bab iii perkembangan taksi koperasi sopir ... -...
Post on 27-Mar-2019
236 Views
Preview:
TRANSCRIPT
35
BAB III
PERKEMBANGAN TAKSI KOPERASI SOPIR TRANSPORTASI SOLO
TAHUN 1994-2004
A. Sejarah Berdirinya Taksi KOSTI Solo
Awal berdirinya taksi KOSTI SOLO merupakan sebuah kesepakatan
beberapa sopir taksi yang beranggapan bahwa mereka tidak akan pernah mengalami
kemajuan dari segi ekonomi jika terus menjadi buruh atau sopir di salah satu
perusahaan taksi pertama di Surakarta yang berbentuk PT yaitu PT. Solo Central
Taksi.1 Perusahaan taksi ini masih menggunakan bentuk usaha berbentuk PT dimana
pengelola adalah sang majikan dan sopir adalah pekerja/buruh yang wajib
menyerahkan setoran dan berhak menerima gaji.2
Hal ini dirasa amat merugikan pihak sopir karena pihak pengelola selaku
atasan terkadang menaikkan tarif setoran tanpa melakukan perundingan dengan pihak
sopir. Kemudian beberapa sopir berkumpul dan berembuk untuk mendirikan sebuah
usaha taksi yang berbentuk koperasi dimana usaha tersebut dikelola dari dan oleh
anggota serta hasilnya juga untuk kesejahteraan anggota.3 Sebelum secara resmi
1 Wawancara dengan Haryono selaku pengurus KOSTI Solo tanggal 7
September 2016.
2 Company Profile Koperasi Sopir Transportasi Solo, Koleksi Arsip KOSTI Solo.
3 Ibid.,
36
didirikan taksi Koperasi Sopir Transportasi dibantu oleh Ir. Sarwono yang kini masih
menjabat sebagai penasehat utama dalam struktur organisasi KOSTI Solo, karena
beliau dianggap sebagai salah satu orang yang amat berjasa untuk berdirinya taksi
KOSTI Solo.4
Berbagai kendala yang kemudian mereka alami selama berusaha mendirikan
taksi Koperasi Sopir Transportasi, mulai dari ketiadaan tempat garasi bagi taksi-taksi
yang nantinya mereka operasikan, hingga minimnya pengalaman dalam pengelolaan
manajemen koperasi yang nantinya mereka harus jalankan.5 Melalui tekat dan tujuan
yang sama untuk memajukan tingkat kesejahteraan para sopir untuk kehidupan yang
lebih baik maka mereka yakin pasti akan ada jalan dari setiap niat baik yang mereka
cita-citakan. Ir. Sarwono mengajak beberapa perwakilan dari beberapa sopir yang
berencana akan mendirikan taksi KOSTI Solo berkunjung ke taksi KOSTI Jaya yang
berada di Jakarta dan diangap sebagai bapak asuh Koperasi Sopir Transportasi Solo.
Tujuannya adalah tentu saja untuk mendapat motivasi dari pihak taksi KOSTI Jaya
yang telah lebih dulu mendirikan perusahaan taksi yang berbentuk koperasi.6 Setelah
mereka mendapat bantuan dari salah seorang dermawan yang memberi mereka
4 Wawancara dengan Agus Budiono selaku anggota KOSTI Solo tanggal 23
Oktober 2016.
5 Wawancara dengan Indro Wahyu selaku anggota KOSTI Solo tanggal 22 Oktober 2016
6 Wawancara dengan Agus Marheno selaku pengurus KOSTI Solo tanggal 7 September 2016.
37
pinjaman tanpa bunga untuk menyewa suatu tempat sebagai pool untuk mereka
beroperasi dan untuk tempat mengurus Koperasi.7
Melalui beberapa relasi dan bantuan akhirnya taksi Koperasi Sopir Taksi
Berseri ini didaftarkan pada tanggal 15 September tahun 1994 kemudian ijin
berdirinya baru dapat dikeluarkan oleh Departemen Koperasi dan Pembinaan
Pengusaha Kecil Republik Indonesia Kantor Wilayah Departemen Koperasi dan
Pembinaan Pengusaha Kecil Propinsi Jawa Tengah tanggal 21 Oktober 1994 sesuai
akta pendirian no 12261/B.H/VI/X/1994 yang dikeluarkan oleh Departemen Koperasi
dan Pembinaan Pengusaha Kecil R.I Propinsi Jawa Tengah. Awalnya Koperasi Sopir
Transportasi ini bernama Koperasi Sopir Taksi Solo Berseri yang beralamat/berlokasi
di Jl. Sekar Kusuma No. 6 Tegalsari Solo Kecamatan Laweyan Kotamadya Surakarta.
Kemudian tahun 1999 Pool perusahaan Koperasi Sopir Transportasi pindah di Jalan
Sumpah Pemuda No.145 Mojosongo Jebres Surakarta Jawa Tengah hingga saat ini.8
Seiring dengan perubahan situasi dan kemajuan kondisi KOSTI Solo
Berseri, serta perubahan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga dengan nomor:
07/BH/PAD/KDK.11-031/VIII/1999 tertanggal 2 Agustus 1999 maka KOSTI Solo
sepakat melakukan perubahan nama dari KOSTI Solo Berseri (Koperasi Sopir Taksi
7 Wawancara dengan Haryono selaku pengurus KOSTI Solo tanggal 7
September 2016.
8 Company Profile Koperasi Sopir Transportasi Solo, Koleksi Arsip KOSTI Solo.
38
Berseri) menjadi KOSTI Solo (Koperasi Sopir Transportasi Solo).9 Ditunjuk pula
lima kuasa pendiri yang ditujuk saat diselenggarakannya rapat pembentukan koperasi
pada tanggal 15 Agustus 1994.10
Gambar.1
Sumber: Koleksi KOSTI Solo
B. Gambaran Taksi KOSTI Solo
Taksi Koperasi Sopir Transportasi Solo yang lebih dikenal masyarakat
Surakarta dan sekitarnya Taksi KOSTI Solo memiliki visi dan misi yang ingin
dicapai yaitu “Mengangkat atau meningkatkan harkat dan martabat pengemudi
9 Firdaus Bambang Gunawan, “Analisis Sistem Kerusakan Suspensi Depan
Pada Kendaraan Niaga Chevrolet Lova (Studi Kasusu di Armada Koperasi Sopir Transportasi Solo Tahun 2011)”, (Skripsi : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS), hlm. 45
10 Akta Pendirian Koperasi Sopir Taksi Solo Berseri (KOSTI SOLO BERSERI), diterbitkan oleh Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Propinsi Jawa Tengah 1994, Koleksi Arsip KOSTI Solo.
39
taksi”.11 Misi yang dituju adalah untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan
Pengemudi taksi dan keluarganya serta seluruh keluarga Besar KOSTI Solo. Merubah
posisi pengemudi taksi dari buruh menjadi majikan. Menciptakan keseimbangan dan
keselarasan kehidupan pengemudi taksi KOSTI Solo baik jasmani maupun rohani.
Memberikan pelayanan kepada konsumen dan masyarakat Surakarta secara luas
dengan aman, nyaman dan selamat sampai tujuan.12
Visi dan Misi tersebut tercipta karena latar belakang pengalaman yang
dialami oleh sopir-sopir ditempat kerja sebelumnya hanya sebagai buruh sopir dan
tidak memiliki hak untuk menyampaikan pendapat untuk kemajuan bersama.
Setiap perusahaan taksi di Surakarta memiliki logo taksi atau ciri khas lain
yang dapat dijadikan pembeda dengan taksi lainnya. KOSTI Solo juga memiliki logo
yang sempat mengalami perubahan dua kali hal ini disebabkan karena lambang yang
sebelumnya dirasa sudah tidak sesuai dengan situasi dan kondisi kemajuan KOSTI
Solo,melalui perubahan anggaran dasar/ anggaran rumah tangga dengan nomor:
07/BH/PAD/KDK.11-031/VIII/1999 tanggal 2 Agustus 1999.13 Koperasi Sopir
Transportasi Solo mengganti logo/identitas diri melalui sayembara/kompetisi yang
11 Company Profile Koperasi Sopir Transportasi Solo, Koleksi Arsip KOSTI
Solo.
12 Ibid.,
13 Ibid.,
40
kemudian dimenangkan oleh salah satu mahasiswa yang sedang melakukan Kegiatan
Magang Mahasiswa di KOSTI Solo.14
1. Logo Lama
Gambar. 2
Logo lama KOSTI SoloSumber: Company Profile KOSTI Solo
Awal berdirinya KOSTI Solo logo yang digunakan adalah logo kemudi
dengan kambang pohon beringin ditengah-tengah kemudi. Makna dan maksud
lambang kemudi sebagai simbol monumental profesi sebagai pengemudi taksi,
lambang koperasi yang digambarkan dengan pohon beringin bermakna sebagai
simbol kebersamaan dalam wahana koperasi. Kedua lambang tersebut berarti simbol
monumental profesi baru sebagai Pengemudi Pemilik Koperasi Sopir Taksi Solo
(KOSTI Solo) baik sebagai pemilik organisasi maupun usaha KOSTI Solo serta
bermakna sebagai simbol kesepakatan keluarga besar KOSTI Solo untuk bersama-
14 Wawancara Agus Marheno selaku pengurus KOSTI Solo tanggal 7
September 2016.
41
sama mengemudikan roda organisasi kearah tujuan mencapai kesejahteraan yang adil
dan merata.15
2. Logo Baru
Gambar. 3
Logo Baru KOSTI SoloSumber: Company Profile KOSTI Solo
Perubahan logo KOSTI Solo dilakukan pada 2 Agustus tahun 1999 seiring
dengan perubahan nama Koperasi Sopir Taksi Solo Berseri (KOSTI Solo Berseri)
menjadi Koperasi Sopir Transportasi Solo (KOSTI Solo). Logo tersebut didapatkan
dari sayembara yang kemudian dimenangkan oleh salah satu peserta magang
mahasiswa di KOSTI Solo dan digunakan hingga sekarang.. Makna Logo KOSTI
Solo ini adalah secara keseluruhan menunjukkan huruf K yang diartikan sebagai
KOSTI Solo. Anak panah diartikan sebagai kesiapan KOSTI Solo dalam menembus
perkembangan zaman serta himpitan globalisasi dan kesigapan dalam melayani
15 Company Profile Koperasi Sopir Transportasi Solo, Op. Cit.,
42
pengguna jasa dengan cepat, aman, dan nyaman. Gari-garis Horizontal berbagai
ukuran dan warna kuningnya diartikan sebagai bentuk kerjasama yang harmonis antar
anggota yang berasal dari berbagai macam suku sgama ras dan antar golongan. Serta
berasal dari latar belakang pendidikan, politik, ekonomi, sosal, dan budaya. 16
Berikut ini adalah armada taksi KOSTI Solo tampak depan samping dan
atas.
Gambar. 4
(Tampak samping) (Tampak atas)
(Tampak depan)Sumber: Koleksi arsip KOSTI
16 Ibid.,
43
3. Sistem pengoperasian
Sistem Pengoperasian armada taksi solo menggunakan sistem 2:1 artinya 2
(dua) hari masuk dan 1 (satu) hari libur untuk setiap bulannya. Sistem 2:1 ini berlaku
untuk Bravo17 maupun Carli,18 sedangkan untuk Carling19 dapat beroperasi apabila
terdapat armada taksi yang pengemudianya pada hari itu tidak masuk/ijin. Bravo dan
Carli rata-rat setiap bulan dapat mengoperasikan armada taksi selama 15 sampai 20
hari sedangkan Carling melihat situasi dan kondisi namun minimal operasinya setiap
bulan 10 sampai 15 hari, karena ia baru dapat beroperasi ketika antara bravo dan carli
tidak bisa beroerasi.
Waktu pengoperasian dimulai dari jam 05.00 WIB dengan membawa surat
perintah jalan yang dikeluarkan oleh bagian pengendalian operasi dan selesai pada
jam 24.00 WIB, untuk H1 sedangkan untuk hari kedua waktunya 24 jam. Setelah
selesai pengoperasian taksinya pada hari itu juga anggota harus langsung
menyetorkan kewajibannya menurut ketentuan yang telah ditetapkan.20
17 Bravo sebutan atau status operasional untuk anggota peserta kredit taksi
atau pemilik tetap taksi.
18 Carli sebutan atau status operasional bagi anggota yang tidak melakukan kredit taksi dan sebagai cadangan Bravo.
19 Carling sebutan atau status opeasional bagi anggota yang belum menjadi Carli. pemberian status ini dikarenakan anggota tersebut baru bergabung dengan KOSTI Solo.
20 Wawancara dengan Heru Yulianto selaku anggota KOSTI Solo tanggal 22 Oktober 2016.
44
Peraturan tentang pengoperasian ini diberlakukan mengingat jam kerja saat
beroperasi hampir mencapai 24 jam sehari, oleh sebab itu diberlakukan setiap 2 hari
kerja maka anggota diperbolehkan untuk libur atau beristirahat untuk menjaga
stamina dan kondisi tubuh agar tidak mudah jatuh sakit. Pembagian waktu operasi
untuk Bravo dan Carli didapatkan melalui kesepakatan antara keduanya. Penanaman
rasa kekeluargaan sesama anggota membuat diantara mereka tidak saling berebut
waktu untuk beroperasi.21
4. Radio Komunikasi
Sama seperti perushaan taksi lain, KOSTI Solo juga memberikan pelayanan
via telepon. Konsumen yang ingin menggunakan jasa pelayanan KOSTI Solo yang
jauh dari jangkauan pangkalan Taksi dapat menggunakan fasilitas ini dengan
menelpon call center KOSTI Solo (0271) 65600 yang kemudian diganti (0271)
856300 karena KOSTI Solo melakukan pemindahan pool ketempat baru. Pengguna
jasa taksi KOSTI melalui telepon yang mencapai 643.520 pemesanan di tahun 1998
dan meningkat di tahun 1999 sebanyak 656.974 pemesanan.22
21 Wawancara dengan Tarman selaku anggota KOSTI Solo, tanggal 22
Oktober 2016.
22 Laporan Hasil Kerja Pengurus KOSTI Solo Tahun 1999 dan Rencana Kerja & Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Tahun 2000. Koleksi Arsip KOSTISolo.
45
Tidak ada perbedaan tarif antara pengguna jasa yang memesan KOSTI Solo
via telepon dengan memberhentikan taksi KOSTI secara langsung di lapangan.23
Semakin meningkatnya jumlah pemesan taksi via telepon mengakibatkan jumlah
pemesan tidak dilayani makin meningkat dan terjadi penundaan penerimaan order
melalui telepon.24 Berbagai keluhan-keluhan juga timbul akibat sebagian besar
pemesanan via telepon tidak dapat dilayani karena terbatasnya taksi yang beroperasi
diantara jam 06.00 WIB-08.00 WIB, karena sebagian armada taksi pada pukul itu
belum keluar dari pool. Penyelesaian dari permaslahan ini adalah dengan menambah
jumlah armada yang harus beroperasi dijam-jam tersebut sehingga pengoperasian dan
memperkecil jumlah armada yang tidak beroperasi.
Walaupun KOSTI sudah melakukan upaya dengan mengurangi jumlah
armada tidak operasi di jam-jam tersebut, tetapi masih saja ada konsumen yang
menyampaikan keluahan karena armada KOSTI Solo yang dipesan via telepon tidak
kunjung menjemputnya.25 Seperti pengalaman yang dialami oleh Yusuf yang ketika
itu ia bersama keluarga ingin menuju Bandara Adi Sumarmo dan memesan taksi
KOSTI Solo, namun taksi yang dipesan tak kunjung tiba hingga beliau harus
23 Wawancara dengan Agus Marheno selaku pengurus KOSTI Solo, tanggal
7 September 2016.
24Laporan Hasil Kerja Pengurus KOSTI Solo Tahun 1999 dan Rencana Kerja & Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Tahun 2000. Koleksi Arsip KOSTISolo.
25 Wawancara dengan Agus Marheno tanggal selaku pengurus KOSTI Solo, tanggal 7 September 2016.
46
memesan untuk ke tiga kali dan rentan waktu kurang lebih satu jam taksi yang ia
pesan baru tiba.26 Kurangnya pengetahuan sopir KOSTI Solo tentang daerah-daerah
di Surakarta kadang menyulitkan sopir untuk menemukan alamat pemesan dan tak
jarang ada pula konsumen yang membatalkan pesanan karena taksi yang dipesan tak
kunjung datang.27
5. Setoran
Pembayaran setoran setiap anggota yang telah selesai mengoperasikan
taksinya diserahkan setiap hari. Besar setoran tiap harinya disesuaikan dengan harga
armada taksinya. Terkadang tidak semua anggota dapat menyetorkan uang setoran
sesuai dengan jumlah yang wajib di setorkan, kemudian anggota tersebut memiliki
beban/hutang yang biasa disebut dengan Kurang Setor (KS).28 Untuk mengatasi
permasalahan ini taksi KOSTI Solo memberi kemudahan dengan cara melunasi KS
nya dengan simpanan/tabungan yang sebelumnya telah mereka setorkan.29
Kesempatan yang diberikan KOSTI Solo bagi anggotanya yang KS adalah sebesar
26 Wawancara dengan Yusuf selaku pengguna jasa KOSTI Solo, tanggal 18
November 2016.
27 Wawancara dengan Joko Juni. P selaku anggota KOSTI Solo, tanggal 7 September 2016.
28 Wawancara dengan Horas S Nadaek selaku anggota KOSTI Solo, tanggal 27 Oktober 2016.
29 Wawancara dengan Kristanto selaku anggota KOSTI Solo tanggal 27 Oktober 2016.
47
Rp 150.000,00.30 Tetapi, apabila simpanan/tabungan yang mereka miliki tidak dapat
melunasi KS yang menjadi beban mereka maka mereka tidak diperbolehkan untuk
beroperasi atau mereka harus mengurangi KS mereka agar tidak mencapai Rp
150.000,00.31
Pemberian kesempatan bagi anggota yang KS memang cukup memudahkan
dan meringankan beban para anggota. Pada intinya hal tersebut dilakukan untuk lebih
menyejahterakan anggota dan juga untuk melatih anggota agar lebih giat bekerja serta
dapat bekerja dengan pikiran yang tidak terlalu terbebani. Sistem simpanan yang
dapat dijadikan sebagai tabungan bagi anggota juga merupakan salah satu cara
KOSTI Solo untuk menanamkan nilai menabung dan hidup hemat bagi anggota, jadi
tabungan tersebut nantinya dapat digunakan untuk hal-hal mendesak seperti melunasi
KS, atau yang lain.
C. Sistem Perekrutan Anggota KOSTI Solo
Anggota merupakan para pemilik koperasi, kedudukannya sangat kuat
mengingat kekuasaan tertinggi pada koperasi terletak pada rapat anggota, oleh karena
itu mereka berhak melakukan pengawasan-pengawasan terhadap modal yang
digunakan dalam pembiayaan operasi-operasi koperasi. Anggota-anggota yang telah
sepakat menyerahkan kebijaksanaan dan kegiatannya kepada badan pemeriksa yaitu
30 Wawancara dengan Agus Marheno selaku pengurus KOSTI Solo tanggal
22 Oktober 2016.
31 Wawancara dengan Supardjono selaku anggota KOSTI Solo tanggal 27 Oktober 2016.
48
badan yang para anggotanya dipilih pada rapat anggota, hal ini sesuai dengan prinsip
koperasi yaitu dari anggota, oleh anggota, dan untuk anggota, maka anggota yang
terpilih sebagai badan pengawas maupun pengurus akan bertindak atas nama
anggota.32 Anggota adalah orang yang tercatat dalam buku daftar anggota dan telah
menandatanganinya.
1. Syarat Keanggotaan
Syarat untuk menjadi anggota KOSTI Solo ialah seseorang dapat diterima
menjadi anggota koperasi ini ialah Warga Negara Republik Indonesia yang
mememnuhi beberapa syarat sebagai berikut:
a. Mempunyai kemampuan penuh untuk melakukan tindakan-tindakan hukum
(dewasa dan tidak berada dalam perwalian dan sebagainya).
b. Bertempat tinggal di Wilayah Kotamadya Surakarta dan sekitarnya.
c. Mata pencaharian sopir taksi.
d. Telah menyatakan kesanggupan tertulis untuk melunasi simapanan pokok
sebagai dimaksud dalam pasal 35 ayat (1) anggaran dasar.
e. Telah menyetujui anggaran dasar dan ketentuan-ketentuan koperasi yang
berlaku.
Keanggotaan kopersi mulai berlaku dan berakhir hanya dibuktikan dengan
catatan dalam buku daftar anggota. Sebelumnya orang yang ingin menjadi anggota
harus mengajukan surat permohonan bekerja kepada pengurus baru kemudian
32 Kartasapoetra. dkk, Praktek Pengelolaan Koperasi, (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2000), hlm. 61.
49
pengurus memberikan jawaban apakah akan diterima atau ditolak. Keanggotaan
berakhir apabila anggota meninggal dunia, mengundurkan diri, dibebas tugaskan
karena sudah tidak memenuhi syarat keanggotaan, dan di berhentikan secara paksa
karena melaukan hal yang merugikan koperasi.33
2. Hak dan Kewajiban Anggota
Hak dan kewajiban anggota yang tertuang di dalam anggaran dasar rumah
tangga tahun 1994 berbunyi kewajiban yang wajib dipatuhi oleh setiap anggota ialah
keanggotaan koperasi melekat pada diri anggota sendiri dan tidak dapat dipindahkan
kepada lain orang dengan dalih apapun juga. Setiap anggota harus tunduk pada
ketentuan dalam anggaran dasar, anggaran rumah tangga, Peraturan khusus dan
keputusan rapat anggota. Sedangkan untuk hak yang dimiliki oleh setiap anggota
ialah berbicara tentang hal-hal yang dirundingkan dalam rapat anggota. Setiap
Anggota berhak untuk memilih dan dipilih sebagai pengurus atau pengawas. Setiap
anggota berhak untuk menelaah pembukuan koperasi pada waktu kantor dibuka.
Anggota berhak untuk memberi saran-saran guna kepentingan koperasi.34
Keanggotaan dalam KOSTI Solo berlandaskan pada asas kekeluargaan
sehingga ketika seseorang telah terdaftar sebagai anggota maka ia harus menunjukkan
loyalitasnya dalam bekerjasama memajukan koperasi KOSTI. Sebagai seorang
anggota penilaian loyalitasnya dalam bekerja di KOSTI Solo, sopan santun dan etika
33 KOSTI Solo, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Tahun 1994, (Surakarta: KOSTI Solo, 1994), hlm.3.
34 Ibid., hlm.4.
50
yang ia tunjukkan kepada sesama anggota dan ketika melayanai konsumen diawasi
dan diatur oleh pengurus dan pengawas yang terdiri dari anggota yang terpilih saat
Rapat Anggota Tahunan (RAT).
Sistem keanggotaan dalam KOSTI Solo dibagi menjadi beberapa kategori,
antara lain:
1. KSB ( Koperasi Solo Berseri)
KSB adalah anggota yang sudah diangkat menjadi anggota tetap dan
memiliki hak dan kewajiban penuh demi kemajuan dan kelancaran koperasi. Setiap
anggota KSB berhak berbicara memberi saran pada forum-forum rapat anggota atau
rapat kelompok anggota. KSB dibedakan kembali menjadi dua yaitu:
a. Anggota Akif
Anggota Aktif adalah anggota yang masih aktif menjalankan usaha koperasi.
anggota aktif wajib menaati dan mematuhi anggaran dasar dan anggaran rumah
tangga, Rapat Pleno pengurus KOSTI Solo, serta ketentuan-ketentuan yang
dikeluarkan oleh pengurus dan pengelola Usaha KOSTI Solo. Setiap anggota aktif
juga harus menjaga dan membina persatuan dan kesatuan anggota dan menjaga citra
dan nama baik KOSTI baik saat beroperasi atau tidak beroperasi. Selain kewajiban
yang harus ditaati anggota aktif juga mendapatkan hak yaitu hak untuk dipilih dalam
pemilihan pengurus, pengawas, maupun pimpinan/utusan-utusan kelompok anggota.
Setiap anggota berhak mendapat pelayanan dan fasilitas kredit armada Taksi,
fasilitas pelayanan perawatan armada taksi, dan fasilitas lain yang ada di KOSTI Solo
dengan ketentuan yang berlaku. Setiap anggota yang berakhir keanggotaannya dapat
51
mengambil kembali simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan wajib khusus dan
simpanan sukarela serta keuangan lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta
mendapat sisa hasil usaha (SHU) sesuai ketentuan.35
b. Anggota Pasif
Anggota pasif adalah anggota yang karena sesuatu hal hingga yang
bersangkutan tidak dapat mengoperasikan armada taksi dan atau yang bersangkutan
menyatakan alih profesi atas persetujuan pengurus. kewajiban anggota pasif pada
dasarnya tidak jauh berbeda dengan Kewajiban yang wajib ditaati oleh anggota aktif,
hanya saja bagi anggota pasif mereka tidak berhak berperan serta menyangkut
masalah pengoperasian armada taksi. Sedangkan untuk hak yang berlaku juga tidak
jauh berbeda dengan hak anggota aktif. Perbedaanya terletak pada penerimaan
fasilitas pelayanan yang diberikan oleh angota pasif hanyalah fasilitas pelayanan
simpan pinjam. Selain itu hak untuk anggota pasif adalah berhak mengajukan
permohonan menjadi anggota aktif kembali minimal 6 bulan sejak pengajuan menjadi
anggota pasif.36
3. Anggota Luar Biasa
Anggota Luar Biasa adalah orang yang tercatat di dalam buku daftar anggota
dan telah menandatanganinya. Kewajiban anggota luar biasa adalah mematuhi
anggaran dasar dan anggaran rumah tangga KOSTI Solo serta peraturan khusus
35 Ibid., hlm 4.
36 Ibid., hlm 5.
52
KOSTI Solo. Wajib mematuhi ketentuan-ketentuan yang dikelukan oleh pengurus
dan pengelola usaha. Mengikuti program perlindungan kesejahteraan yang telah
menjadi ketentuan KOSTI Solo. Anggota luar biasa wajib berperan dalam masalah
organisasi dan usaha serta menjaga nama baik KOSTI Solo. Kewajiban lain anggota
luar biasa adalah wajib untuk melaksanakan operasional minimal 12x dalam satu
bulan.37
Hak yang diterima sebagai anggota luar biasa adalah dipertimbangkannya
sebagai anggota KOSTI Solo sesuai ketentuan yang berlaku. Setiap anggota luar
biasa yang memenuhi persyaratan berhak mendapatkan fasilitas kredit armada taksi,
santunan kesehatan, santunan kematian serta fasilitas lain sesuai ketentuan yang
berlaku. Anggota luar biasa yang berakhir berhak mendapatkan kembali titipan
simpanan wajib khusus dan keuangan lainnya dengan memperhitungkan kewajiban-
kewajibannya. Setiap anggota luar biasa KOSTI Solo tidak berhak atas SHU
Koperasi tetapi berhak atas jasa usaha koperasi yang dihitung setelah SHU.38
4. Anggota Kehormatan
Anggota kehormatan adalah orang yang karena jasa-jasanya terhadap
kepedulian, pembinaan dan pengembangan KOSTI Solo, dan telah ditetapkan dalam
37 Ibid., hlm 1.
38 Ibid., hlm 7.
53
rapat anggota kehormatan KOSTI Solo, sesuai dengan keputusan/ketetapan pengurus
KOSTI Solo.39
Pembukaan lowongan untuk anggota baru KOSTI Solo dilakukan secara
sederhana yaitu melalui informasi dari mulut ke mulut.40 Cara yang dilakukan
tersebut tidak menutup kemungkinan kalau anggota baru yang akan melamar adalah
keluarga, saudara, tetangga, atau kerabat dari anggota yang telah lebih dulu menjadi
anggota atau bekerja di KOSTI Solo. Disampaikan oleh Agus Marheno selaku
sekertaris pengurus, pihak KOSTI Solo tidak keberatan jika memang anggot baru
beasal dari keluarga atau kerabat dari anggota lama.
Gambar. 5Kegiatan Orientasi Anggota Baru KOSTI Solo oleh Kopassus Kandang Menjangan
Tahun 1995
Sumber: Koleksi Arsip KOSTI Solo
Selain melakukan seleksi anggota untuk KOSTI Solo, pihak KOSTI Solo
juga membuka seleksi untuk manajer yang dipilih bukan dari anggota terpilih tetapi,
39 Ibid.,
40 Wawancara dengan Agus Marheno selaku pengurus KOSTI Solo tanggal11 November 2016.
54
melalui tenaga professional yang mengajukan diri ke KOSTI Solo.41 Pemilihan
tenaga professional ini merupaka terobosan terbaru di dunia koperasi, karena pada
umumnya setiap pengurus, pengawas, maupun manajer semuanya dipilih dari
anggota yang telah memenuhi syarat dan ketentuannya. Tetapi, KOSTI Solo memilih
jalur lain dengan melakukan penyeleksian manajer melalui jalur lamaran dan memilih
tenaga ahli yang professional dan independen.42 Pemilihan tenaga ahli dan
independen sebagai manajer KOSTI haruslah dilakukan karena tugas dan tanggung
jawab yang dibebankan kepada seorang manajer tidak mudah.
Penambahan dan berkurangnya anggota KOSTI Solo setiap tahun di
tunjukan oleh tabel berikut:
Tabel. 7Jumlah Anggota Koperasi Sopir Transportasi Solo Tahun 1995-2004
No. Keterangan 1995 1997 1999 2002 2004
1. Anggota 127 orang 152 orang 269 orang 273 orang 315 orang
2. Keluar 23 orang 10 orang 3 orang 5 orang 2 orang
Jumlah 104 orang 142 orang 266 orang 268 orang 313 orang
Sumber : Arsip Jumlah Anggota KOSTI Solo Tahun 1999-2004.
Pada tabel diatas menunjukan jumlah anggota KOSTI Solo. Koperasi
memerlukan Anggota yang banyak agar mampu membiayai perlengkapan yang cukup
41 Wawancara dengan Indro Wahyu selaku anggota KOSTI Solo tanggal 22
Oktober 2016.
42 Radar Solo, 10 September 2003.
55
dan terjamin.43 Anggota yang mengundurkan diri di tahun pertama berdirinya KOSTI
Solo dikarenakan rasa kurang percaya mereka dalam memajukan dan
menegmbangkan KOSTI Solo. Semakin bertambahnya anggota KOSTI Solo tiap
tahunnya merupakan wujud dari semakin berkembangnya KOSTI Solo dalam bidang
koperasi transportasi pertama di Surakarta.
Pelatihan-pelatihan usaha juga diberikan untuk tiap anggota secara berkala
seperti mengadakan program pendidikan dan pelatihan anggota dalam hal
perkoperasian, akuntansi, modal koperasi, hingga pelatihan bahasa inggris.44 Usaha
pemilihan anggota yang dapat diajak kerjasama merupakan seleksi anggota yang
harus dilakukan agar anggota yang terpilih benar-benar dapat memberi kotribusi bagi
usaha.45 Pemberian pelatihan-pelatihan tersebut dilakukan agar angggota semakin
trampil dalam pengelolaan koperasi transportasinya. Pemberian bimbingan pelayanan
operasional kepada pengguna jasa agar dapat meningkatkan pendapata anggota dan
peningkatan kedisiplinan anggota juga dilakukan untuk kemajuan tiap anggotanya
agar tetap diminati oleh pengguna jasa transportasi taksi.
Selain itu KOSTI Solo juga mmbentuk Kelompok Kegiatan (Poktan) yang
merupakan kegiatan Pembinaan anggota dan keluarga besar KOSTI Solo di bidang
43 I Gusti Gede Raka, Pengantar Pengetahuan Koperasi, (Jakarta: Dwi Sagara, 1986), hlm. 115.
44 Wawancara dengan TB. Marsudi selaku anggota KOSTI Solo tanggal 7 September 2016
45 Pandji Anoraga, BUMN, Swasta, dan Koperasi, (Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya, 1995), hlm. 55.
56
olahraga, kesenian, kerohanian, kewirausahaan dan lain-lain. Kelompok kegiatan
dibentuk tahun 1999 berdasarkan Surat Keputusan Pengurus Nomor: 103/SK-
1001/A06/VI/99 tentang Pembentukan Kelompok Minat (Poknat) menjadi Kelompok
Kegiatan (Poktan).46 Maksut dan tujuan dibentuk Poktan adalah untuk menampung
dan menyalurkan bakat anggota KOSTI Solo di bidang olahraga, kesenian,
kerohanian, kewirausahaan dan lain-lain. Pembentukan Poktan juga digunakan
sebagai sarana refreshing bagi tiap anggota.47
Poktan-poktan binaan KOSTI Solo juga bukan sekedar kelompok kegiatan
yang menyalurkan minat dan bakat tiap anggotanya. Poktan KOSTI Solo juga
menyumbangkan ketrampilan dan kemampuan mereka dalam berbagai ajang
kejuaraan seperti Pokta sepak bola yang berhasil membuktikan kemampuan mereka
tidak hanya dalam mengemudikan taksi tapi juga menggiring bola. Terbukti dalam
kejuaraan Galakarya Tahun 1999 KOSTI Solo berhasil mengalahkan Tim dari DPU
Sragen dengan skor 1-0.48 Terkadang poktan-poktan yang dibentuk KOSTI Solo juga
46 Koperasi Sopir Transportasi Solo, Laporan Hasil Kerja Pengurus KOSTI
Solo Tahun 1999 dan Rencana Kerja & Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Tahun 2000, (Surakarta: KOSTI Solo, 1999), hlm. 10.
47 Wawancara dengan Eliono selaku anggota KOSTI Solo tanggal 7 September 2016.
48 Solopos, 14 April 1999.
57
mengisi acara-acara yang diadakan KOSTI Solo seperti saat perayaan hari ulang
tahun KOSTI Solo, atau perayaan lainnya.49
D. Pengelolaan KOSTI Solo Tahun 1994-2004
Pengelolaan sebuah usaha perlu untuk dilakukan dan di bagi kedalam sebuah
struktur organisasi, ini merupakan bagian formal dalam perusahaan yang
menunjukkan kerangka susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantara
fungsi bagian atau posisi maupun orang dimana struktur organisasi ini menunjukkan
kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berada dalam satu
organisasi.50 Pembentukan struktur organisasi dalam koperasi untuk melancarkan
tugas-tugas operasionalnya sehingga dapat berjalan teratur dan baik serta dapat
dipertanggungjawabkan.51 Melalui kerjasama yang baik dan berjalan rapi akan
membantu tercapainya tujuan perusahaan dan terciptanya kegiatan yang lebih efektif
dan efisien dalam setiap bidang.
Menurut Sudalduri dalam bukunya Manajemen Koperasi manajemen
koperasi adalah proses kegiatan di dalam koperasi untuk mencapai sasaran dan tujuan
melalui kerja sama dalam pengelolaan koperasi, mengkombinasikan ide-ide, proses,
49 Wawancara dengan Haryono selaku pengurus KOSTI Solo tanggal 7
September 2016.
50 Frank. H. Woodward, Manajemen Transportasi Rancangan Mengefektifkan Transportasi daman Dunia Bisnis, (Jakarta: Djaya Pirusa, 1982), hlm. 20.
51Kartasapoetra. dkk, Praktek Pengelolaan Koperasi, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2000), hlm.58.
58
bahan, fasilitas, serta anggota sebagai pemilik dan pemberi layanan yang efektif
seperti yang telah ditentukan dalam anggaran dasar.52
Pengelolaan atau manajemen KOSTI Solo diwujudkan dengan dipilihnya
beberapa anggota yang ditugaskan sebagai pengurus, pengawas, pengelola serta
merekrut manajer. Keseluruhannya memiliki wewenang dan tanggung jawab kerja
agar tercapainya tujuan kegiatan yang efektif dan efisien. Berikut adalah tugas dan
wewenang yang telah disepakati dan sesuai dengan aturan yang berlaku dan
tercantum dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga KOSTI Solo tahun
1992, pembagian tugas dan wewenang dibagi kedalam bebrapa kelompok antaranya
sebagai berikut:
1. Pengurus
Pengurus adalah para anggota yang terpilih dalam rapat anggota dan
mendapat kepercayaan untuk memimpin koperasi dalam satu kurun waktu
kepengurusan.53
Syarat menjadi pengurus adalah dipilih dari dan oleh anggota dalam rapat
anggota. Mempunyai sifat kejujuran dan ketrampilan kerja dan mempunyai
pengertian tentang perkoperasian. Pengurus sebelum melakukan tugas kewajibannya
lebih dahulu mengucapkan sumpah/janji. Anggota pengurus dipilih untuk masa
jabatan 3 (tiga) tahun. Rapat anggota dapat memberhentikan pengurus setiap waktu
52 Harini, Manajemen Koperasi, (Surakarta: UNS Press, 2014), hlm. 23.
53 Kartasapoetra. dkk, Op. Cit., hlm.66.
59
bila terbukti apabila pengurus melakukan kecurangan dan merugikan koperasi.
Pengurus tidak mentaati undang-undang koperasi serta peraturan-peraturan/
ketentuan-ketentuan pelaksanaannya. Pengurus baik dalam sikap maupun
tindakannya menimbulkan pertentangan dalam gerakan koperasi.54
a. Hak dan Kewajiban Pengurus :
Pengurus bertugas untuk memimpin organisasi dan perusahaan koperasi.
Melakukan segala perbuatan hukum atas nama koperasi dan mewakili koperasi
dihadapan dan diluar pengadilan.55 Pengurus tidak melakukan pengoiperasian taksi
sehingga anggota yang terpilih menjadi pengurus diberikan uang jasa menurut
keputusan rapat anggota. Kewajiban yang diberikan kepada anggota pengurus tidak
ringan karena setiap anggota pengurus harus memberi bantuan kepada pejabat dan
pengawas untuk melakukan tugasnya dan ia diwajibkan untuk memberi keterangan
yang diperlukan dan di perhatikan segala buku, warkat, persediaan barang, alat-alat
perlengkapan dan uang koperasi yang ada padanya.
Pengurus diwajibkan agar setiap kejadian dicatat sebagaimana mestinya
didalam buku-buku yang telah ditentukan dan di informasikan kepada seluruh staff
dan anggota. Pengurus diwajibkan supaya ketentuan dalam anggaran dasar, anggaran
rumah tangga, peraturan khusus, dan keputusan rapat anggota dapat dipahaim dan
dimengerti oleh segenap anggota. Pengurus diwajibkan untuk memelihara
54 KOSTI Solo, Op.Cit., hlm.5.
55 Wawancara dengan Agus Marheno selaku pengurus KOSTI Solo tanggal 7 September 2016.
60
kerukuanan diantara anggota dan mencegah segala hal yang menyebabkan timbulnya
perselisihan paham. Setiap anggota pengurus menanggung terhadap koperasi
kerugian yang dideritanyan karena kelalaian dalam melaksanakan tugas kewajiban
masing-masing. Akan tetapi seorang anggota pengurus koperasi ini tidak boleh
menjadi anggota pengurus koperasi lainnya, kecuali untuk koperasi pusat, gabungan
atau induk.56
Pengurus bertugas berdasarkan masa jabatan yang berlaku dan dapat dipilih
kembali selama dua kali periode pemilihan. Pemilihan kepengurusan dilakukan ketika
RAT dengan cara mengajukan kandidat ketika pemilihan dan dipilih melalui
votting.57
2. Pengawas
Pengawas ialah seseorang yang ditunjuk dalam rapat anggota untuk
meyakinkan dan menjamin bahwa pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan
perencanaan yang didukung dengan anggaran sebagimana yang telah ditetapkan
apakah masih terdapat penyimpangan, penyelewengan, atau pemborosan, jika masih
terdapat segera dilakukan pengendalian, perbaikan.58
Pengawas yang jumlahnya gasal dan terdiri dari sekurang-kurangnya 3 (tiga)
orang. Anggota koperasi yang tidak termasuk golongan pengurus dan dipilih oleh
56 KOSTI Solo, Op.Cit., hlm. 6.
57 Wawancara dengan Haryono selaku pengurus KOSTI Solo tanggal 7 September 2016.
58 Kartasapoetra. dkk, Op.Cit., hlm. 60.
61
Rapat anggota untuk masa jabatan 2 (dua) tahun.59 Pengawas juga wajib melakukan
pemeriksaan. Pemerikasaan itu dilakukan sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali
mengenai hal uang, surat berharga, persediaan barang, alat perlengkapan, dan
mengenai kebenaran pembukuan serta kebijaksanaan pengurus dalam
menyelenggarakan organisasi dan perusahaan Koperasi. Pengucapan sumpah atau
janji juga wajib pula dilakukan oleh penawas sebelum melakukan tugas dan
kewajibannya.60
Badan Pengawas mewakili anggota untuk mengawasi pengurus agar bekerja
menurut kebijakan yang telah disepakati.61 Pengajuan dan pemilihan pengawas
dilakukan harus berdasarkan pada kejujuran dan kekeluargaan, terlihat dari
pentingnya tugas dari pengawas yang harus memeriksa terkait keluar masuk uang dan
tentang surat-surat berharga dan surat lainnya. Orang-orang yang terpilih haruslah
orang yang dapat dipercaya dan professional dalam menjalankan tugasnya sehingga
nantinya tidak membuat kemunduran di tubuh perusahaan KOSTI Solo.
3. Pengelola
Pengelola adalah anggota yang dipilih oleh pengurus dalah rapat anggota
untuk mengelola membantu pengurus dalam melakukan kelola usaha. Pengelola
bertanggung jawab kepada pengurus. Pengelolaan usaha oleh pengelola tidak
59 Wawancara dengan Slamet Mujianto selaku anggota KOSTI Solo tanggal 22 Oktober 2016.
60 KOSTI Solo, Op.Cit., hlm. 8.
61 Ninik Widiyati, Manajemen Koperasi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm. 17.
62
mengurangi tanggung jawab pengurus sebagaimana ditentukan dalam pasal 31
Undang-uandang nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian.
4. Penasehat
Syarat serta hak dan kewajiban yang wajib dipatuhi oleh penasehat adalah
dipilih dari orang selain anggota yang memiliki pengertian serta ikut andil dalam
kemajuan dan perkembangan KOSTI Solo. Pengangkatan penasehat dilakukan ketika
rapat anggota selain itu penasehat tidak memiliki hak suara ketika ada pengambilan
suara saat rapat anggota berlangsung.62
5. Manajer
Manajer adalah seseorang tenag khusus yang mempunyai kecakapan dan
kemampuan dibidang usaha, diangkat oleh pengurus dengan berpedoman pada
keputusan rapat anggota, untuk memimpin usaha koperasi dengan mengkoordinir
seluruh karyawan yang melaksanakan usaha.Manajer sering disebut Pelaksana
utama.63 Mengingat manajer haruslah orang yang profesional dan independen, jadi
manajer harus memiliki pemikiran-pemikaran dalam memecahkan maslah atau
hambatan yang nantinya timbul dalam menjalankan usaha.
Selain itu Manajer haruslah independen karena, dalam setiap keputusan dan
jalan keluar yang diambil untuk tiap masalah haruslah netral dan tidak memihak
62 Ibid., hlm. 9
63Kartasapoetra.dkk, Op. Cit., hlm.66.
63
pihak manapun atau tidak berdasar tekanan dari pihak lain.64 Pemilihan manajer di
KOSTI Solo juga dilakukan oleh pihak yang ahli, karena dalam penyeleksian anajer
KOSTI Solo meminta bantuan dari pihak lain yang netral dan menyerahkannya
kepada Kantor Akuntan Publik Rahmad Wahyudi & Co.65
Hubungan kerja antara pengurus, pengawas, pengelola, penasehat dan
manajer merupakan hubungan konsultatif secara timbale balik. Hubungan pengawas
dan manajer merupakan hubungan koordinatif sehingga pengawas tidak boleh
langsung memeriksa tugas-tugas manajer dan karyawan kecuali dengan persetujuan
dari pengurus.66 Perlunya manajemen koperasi agar pengkoordinasian pekerjaan lebih
rasional, efektif, dan efisien. Pihak penyedia jasa dapat memenuhi kebutuhan
konsumen dengan cepat, mudah dan murah. Sehingga perlu ada spesialisasi kerja agar
hasilnya dapat diterima masyarakat pengguna jasa dan mampu bersaing dan juga
menjalin kerja sama dengan pihak-pihak luar sebagai pendukung berlangsungnya
suatu usaha koperasi dan menghasilkan produk yang lebih baik.67 Hingga kini KOSTI
Solo masih dapat mempertahankan keberadaannya di masyarakat.
64Ninik Widiyati, Op.Cit.,
65 Radar Solo, 10 September 2003.
66 Muhammad Firdaus dan Agus Edhi Susanto, Perkoperasian Sejarah, Teori, dan Praktek, (Jakarta: Ghalia, 2002), hlm. 93.
67 Ninik Widiyati, Manajemen Koperasi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm. 43.
top related