bab iii metode penelitian a. definisi...
Post on 13-Mar-2019
217 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Wulan Novia Tresnaati, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) Terhadap Penguasaan Konsep Sistem Pencernaan Dan Kesadaran Siswa Memilih Makanan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Definisi Operasional
Untuk menyamakan persepsi terhadap variabel yang digunakan pada
penelitian ini, maka perlu adanya definisi operasional untuk menghindari
kekeliruan maksud dan tujuan yang ingin dicapai.
1. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran STM pada
penelitian ini merupakan pembelajaran sistem pencernaan yang berangkat
dari suatu isu atau masalah yang sedang berkembang di masyarakat yang
berupa bahaya mengonsumsi makanan yang mengandung boraks dan
makanan dengan zat aditif yang kurang baik, dimana makanan-makanan
tersebut merupakan produk teknologi. Pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran STM terdiri dari 5 tahap (Poedjiadi, 2007), yaitu:
a. inisiasi/invitasi, yaitu “undangan” agar siswa memusatkan perhatian pada
pembelajaran dengan mengeksplorasi pengetahuan siswa mengenai isu
kekurangan dan kelebihan macam-macam vitamin, bahaya mengonsumsi
produk makanan yang mengandung zat aditif secara berkelanjutan, serta
bahaya mengonsumsi makanan yang mengandung boraks dan formalin;
b. pembentukan konsep, menggunakan metode praktikum sederhana dan
motede tanya jawab dengan bantuan media power point dan video animasi;
c. aplikasi, dilakukan dengan mengaplikasikan konsep yang didapat pada
tahap pembentukan konsep untuk memecahkan masalah yang berkaitan
dengan isu/masalah yang dipaparkan pada tahap inisiasi; d. pemantapan
konsep, membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dibahas;
dan e. evaluasi, dilakukan dengan memberi pertanyaan secara lisan kepada
siswa.
2. Pembelajaran pada kelas kontrol merupakan pembelajaran yang biasa
dilakukan di sekolah yaitu dengan ceramah ekspositori dan tanya jawab.
31
Wulan Novia Tresnaati, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) Terhadap Penguasaan Konsep Sistem Pencernaan Dan Kesadaran Siswa Memilih Makanan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Penguasan konsep siswa merupakan kemampuan siswa dalam memahami
konsep mengenai sistem pencernaan sebelum dan sesudah pembelajaran.
Penguasaan konsep yang diukur dalam penelitian ini adalah skor kognitif,
yang meliputi aspek mengingat (C1), memahami (C2), mengaplikasikan (C3),
dan menganalisis (C4). Pengusaan konsep diukur dengan cara memberikan
pretest dan posttest berupa soal pilihan ganda sebanyak 25 soal dengan
jawaban alternatif sebanyak lima opsi.
4. Kesadaran siswa memilih makanan yaitu kemampuan siswa dalam memilih
makanan (produk teknologi) berdasarkan pengetahuan siswa mengenai adanya
kandungan zat aditif yang kurang baik bagi tubuh pada makanan tertentu.
Kesadaran siswa memilih makanan diukur dengan cara memberikan pretest
dan posttest berupa soal pilihan ganda beralasan sebanyak delapan soal
dengan jawaban alternatif sebanyak empat opsi.
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy
Experimental”. Menurut Darmadi (2011), penelitian quasy experimental tidak
memungkinkan untuk mengontrol dan memanipulasi seluruh variabel-variabel
luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Penelitian ini memiliki dua
kelompok sebagai subjek penelitian yaitu kelompok kontrol (pembelajaran yang
biasa dilakukan di sekolah yaitu dengan menggunakan metode ceramah
ekspositori dan tanya jawab) dan kelompok eksperimen (menggunakan model
pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat dengan metode tanya jawab, ceramah
ekspositori, dan praktikum sederhana).
C. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah Non-randomized Pretest-Posttest
Control Group Design, dimana pemilihan kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen sebagai subjek penelitian dipilih secara tidak random (Sukardi, 2004).
Pada desain penelitian ini dilakukan pretest untuk mengetahui kemampuan
penguasaan konsep dan kesadaran pemilihan makanan awal siswa sebelum kegiatan
32
Wulan Novia Tresnaati, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) Terhadap Penguasaan Konsep Sistem Pencernaan Dan Kesadaran Siswa Memilih Makanan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajaran dan posttest untuk mengetahui kemampuan penguasaan konsep dan
kesadaran pemilihan makanan siswa setelah kegiatan pembelajaran. Pretest dan
posttest diberikan pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Tabel 3.1 Desain Penelitian Non-Randomized Pretest-Posttest Control Group
Design
Kelompok Pretest Perlakuan Posttest
Eksperimen T1 X T2
Kontrol T3 - T4
Keterangan:
T1 = pretest pada kelompok eksperimen
T2 = posttest pada kelompok eksperimen
X = simbol perlakuan dengan penerapan model pembelajaran Sains
Teknologi Masyarakat (STM).
T3 = pretest pada kelompok kontrol
T4 = posttest pada kelompok kontrol
Sumber: Sukardi (2004)
D. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester II
tahun ajaran 2012/2013 SMAN 4 Bandung. Adapun sampel dalam penelitian ini
adalah kelas XI IPA 7 sebagai kelompok eksperimen dan XI IPA 4 sebagai
kelompok kontrol. Sampel dipilih dengan cara convinience sampling yaitu
pengambilan sampel berdasarkan kemudahan atau kecocokan, seperti dalam
tugas, peranan, dan pengalaman (Sukmadinata, 2010). Dalam hal ini,
pertimbangan yang dimaksud adalah sampel (kelas kontrol dan eksperimen)
merupakan kelas yang secara profesional dianggap cocok untuk dijadikan sampel
penelitian dan kelas-kelas tersebut juga merupakan tanggung jawab yang
diberikan WAKASEK kurikulum serta salah satu guru biologi kepada peneliti.
Selain itu, kelas lain yang ada di sekolah telah digunakan oleh mahasiswa lain
yang sedang melaksanakan PPL serta penelitian.
33
Wulan Novia Tresnaati, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) Terhadap Penguasaan Konsep Sistem Pencernaan Dan Kesadaran Siswa Memilih Makanan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di SMA Negeri 4 Bandung yang beralamat di Jalan
Gardujati No. 20 Bandung. Waktu penelitian dilakukan selama berlangsungnya
pembelajaran sistem pencernaan pada semester genap tahun ajaran 2012-2013.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan sebagai alat untuk menjaring data pada
penelitian ini berupa instrumen penguasaan konsep mengenai materi sistem
pencernaan dan soal untuk mengukur kesadaran siswa dalam memilih makanan.
1. Tes Penguasaan Konsep
Instrumen penguasaan konsep diberikan pada saat pretest dan posttest
berupa soal test objektif pilihan ganda berdasarkan jenjang kognitif taksonomi
Bloom yang telah direvisi, terdiri atas jenjang C1, sampai C4. Tes objektif pilihan
ganda terdiri atas 25 soal yang disesuaikan dengan indikator pembelajaran yang
tertuang dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Adapun kisi-kisi soal
penguasaan konsep sebagai berikut:
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Soal Pilihan Ganda Tes Penguasaan Konsep
No. Indikator Jenjang Kognitif
Jumlah C1 C2 C3 C4
1.
Menjelaskan struktur sederhana
dan fungsi karbohidrat, lemak,
dan protein.
16 25 2
2. Menjelaskan fungsi dan sumber
macam-macam vitamin 18,19
20,
22,24 5
3. Menjelaskan fungsi dan sumber
macam-macam mineral 17 21,23 3
4.
Mendeskripsikan struktur dan
fungsi organ pencernaan pada
manusia
1,2,
3,9,
10
5,6,7 11 8 10
5. Menjelaskan proses pencernaan
pada manusia 4,15
12.13.1
4 5
Jumlah 7 7 10 1 25
34
Wulan Novia Tresnaati, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) Terhadap Penguasaan Konsep Sistem Pencernaan Dan Kesadaran Siswa Memilih Makanan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Tes Kesadaran Pemilihan Makanan
Tes Kesadaran pemilihan makanan digunakan untuk mengukur kesadaran
siswa dalam memilih makanan berdasarkan pengetahuan siswa mengenai zat
makanan dan adanya kandungan zat aditif yang kurang baik bagi tubuh pada
makanan tertentu. Tes yang digunakan berupa keharusan siswa untuk memilih
salah satu opsi makanan dari empat opsi makanan yang disediakan serta alasan
pemilihan makanan yang dipilih. Tes tersebut berjumlah delapan soal yang
diberikan pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol pada saat pretest dan
posttest.
G. Hasil Pengujian Instrumen
Pengujian instrumen dimaksudkan untuk mengetahui kelayakan perangkat
tes dan memberikan informasi untuk perbaikan terhadap perangkat tes yang masih
termasuk ke dalam katagori kurang atau jelek untuk kemudian diujicobakan
kembali. Sebelum dilakukan pengujian baik soal penguasaan konsep maupun soal
kesadaran pemilihan makanan terlebih dahulu dikonsultasikan atau judgment
kepada dosen ahli, terdapat sedikit perbaikan dalam konteks kalimat instrumen.
Pengujian instrumen penelitian ini terdiri dari taraf kesukaran, daya pembeda,
validitas, dan reliabilitas yang diolah menggunakan software Anates V4.
Berdasarkan analisis tingkat kesukaran, daya pembeda, validitas, dan
reabilitas dari 54 soal penguasaan konsep yanag diujicobakan hanya 25 soal yang
memenuhi kriteria dan dari 13 soal kesadaran memilih makanan yang
diujicobakan hanya sebanyak 8 soal yang memenuhi kriteria. Berikut rincian
analisis taraf kesukaran, daya pembeda, validitas, dan reliabilitas.
1. Uji Taraf Kesukaran
Tingkat kesukaran adalah suatu angka atau bilangan yang menunjukan
sukar atau mudahnya suatu soal (Arikunto, 2012).
Rumus: 𝑇𝐾 =
35
Wulan Novia Tresnaati, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) Terhadap Penguasaan Konsep Sistem Pencernaan Dan Kesadaran Siswa Memilih Makanan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
TK = tingkat kesukaran
U = Jumlah siswa dari kelompok tinggi yang menjawab benar untuk tiap soal.
L = Jumlah siswa dari kelompok rendah yang menjawab benar untuk tiap soal.
T = Jumlah seluruh siswa dari kelompok tinggi dan kelompok rendah.
Adapun kategori tingkat kesukaran untuk mengklasifikasi setiap
instrumen tes dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.3. Kategori Tingkat Kesukaran
Batasan Kategori
0,00 < P ≤ 0,30 Soal Sukar
0,30 < P ≤ 0,70 Soal Sedang
0,70 < P ≤ 1,00 Soal Mudah
(Arikunto, 2012)
Rangkuman hasil analisis tingkat kesukaran dari uji coba instrumen
penguasaan konsep dan kesadaran memilih makanan diuraikan pada Tabel 3.4
dibawah ini.
Tabel 3.4. Rangkuman Hasil Analisis Tingkat Kesukaran
Kriteria
Tingkat
Kesukaran
Penguasaan Konsep Kesadaran Memilih
Makanan Keputusan
Nomor Soal Jumlah Nomor Soal Jumlah
Sukar
1,2,3,7,9,10,14,21,2
5,28,29,30,31,32,33,
36,39,43,52,54,34
21 1 1 Tidak
digunakan
11,12,13,17,26, 5 - - Digunakan
Sedang
15,18,20,48,35 5 2 1 Tidak
digunakan
4,5,6,8,16,19,22,24,
27,38,41,42,44,45,4
7,49,51.53
18 3,4,5,8,9,11, 12 7 Digunakan
Mudah
46,50 2 10 1 Digunakan
37,40 2 6,7,13 3 Tidak
digunakan
Jumlah - 54 - 13 -
36
Wulan Novia Tresnaati, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) Terhadap Penguasaan Konsep Sistem Pencernaan Dan Kesadaran Siswa Memilih Makanan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berikut rincian persentase analisis tingkat kesukaran soal penguasaan
konsep dan soal kesadaran siswa memiliih makanan yang digunakan.
Tabel 3.5 Rincian Persentase Analisis Tingkat Kesukaran Soal Penguasaan
Konsep dan Soal Kesadaran Siswa Memiliih Makanan yang Digunakan.
Soal Penguasaan Konsep Soal Kesadaran Memilih Makanan
Kriteria
Tingkat
Kesukaran
Jumlah Persentase
Kriteria
Tingkat
Kesukaran
Jumlah Persentase
Mudah 2 8% Mudah 1 13%
Sedang 18 72% Sedang 7 87%
Sukar 5 20% Sukar 0 0%
Jumlah 25 100% Jumlah 8 100%
2. Uji Daya Pembeda
Perhitungan daya pembeda soal dimaksudkan untuk mengetahui sejauh
mana butir soal dapat membedakan siswa berkemampuan tinggi dengan
berkemampuan rendah. Angka yang menunjukan besarnya daya pembeda
disebut indeks diskriminasi, disingkat D. Daya pembeda berkisar 0,00 sampai
1,00. Pada indeks diskriminasi mengenal tanda negatif (-) yang digunakan jika
suatu soal “terbalik” menunjukan kualitas testee.
Soal yang dapat dijawab benar oleh siswa pandai maupun kurang
pandai maka soal tersebut kurang baik karna daya pembedanya rendah atau
bernilai 0. Sedangkan soal yang hanya dapat di jawab dengan siswa pandai saja
maka soal tersebut daya pembedanya baik atau bernilai 1 (Arikunto, 2012).
Untuk menentukan nilai D perlu dibedakan siswa kelmpok atas dan
kelompok bawah yang ditentukan berdasarkan nilainya. Berikut rumus untuk
menentukan indeks diskriminasi
D =
-
= 𝑃𝐴 − 𝑃𝐵
Keterangan:
J = jumlah pesesrta tes
JA = banyak peserta kelompok atas
JB = banyak peserta kelompok atas
37
Wulan Novia Tresnaati, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) Terhadap Penguasaan Konsep Sistem Pencernaan Dan Kesadaran Siswa Memilih Makanan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu
dengan benar
BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu
dengan benar
PA =
= Proposi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB =
= Proposi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Adapun kategori daya pembeda untuk mengklasifikasi setiap instrumen
tes dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.6. Klasifikasi Daya Pembeda
Batasan Kategori
0,00 < D ≤ 0,20 Jelek (poor)
0,21 < D ≤ 0,40 Cukup (statistifactory)
0,41 < D ≤ 0,70 Baik (good)
0,71 < D ≤ 1,00 Baik sekali (excellent)
(Arikunto, 2012).
Rangkuman hasil analisis daya pembeda dari uji coba instrumen
penguasaan konsep dan kesadaran memilih makanan diuraikan pada Tabel 3.6
dibawah ini.
Tabel 3.7. Rangkuman Hasil Analisis Daya Pembeda
Kriteria
Daya
Pembeda
Penguasaan Konsep Kesadaran Memilih
Makanan Keputusan
Nomor Soal Jumlah Nomor Soal Jumlah
Jelek
1,2,3,7,9,10,14,15,18,20,2
1,25,28,29,30,31,32,33,36
,37,39,40,43,48,52,54
26 1,2,6,7 4 Tidak
digunakan
Cukup
6,11,19,22,24,27,34,41,53 8 - 0 Digunakan
23,34,35 3 - 0 Tidak
digunakan
Baik
4,5,8,12,13,16,17,26,38,4
2,44,45,46,47,49,50,51 17 4,5,8,10,11,12 6 Digunakan
- 0 13 1 Tidak
digunakan
Baik sekali - 0 3,9 2 Digunakan
Jumlah - 54 - 13 -
38
Wulan Novia Tresnaati, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) Terhadap Penguasaan Konsep Sistem Pencernaan Dan Kesadaran Siswa Memilih Makanan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berikut rincian persentase analisis uji daya pembeda soal penguasaan
konsep dan soal kesadaran siswa memiliih makanan yang digunakan.
Tabel 3.8 Rincian Persentase Analisis Uji Daya Pembeda Soal Penguasaan
Konsep dan Soal Kesadaran Siswa Memiliih Makanan yang Digunakan.
Soal Penguasaan Konsep Soal Kesadaran Memilih Makanan
Kriteria
Daya
Pembeda
Jumlah Persentase
Kriteria
Daya
Pembeda
Jumlah Persentase
Cukup 8 32% Cukup 0 0%
Baik 17 68% Baik 6 75%
Baik sekali 0 0% Baik sekali 2 25%
Jumlah 25 100% Jumlah 8 100%
3. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui tingkat ketepatan/kevalidan
suatu instrumen tes. Suatu tes dikatakan valid jika tes tersebut mengukur apa
yang hendak diukur (Arikunto, 2012). Pengukuran validitas instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut:
rxy = ( ) ( )( )
√*( ) ( ) *( ) ( ) +
Keterangan:
rxy = koefisian korelasi = validitas butir soal
N = jumlah seluruh siswa
X = skor tiap siswa pada butir soal
Y = skor total tiap siswa
∑X = jumlah skor seluruh siswa pada butir soal
∑Y = jumlah skor total seluruh siswa pada tes
Nilai validitas yang telah diketahui kemudian diinterpretasi
menggunakan tabel kategori validitas butir soal sebagai berikut:
Tabel 3.9. Kategori Validitas Butir Soal
Batasan Kategori
0,81 – 1,00 Sangat tinggi
0,61 – 0,80 Tinggi
0,41 – 0,60 Cukup
0,21 – 0,40 Rendah
39
Wulan Novia Tresnaati, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) Terhadap Penguasaan Konsep Sistem Pencernaan Dan Kesadaran Siswa Memilih Makanan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
0,00 – 0,20 Sangat rendah
(Arikunto, 2012)
Rangkuman hasil analisis daya pembeda dari uji coba instrumen
penguasaan konsep dan kesadaran memilih makanan diuraikan pada Tabel 3.8
dibawah ini.
Tabel 3.10 Hasil Uji Validitas Butir Soal
Kriteria
Daya
Pembeda
Penguasaan Konsep Kesadaran Memilih
Makanan Keputusan
Nomor Soal Jumlah Nomor Soal Jumlah
Sangat
rendah
1,2,3,7,9,10,14,15,18,20,2
1,23,28,29,30,31,32,33,36
,37,39,40,43,48,52,54
26 - - Tidak
digunakan
Rendah
6,11,19,22,24,27,41,45 8 - 0 Digunakan
25,32,34,35 4 1,2,6,7,13 5 Tidak
digunakan
Cukup 4,5,8,12,13,16,26,38,42,4
4,46,47,49,50,51,53 16 - 0 Digunakan
Tinggi 17 1 3,4,5,8,9,10,11,
12 8 Digunakan
Jumlah - 54 - 13 -
Berikut rincian persentase analisis validitas soal penguasaan konsep dan
soal kesadaran siswa memiliih makanan yang digunakan.
Tabel 3.11 Rincian Persentase Analisis Valditas Soal Penguasaan Konsep dan Soal
Kesadaran Siswa Memiliih Makanan yang Digunakan.
Soal Penguasaan Konsep Soal Kesadaran Memilih Makanan
Kriteria
Validitas Jumlah Persentase
Kriteria
Validitas Jumlah Persentase
Rendah 8 32% Rendah 0 0%
Cukup 16 64% Cukup 0 0%
Tinggi 1 4% Tinggi 8 100%
Jumlah 25 100% Jumlah 8 100%
4. Uji Reliabilitas
40
Wulan Novia Tresnaati, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) Terhadap Penguasaan Konsep Sistem Pencernaan Dan Kesadaran Siswa Memilih Makanan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Uji reliabilitas ini digunakan untuk mengetahui keajegan suatu
instrumen tes. Suatu tes dikatakan memiliki reliabilitas tinggi apabila tes
tersebut menghasilkan skor secara ajeg yaitu relatif stabil walaupun diberikan
pada situasi yang berbeda ketika diuji ulang dan dari satu pengukutan ke
pengukuran lainnya (Arikunto, 2012).
.
Rumus: r11 = (
) (1-
)
Keterangan:
r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan
p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1- p)
∑pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q
n = banyaknya item
S = standar deviasi tes (akar varians)
Nilai reliabilitas yang telah diketahui kemudian diinterpretasi
menggunakan tabel kategori reliabilitas butir soal sebagai berikut:
Tabel 3.12. Kategori Reliabilitas Butir Soal
Batasan Kategori
0,80 – 1,00 Sangat tinggi
0,60 – 0,79 Tinggi
0,40 – 0,59 Cukup
0,20 – 0,39 Rendah
0,00 – 0,19 Sangat rendah
(Arikunto, 2012)
Hasil perhitungan reliabilitas soal penguasaan konsep memperoleh nilai r
sebesar 0,70 termasuk tinggi. Hal ini menunjukan bahwa soal yang digunakan
memiliki keajegan yang baik atau sifatnya relatif tidak berubah walaupun diteskan
pada situasi yang berbeda-beda. Hasil perhitungan reliabilitas soal kesadaran
memilih makanan memperoleh nilai r sebesar 0,85 termasuk sangat tinggi. Hal ini
menunjukan bahwa soal yang digunakan memiliki keajegan yang sangat baik atau
sifatnya relatif tidak berubah walaupun diteskan pada situasi yang berbeda-beda.
41
Wulan Novia Tresnaati, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) Terhadap Penguasaan Konsep Sistem Pencernaan Dan Kesadaran Siswa Memilih Makanan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
H. Teknik Pengambilan Data dan Analisis Data
1. Teknik Pengambilan Data
Tahapan pengambilan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Memberikan pretest pada kelas eksperimen dan kontrol untuk mengetahui
penguasaan konsep awal siswa dan tingkat kesadaran awal siswa dalam
memilih makanan sebelum dilakukan pembelajaran.
b. Memberikan perlakuan pada kelas eksperimen yaitu melaksanakan
pembelajaran menggunakan model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat,
sedangkan pembelajaran pada kelas kontrol pembelajarannya dilakukan
dengan menggunakan model pembelajaran yang biasa dilakukan di sekolah
yaitu ceramah ekspositori dan tanya jawab.
c. Memberikan posttest pada kelas eksperimen dan kontrol untuk mengetahui
penguasaan konsep dan kesadaran siswa dalam memilih makanan setelah
dilakukannya pembelajaran.
2. Analisis Data
Analisis atau pengolahan data yang dilakukan pertama kali adalah data
utama berupa tes objektif pilihan ganda dan tes objektif pemilihan makanan
(pretest dan posttest) pada kedua kelas (eksperimen dan kontrol). Data berupa
nilai pretest dan posttest tersebut diolah untuk mengetahui adanya peningkatan
penguasaan konsep tentang sistem pencernaan dan kesadaran siswa dalam
memilih makanan melalui pembelajaran dengan model pembelajaran Sains
Teknologi Masyarakat. Adapun tahap-tahap dari pengolahan data tersebut sebagai
berikut:
Soal penguasaan konsep merupakan soal berupa tes objektif pilihan ganda
dengan jumlah opsi lima. Sama halnya dengan soal kesadaran memilih makanan
soal kesadaran memilih makanan juga merupakan soal berupa tes objektif pilihan
42
Wulan Novia Tresnaati, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) Terhadap Penguasaan Konsep Sistem Pencernaan Dan Kesadaran Siswa Memilih Makanan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ganda dengan jumlah opsi empat, adapun alasan pemilihan makan dijadikan data
kualitatif atau hanya dideskripsikan.
Pengolahan data tes objektif pilihan ganda dilakukan dengan langkah-
langkah berikut:
a. Menghitung skor jawaban (pretest dan posttest) dengan memberi skor 1 untuk
jawaban benar dan skor 0 untuk jawaban yang salah (skor = jumlah jawaban
benar).
b. Skor yang telah diperoleh kemudian diubah menjadi nilai dengan ketentuan:
Nilai siswa =
x 100
(Arikunto, 2012)
c. Melakukan uji statistika (uji kesamaan untuk pretest dan uji perbedaan untuk
posttest)
Data-data yang diperoleh dari hasil pretest dan postest dianalisis secara
statistik. Untuk keperluan pengolahan data digunakan software SPSS 20.0 dan
Microsoft Excel 2007.
Data hasil tes yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dianalisis melalui
analisis tahap awal dan analisis tahap akhir. Adapun proses analisis tahap awal
dan tahap akhir dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Analisis Tahap Awal
Analisis tahap awal dilakukan dengan menganalisis hasil data pretest kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
b. Analisis Tahap Akhir
Analisis tahap akhir bergantung dari hasil analisis tahap awal. Apabila
kemampuannya ekuivalen maka untuk analisis tahap akhir digunakan analisis
terhadap hasil postest kelas kontrol dan kelas eksperimen. Namun apabila
kemampuan awalnya berbeda secara signifikan maka digunakan analisis terhadap
indeks gain kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Adapun proses dari pengolahan data pretest dan posttest /indeks gain
ditunjukkan dalam Gambar 3.1 berikut ini.
43
Wulan Novia Tresnaati, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) Terhadap Penguasaan Konsep Sistem Pencernaan Dan Kesadaran Siswa Memilih Makanan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tidak Ya
Gambar 3.1 Diagram Alir Pengolahan Data Kuantitatif
Gambar 3.1 dapat dijelaskan sebagai berikut. Data pretest masing-masing
kelompok diuji normalitasnya. Jika kedua kelompok berdistribusi normal, maka
dilanjutkan dengan pengujian homogenitas kedua kelompok. Jika kedua
kelompok atau salah satu kelompok tidak berdistribusi normal maka dilanjutkan
dengan uji nonparametrik (Sudjana, 2005). Uji nonparametrik yang digunakan
dalam penelitian ini adalah uji Mann-Whitney U. Setelah normalitas dan
homogenitas dipenuhi, selanjutnya dilakukan uji kesamaan dua rata-rata dengan
menggunakan uji t. Hal serupa dilakukan pada analisis tahap akhir yakni dengan
menggunakan data posttest apabila kemampuan awal kedua kelompok sama (tidak
berbeda signifikan) dan menggunakan indeks gain apabila kemampuan awal
kedua kelompok berbeda signifikan.
Berikut ini dijelaskan langkah-langkah yang dilakukan untuk mengolah data
hasil pretest dan posttest /indeks gain:
a. Memberikan skor jawaban peserta didik sesuai kunci jawaban untuk kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
Data Kuantitatif
Uji Normalitas
Uji Perbedaan Nonparametrik Uji Homogenitas
Kolmogorov Smirnov
Uji Mann-Whitney U Levene Statistic
Uji t
Uji Perbedaan Dua Rata-rata
44
Wulan Novia Tresnaati, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) Terhadap Penguasaan Konsep Sistem Pencernaan Dan Kesadaran Siswa Memilih Makanan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b.Membuat tabel skor hasil tes peserta didik baik pretest, posttest, maupun indeks
gain.
c. Menguji normalitas.
Uji normalitas data hasil pretest dan hasil posttest/indeks gain kelas
eksperimen dan kelas kontrol dengan tujuan untuk mengetahui apakah data
sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Uji normalitas yang
digunakan dalam penelitian ini adalah uji Shapriro_Wilk dengan taraf signifikansi
5%.
Tabel 3.13 Uji Normalitas Jenis Uji Penentuan Rumus (Formula) Keterangan
Uji Shapiro
Wilk W
Penentuan nilai
D (penyebut) = ∑( − )
D = jumlah
kaudrat selisih
nilai observasi
dengan rata-
ratanya
Shpiro-Wilk W
statistic =
[∑
( ( ) − ( ))]
ai = koefisien
untuk n
observasi
tertentu (tabel)
Sumber: USEPA (1992)
Perumusan hipotesis yang digunakan pada uji normalitas data pretest
adalah
H0 : Nilai pretest (kelas eksperimen atau kelas kontrol) berasal dari populasi yang
berdistribusi normal.
H1 : Nilai pretest (kelas eksperimen atau kelas kontrol) berasal dari populasi yang
tidak berdistribusi normal.
Sedangkan perumusan hipotesis yang digunakan pada uji normalitas data
posttest/indeks gain adalah
H0 : Nilai posttest/indeks gain (kelas eksperimen atau kelas kontrol) berasal dari
populasi yang berdistribusi normal.
H1 : Nilai posttest/ indeks gain (kelas eksperimen atau kelas kontrol) berasal dari
populasi yang tidak berdistribusi normal.
Kriteria pengujiannya adalah
Nilai signifikansi (sig.) atau nilai probabilitas < 0,05 maka distribusi adalah
tidak normal.
45
Wulan Novia Tresnaati, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) Terhadap Penguasaan Konsep Sistem Pencernaan Dan Kesadaran Siswa Memilih Makanan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nilai signifikansi (sig.) atau nilai probabilitas ≥ 0,05maka distribusi adalah
normal.
Sumber : Ansyori (2013)
d. Melakukan uji homogenitas.
Uji homogenitas data hasil pretest dan posttest/indeks gain untuk
mengetahui apakah kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varians yang
homogen atau tidak. Uji homogenitas yang digunakan adalah uji Levene.
Tabel 3.14 Uji Homogenitas
Jenis Uji Penentuan Rumus (Formula) Keterangan
Uji Levene
Nilai Z = | − |
Y = rata-rata atau
Y = 10% rata-rata
terpangkas (10%
trimmed mean) atau
Y = median (tergantung
distribusi data)
Levene
Statistik =( − ) ( − )
( − ) ( − )
Zp. = rata-rata
kelompok dari Zpr,; Z..
=jumlah rata-rata total
dari Zpr.
Sumber : USEPA (1992)
Perumusan hipotesis yang digunakan pada uji homogenitas data pretest dan
posttest/indeks gain adalah
H0 : Varians antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol homogen.
H1 : Varians antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol tidak homogen.
Kriteria pengujiannya adalah
Nilai signifikansi < 0,05 maka data berasal dari populasi yang tidak memiliki
varians yang sama (tidak homogen).
Nilai signifikansi ≥ 0,05 maka data berasal dari populasi yang memiliki
varians yang sama (homogen).
Nilai Signifikansi dapat dilihat pada tabel test of homogenity of variance di
baris based on mean (Ansyori,2013).
e. Menguji perbedaan.
Uji ini dilakukan untuk pengujian hipotesis penelitian yang telah
dipaparkan bab sebelumnya. Apabila data memenuhi kriteria uji prasyarat yang
46
Wulan Novia Tresnaati, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) Terhadap Penguasaan Konsep Sistem Pencernaan Dan Kesadaran Siswa Memilih Makanan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
telah dipaparkan diatas maka dilanjutkan dengan uji perbedaan rata-rata
parametrik yaitu uji t, sedangkan apa bila data tidak memenuhi uji prasyarat maka
selanjutnya dilakukan uji perbedaan nonparametrik yaitu uji U Mann Whitney.
Tabel 3.15 Uji Kesamaan/Perbedaan
Uji Rumus Keterangan
Uji t
= ( − )
√(
− ( ) (⁄
− ( ) ⁄
− ) ( )
T = Nilai T
= Rata-rata sampel 1
= Rata-rata sampel 2
n1 = Jumlah sampel 1
n2 = Jumlah sampel 2
ΣX1= Jumlah data
sampel 1
ΣX2= Jumlah data
sampel 2
Uji Langkah Pengujian Rumus Keterangan
Uji U Mann-
Whitney
Menggambungkan kedua
sampel hasil observasi -
U= nilai terkecil dari
nilai U1 atau U2
n1 = besarnya sampel
1
n2= besarnya sampel
2
T1= Jumlah rangking
dari sampel 1
T2= Jumlah rangking
dari sampel 2
Z = Harga Z
Mengurutkan hasil
penggabungan data dari
yang terkecil ke yang
terbesar
-
Hitung U1 dan U2 =
( )
− 𝑇
= ( )
− 𝑇
Periksa hasil perhitungan =
Hitung harga Z* =
⁄
√ ( ) ⁄
Membandingkan harga Z
dengan harga kritik Z -
Keterangan: * = Jumlah sampel lebih dari 20
Sumber: Toothaker (1986)
Hipotesis yang digunakan pada pengujian uji kesamaan pretest adalah:
H0: Kemampuan awal penguasaan konsep/ kesadaran siswa memilih makanan
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sama.
H1: Kemampuan awal penguasaan konsep/ kesadaran siswa memilih makanan
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda.
Perumusan hipotesis yang digunakan pada uji perbedaan nilai
posttest/indeks gain adalah
47
Wulan Novia Tresnaati, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) Terhadap Penguasaan Konsep Sistem Pencernaan Dan Kesadaran Siswa Memilih Makanan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
H0: Tidak terdapat perbedaan peningkatan penguasaan konsep/ kesadaran siswa
memilih makanan kelas eksperimen dan kelas kontrol.
H1: Terdapat perbedaan peningkatan penguasaan konsep/ kesadaran siswa
memilih makanan kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Adapun kriteria pengujiannya adalah
Jika nilai signifikansi ≥ 0,05 maka H0 diterima.
Jika nilai signifikansi <0,05 maka H0 ditolak.
Sumber : Ansyori (2013)
Apabila kemampuan awal kelas eksperimen dan kontrol sama, maka
dilakukan pengujian terhadap data posttest. Sedangkan apabila kemampuan awal
kelas eksperimen dan kontrol berbeda dilakukan pengujian terhadap indeks gain
dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Menentukan indeks gain dari setiap
siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dilakukan berdasarkan kriteria
indeks gain dengan cara berikut.
( 𝑇 ) = −
−
Menentukan rata-rata indeks gain dari kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Hasil perhitungan rerata indeks gain kemudian diinterpretasikan dengan
menggunakan kategori yang disajikan dalam Tabel 3.5 sebagai berikut.
Tabel 3.16 Kriteria Indeks Gain
Indeks gain Kriteria
g > 0,70 Tinggi
0,30 < g ≤ 0,70 Sedang
g ≤ 0,30 Rendah
Sumber: Hake (1999)
48
Wulan Novia Tresnaati, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) Terhadap Penguasaan Konsep Sistem Pencernaan Dan Kesadaran Siswa Memilih Makanan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Semakin tinggi rerata indeks gain, maka semakin tinggi pula peningkatan
yang terjadi akibat penerapan model pembelajaran pada kelas kontrol maupun
kelas eksperimen.
f. Melakukan uji korelasi terhadap nilai penguasaan konsep dan kesadaran siswa
memilih makanan.
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui adanya korelasi antara
penguasaan konsep dengan kesadaran siswa memilih makanan. Pada uji korelasi
yang dilakukan data yang digunakan adalah nilai posttest penguasaan konsep dan
posttest kesadaran siswa memilih makanan kelas eksperimen. Sebelum melakukan
uji korelasi dan regresi linier, terlebih dahulu dilakukan uji normalitasnya.
Sebelum dilakukan uji korelasi terlebih dahulu dilakukan uji regresi linier
atau linieritas regresi. Analisis regresi digunakan untuk mengetahui bagaimana
hubungan fungsional dua kejadian atau bagaimana persamaan matematis yang
menghubungkan (mempersentasikan) di antara dua kejadian. Uji ini dilakukan
dengan menggunakan bantuan software SPSS 20. Persamaan umum regresi adalah
sebagai berikut:
Ŷ = 𝛼 𝑏
Keterangan:
Ŷ = nilai-nilai taksiran untuk variabel tak bebas Y
X = nilai-nilai variabel bebas
a = intersep (pintasan) bilamana X=0
b = koefisien arah atau slope dari garis regresi
Tabel 3.17 Uji Regresi Linier
Uji Rumus Keterangan
Uji regresi linier
n = jumlah
x = variabel 1
y = variabel 2 22
2
)( xxn
yxya
22
2
)( xxn
yxxynb
49
Wulan Novia Tresnaati, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) Terhadap Penguasaan Konsep Sistem Pencernaan Dan Kesadaran Siswa Memilih Makanan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sumber : Boediono dan Koster (2004)
Adapun hipotesis pengujiannya adalah sebagai berikut:
H0: Model regresi linier.
H1: model regresi tidak linier
Adapun kriteria pengujiannya adalah:
Jika nilai signifikansi > 0,05 maka H0 diterima.
Jika nilai signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak.
Sumber : Ansyori (2013)
Uji korelasi yang digunakan adalah tipe Pearson Correlation atau istilah
lainnya yaitu Product Moment Correlation. Uji korelasi Parson merupakan uji
korelasi untuk data kuantitatif atau data berskala interval atau rasio. Pengujian
dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS 20.
Tabel 3.18 Uji Korelasi
Uji Rumus Keterangan
Uji korelasi Parson
(product moment)
n = jumlah
x = variabel 1
y = variabel 2
Sumber: Sudjana (2005)
Adapun hipotesis pengujiannya adalah sebagai berikut:
H0: Tidak terdapat hubungan (korelasi) antara penguasaan konsep siswa dengan
kesadaran siswa memilih makanan.
H1: Terdapat hubungan (korelasi) antara penguasaan konsep siswa dengan
kesadaran siswa memilih makanan.
Adapun kriteria pengujiannya adalah:
Jika nilai signifikansi > 0,05 maka H0 diterima.
Jika nilai signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak.
Sumber : Ansyori (2013)
Arti dari koefesien korelasi Person adalah sebagai berikut:
2222 )()(
))((
iiii
iiii
xy
yynxxn
yxyxnr
50
Wulan Novia Tresnaati, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) Terhadap Penguasaan Konsep Sistem Pencernaan Dan Kesadaran Siswa Memilih Makanan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.19 Kategori Nilai Korelasi
Batasan Kategori
0,91 – 1,00 Sangat kuat
0,71 – 0,90 Kuat
0,51 – 0,70 Cukup
0,31 – 0,50 Lemah
0,00 – 0,30 Sangat lemah
Sumber : Boediono dan Koster (2004)
I. Prosedur Penelitian
Penelitian ini secara garis besar dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu tahap
persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap pasca pelaksanaan.
1. Tahap Persiapan
a. Melakukan studi literatur terkait dengan rumusan masalah yang akan diteliti.
Studi literatur tersebut meliputi kajian tentang model pembelajaran Sains
Teknologi Masyarakat, sitem pencernaan manusia, macam-macam zat aditif
terutama pemanis, pewarna, dan pengawet makanan.
b. Penyusunan proposal penelitian untuk menggambarkan rancangan penelitian
yang akan dilakukan. Penyusunan proposal ini disertai dengan konsultasi
dengan dosen pembimbing.
c. Melaksanakan seminar proposal penelitian untuk memperoleh saran yang
terbaik mengenai penelitian yang akan dilakukan. Saran tersebut dapat
menjadi acuan dalam memperbaiki kekurangan pada rancangan penelitian.
d. Melakukan perbaikan proposal penelitian sesuai dengan saran yang diterima
saat seminar proposal dan kemudian dikonsultasikan dengan dosen
pembimbing.
e. Membuat surat izin penelitian.
f. Mengadakan studi pendahuluan ke SMA 4 Bandung.
g. Membuat instrumen penelitian (tes penguasaan konsep dan kesadaran siswa
memilih makanan) untuk menjaring data yang diperlukan dan menyusun
RPP.
51
Wulan Novia Tresnaati, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) Terhadap Penguasaan Konsep Sistem Pencernaan Dan Kesadaran Siswa Memilih Makanan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
h. Melakukan judgment pada dosen ahli terhadap instrumen yang telah dibuat
dan RPP. Hal ini dimaksudkan agar instrumen yang akan digunakan benar-
benar mengukur variabel yang terdapat pada penelitian.
i. Melakukan uji coba instrumen penelitian.
j. Melakukan revisi instrumen penelitian berdasarkan hasil judgment dan hasil
uji coba.
k. Mempersiapkan perizinan penelitian di sekolah, tempat dilakukannya
penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap ini merupakan tahap pengumpulan data yang dilakukan selama
empat kali pertemuan. Pada tahap ini dilakukan implementasi model
pembelajaran STM pada kelas eksperimen dan secara konvensional pada kelas
kontrol, serta pemberian pretest dan posttest.
3. Tahap Pasca Pelaksanaan
a. Manganalisis/mengolah data pretest dan posttest siswa.
b. Melakukan pembahasan dan menarik kesimpulan dari hasil penelitian.
c. Menyusun laporan penelitian.
52
Wulan Novia Tresnaati, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) Terhadap Penguasaan Konsep Sistem Pencernaan Dan Kesadaran Siswa Memilih Makanan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
J. Alur Penelitian
Menyusun proposal penelitian
Seminar proposal penelitian
Melakukan judgment instrumen
Melakukan revisi instrumen penelitian
Pretest kelas eksperimen
Pembelajaran dengan model
pembelajaran Sains Teknologi
Masyarakat
Penentuan masalah
Studi literatur
Revisi proposal penelitian
Menyusun instrumen penelitian
Uji coba instrumen penelitian
Melaksanakan penelitian
Pretest kelas kontrol
Pembelajaran dengan model
pembelajaran konsep dan
metode ceramah
53
Wulan Novia Tresnaati, 2013 Pengaruh Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) Terhadap Penguasaan Konsep Sistem Pencernaan Dan Kesadaran Siswa Memilih Makanan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar3.2 Alur Penelitian
Posttest kelas kontrol
Analisis data
Penyusunan laporan penelitian
Posttest kelas eksperimen dan
pemberiang angket
top related