bab iii metode penelitianrepository.upi.edu/28674/6/s_geo_1003035_chapter3.pdf · bab iii metode...
Post on 19-Jan-2021
9 Views
Preview:
TRANSCRIPT
23 Doni Arie Wibowo, 2017 DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH KOPILUHUR TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN DI KELURAHAN ARGASUNYA KECAMATAN HARJAMUKTI KOTA CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Menurut Riduwan. (2007, hlm. 8) secara umum metode penelitian diartikan
sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
tertentu”. Sejalan dengan itu, Koentjaraningrat (1994, hlm.7) mengemukakan
dalam arti kata yang sesungguhnya, metode penelitian adalah cara atau jalan.
Yaitu cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang
bersangkutan.
Metode penelitian ditentukan apabila konsep-konsep telah ditentukan dan
ditegaskan. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskripif kuantitatif. Penelitian deskriptif merupakan dasar bagi semua
penelitian. Penelitian deskriptif dapat dilakukan secara kuantitatif agar dapat
dilakukan analisis statistik Sulistyo Basuki (2006, hlm.110). Metode penelitian
deskriptif digunakan dalam penelitian ini karena dalam fokus riset penelitian ini
perlu adanya pemahaman dan penjelasan mengenai dampak sosial dan fisik dari
keberadaann TPA Kopiluhur Tersebut, selain itu juga penelitian ini memiliki
ukuran sampel yang kecil terlihat dari wilayah kajian yang berdasarkan jarak
pemukiman dengan TPA sampah Kopiluhur.
Adapun mengenai jenis metode deskriptif yang digunakan adalah teknik
survey. Tika (2005, hlm 6) mengungkapkan survey adalah suatu teknik
penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan sejumlah besar data berupa
variabel, unit atau individu dalam waktu yang bersamaan. Data dikumpulkan
melalui individu atau sampel fisik tertentu dengan tujuan agar dapat
menggeneralasikan terhadap apa yang diteliti. Variabel yang diteliti bersifat fisik
maupun sosial ekonomi.
Metode penelitian yang akan digunakan tergantung dari permasalahan dan
tujuan penelitian yang akan diteliti. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode Deskriptif. Karena metode ini sesuai untuk mencapai tujuan
penelitian dengan cara memperoleh data secara langsung dari responden atau
24
Doni Arie Wibowo, 2017 DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH KOPILUHUR TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN DI KELURAHAN ARGASUNYA KECAMATAN HARJAMUKTI KOTA CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
masyarakat yang kemudian dari setiap jawaban responden di deskripsikan untuk
menjawab dari rumusan masalah yang digunakan. Dalam penelitian ini penulis
bermaksud mengungkap dan menganalisis dampak keberadaan TPA sampah
Kopiluhur terhadap Kondisi lingkungan di Kelurahan Argasunya Kecamatan
Harjamukti Kota Cirebon.
B. Variabel Penelitian
Menurut Riduwan ( 2009, hlm. 8) mengemukakan bahwa variabel adalah
karakteristik yang dapat diamati dari sesuatu (objek), dan mampu memberikan
bermacam-macam nilai atau beberapa kategori Variabel itu sebagai atribut dari
sekelompok orang atau objek yang mempunyai variasi antara satu dengan yang
lainnya dalam kelompok itu. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel
bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable).
Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya variabel terikat
sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi akibat karena adanya
variabel bebas. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah:
Tabel 3.1
Variabel Penelitian Variabel Bebas (X) Variabel Terikat (Y)
Keberadaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Kopiluhur
Kondisi TPA
Pengelolaan TPA
Dampak Terhadap Kondisi Lingkungan:
1. Fisik a. Kualitas Air Permukaan
b. Kualiatas Air Tanah
c. Kualitas Udara d. Kerusakan Tanah
2. Sosial Ekonomi
a. Kesehatan
b. Mata Pencaharian c. Pendapatan
Sumber: Hasil Analisis 2016
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Sumaatmadja (1998, hlm 12) mengemukakan bahwa populasi adalah
sejumlah variabel yang menyangkut permasalahan yang diteliti. Populasi dalah
keselurahan gejala, individu, dan kasus dan masalah yang ada di daerah
penelitian .
25
Doni Arie Wibowo, 2017 DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH KOPILUHUR TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN DI KELURAHAN ARGASUNYA KECAMATAN HARJAMUKTI KOTA CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sugiyono (2010, hlm 117) mengemukakan bahwa populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi wilayah
adalah seluruh kawasan yang merupakan lokasi Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) sampah Kopiluhur Kelurahan Argasunya Kecamatan Harjamukti Kota
Cirebon. Sedangkan yang menjadi populasi manusia dalam penelitian ini adalah
seluruh masyarakat yang bertempat tinggal di daerah yang berdekatan dengan
lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yaitu: Lingkungan Kopiluhur,
Lingkungan Kedungjumbleng, Lingkungan Cibogo, Lingkungan Karanganyar dan
Lingkungan Sumurwuni. Jumlah KK dari tiap populasi dapat dilihat dari tabel 3.1
berikut.
Tabel 3.2
Jumlah KK Tiap RW/Kampung Terdekat TPA Sampah Kopiluhur
No Kecamatan Kelurahan/Desa RW/Kampung Jumlah KK
1
Harjamukti Argasunya
Kopiluhur 252
2 Kedungjumbleng 235
3 Karanganyar 288
4 Sumurwuni 193
5 Cibogo 180
Jumlah 1148
Sumber: Data Monografi Kelurahan Argasunya Tahun 2015(diolah)
2. Sampel
a. Sampel Responden
Sampel merupakan bagian dari populasi yang ditentukan berdasarkan
keinginan peneliti yang sebelumnya disesuaikan dengan teknik-teknik yang
sesuai dengan prosedur pengambilan sampel. Menurut Tika (2005, hlm 24)
sampel adalah “sebagaian dari objek atau individu – individu yang mewakili suatu
populasi”. Sedangkan menurut Sugiyono (2008, hlm 56). Mengemukakan bahwa
sampel merupakan “sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut”. Penarikan sampel menurut Arikunto (2006, hlm 134)
menyatakan bahwa: Banyaknya sampel tergantung pada: (1). Kemampuan peneliti
dilihat dari segi waktu, tenaga, dan dana, (2) sempit luasnya wilayah pengamatan
26
Doni Arie Wibowo, 2017 DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH KOPILUHUR TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN DI KELURAHAN ARGASUNYA KECAMATAN HARJAMUKTI KOTA CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dari setiap subjek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data (3) besar
kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti”. Adapun sampel dalam penelitian
ini merupakan sampel wilayah dan sampel responden. Sampel wilayah diambil
dari daerah-daerah yang berada di lokasi TPA sampah Kopiluhur berdasarkan atas
interaksi masyarakat dengan TPA sampah Kopiluhur yang paling erat atau dekat.
Sedangkan pada sampel responden adalah masyarakat yang berada di sekitar TPA
sampah Kopiluhur. Adapun sampel dalam penelitian ini dalah sebagai berikut:
Tabel 3.3
Sampel Penelitian
No Kecamatan Kelurahan/Desa RW/Kampung Jumlah KK Sampel
1
Harjamukti Argasunya
Kopiluhur 252 22
2 Kedungjumbleng 235 21
3 Karanganyar 288 14
4 Sumurwuni 193 14
5 Cibogo 180 21
Jumlah 1148 92
Sumber: Data Monografi Kelurahan Argasunya Tahun 2015(diolah)
Ukuran sampel atau besarnya sampel yang diambil dari populasi merupakan
salah satu faktor penentu tingkat kerepresentatifan sampel yang digunakan.
Pertanyaannya berapa besar sampel yang harus diambil dari populasi agar
memenuhi syarat kerepresentatifan? Maka dari itu, untuk mengukur besarnya
sampel yang diambil penulis menggunakan rumus Yamane dalam Pengambilan
Sampel.
𝑛 =𝑁
𝑁 ∙ 𝑑2 + 1
𝑛 =1148
1148 ∙ 0,12 + 1= 91,98 = 92 (𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛)
Keterangan:
n =Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
27
Doni Arie Wibowo, 2017 DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH KOPILUHUR TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN DI KELURAHAN ARGASUNYA KECAMATAN HARJAMUKTI KOTA CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d =Presisi yang ditetapkan berdasarkan rumus tersebut diperoleh jumlah
sampel (n) penelitiannya sebagai berikut, dengan nilai presisi 10% (0,1)
Berdasarkan perhitungan rumus di atas, maka ukuran sampel yang didapat
sebanyak 92 sampel dari kalangan masyarakat Tempat Pembuangan Akhir(TPA)
Sampah Kopiluhur.
b. Sampel Wilayah
Wilayah yang akan dijadikan sebagai sampel wilayah adalah daerah-daerah
yang berada di sekitar lokasi TPA Kopiluhur berdasarkan atas interaksi dari
masyarakat dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Kopiluhur yang
paling dekat atau erat. Daerah-daerah tersebut meliputi kopiluhur,
kedungjumbleng, karanganyar, sumurwuni dan lingkungan cibogo. Adapun cara
dalam menentukan sampel wilayah dalam penelitian berdasarkan perhitungan
antara wilayah terjauh dan wilayah terdekat adalah sebagai berikut:
𝑊𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑇𝑒𝑟𝑗𝑎𝑢ℎ − 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑡𝑒𝑟𝑑𝑒𝑘𝑎𝑡
3
1.200 − 30
3= 373,3 = 374 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 (𝑝𝑒𝑚𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑎𝑛)
Keterangan:
Wilayah terdekat: Jarak 80- 454 meter
Wilayah Sedang : Jarak 455 – 829 meter
Wilayah Terjauh Jarak 830-1204 meter
Tabel 3.4
Sampel Responden Penelitian
No Sampel Penelitian Jumlah
1 Masyarakat Sekitar
Tempat Pembuangan
Akhir (TPA) Sampah
Kopiluhur
Jarak I : 80- 454 meter 32
Jarak II : 455 – 829 meter 30
Jarak III : Jarak 830-1204 meter 30
Jumlah 92
Sumber : Hasil Analisis 2016
Setelah ukuran sampel diperoleh, selanjutnya penulis menggunaka tabel
bilangan random untuk menentukan siapa saja yang akan menjadi responden
28
Doni Arie Wibowo, 2017 DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH KOPILUHUR TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN DI KELURAHAN ARGASUNYA KECAMATAN HARJAMUKTI KOTA CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dalam penelitian ini. Responden-responden tersebut bertugas mengisi angket yang
telah disediakan oleh penulis mengenai dampak yang mereka rasakan atas
keberadaan TPA sampah Kopiluhur.
Penarikan sampel dilakukan dengan cara sampling insidental. Menurut
Sugiyono (2008, hlm 67) sampling insidental merupakan suatu tipe dari Non
Probabilitas, dimana peneliti dalam memilih sampel berdasarkan kebetulan, yaitu
yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai
sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber
data.
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan
dalam mencapai tujuan penelitian. Hasan (2004, hlm 23) mengemukakan bahwa
pengumpulan data penelitian dimaksudkan sebagai pencatat peristiwa atau
karakteristik dari sebagian atau seluruh elemen populasi penelitian. Adapun teknik
pengumpulan data yang digunakan sebagai berikut:
1. Data Primer
a. Observasi Lapangan
Menurut Akbar dan Usman (2009, hlm 52) bahwa “Observasi ialah
pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti,
observasi menjadi salah satu teknik pengumpulan data apabila sesuai dengan
tujuan penelitian, direncanakan secara sistematis, serta dapat dikontrol keadaan
(reabilitas) dan kesahihhannya (validitasnya).” Observasi lapangan yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui secara langsung kondisi
lokasi penelitian sebagai informasi awal.
b. Wawancara
Menurut Fathoni (2006, hlm 105) bahwa “Wawancara adalah teknik
pengumpulan data melalui proses tanya jawab yang berlangsung satu arah, artinya
pertanyaan datang dari pihak yang mewawancarai dan jawaban diberikan oleh
yang diwawancara”. Wawancara merupakan teknik pengambilan data secara
29
Doni Arie Wibowo, 2017 DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH KOPILUHUR TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN DI KELURAHAN ARGASUNYA KECAMATAN HARJAMUKTI KOTA CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
langsung dari responden melalui percakapan. Melalui wawancara maka dapat
melengkapi pengumpulan data yang tidak diungkapkan dari teknik observasi.
Proses wawancara dilakukan dengan menggunakan panduan wawancara
(interview guide) yang disebut dengan pedoman wawancara. Metode wawancara
ini digunakan untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan terbuka seperti
identitas responden, kritik dan saran, serta beberapa hal yang tidak bisa dijawab
oleh angket. Adapun wawancara dalam penelitian ini dilakukan kepada
stakeholder yaitu ketua RT dan RW, petugas UPTD Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) sampah Kopiluhur, petugas Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota
Cirebon tujuannya untuk mengetahui peran pemerintah dan pengelola dalam
menanggulangi dampak yang dihasilkan dari TPA sampah Kopiluhur.
c. Angket atau Kuesioner
Angket atau kuesioner adalah usaha untuk mengumpulkan informasi dengan
mengumpulkan dan menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab
secara tertulis oleh responden. Adapun penyebaran angket dalam penelitian ini
dilakukan kepada masyarakat sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
Kopiluhur untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan baik secara lingkungan
sosial maupun lingkungan fisik. Untuk lebih mempermudah jalannya penelitian
maka aspek-aspek yang akan menjadi bahan kajian dilapangan dibuat kisi-kisi
instrumennya, tujuannya adalah untuk membedakan pertanyaan pada tiap variabel
agar dapat mempermudah dalam membuat angket yang akan disebar terhadap
responden adapun kisi-kisi instrumen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.5
Kisi – Kisi Instrumen
Variabel Indikator Sub Indikator Bentuk
Instrumen Responden
No.
Item
Var
iabel
Beb
as
Keb
erad
aan T
PA
Sam
pah
Kopil
uhur Kondisi
TPA
Sampah
kopiluhur
Ukuran Lokasi TPA Sampah
Form
at
An
gk
et
Pengelola
UPTD TPA
dan
Masyarakat
B
1-25
Tingkat Kelayakan
Keadaan TPA sampah
Intensitas Renovasi TPA
Pengawasan TPA Sampah
Pengelolaan
TPA
Sampah
Kopiluhur
Pengumpulan sampah
Pengangkutan Sampah
Proses Pembuangan Sampah
Peralatan TPA
V a r i a b e l T e r i k a t K o n d i s i L i n g k u n g a n
Lingkungan Kualitas Air Permukaan Masyarakat 7-9
30
Doni Arie Wibowo, 2017 DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH KOPILUHUR TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN DI KELURAHAN ARGASUNYA KECAMATAN HARJAMUKTI KOTA CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Fisik Kualitas Air Tanah sekitar TPA
sampah
7-9
Kualitas Udara 10-13
Kerusakan Tanah 14-20
Lingkungan
sosial
Mata Pencaharian 21-23
Kesehatan 1-6
pendapatan 24-25
Sumber : Hasil Analisis 2016
2. Data Sekunder
a. Studi Literatur
Studi literatur dimaksudkan untuk mendapatkan sejumlah data dan informasi
yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti sebagai landasan pemikiran
dalam penlitian. Adapun studi literatur yang berkaitan antara lain buku-buku yang
relevan dan hasil dari penelitian pihak lain yang berkaitan dengan penelitian yang
dilakukan untuk menjadi petunjuk dan bahan pertimbangan sehingga dapat
mempermudah dan memperjelas analisis dalam pemecahan masalah penelitian.
b. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi merupakan metode pengumpulan data yang dapat
menunjang penelitian antara lain dari buku, majalah, koran, peta dan foto-foto
yang sesuai dan dapat melengkapi data dan informasi bagi keperluan penelitian.
Adapun studi dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
mengumpulkan foto-foto infrastruktur jalan yang merupakan jalur truk
pengangkut sampah dan kondisi lingkungan sekitar TPA sampah Kopiluhur
secara faktual.
E. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam proses pengumpulan data
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Alat
a. Pedoman wawancara sebagai panduan dalam wawancara.
b. Checklist lapangan adalah alat dalam observasi lapangan untuk mengetahui
kondisi fisik Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
c. Angket penelitian untuk mengumpulkan informasi dengan menyampaikan
sejumlah pertanyaan tertulis terhadap responden.
31
Doni Arie Wibowo, 2017 DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH KOPILUHUR TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN DI KELURAHAN ARGASUNYA KECAMATAN HARJAMUKTI KOTA CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Global Positioning system (GPS) untuk mengetahui koordinat di lokasi
peneitian, serta untuk melakukan panduan jarak antar lokasi
e. Kamera untuk mendokumentasikan penelitian di lapangan.
f. Software Map Info Profesional 9.5 dan ArcGis 10.2
g. Software SPSS 23.0 untuk analisis uji statistik.
2. Bahan
a. Peta Rupabumi Skala 1:25.000 lembar Beber 1309-213 sebagai peta dasar
dalam membuat peta administratif, penggunaan lahan dan kemiringan lereng
di daerah penelitian.
b. Monografi kelurahan beserta data-data sekunder lain yang diperoleh dari
berbagai sumber berisi tentang informasi yang menunjang terhadap
penelitian.
F. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data
Menurut Sumaatmadja (1988, hlm 114) analisis data merupakan pengolahan
dan interpretasi data untuk menguji kebenaran hipotesis dan untuk menarik
kesimpulan hasil penelitian. Hasil pengelompokan dan pengolahan data disajikan
dalam bentuk tabel, gambar, bagan, dan peta. Adapun langkah-langkah dalam
menganalisis data adalah sebagai berikut:
1. Memeriksa perolehan data yang terdapat pada instrumen penelitian dengan
mengecek kelengkapan jawaban responden, pada tahap ini dilakukan
pengecekan instrumen yang telah disebar.
2. Coding dan frekuensi mengklasifikasi data, penggolongan data berdasarkan
kriteria yang ditentukan.
3. Tabulasi Data berdasarkan klasifikasi yang dibuat sesuai dengan yang
diharapkan. Selanjutnya data yang sudah terkumpul kemudian ditabulasi
dengan menguraikan, dan selanjutnya mengelompokan dari tiap-tiap butir /
seluruh pertanyaan yang ada pada angket dan pedoman wawancara
responden.
4. Analisis Data dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis analisis
deskriptif, Presentase, dan Analisis Regresi Linier Berganda
32
Doni Arie Wibowo, 2017 DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH KOPILUHUR TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN DI KELURAHAN ARGASUNYA KECAMATAN HARJAMUKTI KOTA CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Teknik analisis data presentase menurut Arikunto (2006, hlm 57)
mengungkapkan untuk mengetahui kecenderungan jawaban responden dan
fenomena di lapangan makan digunakan analisis presentase dengan
menggunakan rumus berikut:
Keterangan:
(%) = Persentase
n = Jumlah
f = Frekuensi
Jika perhitungan telah selesai dilakukan, hasil perhitungan berupa presentase
tersebut digunakan untuk mempermudah dalam penafsiran dan pengumpulan data,
penulis memilih parameter yang digunakan oleh Arikunto (2006, hlm 57). Adapun
kriteria presentase yang digunakan secara rinci dapat dilihat pada tabel 3.2
berikut:
Tabel 3.6
Kriteria Penilaian Persentase No Persentase Kriteria
1 0% Tidak Ada
2 1-24% Sebagian Kecil
3 25-49% Kurang dari setengahnya
4 50% Setengahnya
5 51-74% Lebih dari setengahnya
6 75-99% Sebagian besar
7 100% Seluruhnya
Sumber: Arikunto (2006, hlm 57)
Setelah data dari lapangan terkumpul dan selesai diolah maka proses
selanjutnya adalah analisis data. Analisis data adalah suatu proses pengolahan
data berdasarkan data yang diperoleh dari hasil observasi, survey, wawancara dan
angket/instrumen yang telah diisi oleh responden. Analisis data ini bertujuan
untuk mengolah dan mengartikan data yang telah diperoleh peneliti. Data-data
yang telah diperoleh tersebut dianalisis dan digeneralisasikan sehingga
menghasilkan kesimpulan yang diharapkan oleh peneliti. Teknik analisis data
f/n x 100% = Persentase (%)
33
Doni Arie Wibowo, 2017 DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH KOPILUHUR TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN DI KELURAHAN ARGASUNYA KECAMATAN HARJAMUKTI KOTA CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang peneliti lakukan adalah teknik Untuk menemukan pengaruh antara variabel
X1 (kondisi TPA) dan X2 (Pengelolaan TPA) terhadap variabel Y (Kondisi
Lingkungan sekitar TPA) teknik analisis data yang peneliti lakukan adalah teknik
Analisis Regresi Berganda dengan bantuan software SPSS 23.0. Tahapan untuk
melakukan analisis regresi berganda meliputi: (a) Uji Normalitas, (b) Uji t Parsial,
Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-sama (Uji F), (c) Analisis Determinasi
(R2) dan (d) Analisis Persamaan Regresi Linear Berganda.
b. Uji Normalitas
Uji normalitas data pada penelitian ini menggunakan metode Kolmogorov
Smirnov, dengan taraf signifikansi yang digunakan sebagai aturan untuk
menerima atau menolak pengujian normalitas atau ada tidaknya suatu distribusi
data adalah 95% atau α=0,05. Analisis hipotesis yang digunakan adalah sebagai
berikut:
Ho : populasi berdistribusi normal
Ha : populasi tidak berdistribusi normal
Adapun dasar pengambilan keputusannya adalah berdasarkan probabilitas
berikut:
Jika nilai probabilitas > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak
Jika nilai probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima
c. Uji t Parsial
Uji t Parsial dalam analisis regresi ganda bertujuan untuk mengetahui apakah
variabel bebas (X) secara parsial (sendiri-sendiri) berpengaruh signifikan terhadap
variabel (Y). Sehingga dalam penelitian ini Uji t Parsial dilakukan untuk
mengetahui pengaruh antara kondisi TPA (X1) dan Pengelolaan TPA (X2)
terhadap Kondisi lingkungan.
Untuk mengetahui apakah pengaruh tersebut signifikan atau tidak, maka nilai
koefisiensi regresi dari variabel X1 (Kondisi TPA) dan variabel X2 (Pengelolaan)
ini akan di uji nilai signifikansinya dengan Hipotesis berikut:
1) Variabel X1 (Kondisi TPA)
34
Doni Arie Wibowo, 2017 DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH KOPILUHUR TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN DI KELURAHAN ARGASUNYA KECAMATAN HARJAMUKTI KOTA CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ho = Kondisi TPA (X1) berpengaruh signifikan terhadap kondisi lingkungan
Ha = Kondisi TPA (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap kondisi
lingkungan.
2) Variabel X2 (Pengelolaan)
Ho = Pengelolaan TPA (X2) berpengaruh signifikan terhadap Kondisi
lingkungan
Ha = Pengelolaan TPA (X2) tidak berpengaruh signifikan Kondisi
lingkungan
Dengan menggunakan tingkat kepercayaan sebesar 95%, maka nilai α = 0,05.
Sehingga dasar pengambilan keputusan dalam menguji hipotesis tersebut adalah
sebagai berikut:
Ho diterima dan Ha ditolak jika nilai t hitung > t tabel atau nilai Sig. < 0,05
Ha diterima dan Ho ditolak jika nilai t hitung < t tabel atau nilai Sig. > 0,05
Rumus untuk mencari nilai t tabel adalah:
𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = α
2 ;𝑛 − 𝑘 − 1
Keterangan:
α : Tingkat Kepercayaan
n : Jumlah Responden
k : Jumlah Variabel Bebas
d. Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-sama (Uji F)
Uji F dalam analisis regresi ganda bertujuan untuk mengetahui apakah
variabel bebas (X) secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan
terhadap variabel (Y). Sehingga dalam penelitian ini Uji F dilakukan untuk
mengetahui pengaruh keberadaan TPA (X) secara bersama-sama terhadap kondisi
lingkungan (Y). Dengan taraf signifikansi yang digunakan sebagai aturan untuk
menerima atau menolak pengujian hipotesis pengaruh antar variabel sebesar 95%
35
Doni Arie Wibowo, 2017 DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH KOPILUHUR TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN DI KELURAHAN ARGASUNYA KECAMATAN HARJAMUKTI KOTA CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
atau nilai α = 0,05. Analisis hipotesis yang digunakan dalam Uji F ini adalah
sebagai berikut:
Ho = Keberadaan TPA (X) berpengaruh signifikan terhadap Kondisi
lingkungan.
Ha = Keberadaan TPA (X) tidak berpengaruh signifikan terhadap Kondisi
lingkungan.
Dengan menggunakan tingkat kepercayaan sebesar 95%, maka nilai α = 0,05.
Sehingga dasar pengambilan keputusan dalam menguji hipotesis tersebut adalah
sebagai berikut:
Ho diterima dan Ha ditolak di jika nilai F hitung > F tabel atau nilai Sig. <
0,05
Ha diterima dan Ho ditolak jika nilai F hitung < F tabel atau nilai Sig. > 0,05
Sedangkan nilai F tabel dapat dihitung dengan rumus:
𝐹 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 𝑘 ; 𝑛 − 𝑘 − 1
Keterangan:
k : Jumlah Variabel X
n : Jumlah Responden
e. Analisis Determinasi (R2)
Analisis Determinasi (R2) dilakukan untuk mengetahui presentase
sumbangan pengaruh variabel independent (X) terhadap variabel dependent (Y).
f. Analisis Persamaan Regresi Linear Berganda
Analisis Regresi Linear Berganda dilakukan untuk mengetahui adanya
pengaruh variabel X (Keberadaan TPA) terhadap variabel Y (Kondisi
Lingkungan). Penguji menerapkan analisis regresi berganda untuk pengujian
indikator variabel X (Keberadaan TPA) yaitu Kondisi TPA (X1) dan Pengelolaan
TPA (X2). Menurut Riduwan (2007, hlm. 152) Berikut ini rumus persamaan
regresi linear berganda:
36
Doni Arie Wibowo, 2017 DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH KOPILUHUR TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN DI KELURAHAN ARGASUNYA KECAMATAN HARJAMUKTI KOTA CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Y = a + b1X1 + b2X2 + …. + bnXn
Keterangan:
Y = Nilai yang diramalkan
a = Konstansta
b = Koefesien regresi
X = Variabel bebas
Uji Hipotesis:
1) Ho = Keberadaan TPA (X1) berpengaruh signifikan terhadap kondisi
lingkungan
Ha = Keberadaan TPA (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap Kondisi
lingkungan
2) Ho = Keberadaan TPA (X2) berpengaruh signifikan terhadap Kondisi
lingkungan
Ha = Keberadaan TPA (X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap Kondisi
lingkungan.
Dengan menggunakan tingkat kepercayaan sebesar 95%, maka nilai α = 0,05.
Sehingga dasar pengambilan keputusan dalam menguji hipotesis tersebut adalah
sebagai berikut:
Ho diterima dan Ha ditolak di jika nilai Fhitung > Ftabel atau nilai Sig. < 0,05
Ha diterima dan Ho ditolak jika nilai Fhitung < Ftabel atau nilai Sig. > 0,05
G. Definisi Operasional
Judul dalam penelitian ini adalah “Dampak Keberadaan Tempat Pembuangan
Akhir (TPA) Sampah Kopiluhur Terhadap Kondisi Lingkungan Di Kelurahan
Argasunya Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon”. Kesalahan penafsiran judul
penelitian dapat menimbulkan kesimpulan lain dari penelitian. Maka penulis perlu
menjabarkan definisi operasional sebagai berikut:
1. Dampak lingkungan menurut Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 Tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah perubahan
lingkungan yang diakibatkan oleh suatu usaha atau kegiatan.
37
Doni Arie Wibowo, 2017 DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH KOPILUHUR TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN DI KELURAHAN ARGASUNYA KECAMATAN HARJAMUKTI KOTA CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah menurut Undang-Undang No. 81
Tahun 2008 adalah tempat untuk memproses dan mengembalikan sampah ke
media lingkungan secara aman bagi manusia dan lingkungan.
3. Lingkungan menurut Undang-Undang No. 23 Tahun 2007 adalah kesatuan
ruang dengan semua benda kesatuan makhluk hidup termasuk didalammnya
ada manusia dengan segala tingkah lakunya demi melangsungkan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia maupun makhluk hidup lainnya.
4. Kondisi sosial masyarakat merupakan aktivitas masyarakat dalam berinteraksi
dengan masyarakat lainnya. Aktiviats tersebut mencerminkan bentuk dan pola
hubungan yang terjalin dalam kehidupan masyarakat tersebut. Kehidupan
sosial akan menghasilkan berbagai macam bentuk produk budaya yang
mengakar dari kehidupan masyarakat sehari-hari.
5. Kondisi fisik lingkungan, menurut Arjuna Gusti B (2013, hlm 51) lingkungan
fisik adalah ruang dan berbagai benda atau materi yang mengintarinya.
Wujud benda itu adalah air, tanah/lahan, relief/topografi, bukit/gunung dan
sebagainya.
H. Alur Penelitian
Judul Penelitian
Rumusan Masalah
Latar Belakang
Variabel Penelitian
Variabel Bebas
(X)
Variabel Terikat
(Y)
38
Doni Arie Wibowo, 2017 DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH KOPILUHUR TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN DI KELURAHAN ARGASUNYA KECAMATAN HARJAMUKTI KOTA CIREBON Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
top related