bab iv hasil dan pembahasan - digilib.uinsby.ac.iddigilib.uinsby.ac.id/1356/7/bab 4.pdfdijalankan...
Post on 02-Mar-2019
215 Views
Preview:
TRANSCRIPT
61
61
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk93
PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk didirikan pada 24 Rabius Tsani
1412 H atau 1 Nopember 1991, diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia
(MUI) dan Pemerintah Indonesia, dan memulai kegiatan operasinya pada
27 Syawwal 1412 H atau 1 Mei 1992. Dengan dukungan nyata dari
eksponen Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) dan beberapa
pengusaha Muslim, pendirian Bank Muamalat juga menerima dukungan
masyarakat, terbukti dari komitmen pembelian saham Perseroan senilai Rp
84 miliar pada saat penandatanganan akta pendirian Perseroan.
Selanjutnya, pada acara silaturahim peringatan pendirian tersebut di Istana
Bogor, diperoleh tambahan komitmen dari masyarakat Jawa Barat yang
turut menanam modal senilai Rp 106 miliar.
Pada tanggal 27 Oktober 1994, hanya dua tahun setelah didirikan,
Bank Muamalat berhasil menyandang predikat sebagai Bank Devisa.
Pengakuan ini semakin memperkokoh posisi Perseroan sebagai bank
syariah pertama dan terkemuka di Indonesia dengan beragam jasa maupun
produk yang terus dikembangkan.
93 “Profil Muamalat”, dalam http://www.muamalatbank.com/home/about/profile.html (12Februari 2014).
62
Pada akhir tahun 90an, Indonesia dilanda krisis moneter yang
memporak-porandakan sebagian besar perekonomian Asia Tenggara.
Sektor perbankan nasional tergulung oleh kredit macet di segmen
korporasi. Bank Muamalat pun terimbas dampak krisis. Di tahun 1998,
rasio pembiayaan macet (NPF) mencapai lebih dari 60%. Perseroan
mencatat rugi sebesar Rp 105 miliar. Ekuitas mencapai titik terendah,
yaitu Rp 39,3 miliar, kurang dari sepertiga modal setor awal.
Dalam upaya memperkuat permodalannya, Bank Muamalat mencari
pemodal yang potensial, dan ditanggapi secara positif oleh Islamic
Development Bank (IDB) yang berkedudukan di Jeddah, Arab Saudi. Pada
RUPS tanggal 21 Juni 1999 IDB secara resmi menjadi salah satu
pemegang saham Bank Muamalat. Oleh karenanya, kurun waktu antara
tahun 1999 dan 2002 merupakan masa-masa yang penuh tantangan
sekaligus keberhasilan bagi Bank Muamalat. Dalam kurun waktu tersebut,
Bank Muamalat berhasil membalikkan kondisi dari rugi menjadi laba
berkat upaya dan dedikasi setiap Crew (pegawai) Muamalat, ditunjang
oleh kepemimpinan yang kuat, strategi pengembangan usaha yang tepat,
serta ketaatan terhadap pelaksanaan perbankan syariah secara murni.
Melalui masa-masa sulit ini, Bank Muamalat berhasil bangkit dari
keterpurukan. Diawali dari pengangkatan kepengurusan baru, dimana
seluruh anggota Direksi diangkat dari dalam tubuh Muamalat, Bank
Muamalat kemudian menggelar rencana kerja lima tahun dengan
penekanan pada (i) tidak mengandalkan setoran modal tambahan dari para
63
pemegang saham, (ii) tidak melakukan PHK satu pun terhadap sumber
daya insani yang ada, dan dalam hal pemangkasan biaya, tidak memotong
hak Crew (pegawai) Muamalat sedikitpun, (iii) pemulihan kepercayaan
dan rasa percaya diri Crew (pegawai) Muamalat menjadi prioritas utama di
tahun pertama kepengurusan Direksi baru, (iv) peletakan landasan usaha
baru dengan menegakkan disiplin kerja Muamalat menjadi agenda utama
di tahun kedua, dan (v) pembangunan tonggak-tonggak usaha dengan
menciptakan serta menumbuhkan peluang usaha menjadi sasaran Bank
Muamalat pada tahun ketiga dan seterusnya, yang akhirnya membawa
Bank Muamalat, dengan rahmat Allah Rabbul Izzati, ke era pertumbuhan
baru memasuki tahun 2004 dan seterusnya.
Saat ini Bank Mumalat memberikan layanan bagi lebih dari 2,5 juta
nasabah melalui 275 gerai yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia.
Jaringan BMI didukung pula oleh aliansi melalui lebih dari 4000 Kantor
Pos Online/SOPP di seluruh Indonesia, 32.000 ATM, serta 95.000
merchant debet. BMI saat ini juga merupakan satu-satunya bank syariah
yang telah membuka cabang luar negeri, yaitu di Kuala Lumpur, Malaysia.
Untuk meningkatkan aksesibilitas nasabah di Malaysia, kerjasama
dijalankan dengan jaringan Malaysia Electronic Payment System (MEPS)
sehingga layanan BMI dapat diakses di lebih dari 2000 ATM di Malaysia.
Sebagai Bank Pertama Murni Syariah, bank muamalat berkomitmen untuk
menghadirkan layanan perbankan yang tidak hanya comply terhadap
syariah, namun juga kompetitif dan aksesibel bagi masyarakat hingga
64
pelosok nusantara. Komitmen tersebut diapresiasi oleh pemerintah, media
massa, lembaga nasional dan internasional serta masyarakat luas melalui
lebih dari 70 award bergengsi yang diterima oleh BMI dalam 5 tahun
terakhir. Penghargaan yang diterima antara lain sebagai Best Islamic Bank
in Indonesia 2009 oleh Islamic Finance News (Kuala Lumpur), sebagai
Best Islamic Financial Institution in Indonesia 2009 oleh Global Finance
(New York) serta sebagai The Best Islamic Finance House in Indonesia
2009 oleh Alpha South East Asia (Hong Kong).
2. Visi dan Misi PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk94
a. Visi
Menjadi bank syariah utama di Indonesia, dominan di pasar spiritual,
dikagumi di pasar rasional.
b. Misi
Menjadi ROLE MODEL Lembaga Keuangan Syariah dunia dengan
penekanan pada semangat kewirausahaan, keunggulan manajemen dan
orientasi investasi yang inovatif untuk memaksimumkan nilai bagi
stakeholder.
94 “Visi & Misi”, dalam http://www.muamalatbank.com/home/about/visi_misi.html (12 Februari2014).
65
3. Kepemilikan Saham PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk95
Sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas V (PUT V) PT.
Bank Muamalat Indonesia, Tbk melalui mekanisme Penerbitan Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) kepada para pemegang saham,
dimana Perseroan mengeluarkan sebanyak-banyaknya 2.815.917.885 (dua
miliar delapan ratus lima belas juta sembilan ratus tujuh belas ribu delapan
ratus delapan puluh lima). Saham Seri B baru dengan nilai nominal Rp
100,- (seratus rupiah) setiap saham. Setiap pemegang 21 (dua puluh satu)
saham lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham
Perseroan pada tanggal 19 November 2013 pukul 16.00 WIB mempunyai
8 (delapan) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak
kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 (satu) saham baru
dengan harga Pelaksanaan Rp 480 (empat ratus delapan puluh rupiah)
setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir
Pemesanan dan Pembelian Saham.
Dengan adanya sejumlah saham yang di-exercise oleh pemegang
saham existing telah terjadi perubahan komposisi kepemilikan Bank yang
tidak mengakibatkan adanya perubahan pengendalian. Perubahan
komposisi kepemilikan bank dimaksud diikuti dengan perubahan jumlah
modal disetor sebagai akibat adanya penambahan jumlah modal disetor
menjadi sebesar Rp 1.103.435.151.000 (satu triliun seratus tiga miliar
empat ratus tiga puluh lima juta seratus lima puluh satu ribu rupiah).
95 “Informasi Pemegang Saham”, dalamhttp://www.muamalatbank.com/home/investor/shareholder_information.html (13 Maret 2014).
66
Adapun perubahan komposisi kepemilikan bank dimaksud,
selengkapnya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1. Komposisi Kepemilikan Bank Setelah PUT V
4. Akad Pada Produk dan Layanan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk
a. Akad Al-Wadi’ah
1) Konsep Dasar Al-Wadi’ah96
Al-Wadi’ah secara bahasa ialah sesuatu yang ditempatkan bukan
pada pemiliknya supaya dijaganya, berarti bahwa Al-Wadi’ah ialah
memberikan. Makna yang kedua Al-Wadi’ah dari segi bahasa ialah
menerima, seperti seseorang berkata, “awda’tuhu” artinya aku
menerima harta tersebut darinya.
96 Ismail Nawawi, Fiqih Muamalah, 347.
67
2) Dasar Hukum Akad Al-Wadi’ah97
Al-Wadi’ah adalah amanat bagi orang yang menerima titipan dan ia
lalu wajib mengembalikannya pada waktu pemilik meminta
kembali, firman Allah SWT surat Al-Baqarah ayat 283:
“Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secaratunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, makahendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yangberpiutang), akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagianyang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikanamanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada AllahTuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikanpersaksian, dan barangsiapa yang menyembunyikannya, makasesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya, dan AllahMaha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
3) Rukun dan Syarat Al-Wadi’ah:
Dalam pelaksanaan Al-Wadi’ah harus memenuhi rukun dan syarat
tertentu. Al Jaziri mengungkapkan pendapat para imam mazhab
adalah sebagai berikut:
Menurut Hanafiyah, rukun Al-Wadi’ah ada satu, yaitu ijab dan
qabul, sedangkan yang lainnya termasuk syarat dan juga tidak
termasuk rukun. Menurut Hanafiyah dalam sighat ijab dianggap
sah apabila ijab tersebut dilakukan dengan perkataan yang jelas
97 Ibid., 347.
68
(sharih) maupun dengan perkataan samar (kinayah). Hal ini pun
berlaku juga untuk qabul, disyaratkan bagi yang menitipkan dan
yang dititipi barang dengan mukalaf. Tidak sah apabila yang
menitipkan dan yang menerima benda titipan adalah orang gila
atau anak yang belum dewasa (shabiy).
Menurut Syafi’iyah, Al-Wadi’ah memiliki tiga rukun, yaitu:
a) Barang yang dititipkan, syarat barang yang dititipkan yaitu
barang atau benda itu merupakan sesuatu yang dapat dimiliki
menurut syara’.
b) Orang yang menitipkan dan yang menerima titipan, disyaratkan
bagi penitip dan penerima titipan sudah baligh, berakal, serta
syarat-syarat lain yang sesuai dengan syarat-syarat berwakil.
c) Pernyataan serah terima (sighat ijab dan qabul al-wadi’ah)
disyaratkan pada ijab qabul ini dimengerti oleh kedua belah
pihak, baik dengan jelas maupun samar.
4) Produk PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk yang menggunakan
akad Al-Wadi’ah
a) Giro Muamalat Attijary iB
Produk giro berbasis akad Al-Wadi’ah yang memberikan
kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi. Merupakan
sarana untuk memenuhi kebutuhan transaksi bisnis nasabah
perorangan maupun non-perorangan yang didukung oleh
fasilitas Cash Management.
69
b) Tabungan Muamalat Dollar
Tabungan syariah dalam denominasi valuta asing US Dollar
(USD) dan Singapore Dollar (SGD) yang ditujukan untuk
melayani kebutuhan transaksi dan investasi yang lebih
beragam, khususnya yang melibatkan mata uang USD dan
SGD.
c) Tabungan Haji Arafah
Tabungan haji dalam mata uang rupiah yang dikhususkan bagi
masyarakat muslim Indonesia yang berencana menunaikan
ibadah Haji.
d) TabunganKu
Tabungan syariah dalam mata uang rupiah yang sangat
terjangkau bagi semua kalangan masyarakat serta bebas biaya
administrasi.
b. Akad Mudharabah
1) Konsep Dasar Mudharabah
Istilah Mudharabah berasal dari kata dharb, artinya memukul atau
berjalan. Pengertian memukul atau berjalan ini lebih tepat adalah
proses seseorang menggerakkan kakinya dalam menjalankan
usaha.
70
Menurut Zuhaily98, mudharabah adalah akad kerjasama usaha
antara dua pihak, dimana pihak pertama bertindak sebagai pemilik
dana (shahibul maal) yang menyediakan seluruh modal, sedangkan
pihak lain sebagai pengelola usaha (mudharib). Keuntungan yang
didapatkan dari akad mudharabah dibagi menurut kesepakatan
yang dituangkan dalam kontrak dan biasanya dalam bentuk
prosentase (nisbah).
2) Dasar Hukum Akad Mudharabah
Kerjasama dalam permodalan (mudharabah) disyariatkan dengan
firman Allah, hadits, ijma’ para sahabat, dan juga para imam.
Mudharabah diberlakukan pada zaman Rasulullah SAW dan
beliau merestuinya.
Firman Allah dalam Al-qur’an surat Muzammil ayat 20:
“Dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagiankarunia Allah.”
3) Rukun dan Syarat Mudharabah
a) Rukun Mudharabah
Akad mudharabah memiliki beberapa rukun yang telah
ditentukan guna mencapai keabsahannya, yaitu pemilik dana
(shahibul maal), pengelola (midzarib), ucapan serah terima
(shighat ijab qabul), modal (ra’sul maal), juga pekerjaan dan
98 Ismail Nawawi, Fiqih Muamalah, 260.
71
juga keuntungan. Mudharabah adalah akad kerjasama antara
pemilik modal dengan pengelola yang bertujuan untuk dapat
memperoleh keuntungan dalam sebuah usaha perdagangan.
b) Syarat Mudharabah
Syarat yang harus dipenuhi dalam rukun mudharabah:
Pemilik modal dan pengelola keduanya harus mampu
bertindak sebagai pemilik modal (owner) dan manajer.
Ucapan serah terima (shighat ijab qabul) kedua belah pihak
untuk menunjukkan kemauan mereka dan terdapat
kejelasan tujuan mereka dalam melaukukan sebuah kontrak
atau transaksi.
Modal adalah sejumlah uang yang diberikan oleh pemilik
modal (shahibul maal) juga kepada pengelola (mudzarib)
untuk tujuan investasi dalam akad mudharabah. Modal
disyaratkan harus diketahui jumlahnya, jenisnya (mata
uang) dan modal harus disetor tunai kepada mudzarib.
Keuntungan adalah jumlah yang didapat sebagai kelebihan
dari modal, keuntungan adalah tujuan akhir dari
mudharabah.
Pekerjaan atau usaha perdagangan adalah merupakan
kontribusi pengelola (mudzarib) dalam kontrak
mudharabah yang disediakan oleh pemilik modal,
pekerjaan dalam kaitan ini juga berhubungan dengan
72
manajemen kontrak mudharabah dan ketentuan-ketentuan
yang telah ditetapkan oleh kedua belah pihak dalam
transaksi.
4) Produk PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk yang menggunakan
akad Mudharabah
a) Giro Muamalat Ultima iB
Produk giro berbasis akad mudharabah yang memberikan
kemudahan bertransaksi dan bagi hasil yang kompetitif. Sarana
bagi nasabah perorangan dan non-perorangan untuk memenuhi
kebutuhan transaksi bisnis sekaligus memberikan imbal hasil
yang optimal.
b) Tabungan Muamalat
Tabungan syariah dalam mata uang rupiah yang akan
meringankan transaksi keuangan, memberikan akses yang
mudah, serta manfaat yang luas. Tabungan Muamalat hadir
dengan dua pilihan kartu ATM/Debit yaitu Shar-E Regular dan
Shar-E Gold.
c) Pembiayaan Modal Kerja
Produk pembiayaan yang membantu kebutuhan modal kerja
usaha sehingga kelancaran operasional dan rencana
pengembangan usaha akan terjamin.
d) Pembiayaan kepada Anggota Koperasi Karyawan/Guru/PNS
73
Pembiayaan konsumtif yang diperuntukkan bagi beragam jenis
pembelian konsumtif kepada karyawan/guru/PNS (selaku end
user) melalui koperasi.
e) Pembiayaan Modal Kerja LKM Syariah
(BPRS/BMT/Koperasi)
Produk pembiayaan yang ditujukan untuk LKM Syariah
(BPRS/BMT/Koperasi) yang hendak meningkatkan pendapatan
dengan memperbesar portfolio pembiayaannya kepada Nasabah
atau anggotanya (end-user).
f) Tabungan Haji Arafah Plus (Menggunakan Akad Mudharabah
Mutlaqah)
Tabungan haji dalam mata uang rupiah yang dikhususkan bagi
masyarakat muslim Indonesia yang berencana menunaikan
ibadah Haji secara regular maupun plus.
g) Tabungan Muamalat Umroh (Menggunakan Akad Mudharabah
Mutlaqah)
h) Tabungan berencana dalam mata uang rupiah yang akan
membantu mewujudkan impian untuk berangkat beribadah
Umroh.
i) Tabungan iB Muamalat Rencana (Menggunakan Akad
Mudharabah Mutlaqah/ pemilik modal menyerahkan modal
kepada pengelola tanpa pembatasan jenis usaha, tempat dan
waktu dan dengan siapa pengelola bertransaksi)Tabungan
74
perencanaan biaya pendidikan, dana persiapan pensiun/hari tua,
biaya perjalanan wisata/ibadah, biaya pernikahan, biaya uang
muka rumah/kendaraan, serta rencana atau impian lainnya.
e) Tabungan Muamalat Prima iB (Menggunakan Akad
Mudharabah Mutlaqah/ pemilik modal menyerahkan modal
kepada pengelola tanpa pembatasan jenis usaha, tempat dan
waktu dan dengan siapa pengelola bertransaksi)
Tabungan Prioritas yang di desain bagi Nasabah yang ingin
mendapatkan Bagi Hasil yang tinggi bahkan setara dengan
deposito.
f) Deposito Mudharabah (Menggunakan Akad Mudharabah
Mutlaqah/ pemilik modal menyerahkan modal kepada
pengelola tanpa pembatasan jenis usaha, tempat dan waktu dan
dengan siapa pengelola bertransaksi)
Deposito syariah dalam mata uang Rupiah dan US Dollar yang
fleksibel dan memberikan hasil investasi yang optimal bagi
nasabah.
g) Deposito FulInvest (Menggunakan Akad Mudharabah
Mutlaqah/ pemilik modal menyerahkan modal kepada
pengelola tanpa pembatasan jenis usaha, tempat dan waktu dan
dengan siapa pengelola bertransaksi)
75
Deposito syariah dalam mata uang Rupiah dan US Dollar yang
fleksibel dan memberikan hasil investasi yang optimal serta
perlindungan asuransi jiwa gratis bagi nasabah.
j) Tabungan Nusantara
Tabungan syariah yang dikelola dengan akad berbagi hasil
dengan tambahan keuntungan kemudahan layanan remittance,
sehingga selain menabung juga mudah melakukan transaksi
Remittance.
c. Akad Murabahah
1) Konsep Dasar Murabahah
Secara bahasa murabahah berasal dari kata ribh yang bermakna
tumbuh dan berkembang dalam perniagaan.
Menurut Al-Kasani99, murabahah mencerminkan transaksi jual-
beli, dimana harga jual merupakan akumulasi dari beberapa biaya-
biaya yang sudah dikeluarkan untuk mendatangkan objek transaksi
atau harga pokok pembelian dengan tambahan keuntungan tertentu
yang diinginkan penjual (margin), dimana harga beli dan jumlah
keuntungan yang diinginkan diketahui oleh pembeli. Dalam arti,
pembeli diberitahu berapa harga belinya dan tambahan keuntungan
yang diinginkan.
99 Ismail Nawawi, Fiqih Muamalah, 156.
76
2) Dasar Hukum Akad Murabahah
Dalam jual-beli dengan sistem murabahah merupakan akad jual-
beli yang diperbolehkan, hal ini berlandaskan atas dalil-dalil yang
terdapat dalam Al-Qur’an, Al Hadits ataupun ijma’ ulama.
Diantara dalil yang memperbolehkan praktik akad jual-beli
murabahah adalah sebagai berikut:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakanharta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalanperniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamudan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allahadalah Maha Penyayang kepadamu.”
Dalam surat Al-Baqarah ayat 275, Allah SWT berfirman:
“Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkanriba.”
3) Rukun dan Syarat Murabahah
a) Mengetahui harga pokok (harga beli), disyaratkan bahwa harga
beli haruslah diketahui oleh pembeli kedua, karena hal itu
merupakan syarat mutlak bagi keabsahan bai’ murabahah.
Penjual kedua harus menerangkan harga beli kepada pihak
pembeli kedua, hal ini juga berlaku bagi bentuk jual-beli yang
77
berdasarkan kepercayaan, seperti halnya at-Tauliyah, al-Isyrak
ataupun al-Wadi’ah, dimana akad jual-beli ini berdasarkan atas
kejelasan informasi tentang harga beli. Jika harga beli tidak
dijelaskan kepada pembeli kedua dan ia telah meninggalkan
majlis, maka jual-beli dinyatakan akadnya batal.
b) Adanya kejelasan keuntungan (margin) yang diinginkan
penjual kedua, keuntungan harus dijelaskan nominalnya kepada
pembeli kedua atau dengan menyebutkan persentase dari harga
beli. Margin juga merupakan bagian dari harga, karena harga
pokok plus margin merupakan harga jual, dan mengetahui
harga jual merupakan syarat sahnya jual-beli.
c) Modal yang digunakan untuk membeli objek transaksi harus
merupakan barang mitsli, dalam arti terdapat padanannya di
pasaran, alangkah baiknya jika menggunakan uang. Jika modal
yang dipakai merupakan barang qimi/ ghair mitsli, misalnya
pakaian dan marginnya berupa uang, maka diperbolehkan.
d) Objek transaksi dan alat pembayaran yang digunakan tidak
boleh berupa barang ribawi.
e) Akad jual-beli pertama harus sah adanya, artinya transaksi yang
dilakukan penjual pertama harus sah, jika tidak, maka transaksi
yang dilakukan penjual kedua (pembeli pertama) dengan
pembeli kedua hukumnya fasid/rusak dan akadnya batal.
78
f) Informasi yang wajib dan tidak boleh diberitahukan dalam ba’i
murabahah. Ba’i murabahah yakni jual-beli yang disandarkan
pada sebuah kepercayaan, karena pembeli juga akan percaya
atas informasi yang diberikan dari penjual tentang harga beli
yang diinginkan dan dengan demikian penjual tidak boleh
berkhianat.
4) Produk dan Layanan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk yang
menggunakan akad Murabahah
a) Pembiayaan Modal Kerja
Produk pembiayaan yang akan membantu kebutuhan modal
kerja usaha sehingga kelancaran operasional dan rencana
pengembangan usaha akan terjamin.
b) KPR Muamalat iB
Produk pembiayaan rumah indent, pembangunan dan renovasi
yang membantu untuk memiliki rumah (ready stock/bekas),
apartemen, ruko, rukan, kios maupun pengalihan take-over
KPR dari bank lain.
c) Automuamalat
Produk pembiayaan yang akan membantu Anda untuk
memiliki kendaraan bermotor. Produk ini adalah kerjasama
Bank Muamalat dengan Al-Ijarah Indonesia Finance (ALIF).
d) Pembiayaan Investasi
79
Produk pembiayaan yang akan membantu kebutuhan investasi
usaha sehingga mendukung rencana ekspansi yang telah
disusun.
e) Pembiayaan Hunian Syariah Bisnis
Produk pembiayaan yang membantu usaha untuk membeli,
membangun ataupun merenovasi properti maupun pengalihan
take-over pembiayaan properti dari bank lain untuk kebutuhan
bisnis.
f) Trade Finance-Impor, berupa layanan issuing L/C, amendment
L/C, realisasi L/C berupa penerimaan dan pemeriksaan
dokumen serta penyelesaian pembayaran, dan inward
collection dokumen impor non L/C.
d. Akad Musyarakah
1) Konsep Dasar Musyarakah
Secara etimologi, kerjasama (Al-Syirkah), yaitu percampuran
antara sesuatu dengan yang lainnya, sehingga sulit dibedakan.
Sedangkan, menurut istilah, kerjasama (syirkah) adalah
keikutsertaan dua orang atau lebih dalam suatu usaha tertentu
dengan sejumlah modal yang ditetapkan berdasarkan perjanjian
untuk bersama-sama menjalankan suatu usaha dan pembagian
keuntungan atau kerugian dalam bagian yang ditentukan.
80
2) Dasar Hukum Akad Musyarakah
Dasar hukum Musyarakah (Syirkah) dalam perdagangan
sebagaimana firman Allah .dalam surat Al-Baqarah ayat 282
sebagai berikut di bawah ini.
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidaksecara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamumenuliskannya, dan hendaklah seorang penulis di antara kamumenuliskannya dengan benar, dan janganlah penulis engganmenuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, makahendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu
81
mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah iabertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangisedikitpun daripada hutangnya. Jika yang berhutang itu orang yanglemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau Dia sendiri tidakmampu mengimlakkan, maka hendaklah walinya mengimlakkandengan jujur. dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dariorang-orang lelaki (di antaramu), jika tak ada dua oang lelaki,maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa, maka yangseorang mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan(memberi keterangan) apabila mereka dipanggil, dan janganlahkamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampaibatas waktu membayarnya, yang demikian itu, lebih adil di sisiAllah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepadatidak (menimbulkan) keraguanmu. Tulislah mu'amalahmu itu,kecuali jika mu'amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankandi antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidakmenulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; danjanganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan, jika kamulakukan (yang demikian), maka sesungguhnya hal itu adalah suatukefasikan pada dirimu dan bertakwalah kepada Allah, Allahmengajarmu, dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu.”
3) Rukun dan Syarat Musyarakah
Menurut Zuhaily100, rukun dan syarat musyarakah yang intinya
dijelaskan di bawah ini.
a) Rukun Musyarakah
Ucapan (Sighat) penawaran dan penerimaan (Ijab dan
Qabul).
Pihak yang berkontrak.
Objek kesepakatan berupa modal dan kerja.
100 Ismail Nawawi, Fiqih Muamalah, 248.
82
b) Syarat Musyarakah:
Ucapan. Tidak ada bentuk khusus dari kontrak musyarakah.
Ia dapat berbentuk pengucapan yang menunjukkan tujuan.
Berakad dianggap sah jika diucapkan secara verbal atau
ditulis. Kontrak musyarakah dicatat dan disaksikan.
Pihak yang akan berkontrak. Disyaratkan bahwa seorang
mitra haruslah kompeten dalam memberikan atau diberikan
kekuasaan perwakilan.
Objek kontrak (dana dan kerja). Dana atau modal yang
diberikan harus uang tunai, emas, perak, atau yang bernilai
sama.
4) Produk PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk yang menggunakan
akad Musyarakah
a) Pembiayaan Modal Kerja
Produk pembiayaan yang membantu kebutuhan modal kerja
usaha sehingga kelancaran operasional dan rencana
pengembangan usaha akan terjamin.
b) KPR Muamalat iB (Menggunakan Akad Musyarakah
Mutanaqisah/ Kerjasama Sewa)
Produk pembiayaan rumah indent, pembangunan dan renovasi
yang membantu untuk memiliki rumah (ready stock/bekas),
apartemen, ruko, rukan, kios maupun pengalihan take-over
KPR dari bank lain.
83
c) Pembiayaan Modal Kerja LKM Syariah
(BPRS/BMT/Koperasi)
Produk pembiayaan yang ditujukan untuk LKM Syariah
(BPRS/BMT/Koperasi) yang hendak meningkatkan pendapatan
dengan memperbesar portfolio pembiayaannya kepada Nasabah
atau anggotanya (end-user).
d) Pembiayaan Rekening Koran Syariah
Produk pembiayaan khusus modal kerja yang akan
meringankan usaha dalam mencairkan dan melunasi
pembiayaan sesuai kebutuhan dan kemampuan.
e) Pembiayaan Hunian Syariah Bisnis (Menggunakan Akad
Musyarakah Mutanaqishah/ Kerjasama Sewa)
Produk pembiayaan yang membantu usaha untuk membeli,
membangun ataupun merenovasi properti maupun pengalihan
take-over pembiayaan properti dari bank lain untuk kebutuhan
bisnis.
e. Akad Al-Qardh
1) Konsep Dasar Al-Qardh
Pinjaman (Al-Qardh) menurut bahasa ialah potongan, sedang
menurut syar’i adalah menyerahkan uang kepada orang yang
sekiranya bisa memanfaatkannya, kemudian ia meminta
pengembaliannya sebesar uang tersebut.
84
2) Dasar Hukum Akad Al-Qardh
Pinjaman (Al-Qardh) telah disunnahkan bagi pihak muqridh
(kreditur/pemberi pinjaman) berdasarkan dalil-dalil berikut:
Firman Allah SWT surat Al-Hadid ayat 11,
“Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yangbaik, maka Allah akan melipat-gandakan (balasan) pinjaman ituuntuknya, dan Dia akan memperoleh pahala yang banyak.”
3) Rukun dan Syarat Al-Qardh
a) Rukun Al-Qardh adalah sebagai berikut:
Pemilik barang (Muqridh)
Yang mendapat barang atau peminjam (Muqtaridh)
Serah terima (Ijab Qabul)
Barang yang dipinjamkan (Qardh)
b) Syarat Al-Qardh adalah sebagai berikut:
Besarnya pinjaman (Al-Qardh) harus diketahui dengan
takaran, timbangan, atau jumlahnya.
Sifat pinjaman (Al-Qardh) dan usianya harus diketahui jika
dalam bentuk hewan.
Pinjaman (Al-Qardh) berpinjaman (Al-Qardh) tidak sah
dari orang yang tidak memiliki sesuatu yang bisa dipinjam
atau orang yang tidak normal akalnya.
85
4) Produk dan Layanan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk yang
menggunakan akad Al-Qardh
a) Dana Talangan Porsi Haji
Pinjaman yang ditujukan untuk membantu mendapatkan porsi
keberangkatan haji lebih awal, meskipun saldo tabungan Haji
belum mencapai syarat pendaftaran porsi.
b) Trade Finance-Ekspor, berupa layanan advising L/C dan
perubahannya, transfer L/C, konfirmasi L/C, negosiasi Wesel
Ekspor, collection dokumen L/C, collection dokumen non L/C.
c) Trade Finance-Impor, berupa layanan issuing L/C, amendment
L/C, realisasi L/C berupa penerimaan dan pemeriksaan
dokumen serta penyelesaian pembayaran, dan inward
collection dokumen impor non L/C.
f. Akad Ijarah
1) Konsep Dasar Ijarah
Sewa (Ijarah) berasal dari kata Al-Ajru artinya ganti, upah atau
menjual manfaat.
Secara istilah syari’at menurut ulama fiqh antara lain disebutkan
oleh Zuhaily yang mengemukakan pendapat mazhab Hanafiyah
bahwa sewa (Ijarah) adalah transaksi atas manfaat juga atas adanya
transaksi atas kompensasi tertentu. Malikiyah mengatakan sewa
86
(Ijarah) adalah pemindahan pemilikan manfaat tertentu yang
diperbolehkan dalam waktu tertentu dengan kompensasi tertentu.
2) Dasar Hukum Akad Ijarah
Sewa (Ijarah) dalam hukum Islam diperbolehkan bila berdasarkan
dalil-dalil berikut ini.
Firman Allah SWT dalam surat Al-Kahfi ayat 77, sebagai berikut:
“Maka keduanya berjalan, hingga tatkala keduanya sampai kepadapenduduk suatu negeri, mereka minta dijamu kepada penduduknegeri itu, tetapi penduduk negeri itu tidak mau menjamu mereka,kemudian keduanya mendapatkan dalam negeri itu dinding rumahyang hampir roboh, maka Khidhr menegakkan dinding itu. Musaberkata: "Jikalau kamu mau, niscaya kamu mengambil upah untukitu.”
“Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: "Ya Bapakkuambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karenasesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untukbekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya."
3) Syarat-Syarat Ijarah
Syarat Ijarah adalah sebagai berikut:
a) Manfaatnya diketahui.
b) Manfaatnya diperbolehkan.
87
c) Biaya sewa telah diketahui.
4) Produk PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk yang menggunakan
akad Ijarah
a) Pembiayaan Umroh Muamalat
Produk pembiayaan yang membantu mewujudkan impian
untuk beribadah Umroh dalam waktu yang segera.
b) Pembiayaan Investasi
Produk pembiayaan yang akan membantu kebutuhan investasi
usaha sehingga mendukung rencana ekspansi yang telah
disusun.
g. Akad Kafalah
1) Konsep Dasar Kafalah
Kafalah secara bahasa artinya adhdhamanu (menggabungkan),
atau addhaman (jaminan), hamalah (beban), dan za’amah
(tanggungan). Menurut istilah, kafalah merupakan jaminan yang
diberikan oleh penanggung (kafil) kepada pihak ketiga untuk
memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung. Dalam
pengertian lain, kafalah juga berarti mengalihkan tanggung jawab
seseorang yang dijamin dengan berpegang pada tanggung jawab
orang lain sebagai penjamin.
88
2) Dasar Hukum Akad Kafalah
Landasan syariah Kafalah, terungkap pada firman Allah SWT
dalam Al-Qur’an yang tersebut dalam surat Yunus ayat 66 dan
surat Yusuf ayat 72, seperti di bawah ini.
“Ya'qub berkata: "Aku sekali-kali tidak akan melepaskannya(pergi) bersama-sama kamu, sebelum kamu memberikan kepadakujanji yang teguh atas nama Allah, bahwa kamu pasti akanmembawanya kepadaku kembali, kecuali jika kamu dikepungmusuh". Tatkala mereka memberikan janji mereka, maka Ya'qubberkata: "Allah adalah saksi terhadap apa yang kita ucapkan(ini)".”
“Penyeru-penyeru itu berkata: "Kami kehilangan piala Raja, dansiapa yang dapat mengembalikannya akan memperoleh bahanmakanan (seberat) beban unta, dan aku menjamin terhadapnya".”
3) Rukun dan Syarat Kafalah
Menurut para mayoritas (jumhur) ulama yang lainnya, rukun dan
syarat Kafalah adalah sebagai berikut:
a) Dhamim, kafil atau za’im yaitu orang yang menjamin, dimana
ia disyaratkan sudah baligh, berakal, juga tidak dicegah untuk
dapat membelanjakan hartanya (mahjur) dan dilakukan dengan
kehendaknya sendiri.
89
b) Madmunlah, yaitu orang yang berpiutang, syaratnya ialah
bahwa yang berpiutang diketahui oleh orang yang menjamin.
c) Madmun’anhu atau makful’anhu adalah orang yang berutang.
d) Madmun bih atau makful bih adalah utang, barang atau orang
disyaratkan pada makful bih dapat diketahui dan tetap
keadaannya, baik sudah tetap maupun akan tetap.
e) Lafadz, disyaratkan keadaan lafadz itu berarti menjamin, tidak
digantungkan kepada sesuatu dan tidak berarti sementara.
4) Layanan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk yang menggunakan
akad Kafalah
Trade Finance-Impor, berupa layanan issuing L/C, amendment
L/C, realisasi L/C berupa penerimaan dan pemeriksaan dokumen
serta penyelesaian pembayaran, dan inward collection dokumen
impor non L/C.
h. Akad Al-Wakalah
1) Konsep Dasar Al-Wakalah
Perwakilan (wakalah ataupun wikalah) yang berarti al-tafwidh
(penyerahan, pendelegasian, atau pemberian mandat). Pengertian
yang sama dengan menggunakan kata al-hifzhu disebut dalam surat
Ali-Imran ayat 173:
90
“(yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepadamereka ada orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnyamanusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu,karena itu takutlah kepada mereka", maka Perkataan itu menambahkeimanan mereka dan mereka menjawab: "Cukuplah Allahmenjadi penolong Kami dan Allah adalah Sebaik-baikPelindung".”
2) Dasar Hukum Akad Al-Wakalah
Firman Allah dalam Al-Qur’an salah satu dasar dibolehkannya Al-
Wakalah adalah firman Allah yang berkenaan dengan kisah
Ashabul Kahfi:
“Dan demikianlah Kami bangunkan mereka agar mereka salingbertanya di antara mereka sendiri, berkatalah salah seorang diantara mereka: sudah berapa lamakah kamu berada (di sini?)".Mereka menjawab: "Kita berada (di sini) sehari atau setengahhari". Berkata (yang lain lagi): "Tuhan kamu lebih mengetahuiberapa lamanya kamu berada (di sini). Maka suruhlah salahseorang diantara kamu untuk pergi ke kota dengan membawa uangperakmu ini, dan hendaklah Dia lihat manakah makanan yang lebihbaik, maka hendaklah ia membawa makanan itu untukmu, dan
91
hendaklah ia berlaku lemah-lembut dan janganlah sekali-kalimenceritakan halmu kepada seorangpun.”
Ayat lain (surat Yusuf ayat 55) yang menjadi rujukan wakalah
adalah kisah tentang Nabi Yusuf as, saat ia berkata kepada raja:
“Berkata Yusuf: "Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir);Sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagiberpengetahuan".”
Selain itu juga terdapat dalam firman Allah SWT surat An-Nisa’ayat 35.
“Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara keduanya,maka kirimlah seorang hakam dari keluarga laki-laki dan seoranghakam dari keluarga perempuan. Jika kedua orang hakam itubermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah memberi taufikkepada suami-isteri itu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahuilagi Maha Mengenal.”
3) Rukun dan Syarat Al-Wakalah
Dalam mengimplementasikan Al-Wakalah harus memenuhi rukun
dan syarat sebagai berikut:
a) Rukun Al-Wakalah
Sighat, ijab dan qabul.
Pihak yang berakad, pemberi kuasa (muwakkil) dan
penerima kuasa (wakit).
92
Objek akad, mandat untuk melaksanakan tugas (taukil).
b) Syarat-Syarat Al-Wakalah
Syarat mewakilkan. Orang yang mewakilkan haruslah
seorang pemilik yang dapat bertindak terhadap sesuatu
yang ia wakilkan.
Syarat yang mewakili. Pihak yang dapat mewakili adalah
orang yang berakal.
Syarat untuk hal yang diwakilkan. Bahwa hal tersebut
bukan tindakan buruk.
4) Produk dan Layanan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk yang
menggunakan akad Al-Wakalah
a) Trade Finance-Ekspor, berupa layanan advising L/C dan
perubahannya, transfer L/C, konfirmasi L/C, negosiasi Wesel
Ekspor, collection dokumen L/C, collection dokumen non L/C.
b) Trade Finance-Impor, berupa layanan issuing L/C, amendment
L/C, realisasi L/C berupa penerimaan dan pemeriksaan
dokumen serta penyelesaian pembayaran, dan inward
collection dokumen impor non L/C.
i. Akad Hiwalah
1) Konsep Dasar Hiwalah
Secara bahasa, hiwalah berarti pindah. Sedangkan dalam istilah
fiqih, hiwalah adalah memindahkan tanggung jawab hutang dari
93
tangan orang yang berhutang kepada pihak yang berhutang lainnya
(multazim/muhaal alaih).
2) Dasar Hukum Akad Hiwalah
Pengalihan pinjaman (Hiwalah) diperbolehkan, hanya saja jika
penerima pengalihan (muhal) dialihkan untuk menagih orang kaya
yang menunda pembayaran hutangnya, maka ia haruslah
menerimanya, karena Rasulullah SAW bersabda,
“Penundaan pembayaran hutang oleh orang kaya adalahkezhaliman. Jika salah seorang dari kalian disuruh mengikuti(menagih) orang kaya yang menunda pembayaran hutangnya,maka ikutilah (tagih-lah).” (Muttafaq Alaih).
3) Rukun dan Syarat Hiwalah
Dalam pelaksanaan hiwalah harus memenuhi semua rukun dan
syarat sebagai berikut:
a) Rukun Hiwalah
Rukun Hiwalah ada 6, yaitu:
Orang yang memindahkan tanggungan hutang (Muhiil).
Orang yang memberi hutang yang dipindahkan
pelunasannya dari orang yang berhutang padanya secara
langsung (Muhaalatau Muhtaal).
Orang yang dipindahkan padanya tanggungan hutang
(Muhaalalaihi).
94
Harta Muhaal (orang yang dipindahkan hutangnya) yang
dihutang oleh Muhiil.
Harta Muhiil yang dihutang oleh Muhaalalaihi.
Lafadz (Sighat).
b) Syarat Hiwalah
Hiwalah baru bisa dianggap sah bila memenuhi persyaratan-
persyaratan yang adakalanya berkaitan dengan Muhiil, ada juga
dengan Muhaal, Muhaalalaihi, sighat, maupun hutang itu
sendiri.
Muhiil haruslah orang yang bisa memiliki kecakapan
bertindak (ahliyah al-ada) yaitu berakal dan baligh.
Kerelaan hati orang yang memindahkan hutang dan orang
yang hutangnya dipindahtangankan (Muhiil dan Muhaal).
Muhaal haruslah orang yang memiliki kecakapan bertindak
(ahliyah al-ada), yaitu berakal.
Kerelaan hatinya, maka tidak sah jika Muhaal dipaksa atau
diancam.
Keberadaan Muhaal dalam majlis Hiwalah.
Muhaalalaihi haruslah orang cakap bertindak (ahliyah al-
ada).
Kerelaan hati Muhaalalaihi.
Terbukti penerimaan dan kesanggupannya untuk melunasi
hutang dalam majlis Hiwalah.
95
Adanya hutang oleh Muhiil atas Muhaalalaihi atas Muhiil.
Artinya Muhiil sebagai orang yang berhutang juga
menghutangi pada Muhaalalaihi, karena itu ketika Muhaal
(orang yang dipindah tanggungan hutangnya) datang
menagih atau meminta pelunasan pada Muhiil, maka ia
berkewajiban melunasi hutangnya dengan hartanya dimana
saja, yang termasuk pada Muhaalalaihi.
Hutang harus berupa hutang, maka tidak sah Hiwalah
dengan harga budak yang hendak dibayarnya kepada
tuannya dalam rangka menebus dirinya.
4) Produk dan Layanan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk yang
menggunakan akad Hiwalah
a) Trade Finance-Ekspor, berupa layanan advising L/C dan
perubahannya, transfer L/C, konfirmasi L/C, negosiasi Wesel
Ekspor, collection dokumen L/C, dan collection dokumen non
L/C.
b) Trade Finance-Impor, berupa layanan issuing L/C, amendment
L/C, realisasi L/C berupa penerimaan dan pemeriksaan
dokumen serta penyelesaian pembayaran, dan inward
collection dokumen impor non L/C.
96
5. Gambaran Umum Responden
Responden dalam penelitian ini adalah nasabah PT. Bank Muamalat
Indonesia, Tbk Cabang Pembantu Pasuruan. Hal ini sesuai dengan metode
pengambilan sampel yang dipakai dalam penelitian ini, yaitu non
probability sampling, yaitu teknik sampling yang tidak memberikan
kesempatan sama bagi setiap anggota populasi untuk dijadikan sampel.
Berdasarkan data dari 200 responden melalui daftar pernyataan
didapatkan kondisi responden tentang jenis kelamin, usia, pendidikan,
pekerjaan, pendapatan, dan lamanya menjadi nasabah. Penggolongan yang
dilakukan terhadap responden dalam penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui secara jelas mengenai gambaran responden sebagai objek
penelitian. Gambaran umum dari responden tersebut dapat dilihat pada
uraian berikut ini:
a. Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh gambaran tentang jenis
kelamin dari responden yang dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini:
Tabel 4.2Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Jumlah Responden1.2.
Laki-lakiPerempuan
11189
Jumlah Total 200Sumber : Data primer yang diolah, 2014
Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa responden dengan jenis
kelamin pria lebih banyak daripada responden dengan jenis kelamin
perempuan. Responden dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 111
97
responden dan responden dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 89
responden. Hal ini menunjukkan bahwa nasabah PT. Bank Muamalat
Indonesia, Tbk Cabang Pembantu Pasuruan lebih banyak nasabah laki-laki
yang bertransaksi dibandingkan perempuan.
b. Berdasarkan Usia
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh gambaran usia responden
dalam hal ini nasabah PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang
Pembantu Pasuruan yang disajikan dalam tabel 4.3 berikut ini:
Tabel 4.3Responden Berdasarkan Usia
No. Usia Jumlah Responden1.2.3.4.
17 – 2526 – 3031 – 35> 35
24444785
Jumlah Total 200Sumber : Data primer yang diolah, 2014
Berdasarkan tabel 4.3 di atas, diketahui bahwa responden PT. Bank
Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Pembantu Pasuruan yang berusia 17 –
25 tahun sebanyak 24 responden, usia 26 – 30 tahun sebanyak 44
responden, usia 31 – 35 sebanyak 47 responden, dan usia lebih dari 35
tahun sebanyak 85 responden. Hal ini menunjukkan bahwa responden
(nasabah) yang banyak melakukan transaksi di PT. Bank Muamalat
Indonesia, Tbk Cabang Pembantu Pasuruan adalah nasabah dengan usia
produktif di atas 25 tahun.
98
c. Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Dari hasil penelitian diperoleh data pendidikan terakhir responden
PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Pembantu Pasuruan yang
dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini:
Tabel 4.4Responden Berdasarkan Pendidikan TerakhirNo. Pendidikan Jumlah Responden1.2.3.4.5.
SDSMPSMAD3S1/S2/S3
365816117
Jumlah Total 200Sumber : Data primer yang diolah, 2014
Berdasarkan tabel 4.4 di atas diketahui bahwa responden dengan
pendidikan terakhir SD sebanyak 3 responden, pendidikan terakhir SMP
sebanyak 6 responden, pendidikan terakhir SMA sebanyak 58 responden,
pendidikan terakhir D3 sebanyak 16 reponden, sedangkan pendidikan
terakhir S1/S2/S3 sebanyak 117 responden. Hal ini menunjukkan bahwa
nasabah PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Pembantu Pasuruan
yang melakukan transaksi berpendidikan terakhir sarjana (S1/S2/S3) lebih
banyak dari pada yang lainnya.
d. Berdasarkan Pekerjaan
Selanjutnya dari hasil penelitian juga diperoleh data pekerjaan
responden PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Pembantu
Pasuruan yang selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini:
99
Tabel 4.5Responden Berdasarkan Pekerjaan
No. Pekerjaan Jumlah Responden1.2.3.4.5.
PNSPegawaiWiraswastaPelajar/MahasiswaLain-lain
455938553
Jumlah Total 200Sumber : Data primer yang diolah, 2014
Dari tabel 4.5 di atas dapat diketahui pekerjaan responden, dimana
responden dengan pekerjaan sebagai PNS sebanyak 45 responden,
pekerjaan sebagai pegawai sebanyak 59 responden, pekerjaan sebagai
wiraswasta sebanyak 38 responden, pelajar/mahasiswa sebanyak 5
responden dan lain-lainnya (ustadz, pensiunan perusahaan, ibu rumah
tangga) sebanyak 53 responden. Dari uraian di atas diketahui bahwa
nasabah PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Pembantu Pasuruan
yang pekerjaannya sebagai pegawai lebih banyak dari pada yang lainnya.
e. Berdasarkan Pendapatan
Hasil penelitian juga didapatkan data tentang pendapatan tiap bulan
responden PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Pembantu
Pasuruan yang dapat di lihat pada tabel 4.6 berikut ini :
Tabel 4.6Responden Berdasarkan Pendapatan
No. Pendapatan Tiap Bulan (Rp) Jumlah Responden1.2.3.4.
< 1.000.0001.000.000 – 2.500.0002.500.000 – 5.000.000> 5.000.000
33726530
Jumlah Total 200Sumber : Data primer yang diolah, 2014
100
Dari tabel 4.6 di atas dapat diketahui pendapatan tiap bulan
responden, bahwa responden dengan pendapatan kurang dari satu juta (>
1.000.000) sebanyak 33 responden, pendapatan kisaran antara 1.000.000
sampai dengan 2.500.000 sebanyak 72 responden, pendapatan kisaran di
atas 2.500.000 sampai dengan 5.000.000 sebanyak 65 responden, dan
pendapatan di atas 5.000.000 sebanyak 30 responden. Dari uraian di atas
diketahui bahwa nasabah PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang
Pembantu Pasuruan dengan pendapatan kisaran 1.000.00 sampai dengan
2.500.000 lebih banyak dari pada yang lainnya.
f. Berdasarkan Lama Menjadi Nasabah
Dari hasi penelitian juga diperoleh data tentang lamanya responden
menjadi nasabah di PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Pembantu
Pasuruan yang dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut ini:
Tabel 4.7Responden Berdasarkan Lama Menjadi Nasabah
No. Lama Menjadi Nasabah Jumlah Responden1.2.3.4.
1 - 2 Tahun3 - 4 Tahun5 – 6 Tahun> 6 Tahun
100731710
Jumlah Total 200Sumber : Data primer yang diolah, 2014
Berdasarkan tabel 4.7 di atas dapat diketahui, bahwa responden yang
telah menjadi nasabah PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang
Pembantu Pasuruan selama 1 – 2 tahun sebanyak 100 responden, 3 – 4
tahun sebanyak 73 responden, 5 – 6 tahun sebanyak 17 responden, dan
lebih dari 6 tahun sebanyak 10 responden. Responden yang banyak
101
melakukan transaksi di PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang
Pembantu Pasuruan adalah responden yang menjadi nasabah selama 1 - 2
tahn.
6. Deskripsi Variabel Penelitian
a. Analisis Indeks Jawaban Responden Terhadap Variabel Kualitas
Produk (X1)
Kualitas produk bisa dipersepsikan secara berbeda oleh orang yang
berbeda. Penelitian ini mengukur variabel kualitas produk berdasarkan
penilaian dari responden mengenai kualitas produk PT. Bank Muamalat
Indonesia, Tbk Cabang Pembantu Pasuruan. Variabel kualitas produk pada
penelitian ini diukur melalui 4 buah item pernyataan. Hasil jawaban dan
analisis indeks skor jawaban terhadap variabel kualitas produk PT. Bank
Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Pembantu Pasuruan dapat dijelaskan
sebagai berikut:
Tabel 4.8Hasil Tanggapan Responden Terhadap Kualitas Produk (X1)
SkorNo. Indikator S SS N TS STS Jumlah Indeks
1.
Persentase nisbah bagihasil PT. Bank MuamalatIndonesia, Tbk CabangPembantu Pasuruantinggi
69 18 101 12 0 693 138,6
2.
Produk PT. BankMuamalat Indonesia, TbkCabang PembantuPasuruan memiliki fitur-fitur atau keistimewaan
105 24 62 9 0 744 148,8
3. Tidak ada sistem ribadalam pembiayaan atau
85 77 33 3 2 832 166,4
102
tabungan
4.
Pelaksanaan pembiayaansesuai dengan proseduryang disepakati antarabank dan nasabah
105 52 40 2 1 805 161
Rata-rata 768,5 153,7Sumber : Data primer yang diolah, 2014
Tanggapan responden sebagaimana pada tabel 4.8 menunjukkan
bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan setuju (Skor 4)
pada keempat pernyataan variabel kualitas produk. Rata-rata indeks skor
jawaban variabel Kualitas Produk diperoleh sebesar 153,7. Kondisi ini
memberikan kesan bahwa kualitas produk PT. Bank Muamalat Indonesia,
Tbk Cabang Pembantu Pasuruan dipersepsikan secara positif oleh
responden.
Pada pernyataan pertama terkait “persentase bagi hasil PT. Bank
Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Pembantu Pasuruan tinggi” terdapat 69
responden menjawab setuju didukung 18 responden menjawab sangat
setuju (skor 5). Namun sebanyak 101 responden menjawab netral (skor 3).
Hal ini menunjukkan bahwa persentase bagi hasil PT. Bank Muamalat
Indonesia, Tbk Cabang Pembantu Pasuruan kepada nasabah dinilai biasa.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kualitas produk PT. Bank
Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Pembantu Pasuruan dinilai biasa dengan
tolak ukur bagi hasil kepada nasabah.
Tanggapan responden mengenai “fitur-fitur atau keistimewaan”
adalah sebanyak 105 responden menjawab setuju ditambah 24 responden
menjawab sangat setuju. Ini menunjukkan bahwa kualitas produk dinilai
103
baik oleh respnden dengan tolak ukur fitur atau keistimewaan. Jadi dapat
disimpulkan responden merasa bahwa fitur-fitur atau keistimewaan pada
produk PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Pembantu Pasuruan
memiliki keistimewaan tersendiri.
Pernyataan tentang “tidak adanya sistem riba dalam produk PT.
Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Pembantu Pasuruan, baik dalam
pembiayaan maupun tabungan” diketahui sebanyak 85 responden
menyatakan setuju dan didukung dengan jawaban 77 responden
menyatakan sangat setuju. Ini menunjukkan bahwa kualitas produk dinilai
baik dengan tolak ukur tidak adanya sistem riba pada produk. Jadi dapat
disimpulkan responden merasa bahwa tidak adanya sistem riba pada
produk PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Pembantu Pasurua.
Pernyataan tentang “kesesuaian prosedur yang disepakati antara PT.
Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Pembantu Pasuruan dan nasabah”
dijawab sebanyak 105 responden setuju, didukung jawaban sangat setuju
oleh 52 responden. Hal tersebut menunjukkan bahwa responden mengakui
adanya keseuaian prosedur pada produk PT. Bank Muamalat Indonesia,
Tbk Cabang Pembantu Pasuruan yang ditawarkan dan pernyataan tersebut
memiliki kesesuaian terhadap variabel kualitas produk.
b. Analisis Indeks Jawaban Responden Terhadap Variabel Kualitas
Pelayanan (X2)
Tanggapan responden terhadap kualitas pelayanan mungkin saja
berbeda pada setiap orang. Kadang orang merasa puas terhadap kualitas
104
pelayanan jika ia mendapatkan pelayanan yang memuaskan. Kadang juga
orang merasa tidak puas atas pelayanan yang diberikan dan menyampaikan
komplain terhadap ketidakpuasannya. Hasil tanggapan responden
mengenai kualitas pelayanan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang
Pembantu Pasuruan dan karyawannya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.9Hasil Tanggapan Responden Terhadap Kualitas Pelayanan (X2)
SkorNo. Indikator S SS N TS STS Jumlah Indeks
Kehandalan(Reliability)
1.Pelayanan yangdiberikan sesuai denganyang dipromosikan
126 38 30 5 1 795 159
2.Kesiapan karyawandalam menanganinasabah
119 48 27 5 1 808 161,6
3.Kecepatan karyawandalam menanganinasabah
114 36 33 13 4 765 153
Jaminan (Assurance)
4.
Karyawan mempunyaipengetahuan dalammenjawab pertanyaannasabah
122 49 23 3 1 809 161,8
5. Keterampilan karyawandalam bekerja
130 32 35 2 1 790 158
6.
Bank Muamalat CabangPembantu Pasuruanmemberikan informasiyang lengkap
123 45 27 4 1 807 161,4
Bukti Fisik (Tangible)
7.
Letak lokasi PT. BankMuamalat Indonesia,Tbk Cabang PembantuPasuruan strategis
103 67 23 7 0 830 166
8. Ruang dan fasilitas yangmemadai
110 28 46 16 0 750 150
105
9.
Penataan danpengaturan ruanganselalu diperhatikan olehBank
112 37 39 12 0 774 154,8
10. Keramahan karyawandalam melayani nasabah
112 77 10 0 1 864 172,8
Empati (Emphaty)
11.
Kemampuan karyawanPT. Bank MuamalatIndonesia, Tbk CabangPembantu Pasuruanberkomunikasi denganbaik kepada nasabah
131 61 6 1 1 850 170
12.
PT. Bank MuamalatIndonesia, Tbk CabangPembantu Pasuruanmemiliki jam operasiyang sesuai dengannasabah
130 45 18 5 2 811 162,2
13.
PT. Bank MuamalatIndonesia, Tbk CabangPembantu Pasuruanmempunyai karyawanyang memiliki perhatianpersonal kepada nasabah
116 40 40 4 0 792 158,4
Ketanggapan(Responsiveness)
14.
Karyawan PT. BankMuamalat Indonesia,Tbk Cabang PembantuPasuruan tidak pernahkerepotan dalammerespon keluhannasabah
125 24 44 7 0 766 153,2
15.
Karyawan PT. BankMuamalat Indonesia,Tbk Cabang PembantuPasuruan menawarkanbantuan kepada nasabah
119 68 12 0 1 853 170,6
16. Prosedur pelayananyang mudah dan jelas 126 46 23 4 1 812 162,4
17.
Karyawan PT. BankMuamalat Indonesia,Tbk Cabang PembantuPasuruan memberikan
132 37 28 2 1 802 160,4
106
panduan pengoperasianpelayananRata-rata 804,6 160,9
Sumber : Data primer yang diolah, 2014
Tanggapan responden sebagaimana pada tabel 4.9 menunjukkan
bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan setuju (Skor 4)
pada ketujuh belas pernyataan variabel kualitas pelayanan. Rata-rata
indeks skor jawaban variabel Kualitas Produk diperoleh sebesar 160,9.
Kondisi ini memberikan kesan bahwa kualitas pelayanan PT. Bank
Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Pembantu Pasuruan dipersepsikan
secara positif oleh responden.
Pada pernyataan pertama terkait kehandalan (reliability) pada item
“pelayanan yang diberikan sesuai yang dipromosikan”, terdapat 126
responden menjawab setuju (skor 4) didukung 38 responden menjawab
sangat setuju (skor 5). Hal ini menunjukkan bahwa pelayanan yang
diberikan sesuai yang dipromosikan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk
Cabang Pembantu Pasuruan kepada nasabah dinilai positif. Hasil
penelitian tersebut menunjukkan bahwa kualitas pelayanan PT. Bank
Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Pembantu Pasuruan dinilai positif
dengan tolak ukur pelayanan yang diberikan sesuai yang dipromosikan
kepada nasabah.
Tanggapan responden mengenai item “kesiapan karyawan dalam
menangani nasabah” adalah sebanyak 119 responden menjawab setuju
ditambah 48 responden menjawab sangat setuju. Ini menunjukkan bahwa
kualitas produk dinilai baik dengan tolak ukur kesiapan karyawan dalam
107
menangani nasabah. Jadi dapat disimpulkan responden merasa bahwa
kesiapan karyawan dalam menangani nasabah pada pelayanan PT. Bank
Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Pembantu Pasuruan mendapat
tanggapan positif.
Pernyataan tentang “kecepatan karyawan dalam menangani nasabah”
diketahui sebanyak 114 responden setuju didukung dengan jawaban 36
responden menyatakan sangat setuju. Ini menunjukkan bahwa kualitas
pelayanan dinilai baik dengan tolak ukur “kecepatan karyawan dalam
menangani nasabah”. Jadi dapat disimpulkan responden merasa bahwa
“kecepatan karyawan dalam menangani nasabah” memenuhi kebutuhan
responden atau nasabah.
Pada pernyataan kedua terkait jaminan (assurance) pada item
“karyawan mempunyai pengetahuan dalam menjawab pertanyaan
nasabah”, terdapat 122 responden menjawab setuju (skor 4) didukung 49
responden menjawab sangat setuju (skor 5). Hal ini menunjukkan bahwa
nasabah memberikan tanggapan positif bahwa karyawan mempunyai
pengetahuan dalam menjawab pertanyaan nasabah. Hasil penelitian
tersebut menunjukkan bahwa kualitas pelayanan PT. Bank Muamalat
Indonesia, Tbk Cabang Pembantu Pasuruan dinilai positif dengan tolak
ukur “karyawan mempunyai pengetahuan dalam menjawab pertanyaan
nasabah”.
Pernyataan tentang “keterampilan karyawan dalam bekerja”
diketahui sebanyak 130 responden setuju didukung dengan jawaban 32
108
responden menyatakan sangat setuju, meskipun terdapat 35 responden
yang menyatakan netral. Ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan
dinilai baik dengan tolak ukur “keterampilan karyawan dalam bekerja”.
Jadi dapat disimpulkan bahwa “keterampilan karyawan dalam bekerja”
mendapat penilaian positif dari nasabah.
Pernyataan tentang “PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang
Pembantu Pasuruan memberikan informasi yang lengkap” dan nasabah
dijawab sebanyak 123 responden setuju, didukung jawaban sangat setuju
oleh 45 responden. Hal tersebut menunjukkan bahwa responden mengakui
adanya pemberian informasi yang lengkap dari PT. Bank Muamalat
Indonesia, Tbk Cabang Pembantu Pasuruan kepada nasabah.
Pada pernyataan ketiga terkait bukti fisik (tangible) pada item “letak
lokasi PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Pembantu Pasuruan
strategis”, terdapat 103 responden menjawab setuju (skor 4) didukung 67
responden menjawab sangat setuju (skor 5). Hal ini menunjukkan bahwa
letak lokasi PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Pembantu
Pasuruan dinilai strategis oleh nasabah. Hasil penelitian tersebut
menunjukkan bahwa bukti fisik PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk
Cabang Pembantu Pasuruan dinilai positif dengan tolak ukur “letak lokasi
PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Pembantu Pasuruan
strategis.”
Pernyataan tentang “ruang dan fasilitas yang memadai” diketahui
sebanyak 110 responden setuju didukung dengan jawaban 28 responden
109
menyatakan sangat setuju, meskipun sebanyak 46 responden menyatakan
netral. Ini menunjukkan bahwa bukti fisik PT. Bank Muamalat Indonesia,
Tbk Cabang Pembantu Pasuruan strategi dinilai baik dengan tolak ukur
“ruang dan fasilitas yang memadai”. Jadi dapat disimpulkan bahwa “ruang
dan fasilitas yang memadai” mendapat penilaian positif dari nasabah.
Pernyataan tentang “penataan dan pengaturan ruangan selalu
diperhatikan oleh ruang bank” dijawab setuju oleh sebanyak 112
responden, didukung jawaban sangat setuju oleh 37 responden, dan
terdapat 39 responden menyatakan netral. Hal tersebut menunjukkan
bahwa responden mengakui adanya penataan dan pengaturan ruangan
selalu diperhatikan oleh ruang PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang
Pembantu Pasuruan.
Pernyataan tentang “keramahan karyawan dalam menangani
nasabah” dijawab sebanyak 112 responden setuju, didukung jawaban
sangat setuju oleh 77 responden. Hal tersebut menunjukkan bahwa
responden mengakui bahwa dalam bukti fisik secara nyata karyawan PT.
Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Pembantu Pasuruan melayani
dengan ramah kepada para nasabah.
Pada pernyataan keempat terkait empati (empathy) pada item
“kemampuan karyawan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang
Pembantu Pasuruan berkomunikasi dengan baik kepada nasabah”, terdapat
131 responden menjawab setuju (skor 4) didukung 61 responden
menjawab sangat setuju (skor 5). Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan
110
karyawan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Pembantu Pasuruan
berkomunikasi dengan dinilai positif oleh nasabah.
Pernyataan tentang “PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang
Pembantu Pasuruan memiliki jam operasi yang sesuai dengan nasabah”
diketahui sebanyak 130 responden setuju didukung dengan jawaban 45
responden menyatakan sangat setuju. Ini menunjukkan bahwa jam operasi
PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Pembantu Pasuruan dinilai
positif oleh nasabah karena sesuai dengan kebutuhan nasabah.
Pernyataan tentang “PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang
Pembantu Pasuruan mempunyai karyawan yang memiliki perhatian
personal kepada nasabah” dijawab sebanyak 116 responden setuju,
didukung jawaban sangat setuju oleh 40 responden, dan terdapat 40
responden menyatakan netral. Hal tersebut menunjukkan bahwa responden
mengakui adanya perhatian personal dari karyawan PT. Bank Muamalat
Indonesia, Tbk Cabang Pembantu Pasuruan.
Pada pernyataan kelima terkait ketanggapan (Responsiveness) pada
item “karyawan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Pembantu
Pasuruan tidak pernah kerepotan dalam merespon keluhan nasabah”,
terdapat 125 responden menjawab setuju (skor 4) didukung 24 responden
menjawab sangat setuju (skor 5), dan terdapat 44 responden yang
menjawab netral. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan PT. Bank
Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Pembantu Pasuruan tidak pernah merasa
kerepotan dalam merespon keluhan para nasabah.
111
Pernyataan tentang “karyawan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk
Cabang Pembantu Pasuruan menawarkan bantuan kepada nasabah”
diketahui sebanyak 119 responden setuju didukung dengan jawaban 68
responden menyatakan sangat setuju. Ini menunjukkan ketanggapan
karyawan dalam memberikan pelayanan yang baik kepada nasabah.
Pernyataan tentang “prosedur pelayanan yang mudah dan jelas”
dijawab sebanyak 126 responden setuju, didukung jawaban sangat setuju
oleh 46 responden. Hal tersebut menunjukkan bahwa responden mengakui
adanya prosedur pelayanan yang mudah dan jelas oleh PT. Bank
Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Pembantu Pasuruan kepada nasabah.
Pernyataan tentang “karyawan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk
Cabang Pembantu Pasuruan memberikan panduan pengoperasian
pelayanan” dijawab sebanyak 132 responden setuju, didukung jawaban
sangat setuju oleh 37 responden. Hal tersebut menunjukkan bahwa
responden mengakui bahwa karyawan PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk
Cabang Pembantu Pasuruan memberikan panduan pengoperasian
pelayanan kepada nasabah.
c. Analisis Indeks Jawaban Responden Terhadap Variabel Citra
Perusahaan (X3)
Citra perusahaan bisa dipersepsikan secara berbeda oleh orang yang
berbeda. Penelitian ini mengukur variabel citra perusahaan berdasarkan
penilaian dari responden mengenai citra perusahaan PT. Bank Muamalat
112
Indonesia, Tbk Cabang Pembantu Pasuruan. Variabel citra perusahaan
pada penelitian ini diukur melalui 5 buah item pernyataan. Hasil jawaban
dan analisis indeks skor jawaban terhadap variabel citra perusahaan PT.
Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Pembantu Pasuruan dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 4.10Hasil Tanggapan Responden Terhadap Citra Perusahaan (X3)
SkorNo. Indikator S SS N TS STS Jumlah Indeks
1.
Bank MuamalatCabang PembantuPasuruan termasukbank syariah denganreputasi baik dan sehatdi Indonesia
118 53 28 0 1 822 164,4
2.
Bank MuamalatCabang PembantuPasuruan mempunyaikinerja dan pelayananyang memuaskan
130 41 26 1 1 806 161,2
3.
Bank MuamalatCabang PembantuPasuruan memilikitingkat keamanan yangbaik
122 41 35 1 1 801 160,2
4.
Bank MuamalatCabang PembantuPasuruan memilikirespon yang cepat ataspermintaan nasabah
120 33 38 8 1 776 155,2
5.
Bank MuamalatCabang PembantuPasuruan memilikirespon yang cepat ataskeluhan nasabah
120 31 42 7 0 775 155
Rata-rata 796 159,2Sumber : Data primer yang diolah, 2014
Tanggapan responden sebagaimana yang terlihat pada tabel 4.10
menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan
113
setuju (Skor 4) pada kelima pernyataan variabel citra perusahaan. Rata-
rata indeks skor jawaban variabel citra perusahaan diperoleh sebesar
159,2. Kondisi ini menunjukkan bahwa citra PT. Bank Muamalat
Indonesia, Tbk Cabang Pembantu Pasuruan dipersepsikan secara positif
oleh responden atau nasabah.
Pada pernyataan pertama terkait “PT. Bank Muamalat Indonesia,
Tbk Cabang Pembantu Pasuruan dengan reputasi baik dan sehat di
Indonesia”, terdapat 118 responden menjawab setuju (skor 4) didukung 53
responden menjawab sangat setuju (skor 5). Hal ini menunjukkan bahwa
citra PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Pembantu Pasuruan oleh
nasabah dinilai positif atau mempunyai citra yang baik.
Tanggapan responden mengenai “PT. Bank Muamalat Indonesia,
Tbk Cabang Pembantu Pasuruan mempunyai kinerja pelayanan yang
memuaskan”, mendapatkan jawaban setuju sebanyak 130 responden dan
ditambah 41 responden menjawab sangat setuju. Ini menunjukkan bahwa
citra perusahaan dinilai baik oleh responden (nasabah) dengan tolak ukur
kinerja pelayanan yang memuaskan.
Sedangkan tanggapan responden mengenai “PT. Bank Muamalat
Indonesia, Tbk Cabang Pembantu Pasuruan memiliki tingkat keamanan
yang baik”, mendapatkan jawaban setuju sebanyak 122 responden dan
ditambah 41 responden menjawab sangat setuju. Ini menunjukkan bahwa
citra perusahaan dinilai baik dengan tolak ukur tingkat keamanan yang
baik oleh PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Pembantu Pasuruan.
114
Tanggapan responden mengenai “PT. Bank Muamalat Indonesia,
Tbk Cabang Pembantu Pasuruan memiliki respon yang cepat atas
permintaan nasabah”, mendapatkan jawaban setuju sebanyak 120
responden dan ditambah 33 responden menjawab sangat setuju, sedangkan
38 responden menjawab netral. Meskipun terdapat 38 responden
menjawab netral, namun hal ini masih menunjukkan bahwa citra PT. Bank
Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Pembantu Pasuruan dinilai baik dengan
tolak ukur respon yang cepat atas permintaan nasabah.
Sedangkan tanggapan responden mengenai “PT. Bank Muamalat
Indonesia, Tbk Cabang Pembantu Pasuruan memiliki respon yang cepat
atas keluhan nasabah”, mendapatkan jawaban setuju sebanyak 120
responden dan ditambah 31 responden menjawab sangat setuju, meskipun
terdapat 42 responden menjawab netral. Namun hal ini masih
menunjukkan bahwa citra perusahaan dinilai baik dengan tolak ukur
respon yang cepat atas keluhan nasabah.
d. Analisis Indeks Jawaban Responden Terhadap Variabel Loyalitas
Nasabah (Y)
Loyalitas nasabah merupakan kesetiaan nasabah untuk tetap
menggunakan produk atau jasa tertentu. Penelitian ini mengukur variabel
loyalitas nasabah berdasarkan penilaian dari responden mengenai loyalitas
nasabah kepada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Pembantu
Pasuruan. Variabel loyalitas nasabah pada penelitian ini diukur melalui 3
115
buah item pernyataan. Hasil jawaban dan analisis indeks skor jawaban
terhadap variabel loyalitas nasabah PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk
Cabang Pembantu Pasuruan dijelaskan sebagaimana berikut ini:
Tabel 4.11Hasil Tanggapan Responden Terhadap Loyalitas Nasabah (Y)
SkorNo. Indikator S SS N TS STS Jumlah Indeks
1.
Kesediaan nasabahbertransaksi secararutin dan mencobaproduk dan layananlainnya dari BankMuamalat CabangPembantu Pasuruan
118 19 61 2 0 755 151
2.
MerekomendasikanBank MuamalatCabang PembantuPasuruan kepada oranglain
118 22 56 3 1 757 151,4
3.Keinginan untuk tidakberpindah ke banksyariah lain
94 30 66 9 1 743 148,6
Rata-rata 751,6 150,3Sumber : Data primer yang diolah, 2014
Tanggapan responden sebagaimana pada tabel 4.11 menunjukkan
bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan setuju (Skor 4)
pada ketiga pernyataan variabel loyalitas nasabah. Rata-rata indeks skor
jawaban variabel loyalitas nasabah diperoleh sebesar 150,3. Kondisi ini
menunjukkan bahwa pernyataan loyalitas nasabah PT. Bank Muamalat
Indonesia, Tbk Cabang Pembantu Pasuruan dipersepsikan secara positif
oleh responden.
Pada pernyataan pertama terkait item “kesediaan nasabah
bertransaksi secara rutin dan mencoba produk dan layanan lainnya dari PT.
116
Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Pembantu Pasuruan” terdapat 118
responden menjawab setuju (skor 4) didukung 19 responden menjawab
sangat setuju (skor 5), meskipun sebanyak 61 responden menyatakan
netral. Hal ini masih menunjukkan bahwa nasabah PT. Bank Muamalat
Indonesia, Tbk Cabang Pembantu Pasuruan loyal kepada perusahaan.
Tanggapan responden mengenai item “merekomendasikan PT. Bank
Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Pembantu Pasuruan kepada orang lain
mendapatkan jawaban setuju sebanyak 118 responden dan ditambah 22
responden menjawab sangat setuju, meskipun terdapat 56 responden
menyatakan netral. Namun hal ini masih menunjukkan bahwa nasabah PT.
Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Pembantu Pasuruan loyal kepada
perusahaan.
Sedangkan tanggapan responden “keinginan untuk tidak berpindah
ke bank syariah lain, mendapatkan jawaban setuju sebanyak 94 responden
dan ditambah 30 responden menjawab sangat setuju, meskipun ada 66
responden yang menyatakan netral. Namun hal ini masih menunjukkan
bahwa bahwa nasabah PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang
Pembantu Pasuruan loyal kepada perusahaan.
117
B. Analisis Data dan Pembahasan
1. Uji Validitas
Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu
mengukur apa yang diukur.101
Adapun dasar pengambilan keputusan suatu item valid atau tidak
valid, dapat diketahui dengan cara mengkorelasikan antara skor butir
dengan skor total, bila korelasi r di atas 0,30, maka dapat disimpulkan
bahwa butir instrument tersebut valid, sebaliknya bila korelasi r di bawah
0,30, maka dapat disimpulkan bahwa butir instrument tersebut tidak valid,
sehingga harus diperbaiki atau dibuang.102
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, maka hasil uji
validitas dapat ditunjukkan pada tabel 4.12 berikut ini :
Tabel 4.12Hasil Uji Validitas
No. Indikator r Keterangan
1.
Kualitas Produk (X1)- X1.1
- X1.2
- X1.3
- X1.4
0,6340,7000,7080,755
ValidValidValidValid
2.
Kualitas Pelayanan (X2)- X2.1
- X2.2
- X2.3
- X2.4
- X2.5
0,7640,7820,7160,7970,844
ValidValidValidValidValid
3.
Citra Perusahaan (X3)- X3.1
- X3.2
- X3.3
- X3.4
0,6480,7810,6890,774
ValidValidValidValid
101 Ibid., 169.102 Ibid., 169.
118
- X3.5 0,785 Valid
4.
Loyalitas Nasabah (Y)- Y1
- Y2
- Y3
0,7720,8160,802
ValidValidValid
Sumber : Data primer yang diolah, 2014
Dari Tabel 4.12 diperoleh nilai korelasi antar skor item dengan skor
total (r) yang kemudian dibandingkan dengan nilai r tabel pada
signifikansi 0,05 (5%) dengan uji 2 sisi (2-tailed). Jumlah data dalam
penelitian ini (n) = 200, maka didapat r tabel sebesar 0,139 (lihat pada
lampiran tabel r). Dari tabel di atas diperoleh nilai korelasi (r) lebih besar
dari r tabel. Hal ini dapat disimpulkan bahwa skor tiap item berkorelasi
signifikan dengan skor total, sehingga dapat disimpulkan bahwa butir
instrument tersebut valid. Selain itu koefisien korelasi (r) di atas 0,30,
maka item atau butir instrumen tersebut adalah valid.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik.
Apabila variabel yang diteliti mempunyai cronbach’s alpha (α) > 60
% (0,60), maka variabel tersebut dikatakan reliable, sebaliknya cronbach’s
alpha (α) < 60 % (0,60), maka variabel tersebut dikatakan tidak reliable.
Dalam melakukan perhitungan cronbach’s alpha (α), digunakan alat bantu
program komputer yaitu SPSS versi 20.0.
119
Tabel 4.13Hasil Uji Reliabilitas
No. Variabel CronbachAlpha Keterangan
1. Kualitas Produk (X1) 0,660 Reliabel2. Kualitas Pelayanan (X2) 0,834 Reliabel3. Citra Perusahaan (X3) 0,787 Reliabel
4. Loyalitas Nasabah (Y) 0,706 ReliabelSumber : Data primer yang diolah, 2014
Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai
Cronbach Alpha di atas 0,60 dan nilainya lebih besar dari r tabel 0,138
(lihat pada lampiran tabel Pearson Product Moment Correlation
Coefficient dengan sampel 200), sehingga dapat dikatakan semua konsep
pengukur masing-masing variabel dari kuesioner adalah reliabel sehingga
untuk selanjutnya item-item pada masing-masing variabel tersebut layak
digunakan sebagai alat ukur.
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Non-Multikolinearitas
Uji Non-Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada
model regresi ditemukan adanya korelasi antar peubah bebas (variable
independent). Jika terjadi korelasi maka terdapat problem
multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
antara peubah bebas. Hasil uji non-multikolinearitas dapat dilihat dari nilai
VIF (variance inflaction factor) pada tabel 4.14. Model yang bebas dari
multikolinieritas mempunyai nilai VIF ≤ 4 atau 5.
120
Tabel 4.14Hasil Uji Non-Multikolinearitas
Coefficientsa
Collinearity StatisticsModelTolerance VIF
X1 .739 1.353
X2 .448 2.234
1
X3 .454 2.201
a. Dependent Variable: YSumber : Data primer yang diolah, 2014
Berdasarkan tabel 4.14 di atas, diperoleh nilai VIF (variance
inflaction factor) lebih kecil dari 4 atau 5, yang berarti bahwa tidak
terdapat korelasi antar variabel bebas. Maka dapat disimpulkan bahwa
model regresi tersebut baik karena bebas dari multikolinearitas.
b. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah pengujian dalam sebuah model regresi,
variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai
distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi
data normal atau mendekati normal.
Metode yang digunakan untuk menguji normalitas regresi dengan
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan taraf
signifikansi 0,05. Data dinyatakan terdistribusi normal jika signifikansi
lebih besar dari 5% atau 0,05.
121
Tabel 4.15Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 200
Mean .0000000Normal Parametersa
Std. Deviation 1.31830454
Absolute .086
Positive .066
Most Extreme Differences
Negative -.086
Kolmogorov-Smirnov Z 1.219
Asymp. Sig. (2-tailed) .102a. Test distribution is Normal.
Sumber : Data primer yang diolah, 2014
Berdasarkan output uji normalitas di atas, dapat diketahui bahwa
nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,102, maka sesuai ketentuan 0,102 >
0,05 nilai residual tersebut adalah normal. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa model regresi, variabel dependen, variabel independen memiliki
distribusi normal.
Sedangkan cara yang lainnya dengan mengamati grafik probability
plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.
Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting
data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data
residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya
akan mengikuti garis diagonalnya.
122
Gambar 4.1Grafik Uji Normalitas
Sumber : Data primer yang diolah, 2014
Gambar 4.1 di atas (Grafik normal probability plot) menunjukkan
bahwa dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis dan
mengikuti garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa nilai residual
yang dihasilkan dari regressi tersebut normal.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas, yaitu adanya
ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model
regresi. Pada uji heteroskedastisitas ini digunakan Uji Park, yaitu
meregresikan nilai residual (Lnei2) dengan masing-masing variabel
dependen (LnX1, LnX2, dan LnX3).
123
Kriteria pengujian adalah sebagai berikut:103
1) Ho: tidak ada gejala heteroskedastisitas
2) Ha: ada gejala heteroskedastisitas
3) Ho diterima bila - t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel, berarti tidak terdapat
heteroskedastisitas dan Ho ditolak bila t hitung > t tabel atau - t
hitung < - t tabel yang berarti terdapat heteroskedastisitas.
Tabel 4.16Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
(Constant) -6.554 5.628 -1.164 .246
Ln X3 -.095 1.815 -.006 -.052 .958
Ln X2 2.581 2.119 .143 1.218 .225
1
Ln X1 -1.755 1.264 -.119 -1.389 .166
a. Dependent Variable: Ln ei2Sumber : Data primer yang diolah, 2014
Dari output di atas dapat diketahui bahwa nilai korelasi ketiga
variabel independen dengan Unstandardized Residual memiliki nilai t
hitung sebesar -0,052, 1,218, dan -1,389. Sedangkan nilai t tabel dari
perhitungan MsExcel dengan rumus = tinv(0.05,196)104 diperoleh nilai t
tabel sebesar 1,972. Karena nilai t hitung dari SPSS (-0,052, 1,218, dan -
1,389) berada pada – t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel, maka pengujian antara
Lnei2, LnX1, LnX2, dan LnX3 tidak ada heteroskedastisitas.
103 Duwi Prayitno, Mandiri Belajar SPSS, 42.104 Ibid., 85.
124
4. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda adalah kelanjutan analisis setelah uji
validitas, reliabilitas, dan uji asumsi klasik. Analisis regresi linear
berganda digunakan dalam penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui
ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
Perhitungan statistik dalam analisis regresi linear berganda yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan bantuan
program komputer SPSS for Windows versi 20.0. Hasil output pengolahan
data dengan menggunakan program SPSS tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 4.17Hasil Analisis Regresi
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients StandardizedCoefficientsModel
B Std. Error BetaT Sig.
(Constant) 1.392 .947 1.470 .143
Kualitas Produk .182 .051 .234 3.559 .000
Kualitas Pelayanan .052 .020 .224 2.646 .009
1
Citra Perusahaan .178 .056 .268 3.192 .002
a. Dependent Variable: Loyalitas NasabahSumber : Data primer yang diolah, 2014
Dari hasil regresi SPSS tersebut apabila ditulis dalam bentuk
persamaan regresi adalah sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Y = 1,392 + 0,182 X1 + 0,052 X2 + 0,178 X3
Keterangan:
Y = Loyalitas Nasabah
a = Koefisien Konstanta
125
X1 = Kualitas Produk
X2 = Kualitas Pelayanan
X3 = Citra Perusahaan
e = Error Disturbances (tingkat kesalahan)
Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Konstanta sebesar 1,392, artinya jika kualitas produk (X1), kualitas
pelayanan (X2), dan citra perusahaan (X3) nilainya adalah 0, maka
loyalitas nasabah (Y) nilainya adalah 1,392.
b. Koefisien regresi variabel kualitas produk (X1) sebesar 0,182, artinya
jika variabel independen (variabel bebas) lainnya nilainya tetap dan
kualitas produk (X1) mengalami kenaikan 1%, maka loyalitas
nasabah (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,182. Koefisien
bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara kualitas
produk (X1) dengan loyalitas nasabah (Y), semakin naik kualitas
produk (X1), maka semakin meningkat loyalitas nasabah (Y).
c. Koefisien regresi variabel kualitas pelayanan (X2) sebesar 0,052,
artinya jika variabel independen lainnya nilainya tetap dan kualitas
pelayanan (X2) mengalami kenaikan 1%, maka loyalitas nasabah (Y)
akan mengalami peningkatan sebesar 0,052. Koefisien bernilai
positif artinya terjadi hubungan positif antara kualitas pelayanan (X2)
dengan loyalitas nasabah (Y). semakin naik kualitas pelayanan (X2),
maka semakin meningkat loyalitas nasabah (Y).
126
d. Koefisien regresi variabel citra perusahaan (X3) sebesar 0,178,
artinya jika variabel independen lainnya nilainya tetap dan citra
perusahaan (X3) mengalami kenaikan 1%, maka loyalitas nasabah
(Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,178. Koefisien bernilai
positif artinya terjadi hubungan positif antara citra perusahaan (X3)
dengan loyalitas nasabah (Y). semakin naik citra perusahaan (X3),
maka semakin meningkat loyalitas nasabah (Y).
5. Uji F
Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen
(bebas) secara bersama-sama terhadap variabel dependen (terikat).
Kriteria pengujian adalah sebagai berikut:
a. Ho diterima jika F hitung < F tabel
b. Ho ditolak jika F hitung > F tabel
Dari hasil output analisis regresi dapat diketahui nilai F hitung
seperti pada tabel 4.18 di bawah ini.
Tabel 4.18Hasil Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Regression 205.573 3 68.524 38.834 .000a
Residual 345.847 196 1.765
1
Total 551.420 199
a. Predictors: (Constant), Citra Perusahaan, Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan
b. Dependent Variable: Loyalitas NasabahSumber : Data primer yang diolah, 2014
127
Hasil perhitungan statistik menunjukkan nilai F hitung sebesar
38,834. Sedangkan nilai F tabel dari perhitungan MsExcel dengan rumus =
finv(0.05,3,196)105 diperoleh nilai sebesar 2,650. Karena nilai F hitung > F
tabel (38,834 > 2,650), maka Ho ditolak, artinya ada pengaruh secara
signifikan antara kualitas produk (X1), kualitas pelayanan (X2), dan citra
perusahaan (X3) secara bersama-sama berpengaruh terhadap loyalitas
nasabah (Y) di PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Pembantu
Pasuruan.
6. Uji Parsial (Uji t)
Uji parsial (Uji t) digunakan untuk membuktikan signifikan atau
tidaknya pengaruh variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat
(dependen) secara individual (parsial).
Kriteria pengujian adalah sebagai berikut:
a. Ho diterima jika - t tabel < t hitung < t tabel
b. Ho ditolak jika - t hitung < - t tabel atau t hitung > t tabel
Dari hasil output analisis regresi dapat diketahui nilai t hitung seperti
pada tabel 4.19 berikut ini.
105 Duwi Prayitno, Mandiri Belajar SPSS, 82.
128
Tabel 4.19Hasil Uji tCoefficientsa
Unstandardized Coefficients StandardizedCoefficientsModel
B Std. Error BetaT Sig.
(Constant) 1.392 .947 1.470 .143
Kualitas Produk .182 .051 .234 3.559 .000
Kualitas Pelayanan .052 .020 .224 2.646 .009
1
Citra Perusahaan .178 .056 .268 3.192 .002
a. Dependent Variable: Loyalitas NasabahSumber : Data primer yang diolah, 2014
Berdasarkan tabel dia atas diperoleh nilai t hitung dari ketiga
variabel independen (kualitas produk, kualitas pelayanan, dan citra
perusahaan). Nilai t hitung kualitas produk (X1) sebesar 3,559, t hitung
kualitas pelayanan (X2) sebesar 2,646, dan t hitung citra perusahaan (X3)
sebesar 3,192. Sedangkan nilai t tabel dapat dicari dari MsExcel dengan
rumus = tinv (0.05,196)106 dan diperoleh nilai t tabel sebesar 1,972.
Berikut ini akan dibandingkan nilai t hitung dari masing-masing variabel
independen dengan nilai t tabel.
a. Perbandingan t hitung variabel kualitas produk (X1) dengan t tabel
Nilai t hitung > t tabel (3,559 > 1,972), maka Ho ditolak, artinya secara
parsial ada pengaruh signifikan antara kualitas produk (X1) terhadap
loyalitas nasabah (Y). Jadi dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa
secara parsial kualitas produk (X1) berpengaruh positif terhadap
loyalitas nasabah (Y) PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang
Pembantu Pasuruan.
106 Duwi Prayitno, Mandiri Belajar SPSS, 85.
129
b. Perbandingan t hitung variabel kualitas pelayanan (X2) dengan t tabel
Nilai t hitung > t tabel (2,646 > 1,972), maka Ho ditolak, artinya secara
parsial ada pengaruh signifikan antara kualitas pelayanan (X2) terhadap
loyalitas nasabah (Y). Jadi dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa
secara parsial kualitas pelayanan (X2) berpengaruh positif terhadap
loyalitas nasabah (Y) PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang
Pembantu Pasuruan.
c. Perbandingan t hitung variabel citra perusahaan (X3) dengan t tabel
Nilai t hitung > t tabel (3,192 > 1,972), maka Ho ditolak, artinya secara
parsial ada pengaruh signifikan antara citra perusahaan (X3) terhadap
loyalitas nasabah (Y). Jadi dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa
secara parsial citra perusahaan (X3) berpengaruh positif terhadap
loyalitas nasabah (Y) PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang
Pembantu Pasuruan.
Berdasarkan nilai t hitung dari ketiga variabel tersebut dapat diketahui
bahwa nilai t hitung variabel kualitas produk (X1) lebih tinggi
dibandingkan nilai t hitung variabel kualitas pelayanan (X2) dan nilai t
hitung variabel citra perusahaan (X3), sehingga dapat disimpulkan
bahwa secara parsial kualitas produk (X1) berpengaruh signifikan
terhadap loyalitas nasabah (Y) PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk
Cabang Pembantu Pasuruan.
130
7. Koefisien Deteminasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur kebenaran
penggunaan model analisis regresi. Jika nilai R2 mendekati angka 1 maka
variabel independen (bebas) makin mendekati hubungan dengan variabel
dependen (terikat) atau dapat dikatakan bahwa penggunaan model tersebut
dapat dibenarkan.107
Berikut hasil output koefisien determinasi (R2) yang dapat dilihat
pada tabel 4.20.
Tabel 4.20Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .611a .373 .363 1.328
a. Predictors: (Constant), Citra Perusahaan (X3), Kualitas Produk
(X1), Kualitas Pelayanan (X2)
b. Dependent Variable: Loyalitas Nasabah (Y)
Sumber : Data primer yang diolah, 2014
Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai R2 (R Square) sebesar 0,373
atau 37,3%. Hal ini menunjukkan bahwa persentase pengaruh variabel
independen (kualitas produk, kualitas pelayanan, dan citra perusahaan)
terhadap variabel dependen (loyalitas nasabah) sebesar 37,3% atau variasi
variabel independen (kualitas produk, kualitas pelayanan, dan citra
107 Joko Sugihartono, “Analisis Pengaruh Citra, Kualitas Layanan dan Kepuasan TerhadapLoyalitas Pelanggan (Studi Kasus pada PT. Pupuk Kalimantan Timur, Sales RepresentativeKabupaten Grobogan)” (Tesis--Universitas Diponegoro, Semarang, 2009), 30.
top related