bab iii metode penelitian 3.1. lokasi dan subjek...
Post on 10-Apr-2019
214 Views
Preview:
TRANSCRIPT
39
Rizky Perdani Putri Rahayu, 2013 Efektivitas Musik Pengiring Kerja Dalam Mengurangi Kebosanan Dan Kelelahan Kerja Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. LOKASI DAN SUBJEK PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di 3 laundry diantaranya Marclean Laundry,
Mar’s Laundry dan Freshen Up Laundry yang bertempat di Bandung.
Pemilihan lokasi tersebut dikarenakan di laundry tersebut merupakan
pekerjaan yang rutinitas, monoton, serta bisa diberi pengaruh musik dalam
melakukan pekerjaannya. Sampel penelitian terdiri dari 12 orang dari 3
laundry yang berbeda. Sampel tersebut dibagi menjadi dua yaitu 4 orang
sebagai kelompok kontrol (Marclean Laundry) dan 8 orang sebagai kelompok
eksperimen (Mar’s Laundry dan Freshen Up Laundry).
3.2. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
kuantitatif eksperimen dengan menggunakan teknik metode statistik non-
parametik yaitu uji Mann-Whitney. Penelitian dilaksanakan dengan
rancangan penelitian experiment pre test and post test group design yaitu
dengan cara melakukan pengukuran dan observasi subjek penelitian di awal
atau sebelum perlakuan dan pada akhir sesudah perlakuan.
40
Rizky Perdani Putri Rahayu, 2013 Efektivitas Musik Pengiring Kerja Dalam Mengurangi Kebosanan Dan Kelelahan Kerja Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3.3. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.3.1. Variabel Penelitian
Secara konseptual, variabel adalah segala sesuatu yang mempunyai
nilai berbeda atau bervariasi (Nasution dan Usman, 2007). Dalam
penelitian ini, terdapat dua variabel, yaitu:
a. Variabel bebas (X) : musik pengiring kerja
b. Variabel terikat (Y) : kebosanan dan kelelahan kerja
3.3.2 Definisi Operasional
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua variabel
yaitumusik dan kebosanan kelelahan kerja
a) Musik pengiring kerja
Musik pengiring kerja adalah musik yang disajikan untuk mengiringi
tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya (Sumihardi, 2000).
Penggunaan musik di tempat kerja dapat mengurangi beban kerja
dan banyaknya nyanyian dapat menghidupkan suasana kerja
(Granjean, 1995). Sumihardi menjelaskan bahwa jenis musik yang
disukai tenaga kerja, khususnya tenaga kerja wanita adalah musik
berirama sedang.
b) Kebosanan dan kelelahan kerja
Kebosanan merupakan ungkapan tidak enak, secara umum
suatu perasaan kurang menyenangkan, perasaan lelah dan capai yang
menguras seluruh minat kerja dan tenaga. Umumnya kebosanan
41
Rizky Perdani Putri Rahayu, 2013 Efektivitas Musik Pengiring Kerja Dalam Mengurangi Kebosanan Dan Kelelahan Kerja Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
ditimbulkan oleh pelaksanaan suatu yang tidak menarik, monoton
dan berulang-ulang. Namun dapat juga ditimbulkan oleh hal yang
semula dianggap mengasyikkan, tapi oleh karena terlalu sering
dilakukan dan tak ada variasina menjadi sesuatu yang membosankan
(Anoraga, 1998).
Kelelahan kerja merupakan penurunan kapasitas kerja dan
ketahanan yang disebabkan oleh karena melakukan suatu aktivitas
atau pekerjaan yang ditandai dengan sensasi kelelahan, motivasi dan
aktivitas mulai menurun sampai dengan tidak kuat lagi melakukan
aktivitas pekerjaan (Rizeddin dalam Triyono, 2000).
3.4. INSTRUMEN PENELITIAN
a. Instrumen Kebosanan Kerja
Instrumen kebosanan kerja yang akan digunakan dalam penelitian ini
mengacu kepada teori kebosanan kerja yang dipaparkan oleh Anastasi
(1989), yaitu faktor kebosanan kerja yang dapat menimbulkan kebosanan
kerja adalah individu, lingkungan dan pekerjaan. Instrumen penelitian
ini diadopsi dari jurnal penelitian yang berjudul “Pengaruh musik
pengiring kerja terhadap kebosanan dan kelelahan kerja di Tunas Asri
Keramik Yogyakarta”. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah
skala Likert.
42
Rizky Perdani Putri Rahayu, 2013 Efektivitas Musik Pengiring Kerja Dalam Mengurangi Kebosanan Dan Kelelahan Kerja Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Berikut pemaparan isntrumen kebosanan kerja.
Tabel 3.1
Tabel Blue Print Instrumen Kebosanan Kerja
No Dimensi Indikator Item
1 Individu Kerentanan terhadap pekerjaan 1-15
2 Lingkungan Hal yang mengganggu pemusatan
perhatian
16-22
3 Pekerjaan Pekerjaan yang membutuhkan
sedikit perhatian dan memberikan
minat instrinsik
23-28
Total 28
b. Instrumen Kelelahan Kerja
Instrumen kelelahan kerja dalam penelitian ini mengacu kepada teori
yang dipaparkan oleh Suma’mur (1988) yaitu, faktor kelelahan kerja,
diantaranya adalah lingkungan kerja fisik seperti suhu, penyinaran, dan
kebisingan yang tidak memadai, monotoni pekerjaan, psikososial,
gangguan kesehatan, status gizi, beban kerja dan daya tahan tubuh.
Menurut Nurmawati (1996) salah satu cara untuk mengukur
keadaan gizi tenaga kerja adaah dengan Indeks Masa Tubuh (IMT)
dengan rumus:
IMT =Berat badan kg
Tinggi badan (m2)
43
Rizky Perdani Putri Rahayu, 2013 Efektivitas Musik Pengiring Kerja Dalam Mengurangi Kebosanan Dan Kelelahan Kerja Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
IMT dibagi menjadi empat kategori menurut Anonim (1995)
yaitu:
1. Kurus (bila IMT kurang dari 18)
2. Berat badan normal (bila IMT : 18,5 – 25,0)
3. Kelebihan berat badan ringan (IMT : 25 – 27)
4. Obesitas (IMT lebih dari 27).
Pengukuran kelelahan kerja seseorang dapat dilakukan dengan
menggunakan alat pencatat reaksi atau reaction timer. Pengukuran kelelahan
dengan menggunakan reaction timer dilakukan sebanyak dua puluh kali
untuk setiap responden. Hasil pengukuran yang dipergunakan adalah rata-rata
dari pengukuran ke enam sampai dengan ke lima belas. Evaluasi hasil
pengukuran kelelahan tersebut adalah dengan membandingkan hasil
pengukuran kelelahan tersebut adalah dengan standar yang ada, yaitu:
a. Kelelahan ringan : 240-409 milidetik
b. Kelelahan sedang : 410-579 milidetik
c. Kelelahan berat : >580 milidetik.
Pengukuran kelelahan juga berdasarkan tekanan darah.
Klasifikasi Nilai Tekanan Darah
44
Rizky Perdani Putri Rahayu, 2013 Efektivitas Musik Pengiring Kerja Dalam Mengurangi Kebosanan Dan Kelelahan Kerja Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Berikut ini klasifikasi berlaku tekanan darah berlaku bagi orang dewasa 18
tahun atau lebih dari WHO-ISH 1999
Tabel 3.2 Klasifikasi Tekanan Darah
Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
Optimal < 120 < 80
Normal < 130 < 85
Normal-Tinggi 130-139 85-89
Hipertensi Derajat 1
(ringan)
Subgrup: borderline
140-159
140-149
90-99
90-94
Hipertensi Derajat 2
(sedang)
160-169 100-109
Hipertensi Derajat 3
(berat)
> 180
> 140
> 110
< 90
Isolated Systolic
Hypertension
Subgrup: borderline
140-149 < 90
45
Rizky Perdani Putri Rahayu, 2013 Efektivitas Musik Pengiring Kerja Dalam Mengurangi Kebosanan Dan Kelelahan Kerja Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3.5. ANALISIS INSTRUMEN PENELITIAN
1. Validitas dan Reliabilitas
a. Validitas
Validitas adalah sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat
ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 2010). Suatu tes atau
instrumen dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila
alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur
yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut.
Skala sikap kebosanan kerja di adaptasi dari skala sikap kebosanan
Slamet Riyadi (2002), setelah diuji reliabilitas dan validitas tiap-tiap
faktornya dengan hasil sebagai berikut:
Faktor 1. Individu (1-15): valid dan reliabel dengan rtt: 0,928
Faktor II. Lingkungan kerja (16-22): valid dan reliabel dengan rtt:
0,824
Faktor III. Pekerjaan (23-28): valid dan reliabel dengan rtt: 0,827
Secara lengkap dapat dilihat pada tabel 1 dan 2 berikut:
46
Rizky Perdani Putri Rahayu, 2013 Efektivitas Musik Pengiring Kerja Dalam Mengurangi Kebosanan Dan Kelelahan Kerja Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat
dipercaya (Azwar, 2010). Hasil pengukuran dapat dipercaya apabila
dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek
yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur
dalam diri subjek memang belum berubah. Secara empirik, tinggi
rendahnya reliabilitas ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut
koefisien reliabilitas (Azwar, 2010). Reliabilitas yang tinggi ditunjukkan
dengan nilai rxy mendekati angka 1.Dalam penelitian ini, koefisien
reliabilitas dihitung menggunakan SPSS versi18for Windows. Menurut
Guilford (Sugiyono, 2012:184), kriteria koefisien reliabilitas Alpha
Cronbach antara lain:
Tabel 3.5
Koefisien Reliabilitas Alpha Cronbach
Kriteria Koefisien
Sangat Reliabel >0,900
Reliabel 0,700-0,900
Cukup Reliabel 0,400-0,700
47
Rizky Perdani Putri Rahayu, 2013 Efektivitas Musik Pengiring Kerja Dalam Mengurangi Kebosanan Dan Kelelahan Kerja Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Kurang Reliabel 0,200-0,400
Tidak Reliabel <0,200
Tabel 3.6
Reliabilitas Instrumen Kebosanan Kerja
Reliability Statistics
Pada tabel di atas, didapatkan hasil
uji reliabilitas pada instrumen kebosanan kerja setelah uji coba sebesar
0,750. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen kebosanan kerja termasuk
ke dalam kategori reliabel.
3.6. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa angket
atau kuesioner. Kuesioner adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian
pernyataan mengenai suatu masalah atau bidang yang akan diteliti (Narbuko
dan Achmadi, 2010).Pada penelitan ini menggunakan quasi-experimental
control group time series experimental (Latipun, 2004).Hal ini karena dalam
Cronbach's
Alpha
N of
Items
,750 28
48
Rizky Perdani Putri Rahayu, 2013 Efektivitas Musik Pengiring Kerja Dalam Mengurangi Kebosanan Dan Kelelahan Kerja Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
penelitian ini digunakan desain Pre Test Post Test Control
Group.Sebagaimana pada skema berikut:
Fluktuasi pada kelompok kontrol merupakan pembanding dari fluktuasi paka
kelompok perlakuan
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Dalam
skala ini pernyataan-pernyataan atau pertanyaan yang diajukan, baik yang
positif maupun yang negatif dinilai oleh responden dengan lima pilihan
jawaban. Responden harus memilih salah satu dari lima pilihan jawaban
tersebut. Setiap jawaban memiliki nilainya masing-masing sesuai dengan
format di atas.
nonR O1 O2 O3 (X) O4 O5 O6
nonR O7 O8 O9 (-) O10 O11 O12
49
Rizky Perdani Putri Rahayu, 2013 Efektivitas Musik Pengiring Kerja Dalam Mengurangi Kebosanan Dan Kelelahan Kerja Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3.7. PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN
Adapun prosedur dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian
Sebelum penelitian dilakukan, peneliti mencari dan menelaah
berbagai fenomena atau masalah yang berkembang di masyarakat. Dari
fenomena atau masalah tersebut, peneliti kemudian menjadikan hal itu
sebagai landasan dari topik penelitian yang akan dilaksanakan. Peneliti
Memilih topik penelitian
Merumuskan masalah & hipotesis
Menentukan variable
Memilih Pendektan
Menentukan sumber data /
partisipan
Membuat program& Menyusun instrumen
Melaksanakan penelitian
Mengolah dan analisis data
Membuat kesimpulan
Menyusun laporan
Penelitian Lanjutan
50
Rizky Perdani Putri Rahayu, 2013 Efektivitas Musik Pengiring Kerja Dalam Mengurangi Kebosanan Dan Kelelahan Kerja Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
mengumpulkan berbagai informasi, merumuskan masalah serta membuat
hipotesis penelitian.
Setelah menemukan fokus penelitian, peneliti menentukan variabel
penelitian. Dalam hal ini yaitu variabel musik dan variabel kebosanan dan
kelelahan kerja. Selanjutnya peneliti menentukan pendekatan penelitian,
yaitu pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen.
Prosedur ini dilanjutkan dengan menentukan populasi dan sampel
penelitian. Adapun populasi dari penelitian ini adalah pegawai laundry
setiabudi Bandung. Selanjutnya peneliti membuat rancangan untuk
pemberian iringian musik pengiring kerja, dan dilanjutkan dengan
penyusunan instrumen penelitian dalam bentuk kuisioner yang berkaitan
dengan kebosanan dan kelelahan kerja.
Setelah semua tahap tersebut terlaksanakan, maka kemudian
peneliti melakukan pelaksanaan penelitian pre-test, pemberian iringan
musik pengiring kerja, baru kemudian melakukan post-test. Setelah
seluruh proses penelitian selesai peneliti mulai melakukan pengolahan dan
analisis data menggunakan Uji Mann-Whitney.
top related