun dari segi hasil. Selanjutnya berdasarkan hasil musyawarah
peneliti dan kedua pengamat, diputuskan bahwa tindakan II siklus I tidak perlu
diulang dengan siklus II.
e. Respon Siswa
Peneliti menyebarkan angket kepada 40 orang siswa kelas X.7. Penyebaran
angket dilakukan untuk melengkapi data mengenai respon siswa dalam pembelajaran
penerapan trigonometri melalui belajar kooperatif tipe STAD. Angket respon siswa
dapat dilihat pada lampiran. Hasil respon siswa terhadap pelaksanaan keseluruhan
pembelajaran dapat dilihat pada table 4.5 berikut.
Tabel 4.5 Hasil Respon Siswa terhadap Pembelajaran
No. Pertanyaan Sifat Pertanyaaan SS S TS TST Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 11
Positif Positif Positif Positif Positif
Negatif Negatif Positif Positif Positif Positif
18 20 12 16 17 2 2
14 15 14 17
22 20 27 23 23 4 6 21 23 25 21
0 0 1 1 0 27 23 4 2 1 1
0 0 0 0 0 7 9 1 0 0 1
40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
Keterangan:
SS : Sangat Setuju S : Setuju
TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
Untuk masing-masing pernyataan positif, STS diberi skor 1, TS diberi skor 2,
S diberi skor 3 dan STS diberi skor 4.
Untuk menganalisis data angket, dilakukan masing-masing indikator. Skor
total yang diperoleh masing-masing indikator dibagi banyaknya siswa. Hasil
perhitungan ini disebut skor rata-rata. Untuk menentukan respon siswa digunakan
kriteria berikut.
3 ≤ skor rata-rata sampai ≤ 4 : Sangat Positif
2 ≤ skor rata-rata sampai < 3 : Positif
1 ≤ skor rata-rata sampai < 2 : Negatif
0 ≤ skor rata-rata sampai < 1 : Sangat negatif
Pertanyaan 1, memperoleh skor rata-rata sebagai berikut.
Skor rata-rata 45,340
13840
0102223184
Jadi menurut kriteria, respon siswa sangat positif. Artinya siswa senang
dengan pembelajaran melalui belajar kooperatif tipe STAD, karena siswa harus aktif
dan bekerja sama dalam suatu kelompok sehingga pembelajaran tidak membosankan.
Pertanyaan 2 memperoleh skor rata-rata sebagai berikut.
Skor rata-rata 5,340
14040
0102203204
Jadi menurut kriteria, respon siswa sangat positif. Artinya siswa senang bila
sebelum memulai pembelajaran, terlebih dahulu guru menyampaikan tujuan dan
manfaat mempelajari materi tersebut.
Pertanyaan 3 memperoleh skor rata-rata sebagai berikut.
Skor rata-rata 275,340
13140
0112273124
Jadi menurut kriteria, respon siswa sangat positif. Artinya siswa senang
dengan pembelajaran seperti ini, karena dengan adanya kerjasama antar anggota
kelompok dapat menuntaskan materi belajar.
Pertanyaan 4 memperoleh skor rata-rata sebagai berikut.
Skor rata-rata 375,340
13540
0112233164
Jadi menurut kriteria, respon siswa sangat positif. Artinya siswa senang
dengan pembelajaran seperti ini, karena mereka dapat menemukan pengetahuan
dengan berinteraksi sesamanya, dan guru bertindak sebagai pengajar dan
pengorganisasian materi menuntun untuk memecahkan masalah.
Pertanyaan 5 memperoleh skor rata-rata sebagai berikut.
Skor rata-rata 425,340
13740
0102233174
Jadi menurut kriteria, respon siswa sangat positif. Artinya siswa senang bila
pembelajaran penerapan trigonometri melalui belajar kooperatif tipe STAD, karena
dapat melatih siswa untuk bernalar dan berargumentasi sesamanya secara logis.
Pertanyaan 6 memperoleh skor rata-rata sebagai berikut.
Skor rata-rata 15,340
12640
1242432221
Jadi menurut kriteria, respon siswa sangat positif. Artinya siswa senang
dengan pembelajaran seperti ini, karena siswa tidak banyak menggunakan waktu
untuk bermain.
Pertanyaan 7 memperoleh skor rata-rata sebagai berikut.
Skor rata-rata 25,340
13040
1642032221
Jadi menurut kriteria, respon siswa sangat positif. Artinya siswa senang
dengan pembelajaran seperti ini, karena guru hanya bertindak sebagai fasilitator
sehingga materi lebih mudah dimengerti.
Pertanyaan 8 memperoleh skor rata-rata sebagai berikut.
Skor rata-rata 175,340
12740
2132213144
Jadi menurut kriteria, respon siswa sangat positif. Artinya siswa senang
dengan pembelajaran ini, siswa sendiri yang mengkonstruksi pengetahuannya
sehingga materi dapat dimengerti secara bermakna.
Pertanyaan 9 memperoleh skor rata-rata sebagai berikut.
Skor rata-rata 325,340
13340
0122233154
Jadi menurut kriteria, respon siswa sangat positif. Artinya siswa senang
pembelajaran melalui belajar kooperatif tipe STAD, karena akan membuat setiap
anggota kelompok memiliki tanggung jawab yang sama besarnya dan mendiskusikan
secara bersama dalam menyelesaikan permasalahan yang ada.
Pertanyaan 10 memperoleh skor rata-rata sebagai berikut.
Skor rata-rata 325,340
13340
0112253144
Jadi menurut kriteria, respon siswa sangat positif. Artinya siswa senang
pembelajaran melalui belajar kooperatif tipe STAD, karena akan melatih penalaran
dengan cara guru yang memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk
mengkonstruksi sendiri pengetahuannya dan mengembangkan materi yang diberikan.
Pertanyaan 11 memperoleh skor rata-rata sebagai berikut.
Skor rata-rata 425,340
13740
1112183204
Jadi menurut kriteria, respon siswa sangat positif. Artinya siswa senang
pembelajaran seperti ini, karena akan melatih siswa sedini mungkin untuk
mengetahui bagaimana cara menjadi guru yang memberikan kesempatan seluas-
luasnya kepada murid untuk mengkonstruksikan sendiri pengetahuannya.
B. Temuan Penelitian
Berdasarkan paparan data yang telah dikemukakan di atas, berikut ini
diuraikan temuan-temuan sebagai berikut.
1. Temuan Penelitian Tindakan I
Berdasarkan paparan data temuan yang telah diperoleh pada pelaksanaan
Tindakan I adalah sebagai berikut.
a. Pembelajaran pada tindakan I sesuai dengan rencana yang telah ditentukan.
b. Pada pembelajaran tindakan I di luar dugaan peneliti, karena sampai berakhir
pembelajaran hanya ada sedikit pertanyaan yang ditujukan kepada peneliti. Hal
ini menunjukkan bahwa mereka tidak mengalami kesulitan yang berarti dalam
memecahkan masalah. Kesulitan yang ada diatasi dengan saling bertanya dengan
anggota kelompok masing-masing hingga terpecahkan oleh mereka sendiri.
c. Siswa antusias mengikuti pembelajaran seperti ini karena selama mereka belajar
matematika belum pernah belajar dengan model belajar seperti ini.
d. Siswa nampak aktif dan bersemangat dalam memberi pendapat atau menjelaskan
sesama teman kelompok. Sehingga siswa yang tidak mengerti menjadi mengerti
dan siswa yang mengerti mengajari anggota kelompoknya yang belum mengerti.
e. Pemahaman siswa terhadap materi sangat baik karena lembar kegiatan belajar
terlihat mudah dipahami walaupun ada sedikit yang perlu mereka tanyakan
kepada peneliti. Namun dengan bantuan pertanyaan menuntun dari peneliti,
ternyata pada akhirnya mereka sendiri dapat mengatasinya.
f. Siswa senang dengan pembelajaran seperti ini karena siswa bisa aktif dan dapat
melatih berbicara di depan teman-teman yang lain.
2. Tindakan II
Berdasarkan temuan yang telah diperoleh pada pelaksanaan Tindakan II
adalah sebagai berikut.
a. Pelaksanaan tindakan II ini berlangsung sangat baik karena siswa telah terbiasa
pada pelaksanaan tindakan I.
b. Pembelajaran pada tindakan II sesuai dengan rencana yang telah ditentukan dan
siswa terlihat tertib selama pembelajaran.
c. Antusias siswa mengikuti pembelajaran sangat baik, karena mereka sudah
memahami pada tindakan I, dan strategi ini dapat merespon siswa untuk percaya
diri dan mereka menjadi berani dalam berkolaborasi dalam kelompoknya.
d. Siswa nampak lebih aktif lagi dan bersemangat dalam memberi pendapat atau
menjelaskan materi sesama teman kelompok mereka masing-masing.
e. Pemahaman siswa terhadap materi sangat baik karena lembar kegiatan belajar 2
terlihat mudah mereka pahami, walaupun ada sedikit yang perlu mereka tanyakan
kepada peneliti. Namun dengan jawaban menuntun akhirnya mereka sendiri dapat
memecahkan masalahnya.
f. Siswa sangat senang dengan pembelajaran seperti ini karena siswa bisa aktif dan
dapat melatih berbicara di depan teman-teman yang lain.
top related