bab iii perancangan dan pembuatan...
Post on 28-Oct-2020
9 Views
Preview:
TRANSCRIPT
13
BAB III
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
3.1 Perancangan Sistem
Untuk merancang sistem ini kita menggunakan satu buah laptop sebagai
sarana untuk melakukan pengujian terhadap dua skenario. Yang pertama adalah
membandingan kinerja Docker dengan VirtualBox dalam memanfaatkan
resources. Dimana kedua aplikasi tersebut di-install pada Guest yang sama
yaitu Ubuntu dengan spesifikasi hardware yang sama pula, yaitu storage
sebesar 20gb dan memory sebesar 3072mb. Berikut topologinya.
Skenario kedua adalah membandingkan kinerja kombinasi CoreOS dan
Docker dengan kombinasi CentOS dan Docker serta Ubuntu Server dan Docker.
Ketiga OS tersebut di-install sebagai guest OS yang memiliki spesifikasi yang
sama. Yaitu dengan storage sebesar 20gb dan memory sebesar 2048 mb.
Gambar 3.1 Topologi Pengujian Efektifitas Docker
14
3.2 Alat dan Bahan
Perancangan demi mengetahui keefektifan CoreOS dan Docker
membutuhkan sebuah PC/ Laptop untuk dapat mengimplementasikannya.
Instalasi hardware maupun software untuk menyusun sistem ini sangat
diperlukan. Untuk meyusun rancangan sistem ini, penulis menggunakan
hardware dan software sebagai berikut:
Hardware
Processor : AMD A8-6410 Processor (2M cache)
Harddisk : 500 GB HDD
Memory : 6 GB DDR3
NIC : 802.11b/g/n Wi-Fi connectivity, 10/100 Mbps LAN
Software
Sistem Operasi Host : Linux Mint 18
Sistem Operasi Guest : - CoreOS 1010.5
- CentOS 7 64bit
- Ubuntu Server 16.04.1 LTS
Virtual Machine : Docker , VirtualBox 5.1.14
Web server : Nginx
Gambar 3.2 Topologi Pengujian Efektifitas CoreOS
15
3.3 Tahapan Penelitian
Tahapan penelitian dibagi dalam beberapa bagian sebagai berikut:
a. Perbandingan efisiensi storage Docker dan VirtualBox
Gambar 3.3 Bagan Alur Penelitian Efisien Storage Docker
1. Inisiasi Hardware dan
Software
2. Instalasi sistem operasi
Linux Mint 18
3. Instalasi VirtualBox
4. Instalasi 2 Ubuntu Server
sebagai Guest OS
5. Melakukan pengecekan
storage pada masing-
masing Guest OS
6. Install VirtualBox dan
Docker pada Guest OS
10. Melakukan perbandingan
storage antara VirtualBox
dan Docker
9. Pemeriksaan storage
8. Memasang VM Ubuntu dan
Container Ubuntu
7. Pemeriksaan storage
16
b. Perbandingan efisiensi Memory Docker dan VirtualBox
Gambar 3.4 Bagan Alur Penelitian Efisien Memory Docker
1. Jalankan kedua Guest OS
2. Periksa RAM kedua Guest OS setelah
dijalankan
5. Melakukan perbandingan konsumsi RAM antara
VirtualBox dan Docker
3. Setelah itu periksa RAM kedua Guest OS
4. Jalankan sebuah VM Ubuntu dan 5
container Ubuntu
17
c. Perbandingan efisiensi storage CoreOS, CentOS dan Ubuntu Server
Gambar 3.5 Bagan Alur Penelitian Efektifitas Storage.
1. Inisiasi Hardware dan
Software
2. Instalasi sistem operasi Linux
Mint 18
3. Instalasi VirtualBox
4. Instalasi ketiga OS sebagai
Guest OS di VirtualBox
5. Melakukan pengecekan
storage awal
6. Instalasi Docker pada
CentOS dan Ubuntu Server
7. Melakukan pengecekan
storage
9. Melakukan pengecekan
storage akhir
8. Instalasi Nginx pada Docker
CentOS dan Ubuntu Server
18
d. Perbandingan efisiensi Memory CoreOS, CentOS dan Ubuntu Server
3.4 Proses Instalasi Software
a. VirtualBox mode Headless
- Masuk ke sistem sebagai superuser dan lakukan update.
- Tambahkan repository “deb
http://download.virtualbox.org/virtualbox/debian xenial contrib”.
- Download public key dari VirtualBox dan update paket database.
- Install VirtualBox
Setelah itu install VirtualBox 5.1 dengan perintah “sudo apt-get
install linux-headers-$(uname -r) build-essential virtualbox-5.1 dkms”.
Gambar 3.6 Bagan Alur Penelitian Efektifitas Memory CoreOS
1. Periksa status penggunaan
memory awal pada ketiga guest
OS
2. Jalankan nginx pada ketiga
guest OS
3. Periksa status penggunaan
memory pada ketiga guest OS
Gambar 3.7 Download public key dari VirtualBox.
19
- Download dan install extention packs.
Dimulai dengan versi 4.0, VirtualBox telah memperkenalkan apa
yang disebut "extension packs" dan telah terdapat beberapa fungsi seperti
remote desktop connection support (VRDP) yang merupakan bagian dari
paket VirtualBox sebelum versi 4.0 ke paket ekstensi ini. Karena kita
membutuhkan koneksi remote desktop untuk mengontrol mesin virtual,
sehingga kita perlu menginstal paket tersebut. Cara memasangnya
mudah, yaitu dengan perintah “cd /tmp”
“wget
http://download.virtualbox.org/virtualbox/5.1.0/Oracle_VM_VirtualBo
x_Extension_Pack-5.1.0-108711.vbox-extpack”
“sudo VBoxManage extpack install
Oracle_VM_VirtualBox_Extension_Pack-5.1.0-108711.vbox-extpack”.
- Menambahkan user.
Sekarang kita menambahkan user yang akan menjalankan
VirtualBox pada vboxusers group, ada percobaan ini kami menggunakan
user ubuntu.
Membuat sebuah Virtual Machine.
Sekarang penulis akan mencoba membuat Ubuntu 16.04 Server VM
dengan 2048MB memori dan 10GB hard drive dari image iso Ubuntu
16.04 Server, yang telah tersimpan sebelumnya di
/home/ubuntu/iso/ubuntu-16.04.2-server-i386.iso. Parameter-parameter
yang harus ditambahkan antara lain:
Gambar 3.8 Install VirtualBox.
Gambar 3.9 Menambahkan user.
20
- Menjalankan Virtual Machine.
Setelah membuat sebuah VM, kita bisa memulainya dengan perintah:
VBoxHeadless --startvm "Ubuntu 16.04 Server".
b. Docker
- Masuk ke dalam sistem sebagai superuser.
- Jalankan perintah “Update” dan “Upgrade”.
- Install “apt-transport-https” dan “ca-certificates”.
- Tambahkan gpp key baru untuk repository Docker.
Gambar 3.11 Proses Update dan Upgrade Linux Mint.
Gambar 3.12 Proses Install apt-transport-https dan ca-certificates.
Gambar 3.13 Penambahan gpp key Baru untuk repository Docker.
.
- VBoxManage createvm --name "Ubuntu 16.04
Server" –register - VBoxManage modifyvm "Ubuntu 16.04 Server" --
memory 2048 --acpi on --boot1 dvd --nic1
bridged --bridgeadapter1 enp0s3 - VBoxManage createhd --filename
/home/ubuntu/Ubuntu_16_04_Server.vdi --size
10000 - VBoxManage storagectl "Ubuntu 16.04 Server" --
name "IDE Controller" --add ide - VBoxManage storageattach "Ubuntu 16.04 Server"
--storagectl "IDE Controller" --port 0 --device
0 --type hdd --
medium /home/ubuntu/Ubuntu_16_04_Server.vdi - VBoxManage storageattach "Ubuntu 16.04 Server"
--storagectl "IDE Controller" --port 1 --device
0 --type dvddrive --medium
/home/ubuntu/iso/ubuntu-16.04.2-server-i386.iso - VBoxManage modifyvm "Ubuntu 16.04 Server" --
vrde on
Gambar 3.10 Parameter Pembuatan Sebuah VM.
21
- Tambahkan repository.
Untuk penambahan repository ini harus disesuaikan dengan OS
yang digunakan. Untuk percobaan kali ini, kami menggunakan Linux
Mint 18. Dimana Linux Mint 18 berbasis Ubuntu 16.04 (xenial).
- Install Docker-engine.
- Jalankan Docker.
Sebelum menjalankan perintah “run hello-world”, Docker harus
dijalankan terlebih dahulu dengan perintah “service docker start”.
- Menambahkan user ke grup Docker.
Secara default, perintah Docker hanya akan dapat dieksekusi saat
berada pada superuser. Agar dapat menjalankan perintah Docker pada
user biasa, maka user tesebut harus dimasukkan ke dalam group Docker.
Gambar 3.14 Penambahan repository untuk Docker.
.
Gambar 3.15 Instalasi Docker-engine.
.
Gambar 3.16 Menjalankan hello-world.
.
Gambar 3.17 Menambahkan user ke Group
Docker.
.
22
Perintah di atas kita menambahkan user lawrite kedalam group Docker.
Sehingga user lawrite dapat menjalankan perintah-perintah Docker.
- Enable Memory dan SWAP.
Secara default Docker tidak bisa menggunakan SWAP yang ada
pada Host. Untuk mengatasinya, silahkan edit file /etc/default/grub. Atur
value pada baris GRUB_CMDLINE_LINUX menjadi seperti berikut.
Selanjutnya uptade grub dan lakukan reboot untuk aktivasi perubahan.
c. CoreOS
- Install CoreOS sebagai Guest OS di VirtualBox
Pertama download image CoreOS ISO di
https://coreos.com/os/docs/latest/booting-with-iso.html pilih yang versi
stabil.
- Login ke CoreOS
Langkah berikutnya adalah untuk me-mount image CoreOS ISO
yang kita miliki. Kemudian boot up mesin virtual CoreOS
- Membuat user Login
Ada dua hal penting untuk dicatat di sini. Pertama, kita masih belum
menginstal versi standalone CoreOS. Apa yang kita miliki sekarang ini
mirip dengan live CD dari OS berjalan. Kedua, user core ini otomatis
Gambar 3.19 Tampilan Awal CoreOS.
Gambar 3.18 Edit file /etc/default/grub.
.
23
log in untuk pertama kalinya, tetapi kita harus membuat user lain untuk
Login ketika CoreOS boot up waktu berikutnya.
Jadi, mari kita pertama kali membuat akun pengguna dan password,
menggunakan file cloud-config. Hal ini deilakukan dengan perintah
“sudo openssl passwd -1 > cloud-config.yml” kemudian isi password
untuk Login.
- Edit file “cloud-config.yml”
Edit file ini untuk nemambahkan nama user serta parameter-
parameter yang dapat dicakup oleh user tersebut. Untuk itu kami
menggunakan perintah “vi”.
- Mengunduh CoreOS stable
Langkah instalasi akhir adalah untuk mengunduh dan menginstal
image CoreOS pada VirtualBox. Yaitu dengan mengetikkan perintah
“sudo coreos-install -d /dev/sda -C stable -c cloud-config.yml”. perintah
ini berfungsi untuk mengunduh versi standalone dari CoreOS dengan
parameter yang digunakan berada pada ‘cloud-config.yml’.
Gambar 3.20 Proses Pembuatan password user CoreOS .
Gambar 3.21 Penambahan Parameter Pada user CoreOS.
24
- Shutdown CoreOS
Setelah proses mengunduh selesai, matikan CoreOS dengan perintah
“sudo shutdown –h now”.
Gambar 3.22 Mengunduh CoreOS stable.
top related