bab iii metode penelitian a. jenis dan pendekatan
Post on 04-Oct-2021
5 Views
Preview:
TRANSCRIPT
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan studi literatur kualitatif atau penelitian
kepustakaan. Penelitian perpustakaan adalah penelitian yang dengan
penyeleksian data, informasi serta data terkait, membaca dan mengolah bahan
penelitian yang terdapat dalam literatur (Zed, 2008: 3). Oleh karena itu,
penelitian ini didasarkan pada data-data yang ada keterkaitan dengan
gagasan/pemikiran KH. Ahmad Dahlan baik secara langsung maupun tidak
langsung.
2. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode eksplanatori disebut juga
interpretatif. Metode ini memberikan penjelasan dalam upaya untuk
menemukan kaitan makna tentang peristiwa sosial atau budaya berdasarkan
sudut pandang dan pengalaman bahan pustaka yang dipelajari menjadi obyek
penelitian dan kontek penelitian kepustakaan (Hamzah, 2018: 29-30).
31
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi pengumpulan data dapat ditemukan dimana saja. Lokasi dapat
berupa lokasi tertentu, dimana tempat tersebut menyediakan sumber-sumber
referensi berupa data baik, buku, jurnal dan sebagainya, jadi bias berbentuk
gedung seperti gedung perpustakaan, swalayan buku, bahkan berupa alat dan
media social seperti website. Di antara lokasi yang berbeda ini, perpustakaan
adalah salah satu yang terkaya dan termudah untuk menemukan sumber data
perpustakaan.
C. Langkah-langkah Penelitian
Penelitian ini akan mengkaji hakikat teks yang berupa pemikiran, karya
yang ngan berhubungan dekat dtokoh sebagai filosofi atau muatan filosofis,
sehingga memungkinkan pemikiran KH. Ahmad Dahlan tentang konsep
pendidikan akhlak dijadikan sebagai objek penelitian. Penelitian ini didasarkan
pada data literatur dan bertujuan menggali teori dan konsep yang telah
diidentifikasi oleh para ahli sebelumnya, lacak kemajuan area penelitian,
dapatkan pedoman luas tentang topik yang dibahas, dan gunakan data primer
dan sekunder untuk menghindari duplikasi penelitian (Arikunto, 2002: 83).
Langkah-langkah berikut merupakan prasyarat bagi peneliti dalam
mendapatkan data yang dapat dipertanggungjawabkan:
1. Mengumpulkan buku-buku yang memiliki relevansi dengan studi
penelitian.
2. Mengidentifikasi semua masalah yang terkait dengan penelitian.
32
3. Menarik kesimpulan sebagai akibat dari hasil kesimpulan sebuah
penelitian tentang pokok permasalahan.
D. Sumber Data Penelitian
Sumber data penelitian ini adalah sumber data primer dan
sekunder.Sumber data primer adalah data yang dibuat khusus oleh peneliti
untuk menyelesaikan masalah yang ingin diselesaikannya. Peneliti sendiri
mengumpulkan data langsung dari sumber atau subjek pertama penelitian
(Sugiyono, 2000: 137). Pada saat yang sama, sumber data sekunder adalah data
yang dikumpulkan untuk menyelesaikan masalah saat ini.
Penelitian ini, konsep pendidikan akhlak yang dikemukakan oleh KH.
Ahmad Dahlan akan diambil dari pesan-pesan beliau yang dibukukan, baik
yang ditulis murid-murid langsung dan tokoh-tokoh yang ada kaitan
dengannya, yakni buku:
1. Pelajaran KH. Ahmad Dahlan (7 Falsafah & 17 Kelompok Ayat Al-
Qur’an) karya KRH. Hadjid, (Yogyakarta: Suara Muhammadiyah, 2019).
2. Cerita Kiai Haji Ahmad Dahlan (Catatan Haji Muhammad Sudja’) karya
H.M. Sudja’, (Yogyakarta: Suara Muhammadiyah, 2018).
3. K.H. Ahmad Dahlan (1868-1923) karya Abdul Mu’thi, dkk., (Jakarta:
Museum Kebangkitan Nasional Dirjend. Kebudayaan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2015).
4. Genealogi dan Modernisasi Sistem Pendidikan Muhammadiyah 1911-
1942 karya Farid Setiawan, (Yogyakarta: Semesta Ilmu, 2015).
33
5. Pemikiran KH. Ahamd Dahlan dan Muhammadiyah karya Abdul Munir
Mulkan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1990).
6. Sejarah Kauman (Menguak Identitas Kampung Muhammadiyah) karya
Ahmad Adaby Darban, (Yogyakarta: Suara Muhhamdiyah, 2017).
7. KH. Ahmad Dahlan (Amal dan Perjuangannya) karya Junus Salam,
(Banten: Al-Wasat Publishing House, 2009).
8. Kiai Ahmad Dahlan (Jejak Pembaharuan Sosial dan Kemanusiaan) karya
Abdul Munir Mulkan, (Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2010).
Sumber data sekunder diambil dari buku yang berkaitan dengan konsep
gagasan K.H. Ahmad Dahlan. Adapun buku karya orang lain yang berkaitan
dengan pembahasan penelitian ini antara lain :
1. Kebiasaan-kebiasaan Inspiratif KH. Ahmad Dahlan & KH. Hasyim Asy’ari
karya M. Sanusi, (Yogyakarta: Diva Press, 2013).
2. KH. Ahmad Dahlan: Sang Pencerah, Pendidik, dan Pendiri Muhammadiyah
oleh Hery Sucipto, ( Yogyakarta: Best Media, 2010).
3. Matahari Pembaruan; Rekam Jejak K.H. Ahmad Dahlan oleh HM
Nasruddin Anshoriy Ch. , (Yogyakarta: Jogja Bangkit Publisher, 2010).
4. Majalah Suara Muhammadiyah dan Majalah yang terkait dengan topik
pembahasan.
5. Pendidikan Karakter karya Kokom Komalasari & Didin Saripudin,
(Bandung: Refika Aditama, 2017).
6. Pendidikan Akhlak-Moral Berbasis Teori Kognitif karya Ainul Yaqin,
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010).
34
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Penelitian
1. Teknik Pengumpulan Data
Hamzah (2018: 60) berpendapat bahwa pengumpulan data
membutuhkan lima langkah, sebagai berikut:
a. Menghimpun literature yang berhubungan dengan gagasan KH.
Ahmad Dahlan tentang konsep pendidikan akhlak.
b. Mengklasifikasikan buku-buku berdasar dokumen primer, sekunder
dan tersier.
c. Mengutip pemikiran KH. Ahmad Dahlan tentang konsep pendidikan
akhlak.
d. Melakukan konfirmasi atau cross check tentang konsep pendidikan
akhlak tersebut dari sumbernya atau sumber lain sampai mencapai
tingkat validitas dan reliabilitas yang tinggi.
e. Mengelompokkan data gagasan KH. Ahmad Dahlan tentang konsep
pendidikan akhlak bagi penguatan pendidikan karakter sesuai
sistematika penelitian.
Kaelani (2012: 163-165) menyatakan ada dua tahap dalam proses
pengumpulan data penelitian perpustakaan yakni membaca pada tingkat
simbolik dan mrmbaca pada tingkat sematik. Mirzaqon dan Purwoko
mengemukakan dalam Sari (2020: 45) bahwa teknologi pengumpulan data
dalam penelitian perpustakaan dapat berupa studi pustaka berupa bahan-
bahan kepustakaan yang dapat dibaca dan dianalisis.
35
2. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian Mirshad dalam Sari (2020: 45)
mengemukakan ada dua instrumen yang digunakan dalam pengumpulan
data:
a. Pengumpulan data dalam bentuk verbal simbolik, yaitu mengumpulkan
naskah-naskah yang belum dianalisis. Dalam pengumpulan data ini
peneliti bisa menggunakan alat rekam, seperti fotocopy dan lain
sebagainya.
b. Kartu data digunakan untuk mencatat hasil data yang diperoleh sehingga
memudahkan peneliti dalam mengklarifikasi data yang diperoleh di
lokasi.
Lebih lanjut Mirshad menjelaskan dalam Sari (2020: 46) bahwa teknik
pengumpulan data dalam studi pustaka adalah dengan menentukan lokasi
pencarian data. Setelah menentukan lokasi, mulailah mencari data yang
dibutuhkan. Pada tahap ini peneliti harus mampu membaca data. Ada dua
peristiwa pembacaan data yaitu:
a. Membaca pada tingkat simbolik.
Peneliti tidak diperkenankan membaca semua materi yang didapat.
Cara cepat adalah dengan menjepret kutipan, bab, dan bab buku ke
bagian terkecil buku. Hal ini sangat penting untuk memahami bagan
penelitian. Hasilnya akan dicatat pada kartu data, dan penelitian diberi
kode sesuai dengan grafik dan bagan.
36
b. Membaca pada tingkat semantik.
Baca data yang dikumpulkan dengan cermat, jelaskan, dan tangkap
poin-poin utama dari data tersebut. Ini membutuhkan ketekunan,
karena setiap titik baca harus dianalisis dalam data. Peneliti harus
menentukan prioritas data primer, dan jika dirasa cukup,
mengumpulkan data sekunder.
Selain itu, Mirshad mencontohkan dalam Sari (2020: 47) bagaimana
menyelesaikan pekerjaan pencatatan data pada kartu data dengan berbagai
cara:
a. Jenis. Catat qoutasi, yaitu dengan menuliskan isinya redaksi atau
karya penulis yang mengutip langsung tanpa mengubah sumber
datanya. Ini sering digunakan untuk menandai istilah-istilah kunci
untuk penjelasan yang lebih luas.
b. Gunakan editor kata yang ditulis oleh peneliti untuk menangkap
esensi data dan menjelaskannya. Melalui proses ini bentuk data
uraian yang panjang dapat diubah menjadi kalimat yang pendek
dan jelas sehingga dapat dengan mudah terekam pada kartu data..
c. Abstract annotations, artinya lebih banyak annotation in the
abstract, artinya setelah membaca sebagian atau subbagian dari
kategori data tertentu, peneliti akan membuat abstrak atau abstrak
yang harus konsisten secara logis dengan pembacaan Data yang
diambil sama persis.
37
d. Catat dengan tepat. Ini adalah kelanjutan dari catatan singkat
tersebut. Setelah pencatatan ringkasan, peneliti akan dihadapkan
pada hasil anotasi rangkuman yang banyak, sehingga perlu
dilakukan klasifikasi terhadap anotasi tersebut. Peneliti lebih lanjut
membuat catatan Lebih intensif berdasarkan catatan cuaca yang
terakumulasi.
e. Pengkodean. Tahap ini merupakan tahap penelitian paling teknis.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mensistematisasikan data
yang tidak teratur atau terakumulasi. Melalui kartu data, pilih data
sesuai dengan kategori dan nomor data yang sesuai (termasuk
penerbit dan lokasi) yang tertera pada data.
F. Uji Keabsahan Data
Verifikasi hasil penelitian, kemudian uji validitas datanya pada saat
bersamaan. Pengecekan keabsahan data merupakan kegiatan akhir penelitian
kualitatif. Namun, jika diperlukan data baru untuk meningkatkan penemuan,
peneliti dapat mengumpulkan data dengan benar. Lakukan pemeriksaan
validitas data untuk memastikan bahwa hasil analisis dan interpretasi data
dapat diandalkan. Menurut Guba dalam Hamzah (2018: 63) validitas data
dilakukan dengan menggunakan teknik credibility, transferability dan
confirmability. Sementara itu, menurut Creswell (2018: 63) dalam Hamsah,
keabsahan data diperiksa melalui member cheking, transferabilitas,
konfirmabilitas, triangulasi, dan audit eksternal.
38
1. Credibility untuk mengatasi kompleksitas data yang tidak mudah
dijelaskan sumber data di latar atau tempat penelitian sepanjang waktu
(prolonged participation at study site), melakukan observasi yang cermat
(persistent observation), dan melakukan diskusi dengan sejawat selama
proses penelitian berlangsung (peer debriefing).
2. Transferability (keteralihan) merupakan validitas yang menyatakan bahwa
dependability (kebergantungan) untuk menunjukkan stabilitas data dengan
memeriksa data dari beberapa metode yang digunakan sehingga tidak
terjadi perbedaan antara data satu dengan yang lain.
3. Confirmability (kepastian) untuk menunjukkan netralitas dan objektivitas
data yang diperoleh dan menggunakan jurnal untuk merefleksikan data
yang dikumpulkan.
4. Member checking atau pengecekan temuan dengan mengajukan
pertanyaan pada satu atau lebih partisipan. Aktivitas ini dilakukan untuk
mengambil temuan kembali pada partisipan dan menanyakan pada mereka
secara lisan maupun tertulis tentang keakuratan laporan penelitian.
Pertanyaan dapat meliputi berbagai aspek tentang kelengkapan deskripsi
data dan interpretasi yang bersifat representatif dan terpercaya.
5. Triangulasi data adalah proses mendukung bukti melawan penemuan,
analisis, dan interpretasi data yang telah dilakukan peneliti yang berasal
dari individu (informan) yang berbeda (guru dan murid), tipe atau sumber
data (wawancara, pengamatan dan dokumen), dan metode pengumpulan
data (wawancara, pengamatan, dan dokumen).
39
6. External Audit yang dilakukan agar terhindar dari bias atas hasil temuan
dengan melakukan cek silang dengan seseorang di luar penelitian, seperti
pakar yang dapat memberikan penilaian dalam bentuk pemeriksaan
laporan penelitian yang akurat. Hal ini menyangkut deskripsi kelemahan
dan kekuatan penelitian serta kajian aspek yang berbeda dari hasil temuan
penelitian.
G. Teknis Analisis Data Penelitian
1. Metode Analisis Isi
Mirzaqon dan Purwoko mengemukakan dalam Sari (2020: 48) bahwa
teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian kepustakaan dapat
menggunakan metode analisis isi. Fraenkel & Wallen mengemukakan dalam
Sari (2020: 48) bahwa analisis konten merupakan alat penelitian yang
memfokuskan pada konten aktual dan fungsi media internal. Peneliti dapat
menggunakan teknologi ini untuk secara tidak langsung mempelajari perilaku
manusia dengan menganalisis komunikasi manusia, seperti buku teks, makalah,
koran, novel, artikel majalah, lagu, gambar iklan, dan semua komunikasi yang
dapat dianalisis. Analisis digunakan untuk menentukan apakah ada kata,
konsep, topik, frasa, karakter, atau kalimat tertentu dalam teks atau rangkaian
teks. Teks dapat didefinisikan secara luas sebagai buku, bab, esai, wawancara,
diskusi, tajuk berita dan artikel surat kabar, dokumen sejarah, pidato, dialog,
iklan atau dokumen. Pertama, lakukan analisis konten pada teks yang diberi
kode. Menurut langkah Fraenkel dan Wallen atau prosedur analisis isi dalam
40
Sari (2020: 48), sebagai berikut:
a. Peneliti memutuskan tujuan khusus yang ingin dicapai.
b. Mendefinisikan istilah -istilah yang penting harus dijelaskan secara
rinci.
c. Mengkhususkan unit yang akan dianalisis.
d. Mencari data yang relevan.
e. Membangun rasional atau hubungan konseptual untuk menjelaskan
bagaimana sebuah data berkaitan dengan tujuan.
f. Merencanakan penarikan sampel.
g. Merumuskan pengkodean kategori. Setelah peneliti menentukan serinci
mungkin aspek dari isi yang akan diteliti, ia perlu merumuskan kategori-
kategori yang relevan untuk diteliti Analisis isi digunakan untuk
mendapatkan inferensi yang valid dan dapat diteliti ulang berdasarkan
konteksnya. Dalam analisis ini dilakukan proses memilih,
membandingkan, menggabungkan dan memilah berbagai pengertian
hingga ditemukan data yang relevan.
Arikunto mengemukakan dalam Sari (2020: 48) bahwa metode
analisis isi memungkinkan peneliti mendeskripsikan isi materi komunikasi
secara obyektif dan sistematis melalui metode kuantitatif. Untuk menjaga
keakuratan proses evaluasi dan mencegah serta mengatasi kesalahan
informasi (kesalahan yang disebabkan oleh kurangnya penulis literatur),
dilakukan pengecekan antar dokumen dan diperhatikan pendapat
pengawas. Laporan penelitian harus disusun berdasarkan prinsip
41
kesederhanaan dan kesederhanaan. Prinsip-prinsip tersebut dipilih agar
pembaca lebih mudah memahami topik penelitian yang sedang dibahas.
Pada saat yang sama, Mirshad mengemukakan dalam Sari (2020: 49)
bahwa teknologi yang digunakan dalam penelitian perpustakaan adalah
analisis data model Miles dan Huberman. Dalam model ini, kegiatan
analisis kualitatif dilanjutkan secara interaktif hingga dirasa cukup. Teknik
analisis data dalam studi pustaka ini dibagi menjadi dua tahap.
1) Pertama. Tujuan analisis dalam pengumpulan data adalah untuk lebih
menangkap hakikat atau esensi penelitian yang akan dilakukan melalui
sumber-sumber yang dikumpulkan, menurut peta penelitian, prosesnya
dilakukan secara berdampingan.
2) Kedua. Setelah melakukan proses pengumpulan data, selanjutnya
menganalisa data yang terkumpul untuk mengetahui keterkaitan satu sama
lain. Kegiatan analisis data dalam model ini meliputi reduksi data,
penyajian data dan grafik kesimpulan/verifikasi.
a) Reduksi data (data reduction), pada tahap awal ini, pilih, fokuskan,
sederhanakan, abstrak dan ubah data asli menjadi catatan tertulis.
Tujuannya untuk mendapatkan penemuan-penemuan yang akan
menjadi fokus penelitian.
b) Display data, pada tahap ini data yang direduksi akan ditampilkan
untuk memberikan pemahaman tentang data tersebut sehingga
dapat ditentukan langkah selanjutnya.
42
c) Gambaran kesimpulan, setelah data direduksi dan ditampilkan,
kesimpulan dapat diambil atau kesimpulan dapat diambil dari data
yang diteliti. Dari kesimpulan tersebut, disajikan temuan baru dari
penelitian yang dilakukan. Anda masih bisa mengecek kembali
hasil dari kegiatan ini dengan cara reduksi ulang, menampilkan
data dan mengembalikannya menjadi kesimpulan, dan lain
sebagainya agar mendapatkan hasil yang maksimal.
Kegiatan Mirshad selanjutnya dalam Sari (2010: 49) adalah
verifikasi data. Verifikasi data menggunakan setidaknya tiga kategori
berikut untuk menentukan: Pertama, keandalan peneliti sangat diragukan,
karena fokus datanya benar, ketepatan pemilihan penyedia informasi, dan
penerapan metode pengumpulan data. Baik analisis data maupun
interpretasi data harus konsisten satu sama lain. Kedua, hasil penelitian
yang dapat ditransfer kemudian digunakan sebagai referensi untuk
penelitian serupa dan dipelajari lebih lanjut oleh peneliti lain. Jika peneliti
memahami dan memahami dengan jelas hasil penelitian sebelumnya, hal
ini menandakan bahwa hasil penelitian tersebut telah mencapai standar
transferability. Ketiga, mengkaji ketergantungan terhadap data yang
diperoleh, dengan kata lain penelitian merupakan hasil dari penelusuran
rekam data yang dilacak di lapangan. Keempat, kepastian menguji
validitas hasil penelitian terhadap kasus atau fenomena yang pernah terjadi
di lapangan baik dalam teori maupun aplikasi, jika dikonfirmasi maka
hasil penelitian tersebut dapat dikatakan valid. Berdasarkan uraian tersebut
43
maka dapat dikatakan bahwa komponen proposal dan laporan hasil
penelitian perpustakaan adalah: jenis penelitian, latar belakang penelitian,
sumber data, alat dan teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
Instrumen dan teknologi analisis data dapat dipilih sesuai dengan
kebutuhan penelitian. Demikian pula untuk teknologi analisis data, Anda
dapat menggunakan metode analisis konten, atau dapat menggunakan
analisis data menurut Miles dan Huberman.
Setelah mengumpulkan data, penelitian ini menganalisis data
tersebut untuk mendapatkan kesimpulan dan bentuk dalam teknologi
analisis data. Dalam penelitian ini digunakan teknik analisis isi. Analisis
isi adalah suatu metode mencoba mengumpulkan dan mengedit data,
kemudian menganalisis datanya (Surachmad, 1990: 139).
Penelitian ini merupakan studi tentang perpustakaan yang
merupakan evaluasi terkait dengan judul makalah ini.Langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut:
1. Mengumpulkan gagasan atau informasi pokok K.H. Ahmad Dahlan
tentang pendidikan akhlak.
2. Mengumpulkan sumber informasi dari beberapa buku yang berkaitan
dengan objek penelitian tanpa menggunakan karya tulis K.H. Ahmad
Dahlan, karena tidak tahu apa-apa tentang konsep pendidikan akhlak
dalam bentuk tertulis.
3. Karena penelitian ini adalah tentang K.H. Ahmad Dahlan maka metode
yang digunakan adalah metode kualitatif dengan menggunakan
44
teknologi content analysis. Pada dasarnya istilah "analisis isi" hanya
mengacu pada metode yang dapat dihitung secara jelas dan langsung
(Titscher, dkk ., 2009: 93).
4. Menganalisis dan menjelaskan untuk mengungkap makna linguistik
dari doktrin konsep pendidikan moral yang tertulis dalam sumber data.
5. Melakukan reduksi data (mereduksi data) sehingga pengumpulan dan
kompleks data dalam jumlah besar menjadi lebih mudah untuk
dipahami.
6. Klasifikasi dan perbandingan pemikiran moral KH. Pemikiran Ahmad
Dahlan dan ahli moral lainnya.
7. Menjelaskan dan menggabungkan ide-ide ini untuk menjelaskan
relevansi dan kontribusi pengajaran konsep pendidikan moral KH.
Proses Ahmad Dahlan dalam penguatan pendidikan karakter di
Indonesia.
8. Menyusun secara sistematis sesuai dengan tujuan penelitian.
Menurut Suejono dan Abdurrahman, “analisis isi” adalah kajian
yang dilakukan untuk mengungkap isi sebuah buku, yang menggambarkan
pengarang dan situasi sosial pada saat penulisan. Selain itu, Anda dapat
membandingkan satu buku bidang yang sama dengan buku lainnya
berdasarkan perbedaan waktu penulisan dan kemampuan buku-buku
tersebut untuk mencapai tujuan materi yang diusulkan oleh komunitas atau
organisasi.
45
Orang-orang tertentu (Abdurrahman, 1999: 14). Klasifikasikan data
yang diperoleh dengan mengklasifikasikan data. Sebagaimana yang
dikemukakan Noeng Muhajir syarat-syarat analisis isi yaitu obyektif,
sistematis dan umum (Muhajir, 1989: 69). Alur dan langkah-langkah
analisis dengan menggunakan teknik conten analisis adalah :
Gambar 4: Alur Teknik Content Analysis
Noeng Muhajir menjelaskan bahwa analisis isi berbeda dengan
aksioma, yaitu kajian tentang proses komunikasi, secara teknis analisis isi
mencakup upaya:
a. Klasifikasi tanda yang digunakan dalam komunikasi.
b. Klasifikasi berdasarkan standar
c. Gunakan teknik analisis tertentu sebagai indikator prediktif.
Analisis isi mengedepankan objektivitas, pendekatan sistematis
serta universal. Analisis harus didasarkan pada aturan yang ditetapkan
dengan jelas. Untuk memenuhi persyaratan sistem, standar tertentu harus
digunakan untuk klasifikasi konten. Hasil analisis harus umum; artinya,
semuanya harus memiliki kontribusi teoretis; hanya penemuan-penemuan
bernilai rendah yang dideskripsikan. Kondisi lain dari perselisihan adalah
apakah akan menghitung data (Muhajir, 1989: 68-69).
Menemukan
lambang
Klasifikasi data
berdasar
lambang
Prediksi /
menganalisis
data
46
b. Interpretasi Data
Interpretasi dilakukan dengan mengacu pada perkembangan
pemikiran dari temuan-temuannya, yang kemudian dikaitkan dengan
landasan teori untuk melahirkan konsep atau teori substantif baru, sehingga
memperkaya ilmu pengetahuan. Setelah data dianalisis, langkah selanjutnya
adalah interpretasi data.
1) Meninjau hasil analisis data, dan kemudian menjelaskan poin-poin data
yang ditemukan selama penelitian.
2) Menemukan ciri-ciri pesan, konsep pendidikan akhlak KH. Ahmad
Dahlan memiliki pemahaman yang mendalam tentang konsep konsep
tersebut.
3) Menjelaskan (menafsirkan) ide gagasan keseluruhan KH. Ahmad Dahlan
berarti mengamati situasi sosial ketika muncul satu atau lebih gagasan,
dan melihat latar belakang kehidupan KH. Ahmad Dahlan dan
pendidikannya.
4) Menjelaskan isi dan sumber penjelasan yang berhasil, membuatnya sesuai
dengan kenyataan, dan dengan menghubungkan satu sumber dengan
sumber yang lain, mempersatukan dan memberikan penjelasan tentang
sumber tersebut, sehingga diperoleh kebenaran fakta data, dengan
demikian mendapatkan fakta sejarah sains.
5) Menarik kesimpulan tentang seperti apa sebenarnya pemikiran KH
Ahmad Dahlan tentang konsep pendidikan akhlak.
47
4. Metode Historis
Metode histotis dalam penelitian kepustakaan digunakan dalam
hubungan dengan obyek material yang meliputi langkah-langkah:1)
metode diskriptif historis, 2) metode verifikasi hiostoris, 3) metode
deskriptif historis, 4) metode rekonstruksi biografis, 5) metode periodisasi.
(Kaelani, 2010: 176).
top related