bab iii analisa pendekatan program arsitekturrepository.unika.ac.id/15325/4/12.11.0071 ltp candra...
Post on 10-Dec-2020
8 Views
Preview:
TRANSCRIPT
| 73
BAB III
ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR
Perencanaan terhadap Pabrik Tepung Terigu di Kabupaten Semarang ini adalah
pabrik pengolahan tepung terigu dengan tempat penjualn atau Retail Product yang
telah dijadikan sebagai studi bangunan sejenis. Pengembangan yang dilakukan
antara lain adalah penyusunan kembali ruang dalam bangunan, dan memberikan
fasilitas – fasilitas penunjang yang lebih baik dan lebih lengkap.
3.1. Analisa pendekatan arsitektur
3.1.1 Studi Aktivitas
a. Pengelompokan pelaku, aktivitas, ruang dan sifat ruang.
Pabrik Tepung Terigu
Pengelola
No Pelaku Aktivitas Ruang Sifat
1 Manager, Wakil Mananger
Datang – parkir Drop Off / Tempat Parkir
Public
Memantau kinerja karyawan
Seluruh Ruang Privat
Menerima laporan
Ruang Manager Privat
Menerima tamu Ruang Tamu Privat
Rapat Ruang Rapat Privat
Istirahat Kantin Public
Ibadah (muslim) Musholla Servis
Keperluan toilet Toilet Servis
Pulang – parkir Drop Off / Tempat Parkir
Public
2 Manager Keuangan Datang – parkir Drop Off / Tempat Parkir
Public
Absensi
Menerima dan membuat laporan
Ruang Manager Keuangan
Privat
Menerima tamu Ruang Tamu Privat
Rapat Ruang Rapat Privat
Istirahat Kantin Public
Ibadah (muslim) Musholla Servis
| 74
Keperluan toilet Toilet Servis
Pulang – parkir Drop Off / Tempat Parkir
Public
3 Manager HRD Datang – parkir Drop Off / Tempat Parkir
Public
Absensi
Mengatur sumber daya manusia (karyawan dan staff), menerima dan membuat laporan
Ruang HRD Privat
Menerima tamu Ruang Tamu Privat
Rapat Ruang Rapat Privat
Istirahat Kantin Public
Ibadah (muslim) Musholla Servis
Keperluan toilet Toilet Servis
Pulang – parkir Drop Off / Tempat Parkir
Public
4 Manager Pemasaran
Datang – parkir Drop Off / Tempat Parkir
Public
Absensi
Menerima dan membuat laporan
Ruang Manager Pemasaran
Privat
Menerima tamu Ruang Tamu Privat
Rapat Ruang Rapat Privat
Mengecek toko Toko Public
Istirahat Kantin Public
Ibadah (muslim) Musholla Servis
Keperluan toilet Toilet Servis
Pulang – parkir Drop Off / Tempat Parkir
Public
5 Manager Produksi Datang – parkir Drop Off / Tempat Parkir
Public
Absensi
Menerima dan membuat laporan
Ruang Manager Produksi
Privat
Menerima tamu Ruang Tamu Privat
Rapat Ruang Rapat Privat
Mengecek kegiatan produksi
Ruang Produksi Privat
Istirahat Kantin Public
Ibadah (muslim) Musholla Servis
Keperluan toilet Toilet Servis
Pulang – parkir Drop Off / Tempat Public
| 75
Parkir
6 Resepsionis Datang – parkir Tempat Parkir Public
Absensi
Menerima tamu Front Office Privat
Istirahat Kantin Public
Ibadah (muslim) Musholla Servis
Keperluan toilet Toilet Servis
Pulang – parkir Drop Off / Tempat Parkir
Public
Tabel 3. 1 Pengelompokan Pelaku, Aktivitas, Ruang dan Sifat Ruang pabrik tepung terigu Sumber : Dokumentasi Pribadi
Pendukung
No Pelaku Aktivitas Ruang Sifat
1 Supervisor Datang – parkir Tempat parkir Public
Absensi
Memantau kinerja karyawan
Ruang produksi dan gudang
Privat
Menerima dan membuat laporan
Ruang supervisor Privat
Istirahat Kantin Public
Ibadah (muslim) Musholla Servis
Keperluan toilet Toilet Servis
Pulang – parkir Tempat parkir Public
2 Staff Keuangan Datang – parkir Tempat parkir Public
Absensi
Membuat laporan keuangan
Ruang staff keuangan Privat
Istirahat Kantin Public
Ibadah (muslim) Musholla Servis
Keperluan toilet Toilet Servis
Pulang – parkir Tempat parkir Public
3 Staff Quality Control
Datang – parkir Tempat parkir Public
Absensi
Mengecek kualitas bahan baku dan hasil produksi
Gudang Privat
Menerima dan membuat laporan
Ruang staff Quality control
Privat
Istirahat Kantin Public
Ibadah (muslim) Musholla Servis
Keperluan toilet Toilet Servis
Pulang – parkir Tempat parkir Public
| 76
4 Staff Bahan Baku Datang – parkir Tempat parkir Public
Absensi
Mengecek ketersediaan bahan baku
Gudang Privat
Menerima dan membuat laporan
Ruang staff Quality Control
Privat
Istirahat Kantin Public
Ibadah (muslim) Musholla Servis
Keperluan toilet Toilet Servis
Pulang – parkir Tempat parkir Public
5 Staff Pemasaran Datang – parkir Tempat parkir Public
Absensi
Mengontrol pesanan dan melakukan promosi produk
Ruang marketing Privat
Menerima dan membuat laporan
Ruang staff Quality control
Privat
Mengecek penjualan produk
Toko Public
Istirahat Kantin Public
Ibadah (muslim) Musholla Servis
Keperluan toilet Toilet Servis
Pulang – parkir Tempat parkir Public
6 Staff Maintenance Datang – parkir Tempat parkir Public
Absensi
Mengecek kondisi mesin dan peralatan utilitas lain
Ruang produksi Privat
Menerima dan membuat laporan
Ruang staff maintenance
Privat
Mengecek penjualan produk
Toko Public
Istirahat Kantin Public
Ibadah (muslim) Musholla Servis
Keperluan toilet Toilet Servis
Pulang – parkir Tempat parkir Public
7 Karyawan Gudang Datang – parkir Tempat parkir Public
Absensi
Ganti pakaian dan menyimpan barang
Ruang ganti Privat
Mengambil peralatan
Ruang peralatan Privat
| 77
Mengerjakan pekerjaan
Gudang Privat
Istirahat Kantin Public
Ibadah (muslim) Musholla Servis
Keperluan toilet Toilet Servis
Pulang – parkir Tempat parkir Public
8 Karyawan Produksi
Datang – parkir Tempat parkir Public
Absensi
Ganti pakaian dan menyimpan barang
Ruang ganti Privat
Mengerjakan pekerjaan
Ruang produksi Privat
Istirahat Kantin Public
Ibadah (muslim) Musholla Servis
Keperluan toilet Toilet Servis
Pulang – parkir Tempat parkir Public
9 Karyawan Pengemasan
Datang – parkir Tempat parkir Public
Absensi
Ganti pakaian dan menyimpan barang
Ruang ganti Privat
Mengerjakan pekerjaan
Ruang Pengemasan Privat
Istirahat Kantin Public
Ibadah (muslim) Musholla Servis
Keperluan toilet Toilet Servis
Pulang – parkir Tempat parkir Public Tabel 3. 2 Pengelompokan Pelaku, Aktivitas, Ruang dan Sifat Ruang Pendukung pabrik tepung terigu
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Servis
No Pelaku Aktivitas Ruang Sifat
1 Cleaning Service Datang – parkir Tempat Parkir Public
Absensi
Mengambil peralatan
Janitor Privat
Membersihkan ruangan
Seluruh Ruangan Privat
Istirahat Kantin Public
Ibadah (muslim) Musholla Servis
Keperluan toilet Toilet Servis
Pulang – parkir Tempat Parkir Public
2 Office Boy / Girl Datang – parkir Tempat Parkir Public
Absensi
Menyiapkan minuman,
Pantry Privat
| 78
Skema 3.1 Pola Kegiatan Pengelola Pabrik tepung terigu
Sumber : Dokumentasi Pribadii
mencuci perabot
Istirahat Kantin Public
Ibadah (muslim) Musholla Servis
Keperluan toilet Toilet Servis
Pulang – parkir Tempat Parkir Public
3 Keamanan Datang – parkir Tempat Parkir Public
Absensi
Patroli Seluruh Area Bangunan
Memantau keadaan sekitar
Ruang Keamanan Dan CCTV
Privat
Istirahat Kantin Public
Ibadah (muslim) Musholla Servis
Keperluan toilet Toilet Servis
Pulang – parkir Tempat Parkir Public Tabel 3. 3 Pengelompokan Pelaku, Aktivitas, Ruang dan Sifat Ruang Servis pabrik tepung terigu
Sumber : Dokumentasi Pribadi
b. Pola kegiatan
Pabrik tepung terigu
Pola kegiatan pengelola
| 79
Skema 3. 1 Pola Kegiatan Pendukung Pabrik tepung terigu
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Pola kegiatan pendukung
| 80
Skema 3. 2 Pola Kegiatan Sevis Pabrik tepung terigu
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Pola kegiatan servis
| 81
Studi Jumlah Pelaku
Untuk menentukan jumlah pelaku dibutuhkan data jumlah gandum
yang akan diolah dan melakukan studi pada proyek sejenis.
Berdasarkan wawancara dengan salah satu pegawai bagian produksi
di PT Sriboga Ratu Raya Fourmill yaitu Bapak Agus Endro jumlah produksi
tepung pada pabrik utama sebesar 30 ton/hari. Berdasarkan hasil wawancara
dalam proyek yang peneliti buat adalah pabrik pembantu wilayah yang
memiliki kapasitas produksi sebesar 10 ton/hari.
Berdasarkan hasil studi proyek sejenis rata – rata jumlah pekerja pada
setiap industri adalah 981 orang di bagian produksi. Maka studi terhadap
pelaku dilakukan menurut analisa pribadi dengan cara menyesuaikan
kebutuhan supaya bangunan memiliki ukuran yang ideal.
Menentukan jumlah pelaku pada industri pengolahan tepung
terigu.Dari hasil studi proyek sejenis total jumlah pelaku pada
industri pengolahan tepung terigu adalah 981 orang dengan
rincian:
Outdoor :
Terdiri dari 5 alat. Dengan ketentuan 1 alat terdiri dari 3
orang dalam 1 shift. Sehingga untuk 3 shift dalam 5 alat
dibutuhkan 45 orang pekerja.
Indoor :
Terdiri dari 4 jenis adalat yaitu alat Separator, alat Aspirator,
alat Stoner, dan alat Scourer. Masing – masing alat
berjumlah 20 mesin. Sehingga 20 mesin dibagi menjadi 4
bagian dengan jumlah mesin sebanyak 5 buah. Dalam 1
| 82
jenis alat terdiri dari 16 pekerja/shift. Alat dalam proses ini
tediri dari 4 alat sehingga 16 pekerja dikalikan dengan 4 alat
jumlah total 64 pekerja/shift. Jumlah shiftdalam pabrik ini
adalah 64 dikalikan dengan 3 shift yaitu 192 pekerja.
Selain itu juga terdapat 3 alat lain yaitu alat Tempering, alat
Shifter, dan alat Bleaching, masing – masing alat terdiri dari
15 mesin. Dengan jumlah pekerja sebanyak 5 orang per
shift. Sehingga total pekerja dari ketiga alat selama 3 shift
adalah 45 orang.
Mesin Packing
Proses packing terdiri dari 3 mesin. Setiap mesin terdiri dari
5 pekerja dengan rincian 1 mesin untuk kapasitas 40kg
tepung, 1 mesin untuk kapasitas 3 kg, dan 1 mesin untuk
kapasitas 1 kg tepung. Sehingga untuk 3 shift total pekerja
berjumlah 45 orang.
Dari data diatas maka jumlah total pekerja pada bagian
produksi sejumlah 327 pekerja.
Industri Pelaku Jumlah Jam Kerja
Outdoor Operator Mesin Palka 9 pekerja 3 shift
Operator Mesin Screw Conveyor 1
9 pekerja 3 shift
Operator Chain Conveyor 9 pekerja 3 shift
Operator Pneumatic Conveying
9 pekerja
3 shift
Rotari Blower 9 pekerja 3 shift
Indoor Mesin Separator 48 pekerja 3 shift
Mesin Aspirator 48 pekerja 3 shift
Mesin Stoner 48 pekerja 3 shift
Mesin Scouner 16 pekerja 3 shift
Mesin Tempering 15 pekerja 3 shift
Mesin Shifter 15 pekerja 3 shift
| 83
Mesin bleaching 15 pekerja 3 shift
Mesin packing 45 pekerja 3 shift
Karyawan Gudang 6 pekerja
3 shift
Tabel 3. 4Jumlah Pelaku pabrik tepung sriboga
Sumber :Hasil Studi Proyek Sejenis
1. Jumlah Pelaku Pengelola
Pelaku Jumlah Jam Kerja
Manager 1 orang 08.00 – 17.00
Wakil Manager 1 orang 08.00 – 17.00
Manager Keuangan 1 orang 08.00 – 17.00
Manager Pemasaran 1 orang 08.00 – 17.00
Manager HRD 1 orang 08.00 – 17.00
Manager Produksi 1 orang 08.00 – 17.00
Resepsionis 2 orang 08.00 – 17.00
Total 8 orang Tabel 3. 5Jumlah Pelaku Pengelola pabrik tepung sriboga
Sumber :Dokumentasi Pribadi
2. Jumlah Pelaku Pendukung
Pelaku Jumlah Jam Kerja
Supervisor 1 orang 1 orang
08.00 – 15.00 15.00 – 22.00
Staff Keuangan 2 orang 08.00 – 17.00
Staff Pemasaran 2 orang 08.00 – 17.00
Staff Bahan Baku 2 orang 2 orang 2 orang
08.00 – 16.00 16.00 – 24.00 24.00 – 08.00
Staff Quality Control 2 orang 2 orang 2 orang
08.00 – 16.00 16.00 – 24.00 24.00 – 08.00
Staff Maintenance 2 orang 2 orang 2 orang
08.00 – 16.00 16.00 – 24.00 24.00 – 08.00
Karyawan Gudang
Gudang Bahan Baku
Gudang Barang Jadi
12 orang 12 orang
12 orang 12 orang 12 orang 12 orang
08.00 – 16.00 16.00 – 24.00 24.00 – 08.00 08.00 – 16.00 16.00 – 24.00 24.00 – 08.00
Total 96 orang Tabel 3. 6Jumlah Pelaku Pendukung pabrik tepung sriboga
Sumber :Dokumentasi Pribadi
| 84
3. Jumlah Pelaku Servis
Pelaku Jumlah Jam Kerja
Cleaning Service 10 orang 08.00 – 17.00
Office Boy / Girl 5 orang 08.00 – 17.00
Keamanan 5 orang 5 orang 5 orang
08.00 – 16.00 16.00 – 24.00 24.00 – 08.00
Total 30 orang Tabel 3. 7Jumlah Pelaku Servis pabrik tepung terigu
Sumber :Dokumentasi Pribadi
c. Keselamatan kerja
Di dalam industri atau kegiatan yang berhubungan dengan mesin
diperlukan sebuah antisipasi terhadap kesalahan pekerja yang
dapat mengakibatkan kecelakaan kerja, khususnya pada area
produksi di mana para pekerja berhubungan langsung dengan alat
– alat produksi. Berikut ini hal – hal yang perlu diperhatikan:
Peralatan perlindungan pekerja
1. Sarung tangan
Sarung tangan dibutuhkan dalam proses pemilahan dan
pernyortiran bahan baku agar tidak terkontaminasi oleh
bakteri yang menyebabkan tepung tercampuru oleh
bakteri, sehingga para pekerja memakai sarung tangan
sebagai sterilisasi bahan tepung terigu.
2. Kacamata
Kacamata diperlukan dalam proses penggilingan bahan
baku, karena dalam proses penggilingan ini banyak
terdapat partikel – partikel bahan yang dapat melukai
area mata.
3. Sepatu Boot
| 85
Sepatu boot digunakan pada area penyimpanan dan
pemilahan sampah, karena para pekerja akan
bersentuhan langsung dengan mesin yang panas atau
menghindari bahan-bahan kimia yang dapat melukai
anggota tubuh.
Perlindungan terhadap alat
1. Saklar pemutus arus
Pada setiap alat diberikan saklar pemutus arus, untuk
menghindari terjadinya kecelakan kerja yang fatal dan
mengakibatkan kematian pada pekerja.
2. Railing
Pemberian batas berupa railing pada mesin – mesin yang
membahayakan pekerja seperti mesin-mesin yang
menimbulkan panas
3. Fire Extinguisher
Penyediaan keamanan terhadap kebakaran pada setiap
sudut ruangan atau area yang mudah terjangkau disetiap
mesinyang berada pada area tersebut., karena setiap
alat dapat berpotensi memicu terjadinya kebakaran.
Berkaitan dengan bangunan
1. Penggunaan material dinding bata ringan, dimana
material bata ringan lebih tahan terhadap api ketika
terjadi kebakaran.
| 86
2. Peletakan Fire Extinguisherpada titik – titik rawan yang
memungkinkan terjadinya kebakaran.
3. Penentuan titik dan jumlah titik stop kontak supaya tidak
terjadi penumpukan instalasi yang dapat mengakibatkan
konsleting listrik.
4. Pembagian panel LVMDP / SDP untuk membagi,
membatasi jumlah pemakaian listrik dan menghindari
terjadinya konsleting.
3.1.2 Studi Fasilitas
a. Kebutuhan Ruang
Fasilitas Ruang Sifat Indoor / Outdoor
Pabrik tepung terigu Ruang Front Office Public Indoor
Ruang Manager Privat Indoor
Ruang Manager Keuangan Privat Indoor
Ruang Manager Pemasaran Privat Indoor
Ruang Manager HRD Privat Indoor
Ruang Manager Produksi Privat Indoor
Ruang Rapat Privat Indoor
Ruang Tamu Privat Indoor
Gudang Bahan Baku Privat Indoor
Gudang Bahan Jadi Privat Indoor
Ruang Produksi Privat Indoor
Ruang Pengemasan Privat Indoor
Ruang Supervisor Privat Indoor
Ruang Staff Keuangan Privat Indoor
Ruang Staff Pemasaran Privat Indoor
Ruang Staff Bahan Baku Privat Indoor
Ruang Staff Quality Control Privat Indoor
Ruang Staff Maintenance Privat Indoor
Ruang Ganti Pakaian Privat Indoor
Ruang Peralatan Privat Indoor
Janitor Privat Indoor
Pantry Privat Indoor
Ruang Keamanan Privat Indoor
Ruang Genset Privat Indoor
Ruang Pompa Privat Indoor
Toilet Privat Indoor
Tempat pengolahan Ruang Pemilahan Gandum Privat Indoor
| 87
dan penyimpanan tepung terigu
Ruang Peralatan Privat Indoor
Toilet Privat Indoor
Retail Toko Public Indoor
Toilet Privat Indoor
Kantin Area Makan Publik Semi Outdoor
Area Penjual Privat Semi Outdoor
Toilet Privat Indoor
Pos Keamanan Pos Jaga dan Ruang CCTV Privat Indoor
Toilet Privat Indoor
Musholla Ruang Ibadah Privat Indoor
Tempat Wudhu Privat Semi Outdoor
Toilet Privat Indoor
Tempat Parkir Area Parkir Public Outdoor
Toilet Umum Toilet Privat Indoor Tabel 3. 8Kebutuhan Ruang pabrik tepung terigu sriboga di Kabupaten Semarang
Sumber :Dokumentasi Pribadi
| 88
Skema 3. 3Pola Hubungan Antar Fasilitas Secara Umum pabrik tepung terigu sriboga di Kabupaten Semarang
Sumber :Dokumentasi Pribadi
b. Pola Hubungan Ruang
Hubungan Antar Fasilitas Secara Umum
| 89
Skema 3. 4Hubungan Ruang pabrik tepung terigu Sumber :Dokumentasi Pribadi
Hubungan Ruang dalam pabrik tepung terigu
TEMPAT
PENYIMPANAN
BAHAN
| 90
c. Studi Ruang Khusus
Studi ruang yang dilakukan adalah pada ruang produksi pada
fasilitas utama dan pendukung.
Pabrik tepung terigu
Kebutuhan produksi
Ruang Produksi
1. Area proses cleaning
Mesin separator
Luasan yang dibutuhkan
L = 2.5 m x 2m x + sirkulasi 250% + (20) jumlah mesin
= 5 m2+ 17,5 m2 + (20)
= 450 m2
| 91
2. Area proses cleaning
Mesin aspirator
Luasan yang dibutuhkan
L = 2.5 m x 1 m + sirkulasi 300%
= 2,5 m2+ 10 m2+ (20) jumlah mesin
= 250 m2
| 92
3. Area proses cleaning
Mesin stoner
Luasan yang dibutuhkan
L = 3 m x 1.5 m + sirkulasi 300% + (20) jumlah mesin
= 4,5 m2+ 18 m2+ (20)
= 450 m2
| 93
4. Area scaurer
Luasan yang dibutuhkan
L = 4 m x 1,2 m + sirkulasi 200%+ (20) jumlah mesin
= 4,8 m2 + 9,6 m2+ (20)
= 288 m2
| 94
5. Area tempering
Luasan yang dibutuhkan
L = 2.5 m x 1,6 m + sirkulasi 300%+(15) jumlah mesin)
= 4 m2+ 16 m2 (15)
= 300 m2
| 95
6. Area bleaching
Luasan yang dibutuhkan
L = 2 m x 1 m + sirkulasi 250%
= 2 m2+ 7 m2+ (15)
= 135 m2
7. Area shifer
Luasan yang dibutuhkan
L = 6 m x 4 m + sirkulasi 100%
= 24 m2+ 48 m2 + (5)
= 360 m2
| 96
8. Area packing
Luasan yang dibutuhkan
L = 7 m x 5,5 m + sirkulasi 100%
=38,5 m2+ 72 m2 + (5)
= 110,5 m2 + (5)
= 552,5 m2
Luasan ini hanya untuk 1 line produksi. Setiap line
produksi dapat menghasilkan 500 kg/hari. Untuk memenuhi
pengolahan 10 ton maka akan ada 20 line produksi, sehingga
luasan ruang produksi menjadi :
LRuang Produksi 460 m2+ 250 m2 + 450 m2 + 288 m2 + 300
m2+ 135 m2 + 360 m2 + 552,5 m2
= 2795,5 m2
| 97
Ruang Pengemasan
Perhitungan luasan ruang pengemasan berdasarkan jumlah
produksi tiap shift sebelum barang diangkut ke gudang bahan jadi.
Jumlah produksi setiap hari/ line= 500 kg.
Setiap shift dapat menghasilkan 166,6 kg bahan jadi siap kemas/ line
produksi.
Ukuran karung untuk menampung 25 kg bahan = 40cm x 70cm.
Setiap 4 tumpukan = 100 kg, maka akan ada 31 tumpukan karung setiap
shift/ line produksi dengan ukuran 70 cm x 40 cm.
LRuang Pengemasan = 2.4 m x 1,4 m + sirkulasi 200%
= 2.8 m2+ 10,08 m2
= 12,88 m2
LTotal = 12,88 m2x 3
= 38,64 m2
| 98
d. Studi Kebutuhan Luas Bangunan
1. Pabrik Tepung Terigu
Kelompok ruang produksi
No Ruang Kebutuhan Luas (m2)
Kebutuhan Ruang
Total Luas(m2)
Sumber
Jumlah Pelaku
1 Ruang Produksi
2795,5 1 2795,5 AP 116 orang / shift
2 Ruang Pengemasan
552,5 1 552,5 AP 45 orang / shift
3 Gudang Bahan Baku
302.4 1 302.4 AP 12 orang / shift
4 Gudang Bahan Jadi
302.4 1 302.4 AP 12 orang / shift
5 Ruang Ganti 357.72 1 357.72 NAD 540orang
6 Ruang Peralatan
30 12 360 A
Tabel 3. 9Kelompok Ruang Produksi pabrik tepung terigu Sumber :Dokumentasi Pribadi
Kelompok ruang pengelola
No Ruang Kebutuhan Luas (m2)
Kebutuhan Ruang
Total Luas(m2)
Sumber
Jumlah Pelaku
1 Ruang Manager
16 2 32 NAD 2 orang
2 Ruang Manager Keuangan
16 1 16 NAD 1 orang
3 Ruang Manager Pemasaran
16 1 16 NAD 1 orang
4 Ruang Manager HRD
16 1 16 NAD 1 orang
5 Ruang Manager Produksi
16 1 16 NAD 1 orang
6 Front Office 4 2 8 A 2 orang
7 Ruang Tamu 25.93175 1 25.93175 DA 2 – 5 orang
8 Ruang Rapat 50 1 50 NAD 2 – 17 orang
Tabel 3. 10Kelompok Ruang Pengelola pabrik tepung terigu Sumber :Dokumentasi Pribadi
| 99
Kelompok ruang pendukung
No Ruang Kebutuhan Luas (m2)
Kebutuhan Ruang
Total Luas(m2)
Sumber
Jumlah Pelaku
1 Ruang Supervisor
16 1 16 NAD 1 orang / shift
2 Ruang Staff Keuangan
16 2 32 NAD 2 orang
3 Ruang Staff Pemasaran
16 2 32 NAD 2 orang
4 Ruang Staff Bahan Baku
12 2 24 NAD 2 orang / shift
5 Ruang Staff QC
12 2 24 NAD 2 orang / shift
6 Ruang Staff Maintenance
12 2 24 NAD 2 orang / shift
Tabel 3. 11Kelompok Ruang Pendukung pabrik tepung terigu Sumber :Dokumentasi Pribadi
Kelompok ruang servis
No Ruang Kebutuhan Luas (m2)
Kebutuhan Ruang
Total Luas(m2)
Sumber
Jumlah Pelaku
1 Janitor 6 1 6 NAD
2 Pantry 20 1 20 NAD 5 orang
3 Ruang Keamanan
20 1 20 A 5 orang / shift
4 Ruang Genset 30.3 1 30.3 AP
5 Ruang Pompa 3.6 1 3.6 A
6 Toilet 1.5 4 6 A Tabel 3. 12Kelompok Ruang Servis pabrik tepung terigu
Sumber :Dokumentasi Pribadi
2. Retail
No Ruang Kebutuhan Luas (m2)
Kebutuhan Ruang
Total Luas(m2)
Sumber
Jumlah Pelaku
1 Toko 20 8 160 A 2 – 4 orang
2 Toilet 1.5 4 9 A Tabel 3. 13Kelompok Ruang Retail
Sumber :Dokumentasi Pribadi
3. Kantin
| 100
No Ruang Kebutuhan Luas (m2)
Kebutuhan Ruang
Total Luas(m2)
Sumber
Jumlah Pelaku
1 Penjual 36 10 360 A 2 – 3 orang
2 Tempat Makan 6.375 134 854.25 A 6 orang / ruang
3 Toilet 1.5 4 9 A Tabel 3. 14Kelompok Ruang kantin
Sumber :Dokumentasi Pribadi
4. Musholla
No Ruang Kebutuhan Luas (m2)
Kebutuhan Ruang
Total Luas(m2)
Sumber
Jumlah Pelaku
1 Ruang Ibadah 861.2 1 861.2 A
2 Tempat Wudhu
173 2 346 A
3 Toilet 1.5 4 9 A Tabel 3. 15Kelompok Ruang Musholla
Sumber :Dokumentasi Pribadi
5. Pos Keamanan
No Ruang Kebutuhan Luas (m2)
Kebutuhan Ruang
Total Luas(m2)
Sumber
Jumlah Pelaku
1 Pos Jaga dan Ruang CCTV
20 3 60 A 5 orang / shift
2 Toilet 1.5 3 4.5 A Tabel 3. 16Kelompok Ruang Pos Keamanan
Sumber :Dokumentasi Pribadi
6. Tempat Parkir
No Ruang Kebutuhan Luas (m2)
Kebutuhan Ruang
Total Luas(m2)
Sumber
Jumlah Pelaku
1 Parkir Motor 2 450 900 AP
2 Parkir Mobil 15 30 450 AP
3 Parkir Truk bahan baku
24.5 6 147 DA, AP
4 Parkir Truk Angkut
24.5 6 147 DA, AP
Tabel 3. 17Kelompok Ruang Tempat Parkir Sumber :Dokumentasi Pribadi
| 101
A = Asumsi
AP = Analisa Pribadi
DA = Data Arsitek
NAD = Neufert Architect Data
A = Asumsi
AP = Analisa Pribadi
DA = Data Arsitek
NAD = Neufert Architect Data
7. Toilet Umum
No Ruang Kebutuhan Luas (m2)
Kebutuhan Ruang
Total Luas(m2)
Sumber
Jumlah Pelaku
1 Toilet 1.5 4 9 A Tabel 3. 18Kelompok Ruang Toilet Umum
Sumber :Dokumentasi Pribadi
3.2. Analisa Pendekatan Sistem Bangunan
3.2.1 Studi Sistem Struktur
Perencanaan struktur pada bangunan industriakan menggunakan
material yang memenuhi beberapa aspek seperti aspek keselamatan,
keamanan, kekuatan dan keawetan struktur yang berkaitan dengan
usia bangunan. Dan untuk mewujudkan bangunan ekologis pengunaan
material yang ada di sekitar serta pemanfaatan material bekas pakai
juga akan diterapkan. Sistem struktur pada bangunan akan dibagi
menjadi tiga bagian, yaitu:
a. Struktur Bawah
Struktur bawah merupakan struktur dasar bangunan yaitu pondasi.
Dalam pemilihan pondasi perlu dipertimbangkan dahulu
berdasarkan kekuatan tanah / daya dukung tanah. Untuk
mengetahui kekuatan tanah perlu dilakukan uji sondir pada lokasi
yang akan dijadikan site pada bangunan ini. Untuk pemilihan
pondasi mengikuti dari bangunan industri pada umumnya.
| 102
Gambar 3. 1Pondasi Foot Plat
Sumber :http://kontraktor-gudang-pabrik.com/wp-
content/uploads/2012/10/Struktur-Pondasi.png
Pondasi Foot Plat (Plat Setempat)
Pondasi ini biasa digunakan pada bangunan – bangunan 2 –
3 lantai dan biasa juga digunakan pada bangunan pabrik dan
pergudangan.
Kelebihan:
1. Biaya pengerjaan murah
2. Membutuhkan sedikit galian tanah
3. Lebih kuat dibandingkan dengan pondasi batu belah
Kekurangan:
1. Waktu pengerjaan yang lama hingga mencapai 28 hari
2. Perlunya pemahaman terhadap ilmu struktur dalam
perhitungan maka tidak sembarang tukang dapat
mengerjakannya.
| 103
Gambar 3. 2Pondasi Strauss Pile
Sumber :http://1.bp.blogspot.com/-UWifMipIjSc/VfGJjmBNT-
I/AAAAAAAAD80/lxJp0sat-FY/s1600/titik%2Bstrauss%2Bpile.jpg
Pondasi Strauss Pile
Pondasi ini biasa digunakan pada bangunan 2 – 3 lantai
seperti, rumah, ruko, gudang. Pengeboran pondasi ini
dikerjakan secara manual sehingga memiliki kelebihan tidak
menimbulkan kebisingan pada saat pengerjaan. Biasanya
pondasi strauss pile memiliki diameter 20 cm – 30 cm
dengan kedalaman 5 m – 6 m.
Kelebihan:
1. Beton yang digunakan relatif sedikit
2. Biaya relatif murah
3. Pondasi dapat bertumpu pada tanah keras
4. Pengerjaan tidak menimbulkan kebisingan
Kekurangan:
1. Peralatan yang digunakan cukup banyak
2. Pemasangan dan pelaksanaan cukup sulit maka
diperlukan tenaga ahli dalam pengerjaannya
| 104
Gambar 3. 3Pondasi Mini Pile
Sumber :http://4.bp.blogspot.com/-ugH8nmalVzg/UEW2JJ5WLKI/AAAAAAAAABU/Z
_10cz5opdI/s1600/cb-manu-pile-01.jpg
Pondasi Mini Pile
Pondasi mini pile adalah semacam pondasi tiang pancang,
namun memiliki ukuran yang lebih kecil. Digunakan untuk
bangunan bertingkat rendah dengan daya dukung tanah
yang relative baik. Pondasi mini pile memiliki dua macam
bentuk, yaitu bentuk segitiga dan bujur sangkar dan kedua
bentuk ini memiliki kekuatan yang berbeda pula.
Kelebihan:
1. Kualitas beton terjamin mutunya, karena merupakan
pondasi fabrikasi
2. Pemasangan relatif cepat
3. Daya dukung sangat kuat
4. Harga lebih murah dibandingkan pondasi sumuran
Kekurangan:
1. Pengerjaan pondasi menimbulkan getaran dan
kebisingan yang mengganggu
2. Untuk jalan yang kecil, sulit untuk proses pengangkutan
3. Pondasi ini baru ada di kota – kota besar dan sekitarnya
| 105
Gambar 3. 4Floor Hardner
Sumber :http://www.pigments-terres-couleurs.com/bkg/bkg-durcisol.jpg?v=2
b. Struktur Tengah
Srtuktur tengah adalah struktur yang berada di tengah bangunan
yaitu struktur lantai dan struktur dinding. Persyaratan yang harus
dipenuhi dalam menentukan struktur tengah bangunan industri
adalah:
Lantai
Floor Hardner
Floor hardner adalah material yang berbentuk bubuk yang
ditaburkan pada permukaan beton yang masih basah dan
akan dilakukan finishing dengan menggunakan mesin trowel.
Kelebihan :
1. Memiliki ketahanan yang sangat tinggi.
2. Tahan terhadap benturan.
3. Biaya yang ekonomis, umur lantai lebih panjang.
4. Bebas pemeliharaan.
5. Permukaan anti slip.
6. Anti debu.
| 106
Gambar 3. 5Epoxy
Sumber :http://www.pigments-terres-couleurs.com/bkg/bkg-durcisol.jpg?v=2
7. Meningkatkan ketahanan terhadap oli dan pelumas
Epoxy
Epoxy merupakan finishing dari lantai atau disebut juga
sebagai cat lantai dan biasa digunakan pada bangunan
pabrik, gudang, rumah sakit, lapangan futsal, dan parkiran.
Epoxy ini berfungsi memberikan batas – batas area kerja
pada bangunan pabrik.
Kelebihan:
1. Permukaannya kuat, tidak mudah retak, dan tidak mudah
mengelupas.
2. Permukaannya tampak mengkilap (gloss) dan bersih.
3. Permukaannya higienis, tanpa sambungan sehingga
mudah dibersihkan
4. Memiliki ketahanan yang baik terhadap bahan kimia dan
cuaca.
5. Mudah dibersihkan dan Steril.
6. Tidak berbau dan tidak beracun.
| 107
Gambar 3. 6 Bondek Sumber :http://1.bp.blogspot.com/-
oEsB5hHUMpY/UeI7BUEhm6I/AAAAAAAAAUM
/9jx0sIBuk7Q/s1600/DECKING.jpg
7. Mencegah pertumbuhan lumut dan jamur.
8. Tidak menyerap air dan tidak licin.
9. Tahan terhadap beban berat dan dapat dilalui oleh truck,
forklift, bahkan beban yang lebih berat.
10. Tampilannya yang indah dan tersedia dalam bermacam-
macam warna menjadikan finishing epoxy lebih menarik.
Bondek
Bondek adalah baja ringan yang digunakan sebagai
pengganti bekisting yang berbahan triplek atau plywood.
Dalam pemasangannya bondek akan dikombinasikan
dengan wiremesh atau anyaman tulangan yang akan dicor
oleh beton.
Kelebihan :
1. Penghematan bekisting karena plat bondek berfungsi
sekaligus sebagai form work.
2. Tidak perlu menggunakan double wiremesh karena
wiremesh pada lapisan bawah fungsinya sudah
digantikan oleh bondek.
3. Tahan terhadap api
4. Anti karat
| 108
Gambar 3. 7 Dinding Beton Bertulang Sumber
:https://grahadutalehong.files.wordpress.com/20
13/05/imgp1160.jpg
5. Lebih efisien dibandingkan dengan sistem yang
konvensional.
Kekurangan :
1. Perlu pengaturan supaya tidak ada material bondek yang
terbuang
2. Tidak dapat diterapkan pada lantai kantilever
Dinding
Beton
Dinding beton bertulang memiliki campuran material
semen, pasir dan kerikil yang dilarutkan oleh air dengan
komposisi tertentu dan dikombinasikan dengan tulangan besi
yang memiliki rangkaian tertentu. Beton memiliki standar
mutu yang dibagi berdasarkan kekuatan beton, jenisnya:
1. Mutu beton K100 dengan kekuatan beton 7.4 Mpa
2. Mutu beton K175dengan kekuatan beton 14.5 Mpa
3. Mutu beton K200dengan kekuatan beton 16.9 Mpa
| 109
Gambar 3. 8Bata Ringan
Sumber :http://www.hebelindonesia.com/p/hebel-aac.html
4. Mutu beton K225dengan kekuatan beton 19.3 Mpa
5. Mutu beton K250dengan kekuatan beton 21.7 Mpa
6. Mutu beton K275dengan kekuatan beton 24 Mpa
7. Mutu beton K300dengan kekuatan beton 26.4 Mpa
8. Mutu beton K325dengan kekuatan beton 28.4 Mpa
9. Mutu beton K350dengan kekuatan beton 31.2 Mpa
Diniding beton di dalam bangunan industri digunakan
sebagai dinding pada ruang ruang khusus, seperti ruangan
yang memerlukan ketenangan, ruang pendinginan, ruang
pemanasan dan lain – lain.
Kelebihan :
1. Tahan api
2. Mampu menahan gaya tekan
3. Tahan terhadap korosi
4. Bersifat fleksibel
5. Kedap suara
Kelemahan :
1. Tidak tahan terhadap gaya tarik
2. Nilai muai dan susut yang tinggi
3. Untuk membuat beton yang kedap air yang sempurna
harus dikerjakan dengan teliti
Bata Ringan
| 110
Bata ringan merupakan jenis bata yang mempunyai berat
yang lebih ringan dari bata merah dengan ukuran yang
sama. Bata ringan memiliki bahan dasar pasir kuarsa,
semen, kapur, gypsum dan alumunium pasta. Ukuran bata
ringan ini bervariasi mulai dari 200 mm x 600 mm dengan
ketebalan 75 mm hingga 200 mm.
Kelebihan :
1. Memiliki bentuk yang presisi tinggi dan seragam dalam
jumlah yang banyak..
2. Pemasangannya cepat
3. Lebih ringan sehingga memperkecil beban struktur
4. Kuat tekan tinggi
5. Lebih kedap suara
6. Tidak membutuhkan plesteran yang tebal
Kekurangan :
1. Membutuhkan perekat khusus yaitu dengan semen
instan yang sudah tersedia banyak dipasar
2. Membutuhkan tenaga pemasang yang sudah
berpengalaman memasang bata ringan
3. Mahal
4. Pada pekerjaan yang membutuhkan pemotongan bata,
dapat menyisakan bata yang terbuang
5. Jika terkena air proses pengeringannya lama
6. Harus menggunakan roskam bergerigi untuk
menempelkan semen mortar
| 111
Gambar 3. 9Batako Sumber
:http://image1ws.indotrading.com/s3/productimages/co14788/p115478/w300-h300/4aaeac7f-5243-44f5-af8d-
1e421bc50214w.jpg
7. Bata ringan dengan kualitas rendah dapat menyebabkan
air rembes sehingga bisa merusak cat.
Batako
Batako merupakan material pengisi bangunan yang memiliki
bahan dasar dari pasir dan semen. Batako memiliki ukuran
100 mm x 200 mm x 400 mm.
Kelebihan :
1. Mempunyai ukuran yang lebih besar sehingga hanya
membutuhkan waktu yang singkat untuk
pemasangannya. sehingga lebih hemat untuk
pelaksanaannya.
2. Ukurannya seragam.
3. Lebih ringan sehingga cocok untuk rumah tinggal 2 lantai
atau bangunan yang struktur utama ditopang oleh kolom.
| 112
Gambar 3. 10Dinding Kaca
Sumber :http://rumahkecilminimalis.com/wp-content/uploads/2014/10/bw20E6aiBz.jpg
4. Terdapat jenis yang ada lubangnya ditengah yang bisa
digunakan sebagai isolasi udara.
5. Tidak harus direndam dulu saat pemasangan
6. Lebih kedap terhadap air.
Kekurangan :
1. Rapuh, karena selain terbuat hanya dari pasir dan
semen, batako juga memiliki lubang di dalamnya.
2. Mudah terjadi retak tambut pada dinding.
3. Kurang begitu baik untuk insulasi panas dan suara.
Kaca
Kaca
termasuk sebagai dinding, karena dinding memiliki dua jenis
yaitu dinding pemikul dan dinding pengisi. Material kaca ini
merupakan jenis dinding pengisi sama seperti bata ringan
dan batako namun kaca memiliki sifat yang tembus
pandang.
Kelebihan :
| 113
Gambar 3. 11 Baja WF Sumber :http://www.gudangbesibaja.com/wp-
content/uploads/2015/01/wf-opus-131-
300x225.jpg
1. Hemat energi, Karena elemen kacadapat meneruskan
cahaya.
2. Mudah dibersihkan
3. Kedap suara
4. Kedap air
5. Membuat ruangan terasa luas.
Kekurangan :
1. Tidak tahan terhadap getaran
2. Untuk jenis tertentu kaca memiliki kekuatan yang kurang
sehingga rapuh / mudah pecah
3. Mudah kotor
4. Privasi yang kurang
5. Dapat meneruskan panas yang dapat meningkatkan
suhu ruangan.
Kolom
Baja WF
| 114
Baja WF merupakan salah satu profil dari baja konvensional
yang biasa digunakan sebagai kolom bangunan industri.
Berikut ini adalah tabel ukuran baja WF (Wide Flange)
H B T1 T2 LENGTH WEIGHT/Kg
100 50 5 7 12 112.00
125 60 6 8 12 158.40
148 100 6 9 12 253.20
150 75 5 7 12 168.00
175 90 5 8 12 217.20
198 99 4.5 7 12 218.40
200 100 3.2 4.5 12 143.00
200 100 5.5 8 12 256.00
248 124 5 8 12 308.40
250 125 6 9 12 355.20
298 149 6 8 12 384.00
300 150 6.5 9 12 440.40
346 174 6 9 12 497.00
350 175 7 11 12 595.20
396 199 7 11 12 679.50
400 200 8 13 12 792.00
446 199 8 12 12 794.40
450 200 9 14 12 912.00
496 199 9 14 12 954.00
500 200 10 16 12 1075.00
588 300 12 20 12 1812.00
596 199 9 14 12 1135.00
600 200 11 17 12 1272.00
700 300 13 24 12 2220.00
800 300 14 26 12 2520.00 Tabel 3. 19 Tabel Baja WF
Sumber :http://3.bp.blogspot.com/-
9NTiB6o7GBA/VWGApj2totI/AAAAAAAAA9U/PeGxROl4C2U/s1600/ukuran%2Bbaja%2Bwf.jpg
Kelebihan :
1. Kuat tarik tinggi.
2. Tidak dimakan rayap
| 115
Gambar 3. 12 Beton Bertulang Sumber
:https://sanggapramana.files.wordpress.com/201
0/08/775811_concrete2.jpg
3. Hampir tidak memiliki perbedaan nilai muai dan susut
4. Bisa di daur ulang
5. Dibanding Stainless Steel lebih murah
6. Dibanding beton lebih lentur dan lebih ringan
7. Dibanding alumunium lebih kuat
Kekurangan :
1. Bisa berkarat.
2. Lemah terhadap gaya tekan.
3. Tidak tahan api
Beton bertulang
Kolom beton bertulang memiliki campuran material semen,
pasir dan kerikil yang dilarutkan oleh air dengan komposisi
tertentu dan dikombinasikan dengan tulangan besi yang
memiliki rangkaian tertentu. Beton memiliki standar mutu
yang dibagi berdasarkan kekuatan beton, jenisnya:
| 116
1. Mutu beton K100 dengan kekuatan beton 7.4 Mpa
2. Mutu beton K175 dengan kekuatan beton 14.5 Mpa
3. Mutu beton K200 dengan kekuatan beton 16.9 Mpa
4. Mutu beton K225 dengan kekuatan beton 19.3 Mpa
5. Mutu beton K250 dengan kekuatan beton 21.7 Mpa
6. Mutu beton K275 dengan kekuatan beton 24 Mpa
7. Mutu beton K300 dengan kekuatan beton 26.4 Mpa
8. Mutu beton K325 dengan kekuatan beton 28.4 Mpa
9. Mutu beton K350 dengan kekuatan beton 31.2 Mpa
Diniding beton di dalam bangunan industri digunakan
sebagai dinding pada ruang ruang khusus, seperti ruangan
yang memerlukan ketenangan, ruang pendinginan, ruang
pemanasan dan lain – lain.
Kelebihan :
1. Tahan api
2. Mampu menahan gaya tekan
3. Tahan terhadap korosi
4. Bersifat fleksibel
Kelemahan :
1. Tidak tahan terhadap gaya tarik
2. Nilai muai dan susut yang tinggi
3. Untuk membuat beton yang kedap air yang sempurna
harus dikerjakan dengan teliti
4.
c. Struktur Atas
| 117
Rangka Atap
Bangunan industri merupakan bangunan yang memiliki bentang
yang cukup lebar untuk mengakomodir keleluasaan sirkulasi tanpa
adanya kolom penyangga.
Baja Konvensional
Baja konvensional merupakan material rangka atap yang
biasa digunakan pada bangunan industri di Indonesia. Baja
yang biasa digunakan memiliki beberapa profil seperti H
beam, T beam, kanal C, IWF, L, kotak dan lingkaran.
Kelebihan :
1. Dapat menahan gaya tarik
2. Tidak dimakan rayap
3. Hampir tidak memiliki perbedaan nilai muai dan
susut
4. Bisa di daur ulang
Gambar 3. 13Baja Konvensional
Sumber :http://1.bp.blogspot.com/-pWq6JNsqQ3U/UV5K_RJqRMI/AAAAAAAAAwA/
j4w_CKktK7U/s1600/IMG_0200.JPG
| 118
Gambar 3. 14Space Frame Sumber
:http://static.wixstatic.com/media/cd2c7d_c371b9f0c64249d7a0ab6ab41e8355fd.jpg_srz_937_703_85_22_0.50
_1.20_0.00_jpg_srz
5. Dibanding Stainless Steel lebih murah
6. Dibanding beton lebih lentur dan lebih ringan
7. Dibanding alumunium lebih kuat
Kekurangan :
1. Bisa berkarat.
2. Lemah terhadap gaya tekan.
3. Tidak tahan api
Space Frame
Space Frame adalah struktur rangka tiga dimensi yang
dibentuk dari struts dalam geometris pola. Struktur ini biasa
digunakan pada bangunan yang memiliki bentang yang
sangat lebar.
Kelebihan :
1. Struktur space frame merupakan struktur yang ringan
| 119
Gambar 3. 15 Atap Zincalume Sumber
:https://supplierbahanbangunandisda.files.wordp
ress.com/2012/09/klip-lok-lurus-01.jpg
2. Ukuran seragam dan presisi karena materialnya
merupakan material fabrikasi.
3. Memiliki unsur estetis
4. Dapat diaplikasikan pada bangunan dengan bentang
yang sangat lebar.
Kekurangan :
1. Mahal
2. Tidak tahan api
Penutup Atap
Zincalume
Atap zincalume merupakan bahan penutup atap yang ringan
karena memiliki bahan lembaran baja yang dilapisi dengan
seng, alumunium, dan silikon. Zincalume ini diklasifikasikan
berdasarkan berat minimum pelapisan. Terdapat dua kelas,
yaitu
1. Zincalume AZ 150
2. Zincalume AZ 200
| 120
Kelebihan :
1. Tahan terhadap korosi
2. Harga yang cukup murah dibandingkan dengan genteng
3. Mudah dibentuk
4. Tahan terhadap panas
5. Memiliki kemampuan memantulkan panas
6. Ringan
Kekurangan :
1. Saat hujan menimbulkan suara yang berisik
2. Bahan yang menyerap panas
3. Tidak kuat
3.2.2 Studi Sistem Utilitas
Pada sebuah industri yang terpenting adalah bagaimana sistem
pengolahan limbah yang dihasilkan sehingga tidak membawa dampak
negatif pada lingkungan. Pada bangunan pabrik tepung terigu
kebanyakan limbah adalah limbah cair atau air. Karena air berfungsi
sebagai pelarut ataupun pencuci bahan – bahan Selain itu
kelengkapan – kelengkapan sistem utilitas yang berhubungan dengan
keamanan bangunan.
a. Jaringan Pengolahan Limbah Cair
Pada sebuah industri jaringan IPAL (instalasi pengolahan air
limbah) merupakan elemen yang sangat penting, karena ini
merupakan pengolahan limbah cair dari sebuah industri.
| 121
Gambar 3. 16BFV-30 K
Sumber :http://biofive.co.id/wp-content/uploads/2014/10/jenis-septic-tank-stp-biotech-stp-bio-stp-Biofil-ipal-biotech-ipal-bio-
ipal-Biofil.jpg
Gambar 3. 17Fire Extinguisher Sumber
:http://www.northerntool.com/images/product/2000x2000/227/22739_2000x2000.jpg
Pada pabrik tepung terigu, air merupakan limbah utama yang
dihasilkan, karena limbah dari industri ini adalah limbah pencucian
bahan, untuk proses produksi pabrik tepung terigu tidak
menghasilkan limbah lain.
b. Sistem Perlindungan Bangunan Terhadap Kebakaran
Fire Extinguisher
| 122
Gambar 3. 18Hydrant Box
Sumber :http://patigeni.com/wp-content/uploads/2015/09/52.gif
Gambar 3. 19Fire Sprinkler Sumber
:http://www.lumarfireprotection.com/images/fire-sprinkler-sistems-toronto.jpg
Fire Extinguisher adalah alat portable yang berisi air, busa,
gas dan material lain yang berguna untuk memadamkan api.
Hydrant Box
Hydrant Box adalah kotak yang digunakan untuk
menyimpan alat pemadam kebakaran yang bertujuan untuk
mempermudah petugas pemadam kebakaran dalam
memadamkan api di dalam ruangan – ruangan yang tidak
dapat dijangkau dari luar.
Fire Sprinkler
| 123
Gambar 3. 20Wall Mounted Exhaust Fan Sumber
:http://img.weiku.com/a/005/956/ZR_series_push_pull_centrifugal_ventilation_fan_3546_1.jpg
Fire sprinkler adalah sebuah alat yang dapat mendeteksi
adanya kebakaran/ mendeteksi api yang kemudian akan
memancarkan air untuk memadamkan api tersebut.
c. Sistem Penghawaan
Exhaust Fan
Wall Mounted Exhaust Fan
Wall Mounted Exhaust Fan adalah sebuah alat yang
digunakan untuk mengeluarkan udara (panas) dari dalam
ruangan ke luar ruangan yang bertujuan untuk
memperlancar sirkulasi di dalam bangunan. Exhaust Fan
biasa dipasang pada dinding bangunan.
| 124
Gambar 3. 22Air Ventilator
Sumber :http://www.deepdrawing.com.tw/upload_files/1/deep-drawing/ventilator%20and%20Industrial%20fan/stainless-steel-ventilator.jpg
Gambar 3. 21Axial Exhaust Fan Sumber
:https://www.deltapyramax.com/img/products/axial_tda%20New.png
Axial Exhaust Fan
Axial Exhaust Fan adalah sebuah alat yang digunakan
untuk mengeluarkan udara (panas) dari dalam ruangan ke
luar ruangan yang bertujuan untuk memperlancar sirkulasi di
dalam bangunan. Exhaust Fan biasa dipasang pada dinding
bangunan.
Air Ventilator
| 125
Gambar 3. 23 Sistem Rainwater Harvesting Sumber
:http://www.stormsaver.com/content/images/Images/Commercial%20-AG-
COMBI%20Illustration.jpg
Air Ventilator adalah sebuah alat untuk mengeluarkan udara
(panas) dari dalam ruangan ke luar ruangan. Air ventilator ini
biasanya dipasang pada atap bangunan.
3.2.3 Studi Pemanfaatan Teknologi
a. Rainwater Harvesting
Rainwater harvesting adalah sistem pada bangunan dalam
usaha mengumpulkan air hujan yang jatuh ke dalam tapak untuk
dimanfaatkan sebagai sumber air. Air hujan ini dapat dipanen
melalui atap atau saluran limpasan yang akan dikumpulkan pada
suatu tendon untuk diproses sehingga dapat digunakan
b. Face Recognition
| 126
Gambar 3. 24 Sistem Face Recognition
Sumber:https://infoempire.com/images/face_in_1.jpg
Gambar 3. 25CCTV
Sumber :http://spidertechsecurity.co.za/wp/wp-content/uploads/2014/08/cctv_camera_black_and_white_2.jpg
Face recognition atau facial recognition adalah suatu sistem
software yang dapat mengidentifikasi wajah seseorang yang
benbentuk gambar digital yang akan dicocokan dengan gambar
yang sudah ada di sumber data. Sistem ini biasanya digunakan
sebagai sistem keamanan dan dapat digunakan untuk mengisi data
kehadiran / absensi.
c. CCTV
CCTV atau Closed – Circuit Television adalah sebuah kamera
pengawas yang terpasang pada suatu tempat tertentu yang
terhubung dengan monitor. CCTV biasanya digunakan sebagai
sistem keamanan.
| 127
Gambar 3. 26 peta kecamatan ungaran timur Sumber :https://www.google.co.id/maps
3.3. Analisa Pendekatan Konteks Lingkungan
3.3.1 Analisa Pemilihan Lokasi
Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Semarang pasal 49 ayat (4) yang menetapkan kawasan peruntukan
industri besar ditetapkan di:
a. kecamatan bergas
Berikut ini merupakan gambaran mengenai kawasan
yang diperuntukkan sebagai kawasan industri besar
a. Alternatif lokasi 1, Kecamatan Ungaran Timur
| 128
Lokasi yang dipilih berada di wilayah Kabupaten Semarang
yaitu Kecamatan Ungaran Timur. Kawasan perkotaan Ungaran juga
berperan sebagai bagian dari Pusat Kegiatan Nasional (PKN)
metropolitan Semarang atau kawasan strategis Kedungsepur.
Kecamatan Ungaran Timur adalah salah satu kecamatan di Kabupaten
semarang, Jawa Tengah
Kecamatan Ungaran Timur
Luas wilayah 3.799,10 ha
Berjarak 20 km dari semarang
Kecamatan Ungaran Timur memiliki 10 Kelurahan / desa
Wilayah Kecamatan ungaran timur terletak pada ketinggian
600 – 1300 m dpl.
Mayoritas penduduk bermata pencaharian sebagai petani
dan buruh pabrik.
Bangunan gedung lokasi renggang dengan KDB 30%-45%
yang terletak di daerah pinggiran/luar daerah atau daerah
yang berfungsi sebagai resapan
Batas-batas Kecamatan :
o Sebelah Utara : Kecamatan pudak payung
o Sebelah Timur : Kecamatan Pringapus
o Sebelah Selatan : Kecamatan bergas
o Sebelah Barat : Kecamatan bandungan dan
kecamatan sumowono
| 129
Iklim
Kecamatan ungaran timur beriklim tropis dengan suhu udara pada
siang hari antara 33 – 36 oC.
Kemiringan Tanah
Kecamatan Ungaran Timur memiliki kemiringan tanah antara
15% – 30%
Kondisi Lokasi
Kondisi Lokasi di Kecamatan ungaran timur adalah sebagai berikut :
Kondisi Lokasi :
- Merupakan lokasi yang diperuntukan pengembangan industri
dan berpotensi untuk pengembangan pabrik tepung.
- Lokasi berada di jalan kolektor sekunder dekat dengan jalur
semarang-solo, mempunyai ukuran jalan yang lebar dan kondisi
jalan yang baik, serta dilalui oeh transportasi umum, dan mudah
untuk dicapai
- Lalu lintas cukup padat
Kondisi Jalan
- Kondisi jalan lebar dan bisa dilaluli oleh transportasi besar
seperti bus
- Kondisi jalan baik beraspal yang dapat dilalui oleh transportasi
besar seperti bus.
Infrastruktur
- Lokasi didukung oleh utilitas yang cukup baik, seperti saluran air
kotor dan air bersih, tiang listrik, tiang telepon, lampu jalan.
| 130
Gambar 3. 28Keadaan tapak ungaran timur
Sumber :Dokumentasi Pribadi Gambar 3. 27Keadaan tapak ungaran timur
Sumber :Dokumentasi Pribadi
Gambar 3. 30Keadaan tapak ungaran timur
Sumber :Dokumentasi Pribadi Gambar 3. 29 Keadaan tapak ungaran timur
Sumber :Dokumentasi Pribadi
| 131
Gambar 3. 31 kecamatan bergas Sumber :https://www.google.co.id/maps
b. Alternatif lokasi 2, kecamatan bergas
Lokasi yang dipilih berada di wilayah kabupaten semarang yaitu
kecamatan bergas. Kecamatan bergas adalah salah satu kecamatan
di Kabupaten semarang, Jawa Tengah
kecamatan bergas
Luas wilayah 4.733,10 ha
Berjarak 24 km dari semarang
Kecamatan bergas memiliki 13 Kelurahan / desa
Wilayah Kecamatan bergas terletak pada ketinggian 600
– 1300 m dpl.
Mayoritas penduduk bermata pencaharian sebagai petani
dan buruh pabrik.
Bangunan gedung lokasi renggang dengan KDB 30%-
45% yang terletak di daerah pinggiran/luar daerah atau
daerah yang berfungsi sebagai resapan
| 132
Batas-batas Kecamatan Bergas :
o Sebelah Utara : Kecamatan ungaran barat
dan ungaran timur
o Sebelah Timur : Kecamatan Pringapus
o Sebelah Selatan : Kecamatan bawen
o Sebelah Barat : Kecamatan bandungan
Iklim
Kecamatan bergas beriklim tropis dengan suhu udara pada siang
hari antara 33 – 36 oC.
Kondisi Lokasi
Kondisi Lokasi di Kecamatan bergas adalah sebagai berikut :
Kondisi Lokasi :
Merupakan lokasi yang diperuntukan pengembangan industri dan
berpotensi untuk pengembangan pabrik tepung.
Aksesbilitas
Lokasi berada di jalan kolektor sekunder dekat dengan jalur
semarang-solo, mempunyai ukuran jalan yang lebar dan kondisi
jalan yang baik, serta dilalui oeh transportasi umum, dan mudah
untuk dicapai
- Lalu lintas cukup padat
Kondisi Jalan
- Kondisi jalan lebar dan bisa dilaluli oleh transportasi besar
seperti bus dan truk
- Kondisi jalan baik dengan beton yang dapat dilalui oleh
transportasi besar seperti truk.
| 133
Infrastruktur
Lokasi didukung oleh utilitas yang baik, seperti saluran air kotor dan
air bersih, tiang listrik, tiang telepon, lampu jalan.
Kriteria Pemilihan Lokasi
Kriteria yang harus dipenuhi untuk pemilihan lokasi tapak untuk proyek
Kriteria yang digunakan dalam analisa pemilihan lokasi:
• Fungsi Kawasan
Pertimbangan didasarkan pada bagaimana peruntukan lokasi
yang diatur dalam (RTRW) kabupaten Semarang.
• Aksesbilitas
Pertimbangan dalam kemudahan menuju lokasi seperti : dapat
diakses kendaraan besar, kendaraan kecil, dan kendaraan
umum.
• Kondisi jalan
- Kondisi jalan baik
- Kondisi jalan cukup besar dapat dilewati kendaraan besar
(truk)
• Topografi
Lahan relatif datar dan tidak terjal dan pertimbangan lahan yang
rawan longsor.
• Utilitas
Jaringan utilitas harus memadai seperti jaringan telephone,
jaringan air, dan jaringan listrik.
| 134
• Kebisingan
Lokasi sebisa mungkin terhindar dari kebisingan, agar
proses kerja dapat berjalan dengan baik.
Gambar 3. 32Keadaan tapak bergas
Sumber :Dokumentasi Pribadi Gambar 3. 33Keadaan tapak bergas
Sumber :Dokumentasi Pribadi
Gambar 3. 34 Keadaan tapak bergas
Sumber :Dokumentasi Pribadi
| 135
Matriks Pemilihan Lokasi
Tabel 3. 20. Skoring Alternatif Lokasi
Sumber : Analisa Pribadi
Keterangan :
1 – 10 = Kurang Baik
11 – 20 = Cukup Baik
21 – 30 = Baik
3.3.2 Analisa Pemilihan Tapak
Dari beberapa alternatif lokasi berdasakan tabel pemilihan
lokasi diatas, maka terpilih lokasi untuk “ Komplek pabrik tepung
Terigu” terletak di Kecamatan Bergas..
KRITERIA KECAMATAN
UNGARAN TIMUR
KECAMATAN
BERGAS
KONDISI LOKASI 15 15
KONDISI JALAN 20 20
AKSESBILITAS 15 20
INFRASTRUKTUR 20 20
TOTAL 70 75
| 136
Gambar 3. 35 Alternatif Tapak 1
Sumber :Dokumentasi Pribadi
a. Alternatif 1 (Kelurahan gedang anak kecamatan ungaran
timur)
Alternatif pertama tapak pada Kelurahan gedang anak
sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah kabupaten
semarang yang sudah ditentukan sebagai kawasan industri.
Tapak ini berada di kecamatan ungaran timur, kelurahan
gedang anak dengan lebar jalan lingkungan 6 m dengan
kondisi yang aspal. Tapak memiliki luas 108.566m2. Batas
dari tapak adalah:
Utara : tanah kosong
| 137
Timur : sungai, Lahan Kosong,
Selatan : Lahan kosong, Permukiman, pabrik
Barat : jalan utama semarang solo
Alasan pemilihan tapak :
Tapak termasuk kawasan yang diperuntukkan
sebagai daerah industri berdasarkan RTRW
kabupaten Semarang.
Tapak masih merupakan lahan kosong bekas pabrik.
Tapak memiliki kontur yang landai, karena ini merupakan
lahan bekas pabrik.
Kelebihan :
Di dalam tapak berisi pohon – pohon.
Dekat dengan jalan utama semarang-solo.
Jauh dari permukiman.
Sudah dilalui oleh instalasi listrik.
Berbatasan langsung dengan sungai sebagai arah
buangan air.
Dekat dengan TPA lingkungan
Kekurangan :
Tapak cenderung tidah dapat bekembang
Terlalu berada dipinggirjalan utama
| 138
Berikut ini adalah gambaran keadaan di sekitar tapak:
Gambar 3. 36Arah Barat Tapak
Sumber :Dokumentasi Pribadi Gambar 3. 37 arah utara tapak
Sumber :Dokumentasi Pribadi
Gambar 3. 38 lingkungan tapak
Sumber :Dokumentasi Pribadi Gambar 3. 39Jalan samping Tapak
Sumber :Dokumentasi Pribadi
Gambar 3. 41 selatan Tapak
Sumber :Dokumentasi Pribadi Gambar 3. 40 Sebelah Timur Tapak
Sumber :Dokumentasi Pribadi
| 139
Gambar 3. 42 Alternatif Tapak 2
Sumber :Dokumentasi Pribadi
b. Alternatif 2 (kecamatan bergas)
Alternatif kedua, tapak dipilih pada kecamatan bergas sesuai
dengan Rencana Tata Ruang Wilayah KabupatenSemarang
yang sudah ditentukan sebagai kawasan industri. Tapak ini
berada antara jalan alternatif smg solo dan jalan utama
semarang solo dengan lebar jalan alternati depan tapak 8
meter dengan kondisi jalan beton cukup baik. Tapak memiliki
luas 100.889 m2.Batas dari tapak adalah:
Utara : jalan alternatif, Pabrik
Timur : Lahan kosong
Selatan : Lahan kosong, bukit
Barat : Lahan kosong, Jalan utama smg-solo
| 140
Alasan pemilihan tapak :
Tapak termasuk kawasan yang diperuntukkan
sebagai daerah industri berdasarkan RTRW
Kabupaten Semarang
Letak terjauh dari permukiman warga
Kelebihan :
Di dalam tapak berisi pohon, batu gunung yang dapat
dimanfaatkan sebagai bahan bangunan
Dekat dengan lingkungan industri
Jauh dari permukiman.
Berbatasan langsung dengan jlan alternatif dan jalan
utama
Lebar jalan utama 20 m 2 arah sehingga dapat dilalui
oleh truk
Lebar jaln alternatif 8 meter yang masih mungkin akan
ada perlebaran
Kontur relatif berkontur landai
Dekat dengan industri – industri baru yang dapat
menjadikan daerah ini menjadi industri berkembang.
Kekurangan :
Sedikit masuk darijalan utama
| 141
Berikut ini adalah gambaran keadaan di sekitar tapak:
c. Kriteria pemilihan lokasi
Potensi untuk menjadi wilayah industri yang
berkembang.
Dilihat dari pembangunan yang terjadi, lokasi mana
yang lebih cepat perkembangannya dalam bidang
industri.
Potensi mengembangkan daerah sekitar
Gambar 3. 45 Suasana jalan menuju Tapak dapat dilalui truk
Sumber :Dokumentasi Pribadi
Gambar 3. 46Suasana jalan menuju Tapak
Sumber :Dokumentasi Pribadi
Gambar 3. 44Suasana Dalam Tapak Sumber :Dokumentasi Pribadi
Gambar 3. 43Suasana Depan Tapak Sumber :Dokumentasi Pribadi
| 142
Potensi keberadaan bangunan yang dapat
memberikan dampak positif bagi masyarakat di
daerah sekitar industri tersebut.
Jarak dari permukiman
Perlu adanya jarak yang cukup jauh dari permukiman
supaya tidak menimbulkan gangguan baik polusi,
kebisingan ataupun getaran yang dapat mengganggu
kenyamanan warga sekitar.
Akses jalan
Kemudahan pencapaian menuju tapak dari jalan
utama
d. Matriks pemilihan lokasi
KRITERIA DESA
UNGARAN TIMUR DESA BERGAS
KONDISI LOKASI 20 18
KONDISI JALAN 15 20
AKSESBILITAS 20 20
INFRASTRUKTUR 20 20
TOTAL 75 78
Tabel 3. 21 Matriks Pemilihan Lokasi Sumber : Dokumentasi Pribadi
top related